s. wulandari

64
i S. Wulandari

Upload: others

Post on 05-Oct-2021

15 views

Category:

Documents


0 download

TRANSCRIPT

Page 1: S. Wulandari

i

S. Wulandari

Page 2: S. Wulandari

ii

Oleh : S. Wulandari

Editor : YulianawatiLay out : Ferry Andriyan August

Ilustrator : SuciptoSampul : Sucipto

ISBN : 978-979-067-075-4

Tahun Terbit: 2010

Buku ini diset dan dilay out menggunakan Adobe PageMaker 7.0,Photoshop CS, dengan font Georgia 12pt.

Penerbit:PT Sindur Press

Jl. Pleburan VIII/64 SemarangTelp. (024) 6580335, 6582901Fax. (024) 6582903, 6581440

Page 3: S. Wulandari

iii

Protozoa merupakan binatang yang paling banyak di dunia. Ukuran

tubuhnya antara 3 sampai 1.000 mikron, tetapi dapat tumbuh sampai

1 mm.

Protozoa hidup di air tawar, laut, tanah, bahkan di dalam tubuh

makhluk hidup lain. Sebagian besar hidup bebas, sementara yang lainnya

adalah parasit. Dalam ekosistem perairan, protozoa hidup bebas sebagai

zooplankton, maupun sebagai zoobentos. Protozoa parasit sering

mengakibatkan penyakit serius pada manusia, misalnya malaria, disentri,

dan giardiasis.

Buku Mengenal Protozoa ini berisi tentang morfologi protozoa,

perkembangbiakan protozoa, fisiologi protozoa, dan klasifikasi protozoa.

Di samping itu, buku ini juga membahas tentang peranan protozoa bagi

kehidupan manusia.

Penulis menyadari bahwa buku ini masih jauh dari sempurna. Oleh

karena itu, kritik dan saran sangat penulis harapkan untuk kesempurnaan

buku ini di masa yang akan datang.

Penulis

Page 4: S. Wulandari

iv

Kata Pengantar _____ iii

Daftar Isi _____ iv

Bab 1 Mengenal Protozoa _____ 1

Bab 2 Rhizopoda atau Sarcodina _____ 10

Bab 3 Flagellata atau Mastigophora _____ 25

Bab 4 Ciliata atau Ciliophora _____ 34

Bab 5 Sporozoa _____ 40

Glosarium _____ 58

Daftar Pustaka _____ 60

Page 5: S. Wulandari

1Mengenal Protozoa

Kata protozoa berasal dari bahasa Yunani, yaitu protos yang berarti

pertama dan zoon yang artinya binatang. Dengan demikian, protozoa

berarti binatang-binatang yang sangat rendah dan bersel satu (unisel).

Hewan ini sangat kecil, sehingga untuk mengamatinya diperlukan

mikroskop. Oleh karena itu, protozoa digolongkan sebagai mikroorganisme.

Istilah protozoa sebenarnya bukan istilah taksonomik, tetapi merupakan

kelompok organisme tidak berklorofil yang mempunyai anggota sangat

banyak dan beragam. Anggota

protozoa diperkirakan 50.000

spesies yang telah diberi nama

dan 20.000 spesies telah berupa

fosil.

Ribuan spesies telah

berhasil dideskripsikan sebagai

makhluk yang hidup bebas dan

sebagian lainnya hidup secara

parasit pada hewan lain,Anggota protozoaSumber: gurungeblog.files.wordpress.com

Page 6: S. Wulandari

2 Mengenal Protozoa

terutama pada hewan tingkat tinggi. Jumlah hewan protozoa dalam suatu

tempat sering sangat menakjubkan, misalnya dalam suatu kolam dapat

mencapai jutaan hewan, bahkan miliaran.

Protozoa merupakan kelompok lain Protista eukariotik. Ukuran

tubuhnya antara 3 sampai 1.000 mikron, tetapi dapat tumbuh sampai

1 mm.

A. Habitat Protozoa

Protozoa hidup pada semua habi-

tat yang memungkinkan hewan itu

hidup. Secara mutlak, protozoa

memerlukan lingkungan yang basah,

misalnya dalam air, baik air tawar

maupun air bergaram, dalam tanah

yang basah sampai kedalaman

kurang lebih 20 cm, dalam tubuh

manusia atau hewan tingkat tinggi

lainnya yang bercairan, dan semua

tempat di mana saja.

Tiap-tiap spesies mempunyai

peranan dalam struktur tropik

(makanan) atau siklus energi.

Beberapa protozoa yang berflagella

yang mengandung klorofil dapat

memfiksasi dan menyimpan energi

dari matahari dalam bentuk bahan

makanan. Tetapi, sebagian besar

protozoa adalah sebagai konsumen bahan makanan dari makhluk lain, baik

sebagai konsumen primer maupun konsumen sekunder pada hewan herbivor

atau karnivor. Protozoa yang hidup bebas dalam air sebagian akan

membentuk plankton (Phytoplankton), misalnya Phytomastigophora.

Habitat protozoa salah satunya adalah airSumber: jeremybiggs.files.wordpress.com

PhytomastigophoraSumber: protis.i.hosei.ac

Page 7: S. Wulandari

3Mengenal Protozoa

Protozoa merupakan bahan

penelitian yang baik karena hewan

yang bersel tunggal itu menunjukkan

sifat-sifat benda hidup pada

umumnya. Protozoa untuk penelitian

dapat diperoleh dengan mudah dari

perairan bebas yang banyak

mengandung bahan sisa tumbuhan

dan hewan yang lapuk. Selain itu, dapat

juga diperoleh dari tubuh hewan lain,

misalnya dari kecoak dan lain-lainnya.

Protozoa tanah akan ditemukan pada semua tanah dengan kedalaman

kurang lebih 15 cm dan ada yang sampai kedalaman 25 cm. Ratusan spesies

protozoa tanah telah dicatat dan sebagian besar berupa flagellata kecil,

Amoeba bercangkang, Amoeba tanpa cangkang, dan ciliata.

Beberapa protozoa berbahaya bagi manusia karena mereka dapat

menyebabkan penyakit serius. Sementara protozoa yang lain membantu

karena mereka memakan bakteri berbahaya dan menjadi makanan untuk

ikan dan hewan lainnya.

B. Morfologi Protozoa

Bentuk protozoa bermacam-

macam, ada yang tidak tetap dan ada

yang tetap. Bentuk yang tetap

disebabkan protozoa telah memiliki

pelliculus (kulit) dan beberapa

mempunyai cangkang kapur,

berflagella, bersilia, dan berspora.

Sitoplasma protozoa sebagian

besar tidak berwarna, tetapi beberapa

spesies yang kecil, misalnya Stentor

Protozoa dapat pula diperoleh dari tubuhkecoakSumber: www.alohatermite.com

Stentor coeruleusSumber: www.dr-ralf-wagner.de

Page 8: S. Wulandari

4 Mengenal Protozoa

coeruleus berwarna biru dan Blepharusma laterita berwarna merah atau

merah muda. Dua bagian sitoplasma biasanya dibedakan bagian pinggiran

yang disebut ektoplasma dan bagian sentral yang lebih padat dan

bergranula disebut endoplasma.

Nukleus protozoa umumnya

hanya sebuah, tetapi ada juga yang

lebih, misalnya Arcella vulgaris atau

Opalina ranarum. Ciliata secara umum

mempunyai dua tipe nuklei dan ciri

nukleus umumnya bulat, tetapi ada

juga yang oval, misalnya pada Parame-

cium. Bentuk seperti ginjal terdapat

pada Balantidium coli. Sementara

bentuk monilitiform terdapat pada

Spirostomum.

Struktur nukleus pada prinsipnya ada yang vesikular dan granular.

Pada nukleus vesikular kromatin terkonsentrasi dalam sebuah massa atau

butir (Arcella), sementara yang granular berkromatin tersebar secara

merata dalam butir melalui seluruh nukleus (Amoeba).

Vakuola yang terdapat dalam protozoa dapat dibedakan atas vakuola

kontraktil, vakuola makanan, dan vakuola stasionari. Vakuola stasionari

mengandung cairan yang terdapat dalam tubuh protozoa. Sebagai aturan

umum, vakuola makanan dan vakuola kontraktil terdapat pada protozoa

air tawar, tetapi tidak terdapat pada sebagian besar protozoa yang hidup

parasit dan hidup dalam air laut. Fungsi vakuola kontraktil di samping sebagai

alat ekskresi juga berfungsi sebagai pengatur tekanan osmosis tubuh.

Mitokondria terdapat dalam protozoa pada bagian yang melakukan

pernapasan secara aerobik. Pada sebagian besar mitokondria mempunyai

tubulus pada bagian dalamnya. Mitokondria erat hubungannya dengan

penggunaan energi untuk alat gerak, yaitu vakuola kontraktil.

Pada umumnya, protozoa paling sedikit terbungkus oleh membran

yang mempunyai sedikit granula seluas permukaannya. Membran

Opalina ranarumSumber: www.sapere.it

Page 9: S. Wulandari

5Mengenal Protozoa

memegang peranan dalam sistem pengangkutan enzim, sehingga

menimbulkan metabolisme yang efisien. Pada sebagian besar spesies,

membran itu telah dilapisi oleh lapisan lain, sehingga terbentuk kulit

(pelliculus) yang tegar. Dengan demikian, protozoa yang bersangkutan

mempunyai bentuk yang tetap.

Pada tubuh protozoa akan dijumpai plastida dan benda-benda

sejenisnya, misalnya kromatofora, pirinoid, stigmata, pigmen, dan alat-

alat simbiotik. Plastida sangat bervariasi, tetapi konstan pada tiap-tiap

spesies yang berbeda. Kromatofora merupakan ciri khusus pada protozoa

yang holofitis.

Alat gerak pada protozoa bermacam-macam dari yang sederhana

berupa pseudopodia sampai flagella dan silia. Pseudopodia selalu dibentuk

dari ektoplasma, walaupun endoplasma akan mengikutinya. Flagella dan

silia merupakan ciri dari mastigophora dan ciliata mempunyai kemiripan

dalam ultrastruktur. Keduanya merupakan benang bergetar, tersusun atas

2 fiber pada pusat dan 9 di kelilingnya yang timbul dari basal granula dari

kinestom.

C. Perkembangbiakan Protozoa

Protozoa dapat berkembang biak secara aseksual dan seksual. Secara

aseksual, protozoa dapat mengadakan pembelahan diri menjadi 2 anak

sel (biner), tetapi pada flagellata pembelahan terjadi secara longitudinal

dan pada ciliata secara transversal. Beberapa jenis protozoa membelah

diri menjadi banyak sel (skizogoni). Pada pembelahan skizogoni, inti

membelah beberapa kali kemudian diikuti pembelahan sel menjadi

banyak sel anakan.

Perkembangbiakan secara seksual dapat melalui cara konjugasi,

autogami, dan sitogami. Protozoa yang mempunyai habitat atau inang lebih

dari satu dapat mempunyai beberapa cara perkembangbiakan. Sebagai

contoh spesies Plasmodium dapat melakukan skizogoni secara aseksual di

dalam sel inang manusia, tetapi di dalam sel inang nyamuk dapat terjadi

Page 10: S. Wulandari

6 Mengenal Protozoa

perkembangbiakan secara seksual. Protozoa umumnya berada dalam

bentuk diploid. Protozoa mempunyai kemampuan untuk memperbaiki

selnya yang rusak atau terpotong. Beberapa ciliata dapat memperbaiki

selnya yang tinggal 10% dari volume sel asli asalkan inti selnya tetap ada.

D. Fisiologi Protozoa

Protozoa umumnya bersifat aerobik nonfotosintesis, tetapi beberapa

protozoa dapat hidup pada lingkungan anaerobik, misalnya pada saluran

pencernaan manusia atau hewan ruminansia. Protozoa aerobik mempunyai

mitokondria yang mengandung enzim untuk metabolisme aerobik, dan

untuk menghasilkan ATP melalui proses transfer elektron dan atom

hidrogen ke oksigen.

Protozoa umumnya mendapatkan makanan dengan memangsa

organisme lain (bakteri) atau partikel organik, baik secara fagositosis

maupun pinositosis. Protozoa yang hidup di lingkungan air maka

oksigen dan air maupun molekul-molekul kecil dapat berdifusi melalui

membran sel.

Senyawa makromolekul yang tidak dapat berdifusi melalui membran,

dapat masuk sel secara pinositosis. Tetesan cairan masuk melalui saluran

pada membran sel, saat saluran penuh kemudian masuk ke dalam

membran yang berikatan dengan vakuola. Vakuola kecil terbentuk,

kemudian dibawa ke bagian dalam sel, selanjutnya molekul dalam vakuola

dipindahkan ke sitoplasma. Partikel makanan yang lebih besar dimakan

secara fagositosis oleh sel yang bersifat amoeboid dan anggota lain dari

kelompok sarcodina. Partikel dikelilingi oleh bagian membran sel yang

fleksibel untuk ditangkap kemudian dimasukkan ke dalam sel oleh vakuola

besar (vakuola makanan). Ukuran vakuola mengecil kemudian mengalami

pengasaman.

Lisosom memberikan enzim ke dalam vakuola makanan tersebut

untuk mencernakan makanan, kemudian vakuola membesar kembali.

Hasil pencernaan makanan didispersikan ke dalam sitoplasma secara

Page 11: S. Wulandari

7Mengenal Protozoa

pinositosis, dan sisa yang tidak tercerna dikeluarkan dari sel. Cara inilah

yang digunakan protozoa untuk memangsa bakteri.

Pada kelompok ciliata, ada organ mirip mulut di permukaan sel yang

disebut sitostom. Sitostom dapat digunakan untuk menangkap makanan

dengan dibantu silia. Setelah makanan masuk ke dalam vakuola makanan

kemudian dicernakan, sisanya dikeluarkan dari sel melalui sitopig yang

terletak di samping sitostom.

E. Klasifikasi Protozoa

Protozoa merupakan filum pertama dari dunia hewan. Bentuk tubuh

protozoa sangat beraneka ragam. Ada spesies yang mempunyai bentuk

tubuh berubah-ubah dan ada pula yang bentuk tubuhnya tetap. Ada yang

mempunyai alat gerak dan ada yang tidak mempunyai alat gerak.

Berdasarkan perbedaan bentuk morfologinya serta macam alat

geraknya, protozoa dibedakan menjadi 4 kelas sebagai berikut.

1. Rhizopoda atau sarcodina, alat geraknya adalah pseudopodia atau kaki

semu.

2. Flagellata atau mastigophora, alat geraknya berupa bulu cambuk atau

flagella.

3. Ciliata atau ciliaphora, alat geraknya adalah silia atau bulu getar.

4. Sporozoa, tidak mempunyai alat gerak.

Pembagian klasifikasi ini tidak mutlak. Ada ahli-ahli lain yang

menyusun klasifikasi secara berbeda-beda.

F. Perbedaan Sel Bakteri dan Sel Protozoa

Tidak mudah untuk membedakan antara organisme unisel yang satu

dengan organisme unisel lainnya. Apakah dia masuk golongan hewan atau

golongan tumbuhan. Demikian juga kalau kita akan membedakan bakteri

dengan protozoa. Perbedaan bakteri dan protozoa adalah sebagai berikut.

Page 12: S. Wulandari

8 Mengenal Protozoa

1. Dinding tubuh bakteri tebal dan bentuknya tetap, sementara dinding

tubuh protozoa tipis dengan bentuk tubuh umumnya berubah-ubah.

2. Dinding sel bakteri terdiri atas selulosa, sementara dinding sel proto-

zoa terdiri atas lipoprotein.

3. Bakteri bersifat holofitik, sementara protozoa bersifat heterotrof atau

holozoik.

4. Bakteri kurang banyak bergerak, sementara protozoa lebih banyak

bergerak.

G. Peranan Protozoa bagi Kehidupan Manusia

Seperti halnya bakteri, peranan

protozoa bagi kehidupan manusia ada

yang menguntungkan dan ada pula yang

merugikan. Pada umumnya, protozoa

merugikan manusia. Namun, ada juga

yang menguntungkan, misalnya

beberapa spesies yang hidup sebagai

saprofit pada sampah, sehingga dapat

membantu siklus mineral. Dalam

ekosistem perairan, protozoa yang hidup

sebagai zooplankton sangat berguna

untuk makanan ikan. Beberapa proto-

zoa yang menguntungkan antara lain

sebagai berikut.

1. Zooplankton yang sangat berguna

untuk makanan ikan.

2. Entamoeba coli yang hidup di usus

manusia dan hewan yang berguna

untuk membusukkan sisa

makanan dan membantu

pembentukan vitamin K.

ZooplanktonSumber: ifa.hawaii.edu.

GlobigerinaSumber: www.19thcenturyscience.org

Page 13: S. Wulandari

9Mengenal Protozoa

3. Foraminifera yang mempunyai

kerangka luar dari zat kapur,

endapan kosong dari hewan ini

merupakan tanah globigerina, yang

fosilnya digunakan sebagai petunjuk

adanya sumber minyak bumi.

4. Radiolaria yang umumnya hidup di

laut, mempunyai kerangka dari zat

kersik. Radiolaria yang mati, cangkangnya akan membentuk tanah

radiolaria yang penting sebagai bahan alat penggosok.

Di samping protozoa ada yang menguntungkan ternyata ada pula yang

merugikan. Protozoa yang merugikan umumnya bersifat holozoik.

Makanannya diperoleh dari sisa organisme lain maupun dari organisme

lain. Protozoa yang mengambil zat makanan dari organisme lain ini bersifat

parasit dan patogen karena sangat merugikan. Tabel berikut menunjukkan

nama protozoa beserta nama penyakit yang ditimbulkannya serta inang

perantaranya.

Nama Penyakit

disentri amoebapenyakit tidur (hiduppada darah manusia)anemiasurra (ternak)nagana (ternak)penyakit tidurkala azarpenyakit kulitpenyakit kulitmalaria tertianamalaria tropikamalaria quartana

Nama Protozoa

- Entamoeba histolicia- Trypanosoma gambiense- Trypanosoma rhodesiense- Trypanosoma cruzi- Trypanosoma evansi- Trypanosoma brucei- Trypanosoma vaginalis- Leishmania donovani- Leishmania tropica- Leishmania braciliensis- Plasmodium vivax- Plasmodium falciparum- Plasmodium malariae

Tanah RadiolariaSumber: greenology.files.wordpress.com

Inang Perantara

lalat Tsetse (Glosinapalpalis)kutu busuklalat Tabanuslalat Tsetselalat Tsetse

AnophelesAnopheles

Page 14: S. Wulandari

10 Mengenal Protozoa

Kata rhizopoda berasal dari bahasa Yunani yang berarti binatang

berkaki palsu. Rhizopoda merupakan segolongan hewan bersel satu yang

termasuk kelas protozoa. Hewan ini bergerak dengan kaki palsu atau

pseudopodia. Dengan menonjolnya sebagian dari plasma bagian luar

(ektoplasma) yang diikuti oleh plasma bagian dalam (endoplasma), jasad

ini membentuk pseudopodia untuk bergerak ke suatu arah. Pseudopo-

dia juga digunakan untuk mengambil makanan dengan cara fagositosis.

Hewan-hewan ini hidup di dalam air laut, air tawar, dan ada pula yang

hidup pada tubuh hewan lain atau

manusia sebagai parasit. Cara

berkembang biaknya adalah dengan

membelah diri.

Hewan yang termasuk contoh

rhizopoda adalah Amoeba yang

menggunakan kaki semu atau

pseudopodia untuk bergerak dan

menangkap mangsa. Rhizopoda ada

juga yang terbungkus cangkang,AmoebaSumber: bp.blogspot.com

Page 15: S. Wulandari

11Mengenal Protozoa

misalnya Foraminifera dan Arcella. Sementara contoh rhizopoda yang

lainnya adalah Difflugia dan Radiolaria.

A. Amoeba

Amoeba ( a artinya tidak dan moebein

artinya bentuk). Amoeba adalah hewan

satu sel yang hanya dapat dilihat di bawah

mikroskop karena ukurannya hanya

sekitar 25 mikron atau 0,025 mm. Hewan

ini ada yang hidup di alam bebas, seperti

di air atau tanah lembap, namun ada pula

yang hidup di dalam tubuh binatang atau

manusia.

1. Struktur dan Fungsi

Tubuh Amoeba dibedakan atas dua bagian sitoplasma, yaitu

ektoplasma yang terletak di sebelah luar tampak lebih bening bila

dibandingkan dengan bagian pusat yang lebih keruh dan bergranula, yang

disebut dengan endoplasma.

Sebuah kantong yang

bulat tampak dekat akhir

tubuh hewan, yang tampak

lenyap secara periodik dan

disebut vakuola kontraktil.

Di tengah endoplasma

tampak nukleus dan satu

atau lebih kantong yang

disebut vakuola makanan.

Vakuola kontraktil

berfungsi menampung zat

sisa metabolisme yang tidak

Habitat AmoebaSumber: www.fws.gov.

Struktur AmoebaSumber: images.google.co.id

Struktur Amoeba

pseudopodium

ektoplasma

endoplasma

membran sel

vakuolakontraktil

vakuolamakanan

nukleus

vakuolapencernaan

Page 16: S. Wulandari

12 Mengenal Protozoa

berguna dibuang melalui permukaan membran tubuh. Sementara vakuola

makanan berfungsi mencerna makanan yang telah berada di dalam dan

dengan enzim makanan itu menjadi bagian-bagian yang sederhana yang

selanjutnya diedarkan ke seluruh tubuh. Bagian makanan yang tidak dapat

dicerna akan dikeluarkan melalui permukaan tubuh juga.

a. Nukleus

Nukleus tidak mudah dilihat selagi Amoeba masih hidup, tetapi akan

menjadi mudah bila telah mati dan setelah dilakukan fiksasi dan pengecatan.

Nukleus akan tampak seperti cakram bikonkaf pada hewan yang masih

muda. Sementara pada hewan yang telah dewasa nukleus tampak melipat

dan rumit.

Mikroskop elektron menunjukkan bahwa di bawah pembungkus nukleus

terdapat lapisan jala yang ganda. Pada beberapa genera Amoeba cukup dapat

dikenal dari bentuk nukleusnya.

Sepanjang hidup sebelum reproduksi, nukleus memegang peranan

dalam aktivitas metabolisme sel. Hal itu dapat dibuktikan dengan

percobaan pemotongan Amoeba menjadi dua bagian maka bagian yang

tidak bernukleus masih terjadi aliran sitoplasma beberapa jam,

kemudian berhenti. Sebaliknya pada bagian yang bernukleus

bermacam-macam aktivitas masih berlangsung. Nukleus dari bagian

terakhir itu disatukan dengan potongan Amoeba lain yang tidak

bernukleus (varietas atau spesies lain) tampak sebagai Amoeba hibrid.

Dan tampak pula sitoplasma Amoeba yang tidak bernukleus

mempunyai peranan yang penting juga dalam menentukan ciri dan

turunan selanjutnya.

Walaupun struktur Amoeba sederhana, tetapi dapat menunjukkan

semua aktivitas hidup, seperti hewan tingkat tinggi. Aktivitas itu berupa

gerak, bereaksi terhadap rangsangan, melakukan metabolisme, tumbuh,

dan reproduksi. Aktivitas yang mendasar dari protoplasma itu ditunjukkan

dalam bentuk sederhana.

Page 17: S. Wulandari

13Mengenal Protozoa

Gerak Amoeba dari satu tempat ke tempat lain dengan menjulurkan

bentuk seperti jari yang terkenal sebagai pseudopodia. Terdapat 4 macam

pseudopodia, yaitu sebagai berikut.

- Lobopodia, yang agak lebar dan tumpul berisi ektoplasma dan

endoplasma, terdapat pada Amoeba proteus.

- Filopodia, kurus hanya berisi ektoplasma.

- Axopodia, yang mempunyai pembungkus sitoplasma yang menutupi

filamen axialis. Walaupun pembungkusan itu adalah ektoplasma, tetapi

banyak mengandung granula bila dibandingkan dengan ektoplasma

dari filopodia. Axopodia dapat dijulurkan dan ditarik kembali, walaupun

mempunyai struktur axial.

- Rhizopodia, kurus dan bercabang yang sering tampak di dekat

ujungnya menyatu sehingga berbentuk seperti jala.

Axopodia dan rhizopodia mempunyai aliran protoplasma yang

berlawanan dengan pseudopodia yang sama. Sementara keadaan semacam

itu tidak tampak pada lobopodia.

Tubuh Amoeba dibedakan atas 4 bagian sebagai berikut.

- Plasmasol yang terletak pada pusat tubuh yang memanjang,

merupakan substansi dalam fase sol. Substansi ini bergerak ke arah

yang bertekanan rendah.

- Plasmagel merupakan suatu substansi koloid dari plasma dalam fase

gel yang membentuk lapisan sekitar plasmasol. Plasmagel berkontraksi

pada bagian posterior dengan plasmasol.

- Plasmolemma merupakan lapisan yang tipis bening dan elastis yang

sering disebut membran (pada beberapa spesies Amoeba lapisan itu

tebal dan berupa struktur yang kaku).

- Lapisan hyalin yang terletak antara plasmagel dan plasmasol.

Plasmasol dan plasmagel menyusun endoplasma. Sementara lapisan

hyalin dan plasmolemma menyusun ektoplasma. Kontraksi plasmagel pos-

Page 18: S. Wulandari

14 Mengenal Protozoa

terior menghasilkan tekanan hidraulik pada plasmasol. Daya tahan

terhadap tekanan yang akhir terletak pada bagian anterior di mana lapisan

plasmagel tipis menjadi tegang dan sering pecah, tetapi selanjutnya

dibentuk kembali oleh jelly dari plasmasol. Plasmagel menjadi lebih tegang

pada bagian sebelah anterior menyebabkan pengelakan dari tekanan. Plas-

magel dalam keadaan tegang yang terus-menerus pada beberapa bagian

mengurangi kekuatan elastis sehingga menimbulkan pembentukan

pseudopodia.

b. Metabolisme

Pertumbuhan pada Amoeba seperti halnya makhluk hidup yang lain,

melibatkan sejumlah perubahan yang kompleks. Senyawa kimia yang

membuat badan hewan menjadi labil, di mana secara konstan memecah

senyawa-senyawa kompleks menjadi senyawa-senyawa sederhana, atau

senyawa sederhana menjadi lebih kompleks dengan adanya penambahan

bahan. Perubahan terjadi karena adanya enzim yang dihasilkan oleh suatu

interaksi antara substrat dengan asam nukleat, protein, dan substansi

lainnya.

Metabolisme merupakan suatu istilah yang dipergunakan untuk

menunjukkan perubahan besar yang kompleks yang terus-menerus

berlangsung. Beberapa proses perubahan itu diperlukan energi, yang

diperoleh dari pelepasan senyawa berenergi tinggi yakni dari senyawa fosfat,

misalnya Adenosin Trifosfat (ATP). Energi itu dipakai untuk menyusun

senyawa atau memecah substansi lainnya guna memperoleh energi

tambahan. Dalam hal ini dapat juga dipakai menyusun kembali ATP.

Perubahan itu terjadi dalam sel pada semua bagian, sehingga dipergunakan

untuk metabolisme sel. Hal itu terjadi juga setelah substansi seperti oksigen

dan asam amino diterima dalam sel sebelum dilakukan pemecahan yang

menghasilkan CO2 dan sisa nitrogen yang dihilangkan melalui metabolisme

antara. Karena beberapa substansi dihasilkan dari substansi lainnya melalui

rangkaian panjang dari perubahan tertentu maka berbagai macam zat yang

terbentuk itu disebut jalan metabolisme.

Page 19: S. Wulandari

15Mengenal Protozoa

Salah satu prinsip sumber energi untuk aktivitas sel berasal dari

respirasi sel dari glukosa. Sejumlah reaksi reversibel dalam memecah

glukosa dan jaringan adalah menggunakan ATP. Bagian pertama dari reaksi

itu terkenal sebagai glikolisil. Sementara akhir seri reaksi terkenal sebagai

siklus asam sitrat karena oksaloasetat bergabung dengan kelompok asetil

dari sisa glikolosis. Siklus asam sitrat terjadi dalam mitokondria, sebagai

usaha metabolisis melalui jalan metabolik.

Sebagian energi tersimpan dalam bentuk lemak dan protein yang dapat

dilepaskan dengan cara yang sama. Walaupun dalam metabolisme protein

akan dihasilkan amonia, yang didifusikan keluar pada protozoa yang hidup

bebas dalam air (Amoeba). Amonia dalam konsentrasi tinggi adalah

beracun, sehingga perlu segera didifusikan ke dalam air atau udara. Dengan

demikian, hewan darat cenderung mempunyai bahan sisa bernitrogen

tinggi yang rendah kelarutannya dalam air sehingga dapat sedikit beracun,

misalnya asam ureat dan urea. Urea berhasil diidentifikasi terdapat dalam

vakuola kontraktil Amoeba. Adapun metabolisme Amoeba meliputi ingesti,

digesti, engesti, asimilasi, disasimilasi, sekresi, ekskresi, respirasi,

pertumbuhan, reproduksi, tingkah laku, dan reaksi terhadap rangsangan.

- Ingesti

Ingesti atau pengambilan makanan terjadi tanpa bantuan bagian

bentuk mulut dan dapat terjadi di bagian mana saja pada permukaan tubuh.

Sebagai makanan dapat berupa

protozoa lainnya, yaitu alga atau

partikel zat organik lainnya yang

ditelan melalui permukaan tubuh

yang biasanya disebut bagian an-

terior dan menjulur keluar.

Jenning, melukiskan ingesti

sebagai pengambilan makanan,

yang tidak melekat, tetapi

cenderung ditekan ke muka ke arah

Gerak pengambilan makanan yangdilakukan oleh AmoebaSumber: bp.blogspot.com

Page 20: S. Wulandari

16 Mengenal Protozoa

menjauhi Amoeba. Bagian tubuh langsung kembali ke makanan sambil

melakukan gerakan ke sebelah-menyebelah atau bagian atas dan bawah.

Dengan demikian, pseudopodia membentuk bagian cekungan sebagai

tempat makanan dan akhirnya partikel makanan berada dalam vakuola

makanan yang terbentuk.

Pada waktu pengolahan makanan terjadi juga pengambilan air,

sehingga vakuola makanan di samping mengandung makanan juga

mengandung air. Proses selanjutnya terjadi kurang lebih 1 menit atau

lebih, tergantung pada jenis makanan.

Amoeba tidak selalu berhasil dengan apa yang diambil sebagai

makanan. Bila tidak berhasil dicoba kembali, hanya tidak segigih pada

hewan tingkat tinggi. Tidak diragukan bahwa reaksi dalam pengambilan

makanan tergantung faktor mekanis dan rangsangan kimiawi.

Proses semacam ingesti terjadi pada ukuran

kecil yang tidak berupa partikel, tetapi berupa

larutan dengan jalan membentuk kantong kecil

pada sitoplasma yang dekat dengan permukaan

tubuh. Pengambilan larutan dengan kantong atau

vakuola kecil itu disebut pinositosis (minum).

Proses ini mungkin penting dalam pengambilan

makanan tingkat tinggi, agar molekul dapat

melewati membran sel.

- Digesti

Vakuola makanan sering bertugas sebagai alat digesti. Setelah

vakuola makanan berada dalam endoplasma, dindingnya menuangkan

beberapa asam, seperti HCl, bermacam-macam enzim yang akan

menguraikan zat karbohidrat (kecuali zat pati), lemak, dan protein.

- Engesti

Partikel dalam vakuola makanan yang tidak dapat dicerna akan

dibuang pada permukaan tubuh Amoeba. Biasanya partikel ini lebih

PinositosisSumber: nandito106.files.wordpress.com

Page 21: S. Wulandari

17Mengenal Protozoa

berat daripada protoplasma. Sebagai hewan yang bergerak ke muka

maka partikel sisa yang lebih berat itu menjauhkan diri dari gerakan,

sehingga Amoeba mengalir meninggalkan partikel padat itu ke

belakang. Proses ini tidak sesederhana pada Amoeba yang mempunyai

ektoplasma yang tebal, misalnya pada Amoeba verucousa.

Zat sisa yang padat itu dijulurkan. Sementara partikel-partikel

dibentuk untuk menghindarkan endoplasma ikut mengalir ke luar.

- Asimilasi

Pepton dan asam amino yang berasal dari pencernaan bahan pro-

tein, bersama-sama air dan mineral terambil ketika vakuola gastrikus

dibentuk, kemudian terjadi penyerapan oleh protoplasma sekitarnya

dan langsung diedarkan ke seluruh tubuh hewan. Partikel organik dan

anorganik yang terserap itu kemudian diasimilasi. Hal itu merupakan

pengaturan kembali untuk membentuk partikel baru dalam protoplasma

hidup yang telah menyimpan partikel yang terlebih dahulu ada.

Protoplasma kemudian mengelola zat organik dan anorganik yang

menjadi miliknya. Pengelolaan zat itu merupakan hal yang esensial. Asam

nukleat tampaknya mempunyai peran-peran penting dalam proses ini.

- Disasimilasi

Energi untuk kegiatan Amoeba atau protozoa umumnya diperoleh

dari pemecahan molekul yang kompleks oleh oksidasi atau perubahan

fisiologis. Hasil pembakaran lambat itu adalah energi untuk gerakan,

panas, dan zat sisa. Sebagai zat sisa biasanya terdiri dari zat padat dan

cairan, terutama air, beberapa substansi mineral, urea, dan CO2.

Sekresi, ekskresi, dan hasil respirasi termasuk di dalamnya.

- Sekresi

Seperti telah disebutkan bahwa asam dituangkan ke dalam vakuola

lambung (vakuola makanan) yang dikelilingi oleh protoplasma. Hasil

disasimilasi yang digunakan secara ekonomis oleh hewan terkenal

sebagai sekresi.

Page 22: S. Wulandari

18 Mengenal Protozoa

- Ekskresi

Materi sebagai hasil akhir reduksi dalam metabolisme disebut

ekskresi. Hasil sisa itu terkumpul di dalam tubuh maupun di luar tubuh.

Bagian besar hasil ekskresi adalah urea dan CO2. Cairan sebagai isi

vakuola kontraktil berisi urea. Vakuola kontraktil kecuali sebagai alat

ekskresi juga berfungsi sebagai osmoregulator.

- Respirasi

Karena vakuola kontraktil mungkin mengeluarkan CO2 maka dapat

dikatakan juga sebagai alat respirasi. Oksigen yang larut dalam air diambil

oleh Amoeba melalui permukaan tubuh. Gas itu diperlukan untuk hidup

dan jika diganti hidrogen gerakan hewan akan berhenti, tetapi bila diberikan

udara segar (mengandung CO2) kembali maka gerakan itu terjadi kembali.

Selanjutnya jika tidak diberi O2 hewan itu akan mati.

- Pertumbuhan

Jika makanan cukup, sehingga banyak substansi tertambah pada

protoplasma maka substansi itu kecuali dipakai untuk kegiatan fisik akan

meningkatkan volume hewan. Hal inilah yang disebut pertumbuhan

Amoeba seperti makhluk lain. Pertumbuhan terjadi oleh penambahan

partikel baru di antara partikel yang sudah ada.

- Reproduksi (Berkembang Biak)

Seperti hewan lainnya, ukuran tubuh Amoeba proteus akan mencapai

batas tertentu dan ukuran yang lazim, kurang lebih 0,25 cm. Jika ukuran

itu tercapai maka terjadilah pembelahan menjadi 2 bagian. Apabila

pembelahan merupakan suatu perubahan dalam hubungan antara nukleus

dan sitoplasma maka jelaslah bahwa pembelahan merupakan salah satu

tipe reproduksi pada Amoeba proteus.

Perkembangan dalam reproduksi Amoeba merupakan pertumbuhan

yang sederhana. Anak sel sebagai hasil pembelahan biner menjadi sel yang

penuh dengan kenaikan volume secara perlahan-lahan.

Page 23: S. Wulandari

19Mengenal Protozoa

- Tingkah Laku

Sejumlah gerakan yang bermacam-macam dari hewan terkenal

sebagai tingkah laku. Pada Amoeba, gerakan-gerakan itu mungkin dapat

dipisah-pisahkan menjadi suatu gerak yang berhubungan dengan hasil

reaksi dari rangsangan luar. Jennings membagi reaksi menjadi reaksi

positif, negatif, dan reaksi pengambilan makanan.

- Reaksi terhadap Rangsangan

Amoeba bereaksi terhadap berbagai macam rangsangan, termasuk

di dalamnya adalah kontak, kimia, sinar, panas, dan listrik. Bila hewan

dalam reaksi bergerak menuju rangsangan maka reaksi itu positif.

Sebaliknya bila menjauhi terhadap rangsangan disebut reaksi negatif.

Amoeba bereaksi negatif ketika bagian tubuhnya tersentuh suatu

benda keras. Ketika Amoeba secara bebas terapung dalam air dan

sebatang pseudopodia bersentuhan dengan substrat maka hewan bergerak

ke arah pseudopodia hingga terjadi gerak merayap. Sentuhan dengan

makanan menghasilkan reaksi positif. Selanjutnya Amoeba bereaksi

negatif terhadap rangsangan mekanis yang kuat dan sebaliknya bereaksi

positif terhadap rangsangan mekanis yang lemah.

Reaksi terhadap bahan kimia membuktikan bahwa Amoeba peka

terhadap perubahan kimia dari air sekitarnya. Amoeba banyak

bereaksi negatif terhadap berbagai perubahan kultur air. Studi

percobaan menunjukkan bahwa Amoeba dapat merasakan berapa

jarak suatu makanan, yang merupakan hasil reaksi terhadap

rangsangan kimia.

Perubahan alam sekitar merupakan dasar perkembangan bentuk

Amoeba. Jika suatu makhluk dipindahkan dari kultur larutan ke air

murni akan membentuk bentuk menjari. Selanjutnya apabila

ditempatkan pada larutan garam yang berkonsentrat tepat akan

mengubah bentuknya. Bentuk Amoeba dapat menunjukkan

kandungan air.

Page 24: S. Wulandari

20 Mengenal Protozoa

Reaksi negatif dapat diakibatkan oleh panas pada tempat tertentu,

sehingga hewan ini menjauhi rangsangan. Cuaca dingin dan kenaikan

suhu dapat memperlambat aktivitas dan menghentikan kegiatan.

Amoeba mengadakan orientasi arah terhadap rangsangan sinar yang

keras dan bergerak menjauhinya, tetapi bereaksi positif terhadap sinar

lemah. Sinar menimbulkan gelasi dari bentuk plasmasol berdampingan

dengan bentuk plasmagel, membuat perubahan dan kenaikan kekuatan

elastisitas pada bagian yang mengadakan iliminasi. Tanggapan terhadap

sinar menunjukkan kontraksi plasmagel yang tereaksi, sehingga

mempunyai kekuatan menaikkan elastisitas bagian itu.

2. Jenis-Jenis Amoeba

Pada masa lalu, beberapa spesies Amoeba yang hidup bebas

merupakan satu kelompok dengan sebutan

Amoeba proteus. Amoeba proteus memiliki

ciri pada yang masih muda mempunyai

nukleus berbentuk cakram cembung.

Sementara pada hewan dewasa nukleus itu

kusut dan mempunyai batas ektoplasma yang

jelas.

Di samping itu, terdapat pula Amoeba

yang mirip dengan Amoeba proteus yaitu

Amoeba discoides. Amoeba discoides

memiliki ciri nukleus tidak kusut dan batas

ektoplasmanya tidak jelas.

Amoeba jenis yang lainnya yaitu

Amoeba dubia. Amoeba dubia hidup bebas

dengan nukleus yang berbentuk oval dan

protoplasmanya tanpa lekukan. Berbeda

dengan spesies yang lainnya dalam

gerakannya.

Amoeba proteusSumber: www.desmids.nl

Amoeba dubiaSumber: en.academic.ru

Page 25: S. Wulandari

21Mengenal Protozoa

Jenis Amoeba lainnya adalah Amoeba

verucousa. Amoeba jenis ini berbentuk

memanjang, mempunyai pellicus dan

pseudopodia pendek.

3. Amoeba Parasitis

Beberapa jenis Amoeba ada yang

merugikan karena parasit dan

menimbulkan penyakit bagi manusia.

Paling sedikit setiap manusia diinfeksi

oleh sejumlah spesies Amoeba dan salah

satu di antaranya adalah Entamoeba

gingivalis yang terdapat dalam mulut

dan kotoran-kotoran yang melekat

sekitar dasar gigi. Mungkin 50% dari

masyarakat umumnya terinfeksi. Enta-

moeba tersebut memakan bakteri,

leukosit, dan kotoran, dan umumnya

tidak berbahaya, tetapi kadang-kadang

menimbulkan sakit. Penularan terjadi

pada saat orang berciuman.

Terdapat beberapa Amoeba parasitis

yang terkenal yang terdapat dalam usus

besar manusia dan salah satunya ialah

Entamoeba histolytica yang patogen.

Fase efektifnya adalah bentuk kista bulat

yang berisi 4 nukleus. Terbentuknya

kista terjadi dalam usus besar dan kista

itu akan keluar bersama-sama feses.

Kista sering mengontaminasi makanan

dan minuman. Apabila makanan atau

Amoeba verucousaSumber: forum mikroskopia.com

Entamoeba gingivalisSumber: www.med.cmu.ac.th

Entamoeba histolyticaSumber: www.virginmedia.com

Page 26: S. Wulandari

22 Mengenal Protozoa

minuman itu tertelan masuk ke dalam alat pencernaan orang lain, kista akan

menetas dalam usus halus yang selanjutnya tumbuh menjadi Entamoeba

histolytica dengan 4 nuklei dan seterusnya membagi menjadi 4 Amoeba yang

bernukleus tunggal.

Entamoeba itu diperkirakan menginfeksi 10% dari masyarakat pada

umumnya. Kebanyakan yang terinfeksi

adalah orang yang sebagai pembawa

(carrier’s), di mana Amoeba yang diam

dalam usus besar membelah diri dan

membentuk kista, tetapi tidak melukai

orang yang bersangkutan itu.

Pada beberapa orang, Entamoeba

histolytica menyerang dinding usus

menimbulkan ulkus (lepuh) sehingga

terjadi Amoeba desentri. Amoeba itu

terdiri atas beberapa ras atau varietas,

sehingga tampak variasi baik pada ukuran

maupun sifat patologiknya. Sering Amoeba

ini terdapat pada eritrosit sebagai sediaan

makanan. Dari dinding usus Amoeba

mungkin terbawa oleh aliran darah ke hati,

paru-paru, otak, dan lain-lainnya, yang

sering menimbulkan abses pada organ-or-

gan tersebut. Senyawa yang mengandung

yodium menunjukkan sebagai obat yang

mujarab yaitu amoebiasis.

Amoeba lainnya yang hidup dalam

tubuh manusia yang tidak berbahaya

yaitu Entamoeba coli, Entamoeba nana,

Iodamoeba buttschlii, dan Dientamoeba

fragilis. Amoeba tersebut berbeda satu

dengan yang lainnya karena struktur

Entamoeba coliSumber: farm4.static.flickr.com

Dientamoeba fragilisSumber: www.k-state.edu

Page 27: S. Wulandari

23Mengenal Protozoa

nukleusnya. Dientamoeba fragilis sering tampak mempunyai dua

nukleus. Amoeba parasit secara umum mirip Amoeba yang hidup bebas,

hanya tidak mempunyai vakuola kontraktil.

B. Foraminifera

Foraminifera dibagi atas 2 golongan,

yaitu yang berlubang-lubang dan hanya

mempunyai 1 lubang untuk menyalurkan

pseudopodia, seperti halnya pada

Thecamoeba. Sementara golongan yang

kedua adalah yang berlubang-lubang dan

mempunyai banyak lubang-lubang kecil.

Melalui lubang itu terjadi jaringan

pseudopodia.

Pada Foraminifera yang sederhana

berkembang biak dengan membelah diri

menjadi dua, seperti pada Arcella. Pada

Foraminifera yang mempunyai bentuk

yang kompleks perkembangbiakannya

dengan jalan menambah kamar lain

dalam struktur cangkoknya. Dengan

demikian, akan berbentuk kamar-kamar

baru yang lebih besar dari kamar

semula.

Foraminifera membentuk rumah

dari kalsium karbonat yang akan

bertumpuk dalam laut membentuk batu

karang. Fosil dari salah satu kelompok

Foraminifera, yaitu Globigerina akan

membentuk tanah globigerina yang

sangat penting dalam geologi, yaitu sebagai

ForaminiferaSumber: serc.carleton.edu.

ArcellaSumber: www.dr-ralf-wagner.de

GlobigerinaSumber: bp.blogspot.com

Page 28: S. Wulandari

24 Mengenal Protozoa

petunjuk untuk menentukan adanya

minyak bumi.

C. Radiolaria

Radiolaria hampir semuanya hidup di

laut, mempunyai kapsul sentral yang tipis,

membagi protoplasma badan menjadi in-

tra dan ekstra. Kapsul terbagi menjadi 3

bagian, sebagai berikut.

1. Lapisan Asimilatif

Lapisan asimilatif berisi makanan yang

diambil dengan pseudopodia dan berisi

bermacam-macam metaplasma.

2. Calymma

Calymma berisi banyak vakuola yang

diduga sebagai alat hidrostatis. Dalam

beberapa spesies mempunyai lapisan

kuning yang bersimbiosis dengan alga.

3. Lapisan Luar

Lapisan luar sekitar badan dan dari sini akan timbul pseudopodia,

sebagian besar berkembang biak dengan membentuk spora yang

mempunyai flagella. Flagella tersebut dihasilkan dengan pembagian

berganda pada bagian kapsul. Lebih dari 4.000 spesies hidup dalam dasar

lautan yang dalam.

Organisme ini mempunyai kerangka dalam yang terbuat dari silika.

Apabila mati, sisa tubuh organisme ini membentuk tanah radiolaria yang

dapat dimanfaatkan sebagai bahan penggosok.

Tanah GlobigerinaSumber: www.electricyouniverse.com

RadiolariaSumber: upload.wikimedia.org

Page 29: S. Wulandari

25Mengenal Protozoa

Nama flagellata berasal dari bahasa Latin flagell yang artinya cambuk

atau mastigophora yang juga berasal dari bahasa Yunani mastig yang

berarti cambuk dan phora yang artinya gerakan. Dalam taksonomi kuno,

flagellata merupakan salah satu kelas dalam filum protozoa atau protista

yang mirip hewan. Namun, dalam taksonomi modern, flagellata menjadi

superkelas yang dibagi menjadi dua kelas, yaitu fitoflagellata dan

zooflagellata

Alat gerak flagellata adalah flagellum atau cambuk getar, yang juga

merupakan ciri khasnya, sehingga namanya disebut flagellata (flagellum

= cambuk).Letaknya berada pada ujung depan sel (anterior) sehingga saat

bergerak seperti mendorong sel tubuhnya. Namun, ada juga di bagian

belakang sel (posterior)sehingga saat bergerak seperti mendorong sel.

Selain berfungsi sebagai alat gerak, flagella juga dapat digunakan untuk

mengetahui keadaan lingkungannya atau dapat juga digunakan sebagai

alat indra dan alat bantu untuk menangkap makanan.

Flagellata juga memiliki alat pernapasan yang disebut stigma. Stigma

ini berfungsi sebagai alat respirasi yang dilakukan untuk pembakaran

hidrogen yang terkandung di dalam kornel.

Page 30: S. Wulandari

26 Mengenal Protozoa

Makanan yang berasal dari hasil pengumpulan atau menghasilkan

sendiri dari lingkungan sekitar, digunakan untuk pengumpulan senyawa-

senyawa yang dibutuhkan dalam pertumbuhan dan perbaikan.

Pengumpulan senyawa-senyawa protoplasmik dan aktivitas fisik

organisme memerlukan energi. Kebanyakan protozoa, pelepasan energinya

adalah aerobik, membutuhkan penggunaan oksigen sebagai penerimaan

terakhir hidrogen. Namun, energi dikeluarkan tidak bergantung pada

lingkungan pun dapat terjadi.

Reproduksi flagellata secara aseksual dengan membelah diri secara

membujur. Namun, beberapa flagellata ada juga yang bereproduksi secara

seksual, yaitu dengan cara konjugasi.

A. Fitoflagellata

Fitoflagellata adalah flagellata yang dapat melakukan fotosintesis

karena memiliki kromatofor. Fitoflagellata mencerna makanannya dengan

berbagai cara, menelan lalu mencerna di dalam tubuhnya (holozoik),

membuat sendiri makanannya (holofitrik), atau mencerna organisme yang

sudah mati(saprofitik). Habitat fitoflagellata adalah di perairan bersih dan

di perairan kotor. Fitoflagellata bergerak menggunakan flagella.

Tubuh fitoflagellata diselubungi oleh

membran selulosa, misalnya Volvox. Ada

pula yang memiliki lapisan pelikel,

misalnya Euglena. Pelikel adalah lapisan

luar yang terbentuk dari selaput plasma

yang mengandung protein.

Cara reproduksi fitoflagellata ada

dua, yaitu secara konjugasi dan secara

aseksual dengan membelah diri.

Contohnya adalah Euglena viridis, Vol-

vox globator, dan Noctiluca millaris.Bagian tubuh EuglenaSumber: bp.blogspot.com

Page 31: S. Wulandari

27Mengenal Protozoa

1. Euglena viridis

Menurut para zoolog, Euglena dipandang sebagai hewan. Sementara

oleh botanikus dipandang sebagai tumbuhan karena memiliki kloroplas.

Euglena viridis merupakan hewan yang mencerminkan kelas flagellata

atau mastigophora. Hewan ini dapat kita jumpai pada kolam dan sering

tampak pada preparat Amoeba. Walaupun hewan ini tidak nampak dengan

jelas apabila diamati dengan mata, tetapi apabila berkumpul bersama-

sama sebagai kelompok akan terlihat berwarna hijau. Warna hijau Euglena

disebabkan oleh adanya benda-benda melayang (suspensi) dalam

protoplasma yang terkenal sebagai

kromatofor.

Euglena viridis adalah hewan

bersel tunggal yang berbentuk

lonjong dengan ujung anterior

tumpul dan meruncing pada ujung

posterior. Setiap sel Euglena

dilengkapi dengan sebuah bulu

cambuk (flagell) yang tumbuh pada

ujung anterior sebagai alat gerak.

Pada ujung anterior ini juga terdapat

celah sempit yang memanjang ke

arah posterior. Pada bagian posterior, celah ini melebar dan membentuk

kantong cadangan atau reservoir. Flagell terbentuk di sisi reservoir. Di

sisi lain dari flagell terdapat bintik mata yang sangat peka terhadap

rangsangan sinar matahari.

Tubuh Euglena terlindung oleh selaput pelikel, sehingga bentuk

tubuhnya tetap. Di sebelah dalam selaput pelikel terdapat sitoplasma. Di

dalam sitoplasma ini terdapat berbagai organel seperti plastida, kloroplas,

nukleus, vakuola kontraktil, dan vakuola nonkontraktil. Ukuran tubuhnya

35 sampai 60 mikron.

Euglena dapat hidup secara autotrof maupun secara heterotrof. Pada

Euglena viridisSumber: protist.i.hosei.ac.jp

Page 32: S. Wulandari

28 Mengenal Protozoa

saat sinar matahari mencukupi, Euglena melakukan fotosintesis. Tetapi

bila tidak terdapat sinar matahari, Euglena mengambil zat organik yang

terlarut di sekitarnya. Pengambilan zat organik dilakukan dengan cara

absorbsi melalui membran sel. Selanjutnya, zat makanan itu dicernakan

secara enzimatis di dalam sitoplasma.

Euglena berkembang biak secara vegetatif, yaitu dengan

pembelahan biner secara membujur. Pembelahan ini dimulai dengan

membelahnya nukleus menjadi dua. Selanjutnya flagell dan sitoplasma

serta selaput sel juga terbagi menjadi dua. Akhirnya terbentuklah dua

sel Euglena baru.

2. Volvox globator

Volvox globator terdiri atas ratusan sel yang digabungkan oleh suatu

jalinan protoplasma yang sebagian besar sel-selnya mempunyai titik, mata,

klorofil, vakuola kontraktil, dan dua

flagell. Sel-sel tersebut disebut sel

somatis.

Volvox globator hidup sebagai

koloni. Karena dalam koloni

tersebut sudah terdapat

pembagian tugas antara sel yang

satu dengan sel yang lainnya maka

ada yang menganggap Volvox

globator sebagai makhluk polisel.

Volvox globator hidup di air tawar dan berkembang biak dengan dua

cara, yaitu aseksual dan seksual.

a. Aseksual

Suatu sel pada koloni besar daripada yang lain dan tidak mempunyai

flagell. Sel tersebut membelah menjadi dua yang masing-masing

selanjutnya membelah hingga mempunyai anak koloni.

Volvox globatorSumber: www.exploratorium.edu.

Page 33: S. Wulandari

29Mengenal Protozoa

b. Seksual

Apabila kita perhatikan suatu koloni Volvox akan tampak tersusun

atas kurang lebih 50 sel tanpa flagell. Beberapa dari sel itu tumbuh menjadi

sel jantan atau mikro gamet dan beberapa lainnya tumbuh menjadi sel

betina atau makro gamet. Sel-sel mikro gamet dengan pembelahan

sederhana akan menghasilkan bentuk-bentuk bilah yang pipih di mana

tiap bilah akan mengandung sel yang berbentuk gelendong dan sel ini

disebut mikro gamet yang sebenarnya. Peleburan antara mikro dan makro

gamet membentuk zigot yang terbungkus oleh suatu dinding yang keras.

Pada saat di mana keadaan baik, dinding akan

pecah dan membelah lalu membentuk koloni

baru.

3. Noctiluca millaris

Noctiluca millaris hidup di laut. Ada dua

flagell yang terdapat di tubuhnya. Satu flagell

panjang dan satunya lagi pendek. Sering

terdapat simbiosis antara Noctiluca dengan

alga tertentu.

Pada malam hari hewan ini dapat mengeluarkan cahaya apabila

terkena rangsangan mekanik. Oleh karena itu, Noctiluca millaris

menyebabkan laut nampak bercahaya di waktu malam yang gelap.

Noctiluca millarisSumber: www.animalpicturesarchive.com

Laut tampak bercahayapada malam hari karenaadanya Noctiluca millarisSumber: www.fsbio-hannover.de.

Page 34: S. Wulandari

30 Mengenal Protozoa

B. Zooflagellata

Zooflagellata adalah flagellata yang tidak mempunyai klorofil dan

menyerupai hewan, sehingga bersifat heterotrof. Ada yang hidup

bebas, namun kebanyakan bersifat parasit pada hewan lain atau pada

manusia.

Bentuk tubuhnya mirip dengan sel leher porifera. Mempunyai flagell

yang berfungsi untuk menghasilkan aliran air dengan menggoyangkan

flagell, selain itu flagell juga berfungsi sebagai alat gerak.

Reproduksinya secara seksual dengan pembelahan biner secara longi-

tudinal. Sementara reproduksi seksualnya belum banyak diketahui.

Contohnya adalah Trypanosoma dan Leishmania.

1. Trypanosoma

Trypanosoma memiliki ciri bentuk tubuh yang pipih dan panjang

seperti daun, merupakan parasit dalam darah vertebrata, dan tidak

membentuk kista. Jenis-jenis Trypanosoma antara lain sebagai berikut.

a. Trypanosoma gambiense dan Trypanosoma rhodesiense

Trypanosoma gambienseSumber: www.raskraska.ru

Trypanosoma gambiense dan

Trypanosoma rhodesiense

merupakan penyebab penyakit

tidur. Penyakit ini pernah

menyerang orang Afrika bagian

barat, tetapi sejak lama telah

menjalar ke Asia.

Trypanosoma gambiense

menular dari seorang ke seorang

dengan perantaraan lalat Tsetse

yang disebut Glossina palpalis.

Sementara Trypanosoma rhodesiense dijangkitkan oleh Glossina

morsitans. Gejala awal penyakit ini adalah si penderita suka tidur dan dikenal

Page 35: S. Wulandari

31Mengenal Protozoa

dengan penyakit tidur. Trypanosoma

gambiense hidup di dalam kelenjar ludah lalat

Tsetse.

Pada saat menusuk kelenjar yang

mengandung parasit tersebut masuk ke

dalam darah manusia yang menyerang getah

bening (kelenjar limfa) dan akibatnya kelenjar

limfa si penderita membengkak atau

membesar dan terasa nyeri disertai demam

tinggi.

b. Trypanosoma vaginalis

Trypanosoma vaginalis menimbulkan

satu tipe penyakit vaginitis, yaitu merupakan

peradangan pada vagina yang ditandai

dengan keluarnya cairan dan disertai rasa

panas seperti terbakar dan rasa gatal.

c. Trypanosoma evansi

Trypanosoma evansi merupakan

penyebab penyakit sura pada hewan. Cara

penularannya adalah dengan Trypanosoma

evansi akan hidup dalam darah melalui vektor

seperti lalat pengisap darah golongan Taba-

nidae (sering disebut lalat pitak atau lalat

kerbau) dengan cara mekanik murni dimana

Trypanosoma tidak mengalami siklus hidup

dalam vektor. Lalat lain : Chrysops, Sto-

moxys, Haematopota, Lyperosia,

Haematobia, dan beberapa arthropoda lain

(Anopheles, musca, pinjal, kutu, dan caplak).

Glossina morsitansSumber: www.raywilsonbirdphotography.co.uk.

Glossina palpalisSumber: www.raskraska.ru.

Trypanosoma vaginalisSumber: www.k-state.edu

TabanidaeSumber: insects.tamu.edu

Page 36: S. Wulandari

32 Mengenal Protozoa

d. Trypanosoma brucei

Trypanosoma brucei menye-

babkan penyakit nagana pada ternak.

Adapun ternak yang biasa diserang

adalah sapi dan kerbau.

e. Trypanosoma foetus

Trypanosoma foetus parasit

pada vagina sapi.

f. Trypanosoma levisi

Trypanosoma levisi merupakan

parasit pada darah tikus.

g. Trypanosoma cruzi

Trypanosoma cruzi adalah

penyebab penyakit chagas atau

trypanosomiasia pada kucing, anjing,

tupai armadillo, kera, dan hewan lain

di Amerika.

2. Leishmania

Leishmania merupakan penye-

bab penyakit pada sel-sel

endotelium pembuluh darah. Jenis-

jenis Leishmania antara lain sebagai

berikut.

a. Leishmania donovani

Leishmania donovani

menyebabkan penyakit kalazar

melalui tusukan lalat

Phelebotomus . Penderita

Trypanosoma bruceiSumber: www.alaineknipes.com

Trypanosoma levisiSumber: www.alaineknipes.com

Trypanosoma cruziSumber: www.alaineknipes.com

Leishmania donovaniSumber:www. alaineknipes.com

Page 37: S. Wulandari

33Mengenal Protozoa

mengalami pembesaran limfa, hati, dan kelenjar limfa, diikuti dengan

anemia berat dan demam. Penyakit ini banyak ditemukan di Mesir

dan negara-negara di sekitar Laut Tengah, tetapi sekarang kalazar

terdapat juga di India.

b. Leishmania tropica

Leishmania tropica menyebabkan penyakit kulit atau disebut juga

dengan penyakit oriental sore. Penyakit ini banyak terdapat di Asia (daerah

mediterania) dan sebagian Amerika Selatan.

c. Leishmania brasiliensis

Leishmania brasiliensis juga merupakan penyakit kulit yang sama

dengan Leishmania tropica hanya berbeda dalam reaksi serumnya. Penyakit

ini banyak menyerang penduduk di Meksiko dan Amerika Tengah.

Penyakit kulit yang disebabkan oleh Leish-mania tropicaSumber: www.alaineknipes.com

Page 38: S. Wulandari

34 Mengenal Protozoa

Ciliata atau ciliophora (infusoria) merupakan kelompok terbesar di

filum protozoa, di mana anggotanya sekitar 8.000 spesies. Ciliata adalah

protista bersel satu yang permukaan tubuhnya ditumbuhi rambut getar

(silia) atau hanya pada bagian tertentu. Bentuk tubuhnya tetap tidak

berubah-ubah, oval, dan hidup di tempat-tempat yang berair dan banyak

mengandung bahan organik tinggi. Ciliata ada yang hidup bebas dan ada

pula yang parasit. Ukuran tubuhnya 120 sampai 150 mikron.

Silia membantu pergerakan makanan ke sitostoma. Makanan yang

terkumpul di sitostoma akan dilanjutkan ke sitofaring. Apabila telah penuh,

makanan akan masuk ke sitoplasma dengan membentuk vakuola

makanan.

Sel ciliata memiliki dua inti, yaitu makronukleus dan mikronukleus.

Makronukleus memiliki fungsi vegetatif. Sementara mikronukleus

memiliki fungsi reproduktif, yaitu pada konjugasi. Contoh ciliata antara

lain Paramecium caudatum, Nyctoterus ovalis, Balantidium coli,

Didinium, Stentor, Vorticella, dan Stylonychia.

Page 39: S. Wulandari

35Mengenal Protozoa

A. Paramecium caudatum

Paramecium caudatum disebut

pula sebagai hewan sandal, karena

bentuk selnya menyerupai telapak

kaki. Ukurannya kira-kira 250 mikron.

Pada permukaan sel yang melekuk

terdapat mulut sel atau sitostoma, (cyto

= sel, stoma = mulut). Di bagian luar

sel terdapat pelikel, yang menyelubungi

sel. Di sebelah dalam membran sel

terdapat sitoplasma dan inti. Hewan ini

mempunyai dua macam inti yaitu inti

kecil atau mikronukleus dan inti besar

atau makronukleus. Selain itu terdapat

pula vakuola makanan yang berfungsi untuk mencerna dan mengedarkan

makanan dan vakuola berdenyut yang berguna untuk mengeluarkan sisa

makanan cair.

1. Cara Bergerak, Makan, dan Mencerna Makanan

Paramecium bergerak dengan

menggetarkan silianya. Dengan getaran

silianya, hewan ini dapat maju, mundur,

membelok, berguling atau berhenti.

Mulut sel berfungsi untuk

memasukkan makanan ke dalam sel. Jika

rambut getar di sekitar mulut sel

digetarkan maka terjadi aliran air keluar

masuk mulut sel. Bersamaan dengan

aliran air, terbawa bakteri, sisa bahan

organik, atau hewan monoseluler yang lain,

dan terkumpul di dalam mulut sel.

Paramecium caudatumSumber: upload.wikimedia

Cara Paramecium mencerna makananSumber: www.alaineknipes.com

vakuolakontraktil

makronukleus

mikronukleus

vakuolamakanan

anterior

silium

mulut sel

bakterisedangmasuk

lubanganal

makananmasuk ke

dalamsitofaring

sisa makananyang tidak

dapat dicernadikeluarkandan vakuola

menuju keluarsel melalui

membranplasma

terbentukvakuolamakanan

tempatpencernaanberlangsung,zat makananmasuk kedalamsitoplasmasecara difusi

Page 40: S. Wulandari

36 Mengenal Protozoa

Makanan yang terkumpul di mulut sel kemudian dimasukkan ke dalam

kerongkongan sel atau sitofaring. Dari kerongkongan sel, makanan masuk

ke dalam vakuola makanan. Vakuola makanan dapat beredar ke seluruh

tubuh. Sambil beredar makanan dicerna. Sari makanan masuk ke dalam

sitoplasma, sisa makanan berbentuk padat dikeluarkan melalui membran

selnya (tidak memiliki anus). Sementara sisa makanan berbentuk cair

dikeluarkan melalui vakuola berdenyut. Hewan ini mempunyai dua vakuola

berdenyut, masing-masing terletak di ujung selnya.

2. Reproduksi

Reproduksi Paramecium caudatum ada dua cara, yaitu secara

aseksual dan seksual.

a. Aseksual

Paramecium caudatum berkembang biak secara aseksual dengan

membelah diri yaitu dengan pembelahan biner. Tampak satu sel

membelah menjadi 2, kemudian menjadi 4, 8, dan seterusnya.

Pembelahan ini diawali dengan mikronukleus yang membelah dan

diikuti oleh pembelahan makronukleus. Kemudian akan terbentuk 2

sel anak setelah terjadi penggentingan membran plasma. Masing-masing

sel anak tersebut identik dan alat sel lainnya mempunyai dua nukleus

sitoplasma.

b. Seksual

Paramecium caudatum bereproduksi secara seksual melalui

konjugasi. Adapun tahap-tahap konjugasi sebagai berikut.

- Dua Paramecium saling berdekatan lalu saling menempel. Kemudian

terjadi dua sel saling menempel pada bagian mulut sel. Membran sel

pada sel yang saling menempel tersebut melebar dan terbentuk suatu

saluran.

- Pada bagian masing-masing sel terdapat mikronukleus diploid (2n)

yang membelah secara mitosis menjadi 4 mikronukleus haploid (n).

Sementara makronukleusnya tidak mengalami perubahan.

Page 41: S. Wulandari

37Mengenal Protozoa

- Selanjutnya, masing-masing 4 mikronukleus haploid (n) di setiap sel

membelah secara mitosis menjadi 8 mikronukleus (n). 8 mikronukleus

(n) yang terbentuk, 7 mikronukleus hancur. Dengan demikian setiap

sel hanya memiliki 1 mikronukleus dan 1 makronukleus.

- Mikronukleus membelah secara mitosis menjadi 2 mikronukleus.

Sementara makronukleus lenyap. Dengan demikian, pada masing-

masing sel hanya mengandung mikronukleus.

- Terjadi saling tukar-menukar mikronukleus, yaitu mikronukleus pindah

ke sel lain dan sebaliknya. Mikronukleus yang saling tukar-menukar

tersebut melebur dengan mikronukleus yang tidak pindah. Jadi, setelah

hasil peleburan itu, setiap sel memiliki mikronukleus diploid.

- Setiap sel yang telah memiliki mikronukleus diploid (2n), selnya pisah

dan konjugasi berakhir. Kemudian 1 mikronukleus membelah secara

mitosis menghasilkan 2 mikronukleus.

- Salah satu dari 2 mikronukleus itu tumbuh menjadi makronukleus,

sehingga setiap sel memiliki 1 mikronukleus dan 1 makronukleus.

B. Nyctoterus ovalis

Nyctoterus ovalis merupakan hewan bersel satu dan hidup di dalam

usus kecoak. Hewan ini berbentuk oval, dapat bergerak karena di seluruh

permukaan tubuhnya terdapat silia. Bentuknya mirip Paramecium.

C. Stentor

Stentor hidup di sawah-sawah atau air

menggenang yang banyak mengandung bahan

organik. Biasanya hidup menempel pada suatu

tempat. Akan tetapi, bila keadaan setempat tidak

menguntungkan maka Stentor dapat berpindah

tempat. Hewan ini bentuknya seperti terompet,

bagian mulutnya dikelilingi oleh silia, dan bagian

tangkainya melekat pada dasar.StentorSumber: www.microscopyuk.org.uk

Page 42: S. Wulandari

38 Mengenal Protozoa

D. Balantidium coli

Balantidium coli bersifat parasit

pada manusia karena menyebabkan

penyakit diare berdarah atau balantidi-

osis yang gejalanya sama dengan penyakit

diare. Biasanya hidup di usus besar

(kolon).

E. Didinium

Didinium merupakan pemangsa di

dalam ekosistem perairan. Ia pemangsa

Paramecium. Hidup di perairan yang

banyak mengandung protozoa.

F. Vorticella

Vorticella memiliki bentuk seperti

lonceng dan tangkai memanjang yang

diletakkan pada dasar dan menetap di

suatu tempat. Sementara silia terdapat di

sekeliling mulut sel. Tangkai dapat lurus

atau seperti spiral.

G. Stylonichia

Stylonichia mirip dengan Parame-

cium yang berbentuk seperti siput.

Silianya berkelompok disebut sirus, yang

bentuknya seperti duri-duri. Hidup di

perairan yang banyak mengandung

sampah organik atau di permukaan daun

yang terendam air.

Balantidium coliSumber: de.academic.ru

DidiniumSumber: content1.eol.org

VorticellaSumber: de.academic.ru

StylonichiaSumber: farm4.static.flickr.com

Page 43: S. Wulandari

39Mengenal Protozoa

Beberapa sarjana memandang perlu untuk mengadakan kelas atau

ordo tersendiri untuk protozoa yang berbulu getar dan bertangkai, yaitu

Suctoria. Hewan-hewan ini mulai kehidupannya sebagai ciliata. Menjelang

kedewasaan, tanggallah bulu-bulu getarnya dan tumbuhlah tangkai untuk

menetap di suatu tempat. Pada tubuhnya muncullah cabang-cabang

protoplasmanya yang merupakan tentakel untuk mengisap zat-zat dari

mangsanya. Podophyra dan Sphenophyra hidup sebagai parasit pada

Paramecium dan Stentor.

Page 44: S. Wulandari

40 Mengenal Protozoa

Sporozoa tidak memiliki alat gerak. Hewan ini merupakan golongan

protista yang menyerupai jamur karena sporozoa dapat membentuk spora

yang dapat menginfeksi inangnya dan tidak memiliki alat khusus, sehingga

geraknya mengubah-ubah kedudukan tubuh. Sporozoa hidup sebagai

parasit, baik pada tubuh hewan lain maupun pada manusia. Respirasi dan

ekskresi terjadi secara difusi.

Tubuh sporozoa berbentuk bulat panjang dan ukuran tubuhnya

hanya beberapa mikron, tetapi di dalam usus manusia atau hewan

dapat mencapai 10 mm. Di samping itu, tubuh dari kumpulan

tropozoid berbentuk memanjang dan di bagian anterior kadang-

kadang terdapat kait pengikat atau filamen sederhana untuk

melekatkan diri pada inang.

Sebagian sporozoa memperbanyak diri secara aseksual dan sering

disebut skizogoni. Sel membelah nukleusnya secara mitosis berulang,

kemudian disusul oleh pembagian sitoplasma. Di samping itu, akan dibentuk

mikro dan makro gamet, untuk berkembang biak secara seksual. Peleburan

kedua gamet menjadi zigot, pada beberapa spesies akhirnya zigot menjadi

ookista dengan proses sporogoni. Dan dalam fase ini mikroorganisme akan

tersebar dari hospes yang satu ke hospes yang lain.

Page 45: S. Wulandari

41Mengenal Protozoa

Sporozoa memiliki kemungkinan luas sebagai hewan parasit, pada

hewan lain (mamalia). Beberapa terdapat dalam sel hospes dan lainnya

terdapat dalam cairan tubuh atau rongga tubuh.

Mereka berkembang biak di beberapa alat, misalnya alat pencernaan, ginjal,

dan alat-alat lainnya. Parasit yang hidup pada manusia terdapat dalam darah.

Sementara Coccidia terdapat di dalam perut burung dan marmut. Contoh

sporozoa antara lain Plasmodium, Isospora hominis, dan Toxoplasma gondii.

A. Plasmodium

Plasmodium merupakan genus protozoa parasit. Penyakit yang

disebabkan oleh genus ini dikenal sebagai malaria. Parasit ini senantiasa

mempunyai dua inang dalam siklus hidupnya, yaitu vektor nyamuk dan

inang vertebrata. Terdapat lebih dari 175 spesies yang diketahui berada

dalam genus ini. Sementara sekurang-kurangnya sepuluh spesies

menjangkiti manusia dan spesies lain menjangkiti hewan lain, termasuk

burung, reptilia, dan hewan pengerat.

Siklus hidup Plasmodium sangat rumit. Sporozoit dari liur nyamuk

betina yang menggigit disebarkan ke darah atau sistem limfa penerima.

Penting disadari bahwa bagi sebagian spesies vektornya mungkin bukan

nyamuk.

Culex betinaSumber: www.alaineknipes.com

antena pendek

antena panjang denganbulu pendek

Page 46: S. Wulandari

42 Mengenal Protozoa

Nyamuk dalam genus Culex, Anopheles, Culiceta, Mansonia, dan

Aedes mungkin bertindak sebagai vektor. Vektor yang diketahui kini

bagi malaria manusia (lebih dari 100 spesies) semuanya tergolong dalam

genus Anopheles. Malaria burung biasanya dibawa oleh spesies genus

Culex. Siklus hidup Plasmodium diketahui oleh Ross yang menyelidiki

spesies dari genus Culex.

Sporozoit berpindah ke hati dan menembus hepatosit. Tahap

dorman bagi sporozoit Plasmodium dalam hati dikenal sebagai

hipnozoit. Dari hepatosit, parasit berkembang biak menjadi ribuan

merozoit, yang kemudian menyerang sel darah merah.

Di sini parasit membesar dari bentuk cincin ke bentuk trofozoit

dewasa. Pada tahap skizon, parasit membelah beberapa kali untuk

membentuk merozoit baru yang meninggalkan sel darah merah dan

bergerak melalui saluran darah untuk menembus sel darah merah baru.

Kebanyakan merozoit mengulangi siklus ini secara terus-menerus, tetapi

sebagian merozoit berubah menjadi bentuk jantan atau betina atau

gametosit (juga dalam darah), yang kemudian diambil oleh nyamuk

betina.

Dalam perut tengah nyamuk, gametosit membentuk gamet dan

menyuburkan satu sama lain membentuk zigot motil yang dikenal sebagai

ookinet. Ookinet menembus dan lepas dari perut tengah, kemudian

membenamkan diri pada membran perut luar. Di sini mereka terbelah

berkali-kali untuk menghasilkan sejumlah besar sporozoit halus

memanjang. Sporozoit ini berpindah ke kelenjar liur nyamuk, di mana ia

dicucuk masuk ke dalam darah inang kedua yang digigit nyamuk. Sporozoit

bergerak ke hati di mana mereka mengulangi siklus ini.

Dalam beberapa spesies jaringan selain hati mungkin dijangkiti. Namun

hal ini tidak berlaku pada spesies yang menyerang manusia.

Siklus hidup ini paling baik dipahami melalui segi evolusi. Dipercaya

bahwa Plasmodium berubah dari parasit yang disebarkan melalui jalur tinja

(orofekal) yang menjangkiti dinding usus halus. Pada satu tingkat parasit ini

Page 47: S. Wulandari

43Mengenal Protozoa

mengembangkan kemampuan untuk menjangkiti hati. Pola ini dapat dilihat

pada genus Cryptosporidium yang terkait jauh dengan Plasmodium.

Plasmodium berkembang sekitar 130 juta tahun yang lalu. Masa ini

bersamaan dengan perkembangan angiospermae (tumbuhan berbunga)

yang cepat. Perkembangan ini pada angiospermae dipercaya disebabkan

oleh sekurang-kurangnya satu kejadian penyalinan genom. Kemungkinan

peningkatan dalam bunga mendorong kepada peningkatan jumlah nyamuk

dan hubungan mereka dengan vertebrata.

Selain darah, nyamuk hidup memakan madu. Darah hanya diperlukan

oleh nyamuk betina sebelum bertelur karena kandungan protein dalam

madu sangat rendah.

Nyamuk berubah di Amerika Selatan sekitar 230 juta tahun yang lalu.

Kini terdapat lebih dari 3.500 spesies nyamuk yang diketahui tetapi hingga

kini evolusi mereka tidak banyak diketahui sehingga pengetahuan kita

mengenai evolusi Plasmodium tetap kurang.

Pada masa kini dipercayai bahwa reptilia merupakan kelompok

pertama yang dijangkiti oleh Plasmodium, kemudian diikuti oleh burung.

Pada kesempatan lain, primata dan hewan pengerat turut dijangkiti

kemungkinan dari spesies burung. Spesies lain yang dijangkiti selain

kelompok ini kemungkinan kejadian yang baru terjadi.

CryptosporidiumSumber: de.academic.ru

Page 48: S. Wulandari

44 Mengenal Protozoa

Pada masa kini, sekuens DNA tersedia kurang dari 60 spesies dan

kebanyakan dari spesies yang menjangkiti inang pengerat atau

primata. Pola jangkitan hanya bersifat spekulatif dan mungkin direvisi

bila sekuens DNA lanjut dari spesies tambahan diperoleh.

Pola perkembangbiakan terjadi secara seksual dan aseksual yang

mungkin nampak membingungkan pada awalnya. Namun, hal ini

merupakan pola biasa pada spesies parasit. Kelebihan evolusi kehidupan

jenis ini diketahui oleh Gregor Mendel.

Dalam keadaan perkembangbiakan secara aseksual lebih baik

daripada seksual karena parentalnya beradaptasi dengan baik terhadap

lingkungan dan keturunannya mewarisi gen ini berpindah kepada inang

baru atau ketika masa sulit. Perkembangbiakan seksual biasanya lebih

baik karena menghasilkan pengocokan gen yang rata-rata menghasilkan

individu yang lebih menyesuaikan diri pada habitat baru. Faktor tekanan

ini menyebabkan kebanyakan sel menjadi aktif.

Jenis-jenis Plasmodium antara lain Plasmodium falciparum,

Plasmodium vivax, Plamosmodium malariae, Plasmodium ovale, dan

lain-lain.

1. Plasmodium falciparum

Plasmodium falciparum adalah

protozoa parasit, salah satu spesies

Plasmodium yang menyebabkan

penyakit malaria tropika pada

manusia. Protozoa ini masuk pada

tubuh manusia melalui nyamuk

Anopheles betina. Plasmodium

falciparum menyebabkan infeksi

paling berbahaya dan memiliki tingkat

komplikasi dan mortalitas malaria

tertinggi.

Plasmodium falciparumSumber: lovelove.blog.friendster.com

Page 49: S. Wulandari

45Mengenal Protozoa

Plasmodium falciparum mempunyai sifat-sifat tertentu yag berbeda

dengan species lainnya, sehingga diklasifikasikan dalam subgenus

Laveran. Plasmodium falciparum menyebabkan penyakit malaria

falciparum.

Manusia merupakan hospes

perantara parasit ini. Sementara

nyamuk Anopheles betina menjadi

hospes definitifnya atau meru-

pakan vektornya.

Parasit ini ditemukan di

daerah tropika, terutama di Afrika

dan Asia Tenggara. Di Indonesia

parasit ini terbesar di seluruh

kepulauan. Parasit ini merupakan

spesies yang berbahaya karena

penyakit yang ditimbulkannya

dapat menjadi berat dan menye-

babkan kematian.

Perkembangan aseksual dalam hati hanya menyangkut fase

preritrosit saja karena tidak ada fase eksoeritrosit. Bentuk dini yang dapat

dilihat dalam hati adalah skizon yang berukuran ± 30 mikron pada hari

keempat setelah infeksi.

Jumlah morozoit pada skizon matang (matur) kira-kira 40.000.

Bentuk cincin stadium trofosoit muda Plasmodium falciparum sangat

kecil dan halus dengan ukuran ±1/6 diameter eritrosit. Pada bentuk cincin

dapat dilihat dua butir kromatin, bentuk pinggir (marginal), dan bentuk

accole sering ditemukan.

Beberapa bentuk cincin dapat ditemukan dalam satu eritrosit (infeksi

multipel). Walaupun bentuk marginal, accole, cincin dengan kromatin

ganda dan infeksi multipel dapat juga ditemukan dalam eritrosit yang

diinfeksi oleh spesies Plasmodium lain pada manusia, kelainan-kelainan

Nyamuk AnophelesSumber: muhakbar.files.wordpress.com

Page 50: S. Wulandari

46 Mengenal Protozoa

ini lebih sering ditemukan pada Plasmodium falciparum dan keadaan ini

penting untuk membantu diagnosis spesies.

Bentuk cincin Plasmodium

falciparum kemudian menjadi lebih

besar, berukuran seperempat dan

kadang-kadang setengah diameter

eritrosit dan mungkin dapat

disangka parasit Plasmodium

malariae. Sitoplasmanya dapat

mengandung satu atau dua butir

pigmen. Stadium perkembangan

siklus aseksual berikutnya pada

umumnya tidak berlangsung dalam

darah tepi, kecuali pada kasus berat

(perniseosa).

Adanya skizon muda dan matang Plasmodium falciparum dalam

sediaan darah tepi berarti keadaan infeksi yang berat sehingga

merupakan indikasi untuk tindakan pengobatan cepat. Bentuk skizon

muda Plasmodium falciparum dapat dikenal dengan mudah oleh

adanya satu atau dua butir pigmen yang menggumpal. Spesies parasit

lain pada manusia terdapat 20 atau lebih butir pigmen pada stadium

skizon yang lebih tua. Bentuk cincin dan trofozoit tua menghilang dari

darah tepi setelah 24 jam dan bertahan di kapiler alat-alat dalam, seperti

otak, jantung, plasenta, usus atau sumsum tulang. Di tempat-tempat

ini parasit berkembang lebih lanjut.

Dalam waktu 24 jam parasit di dalam kapiler berkembang biak

secara skizogoni. Bila skizon sudah matang, akan mengisi kira-kira 2/3

eritrosit. Akhirnya membelah dan membentuk 8-24 merozoit. Jumlah

rata-rata adalah 16.

Skizon matang Plasmodium falciparum lebih kecil dari skizon matang

parasit malaria yang lain. Derajat infeksi pada jenis malaria ini lebih tinggi

dari jenis-jenis lainnya, kadang-kadang melebihi 500.000/mm3 darah.

Plasmodium falciparum dalam darah tepiSumber: pathmicro.med.sc.edu

Page 51: S. Wulandari

47Mengenal Protozoa

Dalam badan manusia parasit tidak tersebar merata dalam alat-

alat dalam dan jaringan, sehingga gejala klinis pada malaria falciparum

dapat berbeda-beda. Sebagian besar kasus berat dan fatal disebabkan

oleh eritrosit yang dihinggapi parasit menggumpal dan menyumbat

kapiler.

Pada malaria falciparum, eritrosit yang diinfeksi tidak membesar

selama stadium perkembangan parasit. Eritrosit yang mengandung

trofozoit tua dan skizon mempunyai titik kasar berwarna merah (titik

mauror) tersebar pada dua per tiga bagian eritrosit. P e m b e n t u k a n

gametosit berlangsung dalam alat-alat dalam, tetapi kadang-kadang

stadium dapat dengan mudah ditentukan dalam darah tepi. Gametosit

muda mempunyai bentuk agak lonjong, kemudian menjadi lebih panjang

atau berbentuk elips. Akhirnya mencapai bentuk khas seperti sabit atau

pisang sebagai gametosit matang.

Gametosit untuk pertama kali tampak dalam darah tepi setelah

beberapa generasi mengalami skizogoni, biasanya kira-kira 10 hari setelah

parasit pertama kali tampak dalam darah. Gametosit betina atau

makrogametosit biasanya lebih langsing dan lebih panjang dari gametosit

jantan atau mikrogametosit, dan sitoplasmanya lebih biru dengan pulasan

Romakonowsky. Intinya lebih lebih kecil dan padat, berwarna merah tua

dan butir-butir pigmen tersebar di sekitar inti.

Mikrogametosit membentuk lebih lebar dan seperti sosis. Sitoplasmanya

biru, pucat atau agak kemerah-merahan dan intinya berwarna merah muda,

besar dan tidak padat, dan butir-butir pigmen di sekitar plasma inti.

Jumlah gametosit pada infeksi falciparum berbeda-beda, kadang-

kadang sampai 50.000-150.000/mm3 darah. Jumlah ini tidak pernah

dicapai oleh spesies Plasmodium lain pada manusia. Walaupun skizogoni

eritrosit pada Plasmodium falciparum selesai dalam waktu 48 jam dan

periodisitasnya khas terirama, sering kali pada spesies ini terdapat 2 atau

lebih kelompok-kelompok parasit, dengan sporolasi yang tidak sinkron,

sehingga periodisitas gejala pada penderita menjadi tidak teratur, terutama

pada stadium permulaan serangan malaria.

Page 52: S. Wulandari

48 Mengenal Protozoa

Siklus seksual Plasmodium falciparum dalam nyamuk sama seperti pada

Plasmodium yang lain. Siklus berlangsung 22 hari pada suhu 20o C, 15-17

hari pada suhu 23o C, dan 10 – 11 hari pada suhu 25o C – 28o C. Pigmen pada

ookista berwarna agak hitam dan butir-butirnya relatif besar, membentuk

pola pada kista sebagai lingkaran ganda sekitar tepinya, tetapi dapat tersusun

sebagai lingkaran kecil di pusat atau sebagai garis lurus ganda. Pada hari ke-

8 pigmen tidak tampak kecuali beberapa butir masih dapat dilihat.

Masa tunas intrinsik malaria falciparum berlangsung antara 9-14 hari.

Penyakitnya mulai dengan sakit kepala, punggung dan ekstremitas,

perasaan dingin, mual, muntah atau diare ringan. Demam mungkin tidak

ada atau ringan dan penderita tidak tampak sakit. Diagnosis pada stadium

ini tergantung dari anamosis tentang kepergian penderita ke daerah

endemik malaria sebelumnya. Penyakit berlangsung terus, sakit kepala,

punggung, dan ekstremitas lebih hebat dan keadaan umum memburuk.

Pada stadium ini penderita tampak gelisah, pikau mental (mental

cunfuntion), demam tidak teratur dan tidak menunjukkan periodisitas

yang jelas. Ada anemia ringan dan leukopenia dengan monositosis.

Pada stadium dini penyakit dapat didiagnosis dan diobati dengan baik

maka infeksi dapat segera diatasi. Bila pengobatan tidak sempurna, gejala

malaria pernisiosa dapat timbul secara mendadak. Istilah ini diberikan

untuk penyulit berat yang timbul secara tidak terduga pada setiap saat,

bila lebih dari 5 % eritrosit diinfeksi.

Pada malaria falciparum ada tiga macam penyulit sebagai berikut.

a. Malaria serebral dapat dimulai secara lambat atau mendadak setelah

gejala permulaan.

b. Malaria algida menyerupai syok/renjatan waktu pembedahan.

c. Gejala gastrointestinal menyerupai disentri atau kolera.

2. Plasmodium vivax

Plasmodium vivax adalah protozoa parasit dan patogen manusia. Plas-

modium vivax adalah salah satu dari empat spesies parasit malaria yang

Page 53: S. Wulandari

49Mengenal Protozoa

umumnya menyerang manusia. Plasmodium vivax dibawa oleh nyamuk

Anopheles betina. Plasmodium vivax penyebab malaria tertiana.

Spesies Plasmodium ini menyebabkan penyakit malaria tertiana

benigna atau disebut malaria tertiana. Nama tertiana adalah berdasarkan

fakta bahwa timbulnya gejala demam terjadi setiap 48 jam. Nama tersebut

diperoleh dari istilah Roma, yaitu hari kejadian pada hari pertama. 48 jam

kemudian adalah hari ke 3.

Penyakit ini banyak terjadi di daerah tropika dan subtropika. Kejadian

penyakit malaria 43% disebabkan oleh Plasmodium vivax. Proses skizogoni

eksoeritrosit dapat terus terjadi sampai 8 tahun, disertai dengan periode

relaps, disebabkan oleh terjadinya invasi baru terhadap eritrosit. Kejadian

relaps terciri dengan pasien yang terlihat normal (sehat) selama periode

laten. Terjadinya relaps juga erat hubungannya dengan reaksi imunitas

dari individu.

Plasmodium vivax hanya menyerang eritrosit muda (reticulocyt),

dan tidak dapat menyerang atau tidak mampu menyerang eritrosit yang

masak. Segera setelah invasi ke dalam eritrosit langsung membentuk

cincin, sitoplasma menjadi aktif seperti Amoeba membentuk pseudopo-

dia bergerak ke segala arah sehingga disebut “vivax”. Infeksi terhadap

eritrosit lebih dari satu tropozoit dapat terjadi tetapi jarang. Pada saat

tropozoit berkembang, eritrosit membesar, pigmennya berkurang, dan

berkembang menjadi peculiar stipling disebut “Schuffners dot”. Dot (titik)

tersebut akan terlihat bila diwarnai dan akan terlihat parasit di dalamnya.

Cincin menempati 1/3-1/2 dari eritrosit dan tropozoit menempati

2/3 dari sel darah merah tersebut selama 24 jam. Granula hemozoin

mulai terakumulasi sesuai dengan pembelahan nukleus dan terulang lagi

sampai 4 kali, terdapat 16 nuklei pada skizon yang masak. Bila terjadi

imunitas atau diobati kemoterapi hanya terjadi sedikit nuklei yang dapat

diproduksi. Proses skizogoni dimulai dan granula pigmen terakumulasi

dalam parasit. Merozoit yang bulat dengan diameter 1,5 mikron langsung

menyerang eritrosit lainnya. Skizogoni dalam eritrosit memakan waktu

48 jam.

Page 54: S. Wulandari

50 Mengenal Protozoa

Beberupa merozoit berkembang menjadi gametosit. Gametosit yang

masak mengisi sebagian besar eritrosit yang membesar (10 mikron).

Sementara mikrogametosit terlihat lebih kecil dan biasanya hanya terlihat

sedikit dalam eritrosit. Gametosit memerlukan 4 hari untuk masak.

Perbandingan antara makrogametosit

dengan mikrogametosit adalah 2:1, dan

salah satu sel darah kadang diisi

keduanya (makro dan mikro) dan skizon.

Dalam nyamuk terjadi proses

pembentukan zigot, ookinete, dan

ookista dengan ukuran 50 mikron dan

memproduksi 10.000 sporozoit.

Terlalu banyak ookista dapat

membunuh nyamuk itu sendiri

sebelum ookista berkembang menjadi

sporozoit.

3. Plasmodium ovale

Plasmodium ovale adalah spesies protozoa parasit yang menyebabkan

malaria ovale pada manusia. Spesies ini berhubungan dekat dengan Plas-

modium falciparum dan Plasmodium

vivax, yang menyebabkan kebanyakan

penyakit malaria. Parasit ini lebih

langka daripada dua parasit lainnya,

dan tidak berbahaya seperti Plasmo-

dium falciparum.

Penyakit yang disebabkan infeksi

parasit ini disebut malaria tertiana

ringan dan merupakan parasit malaria

yang paling jarang pada manusia.

Biasanya penyakit malaria ini tersebar

di daerah tropika, tetapi telah

Perkembangan Plasmodium vivaxSumber: ib.ptb.de.

Plasmodium ovale dalam darahSumber: upload.wikimedia.org

Page 55: S. Wulandari

51Mengenal Protozoa

dilaporkan di daerah Amerika Serikat dan Eropa. Penyakit ini banyak

dilaporkan di daerah pantai Barat Afrika yang merupakan lokasi asal

kejadian, penyakit berkembang ke daerah Afrika Tengah dan sedikit kasus

di Afrika Timur. Juga telah dilaporkan kasus di Filipina, New Guenia, dan

Vietnam. Plasmodium ovale sulit didiagnosis karena mempunyai kesamaan

dengan Plasmodium vivax.

Skizon yang masak berbentuk oval dan mengisi separuh dari sel darah

hospes. Biasanya akan terbentuk 8 merozoit, dengan kisaran antara 4-16.

Bentuk titik (dot) terlihat pada awal infeksi ke dalam sel darah merah.

Bentuknya lebih besar daripada Plasmodium vivax dan bila diwarnai

terlihat warna merah terang.

Gametosit dari Plasmodium ovale memerlukan lebih lama dalam

darah perifer daripada malaria lainnya. Tetapi mereka cepat dapat

menginfeksi nyamuk secara teratur dalam waktu 3 minggu setelah infeksi.

4. Plasmodium malariae

Plasmodium malariae adalah protozoa parasit yang menyebabkan

penyakit malaria malariae pada manusia dan hewan. Plasmodium malariae

berhubungan dekat dengan Plasmodium falciparum dan Plasmodium

vivax yang menyebabkan kebanyakan infeksi malaria.

Infeksi parasit Plasmodium malariae disebut juga malaria quartana

dengan terjadinya krisis penyakit setiap 72 jam. Hal tersebut dikenali sejak

zaman Yunani karena waktu demam berbeda dengan parasit malaria

tertiana. Pada tahun 1885 Golgi dapat membedakan antara demam karena

penyakit malaria tertiana dengan quartana dan memberikan deskripsi yang

akurat dimana parasit tersebut diketahui sebagai Plasmodium malariae

Plasmodium malariae adalah parasit kosmopolitan, tetapi

distribusinya tidak kontinu di setiap lokasi. Parasit sering ditemukan di

daerah tropika Afrika, Birma, India, Srilanka, Malaysia, Indonesia, New

Guenia, dan Eropa. Di samping itu, tersebar di daerah baru seperti Ja-

maica, Guadalope, Brazil, Panama, dan Amerika Serikat. Diduga parasit

Page 56: S. Wulandari

52 Mengenal Protozoa

menyerang orang di zaman dulu. Dengan berkembangnya peradapan dan

migrasi penduduk, kasus infeksi juga menurun.

Skizogoni eksoeritrosit terjadi dalam waktu 13-16 hari dan relaps

terjadi sampai 53 tahun. Bentuk eritrosit berkembang lambat di dalam

darah dan gejala klinis terjadi sebelumnya, dan mungkin ditemukan parasit

dalam ulas darah. Bentuk cincin kurang motil daripada Plasmodium vivax,

sementara ektoplasma lebih tebal. Bentuk cincin yang pipih dapat bertahan

sampai 48 jam, yang akhirnya berubah bentuk memanjang menjadi bentuk

“band” yang mengumpulkan pigmen di pinggirnya. Nukleus membelah

menjadi 6-12 merozoit dalam waktu 72 jam. Tingkat parasitemianya relatif

rendah sekitar 1 parasit tiap 20.000 sel darah. Rendahnya jumlah parasit

tersebut berdasarkan fakta bahwa merozoit hanya menyerang eritrosit

yang tua yang segera hilang dari peredaran darah karena didestruksi secara

alamiah.

Gametosit mungkin berkembang dalam organ internal, bentuk

masaknya jarang ditemukan dalam darah perifer. Mereka berkembang

sangat lambat untuk menjadi sporozoit infektif.

Sejak 1638, malaria sudah ditangani dengan menggunakan getah batang

pohon Cinchona yang dikenal sebagai kina (sebenarnya beracun) untuk

menekan pertumbuhan protozoa dalam jaringan darah. Pada 1930, ahli obat-

obatan Jerman berhasil menemukan Atabrine (quinacrine hydrocloride)

yang pada saat itu lebih efektif daripada quinine dan kadar racunnya lebih

rendah. Sejak akhir perang dunia kedua, klorokuin dianggap lebih mampu

menangkal dan menyembuhkan demam rimba secara total dan lebih efektif

menekan jenis-jenis malaria tanpa perlu digunakan secara terus-menerus,

dibandingkan Atabrine atau quinine. Obat itu juga mengandung kadar racun

paling rendah daripada obat-obatan terdahulu.

Tetapi, baru-baru ini strain Plasmodium falciparum, organisme yang

menyebabkan malaria tropika memperlihatkan adanya daya tahan

terhadap klorokuin serta obat antimalaria sintesis lainnya. Strain jenis ini

ditemukan terutama di Vietnam, di Semenanjung Malaysia, Afrika, dan

Amerika Selatan. Kina juga semakin kurang efektif terhadap strain Plas-

Page 57: S. Wulandari

53Mengenal Protozoa

modium falciparum. Seiring dengan munculnya strain parasit yang kebal

terhadap obat-obatan itu.

Fakta menunjukkan bahwa beberapa jenis nyamuk pembawa

(Anopheles) telah memiliki daya tahan terhadap insektisida seperti DDT.

Dengan demikian mengakibatkan peningkatan jumlah kasus penyakit ma-

laria di beberapa negara tropis. Sebagai akibatnya, kasus penyakit ma-

laria juga mengalami peningkatan pada para turis dari Amerika dan Eropa

Barat yang datang ke Asia dan Amerika Tengah dan juga di antara

pengungsi-pengungsi dari daerah itu. Para turis yang datang ke tempat

yang dijangkiti penyakit malaria yang tengah menyebar dapat diberikan

obat antimalaria seperti profilaksis (obat pencegah).

Obat-obat pencegah malaria seringkali tetap digunakan hingga

beberapa minggu setelah kembali dari bepergian. Mefloquine telah

dibuktikan efektif terhadap strain malaria yang kebal terhadap klorokuin,

baik sebagai pengobatan ataupun sebagai pencegahan. Tetapi, obat itu

saat ini sedang diselidiki, apakah dapat menimbulkan efek samping

merugikan. Suatu kombinasi dari sulfadoxine dan pyrimethamine

digunakan untuk pencegahan di daerah-daerah yang terjangkit malaria

yang telah kebal terhadap klorokuin. Sementara itu, proguanil digunakan

hanya sebagai pencegahan.

Saat ini, para ahli tengah berusaha untuk menemukan vaksin untuk

malaria. Beberapa vaksin yang dinilai memenuhi syarat, kini sedang diuji

coba klinis untuk keamanan dan keefektifan dengan menggunakan

sukarelawan. Sementara itu, ahli lainnya sedang berupaya untuk

menemukan vaksin untuk penggunaan umum. Penyelidikan pun sedang

dilakukan untuk menemukan sejumlah obat dengan bahan dasar artemisin

yang digunakan ahli obat-obatan Cina untuk menyembuhkan demam.

Bahan itu terbukti efektif terhadap Plasmodium falciparum, tapi masih

sangat sulit untuk diperbanyak jumlahnya.

Upaya penanggulangan juga dilakukan dengan pencarian penderita,

yaitu dengan mass fever survey (pemeriksaan massal penderita demam)

dilanjutkan pengobatan massal, penyuluhan, pemberantasan vektor ma-

Page 58: S. Wulandari

54 Mengenal Protozoa

laria, yaitu nyamuk Anopheles sp. Pemberantasan nyamuk itu bisa

dilakukan dengan penyemprotan insektisida ICON 10 WP, seperti yang

dilakukan di Banyumas, Pegunungan Menoreh, dan Kedu.

Penduduk negara-negara yang umumnya masih terbelakang

menemukan cara baru yang murah dan efektif dalam memerangi nyamuk

Anopheles sp. Mereka memanfaatkan binatang peliharaan, seperti sapi

yang diolesi insektisida. Metode itu dilakukan lantaran nyamuk malaria

menyukai binatang. Anopheles sendiri mencari makanan dengan mengisap

darah binatang dan hanya sesekali memangsa manusia.

Uji coba kemudian dilakukan di enam kamp penampungan para

pengungsi Afganistan di Provinsi Lembah Hangu, Pakistan. Para pengungsi

mengolesi sapinya dengan deltametrin selama tiga kali musim malaria.Hasilnya, cara ini sama efektifnya dengan penyemprotan rumah. Kelebihannya,biayanya 80 persen lebih murah. Cara ini pun lebih mudah dan aman bagipenduduk. Bukan hanya itu, juga ditemukan keuntungan lainnya, yaituinsektisida juga terbukti dapat membasmi kutu hewan, sehingga hewan itusemakin gemuk dan menghasilkan lebih banyak susu. Kelebihan lainnya adalahinsektisida itu terbukti tidak mengontaminasi daging sapi.

Mendengar metode itu, WHO menyambutnya dengan baik danmengusulkan agar diterapkan di negara-negara Asia tropis. Tetapi,Rowland mengingatkan, cara itu hanya tepat jika jenis nyamuknya sukadengan binatang dan terutama mencari makanan dengan mengisap darahsapi. Di Afrika misalnya, cara itu mungkin tidak dapat diterapkan karenajenis nyamuknya berbeda.

Tujuan pengobatan malaria adalah menyembuhkan penderita,mencegah kematian, mengurangi kesakitan, mencegah komplikasi danrelaps, serta mengurangi kerugian sosial ekonomi (akibat malaria).Tentunya, obat yang ideal adalah yang memenuhi syarat sebagai berikut.

a. Membunuh semua stadium dan jenis parasit.b. Menyembuhkan infeksi akut, kronis, dan relaps.c. Toksisitas dan efek samping sedikit.d. Mudah cara pemberiannya.e. Harga murah dan terjangkau oleh semua lapisan masyarakat.

Page 59: S. Wulandari

55Mengenal Protozoa

Sayangnya, dalam pengobatan didapatkan hambatan operasional danteknis. Hambatan operasional itu adalah sebagai berikut.

a. Produksi obat, penggunaan obat-obatan dengan kualitas kurang baik,bahkan obat palsu.

b. Distribusi obat tidak sesuai dengan kebutuhan atas indikasi kasus dipuskesmas.

c. Kualitas tenaga kesehatan, pemberian obat tidak sesuai dengan dosisstandar yang telah ditetapkan.

d. Kesadaran penderita, penderita tidak minum obat sesuai dengan dosis yangdianjurkan (misal, klorokuin untuk tiga hari, hanya diminum satu hari saja).

Sementara itu, hambatan teknisnya adalah gagal obat atau resistensiterhadap obat.

B. Isospora

Isospora adalah genus parasit yangdiklasifikasikan di bawah Coccidia. Isos-pora dapat menyebabkan penyakitisosporiasis. Isosporiasis adalahpenyakit pada usus manusia yangdisebabkan oleh parasit Isospora belli.Penyakit ini dapat ditemui di seluruhdunia, terutama di daerah tropis dannontropis. Infeksi sering muncul padaindividu dengan sistem imun yang

tenggang, terutama pasien AIDS.

C. Toxoplasma Gondii

Toxoplasma gondii adalah hewan bersel satu yang disebut protozoa.Protozoa ini merupakan parasit pada tubuh hewan dan manusia. Toxo-plasmosis dikategorikan sebagai penyakit zoonosis, yaitu penyakit yangdapat ditularkan dari hewan ke manusia.

Toxoplasma gondii merupakan parasit yang menumpang hidup padahewan, seperti anjing, kucing, kambing, babi, dan kelinci. Kita dapatterinfeksi parasit toxoplasma ini jika mengonsumsi daging yang tidak

Ookista Isospora belliSumber: www.parasitologie.nl.

Page 60: S. Wulandari

56 Mengenal Protozoa

matang dengan sempurna, sayur, dan buah-buahan mentah yang tidakdicuci bersih, dan berjalan tanpa alas kaki di permukaan tanah yang telahtercemar parasit tersebut.

Sebagian besar Toxoplasma gondii berada dalam tiga bentuk utama, yaituookista, tachyzoit, dan bradizoit. Ookista hanya terbentuk dalam usus inangdefinitif, yaitu bangsa kucing. Ookista dikeluarkan melalui feses. Apabila tertelanoleh manusia atau hewan lain, berkembang menjadi tachyzoit (tropozoit). Bentukini merupakan bentuk yang dapat memperbanyak diri dengan cepat.

Walaupun bersifat patogen, Toxoplasma gondii tidak selalumenyebabkan keadaan patologik pada hospesnya. Penderita dengankekebalan tubuh yang kuat apabilaterinfeksi Toxoplasma gondii padaumumnya tidak mengalami keadaanpatologik yang nyata walaupun padabeberapa kasus dapat juga mengalamipembesaran kelenjar limfa, rasa lelahyang berlebihan, miokarditis akut,miositis, hingga radang otak. Toxo-plasmosis akan memberikan kelainanyang nyata pada penderita yangmengalami penurunan imunitas yangberat seperti halnya penyakitkeganasan, terinfeksi HIV-AIDS atau

Daging yang tidak matang merupakan salahsatu sumber Toxoplasma gondiiSumber: www.abcculinaryacademy.com

Toxoplasma gondiiSumber: scienceblog.com

Page 61: S. Wulandari

57Mengenal Protozoa

penderita yang mendapatkan obat imunosupresan karena Toxoplasmagondii akan dapat berkembang biak secara cepat tanpa dapatdikendalikan oleh kekebalan tubuh hospes.

Manifestasi toxoplasmosis yang lebih serius adalah apabila infeksiterjadi pada masa kehamilan. Parasit dapat masuk ke dalam tubuh janinmelalui plasenta janin yang tentunya belum mempunyai kekebalan yangcukup. Dengan demikian, janin mudah terinfeksi parasit yangmengakibatkan terjadinya abortus, lahir mati, lahir hidup dengan hidroatau mikrosefalus, gangguan motorik, kerusakan retina dan otak, sertatanda-tanda kelainan jiwa.

Penanggulangan Toxoplasmosis memerlukan pendekatan secaramenyeluruh dengan memperhatikan faktor hospes dan parasitnya sendiri. Salahsatu faktor hospes yang penting untukmenghadapi infeksi Toxoplasma adalahfaktor imunitas. Imunitas yang kuatmerupakan proteksi terhadap infeksi Toxo-plasma gondii karena parasit ini tidak akanmenyebabkan kelainan yang serius padahospes dengan status imun yang baik. Oleh

karena itu, pemahaman aspek mekanisme

imunitas yang bersifat protektif terhadap

Toxoplasma gondii perlu diperdalam agar

dapat memberikan terapi kuratif maupun

preventif yang lebih baik kepada penderita

Toxoplasmosis. Selain itu, aspek biologik

parasit terutama morfologi, siklus hidup dan

cara penularan serta epidemiologi Toxo-

plasma gondii harus dikuasai dengan baik

agar lebih tepat untuk melakukan

penanggulangan toxoplasmosis.Mencuci buah dan sayuran sebelumdikonsumsi dapat mencegah penularanToxoplasma gondiiSumber: kfk.kompas.com

Page 62: S. Wulandari

58 Mengenal Protozoa

bakteri: makhluk hidup terkecil bersel tunggal, terdapat di mana-mana,

dapat berkembang biak dengan kecepatan luar biasa dengan jalan

membelah diri, ada yang berbahaya dan ada yang tidak, dapat

menyebabkan peragian, pembusukan, dan penyakit

difusi: percampuran gas atau zat cair di luar daya mekanik

ekskresi: pengeluaran atau pembuangan ampas hasil metabolisme yang

tidak dibutuhkan oleh tubuh

enzim: molekul protein yang kompleks yang dihasilkan oleh sel hidup

dan bekerja sebagai katalisator dalam berbagai proses kimia di

dalam tubuh makhluk hidup

fosil: sisa tulang belulang binatang atau sisa tumbuhan zaman purba yang

telah membatu dan tertanam di bawah lapisan tanah

granula: bulatan kecil-kecil seperti butir padi

herbivor: hewan pemakan tumbuh-tumbuhan

heterotrof: mempunyai sifat memperoleh makanan dan energi dari

sumber organik

infeksi: pengembangan penyakit (parasit) dalam tumbuhan

karnivor: hewan pemakan daging (seperti anjing, kucing)

klorofil: zat penghijauan tumbuhan (terutama pada daun) yang

terpenting dalam proses fotosintesis

konjugasi: pemanduan gamet yang serupa, yang kemudian

menggabungkan intinya

konsumen: pemakai barang hasil produksi (makanan)

membran: lapisan pemisah tipis antara dua fase cair yang berbeda yang

memengaruhi peralihan molekul dan ion

Page 63: S. Wulandari

59Mengenal Protozoa

metabolisme: pertukaran zat pada organisme yang meliputi proses fisika

dan kimia pembentukan dan penguraian zat di dalam badan yang

memungkinkan berlangsungnya hidup

mikroorganisme: makhluk hidup sederhana yang terbentuk dari satu

atau beberapa sel yang hanya dapat dilihat dengan mikroskop,

berupa tumbuhan atau hewan yang biasanya hidup secara parasit

atau saprofit, misalnya bakteri, kapang, ameba

mikroskop: alat untuk melihat benda yang tidak dapat dilihat dengan

mata biasa (seperti kuman-kuman)

organisme: segala jenis makhluk hidup (tumbuhan, hewan, dan

sebagainya)

osmosis: percampuran dua macam cairan melalui dinding sel atau selaput

(yang banyak porinya)

parasit: organisme yang hidup dan mengisap makanan dari organisme

lain yang ditempelinya

plankton: organisme laut (tumbuhan dan hewan) yang sangat halus,

kebanyakan mikroskopis, melayang di dalam air laut, dan

merupakan makanan utama ikan

ruminansia: hewan pemamah biak (seperti lembu, biri-biri, dan domba)

saprofit: organisme yang hidup dan makan dari bahan organik yang

sudah mati atau yang sudah busuk

sel: bagian atau bentuk terkecil dari organisme, terdiri atas satu atau

lebih inti, protoplasma, dan zat-zat mati yang dikelilingi oleh

selaput sel

selulosa: polisakarida yang dihasilkan oleh sitoplasma sel tanaman yang

membentuk dinding sel

sitoplasma: protoplasma suatu badan sel di luar nukleusnya

spesies: satuan dasar klasifikasi biologi

taksonomi: cabang biologi yang menelaah penamaan, perincian, dan

pengelompokan makhluk hidup berdasarkan persamaan dan

pembedaan sifatnya

Page 64: S. Wulandari

60 Mengenal Protozoa

Iskandar, Delik.2008. Seri Aku Tahu Dunia Hewan. Semarang:Aneka

Ilmu.

Jasin, Maskoeri.2002. Zoologi Invertebrata untuk Perguruan Tinggi.

Surabaya: Sinar Wijaya.

Oemarjati, Boen S. 2000. Taksonomi Avertebrata Pengantar Praktikum

Laboratorium. Jakarta: Penerbit Universitas Indonesia.

http://id.wikipedia.org

http://free.vlsm.org

http://www.e-dukasi.net

http://blog.unila.ac.id

http://www.crayonpedia.org