li blok 11 c

2
Persiapan pemeriksaan abdomen: 1. Pastikan pencahayaan di ruang pemeriksaan cukup terang. 2. Pastikan kandung kemih pasien telah kosong; mintalah pasien untuk membuang air kecil terlebih dahulu. 3. Dengan bantuan perawat , pasien diminta untuk membuka bajunya. Untuk pemeriksaan abdomen tidak perlu membuka baju seluruhnya, bisa hanya dengan mengangkat baju setinggi dada. (area yang perlu diperhatikan akan dibahas pada poin nomor 6) 4. Pasien diminta tidur dengan posisi supine. 5. Pastikan pasien dalam keadaan santai. Letakkan bantal di kepala pasien dan jika diperlukan 1 bantal lagi di bawah lutut pasien. Ada teknik yang dapat memastikan pasien telah santai ataupun tidak; caranya adalah coba selipkan tangan kanan ke punggung bagian bawah pasien. Rasakan tegangan otot punggung bawah pasien, mintalah pasien untuk lebih santai jika terasa kontraksi otot pada punggung bawah pasien. Dengan cara ini juga dapat diketahui apakah pasien telah berada pada posisi supine sempurna, bukan miring ke kanan maupun kiri. 6. Tahap selanjutnya adalah memastikan area pemeriksaan abdomen telah terbuka dan area lain tertutup. Area tersebut dimulai dari sedikit di atas prosesus xyphoideus sampai symphysis pubis. Selangkangan juga harus tetap tampak. Tutup area genital dengan menggunakan selimut. 7. Minta pasien untuk meletakkan tangan di samping badannya atau dapat juga menyilangkan didadanya. Jika tangan pasien berada di kepala maka dinding abdomen akan tertarik dan meregang, sehingga palpasi pasti sulit dilakukan. 8. Sebelum memulai pemeriksaan, mintalah pasien menunjukkan dengan jari area mana yang ada nyeri. Area tersebut akan menjadi area terakhir yang akan diperiksa dokter. (jangan langsung periksa area tersebut!) 9. Hangatkan telapak tangan dengan menggosokkan kedua telapak tangan. Jangan lupa untuk menghangatkan stetoskop juga. 10. Proses dokter mendekati pasien dengan gerakan perlahan, dan menghindari gerakan yang cepat dan tiba-tiba terlebih lagi jika gerakan tersebut terkesan terburu-buru. Posisi dokter berada di kanan pasien. Lihatlah wajah pasien apakah ada tanda-tanda pasien tidak nyaman atau sedang merasa nyeri. Dan tentunya kuku seorang dokter tidak boleh panjang.

Upload: fianirazhaprimesa

Post on 11-Feb-2016

216 views

Category:

Documents


0 download

DESCRIPTION

Typhoid Fever (Tutorial Blok 11)

TRANSCRIPT

Page 1: LI BLOK 11 C

Persiapan pemeriksaan abdomen:

1. Pastikan pencahayaan di ruang pemeriksaan cukup terang.2. Pastikan kandung kemih pasien telah kosong; mintalah pasien untuk membuang air kecil terlebih

dahulu. 3. Dengan bantuan perawat , pasien diminta untuk membuka bajunya. Untuk pemeriksaan abdomen

tidak perlu membuka baju seluruhnya, bisa hanya dengan mengangkat baju setinggi dada. (area yang perlu diperhatikan akan dibahas pada poin nomor 6)

4. Pasien diminta tidur dengan posisi supine.5. Pastikan pasien dalam keadaan santai. Letakkan bantal di kepala pasien dan jika diperlukan 1 bantal

lagi di bawah lutut pasien. Ada teknik yang dapat memastikan pasien telah santai ataupun tidak; caranya adalah coba selipkan tangan kanan ke punggung bagian bawah pasien. Rasakan tegangan otot punggung bawah pasien, mintalah pasien untuk lebih santai jika terasa kontraksi otot pada punggung bawah pasien. Dengan cara ini juga dapat diketahui apakah pasien telah berada pada posisi supine sempurna, bukan miring ke kanan maupun kiri.

6. Tahap selanjutnya adalah memastikan area pemeriksaan abdomen telah terbuka dan area lain tertutup. Area tersebut dimulai dari sedikit di atas prosesus xyphoideus sampai symphysis pubis. Selangkangan juga harus tetap tampak. Tutup area genital dengan menggunakan selimut.

7. Minta pasien untuk meletakkan tangan di samping badannya atau dapat juga menyilangkan didadanya. Jika tangan pasien berada di kepala maka dinding abdomen akan tertarik dan meregang, sehingga palpasi pasti sulit dilakukan.

8. Sebelum memulai pemeriksaan, mintalah pasien menunjukkan dengan jari area mana yang ada nyeri. Area tersebut akan menjadi area terakhir yang akan diperiksa dokter. (jangan langsung periksa area tersebut!)

9. Hangatkan telapak tangan dengan menggosokkan kedua telapak tangan. Jangan lupa untuk menghangatkan stetoskop juga.

10. Proses dokter mendekati pasien dengan gerakan perlahan, dan menghindari gerakan yang cepat dan tiba-tiba terlebih lagi jika gerakan tersebut terkesan terburu-buru. Posisi dokter berada di kanan pasien. Lihatlah wajah pasien apakah ada tanda-tanda pasien tidak nyaman atau sedang merasa nyeri. Dan tentunya kuku seorang dokter tidak boleh panjang.

11. Dokter dapat mengalihkan perhatian pasien dengan bercerita atau bertanya; seorang dokter tentunya harus mempunyai kemampuan komunikasi yang baik.

12. Visualisasi organ-organ di dalam abdomen dan regio-regionya.

Pembagian Regio-Regio Pada Abdomen

Visualisasi Organ-Organ Abdomen Sesuai dengan Pembagian Regio

Page 2: LI BLOK 11 C