agroindustri nilam

28
AGROINDUSTRI DAN LINGKUNGAN “NILAM” Oleh: RESTINA BEMIS, M.Si FAKULTAS SAINS DAN TEKNOLOGI UNIVERSITAS JAMBI 2014

Upload: vicki

Post on 28-Sep-2015

364 views

Category:

Documents


57 download

DESCRIPTION

materi kuliah agroindustri

TRANSCRIPT

  • AGROINDUSTRI DAN LINGKUNGANNILAMOleh:RESTINA BEMIS, M.Si

    FAKULTAS SAINS DAN TEKNOLOGIUNIVERSITAS JAMBI2014

  • Agroindustri dan LingkunganMenggali potensi sumberdaya alam dan lingkungan sebagai bahan baku dengan tujuan mahasiswa dapat:

    MengkarakterisasiMengidentifikasiMengelompokkanMembedakanMembandingkanMemanfaatkan MenganalisisMenyimpan,Memurnikanmengekstrak

  • Klasifikasi NilamKingdom: Plantae (Tumbuhan) Subkingdom: Tracheobionta (Tumbuhan berpembuluh)Super Divisi: Spermatophyta (Menghasilkan biji) Divisi: Magnoliophyta (Tumbuhan berbunga) Kelas: Magnoliopsida (berkeping dua / dikotil) Sub Kelas: Asteridae Ordo: Lamiales Famili: Lamiaceae Genus: Pogostemon Spesies: Pogostemon hortensis Benth

  • PendahuluanNilam

    Pogostemon cablin Benthatau dilem wangi (Jawa)

    Devisa dan pendapatan petani

    Minyak Atsiri

    Aceh, Sumatera Utara, Jambi, Sumatera Barat, Bengkulu, Jawa Barat dan Jawa Tengah

    industri kosmetik, parfum, antiseptik, dll

  • Ekspor dengan kontribusi lebih dari 50 % dari total nilai ekspor minyak atsiri IndonesiaIndonesia juga menguasai sekitar 90 % produksi minyak nilam dunia. 3. Meningkatkan kesejahteraan petani indonesia

    Agroindustri Nilam di Indonesia Agroindustri Nilam

  • Agroindustri Nilam di Jambi

  • Agroindustri Nilam di JambiWilayah Potensi Pengembangan Komoditi Nilam

    No Nama Daerah Luas Lahan 1 .Kabupaten Kerinci Lahan yang sudah Digunakan (Ha): 49 2 .Kabupaten Merangin Lahan yang sudah Digunakan (Ha): 1.297 3 .Kabupaten Sarolangun Lahan yang sudah Digunakan (Ha): 145

  • Strategi pengembangan Agroindustri Nilam di Indonesia Indonesia sebagai produsen utama minyak nilammembangun klaster industri kerjasama kolaboratif antar perusahaan dalam suatu kawasan akan menimbul-kan sinergi yang meningkatkan dayasaingbottom-up dengan sektor swasta keberhasilan langkah kolaboratif tersebut adalah adanya partisipasi aktif semua stakeholders, yaitu industri inti, industri terkait dan industri penunjang, yang ada dalam klaster tersebut

  • Agroindustri Nilam di Indonesia

  • Pogostemon cablin

    2. Pogostemon heyneanus

    3. Pogostemon hortensisJenis tanaman nilam di Indonesia

  • Pogostemon cablin

    Pogostemon cablin sering juga disebut nilam Aceh. Jenis nilam ini termasuk famili Labiate yaitu kelompok tanaman yang mempunyai aroma yang mirip satu sama lain. Di antara jenis nilam, yang diusahakan secara komersil adalah varietas Pogostemon cablin Benth. Jenis ini sebenarnya dari Filipina, yang kemudian berkembang ke Malaysia, Madagaskar, Paraguay, Brazilia, dan Indonesia.

  • Pogostemon heyneanus

    Sering juga dinamakan nilam jawa atau nilam hutan. Jemis ini berasal dari India, banyak tumbuh liar di hutan pulau Jawa. Jenis ini berbunga, karena itu kandungan minyaknya rendah yaitu 0,50-1,5%. Di samping itu minyak nilam dari tanaman ini komposisi minyaknya kurang mendapatkan pasaran dalam perdagangan.

  • 2. Pogostemon hortensis

    Disebut juga nilam sabun karena bisa digunakan untuk mencuci pakaian. Jenis nilam ini hanya terdapat di daerah Banten. Bentuk Pogostemon hortensis ini mirip dengan nilam Jawa, tetapi tidak berbunga. Kandungan minyaknya 0,5-1,5%. Komposisi minyak yang dihasilkan jelek sehingga untuk jenis nilam ini juga kurang mendapatkan pasaran dalam perdagangan.

  • Varietasunggul

  • Kandungan Minyak Nilam Daun : 5-6% Batang, cabang dan ranting : 0.4-0.5% Minyak nilam diperoleh dari hasil penyulingan (hidrodestilasi) daun dan tangkai tanaman nilam. Kandungan senyawa minyak nilam, antara lain benzaldehid (2,3%), kariofilen (17,29%), a-patchoulien (28,28%), Buenesen (11,76%) dan patchouli alkohol (40,04%).

  • Faktor yang mempengaruhi :

    a. Jenis tanaman dan umur panenb. Perlakuan bahan olah sebelum ekstraksic. Sistem, jenis peralatan dan kondisi proses ekstraksi minyakd. Perlakuan terhadap minyak atsiri setelah ekstraksie. Pengemasan dan penyimpananMutu Minyak Nilam

  • TEKNOLOGI PROSESPemanenanHarus tepat waktu pemanenan dan cara penanganannya.PengeringanPengeringan daun dalam tempat teduh atau sebagian teduh akan menurunkan jumlah minyak yang hilangEkstraksiMinyak atsiri diekstrak dengan beberapa metode dan metode-metode tersebut dipilih berdasarkan jenis dari bahan pertanian yang digunakan dan minyak apa yang diekstrak PenyaringanPenyimpanan Minyak sebaiknya disimpan dalam botol kaca yang gelap atau tangki stainless steel.

  • Destilasi/penyulinganDestilasi merubah cairan yang mudah menguap menjadi uap dan kemudian mengkondensasi uap kembali menjadi cairan. Expression ExtractionDalam metode ini tidak ada panas yang terlibat. Minyak dirubah dari bahan dengan tekanan mekanik yang besar.

  • Proses Budidadaya Nilam

  • Diagram Alir Proses Pengolahan Minyak Nilam

  • Penyulingan Daun Nilam

  • Parameter mutu minyak nilam berdasarkan Standar Nasional Indonesia (SNI. 06-2385-1998)

  • Aplikasi minyak nilam :

    Industri makanan : bahan penyedap dan penambah cita rasa) Industri bahan pengawet (sebagai insektisida) Industri kosmetik dan personal care products : sabun, pasta gigi, lotion, skincare, produk-produk kecantikan, dan sebagainya Industri parfum (aroma woodsy): digunakan untuk mengharumkan kamar tidur untuk memberi efek menenangkan Industri farmasi : anti septik, anti jamur, anti jerawat, obat eksim, dan kulit pecah-pecah, serta ketombe, mengurangi peradangan, membantu mengurangi kegelisahan dan depresi, membantu penderita insomnia dan meningkatkan gairah seksual, serta dapat dijadikan penawar racun. Aplikasi lainnya : lilin aroma terapi

  • Pemanfaatan Limbah Penyulingan Minyak NilamKompos

    Limbah hasil prosesing minyak nilam

    Pemulsaan : memperbaiki kondisi lingkungan tumbuh menurunkan suhu tanah sumber harabahan pembuatan dupa dan obat nyamuk bakar

  • Pemanfaatan Limbah Penyulingan Minyak NilamKomposAmpas daun nilam dicacah untuk memperkecil ukuran partikel agar pengomposan berlangsung lebih cepat, dengan menggunakan alat pencacah kapasitas 200 kg/jam. Hasil cacahan tersebut kemudian dipress menggunakan sistem press ulir, kemudian dicampur dengan kotoran kambing dan dedak untuk mencapai nisbah C/N yang optimum. Untuk mempercepat terjadinya proses pengomposan digunakan inokulasi starter berupa EM4, Agrisimba dan bioaktivator green phosko. Proses pengomposan mencakup pengendalian suhu, kelembaban, aerasi, dan pH, serta pengadukan . Setelah proses pengomposan selesai dilakukan pemanenan dan pengeringan dengan cara diangin- angin.

  • Pemanfaatan Limbah Penyulingan Minyak NilamKompos

  • bahan pembuatan dupa dan obat nyamuk bakar

  • TERIMA KASIH