lapsus kulkel mbak izza

Upload: nurrahma-putrie-hapsari

Post on 08-Jan-2016

221 views

Category:

Documents


0 download

DESCRIPTION

hhh

TRANSCRIPT

BAB ILAPORAN KASUS

A. Identitas PasienNama pasien : Nn. AUmur: 21 tahunJenis kelamin: PerempuanTTL : Pasuruan 1 januari 1993Agama: IslamSuku: JawaStatus : Belum menikahPendidikan : MahasiswiPekerjaan : tidak bekerjaAlamat rumah: Jl Ahmad Yani RT 03/01 NO 119 Kraton Pasuruan No RM: 00-23-71-26Tanggal ke poli : 05 September 2014

B. AnamnesisAnamnesis dan pemeriksaan fisik dilakukan pada tanggal 05 april 2013 dipoliklinik kulit dan kelamin. Keluhan utama : bintik bintik merah pada tubuhKeluhan penyakit sekarang : pasien datang ke poliklinik kulit kelamin RSUD Bangil dengan keluhan tiba-tiba muncul bintik-bintik merah seluruh tubuh yang berbaris sejajar (mengikuti garis tubuh), tidak gatal, ada bagian yang gatal yaitu pada bintik-bintik yang sudah kering di tengah. Gatalnya bisa kapan saja tidak hanya pada malam hari, waktu gatal tidak dipengaruhi oleh produksi keringat. Pasien pernah minum obat kecil putih dan kuning tapi lupa nama obatnya, obat tersebut dari dokter. Pasien sempat mengobati sendiri dengan acyclofir karena pasien curiga herpes.Riwayat penyakit dahulu: pasien tidak pernah merasakan sakit yang sama sebelumnyaRiwayat penyakit keluarga: tidak ada anggota keluarga pasien yang menderita penyakit yang Sama

C. Pemeriksaan Fisik1. Status GeneralisataKeadaan umum: tampak sakit sedangKesadaran: compos mentisTanda vital: -Kepala: anemis (-), ikterus (-), sianosis (-), dyspnea (-)Leher : pembesaran KGB (-), Peningkatan JVP (-)Thorax: Paru dan Jantung tidak dilakukan pemeriksaanAbdomen : DBNEkstremitas: DBN2. Status Dermatologist : lesi berupa makula eritematous yang polimorfik,Mengikuti linier tubuh, beberapa lesi telah membentuk erosiPada regio thorax, abdomen dan punggung.

D. Diagnosa KerjaPitiariasis Rosea

E. TerapiBethasone cream 3x1Oleum coccusPehachlor 1x1Vit c 3x1

BAB II

TINJAUAN PUSTAKA

A. DefinisiPitiriasis rosea adalah erupsi kulit yang akut dan sering dijumpai, bersifat swasirna, secara khas dimulaisebagai plak oval dengan skuama halus pada badan (herald patch) dan tanpa disertai gejala. lesi awal ini diikuti beberapa hari sampai beberapa minggu kemudian oleh lesi-lesi serupa yang lebih kecil di badan yang tersusun sesuai dengan lipatan kulit ( lines of cleavage)

B. Epidemiologi Pitiariasis rosea didapati pada semua umur, terutama antara 15-40 tahun, pada wanita dan pria sama banyaknya.

C. EtiologiEtiologinya belum diketahui, demikian pula cara infeksi. Ada yang mengemukakan hipotesis bahwa penyebabnya virus. Karena penyakit ini merupakan penyakit Swasima (self limiting disease). Umumnya sembuh sendiri dalam waktu 3-8 minggu.

D. Gejala Klinis1. dapat diawali dengan lesi pertama ( herald patch ). lesi ini berbatas tegas, diameter 2-4 cm, bentuk oval atau bulat berwarna salmon atau eritematous atau hiperpigmentasi ( terutama pada pasien dengan kulit gelap) dengan skuama halus dibagian dalam tepi perifer plak. lesi primer biasanya terletak di bagian badan yang tertutup baju, tetapi kadang di leher atau ekstremitas proksimal. jarang di wajah atau penis.2. timbulnya lesi sekunder bervariasi antara 2 hari sampai 2 bulan setelah lesi awal, tetapi umumnya dalam dua minggu setelah plak primer. erupsi simetris terutama pada badan, leher dan ekstremitas proksimal. terdapat dua tipe utama lesi sekunder :a) plak kecil menyerupai plak primer tetapi berukuran lebih kecil, sejajar dengan aksis panjang lines of cleavage dengan distribusi seperti pola pohon cemarab) papul kecil, kemerahan, biasanya tanpa skuama, yang secara bertahap bertambah jumlahnya dan menyebar ke perifer. kedua tipe lesi ini daoat terjadi bersamaan.3. morfologi lesi sekunder dapat tidak khas, dapat berupa makula tanpa skuama, papul folikuler, plak menyerupai psoriasi, maupun plak tidak khas. daerah palmar dan plantar dapat terkena dengan gambaran klinis menyerupai erupsi eksemathosa. ptiriasis rosea tipe vesicular jarang dijumpai, biasanya pada anak dan dewasa muda. dapat pula dijumpai varian pitiriasis rosea bentuk urtikaria, pustular, purpurik, atau menyerupai eritema multiformis.

E. Diagnosa Banding1. pitiriasis rosea tipe papular tanpa plak primer menyerupai sifilis sekunder2. pitiriasis rosea yang hanya berupa plak primer atau bila letaknya di daerah inguinal dapat menyerupai tinea korporis

F. PenatalaksanaanUmumnya tidak diperlukan iterapi bila tanpa komplikasi1. kortikosteroid topikal potensi sedang dapat digunakan sebagai terapi simtomatik untuk pruritus2. fototerapi efektif pada pitiriasis rosea, namun dapat terjadi hiperpigmentasi pasca inflamasi

Pitiariasis Rosea (kasus)Pitiariasis Rosea (teori)

S (subject)Pasien datang dengan keluhan tiba-tiba muncul bintik-bintik merah pada tubuh yang berbaris sejajar (mengikuti garis tubuh), tidak gatal, hanya gatal pada bintik-bintik yang sudah kering ditengah, gatalnya bisa kapan saja tidak hanya malam hari, waktu gatal tidak ada pengaruh keringat. Daerah bintik-bintik punggung, dada dan perutPasien datang dengan keluhan bintik-bintik merah bulat lonjong yang gatal ringan atau tidak gatal yang mengikuti garis tubuh atau membentuk garis. Daerah bintik-bintik punggung, dada dan perut

O (Object)lesi berupa makula eritematous yang polimorfik, mengikuti linier tubuh, beberpa lesi telah membentuk erosi pada regio thorax, abdomen dan punggung.Lesi makula eritematous bulat lonjong, tepi meninggi, lekat pada tepi, membentuk sumbu panjang sejajar pelipatan kulit dan di punggung gambaran pohon cemara. Tidak gatal atau asimtomatik, Herald patch/mother plaque/medallion sebagai lesi yang pertama

A (assasment)Pitiriasis roseaPitiriasis rosea

P(planning)Bethasone cream 3x1Oleum coccusPehachlor 1x1Vit c 3x1

1. Antihistamin2. Bedak mengandung asidum salisilikum3. Steroid topical/sistemik, bila parah4. konseling