latar belakang perlunya bk syatria adymas pranajaya

24
MK. BIMBINGAN KONSELING Syatria Adymas Pranajaya, S.Pd, M.S.I

Upload: adymaz

Post on 21-Jul-2015

76 views

Category:

Education


2 download

TRANSCRIPT

MK. BIMBINGAN KONSELING

Syatria Adymas Pranajaya, S.Pd, M.S.I

Secara etimologis, Bimbingan Konselingterdiri atas dua kata yaitu “bimbingan”(terjemahan dari kata “guidance”) dan“konseling” (diadopsi dari kata “counseling”).

Dalam praktik, bimbingan dan koselingmerupakan satu kesatuan kegiatan yang tidakterpisahkan. Keduanya merupakan bagianyang integral.

Istilah bimbingan merupakan terjemahandari kata “guidance” berasal dari kata “toguide” yang mempunyai arti“menunjukkan, membimbing, menuntun,ataupun membantu”.

Sesuai dengan istilahnya, maka secaraumum bimbingan dapat diartikan sebagaisuatu bantuan atau tuntunan.

Definisi bimbingan yang pertama dikemukakandalam Year’s Book of Education 1955, yangmenyatakan:

“Bimbingan adalah suatu proses membantuindividu melalui usahanya sendiri untukmenempuh dan mengembangkan kemampuannyaagar memperoleh kebahagiaan pribadi dankemanfaatan sosial”

Dari beberapa definisi yang dikutip di atas kiranya dapat diambil beberapa prinsip sebagai berikut:

1.Bimbingan merupakan suatu proses yang berkesinambungan,sehingga bantuan itu diberikan secara sistematis, berencana,terus menerus dan terarah pada tujuan tertentu.

2. Bimbingan merupakan proses membantu individu. Denganmenggunakan kata “membantu” berarti dalam kegiatanbimbingan tidak terdapat adanya unsur paksaan. Dalamkegiatan bimbingan pembimbing tidak memaksa individu untukmenuju ke suatutujuan yang ditetapkan oleh pembimbing,melainkan pembimbing membantu mengarahkan kearah suatutujuan yang telah ditetapkan bersama-sama.

3.Bantuan yang diberikan kepada setiap individu yangmemerlukannya di dalam proses perkembangannya.

4.Bantuan yang diberikan melalui pelayanan bimbinganbertujuan agar individu dapat mengembangkan dirinyasecara optimal sesuai dengan potensi yang dimilikinya.

5.Yang menjadi sasaran bimbingan adalah agar individudapat mencapai kemandirian yakni tercapainyaperkembangan yang optimal dan dapat menyesuaikandirinya dengan lingkungannya.

6.Untuk mencapai tujuan bimbingan, digunakanpendekatan pribadi atau kelompok dengan memanfaatkanberbagai teknik atau media bimbingan.

7.Layanan bimbingan dengan menggunakan berbagaimacam media dan teknik tersebut dilaksanakan dalamsuasana asuhan yang normative.

8.Untuk melaksanakan kegiatan bimbingan diperlukanadanya persoil-personil yang memiliki keahlian danpengalaman khusus dalam bidang bimbingan.

Istilah konseling berasal dari bahasa Inggris “to counsel” yang secara

etimologis berarti “to give advice”, atau memberi saran dan nasihat.

American Personnel an Guidance Assocition (APGA)mendefinisikan konseling sebagai suatu hubungan antaraseorang yang terlatih secara profesional dan individu yangmemerlukan bantuan yang berkaitan dengan kecemasanbiasa atau konflik atau pengambilan keputusan.

Makna dari pengertian ini adalah bahwa konselingmerupakan hubungan secara profesional antara seorangkonselor dengan klien yang mencari bantuan agar kliendapat mengatasi kecemasan atau konflik atau mampumengambil keputusan sendiri atas pemecahan masalahyang dihadapinya.

Bila ditarik kesimpulan;

Konseling merupakan suatu upaya bantuan yangdilakukan dengan empat mata atau tatap muka antarakonselor dan klien yang berisi usaha yang laras, unik,human, yang dilakukan dalam Susana keahlian dan yangdidasarkan atas norma-norma yang berlaku, agar klienmemperoleh konsep diri dan kepercayaan diri sendiridalam memperbaiki tingkah lakunya pada saat ini danmungkin pada masa yang akan datang.

Bila ditarik kesimpulan;

Konseling merupakan suatu upaya bantuan yangdilakukan dengan empat mata atau tatap muka antarakonselor dan klien yang berisi usaha yang laras, unik,human, yang dilakukan dalam Susana keahlian dan yangdidasarkan atas norma-norma yang berlaku, agar klienmemperoleh konsep diri dan kepercayaan diri sendiridalam memperbaiki tingkah lakunya pada saat ini danmungkin pada masa yang akan datang.

Konseling asal mulanya bukan dari negara kita tercinta ini,namun ia merupakan produk inpur dari negeri AmerikaSerikat. Istilah ini pertama kali digunakan oleh Frank Parsonsdi tahun 1908 saat ia melakukan konseling karier. Selanjutnyajuga diadopsi oleh Carl Rogers yang kemudianmengembangkan pendekatan terapi yang berpusat pada klien(client centered).

Namun demikian ada juga yang berpendapat bahwabimbingan konseling ini dimulai pada tahun 1896. Hal inidapat dilihat dari pemyataan yang terdapat dalam buku JauhJ. Pietrofesa (Chicago), dalam bukunya yang berjudulCounseling Theory, Researce, and Prectice. Sementara ituShertzer dan Stone memperkirakan bahwa konseling mulaiada pada tahun 1898.

Latar Belakang Perlunya BK di Sekolah

Perlunya BK Berdasarkan Aspek Psikologis

Bimbingan dan konseling sangat perlu sekali karena pada dasarnya dapatmemberikan penjelasan bahwa individu merupakan pribadi yang unik, tidak samadan pasti memiliki perbedaan, serta dapat memberikan pemahaman tentangtingkah laku individu seiring perkembangannya selalu berubah naik turun sesuaidengan tugas perkembangannya, tingkah laku yang perlu diubah ataudikembangkan untuk mengatasi masalah yang dihadapi. Serta dapat memberikanpemahaman tentang masalah-masalah psikologis.

Masalah perkembangan individu

Hasil proses belajar tergantung pada tingkat kematangan yang telah dicapai Setiap individu memiliki tempo perkembangan masing-masing Faktor pembawaan dan lingkungan sama pengaruhnya terhadap proses perkembangan

individu.

Masalah perbedaan individu

Di sekolah siswa dibentuk oleh lingkungan guru dan materi pelajaran yang yang sama, akan tetapihasilnya berbeda, ada siswa yang cepat, lambat, ada yang cerdas, dan malas dalam belajar,kenyataan ini menunjukkan pelayanan bimbingan dan konseling diperlukan, mengingat bahwayang menjadi tujuan pendidikan adalah perkembangan yang optimal dari setiap murid, makamasalah perbedaan individu perlu mendapatkan perhatian dalam pelayanan pendidikan disekolah.

Masalah penyesuaian diri dan kelainan tingkah laku

Jika penyesuaian diri ini susah untuk di lakukan akan menimbulkan tingkahlaku yang kurang wajar, seperti sikap yang agresif, rasa rendah diri,bandel,menentang, jika hal ini terus di lakukan oleh murid yang kelainantingkah laku akan mengganggu murid yang lain, diri sendiri, bahkansekolah. Maka peranan bimbingan dan konseling sangat di perlukan disekolah.

Masalah belajar

Secara psikologis belajar sebagai suatu proses memperoleh perubahantingkah laku untuk mendapatkan pola-pola respons yang baru yang diperlukan dalam interaksi dengan lingkungan secara efisien.

Perlunya BK Berdasarkan Aspek Sosial kultural

Perkembangan dan perubahan sosial budaya sangat cepat terjadi dalam kehidupanmanusia saat ini, terutama dengan adanya era globalisasi. Perkembangan danperubahan tersebut akan mengakibatkan bertambahnya jenis pekerjaan, pendidikan,dan pola yang dituntut untuk mengisi kehidupan tersebut.

Sekolah yang di dalam fungsinya tidak dapat melepaskan diri dari situasi kehidupanmasyarakat tentu saja harus membantu murid-muridnya sebagai calon anggotamasyarakat. Mengenalkan dunia luar itu seperti apa, susahnya mencari pekerjaan,persaingan dalam bisnis, dalam pendidikan atau tingkat sekolah yang lebih tinggi.

Perlunya BK Berdasarkan Aspek Agama

Setiap individu merupakan makhluk Tuhan yang padadasarnya sama memiliki fitrah sebagai khalifah dan hamba-Nya. Dalam kategori ini pun, sangat diperlukan sekalibimbingan terhadap setiap tantangan dimensi spiritualitasindividu, seperti: dekadensi moral, budaya hedonistik, danpenyakit hati. Bimbingan dalam hal ini diperuntukan agarsetiap individu mampu memandang setiap tantangan ke arahpositif bukan malah terjerumus ke arah negatif, sehinggakehidupan dapat dijalani sesuai dengan kaidah-kaidah agama.Alasan inilah yang mendorong adanya bimbingan di sekolah,khususnya bimbingan yang berkaitan dengan kehidupanmoral.

Perlunya BK Berdasarkan Pendidikan

Ada tiga hal pokok yang menjadi latar belakang perlunya bimbingan dilihat dan segipendidikan.

Pertama adalah dilihat dan hakikat pendidikan sebagai suatu usaha sadar dalammengembangkan kepribadian. Hal ini mengandung implikasi bahwa proses pendidikanmenuntut adanya pendekatan yang lebih luas dari pada sekedar pengajaran.

Kedua pendidikan senantiasa berkembang secara dinamis dan karenanya selalu terjadiperubahan perubahan dan penyesuaian dalam komponen-komponennya.

Ketiga pada hakikatnya guru mempunyai peranan yang tidak hanya sebagai pengajar,tetapi lebih luas dari itu, yaitu sebagai pendidik.

Perlunya BK Berdasarkan Iptek

Di era ini ilmu pengetahuan, informasi dan teknologi berkembang sangatpesat. Oleh karena itu, diperlukannya Bimbingan dan Konseling, agarindividu dapat mengetahui dampak positif dan negatifnya dariperkembangan tersebut. Lewat Bimbingan dan Konseling, individudiarahkan kepada dampak positif dari IPTEK yang lebih ditujukan padapenerapan teknologi yang harus dimilliki dan dikuasai karena semakinkompleksnya jenis-jenis dan syarat pekerjaan serta persaingan antarindividu.

Faktor-faktor yang Mendorong Terbentuknya BK di Sekolah

Perkembangan demokrasi dalam bidang pendidikan yang menyebabkansemakin terbuka luasnya peminat pendidikan pada jurusan dan bidangtertentu sesuai dengan kompetensinya.

Perluasan program pendidikan yang menyebabkan anak bingung dan tidakmengerti tentang perkembangan program pendidikan, sehinggamembutuhkan bimbingan dalam menentukan pilihan sekolah maupunjurusan.

Semakin menyempitnya lapangan kerja dengan tenaga manusia, karenasedikit demi sedikit semua diganti dengan teknologi, sehingga siswa harusbenar-benar mempersiapkan diri dalam menghadapi persaingan prestasisekolah.

Peranan Guru dalam Pelaksanaan BK di Sekolah

a. Mengenal dan memahami setiap siswa baik sebagai individu maupun kelompok.

b. Memberikan berbagai informasi yang diperlukan dalam proses pembelajaran

c. Memberikn kesempatan yang memadai agar setiap siswa dapt belajar sesuai dengankarakteristik pribadinya

d. Membantu atau membimbing setiap siswa dalam mengatasi masalah-masalah yangdihadapinya

e. Menilai keberhasilan siswa

Peran Guru Kelas dalam Kegiatan BK di Sekolah

a.Informator, guru diharapkan sebagai pelaksana cara mengajar informatif, laboratorium,studi lapangan, dan sumber informasi.

b.Organisator, guru sebagai pengelola kegiatan akademik, silabus, jadwal pelajaran dan lain-lain.

c.Motivator, guru harus mampu merangsang dan memberikan dorongan sertareinforcement untuk mendinamisasikan potensi siswa.

d. Director, guru harus dapat membimbing dan mengarahkan kegiatan belajar siswa sesuaidengan tujuan yang dicita-citakan.

e. Fasilitator, guru akan memberikan fasilitas atau kemudahan dalam proses belajar-mengajar.

f. Mediator, guru sebagai penengah dalam kegiatan belajar siswa.

g. Evaluator, guru mempunyai otoritas untuk menilai prestasi anak didik dalam bidangakademik maupun tingkah laku sosialnya.

Kesimpulan

• Perluasan program pendidikan yang menyebabkan anak bingung dan tidak mengertitentang perkembangan program pendidikan, sehingga membutuhkan bimbingandalam menentukan pilihan sekolah maupun jurusan.

• Semakin menyempitnya lapangan kerja dengan tenaga manusia, karena sedikit demisedikit semua diganti dengan teknologi, sehingga siswa harus benar-benarmempersiapkan diri dalam menghadapi persaingan prestasi sekolah.

• Semakin berkembangnya masyarakat kapitalis materialistis yang menyurutkankehidupan spiritualitas dan keagamaan siswa dan juga orang tua, sehingga orientasikeduniaan seringkali menjadikannya ambisius, lupa diri dan rentan dengan masalahpsikis