laporan tpp karakter produk pertanian dan agroindustri

20
I. PENDAHULUAN A. Latar Belakang Penggudangan dan Penyimpanan meruakan salah satu hal yang dapat mempengaruhi mutu dan kualitas suatu produk dan komoditi. Penyimpanan sendiri merupakan suatu kegiatan menjaga sebuah produk dan komoditi dengan cara memperhatikan hal yang dapat merusak sebuah barang. Sedangkan penggudangan sendiri yaitu menyimpan suatu produk dengan skala besar disuatu tempat yang telah tersedia dan daat menampung seluruh produk atau suatu komoditi. Kerusakan akan terjadi pada saat penyimpanan dan penggudangan, apabila tempat penyimpanan tidak sesuai dengan komposisi produk ataupun komoditi. Penggudangan harus sesuai, sehingga tidak terjadi migrasi dan sropsi. Penyeuaian titik leleh, titik beku, densitas kamba, titik asap, titik kabut, titik beku suatu produk atau komoditi akan mempengaruhi tempat yang sesuai untuk penggudangan atau penyimpanan suatu barang produksi.Sehingga praktikum karakter produk pertanian dan agroindustri haru dilakukan, agar mengetahui dan mengerti tempat yang sesuai untuk suatu produk agroindustri. B. Tujuan Mengenal karakter fisik, kimia, dan biologis produk pertanian dan agroindustri, dapat menghitung luas tempat penyimpanan yang diperlukan untuk produk

Upload: dayyus-assegaf

Post on 03-Aug-2015

348 views

Category:

Documents


8 download

TRANSCRIPT

Page 1: Laporan TPP Karakter Produk Pertanian  Dan Agroindustri

I. PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Penggudangan dan Penyimpanan meruakan salah satu hal yang dapat

mempengaruhi mutu dan kualitas suatu produk dan komoditi. Penyimpanan

sendiri merupakan suatu kegiatan menjaga sebuah produk dan komoditi dengan

cara memperhatikan hal yang dapat merusak sebuah barang. Sedangkan

penggudangan sendiri yaitu menyimpan suatu produk dengan skala besar disuatu

tempat yang telah tersedia dan daat menampung seluruh produk atau suatu

komoditi. Kerusakan akan terjadi pada saat penyimpanan dan penggudangan,

apabila tempat penyimpanan tidak sesuai dengan komposisi produk ataupun

komoditi. Penggudangan harus sesuai, sehingga tidak terjadi migrasi dan sropsi.

Penyeuaian titik leleh, titik beku, densitas kamba, titik asap, titik kabut, titik beku

suatu produk atau komoditi akan mempengaruhi tempat yang sesuai untuk

penggudangan atau penyimpanan suatu barang produksi.Sehingga praktikum

karakter produk pertanian dan agroindustri haru dilakukan, agar mengetahui dan

mengerti tempat yang sesuai untuk suatu produk agroindustri.

B. Tujuan

Mengenal karakter fisik, kimia, dan biologis produk pertanian dan

agroindustri, dapat menghitung luas tempat penyimpanan yang diperlukan untuk

produk pertanian dan agroindustri, dapat menentukan volume silo yang

diperlukan untuk penyimpanan curah produk pertanian dan agroindustri, dapat

menentukan peralatan penanganan bahan yang diperlukan untuk penyimpanan

dan/atau transportasi produk pertanian dan agroindustri.

Page 2: Laporan TPP Karakter Produk Pertanian  Dan Agroindustri

II. METODOLOGI

A. Alat dan Bahan

Alat dan bahan yang digunakan dalam praktikum ini adalah es krim, madu,

susu cair, susu kental manis, es batu, mentega, minyak goreng, jagung, kedelai,

ketan putih, beras merah, timbangan, gelas piala, piknometer, oven, desikator,

tissue, corong, pengggaris, termometer, penangas air, dan air.

B. Metode

- Wujud, bentuk, ukuran dan warna

- Densitas dan densitas kamba

Produk pertanian dan agroindustri

Amati wujud, bentuk, ukuran, dan warna

Tabel dan gambar

Produk padat

Timbang produk, ukur volume kamba dan volume nyata.

Hitung densitas dan densitas kamba.

Densitas = bobot/volume nyataDensitas kamba = bobot/volume kamba

Produk cair

Dimasukkan dalam piknometer kering sampai penuh.

Bersihkan cairan yang menempel atau menetes

Timbang piknometer beserta isinya

Densitas = (bobot piknometer dengan isi - bobot piknometer kosong)/volume pikometer

Page 3: Laporan TPP Karakter Produk Pertanian  Dan Agroindustri

- Sudut curah

- Titik leleh

- Titik Asap

- Titik Kabut

Produk Padat

Masukkan kedalam sebuah corong.

Angkat corong, hingga bahan mengalir membentuk corong

Ukur diameter dan tinggi kerucut yang terbentuk

Hitung sudut curah untuk setiap produk

Produk padat dalam gelas piala

Masukkan termometer

Panaskan gelas piala dalam penangas air dan amati perubah

Perhatikan suhu ketika produk mulai meleleh

Produk padat dalam gelas piala

Masukkan termometer

Panaskan gelas piala dalam penangas air dan amati perubah

Perhatikan suhu ketika pada produk mulai terlihat rerbentuk asap

Page 4: Laporan TPP Karakter Produk Pertanian  Dan Agroindustri

- Titik Beku

III. PEMBAHASAN

Produk padat yang dapat mencair

Masukkan termometer kedalam gelas piala

Dinginkan gelas piala didalam air bercampur es batu dan amati

perubahannya

Produk padat yang dapat meleleh

Masukkan termometer kedalam gelas piala

Dinginkan gelas piala didalam air bercmpur es batu.

Page 5: Laporan TPP Karakter Produk Pertanian  Dan Agroindustri

A. Hasil

(Terlampir)

B. Pembahasan

Komoditas pertanian memiliki keragaman bentuk, kandungan, masa

simpan, dan sifat kimia. Komoditas pertanian secara umum memiliki sifat mudah

rusak (perishable), musiman, terpencar, bervariasi, dan rowa ( bulky), Sifat alami

hasil pertanian tersebut antagonistis (bertentangan) dengan sifat umum yang

dituntut industri. Hal tersebut menyebabkan komoditas tersebut memiliki tingkat

pengolahan atau perubahan bentuk (transformasi) yang berbeda-beda, dari proses

sederhana seperti pembersihan dan sortasi sampai menggiling, memasak,

mencampur atau proses kimiawi sampai menjadi produk. Transformasi itu perlu

juga ditunjang dalam peningkatan daya guna, daya simpan, lebih mudah untuk

ditangani atau dipindahkan, meningkatkan nilai gizi dan mutunya.

Karakteristik komoditas pertanian menjadi hal penting yang harus

diketahui karena akan menentukan bagaimana komoditas tersebut mengalami

perlakuan salah satunya adalah proses penyimpanan dan penggudangan untuk

memperpanjang masa penyimpanan dan menjaga mutu produk agak tetap terjaga.

Sebagai contoh, penyimpanan buah dan sayur. Tidak semua jenis buah aman

disimpan dalam lemari pendingin, karena bisa rusak. Ada beberapa jenis buah

yang tidak dapat disimpan dalam lemari pendingin, contoh : mangga, alpukat,

pisang. Sebaiknya hindari pemakaian aluminium foil untuk menyimpan buah dan

sayur yang mengandung asam, contoh irisan tomat, lemon, atau kol, karena dapat

mempengaruhi cita rasa (Buckle, 1987). Percobaan pertama yang dilakukan

adalah pengamatan wujud, bentuk, ukuran dan warna. Pada hasil pengamatan

pertama melihat wujud, bentuk, ukuran, dan warna pada beberapa bahan

antaranya jagung, beras, ketan, madu, es krim, minyak jangung, kedelai, beras

merah, susu cair, susu kental. Pada pengamatan pertama ini jagung memiliki

wujud padat, berbentuk biji bulat, ukuran umumnya kecil, serta warnanya oranye.

Pada beras, ketan, kedelai, dan beras merah berwujud padat, memiliki bentuk

seperti biji lonjong, berukuran kecil, dan berwarna putih tulang, putih susu,

cokelat muda, dan merah kecokelatan. Pada pengamatan yang berwujud cair

terdapat pada jenis bahan madu, es krim, minyak jagung, susu cair, dan susu

Page 6: Laporan TPP Karakter Produk Pertanian  Dan Agroindustri

kental, dan memiliki bentuk yang dapat disesuaikan dengan wadah pengemasnya,

serta warna yang dicirikan oleh bahan ini sangat beragam seperti contoh warna

yang diamati adalah cokelat dan putih.

Densitas adalah pengukuran massa setiap satuan volume benda. Semakin

tinggi densitas suatu benda, maka semakin besar pula massa setiap volumenya.

Densitas berfungsi untuk menentukan zat. Setiap zat memiliki densitas yang

berbeda. Dan satu zat berapapun massanya berapapun volumenya akan memiliki

densitas yang sama. Sedangkan densitas kamba adalah berat bahan dibagi dengan

volume kamba atau perbandingan bobot bahan dengan volume yang

ditempatinya, termasuk ruang kosong di antara butiran bahan (Adang, 2009).

Densitas kamba ( Bulk  Density) dan spesifik gravity dari bahan hasil

pertanian memiliki peranan yang sangat penting dalam proses penanganan bahan

hasil pertanian tersebut. Sebagai contoh, data kerapatan kamba dan

spesifik gravity bahan diperlukan untuk penyimpanan biji-bijian, perencanaan

silo,bunker, hopper, perancangan pengemasan dan lain-lain. Densitas kamba biji-

bijian dapat diukur dengan menggunakan wadah literan, yaitu menimbang bahan

yang menempati wadah literan tersebut sesuai dengan volume yang

ditunjukkannya. Densitas nyata dapat diukur dengan menggunakan gelas ukur

yang diisi cairan sampai volume tertentu. Kenaikan volume cairan yang

diakibatkan oleh jumlah bobot butiran bahan diukur (Zain, 2005). Pada

pengamatan kedua yaitu menghitung densitas dan densitas kamba pada masing-

masing bahan. Densitas yang didapatkan yaitu minyak jagung (1 g/ml) dengan

densitas kambanya adalah 1,073 g/ml, susu kental (1,328 g/ml), susu cair (1,073

g/ml), jagung (1,25 g/ml) dengan densitas kamba mencapai 1,98 g/ml, beras

(1,176 g/ml) dengan densitas kambanya 0,838 g/ml, beras ketan (1,42 g/ml)

dengan densitas kambanya 0,83 g/ml, beras merah(1,33 g/ml) dengan densitas

kambanya 0,78 g/ml, madu(2,38 g/ml) dengan densitas kambanya 1,44 g/ml, dan

kedelai(1,116 g/ml) dengan kapasitas kambanya 0,74 g/ml. Pada pengamatan ini

yang memiliki densitas yang tertinggi adalah madu (2,38 g/ml) dan densitas

Page 7: Laporan TPP Karakter Produk Pertanian  Dan Agroindustri

terendah yaitu minyak jagung (1 g/ml), sedangkan densitas kamba yang tertinggi

adalah jagung (1,98 g/ml) dan terendah adalah kedelai (0,74 g/ml). Menurut

Muchtadi (2010) densitas kamba jagung adalah 745 g/ml, dan densitas kamba

beras adalah 575-600 g/ml. Pada pengamatan ini terjadi perbedaan dengan

literatur disebabkan kurang telitinya pengamat saat menghitung dan meninbang

bahan.

Sudut repos atau sudut curah adalah sudut yang terbentuk antara bidang

alas datar dan bidang miring dari suatu bentuk segitiga pada saat bahan curah

(biji-bijian) mulai bergerak jatuh secara bebas. Nilai sudut repos dipengaruhi oleh

bentuk, ukuran, kadar air, dan orientas bahan. Biasanya sudut repos diperlukan

untuk menentukan sudut kemiringan corong pengumpan (hopper ) atau kemiringan

saringan mesin sortasi. Sudut repos penting artinya untuk desain wadah, fasilitas

penyimpanan, dan alat-alat pembantu lain dalam pengolahan biji-bijian. Sudut

repos juga ditentukan melalui perhitungan, yaitu dengan mengukur diameter

curahan dan tinggi curahan (Zain, 2005).

Pada pengamatan ketiga yaitu sudut curah yang menghitung diameter,

tinggi, serta sudut curah dari bahan tersebut. Pada bahan jagung memiliki

diameter 21,8 cm, dengan tinggi 5,8 cm, dan memiliki sudut curah 0,53. Pada

beras ketan berdiameter 21,3 cm, dengan tinggi 6,2cm, dan memiliki sudut curah

0,58. Beras merah memiliki diameter 21 cm, tinggi 5,9 cm, dan sudut curah 0,56.

Beras memiliki diameter 21,2, tinggi 6,3cm, dan sudut curahnya 0,59. Pada

kedelai memiliki diameter 19, tinggi 5,8, dan membentuk sudut curah sebesar

0,61. Pada pengamatan ini sudut curah yang tertinggi yaitu kedelai yang

mencapai 0,61 dan yang terendah yaitu jagung sebesar 0,53.

Titik leleh adalah suhu dimana fase cair dan fase padat dalam keadaan

setimbang dimana tekanan luar sama dengan 1 atm. Pengujian titik leleh

dilakukan dengan cara memanaskan bahan yang dapat meleleh hingga produk

tersebut mulai meleleh dan meleleh sempurna. Titik asap adalah titik ketahanan

minyak terhadap panas atau temperatur pada saat lemak atau minyak

menghasilkan asap tipis yang kebiru-biruan pada pemanasan (Anonim, 2008).

Pengujian ini dilakukan dengan memanaskan bahan sampai mengeluarkan asap.

Page 8: Laporan TPP Karakter Produk Pertanian  Dan Agroindustri

Pada pengamatan keempat yaitu mengamati titik leleh dan titik asap yang

akan menghitung suhu awal komoditi, titik leleh awalnya, titik leleh akhirnya,

dan titik asap bahan tersebut. Pada bahan minyak jagung (24°C) dengan

mencapai titik asap sebesar (>110°C), susu kental (23°C) dengan menghasilkan

titik asap (90°C), madu (24°C) dengan menghasilkan titik asap (98°C). Pada es

krim (0°C) menghasilkan titik leleh awal (9°C), menghasilkan titik leleh akhir

(20°C), dan titik asap (71°C), pada mentega (16°C) dengan menghasilkan titik

leleh awal (20°C), titik leleh akhir (80°C), dan titik asap (105°C), pada sortening

(20°C) dengan menghasilkan titik leleh awal (24°C), titik leleh akhir (71°C) dan

titik asap (105°C), dan pada susu cair (24°C) menghasilakan titik asap (86°C).

Pada seluruh komoditi yang menghasilkan titik leleh akhir yang paling tinggi

adalah pada komoditi mentega yaitu sebesar (80°C) dan yang paling rendah yaitu

es krim (20°C). Dan pada titik asap yang paling tinggi pencapaiannya adalah

pada komoditi minyak jagung dan sortening yaitu (>110°C) dan yang paling

rendah adalah eskrim yaitu sebesar (71°C). Menurut Muchtadi (2010) titik leleh

pada susu mencapai 100,17°C, pada saat pengamatan tidak didapatkan ditentukan

titik leleh susu karena susu yang digunakan sudah dalam keadaan cair sehingga

tidak dapat diamati suhu pada saat akan mencair.

Titik beku merupakan suhu pada saat tekanan uap cairan sama dengan

tekanan uap padatnya, atau dengan kata lain titik beku adalah suhu dimana pada

suhu tersebut, zat cair berubah menjadi padat. Pengujian dilakukan dengan

memasukkan bahan yang ada di gelas piala ke dalam air bercampur es.

Uap adalah titik-titik air di udara (kabut) yang terkondensasi. Kabut (fog)

merupakan awan yang berada di permukaan tanah yang mengandung jutaan

butiran air yang sangat kecil. 

Fog terdiri dari titik air, namun pada kondisi tertentu dapat disertai kristal es.

Fog dibentuk oleh butiran air yang sangat kecil yang berkumpul di udara dan

fog mengandung butiran air yang lebih banyak. Dalam sebuah kabut uap air yang

berada dekat permukaan tanah berkondensasi dan menjadi mirip awan. Hal ini

biasanya terbentuk karena hawa dingin membuat uap air berkondensasi dan kadar

kelembaban mendekati 100%.

Page 9: Laporan TPP Karakter Produk Pertanian  Dan Agroindustri

Pada pengamatan yang terakhir yaitu titik kabut daan titik beku yang

mengamati titik kabut dan titik beku pada beberapa bahan, antaranya es krim

yang menghasilkan titik kabut (18°C) dan titik beku (5°C), pada madu

menghasilkan titik kabut sebesar (6°C), minyak jagung menghasilkan titik kabut

(5°C) dan susu cair menghasilkan titik kabut sebesar (4°C). pada bahan madu,

minyak jagung, dan susu cair tidak dapat menghasilkan titik beku karena ketiga

bahan tersebut dapat membeku dalam suhu dibawah (0°C) sehingga

membutuhkan waktu yang sangat lama dan tidak dapat dibekukan dengan cara

yang manual. Pada pengamatan ini menurut Muchtadi (2010) suhu susu pada saat

titik beku umumnya antara (-1,50°C) sampai dengan (-0,61°C). pada saat

pengamatan tidak didapatkan data titik beku karena susu tidak dapat membeku

dengan pendingin manual.

Page 10: Laporan TPP Karakter Produk Pertanian  Dan Agroindustri

IV. KESIMPULAN

A. Kesimpulan

Produk pertanian dan agroindustri memiliki karakteristik yang khas untuk setiap

komoditi. Kekhasan karakter tersebut dapat digunakan sebagai salah satu parameter

dalam pengenalan dan identifikasi jenis atau varietas komoditi, serta dapat digunakan

sebagai salah satu parameter awal terhadap terjadinya pencampuran dengan komoditi

lain. Karakter produk pertanian dikelompokkan sebagai parameter fisik-mekanik,

kimia dan biologis.

Praktikum kali ini telah memeberikan suatu pengetahuan tentang sebuah karakter

produk pertanian. Mahasiswa telah dapat menghitung luas tempat penyimpanan yang

diperlukan untuk produk pertanian dan agroindustri. Mahasiswa juga mampu

menentukan volume yang diperlukan untuk penyimpanan curah produk pertanian dan

agroindustri dan menentukan peralatan penanganan bahan yang diperlukan.

B. Saran

Praktikan harus lebih serius kembali pada saat asisten menerangkan. Buku modul

atau buku penuntun agar praktikan dapat melakukan praktikum dengan benar. Waktu

pelaksanaan praktikum terlalu telat, sehingga waktu terbuang sia-sia. Semoga pada

lain waktu praktikum berjalan lebih baik.

Page 11: Laporan TPP Karakter Produk Pertanian  Dan Agroindustri

DAFTAR PUTAKA

Anonim. 2008. Minyak. [terhubung berkala]. http://repository.usu.ac.id/bitstream/123456789/18535/3/Chapter%20II.pdf. (3 Maret 2012).

Anomin.2006. Pengertian Uap. http://id.wikipedia.org/wiki/Uap. ( 3 Maret 2012)

Adang.2009. Sifat-sifat fluida. [terhubung berkala]. http://adangpriantologi.com/2009/11/sifat-sifat-fluida.html. ( 3 Maret 2012).

Buckle, K.A; dkk. 1987. Ilmu Pangan. Jakarta: Universitas Indonesia Press.

Tien R. Muchtadi. dkk. 2010. Ilmu Pengetahuan Bahan Pangan. Alfabeta : Bandung.

Zain, Sudaryanto. dkk. 2005.Teknik Penanganan Hasil Pertanian. PustakaGiratuna :

Bandung

Page 12: Laporan TPP Karakter Produk Pertanian  Dan Agroindustri

LAMPIRAN

1. Wujud, bentuk, ukuran, dan warna

No. Komoditi Wujud Bentuk Ukuran Warna1. Jagung Padatan Biji bulat Kecil Oranye2. Beras Padatan Biji lonjong Kecil Putih tulang3. Ketan Padatan Biji lonjong Kecil Putih susu4. Madu Cairan Kental Sesuai

wadah- Cokelat

5. Es Krim (Semi) Padat Sesuai wadah

- Cokelat dan putih

6. Minyak Jagung

Cairan Sesuai wadah

- Kuning jernih

7. Kedelai Padatan Biji lonjong Kecil Cokelat muda8. Beras Merah Padatan Biji lonjong Kecil Merah

kecokelatan9. Susu Cair Cairan Sesuai

wadah- Putih

10. Susu Kental Cairan Sesuai wadah

- Cokelat

2. Densitas dan Densitas Kamba

No. Komoditi Densitas (gram/ml) Densitas Kamba (gram/ml)1. Minyak Jagung 1 1,0732. Susu Kental 1,328 -3. Susu Cair 1,073 -4. Jagung 1,25 1,985. Beras 1,176 0,8386. Beras Ketan 1,42 0,837. Beras Merah 1,33 0,788. Madu 2,38 1,449. Kedelai 1,116 0,74

3. Sudut Curah

No. Komoditi Diameter (cm) Tinggi (cm) Sudut Curah1. Jagung 21,8 5,8 0,532. Beras Ketan 21,3 6,2 0,583. Beras Merah 21 5,9 0,564. Beras 21,2 6,3 0,595. Kedelai 19 5,8 0,61

4. Titik Leleh dan Titik Asap

Page 13: Laporan TPP Karakter Produk Pertanian  Dan Agroindustri

No. Komoditi Suhu Awal (°C)

Titik Leleh Awal (°C)

Titik Leleh Akhir (°C)

Titik Asap (°C)

1. Minyak jagung 24 - - > 1102. Susu Kental 23 - - 903. Madu 24 - - 984. Es Krim 0 9 20 715. Mentega 16 20 80 1056. Sortening 20 24 71 >1107. Susu Cair 24 - - 86

5. Titik Kabut dan Titik Beku

No. Komoditi Titik Kabut (°C) Titik Beku (°C)1. Es Krim 18 52. Madu 6 -3. Minyak jagung 5 -4. Susu Cair 4 -

Laporan

Page 14: Laporan TPP Karakter Produk Pertanian  Dan Agroindustri

Teknik Penyimpanan dan Penggudangan

Karakter Produk Pertanian

Dan Agroindustri

Oleh:

Dayyus Assegaf F34100047

Fleni Ayu Kenia Haque F34100065

Maya Zalena F34100073

Dosen:

Dr.Sugiarto

DEPARTEMEN TEKNOLOGI INDUSTRI PERTANIAN

FAKULTAS TEKNOLOGI PERTANIAN

INSTITUT PERTANIAN BOGOR