laporan tutorial sains dasar kimia balada petambak udang tradisional di pantai timur lampung hanifah
TRANSCRIPT
BALADA PETAMBAK UDANG TRADISIONAL
DI PANTAI TIMUR LAMPUNG
(Laporan Tutorial Sains Dasar Kimia)
Oleh
Hanifah Atiya Budianto
1417051063
Tanggal Tutorial : 11 Desember 2014
Tutor : Deborah Jovita
JURUSAN ILMU KOMPUTER
FAKULTAS MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM
UNIVERSITAS LAMPUNG
2014
1
I. PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Ekosistem mangrove sebagai salah satu ekosistem wilayah pesisir dan
lautan sangat potensial bagi kesejahteraan masyarakat baik dari segi ekonomi, sosial,
dan lingkungan hidup. Namun semakin hari semakin kritis ketersediaannya di
beberapa daerah pesisir di Indonesia sudah terlihat adanya pendegradasian ekosistem
mangrove akibat penebangan mangrove yang dilakukan secara berlebihan. Mangrove
telah dirubah menjadi fungsi yang lain di karenakan berbagai kegiatan pembangunan.
Kecepatan kerusakan hutan mangrove mencapai ± 530.000 Ha/tahun. Luas hutan
mangrove di Indonesia sekitar 4.251.011 Ha yang tersebar dibeberapa pulau, seperti
Sumatera, Jawa dan Bali, Nusa Tenggara, Kalimantan, Sulawesi, Maluku dan Irian.
Kerusakan ekosistem hutan mangrove di pesisir Sumatera semakin cepat. Sehingga
banyak yang tidak berfungsi lagi sebagaimana mestinya. Kerusakan ini sebagian
disebabkan oleh tekanan penduduk dalam memanfaatkan lahan hutan mangrove untuk
usaha persawahan pemukiman d mnjhytan petambakan. Keadaan semakin parah
sejak pengalihan fungsi lahan mangrove menjadikan lahan tersebut menjadi tambak
udang. Lampung merupakan salah satu sentra produksi udang nasional. Mulai tahun
1990-an perkembangan usaha tambak udang semakin pesat yang ditandai dengan
konversi secara besar-besaran kawasan mangrove untuk lahan tambak hingga luasnya
diperkirakan mencapai lebih dari 60.000 ha. Selain tambak udang yang dimiliki oleh
masyarakat, kawasan tambak udang intensif telah dikembangkan di pesisir timur
dengan pola tambak inti rakyat oleh PT CPB dan PT DCD yang terletak di pesisir
Kabupaten Tulang Bawang. Akibatnya ribuan hektar lahan mangrove (hutan
bakau)dikawasan itu menjadi rusak dan sangat minim sekali saat ini kita bisa
menemuin pohon mangrove dilokasi tersebut. Rusaknya hutan mangrove (hutan
bakau) mengakibatkan produksi udang menurun dan membuat abrasi pantai semakin
parah.Setelah kejadian tersebut tak ada lagi tambak udang rakyat yang bisa
berproduksi. Lahan tambakpun akhirnya banyak yang ditinggalkan,dibiarkan
kosong,menjadi semak belukar. Sebagian petambak terpaksa harus beralih ke
budidaya perikanan non udang agar bisa menyambung hidup keluarga.
2
II. HASIL DISKUSI
2.1. Analisi Masalah
Hutan mangrove merupakan komunitas vegetasi pantai tropis, yang
didominasi oleh beberapa spesies pohon mangrove dan mampu tumbuh dan
berkembang pada daerah pasang surut pantai berlumpur dan akumulasi bahan organik.
Baik di teluk-teluk yang terlindung dari gempuran ombak, maupun di sekitar muara
sungai di mana air melambat dan mengendapkan lumpur yang dibawanya dari hulu.
Pohon mangrove memiliki daya adaptasi yang khas untuk hidup dan berkembang pada
substrat berlumpur yang bersifat asam dan anoksik. Adaptasi terhadap kadar oksigen
yang rendah, mangrove memiliki perakaran yang khas bertipe cakar ayam dan
penyangga ekosistem.
Secara ekologis, tanaman mangrove berfungsi antara lain; tegakannya yang
rapat dan kokoh dapat melindungi daratan dari hantaman gelombang termasuk
tsunami, perakarannya yang unik melindungi pantai dari meluasnya proses abrasi,
bahkan dapat menambah daratan dengan menjebak lumpur sehingga terjadi
sedimentasi (akresi), lalu gugusan hutan mangrove menahan intrusi air laut meluas
kedaratan.
Kemudian habitat mangrove di kawasan pasang surut menjadi tempat
berpijahnya berbagai habitat laut, kanopinya yang lebat berfungsi menyerap CO2 dan
menjadi habitat berbagai satwa seperti lebah, kupu-kupu, dan berbagai jenis burung.
Terakhir, menurut penelitian Erna, reruntuhan serasahnya memperkaya zat hara tanah
dan menjadi sumber makanan hewan yang berasosiasi dengannya.
Pada kegiatan tutorial ini telah dirumuskan beberapa pertanyaan-pertanyaan
yang menjurus terhadap permasalahan dari segi hutan mangrove, udang, sampai
solusi-solusi yang dapat dijadikan refrensi. Berikut adalah pertanyaan yang menjadi
bahanyang dijadikan sebagai hasil diskusi :
1. Kondisi fisika, kimia, dan biologi apa yang menyebabkan menurunnya produksi
udang setelah tambak beroperasi lebih dari 10 tahun?
Menurunnya produksi udang di pantai timur lampung dapat dilihat dari
kondisi fisika,kimia dan biologi Pada kondisi kimia,yang kita ketahui bahwa hutan
mangrove memiliki fungsi yang sangat banyak salah satunya dapat membantu
dalam perputaran karbon, nitrogen dan sulfur, serta perairan mengrove kaya akan
3
nutrien baik nutrien organik maupun anorganik. Dengan rata-rata produksi
primer yang tinggi mangrove dapat menjaga keberlangsungan populasi ikan, kerang
dan lainnya. Mangrove menyediakan tempat perkembangbiakan dan pembesaran
bagi beberapa spesies hewan khususnya udang, sehingga biasa disebut “tidak ada
mangrove tidak ada udang”. Oleh karena itu apabila tidak ada mangrove maka
udang-udang yang ditambak tidak bisa mengalami perputaran karbon,nitrogen dan
sulfur yang dibiasanya dibantu oleh pohon mangrove akibatnya udang-udang
tersebut mati. Manfaat lain dari secara kimia pada mangrove adalah tempat
terjadinya proses daur ulang yang menghasilkan oksigen, sebagai penyerap
karbondioksida dan pengolahan bahan-bahan limbah hasil pencemaran industri dan
kapal kapal dilautan.
Pada kondisi biologi, secara biologi fungsi dari pada hutan mangrove
antara lain sebagai daerah asuhan (nursery ground) bagi biota yang hidup pada
ekosisitem mengrove, fungsi yang lain sebagai daerah mencari makan (feeding
ground) karena mangrove merupakan produsen primer yang mampu menghasilkan
sejumlah besar detritus dari daun dan dahan pohon mangrove dimana dari sana
tersedia banyak makanan bagi biota-biota. Akibatnya apabila tidak terdapat pohon
mangrove perkembangan udang ditambak akan sulit bahkan bisa mengalami
kematian. Fungsi dari pohon mangrove secara biologi lainnya adalah sebagai salah
satu sumber plasma nutfah.
Pada kondisi fisika, yang menyebabkan produksi udang menurun karena
tidak adanya pohon mangrove disekitar sana karena fungsi pohon mangrove pada
kondisi fisika adalah melindungi tambak dari badai dan gelombang air laut. Fungsi
lain nya adalah sebagai penjaga garis pantai agar terhindar dari erosi atau abrasi dan
sebagai kawasan penyangga dari rembasan air lautan.
2. Mengapa lahan perkebunan dan permukiman penduduk banyak yang tenggelam
setelah hutan bakau dibuka jadi pertambakan
Seperti yang sudah kita ketahui dalam fungsi fisika, hutan mangrove
berfungsi menjaga dan menstabilkan garis pantai serta tepian sungai, pelindung
terhadap hempasan gelombang dan arus, mempercepat pembentukan lahan baru
serta melindungi pantai dari erosi laut/abrasi (green belt). Bisa kita bayangkan
apabila hutan mangrove itu diubah menjadi lahan pertambakan maka perkebunan
dan permukiman penduduk disekitar sana akan lenyap di hempas gelombang karena
tidak adanya lagi pelindunng lokasi tersebut dari erosi air laut atau abrasi.
4
3. Adakah cara efektif, murah, dan cepat mengembalikan kondisi (kesuburan) tambak
seperti keadaan awal pembukaannya?
Pastinya setelah kejadian yang menimpa penduduk dipesisir pantai,
mereka sangat mengharapkan kondisi seperti semula. Ada cara efektif, murah dan
cepat untuk mengembalikan kondisi tersebut yaitu dengan membuat pupuk buatan
untuk menanam kembali pohon mangrove disekitar pantai,dipasangnya kincir air
untuk menjaga konsentrasi oksigen didalam perairan tambak dan melalukan
bioremediasi. Bioremediasi merupakan penggunaan mikroorganisme untuk
mengurangi polutan di lingkungan. Saat bioremediasi terjadi, enzim-enzim yang
diproduksi oleh mikroorganisme memodifikasi polutan beracun dengan mengubah
struktur kimia polutan atau fungsinya yaitu memasukkan bakteri-bakteri ke dalam
perairan tambak udang untuk menghilangkan senyawa beracun.
4. Senyawa kimia apa yang diperlukan untuk pertumbuhan udang? Jelaskan mengenai
molekul senyawa ini?
Untuk mendapatkan udang yang berkualitas kita harus memperhatikan
proses pertumbuhan udang tersebut dengan cara melihat kondisi lingkungan
disekitar tambak dan pada segi dunia kimia ternyata udang sangat memutuhkan
senyawa Oksigen. Oksigen sangat dibutuhkan udang untuk bernafas. Ketersediaan
oksigen didalam air sangat menentukan kelangsungan hidup dan pertumbuhan
udang. Oksigen yang bisa di dimanfaatkan udang adalah oksigen terlarut dalam air.
Kandungan oksigen terlarut yang baik untuk kehidupan udang adalah 4-8ppm. Dan
amonia(NH3) juga merupakan senyawa kimia yang sangat berpengaruh terhadap
perkembangan udang. Agar udang tumbuh cukup baik, amonia yang terdapat
didalam air tambak tidak boleh lebih dari 0,1ppm
5. Udang merupakan salah satu sumber senyawa apa? Jelaskan mengenai molekul
senyawa ini!
Udang mengandung berbagai macam senyawa, seperti kitin dan kitosin yg
terkandung pada kulitnya. Kitin sebagai prekursor kitosan pertama kali ditemukan
pada tahun 1811 oleh Henri Braconnot (Perancis) sebagai hasil isolasi dari jamur.
Sedangkan kitin dari kulit serangga ditemukan kemudian pada tahun 1820. Kitin
merupakan polimer kedua terbesar di bumi selelah selulosa. Senyawa ini tidak
dapat disintesis secara kimia dan tersusun oleh satuan molekul N-asetil-D-
glukosamin. Jika bagian asetil ini dibuang, maka kita akan memperoleh kitosan.
Struktur ini memiliki fungsi yang lebih bervariasi. Kitin terutama terdapat pada
5
invertebrata laut, serangga, kapang dan beberapa jenis khamir. Kitin biasanya
banyak ditemukan dalam keadaan bergabung dengan protein (Rismana, 2006).
Kitosan ditemukan C. Roughet pada tahun 1859 dengan cara memasak
kitin dengan basa. Kitosan merupakan senyawa turunan kitin, senyawa penyusun
rangka luar hewan berkaki banyak seperti kepiting, ketam, udang dan serangga.
Kitosan dan kitin termasuk senyawa kelompok polisakarida. Senyawa-senyawa lain
yang termasuk kelompok polisakarida yang sudah tidak asing bagi kita adalah pati
dan sellulosa. Polisakarida-polisakarida ini berbeda dalam jenis monosakarida
penyusunnya dan cara monosakarida-monosakarida berikatan membentuk
polisakarida.
Perkembangan penggunaan kitin dan kitosan meningkat pada tahun 1940-
an, terlebih dengan makin diperlukannya bahan alami oleh berbagai industri sekitar
tahun 1970-an. Penggunaan kitosan untuk aplikasi khusus, seperti farmasi dan
kesehatan dimulai pada pertengahan 1980 - 1990. Umumnya kitin diisolasi melalui
rangkaian proses produksi. Pertama, demineralisasi atau proses penghilangan
mineral menggunakan asam. Kedua, deproteinasi atau proses penghilangan protein
menggunakan basa. Ketiga, dekolorisasi atau proses penghilangan warna
menggunakan oksidator atau pelarut organik.
Dalam industri pangan, kitin dan kitosan bermanfaat sebagai pengawet dan
penstabil warna produk. Beberapa contoh aplikasi kitin dan kitosan dalam bidang
nutrisi (suplemen dan sumber serat), pangan (nutraceutical, flavor, pembentuk
tekstur, emulsifier, penjernih minuman), medis ( mengobati luka, contact lens,
membran untuk dialisis darah, antitumor), kesehatan kulit dan rambut (krim
pelembab, hair care product), lingkungan dan pertanian dan peternakan (penjernih
air, menyimpan benih, fertilizer, fungisida dan pakan ternak) lain-lain (proses
finishing kertas, menyerap warna pada produk cat dan sebagainya).
6. Senyawa kimia apa yang terdapat dalam mangrove? Gambarkan rumus dan struktur
dari senyawa tersebut! Digunakan untuk apa senyawa tersebut?
Menurut Correl,et al. (1955), eksplorasi kandungan kimia tumbuhan
mangrove sangat diperlukan untuk menemukan agen-agen terapi baru dan
informasi ini sangatlah penting bagi masyarakat. Ada dua alasan penting perlunya
studi kandungan kimia tumbuhan mangrove. Pertama, mangrove merupakan salah
satu hutan tropis yang mudah berkembang dan belum banyak termanfaatkan.
Kedua, aspek kimia tumbuhan mangrove sangat penting karena potensinya untuk
6
mengembangkan agrokimia dan senyawa bernilai medis. Beberapa senyawa
metabolit baru-baru ini dengan struktur kimia dan tergolong salah satu diversitas
dari ‘kelas-kelas kimia’ telah dikarakterisasi dari tumbuhan mangrove dan
tumbuhan asosiasinya.
Ditemukan gugus substansi dari getah dan perekat sampai senyawa
alkaloid dan saponin dan beberapa senyawa lainnya yang terkait dengan industri
obat-obatan, seperti halnya: derivat benzoquinone, naphthoquinone, naphthofurans,
flavonoid, polyfenol, rotenone, flavoglican, sesquiterpene, di- dan triterpene,
limonoid, minyakesensial, sterols, karbohidrat, o-metil inositol, gula, iridoid
glikosida, alkaloid dan asam amino bebas, feromon, gibberellin, forbol ester,
keterosiklik oksigen, senyawa sulfur, lemak dan hidrokarbon, alcohol alipatik rantai
panjang dan lemak jenuh, asam lemak bebas termasuk PUFAs (asam lemak tak
jenuh ganda).
Selain itu, mangrove kaya akan senyawa steroid, saponin, flavonoid dan
tannin. Senyawa saponin dari tumbuhan adalah glikosida dari triterpene dan steroid,
yang larut dalam air dan mempunyai kemampuan membentuk buih sabun bila
dikocok di air. Penggunaan saponin sebagai deterjen alam dan racun ikan telah
dikenal oleh masyarakat tradisional. Saponin tumbuhan seperti halnya dioscin,
bernilai komersial setelah ditemukan sebagai bahan untuk hormone steroid sintetis.
Gambar rumus struktur dari senyawa yang terdapat dalam mangrove
a. Flavonoid
b. Steroid
7
c. Saponin
d. Glukosa
e. Karbohidrat
7. Bagaimana sistem ekskresi pada udang?
Sistem ekskresi pada udang contohnya jenis Crustacea, yaitu makanan
Crustacea berupa bangkai hewan-hewan kecil dan tumbuhan. Di dalam perut
Crustacea terdapat gigi-gigi kalsium yang teratur berderet secara longitudinal.
Selain gigi kalsium ini terdapat pula batu-batu kalsium gastrolik yang berfungsi
mengeraskan eksoskeleton (rangka luar) setelah terjadi eksdisis (penegelupasan
kulit). Urutan pencernaan makanannya dimulai dari mulut, kerongkongan
(esofagus), lambung (ventrikulus), usus dan anus. Hati (hepar) terletak di dekat
lambung. Sisa-sisa metabolisme tubuh termasuk amonia diekskresikan dengan
kelenjar hijau atau Coal yang terletak di dalam kepala.atau saluran Malphighi yang
menuju ke anus.
8
Udang mengeluarkan amonia dari dalam tubuhnya melalui insang. Bila di
dalam air tambak terdapat kandungan amonia, proses pembuangan amoniak dalam
tubuh udang terganggu. Amonia dalam darah mengganggu proses pengangkutan
oksigen ke dalam jaringan dan proses ekskresi dari jaringan ke luar tubuh udang.
Hal ini dapat menyebabkan nafsu makan udang turun, bahkan kadang-kadang juga
ditemukan udang yang mati. Penanggulangannya yaitu dengan mengganti air untuk
menghilangkan, menurunkan kadar amonia, atau memperbaiki kualitas air dalam
tambak. Penggantian juga menurunkan dan menghilangkan senyawa beracun lain
serta mengencerkan kepekatan plankton, pergantian air harus melalui reservoir serta
hindari perubahan kualitas air yang mendadak.
8. Mengapa udang di pantai timur Lampung butuh air yang agak asin?
Tambak itu selalu dibuat di tepi pantai (daerah eustaria) yang merupakan
lokasi mangrove, sebab untuk pengairannya diperlukan air laut bercampur dengan
air tawar agar bersifat payau (agak asin) dalam jumlah yang cukup karena air
merupakan media hidup udang yang diharapkan pertumbuhan dan kelangsungan
hidup yang baik.
9. Bagaimana cara membuat kualitas udang di tambak lebih baik?
1. Persiapan tambak meliputi pengeringan dasar tambak, pengapuran dan
pemupukan. Persiapan tambak bertujuan membantu proses oksidasi yang
dapat menetralkan sifat keasaman tanah, menghilangkan gas-gas beracun dan
membantu membunuh telur-telur hama yang tertinggal.
2. Manajemen pakan segar dan penumbuhan plankton pemberian suplemen (feed
additive) seperti vitamin, immonostimulan, mineral, asam lemak olefinic
(hufa), carotenoid, astaxanthin, probiotik, vitamin c, bataglucan, fucoida.
Penanaman probiotik di tambak agar terjadi dominasi bakteri pilihan yang
bermanfaat di dalam air dan tanah dasar, sehingga mengurangi kepadatan
bakteri pathogen sebagai penyebab penyakit udang.
3. Manajemen Kualitas Air. Kualitas air tambak berkaitan erat dengan kondisi
kesehatan udang, hal ini berhubungan dengan faktor stres udang akibat
perubahan kualitas air di tambak. Beberapa parameter kualitas air yang
mempengaruhi proses metabolisme tubuh udang, seperti keaktifan mencari
makan, proses pencernaan, dan pertumbuhan udang, yaitu suhu, salinitas, pH
air, kandungan oksigen terlarut (dissolved oxygen) dan amonia.
9
4. Hutan mangrove mempunyai manfaat ganda dan merupakan mata rantai yang
sangat penting dalam memelihara keseimbangan biologi di suatu perairan.
Mangrove sebagai penyaring atau filter yang menyerap bahan-bahan organik
dan anorganik yang berasal dari tambak maupun sawah.
10. Apakah penyebab produksi udang menurun?
Penurunan produksi udang tambak disebabkan oleh menurunnya kualitas
air. Penurunan kualitas air ini dapat disebakan oleh tercemarnya air dan kepadatan
tebar benih yang terlalu tinggi. Kedua hal ini dapat menjadi pemicu munculnya
penyakit yang pada akhirnya nanti dapat membuat daya dukung tambak tidak
mampu lagi mempertahankan tingkat hasil produksi yang ekonomis.
Penyakit secara umum didefinisikan sebagai ketidaknormalan terhadap
fungsi sebagian atau seluruh organ tubuh dikarenakan adanya gangguan faktor-
faktor abiotik / non-infectious disease (kualitas air, makanan dan lainnya) dan
faktor biotik / infectoius disease (organisme penyebab penyakit atau patogen).
Beberapa penyakit udang yang sering ditemukan di lapangan dapat disebabkan oleh
patogen virus, bakteri, parasit ataupun jamur.
Terdapatnya logam-logam berat seperti Pb dan Cu yang terus terakumulasi
seiring menghilangnya mangrove yang berfungsi sebagai penyerap bahan-bahan
organik dan inorganik yang berasal dari tambak maupun laut.
Hilangnya hutan mangrove juga menjadi salah satu penyebab menurunnya
kualitas air mengingat fungsi mangrove sebagai penyaring atau filter yang
menyerap bahan-bahan organik dan inorganik yang berasal dari tambak maupun
sawah yang menjadi bermanfaat untuk kelangsungan hidup udang.
11. Senyawa dalam udang yang bisa membuat alergi
Udang termasuk bahan makanan yang cukup sering memicu reaksi alergi
bagi orang yang sensitif. Di bagian kulit udang (chitin) mengandung senyawa
chitosan, yaitu senyawa protein penyebab alergi yang diproduksi secara massal.
Jadi jika seseorang sensitif dan mudah alergi pada seafood terutama udang, ada
baiknya menghindari makan udang bersama kulitnya.
Alergi udang merupakan gangguan kekebalan genetik. Diketahui akan
lebih rentan terhadap alergi udang pasien yang memiliki riwayat keluarga yang
alergi terhadap makanan atau lingkungan tertentu.
12. Mengapa tidak boleh mengonsumsi udang dan jeruk secara bersamaan?
10
Memakan udang dan vitamin C secara bersamaan menimbulkan racun
arsenik dalam tubuh ternyata hanya sebuah mitos. Vitamin C justru mengandung
antioksidan yang dapat menetralisir kolesterol yang terkandung dalam udang.
Sedangkan udang yang biasanya kita makan sehari-hari sebagian besar dari tambak.
Apabila air pada tambak udang tercemar bahan pencemar seperti limbah pabrik
atau industri yang mengandung unsur Arsen, maka dimungkinkan dalam tubuh
udang terakumulasi Arsen, namun hal itu sangat kecil peluangnya untuk terjadi.
Karena, kita tahu, bahwa unsur Arsen terdapat di alam sangat sedikit jumlahnya.
Selain itu tak ada penelitian yang menunjukkan bahwa percampuran vitamin C
dengan arsenik bisa menyebabkan keracunan. Kasus-kasus fatal yang tergolong
sangat jarang terjadi pada konsumsi udang dan penggunaan vitamin C sendiri
sebenarnya bukan karena reaksi keduanya, melainkan pada individu tertentu yang
mengalami reaksi alergi terhadap masing-masing bahan tanpa adanya penanganan
dini. Jadi, tidak perlu khawatir ketika mengonsumsi vitamin C dan makanan laut,
namun juga jangan mengonsumsi terlalu banyak. Berikut ini reaksi kimia yang
terjadi ketika memakan udang dan vitamin C: Arsenic Pentoxide (As2O5) + Vit. C
(C6H8O6) → Arsenic Trioxide (As2O3) + senyawa lain.
13. Apakah dampak positif dan negatif dari dibuatnya tambak udang?
Dampak positif dibuatnya tambak udang yaitu dari penggunaan lahan
untuk para petani yang mempunyai lahan perkebunan atau pertanian untuk
mengalih fungsikan lahan mereka yang kurang produktif menjadi lahan-lahan
pertambakan yang produktif, dari segi ekonomi dan sosial yaitu pembangunan
proyek tambak sangat banyak seperti dapat membuka peluang baru dibidang
investasi, menghidupkan fasilitas pelayanan umum, mengembangkan daerah
pesisir, meningkatkan pendapatan nasional non-minyak, dan memberi kesempatan
pelatihan dan pekerjaan baik bagi pria maupun wanita.
Sedangkan dampak negatif dibuatnya tambak udang yaitu dari segi
penggunaan lahan seperti perubahan fungsi lahan dari hutan yang selama ini
dimanfaatkan sebagai tempat mencari nafkah masyarakat menggantungkan
hidupnya secara sosial, ekonomi dan budaya kepada hutan adat, dampak
desentralisasi yang menyingkirkan masyarakat adat konversi mangrove menjadi
tambak, akses masyarakat pada hasil hutan berkurang, pertambakan udang
menimbulkan ketegangan sosial yaitu banyak masyarakat yang memperebutkan
lahan yang saling mengklaim bahwa masing-masing sebagai pemilik lahan
11
sehingga banyak terjadi konflik antar warga. Sedangkan dari segi ekonomi bagi
masyarakat yang semula sumbar pendapatannya berasal dari hasil hutan dan laut
dengan pembukaan lahan untuk tambak ini penghasilan mereka menjadi berkurang
drastis.
12
III. KESIMPULAN
Adapun kesimpulan yang data diambil dari tutorial mengenai Balada Petambak
Udang Tradisional di Pantai Timu Lampung adalah sebagai berikut:
1. Pembukaan lahan untuk membuat tambak menyebabkan rusaknya hutan mangrove.
2. Faktor fisika yang menyebabkan menurunnya produksi udang yaitu tidak adanya hutan
mangrove untuk melindungi tambak dari badai dan gelombang air laut. Faktor kimia
yang menyebabkan menurunnya produksi udang yaitu tidak adanya hutan mangrove
yang berfungsi dapat membantu dalam perputaran karbon, nitrogen dan sulfur.
Sedangkan Faktor biologi yang menyebabkan menurunnya produksi udang yaitu tidak
adanya hutan mangrove sebagai sumber makanan udang.
3. Pada udang, khususnya kulit udang mengandung senyawa kitin dan kitosin membantu
pertumbuhan udang.
4. Cara efisien dan murah untuk mengembalikan kondisi tambak seperti semula dengan
cara membuat kincir air, penanaman kembali pohon mangrove dan lain sebagainya.
5. Mangrove kaya akan senyawa steroid, saponin, flavonoid,glukosa dan karbohidrat.
6. Udang mengeluarkan amonia dari dalam tubuhnya melalui insang. Bila di dalam air
tambak terdapat kandungan amonia hal ini dapat menyebabkan udang mati.
7. Cara membuat kualitas udang di tambak lebih baik diantaranya penanaman probiotik,
penanaman hutan mangrove, dan lain sebagainya.
8. Senyawa chitosan dapat menyebabkan alergi.
9. Mengkonsumsi udang dan vitamin C secara bersamaan tidaklah berbahaya.
10. Pembuatan lahan tambak udang mempunyai dampak positif seperti meningkatkan
pendapatan nasional non-minyak, dan memberi kesempatan pelatihan dan pekerjaan.
sedangkan dampak negatifnya seperti perubahan fungsi lahan, dampak desentralisasi,
akses masyarakat hasil hutan berkurang, serta menimbulkan ketegangan sosial.
13
DAFTAR PUSTAKA
Amri, K. 2003. Budidaya Udang Secara Intensif. Agromedia Pustaka. Tanggerang.
Anonim. 2013. http://manfaatnyasehat.blogspot.com/2013/08/kandungan-nutrisi-dan-
manfaat -udang.html. Diakses pada tanggal 13 Desember 2014 pukul 17:05.
Anwar,J. 1984. Ekologi Ekosistem Sumatra. Gajah Mada University Press.Yogyakarta.
Claridge, D. and Burnett, J. 1993, Mangroves in Focus.Wetpaper Publications,
Ashmore.
Erna Rochana, 2002. Ekosistem Mangrove dan Pengelolaannya di Indonesia. Institut
Pertanian Bogor dan PT. Bintuni Utama Murni. Wood Industries. Bogor.
Manan. 1986. Ekosistem Mangrove Wilayah Pesisir. Kanisius. Yogyakarta.
Noor, Yus Rusila, dkk. 1999. Paduan Pengenalan Mangrove Di Indonesia. Wetlands
International Indonesia Programme.
Rismana. 2006. Pengolahan Limbah Kulit Udang. PT. Gramedia. Jakarta.
14