li lbm 1 tht aji

Upload: chairunisa-anggraini

Post on 14-Apr-2018

266 views

Category:

Documents


2 download

TRANSCRIPT

  • 7/27/2019 Li LBM 1 THT aji

    1/24

    Otitis Media AkutDEFINISI

    Otitis Media Akut adalah infeksi telinga tengah oleh bakteri atau virus.

    PENYEBAB

    Penyebabnya adalah bakteri atau virus.

    Biasanya penyakit ini merupakan komplikasi dari infeksi saluran pernafasan atas

    (common cold).

    Penyebab otitis media akut (OMA) dapat merupakanvirusmaupun bakteri. Pada 25%

    pasien, tidak ditemukanmikroorganismepenyebabnya. Virus ditemukan pada 25% kasus

    dan kadang menginfeksi telinga tengah bersama bakteri. Bakteri penyebab otitis media

    tersering adalah Streptococcus pneumoniae, Haemophilus influenzae dan Moraxella

    cattarhalis.

    penyebab dasar pada OMA : Obstruksi tuba eustachius sehingga hilanglah sawar utama

    terhadap invasi bakteri dan spesies bakteri yang tidak biasanya patogenik , dapat

    berkolonisasi dalam telinga tengah , menyerang jaringan dan menimbulkan infeksi

    sebagian besar infeksi OMA disebabkan oleh bakteri piogenikbakteri yang sering ditemukan antara lain Streptococcus pneumoniae, Haemophilus

    influenza dan streptococcus betahemolitikus

    BOIES Buku Ajar Penyakit THT edisi 6 Adams , Boies , Higler

    GEJALA

    Anak-anak muda dengan otitis media mungkin menjadi teriritasi, rewel, atau mempunyai

    persoalan-persoalan makan dan tidur. Anak-anak yang lebih tua mungkin mengeluh

    tentang nyeri dan kepenuhan dalam telinga (sakit telinga). Demam mungkin hadir pada

    anak dari segala umur. Gejala-gejala ini sering dihubungkan dengan tanda-tanda dari

    infeksi pernapasan bagian atas seperti hidung yang meler atau mampat, atau batuk.

    Terbentknya nanah dalam telinga tengah menyebabkan nyeri dan mengurangi vibrasi-

    vibrasi (getaran-getaran) dari gendang telinga (jadi biasanya ada kehilangan pendengaran

    sementara selama infeksi).

    Infeksi-infeksi telinga yang parah mungkin menyebabkan gendang telinga pecah. Nanah

    kemudian mengalir dari telinga tengah kedalam kanal telinga. Lubang pada gendangtelinga dari kerobekan biasanya sembuh dengan perawatan medik.

    http://id.wikipedia.org/wiki/Virushttp://id.wikipedia.org/wiki/Virushttp://id.wikipedia.org/wiki/Virushttp://id.wikipedia.org/wiki/Mikroorganismehttp://id.wikipedia.org/wiki/Mikroorganismehttp://id.wikipedia.org/wiki/Mikroorganismehttp://id.wikipedia.org/wiki/Mikroorganismehttp://id.wikipedia.org/wiki/Virus
  • 7/27/2019 Li LBM 1 THT aji

    2/24

    Patofofisiologi OMA:

    Otitis media sering diawali dengan infeksi pada saluran napas seperti radang tenggorokan

    atau pilek yang menyebar ke telinga tengah lewat saluran Eustachius. Saat bakterimelalui

    saluran Eustachius, mereka dapat menyebabkan infeksi di saluran tersebut sehingga

    terjadi pembengkakan di sekitar saluran, tersumbatnya saluran, dan datangnya sel-seldarah putih untuk melawan bakteri. Sel-sel darah putih akan membunuh bakteri dengan

    mengorbankan diri mereka sendiri. Sebagai hasilnya terbentuklah nanah dalam telinga

    tengah. Selain itu pembengkakan jaringan sekitar saluran Eustachius menyebabkan lendir

    yang dihasilkan sel-sel di telinga tengah terkumpul di belakanggendang telinga.

    Jika lendir dan nanah bertambah banyak, pendengaran dapat terganggu karena gendang

    telinga dan tulang-tulang kecil penghubung gendang telinga dengan organ pendengaran di

    telinga dalam tidak dapat bergerak bebas. Kehilangan pendengaran yang dialami

    umumnya sekitar 24 desibel (bisikan halus). Namun cairan yang lebih banyak dapat

    menyebabkan gangguan pendengaran hingga 45 desibel (kisaran pembicaraan normal).

    Selain itu telinga juga akan terasa nyeri. Dan yang paling berat, cairan yang terlalubanyak tersebut akhirnya dapat merobek gendang telinga karena tekanannya.

    Stadium 1: Salphingitis

    - telinga terasa tersumbat

    - gembrebeg

    - dengar

    - otofoni

    - otoskopi MT normal

    Stadium 2 : Pre supuratif

    - gejala stadium 1 bertambah hebat

    - panas

    - Membran timpani merah (vaskularisasi jelas)

    - manubrium malei ke perifer

    Stadium 3 : Supurasi / pustulasi perforasi

    - gejala stadium 1 lbh hebat lagi

    - anak-anak : sering rewel / kejang

    http://id.wikipedia.org/wiki/Bakterihttp://id.wikipedia.org/wiki/Bakterihttp://id.wikipedia.org/wiki/Bakterihttp://id.wikipedia.org/wiki/Gendang_telingahttp://id.wikipedia.org/wiki/Gendang_telingahttp://id.wikipedia.org/wiki/Gendang_telingahttp://id.wikipedia.org/wiki/Gendang_telingahttp://id.wikipedia.org/wiki/Bakteri
  • 7/27/2019 Li LBM 1 THT aji

    3/24

    - Membran Timpani bullging

    - gejala mereda

    - keluar discharge purulen

    - Membran Timpani merah membara

    Stadium 4: Resolusi

    MT utuh :

    - sakit/panas hilang

    - berlanjut menjadi OME

    MT perforasi :

    - dpt menutup kembali sikatrik

    tanpa stratum fibrosum

    - menjadi OMK (otitis media kronik)

    Ilmu Penyakit THT FK UNDIP

    PATOLOGI

    Stadium Oklusi Tuba Eustachius

    o Tanda adanya oklusi tuba eustachius ialah adanyagambaran retraksi membran timpani akibat terjadinya

    tekanan negative di dalam telinga tengah, karena

    adanya absorpsi udara.

    o Kadang-kadang membrane timpani tampak normal(tidak ada kelainan) atau berwarna keruh pucat.

    Stadium Hiperemis (Stadium Presupurasi)o Tampak pembuluh darah yang melebar di membran

    timpani atau seluruh membrane timpani tampak

    hiperemis serta edem.o Sekret yang telah terbentuk mungkin masih bersifat

    eksudat yang serosa sehingga sukar terlihat.

    Stadium Supurasio Edem yang hebat pada mukosa telinga tengah dan

    hancurnya sel epitel superficial, serta terbentuknya

  • 7/27/2019 Li LBM 1 THT aji

    4/24

    eksudat yang purulen di kavum timpani, menyebabkan

    membran timpani menonjol (bulging) kearah liang

    telinga luar.

    o Pada keadaan ini pasien tampak sangat sakit, nadi dansuhu meningkat, serta rasa nyeri di telinga bertambah

    hebat.o Apabila tekanan nanah di kavum timpani tidak

    berkurang, maka terjadi iskemia, akibat tekanan pada

    kapiler-kapiler, serta timul pada tromboflebitis pada

    vena-vena kecil dan nekrosis mukosa dan submukosa.

    Nekrosis ini pada membrane timpani terlihat sebagai

    daerah yang lebih lembek dan berwarna kekuningan,

    ditempat tersebut akan terjadi ruptur.

    o Dengan melakukan miringotomi, luka insisi akanmenutup kembali, sedangkan apabila terjadi ruptur,

    maka lubang tempat rupture (perforasi) tidak mudah

    menutup kembali.

    Stadium Perforasio Karena beberapa sebab seperti terlambatnya

    pemberian antibiotika atau virulensi kuman yang

    tinggi, maka dapat terjadi rupture membrane timpani

    dan nanah keluar mengalir dari telinga tengah ke lian

    telinga luar.

    o Anak yang tadinya gelisah sekarang menjadi tenang,suhu badan turun dan anak dapat tertidur nyenyak.

    Stadium Resolusio Bila membran timpani tetap utuh, maka keadaan

    membran timpani perlahan-lahan akan normal

    kembali. Bila sudah terjadi perforasi, maka secret akan

    bekurang dan akhirnya kering..

    o Bila daya tahan tubuh baik atau virulensi kumanrendah, maka resolusi dapat terjadi walaupun tanpa

    pengobatan.

    Buku Ajar Ilmu Kesehatan THT, FK UI

    Diagnosis

    i. Anamnesisii. Pemeriksaan

  • 7/27/2019 Li LBM 1 THT aji

    5/24

    - Inspeksi- PalpasiDengan Otoskopi : (melihat gendang telinga/MT)

    MT: merah muda merah membara (rubor)

    bulging (adanya pustulasi)

    bercak kuning (daerah nekrosis) perforasi

    Pemeriksaan dg. garpu tala:

    adanya tuli hantaran

    - Rinne : positif , BC > AC

    - Weber : lateralisasi ke yg sakit

    - Scwabach : memanjang

    Ilmu Penyakit THT FK UNDIP

    Pemeriksaan otoskopi

    - Stadium peradangan:Pada pemeriksaan tampak membran timpani suram atau kebiruan

    dengan corakan pembuluh darah sepanjang maleus dan

    annuluslanjutmembran timpani menebal dan memerah. Parstensa mengembung dan bagianya tak jelas. Hal ini menunjukkan

    bahwa membran timpani terancam perforasi.

    - Stadium supurasi:Pada pemeriksaan tampak sekret mukopurulen yang sering

    berpulsasi, keluar melalui perforasi pada pars tensa membran

    timpani. Bila dapat terlihat, tampak mukosa menebal, berwarna

    merah dan lembut seperti beludru. Pada perforasi yang kecil

    mungkin tampak mukosa yang edem menonjol keluar melalui lubang

    perforasi dan sekret keluar dari tengahnya=perforasi puting susu.

    - Stadium komplikasiTampak dinding postero superior liang telinga menggantung(sagging). Gambaran membran timpani tidak jelas berbeda dengan

    sebelumnya.

    Penyakit THT, Kepala dan Leher, John Jacob Ballenger

  • 7/27/2019 Li LBM 1 THT aji

    6/24

    Pemeriksaan Penunjang :

    - Pemeriksaan rontgen mastoid : untuk melihat perluasan infeksi dari telinga tengah kedaerah tulang mastoid, serta adanya gambaran kolesteatoma

    - Pemeriksaan CT scan kepala : untuk melihat kelainan di intrakranial. Sebelum ada CTscan, dilakukan pemeriksaan angiografi dan pemeriksaan ventrikulografi untuk

    mendiagnosis kelainan intrakranial. Tetapi, pemeriksaan ini sangat infasif

    - Pungsi lumbal : diperlukan untuk melihat adanya infeksi di likuor serebrospinal,susunan kimiawi, dan peninggian tekanan likuor, serta untuk pemeriksaan mikroresistensi

    kuman. Pungsi lumbal sebaiknya tidak dilakukan bila terdapat tanda tekanan intrakranial

    yang tinggi, terutama bila terdapat sakit kepala yang hebat, serta kesadaran yang

    menurun. Pada keadaan demikian harus dikonsulkan ke dokter ahli saraf

    - Pemeriksaan mikroresistensi kuman yang diambil dari sekret telinga( Panduan Penatalaksanaan Gawat Darur at Telinga Hidung Tenggorok, FKUI )

    KOMPLIKASI

    Komplikasi yang serius adalah:

    Infeksi pada tulang di sekitar telinga tengah (mastoiditisatau petrositis)

    Labirintitis(infeksi pada kanal is semisir kuler)

    Kelumpuhan pada wajah

    Tuli

    Peradangan pada selaput otak (meningitis)

    Abses otak.

    Penatalaksanaan

    Stadium OklusiPengobatan bertujuan untuk membuka kembali tuba eustachius,

    sehinggan tekanan negative di telinga tengah hilang.

    Maka diberikan :

    HCL efedrin 0,5% dalam larutan fisiologik untuk anak 12tahun Stadium Presupurasi/Hiperemis

    Antibiotika

    o Bila membran timpani sudah terlihat hiperemisdifus, sebaiknya dilakukan miringotomi.

  • 7/27/2019 Li LBM 1 THT aji

    7/24

    o Antibiotika yang dianjurkan adalah gologanpenisilin atau ampisilin.

    o Terapi awal diberikan penisilinintramuskularcegah mastoiditis yang terselubung,gangguan pendengaran sebagai gejala sisa dan

    kekambuhan.o Bila pasien alergi penisilin, diberikan eritromisin.

    Pada anak:

    Ampisilin diberikan dengan dosis 50-100mg/BB per haridibagi dalam 4 dosis.

    Amoksisilin 40 mg/BB per hari dibagi dalam 3 dosis. Eritromisin 40 mg/BB per hari.

    Stadium Supurasio Antibiotika disertai dengan miringotomi, bila

    membran timpani masih utuh.

    Stadium Perforasio Obat cuci telinga H2O2 3% selama 3 hari disertai

    antibiotika.

    o Biasanya sekret akan hilang dan perforasi dapatmenutup kembali dalam waktu 7-10 hari.

    Stadium Resolusio Membran timpani berangsur normal kembali,

    sekret tidak ada dan perforasi membran timpanimenutup.

    o Bila tidak terjadi resolusi tampak sekret mengalir diliang telinga luar melalui perforasi di membran

    timpani, maka antibiotika dapat dilanjutkana

    sampai 3 minggu.

    Buku Ajar Ilmu Kesehatan THT, FK UI

    Merawat Otitis Media Akut

    Perawatan untuk otitis media akut bervariasi tergantung pada umur dan gejala-gejala dari

    anak. The American Academy of Pediatrics (AAP) dan the American Academy of Family

    Physicians (AAFP) merekomendasikan berikut:

    Rekomendasi-rekomendasi Dari AAP dan AAFP

    Umur Diagnosis Yang Pasti Diagnosis Yang Tidak Pasti

  • 7/27/2019 Li LBM 1 THT aji

    8/24

    6 bulan-2 tahun Antibiotik-antibiotik

    Antibiotik-antibiotik jika penyakit

    parah; *Observasi tanpa pilihan

    antibiotik jika penyakit tidak parah

    2 tahun

    Antibiotik-antibiotik jika

    penyakit parah; *Pilihan

    observasi jika penyakittidak parah

    *Pilihan observasi tanpa antibiotik-

    antibiotik

    *Observasi adalah pilihan yang tepat hanya ketika follow-up dapat dipastikan dan agen-

    agen antibakteri dapat dimulai jika gejala-gejala berlangsung lama atau memburuk.

    Penyakit yang tidak parah diwakili oleh nyeri telinga dan demam yang ringan

  • 7/27/2019 Li LBM 1 THT aji

    9/24

    DEFINISI

    Otitis media kronis adalah infeksi menahun pada telinga tengah.

    PENYEBAB

    Otitis media kronis terjadi akibat adanya lubang pada gendang telinga (perforasi).

    Perforasi gendang telinga bisa disebabkan oleh: otitis media akut penyumbatan tuba

    eustakius cedera akibat masuknya suatu benda ke dalam telinga atau akibat perubahan

    tekanan udara yang terjadi secara tiba-tiba luka bakar karena panas atau zat kimia.

    GEJALA

    Gejalanya bervariasi, tergantung kepada lokasi perforasi gendang telinga:

    1. Perforasi sentral (lubang terdapat di tengah-tengah gendang telinga). Otitis mediakronis bisa kambuh setelah infeksi tenggorokan dan hidung (misalnya pilek) atau

    karena telinga kemasukan air ketika mandi atau berenang. Penyebabnya biasanya

    adalah bakteri. Dari telinga keluar nanah berbau busuk tanpa disertai rasa nyeri.

    Bila terus menerus kambuh, akan terbentuk pertumbuhan menonjol yang disebut

    polip, yang berasal dari telinga tengah dan melalui lubang pada gendang telinga

    akan menonjol ke dalam saluran telinga luar. Infeksi yang menetap juga bisa

    menyebabkan kerusakan pada tulang-tulang pendengaran (tulang-tulang kecil di

    telinga tengah yang mengantarkan suara dari telinga luar ke telinga dalam)

    sehingga terjadi tuli konduktif.

    2. Perforasi marginal (lubang terdapat di pinggiran gendang telinga). Bisa terjadi tulikonduktif dan keluarnya nanah dari telinga.

    Terapi yang terlambat diberikan, terapi yang tidak adekuat, virulensi

    kuman tinggi, daya tahan tubuh pasien rendah (gizi kurang) atau hygiene

    buruk dapat menyebabkan OMA menjadi OMSK

    Buku Ajar Ilmu Kesehatan THT, FK UI

    Klassifikasi OMK:

    Berdasarkan peradangan:

    - OMSK tipe benigna:Proses peradangannya terbatas pada mukosa saja, dan biasanya tidak

    mengenai tulang.

    Perforasi terletak di sentral.

  • 7/27/2019 Li LBM 1 THT aji

    10/24

    Tidak terdapat kolesteatom

    Jarang menimbulkan komplikasi

    - OMSK tipe malignaProses peradangannya mengenai tulang.

    Perforasi terletak di marginal atau atik kadang sampai subtotal.

    Terdapat kolesteatoma ( suatu kista epiterial yang berisi deskuamasi

    epitel / keratin).

    Berdasarkan aktivitas sekret yang keluar:

    - OMSK aktif: OMSK dengan sekret yang keluar dari kavum timpanisecara aktif.

    -OMSK tenang: Keadaan kavum timpani terlihat basah atau kering.

    Buku Ajar Ilmu Kesehatan THT, FK UI

    Komplikasi yang serius adalah:

    Peradangan telinga dalam (labirintitis) Kelumpuhan wajah Infeksi otak.

    Pembentukan kolesteatoma (penimbunan bahan putih yang menyerupai kulit) di telinga

    tengah. Kolesteatoma menyebabkan kerusakan tulang dan meningkatkan kemungkinan

    terjadinya infeksi yang serius.

  • 7/27/2019 Li LBM 1 THT aji

    11/24

    -DIAGNOSA

    Diagnosis ditegakkan berdasarkan gejala dan hasil pemeriksaan

    telinga dengan otoskop. Untuk mengetahui organisme penyebabnya,

    dilakukan pembiakan terhadap cairan yang keluar dari telinga.Rontgen mastoid atau ct scan kepala dilakukan untuk mengetahui

    adanya penyebaran infeksi ke struktur di sekeliling telinga.

    PENGOBATAN

    - membersihkan saluran telinga dan telinga tengah dengan

    menggunakan penghisap dan kapas kering

    -masukkan cairan asam asetat dan hydrocortisone.

    -Serangan yang lebih hebat diatasi dengan antibiotik per-oral

    (melalui mulut). Biasanya dilakukan timpanoplasti untuk

    memperbaiki gendang telinga dan jika rantai tulang pendengaranmengalami kerusakan, bisa diperbaiki secara bersamaan.

    Kolesteatoma diangkat melalui pembedahan. Jika kolesteatoma tidak

    dibuang, maka perbaikan telinga tengah tidak dapat dilakukan.

    -Pada OMSK tipe benigna:

  • 7/27/2019 Li LBM 1 THT aji

    12/24

  • 7/27/2019 Li LBM 1 THT aji

    13/24

    Ditegakkan hanya dengan melihat bentuk daun telinga yang tidak sempurna

    dan liang telinga yang atresia. Semakin tidak sempurnanya bentuk daun telinga

    dapat menjadi petunjuk buruknya telinga tengah.

    Pemeriksaan audiometric dan radiologic sangat membantu dalam menentukan

    kemungkinan berhasilnya operasi rekonstruksi kelainan di telinga tengah.

    Operasi bertujuan untuk memperbaiki pendengaran dan memperbaikipenampilan secara kosmetik.

    Pada atresia bilateral, untuk membantu mengatasi gangguan pendengaran dan

    mencegah terlambatnya perkembangan berbahasa maka dianjurkan untuk

    memakai alat bantu dengar sejak dini. Operasi pembuatan liang telinga

    (kanaloplasti) baru dikerjakan pada usia 5-7 tahun.

    Sedangkan pada atresia unilateral, operasi dikerjakan setelah usia dewasa.

    C. FISTULA PREAURIKULARMerupakan kelainan herediter yang dominan. Fistula dapat ditemukan di

    depan tragus, berbentuk bulat atau lonjong, dengan ukuran seujung pernsil.

    Dari muara fistula sering keluar secret yang berasal dari kelenjar sebasea.Biasanya pasien datang berobat oleh karena terdapat obstruksi dan infeksi

    fistula, sehingga terjadi pioderma atau selulitis fasial. Untuk menentukan

    panjang fistel dilakukan pemeriksaan radiologic (fistulografi).

    Bila tidak ada keluhan tidak diperlukan tindakakn operasi. Tindakan operasi

    baru diperlukan bila sering timbul infeksi atau keluarnya secret yang

    berkepanjangan sehingga mengganggu aktivitas. Dalam operasi fistel harus

    diangkat seluruhnya untuk mencegah kekambuhan.

    Buku Ajar Ilmu Kesehatan Telinga, Hidung, Tenggorok, Kepala dan Leher, ed 6,

    FKUI : 2007

    KELAINAN TELINGA LUAR

    A. KELAINAN DAUN TELINGA (AURICULA)HEMATOMA

    ETIOLOGI

    Biasanya disebabkan oleh trauma. Terdapat kumpulan darah di antara

    perikondrium dan tulang rawan. Kumpulan darah ini harus dikeluarkan

    secara steril guna mencegah terjadinya infeksi yang nantinya dapat

    menyebabkan terjadinya perikondritis.

    PERIKONDRITIS

    DEFINISI

    Radang pada tulang rawan yang menjadi kerangka daun telinga.

    ETIOLOGI

    Karena trauma akibat kecelakaan, operasi daun telinga yang terinfeksi dan

    sebagai komplikasi pseudokista daun telinga.

    Bila pengobatan dengan antibiotika gagal dapat timbul komplikasi berupa

    mengkerutnya daun telinga akibat hancurnya tulang rawan yang menjadi

    kerangka daun telinga (cauliflower ear).

  • 7/27/2019 Li LBM 1 THT aji

    14/24

    PSEUDOKISTATerdapat benjolan di daun telinga yang disebabkan oleh adanya kumpulan

    cairan kekuningan di antara lapisan perikondrium dan tulan rawan telinga.

    Biasanya pasien datang ke dokter, karena ada benjolan di daun telinga yang

    tidak nyeri dan tidak diketahui penyebabnya.

    Kumpulan cairan ini harus dikeluarkan secara steril untuk mencegah

    terjadinya perikondritis. Kemudian dilakukan balut tekan dengan bantuan

    semen gips selama 1 minggu supaya perikondrium melekat pada tulang

    rawan kembali. Apabila perlekatan tidak sempurna dapat timbul

    kekambuhan.

    B. KELAINAN LIANG TELINGASERUMEN

    DEFINISI

    Hasil produksi kelenjar sebasea, kelenjar seruminosa, epitel kulit yang

    terlepas dan partikel debu. Dalam keadaan normal serumen terdapat disepertiga luar liang telinga karena kelenjar tersebut hanya ditemukan di

    daerah ini. Konsistensinya lunak, tetapi kadang kering. Dipengaruhi oleh

    factor keturunan, iklim, usia, dan keadaan lingkungan.

    Serumen dapat keluar sendiri akibat migrasi epitel kulit yang bergerak dari

    arah membrane timpani menuju ke luar serta dibantu oleh gerakan rahang

    sewaktu mengunyah.

    Serumen mempunyai efek proteksi dengan cara mengikat kotoran,

    menyebarkan aroma yang tidak disenangi serangga sehingga enggan masuk

    ke liang telinga.

    Gumpalan serumen yang menumpuk akan menimbulkan gangguan berupa

    tuli konduktif, terutama bila telinga masuk air (mandi, berenang), serumen

    mengembang sehingga menimbulkan rasa tertekan dan gangguan

    pendengaran semakin dirasakan sangat menganggu.

    PENATALAKSANAAN

    Dapat dibersihkan sesuai dengan konsistensinya. Serumen lembek,

    dibersihkan dengan kapas yang dililitkan pada pelilit kapas. Serumen keras

    dapat dikeluarkan dengan pengait atau kuret, apabila gagal maka harus

    dilunakkan dengan tetes karbogliserin 10% selama 3 hari.

    Serumen yang sudah terlalu jauh terdorong ke dalam liang telinga sehingga

    dikuatirkan menimbulkan trauma pada membrane timpani sewaktu

    mengeluarkannya, dapat dialiri air hangat yang suhunya sesuai suhu tubuh.

    Tapi harus dipastikan tidak ada riwayat perforasi pada membrane timpani.

    BENDA ASING DI LIANG TELINGA

    Dapat berbagai macam benda asing yang dapat ditemukan, antara lain

    benda mati atau hidup, hewan, komponen tumbuh-tumbuhan atau mineral.

    Usaha mengeluarkannya malah terkadang justru mendorong lebih ke dalam,

    maka harus hati-hati dalam tindakannya. Bila tidak, dapat merusak

    membrane timpani dan telinga bagian dalam.

  • 7/27/2019 Li LBM 1 THT aji

    15/24

    Bila kemasukan binatang dan masih hidup, maka harus dimatikan terlebih

    dahulu dengan memasukkan tampon basah ke liang telinga lalu meneteskan

    cairan (missal larutan rivanol atau obat anestesi lokal) lebih kurang 10

    menit, setelah itu baru dikeluarkan dengan pinset atau irigasi.

    Jika MT sudah perforasi penatalaksanaan ?OTITIS EKSTERNA

    DEFINISI

    Radang liang telinga akut maupun kronis.

    ETIOLOGI

    Infeksi bakteri, jamur dan virus. Factor yang mempermudah radang telinga

    luar ialah perubahan pH di liang telinga, yang biasanya normal atau asam.

    Bila pH menjadi basa maka proteksi terhadap infeksi menurun.

    Pada keadaan udara hangat dan lembab, kuman dan jamur mudah tumbuh.

    Predisposisi yang lain adalah trauma ringan ketika mengorek kuping

    telinga.

    KLASIFIKASIOTITIS EKSTERNA AKUT

    Otitis Eksterna Sirkumskripta (Furunkel = bisul)Oleh karena kulit di 1/3 luar liang telinga mengandung adneksa kulit

    (rambut, kel sebasea, kel serumen), maka tempat itu dapat terjadi infeksi

    pada pilosebaseus, sehingga membentuk furunkel.

    ETIOLOGI

    Staphylococcus aureusatau Staphylococcus albus.

    GEJALA

    Rasa nyeri yang hebat, tidak sesuai dengan besar bisul. Hal ini karena

    kulit liang telinga tidak mengandung jaringan longgar dibawahnya,

    sehingga rasa nyeri timbul pada penekanan perikondrium. Nyeri jugadapat timbul spontan ketika membuka mulut. Selain itu terjadi

    gangguan pendengaran, bila furunkel besar dan menyumbat liang

    telinga.

    PENATALAKSANAAN

    Tergantung keadaan furunkel. Bila sudah abses, di aspirasi secara steril

    untuk mengeluarkan nanahnya. Lokal diberikan antibiotic dalam

    bentuk salep, seperti polymixin B atau Bacitracin, atau antiseptic (asam

    asetat 2-5% dalam alkohol).

    Kalau dinding furunkel tebal, dilakukan insisi, kemudian dipasang drain

    untuk mengalirkan nanahnya.

    Biasanya tidak perlu diberikan antibiotika secara sistemik, hanya

    diberikan obat simtomatik seperti analgetik dan obat penenang.

    Otitis Eksterna DifusBiasanya mengenai kulit liang telinga 2/3 dalam. Tampak kulit liang

    telinga hiperemis dan edema yang tidak jelas batasnya.

    ETIOLOGI

    Kuman golongan Pseudomonas. Kuman lain dapat menjadi penyebab

    seperti Staphylococcus albus, Escherichia coliidan sebagainya.

  • 7/27/2019 Li LBM 1 THT aji

    16/24

    GEJALA

    Nyeri tekan tragus, liang telinga sangat sempit, kadang KGB regional

    membesar dan nyeri tekan, terdapat secret yang berbau. Secret ini tidak

    mengandung lender (musin) seperti secret yang keluar dari kavum

    tympani pada otitis media.

    PENATALAKSANAANMembersihkan liang telinga, memasukkan tampon yang mengandung

    antibiotika ke liang telinga supaya terdapat kontak yang baik antara

    obat dengan kulit yang meradang. Kadang-kadang diperlukan obat

    antibiotika sistemik.

    OTOMIKOSIS

    Infeksi jamur di liang telinga dipermudah oleh kelembapan yang tinggi

    didaerah tersebut.

    ETIOLOGI

    Yang tersering adalah Pityrosporum, Aspergillus. Kadang ditemukan

    Candida albicans. Pityrosporummenyebabkan terbentuknya sisik yangmenyerupai ketombe dan merupakan predisposisi otitis eksterna bakterialis.

    GEJALA

    Berupa rasa gatal dan rasa penuh di liang telinga, tetapi sering pula tanpa

    keluhan.

    PENATALAKSANAAN

    Membersihkan liang telinga. Larutan asam asetat 2% dalam alcohol,

    larutan Iodium povidon 5% atau tetes telinga yang mengandung campuran

    antibiotic dan steroid yang diteteskan ke liang telinga biasanya dapat

    menyembuhkan. Kadang diperlukan juga obat anti-jamur (salep) yang

    diberikan secara topical yang mengandung nistatin, klotrimazol.

    HERPES ZOSTER OTIKUS

    DEFINISI

    Penyakit yang disebabkan oleh infeksi virus Varicella zoster. Virus ini

    menyerang satu atau lebih dermatom saraf cranial. Keadaan ini disebut

    juga Syndrome Ramsay Hunt.

    Tampak lesi kulit yang vesikuler pada kulit di daerah muka sekitar liang

    telinga, otalgia, dan terkadang disertai paralisis otot wajah. Pada keadaan

    berat ditemukan gangguan pendengaran berupa tuli sensorineural.

    Penatalaksanaan sesuai dengan Herpes zoster.

    INFEKSI KRONIS LIANG TELINGA

    Infeksi bakteri maupun infeksi jamur yang tidak diobati dengan baik, iritasi

    kulit yang disebabkan cairan otitis media, trauma berulang, adanya benda

    asing, penggunaan cetakan (mould) pada alat bantu dengar (hearing aid)

    dapat menyebabkan radang kronis. Akibatnya terjadi stenosis atau

    penyempitan liang telinga karena terbentuknya jaringan parut (sikatriks).

    Pengobatannya memerlukan operasi rekonstruksi liang telinga.

    KERATOSIS OBTURANS DAN KLOSTEATOMA EKSTERNA

  • 7/27/2019 Li LBM 1 THT aji

    17/24

    Pada keratosis obturans ditemukan gumpalan epidermis di liang telinga

    yang disebabkan oleh terbentuknya sel epitel yang berlebihan yang tidak

    bermigrasi ke arah telinga luar. Terdapat tuli konduktif akut, nyeri yang

    hebat, liang telinga yang lebih lebar, membrane timpani utuh tapi lebih tebal

    dan jarang ditemukan adanya sekresi telinga. Gangguan pendengaran dan

    rasa nyeri disebabkan oleh desakan gumpalan epitel berkeratin di liangtelinga.

    PERBEDAAN KERATOSIS OBTURANS & KOLESTEATOMA

    EKSTERNA

    P

    ENATALAKSANAAN

    Oleh karena K.O disebabkan oleh peradangan kronis, serta sudah terjadi

    gangguan migrasi epitel maka setelah gumpalan keratin dikeluarkan, debris

    akibat radang harus dibersihkan secara berkala.

    Pada K.E perlu dilakukan operasi agar kolesteatoma dan tulang nekrotik

    dapat diangkat semua. Tujuan operasi mencegah berlanjutnya penyakit

    yang mengerosi tulang. Indikasi operasi adalah bila destruksi tulang sudah

    meluas ke telinga tengah, erosi tulang pendengaran, kelumpuhan saraf

    fasialis, terjadi fistel labirin atau otore yang berkepanjangan.

    Bila K.E masih kecil dapat dilakukan tindakan konservatif. Setelah

    diangkat sampain bersih, diikuti pemberian antibiotic topical secara berkala.

    Pemberian obat tetes telinga dari campuran alcohol atau gliserin dalam

    H2O2 3%, 3 x seminggu sering kali dapat menolong.

    OTITIS EKSTERNA MALIGNA

    DEFINISI

    Infeksi difus di liang telinga luar dan struktur lain disekitarnya. Biasanya

    terjadi pada orang tua dengan penyakit DM. penderita DM, pH serumennya

    lebih tinggi. Kondisi ini menyebabkan penderita DM lebih mudah terkena

    otitis eksterna. Akibat adanya factor immunocompromize dan

    mikroangiopati, otitis eksterna berlanjut menjadi otitis eksterna maligna,

    dimana peradangan meluas secara progresif ke lapisan sub cutis, tulang

    KERATOSIS

    OBTURANS

    KOLESTEATOMA

    EKSTERNA

    Umur

    Penyakit terkait

    Nyeri

    Gangguan pendengaran

    Sisi telingaErosi tulang

    Kulit telinga

    Osteonekrosis

    Otorea

    Dewasa Muda

    Sinusitis

    Akut/berat

    Konduktif/sedang

    BilateralSirkumferensial

    Utuh

    Tidak ada

    Jarang

    Tua

    Tidak ada

    Kronis/nyeri tumpul

    Tidak ada/ringan

    UnilateralTerlokalisi

    Ulserasi

    Bisa ada

    Sering

  • 7/27/2019 Li LBM 1 THT aji

    18/24

    rawan dan ke tulang di sekitarnya, sehingga timbul kondritis, osteitis, dan

    osteomielitis yang menghancurkan tulang temporal.

    GEJALA

    Rasa gatal di liang telinga yang dengan cepat diikuti nyeri, secret yang

    banyak serta pembengkakan liang telinga. Kemudian rasa nyeri tersebut

    akan semakin hebat, liang telinga tertutup oleh jaringan granulasi yangcepat tumbuhnya. Saraf fasial dapat terkena, sehingga menimbulkan paresis

    atau paralisis fasial.

    Kelainan patologik yang penting adalah osteomielitis yang progresif, yang

    disebabkan kuman Pseudomonas aeroginosa. Penebalan endotel yang

    mengiringi DM berat, menimbulkan kesulitan pengobatan yang adekuat.

    PENATALAKSANAAN

    Pengobatan harus cepat diberikan, sesuai dengan hasil kultur dan resistensi.

    Sementara menunggu, diberikan golongan fuoroquinolone(ciprofloxasin)

    dosis tinggi per oral. Pada keadaan lebih berat, diberikan antibiotika

    parenteral kombinasi dengan antibiotika golongan aminoglikosida yang

    diberikan selama 6-8 minggu.Antibiotika yang sering digunakan :

    Ciprofloxasin, ticarcillin-clavulanat, piperacilin (kombinasi denganaminoglikosida), ceftriaxone, ceftazidine, cefepime (maxipime),

    tobramicin (kombinasi dengan aminoglikosida), gentamicin (kombinasi

    dengan penicillin).

    Disamping obat, sering kali di perlukan juga tindakan membersihkan luka

    secara radikal. Tindakan yang kurang bersih akan dapat menyebabkan

    makin cepatnya perjalanan penyakit.

    Buku Ajar Ilmu Kesehatan Telinga, Hidung, Tenggorok, Kepala dan Leher, ed 6,

    FKUI : 2007

    KELAINAN TELINGA TENGAH

    Gangguan fungsi tuba eustachius

    Tuba eustachius adalah saluran yang menghubungkan rongga telinga tengah

    dengan nasofaring. Fungsi tuba ini adalah untuk ventilasi, drainase secret dan

    menghalangi masuknya sekret dari nasofaring ke telinga tengah. Ventilasi berguna

    untuk menjaga agar tekanan udara dalam telinga tengah selalu samadengan

    tekanan udara luar, adanya fungsi ventilasi tuba ini dapat dibuktikan dengan

    melakukan perasat valsava dan perasat Toynbee.

    Perasat valsava dilakukan dengan cara meniupkan dengan keras sambil hidungdipencet serta mulut ditutup. Bila tuba terbuka maka terasa udara masuk ke dalam

    rongga telinga tengah yang menekan membrane timpani kea rah lateral. Perasat ini

    tidak boleh dilakukan bila ada infeksi pada jalan nafas atas.

    Perasat tonybee dilakukan dngan cara menelan ludah sambil hidung dipencet serta

    mulut ditutup. Bila tuba terbuka maka akan terasa membrane timpani tertarik ke

    medial, perasat ini lebih fisiologis.

  • 7/27/2019 Li LBM 1 THT aji

    19/24

    Tuba eustachius terdiri dari tulang rawan pada 2/3 ke arah nasofaring dan

    sepertiganya terdiridari tulang. Pada anak, tuba lebih pendek, lebih lebar dan

    kedudukannya lebih horizontal dari tuba orang dewasa. Panjang tuba orang

    dewasa 37,5 mm da/n pada anak dibawah 9 bulan adalah 17,5 mm

    Tuba biasanya dalam keadaan tertutup dan baru dapat terbuka bila oksigen

    diperlukan masuk ke telinga tengah atau pada saat mengunyah, menelan dan

    menguap. Pembukaan tuba dibantu oleh otot tensor veli platini bila perbedaan

    tekanan udara antara 20-40mmHg. Gangguan fungsi tuba dapat terjadi oleh

    beberapa hal,seperti tuba terbukaabnormal, myoklonus palatal, palatoskisis, dan

    obstruksi tuba.

    TUBA TERBUKA ABNORMAL

    Tuba terbuka abnormal adalah tuba terus-menerus terbuka, sehingga udara masuk

    ke telinga tengah waktu respirasi. Keadaan ini dapat disebabkan oleh hilangnya

    jaringan lemak disekitar mulut tuba sebagai akibat turunnya berat badan yang

    hebat, penyakit kronis tertentu seperti rhinitis atrofi dan faringitis, gangguan fungsiotot seperti myasthenia gravis, penggunaan obat antihamil pada wanita dan

    penggunaan estrogen pada laki-laki

    Keluhan pasien biasanya berupa rasa penuh dalam telinga atau autofoni (gema

    suara sendiri bterdengar lebih keras). Keluhan ini kadangkadang sangat terganggu,

    sehingga pasien mengalami stress berat

    Pada pemeriksaan klinis dapat dilihat membrane tympani yang atrofi, tipis dan

    bergerak pada respirasi

    Pengobatan pada keadaan ini kadang-kadang cukup dengan memberikan obat

    penenang saja. Bila tidak berhasil dapat dipertimbangkan untuk memasang pipaventilasi

    MYOKLONUS PALATAL

    Myoklonul palatal adalah kontraksi ritmik dari otot-otot palatum yang terjadi

    secara periodic. Hal ini menimbulkan bunyi klik dalam telinga pasien dan kadang-

    kadang dapat didengar oleh pemeriksa. Keadaan ini jarang terjadi dan penyebab

    yang pasti belum diketahui. Biasanya tidak memerlukan pengobatan

    PALATOSKISIS (SUMBING LANGIT-LANGIT)

    Pada palatoskisis terjadi gangguan otot tensor veli platini dalam membuka tuba.Hal ini menyebabkan kemungkinan terjadinya kelainan di telinga tengah pada

    anak dengan palatoskisis, lebih besar dibandingkan dengan anak normal. Oleh

    karena itu dianjurkan untuk melakukan koreksi palatoskisis sedini mungkin.

    OBSTRUKSI TUBA

    Obstruksi tuba dapat terjadi oleh berbagai kondisi, seperti peradangan di

    nasofaring, peradangan adenoid atau tumor nasofaring. Gejala klinik awal yang

  • 7/27/2019 Li LBM 1 THT aji

    20/24

    timbul pada penyumbatan tuba oleh tumor adalah terbentuknya cairan pada

    telinga tengah (otitis media serosa). Oleh karena itu setiap pasien dewasa dengan

    otitis media serosa kronik unilateral harus dipikirkan adanya kemungkinan

    karsinoma nasofaring. Sumbatan mulut tuba di nasofaring juga dapat terjadi oleh

    tampon posterior hidung (bellocq tampon) atau oleh sikatriks yang terjadi akibat

    trauma operasi (adenoidektomi)

    BAROTRAUMA

    ETIOLOGI

    adalah keadaan dengan terjadinya perubahan tekanan yang tiba-tiba di luar telinga

    tengah sewaktu di pesawat terbang atau menyelam, yang menyebabkan tuba gagal

    untuk membuka.

    PATOFISIOLOGI

    Apabila perubahan tekanan melebihi 90 cmHg, maka aktivitas normal otot tidak

    dapat membuka tuba. Pada keadaan ini terjadi tekanan negatif di rongga telingatengah, sehingga cairan keluar dari pembuluh darah kapiler mukosa telinga tengah

    dan kadang2 disertai ruptur pembuluh darah, sehingga cairan di telinga tengah dan

    rongga mastoid tercampur darah.

    MANIFESTASI KLINIK

    Kurang pendengaran, rasa nyeri dalam telinga, autofoni, perasaan ada air dalam

    telinga dan kadang2 tinitus dan vertigo

    PENATALAKSANAAN

    Cukup dengan konservatif, memberikan dekongestan lokal atau dengan melakukanperasat valsava selama tidak terjadi infeksi di jalan nafas atas

    Apabila cairan atau cairan yang bercampur darah menetap di telinga tengah

    sampai beberapa minggu maka dianjurkan untuk tindakan miringotomi dan bila

    perlu memasang pipa ventilasi

    PENCEGAHAN

    Selalu mengunyah permen karet atau melakukan parasat valsava, terutama

    sewaktu pesawat terbang mulai turun untuk mendarat

    OTITIS MEDIA AKUT & KRONIS

    OTITIS MEDIA SUPURATIF KRONIS

    Yang disebut Otitis Media Supuratif Kronis ialah infeksi kronis di telinga tengah

    dengan perforasi membran timpani dan sekret yang keluar dari telinga tengah

    terus menerus atau hilang timbul. Sekret mungkin encer atau kental, bening atau

    berupa nanah (>2bulan)

  • 7/27/2019 Li LBM 1 THT aji

    21/24

  • 7/27/2019 Li LBM 1 THT aji

    22/24

    b. mukosa persistent mucosal disease/pmd = mukosa tidak dapatsembuh semula

    c. tulang cholesteatomaKlasifikasi :

    Tipe Tubotimpanal (1,2)- timpani anterior- anak

    - safe ear

    - discj. serous, mukous mukosa/pmd

    - kronisitas disfungsi tuba m.timpani/pps

    Tipe Aticoanthral- timpani posterior

    - semua umur

    - unsafe ear

    - discj. purulen

    - tipe Timpano mastoid dan cholesteatoma

    OTOSCLEROSIS

    Otosklerosis adalah penyakit tulang kapsul otik yang menghasilkan akumulasi

    abnormal tulang baru di dalam tingkap ova

    Pada otosklerosis, tulang baru memperangkap dan menghambat pergerakan stapes,

    menyebabkan hilang pendengaran konduktiv. Otosklerosis juga menghasilkan

    hilang pendengaran sensorineural, terutama ketika ketika foci tulangotosklerosis

    berbatasan dengan scala media. Setengah dari seluruh kasus diturunkan. Virus

    measles memainkan peran mendorong pada pasien dengan predisposisi geneticuntuk otosklerosis.

    Meskipun sekitar 10% orang dewasa putih mempunyai beberapa otosklerosis

    (dibandingkan dengan 1% orang hitam), hanya sekitar 10% orangyang terkena

    berkembang menjadi hilang pendengaran konduktiv. Hilang pendengran dari

    otosklerosis dapat tampak pada awal usia 7 atau 8. tapi kebanyakan kasus tidak

    terbuktikan hingga rmaja akhir atau dewasa awal, ketika berkembang lambat,

    didiagnosa hilang pendengaran asimetrik. Fixasi stapes dapat berkembang secara

    cepat saat kehamilan.

    Pertolonan pendengaran dapat mengembalikan pendengaran. Alternativnya bedah

    minor untuk mengangkat sebagian atau semua stapes dan mengganti denganprostesis dapat menguntungkan.

    colesteatom

    Cholesteatoma adalah pertumbuhan sel epitel yang terbentuk di telinga tengah,

    mastoid, atau epytimpanium setelah otitis media kronik. Enzim litik, seperti

    kolagenase, diproduksi oleh cholesteatoma yang dapat merusak tulang terdekat dan

  • 7/27/2019 Li LBM 1 THT aji

    23/24

    jaringan lunak cholesteatoma juga merupakan sarang untuk infeksi;labirintitis

    purulen, paralysis facial, atau abses intracranial dapat timbul.

    Cholesteatoma harus dibuang dengan pembedahan; karena umumnya berulang.

    Rekonstruksi telinga tengah biasanya dialihkan hingga operasi ke2 dilakukan 6-8

    bulan kemudian

    Kolesteatoma adalah suatu kista epiterial yang berisi deskuamasi epitel (keratin).

    Deskuamasi terbentuk terus lalu menumpuk sehingga kolesteatoma bertambah

    besar.

    Klasifikasi

    1. Kolesteatom kongenital yang terbentuk pada masa embrionik dan ditemukanpada telinga dengan membrana timpani utuh tanpa tanda-tanda infeksi. Lokasi

    biasanya di kavum timpani, daerah petrosus mastoid atau di cerebellopontin

    angle.

    2. Kolesteatoma akuisital yang terbentuk setelah anak lahir. jenis terbagi atas dua:a. kolesteatom akuisital primer

    Kolesteatom yang terbentuk tanpa didahului oleh perforasi membran

    timpani. Koesteatorn timbul akibat terjadi pro es invaginasi dan

    membran timpani pars flasida karena adanya tekanan negatif di telinga

    tengah akibat gangguan tuba (Teori Invaginasi).

    b. Kolesteatom akuisital sekunderKolesteatom terbentuk setelah adanya perforasi membran timpani.

    Kolesteatom terbentuk sebagai akibat dan rnasuknya epitel kulit dan

    liang telinga atau dan pinggir perforasi membran timpani ke telinga

    tengah (Teori immigrasi) atau terjadi akibat metaplasi mukosa kavum

    timpani karena iritasi infeksi yang berlangsung lama (Teori Metaplasi).

    Sumber : Buku Ajar Ilmu Kesehatan THT Kepala Leher FKUI 2007

    Penatalaksanaan OM :

    Miringotomi parasentesis

    DD penurunan pendengaran Jenis ketulian sesuai dengan letak kelainan.

    1) Tuli konduktif Pada tuli konduktif terdapat gangguan hantaran suara, disebabkanoleh kelainan atau penyakit di telinga luar atau di telinga tengah.

    i) Etiologi :(a)Sumbatan tuba eustachius menyebabkan gangguan telinga tengah dan

    akan terdapat tuli konduktif. Gangguan pada vena jugulare berupa

    aneurisma akan menyebabkan telinga berbunyi sesuai dengan denyut

    jantung.

  • 7/27/2019 Li LBM 1 THT aji

    24/24

    (b)Antara inkus dan maleus berjalan cabang n. fasialisis yang disebut kordatimpani. Bila terdapat radang di telinga tengah atau trauma mungkin

    korda timpani terjepit, sehingga timbul gangguan pengecap.

    2) Tuli saraf (sensorineural deafness) Pada tuli saraf (perseptif, sensorineural) kelainanterdapat pada koklea (telinga dalam), nervus VIII atau di pusat pendengaran. Terbagi

    atas tuli koklea dan tuli retrokoklea.i) Etiologi :(a)Di dalam telinga dalam terdapat alat keseimbangan dan alat

    pendengaran. Obat-obat dapat merusak stria vaskularis, sehingga saraf

    pendengaran rusak, dan terjadi tuli saraf. Setelah pemakaian obat

    ototoksik seperti streptomisin, akan terdapat gejala gangguan

    pendengaran berupa tuli saraf dan gangguan keseimbangan.

    3) Tuli campur (mixed deafness) disebabkan oleh kombinasi tuli konduktif dan tulisaraf. Tuli campur dapat merupakan satu penyakit, misalnya radang telinga tengah

    dengan komplikasi ke telinga dalam atau merupakan dua penyakit yang berlainan,

    misalnya tumor nervus VIII (tuli saraf) dengan radang telinga tengah (tuli konduktif).