learning issue tami
DESCRIPTION
time manajement, cara protes, komunikasi efektifTRANSCRIPT
Nama : Triantami Wijayenti
Nim : 0411181419019
Kelas : Alpha 2014
1. Time Management ( Manajemen Waktu)
a. Definisi Time Management
Time Management (Manajemen Waktu) adalah suatu keterampilan dalam
memanfaatkan waktu dengan sebaik-baiknya sehingga tercapai tujuannya dan
memperoleh manfaat yang maksimal. Time Management dapat terjadi suatu kendala
yang sulit dihadapi apabila seseorang sama sekali tidak terampil dalam mengatur
kegiatannya.
b. Prinsip Manajemen Waktu
7 Prinsip manajemen waktu menurut dr.Jan Yager :
D : Divide, Membagi-bagi tugas sesuai dengan tujuan kita (memprioritas tugas-
tugas)
O : Organize, Atur bagaimana melaksanakannya
I : Ignore, Mengabaikan gangguan (pertahankan fokus)
T : Take, Mengambil kesempatan (hindari prokrastinasi)
N : Now, Jangan menunda-nunda tugas-tugas yang dapat dikerjakan sekarang
O : Opportunity, Memanfaatkan kesempatan yang ada
W : Watch Out! Berhati-hati dalam menggunakan waktu
c. Cara-Cara Memanajemen Waktu
1) Lakukan survei waktu pribadi dengan cara mengamati seberapa banyak waktu
yang kita miliki setiap harinya.
2) Perhatikan jadwal harian.
3) Jangan perfeksionis. Seseorang yang perfeksionis akan melihat segala sesuatu
sedetail-detailnya sehingga dapat menimbulkan kekecewaan apabila tidak
terpenuhi. Lebih jauhnya, seseorang yang sangat perfeksionis akan menghabiskan
waktu untuk mencari kesempurnaan yang diinginkannya. Hal ini tidak efektif
dalam manajemen waktu.
4) Belajarlah untuk berkata tidak pada setiap godaan yang mungkin timbul yang
mengakibatkan kita menunda sesuatu.
5) Belajar menentukan prioritas. Penentuan prioritas dapat berdasarkan status
permasalahan.
6) Gabungkan sejumlah aktivitas apabila memungkinkan, hal ini tentunya dapat
menghemat waktu kerja.
7) Adaptasi diri. Hal ini sangat penting terutama dalam menghadapi suatu
lingkungan yang baru, apabila telah menyatu dengan lingkungan pekerjaan yang
dilakukan terasa lebih menyenangkan sehingga dapat meningkatkan tempo kerja.
2. Komunikasi Efektif
Kegiatan komunikasi pada prinsipnya adalah aktivitas pertukaran ide atau gagasan.
Secara sederhana kegiatan komunikasi dipahami sebagai kegiatan penyampaian dan
penerimaan pesan atau ide dari satu pihak ke pihak lain, dengan tujuan untuk mencapai
kesamaan pandangan atas ide yang dipertukarkan tersebut.
Elemen dalam komunikasi :
1) Komunikator : orang yang menyampaikan pesan
2) Pesan : ide atau informasi yang disampaikan berupa verbal, non verbal dan
paralinguistik
3) Media : sarana komunikasi berupa tatap langsung, media elektronik, tertulis
pribadi dan tertulis bukan pribadi.
4) Komunikan : audience, pihak yang menerima pesan.
5) Umpan Balik: respon dari komunikan terhadap pesan yang diterimanya.
Hukum komunikasi :
“REACH”
Respect (sikap menghargai)
Empathy (kemampuan mendengar)
Audible (dapat didengarkan)
Clarity (jelas)
Humble (rendah hati)
Pondasi membangun komunikasi efektif :
1) Berusaha benar-benar mengerti orang lain
2) Memenuhi komitmen atau janji
3) Menjelaskan harapan
4) meminta maaf dengan tulus ketika membuat kesalahan
5) Memperhatikan integritas pribadi
Kiat-kiat agar dapat sukses dalam berkomunikasi adalah:
1) Mengenali dengan baik lawan bicara
2) Menghindari terlalu banyak bicara dan kurang mendengar
3) Jangan merasa dan memperlihatkan bahwa kita lebih tahu dari lawa bicara kita
4) Mengenali betul-betul diri sendiri dan kemampuan diri
Cara berkomunikasi efektif :
1) Berpikirlah dulu sebelum menyampaikan pesan
Kecepatan berbicara manusia lima kali lebih cepat dari kecepatan berpikirnya,
sehingga sering perkataan manusia dapat menimbulkan rasa tersinggung, kecewa,
depresi, dan berbagai bentuk perasaan lainnya. Oleh karena itu kita harus berpikir
terlebih dahulu sebelum berpikir.
2) Tahu apa yang akan dikatakan
Seorang harus mengerti dan mengetahui apa yang akan dikatakannya dan
mengapa mengatakan itu, sebelum benar-benar mengatakannya.
3) Situasi
Sesuaikan apa yang akan dikatakan dengan situasi yang sedang dihadapi. Oleh
karena itu sebelum berkomunikasi, sebaiknya seseorang mengetahui siapa yang akan
dihadapi dan bagaimana situasinya.
4) Perhatikan nada suara dan pilihan kata
Ingatlah bahwa cara mengatakan sesuatu melalui nada suara dan pemilihan
kata, benar-benar mempunyai makna yang sama seperti hal yang kita sampaikan.
Jangan ada maksud tersembunyi dibaliknya. Nada yang lembut untuk keakraban dan
nada yang keras untuk memberi perintah. Pilihan kata yang runtut dan komunikatif
sangat penting, agar dapat diterima dengan baik oleh si penerima.
5) Bukan kata-kata saja, tetapi gerak tubuh dan tangan juga perlu diperhatikan
Perlu diketahui bahwa komunikasi bukan menyangkut suara yang keluar dari
mulut saja, namun tubuh kita dengan berbagai ekspresi dan gerak tangan juga
melakukan komunikasi. Terlalu banyak bergerak juga dapat menimbulkan gangguan
dalam proses komunikasi. Menatap mata lawan bicara adalah syarat mutlak dalam
berkomunikasi.
6) Kebutuhan pendengar
Dalam berkomunikasi kita perlu menyadari kebutuhan pendengar, sehingga
pesan akan lebih mudah diingat oleh mereka.
7) Dapatkanlah umpan balik
Kita perlu mendapatkan umpan balik agar kita tahu bahwa pendengar paham
dengan apa yang kita maksud.
8) Berpengaruh jangka panjang
Dalam berkomunikasi haruslah mempunyai pengaruh jangka panjang.
Mungkin kita telah memberi suatu penyelesaian yang cemerlang, tetapi kita juga perlu
mengimplementasikannya.
9) Kata dan perbuatan harus sejalan
Kita harus mendukung kata-kata kita dengan tindakan kita, kalau tidak pesan
komunikasi tidak akan sampai.
10) Menjadi pendengar yang baik
Kita harus mendengar menjadi pendengar yang baik.
3. Protes
a. Cara Mengajukan Protes
Menyatakan suatu pendapat seperti mengungkapkan keberatan (protes) itu
diperbolehkan sebagai bentuk komunikasi dan pemikiran yang kritis namun dalam
konteks yang sesuai dan harus ada aturannya seperti:
1) Sopan santun yang harus dijaga2) Bukti yang akurat3) Jangan memvonis salah4) Menggunakan bahasa yang jelas dan tidak menyinggung5) Bersikap terbuka terhadap informasi yang didapat6) Menunjukkan data, fakta, ilustrasi, contoh, atau perbandingan yang dapat
meyakinkan pihak yang akan di protes.7) Menunjukkan rasa tanggung jawab yang tinggi terhadap apa yang diprotes
apakah sudah benar atau tidak.
Daftar Pustaka
Jawwad M Ahmad Abdul,. 2004. Manajemen Waktu. Bandung, Syaamil
CiptaMedia.
Halomoan, Fahrizal. 2006. Membangun Komunikasi Efektif dan Beretika Pustakawan
Untuk Memberdayakan Perpustakaan Nasional Republik Indonesia. Pustakawan Penyelia
pada Perpustakaan Universitas Sumatera Utara: Sumatera Utara
P, Lastry, SST. Komunikasi Efektif. Universitas Gunadarma
http://www.binuscareer.com/Article.aspx?
id=xeBNjswr5NHzcVcoR323Ssbt5HuG7PKybDVI7TZTaM0%3D