literatur review: penyakit periodontal pada ibu hamil

20
Jurnal Ilmiah Keperawatan Gigi (JIKG) Volume 3 No 2 September 2021 ISSN: 2721-2033 464 LITERATUR REVIEW: PENYAKIT PERIODONTAL PADA IBU HAMIL DITINJAU DARI BERBAGAI FAKTOR YANG MEMPENGARUHI Rhesilia Hardiderista 1* , Isnanto 2 , Imam Sarwo Edi 3 1,2,3 Jurusan Keperawatan Gigi, Politeknik Kesehatan Kemenkes Surabaya * [email protected] ABSTRAK Latar Belakang : Kehamilan merupakan suatu proses fisiologis yang penting dalam kehidupan seorang wanita untuk memperoleh keturunan. Kehamilan adalah suatu masa dari mulai terjadinya pembuahan dalam rahim seorang wanita sampai janinya dilahirkan. penyakit periodontitis hampir diderita oleh manusia di seluruh dunia dan prevalensinya mencapai 50% dari jumlah populasi dewasa. Tujuan : Mengetahui faktor yang mempengaruhi penyakit periodontal ibu hamil. Study Design : Jenis penelitian ini yaitu systematic literature review. Pencarian jurnal dilakukan dari tahun 2016-2020 pada database Google Scholar, ScienceDirect Pubmed, dan ProQuest dalam bahasa Indonesia dan bahasa Inggris. Stategi pencarian jurnal menggunakan PICOS. Jurnal dipilih berdasarkan sesuai dengan kriteria inklusi dan eksklusi yang akan di review. Hasil : Berdasarkan hasil literature review pada 10 jurnal, telah didapatkan beberapa faktor yang mempengaruhi penyakit periodontal pada ibu hamil yaitu faktor perilaku dan faktor hormonal. Faktor perilaku yang mempengaruhi penyakit periodontal pada ibu hamil yaitu, pengetahuan, sosio ekonomi, kebiasaan menyikat gigi, kebersihan gigi dan mulut dan faktor hormonal yang mempengaruhi penyakit periodpntal pada ibu hamil yaitu, perubahan hormon, usia kehamilan, indeks plak, status indeks gingiva Kata kunci: Penyakit Periodontal, Faktor, Ibu hamil. ABSTRACT Key word: Periodontal disease, Factors, Pregnant women. Background: Pregnancy is an important physiological process in a woman's life to have offspring. Pregnancy is a period from when fertilization occurs in a woman's uterus until her fetus is born. Periodontitis affects nearly all humans in the world and its prevalence reaches 50% of the adult population. Purpose: To determine the factors that influence periodontal disease in pregnant women. Study Design: This research type is systematic literature review. Journal searches were conducted from 2016- 2020 on the Google Scholar, ScienceDirec, Pubmed, and ProQuest databases in Indonesian and English. The journal search strategy uses PICOS. Journals are selected based on the inclusion and

Upload: others

Post on 16-Oct-2021

21 views

Category:

Documents


1 download

TRANSCRIPT

Page 1: LITERATUR REVIEW: PENYAKIT PERIODONTAL PADA IBU HAMIL

Jurnal Ilmiah Keperawatan Gigi (JIKG)

Volume 3 No 2 September 2021

ISSN: 2721-2033

464

LITERATUR REVIEW: PENYAKIT PERIODONTAL PADA IBU

HAMIL DITINJAU DARI BERBAGAI FAKTOR YANG

MEMPENGARUHI

Rhesilia Hardiderista1*, Isnanto2, Imam Sarwo Edi3

1,2,3 Jurusan Keperawatan Gigi, Politeknik Kesehatan Kemenkes Surabaya

* [email protected]

ABSTRAK

Latar Belakang : Kehamilan merupakan suatu proses fisiologis

yang penting dalam kehidupan seorang wanita untuk

memperoleh keturunan. Kehamilan adalah suatu masa dari mulai

terjadinya pembuahan dalam rahim seorang wanita sampai

janinya dilahirkan. penyakit periodontitis hampir diderita oleh

manusia di seluruh dunia dan prevalensinya mencapai 50% dari

jumlah populasi dewasa. Tujuan : Mengetahui faktor yang

mempengaruhi penyakit periodontal ibu hamil. Study Design :

Jenis penelitian ini yaitu systematic literature review. Pencarian

jurnal dilakukan dari tahun 2016-2020 pada database Google

Scholar, ScienceDirect Pubmed, dan ProQuest dalam bahasa

Indonesia dan bahasa Inggris. Stategi pencarian jurnal

menggunakan PICOS. Jurnal dipilih berdasarkan sesuai dengan

kriteria inklusi dan eksklusi yang akan di review. Hasil :

Berdasarkan hasil literature review pada 10 jurnal, telah

didapatkan beberapa faktor yang mempengaruhi penyakit

periodontal pada ibu hamil yaitu faktor perilaku dan faktor

hormonal. Faktor perilaku yang mempengaruhi penyakit

periodontal pada ibu hamil yaitu, pengetahuan, sosio ekonomi,

kebiasaan menyikat gigi, kebersihan gigi dan mulut dan faktor

hormonal yang mempengaruhi penyakit periodpntal pada ibu

hamil yaitu, perubahan hormon, usia kehamilan, indeks plak,

status indeks gingiva

Kata kunci:

Penyakit Periodontal, Faktor,

Ibu hamil.

ABSTRACT

Key word:

Periodontal disease, Factors,

Pregnant women.

Background: Pregnancy is an important physiological process in a

woman's life to have offspring. Pregnancy is a period from when

fertilization occurs in a woman's uterus until her fetus is born.

Periodontitis affects nearly all humans in the world and its

prevalence reaches 50% of the adult population. Purpose: To

determine the factors that influence periodontal disease in

pregnant women. Study Design: This research type is systematic

literature review. Journal searches were conducted from 2016-

2020 on the Google Scholar, ScienceDirec, Pubmed, and ProQuest

databases in Indonesian and English. The journal search strategy

uses PICOS. Journals are selected based on the inclusion and

Page 2: LITERATUR REVIEW: PENYAKIT PERIODONTAL PADA IBU HAMIL

Home page: http://ejurnal.poltekkestasikmalaya.ac.id/index.php/jikg/index

465

exclusion criteria that will be reviewed. Results: Based on the

results of a literature review on 10 journals, several factors that

influence periodontal disease in pregnant women have been

found, namely behavioral factors and hormonal factors.

Behavioral factors that influence periodontal disease in pregnant

women are knowledge, socioeconomic, habit of brushing teeth,

control of dental health, and self-efficacy and hormonal factors

that affect periodontal disease in pregnant women, namely

hormonal changes, gestational age, plaque index, gingival index

status

PENDAHULUAN

Kehamilan merupakan suatu proses fisiologis yang penting dalam kehidupan

seorang wanita untuk memperoleh keturunan. Kehamilan adalah suatu masa dari mulai

terjadinya pembuahan dalam rahim seorang wanita sampai janinya dilahirkan.

Kehamilan dibagi menjadi tiga trimester yaitu trimester pertama (0-12 minggu), trimester

kedua (13-27 minggu), dan trimester ketiga (28-40 minggu). Kehamilan dapat

menimbulkan perubahan-perubahan pada tubuh wanita, baik fisik maupun psikis.

Seorang wanita yang hamil memiliki beberapa gejala seperti tidak mendapatkan

menstruasi, mual, muntah, sering kencing, mengidam, payudara membesar, sembelit atau

konstipasi, dan rasa mengantuk yang berlebihan (Ikenasya et al., 2017).

Menurut WHO pada tahun 2010 Indonesia berada di posisi ke- 5 sebagai negara

dengan kelahiran preterm terbanyak di dunia yaitu 675.700 bayi. Infeksi-infeksi

periodontal memiliki kemungkinan untuk diintervensi mengingat perubahan fisiologi

yang unik yang terjadi di rongga mulut selama kehamilan. Bentuk infeksi periodontal

yang sering terjadi adalah gingivitis dan periodontitis. Kedua bentuk infeksi tersebut

cukup sering ditemukan pada ibu hamil yaitu sekitar 30 % untuk gingivitis dan 5 – 20%

untuk periodontitis. Angka Kematian Bayi (AKB) di Indonesia pada tahun 2015 masih

cukup tinggi yaitu 22 per 1.000 kelahiran hidup. Salah satu penyebab utama mortalitas

dan morbiditas neonatus adalah persalinan preterm. Penyebab kematian neonatus

(kematian pada waktu kurang dari 7 hari setelah lahir) yang tidak berhubungan dengan

malformasi sebanyak 28% adalah persalinan preterm. Persalinan preterm adalah

persalinan yang terjadi pada saat usia kehamilan kurang dari 37 minggu dihitung dari

hari pertama haid terakhir (Septira et al., 2019).

Ada 4 komponen dari jaringan periodontal yaitu gingiva, ligamen periodontal,

sementum dan tulang alveolar. Fungsi secara umum dari jaringan periodontal adalah

sebagai kesatuan yang menjaga gigi tetap pada posisinya, dalam berbagai macam respon

selama proses pengunyahan. Gingiva sebagai bagian dari jaringan periodontal tidak

terlihat dalam gambaran radiograf karena gingiva merupakan jaringan lunak. Prosesus

alveolar, lamina dura dan ruang ligamen periodontal yang akan terlihat pada radiograf

periapikal. Jaringan periodontal dikatakan sehat jika secara klinis tidak terlihat adanya

kehilangan perlekatan serta pada gambaran radiograf jarak antara tepi puncak tulang

dengan cemento enamel junction (CEJ) adalah 2-3mm. Pada referensi lain disebutkan

bahwa jarak puncak alveolar kira-kira 1-1,5mm di bawah CEJ gigi yang berdekatan. Pada

Page 3: LITERATUR REVIEW: PENYAKIT PERIODONTAL PADA IBU HAMIL

Home page: http://ejurnal.poltekkestasikmalaya.ac.id/index.php/jikg/index

466

gigi posterior, tinggi puncak alveolar sejajar dengan garis yang menghubungkan CEJ

yang berdekatan (Saputri et al., 2018).

Penyakit periodontal merupakan salah satu penyakit rongga mulut yang disebabkan

oleh adanya plak. Penyakit periodontal dikenal sebagai infeksi bakterial yang dapat

menyerang jaringan periodontal dan dapat menimbulkan berbagai kondisi, terutama

gingivitis dan periodontitis. Gingivitis ialah inflamasi gingiva tanpa terjadi ke- hilangan

perlekatan klinis, sedangkan periodontitis berawal dari inflamasi gingiva yang kemudian

mengalami kehilangan perlekatan klinis dari jaringan periodontal. Selain terjadi

kehilangan perlekatan klinis, kondisi-kondisi lain yang dapat timbul ketika jaringan

periodontal terlibat ialah pembesaran gingiva, resesi gingiva, resorpsi tulang alveolar,

pembentukan poket periodontal serta perdarahan gingiva, dan jika tidak dilakukan

perawatan akan menyebabkan kehilangan gigi. Manifestasi penyakit periodontal

umumnya terjadi pada populasi orang dewasa (Savira et al., 2017).

Menurut Wahyukundari (2009) penyakit periodontitis hampir diderita oleh manusia

di seluruh dunia dan prevalensinya mencapai 50% dari jumlah populasi dewasa. Di

Amerika Serikat, periodontitis memiliki prevalensi sebesar 30-50% dari total populasi.

Berdasarkan Riset Kesehatan Dasar (2013), prevalensi nasional masalah gigi dan mulut

termasuk periodontitis adalah 25,9%, diantaranya 68,9% tidak dilakukan perawatan dan

sebanyak 14 provinsi mempunyai prevalensi masalah gigi dan mulut diatas angka

nasional. Provinsi dengan prevalensi masalah gigi dan mulut tertinggi adalah Sulawesi

Selatan (36,2%), Kalimantan Selatan (36,1%), Sulawesi Tengah (35,6%), Jawa tengah

(32,1%), dan DKI Jakarta (29,1%) (Dheasabel et al., 2018). Tingkat keparahan dan

kerusakan jaringan yang terjadi tergantung pada daya tahan tubuh dan kualitas reparasi

jaringan. Adanya penyakit atau kondisi penurunan daya tahan tubuh penderita dapat

menambah keparahan penyakit. Tetapi tanpa adanya iritasi lokal diragukan bahwa

penyakit sistemik dapat menyebakan penyakit periodontal (Irma & Intan , 2013).

Data Riskesdas 2018 menunjukkan proporsi gangguan/ komplikasi yang dialami

selama kehamilan pada perempuan umur 10-54 tahun di Indonesia adalah sebesar 28%

dan tingkat kelahiran prematur di Jawa Timur sebesar 23.3% (Riset Kesehatan Dasar

2018). Menurut BPS Jatim (2019) data BPS tahun 2018 menunjukkan 885 kelahiran bayi di

Surabaya dengan berat badan lahir rendah (BBLR) ( Wijaksana et al., 2020).

Wanita hamil amat lazim mengalami masalah yang mengganggu gigi dan mulut

selama kehamilan, antara lain hipersalivasi (air liur berlebihan), gigi berlubang,

perdarahan gusi, gingivitis (peradangan gusi). Masalah gigi dan mulut pada ibu hamil

sering terjadi, hal ini cenderung diabaikan, baik oleh penderita maupun oleh dokter atau

bidan. Masalah gigi dan mulut apabila tidak dirasakan sebagai gangguan, maka wanita

hamil biasanya tidak mengeluhkan kepada dokter atau bidan yang memeriksa

kehamilannya. Calon ibu cenderung lebih peduli akan kesehatan janinnya dan kehamilan

itu sendiri sehingga mengabaikan kesehatan gigi dan mulut (Nyoman, 2017)

Salah satu faktor resiko dari kelahiran bayi prematur dan BBLR adalah adanya

kelainan jaringan rongga mulut yaitu kelainan periodontal (Thakur et al., 2020; Vidhale et

al., 2020; Wijaksana, 2019). Kelaianan periodontal yang umum ditemukan pada ibu hamil

diantaranya adalah gingivitis dan periodontitis. Di Kota Surabaya, studi yang dilakukan

pada delapan puskesmas menunjukkan 73% ibu hamil mengalami gingivitis dan 36% ibu

hamil mengalami periodontitis (Tedjosasongko et al., 2019). Menurut Klokkevold &

Page 4: LITERATUR REVIEW: PENYAKIT PERIODONTAL PADA IBU HAMIL

Home page: http://ejurnal.poltekkestasikmalaya.ac.id/index.php/jikg/index

467

Mealey (2019) wanita dengan periodontitis generalis beresiko 5 kali lebih besar

mengalami kelahiran prematur sebelum usia kehamilan 35 minggu dan 7 kali lebih besar

dalam usia kehamilan kurang dari 32 minggu. Periodontitis lebih mampu mempengaruhi

hasil kehamilan dibanding kebiasaan merokok maupun konsumsi alkohol saat kehamilan

(Wijaksana et al., 2020).

Berdasarkan uraian diatas maka dapat disimpulkan, yaitu tingginya prevalensi

penyakit periodontal pada ibu hamil dapat disebabkan oleh berbagai faktor. Dari masalah

tersebut, maka penulis perlu melakukan penelurusan artikel ilmiah untuk melaksanakan

literature review “Faktor yang mempengaruhi penyakit periodontal pada ibu hamil"

METODE

Data yang digunakan dalam penelitian ini adalah data sekunder yang diperoleh

bukan dari pengamatan langsung, akan tetapi diperoleh dari hasil penelitian yang telah

dilakukan oleh peneliti-peneliti sebelumnya. Sumber data sekunder yang didapat berupa

artikel jurnal baik nasional maupun internasional dengan tema yang sesuai. Pencarian

literatur dilakukan selama satu bulan yaitu pada bulan Desember 2020. Pencarian

Literatur dalam literatur review ini didapatkan dari 4 academic database yaitu Google

Scholar, PUBMED, Science Direct dan ProQuest. Jumlah artikel minimal yang

direncanakan adalah 10 artikel, yang diterbitkan pada tahun 2016-2020 yang dapat

diakses ful-ltext dalam format pdf

Pencarian artikel dengan menggunakan kata kunci “Behavior”, “Hormon”,

“periodontitis” dan “pregnancy”. Cara menggunakan kata kunci adalah dengan metode

“boolean searching”, yaitu: (Behavior OR perilaku) AND (Hormonal OR hormon) AND

(periodontitis OR penyakit periodontal) AND (pregnancy OR kehamilan).

HASIL DAN PEMBAHASAN

Berdasarkan hasil pencarian literature melalui publikasi di empat academic database

seperti Google Scholar, ScienceDirect, Pubmed,dan Proquest dengan menggunakan kata

kunci “Perilaku dan hormone yang mempengaruhi penyakit periodontal pada ibu hamil”

dan “Behavior and hormones that affect periodontal disease in pregnancy” maka peneliti

menemukan jurnal yang sesuai dengan kata kunci tersebut 304 artikel jurnal. Jumlah 304

artikel jurnal yang telah didapatkan dikelompokkan sebagai berikut:

Google scholar : 165

ScienceDirect : 24

Pubmed : 6

ProQuest : 109

Hasil pencarian jurnal yang sudah didapat kemudian diskrining duplikasi dan

ditemukan sebanyak 9 jurnal yang sama sehingga dikeluarkan dan sisa 295 jurnal.

Kemudian dilakukan skrining berdasarkan judul (n=17), abstrak (n=10), full text (n=10)

yang telah disesuaikan dengan tema literature review. Assesment kelayakan jurnal terhadap

kriteria inklusi dan eksklusi didapatkan 10 jurnal yang digunakan dalam literature review.

Pengujian kelayakan (eligibility) diberi nilai “ya”, “tidak”, “tidak jelas” dan “tidak

berlaku”, dan setiap kriteria dengan skor “ya” diberi satu poin dan nilai lainnya adalah

nol, setiap skor studi kemudian dihitung dan dijumlahkan.

Page 5: LITERATUR REVIEW: PENYAKIT PERIODONTAL PADA IBU HAMIL

Home page: http://ejurnal.poltekkestasikmalaya.ac.id/index.php/jikg/index

468

Tabel 11 menyajikan rangkuman hasil literature review tentang penyakit periodontal

pada ibu hamil ditinjau dari berbagai faktor yang mempengaruhi.

Tabel 1. Rangkuman Hasil Literature Review No. Penulis

(Tahun)

Judul Jurnal

Vol

(No)

Metode (Desain, Sampel,

Variabel, Instrumen)

Hasil Database

1. Swati

Patil,

Rajul

Ranka,

Minal

Chaudha

ry, Alka

Hande,

dan

Preethi

Sharma

(2018)

Prevalensi

karies gigi

dan

gingivitis

pada

wanita

hamil dan

tidak hamil

Vol.

13

(no.1)

D : Penelitian dilakukan di

Departemen Patologi

Mulut

dan Mikrobiologi,

Perguruan Tinggi

Kedokteran Gigi Sharad

Pawar, Sawangi (L),

Wardha.

S : Total dari

303 wanita hamil pada

trimester kedua

menghadiri antenatal

bagian rawat jalan (OPD)

dan 238 wanita bagian

reproduksi

kelompok usia (18-38

tahun) yang tidak hamil

direkrut dari OPD

ginekologi.

I : Pemeriksaan Klinis

Ditemukan bahwa 71,9%

wanita hamil mengalami

gingivitis dibandingkan

dengan 60,5% wanita

tidak hamil. Perbedaan ini

kembali signifikan secara

statistik (0,0007).

Wanita hamil dengan

kebersihan mulut yang

buruk

status 1,5 kali (OR = 1,49,

P = 0,078) lebih mungkin

menderita radang gusi

dibandingkan dengan

mereka yang memiliki

kebersihan mulut yang

baik

status. Namun, terjadinya

radang gusi pada wanita

hamil

wanita dengan

pengetahuan buruk

signifikan (OR = 1,87,

P = 0,005) dibandingkan

dengan mereka yang

memiliki pengetahuan

baik.

Selain itu, kejadian

gingivitis secara

signifikan lebih banyak

pada pasien dengan sikap

buruk (OR = 2,04, P = 0,01)

dibandingkan mereka

dengan sikap yang baik.

Penyakit gigi ini dapat

disebabkan oleh respons

imun yang berubah atau

dapat dikaitkan dengan

stres dan kecemasan

selama kehamilan, yang

mengakibatkan

kurangnya perhatian

terhadap kebersihan

mulut dan karenanya

berkontribusi pada

kerusakan pada kondisi

Google

Scholar

Page 6: LITERATUR REVIEW: PENYAKIT PERIODONTAL PADA IBU HAMIL

Home page: http://ejurnal.poltekkestasikmalaya.ac.id/index.php/jikg/index

469

mulut wanita. Selain itu,

ketidakseimbangan

hormon telah dilaporkan

dikaitkan dengan

perubahan kesehatan

mulut selama kehamilan

sejak lama.

2. Lia

Hapsari

Andayan

i, Putri

Bungsu,

dan

Nurhayat

i

Priharton

o (2019)

Determina

n Penyakit

Periodonta

l

Kehamilan

pada

Wanita

Indonesia:

Studi

Cross-

sectional

dengan

Data

National

Riskesdas

2013

Vol.

12

No. 1

D : penelitian cross sectional

ini menggunakan data

sekunder dari Survei

Kesehatan Dasar Nasional

(Riskesdas) Indonesia yang

dilaksanakan selama Mei

2013 – Juni 2013.

I : Wawancara dan

pemeriksaan

Di antara 1733 wanita

hamil yang disertakan, 77

(4,4%) didiagnosis dengan

penyakit periodontal,

sedangkan 1656 (95,6%)

sisanya tidak memiliki

penyakit periodontal.

Wanita hamil yang tidak

menyikat gigi setiap hari

memiliki peningkatan

risiko penyakit

periodontal jika

dibandingkan dengan

mereka yang menyikat

gigi minimal dua kali

sehari (P= 0,041; POR =

2,543; CI 95% = 1,041–

6,210).

Praktik kebersihan mulut

optimal yang dilaporkan

sendiri seperti menyikat

dua kali sehari dan

flossing setiap hari

ditemukan secara

signifikan terkait dengan

risiko penyakit

periodontal yang lebih

rendah. Pada kasus

penyakit periodontal

yang parah, wanita nifas

yang menggosok gigi

hingga dua kali / hari

berisiko lebih tinggi

mengalami penyakit

periodontal jika

dibandingkan dengan

mereka yang menggosok

gigi tiga kali / hari.

Google

Scholar

3. Jaiganesh

Ramamu

rthy, dan

Fathima

Irfana

(2017)

Penilaian

pengetahu

an dan

kesadaran

tentang

kesehatan

periodonta

l pada

Vol. 9

No. 1

D : Sebuah studi berbasis

kuesioner dilakukan

dengan menilai tanggapan

atas pertanyaan dasar yang

dipilih tentang kesehatan

gigi periodontal di

departemen Ginekologi

rumah sakit shifa, Chennai.

Hasil yang diperoleh

darikesadaran kesehatan

periodontal

Kuesioner dikumpulkan

dan ditabulasi dan

disajikan secara grafis.

Tabulasi deskriptif

dilakukan berdasarkan

Google

Scholar

Page 7: LITERATUR REVIEW: PENYAKIT PERIODONTAL PADA IBU HAMIL

Home page: http://ejurnal.poltekkestasikmalaya.ac.id/index.php/jikg/index

470

wanita

hamil

I : Kuesioner

umur, pendidikan dan

jabatan. Untuk tujuan

analisis, tingkat

pendidikan dikategorika

n sebagai rendah (hanya

pendidikan dasar),

menengah (pendidikan

menengah) dan tinggi

(pendidikan pasca

sekolah menengah).

Penyakit mulut yang

paling umum selama

kehamilan (yaitu penyakit

peri odontal) dapat

dicegah dengan tindakan

sederhana seperti

menyikat gigi dan

flossing secara teratur.

Namun perilaku positif

tersebut akan

dipengaruhi oleh

pengetahuan dan sikap

kesehatan mulut individu

yang pada gilirannya

dipengaruhi oleh

kesadaran individu.

4. Cut

Ratna

Keumala

(2019)

Faktor-

faktor

yang

berhubung

an dengan

gingivitis

pada ibu

hamil yang

berkunjun

g ke poli

KIA

Puskesmas

Bebesan

Kabupaten

Aceh

Tengah

Vol. 2

No. 1

D : Penelitian ini bersifat

Analitik

S : Sampel penelitian ini

berjumlah 30 ibu hamil

dengan menggunakan

metode Accidental Sampling.

V :Variabel independe

(pengaruh) yaitu faktor

luar dan faktor sistemik,

sedangkan faktor

dependen (terpengaruh)

yaitu gingivitis pada ibu

hamil.

I : Kuesioner

Distribusi frekuensi

berdasarkan faktor luar

kejadian gingivitis maka

diketahui bahwa kejadian

gingivitis pada ibu hamil

yang berkunjung ke Poli

KIA Puskesmas Bebesen

Kabupaten Aceh Tengah

berada pada kriteria

gingivitis sedang

sebanyak 12 responden

(40,0%).

Berdasarkan data hasil

penelitian tersebut

menurut peneliti

kurangnya pemeliharaan

kebersihan gigi dan mulut

disebabkan oleh perilaku

ibu hamil. Peneliti

menemukan bahwa

alasan responden tidak

melakukan pmeriksaan

kesehatan gigi dan mulut

yakni karena tidak

mengetahui saat

kehamilan lebih rentan

Google

Scholar

Page 8: LITERATUR REVIEW: PENYAKIT PERIODONTAL PADA IBU HAMIL

Home page: http://ejurnal.poltekkestasikmalaya.ac.id/index.php/jikg/index

471

terjadinya gingivitis

karena adanya perubahan

hormonal, faktor

lingkungan sosial

ekonomi yang rendah

untuk memeriksakan

kesehatan gigi dan

mulutnya.

5. Suci

Erawati,

Irene

Anastasi

a, Shanna

Sukmada

ra (2017)

Hubungan

tingkat

kebersihan

rongga

mulut

dengan

status

penyakit

gingivitis

pada ibu

hamil di

RSUD DR.

RM.

Djoelham

Binjai

Vol. 6

No. 2

D : Penelitian ini dilakukan

di RSUD Dr. RM. Djoeljam

Binjai. Penelitian ini

dilaksanakan mulai bulan

februari tahun 2016.

I : Alat penen=litian yang

digunakan adalah formulir

informed concent, handscoen

dan masker, sonde dan

kaca mulut, probe William

dan perlengkapan alat

tulis. Bahan yang

digunakan dalam

penelitian ini adalah air

mineral, cutton bud, sabun

antiseptic, dan zat pewarna

makanan.

V : Variabel bebas adalah

ibu hamil trimester II dan

ibu hamil trimester III,

sedangkan variabel terikat

adalah gingivitis dan OHIS.

Dapat dilihat bahwa

berdasarkan responden

wanita hamil trimester

kedua dari hasil uji Chi-

square menunjukkan

bahwa rata-rata skor OHI-

S 1,75±0,82975. Sedangkan

rata-rata skor OHI-S

trimester ketiga 2,87±0,97

dan nilai hasil uji (0,001)

lebih kecil dari pada nilai

mutlak (p<0,05) yang

menunjukkan bahwa

pada trimester ketiga

didapati hubungan antara

oral hygiene dengan

keparahan gingivitis.

6. Helwi

Umniyati

, Sinta

Primanit

a

Amanah,

Chaerita

Maulani

(2020)

Hubungan

gingivitis

dengan

faktor-

faktor

risiko pada

ibu hamil

Vol. 4

No. 1

D : Jenis penelitian Analitik

dengan menggunakan

desain cross sectionsl.

S : Total subjek penelitian

ini adalah 90 ibu hamil.

I :Kuesioner

Sebagian besar ibu hamil

memiliki indeks plak

sedang sampai berat

(71,1%). Seluruh ibu

hamil mengalami

gingivitis (100%) dengan

lebih dari separuh ibu

hamil (56,7%) mengalami

gingivitis berat (tabel 2).

Analisis hubungan antara

gingivitis dan faktor

risiko pada ibu hamil,

kami menemukan

hubungan yang signifikan

antara gingivitis dan

beberapa faktor risiko

yaitu: umur kehamilan,

frekuensi sikat gigi,

waktu sikat gigi dan

indeks plak (p <0,05).

Google

Scholar

7. Anis

Septiana

Nataris,

Faktor

kejadian

gingivitis

Vol. 1

No. 3

D : Penelitian ini

menggunakan metode

analitik observasional

Distribusi perilaku

kebersihan gigi dan mulut

yakni sebanyak 43 (60,6%)

Google

Scholar

Page 9: LITERATUR REVIEW: PENYAKIT PERIODONTAL PADA IBU HAMIL

Home page: http://ejurnal.poltekkestasikmalaya.ac.id/index.php/jikg/index

472

Yunita

Dyah

Puspita

Santika

(2017)

pada ibu

hamil

dengan desain penelitian

cross sectional.

S : Pemilihan sampel yang

digunakan dalm penelitian

ini adalah nonprobability

sampling dengan teknik

sampel yang digunakan

purposive sampling yang

melibatkan 71 sampel

penelitian.

I : Kuesioner

responden memiliki

perilaku kebersihan gigi

dan mulut buruk dan

sebanyak 28 (39,4%)

responden memiliki

perilaku kebersihan gigi

dan mulut baik.

Penelitian yang dilakukan

oleh (Diana, 2009) yang

menyatakan bahwa

terdapat hubungan antara

tingkat pengetahuan ibu

hamil dengan kejadian

periodontal. Hasil

penelitian tersebut

menjelaskan bahwa

sebanyak (38%) wanita

hamil dapat mengetahui

hubungan antara

kehamilan dan selebihnya

sebanyak (62%) wanita

hamil tidak dapat

mengetahui adanya

hubungan antara

kehamilan dengan

kesehatan gigi dan mulut

kesehatan gigi. Proporsi

ibu hamil yang memiliki

pengetahuan rendah lebih

banyak yang mengalami

kejadian periodontal dari

pada ibu hamil yang

memiliki pengetahuan

tinggi. Seluruh ibu hamil

dalam penelitian ini tidak

memiliki perbedaan

dalam cara

membersihkan dan

memelihara kesehatan

gigi dan mulut sebelum

hamil dan setelah hamil.

8. I

Komang

Evan

Wijaksan

a,

Lambang

Bargowo,

Shafira

Kurnia

Supandi

(2020)

Peningkata

n perilaku

sadar

periodonta

l sehat bagi

ibu hamil

di masa

pandemi

covid-19

Vo. 1

No. 4

D : Pengabdian masyarakat

dilakukan melalui 2 tahap,

yaitu pengumpulan data

dan sosialiasi lapangan.

Pada pengabdian

masyarakat ini, didapati

data bahwa 73.68% ibu

hamil yang merasa tidak

memiliki keluhan

terhadap rongga

mulutnya selama

kehamilan. Dari 38 ibu

hamil, hanya 10 ibu yang

merasa memiliki keluhan

terkait rongga mulutnya.

Namun dari 10 ibu yang

memiliki keluhan rongga

Google

Scholar

Page 10: LITERATUR REVIEW: PENYAKIT PERIODONTAL PADA IBU HAMIL

Home page: http://ejurnal.poltekkestasikmalaya.ac.id/index.php/jikg/index

473

mulut selama kehamilan,

hanya 3 ibu yang

melakukan perawatan

rongga mulutnya ke

dokter gigi, meskipun

kesepuluh ibu hamil

tersebut menyatakan

aman melakukan

perawatan ke dokter gigi

selama masa kehamilan.

Keluhan gigi mulut yang

dirasakan oleh ibu hamil

diantaranya gusi

berdarah (5 orang), gigi

goyang (1 orang) dan

nyeri akibat gigi

berlubang (4 orang).

Selama masa kehamilan,

perubahan hormonal

menyebabkan

peningkatan respon

keradangan dalam rongga

mulut. Selama masa

kehamilan, cairan sulkus

gingiva akan mengalami

peningkatan, begitu juga

dengan kegoyangan dari

gigi. Umumnya gingivitis

akan mulai meningkat

selama masa kehamilan

bulan kedua hingga

ketiga.

9. Pei Liu,

Weiye

Wen, Ka

Fung Yu,

Xiaoli

Go,

Edward

Chin

Man Lo,

dan May

Chun

Mei

Wong

(2020)

Efektifitas

berpusat

pada

keluarga

pendekata

n

konseling

perilaku

dan

pendidika

n untuk

meningkat

kan

kesehatan

periodonta

l pada ibu

hamil

Vol.

20

No.

284

D : Penelitian ini

menggunakan uji coba

terkontrol secara acak.

I : Pemeriksaan gigi dan

angket

6,6% dari mereka yang

memiliki

plak yang terlihat di lebih

dari 50% permukaan gigi

yang diperiksa.

Persentase rata-rata

permukaan gigi

dengan plak adalah

serupa pada kelompok uji

dan

kontrol pada awal (p>

0,05). Hampir semua

(95,2%)

peserta memiliki BOP.

Lebih dari 70% peserta

mengalami BOP di lebih

dari 50% situs probing

periodontal.

Hasil penelitian

menyimpulkan bahwa

perilaku individual dan

ProQuest

Page 11: LITERATUR REVIEW: PENYAKIT PERIODONTAL PADA IBU HAMIL

Home page: http://ejurnal.poltekkestasikmalaya.ac.id/index.php/jikg/index

474

konseling pendidikan

membuahkan hasil yang

menjanjikan

untuk menjaga kesehatan

periodontal yang baik di

antaranya

wanita hamil.

10. DJ

Erchick,

B. Rai,

NK

Agrawal,

SK

Khatry, J

Katz, SC

Leclerq,

MA

Reynolds

, dan LC

Mullany

(2019)

Kebersihan

mulut,

prevalensi

radang

gusi, dan

faktor

risiko

terkait di

antara

wanita

hamil di

Distrik

Sarlahi,

Nepal

Vol.

19

No. 2

D : Sebuah penelitian

kohort prospektif berbasis

komunitas tentang

gingivitis dan hasil

kehamilan yang

merugikan.

I : Pemeriksaan kesehatan

mulut

Hampir semua peserta

melaporkan pembersihan

gigi, paling banyak hanya

sekali sehari (n = 1030,

73%) dan pagi hari (n

= 1407, 99%) (multipel

tanggapan mungkin)

(Tabel 4). Lebih dari tiga

perempat (n = 1113/1412,

79%), bagaimanapun,

menunjukkan bahwa,

secara optimal, seseorang

harus membersihkan gigi

dua kali atau lebih per

hari. Rata-rata waktu

pembersihan gigi adalah

10 (median = 5) menit.

Tiga perempat (n = 1044,

74%) peserta

menggunakan sikat gigi,

dan sebagian besar

melaporkan

menggunakan datiwan

( ) (n = 626, 43%),

alat pembersih gigi lokal

yang dibuat dari ranting

berbagai pohon (

beberapa tanggapan

mungkin).

Hasil ditemukan sekitar

40% wanita dalam

populasi ini memiliki

radang gusi. Perilaku

kebersihan mulut lebih

jarang dan bervariasi dari

praktik yang

direkomendasikan dan

akses ke layanan

kesehatan gigi jarang

terjadi.

Google

Scholar

Berdasarkan hasil literature review pada 10 jurnal, didapatkan beberapa factor

perilaku yang mempengaruhi penyakit periodontal pada ibu hamil yaitu pengetahuan,

sosio ekonomi, perilaku kebiasaan menyikat gigi, dan kebersihan gigi dan mulut

Page 12: LITERATUR REVIEW: PENYAKIT PERIODONTAL PADA IBU HAMIL

Home page: http://ejurnal.poltekkestasikmalaya.ac.id/index.php/jikg/index

475

Tabel 2. Faktor Perilaku Yang Mempengaruhi Penyakit Periodontal Pada Ibu Hamil

No. Faktor Perilaku Yang Mempengaruhi

Penyakit Periodontal Pada Ibu Hamil

Artikel Terkait

1. Pengetahuan Swati Patil, Rajul Ranka, Minal

Chaudhary, Alka Hande, dan

Preethi Sharma

Anis Septiana Nataris, Yunita Dyah

Puspita Santika

2. Sosial ekonomi Cut Ratna Keumala

3. Perilaku Kebiasaan Menyikat Gigi Helwi Umniyati, Sinta Primanita

Amanah, Chaerita Maulani

4. Kebersihan Gigi dan Mulut DJ Erchick, B. Rai, NK Agrawal, SK

Khatry, J Katz, SC Leclerq, MA

Reynolds, dan LC Mullany

Berdasarkan hasil literature review pada 10 jurnal, didapatkan beberapa faktor

perilaku yang mempengaruhi penyakit periodontal pada ibu hamil yaitu perubahan

hormon, usia kehamilan, indeks plak, status indeks gingiva.

Tabel 3. Faktor Hormonal Yang Mempengaruhi Penyakit Periodontal Pada Ibu Hamil

No. Faktor Hormonal Yang

Mempengaruhi Penyakit

Periodontal Pada Ibu Hamil

Artikel Terkait

1. Perubahan hormon Suci Erawati, Irene Anastasia, Shanna

Sukmadara

2. Usia Kehamilan Helwi Umniyati, Sinta Primanita Amanah,

Chaerita Maulani,

3. Indeks Plak Helwi Umniyati, Sinta Primanita Amanah,

Chaerita Maulani

4. Status Indeks Gingiva Helwi Umniyati, Sinta Primanita Amanah,

Chaerita Maulani

Kebersihan mulut yang buruk adalah alasan utama terjadinya berbagai masalah di

rongga mulut, yang diperberat oleh perubahan fisiologis dan hormonal selama kehamilan.

Ibu hamil sering mengabaikan kebersihan rongga mulutnya yang akan menyebabkan

penumpukan plak pada gigi dan tepi gingiva, hal ini dapat menyebabkan radang gingiva

atau gingivitis (Umniyati et al., 2020).

Menurut Shiny (2014) dalam Tengah A. (2019) setiap ibu yang mengalami kehamilan

pasti ada perubahan perilaku, itu semua di pengaruhi oleh perubahan hormonal.

Perubahan perilaku pada ibu hamil merupakan hal wajar karena produksi hormon

progesteronnya sedang tinggi. Hal inilah yang mempengaruhi banyak hal, termasuk

psikis ibu. Perubahan hormon yang terjadi pada ibu hamil sebenarnya sama persis

dengan perubahan hormon pada wanita yang sedang mengalami siklus haid, perubahan

hormon yang terjadi tidak selamanya akan mempengaruhi psikis ibu hamil. Perubahan

hormon (progesterone dan esterogen) selama kehamilan dapat menyebabkan berbagai

perubahan pada ibu hamil. Seperti, ibu kerap mengalami mual-muntah dipagi hari

Page 13: LITERATUR REVIEW: PENYAKIT PERIODONTAL PADA IBU HAMIL

Home page: http://ejurnal.poltekkestasikmalaya.ac.id/index.php/jikg/index

476

(morning sickness). Akibat peningkatan hormone yang menyebabkan pelepasan histamine

dan enzim preteolitik (enzim penghancur protein), sehingga bagian mulutnya akan

terjadi pelebaran serta perlunakan pembuluh darah yang ada pada gusi. Kondisi ini

diperparah jika ibu hamil sebelumnya tidak memiliki oral hygiene yang baik (Tengah,

2019).

Berdasarkan hasil literature review pada 10 jurnal, telah didapatkan beberapa faktor

perilaku yang yang mempengaruhi penyakit periodontal pada ibu hamil yaitu,

pengetahuan, sosial ekonomi, kebiasaan menyikat gigi, dan kebersihan gigi dan mulut

(Hande et al., 2018; Nataris et al., 2017; Tengah, 2019; Umniyati et al., 2020).

Nataris dkk (2017) dalam jurnal yang berjudul “Faktor Kejadian Gingivitis Pada Ibu

Hamil” didapatkan responden ibu hamil yang memiliki pengetahuan yang rendah dan

mengalami kejadian gingivitis dan responden yang tidak mengalami kejadian gingivitis.

Sedangkan responden ibu hamil yang memiliki pengetahuan yang tinggi dan mengalami

kejadian gingivitis dan responden yang tidak mengalami kejadian gingivitis. Pada hasil

penelitian jurnal tersebut, terjadi perbedaan yang signifikan dari responden yang

mememiliki pengetahuan rendah dan responden yang memiliki pengetahuan tinggi

terhadap terjadinya gingivitis. Umniyati dkk (2020) dalam jurnalnya yang berjudul “Hubungan Gingivitis Dengan

Faktor-Faktor Risiko Pada Ibu Hamil” didapatkan responden ibu hamil dan presentase

ibu hamil yang memiliki kebiasaan menyikat gigi hanya satu kali sehari dan yang memiliki

kebiasaan menyikat gigi dua kali sehari. Pada hasil penelitian jurnl tersebut, perilaku

kebiasaan menyikat gigi ada hubungan yang signifikan antara perilaku dan gingivitis pada

ibu hamil. Keumala dkk (2019) dalam jurnal yang berjudul “ Faktor-Faktor Yang

Berhubungan Dengan Gingivitis Pada Ibu Hamil Yang Berkunjung Ke Poli Kia

Puskesmas Bebesen Kabupaten Aceh Tengah” diperoleh responden ibu hamil yang

mengalami gingivitis dalam kriteria buruk dan responden ibu hamil yang mengalami

gingivitis dalam kriteria ringan. Pada hasil penelitian jurnal tersebut, adanya faktor

lingkungan sosial ekonomi yang rendah sehingga untuk memeriksakan kesehatan

gigi dan mulut yang tidak terpenuhi.

Ramammurthy dkk (2017) dalam jurnal yang berjudul “Penilaian pengetahuan dan

kesadaran tentang kesehatan periodontal pada wanita hamil” didapatkan data dari hasil

tabulasi menunjukkan kesadaran tentang penyakit gingiva pada ibu hamil menggunakan

kuesioner yaitu, tingkat kesadaran tinggi dan yang memiliki tingkat kesadaran rendah.

Pada hasil penelitian jurnal tersebut, pengetahuan dan kesadaran berpengaruh secara

signifikan terhadap terjadinya penyakit gingiva dan periodontal.

Erawati dkk (2017) dalam jurnal yang berjudul “Hubungan tingkat kebersihan

rongga mulut dengan status penyakit gingivitis pada ibu hamil di RSUD DR. RM.

Djoelham Binjai” didapatkan wanita hamil di RSUD DR. RM. Djoelham Binjai dibagi

menjadi 2 kelompok, yaitu ibu hamil trimester kedua dan ibu hamil trimester ketiga

dilakukan pemeriksaan status OHI-S dan gingivitis dengan menggunakan indeks OHI-S

dan indeks gingivitis. Pada hasil penelitian jurnal tersebut, terdapat hasil yang signifikan

yang menunjukkan terdapat hubungan antara tingkat kebersihan mulut dengan

keparahan gingivitis pada wanita hamil trimester ketiga.

Page 14: LITERATUR REVIEW: PENYAKIT PERIODONTAL PADA IBU HAMIL

Home page: http://ejurnal.poltekkestasikmalaya.ac.id/index.php/jikg/index

477

Wijaksana dkk (2020) dalam jurnal yang berjudul “Peningkatan perilaku sadar

periodontal sehat bagi ibu hamil di masa pandemi covid-19” didapatkan, selama masa

kehamilan perubahan hormonal menyebabkan peningkatan respon keradangan dalam

rongga mulut. Selama masa kehamilan, cairan sulkus gingiva akan mengalami

peningkatan, begitu juga dengan kegoyangan dari gigi. Uji statistik Wilcoxon melalui tes

sebelum dan sesudah penyampaian materi menunjukkan adanya peningkatan

pengetahuan dari ibu hamil. Pada hasil penelitian jurnal tersebut, perubahan hormonal

berpengaruh secara dominan terhadap terjadinya keradangan gusi (gingivitis) pada ibu

hamil dan peningkatan pengetahuan ibu hamil sangat signifikan terhadap perubahan

perilaku ibu hamil tentang menjaga kebersihan rongga mulut ibu hamil tersebut.

Liu dkk (2020) dalam jurnalnya yang berjudul “Efektifitas berpusat pada keluarga

pendekatan konseling perilaku dan pendidikan untuk meningkatkan kesehatan

periodontal pada ibu hamil” didapatkan mereka yang memiliki plak yang terlihat di lebih

dari lima puluh persen permukaan gigi yang diperiksa. Persentase rata-rata permukaan

gigi dengan plak adalah serupa pada kelompok uji dan kontrol pada awal. Lebih dari

tujuh puluh persen peserta mengalami BOP dan lebih dari lima puluh persen mengalami

situs probing periodontal. Kelompok uji dan kelompok kontrol diberikan pendekatan

konseling perilaku dan pendidikan. Pada kedua kelompok, rata-rata NPoc meningkat

dari T0 (sekitar 0,2) menjadi T1 (sekitar 0,3) dan kemudian menurun pada T2 (sekitar 0,1).

Ada perubahan signifikan dari waktu ke waktu pada kedua kelompok. Pada hasil

penelitian jurnal tersebut, adanya pengaruh konseling perilaku dan pendidikan terhadap

ibu hamil yang berpusat pada keluarga sangat efektif.

Andayani dkk (2019) dalam jurnalnya yang berjudul “Determinan Penyakit

Periodontal Kehamilan pada Wanita Indonesia: Studi Cross-sectional dengan Data

National Riskesdas 2013” didapatkan sampel 1,733 ibu hamil yang diambil dari data

Riskesdas 2013. Wanita hamil yang tidak menyikat gigi setiap hari memiliki peningkatan

risiko penyakit periodontal jika dibandingkan dengan mereka yang menyikat gigi

minimal dua kali sehari. Pada hasil penelitian jurnal tersebut, frekuensi menyikat gigi

juga ditemukan secara signifikan terkait dengan penyakit periodontal selama kehamilan.

Kebersihan mulut yang tidak memadai merupakan salah satu faktor risiko terjadinya

penyakit periodontal.

Hande dkk (2018) dalam jurnalnya yang berjudul “Prevalensi karies gigi dan

gingivitis pada wanita hamil dan tidak hamil” didapatkan wanita hamil pada trimester

kedua menghadiri antenatal bagian rawat jalan (OPD) dan wanita yang tidak hamil.

Ditemukan bahwa wanita hamil mengalami gingivitis lebih tinggi dibandingkan dengan

wanita yang tidak hamil. Wanita hamil dengan kebersihan mulut yang memiliki status

buruk satu setengah kali lebih mungkin menderita radang gusi dibandingkan dengan

mereka yang memiliki kebersihan mulut yang memiliki status baik. Pada hasil penelitian

jurnal tersebut, kebersihan rongga mulut yang buruk selama masa kehamilan sangat

berpengaruh terhadap kejadian radang gusi (gingivitis).

Erchick dkk (2019) dalam jurnalnya yang berjudul “Kebersihan mulut, prevalensi

radang gusi, dan faktor risiko terkait di antara wanita hamil di Distrik Sarlahi, Nepal”

didapatkan hampir semua peserta melaporkan pembersihan gigi, paling banyak hanya

sekali sehari dan pagi hari. Hasil ditemukan wanita dalam populasi ini memiliki radang

Page 15: LITERATUR REVIEW: PENYAKIT PERIODONTAL PADA IBU HAMIL

Home page: http://ejurnal.poltekkestasikmalaya.ac.id/index.php/jikg/index

478

gusi. Pada hasil penelitian jurnal tersebut, adanya perilaku kebersihan gigi dan mulut

yang masih kurang sehingga menebabkan radang gusi.

Faktor Perilaku Yang Mempengaruhi Penyakit Periodontal Pada Ibu Hamil

Berdasarkan hasil literature review pada 10 jurnal, telah didapatkan beberapa faktor

perilaku yang yang mempengaruhi penyakit periodontal pada ibu hamil yaitu,

pengetahuan, sosial ekonomi, kebiasaan menyikat gigi, dan kebersihan gigi dan mulut

(Hande et al., 2018; Nataris et al., 2017; Tengah, 2019; Umniyati et al., 2020)..

Menurut Notoatmodjo (2010) menyatakan bahwa setiap manusia memiliki tingkat

pengetahuan yang berbeda – beda. Tingkatan pengetahuan dimulai dari tahu (know),

memahami (comprehension), aplikasi (application), analisis (analysis), sintesis (syntesis) dan

evaluasi (evaluation). Semakin tinggi tingkat pengetahuan seseorang maka akan semakin

tinggi pula kemampuan individu tersebut didalam melakukan penilaian suatu materi

atau objek. Pengetahuan seseorang akan menentukan perilakunya dalam hal kesehatan.

Seseorang yang mempunyai pengetahuan yang baik, maka akan mengetahui tindakan

yang tepat apabila terserang suatu penyakit sehingga tidak akan memperparah

komplikasi tersebut dan tidak terjadi komplikasi didalamnya. Hasil penelitian ini juga

sejalan dengan penelitian yang dilakukan oleh (Diana, 2009) yang menyatakan bahwa

terdapat hubungan antara tingkat pengetahuan ibu hamil dengan kejadian periodontal.

Hasil penelitian tersebut menjelaskan bahwa sebanyak (38%) wanita hamil dapat

mengetahui hubungan antara kehamilan dan selebihnya sebanyak (62%) wanita hamil

tidak dapat mengetahui adanya hubungan antara kehamilan dengan kesehatan gigi dan

mulut kesehatan gigi.

Kejadian penyakit gigi mulut selama masa kehamilan bukan semata-mata hanya

dipengaruhi oleh kehamilan itu sendiri melainkan kurangnya pengetahuan pemeliharaan

kesehatan gigi dan mulut sehingga mempengaruhi perilaku kesehatan gigi dan mulut

yang buruk termasuk perilaku kunjungan ibu hamil untuk memeriksakan kesehatan

giginya di pelayanan kesehatan. Tingkat kesadaran masyarakat tidak mendukung

terhadap kesehatan gigi pada ibu hamil. Kesadaran seseorang akan pentingnya kesehatan

gigi terlihat dari pengetahuan yang dimiliki. Salah satu penyebab timbulnya masalah

kesehatan gigi dan mulut pada masyarakat adalah faktor perilaku atau sikap

mengabaikan kebersihan gigi dan mulut. Hal ini ditandai oleh kurangnya pengetahuan

akan rentangnya pemeliharaan kesehatan gigi dan mulut (Kesehatan et al., 2018).

Peneliti menemukan bahwa alasan responden tidak melakukan pmeriksaan

kesehatan gigi dan mulut yakni karena tidak mengetahui saat kehamilan lebih rentan

terjadinya gingivitis karena adanya perubahan hormonal, faktor lingkungan sosial

ekonomi yang rendah untuk memeriksakan kesehatan gigi dan mulutnya. Selain itu

kesibukan pekerjaan atau kegiatan ibu hamil lainnya. Sehingga tidak pernah

memeriksakan giginya ke klinik selama masa kehamilan (Tengah, 2019).

Kebersihan mulut yang buruk terkait dengan penyakit periodontal, dan kurangnya

penyikatan gigi yang tepat serta tindakan kebersihan mulut lainnya dapat mendorong

penumpukan bakteri dan penumpukan plak gigi pada gigi dan gusi yang dapat

menyebabkan perubahan inflamasi pada jaringan periodontal . Ada hubungan yang jelas

antara kebersihan mulut yang buruk dan peningkatan akumulasi plak gigi, prevalensi

tinggi dan peningkatan keparahan penyakit periodontal. Axelsson dkk melakukan studi

Page 16: LITERATUR REVIEW: PENYAKIT PERIODONTAL PADA IBU HAMIL

Home page: http://ejurnal.poltekkestasikmalaya.ac.id/index.php/jikg/index

479

prospektif selama 15 tahun dan tidak menemukan kerusakan lebih lanjut dari struktur

periodontal pada subjek yang menjaga kebersihan mulut dan melakukan perawatan gigi

profesional secara rutin (Wang, 2017).

Tindakan atau perilaku seseorang dipengaruhi oleh dua faktor, yaitu faktor

internal dan faktor eksternal. Faktor internal meliputi pengetahuan, kecerdasan,

persepsi, emosi, motivasi, sedangkan faktor eksternal meliputi lingkungan sekitar,

baik fisik maupun non fisik seperti iklim, manusia, sosial ekonomi, budaya, dan

sebagainya. Perubahan perilaku kesehatan dapat diwujudkan melalui pendidikan

kesehatan seperti promosi kesehatan dengan berbagai metode (Umniyati et al.,

2020).

Faktor Hormonal Yang Mempengaruhi Penyakit Periodontal Pada Ibu Hamil

Berdasarkan hasil literature review pada 10 jurnal, telah didapatkan beberapa faktor

hormonal yang yang mempengaruhi penyakit periodontal pada ibu hamil yaitu,

perubahan hormon, usia kehamilan, indeks plak, status indeks gingiva (Dmf-t & Hamil,

2019; Erawati et al., 2017; Pengetahuan et al., 2017; Umniyati et al., 2020).

Menurut Gani (2014) dalam Anis Septiana N. (2017) pada perempuan, gingivitis dapat

menjadi lebih parah apabila perempuan tersebut dalam keadaan hamil. Keadaan inilah

yang sering disebut pregnancy gingivitis. Gingivitis kehamilan terjadi sebagai hasil dari

peningkatan kadar hormon estrogen dan progesteron. Hormon inilah yang dapat

merangsang pembentukan prostaglandin pada gingiva ibu hamil. Perubahan hormonal

juga dapat menekan limfosit T dan mempengaruhi peningkatan P. Intermedia sehingga

menyebabkan kerentanan peradangan dan berakibat pada terjadinya gingivitis kehamilan

(Gani, 2014). Menurut Deliemuthe (2018) dalam Anis Septiana N. (2017) Gingivitis dapat

menyebabkan beberapa komplikasi seperti abses pada gingival dan tulang rahang, infeksi

pada tulang rahang maupun gusi, periodontitis, berulangnya gingivitis dan terjadinya

palung pada mulut (Septiana Nataris et al., 2017).

Berdasarkan usia kehamilan, semakin tinggi usia kehamilan, semakin tinggi

subjek dengan gingivitis. Dalam studi Ganesh ditemukan hubungan yang

signifikan antara umur kehamilan dan gingivitis. Penelitian yang dilakukan oleh

Mervi Gusroy pada tiga puluh ibu hamil dengan mengukur indeks plak dan

perdarahan pada saat probing menunjukkan hubungan yang signifikan antara

umur kehamilan dan gingivitis. Rashidi juga melaporkan bahwa ada peningkatan

gingivitis dari trimester I ke trimester III (Umniyati et al., 2020).

Berdasarkan indeks gingiva menurut Loe dan Silnes, menunjukkan hubungan

yang signifikan antara indeks plak dan gingivitis. Hasil yang kami dapatkan ibu

hamil dengan indeks plak buruk hampir seluruhnya memiliki gingivitis sedang-

berat. Ini menunjukkan dose respone efek semakin tinggi indeks plak semakin

parah gingivitisnya. Penelitian ini sejalan dengan penelitian yang dilakukan oleh

Wardhani yang menemukan hubungan antara tingkat jumlah plak dengan status

gingiva. Hasil serupa ditemukan dalam penelitian lain yang dilakukan oleh

Potdar. Penelitian ini juga sejalan dengan teori Carranza yang menyatakan bahwa

Page 17: LITERATUR REVIEW: PENYAKIT PERIODONTAL PADA IBU HAMIL

Home page: http://ejurnal.poltekkestasikmalaya.ac.id/index.php/jikg/index

480

penyebab utama gingivitis adalah karena penumpukan bakteri yang mengandung

plak (Umniyati et al., 2020).

Loe juga melaporkan hal yang sama, prevalensi gingivitis 100% pada ibu

hamil. Persentase yang tinggi dari gingivitis berat juga ditemukan dalam

penelitian ini (56,7%). Meningkatnya keparahan gingivitis selama kehamilan telah

dilaporkan dalam banyak penelitian sebelumnya. Ada juga kemungkinan bahwa

deposit plak yang lebih tinggi selama kehamilan dan hubungannya dengan

gingivitis disebabkan karena rasa mual dan muntah yang dapat membuat rasa

tidak nyaman menyikat gigi dan perawatan rutin gigi, hal ini dapat mempercepat

pembentukan kalkulus (Umniyati et al., 2020). Inflamasi pada jaringan periodontal dapat melibatkan struktur jaringan ikat di sekitar

gigi yang menyebabkan pelepasan sistemik mediator-mediator inflamasi. Mediator-

mediator ini dapat mencapai pasenta ibu hamil dan menyebabkan peningkatan

prostaglandin di uterus sehingga menginisiasi kontraksi uterin. Selain itu mediator-

mediator inflamasi juga dapat melepaskan metalloprotease yang dapat memicu

pematangan serviks. Penelitian Hwang, et al., (2011) juga menunjukkan bahwa pada

wanita yang tidak melakukan perawatan gigi pada masa kehamilan memiliki risiko lebih

tinggi mengalami persalinan preterm dikarenakan infeksi gigi seperti karies dan penyakit

periodontal. Penelitian Lauren, et al., (2012) juga menunjukkan bahwa pengobatan

periodontitis pada saat kehamilan dapat menurunkan kejadian persalinan preterm secara

signifikan. Wanita yang merencanakan kehamilan, sebaiknya melakukan pemeriksaan

periodontal serta pengobatan yang tepat, sedangkan untuk wanita yang sudah hamil

perlu memperhatikan kesehatan gigi dan mulut serta rutin memeriksakan gigi (Septira et

al., 2019).

Faktor Yang Lebih Berpengaruh Terhadap Penyakit Periodontal Pada Ibu Hamil

Menurut Deliemuthe (2008) dalam Nataris (2017) secara umum, faktor utama

terjadinya gingivitis adalah plak. Sedangkan faktor risiko lain yang mempengaruhi

keparahan gingivitis antara lain: kalkulus, karies, umur, jenis kelamin, taraf pendidikan,

penghasilan dan daerah tempat tinggal. Ada juga beberapa faktor risiko lainnya yang

mempengaruhi keparahan gingivitis antara lain: oral hygiene yang buruk, defisiensi nutrisi

dan protein, faktor psikologis (stress), penyakit metabolisme serta gangguan penyakit

hematologi seperti leukimia dan anemia (Nataris et al., 2017).

Menurut Sorsa (2013) dalam Keumala (2019) menyatakan bahwa hal tersebut

dikarenakan awal permulaan terjadinya gingivitis terjadi pada trimester awal dan akan

mulai menurun pada trimester akhir. Responden ibu hamil yang mengalami gingivitis

memiliki permukaan mengkilap dan kaku pada gingivanya. Saat kehamilan terjadi

peningkatan hormon entrogen dan progesterone yang dapat mempengaruhi kondisi gingiva

ibu hamil, pada dasarnya faktor yang lebih menentukan terjadinya gingivitis pada ibu

hamil adalah karena adanya bakteri plak pada gigi yang dipengaruhi oleh prilaku

kebersihan gigi dan mulut responden ibu hamil itu sendiri (Tengah, 2019).

Berdasarkan analisis diatas, penulis menyimpulkan dari 10 jurnal yang di review

mengenai “Penyakit Periodontal Pada Ibu Hamil Ditinjau Dari Berbagai Faktor Yang

Mempengaruhi” dapat diketahui terdapat dua faktor yang dapat mempengaruhi

Page 18: LITERATUR REVIEW: PENYAKIT PERIODONTAL PADA IBU HAMIL

Home page: http://ejurnal.poltekkestasikmalaya.ac.id/index.php/jikg/index

481

penyakit periodontal pada ibu hamil yaitu perilaku dan hormonal. Faktor perilaku

terdapat pengetahuan, sosial ekonomi, perilaku kebiasaan menyikat gigi dan kebersihan

gigi dan mulut. Faktor pengetahuan sangat berpengaruh secara dominan terhadap

terjadinya penyakit periodontal pada ibu hamil. Hal ini dapat dilihat dari hasil penelitian

Hande dkk (2018) dan Nataris dkk (2017). Faktor hormonal terdapat perubahan hormon,

usia kehamilan, indeks plak, dan status indeks gingiva. Faktor perubahan hormon sangat

berpengaruh secara dominan terhadap terjadinya penyakit periodontal pada ibu hamil.

Hal ini dapat dilihat dari hasil penelitian Keumala dkk (2019) dan Wijaksana dkk (2020).

Faktor yang lebih berpengaruh terhadap penyakit periodontal pada ibu hamil

berdasarkan penyataan dari penelitian Keumala dkk (2019) dan Nataris dkk (2017) faktor

perilaku merupakan faktor yang lebih menentukan terjadinya pregnancy gingivitis karena

terjadinya pregnancy gingivitis berawal dari plak yang berakumulasi dalam jumlah banyak

dan didukung oleh perilaku oral hygiene ibu hamil yang buruk.

KESIMPULAN

Berdasarkan hasil literature review didapatkan berbagai faktor yang dapat

mempengaruhi penyakit periodontal pada ibu hamil. Berbagai faktor tersebut adalah:

pengetahuan, sosio ekonomi, perilaku kebiasaan menyikat gigi, kebersihan gigi dan

mulut dan faktor hormonal pada ibu hamil yaitu, perubahan hormon, usia kehamilan,

indeks plak, status indeks gingiva. Saran dari penelitian ini adalah Perlu adanya upaya

promotif berkesinambungan kepada masyarakat khususnya ibu hamil mengenai faktor

risiko dari gingivitis dan periodontitis yang diakibatkan keadan rongga mulut ibu hamil

yang tidak terjaga yang nantinya dapat mempengaruhi kesehatan baik pada janin

maupun ibu. Kemudian meningkatkan upaya preventif kepada masyarakat khususnya

ibu hamil dengan membiasakan menggosok gigi sebelum tidur malam dan setelah makan

kesehatan gigi dan mulut selama kehamilan dapat terpelihara dengan baik.

DAFTAR PUSTAKA

Dheasabel, G., Azinar, M., Biostatistika, E., Ilmu, J., & Masyarakat, K. (2018). Kejadian

Periodontitis Di Kabupaten Magelang. Higeia Journal of Public Health Research and

Development, 2(2), 331–341.

Dmf-t, I., & Hamil, I. (2019). Dental Therapist Journal. 1(1), 12–22.

Erawati, S., Anastasia, I., Sukmadara, S., & Gigi, F. K. (2017). Hubungan tingkat kebersihan

rongga mulut dengan status penyakit gingivitis pada ibu hamil di RSUD DR . RM .

Djoelham Binjai. 6(2), 83–86.

Ferry, A., & Angeline, J. (2018). Bebas sakit Gigi & Mulut Pada Kehamilan (Purindraswari

(ed.)).

Fitriany, M., Farouk, H., & Taqwa, R. (2016). Perilaku Masyarakat dalam Pengelolaan

Kesehatan Lingkungan (Studi di Desa Segiguk sebagai Salah Satu Desa Penyangga

Kawasan Hutan Suaka Margasatwa Gunung Raya Ogan Komering Ulu Selatan).

Jurnal Penelitian Sains, 18(1), 168118.

Hande, A. H., Chaudhary, M. S., Gadbail, A. R., Zade, P. R., Gawande, M. N., & Patil, S. K.

(2018). Role of hypoxia in malignant transformation of oral submucous fibrosis.

Page 19: LITERATUR REVIEW: PENYAKIT PERIODONTAL PADA IBU HAMIL

Home page: http://ejurnal.poltekkestasikmalaya.ac.id/index.php/jikg/index

482

Journal of Datta Meghe Institute of Medical Sciences University, 13(1), 38–43.

https://doi.org/10.4103/jdmimsu.jdmimsu

I Komang Evan Wijaksana, Lambang Bargowo, S. K. S. (2020). Peningkatan Perilaku Sadar

Periodontal Sehat Bagi Ibu. BERNAS: Jurnal Pengabdian Kepada Masyarakat, 1(4), 570.

Ikenasya, D. F., Novita, C. F., Studi, P., Dokter, P., Fakultas, G., Gigi, K., & Syiah, U.

(2017). Hubungan Usia Kehamilan dengan Perdarahan Gingiva paa Ibu Hamil di Rumah

Sakit Umum Daerah (RSUD) Meuraxa Kota Banda Aceh. 2(Agustus), 131–136.

Kesehatan, P., Dan, G., Pada, M., Marwiyah, N., & Dahlia, D. (2018). KOTA CILEGON

Artinya umurnnya akan memberikan efek positif. XIII(1).

Mumpuni, Y., & Pratiwi, E. (2013). 45 Masalah dan Solusi Penyakit Gigi dan Mulut

(Prabawati. Arie (ed.)).

Nyoman, G. I. (2017). Hubungan kebersihan gigi dan mulut dengan trimester kehamilan

pada ibu hamil yang berkunjung ke puskesmas klungkung I kabupaten klungkung

tahun 2016. Jurnal Kesehatan Gigi, 5(1), 1–5.

Pengetahuan, H., Dan, S., Ibu, P., & Dalam, H. (2017). No Title. I(1), 66–75.

Putri, M., Herijulianti, E., & Nurjannah, N. (2010). Ilmu Pencegahan Penyakit Jaringan Keras

dan Jaringan Pendukung Gigi (L. Juanto (ed.)).

Ramamurthy, J., Rev, F. I.-I. J. C. R., & 2017, undefined. (n.d.). Assessment of knowledge

and awareness about periodontal oral health among pregnant women-a

questionnaire study. Ijcrr.Com. Retrieved December 29, 2020, from

http://ijcrr.com/article_html.php?did=127

Saputri, D., Pengajar, S., Kedokteran, F., Universitas, G., & Kuala, S. (2018). Gambaran

Radiograf Pada Penyakit Periodontal. Journal Of Syiah Kuala Dentistry Society, 1(3), 16–

21.

Savira, N. V., Hendiani, I., & Komara, I. (2017). <p>Kondisi periodontal penderita diabetes

mellitus tipe I</p><p>Periodontal condition of type I diabetes mellitus patients</p>.

Jurnal Kedokteran Gigi Universitas Padjadjaran, 29(2), 1–8.

https://doi.org/10.24198/jkg.v29i2.18588

Septiana Nataris, A., Dyah Puspita Santik Epidemiologi dan Biostatistika, Y., Ilmu

Kesehatan Masyarakat, J., Ilmu Keolahragaan, F., & Negeri Semarang, U. (2017).

HIGEIA JOURNAL OF PUBLIC HEALTH RESEARCH AND DEVELOPMENT

FAKTOR KEJADIAN GINGIVITIS PADA IBU HAMIL. In journal.unnes.ac.id.

http://journal.unnes.ac.id/sju/index.php/higeia

Septira, Salsabila; Rodiani; Carolia, Novita; Putri, G. T. (2019). Hubungan Riwayat Penyakit

Periodontal terhadap Kejadian Persalinan Relation between History of Periodontal Disease

with the Incidence of. 8, 7–12.

Suwandi, T. (2019). Hubungan Penyakit Periodontal pada Kehamilan dengan Kelahiran

Bayi Prematur. Departemen Periodonsia Fakultas Kedokteran Gigi Universitas Trisakti,

1(1), 53–57.

Page 20: LITERATUR REVIEW: PENYAKIT PERIODONTAL PADA IBU HAMIL

Home page: http://ejurnal.poltekkestasikmalaya.ac.id/index.php/jikg/index

483

Tengah, A. (2019). Jurnal Online Keperawatan Indonesia FAKTOR-FAKTOR YANG

BERHUBUNGAN DENGAN GINGIVITIS PADA IBU HAMIL YANG BERKUNJUNG

KE POLI KIA PUSKESMAS BEBESEN Cut Ratna Keumala Jurusan Keperawatan Gigi

Politeknik Kesehatan kementerian Kesekatan Aceh Jl . Soekarno-Hatt. 2(1).

Umniyati, H., Amanah, S. P., & Maulani, C. (2020). Hubungan Gingivitis dengan Faktor-

Faktor Risiko pada Ibu Hamil. Padjadjaran Journal of Dental Researcher and Student,

4(1), 36–42. https://doi.org/10.24198/pjdrs.v3i2.

Wang, Y. (2008). ePortfolios: A new peer assessment technology in educational context.

Proceedings - International Symposium on Information Processing, ISIP 2008 and

International Pacific Workshop on Web Mining and Web-Based Application, WMWA 2008,

1(2), 360–363. https://doi.org/10.1109/ISIP.2008.139