literatur review perilaku konsumen pada “first …

28
LITERATUR REVIEW PERILAKU KONSUMEN PADA “FIRST TIME VISITOR AND REPEATER VISITOR DI DESTINASI PARIWISATA DUNIA NI PUTU RATNA SARI NIP. 197807022008122001 FAKULTAS PARIWISATA UNIVERSITAS UDAYANA DENPASAR 2016

Upload: others

Post on 24-Nov-2021

4 views

Category:

Documents


0 download

TRANSCRIPT

LITERATUR REVIEW PERILAKU KONSUMEN PADA “FIRST TIME VISITOR AND REPEATER VISITOR DI DESTINASI PARIWISATA DUNIA

NI PUTU RATNA SARI NIP. 197807022008122001

FAKULTAS PARIWISATA

UNIVERSITAS UDAYANA

DENPASAR 2016

1 PENDAHULUAN Latar belakang

Wisatawan yang memiliki keinginan berlibur menikmati sebuah destinasi tentunya memiliki

beberapa keinginan atau harapan yang ingin diperoleh destinasi tujuan wisata. Kepuasan wisatawan adalah

sesuatu yang ingin diberikan oleh setiap perusahaan industri pariwisata. Perilaku konsumen adalah hal yan

penting untuk diperhatikan oleh seluruh pengelola industri pariwisata. Pengelola harus mengetahui hal apa

yang benar benar dibutuhkan dan diinginkan oleh konsumen. Persepsi, motivasi, dan ekspetasi merupakan

faktor psikologi yang menentukan pembelian konsumen, oleh karena itu pengelola harus mengetahui

motivasi setiap konsumen yang datang agar dapat mengetahui permintaan setiap konsumen. Salah satu

faktor yang melatarbelakangi wisatawan untuk melakukan suatu perjalanan wisata adalah

karakteristik wisatawan. Karakteristik wisatawan dikelompokan menjadi tiga yaitu demografi,

geografi, dan psikografi. Demografi yang termasuk dalam karakteristik demografis yaitu berkaitan

dengan jenis kelamin, umur, status perkawinan. tingkat pendidikan, pekerjaan, kelas sosial, ukuran

keluarga atau jumlah anggota keluarga dan lain lain yang dielaborasi dari karakteristik tersebut.

Sedangkan yang termasuk karakteristik geografis yaitu membagi wisatawan berdasarkan lokasi tempat

tinggalnya, biasanya dibedakan menjadi desa, kota, propinsi, maupun negara asalnya. Sementara itu,

karakteristik psikografis membagi wisatawan ke dalam kelompok-kelompok berdasarkan kelas sosial, life

style dan karakteristik personal.

PEMBAHASAN Penelitian ini dilakukan dengan mereview sejumlah literatur tentang perilaku konsumen

pada first time visitor dan repeater visitor. 1) Penelitian dengan judul First and Repeat Visitor Behaviour: GPS Tracking and GIS Analysis in

Hong Kong oleh Bob McKercher a , Noam Shoval b , Erica Ng a & Amit Birenboim 2015 menggambarkan

penggunaan metode penelitian yang muncul dari pelacakan wisatawan melalui GPS dan menganalisis data

menggunakan software GIS. digambarkan pula penggunaan GPS di daerah tujuan sangat besar. Hasil

temuan menunjukkan bahwa wisatawan yang datang pertama kali lebih fokus menunjukkan prefrensinya

mengunjungi objek wisata yang menjadi ikon destinasi wisata , sedangkan revisit guest cenderung untuk

berkonsentrasi aktivitas wisatanya di tempat-tempat yang lebih sedikit pengunjungnya. Penggunaan

teknologi GPS juga dapat menambah pengetahuan untuk mengalokasikan waktu dan budget mereka akan

destinasi. First time visitor lebih mengalokasikan waktu lebih lama berada di objek wisata, cenderung

membuat perjalanan yang panjang, dan menunjukkan preferensi untuk mengunjungi destinasi lebih pagi

untuk melakukan perjalanan. Repeater guest menggunakan waktu lebih siang untuk melakukan perjalanan

dari hotel ke destinasi. Kegiatan cenderung lebih banyak pada sore hari. First time visitor lebih menyukai

atraksi wisata yang paling menjadi ikon desitinasi. Sedangkan Repeater guest lebih bisa menggunakan

waktu dan budget secara jelas. Studi ini menggambarkan bagaimana penggunaan perangkat GPS dapat

memberikan informasi waktu berharga yang dapat lebih menginformasikan studi pariwisata.

2) Penelitian ini berjudul Visitor Motivational Factors and Level of Satisfaction in Wellness Tourism:

Comparison Between First-Time Visitors and Repeat Visitors oleh Yeon-Jin Lim1, Hwa-Kyung Kim2 and

Timothy J. Lee3 2015. Penelitian ini berlokasi Korea National Arboretum (KNA).

KNA merupakan hutan kerajaan di korea yang dikelilingi makam Raja Sejo (1417-1468) dari

Dinasti Joseon . Dalam KNA ada 15 species tumbuhan s , museum hutan, kebun binatang hutan,

herbarium dan benih . Penelitian ini menganilisi tentang motivasi visitors ke wellness tourism

site and mencari hubungan antara faktor motivasi , tingkat kepuasan dan keinginan untuk datang

berkunjung kembali. KNA dalam penelitian ini memiliki potensi kuat untuk menjadi situs

pariwisata kesehatan populer dengan lokasi yang menguntungkan. Mereka bertujuan liburan akhir

pekan dengan minat yang kuat dalam kesehatan dan kesejahteraan. Penelitian ini menguji

perbedaan dalam hal motivasi sehingga dapat menginformasikan rencana pengelolaan yang

berkelanjutan dan manajemen strategis dan pemasaran untuk arboretum. Di antara 573 responden,

211 (36,8%) repeater guest dan 362 (63,2%) first time visitor. Selain itu, 70,6% tamu

mengunjungi arboretum hanya sekali atau dua kali. Repeater guest ditunjukkan dari tingginya

tingkat kepuasan. First Visitor mengunjungi arboretum dengan keinginan yang kuat untuk

mendapatkan pengalaman baru di arboretum dan mendapatkan motivasi untuk mencari kepuasan

di tempat lain. Repeater guest datang kembali karena adanya motivasi oleh kemudahan dan

kenyamanan. Akhirnya, First Visitor dan Repeater Visitor memiliki korelasi atau hubungan yang

significant terhadap moti untuk kembali dan keseluruhan tingkat kepuasan, dan vasi berkunjung .

terdapat 4 faktor yang memotivasi first time visitor yaitu “relaxation and rest”, “novelty”,

“selfexploration”, and “accessibility”. Untuk return visitor motivasinya adalah “sightseeing and

experience”, “convenience for touring”, “self-exploration”, and “accessibility”. Untuk

mendatangkan wistaawan lebih banyak maka yang diperlukan untuk pengembangan atraksinya

untuk wellness tourismnya di Korea (KNA)

3) Penelitian berjudul A comparison study of travel expenditure and consumption choices between

first-time and repeat visitors. Jurnal ini ditulis oleh Kuo-Liang Changa,1, Chiang-Ming Chenb,*, Timothy

J Meyer tahun 2013. Penelitian ini berlokasi di Taiwan. Penelitian ini memberikan kontribusi untuk melihat

perbandingan empiris antara permintaan dan perilaku konsumsi antara first time visitor dan repeater visitor.

Hasil menunjukkan bahwa pengalaman perjalanan tidak memberikan kontribusi perbedaan yang signifikan

dalam preferensi dan pengeluaran pola pengunjung. Sebagian besar pengunjung mengikuti aturan

permintaan dalam keputusan konsumsi mereka.

first-time visitors akan lebih banyak membelanjakan uangnya pada setiap produk baik untuk akomomodasi,

makanan, hiburan, transport kecuali untuk shopping ketika budget perjalanan meningkat. Ini

mengindikasikan bahwa pengunjung tidak akan mengurangi pembelanjaannya ketika harga harga produk

berubah karena semua dianggap penting.Pada repeater guest..pola pembelanjaan sama dengan first time

visitor hanya saja pada pembelanjaan di makanan tidak dipengaruhi oleh perubahan harga.

4) Pada Jurnal yang berjudul Does loyalty pay? First-time versus repeat visitors at a national arts

festival oleh M. Kruger, M. Saayman & S.M. Ellis tahun 2010. Adapun pembahasan dari jurnal tersebut

adalah :

1. segmentasi pasar bagi the first time visitor adalah berdasarkan kegiatan/aktivitas pengunjung.

Hasil menunjukkan bahwa ada tiga segmen yang berbeda dari pengunjung: orientasi budaya 26

persen , aktif (37 persen), dan santai (37 persen). Pengunjung tersebut tampaknya melihat PEI

sebagai tempat untuk berbaring, bersantai, dan tempat membuang kesibukan dari gaya hidup..

2. Pada penelitian ini empat faktor aktivitas utama yang digunakan segmen pasar yaitu mengunjungi

objek wisata sejarah dan budaya, mengunjungi taman nasional atau provinsi, menghadiri

pertunjukan teater hidup, dan belanja untuk kerajinan lokal, souvenir, dan / atau barang antik.

Perbedaan tingkat partisipasi untuk keempat kegiatan antara tiga segmen yang mencolok. Seperti

yang diharapkan, segmen budaya partisipasinya tertinggi untuk aktivitas 1 dan 3. sedangkan

segmen turis aktif menyukai aktivitas 2 dan 4. Para wisatawan casual tidak mengarah pada

partisipasi dalam salah satu kegiatan; meskipun lebih dari setengah melakukan mengunjungi

pantai, kegiatan yang sering dilakukan hanya liburan santai. Pengunjung tertarik ke PEI karena

ketersediaan kegiatan ini.

3. Aspek Demografi, variabel sosio-ekonomi, dan karakteristik-terkait mengidentifikasi dan profil

pasar menunjukkan perbedaan . kunjungan ke Pei disarkan pada asal Negara mereka. Selain itu,

jenis kelamin, usia, pendidikan, status pekerjaan, motivasi perjalanan, dan tujuan utama

mengunjungi PEI bisa dijadikan variabel untuk membedakan kunjungan ke PEI. Implikasi dari

hasil ini adalah bahwa variable yang menddasar ini , sudah dikumpulkan oleh sebagian besar tujuan

wisata di seluruh dunia, yang berguna untuk menentukan segmen pasar bagi the first time visitor

4. berbagai segmen menunjukkan pola belanja yang berbeda. Pasar bagi the first time visitor lebih

menarik dan lebih menguntungkan bagi industri pariwisata di PEI. Sedangkan pengeluaran ratarata

pengunjung pertama kali ke PEI adalah sekitar $ 119 per orang per hari, yang berorientasi pada

segmen budaya adalah pengeluaran tertinggi per orang per hari dan jumlah belanja perjalanan.

Rupanya, tiga segmen ini yang berkelanjutan dan menguntungkan bagi industri pariwisata PEI.

Implikasi dari hasil ini adalah bahwa variasi segmen pasar sangat berpengaruh pada manfaat

ekonomi di destinasi .

5) Jurnal dengan judul First-time and Repeat Visitors to Langkawi Island, Malaysia oleh Siti Daleela

Mohd Wahida, Nor Khasimah Alimanb, Shareena Mohamed Hashimc, Syahmi Harudinb tahun 2015.

Penelitian ini menganalisis perilaku komposisi dan perjalanan first time visitor dan repeater visitor ke

Pulau Langkawi, Malaysia. Dari 482 responden, 187 (38,8%) first visitor dan sisanya 295 (61,2%) repeater

guest. Hasil penelitian menunjukkan bahwa ada perbedaan yang signifikan dan persamaan antara first time

visitor dan repeater visitor dalam karakteristik demografi dan perilaku perjalanan. First time visitor tinggal

di pulau untuk waktu yang lebih singkat dibandingkan dengan repeater. Tujuan utama mereka bepergian

ke pulau itu untuk bersantai. Kedua segmen pengunjung lebih memilih untuk tinggal di hotel atau sewa

rumah atau kamar. first time visitor dan repeater visitor mengatakan mereka puas dengan kunjungan

mereka, mereka mengeluh tentang beberapa fasilitas dan jasa yang dianggap sebagai sub-standar. Namun,

repeater visitor lebih loyal dibandingkan dengan first time visitor.

6)Jurnal First-time versus repeat visitors: the Volksblad Arts Festival oleh Martinette Kruger, Melville

Saayman & Albert Strydom 2010 Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui perbedaan dan / atau

persamaan antara First-time dan repeat visitors sebagai dengan pendekatan segmentasi pasar berdasarkan

sosio - demografi , karakteristik perilaku , kepuasan secara keseluruhan dengan festival dan jenis acara /

produksi dihadiri Hasil menegaskan bahwa ada perbedaan, dan membuktikan bahwa ini adalah sebuah

pendekatan alternatif untuk segmentasi pasar pengunjung festival seni. Kedua set ini pengunjung memiliki

peran khusus dan penting untuk bermain untuk memastikan keberadaan masa depan festival ini.

Kemampuan festival untuk menyediakan kegiatan bagi pengunjung program festival disesuaikan dengan

kebutuhan mereka.. Hasil menunjukkan perbedaan yang dapat mempengaruhi keberlanjutan dan masa

depan festival . Perbedaan-perbedaan ini harus dianggap sebagai faktor penentu ketika program festival ini

dirancang dan dipasarkan.

7) Jurnal berjudul Assessing the Viability of first-time And repeAt Visitors to An internatinal Jazz

festival in south Africa oleh Kruger, Melville Saayman 2013. Penelitian ini dilakukan di Town International

Jazz Festival adalah festival jazz yang paling terkenal Afrika Selatan dan, telah tumbuh menjadi acara

internasional yang sukses. Sejak awal tahun 2000,angka kehadiran telah meningkat dari awal 14.000 32.000

dalam 9 tahun terakhir. Sebuah penelitian surveidilakukan untuk pertama kalinya di festival pada tahun

2009 di mana 432 kuesioner disebarkan, danSurvei kedua dilakukan selama festival pada bulan April 2010

di mana 420 kuesioner disebarkan.Tujuan dari penelitian ini adalah untuk membedakan pengunjung

segmen ke Town International Jazz Festival Cape berdasarkan pada frekuensi kunjungan antara first visitor

dan repeater visitor. Secara statistik perbedaan signifikan yang ditemukan antara first visitor dan repeater

visitor berdasarkan sosiodemografi dan karakteristik perilaku serta motivasi untuk menghadiri festival.

Penelitian ini juga menunjukkan bahwa kombinasi antara first visitor dan repeater visitor akan

berkontribusi untuk acara yang lebih berkelanjutan. Penelitian ini menunjukkan bahwa, untuk mendapatkan

hasil terbaik, kombinasi sosiodemografi,perilaku, dan motivasi variabel harus digunakan dalam analisis.

Oleh karena itu, penelitian ini tidak hanya memberikan kontribusi untuk literatur tentang pengelolaan

festival dan secara khusus festival jazz tetapi juga dengan Pendekatan metodologis yang akan membantu

penelitian event organizer yang sama

8) Jurnal berjudul Relationship between self-congruity and destination loyalty: Differences between

first-time and repeat visitors oleh Chyong-Ru Liua,1, Wei-Rong Linb,n, Yao-Chin Wangc 2012. Penelitian

ini membahas tentang hubungan antara self- congruity dan loyalitas di destinasi dengan kepuasan sebagai

variabel kontrol . Berlokasi di Yilan Shangrila Rekreasi Pertanian , Taiwan . Hasil empiris menunjukkan

bahwa ketika dampak positif dari kepuasan terhadap loyalitas tujuan , berarti self - congruity berhubungan

positif dengan loyalitas tujuan . First visitor lebih bergantung pada self congruity daripada repeatvisitor

dalam membentuk loyalitas tujuan. Destination loyalty secara signifikan lebih kuat dipengaruhi untuk

repeat visitor daripada first visitor.

Penelitian ini membahas pengaruh self-congruity terhadap loyalitas tujuan. Hasil analisis menunjukkan

hubungan positif antara self-congruity dan loyalitas tujuan. Berlokasi di Yilan Shangrila Rekreasi Pertanian

, Taiwan Secara khusus efek kepuasan, first visitor menunjukkan efek positif yang lebih kuat dari

selfcongruity terhadap loyalitas tujuan dari repeat visitor. Bagi repeat visitor faktor kepuasan lebih baik

daripada selfcongruity dalam menjelaskan loyalitas. Ini mungkin karena sudah snagat meneganl dengan

destinasi sehingga, bisa mengurangi risiko yang bisa mengurangi kepuasan di destinasi. Hasil analisis ini

konsisten dengan yang diperoleh oleh Mohr, Backman, Gahan dan Backman (1993), yang menunjukkan

bahwa repeat visitor selalu memiliki tingkat kepuasan yang lebih tinggi dari first visitor. Temuan-temuan

penelitian menunjukkan bahwa self-congruity berhubungan positif dengan loyalitas tujuan. Citra diri dan

citra produk membantu pelanggan mengembangkan sikap positif terhadap produk, dan kemudian

memotivasi preferensi produk dan perilaku pembelian. Selain itu, studi dari Beerli et al. (2007) dan Litvin

dan Goh (2002) juga mendapati bahwa self-congruity sangat memprediksi perilaku turis. First visitor

cenderung dipengaruhi faktor seperti self-congruity (Sirgy & Su, 2000). Hasil ini konsisten dengan temuan

sebelumnya (Sirgy & Su, 2000;. Beerli et al, 2007) bahwa pengaruh dari self-congruity pada pengambilan

keputusan wisata mengurangi ketika pengunjung sudah akrab dengan tujuan.

9) Jurnal berjudul Effect of food experience on overall satisfaction: comparison between firsttime and

repeat visitors to Malaysia oleh 1Roozbeh, B.H., 2Ng, S.I. and and 1*Boo, H.C 2013. Penelitian ini

menunjukkan bagaimana pengalaman makanan memberikan kontribusi untuk kepuasan secara keseluruhan

di antara pengunjung ke Malaysia. Sejalan dengan studi oleh Kivela dan Crotts (2005) dan Kim et al.

(2010), hasil menunjukkan bahwa makanan adalah cara yang semakin penting dan efektif untuk menarik

wisatawan. Persepsi positif dari pengalaman makanan antara first visitor dan repeat visitor ke Malaysia

menunjukkan bahwa makanan lokal dapat digunakan selain untuk produk wisata lainnya. Materi iklan

seperti brosur, katalog dan website, harus dibuat tersedia bagi pengunjung untuk mengakses informasi

tentang pengalaman makanan yang beragam di Malaysia. Sementara ritual persiapan makanan tradisional

dapat juga harus diperhatikan aspek yang berbeda dari pengalaman makanan sehingga menarik first visitor

dan repeat visitor untuk mengembangkan kampanye pariwisata. Dalam hal faktor sosio-demografis, first

visitor cenderung lebih muda dan berasal dari negara-negara selain Asia Tenggara dan Oceania. Informasi

sosiodemografi sangat penting bagi manajer untuk mengidentifikasi first visitor dan repeat visitor sehingga

kegiatan pemasaran selanjutnya dapat disesuaikan.

10).Jurnal berjudul Comparison of First-Time and Repeat Visitors via Two-PhaseOnlineSurvey. . Tourism

Analysis, 8(2), 159-164. Kozak, M. (2001). destinations. Penelitian ini membandingkan antara first-time

dan repeat visitors dengan variabel demografi, karakteristik, travel planning behavior, preandpost-

tripcongruency in travel activity preferences, and post-trip evaluations. Temuan studi ini menyarankan

bahwa perilaku first visitor lebih berorientasi pada travel oriented atau perjalanan wisata , sedangkan

perilaku repeater orientasinya menunjukkan lebih ke recreation, aktivitas pariwisata. Firsttitravelingnya

dari repeaters. Repeater lebih menunjukkan sikap yang positip pada post trip dari first-timers.

Pengalaman dalam berwisata sangat mempengaruhi first dan repeater visitor.

IV. SIMPULAN .Semakin individu memiliki evaluasi bahwa suatu perilaku akan menghasilkan konsekuensi positif maka

individu akan cenderung bersikap favorable terhadap perilaku tersebut. Sikap terhadap perilaku tersebut

yang akan mempengaruhi intensi seseorang dalam memunculkan sebuah perilaku. sikap dapat

mempengaruhi intensi individu dalam melakukan perilaku tertentu

DAFTAR PUSTAKA

Bob McKercher , Noam Shoval , Erica Ng & Amit Birenboim (2012) First and Repeat Visitor Behaviour:

GPS Tracking and GIS Analysis in Hong Kong, Tourism Geographies: An International Journal of

Tourism Space, Place and Environment, 14:1, 147-161

Chyong-Ru Liua,1, Wei-Rong Linb,n, Yao-Chin Wangc 2012 Self-congruity and destination loyalty:

Differences between first-time and repeat visitors. Journal of Destination Marketing and

Management 118 -123

Kozak, M. (2001). Comparison of First-Time and Repeat Visitors via Two-Phase Online Survey. .

Tourism Analysis, 8(2), 159-164.

Kruger, Melville Saayman .2013. Assessing the Viability of first-time And repeAt Visitors to An

internatinal Jazz festival in south Africa. Event Management, Vol. 17, pp. 179–194

Kuo-Liang Changa, Chiang-Ming Chenb, Timothy J Meyer tahun 2013. A comparison study of travel

expenditure and consumption choices between first-time and repeat visitors. Tourism Management

Jurnal. Page 275-277

M. Kruger, M. Saayman & S.M. Ellis . 2010.Does loyalty pay? First-time versus repeat visitors at a national

arts festival. Southern African Business Review Volume 14 Number 1 2010

Martinette Kruger, Melville Saayman & Albert Strydom 2010. First-time versus repeat visitors: the

Volksblad Arts Festival. Acta Academica 2010 42(4): 91-121 R Saragih - 2015. http://repository.usu.ac.id/bitstream/123456789/43562/4/Chapter%20II.pdf diunduh 22

Juni 2016

Roozbeh, B.H., Ng, S.I, Boo, H.C 2013. Effect of food experience on overall satisfaction: comparison

between first-time and repeat visitors to Malaysia. International Food Research Journal 20(1):

141146

Siti Daleela Mohd Wahida, Nor Khasimah Alimanb, Shareena Mohamed Hashimc, Syahmi Harudinb.

2015. First-time and Repeat Visitors to Langkawi Island, Malaysia. Procedia Economics and

Finance 35 ( 2016 ) 622 – 631.

Yeon-Jin Lim, Hwa-Kyung Kim, Timothy J. Lee. 2015. Visitor Motivational Factors and Level of

Satisfaction in Wellness Tourism: Comparison Between First-Time Visitors and Repeat Visitors.

Asia Pacific Journal of Tourism Research, 2016 Vol. 21, No. 2, 137–156

LITERATUR REVIEW

PERILAKU KONSUMEN PADA “FIRST TIME VISITOR AND REPEATER VISITOR DI DESTINASI PARIWISATA DUNIA

1

ORIGINALITY REPORT

18% SIMILARITY INDEX

15%

INTERNET SOURCES

7%

PUBLICATIONS

13%

STUDENT PAPERS

PRIMARY SOURCES

Submitted to Universitas Pendidikan Indonesia

Student Paper 4%

Lim, Yeon-Jin, Hwa-Kyung Kim, and Timothy J. 2%

Lee. "Visitor Motivational Factors and Level of

Satisfaction in Wellness Tourism: Comparison

Between First-Time Visitors and Repeat Visitors", Asia Pacific Journal of Tourism

Research, 2015.

Publication repository.usu.ac.id

Internet Source 2%

repository.upi.edu

Internet Source 2%

2

3

4

ifrj.upm.edu.my

Internet Source 1%

integral.rea.ru

Internet Source 1%

www.hrsm.sc.edu

Internet Source 1%

Wahid, Siti Daleela Mohd, Nor Khasimah 1%

Aliman, Shareena Mohamed Hashim, and Syahmi Harudin. "First-time and Repeat Visitors to Langkawi Island, Malaysia", Procedia Economics and Finance, 2016. Publication

www.researchgate.net Internet

Source 1%

www.unisa.ac.za 10 Internet Source

1%

Submitted to Southampton Solent University 11 Student Paper

1%

lup.lub.lu.se 12 Internet Source

1%

dspace.nwu.ac.za 13 Internet Source

1%

www.slideshare.net 14 Internet Source

<1%

EXCLUDE QUOTES OFF EXCLUDE MATCHES OFF

EXCLUDE OFF BIBLIOGRAPHY

9

5

6

7 8