li-lbm 2-blok 2.doc

8
SEL 1. Macam-macam sel a. Berdasarkan ada tidaknya membrane yang menyelubungi material genetic: Sel prokariotik (tidak mempunyai membrane inti), dan Sel eukariorik (mempunyai membrane inti) b. Berdasarkan jumlah inti dalam sel : sel mononukleat/berinti tunggal (sel hewan & sel tumbuhan), sel binukleat/berinti ganda (paramecium), polinukleat/sel berinti banyak (sel otot lurik, sel osteoblas, sel alga) Karmono, Oman.2007.Cerdas Belajar Biologi untuk Kelas XI.Bandung: Grafindo. 2. Fungsi masing-masing sel 3. Langkah reproduksi sel a. Mitosis: proses pembelahan yang akan menghasilkan dua sel anak yang masing-masing memiliki sifat & jumla kromosom yang sama dengan induknya. Terjadi pada sel somatic. Sifat kromosomnya berpasangan / diploid (2n) Profase: membrane inti telah menghilang, nucleolus telah menghilang, sentriol telah mencapai kutub-kutub pembelahan sel, benang-benang kromatid telah terlihat sebagai kromosom yang mempunyai sentromer lengkap dengan lengannya. Metafase: kromatid akan mulai terpisah dari pasangannya & masing-masing akan dihubungkan dengan kutub pembelahan sel Anafase: terjadi pemisahan lengan-lengan kromatid secara sempurna Telofase: terbentuk 2 sel yang sama dalam bentuk dan sifatnya. Interfase: sel mempersiapkan diri untuk mengumpulkan materi dan energy. Pada fase ini kromosom tidak tampak.

Upload: ayu-nurlaila

Post on 05-Dec-2014

56 views

Category:

Documents


8 download

TRANSCRIPT

Page 1: LI-LBM 2-Blok 2.doc

SEL 1. Macam-macam sel

a. Berdasarkan ada tidaknya membrane yang menyelubungi material genetic: Sel prokariotik (tidak mempunyai membrane inti), dan Sel eukariorik (mempunyai membrane inti)

b. Berdasarkan jumlah inti dalam sel : sel mononukleat/berinti tunggal (sel hewan & sel tumbuhan), sel binukleat/berinti ganda (paramecium), polinukleat/sel berinti banyak (sel otot lurik, sel osteoblas, sel alga)Karmono, Oman.2007.Cerdas Belajar Biologi untuk Kelas XI.Bandung: Grafindo.

2. Fungsi masing-masing sel

3. Langkah reproduksi sela. Mitosis: proses pembelahan yang akan menghasilkan dua sel anak yang masing-

masing memiliki sifat & jumla kromosom yang sama dengan induknya. Terjadi pada sel somatic. Sifat kromosomnya berpasangan / diploid (2n) Profase: membrane inti telah menghilang, nucleolus telah menghilang, sentriol

telah mencapai kutub-kutub pembelahan sel, benang-benang kromatid telah terlihat sebagai kromosom yang mempunyai sentromer lengkap dengan lengannya.

Metafase: kromatid akan mulai terpisah dari pasangannya & masing-masing akan dihubungkan dengan kutub pembelahan sel

Anafase: terjadi pemisahan lengan-lengan kromatid secara sempurna Telofase: terbentuk 2 sel yang sama dalam bentuk dan sifatnya. Interfase: sel mempersiapkan diri untuk mengumpulkan materi dan energy. Pada

fase ini kromosom tidak tampak. b. Meiosis: proses pembelahan sel yang terjadi secara 2 kali yang manaakan

mempunyai jumlah kromosom separuh dari jumlah kromosom sel induk. Profase I: leptonema (benang kromatin menjadi kromosom), zigonema

(kromosom yang homolog berdekatan dan bergandengan), pakinema (setiap kromosom homolog mengganda tapi msih dalam satu ikatan sentromer sehingga terbentuk tetrad), diplonema (kromatid akan memendek dan membesar), diakenesis (sentrosom membentuk 2 sentriol yang masing-masing membentuk benang gelendong pembelahan. Satu sentriol tetap sedangkan yang lain bergerak kearah kutub yang berlawanan)

Metafase I: tetrad berkumpul dibidang ekuator Anafase I: benang gelendong menarik kromosom homolog sehingga setiap

pasangan homolog berpisah bergerak kearah kutub yang berlawanan, sentromer belum membelah

Page 2: LI-LBM 2-Blok 2.doc

Telofase I: kromatid memedat, selubung inti terbentuk, & nucleolus muncul lagi kemudian sitokenesis berlangsung

Profase II: membrane inti & nucleolus lenyap, kromatin berubah menjadi kromosom yang terjerat oleh bennag gelendong

Metaphase II: kromosom berada dibidang ekuator, kromatid berkelompok dua-dua, belum terjadi pembelahan sentromer

Anafase II: kromosom melekat pada kinetokor benang gelendong, lalu ditarik oleh benang gelendong kearah kutub yang berlawanan yang menyebabkan sentromer terbelah.

Telofase II: kromatid berkumpul pada kutub pembelahan lalu berubha menjadi kromatin kembali. Membrane inti dan anak inti terbentuk lagi, sekat pemmisah semakin jelas sehingga akhirnya terjadilah dua sel anakan.D.A. Pratiwi, Sri Maryati, dkk. 2004. Buku Penuntun BIOLOGI SMA untuk Kelas XII. Jakarta: Erlangga. dr. Juwono & dr. Achmad Zulfa Juniarto.Biologi Sel.Jakarta: Penerbit Buku Kedokteran EGC.

4. Struktur sela. Membran sel: Membran plasma dan selaput plasma

Fungsi: sebagai reseptor (penerima) rangsang dari luar baik dari lingkungan luar maupun lingkungan dalam, mengontrol zat yang keluar dan masuk, sebagai tempat terjadinya kegiatan biokimia (seperti reaksi oksidasi & respirasi)KP “Struktur dan Fungsi Membran Sel”. Suparmi, S.Si, M.Si. 15 November 2010

b. Nukleus (inti): nucleolus (mensintesis berbagai macam molekul RNA/asam ribonukleat yang digunakan dalam perakitan ribosom), nukleoplasma/cairan inti (zat yang tersusun dari protein), butiran kromatin yang terdapat pada nukleoplasma (untuk menyampaikan informasi genetic melalui sintesis protein)Fungsi: mengadakan control terhadap aktivitas sel jadi setiap sel akan dapat bekerja atau melaksanakan fungsinya dengan baik karena ada inti sel.

c. Sitoplasma: sifatnya koloid (zat tidak padat dan tidak cair)Fungsinya: Iritabilitas (bereaksi terhadap rangsang), Konduktivitas (meneruskan rangsang), Absorbsi & asimilasi, ekskresi dan sekresi, respirasi, pertumbuhan dan pembelahanD.A. Pratiwi, Sri Maryati, dkk. 2004. Buku Penuntun BIOLOGI SMA untuk Kelas XI. Jakarta: Erlangga. dr. Juwono & dr. Achmad Zulfa Juniarto.Biologi Sel.Jakarta: Penerbit Buku Kedokteran EGC.

5. Ciri-ciri sel:

Page 3: LI-LBM 2-Blok 2.doc

Unit terkecil dari MH, penyusun jaringan, kesatuan struktural & fungsional yang utama pada biologi, hidup secara individu atau kelompok, selalu bereproduksi, fagosit

6. Jenis sela. Sel darah merah (eritrosit): berbentuk bulat bikonkaf yang tidak memiliki inti,

mengandung hemoglobin.b. Sel darah putih (leukosit): tidak berwarna, mempunyai inti, tidak mempunyai Hb,

mempunyai bentuk yang tidak tetap. Fungsinya: membantu pertahanan tubuh terhadap benda asing yang masuk kedalam tubuh. Granulosit: Eosinofil (mempunyai 2 lobus, berwarna merah muda, 4% yang ada

didalam tubuh), basofil (mempunyai 3 lobus, berwarna biru, bentuknya seperti daun semanggi, terdapat banyak granula sehingga menutupi inti, <1% yang ada didalam tubuh), neutrofil (berwarna ungu, 65% yang ada didalam tubuh): segmen (mempunyai 3-5 lobus) & staff (mempunyai 2 lobus, berbentuk seperti earphone)

Agranulosit: Limfosit (inti bulat, 25% yang ada didalam tubuh, intinya besar sehingga menutupi hamper seluruh sitoplasma sehingga sitoplasma tidak terlihat, berwarna ungu), monosit (bentuknya seperti ginjal, 6 % yang ada didalam tubuh, berwarna ungu tua)

c. Keeping darah (trombosit): bentuknya tidak beraturan, tidak memiliki inti, memiliki ukuran yang lebih kecil daripada eritrosit. Berfungsi dalam proses pembekuan darah.Praktikum Biomedik “Pengenalan Sel dan Organelnya”. 16 November 2010.Karmono, Oman.2007.Cerdas Belajar Biologi untuk Kelas XI.Bandung: Grafindo.

7. Proses yang terjadi didalam sela. Transport pasif: tidak membutuhkan energy

Difusi: pergerakan pertikel/molekul/ion terlarut dari tempat yang konsentrasinya tinggi ke tempat yang konsentrasinya rendah

Osmosis: pergerakan cairan pelarut melalui membrane semipermeabel dari tempat yang konsentrasinya rendah ke tempat yang konsentrasinya lebih tinggi.

b. Transport aktif: membutuhkan energy Endositosis: proses pemasukan bahan dari luar ke dalam sel dengan cara

melingkupi bahan tersebut dengan membrane plasma Eksositosis: proses pemasukan bahan dari dalam ke luar sel dengan cara

melingkupi bahan tersebut dengan membrane plasmaKP “Struktur dan Fungsi Membran Sel”. Suparmi, S.Si, M.Si. 15 November 2010

8. Syarat sel dikatakan hidup:Pembelahan diri dengan cara mitosis & meiosis, mampu menghasilkan energi, mampu memberi respon terhadap stimulus, mampu melakukan pencernaan intraselular, dapat bermetabolisme, dapat mengatur lalu lintas vesikel

Page 4: LI-LBM 2-Blok 2.doc

9. Organel & fungsi di dalam sela. RE

RE kasar/granula: mendukung sintesis protein, menyalurkan bahan genetic antara inti sel dengan sitoplasma, transport protein dan materi kimia lainnya

RE halus/agranula: sintesi lipid, kolesterol, dan hormone steroid, pembentukan glikogen dalam sel hati dan otot, metabolisme mineral

b. Badan golgi: membentuk vesikula ekskretorius (kantung untuk membungkus zat yang akan dikeluarkan dari sel), membentuk membrane plasma, membentuk dinding sel, membentuk akrosom pada spermatozoa yang berisi enzim untuk memecahkan dinding sel telur, pembentukan lisosom, transportasi protein keluar sel

c. Ribosom: sebagai tempat sintesis proteind. Lisosom: mencerna zat makanan hasil fagositosis&pinositosis, mencerna makanan

cadangan jika kekurangan makanan, menghancurkan organel yang rusak, menghancurkan benda yang ada didalam sel, menetralkan zat yang bersifat karsinogen (zat yang dapat menyebabkan kanker)

e. Mitokondria: dalam oksidasi zat makanan, respirasi sel, dehidrogenasi, fosforilisasi oksidatif, rantai transfer electron, konversi energy kimia dari makanan menjadi energy ATP

f. Vakuola: vakuola kontraktil/berdenyut yang menetap (sbg osmoregulator: menjaga nilai osmotic sel/sekresi), vakuola non kontraktil/makanan (dalam pencernaan makanan dan mengedarkan hasil pencernaannya)(a-f merupakan organel yang aktif dalam metabolisme sel)

g. Sentriol: dalam proses pembelahan selh. Mikrotubuli: sebagai rangka sel, sebagai alat transportasi partikel dan

makromolekul, dalam proses pembelahan seli. Fibril: sebagai alat transportasi, sebagai laat pengaman sitoplasma, untuk

memelihara membrane plasma pada proses sekresi dan ekskresij. Mikrobodi: fungsi utama masih belum diketahui secara jelas hanya diduga bahwa

mikrobodi menyimpan hydrogen peroksida yang berbahaya bagi sitoplasma untuk kemudian diubah menjadi air oleh dayanya enzim-enzim yang ada didalamnya.Karmono, Oman.2007.Cerdas Belajar Biologi untuk Kelas XI.Bandung: Grafindo.D.A. Pratiwi, Sri Maryati, dkk. 2004. Buku Penuntun BIOLOGI SMA untuk Kelas XI. Jakarta: Erlangga. dr. Juwono & dr. Achmad Zulfa Juniarto.Biologi Sel.Jakarta: Penerbit Buku Kedokteran EGC.

10. Syarat sel dikatakan mati: Tidak dapat bereproduksi, tidak diperlukan oleh tubuh dan terinfeksi

Page 5: LI-LBM 2-Blok 2.doc

MEMBRAN1. Bagian-bagian/struktur membrane

a. Fosfolipid: bersifat hidrofilik/polar (dapat mengikat air), hidrofobik/non polar (tidak dapat mengikat air)

b. Kolesterolc. Glikolipid: pelindung, insulator, lokasi perlekatan reseptord. Protein: protein integral (protein yang tertanam didalam bilayer fosfolipid, berfungsi

sebagai transport protein), protein peripheral

KP “Struktur dan Fungsi Membran Sel”. Suparmi, S.Si, M.Si. 15 November 2010

2. Fungsi membrane: pintu masuk keluarnya zat, biokatalisator, reseptor permukaan sel, identitas permukaan sel, perlekatan antar sel, pengikat antara satu sel ke sel yang lainKP “Struktur dan Fungsi Membran Sel”. Suparmi, S.Si, M.Si. 15 November 2010

3. Organel yang terbungkus oleh membrane: sebagian besar organel pada sel manusia kecuali sitoskeleton dan ribosomScenario LBM 2 “Aktivitas Hidup Sel”

4. Nama membran yang membungkus organel

5. Proses dalam membrane:a. Difusib. Osmosisc. Transport aktifd. Diferensiasi membrane plasma: membrane plasma mengalami perubahan bentuk

yang pada umumnya membentuk tonjolan-tonjolan tertentu.

dr. Juwono & dr. Achmad Zulfa Juniarto.Biologi Sel.Jakarta: Penerbit Buku Kedokteran EGC.

6. Mengapa sitoskeleton & ribosom tidak terbungkus membrane:

HOMEOSTASIS1. Mengapa homeostasis harus stabil:

Karena jika tidak stabil sel & organ tidak dapat berfungsi karena kerja sistem dalam tubuh tidak dapat menjadi teratur & terkoordinasi, bukan bersifat menetap

2. Bagaimana proses homeostasis internal sel:

3. Bagaimana hubungan antara sel, sistem tubuh & homeostasis: Sel membentuk suatu sistem tubuh: mempertahankan homeostasis, sel-sel bisa bertahan hidup