logbook sanitasi

60
LOGBOOK PRAKTEK SISTEM SALURAN DAN PEMBUANGAN DISUSUN OLEH : ARDI DARMAWAN PRIMA PUTRA 0610 4011 1335 4 PJJ A POLITEKNIK NEGERI SRIWIJAYA JURUSAN TEKNIK SIPIL TAHUN AKADEMIK 2012

Upload: ardi-darmawan

Post on 25-Jul-2015

416 views

Category:

Documents


25 download

TRANSCRIPT

Page 1: Logbook Sanitasi

LOGBOOK PRAKTEKSISTEM SALURAN DAN PEMBUANGAN

DISUSUN OLEH :

ARDI DARMAWAN PRIMA PUTRA0610 4011 13354 PJJ A

POLITEKNIK NEGERI SRIWIJAYAJURUSAN TEKNIK SIPILTAHUN AKADEMIK 2012

Jalan Srijaya Negara Palembang 30139 Telepon 353 414

Page 2: Logbook Sanitasi

LOGBOOK PRAKTEKSISTEM SALURAN DAN PEMBUANGAN

DISUSUN OLEH :

ARDI DARMAWAN PRIMA PUTRA0610 4011 13384 PJJ A

Dibuat untuk memenuhi syarat mata kuliah Praktek Sistem Saluran dan Pembuangan pada Jurusan Teknik Sipil Politeknik Negeri Sriwijaya Palembang.

Palembang, Juli 2012 Dosen pembimbing,

Drs.Revias Nurdin NIP : 195911051986031003

Page 3: Logbook Sanitasi

KATA PENGANTAR

Segala puji bagi Allah SWT, karena atas rahmat dan hidayat-Nya logbook ini dapat di selesaikan. Logbook ini disusun untuk memenuhi syarat mata kuliah Praktek Sistem Saluran dan Pembuangan pada Jurusan Teknik Sipil Politeknik Negeri Sriwijaya.

Dalam pembuatan logbook dan pelaksanaan Praktek Sistem Saluran dan Pembuangan ini, banyak kesalahan maupun kekurangan yang saya lakukan dan tak lepas arahan, bimbingan dan bantuan dari dosen pembimbing dan pihak lainnya.

Saya ucapkan terima kasih kepada :1. Bapak Revias , selaku Dosen pembimbing yang telah arahan serta

bimbingannya yang telah diberikan kepada kelas 4 PJJ A.2. Semua teman praktek kerja saluran dan pembuangan , yang telah membantu

dalam praktek baik secara fisik, moril, maupun materil.3. Dan semua pihak yang tidak bisa disebutkan satu per satu.

Dalam penyusunan logbook ini jauh dari sempurna. Oleh sebab itu saya harapkan kritik dan saran untuk memperbaiki logbook ini. Demikian logbook ini saya buat semoga bermanfaat bagi pembaca.

Palembang , Juli 2012

Penulis, Ardi Darmawan Prima Putra

NIM : 0610 4011 1335

Page 4: Logbook Sanitasi

PENDAHULUAN

1.1. Pengertian Praktek Kerja Pipa

Pengertian dari pekerjaan pipa itu sebenarnya sangat luas sekali, tapi dalam garis

besarnya dapat dibagi dalam dua kelompok yaitu :

A. Jaringan pipa dalam

Jaringan pipa dalam adalah pemasangan atau penyambungan pipa-pipa untuk

pemasukkan dan pipa pengeluaran khusus yang terdapat di dalam bangunan untuk

segala keperluan alat plambing, seperti : kamar mandi, WC, tempat cuci piring (sink),

tempat cuci tangan, tempat buang air kecil (urinoir), jaringan pipa gas, jaringan pipa

untuk keperluan rumah, dan lain-lain.

B. Jaringan pipa luar

Jaringan pipa luar adalah pemasangan atau penyambungan pipa-pipa di luar

bangunan. Batasan tanggung jawab perawatan dan perbaikan kerusakan adalah sebagai

berikut :

- Dari meteran ke dalam ( instalasi dalam rumah ) adalah tanggungjawab yang punya

rumah ( gedung ).

- Dari meteran ke luar adalah tanggungjawab PDAM atau pihak penjual jasa.

1.2. Macam-macam Pipa

Pipa ada beberapa macam, yaitu :

1. Pipa penghantar, adalah pipa yang mengantarkan air dari sumber air digunung,

sungai atau sumber air lannya ke reservoir/bak/kolam penampung.

2. Pipa induk, adalah pipa yang mengalirkan air dari reservoir pada jaringan pipa di

dalam kota untuk sampai ke rumah-rumah.

3. Pipa bagi atau distribusi, adalah pipa yang mengalirkan air ke rumah-rumah atau ke

konsumen.

1.3. Bahan – bahan Pipa

a. Untuk Pipa Penghantar dan Pipa Induk

1. Pipa Besi Tulang

Page 5: Logbook Sanitasi

Digunakan untuk instalasi air bersih dan air kotor, diproduksi dengan u kuran ø 2”

– 5” dengan panjang 3 – 6 m.

2. Pipa Galvanis

Pipa besi lunak yang dilapisi dengan timah , diproduksi dengan berbagai ukuran

maupun ketebalan dindingnya disesuaikan dengan kegunaannya ukuran standar

adalah 6 m.

3. Pipa Tembaga

Dipakai untuk instalasi air bersih, terutama untuk instalasi air panas, karena tembaga

merupakan bahan penghantar panas yang baik, ringan, mudah disambung, tahan

terhadap karat.

4. Pipa Baja

Pipa jenis ini biasanya digunakan untuk mengalirkan zat pelumas seperti minyak.Pipa

jenis ini mempunyai kekuatan yang lebih baik daripada jenis pipa tuang.

5. Pipa Beton

Digunakan untuk instalasi air bersih dan instalasi air buangan.Dibuat dengan ukuran ø

30– 100 cm dengan panjang 50 – 100 cm, disambung dengan beton dan mortar.

6. Pipa PVC ( Polyvinyl Chlorida )

Dipergunakan untuk instalasi air bersih maupun air kotor, dibagi dalam 4 kelas yaitu :

1. Kelas AW (VP) dengan tekanan kerja 10 kg/cm2

Digunakan untuk instalasi air bersih, saluran pembuangan, irigasi, pembuangan dan

ventilasi gedung, saluran bahan kimia dan sprinkler.

2. Kelas A2 digunakan dengan tekanan kerja 5 kg/cm2

Digunakan untuk pembuangan, irigasi pembuangan pada jalan raya, pembuangan

pada

bangunan.

3. Kelas D (VU) dengan tekanan kerja 5 kg/cm2

Digunakan untuk pembuangan, irigasi pembuangan pada jalan raya, pembuangan

pada bangunan.

4. Kelas C untuk saluran kabel listrik Digunakan untuk instalasi listrik dan penerangan.

7. Pipa Asbes

Digunakan untuk instalasi air buangan. Diproduksi dengan ukuran ø 25-80 cm dengan

panjang 6 m, disambung dengan lem dan mortar khusus.

Page 6: Logbook Sanitasi

b. Untuk Pipa Pembagi / Distribusi

Pipa galvanis

Pipa PVC

Pipa tembaga

Pipa besi tuang

Pipa kuningan

Dari berbagai jenis bahan pipa diatas, untuk jaringan pipa pembagi/distribusi yang paling

banyak digunakan adalah pipa PVC dan galvanis,

a) Pipa Galvanis

 Sifat-sifat pipa galvanis :

1. Permukaan licin

2. Kuat

3. Mudah dibentuk

4. Tahan karat jika tidak terkelupas

Keuntungan pipa galvanis :

1. Tahan pecah

2. Tahan lama

3. Sambungannya menggunakan ulir

4. Permukaannya kuat

b) Pipa PVC

keuntungan pipa PVC

1. Ringan, tahan karat, dan permukaan dalamnya licin.

2. Elastisitasnya tinggi

3. Tidak mudah terbakar

4. Beratnya 1/5 kali berat pipa galvanis

5. Dapat dipakai sebagai isolasi yang baik

6. Kekuatannya cukup besar

7. Tahan terhadap zat kimia

8. Mudah dibentuk

Meskipun pipa PVC banyak kelebihan dibandingkan dengan pipa galvanis, tetapi pipa PVC

juga mempunyai kekurangan, yaitu :

1. Tidak tahan panas

2. Mudah pecah karena dibuat dari plastik

Page 7: Logbook Sanitasi

3. Pipa yang sudah dibentuk sulit diubah kembali.

Faktor-faktor yang mempengaruhi pengaliran air pada lintasan instalasi pipa adalah:

1. Diameter Pipa

Semakin besar ukuran pipa atau semakin besar diameter pipa maka semakin

banyakair yang dapat dialirkan.

2. Panjang pipa

Semakin panjang pipa semakin panjang perjalanan air maka semakin besar gesekan

yang terjadi di permukaan dalam pipa oleh air.

3. Keadaan Pipa

Air lunak yang kaya akan O2 dan air keras yang banyak mengandung garam akan

mempercepat terjadinya karat pada permukaan dalam pipa, hal ini dapat menghambat

aliran air.

4. Perubahan Arah Aliran

Belokan yang tajam akan memperlambat laju aliran air, oleh karena itu dalam

merencanakan jaringan pipa diusahakan seminimal mungkin merubah arah aliran.

5. Mutu sambungan

Bram/serpih di ujung pipa, mutu uliran dan lilitan threat type akan mempengaruhi

aliran air.

6. Pemasangan Valves

Dalam jaringan pipa perlu direncanakan pemasangan valves (kran) untuk

menghentikan sementara aliran air apabila terjadi perbaikann pipa.

7. Pembesaran Ukuran

Agar pengaliran air akan tetap lancar, perubahan ukuran (pemakaian Reducing

Socket) dibuat secara bertahap / tidak terlalu drastis.

Ukuran Nominal Pipa

 (mm)  (inch)  (mm)  (inch)

6 ⅛ 100 4

8 ¼ 125 5

10 ⅜ 150 6

15 ½ 175 7

20 ¾ 200 8

Page 8: Logbook Sanitasi

25 1 225 9

32 1¼ 250 10

40 1½ 300 12

50 2 350 14

65 2½ 400 16

90 3 500 20

1.4. Penyambung pipa

Untuk membuat suatu instalasi pasti kita membutuhkan banyak pipa, karena

keterbatasan panjang, dan bentuk pipa yang dijual di pasaran dan diproduksi dari

pabrik, maka dalam pekerjaan suatu instalasi kita tak terlepas dari penyambungan-

penyambungan pipa. Adapun macam-macam alat sambung tersebut adalah sebagai

berikut :

1. Socket

Digunakan untuk memperpanjang pipa (menyambung pipa lurus)

Diameter pipa yang disambung sama dengan penyambungan Memakai ulir

dalam

2. Elbow

Digunakan untuk membelokkan aliran

Menggunakan ulir dalam

3. Bend

Digunakan untuk membelokkan arah aliran beradius besar

Menggunakan ulir dalam F dan M

Page 9: Logbook Sanitasi

4. Tee Stuck

Digunakan untuk membagi aliran menjadi dua arah

5. Reducer

Digunakan untuk memperkecil aliran.

6. Cross

Digunakan untuk membagi aliran menjadi 3 arah

7. Barrel Union

Digunakan untuk menyambung pipa permanent ( mati ) yang terdiri dari 3 bagian

9. Dop ( F )

Digunakan untuk menutup aliran pada ujung pipa

10. Plug

Digunakan untuk menutup pipa pada sambungan

Page 10: Logbook Sanitasi

9. Stop Kran ( Gate Valve )

Digunakan untuk mengatur aliran

Dipasang sebelum meteran

Dapat menutup / menghentikan aliran pada saat perbaikan

10. Kran

Digunakan untuk penutupan atau pengeluaran air.

11. Bushes

Digunakan untuk menyambung 2 buah pipa yang berlainan ukuran diameternya

berbeda.

Mempunyai ulir luar pada sisi luar dan ulir dalam pada sisi dalam.

12. Hexakonal Nipple

Page 11: Logbook Sanitasi

Digunakan untuk mengencangkan sambungan pipa, bentuk sambungan ini segi enam,

ditengah alat ini digunakan untuk mengencangkan sambungan dengan bantuan kunci

pipa.

Macam-macam Penyambungan Pipa :

1. Dengan uliran.

2. Dengan lem / perekat khusus.

3. Dengan pengelasan.

4. Dengan sistem flens.

5. Dengan beel dan spigot ( ring karet ).

Cara Menentukan Ukuran Panjang Pipa :

1. Dari pusat fitting ke pusat fitting termasuk fitting yang ada diantaranya

2. Dari ujung luar fitting ke ujung luar fitting

3. Dari pusat fitting ke ujung uliran

4. Dari ujung uliran ke ujung uliran

5. Panjang efektif pipa

PANJANG ULIRAN PIPA :

Pipa ( inchi ) Jumlah ulir Panjang ulir (mm)

½ 14 19

¾ 14 19

1 11,5 22

1 1/4 11,5 25

1 1/2 11,5 25

2 11.5 25

3 8 38

4 8 41

1.5. Menyambung Ulir dengan Alat Penyambung (Fitting)

Pipa-pipa yang telah diulir, disambungkan satu sama lain menurut gambar rencana /

bentuk jaringan pipa yang diperlukan dengan bantuan alat-alat penyambung ( fitting ). Dalam

Page 12: Logbook Sanitasi

penyambungan pipa harus teliti dan hati-hati sekali supaya tidak terjadi kebocoran nantinya

apabila jaringan pipa telah dipergunakan.

Dalam penyambungan pipa kita membutuhkan bahan dan alat bantu dalam

penyambungan tersebut. Adapun bahan dan alat bantu tersebut adalah sbb :

1. Penjepit pipa

2. Dua atau lebih kunci pipa

3. Menie besi

4. Sealtape, tali rami, plastik, dll

1. Langkah kerja penyambungan pipa adalah sebagai berikut :

1. Jepit pipa

2. Bagian pipa yang berulir diberi menie besi

3. Bagian pipa yang akan disambung diberi atau dililit dengan sealtape searah jarum

jam, kemudian dilaburi lagi dengan menie besi

4. Masukkan atau pasangkan alat sambung yang diperlukan , mula-mula putar dengan

tangan kemudian kencangkan dengan kunci pipa sampai semua ulir masuk pada alat

sambung.

2. Langkah kerja penguliran adalah sebagai berikut :

1. Tentukan panjang ulir

2. Tiruskan ujung pipa

3. Stel T dies / mata ulir / snef yang cocok

4. Jepit pipa dengan kuat atau kaku

5. Lakukan penguliran secara bertahap sambil diberi atau ditetesi oli sampai batas uliran.

3. Langkah kerja penyambungan pada pipa PVC adalah sebagai berikut :

1. Bersihkan kedua ujung pipa yang akan disambung.

2. Labur dengan lem pipa PVC sepanjang sambungan pada bagian pipa yang akan

bersinggungan pada kedua ujung pipa.

3. Lakukan penyambungan sambil mengatur letak atau posisi sambungan.

4. Hindari pipa dari gangguan sampai lemnya mengeras agar posisi sambungan tidak

berubah.

Page 13: Logbook Sanitasi

Dalam melakukan penguliran pipa, lapisan galvanisnya akan terbuang dan dalam

penyambungan dengan alat sambungnya sering sebagian ulir ( yang bagian pangkalnya )

tidak tertutup, sehingga sangat rentan terhadap serangan karat. Oleh sebab itu diperlukan

bahan yang dapat memperkuat sambungan sekaligus untuk mempermudah dalam

pemasangan dan pembongkaran serta mencegah terjadinya korosi.

4. Adapun macam-macam penguat sambungan adalah :

1. Sealtape ( plester dari campuran plastik karet yang berwarna putih )

2. Tali plastik

3. Tali goni atu tali rami

4. Tali ravis

Pada setiap penyambungan, pipa selalu diberi sealtape pada ulirannya kemudian dilabur

atau dilapisi dengan menie besi, hal ini dimaksudkan untuk :

1. Mencegah kebocoran

2. Mencegah karat

3. Memudahkan pembongkaran,

Cara pemasangan sealtape atau penguat sambungan yaitu dengan cara seal tape

dipasang atau dililitkan searah jarum jam pada uliran sebanyak 2 – 4 lapis sampai

semua uliran tertutup. Hal ini dimaksudkan agar waktu penyambungan pipa tidak lepas.

5. Dalamnya Pemasangan Pipa

Pipa air minum (pipa baja maupun PVC) ditanam dalam tanah dengan kedalaman

yang harus sesuai dengan ketentuan yang ditetapkan oleh instansi yang berwenang, misalnya

PAM. Kalau ketentuan yang mengatur tersebut belum ada, dapat diikuti pedoman sebagai

berikut :

a. 40 cm atau lebih untuk daerah dimana tidak ada lalu lintas kendaraan.

b. 60 cm atau lebih untuk daerah dibawah jalan lalu lintas kendaraan ringan.

c. 90 cm atau lebih untuk daerah dibawah jalan dengan lalu lintas kendaraan umum atau

kendaraan berat.

d. 20 cm atau lebih dibawah pondasi jalan yang diaspal.

1.6. Membuat sambungan T

Page 14: Logbook Sanitasi

Dalam pekerjaan di lapangan kadang-kadang dijumpai penyambungan antara pipa

baru dengan pipa yang telah terpasang. Dalam keadaan seperti ini penyambungan antara pipa

yang baru dengan pipa yang lama dapat dilakukan dengan 3 cara, yaitu :

1. Dengan bantuan alat-alat penyambung

Alat-alat penyambung yang dipergunakan dalam pekerjaan ini adalah :

a. Tee, bila ukuran sama besar, atau reducing tee bila ukuran pipa tidak sama

besar.

b. Union / kontra mur

c. Barrel union

2. Dengan cara pengelasan

Harus dibuat dulu gambar atau mal cowakan untuk kedua bagian pipa yang akan

disambung. Setelah sambungan rapat dan rapi baru dilakukan pengelasan.

3. Dengan cara penguliran langsung atau tanpa alat penyambung (Tap)

Cara ini biasanya dilakukan untuk penyambungan dua pipa hingga merupakan bentuk

T, dimana pipa lama yang sudah terpasang itu berdiameter besar sehingga dinding

pipanya tebal sedang pipa satunya lagi berdiameter kecil.

1.7. Membengkok Pipa Galvanis

Dalam pekerjaan pemasangan jaringan pipa, kadang-kadang pipa itu harus

dibengkokkan, keadaan seperti ini terjadi apabila fitting ( alat sambung ) tidak ada dijual di

pasaran. Pembengkokkan pipa sedapat mungkin hendaklah dihindari, karena pembengkokkan

pipa itu akan menimbulkan beberapa kerugian pada pipa itu, antara lain :

a. Memperbesar gesekan air ( friction )

b. Kemungkinan bagian luar bengkokkan akan retak-retak dan lapisan galvanis akan

terkelupas hingga pipa mudah berkarat.

Ada dua cara untuk membengkokkan pipa galvanis, yaitu :

1. Dengan jalan dipanaskan

2. Dengan cara mekanis

Alat dan bahan bantu yang diperlukan dalam pembengkokkan pipa adalah sebagai berikut :

1. Alat pemanas, tungku, lampu semprot ( blowing ) 2. Kawat atau seng untuk mal

Page 15: Logbook Sanitasi

3. Pasir atau per spiral 4. Landasan atau besi bulat1.8. Kerusakan Dan Perbaikan Instalasi

Kerusakan / kebocoran pipa dapat disebabkan oleh :

1. Kerusakan pada pipa / dari pabriknya

2. Kerusakan pada alat-alat sambungnya

3. Penguliran yang terlampau dalam atau terlalu tipis

4. Pemasangan klem yang tak sebanding ( jarak pasang terlalu jauh )

5. Pengkaratan

6. Pipa tidak kuat menerima tekanan air yang terlalu besar

Perbaikan instalasi, dapat dibagi menjadi beberapa macam, yaitu :

1. Perbaikan Sementara

Perbaikan sementara dengan menggunakan klem dan baut serta dilapis karet penahan,

hal ini bisa dilakukan untuk semua jenis pipa.

2. Perbaikan Tetap / Permanent

a.Untuk pipa besi,

Langkah kerjanya :

Setelah ditemukan lokasi yang rusak, matikan aliran airnya.

Gali tanah disekitar lokasi pipa yang bocor

Ukur pipa yang akan dibuang

Buang / potong pipa yang rusak dan bersihkan bramnya

Ulir kedua ujung pipa

Sambung pipa dengan menggunakan barrel union atau yang lain.

b. Untuk pipa PVC,

Langkah kerjanya :qw

1. Setelah ditemukan tempat yang bocor, matikan aliran air dan gali tanah disekitar

lokasi

2. Ukur, lalu potong / buang pipa yang rusak

3. Bersihkan bekas potongan

4. Olesi kedua permukaan pipa yang akan disambung dengan lem khusus

5. Sambung pipa dengan alat sambung yang sesuai.

Didalam penggambaran rencana dikenal simbol-simbol dalam instalasi, adapun simbol-

simbol itu adalah sebagai berikut :

Page 16: Logbook Sanitasi

a. Instalasi Air Kotor : ( warna hitam )

b. Instalasi Air Bersih : ( warna biru )

c. Instalasi Air Panas : ( warna merah )

1.9. Memotong pipa

Memotong pipa ada 3 cara :

1. Dengan menggunakan gergaji besi

Keuntungan penggunaannya :

Bisa dibawa kemana-mana

Dapat digunakan pada tempat yang sempit

Kerugian penggunaannya :

Pengerjaannya memerlukan waktu yang cukup lama

Hasilnya tidak begitu baik

2. Dengan menggunakan Pipa Cutter

Keuntungan penggunaannya :

Pekerjaan lebih cepat selesai

Hasilnya baik dan rata

Kerugian penggunaannya :

Memerlukan tempat yang cukup luas

Bila terlalu dalam menekan cutter-nya, diameter pipa akan mengecil.

3. Gabungan keduanya.

1.10. Pekerjaan yang behubungan dengan Kerja Pipa

Ilmu-ilmu ( pekerjaan-pekerjaan ) yang berhubungan dan mendukung kerja pipa antara

lain :

1. Kerja Plat

Kerja plat biasanya dibutuhkan untuk pembuatan klem pipa yang dan pembuatan

klem penggantung pipa serta pekerjaan lainnya yang berhubungan dengan plat.

2. Kerja las

Pekerjaan ini berhubungan dengan penyambungan pada pipa besi dan untuk

penyambungan pipa dengan sistem flens.

3. Kerja intalasi pipa

Kerja ini biasanya adalah untuk pekerjaan yang berhubungan dengan proses

pemasangan pipa atau pekerjaan perangkaian pipa.

4. Kerja Drainase

Page 17: Logbook Sanitasi

Kerja Drainase dalam pekerjaan instalasi pipa yaitu pada waktu pemasangan pipa

yang diletakan didalam tanah agar terhindar dari keadaan luar yang akan

mengganggu kekuatan pipa itu sendiri.

5. Kerja Sanitasi

Kerja sanitasi merupakan pekerjaan pemasangan alat-alat sanitasi seperti bak air,

Wastafel, Meja cuci, Bak mandi serta alat penerima lainnya yang digunakan untuk

menerima air bersih atau air kotor yang selanjutnya dibuang ke tempat pembuangan.

Alat-alat tersebut dari bahan keramik yang bahannya mudah didapat.

1.11. Memasang Alat Saniter

Setiap bangunan dihuni oleh manusia, baik itu rumah tinggal, pertokoan, kantor-kantor,

sekolah-sekolah ataupun bangunan industri dan perbengkelan, selalu dilengkapi dengan

peralatan plumbing ( Sanitary Fixtures ).

Alat saniter adalah suatu alat untuk keperluan manusia yang ada hubungannya dengan

kebutuhan air dan pembuangannya, sehingga manusia dapat terjamin kesehatannya.

Adapun yang disebut peralatan plumbing / saniter, yaitu :

1. Tempat cuci tangan ( lavatory )

2. Tempat cuci piring ( sink )

3. Bak mandi

4. Tempat buang air kecil ( urinoir )

5. Tempat buang air besar ( WC )

Adapun bahan yang digunakan untuk peralatan saniter harus memenuhi persyaratan

sebagai berikut :

1. Tidak menyerap air.

2. Tidak berkarat dan tidak mudah aus.

3. Relatif mudah dibuat.

4. Mudah dipasang.

A. Macam-macam Alat Saniter

a. Wastafel ( Bak cuci tangan )

Page 18: Logbook Sanitasi

Wastafel biasanya dipasang didalam kamar mandi, ruang makan atau kamar tidur dan

ruang lain yang membutuhkannya. Wastafel mempunyai bentuk seperti bak air dengan

kran dan alat penahan bau ( leher angsa ). Tinggi pemasangan wastafel yaitu 80 cm.

b. Sink ( Bak Cuci Piring )

Yaitu digunakan untuk mencuci barang pecah belah. Biasanya ditempatkan diruang

dapur dan ketinggian meja cuci hendaknya antara 70 – 90 cm. Sedangkan untuk mulut

dapat dipasang alat penahan bau yang berfungsi sebagai alat saringan.

c. Kloset

Kloset dipakai untuk tempat pembuangan air besar dengan air bilasan. Air yang

dipakai tidak mengandung zat kimia yang dapat mematikan bakteri-bakteri kecil yang

hidup dalam bak yang dapat menghancurkan safety tank. Kloset biasanya ada 2 macam

yaitu :

Kloset Jongkok

Kloset ini bentuk yang paling sederhana yang mudah didapat dipasaran juga dapat

dibuat sendiri dari pasangan batu bata dan diplester. Jenis kloset ini sering digunakan

karena mudah dan praktis.

Kloset Duduk

Dibuat dari bahan kwarsa pasir dan gips model yang dilengkapi dengan tangki air

pengontrol untuk menyiram kotoran kloset. Konstruksi penahan bau dibuat sempurna

hingga kotoran tidak dapat keluar sedikitpun.

Page 19: Logbook Sanitasi

d. Bak mandi ( Bath tube )

e. Tempat buang air kecil ( urinal )

B. Kelompok Alat Saniter

Karena alat-alat saniter banyak macamnya dan tidak sama kegunaannya, Serta mengingat

air kotor yang didapatkan dari alat saniter itu tidak sama, maka dapat dikelompokan menjadi :

a. Alat saniter badan ( ablutionary fixtures )

Contohnya :

a. Bak mandi rendam

b. Bak mandi siram

c. Bak cuci tangan

Page 20: Logbook Sanitasi

d. Shower

b. Alat saniter cucian ( waste water fixtures )

Contohnya :

e. Bak cuci pakaian

f. Mesin cuci pakaian

g. Bak tempat minum

c. Alat saniter lemak (Greasy water fixtures)

Contohnya :

h. Tempat cuci piring

i. Mesin cuci piring

d. Alat saniter Kotoran (soil fixtures)

Contohnya :

j. Kloset

k. Bidet

l. Peturasan (urinoir )

m. Alat pembersih kotoran dirumah sakit.

1.12. Kemiringan Pipa

Salah satu yang mendukung atau mempengaruhi pekerjaan plumbing adalah

kemiringan pipa. Kemiringan pipa adalah penting agar air yang mengalir lancar tanpa ada

gangguan pada aliran maupun pada pipa itu sendiri. Artinya kalau kemiringannya terlalu

sedikit bisa mengakibatkan aliran air kurang lancar. Atau sebaliknya kalau kemiringan terlalu

besar dapat mengakibatkan desakan air yang besar pula sehingga perlu diperhatikan batas

kemampuan pipa dalam hubungannya dengan tekanan air, yaitu ;

1. Kemiringan pipa tanah 1 : 4

2. Kemiringan pipa PVC 1 : 60

3. Kemiringan pipa besi lebih curam.

Perubahan arah dari aliran tidak bisa ditiadakan seluruhnya, karena air yang dialirkan

bukan hanya sumber satu grup sanitasi, juga mengingat situasi pada lapangan dimana pipa

akan dipasang. Namun demikian usahakan sebisa mungkin untuk diperkecil jumlah

Page 21: Logbook Sanitasi

perubahan aliran. Semakin banyak perubahan aliran berakibat akan memperlambat kecepatan

aliran dan juga semakin banyak alat-alat penyambung yang dibutuhkan.

Perubahan aliran dibuat sedemikian rupa sehingga jangan sampai terjadi pengurangan

kecepatan yang besar. Dapat disimpulkan banyaknya satu perubahan aliran akan

membutuhkan perawatan yang besar pula yaitu biaya pembersihan kalau ada terjadi

penyumbatan dan juga menambah biaya pembuatan.

1.13. Jaringan Pipa

Jaringan pipa menurut pemakaiannya ada 3 macam, Yaitu :

1. Jaringan pipa induk,

Jaringan pipa yang digunakan untuk mengalirkan air langsung dari sumber

air.

2. Jaringan pipa cabang/ distribusi,

Pipa yang digunakan untuk mengalirkan air dari pipa induk ke pipa

Plumbing.

3. Jaringan pipa plumbing,

Jaringan pipa yang digunakan saat mengalirkan aliran air dari pipa cabang

ke rumah-rumah atau bangunan.

ELEKTROLISASI adalah suatu proses gesekan tak langsung antara bahan mentah

dengan arus listrik. Pada pipa air minum proses ini akan merusak pipa.

Dalam hal ini untuk menghindari sebaiknya dibungkus dengan bahan fiber glass atau

aspal.

Untuk keperluan instalansi jenis-jenis pipa PVC dan pipa GALVANIS, yaitu :

1. Ringan : Untuk instalasi listrik

2. Berat : Untuk instalasi air yang mempunyai tekanan besar baik tekanan air atau

tekanan gas dan minyak bumi.

3. Sedang : Untuk instalasi air yang tidak mempunyai tekanan yang

4. besar.

1.14. Macam-macam Air

A. Air lunak

Page 22: Logbook Sanitasi

Air lunak adalah air hujan yang mengandung garam. Air ini tidak boleh dilirkan

melalui pipa yang tertutup dari timah hitam, sebab akan bereaksi dan menimbulkan

zat-zat beracun. Contoh : air hujan

B. Air sadah

Air sadah adalah air yang banyak mengandung garam.

Contohnya : air laut.

1.15 Pemanas air Listrik (Elektro water Heater)

Pemanas air terdiri dari dua jenis, Yaitu :

1. Pemanas air gas otomatis

Adalah suatu alat pemanas air yang menggunakan gas LPG atau gas lainnya

sebagai bahan bakunya.

Jenis pemanasan air gas otomatis ada 2 macam :

1. Pemanas air gas otomatis tunggal

( instantaneous automatic gas water heater )

2. Pemanas air gas ganda

(multi outlet instantaneous automatic gas water heater )

2. Pemanas air listrik

Adalah suatu alat pemanas air yang menggunakan energi listrik sebagai sumber

panasnya.

Jenis pemanas air listrik ini dibagi 2 macam :

Pemanas air listrik sesaat

Pada pemanas air jenis ini daya listrik hanya akan mengalir kedalam elemen

pemanas listrik apabila kran air panas dibuka. Biasanya dilengkapi pula

dengan alat yang akan mengurangi arus listrik untuk mengatur suhu air bila

laju aliran listrik pada waktu suhunya telah mencapai batas tertinggi yang

diizinkan.

Pemanas Air Listrik bertangki

Pada pemanas air jenis ini mempunyai elemen listrik sebagai pemanas yang

dibenamkam dalam air didalam tangkinya. Kapasitas pemanasnya mulai 1 kw

dan ada yang sampai sekitar 50 kw.

Page 23: Logbook Sanitasi

PENGENALAN ALAT

Pada praktek plumbing ini ada beberapa macam alat yang biasanya dipakai, baik alat

untuk memotong, mengukur, mengulir, membersihkan dan alat bantu untuk memudahkan

pekerjaan pipa. Alat-alat tersebut antara lain :

2.1. Alat Pemberi tanda

1. Penggores baja

Terbuat dari baja yang keras dengan ujung yang lancip, Berguna untuk menggores

sebagai penandaan pengukuran pada pipa.

2. Pensil

3. Crayon

4. Kapur tulis

5. Spidol

6. Penitik

2.2. Alat Ukur

1. Mistar Baja

Terbuat dari lempengan baja atau stainless yang diberi dimensi ukuran, Yang

berguna untuk mengukur panjang pipa yang dibutuhkan.

2. Siku-siku Baja

Terbuat dari baja atau stainless, Mempunyai ukuran dan berguna untuk memeriksa

kesikuan dari alat kerja atau benda-benda kerja.

3. Roll meter

Meteran terbuat dari plat baja tipis sekali dan digulung dalam suatu kotak sebagai

pelindungnya. Tercantum ukuran dalam mm, cm, dan inchi. Gunanya untuk

mengukur pekerjaan untuk tebal, lebar, panjang, dan tinggi.

4. Jangka sorong.

Jangka sorong berfungsi mengukur diameter pipa dalam kerja praktek ini.

2.3. Alat Pemotong

1. Gergaji Besi mata gergaji terbuat dari baja keras, Ada yang mempunyai satu sisi dan

ada yang mempunyai dua sisi.

2. Pipa cutter ( pipa galvanis )

Pemotong khusus pipa galvanis.

Page 24: Logbook Sanitasi

3. Pipa cutter ( pipa PVC )

Untuk memotong pipa PVC, mata cutter-nya bulat dan bergerigi.

4. Boring Reamer

Berbentuk seperti bor tangan yang berguna untuk membersihkan bram pada bagian

dalam pipa dengan cara memasukkan reamer kedalam pipa kemudian diputar.

5. Kikir

Kikir terbagi tiga bentuk :

a. Kikir besar, berfungsi untuk meratakan batas-batas potomgan pada bagian

ujung pipa galvanis.

b. Kikir halus, terbuat dari baja yang berbentuk sedemikian rupa sehingga untuk

menghaluskan permukaan logam.

c. Kikir bulat, berfungsi untuk menghaluskan bagian ujung pipa galvanis akibat

pemotongan atau untuk membersihkan bram.

2.4. Alat Ulir

Senai ( alat untuk mengulir )

Alat ini terbuat dari baja yang berbentuk sedemikian rupa sehingga dapat dipakai untuk

membuat ulir. Alat ini terdiri tangkai dan mata ulir. Alat ulir ini terbagi menjadi dua jenis

yaitu :

a. Alat ulir manual

Page 25: Logbook Sanitasi

b. Mesin ulir

2.5. Alat Penjepit

a. Three Stand

Atas alat ini terbuat dari besi campur baja yang dibuat sedemikian rupa dan diberi

ragum agar dapat menjepit pipa selama pekerjaan berlangsung, Kakinya terbuat dari

pipa besi yang kuat untuk menopang bagian atasnya bila pipa terlalu panjang, Maka

alat ini disertai alat untuk penyanggaan yang dapat dinaikkan dan diturunkan.

b. Ragum

Alat ini berguna untuk menjepit benda kerja, Terbuat dari baja, Selain itu berguna

menjepit benda kerja, Terbuat juga dari alat lainnya yang perlu diketahui yaitu kunci

pipa.

Adapun kunci tersebut :

1. Adjustable Pipe Wrench

2. Straight Pipe Wrench

3. Suay Pipe Wrench

4. Stilson

5. Chain Pipe Wrench

6. Monkey Wrench

c. Kunci Pipa

Berguna untuk mengunci sambungan ataupun menahan.

Page 26: Logbook Sanitasi

2.6 Alat Pembersih

1. Boring Reamer

Berbentuk seperti bor tangan yang berguana untuk membersihkan bran pada

bagian dalam pipa dengan cara memasukkan reamer kedalam pipa kemudian diputar.

2. Kikir

Kikir terbagi tiga bentuk :

1. Kikir besar, Berfungsi untuk meratakan batas-batas potomgan pada bagian

ujung pipa galvanis.

2. Kikir halus, Terbuat dari baja yang berbentuk sedemikian rupa sehingga

untuk menghaluskan permukaan logam.

3. Kikir bulat, Berfungsi untuk menghaluskan bagian ujung pipa galvanis akibat

pemotongan atau untuk membersihkan bram

3. Sikat kawat

Tangkai terbuat dari kayu dengan pembersih yang terbuat dari kawat, Berguna

untuk membersihkan bram setelah diulir dan membersihkam benda kerja.

2.6 Bahan

1. Pipa Galvanis

2. Pipa PVC

3. Seal Tape

Page 27: Logbook Sanitasi
Page 28: Logbook Sanitasi

JOB I MENGULIR PIPA GALVANIS

TUJUAN PRAKTEK

Setelah menyelesaikan kegiatan praktek mengulir pipa galvanis mahasiswa diharapkan: Terampil menggunakan peralatan tangan. Terampil mengulir pipa galvanis yang baik dan benar sesuai dengan ukuran dan syarat

yang diharapkan.

INTRUKSI UMUM

Pakailah selalu pakaian kerja dengan rapi saat praktek. Pakailah selalu alat-alat pelindung diri sesuai dengan kondisi pekerjaan. Pastikan peralatan yang akan digunakan selalu dalam keadaan baik dan siap pakai. Gunakan alat sesuai dengan fungsinya. Kontrol bahan yang akan dipakai dan dipastikan bebas dari benda yang akan mengganggu

dalam proses pengerjaan. Ikuti petunjuk-petunjuk dari instruktur.

LANDASAN TEORI

Pipa galvanis merupakan pipa besi lunak yang dilapisi dengan timah , diproduksi dengan berbagai ukuran maupun ketebalan dindingnya disesuaikan dengan kegunaannya ukuran standar adalah 6 m. Untuk membuat suatu instalasi pasti kita membutuhkan banyak pipa, karena keterbatasan panjang, dan bentuk pipa yang dijual di pasaran dan diproduksi dari pabrik, maka dalam pekerjaan suatu instalasi kita tak terlepas dari penyambungan-penyambungan pipa. Dalam hal ini pipa galvanis memiliki tipe penyambungan berupa ulir.

ALAT

1. Mistar Baja.2. Crash Pen.3. Cutter Pipe.4. Boring Reamer.5. Ragum Kaki Tiga.6. Alat Ulir / Siney (Langsung dan Kombinasi).7. Oli Pendingin.

BAHAN

Pipa Galvanis- Ø 1/2 “.- Ø 3/4 “.- Ø 1 “.

Page 29: Logbook Sanitasi

PU 1 PU 2

P

LANGAH KERJA

1. Bersihkan lokasi yang akan digunakan.2. Siapkan alat dan bahan yang akan digunakan.3. Potong semua ukuran pipa galvanis dengan panjang 25cm masing-masing satu

menggunakan Cutter Pipe.

4. Bersihkan bagian dalam pipa dengan Boring Reamer hingga bagian tepi rata dengan bagian diameter dalam.

5. Lalu buat ulir dengan ketentuan:

- Ø 1/2 “. PU1 = 1,5 cm , PU2 = 2,5 cm.- Ø 3/4 “. PU1 = 1,7 cm , PU2 = 2,5 cm.- Ø 1 “. PU1 = 2,2 cm , PU2 = 3,5 cm.

6. Ulir pipa dengan alat ulir (siney) langsung atau kombinasi.

7. Saat mengulir berikan oli pendingin pada pipa sesekali.

Page 30: Logbook Sanitasi

KESIMPULAN Jenis penyambungan pipa galvanis berupa ulir. Tiap diameter pipa galvanis memiliki standar atau ketentuan panjang ulir.

Pipa ( inchi ) Jumlah ulir Panjang ulir (mm)

½ 14 19

¾ 14 19

1 11,5 22

1 ¼ 11,5 25

1 ½ 11,5 25

2 11.5 25

3 8 38

4 8 41

SARAN Pada saat menentukan batas uliran menggunakan crash pen, usahakan agar goresan

tersebut terlihat jelas dan mudah dicari dengan cara menggores keliling diameter sesuai panjang yang diinginkan.

Agar diameter pipa tidak berubagbentuk, maka usahakan tidak terjadi panas yang berlebih pada pipa, dengan memberikan oli pendingin.

Page 31: Logbook Sanitasi

JOB II MEMBUAT INSTALASI PENDEK

TUJUAN PRAKTEK

Setelah menyelesaikan kegiatan praktek membuat instalasi pendek mahasiswa diharapkan: Terampil menggunakan peralatan tangan. Terampil membuat instalasi pendek yang baik, benar, san tidak bocor serta sesuai dengan

ukuran dan syarat yang diharapkan.

LANDASAN TEORI

Instalasi merupakan satu kesatuan atau gabungan pipa yang membentuk sebuah saluran yang dapat dialiri air, dan berfungsi untuk mengalirkan air dari satu tempat ke tempat lainnya. Dalam hal ini instalasi pendek merupakan kesatuan pipa yang disambung yang membentuk saluran yang sederhana.

Hal yang perlu dilakukan dalam merancang dan menghitung saluran : Mempelajari gambar denah. Membuat rencana saluran. Menggambar perspektif saluran tersebut. Membuat detail sambungan saluran. Menghitung kebutuhan bahan.

INTRUKSI UMUM

Pakailah selalu pakaian kerja dengan rapi saat praktek. Pakailah selalu alat-alat pelindung diri sesuai dengan kondisi pekerjaan. Pastikan peralatan yang akan digunakan selalu dalam keadaan baik dan siap pakai. Gunakan alat sesuai dengan fungsinya. Ikuti petunjuk-petunjuk dari instruktur.

ALAT1. Ragum kaki tiga

2. Mistar baja

3. Penggores

4. Cutter Pipe

5. Boring Reamer

6. Kikir

7. Alat Pengulir Pipa (Siney)

8. Kunci pipa

BAHAN1. Pipa galvanis ukuran diameter ½ “, & ¾ “

2. Elbow

3. Socket

4. Tee stuck

5. Kran

6. Sealtape

7. Elbow

8. Bushes

Page 32: Logbook Sanitasi

LANGKAH KERJA

1. Bersihkan lokasi yang akan digunakan.2. Siapkan alat dan bahan yang akan digunakan.1. Pelajari gambar kerja dan buatlah daftar kebutuhan bahan :

Page 33: Logbook Sanitasi

DAFTAR KEBUTUHAN BAHAN

No. Jenis Fitting (inch) Jumlah Satuan

1. Pipa Galvanis ¾ 2 Btg

2. Pipa Galvanis ½ 2 Btg

3. Elbow ¾ 2 Buah

4. Elbow ½ 22 Buah

5. Tee ¾ - ½ 8 Buah

6. Bushes ¾ - ½ 2 Buah

7. Soket ½ 10 Buah

8. Seal Tape - 8 Roll

9. Kran ½ 10 Buah

1. Ukur dan potonglah pipa sesuai dengan kebutuhan.

2. Bersihkan bekas pemotongan bagian dalam dari ujung pipa dengan borring reamer / kikir

bundar.

1. Bersihkan bagian yang akan diulir dengan kikir halus.

2. Tentukan panjang ulir sesuai dengan diameter pipa dan alat sambung yang akan

digunakan.

3. Ulirkan pipa tersebut sesuai dengan ukuran yang telah ditentukan.

4. Bersihkan ulir tersebut dari serpihan bekas penguliran.

5. Lilitkan seal tape pada setiap ulir yang akan dipasang alat sambung.

6. Rangkailah pipa tersebut dengan memasang alat sambung sesuai dengan bentuk, fungsi

dan penempatannya masing-masing sesuai dengan gambar kerja yang ada.

7. Kuncilah setiap sambungan dengan baik dan benar agar tidak terjadi kebocoran.

8. Tes kebocoran dengan memasukkan air pada instalasi yang sudah dirangkai tersebut

dengan menggunakan test pump.

9. Bersihkan hasil pekerjaan dan serahkan pada instruktur.

Page 34: Logbook Sanitasi

KESIMPULAN

Hal yang perlu dilakukan dalam merancang dan menghitung saluran : Mempelajari gambar denah. Membuat rencana saluran. Menggambar perspektif saluran tersebut. Membuat detail sambungan saluran. Menghitung kebutuhan bahan.

SARAN Pada saat penyetelan atau pengencangan sambungan, kunci salah satu ujung pipa agar

saat memutar, sambungan lainya tidak mengendor.

Page 35: Logbook Sanitasi

JOB III ALAT SANITASI (KLOSET DUDUK)

TUJUAN PRAKTEK

Setelah menyelesaikan kegiatan praktek alat sanitasi mahasiswa diharapkan: Terampil menggunakan peralatan tangan. Terampil menyetel dan memasang kloset duduk yang baik dan benar sesuai dengan

ukuran dan syarat yang diharapkan.

LANDASAN TEORI

Kloset dipakai untuk tempat pembuangan air besar dengan air bilasan. Air yang

dipakai tidak mengandung zat kimia yang dapat mematikan bakteri-bakteri kecil yang hidup

dalam bak yang dapat menghancurkan safety tank. Kloset duduk bentuk yang paling

sederhana yang mudah didapat dipasaran juga dapat dibuat sendiri dari pasangan batu bata

dan diplester. Jenis kloset ini sering digunakan karena mudah dan praktis.

INTRUKSI UMUM

Pakailah selalu pakaian kerja dengan rapi saat praktek. Pakailah selalu alat-alat pelindung diri sesuai dengan kondisi pekerjaan. Pastikan peralatan yang akan digunakan selalu dalam keadaan baik dan siap pakai. Gunakan alat sesuai dengan fungsinya. Ikuti petunjuk-petunjuk dari instruktur.

ALAT1. Sendok spesi.2. Water pass.3. Palu pemecah bata.4. Kotak spesi.5. Ember.6. Cangkul.7. Sekop.8. Troli.

LANGKAH KERJA

1. Bersihkan lokasi yang akan digunakan.2. Siapkan alat dan bahan yang akan digunakan.3. Pelajari gambar kerja dengan teliti,

BAHAN

1. Kloset duduk 1 set.2. Batu bata.3. Pasir.4. Semen.5. PVC ɸ 4”.

Bend ɸ 4” 15%

Page 36: Logbook Sanitasi

4. Ikuti langkah kerja berikut ini.5. Angkat dan perkirakan letak kloset jongkok lalu ukur letak tersebut sesuaikan dengan

ketentuan.6. Tandai dengan kapur pada lantai kerja, sebagai patokan pekerjaan.

7. Dengan acuan tadi tentukan letak lubang dan ketinggiannya agar membuat kemiringan15%.

8. Buat dinding susunan batu batadisekelilingnya sesuai dengan tanda yang dibuat.

9. Setelah sampai pada ketinggian yang pas, dimana mulut lubang sejajar dengan mulut trap kloset.

Page 37: Logbook Sanitasi

10. Isi bak dengan pasir.11. Atur kloset diatasnya, sesuaikan pula mulut trap kloset dan mulut pipa, lalu beri

adukan kedap air di sekitar lubang agar air tidak jatuh ke pasir.12. Setelah letak kloset pas, plester bagian atas timbunan agar terlihat rapi. 13. Periksa kedataran kloset dengan waterpass secara horizontal dan diagonal.14. Periksakan pada pembimbing apabila pekerjaan telah selesai.

KESIMPULAN Kloset dipakai untuk tempat pembuangan air besar dengan air bilasan. Air yang

dipakai tidak mengandung zat kimia yang dapat mematikan bakteri-bakteri kecil yang hidup dalam bak yang dapat menghancurkan safety tank..

SARAN

Saat menghitung ketinggian yang dibutuhkan, ukur dulu jarak datar lalu tentukan

ketinggian menggunakan perbandingan segitiga.

Page 38: Logbook Sanitasi

JOB IV MEMBUAT TEE 4 “

TUJUAN PRAKTEK

Setelah menyelesaikan kegiatan praktek membuat Tee 4” mahasiswa diharapkan: Terampil menggunakan peralatan tangan. Terampil membuat Tee yang baik dan benar sesuai dengan ukuran dan syarat yang

diharapkan.

LANDASAN TEORI

Tee merupakan alat sambung yang dapat membagi aliran menjadi dua. Tee ada yang membagi aliran menjadi sama besar ataupun berbeda ukuran, namun hanya terjadi satu penurunan ukuran.

INTRUKSI UMUM

Pakailah selalu pakaian kerja dengan rapi saat praktek. Pakailah selalu alat-alat pelindung diri sesuai dengan kondisi pekerjaan. Pastikan peralatan yang akan digunakan selalu dalam keadaan baik dan siap pakai. Gunakan alat sesuai dengan fungsinya. Ikuti petunjuk-petunjuk dari instruktur.

ALAT

1. Gergaji PVC.2. Pensil / pena.3. Spidol.4. Mistar.5. Jangka sorong.6. Cutter pipe PVC.7. Kendi pemanas.8. Ember.9. Kikir.

LANGKAH KERJA

1. Siapkan alat dan bahan yang akan digunakan.2. Ukur nilai diameter luar PVC dengan jangka sorong.3. Buat acuan atau mal pemotongan.

BAHAN

1. PVC 2”.2. Amplas No.03. Solar / oli.4. Kertas gambar.5. Lem PVC

Page 39: Logbook Sanitasi

4. Potong mal, dan buang bagian yang tidak dibutuhkan.

Page 40: Logbook Sanitasi

5. Potong PVC sesuai kebutuhan. ( ±26 cm untuk batang induk dan ±13cm batang anak)6. Tempelkan mal ke PVC lalu tandai dengan spidol.7. Buang bagian yang tidak dibutuhkan.

8. Rapikan permukaan mulut sambungan sehinhha datar, dan masuk/pas tidak ada celah.9. Panaskan oli di dalam kendi.10. Tandai sebesar 4cm untuk joint head.

Page 41: Logbook Sanitasi

11. Celupkan PVC sesuai tanda ke dalam oli panas hingga lunak, lalu masukan PVC lainnya dengan ukuran yang sama, setelah joint head terbentuk celupkan ke dalam air.

12. Lakukan dengan cara yabf sama pada sisi lainnya.13. Bersihkan PVC.14. Rekatkan sambungan menggunakan lem PVC. Tunggu hingga mengeras.

KESIMPULAN Tee merupakan alat sambung yang dapat membagi aliran menjadi dua. Tee ada yang

membagi aliran menjadi sama besar ataupun berbeda ukuran, namun hanya terjadi satu penurunan ukuran.

SARAN Setelah mal dibuat, untuk mengecek kecocokan pasangan, cobalah paskan kedua mal

tersebut apakah sudah pas, semakin baik bentuk mal (pas / cocok) semakin sedikit pengerjaan pengamplasan.

Agar saat membuat joint head PVC tidak melekat, kedua PVC usahakan selalu diputar.

Pengeleman dilakukan serapi mungkin dan ketebalan lem yang sepadan agar pentyambungan maksimal.

Untuk mempercepat proses pengerinsgn rendam dalam air.

Page 42: Logbook Sanitasi

JOB V MENENTUKAN KEMIRINGAN DASAR SALURAN

TUJUAN PRAKTEK

Setelah menyelesaikan kegiatan praktek menentukan kemiringan dasar saluran mahasiswa diharapkan: Terampil menggunakan peralatan tangan. Terampil menentukan kemiringan dasar saluran yang baik dan benar sesuai dengan

ukuran dan syarat yang diharapkan.

LANDASAN TEORI

Saluran terbuka merupakan saluran pengaliran air kotor, dalam hal ini air kotor tersebut adalah air hujan, air sisa limbah rumah tangga, dan limbah pabrik.

Tujuan pekerjaan darainase adalah pengeringan, pengaliran air kotor, pencegahan banjir. Kinerja saluran jenis ini menggunakan gravitasi, maka dari itu sangat dipengaruhi oleh kemiringan dasar saluran.

Ketentuan pada pekerjaan drainase: Kemiringan dasar saluran 1% - 2%. Pada saluran setiap 50m harus disediakan bak kontrol. Pada setiap tikungan disediakan bak kontrol.

Sebab banjir: Saluran tersumbat. Dimensi tidak memenuhi. Kemiringan dasar tidak baik. Kemampuan daerah persapan yang tidak mencukupi.

INTRUKSI UMUM Pakailah selalu pakaian kerja dengan rapi saat praktek. Pakailah selalu alat-alat pelindung diri sesuai dengan kondisi pekerjaan. Pastikan peralatan yang akan digunakan selalu dalam keadaan baik dan siap pakai. Gunakan alat sesuai dengan fungsinya. Ikuti petunjuk-petunjuk dari instruktur.

ALAT

1. Waterpass.2. Cangkul.3. Sekop.4. Blincong.5. Rol meter.6. Meteran.7. Palu.

8. Gergaji.9. Sendok spesi.10. Kotak spesi.11. Ember.12. Troli.

BAHAN

1. Paku.2. Papan.3. Batu bata.4. Pasir.5. Semen.6. Benang.7. PVC 4”.

Page 43: Logbook Sanitasi

LANGKAH KERJA

1. Bersihkan lokasi yang akan digunakan.2. Siapkan alat dan bahan yang akan digunakan.3. Pelajari gambar.

4. Ukuran bak kontrol 40cm x 40cm.5. Ukur area yang akan menjadi saluran.6. Untuk membuat susur 450 menggunakan segitiga istimewa.7. Buat bowplank pada titik-titik pertemuan dengan ketinggian tertentu dari titik ±0,000.

8. Buat garis as menggunakan benang yang melewati bowplank.9. Gali tanah sedalam keperluan hingga membentuk kemiringan 1%.10. Timbun dengan pasir, lalu ratakan dan padatkan sesuai dengan kemiringan.11. Pada bak kontrol, kedalaman dasar ditambah sebesar 5 cm untuk endapan.12. Buat dinding pasangan batu pada bak kontrol.13. Letakan PVC sesuai pada tempatnya.

Page 44: Logbook Sanitasi

KESIMPULAN

Saluran terbuka merupakan saluran pengaliran air kotor, dalam hal ini air kotor tersebut adalah air hujan, air sisa limbah rumah tangga, dan limbah pabrik.

Tujuan pekerjaan darainase adalah pengeringan, pengaliran air kotor, pencegahan banjir. Kinerja saluran jenis ini menggunakan gravitasi, maka dari itu sangat dipengaruhi oleh kemiringan dasar saluran.

SARAN Saat menggali jangan terlalu dalam, karena akan makan banyak pasir dan proses

pekerjaan yang makin banyak.

Page 45: Logbook Sanitasi

PENUTUP

Kesimpulan :

Saluran merupkan media pengaliran air, baik air bersih, air minum, maupun air kotor. Saluran terbagi dua, saluran tertutup dan saluran terbuka. Jenis pipa tergolong dua, pipa galvanis, dan pipa PVC. Penyambungan pipa galvanis menggunakan ulir sedangkan PVC menggunakan lem.

Saran :

Bekerjalah dengan cermat, teliti dan konsentrasi. Efesienkan penggunaan waktu dalam berkerja. Patuhilah prosedur pelaksanaan yang telah ditentukan. Dalam mengerjakan job gunakan metode yang nyaman kita lakukan agar mendapat hasil

yang memuaskan.