lo blok 16 skenario 2

12
LO BLOK 16 SKENARIO 2 Inten Tejaning Asih 201300340080 1. Teknik anastesi pada anak? a.Supraperiosteal injection Infiltration - Pada prosedur operasi decidui incisivus dan molar (tapi tidak efektif untuk anastesi molar permanen mandibular), mandibular atau maxilla pada area terlokalisir. - Bidang alveolar labio-bukal umumnya tipis umumnya banyak terdapat saluran vascular dari pembuluh darah, sehingga efektif untuk mendapat efek anastesi pada gigi susu rahang bawah/atas. Gigi permanen rahang atas dan gigi anterior rahang bawah. - Infiltrasi 0,5-1,0 ml larutan anastesi local cukup untuk anastesi pulpa kebanyakan anak. - Indikasi Anastesi pulpa gigi maksila permanen dan decidui , Anastesi anterior mandibular permanen dan decidui Anastesi molar mandibular decidui pada perawatan yang terbatas untuk 1 dan 2 gigi. Anastesi tambahan pada injeksi blok. - Kontraindikasi Infeksi atau inflamasi akut pada area injeksi dan area dimana densitas tlang menutupi apical gigi. Molar permanen pertama pada anak Area yang luas, karena membutuhkan insersi jarum yang banyak dan membutuhkan volume anastesi yang lebih besar yang memungkinkan terjadinya toksisitas - Prosedur 1. Kapas steril diletakan diantara jari dan mukosa mulut 2. Tarik pipi atau bibir sehingga membrane mukosa yang bergerak kebawah (RA) dan ke atas (RB) sehingga → mukosa menjadi tegang, untuk memperjelas daerah lipatan mukobukal dan mukolingual. 3. Aplikasi anastesi topical sebelum insersi jarum 1

Upload: intentejaningasih

Post on 13-Apr-2016

233 views

Category:

Documents


0 download

DESCRIPTION

lo

TRANSCRIPT

Page 1: LO BLOK 16 Skenario 2

LO B LO K 1 6S K E N A R I O 2

Inten Tejaning Asih 201300340080

1. Teknik anastesi pada anak?a. Supraperiosteal injection Infiltration

- Pada prosedur operasi decidui incisivus dan molar (tapi tidak efektif untuk anastesi molar permanen mandibular), mandibular atau maxilla pada area terlokalisir.

- Bidang alveolar labio-bukal umumnya tipis umumnya banyak terdapat saluran vascular dari pembuluh darah, sehingga efektif untuk mendapat efek anastesi pada gigi susu rahang bawah/atas. Gigi permanen rahang atas dan gigi anterior rahang bawah.

- Infiltrasi 0,5-1,0 ml larutan anastesi local cukup untuk anastesi pulpa kebanyakan anak.- Indikasi

Anastesi pulpa gigi maksila permanen dan decidui , Anastesi anterior mandibular permanen dan decidui Anastesi molar mandibular decidui pada perawatan yang terbatas untuk 1 dan 2 gigi. Anastesi tambahan pada injeksi blok.

- Kontraindikasi Infeksi atau inflamasi akut pada area injeksi dan area dimana densitas tlang menutupi

apical gigi. Molar permanen pertama pada anak Area yang luas, karena membutuhkan insersi jarum yang banyak dan membutuhkan

volume anastesi yang lebih besar yang memungkinkan terjadinya toksisitas

- Prosedur 1. Kapas steril diletakan diantara jari dan mukosa mulut 2. Tarik pipi atau bibir sehingga membrane mukosa yang bergerak kebawah (RA) dan

ke atas (RB) sehingga → mukosa menjadi tegang, untuk memperjelas daerah lipatan mukobukal dan mukolingual.

3. Aplikasi anastesi topical sebelum insersi jarum4. Insersi jarum pada lipatan mukosa dengan bevel jarum mengarah ke tulang dan

sejajar bidang tulang.5. Setelah posisi jarum tepat, lanjut insersi jarum menelusuri periosteum sampai

ujungnya mencapai setinggi akar gigi lalu dideponir.6. Suntik secara perlahan-lahan agar memperkecil atau mengurangi rasa sakit.7. Tempat-tempat anstesi infiltrasi : daerah labial atau bukal, palatal atau lingual RA

dan RB

1

Page 2: LO BLOK 16 Skenario 2

b. Inferior Alveolar Nerve Block Pada prosedur operasi untuk gigi decidui bawah dan permanen. Keuntungan yaitu daerah anastesi lebih luas bisa diperoleh dengan satu titik suntikan dan dilakukan dengan jarum pendek. Jika letak foramen mandibular dibawah dataran oklusal, injeksi sedikit kebawah dan kebelakang dari dewasa.

- Area yang teranasesi ; Gigi Mandibularke garis midline Badan mandibular Bagian inferior ramus Buccal mucoperiosteum Mucous membrane anterior to the mandibular first molar Anterior two thirds of the tongue and the floor of the oral cavity (lingual nerve) Lingual soft tissues and periosteum (lingual nerve)

- Indikasi Prosedur dental pada beberapa gigi dalam satu kuadran Ketika anastesi bagian mukosa bukal sebelah anterior molar pertama di perlukan Ketika anastesi bagian mukosa lingual di perlukan Anak dengan morfologi tulang disekitar apex gigi permanen M1 dimana posisi

prosessus zygomaticus menutupi tulang alveolar, maka teknik infiltrasi tidak efektif. Blok nervus alveolar posterior lebih efektif

- Kontraindikasi Infeksi diarea injeksi Pasein yang selalu mengigit bibir atau lidah (anak berkebutuhan khusus)

- Teknik blok anastesi rahang bawah 1. Bidang oklusi rahang bawah disejajarkan dengan lantai.2. Telunjuk letakkan pada permukaan oklusal gigi molar supaya menyentuh sudut

oklusal.3. Kuku menghadap ke lidah, temukan trigonum retromolar, kemudian kuku sandarkan

pada linea oblique interna4. Tusukan jarum di dekat ujung jari, tabung suntik terletak antara m1 dan m2 pada sisi

yang berlawanan.5. Bila sudah menyentuh tulang, tarik sedikit, tabung disejajarkan bidang oklusal sisi

yang akan dianestesi. Keluarkan obat anestesi kurang lebih 0,5 cc untuk menganestesi N. Lingualis. Kemudian tabung suntik kembalikan pada posisi semula, terletak antara gigi C dan M1. Arahkan ke bawah bidang oklusi, mencapai foramen mandibula. Bila sudah menyentuh tulang, aspirasi lalu dikeluarkan 1 cc untuk menganestesi N. alveolaris interior.Untuk menganestesi bagian bukal, dilakukan anestesi infiltrasi, yaitu 0,5 cc untuk

menganestesi N.buksinatorius. Efek anestesi terlihat setelah lima menit, dengan teranestesinya daerah mukosa pipi, anterior lidah dan bibir pada sisi yang dianestesi

2

Local Infiltration for Mandibular MolarsBeberapa studi melaporkan pada efektifitas injeksi dengan anastesi local pada lipatan mukosa bukal pada akar gigi molar mandibular decidui. Ketika dibandingkan efektifitasnya antara infiltrasi mandibular dengan blok mandibular, pada umumnya setuju bahwa 2 teknik ini sama efektifnya untuk prosedur restorative, tetapi blok mandibular lebih efektif untuk pulpotomi dan ekstraksi dari pada infiltrasi mandibular.

Infiltrasi mandibular digunakan pada situasi dimana ketika kita akan melakukan prosedur restorative bilateral tanpa menganstesi lidah, karena anasesi bilateral lidah bak

Page 3: LO BLOK 16 Skenario 2

c. Topikal - Efektif pada kedalaman 2-3 mm sehingga efektif untuk mengurangi rasa tidak enak

ketika inisial penetrasi dari jarum suntik ke mukosa- Kekurangan :

Rasanya tidak enak untuk pasien Pada pasien anak lamanya waktu aplikasi dapat meningkatkan ketakutan ketika mendekati prosedur dental.

- Tersedia dalam bentuk gel, liquid, ointment, patch dan bentuk spray- Yang paling sering digunakan di kedokteran gigi adalah

1. Benzocaine ( Benzocaine Ethyl aminobenzoate) Tersedia hinga konsentrasi 20% Kurang diserap ke dalam system Bertahan lama pada area yg diaplikasikan sehingga memperpanjang durasi. The Food and Drug Administration (FDA) melaporkan bahwa “Topical benzocaine

sprays, gels and liquids yang digunakan sebagai anastesia selama prosedur dental dapat menyebabkan methemoglobinemia ( jarang terjadi tapi jika terjadi merupakan masalah serius). Resiko terbesar adalah pada anak dibawah usia 2 tahun, dan dapat menyebabkan kematian. Anda dan gejalanya adalah pucat, keabuan atau kebiruan pada kulit, bibir, dan kuku; sakit kepala; nafas pendek; denyut jantung cepat

2. Lidocaine Tersedia dalam bentuk larutan atau ointment (salep) dengan konsentrasi hingga

5%, dalam bentuk spray konsentrasi 10% Insiden alerghi kecil tetapi dapat diserap secara sistemik

3

Local Infiltration for Mandibular MolarsBeberapa studi melaporkan pada efektifitas injeksi dengan anastesi local pada lipatan mukosa bukal pada akar gigi molar mandibular decidui. Ketika dibandingkan efektifitasnya antara infiltrasi mandibular dengan blok mandibular, pada umumnya setuju bahwa 2 teknik ini sama efektifnya untuk prosedur restorative, tetapi blok mandibular lebih efektif untuk pulpotomi dan ekstraksi dari pada infiltrasi mandibular.

Infiltrasi mandibular digunakan pada situasi dimana ketika kita akan melakukan prosedur restorative bilateral tanpa menganstesi lidah, karena anasesi bilateral lidah bak

Page 4: LO BLOK 16 Skenario 2

2. Komplikasi anastesi lokal pada anak? Toksisitas anastesi (overdosis), anak lebih beresiko terhadap reaksi toksis dibanding dewasa

karena berat badan anak yang lebih ringan. Kebanyakan reaksi adverse drug terjadi setelah 5-10 menit injeksi. Reaksi nya diikuti oleh:a. Depresi system syaraf pusat

- Gejala pusing, gelisah dan bingung diikuti diplopia, tinnitus, mengantuk, kesemutan dan mati rasa

- Tanda kedutan pada otot, tremor, mengigil diikuti kejang. Kadang pasien tidaksadar dan nafas berhenti.

b. Respon system kardiovaskular: Denyut dan tekanan darah meningkat. Reaksi alerghi Paresthesi Postoperative soft tissue injury, accidental biting or chewing of the lip, tongue or cheek

3. Indikasi dan kontraindikasi anastesi infiltrasi pada anak ?a. Indikasi

- Pencabutan - Preparasi kavitas gigi

b.Kontraindikasi - Daerah yang mengalami infeksi karena masa kerjanya akan hilang atau terhambat- Penyakit gangguan darah langka seperti hemofilia, penyakit Christmas/ von Willebrand - Penyakit sistemik tak terkontrol- Pasien yang menderita obat anti depresan dan alergi- Pada anak yang lelah, gelisah dan tidak kooperatif

4

Page 5: LO BLOK 16 Skenario 2

5

Page 6: LO BLOK 16 Skenario 2

4. Cara menghitung dosis pada anak?

Perhitungan ini sangat relevan di kedokteran gigi anak dimana adanya variasi berat badan diantara pasien dan tidak semua pasien harus menerima jumlah yang sama untuk anastesi local dalam produk yang sama.Note: AAPD maximum recommended dosages table 2 itu berbeda dari manufacturer’s maximum recommended (MRD) dosages pada table 3.

AAPD maximum recommended dosages (Table 2) dapat menghitung dosis maksimum yang direkomendasikan dan jumlah agen anestesi lokal untuk pasien dengan berat tertentu dan jenis anestesinya. Contoh - Untuk menghitung jumlah maksimal lidokain 2% dengan 1:100000 epineprine dan jumlah

cartridges yang aman diberikan pada pasien dengan berat 30 pounds, dapat dihitung dengan rumus berikut:

6

Page 7: LO BLOK 16 Skenario 2

jadi pasien anak dengan berat 30 pound dengan aman dapat diberikan 1.67 cartridges lidokain 2% dengan 1:100.000 epinephrine.

- Untuk menghitung jumlah maksimum mepivicaine 3% dan jumplah cartridges yang dapat di berikan pada anak dengan berat 30 pound dapat dihitung dengan rumus;

Note: perbedaan antara jumlah cartridges lidokain 2%dan mepivakain 3% yang dapat diberikan pada pasien anak dengan berat 30 pound karena adanya perbedaan jumlah mg dari larutan anastesi dalam

1,8 cc cartridges. Lidoain mengandung 36 mg dan mepivakain mengandung 54 mg

7

Page 8: LO BLOK 16 Skenario 2

5. Perbedaan anastesi anak dan dewasa?a. Persiapan pasien

- Mental : menjelaskan pada anak tentang proses pemberian anastesi dengan bahasa yang mudah dimengerti“Today I’m going to put your tooth asleep, wash some germs out of your teeth and place a white star. When your tooth falls asleep your lip and tongue will feel fat and funny for a little while. First you’re going to sit in my special chair and then I’m going to place some (goofy, cherry, bubble gum) tooth jelly next to your tooth. Then I’ll wash it away with the sleepy water. I’m going to show you everything I do so you can see how easy this is”

- Physical.

b. Protocol pemberian - Posisi pasien di dental chair, posisi kepala

dan jantung sejajar dengan lantai dan kaki sedikit dinaikan. Posisi ini dapat mengurangi insiden sinkop yang dapat muncul ketika pasien panik

- Keringkan jaringan pada daerah penetasi jarum. Mukosa yang kering memudahkan kita untuk meretraksi mukosa sehingga memudahkan pengelihatan“I’m wiping your tooth and gums with my little washcloth to make sure everything is clean.”

- Aplikasikan Topikal Anastesi untuk mengurangi rasa sakit ketika penetrasi jarum. Hindari bagian palatum lunak dan pharynx. “Now I’m rubbing (goofy, cherry, bubble gum) tooth jelly next to your tooth. If it begins to feel too warm or goofy, let me know and I’ll wash it away with my sleepy water.”Syringe diletakan di daerah yang tidak bisa dilihat pasien atau yang bisa dilihat pasien. Jika kita memilih untuk meletakan syring di tempat yang diletakan ditempat yang dilihat pasien bisa dilakukan dengan menggunakan narasi dibawah ini: “I’m going to wash the tooth jelly from your tooth in a minute or two with my fat and funny water. The fat and funny water is kept in this little glass jar (biarkan anak memegang cartridge). We place the jar in a special water sprayer (biarkan anak memegang syringe) and we place a plastic straw at the end of the water sprayer (biarkan anak memegang jarum yang ditutup.”

8

Page 9: LO BLOK 16 Skenario 2

c. Pemberian anastesi - Gol penting:

Kontrol and sedikit gerakan dari kepala dan badan Komunikasi dengan pasien untuk mengalihkan perhatian dari rasa tidak nyaman

yang akan terasa ketika proses injeksi.- Stabilisasi, 2 posisi dasar untuk stabilisasi kepala pasien

Dibelakang pasien : untuk injeksi di quadran yang kontralateral dengan tangan yang digunakan dokter dan pada gigi anterior. Dokter menahan pergerakan kepala pasein antara badan dan lengan dokter. Dokter menstabilkan rahang pasien dengan meletakan jari dibawah mandibular untuk menahan dan meretraksi bibir dan pipi

Posisi di kanan arah jam 8/ kiri arah jam 4 untuk kidal : untuk injeksi daerah di disisi yang sama dengan dokter.Dokter menstabilkan kepala pasein dan meretrak mukosa lunak dengan jari satunya dan diletakan pada tulang maksila dan mandibular.

6. Bahan anastesi anaka. Lidokain , ada 3 formulasi:

1. Lidokain 2% tanpa vasokonstriktor2. Lidokain 2% dengan epinephrine 1:500003. Lidokain 2% dengan epinephrine 1:200000b. Dosis maksimal lidokain untuk pasien dewasa dan anak

1.Lidokain dengan atau tanpa epinephrine 2 mg/lb atau 4,4 mg/kg berat badan (ADA)2.Mepivakain 2,0 ,g/lb atau 4,4 mg/kg berat badan

9

Page 10: LO BLOK 16 Skenario 2

7. Pramedikasia. Pengertian : pemberian obat-obat tertentu sebelum tindakan anastesia untuk

membantu induksi anastesi, pemeliharaan dan pemulihan yang baikb. Tujuan :

Mengurangi kegelisahan/ kecemasan Mengurangi sekresi saliva Mencegah refleks2 yang tidak diinginkan Sebagai bagian dari anastesia ( memudahkan induksi dan mengurangi dosis

obat yang diperlukan untuk anastesi) Menghasilkan amnesia dan analgesia Mencegah muntah post-operatif

c. Obat yang sering digunakan 1. Diazepam

Sedative, amnesia, anti-convulsant, relaksasi otot Mengurangi kegelisahan dan kecemasan Dosis untuk pramedikasi 0,1 mgr/ Kg BB Dosis untuk sedative 0,2-0,6 mgr/Kg BB

2. Midazolam Sedative, anti-convulsant, relaksasi otot, amnesia Efek sedaif lebih jelas, cepat dan lebih kuat disbanding diazepam Dosis untuk premedikasi 0,1-0,15 mgr/ Kg BB Dosis untuk induksi 0,2- 0,3 mgt/Kg BB

10