lbp ec. mekanik kronik
TRANSCRIPT
Laporan Kasus
Laporan Kasus
REHABILITASI MEDIK PADA PENDERITA LOW BACK PAIN ET CAUSA MEKANIK KRONIKOleh :
Pembimbing :
Penguji :
BAGIAN ILMU KEDOKTERAN FISIK DAN REHABILITASI MEDIKFAKULTAS KEDOKTERAN UNIVERSITAS SAM RATULANGI/
RUMAH SAKIT UMUM PROF.DR.R.D.KANDOU
MANADO
2012PENDAHULUANHampir semua orang pernah mengalami nyeri pinggang, hal ini menunjukan seringnya gejala ini dijumpai pada masyarakat. Sakit pinggang merupakan keluhan banyak penderita yang berkunjung ke dokter. Yang dimaksud dengan istilah sakit pinggang bawah ialah nyeri, pegal linu, ngilu, atau tidak enak didaerah lumbal berikut sacrum. Dalam bahasa inggris disebut dengan istilah Low Back Pain (LBP).
Penyebab LBP bermacam-macam dan multifaktorial; banyak yang ringan, namun ada juga yang berat yang harus ditanggulangi dengan cepat dan tepat. Mengingat tingginya angka kejadian LBP, maka tidaklah bijaksana untuk melakukan pemeriksaan laboratorium yang mendalam secara rutin pada tiap penderita. Hal ini akan memakan waktu yang lama, dengan melakukan anamnesis dan pemeriksaan fisik yang seksama dan dibantu oleh pemeriksaan laboratorium yang terarah, maka penyebab LBP dapat ditegakan pada sebagian terbesar penderitaDEFINISINyeri pinggang bawah atau low back pain adalah suatu sindroma klinik yang ditandai dengan gejala utama rasa nyeri atau perasaan lain yang tidak enak didaerah tulang punggung bagian bawah dan sekitarnya.Low Back Pain menurut perjalanan kliniknya dibedakan menjadi dua yaitu :
A. Acute low back painRasa nyeri yang menyerang secara tiba-tiba, rentang waktunya hanya sebentar, antara beberapa hari sampai beberapa minggu. Rasa nyeri ini dapat hilang atau sembuh. Acute low back pain dapat disebabkan karena luka traumatic seperti kecelakaan mobil atau terjatuh, rasa nyeri dapat hilang sesaat kemudian. Kejadian tersebut selain dapat merusak jaringan, juga dapat melukai otot, ligamen dan tendon. Pada kecelakaan yang lebih serius, fraktur tulang pada daerah lumbal dan spinal dapat masih sembuh sendiri. Sampai saat ini penatalaksanan awal nyeri pinggang akut terfokus pada istirahat dan pemakaian analgesik.
B. Chronic low back painRasa nyeri yang menyerang lebih dari 3 bulan atau rasa nyeri yang berulang-ulang atau kambuh kembali. Fase ini biasanya memiliki onset yang berbahaya dan sembuh pada waktu yang lama. Chronic low back pain dapat terjadi karena osteoarthritis, rheumatoidarthritis, proses degenerasi discus intervertebralis dan tumor.Disamping hal tersebut diatas terdapat juga klasifikasi patologi yang klasik yang juga dapat dikaitkan LBP. Klasifikasi tersebut adalah :
1. Trauma
2. Infeksi
3. Neoplasma
4. Degenerasi
5. KongenitalEPIDEMIOLOGINyeri pinggang merupakan masalah kesehatan masyarakat yang penting pada semua negara. Besarnya masalah yang diakibatkan oleh nyeri pinggang dapat dilihat dari ilustrasi data berikut. Pada usia kurang dari 45 tahun, nyeri pinggang menjadi penyebab kemangkiran yang paling sering, penyebab tersering kedua kunjungan kedokter, urutan kelima masuk rumah sakit dan masuk 3 besar tindakan pembedahan. Pada usia antara 19-45 tahun, yaitu periode usia yang paling produktif, nyeri pinggang menjadi penyebab disabilitas yang paling tinggi.
Di Indonesia, LBP dijumpai pada golongan usia 40 tahun. Secara keseluruhan, LBP merupakan keluhan yang paling banyak dijumpai (49 %). Pada negara maju prevalensi orang terkena LBP adalah sekitar 70-80 %. Pada buruh di Amerika, kelelahan LBP meningkat sebanyak 68 % antara thn 1971-1981.
Sekitar 80-90% pasien LBP menyatakan bahwa mereka tidak melakukan usaha apapun untuk mengobati penyakitnya jadi dapat disimpulkan bahwa LBP meskipun mempunyai prevalensi yang tinggi namun penyakit ini dapat sembuh dengan sendirinya.
PENYEBABPenyebab nyeri pinggang bawah bermacam-macam dan multifaktor. Di antaranya dapat disebut :
1) KELAINAN KONGENITALKelainan kongenital tidak merupakan penyebab nyeri pinggang bawah yang penting. Kelainan kongenital yang dapat menyebabkan nyeri pinggang bawah adalah :
a) Spondilolisis dan spondilolistesis
Pada Spondilolisis tampak bahwa sewaktu pembentukan korpus vertebrae itu ( in utero) arkus vertebra tidak bertemu dengan korpus vertebranya sendiri.
Pada spondilolistesis korpus vertebrae itu sendiri ( biasanya L5 ) tergeser ke depan. Walaupun kejadian ini terjadi sewaktu bayi itu masih berada dalam kandungan, namun ( oleh karena timbulnya kelinan-kelainan degeneratif ) sesudah berumur 35 tahun, barulah timbul keluhan nyeri pinggang. Nyeri pinggang ini berkurang / hilang bila penderita duduk atau tidur. Dan akan bertambah, bila penderita itu berdiri atau berjalan. Spondilolitesis dapat mengakibatkan tertekuknya radiks L5 sehingga timbul nyeri radikuler.
b) Spina Bifida
Bila di daerah lumbosakral terdapat suatu tumor kecil yang ditutupi oleh kulit yang berbulu, maka hendaknya kita waspada bahwa didaerah itu ada tersembunyi suatu spina bifida okulta.
Pada foto rontgen tampak bahwa terdapat suatu hiaat pada arkus spinosus di daerah lumbal atau sakral. Karena adanya defek tersebut maka pada tempat itu tidak terbentuk suatu ligamentum interspinosum.
c) Stenosis kanalis vertebralis
Diagnosis penyakit ini ditegakkan secara radiologis. Walaupun penyakit telah ada sejak lahir, namun gejala-gejalanya baru tampak setelah penderita berumur 35 tahun.
Gejala yang tampak adalah timbulnya nyeri radikuler bila si penderita jalan dengan sikap tegak. Nyeri hilang begitu penderita berhenti jalan atau bila ia duduk. Untuk menghilangkan rasa nyerinya maka penderita lantas jalan sambil membungkuk.
d) Spondylosis lumbal
Penyakit sendi degeneratif yang mengenai vertebra lumbal dan discus intervertebralis, yang menyebabkan nyeri dan kekakuan.
e) Spondylitis.
Suatu bentuk degeneratif sendi yang mengenai tulang belakang . ini merupakan penyakit sistemik yang etiologinya tidak diketahui, terutama mengenai orang muda dan menyebabkan rasa nyeri dan kekakuan sebagai akibat peradangan sendi-sendi dengan osifikasi dan ankilosing sendi tulang belakang.
2) TRAUMA DAN GANGGUAN MEKANISTrauma dan gangguan mekanis merupakan penyebab utam nyeri pinggang bawah. Pada orang-orang yang tidak biasa melakukan pekerjaan otot atau sudah lama tidak melakukan kegiatan ini dapat menderita nyeri pinggang bawah yang akut. Cara bekerja di pabrik atau di kantor dengan sikap yang salah lama-lama nenyebabkan nyeri pinggang bawah yang kronis.
Patah tulang, pada orang yang umurnya sudah agak lanjut sering oleh karena trauma kecil saja dapat menimbulkan fraktur kompresi pada korpus vertebra. Hal ini banyak ditemukan pada kaum wanita terutam yang sudah sering melahirkan. Dalam hal ini tidak jarang osteoporosis menjadi sebab dasar daripada fraktur kompresi. Fraktur pada salah satu prosesus transversus terutama ditemukan pada orang-orang lebih muda yang melakukan kegiatan olahraga yang terlalu dipaksakan.
Pada penderita dengan obesitas mungkin perut yang besar dapat menggangu keseimbangan statik dan kinetik dari tulang belakang sehingga timbul nyeri pinggang.
Ketegangan mental terutama ketegangan dalam bidang seksual atau frustasi seksual dapat ditransfer kepada daerah lumbal sehingga timbul kontraksi otot-otot paraspinal secara terus menerus sehingga timbul rasa nyeri pinggang. Analog dengan tension headache maka nyeri pinggang semacam ini dapat dinamakan tension backache.Tidak jarang seorang pemuda mengeluh tentang nyeri pinggang, yang timbul karena adanya anggapan yang salah yaitu bahwa karena seringnya melakukan onani di waktu yang lampau lantas kini sumsum balakangnya telah menjadi kering dan nyeri.3. RADANG ( INFLAMASI ) Artritis rematoidArtritis rematoid dapat melibatkan persendian sinovial pada vertebra. Artritis rematoid merupakan suatu proses yang melibatkan jaringan ikat mesenkimal.
Penyakit Marie-Strumpell
Penyakit Marie-Strumpell, yang juga dikenal dengan nama spondilitis ankilosa atau bamboo spine terutama mengenai pria dan teruta mengenai kolum vertebra dan persendian sarkoiliaka. Gejala yang sering ditemukan ialah nyeri lokal dan menyebar di daerah pinggang disertai kekakuan ( stiffness ) dan kelainan ini bersifat progresif.
4. TUMOR ( NEOPLASMA )Tumor vertebra dan medula spinalis dapat jinak atau ganas. Tumor jinak dapat mengenai tulang atau jaringan lunak. Contoh gejala yang sering dijumpai pada tumor vertebra ialah adanya nyeri yang menetap. Sifat nyeri lebih hebat dari pada tumor ganas daripada tumor jinak. Contoh tumor tulang jinak ialah osteoma osteoid, yang menyebabkan nyeri pinggang terutama waktu malam hari. Tumor ini biasanya sebesar biji kacang, dapat dijumpai di pedikel atau lamina vertebra. Hemangioma adalah contoh tumor benigna di kanalis spinal yang dapat menyebabkan nyeri pinggang bawah. Meningioma adalah tumor intradural dan ekstramedular yang jinak, namun bila ia tumbuh membesar dapat mengakibatkan gejala yang besar seperti kelumpuhan5. GANGGUAN METABOLIKOsteoporosis akibat gangguan metabolik yang merupakan penyebab banyak keluhan nyeri pada pinggang dapat disebabkan oleh kekurangan protein atau oleh gangguan hormonal (menopause,penyakit cushing). Sering oleh karena trauma ringan timbul fraktur kompresi atau seluruh panjang kolum vertebra berkurang karena kolaps korpus vertebra.penderita menjadi bongkok dan pendek denga nyeri difus di daerah pinggang.6. PSIKISBanyak gangguan psikis yang dapat memberikan gejala nyeri pinggang bawah.misalnya anksietas dapat menyebabkan tegang otot yang mengakibatkan rasa nyeri,misalnya dikuduk atau di pinggang;rasa nyeri ini dapat pula kemudian menambah meningkatnya keadaan anksietas dan diikuti oleh meningkatnya tegang otot dan rasa nyeri.kelainan histeria,kadang-kadang juga mempunyai gejala nyeri pinggang bawah.FAKTOR RESIKOFaktor resiko nyeri pinggang meliputi usia, jenis kelamin, berat badan, etnis, merokok sigaret, pekerjaan, paparan getaran, angkat beban yang berat yang berulang-ulang, membungkuk, duduk lama, geometri kanal lumbal spinal dan faktor psikososial. Pada laki-laki resiko nyeri pinggang meningkat sampai usia 50 tahun kemudian menurun, tetapi pada wanita tetap terus meningkat. Peningkatan insiden pada wanita lebih 50 tahun kemungkinan berkaitan dengan osteoporosis.DIAGNOSA1. ANAMNESA
Beberapa pertanyaan yang dapat diajukan dalam menganamnesa pasien dengan kemungkinan diagnosa Low Back Pain.
1. Apakah terasa nyeri ?
2. Dimana terasa nyeri ?
3. Sudah berapa lama merasakan nyeri ?
4. Bagaimana kuantitas nyerinya? (berat atau ringan)
5. Apa yang membuat nyeri terasa lebih berat atau terasa lebih ringan?
6. Adakah keluhan lain?
7. apakah dulu anda ada menderita penyakit tertentu?
8. bagaimana keadaan kehidupan pribadi anda?
9. bagaimana keadaan kehidupan sosial anda?2. PEMERIKSAAN
Pemeriksaan fisik secara komprehensif pada pasien dengan nyeri pinggang meliputi evaluasi sistem neurologi dan muskuloskeltal. Pemeriksaan neurologi meliputi evaluasi sensasi tubuh bawah, kekuatan dan refleks-refleks
1. Motorik.
Pemeriksaan yang dilakukan meliputi :
a. Berjalan dengan menggunakan tumit.
b. Berjalan dengan menggunakan jari atau berjinjit.
c. Jongkok dan gerakan bertahan ( seperti mendorong tembok )
2. Sensorik.
a. Nyeri dalam otot.
b. Rasa gerak.
3.Refleks.
Refleks yang harus di periksa adalah refleks di daerah Achilles dan Patella, respon dari pemeriksaan ini dapat digunakan untuk mengetahui lokasi terjadinya lesi pada saraf spinal.4. Test-Test
a. Test Lassegue
Pada tes ini, pertama telapak kaki pasien ( dalam posisi 0 ) didorong ke arah muka kemudian setelah itu tungkai pasien diangkat sejauh 40 dan sejauh 90.
b. Test Patrick
Tes ini dilakukan untuk mendeteksi kelainan di pinggang dan pada sendi sakro iliaka. Tindakan yang dilakukan adalah fleksi, abduksi, eksorotasi dan ekstensi.c. Test Kebalikan Patrick
Dilakukan gerakan gabungan dinamakan fleksi, abduksi, endorotasi, dan ekstensi meregangkan sendi sakroiliaka. Test Kebalikan Patrick positif menunjukkan kepada sumber nyeri di sakroiliaka.PENUNJANG FOTO
1.Plain
X-ray adalah gambaran radiologi yang mengevaluasi tulang,sendi, dan luka degeneratif pada spinal.Gambaran X-ray sekarang sudah jarang dilakukan, sebab sudah banyak peralatan lain yang dapat meminimalisir waktu penyinaran sehingga efek radiasi dapat dikurangi.X-ray merupakan tes yang sederhana, dan sangat membantu untuk menunjukan keabnormalan pada tulang. Seringkali X-ray merupakan penunjang diagnosis pertama untuk mengevaluasi nyeri punggung, dan biasanya dilakukan sebelum melakukan tes penunjang lain seperti MRI atau CT scan. Foto X-ray dilakukan pada posisi anteroposterior (AP ), lateral, dan bila perlu oblique kanan dan kiri.
2. Mielografi
Mielografi adalah pemeriksan X-ray pada spinal cord dan canalis spinal. Mielografi merupakan tindakan infasif, yaitu cairan yang berwarna medium disuntikan ke kanalis spinalis, sehingga struktur bagian dalamnya dapat terlihat pada layar fluoroskopi dan gambar X-ray. Mielogram digunakan untuk diagnosa pada penyakit yang berhubungan dengan diskus intervertebralis, tumor spinalis, atau untuk abses spinal.3. Computed Tornografi Scan ( CT- scan ) dan Magnetic Resonance Imaging (MRI )
CT-scan merupakan tes yang tidak berbahaya dan dapat digunakan untuk pemeriksaan pada otak, bahu, abdomen, pelvis, spinal, dan ekstemitas. Gambar CT-scan seperti gambaran X-ray 3 dimensi.
MRI dapat menunjukkan gambaran tulang belakang yang lebih jelas daripada CT-scan. Selain itu MRI menjadi pilihan karena tidak mempunyai efek radiasi. MRI dapat menunjukkan gambaran tulang secara sebagian sesuai dengan yang dikehendaki. MRI dapat memperlihatkan diskus intervertebralis, nerves, dan jaringan lainnya pada punggung.
4. Electro Miography ( EMG ) / Nreve Conduction Study ( NCS )
EMG / NCS merupakan tes yang aman dan non invasif yang digunakan untuk pemeriksaansaraf pada lengan dan kaki.
EMG / NCS dapat memberikan informasi tentang :
1. Adanya kerusakan pada saraf
2. Lama terjadinya kerusakan saraf ( akut atau kronik )
3. Lokasi terjadinya kerusakan saraf ( bagian proksimalis atau distal )
4. Tingkat keparahan dari kerusakan saraf
5. Memantau proses penyembyhan dari kerusakan saraf
Hasil dari EMG dan MRI dapat digunakan untuk mengevaluasi kondisi fisik pasien dimana mungkin perlu dilakukan tindakan selanjutnya yaitu pambedahan.
PENGOBATAN Obat
Obat-obat analgesik. Obat-obat analgesik umumya dibagi menjadi dua golongan besar :
- Analgetik narkotik
- Analgetik antipiretik
Fisioterapia. Terapi Panas
Terapi menggunakan kantong dingin kantong panas. Dengan menaruh sebuah kantong dingin di tempat daerah punggung yang terasa nyeri atau sakit selama 5-10 menit. Jika selama 2 hari atau 48 jam rasa nyeri masih terasa gunakan heating pad (kantong hangat).
b. Elektro Stimulus
Akupuntur
Menggunakan jarum untuk memproduksi rangsangan yang ringan tetapi cara ini tidak terlalu efisien karena ditakutkan resiko komplikasi akibat ketidaksterilan jarum yang digunakan sehingga menyebabkan infeksi.
Ultra Sound
Untuk menghangatkan
Radiofrequency Lesioning
Dengan menggunakan impuls listrik untuk merangsang saraf
Spinal Endoscopy
Dengan memasukkan endoskopi pada kanalis spinalis untuk memindahkan atau menghilangkan jaringan scar.
Percutaneous Electrical Nerve Stimulation (PENS)
Elektro Thermal Disc Decompression
Trans Cutaneous Electrical Nerve Stimulation ( TENS )
Menggunakan alat dengan tegangan kecil.c. Traction
Helaan atau tarikan pada badan ( punggung ) untuk kontraksi otot.d. Pemijatan atau massage
Dengan terapi ini bisa menghangatkan, merileksi otot belakang dan melancarkan
perdarahan.Latihan low back pain dapat dilakukan sebagai berikut :a. Lying supine hamstring stretchb. Knee to chest stretchc. Pelvic Tilt
d. Sitting leg stretch
e. Hip and quadriceps stretche. Alat Bantu :1. Back corsets.
Penggunaan penahan pada punggung sangat membantu untuk mengatasi Low Back Pain yang dapat membungkus punggung dan perut.
2. Tongkat Jalan OperasiTipe operasi yang dilakukan oleh dokter bedah tergantung pada tulang belakang/punggung pasien. Biasanya prosedurnya menyangkut pada laminectomy yang mana menghendaki bagian yang dinagkat dari vertebral arch untuk memperoleh kepastian apa penyebab dari LBP pasien. Jika diskus menonjol atau bermasalah, para ahli bedah akan melakukan bagian laminectomy untuk mencari tahu vertebral kanal, mengidentisir ruptered diskus ( diskus yang buruk ), dan mengambil atau memindahkan bagian yang baik dari disc yang bergenerasi, khususnya kepingan atau potongan yang menindih saraf.
Ahli bedah mungkin mempertimbangkan prosedur kedua yaitu spinal fusion, jika si pasien merasa membutuhkan keseimbangan di bagian spinenya. Spinal fusion merupakan operasi dengan menggabungkan vertebral dengan bone grafts. Kadang graft tersebut dikombinasikan dengan metal plate atau dengan alat yang lain.
Ada juga sebagian herniated diskus ( diskus yang menonjol ) yang dapat diobati dengan teknik percutaneous discectomy, yang mana diskusnya diperbaiki menembus atau melewati kulit tanpa membedah dengan menggunakan X-ray sebagai pemandu. Ada juga cara lain yaitu chemoneuclolysis, cara ini menggunakan penyuntikan enzim-enzim ke dalam diskus. Cara ini sudah jarang digunakan.
Larangana. Berdiri terlalu lama tanpa diselingi gerakan seperti jongkok.
b. Membawa beban yang berat.
c. Duduk terlalu lama.
d. Memakai sepatu hak tinggi.
e. Menulis sambil membungkuk terlalu lama.
f. Tidur tanpa menggunakan alas di permukaan yang keras atau menggunakankasur yang terlalu empuk.
anjurana. Posisikan kepala dititik tertinggi, bahu ditaruh sedikit kebelakang.
b. Duduk tegak 90 derajat.
c. Gunakanlah sepatu yang nyaman.
d. Jika ingin duduk dengan jangka waktu yang lama, istirahatkan kaki di lantai atau apa saja yang menurut anda nyaman.
e. Jika mempunyai masalah dengan tidur, taruhlah bantal di bawah lutut atau jika tidur menyamping, letakkanlah bantal diantara kedua lutut.
f. Hindari berat badan yang berlebihan.LAPORAN KASUS
IDENTITAS PENDERITA
Nama
: Ny. M.S
Umur
: 57 tahun
Jenis Kelamin
: Perempuan
Agama
: Kristen ProtestanBangsa
: Indonesia
Pekerjaan
: PNS Guru
Alamat
: Mapanget Jaga IV
Tanggal Periksa
: 23 Desember 2012
ANAMNESIS
Keluhan Utama:
Nyeri pada punggung bawah
Riwayat Penyakit Sekarang Nyeri punggung bawah dirasakan sejak kurang lebih satu bulan yang lalu. Nyeri hilang timbul seperti rasa pegal. Nyeri timbul terutama saat perderita bekerja dengan posisi membungkuk seperti mengepel atau menyapu lantai, dan nyeri akan menghilang saat perderita tidur berbaring. Nyeri dirasakan setempat,. Riwayat trauma tidak pernah dialami. Riwayat mengangkat berat sewaktu dirumah ada seperti memindahkan pot bunga atau kursi tapi menurut penderita itu dilakukan satu bulan sekali. Dikantor perderita jarang sekali mengangkat barang tapi lebih banyak berada dalam posisi duduk sambil mencatat laporan. Nyeri tidak menjalar, tidak terasa kram-kram dan tidak terjadi kelemahan pada anggota gerak.Riwayat Penyakit Dahulu:
Stroke tahun 2010, kembali normal Hipertensi (+) sejak 2010, terkontrol Kolesterol (+), asam urat (+) Riwayat Kebiasaan :
Penderita mengatakan punya kebiasaan memakai sepatu dengan tumit yang tinggi jika kekantor tapi dalam beberapa bulan terakhir ini penderita tidak pakai lagi karena bila memakai sepatu dengan tumit yang tinggi penderita merasa nyeri pada bagian punggung bawah. Penderita tidak pernah merokok dan tidak minum alkohol.Riwayat Penyakit Keluarga:Hanya perderita yang sakit seperti ini.Riwayat Sosial Ekonomi
Penderita bekerja sebagai seorang PNS Guru sertifkasi pada sebuah Sekolah Dasar, suami bekerja wiraswata. Memiliki tiga orang anak, anak pertama dan ketiga telah menikah dan hidup mandiri, sedangkan anak kedua telah meninggal dunia. Tinggal dirumah satu lantai dan pakai WC duduk untuk sehari-hari. Biaya pengobatan ditanggung oleh Askes.
Visual Analog Scale
0
4
10
Skor VAS : 4
PEMERIKSAAN FISIK
Status Generalis
Keadaan Umum
: Sedang
Kesadaran
: Compos Mentis
Tanda Vital
: Tekanan Darah : 150/70mmHg
Nadi
: 68 x/menit
Respirasi : 20 x/menit
Suhu : 36,5oC
Kepala
: Tidak ada penonjolan pada tulang, distribusi rambu baik
Mata
: Conjungtiva tidak anemis, sklera tidak ikterik.
Pupil bulat isokor 3mm/3mm, RC +/+, RCTL +/+
Hidung
: Septum deviasi (-), secret (-)
Mulut
: bibir sianosis (-), deviasi lidah (-), deviasi uvula (-)
Telinga
: Sekret (-)
Leher
: Trakea letak di tengah. Tidak ada pembesaran KGB
Thoraks
: Simetris kiri dan kanan
Abdomen
: Datar, bising usus (+) normal
Eksremitas
: Akral hangat, edema (-)
Status Neurologis
Kesadaran (GCS)
: E4 M6V5Tanda Ransangan Meningeal: Kaku kuduk(-), Laseg (-), Kernig (-)
Pemeriksaan N.cranialis: Normal
Status Motorik dan Sensorik
StatusEksremitas superior dextraEksremitas superior sinistraEkstremitas inferior dextraEksremitas inferior sinistra
Gerakan
NormalNormalNormalNormal
Kekuatan otot5/5/5/55/5/5/55/5/5/55/5/5/5
Tonus ototNormalNormal NormalNormal
Reflex fisiologisNormal NormalNormal Normal
Refleks patologis----
Status Lokalis : R. Vertebra Lumbal
Insp : Alignment lurus, gibbus (-), Skoliosis (-), bengkak (-)
Palp : NT (-), Tes lipat kulit (+) L1 L4
MiotomaDermatom
DSDS
L25522
L35522
L45522
L55522
S15522
ROM Trunkus:
Fleksi : 0 - 90
Extensi : 0 - 30
Lat. Bend D/S : 0 - 40 / 0 - 40
Rotasi D/S : 0 - 45 / 0 - 45
Pemeriksaan LGS untuk Hip
HipNormal
DekstraSinistra
Fleksi0 - 120o0 120o0 120o
Ekstensi0 - 30o0 30o0 30o
Abduksi0 - 40o0 40o0 40o
Adduksi0 - 35o0 35o0 35o
Provokasi testDextraSinistra
Valsava
Tes Lasegue/SLR
Tes Bragard
Tes Sicard
Tes Patrick
Tes Contra Patrick
Femoral Nerve Stretch Test-
--
-
-
-
---
-
-
-
-
Status Otonom : BAB dan BAK biasa
RESUME
Seorang perempuan, umur 57 tahun, datang dengan keluhan utama nyeri pada punggung bagian bawah sejak kurang lebih saru bulan yang lalu. Nyeri timbul terutama saat penderita sedang dalam posisi membungkuk seperti mengepel atau menyapu lantai, dan nyeri akan menghilang saat perderita tidur berbaring. Nyeri dirasakan setempat. Riwayat mengangkat berat (+), pada riwayat penyakit dahulu ditemukan hipertensi (+) terkontrol, kolesterol (+), asam urat (+), penderita juga pernah mengalami stroke pada tahun 2010 tapi sudah kembali normal. Pada pemeriksaan fisik dan tes provokasi tidak ditemukan kelainan, pada pemeriksaan hip dan trunkus tidak ditemukan keterbatasan gerak. BAK/BAB normal.Diagnosis
Diagnosis klinis
: Low Back Pain
Diagnosis etiologi
: Mekanik kronik
Diagnosis topis
: R. Lumbo Sakral
Diagnosis fungsional
: Disabilitas (duduk lama, berjalan, membungkuk lama)
Problem Rehabilitasi medik
Nyeri punggung Keterbatasan dalam AKSPenatalaksanaan
Program rehabilitasi medik
1. Fisioterapi
Evaluasi Kontak, pengertian, pemahaman baik
Nyeri punggung bawah Program
MWD R. Lumbo sakral
Masase R. Lumbo sacral
Back exercise
2. Okupasi terapi
Evaluasi
Kontak, pengertian, pemahaman baik
Nyeri punggung bawah Program
Proper back mechanism
3. Ortotis Prostetik
Evaluasi
Kontak, pengertian, pemahaman baik
Nyeri punggung bawah
Program
Saat ini belum diperlukan
4. Psikologi
Evaluasi
Kontak, pengertian, pemahaman baik
Penderita tidak cemas akan penyakitnya dan memiliki keinginan untuk sembuh
Program
Memberi dukungan mental dan motivasi pada penderita
5. Sosial medik
Evaluasi
Kontak, pengertian, pemahaman baik
Biaya pengobatan ditanggung oleh Askes Penderita memiliki pekerjaan
Penderita memiliki suami dan anak-anak Program
Edukasi kepada penderita untuk tetap datang terapi teratur
6. Home Program Menghindari mengangkat beban yang berat, menghindari duduk lama, back exercise, proper back mechanismPrognosis
Quo ad vitam
: Dubia ad bonam
Quo ad sanationam: Dubia ad bonam
Quo ad fungtionam: Dubia ad bonamDAFTAR PUSTAKA1. Angliadi LS, Sengkey L., Mogi TI., Gessal J. Low Back Pain. Dalam : Bahan Kuliah Ilmu Kedokteran Fisik dan Rehabilitasi. Bagian Ilmu Kedokteran Fisik dan Rehabilitasi FK UNSRAT. Manado. 2006. Hal: 79-90.2. Nuatha A.A. Bgs. Ngr. Beberapa Segi Klinik Dalam Penatalaksanaan Nyeri Pinggang Bawah. Available from: http://www.kalbe.co.id/ files/cdk/files/54_10_beberapa segi klinikdanpenatalaksanaannya. pdf.html. Agustus 2008.
3. Adelia, Rizma., 2007. Nyeri Pinggang/Low Back Pain.
Available from: http://www.fkunsri.wordpress.com /2007/09/01/nyeri- pinggang-low-back-pain/ Agustus 2008.
4. Mansjoer, Arif, Et All. Ilmu Penyakit Saraf. Dalam: Kapita Selekta Kedokteran. Edisi III. Jakarta. Media Aesculapius. 2007. Hal: 5-59.
5. Anonymous. Low Back Pain. Available from: http://health.yahoo.com/back-overvier/low backpain/healthwise-hi6490.html. Agustus 2008.
6. Semuel A. Wagiu. Pendekatan Diagnostik Low Back Pain (LBP). Available from: http://neurology.multiply.com/journal/item/24?&show_interstitial=1&u=%2Fjournal%2Fitem7.Purnama Mariana. Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Insidensi Nyeri Punggung Bawah (Low Back Pain) Pada Pasien Rumah Sakit Immanuel Bandung Periode Januari Desember2009.Availablefrom:www.library.upnvj.ac.id/pdf/2s1keperawatan/206312026/bab2.pdf