lib.unnes.ac.id · ii pernyataan keaslian saya yang bertanda tangan di bawah ini: nama nim jurusan...
TRANSCRIPT
i
EFEKTIVITAS MODEL EXAMPLE NON EXAMPLE
BERMEDIA INTERAKTIF TERHADAP MOTIVASI
DAN HASIL BELAJAR IPS SISWA KELAS IV
SDN GUGUS PALAPA CILACAP
SKRIPSI
disusun sebagai salah satu syarat mendapatkan gelar Sarjana Pendidikan
oleh
Elmy Wulandari
NIM 1401412403
PENDIDIKAN GURU SEKOLAH DASAR
FAKULTAS ILMU PENDIDIKAN
UNIVERSITAS NEGERI SEMARANG
2016
ii
PERNYATAAN KEASLIAN
Saya yang bertanda tangan di bawah ini:
nama
NIM
jurusan
judul
: Elmy Wulandari
: 1401412403
: Pendidikan Guru Sekolah Dasar
: Efektivitas Model Example Non Example Bermedia Interaktif Terhadap
Motivasi dan Hasil Belajar IPS Siswa Kelas IV SDN Gugus Palapa
Cilacap
Menyatakan bahwa yang tertulis di dalam skripsi ini benar-benar hasil karya
sendiri, bukan hasil jiplakan dari karya tulis orang lain baik sebagian atau
seluruhnya. Pendapat atau temuan orang lain dalam skripsi ini dikutip atau dirujuk
berdasarkan kode etik ilmiah.
Semarang, 20 Agustus 2016
Peneliti,
iii
PERSETUJUAN PEMBIMBING
Skripsi atas nama Elmy Wulandari, NIM 1401412403 dengan judul “Efektivitas
Model Example Non Example Bermedia Interaktif Terhadap Motivasi dan Hasil
Belajar IPS Siswa Kelas IV SDN Gugus Palapa Cilacap” ini telah disetujui oleh
pembimbing untuk diajukan ke Sidang Panitia Ujian Skripsi Fakultas Ilmu
Pendidikan Universitas Negeri Semarang pada:
hari : Selasa
tanggal : 23 Agustus 2016
Pembimbing Utama Pembimbing Pendampimg
iv
v
MOTO DAN PERSEMBAHAN
MOTO
Dan (ingatlah juga), tatkala Tuhanmu memaklumkan: "Sesungguhnya jika kamu
bersyukur, pasti Kami akan menambah (nikmat) kepadamu, dan jika kamu
mengingkari (nikmat-Ku), maka sesungguhnya azab-Ku sangat pedih".
(QS. Ibrahim:7)
Zaman berubah karena kita yang merubahnya (peneliti)
PERSEMBAHAN
Skripsi ini saya persembahkan kepada:
Ibu Syamsiyah dan Bapak Ta’aji Pramono,
yang selalu memberi doa dan dukungan.
Ketiga adik saya, Putri Pertiwi, Mitra Mardian, dan Teguh Prabowo
Seluruh keluarga besar Eyang Parno dan Eyang Sumali
Almamater
vi
PRAKATA
Segala Puji Hanya Bagi Alloh SWT Tuhan Semesta Alam yang telah
mencurahkan rahmat dan hidayah-Nya kepada peneliti, sehingga dapat
menyelesaikan skripsi yang berjudul “Efektivitas Model Example Non Example
Bermedia Interaktif Terhadap Motivasi dan Hasil Belajar IPS Siswa Kelas IV
SDNGugus Palapa Cilacap”.
Peneliti menyadari dalam penelitian ini tidak terlepas dari bimbingan,
bantuan dan saran dari segala pihak. Oleh karena itu dalam kesempatan ini
peneliti mengucapkan terima kasih kepada:
1. Prof. Dr. Fathur Rokhman, M.Hum., Rektor Universitas Negeri Semarang;
2. Prof. Dr. Fakhruddin, M.Pd., Dekan Fakultas Ilmu Pendidikan Universitas
Negeri Semarang;
3. Drs. Isa Ansori, M.Pd., Ketua Jurusan Pendidikan Guru Sekolah Dasar
Fakultas Ilmu Pendidikan Universitas Negeri Semarang.;
4. Farid Ahmadi, S.Kom., M.Kom., Ph.D., dosen pembimbing I;
5. Fitria Dwi Prasetyaningtyas, M.Pd., dosen pembimbing II;
6. Harmanto, S.Pd., M.Pd., dosen penguji utama;
7. Dosen dan staf karyawan Jurusan Pendidikan Guru Sekolah Dasar Fakultas
Ilmu Pendidikan Universitas Negeri Semarang;
8. Kepala Sekolah, guru beserta siswa SDN Panimbang 01;
9. Kepala Sekolah, guru beserta siswa SDN Panimbang 03;
10. Kepala Sekolah, guru beserta siswa SDN Panimbang 05;
11. Kedua orang tua peneliti;
12. Mahasiswa PGSD FIP UNNES angkatan 2012;
13. Semua pihak yang membantu penyusunan skripsi ini
Semoga karya tulis ini dapat memberi manfaat kepada peneliti untuk dapat
mengembangkan diri, memberi sumbangan bermanfaat dalam peningkatan mutu
pendidikan pada umumnya dan bermanfaat kepada pembaca pada khususnya.
Semarang, 2 Agustus 2016
Peneliti
vii
ABSTRAK
Wulandari, Elmy. 2016. “Efektivitas Model Example Non Example Bermedia
Interaktif Terhadap Motivasi dan Hasil Belajar IPS Siswa Kelas IV SDN
Gugus Palapa Cilacap”. Skripsi. Jurusan Pendidikan Guru Sekolah Dasar,
Fakultas Ilmu Pendidikan, Universitas Negeri Semarang. Pembimbing: Farid
Ahmadi, M.Kom., P.hD., Fitria Dwi Prasetyaningtyas, M.Pd.
Penelitian ini dilatarbelakangi oleh rendahnya nilai Ujian Akhir Semseter
siswa kelas IV Gugus Palapa Kabupaten Cilacap pada mata pelajaran IPS. Hal
tersebut disebabkan karena kurang optimalnya pelaksanaan pembelajaran.
Pembelajaran berpusat pada guru, siswa pasif dalam pembelajaran, terbatasnya
penggunaan media pendukung pembelajaran. Berdasarkan hal tersebut, peneliti
menerapkan model pembelajaran Example Non Example dan dengan
menggunakan media Interaktif. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui
efektivitas model pembelajaran tersebut terhadap motivasi dan hasil belajar siswa
bila dibandingkan model konvensional menggunakan CD Pembelajaran.
Penelitian ini merupakan penelitian eksperimen yang dilaksanakan dengan
desain quasi experimental design berbentuk non equivalent control group design.
Populasi dalam penelitian ini adalah seluruh siswa kelas IV SD Negeri Gugus
Palapa yang berjumlah 101 siswa. Dalam penelitian ini, sampel diambil dengan
menggunakan teknik purposif. Karena peneliti membutuhkan kelas kontrol dan
kelas eksperimen. Banyak siswa dalam kelas eksperimen adalah 28 dan 26 untuk
kelas kontrol. Teknik pengumpulan data yang dilakukan meliputi angket,
observasi, tes dan dokumentasi. Teknik analisis data yang dilakukan dalam
penelitian ini adalah uji beda rata-rata antara kelas eksperimen dan kelas control
dengan menggunkan program aplikasi SPSS 20. Dengan menggunakan menu
analyze-compare mean untuk mencari nilai t hitung.
Hasil uji t motivasi belajar siswa pada kelas eksperimen dan kelas kontrol
adalah 2,094 lebih besar dari nilai t tabel 2,005 dengan nilai Sig.(2-tailed) 0,041
lebih kecil dari taraf signifikan 0,05. Hal ini menunjukan ada adanya perbedaan
yang signifikan. Rata-rata motivasi belajar siswa pada kelas eksperimen adalah
129,43 lebih besar dari kelas kontrol yaitu 124,84. Hasil uji t pada hasil belajar
siswa pada kelas kontrol dan kelas kontrol adalah 2,292 lebih besar dari t tabel
2,005 dengan Sig.(2-tailed) 0,026 lebih kecil dari taraf signifikan 0,05. Hal ini
berart adanya perbedaan. Rata-rata hasil belajar kelas eksperimen adalah 78,79
lebih besar dari kelas kontrol yaitu 72,00.
Simpulan penelitian ini adalah model pembelajaran Example Non Example
berbantuan media interaktif lebih efektif bila dibandingkan model konvensional
dengan CD pembelajaran terhadap motivasi dan hasil belajar IPS siswa kelas IV
SD Negeri Gugus Palapa Kabupaten Cilacap. Oleh karena itu, sebaiknya model
dan media pembelajaran tersebut digunakan sebagai salah satu cara untuk
mengoptimalkan pelaksanaan pembelajaran di sekolah.
Kata Kunci : hasil belajar; IPS SD; motivasi belajar; Example Non Example.
viii
DAFTAR ISI
JUDUL ............................................................................................................... i
PERNYATAAN KEASLIAN ............................................................................ ii
PERSETUJUAN PEMBIMBING ...................................................................... iii
PENGESAHAN KELULUSAN ........................................................................ iv
MOTTO DAN PERSEMBAHAN ..................................................................... v
PRAKATA ......................................................................................................... vi
ABSTRAK ......................................................................................................... vii
DAFTAR ISI ...................................................................................................... viii
DAFTAR TABEL .............................................................................................. x
DAFTAR BAGAN ............................................................................................ xii
DAFTAR LAMPIRAN ...................................................................................... xiii
BAB I PENDAHULUAN
1.1. Latar Belakang............................................................................................. 1
1.2. Rumusan Masalah ........................................................................................ 5
1.3. Tujuan Penelitian ......................................................................................... 6
1.4. Manfaat Penelitian ...................................................................................... 6
1.4.1. Manfaat Teoritis ..................................................................................... 6
1.4.2. Manfaat Praktis ....................................................................................... 7
BAB II KAJIA PUSTAKA
2.1. Kajian Teori ................................................................................................ 8
2.1.1. Belajar dan Pembelajaran ........................................................................ 8
2.1.1.1. Hakikat Belajar ..................................................................................... 8
2.1.1.2. Teori-teori Belajar ................................................................................. 9
2.1.1.3. Faktor-faktor yang Mempengaruhi Belajar .......................................... 18
2.1.1.4. Hakikat Pembelajaran ........................................................................... 19
2.1.1.5. Ciri-ciri dan Komponen Pembelajaran ................................................. 21
2.1.1.6. Strategi dan Metode Mengajar .............................................................. 24
2.1.1.7. Metode Pembelajaran Konvensional ................................................... 25
2.1.1.8. Pemilihan Strategi Belajar Mengajar .................................................... 27
2.1.2. Model Pembelajaran Example Non Example .......................................... 28
ix
2.1.2.1. Pengertian ............................................................................................. 28
2.1.2.2. Langkah-langkah................................................................................... 29
2.1.2.3. Kelebihan dan Kekurangan ................................................................... 31
2.1.3. Media Pembelajaran Interaktif ................................................................ 32
2.1.3.1. Pengertian Media Pembelajaran ........................................................... 34
2.1.3.2. Fungsi Media ........................................................................................ 35
2.1.3.3. Media Interaktif .................................................................................... 36
2.1.4. Motivasi Belajar ...................................................................................... 36
2.1.4.1. Pengertian ............................................................................................. 38
2.1.4.2. Fungsi dan Pentingnya Motivasi dalam Belajar ................................... 38
2.1.4.3. Teori Motivasi ....................................................................................... 39
2.1.4.4. Nilai-nilai Motivasi dalam Pengajajaran .............................................. 44
2.1.4.5. Cara Menumbuhkan Motivasi dalam Kegiatan Belajar di Sekolah ...... 45
2.1.5. Hasil Belajar ............................................................................................ 45
2.1.6. Pembelajaran Ilmu Pengetahuan Sosial .................................................. 49
2.1.6.1. Pengertian Ilmu Pengetahuan Sosial ..................................................... 49
2.1.6.2. Konten IPS ............................................................................................ 51
2.1.6.3. Ruang Lingkup Pembelajaran IPS di SD .............................................. 55
2.2. Kajian Empiris ............................................................................................. 56
2.3. Kerangka Berpikir ....................................................................................... 60
2.4. Hipotesis Penelitian .................................................................................... 62
BAB III METODE PENELITIAN
3.1. Jenis Penellitian ........................................................................................... 63
3.2. Prosedur Penelitian ..................................................................................... 65
3.3. Subyek, Waktu dan Lokasi Penelitian ........................................................ 67
3.4. Populasi dan Sampel Penelitian .................................................................. 67
3.5. Variabel Penelitian ...................................................................................... 68
3.5.1. Variabel Independen ............................................................................... 69
3.5.2. Variabel Dependen .................................................................................. 69
3.5.3. Variabel Kontrol ...................................................................................... 69
3.5.4. Definisi Operasional Variabel ................................................................. 69
x
3.6. Teknik Pengumpulan Data .......................................................................... 72
3.7. Uji Coba Instrumen, Validitas dan Reliabilitas .......................................... 75
3.7.1. Uji Coba Intrumen .................................................................................. 75
3.7.2. Validitas .................................................................................................. 76
3.7.3. Reliabilitas ............................................................................................... 78
3.7.4. Tingkat Kesukaran Soal Evaluasi............................................................ 80
3.7.5. Daya Pembeda Soal Evaluasi .................................................................. 80
3.8. Analisis Data ............................................................................................... 82
3.8.1. Analisis Data Awal/Uji Prasyarat Analisis ............................................ 82
3.8.2. Analisis Data Akhir ................................................................................ 85
BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN
4.1. Hasil Penelitian ........................................................................................... 87
4.1.1. Deskripsi Nilai Pretest ............................................................................. 87
4.1.2. Deskripsi Nilai Postest ............................................................................ 88
4.1.3. Deskripsi Motivasi Belajar Siswa ........................................................... 90
4.1.4. Deskripsi Pelaksanaan Pembelajaran ..................................................... 91
4.1.5. Analisis Data Awal/Uji Persyaratan ........................................................ 93
4.1.5.1. Uji Normalitas Data .............................................................................. 93
4.1.5.2. Uji Homogenitas Data........................................................................... 94
4.1.6. Anlisis Data Akhir/Uji Hipotesis ............................................................ 95
4.1.6.1. Uji Beda Rata-rata Nilai Pretest ............................................................ 96
4.1.6.2. Uji Beda Rata-rata Nilai Postest ........................................................... 97
4.1.6.3. Uji Beda Rata-rata Motivasi Belajar Siswa .......................................... 98
4.1.6.4. Uji Beda Nilai Pretes dan Postest ......................................................... 99
4.2. Pembahasan ................................................................................................. 100
4.2.1. Pemaknaan Temuan ................................................................................ 100
4.2.2. Implikasi Hasil Penelitian ....................................................................... 102
4.2.2.1. Implikasi Teoritis .................................................................................. 102
4.2.2.2. Implikasi Praktis ................................................................................... 105
4.2.2.3. Implikasi Pedagogis .............................................................................. 105
xi
BAB V PENUTUP
5.1 Simpulan ..................................................................................................... 107
5.2 Saran ............................................................................................................ 108
DAFTAR PUSTAKA ........................................................................................ 110
LAMPIRAN ........................................................................................................ 114
xii
DAFTAR TABEL
Tabel 3.1. Populasi .............................................................................................. 68
Table 3.2. Pedoman Penskoran Butir Angket Motivasi ...................................... 73
Tabel 3.3. Rekapitulasi Hasil Uji Validitas Instrumen Soal Evaluasi................. 77
Tabel 3.4. Rekapitulasi Hasil Uji Validitas Angket Motivasi Belajar ................ 78
Tabel 3.5 Kriteria untuk Indeks Tingkat Kesukaran Soal ................................. 80
Tabel 3.6. Kriteria Daya Pembeda ...................................................................... 82
Tabel 4.1. Distribusi Nilai Pretest ....................................................................... 87
Tabel 4.2. Distribusi Nilai Postest....................................................................... 89
Tabel 4.3. Distribusi Motivasi Belajar Siswa ..................................................... 90
Tabel 4.4. Uji Normalitas Data Nilai Pretest Siswa ............................................ 93
Tabel 4.5. Uji Normalitas Data Nilai Postest Siswa ........................................... 94
Tabel 4.6. Uji Normalitas Data Motivasi Belajar Siswa ..................................... 94
Tabel 4.7. Uji Homogenitas Data penelitian ....................................................... 95
Tabel 4.8. Uji Perbedaan Rata-rata Nilai Pretest ................................................ 96
Tabel 4.9. Uji Perbedaan Rata-rata Nilai Postest ................................................ 97
Tabel 4.10. Uji Perbedaan Rata-rata Motivasi Belajar Siswa ............................. 98
Tabel 4.11. Uji Perbedaan Rata-rata Pretes dan Postes Kelas Eksperimen ........ 99
xiii
DAFTAR BAGAN
Bagan 2.1. Model Pengolahan informasi ............................................................ 15
Bagan 2.1. Kerangka Berpikir ............................................................................ 61
xiv
DAFTAR LAMPIRAN
Lampiran 1 Daftar Nilai UAS .........................................................................115
Lampiran 2 Kisi-kisi Uji Coba Angket Motivasi Belajar ...............................119
Lampiran 3 Uji Coba Angket Motivasi Belajar .............................................120
Lampiran 4 Kisi – Kisi Uji Coba Soal Evaluasi ............................................123
Lampiran 5 Uji Coba Soal Evaluasi ...............................................................124
Lampiran 6 Rambu – rambu Pengamatan Pelaksanaan Pembelajaran ...........128
Lampiran 7 Lembar Pengamatan Kegiatan Pembelajaran ..............................129
Lampiran 8 Tabulasi Hasil Uji Coba Angket Motivasi Belajar ......................130
Lampiran 9 Tabulasi Hasil Uji Coba Soal Evaluasi.........................................131
Lampiran 10 Keluaran hasil Uji Korelasi Butir Angket Motivasi Belajar.........133
Lampiran 11 Keluaran hasil Uji Korelasi Butir Soal Evaluasi ..........................135
Lampiran 12 Rekapitulasi Hasil Uji Coba Butir Angkat Motivasi Belajar .......139
Lampiran 13 Rekapitulasi Hasil Uji Coba Butir Soal Evaluasi ..........................141
Lampiran 14 Rekapitulasi Daya Beda dan Taraf Kesukaran Soal Evaluasi .......143
Lampiran 15 Kisi-Kisi Angket Motivasi Belajar ................................................145
Lampiran 16 Angket Motivasi Belajar ................................................................146
Lampiran 17 Kisi-Kisi Soal Evaluasi ..................................................................149
Lampiran 18 Soal Evaluasi .................................................................................150
Lampiran 19 Rencana Pelaksanaan Pembelajaran ..............................................153
Lampiran 20 Tabulasi Penskoran Angket Motivasi Belajar Kelas Eksperimen .200
Lampiran 21 Tabulasi Penskoran Angket Motivasi Belajar Kelas Kontrol ........201
Lampiran 22 Tabulasi Penskoran Pretest Kelas Eksperimen ..............................202
Lampiran 23 Tabulasi Penskoran Pretest Kelas Kontrol ...................................203
Lampiran 24 Tabulasi Penskoran Postes Kelas Eksperimen ..............................204
Lampiran 25 Tabulasi Penskoran Postest Kelas Kontrol ....................................205
Lampiran 26 Rekap Hasil Penelitian Kelas Eksperimen ....................................206
Lampiran 27 Rekap Hasil Penelitian Kelas Kontrol ...........................................207
Lampiran 28 Lembar Pengamatan Pelaksanaan Pembelajaran ...........................208
Lampiran 29 Hasil Wawancara Motivasi Belajar Siswa.....................................220
xv
Lampiran 30 Keluaran Hasil Analisis Data dengan SPSS ..................................224
Lampiran 31 Dokumentasi Gambar Kegiatan Penelitian....................................227
Lampiran 32 Surat Ijin Penelitian .......................................................................235
Lampiran 33 Surat Keterangan Telah Melakukan Uji Coba Instrumen .............238
Lampiran 34 Surat Keterangan Telah Melakukan Penelitian .............................239
1
BAB I
PENDAHULUAN
1.1. LATAR BELAKANG MASALAH
UU nomor 20 tahun 2003 tentang sistem Pendidikan Nasional,
menyebutkan bahwa pendidikan merupakan usaha sadar dan terencana untuk
mewujudkan suasana belajar dan proses pembelajaran agar peserta didik secara aktif
mengembangkan potensi dirinya untuk memiliki kekuatan spiritual keagamaan,
pengendalian diri, kepribadian, kecerdasan, akhlak mulia serta keterampilan yang
diperlukan dirinya, masyarakat, bangsa dan negara. Selanjutnya, seperti yang
tertuang dalam lampiran Permendikbud nomor 103 tahun 2014 tentang
Pembelajaran pada Pendidikan Dasar dan Pendidikan Menengah menerangkan
bahwa “Pembelajaran merupakan suatu proses pengembangan potensi dan
pembangunan karakter setiap peserta didik sebagai hasil dari sinergi antara
pendidikan yang berlangsung di sekolah, keluarga dan masyarakat”. Kata
pembelajaran berasal dari kata dasar “belajar”. Belajar dapat diartikan proses
penting bagi perubahan perilaku setiap orang dan belajar mencakup segala sesuatu
yang dipikirkan dan dikerjakan oleh seseorang. Belajar memegang peran penting
di dalam perkembangan, kebiasaan, sikap, keyakinan, tujuan, kepribadian, dan
bahkan persepsi seseorang.
Dalam pelaksanaannya pembelajaran dapat dipengaruhi oleh beberapa
faktor. Faktor tersebut dapat berasal dari dalam diri siswa, salah satunya adalah
motivasi. Menurut Sardiman (2013:75) motivasi belajar adalah keseluruhan daya
2
penggerak di dalam diri siswa yang menimbulkan kegiatan belajar, yang
menjamin kelangsungan dari kegiatan belajar yang memberikan arah pada
kegiatan belajar sehingga tujuan yang dikehendaki oleh subjek belajar dapat
tercapai. Selanjutnya Dimyati dan Mudjiono (2006:33) menyebutkan bahwa
kondisi dari luar yang dapat mempengaruhi proses belajar adalah bahan ajar,
suasana belajar, media dan sumber belajar, serta guru sebagai subjek belajar.
Namun dalam pelaksanaannya, setelah melakukan wawancara dengan
beberapa Kepala SD di Gugus Palapa Kecamatan Cimanggu Kabupaten Cilacap,
ditemukan beberapa permasalahan dalam pelaksanaan kegiatan belajar megajar.
Diantaranya adalah pembelajaran yang bersifat teacher centered atau
pembelajaran yang berpusat pada guru, sehingga proses pembelajaran dianggap
kurang menarik perhatian dan motivasi belajar siswa. Terbatasnya penggunaan
media pembelajaran pendukung juga menjadi penyebab permasalahan tersebut.
Meskipun di setiap SD sudah tersedia penunjang pembelajaran seperti LCD, tidak
banyak guru yang memaksimalkan alat tersebut. Sehingga siswa pasif dalam
mengikuti pembelajaran tersebut. Komunikasi berlangsung hanya satu arah, yaitu
guru kepada siswa. Hal ini tentu dapat menyebabkan kurangnya pemahaman dan
penerimaan pesan oleh siswa. Hal ini dapat dilihat dari rendahnya hasil Ulangan
Akhir Semester (UAS) siswa kelas IV khususnya pada mata pelajaran IPS.
Hasil UAS genap tahun ajaran 2015/2016 siswa kelas IV di Gugus Palapa
Kecamatan Cimanggu Kabupaten Cilacap, bisa dikatan cukup rendah. Di SD
Panimbang 01, 13 dari 26 siswa mendapatkan nilai dibawah Kriteria Ketuntasan
Minimum (KKM) 65, dengan rata-rata kelas 62,58. Di SD Panimbang 03, 20 dari
3
28 siswa mendapatkan nilai dibawah KKM yang sudah ditetapkan, yaitu 75
dengan rata-rata kelas 71,79. Sedangkan di SD Panimbang 04, 3 dari 16 siswa
mendapatkan nilai dibawah 65, dengan rata-rata kelas 72,75. Sama halnya dengan
SD Panimbang 05, 9 dari 31 siswa mendapatkan nilai dibawah 65 dengan rata-rata
kelas yaitu 71,35.
Sedangkan Undang-Undang No. 20 Tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan
Nasional Pasal 37 Ayat 1 telah dijelaskan bahwa kurikulum pendidikan dasar dan
menengah salah satunya wajib memuat Ilmu Pengetahuan Sosial. Selanjutnya
menurut Peraturan Mentri Pendidikan Nasional Republik Indonesia no 14 tahun
2007 tentang Standar Isi Program Paket A, Program Paket B dan Progran Paket C,
Ilmu Pengetahuan Sosial (IPS) merupakan salah satu mata pelajaran yang
diberikan mulai dari Program Paket A (SD/MI/SDLB) sampai Program Paket B
(SMP/MTs/SMPLB). IPS mengkaji seperangkat peristiwa, fakta, konsep, dan
generalisasi yang berkaitan dengan isu sosial. Pada Paket A mata pelajaran IPS
memuat materi Geografi, Sejarah, Sosiologi, dan Ekonomi. Melalui mata
pelajaran IPS, peserta didik diarahkan untuk dapat menjadi warga negara
Indonesia yang demokratis, dan bertanggung jawab, serta warga dunia yang cinta
damai.
Sebagaimana dikemukakan oleh Sardjiyo dkk (2009:1.26) IPS adalah bidang
studi yang mempelajari, menelaah, menganalisis, gejala dan masalah sosial di
masyarakat dengan meninjau dari berbagai aspek kehidupan atau satu perpaduan.
Tujuan adanya mata pelajaran IPS di sekolah adalah membentuk warga negara yang
4
berkemampuan sosial dan yakin akan kehidupannya sendiri di tangah-tengah kekuatan
fisik dan sosial.
Dewasa ini, banyak model dan metode pembelajaran inovatif guna
menciptakan kegiatan pembelajaran yang lebih menyenangkan dan menarik,
sehingga dapat meningkatkan hasil belajar para siswanya. Salah satunya adalah
model pembelajaran Examples Non Examples. Model Pembelajaran Example non
example adalah model pembelajaran yang membelajarkan murid terhadap
permasalahan yang ada di sekitarnya melalui analisis contoh-contoh berupa
gambar-gambar, foto dan kasus yang bermuatan masalah (Aris Shoimin,
2014:73).
Dalam menyampaikan materi pembelajaran, guru dapat dibantu dengan
media pembelajaran. Selain membantu guru, media pembelajaran dapat
memudahkan siswa untuk memahami isi materi yang disampaikan oleh guru.
Salah satu media yang sering diguanakan guru saat ini adalah media berbasis
teknologi komputer.
Bentuk inovasi dari penggunaan media berbasis komputer dapat berupa
penggunaan media interaktif. Dengan ini diharapkan mampu memberi dukungan
terlaksananya komunikasi interaktif antara guru, siswa dan media sebagai syarat
pelaksanaan pembelajaran. Salah satu contoh pengembangan yang dilakukan oleh
Arif Mahya Fanny dan Siti Partini Saudirman dari Universitas Veteran Bangun
Nusantara dan Universitas Negeri Yogyakarta yang berjudul “Pengembangan
Multimedia Interaktif Untuk Mata Pelajaran Ilmu Pengetahuan Sosial (IPS)
Sekolah Dasar Kelas V” menghasilkan bahwa pada aspek pembelajaran, aspek isi
5
atau materi dan aspek media, produk pengembangan yang berupa multimedia
interaktif memperoleh kategori “layak” sebagai media pembelajaran IPS kelas V
sekolah dasar.
Dari hasil penelitian yang dilakukan oleh Komang Wardanika, Made
Sulastri dan Ketut Dibia dari jurusan PGSD dan BK Universitas Pendidikan
Ganesha berjudul “Pengaruh Model Examples Non Examples terhadap hasil belajar
IPA Siswa Kelas V SD di Gugus III Kecamatan Tampaksiring” yang menyimpulkan
bahwa: hasil uji hipotesis yang telah dilakukan dengan menggunakan uji-t
ditemukan bahwa terdapat perbedaan yang signifikan hasil belajar IPA antara
kelompok siswa yang dibelajarkan dengan menggunakan model pembelajaran
Examples Non Examples dengan siswa yang dibelajarkan dengan menggunakan
model pembelajaran konvensional, diketahui bahwa thit > ttab (thit = 4,302 > ttab
= 2,021). Dari rata-rata hasil belajar diketahui kelompok siswa yang dibelajarkan
dengan model pembelajaran examples non examples lebih baik daripada
kelompok siswa yang dibelajarkan dengan model pembelajaran konvensional
pada siswa kelas V semester II tahun pelajaran 2013/2014 di SD Gugus III
Kecamatan Tampaksiring, Kabupaten gianyar.
Dari uraian tersebut, menjadi alasan peneliti melaksanakan penelitian yang
berjudul “Efektivitas Model Pembelajaran Example Non Example Menggunakan
Media Interaktif Terhadap Motivasi dan Hasil Belajar IPS Siswa Kelas IV SD,
Studi kasus SDN Gugus Palapa Kabupaten Cilacap”.
6
1.2. RUMUSAN MASALAH
1. Apakah model pembelajaran Example Non Example dengan bantuan
media Interaktif lebih efektif bila dibandingkan dengan model
konvensional dengan CD pembelajaran terhadap motivasi belajar IPS
siswa kelas IV SD gugus Palapa Kabupaten Cilacap?
2. Apakah model pembelajaran Example Non Example dengan bantuan
media Interaktif lebih efektif bila dibandingkan dengan model
konvensional dengan CD pembelajaran terhadap hasil belajar IPS
siswa kelas IV SD gugus Palapa Kabupaten Cilacap?
1.3. TUJUAN PENELITIAN
1. Mengetahui efektivitas model pembelajaran Example Non Example
dengan bantuan media Interaktif bila dibandingkan dengan model
konvensional dengan CD pembelajaran terhadap motivasi belajar IPS
siswa kelas IV SD gugus Palapa Kabupaten Cilacap.
2. Mengetahui efektivitas model pembelajaran Example Non Example
dengan bantuan media Interaktif bila dibandingkan dengan model
konvensional dengan CD pembelajaran terhadap hasil belajar IPS
siswa kelas IV SD gugus Palapa Kabupaten Cilacap.
7
1.4. MANFAAT PENELITIAN
1.4.1. Manfaat teoritis
Secara teoritis diharapkan penelitian ini dapat meningkatkan kualitas
pembelajaran sehingga dapat menjadi pendukung teori untuk penelitian-
penelitian selanjutnya terkait pengembangan model atau metode
pembelajaran di Sekolah Dasar. Untuk selanjutnya dapat menambah
khasanah ilmu dalam dunia pendidikan.
1.4.2. Manfaat praktis
a. Bagi peneliti
Penelitian ini dapat bermanfaat bagi peneliti untuk menambah pengalaman dan
menerapkan ilmu yang sudah didapat ketika mengikuti perkuliahan.
b. Bagi guru
Penelitian ini diharapkan dapat mendorong para guru untuk senantiasa
melaksanakan pembelajaran yang aktif, kreatif, efektif dan inovatif untuk
menarik perhatian dan motivasi siswa dalam belajar. Penelitian ini diharapkan
dapat menjadi salah satu rujukan bagi guru untuk melaksanakan pembelajaran
dengan menggunakan metode pembelajaran yang berpusat pada siswa.
c. Bagi siswa
Dengan model dan media pembelajaran ini diharapkan siswa dapat berperan
aktif dalam kegiatan pembelajaran dan dapat mencapai hasil belajar dengan
optimal, serta dapat memotivasi siswa untuk giat dalam belajar.
d. Bagi sekolah
8
Diharapkan penelitian ini dapat menumbuhkan kerja sama anatara peneliti,
guru, dan lingkungan sekolah dalam mencapai tujuan bersama mencerdaskan
anak bangsa.
9
BAB II
KAJIAN PUSTAKA
2.1. KAJIAN TEORI
2.1.1. Belajar dan Pembelajaran
2.1.1.1. Hakikat belajar
Belajar adalah kegiatan yang dilakukan untuk mendapatkan pengetahuan
dan keahlian. Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia Belajar adalah berusaha
memperoleh kepandaian atau ilmu; berlatih; berubah tingkah laku atau tanggapan
yang disebabkan oleh pengalaman. Sedangkan dalam Purwanto (2010:84)
beberapa ahli mengemukakan defini belajar sebagai berikut:
a. Hilgard dan Bower mengemukakan bahwa “belajar berhubungan dengan
perubahan tingkah laku seseorang terhadap situasi tertentu yang disebabkan
oleh pengalamannya yang berulang-ulang dalam situasi itu, dimana
perubahan tingkah laku itu tidak dapat dijelaskan atau dasar kecenderungan
respon pembawaan, kematangan, atau keadaan-keadaan sesaat seseorang
(misalnya kelelahan, pengaruh obat dan sebagainya)”.
b. Gagne menyatakan bahwa, “belajar terjadi apabila suatu situasi stimulus
bersama dengan isi ingatan mempengaruhi siswa sedemikian rupa sehingga
perbuatan (performance-nya) berubah dari waktu sebelum ia mengalami
situasi itu ke waktu ia mengalami situasi tadi”.
10
c. Morgan mengemukakan bahwa, “belajar adalah setiap perubahan yang relatif
menetap dalam tingkah laku yang terjadi sebagai suatu hasil dari latihan atau
pengalaman.”
d. Witherington menjelaskan bahwa, “belajar adalah suatu perubahan di dalam
kepribadian yang menyatakan diri sebagai suatu pola baru daripada reaksi
yang berupa kecakapan, sikap, kebiasaan, kepandaian, atau suatu arah
pengertian”.
Selanjutnya menurut Thursan Hakim (dalam Fathurrohman dan Boby
2009:6) belajar adalah suatu proses perubahan didalam kepribadian manusia, dan
perubahan tersebut dinampakan dalam bentuk peningkatan kecakapan,
pengetahuan, sikap, kebiasaan, pemahaman, keterampilan, daya pikir, dan lain-
lain kemampuannya.
Dari pengertian-pengertian tersebut diatas dalam pengertian luas dapat kita
simpulkan bahwa belajar adalah proses perubahan tingkah laku dan
kepribadiannya melalui pelatihan, pengalaman, atau dengan stimulus yang
diberikan orang lain kepadanya. Sedangkan dalam arti sempit Sardiman (2013:20)
berpendapat bahwa belajar adalah penambahan pengetahuan, yaitu usaha
penguasaan materi ilmu pengetahuan yang merupakan sebagian kegiatan menuju
terbentuknya kepribadian yang seutuhnya.
2.1.1.2. Teori-teori Belajar
2.1.1.2.1. Teori Belajar Behavioristik
Skinner (dalam Rifa’i dan Catharina 2012:90) menyatakan bahwa belajar
merupakan suatu proses perubahan perilaku. Perilaku dalam belajar mempunyai
11
arti luas, yang sifatnya bisa berwujud perilaku yang tampak (innert behaviour)
atau perilaku yang tidak tampak (overt behaviour). Perilaku yang tampak
misalnya: menulis, menendang, memukul, sedangkan perilaku yang tidak nampak
misalnya: berpikir, bernalar dan berkhayal.
Aspek penting yang dikemukan oleh para ahli behavioristik dalam belajar
adalah hasil belajar (perubahan perilaku) itu tidak disebabkan oleh kemampuan
internal manusia (insight), tetapi karena faktor stimulus yang menimbulkan
respon. Untuk itu, agar aktivitas belajar siswa dikelas dapat mencapai hasil yang
optimal, maka stimulusharus dirancang sedemikian rupa (menarik dan spesifik)
sehingga mudah direspon oleh siswa.
a) Teori Belajar Classical Conditioning
Teori belajar Classical Conditioning dikembangkan oleh Ivan Pavlov
(1849-2936) seorang psikolog Rusia. Dari percobaan-percobaan yang
dilakukannya didapat kesimpulan bahwa gerakan-gerakan refleks itu dapat di
pelajari; dapat berubah karena mendapat latihan. Sehingga dapat dibedakan dua
macam refleks, yaitu refleks wajar (unconditioned reflex) dan refleks
bersyarat/refleks yang dapat dipelajari (conditioned reflex) (Purwanto 2010:90).
Dalam membentuk tingkah laku tertentu harus dilakukan secara berulang-ulang
pengkondisisan tertentu, yaitu dengan melakukan pancingan dengan sesuatu yang
dapat sesuatu yang dapat menumbuhkakn tinglah laku itu (Sanjaya 2014:118).
Purwanto (2010:91) menyebutkan bahwa menurut teori conditioning
belajar adalah suaru proses perubahan yang terjadi karena adanya syarat-syarat
(conditions) yang kemudian menimbulkan reaksi (response). Yang terpenting
12
menurut teori ini adalah adanya latihan-latihan yang kontinu. Penganut teori ini
mengatakan bahwa segala tingkah laku manusia juga tidak lain adalah hasil dari
conditioning. yakni hasil dari latihan-latihan dan kebiasaan-kebiasaan mereaksi
syarat-syarat/perangsang-perangsang tertentu yang dialaminya didalam
kehidupannya.
b) Teori Operant Conditioning
Teori Operant Conditioning dikembangkan oleh Burr Federic Skinner
(1904-1990). Skinner memandang manusia sebagai mesin. Seperti mesin lainnya,
manusia bertindak secara teratur dan dapat diramalkan responnya terhadap
stimulus yang datang dari luar. Dalam mengkaji tentang belajar, Skinner memiliki
pandangan yang berbeda dengan Pavlov. Pavlov mempelajari tentang classical
conditioning yang berkaitan dengan refleks, sedangkan Skinner mempelajari
gerak non refleks atau perilaku yang disengaja. (Rifa’i dan Catharine 2012:101).
Dalam mempelajari tingkah laku sebagai hubungan antara perangsang dan
respon, Skinner (dalam Sanjaya 2014:118) membedakan adanya dua macam
respons, yaitu:
(a) Respondent response (reflextive response), yaitu respon yang ditimbulkan
oleh perangsang-perangsang tertentu. Misalnya keluar air liur setelah melihat
makanan tertentu. Pada umumnya, perangsang-perangsang yang demikian itu
mendahului respon yang ditumbulkannya.
(b) Operant response (instrumental response), yaitu respon yang timbul dan
berkembangnya diikuti perangsang-perangsang tertentu. Perangsang yang
13
kemudian disebut reinforcing stimuli atau reinforcer, karena perangsang itu
memperkuat respon yang telah dilakukan oleh organisme.
c) Teori Systematic Behaviour
Clark C. Hull (dalam Purwanto 2010:97) mengemukakan teorinya, yaitu
bahwa suatu kebutuhan atau “keadaaan terdorong” (oleh motif, tujuan, maksud,
aspirasi, ambisi) harus ada pada diri seseorang yang belajar, sebelum suatu respon
dapat diperkuat atas dasar pengurangan kebutuhan itu. Dalam hal ini efisiensi
belajar tergantung pada besarnya tingkat pengurangan dan kepuasan motif yang
menyebabkan timbulnya usaha belajar itu oleh respon-respon yang dibuat oleh
individu itu.
Prinsip penguat (reinforcer) menggunakan seluruh situasi yang
memotivasi, mulai dari dorongan biologis yang merupakan kebutuhan utama
seseorang sampai hasil-hasil yang memberikan ganjaran bagi seseorang
(misalnya: uang, perhatian, afeksi, aspirasi sosial tingkat tinggi). Jadi prinsip yang
utama adalah: suatu kebutuhan atau motif harus ada pada seseorang sebelum
belajar itu terjadi; dan bahwa apa yang dipelajari itu harus diamati oleh orang
yang belajar sebagai sesuatu yang dapat mengurangi kekuatan kebutuhannya atau
memuaskan kebutuhannya.
Dua hal yang sangat penting dari Hull ialah adanya incentive motivation
(motivasi intensif) dan drive stimulus reduction (pengurangan stimulus
pendorong) kecepatan berrespon berubah bila besarnya hadiah berubah.
d) Teori Koneksionisme
14
Edward Thorndike mengembangkan teori koneksionisme di Amerika
serikat (1874-1949). Menurutnya koneksi (conection) merupakan asosiasi antara
kesan-kesan penginderaan dengan dorongan untuk bertindak, yakni upaya untuk
menggabungkan antara kejadian penginderaan dengan perilaku. Dalam hal ini
menitik beratkan pada aspek fungsional dari perilaku, yaitu bahwa proses mental
dan perilaku organisme berkaitan dengan penyesuaian diri terhadap
lingkungannya (Rifa’i dan Catharine 2012:97).
Menurut Thorndike (dalam Purwanto 2010:98), dasar dari belajar adalah
trial and error (mencoba-coba dan gagal), setiap organisme jika dihadapkan
dengan situasi yang baruakan melakukan tindakan-tindakan yang bersifat
mencoba-coba, secara membabi buta. Jika dalam usaha mencoba-coba itu secara
kebetulan ada perbuatan yang dianggap memenuhi tuntutan situasi, maka
perbuatan yang kebetulan cocok itu kemudian dipegangnya. Karena latihan yang
terus menerus maka waktu yang dipergunakan untuk melakukan perbuatan yang
cocok semakin lama semakin efisien.
e) Modeling and observational learning
Bandura (dalam Rifa’i dan Catherine 2012:103) mengembangkan empat
tahap belajar melalui pengamatan atau modelling, yaitu:
(a) Tahap perhatian, individu memperhatikan model yang menarik, berhasil,
atraktif dan populer. Guru didalam kelasdapat menarik perhatian siswa
dengan cara menyampaikan petunjuk belajar yang jelas dan menarik, dan
memotivasi siswa untuk memperhatikan pelajaran yang hendak disajikan..
15
(b) Tahap retensi, guru memodelkan perilaku yang akan ditiru siswa dan
memberikan kesempatan kepada siswa untuk mempraktikannya atau
mengulangi model yang telah ditampilkan.
(c) Tahap reproduksi, siswa mencoba menyesuaikan diri dengan perilaku model.
(d) Tahap motivasional, siswa akan menirukan model karena merasakan bahwa
melakukan pekerjaan yang baik akan meningkatkan kesempatan untuk
memperoleh penguatan. Tahap motivasional dari belajar melalui pengamatan
di kelas umumnya disebabkan oleh pujian yang diberikan oleh guru kepada
siswa mampu menyesuaikan diri dengan model yang disampaikan oleh guru.
2.1.1.2.2. Teori Belajar Kognitif
Pikiran yang berada pada diri manusia adalah alat yang sangat bermanfaat
dalam pembuatan makna sari suatu objek atau stimulus. Dari setiap mili detik,
manusia melihat, mendengar, merasakan sesuatu dan pada saat itu juga
memutuskan apa yang sedang diamatinya, menghubungkan dengan apa yang telah
diketahui sebelumnya, dan membuat keputusan apakah objek yang telah diamati
itu perlu disimpan atau dilupakan begitu saja.
Menurut Rifa’i dan Catharine (2012:105) psikologi kognitif menyatakan
bahwa perilaku manusia tidak ditentukan oleh stimulus yang berasal dari luar
dirinya, melainkan oleh faktor yang ada pada dirinya sendiri. Faktor-faktor
internal itu berupa kemampuan atau potensi yang berfungsi untuk mengenal dunia
luar, dan dengan pengenalan itu manusia mampu memberikan respon terhadap
stimulus. Berdasarkan pada pandangan itu teori psikologi kognitif memandang
belajar sebagai proses pemfungsian unsur-unsur kognisi, terutama unsur pikiran,
16
Orientering stimuli
and other input
Short Term Sensory store (STSS)
Long Term Memory (LTM)
Short Term Memory (STM)
Working Memory (WM)
Physical input
Attention
Rehearsal
Encoding
Forgetten Forgetten
response
untuk dapat mengenal dan memahami stimulus yang datang dari luar. Dengan
kata lain , aktivitas belajar pada diri manusia ditekankan pada proses internal
dalam berpikir, yakni pengolahan informasi.
a. Teori belajar pengolahan informasi
Manusia mendapatkan berbagai informasi yang memasuki pikiran melalui
alat-alat penginderaan, seperti melihat mendengar, atau merasakan. Setiap
informasi yang masuk ke dalam alat penginderaan itu sebagian ada yang
dilupakandan ada yang masuk kedalam alat penginderaan tanpa disadari. Namun
ada informasi yang disimpan sebentar di dalam memori kemudian dilupakan.
Demikian pula ada sebagian informasi yang disimpan lebih lama, boleh jadi
sepanjang hayatnya.
Menurut Rifa’i dan Catharine (2012:107) Proses mengingat ataupun
melupakan informasi dapat divisualisasikan dalam gambar berikut:
17
Bagan 2.1. Model Pengolahan Informasi (Gage dan Berliner dalam
Rifa’i dan Catherine 2012:107)
Bagan model tersebut menunjukan titik awal dan akhir dari peristiwa
pengolahan informasi. Garis putus-putus mencerminkan batas antara peristiwa
kognitif internal dan dunia eksternal. Dalam model tersebut, tampak bahwa
stimulus fisik seperti cahaya, panas, tekanan udara, ataupun suara ditangkap oleh
seseorang dan disimpan secara cepat didalam sistem penampungan penginderaan
jangka pendek (Short Term Sensory Store/STSS). Apabila informasi itu
diperhatikan, maka informasi itu disimpankan ke memory jangka pendek (Short
Term Memory/STM) dan sistem prnampungan memori jangka pendek (Working
Memory/WM). Informasi di dalam STMatau WM, jika diulang-ulang (rehearsal)
ataupun disandikan (encoding), maka dapat dimasukan ke dalam memori jangka
panjang (Long Term Memory/LTM).
Para teorisi belajar kognisi seperti Gage dan Berlier (1984) dan Slavin
(1994) (dalam Rifa’i dan Catharine 2012: 112) membagi memori jangka panjang
ke dalam tiga bagian, yaitu:
a) Memori episodik (episodic memory) adalah memori tentang pengalaman
personal, yakni semacam gambaran mental mengenai sesuatu yang telah
dilihat atau didengar, disimpan dalam bentuk bayangan yang diatur
berdasarkan kapan dan bagaimana peristiwa itu terjadi.
b) Memori semantik (semantic memory) berisi tentang fakta dan informasi yang
tergeneralisasi yang telah diketahui sebelumnya; konsep-konsep, prinsip, dan
cara menggunakan informasi tersebut; serta keterampilan pemecahan masalah
dan strategi belajar. Dengan kata lain, dalam proses penyandian semantik,
18
informasi yang disampaikan didasarkan pada arti dari kata yang
menggambarkan suatu peristiwa dan konteks penggunaannya, diatur dalam
bentuk jaringan sejumlah gagasan oleh Piaget disebut skema.
c) Memori prosdural (procedural memory) menunjukan pada pengetahuan
tentang cara mengajarkan sesuatu (know how), terutama dalam tugas-tugas
fisik. Jenis memori ini simpan dalam serangkaian pasangan stimulus-respon.
Kemampuan mengendarai mobil, mengoperasikan komputer, bersepeda
adalah contoh-contoh keterampilan yang tersimpan dalam memori prosedural.
b. Teori Konstruksivisme
Menurut Semiawan (2008:3) konstruktivisme bertolak dari pendapat bahwa
belajar adalah membangun (to construct) pengetahuan itu sendiri, setelah
dipahami, dicernakan dan merupakan perbuatan dari dalam diri seseorang (from
within). Dalam perbuatan belajar seperti itu bukan apa (isi) pembelajarannya yang
penting, melainkan bagaimana mempergunakan peralatan mental kita untuk
menguasai hal-hal yang kita pelajari. Pengetahuan itu diciptakan kembali dan
dibangun dari dalam diri seseorang melalui pengalaman, pengamatan, pencernaan
(digest) dan pemahamannya.
Bettencourt (dalam Sardiman 2013:37) menyimpulkan bahwa
konstruktivisme tidak bertujuan mengerti hakikat realistis, tetapi lebih hendak
melihat bagian proses kita menjadi tahu tentang sesuatu. Menurut pandangan dan
teori konstruktivisme, belajar merupakan proses aktif dari sisubjek belajar untuk
merekonstruksi makna, sesuatu entah itu teks, kegiatan dialog, pengalaman fisik
dan lain-lain. Belajar merupakan proses mengasimilasikan dan menghubungkan
19
pengalaman atau bahan yang dipelajarinya dengan pengertian yang sudah
dimiliki, sehingga pengertiannya menjadi berkembang.
Teori belajar konstruktivisme memfokuskan pada peserta didik
megkonstruksikan pengetahuannya sendiri melalui interaksi dengan
lingkungannya. Berdasarkan dari pemikiran tersebut, menurut Rifa’i dan
Catharina (2012:115) teori ini menetapkan empat asumsi tentang belajar, yaitu:
a) Pengetahuan secara fisik dikonstruksikan oleh peserta didik yang terlibat
dalam belajar aktif;
b) Pengetahuan secara simbolik dikonstruksikan oleh peserta didik yang
membuat representasi sendiri atas kegiatannya sendiri;
c) Pengetahuan secara sosial dikonstruksikan oleh peserta didik yang
menyampaikan maknanya kepada orang lain;
d) Pengetahuan secara teoritik dikonstruksikan peserta didik yang mencoba
menjelaskan objek yang tidak benar-benar dipahaminya.
2.1.1.3. Faktor-faktor yang Mempengaruhi Belajar
Belajar merupakan proses perubahan tingkah laku dan kepribadiannya,
belajar dapat pula diartikan sebagai penambahan pengetahuan. Dalam
pelaksanaanya proses tersebut dapat dipengaruhi oleh beberapa faktor. Purwanto
(2010:102) menggolongkan faktor-faktor tersebut menjadi 2 golongan, yaitu:
faktor yang ada pada diri organisme itu sendiri yang disebut dengan faktor
individual (kematangan /pertumbuhan, kecerdasar, latihan, motivasi, dan faktor
pribadi), dan faktor yang ada di luar yang disebut dengan faktor sosial (keluarga
20
/keadaan rumah tangga, guru dan cara mengajarnya, alat-alat yang digunakan
dalam belajar, lingkungan, kesempatan yang tersedia, dan motivasi sosial).
Sedangkan Rifa’i dan Catherine (2012:80) menyebutkan bahwa faktor-
faktor yang memberikan kontribusi terhadap proses dan hasil belajar adalah
kondisi internal dan eksternal peserta didik. Kondisi internal mencakup kondisi
fisik, seperti kesehatan organ tubuh; kondisi psikis, seperti kemampuan
intelektual, emosional; kondisi sosial, seperti kemampuan bersosialisasi dengan
lingkungan. Kondisi eksternal adalah kondisi yang ada di lingkungan peserta
didik, seperti variasi dan tingkat kesulitan materi belajar (stimulus) yang dipelajari
(direspon), tmpat belajar, iklim, suasan lingkungan, dan budaya belajar
masyarakat.
Sejalan dengan Rifa’i dan Catherine, Sardiman (2013:39) juga secara garis
besar mengklasifikasikan faktor yang berpengaruh terhadap belajar, yaitu faktor
intern (dari dalam) diri si subjek belajar dan faktor ekstrn (dari luar) diri si subjek
belajar. Menurutnya faktor intern menyangkut faktor fisiologis dan psikologis.
Yang termasuk dalam faktor psikologis adalah motivasi, konsentrasi, reaksi,
organisasi, pemahaman, dan ulangan. Kehadiran faktor psikologis akan senantiasa
memberi landasan dan kemudahan dalam upaya mencapai tujuan belajar.
2.1.1.4. Hakikat Pembelajaran
Menurut Briggs (dalam Rifa’i dan Catherine (2012:157), pembelajaran
adalah seperangkat peristiwa (events) yang mempengaruhi peserta didik
sedemikian rupa sehingga memperoleh kemudahan. Sedangkan Gagne
menyatakan bahwa pembelajaran merupakan serangkaian peristiwa eksternal
21
peserta didik yang dirancang untuk mendukung proses internal belajar. Peristiwa
belajar ini dirancang agar memungkinkan peserta didik memproses informasi
nyata dalam rangka mencapai tujuan yang telah ditetapkan.
Proses pembelajaran merupakan proses komunikasi antara pendidik dan
peserta didik, atau antar peserta didik. Dalam proses komunikasi itu dapat
dilakukan secara verbal (lisan), dan dapat pula scara nonverbal, seperti
penggunaan media komputer dalam pembelajaran. Namun demikian, apapun
media yang digunakan dalam pembelajaran itu, esensi pembelajaran adalah
ditandai oleh serangkaian kegiatan komunikasi.
Komunikasi dalam pembelajaran ditunjukan untuk membantu proses
belajar. Aktivitas komunikasi itu dapat dilakukan secara mandiri, yakni ketika
peserta didik melakukan aktivitas belajar mandiri (self instructing), seperti
mengkaji buku, malakukan kegiatan di labortatorium, atau menyelesaikan proyek
inkuiri, dan dapat pula secara berkelompok seperti halnya pembelajaran dikelas.
Keuntungan dari pembelajaran mandiri adalah bahwa peserta didik (self larner)
pada akhirnya mampu menggunakan keterampilan dan strategi pengelolaan
belajara mandiri. (Rifa’i dan Catherine 2012:157-159).
Sedangkan menurut aliran behavioristik pembelajaran adalah usaha guru
membentuk tingkah laku yang diinginkan dengan menyediakan lingkungan atau
stimulus. Aliran kognitif mendefinisikan pembelajaran sebagai cara guru
memberikan kesempatan pada siswa untuk berpikir mengenal dan memahami
sesuatu yang sedang dipelajari. Adapun humanistik mendeskripsikan
pembelajaran sebagai memberikan kebebasan kepada siswa untuk memilih bahan
22
pelajaran dan cara mempelajarinya sesuai dengan minat dan kemampuannya.
(Hamdani 2011:23).
2.1.1.5. Ciri-ciri dan Komponen Pembelajaran
Fathurrohman dan Sobry Sutikno (2009:11) memaparkan bahwa kegiatan
belajar mengajar memiliki ciri-ciri sebagai berikut:
a. Memiliki tujuan, yaitu membentuk anak dalam suatu perkembangan tertuntu.
Terdapat mekanisme, prosedur, langkah-langkah, metode dan teknik yang
direncanakan dan didisain utnuk mncapai tujuan yang ditetapkan.
b. Fokus materi kelas, terarah dan terencana dengan baik.
c. Adanya aktivitas anak didik merupakan syarat mutlak bagi berlangsungnya
kegiatan belajar mengajar.
d. Aktor guru yang cermat dan tepat.
e. Terdapat pola aturan yang ditaati guru dan anak didik dalam proporsi masing-
masing
f. Limit waktu untuk mencapai tujuan pembelajaran.
g. Evaluasi, baik evaluasi proses maupun evaluasi produk.
Dalam pelaksanaannya pembelajaran melibatkan beberapa komponen
(Fathurrohman dan Sobry Sutikno 2009:13). Komponen-komponen tersebut
adalah sebagai berikut:
a. Tujuan
Tujuan merupakan cita-cita yang ingin dicapai dari pelaksanaan
pembelajaran. Tujuan dalam pendidikan dan pengajaran merupakansuatu cita-
cita yang bernilai normatif. Sebab dalam tujuan terdapat sejumlah nilai yang
23
harus ditanamkan kepada peserta didik. Nilai-nilai itu nantinya akan
mewarnai cara anak didik bersikap dan berbuat dalam linkungansosial, baik
disekolah maupun diluar sekolah.
b. Bahan/materi pelajaran
Bahan pelajaran merupakan komponen yang tidak bisa diabaikan dalam
pengajaran, sebab bahan pengajaran merupakan inti dalm proses belajar
mengajar. Materi pelajaran yang komperhensif, terorganisir secara sistematis
dan didskripsikan dengan jelas akan berpengaruh terhadap intensitas proses
pembelajaran.
c. Strategi/metode pembelajaran
Strategi pembeajaran merupakan pola umum mewujudkan proses
pembelajaran yang diyakini efiktivitasnya untuk mencapai tujuan
pembelajaran. Dalam penerapan strategi pembelajaran pendidik perlu
memilih, model-model pembelajran yang tepat, metode mengajar yang sesuai
dan teknik-teknik yang menunjang pelaksanaan metode mengajar. Faktor-
faktor yang mempengaruhi penggunaan metode mengajar, yakni:
a) Tujuan dengan berbagai jenis dan fungsinya
b) Anak didik dengan berbagai tingkat kematangannya
c) Situasi berlainan keadaannya
d) Fasilitas bervariasi secara kualitas dan kuantitasnya
e) Kepribadian dan kompetnsi guru yang berbeda beda.
24
d. Sember pelajaran
Sumber belajar adalah segala sesuatu yang dapat dipergunakan sebagai
tempat dimana bahan pengajaran bisa didapatkan. Seperti manusia (dalam
keluarga, sekolah, masyarakat), buku/perpustakaan, media massa (majalah,
surat kabar, radio, tv dan lain-lain), lingkungan alam dan sosial, alat pelajaran
(buku pelajaran, peta, gambar, papan tulis, spidol dan lain-lain) museum
(tempat penyimpanan benda-benda kuno)
e. Media/alat pembelajaran
Semua yang digunakan pendidik dalam proses pembelajaran untuk membantu
penyampaian pesan pembelajaran. Media brfungsi untuk meningkatkan
peranan strategi pembelajaran.karena media menjadi salah satu komponen
pendukung strategi pembelajaran.
f. Evaluasi
Evaluasi adalah kegiatan mengumpulkan data seluas-luasnya dan sedalam-
dalamnya mengenai kapabilitas siswa guna mengetahui sebab-akibat dan
hasil beajar siswa guna mendorong atau mengembangkan kemampuan
belajar. Evaluasi mempunyai tujuan secara umum seperti: mengumpulkan
data-data yang membuktikan taraf kemajuan siswa dalam mencapai tujuan
yang diharapkan; memungkinkan pendidik/guru menilai aktivitas/pengalaman
yang didapat siswa dalam pembelajaran; menilai metodemengajar yang
dipergunakan.
25
g. Subjek belajar
Subjek belajar dalam sistem pembelajaran merupakan komponen utama
karena berperan sebagai subjek sekaligus objek. Sebagai subjek karena
peserta didik adalah individu yang melakukan proses belajar-mengajar.
Sebagai objek karena kegiatan pembelajaran diharapkan dapat mencapai
perubahan perilaku pada diri subjek belajar.
2.1.1.6. Strategi dan Metode Mengajar
Secara bahasa, strategi dapat diartikan sebagai siasat, kiat, trik, atau cara.
Sedangkan secara umum, strategi diartikan sebagai suatu upaya yang dilakukan
oleh seseorang atau organisasi untuk sampai pada tujuan. Selanjutnya menurut
Fathurrohman dan Sobry Sutikno (2009:3) strategi belajar mengajar bisa diartikan
sebagai pola umum kegiatan guru-murid dalam perwujudan kegiatan belajar
mengajar untuk mncapai tujuan yang telah digariskan. Atau dngan kata lain,
strategi belajar mengajar merupakan sejumlah langkah yang direkayasa
sedemikian rupa untuk mncapai tujuan pengajaran tertentu.
Menurut Hamdani (2011:19) strategi pengajaran terdiri atas metode dan
teknik atau prosedur yang menjamin siswa mencapai tujuan. Strategi
pengajaranlebih luas daripada metode atau teknik pengajaran. Dengan kata lain,
metode atau teknik pengajaran merupakan bagian dari strategi pengajaran.
Sama halnya dengan strategi, metode juga dapat diartikan sebagai cara,
menurut Fathurrohman dan Sutikno (2009:55) metode mengajar adalah cara-cara
menyajikan bahan pelajaran kepada siswa untuk tercapainya tujuan yang
ditetapkan. Hamdani (2011:80) mengartikan metode pembelajaran sebagai cara
26
yang dipergunakan oleh gurudalam mengadakan hubungan dengan siswapada saat
berlangsungnya pengajaran. Dengan demikian metode pembelajaran merupakan
alat untuk menciptakan proses belajar mengajar.
Sedangkan model pembelajaran adalah pola umum perilaku pembelajaran
untuk mencapai tujuan pembelajaran untuk mencapai tujuan pembelajaran yang
ditetapkan. Joyce dan Weil Berpendapat bahwa model pembelajaran adalah suatu
rencana atau pola yang dapat digunakan untuk membentuk kurikulum (rencana
pembelajaran jangka panjang), merancang bahan-bahan pembelajaran dan
membimbing pembelajaran di kelas atau yang lain (dalam Rusman 2013:133).
Jadi model pembelajaran dapat dikatakan sebagai strategi atau metode
pembelajaran yang sudah terpolakan secara umum.
2.1.1.7. Metode Pembelajaran Konvensional
Metode pembelajaran yang sering digunakan adalah metode pembelajaran
konvensional. Konvensional dapat diartikan sebagai metode pembelajaran
tradisional. Pembelajaran konvensional merupakan pembelajaran dengan
menggunakan metode yang biasa dilakukan oleh guru, yaitu memberi materi
melalui metode ceramah, latihan soal, dan pemberian tugas (Abimanyu 2008:
6.3). Dengan demikian, peran guru dalam proses pembelajaran sangat dominan.
Guru merupakan pemberi informasi, sedangkan siswa hanya sebagai penerima
informasi dari guru.
Secara umum, ciri-ciri pembelajaran konvensional adalah: siswa adalah
penerima informasi secara pasif; belajar secara individual; pembelajaran sangat
abstrak dan teoritis; perilaku dibangun atas kebiasaan; kebenaran bersifat absolut
27
dan pengetahuan bersifat final; guru penentu jalannya proses pembelajaran;
perilaku baik berdasarkan motivasi ekstrinsik; interaksi guru dan siswa kurang.
Sejalan dengan hal tersebut Djamarah (2013:97) menyebutkan metode
ceramah dapat dikatakan sebagai metode tradisional, karena sejak dulu metode ini
digunakan sebagai alat komunikasi lisan antara guru dengan peserta didik dalam
proses belajar mengajar. Metode ini menuntuk keaktifan guru daripada anak didik,
dengan kata lain metode ini lebih bersifat teacher centered atau berpusat pada
guru.
Menurut Fathurrahman dan Sutikno (2009:61), Metode ceramah ialah
sebuah metode mengajar yang menyampaikan informasi dan pengetahuan secara
lisan kepada sejumlah siswa yang pada umumnya mengikuti secara pasif. Dalam
pembelajaran perhatian terpusat kepada guru sedangkan siswa hanya menerima
secara pasif. Dalam hal ini timbul kesan siswa hanya sebagai objek yang selalu
menganggap benar apa-apa yang disampaikan guru. Metode ini cocok digunakam
untuk menyampaikan informasi, kalau bahan itu cukup diingat sebentar, untuk
memberi pengantar dan untuk menyampaikan materi yang berkenaan dengan
pengertian-pengertian atau konsep.
Menurut Djamarah (2013:97) metode ceramah memiliki kelebihan dan
kekurangan, sebagai berikut:
a) Kelebihan metode ceramah adalah: guru menguasai kelas; mudah
mengorganisasaikan tempat duduk/kelas; dapat diikuti oleh jumlah siswa
yang besar; mudah mempersiapkan dan melaksanakannya; guru mudah
menerangkan pelajaran dengan baik.
28
b) Kelemahan metode ceramah adalah: mudah menjadi verbalisme (pengertian
kata-kata); yang visual menjadi rugi, audiotif (mendengar) yang besar
menerimanya; bila selalu digunakan terlalu lama, membosankan.
2.1.1.8. Pemilihan Strategi Belajar Mengajar
Awal dari menentukan strategi pembelajaran adalah menentukan tujuan
pembelajaran secara jelas. Dengan tujuan yang jelas, dapat diketahui apa yang
diharapkan dapat dilakukan siswa, dalam kondisi yang bagaimana, serta berapa
besar tingkat keberhasilan yang diharapkan. Pertanyaan ini tidak mudah dijawab
sebab selain siswa berbeda, setiap guru juga mempunyai kemampuan dan
kualifikasi yang berbeda. Disamping itu tujuan yang bersifat afektif, seperti sikap
dan perasaan sukar untuk diuraikan (dijabarkan) dan diukur. Tujuan yang bersifat
kognitif biasanya lebih mudah. Strategi yang dipilih guru untuk aspek ini
didasarkan pada perhitungan bahwa strategi tersebut dapat membentuk siswa
untuk mencapai hasil yang optimal.
Ada beberapa kriteria yang harus dipenuhi dalam memilih strategi belajar
mengajar menurut Gerlacah dan Ely (dalam Hamdani 2011:55), yaitu:
a. Efisien
Strategi yang efisien adalah strategi yang tepat guna, sesuai untuk mencapai
tujuan dengan tidak membuang-buang waktu, tenaga ataupun biaya.
b. Efektif
Cara untuk mengukur efektivitas adalah dengan menentukan transferbilitas
(kemampuan memindahkan) prinsip-prinsip yang dipelajari. Jika kemampuan
mentransfer informasi atau skill yang dipelajari lebih besar dibandingkan
29
strategi lain, strategi tersebut lebih efektif untuk pencapaian tujuan. Menurut
Fathurrohman dan Sutikno (2009:59) efektivitas penggunaan metode dapat
terjadi bila ada kesesuaian antara metode dan semua komponen pengajaran
yang telah diprogramkan dalam satuan pelajaran sebagai persiapan tertulis.
c. Kriteria lain
Pertimbangan lain yang cukup penting dalam penentuan strategi maupun
metode adalah tingkat keterlibatan siswa. Guru yang kratif akan melihat
tujuan yang dicapai dan kemampuan yang dimiliki siswa, kemudian memilih
strategi yang efektif dan efisien.
2.1.2. Model Pembelajaran Examples Non Examples
2.1.2.1. Pengertian
Example non Example dapat berarti Contoh dan bukan contoh yang dapat
berupa gambar-gambar, sehingga dirasa dapat meningkatkan perhatian siswa dan
keterlibatan siswa dalam pembelajaran. Model ini tidak terlalu rumit sehingga
memudahkan guru dalam penerapannya. Komalasari (dalam Shoimin, 2014:73)
mengemumakan bahwa Example non Example adalah model pembelajaran yang
membelajarkan murid terhadap permasalahan yang ada di sekitarnya melalui
analisis contoh-contoh berupa gambar-gambar, foto, dan kasus yang bermuatan
masalah. Murid diarahkan untuk mengidentifikasi masalah, mencari alternatif
pemecahan masalah, dan menentukan cara pemecahan masalah yang paling
efektif, serta melakukan tindak lanjut.
Sejalan dengan hal tersebut, Huda (2014:234) menerangkan bahwa
Example Non Example merupakan strategi pembelajaran yang menggunakan
30
gambar sebagai media untuk menyampaikan materi pelajaran. Strategi ini
bertujuan untuk mendorong siswa untuk berpikir kritis dengan memecahkan
permasalahan-permasalahan yang termuat dalam contoh-contoh gambar yang
disajikan.
Selanjutnya Hamdani (2011:94) juga menyebutkan bahwa Example non
example adalah metode belajar yang menggunakan contoh-contoh. Contoh-contoh
dapat diperoleh dari kasus atau gambar yang relevan dengan Kompetensi Dasar
(KD).
Dengan demikian dapat disimpulkan bahwa model Pembelajaran Example
Non Example adalah stategi pembelajaran yang menggunakan contoh-contoh
berupa gambar, foto, kasus untuk mendorong siswa mampu berpikir kritis dalam
memecahkan permaslahan yang disajikan.
Model pembelajaran Example Non Example dapat ditujukan untuk
mengajarakan definisi suatu konsep. Konsep pada umumnya dapat dipelajari
melalui pengamatan dan definisi. Selain itu dapat pula dengan mempersiapkan
siswa untuk dua hal (contoh dan bukan contoh) dari konsep yang ada serta
mengnelompokan keduanya sesuai konsep yang ada.
2.1.2.2. Langkah-langkah
Adapun langkah-langkah penerapan model pembelajaran Example Non
Example menurut Hamdani (2011:94) adalah sebagai berikut:
a) Guru mempersiapkan gambar-gambar yang sesuai dengan tujuan
pembelajaran;
b) Guru menempelkan gambar di depan papan atau ditayangkan melalui OHP;
31
c) Guru memberi petunjuk dan memberi kesempatan kepada siswa untuk
memperhatikan dan menganalisis gambar;
d) Melalui diskusi kelompok 2-3 orang siswa, hasil diskusi dan analisis gambar
tersebut dapat dicatat pada kertas;
e) Setiap kelompok diberikan kesempatan untuk membacakan hasil diskusinya;
f) Mulai dari komentar atau hasil diskusi siswa, guru menjelaskan materi sesuai
tujuan yang ingin dicapai;
g) Kesimpulan.
Dari langkah-langkah tersebut, ada beberapa hal yang menjadi catatan dan
perhatian, yaitu:
a) Gambar yang digunakan merupakan gambar yang relevan dengan materi yang
dibahas sesuai dengan Kompetensi Dasar;
b) Gambar dapat di tempel di papan atau ditayangkan dengan menggunakan
LCD atau OHP atau dapat pula menggunakan proyektor. Guru dapat meminta
siswa untuk membantu menyiapkan gambar-gambar tersebut.
c) Guru memberi kebebasan kepada siswa pada saat melihat dan menelaah
gambar yang disajikan secara seksama agar gambarnya dapat dipahami.
Selain itu, guru juga harus memberi deskripsi jelas tentang gambar yang
diamati siswa.
d) Kertas yang digunakan untuk mencatat hasil diskusi sebaiknya disediakan
oleh guru.
e) Setelah memahami hasil dari analisis yang dilakukan siswa, guru mulai
menjelaskan materi sesuia tujuan pembelajaran yang ingin dicapai.
32
f) Menyimpulkan materi dilakukan guru bersama siswa.
Menurut Shoimin (2014:75) model pembelajaran Example Non Example
dapat dimodifikasi seperti berikut:
a) Guru menulis topik pembelajaran
b) Guru menulis tujuan pembelajaran
c) Guru membagi peserta didik dalam kelompok (masing-masing kelompok
beranggotakan 6-7 orang)
d) Guru menempelkan gambar dipapan tulis atau menayangkannya melaui LCD
atau OHP.
e) Guru meminta kepada masing-masing kelompok untuk membuat rangkuman
tentang macam-macam gambar yang di tunjukan oleh guru melaui LCD.
f) Guru meminta salah satu kelompok mempresentasikan hasil rangkumannya,
sementara kelompok lain sebagai penyangga dan penanya.
g) Peserta didik melakukan diskusi.
h) Guru memberikan penguatan pada hasil diskusi.
Kebaikan:
1) Siswa lebih kritis dalam meganalisis gambar.
2) Siswa mengetahui aplikasi dari meteri berupa contoh gambar.
3) Siswa diberi kesempatan untuk mengemukakan pendapatnya.
4) Konsep hasil belajar.
2.1.2.3. Kelebihan dan kekurangan
Menurut Buehl (dalam Huda, 2014:235) strategi Example Non Example
melibatkan siswa untuk: 1) menggunakan suatu contoh untuk memperluas suatu
33
pemahaman sebuah konsep dengan lebih mendalam dan lebih kompleks;
2)melalukan proses discovery (penemuan), yang mendorong mereka membangun
konsep secara progresif melalui pengalaman langsung terhadap contoh-contoh
yang mereka pelajari; dan 3) mengeksplorasi karakteristik dari suatu konsep
dengan mempertimbangkan bagian non example yang dimungkinkan masih
memiliki karakteristik konsep yang telah dipaparkan pada bagian example.
Kelebihan lainnya menurut Huda (2014:236) adalah: 1) siswa lebih kritis
dalam menganalisis gambar; 2) siswa mengetahui aplikasi dari materi berupa
contoh gambar; dan 3) siswa diberi kesempatan untuk mengemukakan
pendapatnya. sementara kelemahan dari model pembelajaran Example non
Example adalah tidak semua materi pembelajarn dapat disajikan dalam bentuk
gambar, dan membutuhkan waktu yang lama.
2.1.3. Media Pembelajaran Interaktif
2.1.3.1. Pengertian Media Pembelajaran
Media adalah salah satu komponen penting dalam pelaksanaan
pembelajaran. Media dibutuhkan oleh guru sebagai sarana untuk menyampaikan
pesan atau materi pembelajaran. Kata media merupakan bentuk jamak dari kata
medium yang dapat didefinisikan sebagai perantara atau pengantar terjadinya
komunikasi dari pengirim atau penerima. Sedangkan menurut Rifa’i dan
Catharina (2012:161) media pembelajaran adalah alat/wahana yang digunakan
pendidik dalam proses pembelajaran untuk membantu penyampaian pesan
pembelajaran.
34
Kata media pendidikan sering digunakan secara bergantian dengan istilah
alat bantu atau media komunikasi seperti yang dikemukakan oleh Hamalik,
dimana ia melihat bahwa hubungan komunikasi akan berjalan lancar dengan hasil
yang maksimal apabila menggunakan alat bantu yang disebut media komunikasi.
Sementara itu Gagne dan Briggs secara implisit mengatakan bahwa media
pembelajaran meliputi alat yang secara fisik digunakan untuk menyampaikan isi
materi pengajaran , yang terdiri dari antara lain buku , tape recorder, kaset, video
camera, video recorder, film, slide (gambar bingkai) foto, gambar, grafik, televisi,
dan komputer. Dengan kata lain, media adalah komponen sumber belajar atau
wahana fisik yang mengandung materi instruksional di lingkungan siswa yang
dapat merangsang siwa untuk belajar. Di lain pihak, Nasional Education
Assosiation memberikan definisi media sebagai bentuk-bentuk komunikasi baik
tercetak maupun audivisual dan peralatannya; dengan demikian, media dapat
dimanipulasi, dilihat, didengar, atau dibaca (Arsyad 2013:4).
Aqib (2013:53) menyebutkan bahwa ada tiga jenis dan karakteristik media
pembelajaran yaitu: a)Media grafis (simbol-simbol komunikasi visual); b) Media
audio (dikaitkan dengan indra pendengaran);c) Multimedia
Leshin, Pollock dan Reigeluth (dalam Arsyad 2013:38)
mengklasifikasikan media kedalam lima kelompok, yaitu: (1)media berbasis
manusia (guru, instruktur, tutor, main peran, kegiatan kelompok, field-trip); (2)
media berbasis cetak (buku, penuntun, buku latihan (workbook), alat bantu kerja,
dan lembaran lepas); (3) media berbasis visal (buku, alat bantu kerja, bagan,
grafik, peta, gambar, tranparansi, slide); (4) media berbasis audio visual (video,
35
film, program slide-tape, televisi); dan (5) media berbasis komputer (pengajaran
dengan bantuan komputer, video interaktif, hypertext).
2.1.3.2. Fungsi Media
Secara umum Sadiman dkk (2008:17) mengemukakan bahwa media
pendidikan mempunyai kegunaan-keguanaan sebagai berikut:
a. Memperjelas penyajian pesan agar tidak terlalu bersifat verbalitas (dalam
bentuk kata-kata tertulis atau lisan belaka);
b. Mengatasi keterbatasan ruang, waktu, dan daya indera;
c. Penggunaan media pendidikan secara tepat dan bervariasi dapat mengatasi
sikap pasif pada anak didik. Dalam hal ini media pendidikan berguna untuk:
a) Menimbulkan kegairahan belajar;
b) Memungkinkan interaksi yang lebih langsung antara anak didik dengan
lingkungan dan kenyataan;
c) Memungkinkan anak didik belajar sendiri-sendiri menurut kemampuan
dan minatnya.
d. Dengan sifat yang unik pada setiap siswa dan dengan llingkungan dan
pengalaman yang berbeda, dsedangkan kurikulum dan materi pendidikan
ditentukan sama untuk setiap siswa, maka guru banyak mengalami kesulitan
bilamana semuanya itu harus diatasi sendiri. Hal ini akan lebih sulit bila latar
belakang lingkungan guru dengan siswa juga berbeda. Masalah ini dapat
diatasi dengan media pendidikan, yaitu kemampuannya dalam:
a) Memberikan perangsang yang sama;
b) Mempersamakan pengalaman;
36
c) Menimbulkan persepsi yang sama.
2.1.3.3. Media Interaktif
Media interaktif adalah alat penyampaian pesan yang memungkinkan
adanya komunikasi duua arah antara penerima dan pemberi pesan. Daryanto
(2012:48) menjelaskan model pembelajaran interaktif melalui media audio yang
mana mengajak peserta didik untuk berpartisipasi aktif dalam kegiatan
pembelajaran, meskipun ajakan untuk ikut berpartisipasi tersebut sebenarnya
hanyalah bersifat maya (semu). Dengan demikian seolah-olah akan terjadi
komunikasi dua arah antara peserta didik dan narator yang membawakan materi
pembelajarnm dalam media.
Ajakan untuk berpartisipasi aktif tersebut dapat dilakukan dengan meminta
peserta didik untuk melakukan kegiatan menghitung, menulis, menirukan ucapan
atau melafalkan, menjawab pertanyaan yang ditulis dalam buku catatan, membuat
karangan singkat, bertanya kepada ayah/ibu/saudara, mengamati lingkungan
sekitar, melihat koran/majalah, dan melihat buku pelajaran yang ditunjukkan judul
bukunya berikut penulis penerbit dan halamannya. Dalam model interaktif umpan
balik diberikan oleh media itu sendiri, sehingga peserta didik dituntut untuk aktif.
Dari uraian di atas kita dapat mengetahui bahwa media interaktif adalah
alat penyampaian pesan memungkinkan terjadinya komunikasi dua arah antara
penerima (peserta didik) dan pemberi pesan (guru). Media interaktif mengajak
siswa untuk berpartisipasi aktif dalam dalam kegiatan pembelajaran.
37
Semua jenis media pada dasarnya dibuat untuk disajikan atau
dipresentasikan kepada sasaran. Pada media presentasi pesan atau materi yang
akan disampaikan dikemas dalam sebuah program komputer dan disajikan melalui
perangkat alat saji (proyektor). Dalam hal ini pesan atau materi yang dapat
dikemas berupa teks, gambar, animasi, video, yang dikombinasikan dalam satu
kesatuan yang utuh (Daryanto 2012:68-69).
Microsoft PowerPoint adalah salah satu aplikasi yang dapat digunakan
untuk membuat media presentasi yang dikeluarkan oleh perusahaan software
Microsoft. Dalam pembuatannya judul presentasi harus menyesuaikan dengan
tema presentasi yang akan disajiakan karena akan mempenagaruhi suasana slide
presentasi. Fitur terpenting dalam Microsoft PowerPoint adalah animasi dan
transisi pada setiap slidenya.
2.1.4. Motivasi Belajar
2.1.4.1. Pengertian
Motivasi berasal dari kata “motif” yang diartikan sebagai daya upaya yang
mendorong seseorang untuk melakukan sesuatu. Motif dapat dikatakan sebagai
daya penggerak dari dalam dan di dalam subjek untuk melakukan aktivitas-
aktivitas tertentu demi mencapai suatu tujuan, maka motivasi dapat diartikan
sebagai daya penggerak yang telah menjadi aktif (Sardiman, 2013: 73).
Sedangkan menurut Mc Donald motivation is an energy change within the
person characterized by affective arousal and anticipatory goal reaction.
Motivasi adalah perubahan energi dalam diri (pribadi) seseorang yang ditandai
dengan timbulnya perasaan dan reaksi untuk mencapai tujuan. Dari pengertian
38
tersebut, dapat dilihat bahwa ada tiga unsur yang saling berkaitan (Hamalik
2013:159), yaitu:
a. Motivasi dimulai dari adanya perubahan energi dalam pribadi.
b. Motivasi ditandai dengan timbulnya perasaan affective arousal.
c. Motivasi ditandai dengan reaksi-reaksi untuk mencapai tujuan.
Konsep motivasi yang dikenal di dalam literatur psikologi merupakan
konstruk hipotetik, dan motivasi itu memeberikan ketetapan yang menjelaskan
tentang kemungkinan sebab-sebab perilaku peserta didik. Oleh karena itu motivasi
tidak dapat diukur secara langsung, seperti halnya mengukur panjang atau lebar
suatu ruangan. Walaupun demikian kebanyakan pakar psikologi menggunakan
kata motivasi dengan mengaitkan belajar untuk menggambarkan proses yang
dapat: (a)memunculkan dan mendorong perilaku, (b) memberikan arah atau tujuan
perilaku, (c) memberikan peluang terhadap perilaku yang sama, dan (d)
mengarahkan pada pilihan perilaku tertentu.
Slavin (dalam Rifa’i dan Catarina, 2012:135) memaparkan bahwa motivasi
merupakan proses internal yang mengaktifkan, memandu dan memelihara
perilaku seseorang secara terus menerus. Dalam pengertian ini intensitas dan arah
motivasi dapat bervariasi. Sedangkan Gage Barliner memadanken motivasi
dengan mesin mobil sebagai intensitasnya dan setir mobil sebagai pengarahnya
(direction). Walau demikian, dalam kenyataanya, anatara intensitas dan arah itu
sering kali sulit dipisahkan. Intensitas motivasi pada suatu kegiatan tergantung
pada intensitas dan arah motivasi pada berbagai kegiatan.
39
Purwanto (2010:72) menyebutkan motivasi mengandung tiga komponen
pokok, yaitu menggerakan, mengarahkan dan menopang tingkah laku manusia.
Menggerakkan dapat berarti menimbulkan kekuatan pada individu dan memimpin
seseorang untuk bertindak dengan cara tertentu. Mengarahkan atau menyalurkan
tingkah laku dengan menyediakan suatu orientasi tujuan tertentu. Menopang dan
menjaga tingkah laku, lingkungan harus menguatkan (reinforce) intensitas dan
arah dorongan-dorongan dan kekuatan-kekuatan individu.
Jadi motivasi belajar adalah dorongan dari dalam diri siswa untuk
berperilaku saat melakukan aktivitas-aktivitas belajar. Siswa yang termotivasi
menunjukan proses kognitif yang tinggi dalam belajar, menyerap dan mengingat
apa yang telah dipelajarinya.
2.1.4.2. Fungsi dan Pentingnya Motivasi dalam Belajar
Rifa’i dan Catharina (2012:136) mengasumsikan bahwa apabila anak
tidak memiliki motivasi belajar, maka tidak akan terjadi kegiatan belajar pada diri
anak terebut. Secara historik, pendidik selalu mengetahui kapan peserta didik
perlu dimotivasi selama proses belajar, sehingga aktivitas belajar berlangsung
menyenangkan, arus komunikasi lebih lancar, menurunkan kecemasan peserta
didik, meningkatkan kreativitas dan aktivitas belajar.
Hasil belajar akan menjadi optimal jika ada motivasi. Makin tepat
motivasi yang diberikan, akan makin berhasil pula pelajaran itu. Jadi motivasi
akan menentukan intensitas usaha belajar bagi para siswa. Intensitas motivasi
seseorang akan sangat menentukan tingkat pencapaian prestasi belajarnya.
40
Motivasi berkaitan erat dengan adanya tujuan. Seorang pesepak bola
berlatih tak mengenal lelah agar dapat memberikan kemenangan ketika
bertanding, seorang penjual di pasar bersemangat menawarkan barang
dagangannya agar mendapatkan untung. Dengan demikian, motivasi
mempengaruhi adanya kegiatan.
Sehubung dengan hal tersebut Sardiman (2013:85) menyebutkan ada
tiga fungsi motivasi yaitu:
a. Mendorong manusia untuk berbuat, jadi sebagai penggerak atau motor yang
melepas energi.
b. Menentukan arah perbuatan, yakni ke arah tujuan yang hendak dicapai;
c. Menyelesaikan perbuatan, yakni perbuatan-perbuatan apa yang harus
dikerjakan yang serasi guna mencapai tujuan , dengan menyisihkan perbuatan
perbuatan yang tidak bermanfaat bagi tujuan tersebut.
2.1.4.3. Teori Motivasi
Purwanto (2010:74) menyebutkan bahwa ada beberapa teori motivasi
yang dapat dipelajari diantaranya sebagai berikut:
a. Teori hedonisme
Hedone berasal dari bahasa Yunani yang berarti kesukaan, kesenangan, atau
kenikmatan. Hedonisme adalah suatua aliran filsafat yang memandang bahwa
tujuan hidup yang utama pada manusia adalah mencari kesenangan (hedone) yang
bersifat duniawi. Menurut pandangan hedonisme, manusia pada hakikatnya adalah
makhluk yang mementingkan kehidupan yang penuh kesenangan dan kenikmatan.
41
Implikasi dari teori ini adalah adanya anggapan bahwa semua orang akan
cenderung menghindari hal-hal yang sulit dan menyusahkan, atau yang
mengandung resiko berat, dan lebih suka hal yang mendatangkan kesenangan
baginya. Misalnya ketika siswa bertepuk tangan ketika kepala sekolah memberi
pengumuman bahwa gurunya berhalangan hadir dikarenakan mengikuti rapat dan
sebagainya.
b. Teori naluri
Pada dasarnya manusia mempunyai tiga dorongan nafsu pokok yang dapat
disebut naluri, yaitu: Dorongan nafsu (naluri) mempertahankan diri, dorongan
nafsu (naluri) mengembangkan diri, dan dorongan nafsu (naluri) mengembangkan
atau mempertahankan jenis.
Dengan dimilikinya ketiga naluri pokok tersebut, maka kebiasaan-kebiasaan
ataupun tindakan yang dilakukan manusia mendapatkan dorongan oleh ketiga
naluri tersebut. oleh karena itu menurut teori ini, untuk memotivasi seseorang
harus berdasarkan naluri mana yang akan dituju dan perlu dikembangkan.
Misalnya seorang pelajar berkelahi dengan teman yang menghinanya karena
dianggap bodoh adalah karena adanya naluri untuk mempertahankan diri. Hal
tersebut dapat diatasi dengan memberinya motivasi, misalnya dengan
mendorongnya untuk menjadi anak yang rajin sehingga menyamai teman-teman
sekelasnya (naluri untuk mengembangkan diri).
c. Teori reaksi reaksi yang dipelajari
Teori ini berpandangan bahwa tindakan atau perilaku manusia tidak
berdasarkan naluri-naluri, tetapi berdasarkan pola-pola tingkah laku yang
42
dipelajari dari kebudayaan ditempat orang itu hidup. Orang belajar paling banyak
dari lingkungan kebudayaan di tempat ia gidup dan dibesarkan. Oleh karena itu,
teori ini disebut juga teori lingkungan kebudayaan. Menurut teori ini, apabila
seseorang pemimpin ataupun seorang pendidik akan memotivasi anak buah atau
anak didiknya, pemimpin ataupun pendidik akan memotivasi anak buah dan anak
didiknya, pemimpin ataupun pendidik mengetahui benar-benar latar belakang
kehidupan dan kebudayaan orang-orang yang dipimpinnya.
d. Teori daya pendorong
Teori ini meupakan perpaduan antara teori naluri dan teori reaksi yang
dipelajari. Daya pendorong adalah semacam naluri, tetapi hanya suatu dorongan
kekuatan yang luas terhadap suatu arah yang umum. Menurut teori ini, bila
seorang pemimpin atau pendidik ingin memotivasi bawahannya, ia harus
mendasarkan atas daya pendorong, yaitu atas naluri dan juga reaksi yang
dipelajari dari kebudayaan lingkungan yang dimilikinya.
e. Teori kebutuhan
Teori ini beranggapan bahwa tindakan yang dilakukan oleh manusia pada
hakikatnya adalah untuk memenuhi kebutuhannya, baik kebutuhan fisik maupun
kebutuhan psikisnya. Oleh karena itu, menurut teori ini, apabila seorang
pemimpin ataupun pendidik akan memotivasi kepada seseorang ia harus berusaha
mengetahui lebih dulu apa kebutuhan-kebutuhan orang yang akan dimotivasi
tersebut.
Ada beberapa jenis kebutuhan yang dimiliki oleh manusia menurut Morgan
(dalam Sardiman 2013:78), yaitu:
43
a) Kebutuhan untuk berbuat sesuatu untuk suatu aktivitas. Hal ini penting bagi
anak, karena perbuatan sendiri itu mengandung sesuatu kegembiraan baginya.
Activities in it self is a pleasure. Hal ini dapat dihubungkan dengan suatu
kegiatan belajar bahwa pekerjaan atau belajar itu akan berhasil bila diikuti rasa
gembira;
b) Kebutuhan untuk menyenangkan orang lain. Banyak orang yang dalam
kehidupannya memiliki motivasi untuk berbuat banyak demi kesenangan orang
lain. Harga diri seseorang dapat dinilai dari berhasil tidaknya usaha
memberikan kesenangan bagi orang lain;
c) Kebutuhan untuk mencapai hasil. Suatu pekerjaan atau kegiatan belajar
dikatakan akan berhasil baik bila disertai kata pujian. Pujian atau reinforcement
mwrupakan dorongan untuk bekerja dan belajar lebih giat. Pujian ini harus
berkaitan dengan prestasi yang baik. Anak harus diberi kesempatan seluas-
luasnya untuk melakukan sesuatu secara optimal, sehingga ada “sense of
succes”;
d) Kebutuhan untuk mengatasi kesulitan. Suatu kesulitan atau hambatan, dapat
menjadi dorongan untuk mencari kompensasi dengan usaha yang tekun danluar
biasa, sehingga tercapai kelebihan dan keunggulan dalam bidang tertentu.
Abraham Maslow (dalam Purwanto 2010;77) mengidentifikasi dua jenis
kebutuhan, kebutuhan dasar merupakan kebutuhan akibat kekurangan (deficiency
needs) dan meta kebutuhan, kebutuhan untuk pertumbuhan (growth needs).
Menurutnya adanya lima tingkatan kebutuhan manusia. Kelima tingkatan
kebutuhan pokok inilahvyang kemudian dijadikan pengertian kunci dalam
44
mempelajari motivasi manusia. Kebutuhan-kebutuhan tersebut antara lain sebagai
berikut:
a) Kebutuhan fisiologi merupakan kebutuhan dasar yang bersifat primer dan vital,
yang menyangkut fungsi biologis dasar dari organisme manusia seperti
kebutuhan akan pangan, sandang dan papan, kesehatan fisik, kebutuhan seks
dan sebagainya.
b) Kebutuhan rasa aman dan perlindungan (safety and security) seperti
terjaminnya keamanan, terlindung dari bahaya dan ancaman penyakit, perang,
kemiskinan, kelaparan, perlakuan tidak adil dan sebagainya;
c) Kebutuhan sosial (social needs) yang meliputi kebutuhan akan dicintai,
diperhitungkan sebagai pribadi, diakui sebagai anggota kelompok , rasa setia
kawan, kerjasama;
d) Kebutuhan akan penghargaan (esteem needs), termasuk kebutuhan dihargai
kerena prestasi, kemampuan, kedudukan atau status, pangkat dan sebagainya.
e) Kebutuhan akan aktualisasi diri (self actualization) seperti kebutuhan
mempertinggi potensi-potensi yang dimiliki, pengembangan diri secara
maksimum, kreatifitas, dan ekspresi diri.
Selanjutnya untuk melengkapi teori-teori tentang motivasi diatas,
Sardiman (2013:83) mengemukakan adanya beberapa ciri motivasi yang dimiliki
seseorang, sebagai berikut:
a. Tekun menghadapi tugas (dapat bekerja terus menerus dalam waktu yang
lama, tidak pernah berhenti sebelum selesai).
45
b. Ulet menghadapi kesulitan (tidak lekas putus asa). Tidak memerlukan
dorongan dari luar untuk berprestasi sebaik mungkin (tidak cepat puas dengan
prestasi yang sudah dicapainya)
c. Menunjukan minat terhadap macam-macam masalah.
d. Lebih senang belajar mandiri
e. Cepat bosan pada tugas-tugas yang rutin (hal-hal yang bersifat mekanis,
berulang-ulang begitu saja, sehingga kurang kreatif)
f. Dapat mempertahankan pendapatnya (kalau sudah yakin akan sesuatu)
g. Tidak mudah melepas hal yang diyakininya itu
h. Senang mencari dan memecahkan masalah soal-soal.
2.1.4.4. Nilai-nilai motivasi dalam pengajaran
Hamalik (2013:161) menyebutkan secara garis besar motivasi mengandung
nilai-nilai sebagai berikut:
a. Motivasi menentukan tingkat berhasil atau gagalnya perbuatan belajar murid.
b. Pengajaran yang bermotivasi, hakikatnya adalah pengajaran yang sesuai
dengan kebutuhan, dorongan, motif, minat yang ada pada murid.
c. Pengajaran yang bermotivasi menuntut kreatifitas dan imajinasi guru untuk
berusaha sungguh-sungguh mencari cara yang relevan dan sesuai guna
membangkitkan dan memelihara motivasi belajar siswa. Guru senantiasa
berusaha agar murid-murid akhirnya memiliki self motivation yang baik.
d. Berhasil atau gagalnya dalam membangkitkan dan menggunakan motivasi
dalam pengajaranerat pertaliannya dengan pengaturan disiplin kelas.
46
Kegagalan dalam hal ini mengakibatkan timbulnya masalah disiplin di dalam
kelas.
e. Asas motivasi menjadi salah satu bagian yang integral daripada asas-asas
mengajar. Penggunaan motivasi dalam mengajar buku saja melengkapi
prosedur mengajar, tetapi juga menjadi faktor yang menentukan pengajaran
efektif. Demikian penggunaan asas motivasi adalah sangat esensial dalam
proses belajar mengajar.
2.1.4.5. Cara menumbuhkan motivasi dalam kegiatan belajar di sekolah
Hamalik (2013:159) dan Sardiman (2013:92) menyebutkan cara yang
dapat dilakukan guru untuk menumbuhkan motivasi siswa, antara lain sebagai
berikut:
a. Memberi angka
b. Pujian
c. Hadiah
d. Hukuman
e. Saingan/ kompetisi
f. Penilaian
g. Kerja kelompok
h. Merumuskan tujuan belajar
i. Membangkitkan minat belajar
j. Menggunakan variasi metode penyajian yang menarik
2.1.5. Hasil Belajar
47
Hasil belajar merupakan perubahan perilaku yang diperoleh peserta didik
setelah mengalami kegiatan belajar. Perolehan aspek-aspek perubahan perilaku
tersebut bergantung pada apa yang dipelajarinya, jadi jika peserta didik
mempelajari pengetahuan tentang konsep, maka perubahan perilaku yang
deperoleh adalah penguasaan konsep. (Rifa’i dan Catherine (2012:69).
Benyamin S Bloom (dalam Arikunto 2013:130)menyampaikan tiga
taksonomi yang disebut dengan ranah atau domain besar dalam belajar, yaitu:
a. Ranah kognitif (cognitive domain), yang berkaitan erat denganhasil berupa
pengetahuan kemampuan dan kemahiran intelektual. Ranah ini mencakup
aspek-aspek (Daryanto 2012:103) seperti berikut:
a) Pengetahuan (knowladge), sebagai perilaku mengingat atau mengenali
informasi yang telah dipelajari sebelumnya;
b) Pemahaman (comprehension), sebagai kemampuan memperoleh makna
dari materi peserta didikan;
c) Penerapan (application), kemampuan menggunakan materi peserta
didikan yang telah dipelajari di dalam situasi baru dan kongkrit;
d) Analisis (analysis), kemampuan memecahkan material ke dalam bagian-
bagian sehingga dapat dipahami struktur organisasinya;
e) Sintesis (synthesis), kemampuan menghubungkan bagian-bagian dalam
rangka membentuk struktur yang baru;
f) Penilaian (evaluation), kemampuan membuat keputusan tentang nilai
materi peserta didikan (pernyataan, novel, puisi, laporan)untuk tujuan
tertantu.
48
b. Ranah afektif (affective domain), berkaitan dengan perasaan, sikap, minat,
dan nilai. Meliputi lima jenjang kemampuan (Daryanto 2012:117) seperti
berikut:
a) Penerimaan (recieving), mengacu pada keinginan peserta didik untuk
menghadirkan rangsangan atau fenomena tertentu (aktivitas kelas, buku
teks, musik, dan sebagainya);
b) Penanggapan (responding), mengacu pada partisipasi aktif diri peserta
didik;
c) Penilaian (valuing), berkaitan dengan harga atau nilai yang melekat pada
objek, fenomena, atau perilaku tertentu pada diri peserta didik;
d) Pengorganisasian (organization), berkaitan dengan perangkaian nilai-
nilaiyang berbeda, memecahkan kembali konflik-konflik antar nilai, dan
mulai menciptakan sistem nilai yang konsisten secara internal;
e) Karakteristik dengan suatu nilai atau kompleks nilai (characterization by
a value or value complex), mengacu pada individu peserta didik memiliki
sistem nilai yang mengendalikan perilakunya dalam waktu cukup lama
sehingga mampu mengembangkannya menjadi karakteristik gaya/pola
hidup.
c. Ranah psikomotorik (psychomotoric domain),berkaitan dengan kemampuan
fisik seperti kemampuan motorik dan syaraf, memanipulsai objek, dan
koordinasi syaraf. Kategori jenis perilaku untuk ranah psikomotor menurut
Elizabeth Simpson (dalamRifai dan Catharine (2012:73) adalah:
49
a) Persepsi (perception), berkaitan dengan penggunaan organ penginderaan
untuk memperoleh petunjuk yang memandu kegiatan motorik;
b) Kesiapan (set), mengacu pada pengambilan tipe kegiatan tertentu,
mencakup kesiapan mental dan kesiapan jasmani;
c) Gerakan terbiasa (mechanism, berkaitan dengan tindakan kinerja dimana
gerakan yang telah dipelajari itu telah menjadi biasa dan gerakan dapat
dilakukan dengan sangat meyakinkan dan mahir.
d) Gerakan kompleks (complex overt response), berkaitan dengan
kemahiran kinerja dari tindakan motorik yang mencakup pola-pola
gerakan yang kompleks;
e) Penyesuaian (adaptation), berkaitan dengan keterampilan yang
dikembangkan sangat baik sehingga individu partisipan dapan
memodifikasi pola-pola gerakan sesuai dengan persyaratan-persyaratan
baru atau ketika menemui situasi masalah baru;
f) Kreativitas (originality), mengacu pada penciptaan pola-pola gerakan
baru untuk disesuaikan dengan situasi tertentu atau masalah-masalah
tertentu.
Gagne (dalam Suprijono 2014:5) menyebutkan bahwa hasil belajar adalah
pola-pola perbuatan, nilai-nilai, pengertian, sikap-sikap, apresiasi dan
keterampilan, sebagai berikut:
a. Informasi verbal (verbal informatioan), merupakan kemampuan kemampuan
mengungkapkan pengetahuan dalam bentuk bahasa baik lisan maupun
tertulis;
50
b. Kemahiran intelektual (intelectual skills), merukapak kemampuan
mempresentasikan konsep dan lambang;
c. Strategi kognitif (cognitive strategies), merupakan kecakapan menyalurkan
dan mengarahkan aktivitas kognitifnya sendiri, kemampuan penggunaan
konsep/kaidah dalam memecahkan masalah;
d. Kemahiran motorik (motor skills), merupakan kemampuan melakukan
serangkaian gerak jasmani dalam urusan dan koordinasi sehingga terwujud
otomatisme gerak jasmani
e. Sikap (attituedes), merupakan kemampuan menjadikan nilai-nilai sebagai
standar perilaku.
2.1.6. Pembelajaran Ilmu Pengetahuan Sosial
2.1.6.1. Pengertian Ilmu Pengetahuan Sosial
Ilmu pengetahuan Sosial (IPS) adalah salah satu meteri pembelajaran
yang ada di jenjang pendidikan Sekolah Dasar dan Menengah. Menurut Sardijyo,
Sugandi dan Ischak (2009:1.22) Istilah Ilmu Pengetahuan Sosial (IPS) secara
resmi digunakan di Indonesia sejak tahun 1975 adalah istilah Indonesia dari
pengertian Sosial Studies seperti di Amerika Serikat. Winataputra (2007:1.18)
menyimpulkan bahwa konsep Sosial Studies secara umumberkembang secara
evolusioner di Amerika Serikat sejak tahun 1800an, yang kemudian mengkristal
menjadi domain pengkajian akademik pada tahun 1900an, antara lain dengan
berdirinya National Counsil for the Social Studies (NCSS) pada tahun 1935. Pilar
akademik pertama muncul pada pertemuan pertama (NCSS) tahun 1935, berupa
kesepakatan untuk menempatkan Social Studies sebagai core curriculum,dan pada
51
tahun 1937 berupa kesepakatan engenai pengertian Social Studies yang berawal
dari pandangan Edgar Bruce Wesley, yakni Social Studies are the social
sceciences simplified from pedagogical purposes, yang berarti the Social Studies
adalah ilmu-ilmu sosial yang disederhanakan untuk tujuan pendidikan.
Selanjutnya menurut Nursid Sumaatnadja (dalam Taneo dkk 2010:1.6)
menyatakan bahwa ilmu sosial adalah cabang ilmu pengetahuan yang
mempelajari tingkah laku manusia baik tingkah laku manusia baik secara
perorangan amaupun tingkah laku kelompok. Oleh karena itu ilmu sosial adalah
ilmu yang mempelajari tingkah laku manusia dan mempelajari manusia sebagai
anggota masyarakat.
Ada berbagai macam aspek tingkah laku manusia dalam masyarakat, yang
menghasilkan ilmu-ilmu sosial untuk mempelajari aspek-aspek tersebut. Seperti
Sosiologi yang mempelajari aspek hubungan sosial; Psikologi yang mempelajari
aspek kejiwaan manusia; Ekonomi yang mempelajari aspek kebutuhan materi,
Antropologi yang mempelajari aspek kebudayaan; Sejarah yang berkenaan
dengan waktu dan ruang dengan aspek kesejarahan; Ilmu Politik yang berkenaan
dengan aspek kebijaksanaan dan kesejahteraan sosial; ilmu hukum yang bekaitan
dengan aspekj norma; Ilmu manajemen berkenaan dengan aspek pengelolaan,
pengorganisiran, pengurusan, pengaturan dan sebagainya; Geografi yang
berkenaan dengan keruangan antara faktor manusia dengan faktor alam dan
lingkungan.
Selanjutnya Soewarso dkk (2009:1) menyebutkan bahwa Ilmu
Pengetahuan Sosial adalah program pendidikan yang mengintegrasikan secara
52
interdisiplin konsep ilmu-ilmu sosial dan humaniora. Sardijyo, Sugandi dan
Ischak (2009:1.26) juga menyimpulkan bahwa IPS adalah bidang studi yang
mempelajari, menelaah, menganalisis gejala, dan masalah sosial di masyarakat
dengan meninjau dari berbagai aspek kehidupan atau satu perpaduan.
IPS diajarkan pada pendidikan dasar dan mengengah, serta menjadi dasar
pengantar bagi mempelajari IPS/Studi Sosial ataupun ilmu sosial di perguruan
tinggi. Tujuan pendidikan IPS di Sekolah Dasar menurut Sardijyo, Sugandi dan
Ischak (2009:1.28) adalah sebagai berikut:
a. Membekali anak didik dengan pengetahuan sosial yang berguna dalam
kehidupan bermasyarakat kelak;
b. Membekali anak didik dengan kemampuan mengidentifikasi, menganalisis,
dan menyusun alternatif pemecahan masalah sosial yang terjadi di dalam
kehidupan di masyarakat;
c. Membekali peserta didik dengan kemampuan berkomunikasi dengan sesama
warga masyarakat dan berbagai bidang keilmuan dan bidang keahlian;
d. Membekali peserta didik dengan kesadaran, sikap mental yang positif dan
keterampilan terhadap pemanfaatan lingkungan hidup yang menjadi bagian
dari kehidupan tersebut.
e. Membekali peserta didik dengan kemampuan mengembangkan pengetahuan
dan keilmuan IPS sesuai dengan perkembangan kehidupan, masyarakat, ilmu
pengetahuan dan teknologi;
Ruang lingkup mata palajaran IPS di SD menurut Sardijyo, Sugandi dan
Ischak (2009:1.29) meliputi aspek-aspek sebagai berikut:
53
a. Manusia, tmpat dan ingkungan
b. Waktu, keberlanjutan, dan perubahan
c. Sistem sosial dan budaya
d. Perilaku ekonomi dan kesejahteraan
2.1.6.2. Konten IPS
a. Fakta, Konsep dan Generalisasi dalam IPS
Sardijyo, Sugandi dan Ischak (2009:2.6) menyebutkan bahwa
Perkembangan ilmu-ilmu sosial dan dan ilmu-ilmu pengetahuan alam didasari
oleh pengungkapan fakta dan data untuk selanjutnya sampai pada konsep,
generalisasi, teori dan hukum. Sejalan dengan hal tersebut, Savage dan Amstrong
(dalam Taneo dkk 2010:3.111) menyebutkan struktur ilmu sosial tersusun dalam
tiga tingkatan dari yang paling sempit ke yang paling luas, yaitu: fakta, konsep
dan generalisasi, ketiga hal itu yang membangun ilmu-ilmu sosial.
a) Fakta
Arti fakta dalam KBBI adalah hal (keadaan, peristiwa) yang merupakan
kenyataan; sesuatu yang benar-benar ada atau terjadi. Menurut Taneo dkk
(2010:3.116) fakta adalah informasi atau data yang ada/terjadi dalam
kehidupan dan kumpulan para ahli ilmu sosial yang terjamin kebenarannya.
Selanjutnya Soewarso dkk (2009:20) menyebutkan bahwa fakta meliputi hal-
hal yang sangat luas, hal-hal yang tercakup di dalamnya dapat berupa objek,
peristiwa, proses dan sebagainya. Ciri-ciri fakta adalah kekhasan dan sifatnya
yang tidak berulang-ulang serta bersifat konkrit.
b) Konsep
54
Menurut Sardijyo, Sugandi dan Ischak (2009:2.9) konsep adalah suatu
istilah, pengungkapan abstrak yang digunakan untuk tujuan
mengklasifikasikan atau mengkategorikan suatu kelompok dari suatu (benda),
gagasan atau peristiwa. Taneo dkk (2010:3.119) menyebutkan bahwa konsep
merupakan sejumlah fakta yang memiliki keterkaitan dengan makna atau
definisi yang ditentukan. Konsep diberi label atau nama berupa kata-kata.
Karakteristik atau ciri-ciri konsep disebut atribut.
Konsep diciptakan manusia untuk memenuhi kebutuhan hidupnya
dalam menyampaikan apa yang dipikirkannya. Konsep dipakai untuk
berkomunikasi antara sesama manusia secara intelektual. Konsep yang
dimiliki seseorang semakin lama semakin banyak. Brunner menunjukan
bahwa konsep memiliki sebagai berikut: a) nama; b) contoh; c) ciri-ciri, baik
yang esensial maupun yang tidak esensial; d) tingkat ciri. Ciri esensial adalah
gambaran yang terkandung dalam kelompok konsep tersebut. Misalnya asam,
ciri esensialnya adalah rasanya yang masam. Konsep dapat terbentuk dari
observasi dapat pula melalui definisi. Banyak guru yang menggunakan
definisi sebagai pembentukan konsep. Akan lebih baik jika konsep dibentuk
melalui observasi. Apa bila terpaksa dibentuk dengan definisi,, hendaknya
definisi itu sederhana, sehingga mudah dicerna oleh siswa (Soewarso
2009:21).
c) Generalisasi
Schuneke (dalam Sardijyo, Sugandi dan Ischak 2009:2.10)
mengemukakan bahwa generalisasi merupakan abstraksi dan sangat terikat
55
dengan konsep. Sedangkan menurut Nursid Sumaatmadja (dalam Taneo dkk
2010:3.125) menyebutkan generalisasi adalah hubungan dua konsep atau
lebih dalam bentuk kalimat lengkap, yang merupakan pernyataan deklaratif
dan dapat dijadikan suatu prinsip atau ketentuan dalam IPS.
b. Nilai, sikap dan keterampilan dalam IPS
Nilai berbeda dengan sikap. Nilai bersifat umum, mempengaruhi perilaku
seseorang terhadap jumlah objek terhadap orang.nilai itu tidak berkenaan dengan
sesuatu yang khusus. Inilah yang membedakan sikap dan nilai. Sikap biasanya
berkenaan dengan sesuatu yang khusus. Suatu nilai merupakan ukuran untuk
menentukan apakahnitu baik atau buruk, nilai juga menilik kelakuan seseorang.
Orang mendapatkan nilai dari orang lain dalam lingkungannya (Sardijyo, Sugandi
dan Ischak 2009:2.29).
Secara garis besar Alport (dalam Taneo dkk 2010:3.134) menjelaskan bahwa
kecenderungan sikap peserta didik berdasarkan sistem nilai yang dominan dalam
diri, yakni: Nilai teoritik, ekonomik, aestetik (keindahan), sosial, politik, dan nilai
religi.
Soewarso (2009:24) menyebutkan bahwa keterampilan-keterampilanyang
dibutuhkan dalam pembelajaran IPS diantaranya adalah keterampilan yang dapat
digunakan untuk menangani gejala-gejala sosial. Diantaranya adalah keterampilan
berpikir, keterampilan akademik (keterampilan studi), keterampilan ilmiah
(khususnya ilmu-ilmu sosial), keterampilan sosial. Sardijyo, Sugandi dan Ischak
2009:2.10) menjabarkan tiga keterampilan dalam pembelajaran IPS, yaitu:
56
a) Keterampilan intelektual/kemampuan analisis. Kemampuan analisis
merupakan bagian dari keterampilan intelektual, dimana kemampuan analisis
merupakan kemampuan/keterampilan seseorang/siswa untuk melakukan
penyelidikan terhdap suatu peristiwa dengan tujuan mengetahui keadaan
sebenarnya. Keterampilan dan kemampuan/kecakapan anatara lain meliputi
hal-hal berikut: keterampilan untuk memperoleh pengetahuan dan informasi;
keterampilan berfikir, menafsirkan menganalisis dan mengorhganisasikan
informasi; kemampuan mengkritik informasi dan membedakan mana yang
fakta dan mana yang opini; keterampilan membuat keputusan; keterampilan
memecahkan masalah, menerapkan hasil penemuan dalam sistem baru;
keterampilan menggunakan media.
b) Keterampilan personal, ditekankan pada keterampilan yang sifatnya mandiri,
seperti: keterampilan bersifat praktis disebutjua keterampilan psikomotor;
keterampilan studi dan kebiasaan kerja; keterampilan bekerja dalam
kelompok; keterampilan akademik; atau keterampilan belajar; keterampilan
lain seperti keterampilan fisik, keterampilan politik dan keterampilan
pengembangan emosional.
c) Keterampilan sosial, meliputi kehidupan dan kerjasama, belajar memberi dan
menerima tanggung jawab, menghormati hak-hak orang lain dan membina
kesadaran sosial.
Salah satu keterampilan yang tidak kalah penting adalah keterampilan
mental, keterampilan yang mendorong pembangunan yang juga merupakan
kemampuan/keterampilan IPS, seperti memandang bahwa hidup ini dapat
57
diperbaiki, menghargai usaha manusia dalam mencapai hasil yang baik,
mempunyai kesadaran waktu yang tinggi, dan mampu menyatakan
pendapat/gagasan dan menghargai pendapat/gagasan orang lain.
2.1.6.3. Ruang Lingkup Pembelajaran IPS di SD
Taneo dkk (2010:1.40) menyebutkan bahwa jika ditinjau dari aspek-
aspeknya, ruang lingkup IPS meliputi hubungan sosial, ekonomi, psikologi sosial,
budaya, sejarah, geografi dan aspek politik; ditinjau dari lingkup kelompoknya,
meliputi keluarga, rukun tetangga, rukun kampung, warga desa, organisasi
masyarakat, sampai ketingkat bangsa; ditinjau dari ruangnya, meliputi tingkat
lokal, regional, dampai ketingkat global; dari proses interaksi sosialnya, meliputi
interaksi dalam bidang kebudayaan, politik dan ekonomi.
Berdasarkan Peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan RI nomor 64
tahun 2013 tentang Standar Isi Pendidikan Dasar dan Menengah, ruang lingkup
materi dari muatan Ilmu Pengetahuan Sosial pada SD/MI/SDLB/PAKET A
adalah sebagai berikut:
a. Manusia, tempat dan lingkungan;
b. Waktu, keberlanjutan dan perubahan;
c. Sistem sosial dan budaya;
d. Perilaku ekonomi dan kesejahteraan.
2.2. KAJIAN EMPIRIS
Penelitian tentang pembelajaran sebelumnya sudah banyak dilakukan,
beberapa diantaranya mengkaji tentang pengaruh model pembelajaran ataupun
58
media pembelajaran, serta dampaknya terhadap motivasi dan hasil belajar siswa.
Berikut peneliti sajikan hasil penelitian yang relevan dengan penelitian ini:
a. Hasil penelitain dari Nolpin Sunggudek, Bonifasius Saneba, dan
Jamaludin(2014) yang berjudul “Meningkatkan Hasil Belajar Siswa Pada Mata
Pelajaran IPS melalui Model Pembelajaran Example Non Example kelas V SDN
Unu Kecamatan Bulagi Selatan”, yang membuktikan bahwa hasil belajar siswa
dengan menerapkan model pembelajaran Example Non Example mengalami
peningkatan dari siklus pertama dan siklus kedua sebesar 40%. Dari penelitian
tersebut kita mendapatkan pengalaman bahwa model pembelajaran tersebut,
dapat meningkatkan hasil belajar IPS pada siswa Sekolah Dasar.
b. Hasil penelitian dari Ni Nyoman Purna Dewi, I Gusti Agung Oka Negara dan
I Nengah Suadnyana pada tahun 2014 ynang berjudul “Model Pembelajaran
Example Non Example Berbasis Lingkungan Berpengaruh terhadap Hasil
Belajar IPA Siswa Kelas V SD Negeri Gugus Kapten Japa”, yang
menunjukan bahwa nilai rata-rata yang diperoleh siswa pada kelompok
eksperimen yang dibelajarkan memalui model pembelajaran Example Non
Example berbasis lingkungan lebih tinggi dari nilai rata-rata siswa kelompok
kontrol yang dibelajarkan melalui pembelajaran konvensional. Hal ini
menunjukan bahwa model Example Non Exampledapat diterapkan untuk
pembelajaran siswa Sekolah Dasar.
c. Penelitian dari Handhika (2012) yang berjudul “Efektifitas Media
Pembelajaran IM3 Ditinjau dari Motivasi Belajar”. IM3 merupakan singkatan
dari Interaktif Menarik Menangtang Menyenangkan. Dalam penelitian
tersebut media yang digunakan adalah media berbasis Flash dan media
59
Microsoft PowerPoint. Dari penelitian tersebut menghasilkan beberapa
kesimpulan terdapat interaksi motivasi belajar dengan media pembelajaran
terhadap prestasi belajar IPA-Fisika, dan menyarankan untuk siswa dengan
motivasi rendah akan lebih baik apabila media yang digunakan adalah media
IM3. Hal ini menunjukan bahwa media pembelajaran interaktif, dapat
meningkatan motivasi belajar siswa.
d. Penelitian dari Nurul astuti Yensy (2012) denagn judul “Penerapan Model
Pembelajaran Kooperatif Tipe Example Non Example dengan Menggunakan
Alat Peraga untuk Meningkatkan Hasil Belajar Siswa di Kelas VIII SMP N 1
Argamakmur”. Dari penelitian tersebut dapat diketahui bahwa penerapan
model pembelajaran kooperatif tipe Example Non Example menggunakan alat
peraga pada pokok bahasan kubus dan balok dapat meningkatkan hasil belajar
siswa. Hal ini menunjukan bahwa model pembelajaran Example Non
Example dapat digunakan untuk meningkatkan hasil belajar siswa.
e. Penelitaian dari Susanti (2014) dengan judul “Pembelajaran Model Examples
Non Examples Berbantuan Powerpoint untuk Meningkatkan Hasil Belajar
IPA”. Penelitian tersebut mengasilkan kesimpulan bahwa Pembelajaran
kooperatif model examples non examples berbantuan powerpoint dapat
meningkatkan hasil belajar IPA di kelas VIII B SMP Negeri 2 Mojotengah.
Hal ini menunjukan penerapan mosel pembelajaran Example Non Example
dapat dikolaborasi dengan penggunaan media powerpoint.
f. Penelitian dari Rosalia Hera Rahayuningrum, S.Pd, yang berjudul
“Penggunaan Media Pembelajaran Multi Media Interaktif Berbantuan
60
Komputrt untuk Meningkatkan Motivasi Belajar dan Kemampuan Pemecahan
Masalah Matematia Siswa Kelas VIIF di SMP Negeri Imogiri Bantul”.
Dalam penelitian tersebut menjelaskan tentang peningkatan motivasi belajar
dengan menggunakan media interaktif dengan bantuan komputer, sama
halnya dengan penelitian ini, peneliti juga menggunakan media interaktif
dengan bantuan komputer.
g. Penelitian Rosalia Hera Rahayuningrum yang berjudul “Penggunaan Media
Pembelajaran Multimedia Interaktif Berbantuan Komputer Untuk
Meningkatkan Motivasi Belajar dan Kemampuan Pemecahan Masalah
Matematika Siswa Kelas VIIF di SMP Negeri 2 Imogiri Bantul” yang salah
satu simpulannya adalah hasil belajar siswa kelas VIIF meningkat setelah
menggunakan media pembelajaran multimedia interaktif berbantuan
komputer. Dengan ini menunjukan media interaktif dapat meningkatkan
motivasi dan membantu siswa memecahkan masalah dalam pembelajaran
h. Artikel Kulwinder Singh yang berjudul tahun 2011 Study of Achievement
Motivation in Relation to Academic Achievement of Students kita dapat
memahami bahwa motivasi siswa dapat berperan penting untuk mencapai
hasil belajar siswa. Untuk itu, penting bagi guru dan orang tua untuk tau
mengapa perlu memperhatikan dan memberi semangat dan motivasi belajar
adalah sebuah kewajiban yang harus dilakukan. Sehingga sebagi calon guru
kita harus dapat memotivasi siswa agar dapat terus berkembang dan belajar.
i. Penelitian dari Kazuaki Kojima, dkk, yang berjudul “Study on Support of
Learning from Examples in Problem Posing as a Production Task”. Dalam
61
artikel tersebut, membahas dan mengusulkam sebuah pendekatan untuk
mendukung pembelajaran dari contoh-contoh dalam penempatan masalah
sebagai tugas produksi.
j. Penelitian dari Ghullam Hamdu dan Lisa Agustina yang berjudul “Pengaruh
Motivasi Belajar Siswa Terhadap Pestasi Belajar IPA di Sekolah Dasar”.
Berdasarkan hasil pengolahan dan analisis data dari penelitian tersebut,
diperoleh koefisien korelasi sebesar 0,693, yang artinya motivasi belajar
dengan prestasi belajar siswa memiliki pengaruh yang signifikan, dengan
demikian dapat disimpulkan bahwa terdapat pengaruh motivasi belajar
terhadap prestasi belajar IPA. Penelitian tersebut mendukung penelitian yang
dilakukan dengan menunjukan adanya hubungan antara motivasi dan hasil
belajar siswa Sekolah Dasar.
2.3. KERANGKA BEPIKIR
IPS adalah bidang studi yang mempelajari, menelaah, menganalisis, gejala
dan masalah sosial di masyarakat dengan meninjau dari berbagai aspek kehidupan atau
satu perpaduan. Oleh karena itu, pembelajaran ini sebaiknya diajarkan secara
bermakna agar konsep-konsep dan permasalahan sosial dapat dipahami siswa dengan
baik. Namun pada kenyataannya banyak pembelajaran yang bersifat teacher
centered atau berpusat pada guru dan minimnya penggunaan media pembelajaran
penunjang, dapat memnyebabkan siswa kurang minat, motivasi dan aktivitas
dalam pembelajaran, hal ini juga dapat berdampak pada hasil belajar siswa.
62
Dewasa ini, banyak model dan metode pembelajaran inovatif guna
menciptakan kegiatan pembelajaran yang lebih menyenangkan dan menarik,
sehingga dapat meningkatkan hasil belajar para siswanya. Salah satunya adalah
model pembelajaran Examples Non Examples. Penggunaan model tersebut dapat
dibantu dengan media interaktif yang dibuat dengan aplikasi Microsoft
PowerPoint. Penerapan model pembelajaran ini dimaksudkan agar siswa dapat
ikut berperan aktif dalam kegiatan pembelajaran, sehingga motivasi siswa dapat
terbentuk dan materi yang disampaikan guru dapat tersampaikan dengan baik.
Dalam penelitian ini, peneliti akan mengujikan model Example Non
Example dengan media interaktif pada kelas eksperimen dan model pembelajaran
konvensional dengan CD pembelajaran pada kelas kontrol. Peneliti hendak
membandingkan motivasi dan hasil belajar di antara kedua kelas yang diberi
perlakuan berbeda. Dengan adanya perbedaan perlakuan, harapannya dapat
diketahui model mana yang terbukti lebih efektif terhadap motivasi dan hasil
belajar siswa.
Pembelajaran IPS yang
bersifat teacher centered
menyebabkan kurangnya
motivasi dan hasil belajar
siswa
Penerapan model
pembelajaran Example
Non Example dengan
media interaktif
Penerapan metode
pembelajaran
konvensional dengan
media CD Pembelajaran
Motivasi dan hasil
belajar
Motivasi dan hasil
belajar
Proses pembelajaran
Dibandingkan
63
Bagan 2.2.Kerangka Berpikir
2.4. HIPOTESIS PENELITIAN
Hipotesis adalah jawaban sementara dari rumusan masalah. Hipotesis
merupakan jawaban sementara terhadap rumusan masalah penelitian, dimana
rumusan masalah penelitian telah dinyatakan dalam bentuk kalimat pernyataan
(Sugiyono 2010:96). Berikut adalah hipotesis yang peneliti rumuskan.
Ho1 : Motivasi belajar siswa yang menggunakan model pembelajaran Example
Non Example dengan media interaktif tidak lebih baik dari pada motivasi belajar
siswa yang menggunakan model konvensional dengan media CD Pembelajaran.
Ha1 : Motivasi belajar siswa yang menggunakan model pembelajaran Example
Non Example dengan media interaktif lebih baik dari pada motivasi belajar siswa
yang menggunakan model konvensional dengan media CD Pembelajaran.
Ho2 : Hasil belajar siswa yang menggunakan model pembelajaran Example Non
Example dengan media interaktif tidak lebih baik dari pada motivasi belajar siswa
yang menggunakan model konvensional dengan media CD Pembelajaran.
Ha2 : Hasil belajar siswa yang menggunakan model pembelajaran Example Non
Example dengan media interaktif lebih baik dari pada motivasi belajar siswa yang
menggunakan model konvensional dengan media CD Pembelajaran.
64
65
BAB III
METODE PENELITAN
3.1. JENIS DAN DESAIN EKSPERIMEN
Jenis-jenis penelitian menurut Mc Millan dan Schumacher (dalam
Widihastrini 2012:13) dibedakan kedalam pendekatan kualitatif dan kuantitafif.
Dalam pendekatan kuantitatif dibedakan pula antara metode penelitian
eksperimental dan pendekatan noneksperimental. Dalam pendekatan kualitatif,
dibedakan antara kualitatif interaktif dan noninteraktif.
Sugiyono (2010:108) memaparkan bahwa terdapat beberapa bentuk dalam
penelitian, yaitu: Pre-Experimental Design, True Experimental Design, Factorial
Design dan Quasi Experimental design. Jenis penelitian yang kami terapkan
dalam penelitian ini adalah disain intact group comparation dan Nonequivalent
Control Group Design. Untuk mengukur pengaruh dari penerapan model
pembelajaran Example Non Example terhadap motivasi belajar siswa
mengapliksikan penelitian jenis intact group disign dengan membandingkan hasil
pengukuran kelompok eksperimen dan hasil pengukuran kelompok kontrol.
Penelitaian efektivitas penerapan pembelajaran Example Non Example pada hasil
belajar siswa di lakukan dengan mengadaptasi jenis penelitian control
grouppretest-postest atau Nonequivalent Control Group Design, yaitu dengan
memberi pretest dan posttest kepada kelompok eksperimen dan kelompok kontrol.
66
Pada desain Intact-Group Comparation ini terdapat kelompok untuk
eksperimen (yang diberi perlakuan) dan untuk kelompok kontrol (yang tidak
diberi perlakuan). Desain ini dapat digambarken sebagai berikut:
Keterangan :
O1 = hasil pengukuran setengah kelompok yang diberi perlakuan
O2 = hasil pengukuran setengah kelompok yang tidak diberi perlakuan
Nonequivalent Control Group Design adalah salah satu jenis dari Quasi
Experimental Desigen. Quasi Ekxperiment merupakan pengembangan dari true
experimental design, yang mempunyai kelompok kontrol, tetapi tidak sepenuhnya
mengontrol variabel-variabel yang mempengaruhi pelaksanaan eksperimen.
terdapat dua kelompok, kelompok eksperimen dan kelompok kontrol.Kelompok
yang diberi perlakuan (X) adalah kelompok eksperimen dan kelompok yang tidak
diberi perlakuan adalah kelompok kontrol. Kedua kelompok diberi pretest untuk
mengetahui keadaan awal adakah perbedaan antara kelompok ekperimen dan
kelompok kontrol. Hasil pretes yang baik bila nilai tidak berbeda secara
signifikan.
Keterangan:
01 = nilai pretest kelompok eksperimen
02 = nilai posttest kelompok eksperimen
03 = nilai pretest kelompok kontrol
X 01 02
01 X 02 03 04
67
04 = nilai posttest kelompok kontrol
3.2. PROSEDUR PENELITIAN
Prosedur penelitian merupakan langkah-langkah kegiatan yangditempuh
dalam penelitian. Langkah-langkah penelitian menurut Arikunto (2010:61) adalah
sebagai berikut:
a. Memilih masalah
b. Studi pendahuluan
c. Merumuskan masalah
d. Merumuskan anggapan dasar atau hipotesis
e. Memilih pendekatan
f. Menentukan variabel dan sumber data
g. Menentukan dan menyiapkan instrumen
h. Mengumpulkan data
i. Analisis data
j. Menarik kesimpulan
k. Membuat laporan
Kegiatan awal yang dilakukan oleh peneliti adalah memilih masalah.
Masalah merupakan bagian dari kebutuhan seseorang untuk dipecahkan. Dalam
hal ini peneliti memilih masalah yang berkaitan dengan proses atau kegiatan
pembelajaran di Sekolah Dasar, sesuai dengan jurusan pendidikan yang peneliti
tempuh Pendidikan Guru Sekolah Dasar.
Dalam kegiatan studi pendahuluan, peneliti mencari literatur, baik teori
maupun penemuan atau hasil penelitian terdahulu, dan berkonsultasi dengan
68
dosen pembimbing, beberapa kepala SD dan guru SD. Selain itu peneliti juga
melakukan pengamatan terhadap pelaksanaan pembelajaran di beberapa SD.
Setelah itu kegiatan selanjutnya adalah merumuskan masalah. dengan menetapkan
judul dan membuat rancangan penelitian yang akan dilaksanakan. Dengan
menyusunnya kedalam proposal penelitian.
Anggapan dasar adalah sesuatu yang diyakini kebenarannya oleh peneliti
yang akan berfungsi sebagai hal-hal yang dipakai untuk tempat berpijak bagi
peneliti di dalam melaksanakan penelitiannya. Sedangkan hipotesis merupakan
kebenaran sementara yang ditentukan oleh peneliti, tetapi masih harus dibuktikan,
dites, atau diuji kebenarannya. Pendekatan penelitian yang peneliti gunakan
adalah pendekatan eksperimen dengan disain intact group comparation dan
Nonequivalent Control Group Design.
Peneliti menentukan Varibel atau titik perhatian dari penelitian ini adalah
penerapan model pembelajaran Example Non Example dengan media interaktif
sebagai variabel bebas, Motivasi dan hasil belajar siswa kelas empat Sekolah
Dasar sebagai variabel terikatnya. Sedangkan sumber data atau subjek dalam
penelitian ini adalah siswa kelas 4 SD Gugus Palapa Kecamatan Cimanggu
Kabupaten Cilacap.
Langkah selanjutnya adalah menentukan dan menyusun instrumen yang
akan digunakan untuk mengumpulkan data. Intrumen yang adigunakan dalam
penelitian ini adalah kuisioner atau angket, observasi, dokumentasi dan tes.
Setelah instrumen disusun dan diujicobakan kegiatan selanjtnya adal
mengumpulkan data. Kegiatan mengumpulkan data adalah mengamati variabel
69
yang akan diteliti dengan metode dan intrumen-instrumen yang telah disusun.
(Arikunto, 2010:275)
Analisis data merupakan kegiatan mengelompokan data berdasarkan
variabel da jenis responden, mentabulasi data berdasarkan variabel dari seluruh
responden, menyajikan data tiap variabel yang diteliti, melakukan perhitungan
untuk menjawab rumusan masalah dan melakukan perhitungan untuk menguji
hipotesis yang telah diajukan (sugiyono 2012:207). Dari hasil analisis data
langkah selanjutnya adalah menarik kesimpulan. Kesimpulan merupakan
jawaban, benar-benar jawaban yang dicari. Kesimpulan ditarik berdasarkan data
yang telah dikumpulkan dan dianallisis.(Arikunto, 2010:385)
3.3. SUBYEK, LOKASI DAN WAKTU PENELITIAN
Subyek penelitian ini adalah siswa kelas IV Sekolah Dasar khususnya yang
berada di Gugus Palapa Kecamatan Cimanggu Kabupaten Cilacap. Penelitian
akan dilaksanakan di SD Panimbang 01 tepatnya di jalan Salangkuning, Dusun
Genteng Kulon, dan SD Panimbang 03 di jalan raya Genteng Wetan, dan
keduanya berada di Desa Panimbang, Kecamatan Cimanggu, Kabupaten Cilacap.
Pelaksanaan penelitian dilakukan selama bulan Februari sampai dengan bulan
Juni tahun 2016.
3.4. POPULASI DAN SAMPEL PENELITIAN
Populasi adalah wilayah generalisasi yang terdiri atas obyek/subyek yang
mempunyai kualitas dan karakteristik tertentu yang di tetapkan oleh peneliti untuk
70
dipelajari untuk kemudian di tarik kesimpulannya (sugiyono (2010:117). Populasi
penelitian ini adalah seluruh siswa kelas IV dari 4 Sekolah Dasar Negeri Gugus
Palapa Kecamatan Cimanggu Kabupaten Cilacap sebanyak 101 siswa.
Tabel 3.1.
Populasi
Nama Sekolah Banyak Siswa Kelas IV
SDN Panimbang 01 26
SDN Panimbang 03 28
SDN Panimbang 04 16
SDN Panimbang 05 31
Jumlah 101
Sedangkan sampel adalah bagian dari jumlah dan karakteristik yang dimiliki
oleh populasi tersebut. Dalam menentukan sampel, peneliti menggunakan teknik
sampling purposive. Menurut Sugiyono (2010:124) sampling purposive adalah
teknik penentuan sampel dengan pertimbangan tertentu. Penentuan sampel dengan
tekinik ini didasarkan pada pertimbangan dari jenis penelitian yang membutuhkan
kelompok kontrol dan kelompok eksperimen serta adanya keterbatasan waktu,
dana, dan tenaga peneliti.
Sampel dibagi menjadi dua kelompok yaitu kelompok eksperimen dan
kelompok kontrol.Sampel dalam penelitian ini adalah 26 siswa kelas IV SD
Panimbang 01 sebagai kelompok eksperimen dan 28 siswa kelas IV SD
Panimbang 03 sebagai kelompok kontrol. Penentuan kelompok sampel yang
dilihat berdasarkan hasil uji homogenitas atau uji kesamaan rata-rata hasill Ujian
Akhir Semester dari kedua kelompok sampel tersebut pada bagian analisis data.
71
3.5. VARIABEL PENELITIAN
Variabel adalah suatu atribut, atau sifat atau nilai dari orang, obyek atau
kegiatan yang mempunyai variasi tertentu yang ditetapkan oleh peneliti untuk
dipelajari dan kemudian ditarik kesimpulan (Sugiyono 2010:61). Adapun variabel
dari penelitian ini adalah sebagai berikut:
3.5.1. Variabel Independen (variabel bebas)
Sugiyono (2010:61) menyebutkan bahwa variabel independen adalah
variabel yang mempengaruhi atau menjadi sebab perubahan atau timbulnya
variabel dependen (variabel terikat). Variabel bebas dari penelitian ini adalah
penerapan model pembelajaran Example Non Example dengan media interaktif.
3.5.2. Variabel dependen (variabel terikat)
Variabel dependen adalah variabel yang dipengaruhi atau yang menjadi
akibat, karena adanya variabel bebas. Variabel bebas dalam penelitian ini adalah
motivasi dan hasil belajar siswa kelas IV di Gugus Palapa Kecamatan Cimanggu
Kabupaten Cilacap. Motivasi belajar diukur dengan menggunakan angket,
sedangkan hasil belajar siswa dinyatakan nilai tes atau nilai evaluasi pembelajaran
setelah perlakuan.
3.5.3. Variabel kontrol
Variabel kontrol adalah variabel yang mempengaruhi (memperkuat dan
memperlemah) hubungan antara variabel bebas dan variabel terikat (Sugiyono
2010:62). Dalam penelitian ini variabel yang kami kontrol adalah jumlah siswa,
72
kondisi hasil belajar siswa, ruang kelas, fasilitas, waktu belajar, latar belakang
pendidikan guru, pengalaman mengajar guru yang sama atau hampir sama.
3.5.4. Definisi operasional Variabel
Definisi operasional variabel digunakan untuk menyamakan persepsi
antara peneliti dan pembaca terhadap variabel yang digunakan pada penelitian
untuk menghindari kekeliruan maksud dan tujuan yang ingin dicapai. Definisi
operasional variabel dalam penelitian ini ialah sebagai berikut:
a. Model Pembelajaran Examples Non Examples
Model Pembelajaran Example Non Example adalah stategi pembelajaran yang
menggunakan contoh-contoh berupa gambar, foto, kasus untuk mendorong siswa
mampu berpikir kritis dalam memecahkan permaslahan yang disajikan. Model
pembelajaran Example Non Example dapat ditujukan untuk mengajarakan definisi
suatu konsep. Konsep pada umumnya dapat dipelajari melalui pengamatan dan
definisi. Selain itu dapat pula dengan mempersiapkan siswa untuk dua hal (contoh
dan bukan contoh) dari konsep yang ada serta mengnelompokan keduanya sesuai
konsep yang ada.
b. Media Interaktif
Media interaktif adalah media yang dilengkapi alat pengontrol yang dapat
dioperasikan oleh pengguna sehingga pengguna dapat memilih apa yang
dikehendakinya untuk proses selanjutnya. Media yang digunakan berupa CD
pembelajaran Interaktif yang dibuat oleh penerbit.
c. Motivasi Belajar
73
Motivasi belajar adalah dorongan dari dalam diri siswa untuk berperilaku saat
melakukan aktivitas-aktivitas belajar. Motivasi belajar siswa yang dimaksudkan
dalam penelitian ini adalah motivasi belajar siswa dalam mengikuti pembelajaran
IPS di kelas.
d. Hasil Belajar
Hasil belajar yang dimaksudkan dalam penelitian ini yakni hasil belajar siswa
yang diukur dengan menggunakan instrumen tes dan menekankan aspek kognitif
yang harus dicapai oleh siswa. Berpedoman pada taksonomi Bloom dalam
Daryanto (2012: 103), ranah kognitif dibagi menjadi enam, yakni mulai dari C1
(pengetahuan) hingga C6 (evaluasi). Namun dalam penelitian ini, peneliti tidak
menggunakan keenam ranah kognitif yang disebutkan di atas, dikarenakan kurang
mampunya siswa SD untuk berpikir secara abstrak. Dengan menggunakan tes
objektif berupa pilihan ganda dan isian singkat serta tingkat kesukaran yang
berbeda, peneliti bermaksud untuk mengukur tingkat pemahaman siswa terhadap
materi yang telah diajarkan.
e. Mata Pelajaran IPS
Ilmu Pengetahuan Sosial adalah program pendidikan yang mengintegrasikan
secara interdisiplin konsep ilmu-ilmu sosial dan humaniora. Dalam penelitian ini
fokus materi pelajaran IPS yang diajarkan adalah materi tentang Perkembangan
Teknologi. Kompetensi dasar (KD) dari materi tersebut adalah KD 2.3.Mengenal
74
perkembangan teknologi produksi, komunikasi, dan transportasi serta pengalaman
menggunakannya.
f. Siswa Kelas IV Sekolah Dasar
Siswa kelas IV SD berada pada kisaran umur 9-10 tahun atau tahap operasional
konkret. Berdasarkan teori Piaget (dalam Trianto 2013:15), tahap operasional
konkret kemampuan-kemampuan utama yang dimiliki anak yaitu perbaikan dalam
kemampuan untuk berpikir secara logis. Kemampuan-kemampuan baru termasuk
penggunaan operasi-operasi yang dapat balik. Pemikiran tidak lagi sentrasi tetapi
desentrasi, dan pemecahan masalah tidak begitu dibatasi oleh keegosentrisan.
3.6. TEKNIK PENGUMPULAN DATA
Pada dasarnya teknik pengumpulan data adalah penggunaan metode atau
instrumen yang bertujuan untuk memperoleh ukuran, data, ataupun keterangan-
keterangan tentang variabel. Teknik pengumpulan data dalam penelitian ini adalah
dengan penggunaan kuisioner atau angket, observasi, dokumentasi dan tes.
a. Kuisioner atau Angket
Kuisioner atau angket merupakan pengumpulan data yang dilakukan dengan
memberi seperangkat pertanyaanatau pernyataan tertulis kepada responden untuk
dijawabnya (Sugiyono 2010:199). Dalam penelitain ini, angket yang dibuat
bertujuan untuk mengukur motivasi belajar siswa. Arikunto (2010:268)
menjelaskan prosedur yang harus dilakukan sebelum koisioner disusun adalah
sebagai berikut:
a) Merumuskan tujuan yang akan dicapai dengan kuisioner
75
b) Mengidentifikasi variabel yang akan dijadikan sasaran koisioner
c) Menjabarkan setiap variabel menjadi sub-variabel yang lebih spesifik dan
tunggal
d) Menentukan jenis data yang akan dikumpulkan sekaligus untuk menentukan
teknik analisis.
Angket dalam penelitian ini digunakan untuk mengukur motivasi siswa.
Angket ini kami kembangkan dari kajian teori yang ada. Berdasarkan ciri-ciri
motivasi yang dikemukakan oleh Sardiman, dan beberapa refrensi angket motivasi
yang sudah berkembang kami menyusun kisi-kisi dan instrumen angket motivasi
belajar siswa. Angket tersebut berisi pernyataan-pernyataan, yang dibuat dalam
bentuk kalimat positif dan negatif. Pernyataan Angket dibuat dalam bentuk
ceklist. Skala pengukuran yang digunakan adalah skala likert dengan lima pilihan
jawaban.
Tabel 3.2.
Pedoman Penskoran Butir Angket Motivasi
Pilihan Jawaban
Skor
Positif Negatif
Sangat Setuju 5 1
Setuju 4 3
Ragu-ragu 3 3
Tidak Setuju 2 4
Sangat Tidak Setuju 1 5
(Sugiyono, 2012:135)
b. Observasi
76
Arikunto menyebutkan bahwa dalam menggunakan metode observasi, cara
yang paling efektif adalah melengkapinya dengan format atau blangko
pengamatan sebagai instrumen. Format yang disusun berisi item-item tentang
kejadian atau tingkah laku yang digambarkan akan terjadi.
Dalam penelitian ini peneliti tidak terlibat langsung dalam aktivitas guru
dan siswa yang sedang diamati. Observasi yang dilakukan adalah observasi yang
tidak terstruktur, yaitu observasi yang tidak dipersiapkan secara sistematis tentang
apa yang akan diobservasi. Dalam melakukan pengamatan, peneliti tidak
menggunakan instrumen yang telah baku, tetapi hanya berupa rambu-rambu
pengamatan. Data yang hendak diperoleh dari pengamatan ini adalah mengenai
penerapan model pembelajaran Example Non Example dengan media interaktif.
Observasi juga dilakukan guna mendukung data motivasi belajar siswa yang
diperoleh dari pengisian angket.
c. Wawancara
Teknik pengumpulan data dengan wawancara dalam penelitian ini
digunakan untuk mendukung data tentang motivasi belajar dan hasil belajar siswa.
Jenis wawancara yang dilakukan adalah wawancara tidak terstruktur. Menurut
Sugiyono (2012:197) Wawancara tidak tersturktur adalah wawancara yang bebas
dimana peneliti tidak menggunakan pedoman wawancara yang telah tersusun
secara sistematis dan lengkap untuk pengumpulan datanya. Pedoman wawancara
yang digunakan hanya berupa garis-garis besar permasalahan yang ditanyakan.
Wawancara dilakukan kepada guru yang telah melaksanakan pembelajaran, yaitu
77
kepada ibu Sunariyah guru kelas IV SDN Panimbang 03 dan ibu Ely Pujiastuti,
guru Kelas IV SDN Panimbang 01.
d. Dokumentasi
Metode dokumentasi yaitu mencari data mengenai hal-hal atau variabel
yang berupa catatan, transkip, buku, surat kabar, majalah, prasasti, notulen rapat,
agenda dan sebagainya (Arikunto 2010:274). Metode ini peneliti gunakan dalam
mencari data berupa materi yang akan disampaikan dalam penerapan model
pembelajaran Example Non Example dengan media interaktif serta untuk mencari
data siswa kelas IV di Gugus Palapa Kecamatan Cimanggu Kabupaten Cilacap.
e. Tes
Tes digunakan untuk mengukur ada atau tidaknya serta besarnya
kemampuan objek yang diteliti. Instrumen tes dapat digunakan untuk mengukur
kemampuan dasar dan pencapaian atau prestasi (Arikunto 2010:266). Teknik tes
ini peneliti gunakan untuk mengukur hasil belajar siswa. Tes berisi soal-soal
evaluasi yang digunakan untuk alat pretes dan postes yang dibuat sama. Soal
evaluasi yang terdapat dalam instrumen tes ini berupa pilihan ganda (mulitple
choice) dan Isian Singkat.
3.7. UJI COBA INSTRUMEN, VALIDITAS DAN
RELIABILITAS
Menurut Arikunto (2010:203) instrumen penelitian adalah alat atau fasilitas
yang digunakan oleh peneliti dalam mengumpulkan data agar pekerjaannya lebih
mudah dan hasilnya lebih baik, dalam arti lebih cermat, lengkap dan sistematis
78
sehingga lebih mudah diolah. Dalam penelitian ini intrumen yang disiapkan
adalah soal tes, lembar angket, dan rambu-rambu pengamatan.
3.7.1. Uji Coba Instrumen
Arikunto (2010:210) tujuan diadakannya uji coba instrumen adalah
sebagai berikut:
a. Untuk mengetahui tingkat keterpahaman instrumen
b. Untuk mengetahui teknik paling efektif
c. Untuk memperkirakan waktu yang dibutuhkan oleh responden dalam mengisi
angket
d. Untuk mengetahui apakah butir-butir yang tertera dalam angket sudah
memandai dan cocok dalam keadaan lapangan
e. Untuk tujuan keandalan atau keampuhan instrumen.
Instrumen-intrumen penelitian ini diujikan kepada siswa kelas IV SD
Panimbang 05 yang berlokasi di jalan Cikadu, Desa Panimbang, kecamatan
Cimanggu, Kabupaten Cilacap. Hal ini karena SD tersebut memiliki kesamaan
kualitas sekolah, suasana sekolah, kualitas guru dan kualitas siswanya dengan SD
yang dijadikan penelitian.
3.7.2. Validitas
Validitas adalah suatu ukuran yang menunjukan tingkat-tingkat kevalidan
atau kesahihan sesuatu instrumen. Sebuah instrumen dikatakan valid apabila
mampu mengukur apa yang diinginkan dan mengungkap data dari variabel yang
diteliti secara tepat (Arikunto 2010:211).
79
Menurut Sugiyono (2010:177) Ada tiga macam cara pengujian validitas,
yaitu: pengujian validitas konstruk (construct validity), pengujian validitas isi
(content validity), dan pengujian validitas eksternal. Sugiyono (2010:176)
validitas internal instrumen yang berupa tes harus memenuhi validitas konstruksi
dan validitas isi, sedangkan instrument yang digunakan untukk mengukur sikap
cukup memenuhi validitas konstruk.
Wahyono (2012:186) menyebutkan bahwa sebuah item dikatakan sahih
atau valid adalah jika mempunyai dukungan yang kuat terhadap skor total, sebuah
item pertanyaan dikatakan mempunyai validitas jika memiliki tingkat korelasi
yang tinggi terhadap skor total item. Syarat agar dikatakan sahih yaitu: nilai atau
arah korelasi positif dan lebih besar dari r tabel dengan peluang kesalahan tidak
terlalu besar (menurut teori maksimal 5%).
Langkah untuk menguji korelasi dengan menggunakan program SPSS,
adalah sebagai berikut:
1) Masukan data-data ke dalam data editor SPSS;
2) Klik menu Analyze, pilihlah Correlate dan lanjutkan dengan pilihan
Bivariate.
3) Pilih semua variabel disebelah kiri dialog korelasi dan masukan ke kotak
variabel sebelah kanan
4) Klik OK dan perhatikan hasilnya di jendela output SPSS.
(Wahyono, 2012:187-189)
Soal tes yang dipakai pada saat proses penilaian dalam pembelajaran
sebanyak 30 butir soal yang terdiri dari pilihan ganda dan isian singkat. Namun,
80
untuk proses validitas, soal dibuat paralel yang setara cakupan materi dan tingkat
kesulitan soalnya dengan jumlah 50 butir. Setelah dinyatakan layak diujicobakan,
maka dilakukan maka dilakukan uji coba soal kepada 31 siswa kelas IV SD
Negeri Panimbang 05.
Dari perhitungan, diperoleh item soal yang valid sebanyak 35 butir soal dan
tidak valid sebanyak 15 butir soal. Rekapitulasi hasil uji validitas instrumen soal
tes dapat dilihat dari tabel berikut:
Tabel.3.3.
Rekapitulasi Hasil Uji Validitas Instrumen Soal Evaluasi
Keterangan Valid Tidak valid
Nomor soal A1, A2, A3, A4, A5, A6, A7, A10,
A15, A16, A17, A18, A19, A21, A22,
A25, A26, A27, A28, A30, B1, B2,
B3, B6, B7, B8, B9, B11, B12, B13,
B14, B17, B18, B19, B20
A8, A9, A11, A12, A13, A14,
A20. A23, A24, A29, B4, B5,
B10, B15, B16
Jumlah 35 15
Angket motivasi siswa yang dipakai pada untuk mengukur motivasi belajar
siswa terdiri dari 40 butir deskriptor yang diujikan, 32 diantaranya dinyatakan
valid. Dari 32 deskriptor tersebut sudah mewakili semua indikator motivasi
belajar. Uji coba angket motivasi diberikan kepada 31 siswa kelas IV SD Negeri
Panimbang 05. Rekapitulasi hasil uji validitas instrumen angket motivasi belajar
dapat dilihat dari tabel berikut:
Tabel.3.4.
Rekapitulasi Hasil Uji Validitas Angket Motivasi Belajar
Keterangan Valid Tidak valid
Nomor soal 1, 2, 4, 5, 6, 8, 9, 10, 12, 13, 14,
15, 17, 18, 19, 20, 21, 22, 24, 25,
26, 27, 28, 29, 31, 33, 34, 35, 36,
37, 38, 39
3, 8, 11, 16, 23, 30, 32, 40
81
Jumlah 32 8
3.7.3. Reliabilitas
Arikunto (2010:221) menyebutkan bahwa reliabel artinya dapat dipercaya
atau diandalkan, sedangkan reliabilitas dapat berarti bahwa suatu instrumen cukup
dapat digunakan sebagai alat pengumpul data kerena instrumen tersebut sudah
baik.instrumen yang reliabel berarti instrumen cukup baik sehingga mampu
mengungkap data yang bisa dipercaya. Secara umum ada dua jenis pengujian
reliabilitas, yaitu secara internal dan eksternal.
Menurut sugiyono (2010:183) pengujian secara eksternal dapat dilakukan
dengan test-retest (stability), equivalen dan gabungan, secara internal reliabilitas
instrumen dapat diuji dengan menganalisis konsistensi butir-butir yang ada pada
instrumen dengan teknik tersebut. Instrumen yang diuji dengan test-retest
dilakukan dengan cara mencobakan instrumen bebrapa kali pada responden.
Instrumen yang ekuivalen adalah pertanyaan yang secara bahasa berbeda tetapi
maksudnya sama. Reliabilitasnya dapat diukur dengan mengkorelasikan belahan
pertama dan kedua, bila korelasi positif dan signifikan, maka instrumen dapat
dinyatakan reliabel.
Ada beberapa cara yang dapat digunakan untuk menguji reliabilitas
instrumen, salah satunya dengan rumus spearmen brown, yaitu:
Dimana
ri= reliabilitas internal seluruh instrumen
82
rb = korelasi produk momen antara belahan pertama dan kedua
Untuk menentukan apakah instrumen tebsebut reliabel atau tidak, dapat
dilakukan dengan membangdingkan nilai r hitung dengan r tabel. Jika r hitung
lebih besar dari r tabel (rhitung > rtabel) maka instrumen tersebut reliabel. Hasil dari
perhitungan nilai reliabilitas dengan rumus spearmen brown untuk 20 soal pilihan
ganda adalah 0,861 dan untuk 15 soal isian singkat adalah 0,782. Karena jumlah
siswa yang melakukan uji coba sebanyak 31 maka rtabel = 0,355. R hitung lebih
besar dari r tabel Oleh karena itu, dapat disimpulkan bahwa semua item soal
evaluasi reliable dengan kriteria baik dan dapat diterima. Sedangkan hasil
perhitungan nilai reliabilitas untuk 32 item deskriptor angkat motivasi yang telah
dinyatakan valid adalah 0,830 dan lebih besar dari 0,355, sehingga dapat
disimpulkan bahwa instrumen angket motivasi belajar siswa adalah reliabel.
3.7.4. Tingkat Kesukaran Soal Evaluasi
Tingkat kesukaran adalah peluang menjawab benar atau salah soal pada
tingkat kemampuan tertentu yang biasa dinyatakan dalam bentuk indeks (Kusaeri
dan Suprananto 2012:174).
Rumus yang digunakan untuk mencari indeks kesukaran adalah:
Dengan
P = indeks kesukaran
B = banyak siswa yang menjawab soal tersebut dengan betul
JS = jumlah siswa yang mengikuti tes
83
Besarnya indeks kesukaran (difficulty indeks) antara 0,00 sampai dengan
1,0. Soal dengan indeks kesukaran 0,00 menunjukan soal tersebut terlalu sukar,
sebaliknya indeks 1,0 menunjukan soal tersebut terlalu mudah (Daryanto
2012:180).
Tabel 3.5.
Kriteria untuk indeks tingkat kesukaran soal
Range tingkat kesukaran kategori
0,71 – 1,0 Mudah
0,31 – 0,70 Sedang
0,00 – 0,30 Sulit (Kusaeri dan Suprananto 2012:175)
Berdasarkan hasil analisis tingkat kesukaran soal tes tersebut, dapat
diketahui kategori 50 soal yang telah diujicobakan. Dari 50 soal, terdapat 28 soal
yang termasuk kategori mudah, 18 soal kategori sedang, dan 4 soal kategori sulit.
3.7.5. Daya Pembeda
Kusaeri dan Suprananto (2012:175 ) menyebutkan bahwa daya pembeda
soal adalah kemampuan suatu soal untuk membedakan antara siswa yang telah
menguasai materi yang ditanyakan dab suswa yang belum menguasai materi yang
diujikan.
Daya pembeda butir soal memiliki manfaat berikut:
a. meningkatkan mutu setiap soal. Berdasarkan indeks daya pembeda, setiap
butir soal dapat diketahui apakah butir soal itu baik, direvisi atau ditolak;
b. untuk mengetahui seberapa jauh butir soal dapat membedakan kemampuan
siswa. Apabila butir soal tidak dapat membedakan kedua kemampuan siswa
maka butir soal dapt sicurigai beberapa kemungkinan, seperti: kunci jawaban
butir soal tidak tepat, kompetensi yang diukur tidak jelas, pengecoh tidak
84
berfungsi, materi yang ditanyakan terlalu sulit, sebagian besar siswa yang
memahami materi yang ditanyakan berpikir ada salah informasi dalam butir
soalnya.
Cara menentukan daya pembeda (nilai D) untuk kelompok kecil (kurang
dari 100 responden), seluruh kelompok test dibagi dua sama besar, 50% kelompok
atas dan 50% kelompok bawah, sedangkan untuk kelompok besar (lebih dari 100
testee) biasanya hanya diambil kutubnya saja, yaitu 27% skor teratas dengan
sebagai kelompok atas dan 27% skor terbawah sebagai kelompok bawah.
Rumus mencari D
(Daryanto 2012:186)
Dengan
J = jumlah peserta tes
JA = banyak siswa kelompok atas
JB = banyak siswa kelompok bawah
BA = banyak peserta kelompok atas yang menjawab benar
BB = banyak peserta kelompok bawah yang menjawab benar
D = indeks Daya pembeda atau indeks diskriminasi
Tabel 3.6 Kriteria daya pembeda
No. Range daya pembeda Kategori
1. 0,40-1,00 Sangat memuaskan
2. 0,30 – 0,39 Memuaskan
3. 0,20 – 0,29 tidak memuaskan
4. 0,00 – 0,19 Sangat tidak memuaskan
(Kusaeri dan Suprananto 2012:177)
Berdasarkan hasil perhitungan manual, dari 50 soal uji coba diketahui 11
soal berdaya beda jelek, 21 soal berdaya beda cukup, 16 soal berdaya beda baik,
dan 2 soal berdaya beda baik sekali.
85
3.8. ANALISIS DATA
3.8.1. Analisis Data Awal/Uji Persyaratan Analisis
Analisis data dalam penelitian ini dilakukan dengan menggunakan bantuan
dari program aplikasi komputer SPSS Sstatistical Programfor Social Science).
SPSS adalah salah satu software aplikasi dalam komputer yang memiliki menu
khusus untuk mempermudah mempersiapkan perhitungan sebuah metode
statistika (Santoso, 2001:10). Analisis tahap awal dilakukan sebelum penelitian
dilaksanakan. Tujuannya yaitu untuk mengetahui kemampuan awal antara
kelompok kontrol dan kelompok eksperimen, apakah kedua kelompok memiliki
kesamaan varians atau tidak, dan apakah kedua kelompok memiliki perbedaan
rata-rata yang signifikan atau tidak.
a. Uji Normalitas
Gunawan (2013:70) menyebutkan bahwa Uji Normalitas data
dimaksudkan untuk memperlihatkan bahwa data sempel berasal dari populasi
yang berdistribusi normal. Menurut Santoso (2001:94-95) Langkah untuk uji
normalitas data adalah sebagai berikut:
1) buka file deskriptif
2) dari menu analiyze, descriptive statistic, lalu explore
3) isi dependent list atau nama variabel yang akan diuji.
86
4) Display atau pilihan output yang akan ditampilkan, yang bisa berupa
output statistik atau grafik (plot). Oleh kerena hanya akan menguji
normalitas data, pilih plots.
5) Klik pada pilihan normality plot with tests
6) Non aktifkan pilihan stem and leaf
7) pilih none pada bagian boxplots
8) Tekan tombol continue
9) Klik Ok
Uji normalitas dengan menggunakan program SPSS, menghasilkan 3
jenis keluaran, yaitu processing summary, descriptives, test of Normality, dan
Q-Q plots. Untuk keperluan penelitian umumnya hanya diperlukan keluaran
berupa test of Normality. Normalitas dipenuhi jika hasil uji tidak signifikan
untuk suatu taraf signifikansi (a) tertentu (biasanya a = 0,05 atau a = 0,01).
Sebaliknya, jika hasil uji signifikan maka normalitas data tidak terpenuhi. Cara
mengetahui signifikan atau tidak signifikan hasil uji normalitas adalah dengan
memperhatikan bilangan pada kolom signifikansi (Sig.) untuk menetapkan
kenormalan, kriteria yang berlaku adalah sebagai berikut:
1) Tetapkan taraf signifikan uji, misalnya a = 0,05
2) Bandingkan p dengan taraf signifikan si yang diperoleh
3) Jika signifikansi yang diperoleh > a, maka sampel berasal dari populasi
yang berdistribusi normal
4) Jika signifikansi yang diperoleh < a, maka sampel bukan berasal dari
populasi yang berdistribusi normal
87
b. Uji homogenitas
Arikunto (2010: 363) menyebutkan bahwa homogenitas beberapa bagian
sampel adalah seragam tidaknya variansi sampel-sampel yang diambil dari
populasi yang sama. Pengujian homogenitas menjadi sangat penting apabila
peneliti bermaksud melakukan generalisasi untuk hasil penelitiannya serta
penelitian yang data penelitian nya diambil dari kelompok yang terpisah yang
berasal dari satu populasi.
Berikut adalah langkah untuk menguji kehomogenan data sampel Y
berdasarkan pengelompokan data X dengan SPSS:
1) Buka file data yang akan dianalisis
2) Pilih menu analyze – descriptives statistics – explore pilih y sebagai
dependen list dan x sebagai factor list, catatan: untuk homogenitas uji
beda, x adalah kode kelompok
3) Klik tombol plots
4) Pilih lavene test, untuk untransformed
5) Klik continue, lalu klik OK
(Gunawan 2013:
Untuk keperluan penelitian, pada umumnya hanya perlu keluaran test of
homogenity of variance. Kehomogenan dipenuhi jika hasil uji tidak signifikan
untuk taraf signifikansi (a) tertentu (biasanya a = 0,05 atau a = 0,01). Sebaliknya
jika hasil uji signifikan maka kehomogenan tidak dipenuhi. Pada kolom Sig.
terdapat nilangan yang menunjukan taraf signifikansi yang diperoleh. Untuk
menetapkan homogenitas digunakan pedoman sebagai berikut:
88
1) Tetapkan taraf signifikansi uji, misalnya a = 0,05
2) Bandingkan p dengan taraf signifikansi yang diperoleh
3) Jika signifikansi yang diperoleh > a, maka variansi setiap sampel sama
(homogen)
4) Jika signifikansi yang diperoleh < a, maka variansi setiap sampel tidak
sama (tidak homogen)
3.8.2. Analisis Data Akhir
Uji beda adalah alat statistik unyuk menguji hipotesis penelitian yang
menguji hipotesis penelitian yang bertujuan untuk mengetahui perbedaan satu,
dua, atau lebih variabel penelitian.
Wahyono (2012:99) menyebutkan bahwa analisa Independent sample t test
metupakan analisa yang digunakan untuk mengui dua rata-rata dari dua sampel
yang saling independent atau tidak berkaitan. Langkah untuk melakukan analisa
tersebut adalah sebagia berikut:
1) Buka aplikasi SPSS yang sudah terpasang pada komputer
2) Masukan data yang mau dinalalisis pada worksheet data view;
3) Pilih menu analyze - compare mean - independent sample t test;
4) Masukan nilai tes yang akan diuji pada kotak test variabel dan kelompok data
pada kotak dialog Grouping Variabel;
5) Klik define group lalu isikan 1 pada group 1 dan 2 pada group 2
6) Klik continue, lalu lihat pada output (hasil) analisis,
Ada dua tahapan analisis yang harus dilakukan yaitu : Pertama menguji
apakah asumsi variance populasi kedua sampel tersebut sama (equal variance
89
assumed) ataukah berbeda (equal variances not assumed) dengan melihat levene’s
test for equality of variance; Kedua melihat nilai t test untuk menentukan apakah
terdapat perbedaan nilai rata-rata secara signifikan.
Aturan pengambilan keputusan: Jika p (sig.) yang diperoleh lebih besar
daripada 0,05, maka Ho diterima, sebaliknya tolak Ho. Denga melihat nilai sig.
pada Levene’s test for Equality of Variance, terlihat bahwa p > 0,05, sehingga
dapat dikatakan bahwa variance kedua kelompok tidak berbeda atau sama.
Sedangkan jika nilai sig. pada test qualityt for mean diperoleh nilai p < 0,05.
Sehingga dapat disimpulkan rata-rata tidak berbeda secara signifikan.
90
BAB IV
HASIL DAN PEMBAHASAN
4.1. HASIL PENELITIAN
4.1.1. Deskripsi Nilai Pretest
Pretest atau tes awal dilakukan pada awal pertemuan, sebelum proses
pembelajaran dilaksanakan yang bertujuan untuk mengukur kemampuan awal
siswa. Pretest diberikan kepada kelas eksperimen maupun kelas kontrol. Pretest
yang dikerjakan berbentuk soal evaluasi. Soal evluasi tersebut juga digunakan
untuk mengukur kemampuan siswa setelah perlakuan (postest). Hasil analisis
deskriptif dari data nilai pretest siswa kelas kontrol dan eksperimen dapat dilihat
dari tabel berikut:
Tabel 4.1.
Distribusi Nilai Pretest
Kelas Keterangan Nilai
Kontrol Rata-rata (Mean) 64,77
Nilai tengah (Median) 66,00
Nilai yang paling sering muncul (Modus) 68,00
Ragam (Variance) 108,50
Simpangan Baku (Standard Deviasion) 10,42
Nilai terrendah (Minimun) 36,00
Nilai Tertinggi (Maximum) 82,00
Jangkauan (Range) 46,00
Eksperimen Rata-rata (Mean) 64,93
Nilai tengah (Median) 64,00
Nilai yang paling sering muncul (Modus) 64,00
Ragam (Variance) 118,07
Simpangan Baku (Standard Deviasion) 10,87
Nilai terrendah (Minimun) 32,00
Nilai Tertinggi (Maximum) 82,00
Jangkauan (Range) 50,00 Sumber: Data Primer diolah, 2016
91
Dari tabel 4.1. Distribusi nilai pretes dapat kita ketahui hasil statistik
deskripif dari nilai pretes pada kelas kontrol dan kelas eksperimen. Rata-rata atau
ukuran pusat data dari nilai pretes kelas kontol adalah 64,77 sedangkan pada
kelas eksperimen adalah 64,93. Nilai tengah dari data setelah diurutkan dari nilai
pretes pada kelas kontrol adalah 66,00, dan 64,00 pada kelas eksperimen. Nilai
yang paling sering muncul (modus) pada kelas kontrol adalah 68,00 dan 64,00
pada kelas eksperimen. Ragam (variance) ukuran penyebaran data nilai pretest
pada kelas kontrol adalah 108,50 dan 118,07 pada kelas eksperimen. Rata-rata
penyimpangan data dari rata-ratanya (simpangan baku) dari nilai pretes kelas
kontrol adalah 10,42 dan 10,87 pada kelas eksperimen. Nilai pretes terrendah di
kelas kontrol adalah 36,00 dan 32,00 di kelas eksperimen. Sedangkan nilai pretes
tertinggi di kelas kontrol adalah 82,00 dan 82,00 di kelas eksperimen. Sedangkan
jarak antara nilai tertinggi dan terrendah di kelas kontrol adalah 46 dan 50 di kelas
eksperimen.
4.1.2. Deskripsi Nilai Postest
Postes atau tes akhir dilakukan pada pertemuan terakhir, setelah proses
pembelajaran dilaksanakan yang bertujuan untuk mengukur kemampuan akhir
siswa. Postest diberikan kepada kelas eksperimen maupun kelas kontrol. Postest
yang dikerjakan berbentuk soal evaluasi. Soal evluasi tersebut juga digunakan
untuk mengukur kemampuan awal siswa (pretest). Hasil analisis deskriptif dari
data nilai postest siswa keas kontrol dan eksperimen dapat dilihat dari tabel
berikut :
92
Tabel 4.2.
Distribusi Nilai Postest
Kelas Keterangan Nilai
Kontrol Rata-rata (Mean) 72,00
Nilai tengah (Median) 73,00
Nilai yang paling sering muncul (Modus) 72,00
Ragam (Variance) 135,36
Simpangan Baku (Standard Deviasion) 11,63
Nilai terrendah (Minimun) 40,00
Nilai Tertinggi (Maximum) 88,00
Jangkauan (Range) 48,00
Eksperimen Rata-rata (Mean) 78,79
Nilai tengah (Median) 78,00
Nilai yang paling sering muncul (Modus) 68,00
Ragam (Variance) 102,32
Simpangan Baku (Standard Deviasion) 10,12
Nilai terrendah (Minimun) 54,00
Nilai Tertinggi (Maximum) 94,00
Jangkauan (Range) 40,00 Sumber: Data Primer diolah, 2016
Dari tabel 4.2. Distribusi nilai postest dapat kita ketahui hasil statistik
deskripif dari nilai postest pada kelas kontrol dan kelas eksperimen. Rata-rata atau
ukuran pusat data dari nilai postes kelas kontol adalah 72,00, sedangkan pada
kelas eksperimen adalah 78,79. Nilai tengah dari data setelah diurutkan dari nilai
postes pada kelas kontrol adalah 73,00, dan 78,00 pada kelas eksperimen. Nilai
yang paling sering muncul (modus) pada kelas kontrol adalah 72,00 dan 68,00
pada kelas eksperimen. Ragam (variance) ukuran penyebaran data nilai postest
pada kelas kontrol adalah 135,36 dan 102,32 pada kelas eksperimen. Rata-rata
penyimpangan data dari rata-ratanya (simpangan baku) dari nilai postes kelas
kontrol adalah 11,63 dan 10,12 pada kelas eksperimen. Nilai postes terrendah di
93
kelas kontrol adalah 40,00 dan 54,00 di kelas eksperimen. Sedangkan nilai postes
tertinggi di kelas kontrol adalah 88,00 dan 94,00 di kelas eksperimen. Sedangkan
jarak antara nilai tertinggi dan terrendah di kelas kontrol adalah 48,00 dan 40,00
di kelas eksperimen.
4.1.3. Deskripsi Motivasi Belajar Siswa
Pengukuran motivasi belajar siswa dilakukan dengan mentabulasi hasil
pengisian angket motivasi setelah pelaksanaan pembelajaran selesai. Angket
motivasi tersebut diisi oleh siswa pada kelas kontrok dan kelas eksperimen.
Gambaran hasil pengukuran motivasi belajar siswa dapat dilihat dari tabel berikut
Tabel 4.3.
Distribusi Motivasi Belajar Siswa
Kelas Keterangan Nilai
Kontrol Rata-rata (Mean) 124,85
Nilai tengah (Median) 127,00
Nilai yang paling sering muncul (Modus) 127,00
Ragam (Variance) 46,29
Simpangan Baku (Standard Deviasion) 6,80
Nilai terrendah (Minimun) 110,00
Nilai Tertinggi (Maximum) 138,00
Eksperimen Rata-rata (Mean) 129,43
Nilai tengah (Median) 131,00
Nilai yang paling sering muncul (Modus) 133,00
Ragam (Variance) 84,18
Simpangan Baku (Standard Deviasion) 9,175
Nilai terrendah (Minimun) 110,00
Nilai Tertinggi (Maximum) 150,00 Sumber: Data Primer diolah, 2016
Dari tabel 4.3. Distribusi Motivasi Belajar Siswa dapat kita ketahui hasil
statistik deskripif dari pengukuran motivasi belajar siswa pada kelas kontrol dan
kelas eksperimen. Rata-rata atau ukuran pusat data dari motivasi belajar siswa
pada kelas kontol adalah 124,85 sedangkan pada kelas eksperimen adalah 129,43.
94
Nilai tengah dari data setelah diurutkan dari motivasi siswa pada kelas kontrol
adalah 127 dan 139 pada kelas eksperimen. Nilai yang paling sering muncul
(modus) pada kelas kontrol adalah 127 dan 131 pada kelas eksperimen. Ragam
(variance) ukuran penyebaran data motivasi siswa pada kelas kontrol adalah 46,29
dan 84,18 pada kelas eksperimen. Rata-rata penyimpangan data dari rata-ratanya
(simpangan baku) dari nilai pretes kelas kontrol adalah 6,89 dan 9,17 pada kelas
eksperimen. Hasil pengukuran motivasi belajar terrendah di kelas kontrol sama
dengan kelas eksperimen yaitu 110. Sedangkan hasil pengukuran motivasi belajar
tertinggi di kelas kontrol adalah 138 dan 150 di kelas eksperimen.
4.1.4. Deskrispsi Pelaksanaan Pembelajaran
Pelaksanaan pembelajaran dalam penelitian ini dilaksanakan dalam empat
pertemuan pada masing-masing kelas, baik kelas kontrol maupun kelas
eksperimen. Pada kelas eksperimen pembelajran dilaksanakan dengan
menerapkan model Examples Non Examples dengan media interkatif Power
Point. Sedangkan pada kelas kontrol guru menggunakan metode pembelajaran
yang digunakan sehari-hari yaitu metode konvensional ceramah dengan bantuan
media CD Pembelajaran.
Pelaksanaan pembelajaran di kelas eksperimen dan kelas kontrol memiliki
beberapa perbedaan dan kesamaan. Tujuan dalam kedua kelas tersebut adalah
sama yaitu akan belajar tentang pokok bahasan atau fokus materi perkembangan
teknologi. Tujuan pembelajaran yang lebih terperinci dapat dilihat dalam lampiran
RPP.
95
Aktivitas siswa kelas eksperimen sedikit berbeda dengan siswa kelas
kontrol. Pada kelas eksperimen, siswa melakukan pengamatan gambar dan
memperhatikan penjelasan guru. Namun pada kelas kontrol siswa memperhatikan
penjelasan guru. Baik siswa di kelas eksperimen dan kelas kontrol, sama-sama
melakukan diskusi kelompok dan mengoperasika media interaktif. Akan tetapi
jenis media yang digunakan dalam kelompok tersebut adalah berbeda.
Peran guru dalam pembelajaran sangat penting. Kedua guru baik guru di
kelas eksperimen dan kelas kontrol sudah melaksanakan pembelajaran susuai
dengan RPP yang telah disusun. Guru-guru tersebut dapat menarik perhatian
siswa dan mengarahkan siswa dalam melaksanakan pembelajaran dan memahami
isi materi yang disampaikan.
Pola aturan dan interkasi di kedua kelas sudah berjalan dengan teratur.
Guru mengarahkan dan siswa melaksanakan. Namun pola umum atau strategi
pembelajaran yang digunakan berbeda. Kelas eksperimen menerapkan model
Example Non Example dan kelas kontrol menerapkan metode konvensional
ceramah.
Batas waktu yang di tetapkan adalah 2 kali 35 menit tiap satu pertemuan.
Pertemuan pertama di kedua kelas, pembelajaran berlangsung melebihi batas
waktu yang telah ditentukan. Hal ini dikarenakan siswa belum terbiasa
menggunakan alat komputer. Namun pada pertemuan kedua dan ketiga, siswa
sudah terbiasa dan berani menggunakan perangkat komputer yang tersedia.
Pada kelas eksperimen dan kelas kontrol evaluasi pembelajaran tiap
pertemuan dilakukan secara lisan setelah pembelajaran berlangsung dengan
96
mengulas dan menyimpulkan materi oleh guru bersama dengan siswa. Untuk
evaluasi secara keseluruhan dilaksanakan dalam pertemuan berbeda setelah semua
pembalajaran disampaikan.
4.1.5. Analisis Data Awal/ Uji Prasayat
4.1.5.1. Uji Normalitas Data
Uji normalitas dilakukan untuk melihat distribusi data, berdistribusi
normal atau tidak. Uji normalitas bertujuan untuk menentuan teknik analisis data
yang akan digunakan. Apabila data normal, maka peneliti menggunakan teknik
parametrik. Uji normalitas menggunakan program SPSS. Keluaran Hasil uji
normalitas kelas kontrol dan kelas eksperimen disajikan pada tabel sebagai
berikut.
Tabel 4.4.
Uji Normalitas Data Nilai Pretest Siswa
Kelas Kolmogorov Smirnov Shapiro Wilk
Statistic Df Sig. Statistic df Sig.
eksperimen
kontrol
0,119
0,086
28
26
0,200*
0,200*
0,932
0,966
28
26
0,071
0,516 Sumber: Data Primer diolah, 2016
Normalitas dipenuhi jika hasil uji tidak signifikan untuk suatu taraf
signifikasi (a) tertentu (Biasanya a = 0.05 atau 0.01). Sebaliknya, jika hasil uji
signifikan maka normalitas tidak terpenuhi. Cara mengetahui signifikan atau tidak
signifikan hasil uji normalitas adalah dengan memperhatikan bilangan pada kolom
signifikansi (Sig.). Pada hasil di atas diperoleh taraf signifikansi dan untuk
kelompok eksperimen adalah 0,200 pada hasil tes dengan analisis Kolmogorov
Smirnov dan 0,071 pada hasil tes dengan analisis Shapiro Wilk keduanya
97
menunjukan hasil yang lebih besar dari taraf signifikasn 0,05. Dengan demikian,
data nilai pretest kelas eksperimen berdistribusi normal. Pada kelas kontrol nilai
signifikansinya adalah 0,200 dan 0,516lebih besar dari 0,05, hal ini berarti nilai
pretest pada kelas kontrol juga berdistribusi normal.
Tabel 4.5.
Uji Normalitas Data Nilai Postest Siswa
Kelas Kolmogorov Smirnov Shapiro Wilk
Statistic Df Sig. Statistic df Sig.
eksperimen
kontrol
0,119
0,163
28
26
0,200
0,075
0,956
0,933
28
26
0,285
0,90
Sumber: Data Primer diolah, 2016
Berdasarkan Tabel 4.5. terlihat bahwa signifikasi skor postest kelas
eksperimen yaitu 0,200 atau 0,285 lebih besar dari 0,05 yang berarti data
berdistribusi normal. Pada kelas kontrol nilai signifikansinya adalah 0,075 dan
0,090 lebih besar dari 0,05, hal ini berarti nilai postest pada kelas kontrol juga
berdistribusi normal.
Tabel 4.6.
Uji Normalitas Data Motivasi Belajar Siswa
Kelas Kolmogorov Smirnov Shapiro Wilk
Statistic df Sig. Statistic df Sig.
eksperimen
kontrol
0,116
0,163
28
26
0,200
0,075
0,968
0,962
28
26
0,531
0,429
Sumber: Data Primer diolah, 2016
Berdasarkan Tabel 4.6 terlihat bahwa signifikasi skor motivasi siswa
kelas eksperimen yaitu 0,200 atau 0,531 lebih besar dari 0,05 yang berarti data
berdistribusi normal. Pada kelas kontrol nilai signifikansinya adalah 0,075 atau
0,429 lebih besar dari 0,05, hal ini berarti skor motivasi siswa pada kelas kontrol
juga berdistribusi normal.
98
4.1.5.2. Uji Homogenitas Data
Uji homogenitas dilakukan untuk mengetahui terdapat kesamaan varian
atau tidak pada suatu populasi. Apabila varian yang dimiliki oleh sampel yang
bersangkutan tidak jauh berbeda, maka data sampel cukup homogen dan dapat
digeneralisasikan. Uji homogenitas data menggunakan SPSS, disajikan dalam
tabel sebagai berikut.
Tabel 4.7.
Uji Homogenitas Data penelitian
Levene Statistic df 1 df 2 Sig.
Pretest Based on Mean 0,011 1 52 0,918
Based on Median 0,013 1 52 0,908
Based on trimmed mean 0,23 1 52 0,881
Postes Based on Mean 0,036 1 52 0,850
Based on Median 0,048 1 52 0,828
Based on trimmed mean 0,031 1 52 0,860
Motivasi Based on Mean 2,131 1 52 0,150
Based on Median 2,146 1 52 0,149
Based on trimmed mean 2,152 1 52 0,148 Sumber: Data Primer diolah, 2016
Interpretasi dilakukan dengan memilih salah satu statistik, yaitu statistik
yang didasarkan pada rata-rata (Based on Mean). Kehomogenan dipenuhi jika
hasil uji signifikansi yang diperoleh lebih dari a (a = 0.05 atau 0.01). Dari tabel
4.6. dapat diketahui signifikasi pada nilai postest adalah 0,850 atau lebih besar
dari 0,05. Sehingga dapat disimpulkan bahwa varian nilai pretes siswa kelas
kontrol dan kelas eksperimen adalah homogen. Signifikasi pada nilai postest
adalah 0,918 atau lebih besar dari 0,05, dengan demikian varian nilai postes siswa
kelas kontrol dan kelas eksperimen adalah homogen. Sedangkan signifikasi pada
skor motivasi siswa adalah 0,150 atau lebih besar dari 0,05. Hali ini menunjukan
99
bahwa varian skor motivasi siswa kelas kontrol dan kelas eksperimen adalah
homogen.
4.1.6. Analisis Data Akhir/Uji Hipotesis
Uji hipotesis dilakukan untuk mengetahui apakah model pembelajaran
Examples Non Examples dengan Media Interaktif efektif terhadap hasil belajar
siswa. Keefektifan tersebut dapat dilihat dari adanya perbedaan hasil dan motivasi
belajar siswa yang dikenai model pembelajaran Examples Non Examples dengan
Media Interaktif dibanding dengan hasil belajar siswa yang dikenai pembelajaran
dengan metode pembelajaran konvensional dengan media CD pembelajaran .
4.1.6.1. Uji Beda Rata-rata Nilai Pretest
Uji perbedaan rata-rata nilai postest kedua kelas menggunakan
independent samples t-test dengan bantuan program SPSS. Hipotesisnya yang
akan diuji adalah sebagai berikut:
Ho : Tidak terdapat perbedaan rata-rata nilai pretest siswa kelas eksperimen dan
kelas kontrol
Ha : Terdapat perbedaan rata-rata nilai pretest siswa kelas eksperimen dan kelas
kontrol
Tabel 4.8.
Uji Perbedaan Rata-rata Nilai Pretest
Kelas Mean Difference
mean
t
hitung
df Sig. (2-
tailed)
Interpretasi
Eksperimen 64,92 4,79 0,055 52 0,956 Ho
diterima Kontrol 64,77 Sumber: Data Primer diolah, 2016
Berdasarkan tabel 4.8 diketahui bahwa harga t-hitung 0,055 lebih kecil
dibandingkan dengan harga t-tabel yaitu 2,005 (0,055 < 2,005) dan signifikansi
100
(0,956 > 0,05), artinya Ho diterima dan Ha ditolak. Ho diterima berarti tidak ada
perbedaan rata-rata nilai pretest siswa kelas eksperimen dan kelas kontrol. Rata-
rata kelas eksperimen sama dengan rata-rata kelas kontrol.
4.1.6.2. Uji Beda Rata-rata Nilai Postest
Uji perbedaan rata-rata nilai postest kedua kelas menggunakan
independent samples t-test dengan bantuan program SPSS. Hipotesisnya yang
akan diuji adalah sebagai berikut:
Ho : Tidak terdapat perbedaan rata-rata nilai postest siswa kelas eksperimen dan
kelas kontrol
Ha : Terdapat perbedaan rata-rata nilai postest siswa kelas eksperimen dan kelas
kontrol
Hasil pengujian perbedaan rata-rata nilai postes dapat terlihat dalam tabel
sebagai berikut:
Tabel 4.9.
Uji Perbedaan Rata-rata Nilai Postest
Kelas Mean Difference
mean
t
hitung
df Sig. (2-
tailed)
Interpretasi
Eksperimen 78,79 4,79 2,292 52 0,026 Ha
diterima Kontrol 72,00 Sumber: Data Primer diolah, 2016
Berdasarkan tabel 4.11, diketahui bahwa harga t-hitung 2,292 lebih besar
dibandingkan dengan harga t-tabel yaitu 2,005 (2,292 ˃ 2,005) dan signifikansi
(0,026 ˂ 0,05), artinya Ha diterima dan Ho ditolak. Ha diterima berarti ada
101
perbedaan rata-rata nilai postest siswa kelas eksperimen dan kelas kontrol. Rata-
rata kelas eksperimen lebih tinggi dari pada rata-rata kelas kontrol dengan
perbedaan rata-rata 4,79. Perbedaan rata-rata yang cukup besar menunjukkan
bahwa model pembelajaran examples non examples dengan media interaktif
efektif digunakan pada pembelajaran IPS siswa SD kelas IV khususnya pada
pokok bahasan perkembangan teknologi.
4.1.6.3. Uji Beda Rata-rata Motivasi Belajar
Uji perbedaan rata-rata skor motivasi belajar kedua kelas menggunakan
independent samples t-test dengan bantuan program SPSS. Hipotesisnya yang
akan diuji adalah sebagai berikut:
Ho : Tidak terdapat perbedaan rata-rata motivasi belajar siswa kelas eksperimen
dan kelas kontol
Ha : Terdapat perbedaan rata-rata motivasi belajar siswa kelas eksperimen dan
kelas kontol
Hasil pengujian perbedaan rata-rata motivasi belajar siswa dapat terlihat
dalam tabel sebagai berikut:
Tabel 4.10.
Uji Perbedaan Rata-rata Motivasi Belajar Siswa
Kelas Mean Difference
mean
t
hitung
df Sig. (2-
tailed)
Interpretasi
Eksperimen 129,43 0,14 2,094 52 0,041 Ha
diterima Kontrol 124,85
Sumber: Data Primer diolah, 2016
Berdasarkan tabel 4.10, diketahui bahwa harga t-hitung 2,094 lebih besar
dibandingkan dengan harga t-tabel yaitu 2,005 (2,094 ˃ 2,005) dan signifikansi
(0,041 ˂ 0,05), artinya Ha diterima dan Ho ditolak. Ha diterima berarti ada
102
perbedaan rata-rata motivasi belajar siswa kelas eksperimen dan kelas kontol.
Rata-rata kelas eksperimen lebih tinggi dari pada rata-rata kelas kontrol dengan
perbedaan rata-rata 4,58. Perbedaan rata-rata yang cukup untuk menunjukkan
bahwa model pembelajaran examples non examples dengan media interaktif
efektif terhadap motivasi belajar siswa SD kelas IV pada pembelajaran IPS
khususnya pada pokok bahasan perkembangan teknologi.
4.1.6.4. Uji Beda Nilai Pretest dan Postest
Uji perbedaan rata-rata nilai pretest dan postest pada kedua kelas
menggunakan paired samples t-test dengan bantuan program SPSS . hal ini
bertujuan untuk menguji hipotesis sebagai berikut:
Ho : Rata-rata nilai siswa pada kelas eksperimen tidak mengalami peningkatan
setelah mengikuti pembelajaran dengan metode Example Non Example dengan
media interaktif.
Ha : Rata-rata nilai siswa pada kelas eksperimen mengalami peningkatan setelah
mengikuti pembelajaran dengan metode Example Non Example dengan media
interaktif.
Tabel 4.11.
Uji Perbedaan Rata-rata Pretes dan Postes Kelas Ekaperimen
Mean Difference
mean
t hitung Df Sig. (2-
tailed)
Interpretasi
Pretest 64,93 -13,86 -13,899 27 0,000 Ha
diterima postes 78,79 Sumber: Data Primer diolah, 2016
Berdasarkan tabel 4.11, diketahui bahwa harga t-hitung 13,899 lebih
besar dibandingkan dengan harga t-tabel yaitu 2,005 (13,899 ˃ 2,005) dan
signifikansi (0,000 ˂ 0,05), artinya Ha diterima dan Ho ditolak. Ha diterima
103
berarti ada perbedaan rata-rata nilai pretes dan postes siswa pada kelas
eksperimen. Nilai t-hitung negatif menunjukkan bahwa rata-rata nilai postes lebih
baik dari pada nilai pretas dengan perbedaan rata-rata 13,86. Hal ini menunjukan
bahwa model pembelajaran examples non examples dengan media interaktif
efektif digunakan untuk meningkatkan hasiil belajar kognitif siswa kelas IV SD
pada mata pelajaran IPS khususnya pokok bahasan perkembangan teknologi.
4.2. Pembahasan
4.2.1. Pemaknaan Temuan
Dalam penelitian ini, untuk mengetahui pengetahuan awal siswa tentang
materi yang akan diajarkan, peneliti melakukan pretest sebelum perlakuan
diberikan. Hasil pretest menunjukkan bahwa skor pengetahuan awal siswa kelas
eksperimen dan kelas kontrol cenderung sama, yaitu data berdistribusi normal
serta memiliki varians yang homogen atau tidak berbeda secara signifikan. Hal ini
menunjukkan bahwa tidak ada perbedaan rata-rata pengetahuan awal siswa antara
kelas kontrol dan kelas eksperimen sebelum pemberian perlakuan.
Sebelum pelaksanaan perlakuan, antara kelas eksperimen dan kelas
kontrol dilakukan pengontrolan variabel. Variabel yang dikontrol dalam
penelitian ini yaitu kemampuan belajar, sekolah, jumlah pertemuan, fasilitas
sekolah serta materi pembelajaran. Pengontrolan kemampuan belajar didapatkan
dari skor prtest. Berdasarkan pretest yang dilakukan, didapatkan hasil rata-
rata skor yang hampir sama antara kelas eksperimen dan kelas kontrol. Kelas
eksperimen maupun kelas kontrol berada pada gugus yang sama yaitu Gugus
Palapa, namun pada sekolah yang berbeda. SDN Panimbang 03 sebagai kelas
104
eksperimen dan SDN Panimbang 01 sebagai kelas kontrol. Jumlah pertemuan
kelas kontrol dan kelas eksperimen juga harus sama, pembelajaran kedua kelas
dilaksanakan sebanyak tiga kali pertemuan untuk perlakuan. Fasilitas sekolah
berkaitan dengan media pembelajaran yang digunakan cenderung sama. Pada
kedua kelas menggunakan bebrapa perangkat komputer untuk menampilkan dan
pengoperasian media interaktif pada kelas eksperimen dan CD pembelajaran pada
kelas kontrol. Namun pada kelas eksperimen menggunakan media gambar yang
ditayangkan pada LCD. Materi pembelajaran kedua kelas yaitu tentang
Perkembangan teknologi.
Pengontrolan variabel berfungsi untuk meminimalisasi variabel lain yang
mungkin akan berpengaruh selama perlakuan sehingga hasil belajar dan motivasi
siswa pada siswa SD kelas IV diakibatkan dari perlakuan yaitu model
pembelajaran examples non examples dengan media interaktif bukan dikarenakan
variabel pengganggu yang lain.
Menurut Hamdani (2011:55) untuk mengukur efektivitas adalah dengan
menentukan transferbilitas (kemampuan memindahkan) prinsip-prinsip yang
dipelajari, jika kemampuan mentranfer inforamasi atau skill yang dipelajari lebih
besar dibanding strategi lain, strategi tersebut lebih efektif untuk pencapaian
tujuan. Sejalan dengan hal tersebut, posttest ditujukan untuk mengukur
kemampuan akhir siswa sebagai hasil belajar dalam ranah kognitif siswa. Skor
hasil belajar siswa pada kelas kontrol dan kelas eksperimen berdistribusi normal
dan memiliki varians yang homogen. Setelah melakukan uji normalitas dan
homogenitas, dilanjutkan dengan uji perbedaan rata-rata menggunakan
105
independent samples t-test untuk menjawab hipotesis. Hasilnya menunjukkan
bahwa terdapat perbedaan rata-rata nilai akhir siswa antara kelas kontrol dan
kelas eksperimen setelah pemberian perlakuan. Sama halnya dengan hasil
pengukuran motivasi belajar siswa menggunakan angket menunjukan adanya
perbedaan antara motivasi belajar siswa pada kelas eksperimen dan kelas kontrol.
Menurut Huda (2014:215) Strategi Example Non Example ditunjukan
untuk mengajarkan siswa dalam belajar memahami dan menganalisis sebuah
konsep. Konsep meruapakan tingkatan kedua dari tiga struktur Ilmu sosial yang
disebutkan Savage dan Amstrong (dalam Taneo dkk 2010:3.111).. Menurut
Trianto (2013:185) disebutkan bahwa langkah untuk mengajarkan konsep sdapat
dilakukan dengan pemberian bantuan, bantuan tersebut dapat berupa inti isi, ciri-
ciri pokok, contoh dan bukan contoh. Dengan demikian model Example Non
Example merupakan model pembelajaran yang sesuai untuk mengajarkan konsep
IPS kepada siswa. Hal tersebut juga didukung oleh penelitian sebelumnya oleh
Nolpin Sungudek yang menunjukan bahwa penggunaan model Exaample non
Example dapat meningkatkan hasil belajar siswa kelas V SD ada mata pelajaran
IPS.
Penelitian dari Gullam Hamdu dan Lisa Agustina, menunjukan adanya
hubungan antara motivasi dan hasil belajar siswa SD. Jamaris (2013:170)
mendefinisikan motivasi sebagai suatu tenaga yang mendorong dan mengarahkan
perilaku manusia untuk mencapai tujuan yang akan dicapainya.
4.2.2. Implikasi Hasil Penelitian
4.2.2.1. Implikasi Teoritis
106
Hasil penelitian membuktikan bahwa model Example Non Example
dengan media Interaktif efektif terhadap hasil belajar kognitif dan motivasi belajar
siswa. Pelaksanaan penelitian menunjukan bahwa efektivitas model pembelajaran
examples non examples dengan media interaktif pada pembelajaran IPS sesuai
dengan penjabaran model pembelajaran examples non examples menurut ahli.
Model examples non examples merupakan salah satu model pembelajaran yang
digunakan untuk meningkatkan hasil belajar siswa. Hamdani (2011:94)
menyebutkan bahwa Example non example adalah metode belajar yang
menggunakan contoh-contoh. Model Pembelajaran Example Non Example adalah
strategi pembelajaran yang menggunakan contoh-contoh berupa gambar, foto,
kasus untuk mendorong siswa mampu berpikir kritis dalam memecahkan
permasalahan yang disajikan. Model pembelajaran Example Non Example dapat
ditujukan untuk mengajarakan definisi suatu konsep.
Dalam pelaksanaannya di kelas, model pembelajaran examples non
examples membantu guru untuk menarik perhatian siswa untuk memperhatikan
apa yang disampaikan guru karena menggunakan gambar-gambar contoh alat
/teknologi pada zaman dahulu dan sekarang. Guru menyampaikan materi
perkembangan teknologi menggunakan gambar-gambar yang tidak asing dengan
kehidupan siswa sehari-hari. Dengan gambar-gambar tersebut guru memancing
pemahaman siswa tentang perkembangan teknologi yang memuat pokok bahasan
alat produksi, komunikasi dan transportasi. Dengan gambar-gambar tersebut siswa
diajak untuk dapat memahami pengertian dari produksi, komunikasi dan
107
transportasi serta untuk dapat membedakan alat-alat/teknologi pada zaman dahulu
dan sekarang.
Kauchak dan Pauld Eggen (1996:210) menyebutkan bahwa “examples tell
us what a concept is by illustrating its essential characteristics, and the non
example help us disriminate between the important characteristics and those of
closely related concept. Consider the following examples”. Hal ini berarti bahwa
gambar-gambar contoh yang digunakan dapat menjelaskan konsep yang akan
diajarkan, yaitu konsep tentang teknologi pada zaman dahulu dan konsep
teknologi pada zaman sekarang, untuk membedakam kedua konsep yang
berhubungan tersebut gambar bukan contoh dapat menolong untuk memperjelas
konsep tersebut.
Daryanto (2012:53) menyebutkan bahwa multimedia interaktif adalah
salah satu multimedia yang yang dilengkapi alat pengontrol yang dapat
dioperasikan oleh pengguna sehingga pengguna dapat memilih apa yang
dikehendaki untuk proses selanjutnya. Perangkat komputer yang sedang membuka
program powerpoint yang dibuat guru agar siswa dapat mengoperasikan sendiri
media tersebut. Dalam media tersebut siswa dapat memilih langkah-langkah
selanjutnya. Media ini dibuat menarik sehingga siswa dapat memahami materi
yang ada didalamnya.
Berdasarkan penelitian yang telah dilaksanakan, peneliti menyimpulkan
kelemahan pada penerapan model pembelajaran examples non examples dengan
media interaktif. Kelemahan tersebut yaitu: model pembelajaran Examples Non
Examples lebih dominan pada kelas tinggi, karena pada kelas rendah tingkat
108
analisis siswa masih rendah dan kemampuan siswa dalam mengoperasikan
komputer pada kelas rendah juga masih rendah.
Pelaksanaan model pembelajaran examples non examples dengan media
Interaktif harus dipersiapkan dengan matang. Gambar yang digunakan setidaknya
tidak asing dalam kehidupan sehari-hari dan harus menarik perhatian siswa.
Gambar yang dipilih juga diharapkan bisa memancing minat siswa untuk
memperhatikan. Perangkat komputer yang akan digunakan juga harus dipastikan
dapatberoperasi dengan baik. Dalam prakteknya guru harus memperhatikan waktu
yang tersedia agar tidak kekurangan waktu karena pembelajaran tersebut
memerlukan waktu yang cukup lama.
4.2.2.2. Implikasi Praktis
Keefektifan model pembelajaran examples non examples dapat diterapkan
pada materi pembelajaran lain. Model pembelajaran examples non examples
dengan media interaktif lebih efektif digunakan pada mata pelajaran IPS
dibandingkan dengan menggunakan model konvensional ceramah dengan media
CD Pembelajaran.
Keefektifan model pembelajaran examples non examples dapat mendorong
guru untuk berperan sebagai model, fasilitator, motivator, pembimbing, dan
evaluator. Guru juga dapat menciptakan suasana pembelajaran yang aktif, efektif,
dan menyenangkan. Model pembelajaran examples non examples memberikan
beberapa manfaat bagi siswa, yaitu: (a) meningkatkan pola berpikir kritis dan
analistis; (b) meningkatkan partisipasi aktif siswa; (c) dapat memunculkan
pengalaman belajar baru; (d) mengajak siswa untuk belajar mandiri; dan (e)
109
meningkatkan kerjasama rekan belajar. Manfaat-manfaat yang didapatkan siswa
sangat membantu siswa dalam mengoptimalkan hasil belajar dan motivasi
belajarnya. Sedangkan bagi sekolah, keefektifan model pembelajaran examples
non examples dapat memberikan kontribusi yang lebih baik dalam pelaksanaan
pembelajaran, sehingga mutu sekolah dapat meningkat.
4.2.2.3. Implikasi Pedagogis
Dalam pelaksanaanya proses pembelajaran dapat dipengaruhi oleh
beberapa faktor. Sama halnya Pada pelaksanaan penelitian ini, meskipun telah
dilakukan pengontrolan variabel, namun keefektifan model pembelajaran
examples non examples dengan media interaktif pada pembelajaran IPS
dipengaruhi oleh beberapa faktor baik individual dan sosial.
Purwanto (2010:102) menggolongkan faktor-faktor tersebut menjadi 2
golongan, yaitu: faktor yang ada pada diri organisme itu sendiri yang disebut
dengan faktor individual (kematangan/pertumbuhan, kecerdasan, latihan,
motivasi, dan faktor pribadi), dan faktor yang ada di luar yang disebut dengan
faktor sosial (keluarga /keadaan rumah tangga, guru dan cara mengajarnya, alat-
alat yang digunakan dalam belajar, lingkungan, kesempatan yang tersedia, dan
motivasi sosial). Secara umum siswa kelas IV di SD Negeri Gugus Palapa
memiliki faktor individual yang tidak terlalu berbeda. Kegiatan pembelajaran di
kelas kontrol dan eksperimen hanya dibedakan pada penerapan model dan media
pembelajarannya saja, sementara materi, kemampuan guru, dan jumlah pertemuan
dikontrol/disamakan. Faktor lain seperti faktor keluarga dan lingkungan
mempengaruhi tingkat kematangan siswa dalam berpikir.
110
BAB V
PENUTUP
5.1. Simpulan
Berdasarkan hasil penelitian dan pembahasan pada bab sebelumnya,
dapat ditarik kesimpulan sebagai berikut.
1. Rata-rata hasil pengukuran motivasi siswa pada kelas eksperimen yang
mnenerapkan model pembelajaran Example Non Example dengan
menggunakan media interaktif adalah 129,43 lebih besar dari pada kelas
kontrol yang menerapkan model konvensional dengan CD Pembelajaran yaitu
124,85. Hasil uji beda rata-rata motivasi belajar siswa kelas eksperimen
dengan kelas kontrol yaitu harga t-hitung yaitu 2,094 lebih besar
dibandingkan harga t-tabel yaitu 2,005, sehinggan dapat dikatakatakan bahwa
terdapat perbedaan rata-rata antara kelas kontrol dan kelas eksperimen.
Dengan demikian dapat dikatakan bahwa pembelajaran yang menerapkan
model Example non Example dengan media Interaktif lebih efektif dari pada
metode konvensional dengan media CD Pembelajaran terhadap motivasi
belajar IPS siswa kelas IV SD gugus Palapa Kabupatan Cilacap.
2. Hasil uji beda rata-rata hasil belajar kognitif siswa kelas eksperimen yang
menerapkan model pembelajaran examples non examples dengan
menggunakan media interaktif memiliki perbedaan dengan pembelajaran
dengan metode konvensional dengan media CD Pembelajaran yaitu harga t-
hitung yaitu 2,292 lebih besar dibandingkan harga t-tabel yaitu 2,005,
111
sehinggan dapat dikatakan bahwa terdapat perbedaan rata-rata antara kelas
kontrol dan kelas eksperimen. Rata-rata nilai posttest siswa kelas eksperimen
yaitu 78,79 lebih besar daripada kelas kontrol yaitu 72,00. Dengan demikian
dapat dikatakan bahwa pembelajaran yang menerapkan model Example non
Example dengan media Interaktif lebih efektif dari pada metode konvensional
dengan media CD Pembelajaran terhadap hasil belajar IPS siswa kelas IV SD
gugus Palapa Kabupaten Cilacap.
5.2. Saran
Berdasarkan simpulan, maka terdapat beberapa saran dari penulis
yaitu sebagai berikut.
1. Model pembelajaran examples non examples dengan media interaktif
sebaiknya diterapkan pada kegiatan pembelajaran, karena melalui
pembelajaran tersebut siswa senantiasa berpartisipasi aktif guna
mengembangkan kemampuan berpikirnya.
2. Model pembelajaran examples non examples dengan media interaktif
sebaiknya digunakan sebagai salah satu model pembelajaran inovatif yang
dapat diterapkan untuk meningkatkan hasil dan motivasi belajar siswa.
3. Guru diharapkan dapat menerapkan metode pembelajaran inovatif dan kreatif
agar tercipta situasi pembelajaran yang menarik perhatian dan minat siswa
guna mencapai tujuan pendidikan dengan optimal.
112
4. Siswa diharapkan dapat ikut berpartisipasi aktif dalam pelaksaan
pembelajaran, dan selalu termotivasi dalam setiap kegiatan pembelajaran,
agar pembelajaran bisa berjalan optimal.
5. Untuk meningkatkan mutu pendidikan, sekolah melalui kepala sekolah
hendaknya memberi kesempatan kepada guru untuk melakukan penelitian
dengan menerapkan model-model pembelajaran lain. Dengan penelitian
model-model lain tersebut maka akan diketahui model mana yang cocok
untuk materi tertentu sehingga tercipta suatu inovasi dalam kegiatan
pembelajaran.
113
DAFTAR PUSTAKA
Abimanyu, Soli, dkk. 2008. Strategi Pembelajaran. Jakarta: Direktorat
Jenderal Pendidikan Tinggi Departemen Pendidikan Nasional.
Aqib, Zainal. 2013. Model-Model, Media dan Strategi Pembelajaran
Kontekstual (Inovatif). Bandung:Yrama Widya
Arikunto, Suharsimi. 2010. Prosedur Pemnelitian Suatu Pendekatan Praktik.
Jakarta:rineka Cipta
Arikunto, Suharsimi. 2013. Dasar-dasar Evaluasi Pendidikan. Jakarta:Bumi
Aksara.
Arikunto, suharsimi, Cepi Saprudi, dan Abdul Jabbar. 2009. Evaluasi
Program Pendidikan. Pedoman Praktis bagi Mahasiswa dan Praktisi
Pendidikan. Jakarta:Bumi Aksara
Arsyad, Azhar. 2013. Media Pembelajaran. Jakarta:Raja Grafindo Persada.
Daryanto. 2012. Evaluasi Pendidikan:Komponen MKDK. Jakarta:Rineka
Cipta
Daryanto. 2012. Media Pembelajaran. Bandung:Satunusa
Dewi, Ni Nyoman Purna I Gusti Agung Oka Negara dan I Nengah
Suadnyana. 2014. Model Pembelajaran Example Non Example
Berbasis Lingkungan Berpengaruh terhadap Hasil Belajar IPA Siswa
Kelas V SD Negeri Gugus Kapten Japa. E-journal Mimbar PGSD
Universitas Pendidikan Ganesha Jurusan PGSD. Vol.2.No.1.
Djamarah, Syaiful Bahri dan Aswan Zain. 2013. Strategi Belajar Mengajar.
Jakarata:Rineka Cipta.
Fathurrohman, Pupuh dan Sobry Sutikno. 2009. Strategi belajar Mengajar
melalui Penanaman Konsep Umum dan Konsep Islami.
Bandung:Refika Aditama
Gunawan, Muhammad Ali. 2013. Statistika untuk Penelitian Pendidikan,.
Yogyakarta:Parama Publishing
Hamalik, Oemar. 2013. Proses Belajar Mengajar. Jakarta:Rosdakarya
Hamdani. 2011. Strategi Belajar Mengajar. Bandung:Pustaka Setia
114
Hamdu, Gullam dan Lisa Agustiana. 2011. Pengaruh Motivasi Belajar Siswa
Terhadap Pestasi Belajar IPA di Sekolah Dasar. Jurnal Penelitian
Pendidikan. Vol.2.no.1. hal 81-86
Handhika. 2012.Efektifitas Media Pembelajaran IM3 Ditinjau dari Motivasi
Belajar. Jurnal Pendidikan IPA Indonesia. Vol.1.No.2 tahun 2012
hal.109-119.
Huda, Miftahul. 2014. Model-model Pengajaran dan Pembelajaran.
Yogyakarta: Pustaka Pelajar
Jamaris, Martini. 2013. Orientasi Baru dalam Psikologi Pendidikan.
Bogor:Ghalia Indonesia
Kauchak, Donald p dan Pauld Eggen. 1998. Learning Teaching. USA:Allyn
and Bacon
Kusaeri dan Suprananto. 2012. Pengukuran dan Penilaian Pendidikan.
Yogyakarta:Graha Ilmu.
Peraturan Mentri Pendidikan Nasional Republik Indonesia no 14 tahun 2007
tentang Standar Isi Program Paket A, Program Paket B dan Progran
Paket C
Peraturan Mentri Pendidikan dan Kebudayaan nomor 103 tahun 2014 tentang
Pembelajaran pada Pendidikan Dasar dan Pendidikan Menengah
Peraturan Pemerintah Nomor 32 Tahun 2013 tentang Perubahan atas
Peraturan Pemerintah no 19 tahun 2005 tentang Standar Nasional
Pendidikan
Purwanto, Ngalim. 2010. Psikologi Pendidikan. Jakarta:Remaja Rosdakarya
Rahayuningrum, Rosalia Hera. 2012. Penggunaan Media Pembelajaran
Multimedia Interaktif Berbantuan Komputer Untuk Meningkatkan
Motivasi Belajar dan Kemampuan Pemecahan Masalah Matematika
Siswa Kelas VIIF di SMP Negeri 2 Imogiri Bantul. Lomba Seminar
Matematika. Hal 58-71.
Rifa’i, Achmad dan Catharine Tri Ani. 2012. Psikologi Pendidikan.
Semarang. Unnes Press
Sadiman, Arif S. Dkk. 2008. Media Pendidikan Pengertian, Pengembangan,
dan Pemanfaatannya. Jakarta:Raja Grafindo Persada.
115
Sanjaya, Wina. 2014. Strategi Pembelajaran Berorientasi Standar Proses
Pendidikan. Jakarta:Kencana Pradana Media Grup.
Santoso, Singgih. 2001. Buku Latihan SPSS Statistik Non Parametrik.
Jakarta:Elex Media Komputindo.
Sardiman. 2007. Interaksi dan Motivasi Belajar Mengajar. Jakarta. Rajawali
Perss
Sardjiyo, Didih Sugandi, dan Ischak. 2009. Pendidikan IPS di SD.
Jakarta:Universitas Terbuka
Semiawan, Conny. 2008. Belajar dan Pembelajaran Prasekolah dan Sekolah
Dasar. Jakarta:Indeks
Shoimin, Aris. 2014. 68 Model Pembelajaran Inovatif dalam Kurikulum
2013. Yogyakarta:Ar-Ruzz
Singh, Kulwender. 2011. Study of Achievement Motivation in Relation to
Academic Achievement of Students. International Journal of
Educational Planning & Administration. Volume 1, Number 2 (2011),
pp. 161-171.
Soewarso dkk. 2009. Kajian Ilmu Pengetahuan Sosial. Salatiga:Widya Sari
Sudjana, 2005. Statistika Metode Statistika. Bandung:Tarsito
Sukardi. 2009. Evaluasi Pendidikan Prinsip dan Operasionalnya.
Jakarta:Bumi Aksara.
Sugiyono. 2012. Metode Penelitian Pendidikan (Pendekatan Kuantitatif,
Kualitatif dan R&D). Bandung:Alfabeta
Sugiyono. 2012. Statistika untuk penelitian. Bandung:Alfabeta
Sunggudek, Nolpin, Bonifasius Saneba, dan Jamaludin. 2014. Meningkatkan
Hasil Belajar Siswa Pada Mata Pelajaran IPS melalui Model
Pembelajaran Example Non Example kelas V SDN Unu Kecamatan
Bulagi Selatan. Jurnal Kreatif Tadulako Online. Vol. 5 No. 9 hal.193-
204
Supranto, J. 2009. Statistik Teori dan Aplikasi Edisi ke 7 Jilid 2. Jakarta:
Erlangga.
Suprijono, Agus. 2014. Cooperative Learning Teori dan Aplikasi PAIKEM.
Yogyakarta: Pustaka Pelajar.
116
Susanti. 2014. Pembelajaran Model Examples Non Examples Berbantuan
Powerpoint untuk Meningkatkan Hasil Belajar IPA. Jurnal Pendidikan
IPA Indonesia. Vol.3. No.2. tahun 2014 hal 123-127.
Taneo, Silvester Petrus. 2010. Kajian IPS SD 3 SKS. Direktorat Jendral
Perguruan Tinggi Kementrian Pendidikan Nasional.
Trianto. 2013. Model Pembelajaran Terpadu Teori dan Praktek.
Jakarta:Bumi Aksara.
Uno, Hamzah B dan Satria Koni. 2012. Assesment Pembelajaran. Jakarta:
Bumi Aksara.
UU nomor 22 thun 2003 tentang sistem Pendidikan Nasional
Wahyono, Teguh. 2012. Analisis Statistika Mudah dengan SPSS 20. Jakarta:
PT Elex Media Komputindo
Widihastrini, Florentina. 2012. Penelitian Pendidikan SD. Semarang:PGSD
FIP Unnes
Winataputra, Undin S. 2007. Materi dan Pembelajaran IPS SD.
Jakarta:Universitas Terbuka
Yensy, Nurul Astuti. 2012. Penerapan Model Pembelajaran Kooperatif Tipe
Example Non Example dengan Menggunakan Alat Peraga untuk
Meningkatkan Hasil Belajar Siswa di Kelas VIII SMP N 1
Argamakmur. Jurnal Exacta. Vol. X No. 1 Juni 2012 hal 24-35.
117
LAMPIRAN
115
Lampiran 1
DAFTAR NILAI ULANGAN AKHIR SEMESTER GANJIL
TAHUN 2015/2016
KELAS IV SD PANIMBANG 01
No Nama Nilai Kode siswa
1 Ardita Arliq 59 K1
2 Almas Novian P 60 K2
3 Anggun Nayzha 71 K3
4 Celsy Meysa Putri 35 K4
5 Faical Wigi Gusti M 74 K5
6 Fatimah Nurmala 60 K6
7 Naila Nurbaeti 74 K7
8 Nala Dewi Valina 72 K8
9 Naysila Bulann I 63 K9
10 Nazar 66 K10
11 Nina Widiya N 74 K11
12 Raisa Mugni F 75 K12
13 Rama Nurul F 55 K13
14 Rangga Putra P 54 K14
15 Riyan Prabowo 68 K15
16 Rosi Emiliana 69 K16
17 Salsa Amalia 35 K17
18 Salwa Hasaufa Y 91 K18
19 Syifa Nurul A.R 88 K19
20 Verlita Desta Irianti 90 K20
21 wibowo Pratama 63 K21
22 Zahra Chintya K 76 K22
23 Nur Rizki Fajar S 54 K23
24 Vira Silvia Tanjung 79 K24
25 Fakhriza Rizky MZ 74 K25
26 Romi Ari Setiawan 76 K26
116
DAFTAR NILAI ULANGAN AKHIR SEMESTER GANJIL
TAHUN 2015/2016
KELAS IV SD PANIMBANG 03
MATA PELAJARAN IPS
No. Nama Nilai Kode Siswa
1 Olivia Jihan Ramadhani 64 E1
2 Rifky Ardiansyah 67 E2
3 Achmad Sa'bani 80 E3
4 Aisyah Chintia Bela 72 E4
5 Aisyah Hindun Fadilah 70 E5
6 Aldi Fairus 72 E6
7 Ali Waliuddin 82 E7
8 Aprilia Wahidatun 67 E8
9 Fajar dede gustiawan 68 E9
10 Ferry Apriansyah 74 E10
11 Fikri Aditia 64 E11
12 Firman Arbiansyah 68 E12
13 Handika Agasih Sanjaya 64 E13
14 Intan Nabila Firdaus 67 E14
15 Jonatan Kristanto 60 E15
16 Lutfhi Kurniawan 63 E16
17 Marsela 63 E17
18 Muhammad Adhitya Imam F. 90 E18
19 Oktaviani Elva Saputri 85 E19
20 Rafa Rizqi Pratama 84 E20
21 Rhandy Shultan Prasetya 88 E21
22 Rifki Ade Saputra 79 E22
23 Siti Aisyah Budiningsih 70 E23
24 Siti Arifah Budi Ningrum 70 E24
25 Teguh Dwiantonio Praworo 70 E25
26 Tyara Salsabila Zain 79 E26
27 Yosef Supriyadi 60 E27
28 Destania 70 E28
117
DAFTAR NILAI ULANGAN AKHIR SEMESTER GANJIL
TAHUN 2015/2016
KELAS IV SD PANIMBANG 04
MATA PELAJARAN IPS
No. Nama Nilai
1 Desta Ganjar Dwi A 54
2 Nur Wahid Romadhon 73
3 Nikop Indrajid 77
4 Rasya Didhan A 73
5 Rani Novayanti 80
6 Ayu Rahayu 62
7 Dela Khohussirbsah 76
8 Khanun Rofingah 65
9 Rival Maulana 83
10 Salman Nur Rizki 57
11 Siska Yuniarti 66
12 Tri Alana Resyanti 70
13 Tegar Gilar Triawan 71
14 Windayana Ayuning P. 79
15 Yesi Zahraeni 86
16 Fathoni Ahmad 92
118
DAFTAR NILAI ULANGAN AKHIR SEMESTER GANJIL
TAHUN 2015/2016
KELAS IV SD PANIMBANG 05
MATA PELAJARAN IPS
No. Nama Nilai
Kode siswa
1 ALDAMA SAPUTRA 75 U1
2 AMAR YAHYA 72 U2
3 ARIEL BAGAS PRATAMA 85 U3
4 AWAN NURRAHMAN 63 U4
5 DENA DWI NURJANAH 63 U5
6 DIMAS FITRAH ARDIANSYAH 72 U6
7 ELSA APRILIA 82 U7
8 FIKRI 60 U8
9 FITRIANI 79 U9
10 HANY AMELIA PUTRI 75 U10
11 IKHFA NOVANDA PUTRA 70 U11
12 JAKA 66 U12
13 KEREN AMALIA WIJI ASTUTI 74 U13
14 KEVVY REVALINA 68 U14
15 MUHAMAD ARIF RAMADHAN 71 U15
16 NISA SELPIYANA 64 U16
17 RABANI FERGIAWAN 60 U17
18 REVALINA NUR ALFIAH 69 U18
19 RIJA ADIT TIA 85 U19
20 SILVIA 86 U20
21 SILVIA VERONIKA 61 U21
22 SISKA NURAENI 74 U22
23 SONIA AGUSTRI 68 U23
24 SRI RAHAYU 71 U24
25 TANTA OPICK RAGIL PAMUNGKAS 64 U25
26 TEGAR WAHYUNDA RAMADHAN 60 U26
27 THOMAS ALFA RIZI 69 U27
28 TRI WAHYUDI MAULANA 85 U28
29 WAHDINA NAZWA ALLAIKA 86 U29
30 WILDA PUTRI RAHMANI 61 U30
31 TIARA ADINDA K. 74 U31
119
Lampiran 2
KISI-KISI UJI COBA ANGKET MOTIVASI BELAJAR
No. Ciri-ciri Item
jumlah positif negatif
1. Tekun menghadapi tugas 1, 4 2, 3, 5 5
2. Ulet menghadapi kesulitan 7, 9 6, 8, 10 5
3. Menunjukan minat terhadap
macam-macam masalah.
11, 12,
13
14, 15 5
4. Lebih senang belajar mandiri 16, 18,
19
17, 20 5
5. Cepat bosan pada tugas-tugas yang
rutin
21, 22,
25
23, 24 5
6. Dapat mempertahankan
pendapatnya
26, 29
30
27, 28 5
7. Tidak mudah melepas hal yang
diyakininya
31, 33,
34
32, 35 5
8. Senang mencari dan memecahkan
masalah soal-soal
36, 37,
39
38, 40 5
Jumlah 22 18 40
(Sardiman, 2010: 83)
Penskoran:
No. Item soal Pilihan jawaban
SS S R KS TS
1 Positif 5 4 3 2 1
2 Negatif 1 2 3 4 5
Keterangan :
SS : Sangat Setuju S : Setuju R : Ragu-ragu
KS : Kurang Setuju TS : Tidak Setuju
120
Lampiran 3
UJI COBA ANGKET MOTIVASI BELAJAR
Nama :
Kelas :
Sekolah :
Petunjuk
1. Bacalah dengan cermat setiap pernyataan tersebut.
2. Berikanlah jawaban dengan cara memberi tanda cek (√) pada salah satu
pilihan jawaban yang paling sesuai dengan tingkat persetujuamu, dengan
pilihan jawaban sebagai berikut:
SS : Sangat Setuju
S : Setuju
R : Ragu-ragu
KS : Kurang Setuju
TS : Tidak Setuju
3. Jawabanmu, tidak menuntut jawaban benar atau salah dan tidak berhubungan
dengan penentuan kelulusan atau hal lain yang akan merugikanmu di sekolah
ini. Kesungguhan dan kejujuranmu dalam menjawab merupakan bantuan
yang amat berguna. Karena itu diharapkan Kamu menjawab semua soal yang
tersedia.
No Pernyataan Skor
SS S R KS TS
1. Saya senang belajar disekolah walaupun mengurangi waktu
bermain saya.
2. Saya rasa waktu belajar disekolah terlalu lama
3. Saya lebih memilih bermain daripada belajar setelah pulang
sekolah
4. Menyelesaikan tugas dalam pembelajaran ini membuat saya
merasa senang.
5. Saya akan berhenti belajar jika teman saya mengajak bermain
6. Saya belajar giat karena akan mendapat hadiah dari orangtua.
7. Walau tidak mendapatkan hadiah saya akan tetap belajar agar
menjadi murid berprestasi.
121
8. Saya malu jika mendapatkan nilai yang jelek
9. Saya akan tetap belajar walau sudah mendapatkan nilai yang
bagus
10. Saya merasa puas karana telah mendapatkan nilai yang bagus
11. Pada awal pembelajaran, ada sesuatu yang menarik bagi saya
12. Pada pembelajaran ini ada hal-hal yang membuat saya merasa
ingin tahu
13. Saya mengikuti pembelajaran ini dengan senang hati
14. Saya merasa terpaksa mengikuti pembelajaran ini
15. Tidak ada yang menarik dalam pembelajaran ini
16. Saya yakin dapat menyelesaikan tugas tanpa mencontek teman
17. Saya dapat menyelesaikan tugas dengan bantuan teman
18. Kalau saya mengikuti pembelajaran ini, saya percaya saya dapat
memahami isi atau materi yang diajarkan
19. Saya percaya mampu menyelesaikan setiap tugas yang
diberikan kepada saya
20. Saya tidak yakin dapat menyelesesaikan tugas yang banyak
21. Pengulangan-pengulangan yang dilakukan guru, terkadang
mebuat saya merasa bosan
22. Saya merasa senang menemukan hal-hal baru yang belum
pernah saya temui
23. Saya tidak bosan dengan pembelajaran ini walaupun sudah
pernah diajarkan
24. Saya tidak mau membaca kembali materi yang sudah
disampaikan guru
25. Jika saya merasa bosan dengan pembelajaran dikelas, saya mau
meminta guru mengajarkan meteri lain.
26. Saya senang menyampaikan pendapat saya di depan kelas
27. Saya tidak berani menyampaikan pendapat saya didepan kelas
28. Saya malu menjawab pertanyaan guru, walaupun saya tahu
jawabannya
29. Saya berani mengatakan pendapat karena saya yakin benar
30. Saya mau berdiskusi dengan guru agar meteri yang didapat
lebih jelas
31. Jika yakin jawaban saya benar, tetapi disalahkan, saya akan
menanyakan kembali kepada guru
32. Saya terima berapapun nilai yang guru berikan kepada saya,
msekipun itu ada yang tidak sesuai
33. Jika saya merasa penjelasan guru ada yang kurang, saya akan
menanyakan kembali kepada guru lain agar lebih jelas.
34. Ketika merasa kurang yakin dengan pendapat saya akan
bertanya kepada guru
35. Saya malas bertanya kepada guru, karena takut dimarahi.
122
36. Saya sangat senang dengan pokok pembahasan ini sehingga
saya ingin mengetahui lebih lanjut pokok bahasan ini dengan
bertanya kepada guru
37. Saya tidak suka terhadap pembelajarn ini, karena banyak hal
baru yang belum saya ketahui
38. Bila menghadapi kesulitan dalam mempelajari materi pelajaran,
saya akan berusaha menemukan cara lain untuk
menyelesaikannya
39. Saya akan berusaha mengerjakan soal-soal yang diberikan
dengan mencari jawabannya di perpustakaan atau bertanya
kepada guru lain atau orangtua
40. Saya tidak suka dengan pelajaran yang disampaikan guru
123
Lampiran 4
Kisi-kisi Soal Uji Coba Soal
Standar
Kompetensi Kompetensi Dasar Indikator
Ranah
Kognitif
Nomor
Soal
2. Mengenal sumber
daya alam,
kegiatan
ekonomi, dan
kemajuan
teknologi di
lingkungan
kabupaten/kota
dan provinsi
2.3 Mengenal
perkembangan
teknologi produksi,
komunikasi, dan
transportasi serta
pengalamn
menggunakannya
2.3.1. Menjelaskan pengertian produksi C2 A9, A17,
2.3.2. Menunjukkan peralatan teknologi produksi masa lalu
dan sekarang
C1 A13, A18,
2.3.3. Menganalisis alat produksi masa lalu dan masa kini C4 A11, B3
2.3.4. Mengemukakan pengalaman menggunakan alat
produksi lalu dan sekarang
C3 A12, B1,
B2, B7
2.3.5. Menjelaskan pengertian komunikasi C2 A20
2.3.6. Menunjukkan peralatan teknologi komunikasi masa
lalu dan sekarang
C1 A4, A5.
B10
2.3.7. menganalisis alat komunikasi masa lalu dan masa
kini
C4 A3, A9,
B6
2.3.8. Mengemukakan pengalaman menggunakan alat
komunikasi lalu dan sekarang
C3 A2, A15
2.3.9. Menjelaskan pengertian transportasi C2 A10, B4
2.3.10. Menunjukkan peralatan teknologi transportasi masa
lalu dan sekarang
C1 A6, A14,
B9,
2.3.11. Menganalisis alat transportasi masa lalu dan masa
kini
C4 A1, A19,
B5,
2.3.12. Mengemukakan pengalaman menggunakan alat
transportasi lalu dan sekarang
C3 A7, B8
124
Lampiran 5
UJI COBA SOAL EVALUASI
A. Berilah tanda silang (X) pada salah satu huruf a,b,c atau d jawaban yang
paling tepat!
1. Pesawat terbang termasuk alat
transportasi udara yang
menggunakan ….
a. bahan ringan
b. perakitan khusus
c. teknologi modern
d. teknologi sederhana
2. Mengirim surat dengan perangko
dapat menggunakan jasa ….
a. Indosat
b. Pos Indonesia
c. speedy
d. Telkom
3. Telepon sebagai alat komunikasi
ditemukan oleh ….
a. Alexander Graham Bell
b. John Logie Baird
c. Marconi
d. Samuel Morse
4. Di bawah ini yang termasuk media
cetak adalah….
a. Buletin dan koran
b. koran dan telepon
c. surat kabar dan radio
d. televisi dan majalah
5. Di bawah ini stasiun TV yang
dikelola oleh pemerintah ialah ….
a. Metro TV
b. RCTI
c. SCTV
d. TVRI
6. Di bawah ini angkutan darat
bermesin adalah….
a. becak
b. dokar
c. mobil
d. sepeda
7. Becak dapat bergerak dengan
menggunakan tenaga …
a. manusia
b. listrik
c. mesin
d. air
8. Stasiun Radio milik pemerintah
adalah….
a. Musik Radio
b. RRI
c. Suara Surabaya
d. TVRI
9. Berikut ini merupakan kelebihan
menggunakan teknologi
transportasi masa kini adalah ….
a. dapat menimbulkan polusi
b. lambat jalannya
c. mengangkut banyak
penumpang
d. tergantung tenaga ahli
10. Proses mengolah bahan baku
menjadi barang jadi disebut . . .
a. memasak
b. produksi
c. Prosesi
d. proyeksi
11. Cara tradisional untuk mengolah
padi menjadi beras dilakukan
dengan cara...
a. mencuci
b. menjemur
c. menumbuk
d. membakar
12. Pengolahan bahan-bahan di pabrik
yang besar digunakan teknologi ...
a. kuno
b. modern
c. sederhana
d. super
125
13. Untuk membuat kain, masyarakat
dahulu mengolahkan dengan cara
…
a. menenun
b. mengecap
c. menggunakkan mesin
d. menjahit
14. Orang yang diutus raja untuk
menyampaikan pesan khusus dan
rahasia ke kerajaan lain adalah . . .
a. kurir
b. kusir
c. pak pos
d. Pramugari
15. Berikut ini yang termasuk alat
transportasi air adalah . . .
a. sepeda
b. truk
c. balon udara
d. Perahu
16. Alat transportasi air yang
digunakan pada zaman dahulu
adalah . . .
a. kapal ferry
b. kapal layar
c. kapal selam
d. kapal tanker
17. Salah satu kelemahan teknologi
produksi masa lalu adalah . . .
a. hasilnya jelek
b. menggunakan tenaga mesin
c. menimbulkan polusi
d. prosesnya lama
18. Bahan baku pembuatan kertas
adalah . . .
a. bamboo
b. kapas
c. karet
d. kayu
19. Teknologi pertanian masa kini
dalam mengolah tanah
menggunakan . . .
a. bajak
b. cangkul
c. Kerbau
d. Traktor
20. Industri tekstil adalah industri yang
menghasilkan . . .
a. ban
b. kain
c. kertas
d. mobil
21. Di bawah ini yang merupakan
teknologi transportasi yang
menggunakan tenaga hewan
adalah . . .
a. delman
b. mobil
c. sepeda
d. kereta api
22. Jangkauan komunikasi masa lalu
ternyata lebih . . . dari jangkauan
komunikasi masa kini.
a. cepat
b. dekat
c. jauh
d. mahal
23. Berikut ini yang termasuk
teknologi komunikasi dengan
isyarat adalah . . .
a. e-Mail
b. faximile
c. rambu lalu lintas
d. Short Message Service (SMS)
24. Segala sesuatu yang digunakan
sebagai alat angkutan disebut
sarana . . .
a. komunikasi
b. Konsumsi
c. produksi
d. transportasi
25. Berikut ini yang tidak termasuk
alat transportasi masa lalu adalah
...
a. andong
b. bendi
c. gerobak
d. mobil
126
26. Apakah yang dimaksud dengan
produksi?
a. kegiatan yang menghasilkan
barang
b. kegiatan yang menghasilkan
untung
c. kegiatan yang menghasilkan
rugi
d. kegiatan yang menghasilkan
uang
27. Salah satu alat tradisional untuk
membuat perlengkapan rumah
tangga memotong kayu dengan . . .
a. gergaji listrik
b. mesin bor
c. kapak
d. pisau dapur
28. Sebelum ditemukannya kendaraan
bermesin, alat transportasi yang
digunakan pada masa lalu ialah . . .
a. helikopter
b. mobil
c. pedati
d. sepeda motor
29. Kegiatan menyampaikan pesan
dan menerima pesan disebut . . .
a. bergosip
b. bertengkar
c. komunikasi
d. komunitas
30. Sebelum mengenal kertas, dahulu
orang menulis surat pada . . .
a. batu
b. daun
c. kayu
d. plastik
B. Isilah titik titik dibawah ini dengan jawaban yang tepat!
1. Dengan berkembangnya teknologi pekerjaan manusia menjadi semakin …
2. Pada masa lalu, petani menggarap tanah pertanian dengan cara …
3. Masyarakat masa lalu mengolah padi menjadi beras dengan cara …
4. Untuk membuat kain, msyarakat dahulu mengolahkan dengan cara …
5. Bahan dasar pembuatan kecap yaitu …
6. Bahan bangunan yang dibuat dari hasil olahan tanah liat yaitu …
7. Kegiatan menyampaikan dan menerima pesan disebut …
8. Bedug dibunyikan oleh umat islam sebagai tanda …
9. Alat transportasi dapat dikelompokan menjadi tiga yaitu …, … dan …
10. Becak dapat bergerak dengan menggunakan tenaga …
11. Kelebihan alat pengangkut tidak bermesin adalah …
12. Alat komunikasi yang terbuat dari kayu atau bambu dan dibunyikan dengan
cara dipukul dengan tongkat kecil adalah. . .
13. Benda pos yang ditempel pada sampul surat disebut . . .
14. Surat kabar merupakan sarana komunikasi media . . .
15. Kapal yang digunakan untuk memandu kapal-kapal besar masuk atau keluar
pelabuhan disebut kapal. . .
16. Salah satu kelemahan teknologi produksi masa kini dapat menimbulkan . . .
17. Tempat berhentinya kereta api untuk menurunkan dan menaikkan penumpang
disebut....
18. Kelemahan teknologi komunikasi masa lalu adalah . . .
19. Pada masa lalu alat transportasi laut masih memanfaatkan tenaga . . .
20. Alat komunikasi yang dapat digunakan untuk dapat melakukan pembeicaraan
jarah jauh disebut dengan....
127
Kunci jawaban:
A. Pilihan Ganda
1. C
2. B
3. A
4. A
5. D
6. C
7. A
8. B
9. C
10. B
11. C
12. B
13. A
14. A
15. D
16. B
17. D
18. D
19. D
20. B
21. A
22. B
23. C
24. D
25. D
26. A
27. C
28. C
29. C
30. B
Skor benar = 1
Skor Salah = 0
B. Jawaban Singkat
1. Mudah
2. Dibajak dengan
menggunakan hewan, atau
dengan tenaga manusia
3. Ditumbuk
4. Menenun
5. Kedelai
6. Bata, genteng
7. Komunikasi
8. Waktu sholat telah tiba
9. Udara, darat, air
10. Manusia
11. Ramah lingkungan
12. Kentongan
13. Prangko
14. Media masa
15. Kapal tunda
16. Polusi
17. stasiun
18. pesan yang disampaikan
kurang jelas
19. angin
20. telepon
skor benar = 3 skor salah = 1, skor tidak diisi = 0
Keterangan:
128
Lampiran 6
RAMBU-RAMBU PENGAMATAN PELAKSANAAN PEMBELAJARAN
Ciri-ciri pembelajaran menurut (Fathurrohman dan Sobry Sutikno (2009:11)
a. Memiliki tujuan,
b. Fokus materi kelas, terarah dan terencana dengan baik.
c. Adanya aktivitas anak didik
d. Aktor guru yang cermat dan tepat.
e. Limit waktu untuk mencapai tujuan pembelajaran.
f. Evaluasi, baik evaluasi proses maupun evaluasi produk.
g. Stategi/metode pembelajaran
h. Sember dan media/alat pembelajaran
i. Pembelajaran yang memotivasi
129
Lampiran 7
LEMBAR PENGAMATAN KEGIATAN PEMBELAJARAN
Hari/tanggal :
Nama guru :
Kelas :
Selolah :
No. Rambu-rambu Deskripsi pengamatan
1. Memiliki tujuan,
2. Fokus materi kelas, terarah
dan terencana dengan baik.
3. Adanya aktivitas anak didik
4. Aktor guru yang cermat
dan tepat.
5. Limit waktu untuk
mencapai tujuan
pembelajaran.
6. Evaluasi, baik evaluasi
proses maupun evaluasi
produk.
7. Stategi/metode
pembelajaran
8. Sember dan media/alat
pembelajaran
9. Pembelajaran yang
memotivasi
.....................,.................................
Pengamat,
........................................
130
Lampiran 8
TABULASI HASIL UJI COBA ANGKET MOTIVASI
Kode siswa
Nomor Angket Total Skor
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11
1
2
1
3
1
4
1
5
1
6
1
7
1
8
1
9
2
0
2
1
2
2
2
3
2
4
2
5
2
6
2
7
2
8
2
9
3
0
3
1
3
2
3
3
3
4
3
5
3
6
3
7
3
8
3
9
4
0
U1 5 1 5 4 5 3 5 5 3 4 3 1 1 5 4 5 5 4 2 5 4 2 5 3 3 4 5 5 5 4 5 5 3 5 5 5 2 5 5 2 157
U2 5 4 4 4 5 5 5 4 4 5 3 4 1 4 4 5 5 5 5 5 5 4 4 5 4 5 5 5 4 1 4 5 4 4 5 5 5 5 5 1 171
U3 5 4 5 4 3 4 5 5 4 4 3 3 3 3 4 3 5 3 5 5 4 4 5 5 4 4 5 5 4 4 5 3 5 4 4 5 5 3 3 4 165
U4 5 4 5 4 3 4 5 5 4 4 3 3 1 3 4 5 5 5 5 5 4 4 5 5 4 4 5 4 3 3 5 3 5 5 5 5 3 5 5 3 167
U5 5 1 4 3 4 1 4 5 4 3 1 4 1 3 1 1 4 2 4 3 1 4 4 2 1 3 2 5 1 4 4 3 5 1 3 2 2 1 5 5 116
U6 1 4 3 4 5 4 4 4 3 3 3 3 1 1 5 5 5 1 3 3 5 4 5 3 5 4 5 2 4 4 4 4 5 4 5 5 5 4 5 4 151
U7 5 5 4 5 5 5 5 5 5 5 4 4 2 5 5 3 5 5 5 5 5 5 5 4 5 5 5 5 5 5 5 3 5 5 5 5 5 5 5 5 189
U8 5 1 5 3 5 3 5 3 3 4 3 3 1 4 4 4 5 4 5 5 4 3 5 3 3 4 5 5 5 4 5 5 3 5 5 5 5 5 5 2 161
U9 5 1 5 3 5 3 5 4 4 4 4 2 2 2 5 5 5 1 3 5 5 4 4 5 4 4 5 4 5 1 5 5 4 4 5 4 5 4 4 5 159
U10 5 4 3 4 5 4 4 4 4 3 3 3 1 5 5 5 5 1 3 4 5 4 5 3 5 4 5 2 4 4 4 4 5 4 5 5 5 5 4 4 161
U11 5 1 5 3 5 4 5 3 4 4 4 3 2 3 5 1 2 3 5 5 5 4 5 3 5 3 1 1 4 5 4 4 5 3 5 4 5 5 5 1 149
U12 2 2 5 3 1 4 4 4 5 5 5 1 1 4 3 4 3 5 1 5 4 5 5 3 4 5 1 1 1 4 5 5 5 5 5 5 5 5 1 1 142
U13 1 4 3 4 5 4 4 4 4 3 3 3 1 5 5 5 5 1 3 4 5 4 5 3 5 4 1 2 4 4 4 4 5 4 5 5 5 5 5 4 154
U14 5 5 4 5 5 5 5 5 5 5 4 3 2 5 4 3 2 5 5 5 5 5 5 4 4 4 5 5 2 4 2 3 3 4 4 5 4 5 4 4 168
U15 5 4 5 4 5 2 4 5 5 4 5 4 1 4 5 5 5 2 5 5 4 4 4 4 2 4 4 4 2 4 5 3 5 5 5 5 4 5 4 2 163
U16 5 5 4 5 5 5 5 4 4 5 3 4 2 3 5 4 3 5 5 5 5 5 5 3 4 5 4 5 4 4 5 3 5 5 4 5 5 5 5 3 175
U17 5 1 4 4 5 4 5 4 5 4 5 4 1 4 4 5 5 4 1 5 5 5 1 5 5 4 5 5 5 5 4 5 5 4 5 5 5 5 5 4 171
U18 5 5 4 5 5 5 5 5 5 5 3 4 3 5 5 3 5 5 5 5 5 5 5 4 5 4 5 5 4 5 5 3 5 4 4 5 5 5 5 3 183
U19 4 5 4 4 5 4 5 3 5 5 3 5 5 5 4 5 5 3 5 5 5 4 5 4 3 4 3 4 5 4 5 3 5 5 5 5 3 5 5 4 175
U20 5 4 3 4 5 4 4 4 4 3 2 3 1 5 5 5 5 1 3 4 5 4 5 3 5 4 5 4 4 4 4 4 5 4 5 5 5 5 5 4 163
U21 3 5 3 4 5 3 4 5 2 5 3 4 3 3 4 5 3 1 3 5 4 2 5 2 4 5 2 3 2 3 4 5 2 2 5 5 3 3 2 4 140
U22 1 3 5 2 3 2 5 5 1 5 5 2 2 4 5 4 3 5 2 2 3 2 5 3 3 2 3 1 5 4 4 4 2 3 2 1 1 4 3 4 125
U23 5 5 4 5 5 5 5 5 5 5 4 4 4 5 5 3 5 5 5 5 5 5 5 4 4 5 5 5 5 5 5 3 5 5 5 5 5 5 5 5 190
U24 5 1 5 2 5 5 3 5 5 5 4 3 3 5 5 5 4 5 5 4 5 5 3 4 1 5 3 5 2 1 4 1 2 5 4 5 3 3 4 2 151
U25 1 1 3 3 5 4 5 5 4 5 5 4 1 4 2 5 5 3 5 5 5 4 3 4 5 5 5 1 5 4 5 3 3 5 5 5 1 5 3 5 156
U26 5 1 5 4 5 3 5 5 3 4 3 2 1 5 4 2 5 4 2 5 4 2 5 3 2 4 5 5 5 4 4 5 3 4 5 5 2 5 5 2 152
U27 5 4 4 5 5 5 5 4 4 5 5 4 4 4 4 5 5 5 5 5 5 4 5 5 4 4 5 5 4 4 5 4 5 4 5 5 5 4 5 4 183
U28 5 1 4 4 5 4 5 5 5 4 5 3 2 4 5 2 4 4 5 4 4 4 5 4 1 5 1 4 4 4 4 4 4 4 4 5 5 4 4 4 158
U29 5 5 4 5 5 5 5 5 5 5 3 4 2 5 5 3 5 5 5 5 5 5 5 4 4 5 5 5 5 4 5 3 5 5 5 5 5 5 5 5 186
U30 5 5 4 5 5 5 5 5 4 5 3 4 2 5 5 4 3 5 4 5 5 5 5 3 4 5 4 5 4 4 5 3 5 5 4 5 5 5 5 3 177
U31 5 4 2 4 3 4 5 5 4 4 3 3 4 3 4 1 5 3 4 5 4 4 5 3 5 4 5 5 4 4 5 5 3 4 4 5 5 5 5 2 161
131
Lampiran 9
TABULASI HASIL UJI COBA SOAL EVALUASI Kode siswa Nomor Soal Pilihan Ganda Total
Skor 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20 21 22 23 24 25 26 27 28 29 30
U1 1 1 1 1 1 1 1 0 0 1 1 1 1 0 1 1 0 1 0 1 1 1 0 1 1 0 1 0 1 1 22
U2 1 1 0 1 1 1 1 0 1 1 0 1 0 0 1 1 1 1 1 1 1 1 0 1 0 1 1 1 1 1 23
U3 1 1 1 0 1 1 1 0 0 1 0 1 1 0 1 1 1 1 1 1 1 1 0 1 1 1 1 0 1 0 22
U4 1 1 1 0 1 1 1 0 0 1 0 1 1 0 1 1 1 1 1 1 1 1 0 1 0 1 1 0 1 0 21
U5 0 0 0 0 1 1 0 0 0 0 0 1 0 0 1 0 0 0 0 1 1 0 0 1 0 0 0 0 0 0 7
U6 0 1 1 0 1 1 1 1 1 1 0 0 0 1 1 1 0 0 1 0 1 0 0 1 1 1 1 1 1 1 20
U7 1 1 1 0 1 1 1 0 0 1 1 1 0 0 1 0 1 1 1 0 1 1 0 0 1 1 0 1 1 0 19
U8 1 1 1 1 0 1 1 0 0 1 1 1 1 1 1 0 1 0 1 1 1 0 0 1 0 0 1 0 1 1 20
U9 1 1 0 1 0 1 1 0 1 1 1 1 0 1 1 1 0 1 1 0 1 0 0 1 1 1 0 1 1 1 21
U10 0 1 0 0 1 0 1 0 1 1 0 0 0 0 1 1 0 0 1 0 1 0 1 1 1 1 1 1 1 1 17
U11 1 1 1 1 1 1 1 0 0 1 1 0 0 0 1 1 1 1 1 0 1 0 1 1 0 1 1 1 1 1 22
U12 1 0 1 0 0 1 1 0 0 1 1 1 1 0 1 1 0 0 0 0 0 0 1 1 0 1 0 0 1 1 15
U13 0 1 0 1 1 1 1 1 1 1 0 0 0 0 1 1 0 0 1 0 1 0 0 1 1 1 1 1 1 1 19
U14 1 1 1 0 1 1 1 0 0 1 1 1 0 1 1 0 1 1 1 0 1 1 0 1 1 1 0 1 1 1 22
U15 1 1 1 0 1 1 1 0 0 1 0 1 1 0 1 0 1 1 1 0 1 0 0 1 0 1 1 1 1 0 19
U16 1 1 1 0 1 1 1 0 0 1 1 1 0 1 1 1 1 1 1 1 1 0 1 0 1 1 1 1 1 1 24
U17 1 1 1 1 0 1 1 0 1 1 1 1 0 1 1 0 1 0 1 1 1 0 0 0 0 1 1 0 1 1 20
U18 1 1 1 0 1 1 1 0 0 1 1 1 0 1 1 0 1 1 1 0 1 1 0 1 1 1 1 1 1 1 23
U19 1 1 1 1 1 1 1 0 0 1 1 1 0 0 1 1 1 1 1 0 1 0 0 1 1 1 1 1 1 1 23
U20 0 1 0 0 1 1 1 1 1 1 0 0 1 0 1 1 0 0 1 0 1 1 0 1 1 1 1 1 1 1 20
U21 1 1 1 0 1 1 1 0 1 1 0 1 0 0 1 1 1 1 1 0 1 0 0 1 1 1 0 1 1 1 21
U22 1 0 0 0 0 0 1 0 0 1 1 1 0 0 0 0 0 0 1 0 0 0 1 1 0 1 0 0 0 1 10
U23 1 1 1 0 1 1 1 0 0 1 1 1 0 0 1 1 1 1 1 0 1 1 0 1 1 1 0 1 1 1 22
U24 1 0 1 0 0 1 1 0 1 1 1 0 0 1 0 1 0 1 0 0 1 0 0 0 1 0 0 1 1 1 15
U25 1 1 1 1 1 1 1 0 0 1 1 1 1 0 1 1 1 1 1 1 1 0 1 1 1 1 1 1 1 1 26
U26 1 1 1 1 0 1 1 0 0 1 1 1 1 0 1 1 0 1 0 1 1 0 0 1 1 1 1 1 1 1 22
U27 1 1 1 1 1 1 1 0 0 1 1 1 0 0 1 1 1 1 1 1 1 0 0 1 0 1 1 1 1 1 23
U28 1 1 1 1 1 1 1 0 1 1 1 1 1 1 1 1 1 0 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 0 27
U29 1 0 0 1 0 1 1 0 0 0 1 0 1 0 1 0 0 1 0 0 1 0 0 1 1 1 0 1 1 1 15
U30 1 1 1 1 1 1 1 0 0 1 1 1 0 1 1 1 1 1 1 0 1 1 1 0 1 1 1 1 1 1 25
U31 1 1 1 0 1 1 1 0 1 1 0 1 1 0 1 1 1 1 1 0 1 1 0 1 1 1 1 1 1 0 23
132
TABULASI HASIL UJI COBA SOAL EVALUASI
Kode Siswa Nomor Soal isian singkat
Total Skor 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20
U1 3 3 3 3 3 3 1 3 1 3 3 1 1 3 1 3 3 1 2 3 47
U2 3 3 1 1 3 3 3 3 1 3 1 3 1 3 1 3 3 3 3 3 48
U3 1 3 1 3 3 3 1 3 1 3 1 1 1 1 1 2 3 1 1 1 35
U4 3 3 1 3 3 3 1 3 1 3 1 1 1 1 1 3 3 1 2 3 41
U5 1 1 1 1 3 1 1 3 1 3 1 1 1 1 3 3 3 1 1 3 34
U6 3 3 1 1 3 3 1 3 1 3 1 1 1 3 1 3 3 3 3 3 44
U7 3 3 3 1 3 3 3 3 3 1 3 3 3 3 1 3 3 3 3 3 54
U8 3 3 3 3 3 3 1 3 1 3 1 1 3 3 1 3 3 1 3 3 48
U9 1 1 1 1 3 3 1 3 1 3 1 1 3 3 1 3 3 3 3 3 42
U10 3 3 1 1 1 3 3 3 1 3 1 1 1 3 1 3 3 1 3 3 42
U11 1 3 3 1 3 1 1 1 1 1 1 1 1 3 1 1 3 1 3 1 32
U12 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 1 3 3 58
U13 1 3 1 1 3 3 3 3 1 3 1 1 1 3 1 3 3 1 3 3 42
U14 3 3 3 1 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 1 3 3 3 3 3 56
U15 1 3 3 3 3 3 3 3 1 3 1 3 1 3 1 3 3 1 3 3 48
U16 3 3 3 1 3 3 3 3 3 3 3 1 1 1 1 1 3 1 3 1 44
U17 1 1 3 1 3 1 3 3 1 3 1 1 1 1 1 3 3 1 3 3 38
U18 3 3 3 1 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 1 3 3 2 3 3 55
U19 1 3 3 1 3 3 3 3 3 3 1 3 1 3 1 3 3 1 3 3 48
U20 3 3 1 1 3 3 1 3 1 3 1 1 1 3 1 3 3 2 3 3 43
U21 1 1 1 1 3 3 1 1 1 3 1 1 3 3 1 3 3 1 3 3 38
U22 1 3 1 1 3 1 1 3 3 3 1 1 1 1 3 3 1 1 3 3 38
U23 3 3 3 1 3 3 3 3 3 1 3 3 3 3 3 0 3 2 3 3 52
U24 1 3 3 1 1 1 1 1 1 3 1 1 1 3 1 3 1 1 1 1 30
U25 3 3 3 1 3 3 3 3 1 3 1 3 3 3 1 3 3 1 3 1 48
U26 3 3 3 3 3 3 3 3 1 3 1 1 1 3 1 3 3 1 3 3 48
U27 1 3 3 1 1 3 3 3 1 3 3 3 1 3 1 3 3 3 3 3 48
U28 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 1 3 3 3 3 3 58
U29 3 3 3 3 3 3 3 1 3 3 1 3 1 3 1 3 3 1 3 3 50
U30 3 3 3 1 3 3 3 3 3 3 1 1 1 3 1 3 3 1 3 1 46
U31 1 3 3 3 3 3 3 3 1 3 1 1 3 1 1 3 3 3 3 3 48
133
Lampiran 10
KELUARAN HASIL UJI KORELASI BUTIR ANGKET MOTIVASI
134
135
Lampiran 11
KELUARAN HASIL UJI KORELASI BUTIR SOAL EVALUASI PILIHAN GANDA
136
137
KELUARAN HASIL UJI KORELASI BUTIR SOAL EVALUASI ISIAN SINGKAT
138
139
Lampiran 12
REKAPITULASI HASIL UJI COBA BUTIR ANGKET MOTIVASI
BELAJAR
Nomor
Soal
Indeks
korelasi
Keterangan Indeks
Reliabelitas
Keterangan
soal_1 ,455 valid
,830 Reliabel
soal_2 ,542 valid
soal_3 -,098 tidak valid
soal_4 ,775 valid
soal_5 ,375 valid
soal_6 ,762 valid
soal_7 ,457 valid
soal_8 -,027 tidak valid
soal_9 ,558 valid
soal_10 ,383 valid
soal_11 ,107 tidak valid
soal_12 ,462 valid
soal_13 ,357 valid
soal_14 ,371 valid
soal_15 ,439 valid
soal_16 ,130 tidak valid
soal_17 ,358 valid
soal_18 ,404 valid
soal_19 ,464 valid
soal_20 ,632 valid
soal_21 ,710 valid
soal_22 ,536 valid
soal_23 ,079 tidak valid
soal_24 ,570 valid
soal_25 ,384 valid
soal_26 ,507 valid
soal_27 ,554 valid
soal_28 ,515 valid
soal_29 ,448 valid
soal_30 ,192 tidak valid
soal_31 ,358 valid
soal_32 -,227 tidak valid
soal_33 ,429 valid
soal_34 ,649 valid
soal_35 ,432 valid
140
soal_36 ,650 valid
soal_37 ,547 valid
soal_38 ,581 valid
soal_39 ,450 valid
soal_40 ,143 tidak valid
Keterangan
r tabel = 0,355
141
Lampiran 13
REKAPITULASI HASIL UJI COBA BUTIR SOAL EVALUASI
Nomor Soal Indeks
korelasi
Keterangan Indeks
reliabillitas
Keterangan
pilgan 1 ,380 valid
,861 reliabel
pilgan 2 ,817 valid
pilgan 3 ,525 valid
pilgan 4 ,375 valid
pilgan 5 ,420 valid
pilgan 6 ,421 valid
pilgan 7 ,574 valid
pilgan 8 -,046 tidak valid
pilgan 9 ,051 tidak valid
pilgan 10 ,576 valid
pilgan 11 ,173 tidak valid
pilgan 12 ,252 tidak valid
pilgan 13 ,140 tidak valid
pilgan 14 ,236 tidak valid
pilgan 15 ,483 valid
pilgan 16 ,460 valid
pilgan 17 ,629 valid
pilgan 18 ,451 valid
pilgan 19 ,494 valid
pilgan 20 ,218 tidak valid
pilgan 21 ,483 valid
pilgan 22 ,407 valid
pilgan 23 ,069 tidak valid
pilgan 24 -,036 tidak valid
pilgan 25 ,369 valid
pilgan 26 ,388 valid
pilgan 27 ,582 valid
pilgan 28 ,438 valid
pilgan 29 ,732 valid
pilgan 30 ,070 tidak valid
Isian 1 ,613 valid
,782 Reliabel
Isian 2 ,389 valid
Isian 3 ,477 valid
Isian 4 ,273 tidak valid
Isian 5 ,240 tidak valid
Isian 6 ,663 valid
Isian 7 ,655 valid
142
Isian 8 ,416 valid
Isian 9 ,574 valid
Isian 10 -,034 tidak valid
Isian 11 ,640 valid
Isian 12 ,737 valid
Isian 13 ,555 valid
Isian 14 ,417 valid
Isian 15 ,013 tidak valid
Isian 16 ,119 tidak valid
Isian 17 ,412 valid
Isian 18 ,445 valid
Isian 19 ,550 valid
Isian 20 ,415 valid
Keterangan
r tabel = 0,355
143
Lampiran 14
REKAPITULASI DAYA BEDA DAN TARAF KESUKARAN SOAL
EVALUASI
Nomor Soal Indeks
daya beda Keterangan
Indeks
taraf
kesukaran
Keterangan
pilgan 1 0,33 Cukup 0,83 mudah
pilgan 2 0,33 Cukup 0,83 mudah
pilgan 3 0,27 Cukup 0,73 mudah
pilgan 4 0,53 baik 0,53 sedang
pilgan 5 0,2 Jelek 0,7 sedang
pilgan 6 0,067 Jelek 0,97 mudah
pilgan 7 0,067 Jelek 0,97 mudah
pilgan 8 -0,2 Jelek 0,1 Sulit
pilgan 9 -0,06667 Jelek 0,37 sedang
pilgan 10 0,067 Jelek 0,97 mudah
pilgan 11 0,27 Cukup 0,67 sedang
pilgan 12 0,33 Cukup 0,77 mudah
pilgan 13 -0,2 Jelek 0,37 sedang
pilgan 14 0,13 Jelek 0,33 sedang
pilgan 15 0,067 Jelek 0,97 mudah
pilgan 16 0,27 Cukup 0,73 mudah
pilgan 17 0,53 baik 0,6 sedang
pilgan 18 0,53 baik 0,67 sedang
pilgan 19 0,27 Cukup 0,8 mudah
pilgan 20 0,067 Jelek 0,37 sedang
pilgan 21 0,13 Jelek 0,93 mudah
pilgan 22 0,067 Jelek 0,3 Sulit
pilgan 23 0,13 Jelek 0,27 Sulit
pilgan 24 0,067 Jelek 0,83 mudah
pilgan 25 0,27 Cukup 0,67 sedang
pilgan 26 0,13 Jelek 0,87 mudah
pilgan 27 0,13 Jelek 0,67 sedang
pilgan 28 0,47 baik 0,77 mudah
pilgan 29 0,13 Jelek 0,93 mudah
pilgan 30 0,13 Jelek 0,8 mudah
Isian 1 0,247 Cukup 0,74 mudah
Isian 2 0,38 Cukup 0,87 mudah
Isian 3 0,82 baik sekali 0,64 sedang
Isian 4 0,41 baik 0,32 sedang
Isian 5 0,19 Jelek 0,90 mudah
144
Isian 6 0,45 baik 0,83 mudah
Isian 7 0,62 baik 0,61 sedang
Isian 8 0,25 Cukup 0,87 mudah
Isian 9 0,41 baik 0,39 sedang
Isian 10 -0,004 Jelek 0,93 mudah
Isian 11 0,47 baik 0,29 Sulit
Isian 12 0,67 baik 0,39 sedang
Isian 13 0,475 baik 0,35 sedang
Isian 14 0,44 baik 0,78 mudah
Isian 15 0,008 Jelek 0,13 Sulit
Isian 16 0,125 Jelek 0,93 mudah
Isian 17 0,25 Cukup 0,93 mudah
Isian 18 0,23 Cukup 0,35 sedang
Isian 19 0,32 Cukup 0,90 mudah
Isian 20 0,31 Cukup 0,84 mudah
145
Lampiran 15
KISI-KISI ANGKET MOTIVASI BELAJAR
No. Ciri-ciri Item
jumlah positif negatif
1. Tekun menghadapi tugas 1, 3 2, 5 4
2. Ulet menghadapi kesulitan 6, 7 5, 8 4
3. Menunjukan minat terhadap
macam-macam masalah.
9, 10 11, 12 4
4. Lebih senang belajar mandiri 13, 15 14, 16 4
5. Cepat bosan pada tugas-tugas yang
rutin
17, 18,
20
19 4
6. Dapat mempertahankan
pendapatnya
21, 24
27, 23 4
7. Tidak mudah melepas hal yang
diyakininya
25, 26,
27
28 4
8. Senang mencari dan memecahkan
masalah soal-soal
29, 30,
32
31, 4
Jumlah 19 13 32
(Sardiman, 2010: 83)
Penskoran:
No. Item soal Pilihan jawaban
SS S R KS TS
1 Positif 5 4 3 2 1
2 Negatif 1 2 3 4 5
Keterangan :
SS : Sangat Setuju S : Setuju R : Ragu-ragu
KS : Kurang Setuju TS : Tidak Setuju
146
Lampiran 16
ANGKET MOTIVASI BELAJAR
Nama :
Kelas :
Sekolah :
Petunjuk
1. Bacalah dengan cermat setiap pernyataan tersebut.
2. Berikanlah jawaban dengan cara memberi tanda cek (√) pada salah satu
pilihan jawaban yang paling sesuai dengan tingkat persetujuamu, dengan
pilihan jawaban sebagai berikut:
SS : Sangat Setuju
S : Setuju
R : Ragu-ragu
KS : Kurang Setuju
TS : Tidak Setuju
3. Jawabanmu, tidak menuntut jawaban benar atau salah dan tidak berhubungan
dengan penentuan kelulusan atau hal lain yang akan merugikanmu di sekolah
ini. Kesungguhan dan kejujuranmu dalam menjawab merupakan bantuan
yang amat berguna. Karena itu diharapkan Kamu menjawab semua soal yang
tersedia.
No Pernyataan Skor
SS S R KS TS
1. Saya senang belajar disekolah walaupun mengurangi waktu
bermain saya.
2. Saya rasa waktu belajar disekolah terlalu lama
3 Menyelesaikan tugas dalam pembelajaran ini membuat
saya merasa senang.
4. Saya akan berhenti belajar jika teman saya mengajak
bermain
5. Saya belajar giat karena akan mendapat hadiah dari
orangtua.
6. Walau tidak mendapatkan hadiah saya akan tetap belajar
agar menjadi murid berprestasi.
7. Saya akan tetap belajar walau sudah mendapatkan nilai
yang bagus
147
8. Saya merasa puas karana telah mendapatkan nilai yang
bagus
9. Pada pembelajaran ini ada hal-hal yang membuat saya
merasa ingin tahu
10. Saya mengikuti pembelajaran ini dengan senang hati
11. Saya merasa terpaksa mengikuti pembelajaran ini
12. Tidak ada yang menarik dalam pembelajaran ini
13. Saya dapat menyelesaikan tugas dengan bantuan teman
14. Kalau saya mengikuti pembelajaran ini, saya percaya saya
dapat memahami isi atau materi yang diajarkan
15. Saya percaya mampu menyelesaikan setiap tugas yang
diberikan kepada saya
16. Saya tidak yakin dapat menyelesesaikan tugas yang banyak
17. Pengulangan-pengulangan yang dilakukan guru, terkadang
mebuat saya merasa bosan
18. Saya merasa senang menemukan hal-hal baru yang belum
pernah saya temui
19. Saya tidak mau membaca kembali materi yang sudah
disampaikan guru
20. Jika saya merasa bosan dengan pembelajaran dikelas, saya
mau meminta guru mengajarkan meteri lain.
21. Saya senang menyampaikan pendapat saya di depan kelas
22. Saya tidak berani menyampaikan pendapat saya didepan
kelas
23. Saya malu menjawab pertanyaan guru, walaupun saya tahu
jawabannya
24. Saya berani mengatakan pendapat karena saya yakin benar
25. Jika yakin jawaban saya benar, tetapi disalahkan, saya akan
menanyakan kembali kepada guru
26. Jika saya merasa penjelasan guru ada yang kurang, saya
akan menanyakan kembali kepada guru lain agar lebih
jelas.
27. Ketika merasa kurang yakin dengan pendapat saya akan
bertanya kepada guru
28. Saya malas bertanya kepada guru, karena takut dimarahi.
29. Saya sangat senang dengan pokok pembahasan ini sehingga
saya ingin mengetahui lebih lanjut pokok bahasan ini
dengan bertanya kepada guru
30. Saya tidak suka terhadap pembelajarn ini, karena banyak
hal baru yang belum saya ketahui
31. Bila menghadapi kesulitan dalam mempelajari materi
pelajaran, saya akan berusaha menemukan cara lain untuk
menyelesaikannya
32. Saya akan berusaha mengerjakan soal-soal yang diberikan
dengan mencari jawabannya di perpustakaan atau bertanya
148
kepada guru lain atau orangtua
149
Lampiran 17
Kisi-kisi Soal Evaluasi
Standar
Kompetensi Kompetensi Dasar Indikator
Ranah
Kognitif
Nomor
Soal
2. Mengenal sumber
daya alam,
kegiatan
ekonomi, dan
kemajuan
teknologi di
lingkungan
kabupaten/kota
dan provinsi
2.3 Mengenal
perkembangan
teknologi produksi,
komunikasi, dan
transportasi serta
pengalamn
menggunakannya
2.3.13. Menjelaskan pengertian produksi C2 A9, A17,
2.3.14. Menunjukkan peralatan teknologi produksi masa lalu
dan sekarang
C1 A13, A18,
2.3.15. Menganalisis alat produksi masa lalu dan masa kini C4 A11, B3
2.3.16. Mengemukakan pengalaman menggunakan alat
produksi lalu dan sekarang
C3 A12, B1,
B2, B7
2.3.17. Menjelaskan pengertian komunikasi C2 A20
2.3.18. Menunjukkan peralatan teknologi komunikasi masa
lalu dan sekarang
C1 A4, A5.
B10
2.3.19. menganalisis alat komunikasi masa lalu dan masa
kini
C4 A3, A9,
B6
2.3.20. Mengemukakan pengalaman menggunakan alat
komunikasi lalu dan sekarang
C3 A2, A15
2.3.21. Menjelaskan pengertian transportasi C2 A10, B4
2.3.22. Menunjukkan peralatan teknologi transportasi masa
lalu dan sekarang
C1 A6, A14,
B9,
2.3.23. Menganalisis alat transportasi masa lalu dan masa
kini
C4 A1, A19,
B5,
2.3.24. Mengemukakan pengalaman menggunakan alat
transportasi lalu dan sekarang
C3 A7, B8
150
Lampiran 18
SOAL EVALUASI
A. Berilah tanda silang (X) pada salah satu huruf a,b,c atau d jawaban yang
paling tepat!
1. Pesawat terbang termasuk alat
transportasi udara yang
menggunakan....
a. bahan ringan
b. perakitan khusus
c. teknologi modern
d. teknologi sederhana
2. Mengirim surat dengan
perangko dapat menggunakan
jasa ….
a. Indosat
b. Pos Indonesia
c. speedy
d. Telkom
3. Telepon sebagai alat komunikasi
ditemukan oleh ….
a. Alexander Graham Bell
b. John Logie Baird
c. Marconi
d. Samuel Morse
4. Di bawah ini yang termasuk
media cetak adalah….
a. Buletin dan koran
b. koran dan telepon
c. surat kabar dan radio
d. televisi dan majalah
5. Di bawah ini stasiun TV yang
dikelola oleh pemerintah ialah
….
a. Metro TV
b. RCTI
c. SCTV
d. TVRI
6. Di bawah ini angkutan darat
bermesin adalah….
a. becak
b. dokar
c. mobil
d. sepeda
7. Becak dapat bergerak dengan
menggunakan tenaga …
a. manusia
b. listrik
c. mesin
d. air
8. Berikut ini merupakan kelebihan
menggunakan teknologi
transportasi masa kini adalah ….
a. dapat menimbulkan polusi
b. lambat jalannya
c. mengangkut banyak
penumpang
d. tergantung tenaga ahli
9. Proses mengolah bahan baku
menjadi barang jadi disebut . . .
a. memasak
b. produksi
c. Prosesi
d. proyeksi
10. Berikut ini yang termasuk alat
transportasi air adalah . . .
a. sepeda
b. truk
c. balon udara
d. Perahu
11. Salah satu kelemahan teknologi
produksi masa lalu adalah . . .
a. hasilnya jelek
b. menggunakan tenaga mesin
c. menimbulkan polusi
d. prosesnya lama
12. Bahan baku pembuatan kertas
adalah . . .
a. bamboo
b. kapas
c. karet
d. kayu
151
13. Teknologi pertanian masa kini
dalam mengolah tanah
menggunakan . . .
a. bajak
b. cangkul
c. Kerbau
d. Traktor
14. Di bawah ini yang merupakan
teknologi transportasi yang
menggunakan tenaga hewan
adalah . . .
a. delman
b. mobil
c. sepeda
d. kereta api
15. Berikut ini yang termasuk
teknologi komunikasi dengan
isyarat adalah . . .
a. e-Mail
b. faximile
c. rambu lalu lintas
d. Short Message Service
(SMS)
16. Berikut ini yang tidak termasuk
alat transportasi masa lalu adalah
. . .
a. andong
b. bendi
c. gerobak
d. mobil
17. Produksi adalah kegiatan yang
menghasilkan.....
a. barang
b. rugi
c. uang
d. untung
18. Salah satu alat tradisional untuk
membuat perlengkapan rumah
tangga memotong kayu dengan .
. .
a. gergaji listrik
b. mesin bor
c. kapak
d. pisau dapur
19. Sebelum ditemukannya
kendaraan bermesin, alat
transportasi yang digunakan
pada masa lalu ialah . . .
a. helikopter
b. mobil
c. pedati
d. sepeda motor
20. Kegiatan menyampaikan pesan
dan menerima pesan disebut . . .
a. bergosip
b. bertengkar
c. komunikasi
d. komunitas
B. Isilah titik titik dibawah ini dengan jawaban yang tepat!
1. Pada masa lalu, petani menggarap tanah pertanian dengan cara …
2. Masyarakat masa lalu mengolah padi menjadi beras dengan cara …
3. Bahan bangunan yang dibuat dari hasil olahan tanah liat yaitu …
4. Alat transportasi dapat dikelompokan menjadi tiga yaitu …, … dan …
5. Kelebihan alat pengangkut tidak bermesin adalah …
6. Surat kabar merupakan sarana komunikasi media . . .
7. Tempat berhentinya kereta api untuk menurunkan dan menaikkan penumpang
disebut....
8. Kelemahan teknologi komunikasi masa lalu adalah . . .
9. Pada masa lalu alat transportasi laut masih memanfaatkan tenaga . . .
10. Alat komunikasi yang dapat digunakan untuk dapat melakukan pembicaraan
jarah jauh disebut....
152
Kunci jawaban:
A. Pilihan Ganda
1. C
2. B
3. A
4. A
5. D
6. C
7. A
8. C
9. B
10. D
11. D
12. D
13. D
14. A
15. C
16. D
17. A
18. C
19. C
20. C
Skor benar = 1 Skor Salah = 0
B. Jawaban Singkat
1. Dibajak dengan menggunakan hewan, atau dengan tenaga manusia
2. Ditumbuk
3. Bata, genteng
4. Udara, darat, air
5. Ramah lingkungan
6. Media masa/cetak
7. stasiun
8. jangkauan terbatas
9. angin
10. telepon
skor benar = 3 skor salah = 1, skor tidak diisi = 0
Keterangan
Nilai =
153
Lampiran 19
RENCANA PELAKSANAAN
PEMBELAJARAN
154
RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN
KELAS EKSPERIMEN
Peneliti:
ELMY WULANDARI
1401412403
PENDIDIKAN GURU SEKOLAH DASAR
FAKULTAS ILMU PENDIDIKAN
UNIVERSITAS NEGERI SEMARANG
2016
155
RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN
Satuan Pendidikan : SD Panimbang 03
Kelas/Semester : IV / 1
Mata Pelajaran : IPS
Alokasi Waktu : 1 pertemuan (2 x 35 menit)
Pertemuan ke- : 1
B. Kompetensi Dasar
2.3. Mengenal perkembangan teknologi produksi, komunikasi, dan
transportasi serta pengalaman menggunakannya
C. Indikator
2.3.1. Menjelaskan pengertian teknologi produksi
2.3.2. Menunjukkan peralatan teknologi produksi masa lalu dan sekarang
2.3.3. Menganalisis macam-macam alat produksi masa lalu dan masa kini
2.3.4. Menngemukakan pengalaman menggunakan alat produksi lalu dan
sekarang
D. Tujuan Pembelajaran
1. Melalui gambar-gambar teknologi produksi, siswa dapat menjelaskan
pengertian teknologi produksi dengan benar
2. Melalui gambar-gambar alat produksi, siswa dapat menunjukkan
peralatan teknologi produksi masa lalu dan sekarang dengan teliti
3. Melalui Media Interaktif, siswa dapat menganalisis macam-macam alat
produksi masa lalu dan masa kini dengan disiplin
4. Melalui penugasan, siswa dapat mengemukakan pengalaman
menggunakan alat produksi lalu dan sekarang dengan percaya diri
Karakter yang diharapkan: religius, disiplin, rasa ingin tahu, cinta tanah air,
peduli lingkungan, percaya diri.
E. Materi Ajar ( Materi Pokok ) :
1. Perkembangan teknologi/alat produksi
156
F. Metode Pembelajaran
1. Metode Pembelajaran : Pemberian tugas, praktik, ceramah, tanya jawab
bervariasi.
2. Model pembelajaran : Example Non Example
G. Langkah-langkah pembelajaran :
No. Kegiatan Alokasi
Waktu
1. Kegiatan awal
a. Salam, doa, presensi siswa dan pengkondisian kelas
b. Guru melakukan motivasi dengan melakukan tepuk-tepuk
c. Guru bertanya kepada siswa tentang meteri pembelajaran
sebelumnya?
d. Guru menyampaikan tujuan pembelajaran yang akan
dilaksanakan “sekarang kita akan belajar tentang
perkembangan alat-alat produksi”
e. Guru bertanya “apa yang dimaksud dengan produksi?, contoh
kegiatan produksi apa saja?”.
f. Guru mempersiapkan media pembelajaran
10 menit
2. Kegiatan inti
a. Guru menayangkan gambar-gambar alat atau teknologi
produksi, siswa memperhatikan gambar-gambar tersebut.
b. Guru memminta siswa untk mendiskusikan perbedaan dan
kesamaan dari gambar-gambar tersebut dengan teman
sebangku mereka.
c. Guru bertanya apa yang mereka dapat dari gambar-gambar
tersebut.
d. Guru memandu siswa untuk mengoperasikan media interaktif
pada komputernya. Untuk memahami isi materi siswa diberi
kebebasan untuk mengoperasikan media tersebut;
e. Guru memberi kesempatan kepada siswa untuk bertanya.
f. Guru mengelompokan siswa kedalam beberapa kelompok
kecil yang terdiri dari 4 sampai dengan 5 siswa
g. Tiap kelompok diberi penugasan untuk mengelompokan alat-
alat atau teknologi produksi yang dapat memudahkan
pekerjaan manusia.
h. Siswa diminta untuk mengemukakan pengalaman mereka saat
menggunakan alat produksi.
50 menit
3. Kegiatan penutup
a. Guru bersama siswa membuat kesimpulan dari tiap materi yang
disampaikan.
b. Siswa mengerjakan soal evaluasi
c. Guru meminta salah satu siswa untuk memimpin doa
d. Guru menutup pembelajaran dengan mengucap salam
10 menit
157
H. Alat dan Sumber Belajar
2. Buku materi pembelajran
3. Media Interaktif
4. Lembar kerja siswa dan Lembar Kerja Kelompok
5. LCD dan Gambar-gambar alat produksi
6. Papan tulis
I. Penilaian
1. Teknik penilaian
a. Penilaian Kognitif : Tes Tulis (Soal pilihan ganda, uraian singkat)
b. Penilaian afektif : Nontes (pengamatan/observasi sikap)
c. Penilaian Psikomotorik : Nontes (pengamatan/observasi)
2. Instrumen
a. Lembar soal Evaluasi dan pedoman penilaian
b. Lembar Pengamatan sikap
c. Lembar Kerja Siswa dan Lembar Kerja Kelompok
158
Lampiran 1
Materi Ajar
PERKEMBANGAN TEKNOLOGI PRODUKSI
Produksi adalah kegiatan yang dilakukan untuk menghasilkan barang/benda.
Teknologi produksi adalah alat yang dapat membantu dan memudahkan
menghasilkan benda atau barang. Teknologi produksi adalah teknik perindustrian
dengan menggunakan mesin-mesin. Perkembangan teknologi dari masa ke masa
untuk mempermudah kegiatan yang dilakukan seperti, pekerjaan cepat selesai dan
hasil yang meningkat dan melimpah. Proses produksi dibutuhkan agar bahan-
bahan digunakan untuk pemenuhan segala kebutuhan. Ada dua macam teknologi
produksi. Cara pertama disebut teknologi produksi modern. Teknologi produksi
modern menggunakan mesin. Cara kedua disebut teknologi produksi sederhana
atau tradisional. Alat-alat yang digunakan juga sederhana. Misalnya, golok, pisau,
parut, panci, dan wajan.
Bahan baku adalah bahan dasar dari alam yang dapat diolah kembali melalui
proses produksi untuk menambah nilai guna dari barang tersebut, barang tersebut
dapat disebut dengan barang jadi. Setiap bahan baku memiliki lebih dari satu
kegunaan. Karena pada saat pemprosesan dan pengolahannya berbeda-beda maka
dapat menghasilkan barang jadi yang berbeda pula. Selain itu setiap bahan baku
memiliki kandungan zat yang berbeda-beda. Sehingga nilai jualnya pun beda.
Banyak bahan baku yang dapat dibuat menjadi beberapa bahan jadi. Misalnya
kelapa dapat diproses menjadi minyak kelapa, ketela pohon diolah menjadi kolak,
kedelai diolah menjadi tempe, kacang diolah menjadi kue kacang, kayu diolah
menjadi meja dan kursi, batu diolah menjadi patung, dan lainnya.
Teknologi produksi pangan membantu pemenuhan kebutuhan pangan.
Kebutuhan pangan berkaitan dengan pertanian. Kegiatan pertanian pada masa lalu
masih tradisional untuk kemudian berkembang menggunakan alat modern.
Contohnya:
a. zaman dulu juga mengolah tanah menggunakan bajak yang ditarik kerbau
atau sapi. Pada masa sekarang, petani sudah menggunakan mesin traktor
untuk membajak sawah.
159
b. zaman dulu menginjak-injak ikatan padi untuk memisahkan butir-butir padi
dari batangnya. Zaman sekarang, petani memakai mesin perontok padi.
c. zaman dulu menumbuk padi di tempat menumbuk padi. Pada zaman
sekarang, petani tidak usah bersusah payah menumbuk padi. Petani sekarang
sudah memakai mesin penggiling padi untuk mendapatkan beras.
Teknologi yang digunakan mempengaruhi hasil kerja atau hasil produksi.
Keuntungan orang menggunakan teknologi modern adalah hasilnya lebih banyak,
bentuk dan mutunya sama, dan waktunya lebih cepat.
Pakaian merupakan kebutuhan sandang. Kebutuhan sandang pada masa lalu
dan masa kini berbeda. Pada masa lalu kebutuhan sandang bersifat sederhana.
Pengolahannya pun bersifat sederhana, yaitu dibuat sendiri. Caranya dengan
menenun. Menggunakan alat tenun yang terbuat dari kayu. Pada cara ini hasil
yang diperoleh sedikit. Kebutuhan sandang pada masa kini lebih modern. Ini
karena banyak menggunakan alat-alat berteknologi modern. Pada masa kini
kebutuhan sandang tidak dilakukan sendiri. Akan tetapi, dikerjakan oleh pabrik.
Pabrik yang menghasilkan kain untuk membuat pakaian disebut pabrik tekstil,
selain itu ada pula pabrik konveksi dan garmen yang memproduksi pakaian dalam
jumlah banyak.
160
Lampiran 2
Media Pembelajran
Contoh Gambar kegiatan produksi
161
Lampiran 3
Lembar Kerja Kelompok 1
Nama Anggota Kelompok:
1...........................................
2...........................................
3...........................................
4...........................................
Langkah kerja!
1. Tulislah nama anggota kelompokmu!
2. Lengkapilah tabel berikut dengan nama-nama alat atau teknologi produksi
dan kegunaannya!
No. Nama Teknologi/alat
Kegunaan Tradisional Modern
1. Kerbau Traktor Membajak sawah
3. Lengkapilah tabel berikut dengan kelemahan dan kelebihan alat produksi
Alat produksi Kelemahan Kelebihan
Tradisional
Modern
162
Lembar Kerja Siswa 1
Nama :
Kelas :
Sekolah :
No.urut :
Langkah kerja!
1. Tulislah identitasmu pada kolom yang tersedia!
2. Ceritakan pengalamanmu saat menggunakan alat yang dapat memudahkanmu
dalam melakukan pekerjaan!
.......................................................................................................................................
.......................................................................................................................................
.......................................................................................................................................
.......................................................................................................................................
.......................................................................................................................................
.......................................................................................................................................
.......................................................................................................................................
.......................................................................................................................................
.......................................................................................................................................
.......................................................................................................................................
.......................................................................................................................................
.......................................................................................................................................
.......................................................................................................................................
.......................................................................................................................................
.......................................................................................................................................
.......................................................................................................................................
163
RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN
Satuan Pendidikan : SD Panimbang 03
Kelas/Semester : IV / 1
Mata Pelajaran : IPS
Alokasi Waktu : 1 pertemuan (2 x 35 menit)
Pertemuan ke- : 2
A. Kompetensi Dasar
2.3. Mengenal perkembangan teknologi produksi, komunikasi, dan
transportasi serta pengalaman menggunakannya
B. Indikator
2.3.6. Menjelaskan pengertian komunikasi pada masa lalu dan masa
sekarang
2.3.7. Menunjukkan peralatan teknologi komunikasi masa lalu dan sekarang
2.3.8. Menganalisis alat komunikasi masa lalu dan masa kini
2.3.9. Mengemukakan pengalaman menggunakan alat komunikasi lalu dan
sekarang
C. Tujuan Pembelajaran
a. Melalui gambar-gambar alat komunikasi, siswa dapat membandingkan
jenis teknologi komunikasi pada masa lalu dan masa sekarang dengan
cermat
b. Melalui gambar-gambar alat komunikasi, siswa dapat menunjukkan
peralatan teknologi komunikasi masa lalu dan sekarang dengan teliti
c. Melalui Media Interaktif, siswa dapat menganalisis macam-macam alat
komunikasi masa lalu dan masa kini dengan baik
d. Setelah mendengarkan penjelasan guru, siswa dapat menceritakan
pengalaman menggunakan alat komunikasi lalu dan sekarang dengan
percaya diri
Karakter yang diharapkan: religius, disiplin, rasa ingin tahu, cinta tanah air,
peduli lingkungan, percaya diri.
164
D. Materi Ajar ( Materi Pokok ) :
Perkembangan alat komunikasi
E. Metode Pembelajaran
1. Metode Pembelajaran : Pemberian tugas, praktik, ceramah, tanya jawab
bervariasi.
2. Model pembelajaran : Example Non Example
F. Langkah-langkah pembelajaran :
No. Kegiatan Alokasi
Waktu
1. Kegiatan awal
a. Salam, doa, presensi siswa dan pengkondisian kelas
b. Guru melakukan motivasi dengan melakukan tepuk-tepuk
c. Guru bertanya kepada siswa tentang meteri pembelajaran
sebelumnya?
d. Guru menyampaikan tujuan pembelajaran yang akan
dilaksanakan “sekarang kita akan belajar tentang
perkembangan alat-alat kumunikasi”
e. Guru bertanya “apa yang dimaksud dengan komunikasi?,
contoh kegiatan komunikasi apa saja?”.
f. Guru mempersiapkan gambar-gambar alat komunikasi
10 menit
2. Kegiatan inti
a. Guru menayangkan gambar-gambar alat atau teknologi
produksi, siswa memperhatikan gambar-gambar tersebut.
b. Guru memminta siswa untk mendiskusikan perbedaan dan
kesamaan dari gambar-gambar tersebut dengan teman
sebangku mereka.
c. Guru bertanya apa yang mereka dapat dari gambar-gambar
tersebut.
d. Guru memandu siswa untuk mengoperasikan media interaktif
pada komputernya. Untuk memahami isi materi siswa diberi
kebebasan untuk mengoperasikan media tersebut;
e. Guru memberi kesempatan kepada siswa untuk bertanya.
f. Guru mengelompokan siswa kedalam beberapa kelompok
kecil yaang terdiri dari 4 sampai dengan 5 siswa, tiap
kelompok diberi penugasan untuk mengelompokan alat-alat
atau teknologi komunikasi yang dapat memudahkan manusia
dalam menyampaikan pesan atau berkomunikasi.
g. Siswa diminta untuk membuat cerita pengalaman mereka
dalam menggunakan alat komunikasi.
50 menit
165
3. Kegiatan penutup
a. Guru bersama siswa membuat kesimpulan dari tiap materi yang
disampaikan.
b. Siswa mengerjakan soal evaluasi
c. Guru meminta salah satu siswa untuk memimpin doa
d. Guru menutup pembelajaran dengan mengucap salam
10 menit
G. Alat dan Sumber Belajar
1. Buku materi pembelajran
2. Media interaktif
3. Lembar kerja siswa dan Lembar Kerja Kelompok
4. LCD dan gambar-gambar alat komunikasi
5. Papan tulis
H. Penilaian
1. Teknik penilaian
a. Penilaian Kognitif : Tes Tulis (Soal pilihan ganda, uraian singkat)
b. Penilaian afektif : Nontes (pengamatan/observasi sikap)
c. Penilaian Psikomotorik : Nontes (pengamatan/observasi)
2. Instrumen
a. Lembar soal Evaluasi dan pedoman penilaian
b. Lembar Pengamatan sikap
c. Lembar Kerja Siswa dan Lembar Kerja Kelompok
166
Lampiran 1
Materi Ajar
PERKEMBANGAN TEKNOLOGI KOMUNIKASI
Komunikasi merupakan kebutuhan hidup manusia yang sangat penting. Kita
tidak dapat berhubungan dengan orang lain di tempat yang jauh kalau tidak ada
alat komunikasi. Berkomunikasi artinya menyampaikan maksud atau pesan
kepada orang lain dan memahami maksud atau keinginan orang lain.Teknologi
komunikasi berkembang dari yang sederhana ke teknologi yang modern.
Ada dua jenis alat komunikasi, yaitu alat komunikasi masa lalu (tradisional)
dan alat komunikasi masa kini (modern).
1. Teknologi komunikasi masa lalu (tradisional)
Pada masa lalu sudah terdapat alat komunikasi. Alat komunikasi yang
dipakai masih sangat sederhana. Bentuk alat komunikasi masa lalu antara lain
adalah sebagai berikut:
a. Kentongan
Kentungan yaitu alat komunikasi yang terbuat dari bambu atau kayu
berongga.alat ini digunakan dengan cara dipukul dengan menggunakan sebuah
alat dari kayu. Kentongan berfungsi sebagai sarana komunikasi diantara penduduk
desa. Kentongan dipakai misalnya untuk:
a) Memanggil warga desa melakukan kerja bakti
b) Memanggil warga desa agar berkumpul dibalai desa
c) Memeberitahu warga kalau ada warga yang meninggal dunia
d) Memberitahu warga kalau terjadi bencana alam, misalnya banjir, gunung
meletus, kebakaran dan lain sebagainya.
b. Gong
Bandhe yaitu alat komunikasi berbentuk bundar terbuat dari besi atau
perunggu. Pada masa lalu bandhe digunakan oleh kerajaan untuk memanggil
warganya.
c. Surat menggunakan daun
167
Surat atau tulisan pada masa lalu di tulis diatas daun lontar atau daun nipah.
Selain daun, pada masa lalu sudah terdapat surat yang ditulis pada kulit binatang.
d. Kurir
Kurir adalah orang yang ditunjuk untuk membawa pesan khusus. Pesan
khusus itu bisa dalam bentuk surat atau lisan. Isinya biasanya adalah pesan rahasia
antarkerajaan.
e. Tali Pohon
Cara ini digunakan pada masa penjajahan. Seutas tali yang panjang
dibentangkan dari satu pohon ke pohon lainnya. Tali itu menjadi alat komunikasi
dari satu tempat pengintaian ke perkampungan. Di ujung tali diberi kaleng atau
alat-alat bila ditarik akan mengeluarkan bunyi-bunyian. Bunyi-bunyian ini
merupakan tanda bahaya bagi penduduk desa agar dapat berlindung ke tempat
yang lebih aman.
2. Teknologi komunikasi masa kini (modern)
Pada masa kini, alat atau media komunikasi makin berkembang dan
canggih. Beberapa media dann cara berkomunikasi masa kini diantaranya sebagai
berikut :
b. Surat
Ada beberapa macam surat. Jika dilihat dari bentuk, isi, dan bahsanya, surat
dapat dibedakan menjadi tiga macam yaitu:
Surat pribadi adalah surat yang dibuat oleh seseorang yang isinya menyangkut
kepentingan pribadi. Misalnya antara orangtua dan anaknya yang pergi
merantau.
Surat dinas atau surat resmi dibuat oleh kantor pemerintahan dari tingkat
terendah sampai pemerintah pusat.
Surat niaga dibuat oleh para pelaku perdangan. Isi surat adalah soal jual beli
barang-barang.
c. Surat kabar dan majalah
Surat kabar dan majalah memuat berita atau informasi mengenai peristiwa-
peristiwa yang terjadi diberbagai tempat secara aktual. Selain itu surat kabar dan
majalah dapat digunakan sebagai sarana menambah pengetahuan serta hiburan.
168
d. Telepon/handphone/smartphone
Pesawat telepon pertama kali ditemukan oleh Alexander Graham Bell pada
tahun 1876 di Amerika Serikat. Telepon adalah alat komunikasi jarak jauh. Cara
menggunakannya cukup dengan menekan atau memutar nomor yang hendak kita
tuju. Pesawat telepon mengalami perkembangan. Saat ini sudah banyak orang
yang menggunakann telepon yang tidak berkabel yang dinamakan telepon
gennggam (handphone).
e. Radio
Radio pertama kali ditemukan oleh Guglielmo Marconi asal Bologna, Italia.
Pada masa penjajhan dulu radio digunakan untuk mengobarkan semangat
perjuangan. Sedangkan pada masa sekrang ini radio digunakan sebagai saran
informasi dan hiburan.
f. Televisi
Kita dapat memperoleh berbagai informasi, baik dari dalam negeri maupun
luar negeri melalui tayangan televisi. Pasca dibangun Sistem Komunikasi Satelit
Domestik (SKSD) Palapa, perluasan jaringan penyiaran televisi menjadi makin
luas. Stasiun televisi telah dikembangkan oleh pemerintah maupun swasta.
g. Internet
Saat ini sudah ada media komunikasi yang sangat canggih. Media
komunikasi tersebut dikenal dengan istilah internet. Peralatan yang digunakan
untuk berkomunikasi melalui internet adalah komputer. Melalui internet kita dapat
berkomunikasi dengan orang lain di seluruh dunia. Kita juga dapat membaca
berita, mengirim atau menerima gambar, mengirim atau menerima surat melalui
email, facebook, twitter, chatting dan sebagainya.
169
Lampiran 2
Media Pembelajran
Contoh Gambar Alat Komunikasi
170
Lampiran 3
Lembar Kerja Kelompok 2
Nama Anggota Kelompok:
...........................................
...........................................
...........................................
...........................................
Langkah kerja!
1. Tulislah nama anggota kelompokmu!
2. Lengkapilah tabel berikut dengan nama-nama alat atau teknologi komunikasi!
No. Nama Teknologi/alat
Tradisional Modern
1. Bedug Mikrophone/toa
3. Lengkapilah tabel berikut dengan kelemahan dan kelebihan alat produksi
Alat produksi Kelemahan Kelebihan
Tradisional
Modern
Lembar Kerja Siswa 2
Nama :
Kelas :
Sekolah :
171
No.urut :
Langkah kerja!
1. Tulislah identitasmu pada kolom yang tersedia!
2. Ceritakan pengalamanmu saat menggunakan alat yang dapat memudahkanmu
dalam melakukan berkomunikasi!
...................................................................................................................................
...................................................................................................................................
...................................................................................................................................
...................................................................................................................................
...................................................................................................................................
...................................................................................................................................
...................................................................................................................................
...................................................................................................................................
...................................................................................................................................
...................................................................................................................................
...................................................................................................................................
...................................................................................................................................
...................................................................................................................................
...................................................................................................................................
...................................................................................................................................
...................................................................................................................................
...................................................................................................................................
...................................................................................................................................
...
172
RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN
Satuan Pendidikan : SD Panimbang 03
Kelas/Semester : IV / 1
Mata Pelajaran : IPS
Alokasi Waktu : 1 pertemuan (2 x 35 menit)
Pertemuan ke- : 3
A. Kompetensi Dasar
2.3.Mengenal perkembangan teknologi produksi, komunikasi, dan transportasi
serta pengalaman menggunakannya
B. Indikator
2.3.9. menjelaskan pengertian transportasi
2.3.10. Menunjukkan peralatan teknologi transportasi masa lalu dan sekarang
2.3.11. menganalisis alat transportasi masa lalu dan masa kini
2.3.12. mengemukakan pengalaman menggunakan alat transportasi lalu dan
sekarang
C. Tujuan Pembelajaran
1. Melalui gambar-gambar alat transportasi, siswa dapat menjelaskan
pengertian transportasi dengan cermat
2. Melalui gambar-gambar alat transportasi, siswa dapat menunjukkan
peralatan teknologi transportasi masa lalu dan sekarang dengan teliti
3. Melalui Media Interaktif, siswa dapat menganalisis alat transportasi masa
lalu dan masa kini dengan baik
4. Setelah mendengar penjelasan guru, siswa dapat mengemukakan
pengalaman menggunakan alat transportasi lalu dan sekarang dengan
percaya diri
Karakter yang diharapkan: religius, disiplin, rasa ingin tahu, cinta tanah air,
peduli lingkungan, percaya diri.
173
D. Materi Ajar ( Materi Pokok ) :
1. Perkembangan alat transportasi
E. Metode Pembelajaran
1. Metode Pembelajaran : Pemberian tugas, diskusi, ceramah, tanya jawab
bervariasi.
2. Model pembelajaran : Example Non Example
F. Langkah-langkah pembelajaran :
No. Kegiatan Alokasi
Waktu
1. Kegiatan awal
a. Salam, doa, presensi siswa dan pengkondisian kelas
b. Guru melakukan motivasi dengan melakukan tepuk-tepuk
c. Guru bertanya kepada siswa tentang meteri pembelajaran
sebelumnya?
d. Guru menyampaikan tujuan pembelajaran yang akan
dilaksanakan “sekarang kita akan belajar tentang
perkembangan alat-alat transportasi”
e. Guru bertanya “apa yang dimaksud dengan transportasi?,
contoh kegiatan transportasi apa saja?”.
f. Guru mempersiapkan gambar-gambar alat transportasi
10 menit
2. Kegiatan inti
a. Guru menayangkan gambar-gambar alat atau teknologi
produksi, siswa memperhatikan gambar-gambar tersebut.
b. Guru memminta siswa untk mendiskusikan perbedaan dan
kesamaan dari gambar-gambar tersebut dengan teman
sebangku mereka.
c. Guru bertanya apa yang mereka dapat dari gambar-gambar
tersebut. guru menampung jawaban-jawaban siswa dengan
mencatat jawaban mereka pada papan tulis.
d. Guru memandu siswa untuk mengoperasikan media interaktif
pada komputernya. Untuk memahami isi materi siswa diberi
kebebasan untuk mengoperasikan media tersebut;
e. Guru memberi kesempatan kepada siswa untuk bertanya.
f. Guru mengelompokan siswa kedalam beberapa kelompok
kecil yang terdiri dari 4 sampai dengan 5 siswa, tiap
kelompok diberi penugasan untuk mengelompokan alat-alat
atau teknologi transportasi yang dapat memudahkan manusia
untuk bepergian atau mengangkut barang.
g. Siswa diminta untuk membuat cerita pengalaman mereka
dalam menggunakan alat transportasi.
50 menit
174
3. Kegiatan penutup
a. Guru bersama siswa membuat kesimpulan dari tiap materi yang
disampaikan.
b. Siswa mengerjakan soal evaluasi
c. Guru meminta salah satu siswa untuk memimpin doa
d. Guru menutup pembelajaran dengan mengucap salam
10 menit
G. Alat dan Sumber Belajar
1. Buku materi pembelajran
2. Media Interaktif Power Point
3. Lembar kerja siswa dan Lembar Kerja Kelompok
4. LCD dan gambar-gambar alat transportasi
5. Papan tulis
H. Penilaian
1. Teknik penilaian
a. Penilaian Kognitif : Tes Tulis (Soal uraian)
b. Penilaian afektif : Nontes (pengamatan/observasi sikap)
c. Penilaian Psikomotorik : Nontes (pengamatan/observasi)
2. Instrumen
a. Lembar soal Evaluasi dan pedoman penilaian
b. Lembar Pengamatan sikap
c. Lembar Kerja Siswa dan Lembar Kerja Kelompok
175
Lampiran 1
Materi Ajar
PERKEMBANGAN TEKNOLOGI TRANSPORTASI
Kendaraan yang digunakan untuk pergi dan pulang beraktivitas disebut alat
transportasi. Alat transportasi disebut pula sarana pengangkut. Saran pengangkut
sangat dibutuhkan dalam kehidupan sehari-hari, seperti mengantar kesekolah,
kepasar, kekantor, keluar kota, atau daerah dan bahkan luar negeri. Dengan
demikian terjadilah perpindahan orang dari satu tempat lain atau disebut mobilitas
manusia. Selain itu alat transportasi juga digunakan untuk angkut hasil–hasil
pertanian, industri dan perkebunan dari suatu tempat ketempat lain disebut
dengan mobilitas barang.
Pada masa dahulu alat transportasi tidak seperti sekarang. Banyak cara
alami yang dapat dipergunakan, sehingga tidak menimbulkan pencemaran baik
udara, air, ataupun lingkungan. Dengan kemajuan teknologi, maka teknologi
transportasi pun dapat berkembang dengan cepat.
a. Transportasi masa lalu
a) Pengunaan tenaga angin
sudah digunakan sejak zaman nenek moyang, Mereka datang dari tempat
asalnya yaitu yunani dengan memakai perahu layar yang digerakkan oleh tenaga
angin. Tentu saja ini tidak akan menimbulkan pencemaran udara. Kekurangan
perahu layar ini adalah hanya bisa digerakkan jika ada angin. Jadi membutuhkan
waktu lama untuk sampai ketujuan.
b) Menggunakan tenaga orang
Tenaga orang digunakan untuk mengangkut barang dengan cara dipikul,
digendong, ditaruh di atas kepala, didorong (gerobak dorong), digotong bersama,
dipondong doa atas pundak, dan lainnya. Adapun kelebihannya adalah
keterbatasan para tenaga, serta lamanya waktu yang dibutuhkan.
c) Menggunakan tenaga hewan
Dimasa lalu alat transportasi banyaj mengunakan tenaga binatang.
Diantaranya sampai kini masih terlihat di desa-desa. Misalnya dokarm cikarm
176
sado, gajah,dan lainnya. Saat ini nagkuta binatang masih dipertahankan untuk
keperluan wisata, seperti kereta kuda dan naik gajah. Dengan menggunakan
tenaga binatang, ongkosnya akan lebih murah dan tidak menimbulkan polusi
udara. Adapun kekurangannya adalah terlalu lama sampai di tmpat tujuan.
d) Menggunakan aliran air
Dimasa lalu aliran sungai dimanfaakan sebagai alat transportasi. Biasanya
menggunakan rakit bambu atau perahu lesung. Yang diangkut adalah kayu dari
hutan dna juga hasil hutan lainnya. Aliran air yang bisa digunakan adalah aliran
air yang tenang dan stabil, serta airnya yang dalam. Kelebihan angkutan aliran air
ini adalah ongkosnya murah. Adapun kekurangannya adalah waktu tempuhnya
terlalu lama dan sangat tergantung pada aliran air.
e) Menggunakan tenaga uap
Pada masa lalu kereta api tenaga uap sangat penting untuk transportasi,
khususnya didarat, diplau Jawa, kereta api ini dapat menghubungkan kota-kota
disekitar wilayah tersebut. Bahan bakar utamanya adalah kayu dan batu bara.
Kelebihan kereta api tenaga uap adalah dapat menarik beban yang sangat
berat. Adapun kekurangannya adalah terlalu lama jika dibandingkan dengan
kendaraan bermesin masa kini.
b. Tranportasi Masa Kini
Pada saar sekarang ini banyak diciptakan alat-alat transportasi yang lebih
canggih. Kecepatannya tinggi dan tempatnya lebih nyaman. Saat ini untuk
angkutan darat ada kelas-kelas tertentu yang telah disediakan, misalnya kelas
ekonomi, kelas bisnis, kelas eksekutif, dan super eksekutif. Untuk kelas ekonomi
fasilitas kendaraan yang disediakan kurang lengkap. Kelas bisnis dilengkapi
dengan alat pendingin berupa AC, kelas eksekutif dan super eksekutif dikengkapi
dengan berbagai fasilitas, seperti AC, toilet, dam lainnya,
Untuk angkutan laut juga disediakan kapal-kapal laut yang melayani kelas-
kelas seperti juga angkutan darat. Alat transportasi yang tercanggih pada masa ini
adalah pesawat terbang. Untuk berpergian antara kota-kota besar di Indonesia saat
ini sudah disediakan angkutan udara. Jarak yang jauh dapat ditempuh dengan
waktu yang singkat. Jika kita akan cepat sampai ke tujuan.
177
Secara garis besar alat atau sarana transportasi yang digunakan dewasa ini
terdiri dari transportasi darat, transportasi air, dan transportasi udara. Ketiga
kelompok transportasi ini akan dibahas di bawah ini.
1. Transportasi Darat
Alat transportasi darat berkembang dari yang sederhana sampai ke yang
modern. Pada zaman dulu orang berjalan kaki untuk pergi ke suatu tempat.
Seiring perjalanan waktu, manusia akhirnya memanfaatkan beberapa jenis
binatang seperti unta, keledai, kuda, gerobak yang ditarik lembu, dan kereta kuda
sebagai alat transportasi.
Sekarang, ada bermacam-macam alat transportasi. Alat transportasi dewasa
ini antara lain sepeda, sepeda motor, bajaj, mobil, bus, truk, kereta api, dan
sebagainya. Semua alat transportasi ini berkembang dari bentuk yang sederhana.
Sepeda pertama tidak mempunyai pedal atau kayuh. Pedal atau kayuh
pertama ditemukan seorang pandai besi dari Skotlandia. Sepeda motor pertama
adalah sepeda biasa yang dijalankan dengan mesin uap. Sepeda motor itu dibuat
oleh Ernest dan Pierre Michaux tahun 1805. Mobil pertama dibuat di Jerman
pada tahun 1880. Orang-orang yang terkenal sebagai pembuat mobiladalah Carl
Benz, Henry Ford, dan Suzuki.
Angkutan darat yang lain adalah kereta api. Kereta api mampu mengangkut
lebih banyak orang dibandingkan dengan bus. Kereta api juga lebih cepat
dibandingkan bus. Rangkaian kereta api ditarik oleh sebuah lokomotif. Disebut
rangkaian karena kereta api terdiri dari satu lokomotif dan beberapa gerbong.
Lokomotif adalah kepala kereta tempat mesin untuk menggerakkan kereta api. Di
lokomotif itu ada ruang kemudi. Orang yang mengemudikan kereta api disebut
masinis.
Teknologi yang digunakan kereta api pun berkembang. Zaman dulu,
lokomotif digerakkan dengan mesin uap. Uap air itu diperoleh dengan
memanaskan air yang ada di dalam ketel besar. Bahan bakar yang dipergunakan
untuk lokomotif bermesin uap adalah batu bara atau kayu bakar. Kereta api zaman
sekarang digerakkan dengan tenaga mesin diesel atau tenaga listrik.
178
Kereta api tidak dapat berhenti di sembarang tempat untuk menaikkan atau
menurunkan penumpang. Tempat dan sarana umum untuk menaikkan dan
menurunkan penumpang disebut stasiun kereta api. Untuk kereta api, dibuatkan
jalan khusus yang disebut rel. Rel terbuat dari besi baja yang panjang, diberi alas
kayu atau beton. Kereta api telah membawa perubahan yang sangat besar. Untuk
pertama kalinya, orang dapat bepergian dengan waktu yang cepat. Di Indonesia
perjalanan kereta api diselenggarakan oleh PT KAI (PT Kereta Api Indonesia). PT
KAI ini sebelumnya bernama PJKA (Perusahaan Jawatan Kereta Api).
2. Transportasi Air
Kendaraan laut itu digerakkan dengan baling-baling di dalam air. Sebelum
mesin uap ditemukan, kapal digerakkan dengan layar dan dayung. Jadi, dulu
orang berlayar bergantung pada angin. Karena bergantung pada angin, maka pada
zaman dulu kalau orang berlayar dapat menempuh waktu yang lama.
Zaman sekarang sudah berbeda Kapal sudah digerakkan dengan mesin
diesel, mesin uap. Ada juga kapal yang digerakkan dengan tenaga nuklir. Kapal
uap mulai menggantikan layar pada awal abad XIX. Pertama kali, kapal uap
didorong oleh roda-roda pendayung yang besar. Letak roda-roda itu ada di
samping kiri dan kanan kapal. Sejak tahun 1840 mulai dipakai baling-baling
seperti yang ada di kapal sekarang. Baling-baling itu ada di bagian belakang kapal
dan berada di dalam air. Bahan bakar kapal uap adalah batubara. Badan kapal
sebelumnya terbuat dari kayu diganti dengan besi. Kemudian, besi diganti dengan
baja.
Menurut fungsinya, ada bermacam-macam jenis kapal.seperti berikut:
e. Kapal barang, untuk mengangkut barang-barang. Biasanya dipakai untuk
mengangkut mobil, beras, kontainer, dan sebagainya.
f. Kapal penumpang, Kapal yang khusus mengangkut orang. Yang termasuk
kapal penumpang adalah kapal ferry.
g. Kapal tanker, kapal yang khusus digunakan untuk mengangkut minyak, gas,
pelumas, solar, bensin.
h. Kapal perang, kapal yang khusus digunakan oleh angkatan laut untuk
berperang. Kapal jenis ini dilengkapi dengan senjatasenjata dan meriam.
179
Bahkan ada kapal yang dapat dipakai untuk mengangkut pesawat. Kapal ini
namanya kapal induk.
i. Kapal tunda, kapal yang digunakan untuk memandu kapal kapal besar waktu
masuk ke pelabuhan atau keluar pelabuhan.
j. Kapal ikan, kapal yang digunakan para nelayan khusus untuk menangkap
ikan.
k. Kapal riset, kapal yang digunakan oleh para ahli atau peneliti untuk meneliti
kehidupan laut.
Urusan transportasi laut diatur oleh Dirjen Perhubungan Laut di bawah
naungan Departemen Perhubungan. Perusahaan pemerintah yang mengelola
transportasi laut adalah PT Pelni dan Perum ASDP. Pelni singkatan dari Pelayaran
Nasional Indonesia. ASDP singkatan dari Angkutan Sungai Danau dan
Penyeberangan. Untuk mendukung lancarnya perjalanan laut diperlukan dermaga
dermaga atau pelabuhan untuk berlabuh kapal. Ada banyak pelabuhan di
Indonesia. Misalnya, Pelabuhan Tanjungpriok (Jakarta), Tanjungperak
(Surabaya), Tanjungemas (Semarang), dan Belawan (Medan).
3. Transportasi Udara
Ada macam-macam alat transportasi udara. Selain pesawat udara, ada balon
udara, dan helikopter. Balon udara pertama kali dibuat pada tahun 1783. Nama
pembuatnya adalah Montgolfier. Balon udara ini dapat terbang karena diberi
udara panas. Udara panas itu berasal dari hidrogen yang dibakar. Kalau pemanas
dinyalakan, balon akan naik. Kalau udara di dalam balon menjadi dingin, balon
akan turun. Sekarang gas hidrogen tidak dipakai lagi untuk menerbangkan balon
karena mudah terbakar. Sebagai gantinya, orang sekarang memakai gas helium
yang tidak mudah terbakar.
Alat transportasi udara yang lain adalah kapal udara. Kapal udara
sebenarnya adalah balon udara yang berbentuk mentimun. Kapal udara
digerakkan mesin. Supaya kapal udara ini dapat melayang, balon udaranya diisi
gas helium. Di bagian bawah balon udara ada ruangan untuk penumpang. Ruang
untuk penumpang itu namanya gondola. Gondola memuat kurang lebih 20 orang
penumpang. Mesin untuk menggerakkan kapal udara ini dipasang pada gondola.
180
Mesin-mesin itu berfungsi untuk menggerakkan kapal udara ke depan, naik, turun,
atau berputar. Ada pilot yang mengendalikan kapal udara ini.
Alat transportasi udara yang lebih modern lagi adalah pesawat udara.
Pesawat untuk mengangkut penumpang dikembangkan sesudah Perang Dunia I.
Pesawat yang pertama kali dibuat digerakkan dengan baling-baling. Sekarang,
pesawat penumpang sudah menggunakan mesin jet. Pesawat penumpang sekarang
bisa mengangkut ratusan orang.
Tranportasi udara memerlukan pelabuhan udara atau bandar udara.
Bandar udara adalah terminal untuk pesawat. Bandar udara sering disingkat
bandara. Di Jakarta ada dua bandar udara, yaitu Bandar Udara Internasional
Soekarno-Hatta di Cengkareng dan Bandar Udara Halim Perdana Kusuma. Di
setiap ibu kota propinsi di Indonesia pasti ada banyak perusahaan penerbangan
yang melayani penerbangan di Indonesia. Maskapai penerbangan yang merupakan
Badan Usaha Milik Negara (BUMN) adalah Garuda Indonesia Airways (GIA) dan
Merpati Nusantara Airlines. Selain itu, ada banyak sekali maskapai penerbangan
swasta dari dalam dan luar negeri yang beroperasi di Indonesia.
181
Lampiran 2
Media Pembelajran
Contoh Gambar alat transportasi
182
Lampiran 3
Lembar Kerja Kelompok 3
Nama Anggota Kelompok:
...........................................
...........................................
...........................................
...........................................
Langkah kerja!
1. Tulislah nama anggota kelompokmu!
2. Lengkapilah tabel berikut dengan nama-nama alat atau teknologi transportasi!
No. Nama Teknologi/alat
Tradisional Modern
1. Delman Sepeda motor
3. Lengkapilah tabel berikut dengan kelemahan dan kelebihan alat produksi
Alat produksi Kelemahan Kelebihan
Tradisional
Modern
183
Lembar Kerja Siswa 3
Nama :
Kelas :
Sekolah :
No.urut :
Langkah kerja!
1. Tulislah identitasmu pada kolom yang tersedia!
2. Ceritakan pengalamanmu saat bepergian dengan menggunakan alat
transportasi!
.........................................................................................................................................
.........................................................................................................................................
.........................................................................................................................................
.........................................................................................................................................
.........................................................................................................................................
.........................................................................................................................................
.........................................................................................................................................
.........................................................................................................................................
.........................................................................................................................................
.........................................................................................................................................
.........................................................................................................................................
.........................................................................................................................................
.........................................................................................................................................
.........................................................................................................................................
.........................................................................................................................................
.........................................................................................................................................
.........................................................................................................................................
.........................................................................................................................................
........................................................................................................................................
184
RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN
Satuan Pendidikan : SD Panimbang 03
Kelas/Semester : IV / 1
Mata Pelajaran : IPS
Alokasi Waktu : 1 pertemuan (2 x 35 menit)
Pertemuan ke- : 4
A. Kompetensi Dasar
2.3. Mengenal perkembangan teknologi produksi, komunikasi, dan
transportasi serta pengalaman menggunakannya
B. Indikator
2.3.1. Menjelaskan pengertian produksi
2.3.2. Menunjukkan peralatan teknologi produksi masa lalu dan sekarang
2.3.3. Menganalisis alat produksi masa lalu dan masa kini
2.3.4. Mengemukakan pengalaman menggunakan alat produksi lalu dan
sekarang
2.3.5. Menjelaskan pengertoian komunikasi
2.3.6. Menunjukkan peralatan teknologi komunikasi masa lalu dan sekarang
2.3.7. menganalisis alat komunikasi masa lalu dan masa kini
2.3.8. Mengemukakan pengalaman menggunakan alat komunikasi lalu dan
sekarang
2.3.9. Menjelaskan pengertian transportasi
2.3.10. Menunjukkan peralatan teknologi transportasi masa lalu dan sekarang
2.3.11. Menganalisis alat transportasi masa lalu dan masa kini
2.3.12. Mengemukakan pengalaman menggunakan alat transportasi lalu dan
sekarang
C. Tujuan Pembelajaran
Evaluasi
185
D. Materi Ajar ( Materi Pokok ) :
1. Perkembangan alat produksi
2. Perkembangan alat komunikasi
3. Perkembangan alat transportasi
E. Metode Pembelajaran
1. Metode Pembelajaran : Pemberian tugas
2. Model pembelajaran : Example Non Example
F. Langkah-langkah pembelajaran :
No. Kegiatan Alokasi
Waktu
1. Kegiatan awal
a. Salam, doa, presensi siswa dan pengkondisian kelas
b. Guru melakukan motivasi dengan melakukan tepuk-tepuk
c. Guru bertanya kepada siswa tentang meteri pembelajaran
sebelumnya?
d. Guru memberi kesempatan siswa untuk memersiapkan
evaluasi
5 menit
2. Kegiatan inti
a. Guru membagi soal evaluasi
b. Siswa mengerjakan soal evaluasi
60 menit
3. Kegiatan penutup
a. Siswa mengumpulkan hasil pekerjaan mereka di meja guru
b. Guru meminta salah satu siswa untuk memimpin doa
c. Guru menutup pembelajaran dengan mengucap salam
5 menit
G. Alat dan Sumber Belajar
1. Lembar Evaluasi
2. Lembar Jawaban
3. Papan tulis
186
4. Alat tulis
H. Penilaian
1. Jenis tes
Tes tulis
2. Bentuk tes
Soal pilihan ganda . uraian singkat
3. Instrumen tes
Lembar soal Evaluasi
187
RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN
KELAS KONTROL
Peneliti:
ELMY WULANDARI
1401412403
PENDIDIKAN GURU SEKOLAH DASAR
FAKULTAS ILMU PENDIDIKAN
UNIVERSITAS NEGERI SEMARANG
2016
188
RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN
Satuan Pendidikan : SD Panimbang 01
Kelas/Semester : IV / 1
Mata Pelajaran : IPS
Alokasi Waktu : 1 pertemuan (2 x 35 menit)
Pertemuan ke- : 1
A. Kompetensi Dasar
2.3. Mengenal perkembangan teknologi produksi, komunikasi, dan
transportasi serta pengalaman menggunakannya
B. Indikator
2.3.1. Menjelaskan pengertian teknologi produksi
2.3.2. Menunjukkan peralatan teknologi produksi masa lalu dan sekarang
2.3.3. Menganalisis alat produksi masa lalu dan masa kini
2.3.4. Menngemukakan pengalaman menggunakan alat produksi lalu dan
sekarang
C. Tujuan Pembelajaran
a. Melalui penjelasan guru, siswa dapat menjelaskan pengertian produksi
dengan cermat
b. Melalui penjelasan guru, siswa dapat menunjukkan peralatan teknologi
produksi masa lalu dan sekarang dengan teliti
c. Melalui CD Pembelajaran, siswa dapat menganalisis alat produksi masa
lalu dan masa kini dengan disiplin
d. Setelah mendengarkan penjelasan guru, siswa dapat mengemukakan
pengalaman menggunakan alat produksi lalu dan sekarang dengan
percaya diri
Karakter yang diharapkan: religius, disiplin, rasa ingin tahu, cinta tanah air,
peduli lingkungan, percaya diri.
189
D. Materi Ajar ( Materi Pokok ) :
Perkembangan teknologi/alat produksi
E. Metode Pembelajaran
Metode Pembelajaran : Pemberian tugas, diskusi, ceramah, tanya jawab
bervariasi.
F. Langkah-langkah pembelajaran :
No. Kegiatan Alokasi
Waktu
1. Kegiatan awal
a. Salam, doa, presensi siswa dan pengkondisian kelas
b. Guru melakukan motivasi dengan melakukan tepuk-tepuk
c. Guru bertanya kepada siswa tentang meteri pembelajaran
sebelumnya?
d. Guru menyampaikan tujuan pembelajaran yang akan
dilaksanakan “sekarang kita akan belajar tentang
perkembangan alat-alat produksi”
e. Guru bertanya “apa yang dimaksud dengan produksi?, contoh
kegiatan produksi apa saja?”.
10 menit
2. Kegiatan inti
a. Guru mengkondisikan siswa untuk menyiapkan buku catatan
dan buku pegangan siswa
b. Guru menerangkan materi pembelajaran, siswa
memperhatikan penjelasan guru, sesekali guru melakukan
tanya jawab dengan siswa;
c. Guru memberi kesempatan kepada siswa untuk bertanya.
d. Guru memandu siswa untuk mengoperasikan media interaktif
pada komputernya. Untuk memahami isi materi siswa diberi
kebebasan untuk mengoperasikan media tersebut;
e. Guru mengelompokan siswa kedalam beberapa kelompok
kecil yang terdiri dari 4 sampai dengan 5 siswa
f. Tiap kelompok diberi penugasan untuk mengelompokan alat-
alat atau teknologi produksi yang dapat memudahkan
pekerjaan manusia.
g. Siswa diminta untuk membuat cerita pengalaman mereka
dalam menggunakan alat produksi.
50 menit
3. Kegiatan penutup
a. Guru bersama siswa membuat kesimpulan dari tiap materi
yang disampaikan.
b. Siswa mengerjakan soal evaluasi
10 menit
190
c. Guru meminta salah satu siswa untuk memimpin doa
d. Guru menutup pembelajaran dengan mengucap salam
G. Alat dan Sumber Belajar
1. Buku materi pembelajran
2. CD Pembelajaran dari Penerbit Erlangga
3. Lembar kerja siswa Lembar Kerja Kelompok
4. Papan tulis
H. Penilaian
1. Teknik penilaian
a. Penilaian Kognitif : Tes Tulis (Soal pilihan ganda, uraian singkat)
b. Penilaian afektif : Nontes (pengamatan/observasi sikap)
c. Penilaian Psikomotorik : Nontes (pengamatan/observasi)
2. Instrumen
a. Lembar soal Evaluasi dan pedoman penilaian
b. Lembar Pengamatan sikap
c. Lembar Kerja Siswa dan Lembar Kerja Kelompok
191
192
RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN
Satuan Pendidikan : SD Panimbang 01
Kelas/Semester : IV / 1
Mata Pelajaran : IPS
Alokasi Waktu : 1 pertemuan (2 x 35 menit)
Pertemuan ke- : 2
A. Kompetensi Dasar
2.3. Mengenal perkembangan teknologi produksi, komunikasi, dan
transportasi serta pengalaman menggunakannya
B. Indikator
2.3.5. Menjelaskan pengertian teknologi komunikasi
2.3.6. Menunjukkan peralatan teknologi komunikasi masa lalu dan sekarang
2.3.7. Menganalisis macam-macam alat komunikasi masa lalu dan masa kini
2.3.8. Mengemukakan pengalaman menggunakan alat komunikasi lalu dan
sekarang
C. Tujuan Pembelajaran
1. Setelah menyimak penjelasan guru, siswa dapat membandingkan jenis
teknologi komunikasi pada masa lalu dan masa sekarang dengan cermat
2. Setelah bertanya jawab, siswa dapat menunjukkan peralatan teknologi
komunikasi masa lalu dan sekarang dengan teliti
3. Melalui CD Pembelajaran, siswa dapat menganalisis macam-macam alat
komunikasi masa lalu dan masa kini dengan baik
4. Setelah mendengarkan penjelasan guru, siswa dapat menceritakan
pengalaman menggunakan alat komunikasi lalu dan sekarang dengan
percaya diri
Karakter yang diharapkan: religius, disiplin, rasa ingin tahu, cinta tanah air,
peduli lingkungan, percaya diri.
193
D. Materi Ajar ( Materi Pokok ) :
1. Perkembangan alat komunikasi
E. Metode Pembelajaran
1. Metode Pembelajaran : Pemberian tugas, diskusi, ceramah, tanya jawab
bervariasi.
F. Langkah-langkah pembelajaran :
No. Kegiatan Alokasi
Waktu
1. Kegiatan awal
a. Salam, doa, presensi siswa dan pengkondisian kelas
b. Guru melakukan motivasi dengan melakukan tepuk-tepuk
c. Guru bertanya kepada siswa tentang meteri pembelajaran
sebelumnya?
d. Guru menyampaikan tujuan pembelajaran yang akan
dilaksanakan “sekarang kita akan belajar tentang
perkembangan alat-alat kumunikasi”
e. Guru bertanya “apa yang dimaksud dengan komunikasi?,
contoh kegiatan komunikasi apa saja?”.
f. Guru mempersiapkan gambar-gambar alat komunikasi
10 menit
2. Kegiatan inti
a. Guru mengkondisikan siswa untuk menyiapkan buku catatan
dan buku pegangan siswa
b. Guru menerangkan materi pembelajaran, siswa
memperhatikan penjelasan guru, sesekali guru melakukan
tanya jawab dengan siswa;
c. Guru memberi kesempatan kepada siswa untuk bertanya.
d. Guru memandu siswa untuk mengoperasikan media interaktif
pada komputernya. Untuk memahami isi materi siswa diberi
kebebasan untuk mengoperasikan media tersebut;
e. Guru memberi kesempatan kepada siswa untuk bertanya.
f. Guru mengelompokan siswa kedalam beberapa kelompok
kecil yaang terdiri dari 4 sampai dengan 5 siswa, tiap
kelompok diberi penugasan untuk mengelompokan alat-alat
atau teknologi komunikasi yang dapat memudahkan manusia
dalam menyampaikan pesan atau berkomunikasi.
g. Siswa diminta untuk membuat cerita pengalaman mereka
dalam menggunakan alat komunikasi.
50 menit
3. Kegiatan penutup
a. Guru bersama siswa membuat kesimpulan dari tiap materi
yang disampaikan.
10 menit
194
b. Siswa mengerjakan soal evaluasi
c. Guru meminta salah satu siswa untuk memimpin doa
d. Guru menutup pembelajaran dengan mengucap salam
G. Alat dan Sumber Belajar
1. Buku materi pembelajran
2. CD Pembelajaran dari Penerbit Erlangga
3. Lembar kerja siswa dan Lembar Kerja Kelompok
4. Papan tulis
H. Penilaian
1. Teknik penilaian
a. Penilaian Kognitif : Tes Tulis (Soal pilihan ganda, uraian singkat)
b. Penilaian afektif : Nontes (pengamatan/observasi sikap)
c. Penilaian Psikomotorik : Nontes (pengamatan/observasi)
2. Instrumen
a. Lembar soal Evaluasi dan pedoman penilaian
b. Lembar Pengamatan sikap
c. Lembar Kerja Siswa dan Lembar Kerja Kelompok
195
RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN
Satuan Pendidikan : SD Panimbang 01
Kelas/Semester : IV / 1
Mata Pelajaran : IPS
Alokasi Waktu : 1 pertemuan (2 x 35 menit)
Pertemuan ke- : 3
A. Kompetensi Dasar
2.3. Mengenal perkembangan teknologi produksi, komunikasi, dan
transportasi serta pengalaman menggunakannya
B. Indikator
2.3.9. Menjelaskan pengertian teknologi transportasi
2.3.10. Menunjukkan peralatan teknologi transportasi masa lalu dan sekarang
2.3.11. Menganalisis macam-macam alat transportasi masa lalu dan masa
kini
2.3.12. Mengemukakan pengalaman menggunakan alat transportasi lalu dan
sekarang
C. Tujuan Pembelajaran
1. Setelah menyimak penjelasan guru, siswa dapat membedakan jenis
teknologi transportasi pada masa lalu dan masa sekarang dengan cermat
2. Melalui tanya jawab, siswa dapat menunjukkan peralatan teknologi
transportasi masa lalu dan sekarang dengan teliti
3. Melalui CD Pembelajaran, siswa dapat mengsnslisis macam-macam alat
transportasi masa lalu dan masa kini dengan baik
4. Setelah mendengar penjelasan guru, siswa dapat menceritakan
pengalaman menggunakan alat transportasi lalu dan sekarang dengan
percaya diri
Karakter yang diharapkan: religius, disiplin, rasa ingin tahu, cinta tanah air,
peduli lingkungan, percaya diri.
196
D. Materi Ajar ( Materi Pokok ) :
1. Perkembangan alat transportasi
E. Metode Pembelajaran
1. Metode Pembelajaran : Pemberian tugas, diskusi, ceramah, tanya jawab
bervariasi.
F. Langkah-langkah pembelajaran :
No. Kegiatan Alokasi
Waktu
1. Kegiatan awal
a. Salam, doa, presensi siswa dan pengkondisian kelas
b. Guru melakukan motivasi dengan melakukan tepuk-tepuk
c. Guru bertanya kepada siswa tentang meteri pembelajaran
sebelumnya?
d. Guru menyampaikan tujuan pembelajaran yang akan
dilaksanakan “sekarang kita akan belajar tentang
perkembangan alat-alat transportasi”
e. Guru bertanya “apa yang dimaksud dengan transportasi?,
contoh kegiatan transportasi apa saja?”.
10 menit
2. Kegiatan inti
a. Guru mengkondisikan siswa untuk menyiapkan buku catatan
dan buku pegangan siswa
b. Guru menerangkan materi pembelajaran, siswa memperhatikan
penjelasan guru, sesekali guru melakukan tanya jawab dengan
siswa;
c. Guru memberi kesempatan kepada siswa untuk bertanya.
d. Guru memandu siswa untuk mengoperasikan media interaktif
pada komputernya. Untuk memahami isi materi siswa diberi
kebebasan untuk mengoperasikan media tersebut;
e. Guru memberi kesempatan kepada siswa untuk bertanya.
f. Guru mengelompokan siswa kedalam beberapa kelompok kecil
yang terdiri dari 4 sampai dengan 5 siswa, tiap kelompok diberi
penugasan untuk mengelompokan alat-alat atau teknologi
transportasi yang dapat memudahkan manusia untuk bepergian
atau mengangkut barang.
g. Siswa diminta untuk membuat cerita pengalaman mereka
dalam menggunakan alat transportasi.
50 menit
3. Kegiatan penutup
a. Guru bersama siswa membuat kesimpulan dari tiap materi 10 menit
197
yang disampaikan.
b. Siswa mengerjakan soal evaluasi
c. Guru meminta salah satu siswa untuk memimpin doa
d. Guru menutup pembelajaran dengan mengucap salam
G. Alat dan Sumber Belajar
1. Buku materi pembelajran
2. CD Pembelajaran dari penerbit Erlangga
3. Lembar kerja siswa dan Lembar Kerja Kelompok
4. Papan tulis
H. Penilaian
1. Teknik penilaian
a. Penilaian Kognitif : Tes Tulis (Soal pilihan ganda, uraian singkat)
b. Penilaian afektif : Nontes (pengamatan/observasi sikap)
c. Penilaian Psikomotorik : Nontes (pengamatan/observasi)
2. Instrumen
a. Lembar soal Evaluasi dan pedoman penilaian
b. Lembar Pengamatan sikap
c. Lembar Kerja Siswa dan Lembar Kerja Kelompok
198
199
RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN
Satuan Pendidikan : SD Panimbang 03
Kelas/Semester : IV / 1
Mata Pelajaran : IPS
Alokasi Waktu : 1 pertemuan (2 x 35 menit)
Pertemuan ke- : 4
A. Kompetensi Dasar
2.3. Mengenal perkembangan teknologi produksi, komunikasi, dan
transportasi serta pengalaman menggunakannya
B. Indikator
2.3.1. Menjelaskan pengertian produksi
2.3.2. Menunjukkan peralatan teknologi produksi masa lalu dan sekarang
2.3.3. Menganalisis alat produksi masa lalu dan masa kini
2.3.4. Mengemukakan pengalaman menggunakan alat produksi lalu dan
sekarang
2.3.5. Menjelaskan pengertoian komunikasi
2.3.6. Menunjukkan peralatan teknologi komunikasi masa lalu dan sekarang
2.3.7. menganalisis alat komunikasi masa lalu dan masa kini
2.3.8. Mengemukakan pengalaman menggunakan alat komunikasi lalu dan
sekarang
2.3.9. Menjelaskan pengertian transportasi
2.3.10. Menunjukkan peralatan teknologi transportasi masa lalu dan sekarang
2.3.11. Menganalisis alat transportasi masa lalu dan masa kini
2.3.12. Mengemukakan pengalaman menggunakan alat transportasi lalu dan
sekarang
C. Tujuan Pembelajaran
Evaluasi
200
D. Materi Ajar ( Materi Pokok ) :
1. Perkembangan alat produksi
2. Perkembangan alat komunikasi
3. Perkembangan alat transportasi
E. Metode Pembelajaran
1. Metode Pembelajaran : Pemberian tugas
F. Langkah-langkah pembelajaran :
No. Kegiatan Alokasi
Waktu
1. Kegiatan awal
a. Salam, doa, presensi siswa dan pengkondisian kelas
b. Guru melakukan motivasi dengan melakukan tepuk-tepuk
c. Guru bertanya kepada siswa tentang meteri pembelajaran
sebelumnya?
d. Guru memberi kesempatan siswa untuk memersiapkan
evaluasi
5 menit
2. Kegiatan inti
a. Guru membagi soal evaluasi
b. Siswa mengerjakan soal evaluasi
60 menit
3. Kegiatan penutup
a. Siswa mengumpulkan hasil pekerjaan mereka di meja guru
b. Guru meminta salah satu siswa untuk memimpin doa
c. Guru menutup pembelajaran dengan mengucap salam
5 menit
G. Alat dan Sumber Belajar
1. Lembar Evaluasi
2. Lembar Jawaban
3. Papan tulis
201
4. Alat tulis
H. Penilaian
1. Teknik penilaian
a. Penilaian Kognitif : Tes Tulis (Soal pilihan ganda, uraian singkat)
b. Penilaian afektif : Nontes (pengamatan/observasi sikap)
c. Penilaian Psikomotorik : Nontes (pengamatan/observasi)
2. Instrumen
a. Lembar soal Evaluasi dan pedoman penilaian
b. Lembar Pengamatan sikap
c. Lembar Kerja Siswa dan Lembar Kerja Kelompok
202
Lampiran 20
TABULASI PENSKORAN ANGKET MOTIVASI BELAJAR SISWA KELAS EKSPERIMEN
Kode Siswa
nomor angket total skor
1 2 3 4 5 6 7 8 9
1
0
1
1
1
2
1
3
1
4
1
5
1
6
1
7
1
8
1
9
2
0
2
1
2
2
2
3
2
4
2
5
2
6
2
7
2
8
2
9
3
0
3
1
3
2
E1 5 4 5 2 3 4 5 5 5 4 5 2 1 5 4 5 5 5 2 3 3 5 3 5 4 5 2 5 2 3 3 5 124
E2 5 5 1 5 5 5 5 5 5 5 3 5 1 3 5 4 3 5 5 5 5 3 5 3 4 5 5 5 5 5 4 5 139
E3 5 4 5 5 4 4 5 4 4 4 3 5 3 4 5 5 3 4 5 5 5 4 5 4 3 4 4 3 3 4 3 5 133
E4 5 4 5 4 4 3 5 5 4 5 4 5 3 4 5 5 5 3 3 5 5 4 3 5 5 5 3 5 5 4 5 4 139
E5 5 4 5 3 5 5 4 4 4 4 3 2 1 4 5 2 5 5 1 5 4 5 4 5 3 5 2 4 4 4 5 4 125
E6 4 3 1 5 2 1 4 5 4 2 4 4 3 4 5 4 3 2 3 3 4 3 1 5 5 4 5 5 3 5 3 5 114
E7 4 3 1 5 5 4 4 5 4 5 3 4 3 5 4 5 5 4 3 5 3 3 5 5 4 4 3 5 4 5 3 5 130
E8 5 4 1 4 4 4 4 5 4 4 2 4 1 5 3 4 5 2 5 5 5 5 4 3 4 5 4 5 5 5 5 3 128
E9 5 3 5 4 5 1 5 4 5 4 4 1 1 5 3 3 4 2 5 5 5 5 5 3 4 4 5 3 5 4 5 5 127
E10 5 5 1 5 5 5 5 5 5 5 1 5 3 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 150
E11 5 4 5 4 5 4 4 5 3 4 3 5 1 4 5 3 5 4 1 4 4 5 4 3 4 5 3 5 4 5 3 3 126
E12 4 3 1 5 3 1 3 3 1 4 3 4 4 4 3 3 5 5 2 2 4 4 5 4 3 4 3 4 4 4 5 3 110
E13 5 3 2 4 5 4 3 5 2 4 4 2 1 3 4 5 5 4 3 5 4 2 4 5 4 4 2 3 4 5 2 3 115
E14 5 3 4 3 4 1 4 5 5 4 3 3 3 4 5 3 2 5 2 3 4 3 5 3 4 5 4 4 3 4 2 3 115
E15 4 3 5 4 5 3 4 5 5 3 3 4 3 4 5 3 5 4 4 5 3 5 3 3 5 3 4 4 4 5 2 3 125
E16 5 4 5 4 5 4 4 5 3 4 3 4 4 5 3 3 5 4 4 5 4 5 5 3 4 3 5 3 3 5 4 5 132
E17 5 3 5 5 5 2 5 5 5 4 4 1 1 5 3 3 5 2 5 5 5 5 5 3 2 4 5 3 5 4 5 5 129
E18 5 4 1 5 4 4 5 4 5 5 3 4 5 4 5 5 3 4 3 5 5 4 5 4 4 5 4 4 4 5 3 3 133
E19 5 5 3 4 5 5 5 5 3 4 3 4 3 4 5 4 5 3 3 5 5 5 5 3 5 5 4 1 5 5 5 5 136
E20 5 5 3 4 5 5 5 5 3 4 3 4 1 4 5 4 5 3 3 5 5 5 5 3 5 5 4 4 5 5 5 4 136
E21 4 5 3 4 5 4 5 5 3 5 3 4 2 4 5 5 5 5 3 5 5 5 5 3 5 5 4 3 5 5 5 4 138
E22 4 5 1 5 5 4 5 5 5 4 1 4 1 5 5 4 5 5 5 4 5 5 4 5 5 5 5 3 5 5 1 4 134
E23 5 4 1 4 4 3 4 5 5 5 5 5 1 5 5 4 5 5 3 5 5 4 5 5 4 5 5 1 5 4 2 5 133
E24 5 3 2 5 5 2 5 4 5 5 4 5 2 5 5 5 4 5 1 5 5 2 5 4 5 5 2 4 5 5 4 5 133
E25 5 5 4 4 5 5 5 5 3 4 3 4 1 4 5 4 5 5 3 5 5 5 5 3 5 5 4 1 5 5 5 5 137
E26 5 5 4 4 5 5 5 5 3 4 3 4 4 4 5 4 5 3 4 5 5 5 5 4 5 5 4 1 5 5 5 5 140
E27 5 3 2 4 5 4 4 5 4 5 3 5 2 5 5 4 3 5 2 5 5 5 5 3 4 3 5 4 2 4 1 3 124
E28 5 4 1 4 4 2 5 5 4 4 4 2 1 2 3 5 5 4 4 5 4 4 4 2 4 4 4 2 5 3 5 5 119
Rata-rata 129,4
Nilai Terrendah 110
Nilai Tertinggi 150
203
Lampiran 21
TABULASI PENSKORAN ANGKET MOTIVASI BELAJAR SISWA KELAS KONTROL
Kode Siswa
nomor angket total skor
1 2 3 4 5 6 7 8 9
1
0
1
1
1
2
1
3
1
4
1
5
1
6
1
7
1
8
1
9
2
0
2
1
2
2
2
3
2
4
2
5
2
6
2
7
2
8
2
9
3
0
3
1
3
2
K1 3 3 5 4 4 5 5 1 3 3 5 2 1 5 5 5 5 5 1 4 5 3 1 3 4 4 4 1 5 4 5 5 118
K2 3 3 5 5 5 5 4 5 3 3 5 2 1 4 5 3 4 5 1 4 5 4 4 3 4 5 5 3 4 4 3 5 124
K3 3 3 5 5 5 3 5 5 5 5 3 5 1 3 5 5 5 5 1 5 5 4 4 3 4 5 3 4 4 5 5 4 132
K4 3 3 5 4 4 4 4 3 2 4 3 1 3 2 3 4 5 4 5 3 4 5 4 3 3 4 2 5 3 5 2 4 113
K5 3 3 5 5 5 5 5 5 3 3 3 2 1 5 3 5 5 4 5 3 4 5 3 5 4 4 5 3 3 4 3 5 126
K6 3 3 2 4 4 4 5 3 1 3 5 3 3 1 4 5 4 5 5 3 4 4 5 3 2 4 3 5 2 2 3 5 112
K7 4 3 5 4 5 3 5 4 3 4 3 3 1 4 4 3 5 3 4 5 3 4 5 4 4 4 5 4 3 3 4 3 121
K8 2 4 5 4 5 4 5 5 3 5 4 3 1 2 3 4 5 5 2 3 2 3 5 5 4 5 5 5 5 4 5 5 127
K9 5 4 5 5 4 4 5 5 5 5 1 3 1 5 5 5 3 5 5 5 4 5 5 3 5 5 5 3 5 5 5 3 138
K10 4 3 5 5 5 5 5 5 3 3 5 2 1 5 5 5 5 5 1 5 5 3 1 5 4 4 4 1 4 4 5 5 127
K11 3 3 5 4 4 4 4 5 5 5 4 5 2 4 4 3 5 4 5 5 4 5 3 4 3 4 2 5 2 3 2 3 123
K12 4 4 5 5 2 2 5 5 5 5 4 4 1 4 5 5 5 5 5 2 3 4 3 4 4 4 3 2 5 5 4 4 127
K13 3 3 5 4 4 1 5 5 5 5 2 2 1 5 5 5 5 4 3 5 4 3 5 3 4 4 3 1 4 4 2 4 118
K14 3 3 1 5 5 5 5 5 5 5 4 3 1 5 5 3 5 5 1 5 5 4 4 3 4 5 5 2 4 1 3 3 122
K15 3 3 5 5 5 5 5 5 3 3 5 2 1 5 5 5 5 4 3 5 4 3 1 3 4 4 5 3 4 4 5 5 127
K16 4 1 1 4 5 1 5 5 4 4 5 2 1 5 5 5 5 4 2 4 5 5 5 5 2 5 5 1 5 4 5 4 123
L17 2 4 1 2 4 1 4 1 5 4 5 2 1 2 4 1 5 4 4 4 1 4 4 5 4 5 4 5 5 4 5 4 110
K18 3 3 5 4 4 4 4 5 5 3 4 3 1 4 5 4 5 4 5 4 4 4 5 5 5 4 5 1 4 5 5 5 131
K19 4 3 5 4 5 4 3 5 4 3 3 4 5 4 3 3 5 5 5 3 4 5 3 5 4 4 5 3 5 5 3 3 129
K20 3 3 3 4 4 1 5 5 4 5 3 3 1 3 5 5 5 4 5 5 4 3 5 5 5 3 5 2 5 5 5 4 127
K21 3 3 5 4 4 1 5 5 4 5 3 3 1 3 5 5 5 4 5 5 4 3 5 5 5 3 5 2 5 5 5 2 127
K22 4 3 5 2 3 5 5 5 3 4 2 4 3 3 5 5 5 5 4 5 5 2 5 5 3 4 5 3 5 5 5 2 129
K23 4 3 1 4 4 1 5 5 4 5 5 4 1 5 5 5 5 5 1 5 5 3 1 3 4 4 5 1 4 4 4 5 120
K24 5 4 2 3 4 5 5 3 5 5 5 4 2 5 5 3 5 4 4 5 4 4 5 5 4 5 3 4 5 5 3 5 135
K25 4 3 5 4 4 5 5 5 5 5 5 3 1 5 5 3 5 4 5 3 4 5 3 5 4 4 5 1 4 4 5 3 131
K26 3 3 5 5 5 5 5 5 3 3 5 3 1 5 5 5 5 5 1 5 5 4 4 3 4 4 5 4 2 4 5 3 129
Rerata 124,85
Nilai Terrendah 110
Nilai Tertinggi 138
204
Lampiran 22
TABULASI PENSKORAN PRETEST SISWA KELAS EKSPERIMEN
Kode Siswa
skor nomor soal
total skor nilai Pilihan Ganda Isian Singkat
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10
E1 0 0 1 0 0 0 0 0 1 0 0 0 1 1 0 0 1 0 1 0 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 16 32
E2 1 1 1 1 0 0 0 0 1 1 1 0 0 1 0 0 1 0 1 1 1 1 3 1 1 3 3 1 1 3 29 58
E3 1 1 1 1 0 1 1 0 1 1 1 0 1 1 1 0 1 1 1 1 1 1 3 3 1 3 3 1 3 1 36 72
E4 0 1 1 1 1 1 1 0 1 1 1 0 1 1 0 1 0 0 1 0 1 3 3 3 1 1 3 3 3 3 37 74
E5 0 1 1 1 1 0 1 0 0 1 0 1 0 1 0 0 1 0 0 1 1 1 3 3 1 1 3 3 3 3 32 64
E6 1 1 1 0 0 1 1 0 1 1 0 0 0 1 0 0 1 1 0 0 3 1 3 1 1 1 3 1 1 3 28 56
E7 1 1 1 1 0 1 1 0 1 1 1 0 1 1 0 0 0 0 0 1 1 3 3 3 1 3 3 1 3 3 36 72
E8 1 1 1 1 1 1 1 0 1 1 1 1 0 1 0 0 0 0 1 1 1 1 1 3 1 1 3 1 3 3 32 64
E9 1 1 1 0 1 0 0 0 0 0 1 0 0 0 0 1 1 0 1 0 1 1 1 3 1 1 3 1 1 3 24 48
E10 1 0 1 1 0 1 1 0 1 1 0 0 1 1 1 1 1 1 1 1 1 3 3 3 1 3 3 1 3 1 37 74
E11 0 0 1 1 0 1 1 0 1 1 0 0 0 0 0 0 1 0 1 1 3 3 3 3 1 0 3 0 1 3 29 58
E12 1 1 1 1 0 1 1 0 0 1 1 0 1 1 0 0 0 0 1 0 3 1 3 1 1 1 3 1 1 3 29 58
E13 0 1 1 0 1 1 1 1 1 1 0 0 1 1 0 0 0 0 0 0 1 3 3 3 1 1 3 1 1 3 30 60
E14 1 0 1 0 0 1 1 0 1 0 0 0 1 1 0 1 1 0 1 0 1 1 3 1 1 1 3 1 1 1 24 48
E15 0 1 1 1 0 1 1 0 1 1 1 0 1 1 0 1 0 0 0 1 3 3 1 3 1 3 3 1 1 1 32 64
E16 1 1 1 1 1 1 1 0 1 1 1 0 1 1 0 1 1 1 1 1 1 3 1 3 1 3 1 1 3 3 37 74
E17 0 1 1 1 0 1 1 0 1 1 1 1 1 1 0 0 1 1 1 0 3 3 3 1 1 3 1 1 3 3 36 72
E18 1 0 1 1 1 1 1 1 1 1 0 0 1 1 0 0 1 1 1 1 1 3 1 3 1 3 1 1 3 3 35 70
E19 1 1 1 1 0 1 1 0 1 1 1 1 0 1 0 1 1 0 1 1 3 0 3 3 3 3 3 3 3 1 40 80
E20 1 1 1 1 1 1 1 0 1 1 1 0 1 1 0 1 1 1 1 0 3 3 3 3 1 3 3 1 1 1 38 76
E21 1 1 1 1 1 1 1 0 1 1 1 0 1 1 0 1 1 0 1 0 3 3 1 3 1 3 3 3 3 3 41 82
E22 1 0 1 0 1 1 1 1 1 1 0 0 1 1 0 0 1 1 0 1 1 3 3 3 1 3 3 1 3 1 35 70
E23 1 1 1 0 0 1 1 1 0 1 1 0 1 1 0 0 0 0 1 0 3 1 1 3 1 1 3 1 3 3 31 62
E24 0 0 1 0 1 1 1 1 0 1 1 0 1 1 0 0 0 0 1 0 1 3 3 3 3 1 1 3 3 1 32 64
E25 1 1 1 1 0 1 1 0 1 1 1 0 1 1 0 1 1 0 0 1 3 1 3 3 1 3 1 1 1 3 34 68
E26 1 1 1 1 1 1 1 0 1 1 1 0 1 1 0 1 1 0 1 1 3 3 3 3 1 3 1 1 3 1 38 76
E27 1 1 1 0 0 0 1 0 1 1 1 0 1 1 0 0 1 0 1 1 1 3 3 1 1 3 1 3 1 3 32 64
E28 1 1 1 1 0 1 1 0 0 1 0 0 1 1 0 0 1 0 0 1 3 1 3 1 1 1 3 1 1 3 29 58
rata-rata 32,46 64,93
nilai terrendah 16 32
nilai tertinggi 41 82
205
Lampiran 23
TABULASI PENSKORAN PRETEST SISWA KELAS KONTROL
Kode Siswa
skor nomor soal
total skor nilai Pilihan Ganda Isisan
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10
K1 0 1 1 0 0 0 1 0 1 1 0 0 1 0 0 0 1 0 0 1 1 1 3 1 1 1 3 1 1 3 24 48
K2 1 0 1 1 0 1 1 0 0 1 1 0 1 0 1 1 1 0 1 1 1 1 1 1 1 3 3 1 3 1 29 58
K3 1 0 1 1 1 1 0 0 1 1 0 1 1 1 0 1 1 1 1 0 3 1 1 1 3 3 1 3 1 3 34 68
K4 0 1 0 0 1 0 0 0 1 1 1 1 0 0 0 0 1 0 1 0 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 18 36
K5 1 0 1 0 0 1 0 0 1 1 0 1 0 0 1 1 1 0 1 1 1 1 3 3 1 1 1 1 1 3 27 54
K6 0 1 1 1 0 1 1 1 1 1 1 0 1 1 1 0 1 0 0 1 3 1 1 1 1 1 3 1 3 3 32 64
K7 0 1 1 1 0 1 0 0 1 1 0 0 1 1 0 1 0 1 1 0 1 3 1 3 1 1 3 1 1 3 29 58
K8 1 1 1 0 1 1 1 0 0 1 0 1 0 1 0 1 1 1 1 0 3 1 3 1 1 3 3 1 1 3 33 66
K9 0 0 0 1 0 1 1 0 1 0 1 1 1 1 0 1 1 0 1 1 1 3 3 3 1 3 3 1 3 3 36 72
K10 1 1 1 1 0 1 1 1 1 0 1 1 0 1 0 0 1 1 1 1 1 1 3 1 1 0 1 1 3 3 30 60
K11 1 0 1 1 1 1 1 0 1 1 1 0 1 1 0 1 1 0 1 1 1 1 3 3 1 3 1 1 3 1 33 66
K12 1 0 0 0 0 1 0 1 1 1 1 1 1 0 1 1 1 1 1 1 1 3 3 1 3 3 1 3 1 3 36 72
K13 1 1 0 1 0 1 0 0 1 1 1 0 0 1 0 0 1 0 0 1 1 1 3 1 1 3 3 1 3 1 28 56
K14 0 1 1 1 0 0 1 0 1 0 1 0 1 1 0 1 0 0 0 1 1 1 3 3 1 3 3 1 1 3 30 60
K15 0 1 1 0 0 1 1 0 0 1 1 0 1 1 0 1 0 1 1 1 1 1 3 1 3 1 3 1 3 3 32 64
K16 1 0 1 1 1 0 0 0 1 1 1 1 1 1 0 1 1 0 0 1 1 1 3 1 3 3 1 3 3 3 35 70
K17 0 1 1 1 0 1 1 1 0 1 0 1 1 1 0 1 1 0 1 0 1 1 3 1 1 1 1 1 1 3 27 54
K18 1 1 0 1 1 1 1 0 1 1 0 1 1 1 0 1 1 1 0 1 3 1 3 3 1 3 3 1 3 3 39 78
K19 0 1 1 1 1 1 1 0 1 1 1 1 1 1 0 1 1 1 1 1 3 1 1 1 3 3 3 1 1 3 37 74
K20 1 0 1 1 1 1 1 0 1 1 1 1 1 1 0 1 1 0 1 1 1 1 3 3 1 1 1 3 1 3 34 68
K21 1 1 1 1 0 1 1 0 1 1 1 1 1 1 0 1 1 1 0 1 3 1 3 1 1 3 1 1 3 3 36 72
K22 1 1 1 1 0 1 1 0 1 1 1 1 0 1 0 0 1 1 0 1 3 1 3 3 3 3 3 3 1 1 38 76
K23 1 1 1 0 0 1 1 0 0 1 0 0 1 0 1 1 1 0 1 1 1 1 1 3 1 3 3 1 1 3 30 60
K24 1 1 1 0 1 1 1 0 1 1 0 1 1 1 0 0 1 1 1 1 1 3 3 3 3 1 3 3 3 3 41 82
K25 1 1 0 1 0 1 1 0 1 1 0 0 0 1 0 1 1 0 1 1 1 1 3 3 1 3 3 1 3 3 34 68
K26 1 1 1 1 0 1 1 0 0 1 1 0 1 1 1 1 1 1 1 1 1 3 3 3 1 3 3 3 1 3 40 80
rata-rata 32,38 64,77
nilai terrendah 18 36
nilai tertinggi 41 82
206
Lampiran 24
TABULASI PENSKORAN POSTEST SISWA KELAS EKSPERIMEN
Kode Siswa
skor nomor soal
total skor nilai Pilihan Ganda Isisan
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10
E1 1 1 1 0 0 1 1 0 1 0 0 0 0 0 0 0 0 1 0 0 3 3 1 1 1 1 3 1 3 3 27 54
E2 1 1 0 1 0 0 1 0 1 1 0 0 1 0 0 0 1 0 1 1 1 3 3 3 1 3 3 3 1 3 34 68
E3 1 1 1 1 0 1 1 0 1 1 1 1 0 1 0 0 1 1 1 1 3 3 1 3 3 3 3 3 3 3 43 86
E4 0 1 1 1 0 1 1 0 1 1 0 1 1 1 0 1 1 0 1 1 3 3 3 3 1 1 3 3 3 3 40 80
E5 1 1 1 1 1 0 1 0 0 1 1 1 0 1 0 0 1 0 0 1 3 3 3 3 1 1 3 3 3 3 38 76
E6 1 1 1 0 0 1 1 0 1 1 1 0 1 1 0 1 1 1 1 1 3 3 3 1 1 3 3 1 1 3 37 74
E7 1 1 1 1 0 1 1 0 1 1 0 1 1 1 0 0 1 0 1 1 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 44 88
E8 1 1 1 1 1 1 1 0 1 1 1 1 0 1 0 1 1 0 1 1 3 3 1 3 1 1 3 1 3 3 38 76
E9 1 0 1 0 0 0 1 1 0 1 1 0 0 1 1 0 1 0 1 0 3 1 3 3 1 3 3 1 3 3 34 68
E10 1 1 1 1 0 1 1 0 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 3 3 3 3 1 3 3 1 3 3 44 88
E11 1 0 1 0 0 1 1 0 1 1 1 0 0 1 1 0 1 0 1 0 1 1 3 3 1 3 3 3 1 3 33 66
E12 1 1 1 0 0 1 1 1 1 1 1 1 1 1 0 1 1 0 1 1 3 3 3 1 1 3 3 3 1 3 40 80
E13 1 0 1 1 0 1 1 1 1 1 0 0 0 1 0 0 0 0 1 1 3 3 3 3 1 1 3 1 1 3 33 66
E14 1 1 1 1 0 1 1 0 1 0 1 0 1 1 0 1 1 0 0 0 1 3 1 3 3 1 3 1 3 3 34 68
E15 1 1 1 1 1 1 1 0 1 1 1 1 1 1 0 1 1 0 1 1 1 3 3 3 1 3 3 1 3 3 41 82
E16 1 1 1 1 1 1 1 0 1 1 1 1 1 1 0 0 1 1 1 1 3 3 3 3 1 3 3 3 3 3 45 90
E17 0 1 1 1 0 1 1 0 1 1 1 1 1 1 0 0 1 1 1 1 3 3 3 1 1 3 3 1 3 3 39 78
E18 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 0 0 1 0 1 1 3 3 1 3 1 3 3 3 3 3 43 86
E19 1 1 1 1 1 1 1 0 1 1 1 1 0 1 0 1 1 0 1 1 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 46 92
E20 1 1 1 1 1 1 1 0 1 1 0 1 1 1 0 1 1 0 1 0 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 45 90
E21 1 1 1 1 1 1 1 0 1 1 1 1 1 1 0 1 1 0 1 1 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 47 94
E22 1 1 1 0 1 1 1 0 0 1 0 1 1 1 0 0 1 1 0 1 3 3 3 1 1 3 3 1 3 3 37 74
E23 1 1 1 0 0 1 1 1 1 1 1 1 1 1 0 0 1 0 0 1 3 3 1 3 1 1 3 3 3 3 38 76
E24 1 0 1 0 1 1 1 0 1 1 1 1 1 1 0 0 1 0 1 0 3 3 3 3 1 1 3 3 3 3 39 78
E25 1 1 1 1 1 1 1 0 1 1 1 0 1 1 0 1 1 1 1 1 3 3 3 3 1 3 3 3 3 3 45 90
E26 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 0 1 1 0 1 1 0 1 1 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 47 94
E27 1 0 1 0 0 0 1 0 1 1 1 0 1 1 0 0 1 0 1 1 1 3 3 3 1 3 3 3 1 3 35 70
E28 1 1 1 1 0 1 1 0 1 1 0 1 0 1 0 0 1 0 1 1 3 3 3 1 3 1 3 3 1 3 37 74
rata-rata 39,39 78,79
nilai terrendah 27 54
nilai tertinggi 47 94
207
Lampiran 25
TABULASI PENSKORAN POSTEST SISWA KELAS KONTROL
Kode
Siswa
skor nomor soal total
skor nilai Pilihan Ganda Isisan
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10
K1 1 1 1 0 0 0 1 0 1 1 0 0 1 1 0 0 1 0 0 1 1 1 3 1 1 1 3 1 1 3 26 52
K2 1 0 1 1 0 1 1 0 0 1 1 0 1 0 0 1 1 0 1 1 1 3 3 1 1 3 3 1 3 1 32 64
K3 1 0 1 1 1 1 0 0 1 1 0 1 1 1 0 1 1 1 1 1 3 1 1 1 3 3 1 3 1 3 35 70
K4 0 1 0 0 1 0 0 0 1 1 1 1 0 0 0 0 1 0 1 0 1 1 1 3 1 1 1 1 1 1 20 40
K5 1 0 1 1 0 1 0 0 1 1 0 1 0 0 1 1 1 0 1 1 1 1 3 3 1 1 1 1 1 3 28 56
K6 0 1 1 1 0 1 1 1 1 1 1 0 1 1 1 0 1 0 1 1 3 1 1 1 1 1 3 1 3 3 33 66
K7 1 1 1 1 0 1 0 0 1 1 0 0 1 1 0 1 0 1 1 0 1 3 1 3 1 1 3 1 1 3 30 60
K8 1 1 1 0 1 1 1 0 1 1 0 1 0 1 0 0 1 1 1 1 1 1 3 3 1 3 3 3 3 3 38 76
K9 0 1 1 1 1 1 1 1 1 1 0 1 1 1 0 1 1 0 1 1 1 3 3 3 3 3 3 1 3 3 42 84
K10 1 0 1 1 1 1 1 0 0 1 1 1 1 1 0 1 1 1 1 1 1 1 3 3 1 3 1 1 3 3 36 72
K11 1 0 1 1 1 1 1 0 1 1 1 0 1 1 0 1 1 0 1 1 3 1 3 3 1 3 1 1 3 1 35 70
K12 1 0 0 0 1 1 0 1 1 1 1 1 1 0 1 1 1 1 1 1 1 3 3 1 3 3 1 3 1 3 37 74
K13 1 1 1 1 0 1 1 0 1 1 1 1 1 1 0 0 1 0 0 1 1 1 3 3 1 3 3 1 3 3 36 72
K14 1 1 1 1 0 1 1 0 1 1 1 1 1 1 0 1 0 0 0 1 1 1 3 3 1 3 3 1 3 3 36 72
K15 1 1 1 0 0 1 1 0 0 1 1 0 1 1 0 1 1 1 1 1 1 1 3 3 3 1 3 1 3 3 36 72
K16 1 1 1 1 1 1 1 0 1 1 1 1 1 1 0 1 1 0 1 1 1 1 3 3 3 3 3 3 3 3 43 86
K17 0 1 1 1 0 1 1 1 0 1 0 1 1 1 0 1 1 0 1 0 1 3 3 1 1 1 1 1 1 3 29 58
K18 1 1 0 1 1 1 1 0 1 1 0 1 1 1 0 1 1 1 1 1 3 1 3 3 1 3 3 1 3 3 40 80
K19 0 1 1 1 1 1 1 0 1 1 1 1 1 1 0 1 1 1 1 1 3 1 3 1 3 3 1 1 1 3 37 74
K20 1 0 1 1 1 1 1 0 1 1 1 1 1 1 0 1 1 0 1 1 1 1 3 3 3 3 3 3 3 3 42 84
K21 1 1 1 1 0 1 1 0 1 1 1 1 1 1 0 1 1 1 1 1 3 1 3 3 1 3 1 1 3 3 39 78
K22 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 0 1 1 1 1 0 1 1 3 3 3 3 3 3 3 3 44 88
K23 1 1 1 0 0 1 1 0 1 1 1 1 1 1 0 0 1 0 1 1 1 3 3 3 3 1 3 1 3 3 38 76
K24 1 1 1 0 1 1 1 0 1 1 1 1 0 1 0 0 1 1 1 1 3 3 3 3 3 3 3 1 3 3 43 86
K25 1 1 0 1 1 1 1 0 1 1 1 0 0 1 1 1 1 1 0 1 1 3 3 3 3 1 3 1 3 3 39 78
K26 1 1 1 1 1 1 1 0 1 1 1 1 1 1 1 1 1 0 1 1 1 3 3 3 3 1 3 1 3 3 42 84
Rata-rata 36 72
nilai terrendah 20 40
nilai tertinggi 44 88
208
Lampiran 26
REKAPITULASI HASIL PENELITIAN KELAS EKSPERIMEN
Kode siswa pretest postest Skor motivasi
E1 32 54 124
E2 58 68 139
E3 72 86 133
E4 74 80 139
E5 64 76 125
E6 56 74 114
E7 72 88 130
E8 64 76 128
E9 48 68 127
E10 74 88 150
E11 58 66 126
E12 58 80 110
E13 60 66 115
E14 48 68 115
E15 64 82 125
E16 74 90 132
E17 72 78 129
E18 70 86 133
E19 80 92 136
E20 76 90 136
E21 82 94 138
E22 70 74 134
E23 62 76 133
E24 64 78 133
E25 68 90 137
E26 76 94 140
E27 64 70 124
E28 58 74 119
209
Lampiran 27
REKAPITULASI HASIL PENELITIAN KELAS KONTROL
Kode siswa Pretest postes Skor motivasi
K1 48 52 118
K2 58 64 124
K3 68 70 132
K4 36 40 113
K5 54 56 126
K6 64 66 112
K7 58 60 121
K8 66 76 127
K9 72 84 138
K10 60 72 127
K11 66 70 123
K12 72 74 127
K13 56 72 118
K14 60 72 122
K15 64 72 127
K16 70 86 123
K17 54 58 110
K18 78 80 131
K19 74 74 129
K20 68 84 127
K21 72 78 127
K22 76 88 129
K23 60 76 120
K24 82 86 135
K25 68 78 131
K26 80 84 129
210
Lampiran 28
LEMBAR PENGAMATAN PELAKSANAAN PEMBELAJARAN
Hari/tanggal : Senin, 9 Mei 2016
Nama guru : Ibu Sunariyah
Kelas : IV
Selolah : SD Panimbang 03
No. Ciri-ciri Pembelajaran Hasil Pengamatan
1. Memiliki Tujuan Tujuan pembelajaran disampaikan guru pada awal
pembelajaran setelah guru mengucapkan salam,
mengecek kehadiran siswa, dan berdoa. Tujuannya
adalah untuk mempelajari teknologi produksi
2. Fokus materi kelas
Materi pada pertemuan ini adalah perkembangan
alat porduksi, mulai dari pengertian teknologi dan
produksi, macam-macam alat produksi, perbedaan
alat produksi masa dahulu dan sekarang.
3. Adanya aktivitas anak didik pada awal pembelajaran aktivitas siswa adalah
mengikuti instruksi guru untuk menarik perhatian
siswa dengan melakukan tepuk hebat dan tepuk
semangat. Selanjutnya siswa memperhatikan
gambar-gambar yang di tampilkan guru pada LCD.
Kemudian melakukan tanya jawab dengan guru
tentang gambar-gambar yang ditampilkan. Pada
kegiatan selanjutnya, siswa dikelompokan kedalam
beberapa kelompok kecil yang berisi 5-6 siswa.
Setiap kelompok disediakan perangkat komputer
yang berisi media interaktif powerpoint. Dalam
kelompok siswa secara bergantian mengoperasikan
media tersebut dan berdiskusi untuk menyelesaikan
Lembar Kerja Kelompok yang diberikan guru. Pada
mulanya siswa merasa malu dan ragu untuk
mencoba mengoperasikan media tersebut, namun
semakin lama mereka mulai berani mencoba.
4. Aktor guru yang cermat dan
tepat
Pada awal pembelajaran guru dapat
mengkondisikan siwa dan membuka pelajaran
dengan baik. Guru juga mengecek kehadiran dan
memandu siswa untuk berdoa sebelum pelajaran
dimuali Guru mengarahkan siswa untuk
memperhatikan gambar, memandu siswa untuk
211
memahami penjelasan yang disampaikan,
mengarahkan siswa untuk membentuk kelompok,
memandu siswa dalam mengoperasikan media dan
menyelesaikan LKK.
5. Terdapat pola aturan yang
ditaati guru dan anak didik
Langkah-langkah pembelajaran yang dilaksanakan
dalam pembelajaran sesuai dengan RPP yang telah
dibuat. Terkadang ada siswa yang melakukan
pekerjaan diluar instruksi guru, tetapi guru dapat
menegur adan mengarkannya kembali untuk
mengikuti pembelajaran. Strategi pembelajaran
dengan menerapkan model Example Non Example.
6. Limit waktu untuk
mencapai tujuan
pembelajaran
Waktu setiap perteman adalah 2 x35 menit.
Pembelajaran melebihi batas waktu yang telah
ditentukan, karena siswa masih belum terbiasa
dalam mengoperasikan media yang disediakan, hal
ini yang menyebabkan banyak waktu tersita.
7. Evaluaasi Evaluasi dilakukan secara tertulis pada akhir
pembelajaran.
Cilacap, 9 Mei 2016
Guru Kelas, Pengamat,
LEMBAR PENGAMATAN PELAKSANAAN PEMBELAJARAN
Hari/tanggal : Selasa, 10 Mei 2016
Nama guru : Ibu Sunariyah
Kelas : IV
Selolah : SD Panimbang 03
No. Ciri-ciri Pembelajaran Hasil Pengamatan
1. Memiliki Tujuan Tujuan pembelajaran disampaikan guru pada awal
212
pembelajaran setelah guru mengucapkan salam,
mengecek kehadiran siswa, dan berdoa. Tujuannya
adalah untuk mempelajari teknologi komunikasi
2. Fokus materi kelas
Materi pada pertemuan ini adalah perkembangan
alat Komunikasi, mulai dari pengertian komunikasi,
macam-macam alat komunikasi, perbedaan alat
komunikasi masa dahulu dan sekarang.
3. Adanya aktivitas anak didik pada awal pembelajaran aktivitas siswa adalah
mengikuti instruksi guru untuk menarik perhatian
siswa dengan melakukan tepuk hebat dan tepuk
semangat. Selanjutnya siswa memperhatikan
gambar-gambar yang di tampilkan guru pada LCD.
Kemudian melakukan tanya jawab dengan guru
tentang gambar-gambar yang ditampilkan. Pada
kegiatan selanjutnya, siswa dikelompokan kedalam
beberapa kelompok kecil yang berisi 5-6 siswa.
Setiap kelompok disediakan perangkat komputer
yang berisi media interaktif powerpoint. Dalam
kelompok siswa secara bergantian mengoperasikan
media tersebut dan berdiskusi untuk menyelesaikan
Lembar Kerja Kelompok yang diberikan guru.
Siswa mulai terbiasa mengoperasikan media
interaktif
4. Aktor guru yang cermat dan
tepat
Pada awal pembelajaran guru dapat
mengkondisikan siwa dan membuka pelajaran
dengan baik. Guru juga mengecek kehadiran dan
memandu siswa untuk berdoa sebelum pelajaran
dimuali Guru mengarahkan siswa untuk
memperhatikan gambar, memandu siswa untuk
memahami penjelasan yang disampaikan,
mengarahkan siswa untuk membentuk kelompok,
memandu siswa dalam mengoperasikan media dan
menyelesaikan LKK.
5. Terdapat pola aturan yang
ditaati guru dan anak didik
Langkah-langkah pembelajaran yang dilaksanakan
dalam pembelajaran sesuai dengan RPP yang telah
dibuat. Terkadang ada siswa yang melakukan
pekerjaan diluar instruksi guru, tetapi guru dapat
menegur adan mengarkannya kembali untuk
mengikuti pembelajaran. Strategi pembelajaran
dengan menerapkan model Example Non Example.
213
6. Limit waktu untuk
mencapai tujuan
pembelajaran
Waktu setiap pertemuan adalah 2 x 35 menit.
Pembelajaran melebihi batas waktu yang telah
ditentukan, karena siswa masih belum terbiasa
dalam mengoperasikan media yang disediakan, hal
ini yang menyebabkan banyak waktu tersita.
7. Evaluaasi Evaluasi dilakukan secara tertulis pada akhir
pembelajaran.
Cilacap, 10 Mei 2016
Guru Kelas, Pengamat,
214
LEMBAR PENGAMATAN PELAKSANAAN PEMBELAJARAN
Hari/tanggal : Rabu, 11 Mei 2016
Nama guru : Ibu Sunariyah
Kelas : IV
Selolah : SD Panimbang 03
No. Ciri-ciri Pembelajaran Hasil Pengamatan
1. Memiliki Tujuan Tujuan pembelajaran disampaikan guru pada awal
pembelajaran setelah guru mengucapkan salam,
mengecek kehadiran siswa, dan berdoa. Tujuannya
adalah untuk mempelajari teknologi transportasi
2. Fokus materi kelas
Materi pada pertemuan ini adalah perkembangan
alat transportasii, mulai dari pengertian pengertian
transportasi, macam-macam alat transportasi,
perbedaan alat transportasi masa dahulu dan
sekarang.
3. Adanya aktivitas anak didik pada awal pembelajaran aktivitas siswa adalah
mengikuti instruksi guru untuk menarik perhatian
siswa dengan melakukan tepuk hebat dan tepuk
semangat. Selanjutnya siswa memperhatikan
gambar-gambar yang di tampilkan guru pada LCD.
Kemudian melakukan tanya jawab dengan guru
tentang gambar-gambar yang ditampilkan. Pada
kegiatan selanjutnya, siswa dikelompokan kedalam
beberapa kelompok kecil yang berisi 5-6 siswa.
Setiap kelompok disediakan perangkat komputer
yang berisi media interaktif powerpoint. Dalam
kelompok siswa secara bergantian mengoperasikan
media tersebut dan berdiskusi untuk menyelesaikan
Lembar Kerja Kelompok yang diberikan guru.
4. Aktor guru yang cermat dan
tepat
Pada awal pembelajaran guru dapat
mengkondisikan siwa dan membuka pelajaran
dengan baik. Guru juga mengecek kehadiran dan
memandu siswa untuk berdoa sebelum pelajaran
dimuali Guru mengarahkan siswa untuk
memperhatikan gambar, memandu siswa untuk
memahami penjelasan yang disampaikan,
mengarahkan siswa untuk membentuk kelompok,
memandu siswa dalam mengoperasikan media dan
215
menyelesaikan LKK.
5. Terdapat pola aturan yang
ditaati guru dan anak didik
Langkah-langkah pembelajaran yang dilaksanakan
dalam pembelajaran sesuai dengan RPP yang telah
dibuat. Terkadang ada siswa yang melakukan
pekerjaan diluar instruksi guru, tetapi guru dapat
menegur adan mengarkannya kembali untuk
mengikuti pembelajaran. Strategi pembelajaran
dengan menerapkan model Example Non Example.
6. Limit waktu untuk
mencapai tujuan
pembelajaran
Waktu setiap perteman adalah 2 x35 menit.
Pembelajaran dapat selesai sesuai waktu yang telah
ditentukan
7. Evaluaasi Evaluasi dilakukan secara tertulis pada akhir
pembelajaran.
Cilacap, 11 Mei 2016
Guru Kelas, Pengamat,
216
LEMBAR PENGAMATAN PELAKSANAAN PEMBELAJARAN
Hari/tanggal : Kamis, 12 Mei 2016
Nama guru : Ibu Ely Pujiastuti
Kelas : IV
Selolah : SD Panimbang 01
No. Ciri-ciri Pembelajaran Hasil Pengamatan
1. Memiliki Tujuan Tujuan pembelajaran disampaikan guru pada awal
pembelajaran setelah guru mengucapkan salam,
mengecek kehadiran siswa, dan berdoa. Tujuannya
adalah untuk mempelajari teknologi produksi
2. Fokus materi kelas
Materi pada pertemuan ini adalah perkembangan
alat porduksi, mulai dari pengertian teknologi dan
produksi, macam-macam alat produksi, perbedaan
alat produksi masa dahulu dan sekarang.
3. Adanya aktivitas anak didik pada awal pembelajaran aktivitas siswa adalah
mengikuti instruksi guru untuk menarik perhatian
siswa dengan melakukan tepuk hebat dan tepuk
semangat. Selanjutnya guru mulai menyampaikan
materi pelajaran dengan metode ceramah dengan
sesekali melakukan tanya jawab dengan siswa.
Pada kegiatan selanjutnya, siswa dikelompokan
kedalam beberapa kelompok kecil yang berisi 5-6
siswa. Setiap kelompok disediakan perangkat
komputer yang berisi CD Pembelajran dari penerbit
Erlangga. Dalam kelompok siswa secara bergantian
mengoperasikan media tersebut dan berdiskusi
untuk menyelesaikan Lembar Kerja Kelompok
yang diberikan guru. Pada mulanya siswa belum
terbiasa untuk mengoperasikan media tersebut.
4. Aktor guru yang cermat dan
tepat
Pada awal pembelajaran guru dapat
mengkondisikan siwa dan membuka pelajaran
dengan baik. Guru juga mengecek kehadiran dan
memandu siswa untuk berdoa sebelum pelajaran
dimuali Guru mengarahkan siswa untuk
memperhatikan gambar, memandu siswa untuk
memahami penjelasan yang disampaikan,
mengarahkan siswa untuk membentuk kelompok,
memandu siswa dalam mengoperasikan media dan
217
menyelesaikan LKK.
5. Terdapat pola aturan yang
ditaati guru dan anak didik
Langkah-langkah pembelajaran yang dilaksanakan
dalam pembelajaran sesuai dengan RPP yang telah
dibuat. Terkadang ada siswa yang melakukan
pekerjaan diluar instruksi guru, tetapi guru dapat
menegur adan mengarkannya kembali untuk
mengikuti pembelajaran. Strategi pembelajaran
dengan menerapkan model konvensional yaitu
dengan berceramah dan sesekali lakukan tanya
jawab.
6. Limit waktu untuk
mencapai tujuan
pembelajaran
Waktu setiap pertemuan adalah 2 x 35 menit.
Pembelajaran melebihi batas waktu yang telah
ditentukan, karena siswa masih belum terbiasa
dalam mengoperasikan media yang disediakan, hal
ini yang menyebabkan banyak waktu tersita.
7. Evaluaasi Evaluasi dilakukan secara tertulis pada akhir
pembelajaran.
Cilacap, 12 Mei 2016
Guru Kelas, Pengamat,
218
LEMBAR PENGAMATAN PELAKSANAAN PEMBELAJARAN
Hari/tanggal : Kamis, 13 Mei 2016
Nama guru : Ibu Ely Pujiastuti
Kelas : IV
Selolah : SD Panimbang 01
No. Ciri-ciri Pembelajaran Hasil Pengamatan
1. Memiliki Tujuan Tujuan pembelajaran disampaikan guru pada awal
pembelajaran setelah guru mengucapkan salam,
mengecek kehadiran siswa, dan berdoa. Tujuannya
adalah untuk mempelajari teknologi produksi
2. Fokus materi kelas
Materi pada pertemuan ini adalah perkembangan
alat porduksi, mulai dari pengertian teknologi dan
produksi, macam-macam alat produksi, perbedaan
alat produksi masa dahulu dan sekarang.
3. Adanya aktivitas anak didik pada awal pembelajaran aktivitas siswa adalah
mengikuti instruksi guru untuk menarik perhatian
siswa dengan melakukan tepuk hebat dan tepuk
semangat. Selanjutnya guru mulai menyampaikan
materi pelajaran dengan metode ceramah dengan
sesekali melakukan tanya jawab dengan siswa.
Pada kegiatan selanjutnya, siswa dikelompokan
kedalam beberapa kelompok kecil yang berisi 5-6
siswa. Setiap kelompok disediakan perangkat
komputer yang berisi CD Pembelajran dari penerbit
Erlangga. Dalam kelompok siswa secara bergantian
mengoperasikan media tersebut dan berdiskusi
untuk menyelesaikan Lembar Kerja Kelompok
yang diberikan guru. Pada mulanya siswa belum
terbiasa untuk mengoperasikan media tersebut.
4. Aktor guru yang cermat dan
tepat
Pada awal pembelajaran guru dapat
mengkondisikan siwa dan membuka pelajaran
dengan baik. Guru juga mengecek kehadiran dan
memandu siswa untuk berdoa sebelum pelajaran
dimuali Guru mengarahkan siswa untuk
memperhatikan gambar, memandu siswa untuk
memahami penjelasan yang disampaikan,
mengarahkan siswa untuk membentuk kelompok,
memandu siswa dalam mengoperasikan media dan
219
menyelesaikan LKK.
5. Terdapat pola aturan yang
ditaati guru dan anak didik
Langkah-langkah pembelajaran yang dilaksanakan
dalam pembelajaran sesuai dengan RPP yang telah
dibuat. Terkadang ada siswa yang melakukan
pekerjaan diluar instruksi guru, tetapi guru dapat
menegur adan mengarkannya kembali untuk
mengikuti pembelajaran. Strategi pembelajaran
dengan menerapkan model konvensional yaitu
dengan berceramah dan sesekali lakukan tanya
jawab.
6. Limit waktu untuk
mencapai tujuan
pembelajaran
Waktu setiap pertemuan adalah 2 x 35 menit.
Pembelajaran melebihi batas waktu yang telah
ditentukan, karena siswa masih belum terbiasa
dalam mengoperasikan media yang disediakan, hal
ini yang menyebabkan banyak waktu tersita.
7. Evaluaasi Evaluasi dilakukan secara tertulis pada akhir
pembelajaran.
Cilacap, 13 Mei 2016
Guru Kelas, Pengamat,
220
LEMBAR PENGAMATAN PELAKSANAAN PEMBELAJARAN
Hari/tanggal : Jum’at, 14 Mei 2016
Nama guru : Ibu Ely Pujiastuti
Kelas : IV
Selolah : SD Panimbang 01
No. Ciri-ciri Pembelajaran Hasil Pengamatan
1. Memiliki Tujuan Tujuan pembelajaran disampaikan guru pada awal
pembelajaran setelah guru mengucapkan salam,
mengecek kehadiran siswa, dan berdoa. Tujuannya
adalah untuk mempelajari teknologi Komunikasi
2. Fokus materi kelas
Materi pada pertemuan ini adalah perkembangan
alat Komunikasi, mulai dari pengertian komunikasi,
macam-macam alat komunikasi, perbedaan alat
komunikasi masa dahulu dan sekarang.
3. Adanya aktivitas anak didik pada awal pembelajaran aktivitas siswa adalah
mengikuti instruksi guru untuk menarik perhatian
siswa dengan melakukan tepuk hebat dan tepuk
semangat. Selanjutnya guru mulai menyampaikan
materi pelajaran dengan metode ceramah dengan
sesekali melakukan tanya jawab dengan siswa.
Pada kegiatan selanjutnya, siswa dikelompokan
kedalam beberapa kelompok kecil yang berisi 5-6
siswa. Setiap kelompok disediakan perangkat
komputer yang berisi CD Pembelajran dari penerbit
Erlangga. Dalam kelompok siswa secara bergantian
mengoperasikan media tersebut dan berdiskusi
untuk menyelesaikan Lembar Kerja Kelompok
yang diberikan guru. Pada mulanya siswa belum
terbiasa untuk mengoperasikan media tersebut.
4. Aktor guru yang cermat dan
tepat
Pada awal pembelajaran guru dapat
mengkondisikan siwa dan membuka pelajaran
dengan baik. Guru juga mengecek kehadiran dan
memandu siswa untuk berdoa sebelum pelajaran
dimuali Guru mengarahkan siswa untuk
memperhatikan gambar, memandu siswa untuk
memahami penjelasan yang disampaikan,
mengarahkan siswa untuk membentuk kelompok,
memandu siswa dalam mengoperasikan media dan
221
menyelesaikan LKK.
5. Terdapat pola aturan yang
ditaati guru dan anak didik
Langkah-langkah pembelajaran yang dilaksanakan
dalam pembelajaran sesuai dengan RPP yang telah
dibuat. Terkadang ada siswa yang melakukan
pekerjaan diluar instruksi guru, tetapi guru dapat
menegur adan mengarkannya kembali untuk
mengikuti pembelajaran. Strategi pembelajaran
dengan menerapkan model konvensional yaitu
dengan berceramah dan sesekali lakukan tanya
jawab.
6. Limit waktu untuk
mencapai tujuan
pembelajaran
Waktu setiap pertemuan adalah 2 x 35 menit.
Pembelajaran melebihi batas waktu yang telah
ditentukan, karena siswa masih belum terbiasa
dalam mengoperasikan media yang disediakan, hal
ini yang menyebabkan banyak waktu tersita.
7. Evaluaasi Evaluasi dilakukan secara tertulis pada akhir
pembelajaran.
Cilacap, 14 Mei 2016
Guru Kelas, Pengamat,
222
Lampiran 29
HASIL WAWANCARA MOTIVASI BELAJAR SISWA KELAS
EKSPERIMEN
Pertanyaan Tanggapan
Bagaimana pelaksanaan
pembelajaran dengan model
pembelajaran Example Non
Example?
Sebenarnya saya jarang menggunakan model
pembelajaran, namun saya harus belajar lagi menguasai
model tersebut, model tersebut cukup mudah dalam
penerapannya, cukup membantu juga, gambar-gambarnya
memudahkan saya menerangkan kepada siswa, siswa jadi
fokus kepada gambar-gambar yang ditampilkan.
Lalu bagaimana dengan media
interaktifnya?
Cukup membantu juga, karena siswa terlihat antusias
untuk mencoba media tersebut, ya walaupun ada siswa
yng malu-malu atau ragu-ragu untuk mencobanya setelah
melihat temannya dan saya menyuruhnya mencoba
mereka semua mau mencobanya
Adakah siswa yang mengalami
kesulitan dalam pembelajaran
tadi? Bagaimana mereka
menyikapinya
Banyak siswa yang kesulitan menggoperasikan komputer
tadi, banyak dari mereka yang baru pertama kali
menggunakan komputer, tapi ada pula yang dirumahnya
sudah pernah menggunakannya. Untuk itu mereka mau
bertanya kepada kita atau kepada teman mereka yang
sudah bisa.
Selain mengoperasikan
komputer tadi, ada beberapa
tugas yang harus mereka
selesaikan, bagaimana mereka
menyikapi tugas-tugas tersebut?
Untuk kerje kelompok mereka terlihat semangat untuk
menyelesaikannnya, mereka berdiskusi dengan baik dan
tenang sampai selesai, mereka juga menyelesaikan LKS
yang diberikan, tapi tadi sampai kehabisan waktu, jadi ada
siswa yang sudah minta untuk segera istirahat.
Waktu berdiskusi, apakah
semua siswa aktif dalam diskusi
tersebut?
Iya, ada siswa yang menguasai kelompok, maksudnya
dalam satu kelompok, ada siswa yang lebih aktif dan yang
lain hanya sebagai partisipan, tapi ada juga kelompok
yang dapat membagi tugas dan bekerja sama dengan baik.
Adakah siswa yang bertanya
kepada ibu tentang meteri yang
tidak mengerti?
ada, ada beberapa siswa yang sering bertanya, misalnya
okta, rendy, tiara, teguh, dan yang lainnya juga.
Adakah siswa yang
menyampaikan pendapatkanya
didepan kelas atau menjawab
ketika ibu memberikan
pertanyaan secara klasikal?
Terkadang siswa malu-malu untuk menyampaikan
pendapat mereka atau menjawab pertanyaan dari kami,
tapi seringnya mereka mau menjawabnya secara bersama-
sama. Mereke harus dipancing-pancing untuk bisa
menjawabnya.
Apa yang ibu lakukan untuk
memancing siswa agar aktif dan
Pada awal pembelajaran, kami melakukan tepuk atau
dengan menampilkan gambar yang baru mereka lihat agar
mereka mau fokus terhadap pelajaran. Jika mereka kurang
223
termotivasi? terkendali terkadang ada ancaman, seperti “yang rame,
nanti tidak istirahat” dan sebagainya. Pujian juga kita
selalu berikan kepada siswa yang melakukan kebaikan.
Cilacap, 11 Mei 2016
Narasumber, Pewawancara,
224
HASIL WAWANCARA MOTIVASI BELAJAR SISWA KELAS
KONTROL
Pertanyaan Tanggapan
Bagaimana ibu melaksanakan
pembelajaran? Apakah ini
seperti biasanya?
Iya, ini seperti biasaya saya mengajar, pertama saya
membuka pelajaran dan mengabsen siswa dan kegiatan
awal lainnya, saya juga biasanya menjelaskan kepada
siswa dengan melakukan tanya jawab kepada siswa, siswa
mau mendengarkan saya, tapi ya ada saja siswa yang tidak
memperhatikan. Bedanya dengan biasanya itu tadikan ada
media komputernya. Itu membantu sekali, siswa terlihat
senang untuk menggunakannya.
Apakah siswa mengalami
kesulitan? Lalu bagaimana
mereka menyikapinya?
Pertamanya ada siswa yang ragu-ragu untuk mencobanya,
mungkin ini pengalaman pertama mereka untuk
mengoperasikan komputer, tapi ya lama-lama terbiasa
juga. Banyak siswa yang kebingungan dan bertanya
tentang cara menggunakannya, kelaspun tadi kelihatan
gaduh
Apa yang ibu lakukan untuk
menangani kelas yang gaduh?
Pertama saya meminta siswa utnuk kembali kelomoknya
masing-masing, lalu memberikan enjelasan secara klasikal
dan memberi mereka kesempatan untuk bertanya secara
bergiliran, kami juga mengatur tiap kelompok untuk
bergantian mengoperasikan komputernya dan
menyelesaikan lembar kerja kelompoknya agar tidak
membuang-buang waktu. Tapi ya tetep, ada saja siswa
yangbpasif dalam diskusinya
Lalu bagaimana dengan tugas-
tugas lainnya? Siswa mau tidak
menyelesaikan tugas-tugas yang
diberikan?
Siswa mau mengerjakannya, tapi ada saja siswa yang
mengeluh dan memilih untuk mengerjakan pekerjaan
lainnya atau bermain dengan komputernya. Apalagi ketika
bel istirahat sudah berbunyai, wah, merekalangsung minta
istirahat.
Ketika ada siswa yang sibuk
sendiri, apa yang ibu lakukan?
Mengajak mereka tepuk diam, atau tepuk lainnya,
terkadang ada ancaman juga si, “ hayoh yang rame nanti
gak dapet hadiah loh”.
Adakah siswa yang mengalami
kesulitan dalam pembelajaran
tadi? Bagaimana mereka
menyikapinya
Banyak siswa yang kesulitan menggoperasikan komputer
tadi, banyak dari mereka yang baru pertama kali
menggunakan komputer, tapi ada pula yang dirumahnya
sudah pernah menggunakannya. Untuk itu mereka mau
bertanya kepada kita atau kepada teman mereka yang
sudah bisa.
Selain mengoperasikan
komputer tadi, ada beberapa
tugas yang harus mereka
Untuk kerje kelompok mereka terlihat semangat untuk
menyelesaikannnya, mereka berdiskusi dengan baik dan
tenang sampai selesai, mereka juga menyelesaikan LKS
225
selesaikan, bagaimana mereka
menyikapi tugas-tugas tersebut?
yang diberikan, tapi tadi sampai kehabisan waktu, jadi ada
siswa yang sudah minta untuk segera istirahat.
Adakah siswa yang bertanya
kepada ibu tentang meteri yang
tidak mengerti?
ada, biasanya anak putri yang banyak bertanya
Adakah siswa yang
menyampaikan pendapatkanya
didepan kelas atau menjawab
ketika ibu memberikan
pertanyaan secara klasikal?
Terkadang siswa malu-malu untuk menyampaikan
pendapat mereka atau menjawab pertanyaan dari kami,
tapi seringnya mereka mau menjawabnya secara bersama-
sama. Mereke harus dipancing-pancing untuk bisa
menjawabnya.
Cilacap, 14 Mei 2016
Narasumber, Pewawancara,
226
Lampiran 30
KELUARAN HASIL ANALISIS DATA DENGAN SPSS
1. ANALISIS DESKRIPTIF DATA KELAS EKSPERIMEN
2. ANALISIS DESKRIPTIF DATA KELAS KONTROL
227
3. UJI NORMALITAS DAN HOMOGENITAS DATA
4. UJI HIPOTESIS
228
229
Lampiran 31
DOKUMENTASI GAMBAR KEGIATAN PENELITIAN
Lokasi uji coba instrumen
Suasana mengerjakan uji coba instrumen di SD Panimbang 05
Suasana mengerjakan uji coba instrumen di SD Panimbang 05
230
DOKUMENTASI DI KELAS EKSPERIMEN (SDN PANIMBANG 03)
Lokasi Kelas Eksperimen
Guru membuka pelajaran
Guru menampilkan gambar-gambar pada LCD
231
Guru menampilkan gambar-gambar pada LCD
Siswa memperhatikan gambar yang ditampilkan guru
Siswa berdiskusi
232
Guru memandu siswa mengoperasikan media interaktif
Guru memandu siswa mengoperasikan media interaktif
Siswa mengoperasikan media interaktif
233
Siswa mengoperasikan media interaktif
Siswa mengoperasikan media interaktif
Siswa mengerjakan soal evaluasi dan mengisi angket motivasi
234
DOKUMENTASI DI KELAS KONTROL (SDN PANIMBANG 01)
Lokasi Kelas Kontrol
Guru membuka pelajaran
Guru menyampaikan materi pembelajaran
235
Guru membimbing diskusi
Siswa berdiskusi
Siswa mengoperasikan CD Pembelajran
236
Sisia mengoperasikan CD Pembelajaran
Siswa mengoperasikan CD Pembelajaran
Siswa mengerjakan soal evaluasi dan mengisi angket motivasi
237
Lampiran 32
SURAT IJIN PENELITIAN
238
239
240
Lampiran 33
SURAT KETERANGAN TELAH MELAKUKAN UJI COBA INSTRUMEN
241
Lampiran 34
SURAT KETERANGAN TELAH MELAKUKAN PENELITIAN
DI KELAS EKSPERIMEN
242
SURAT KETERANGAN TELAH MELAKUKAN PENELITIAN
DI KELAS KONTROL