laporan sampling
TRANSCRIPT
LABORATORIUM UJI BAHANJURUSAN TEKNIK SIPIL
POLITEKNIK NEGERI BANDUNGJl. Gegerkalong Hilir Ds. Ciwaruga Kotak Pos 6468 BDCD Tlp. (022) 2013789, Ext.266
Bandung
Pokok : Pengujian Agregat No. Uji : 6Materi
:Tata CaraPengambilan Sampel Agregat (Sampling)
Halaman : 1
I. REFERENSI1. SNI 03-6889-2002: Tata cara pengambian contoh agregat
2. SNI 13-6717-2002: Tata cara penyiapan benda uji
3. AASHTO T.24898
II. TUJUAN1. Dapat menjelaskan prosedur pengambilan sampel agregat untuk
keperluan pengujian.
2. Dapat melakukan pengambilan sampel agregat untuk keperluan
pengujian, sesuai dengan prosedur atau tata cara yang digunakan.
III. DASAR TEORISampling secara umum diartikan sebagai pengambilan sampel yang
mewakili populasi. Hasil yang diperoleh dari pengujian untuk suatu sampel
yang relatif sedikit harus dapat mencerminkan/mewakili dari keseluruhan.
Kondisi agregat di lapangan, baik dari sumber asalnya, dapat berasal
dari alam atau buatan mempunyai ukuran dan bentuk yang mungkin
bervariasi. Sehingga memungkinkan sifatnya juga bervariasi. Oleh karena
itu perlu dilakukan pengambilan sampel baik di lapangan maupun di
laboratorium.
Nama Mahasiswa Kelompok Kelas Tanggal
Koreksi
Paraf Pembimbin
gNilai
Mudaafiul 2 KS-2A
LABORATORIUM UJI BAHANJURUSAN TEKNIK SIPIL
POLITEKNIK NEGERI BANDUNGJl. Gegerkalong Hilir Ds. Ciwaruga Kotak Pos 6468 BDCD Tlp. (022) 2013789, Ext.266
Bandung
Pokok : Pengujian Agregat No. Uji : 6Materi
:Tata CaraPengambilan Sampel Agregat (Sampling)
Halaman : 2
IV. PERALATAN DAN BAHAN1. Peralatan
A. Metode splitter
No. Nama Peralatan Gambar Keterangan
1. SplitterDigunakan untuk
memisahkan agregat
2. Cawan
Digunakan untuk
meletakkan agregat
yang sudah dipisahkan
3. SekopUntuk mengambil
agregat
4. Kuas
Untuk membersihkan
sisa-sisa agregat pada
cawan
B. Metode kuartering
No. Nama Peralatan Gambar Keterangan
1. Cawan
Untuk meletakkan
agregat yang akan
dipisahkan
2. SekopUntuk mengambil
agregat
3. Sendok spesi Untuk mengaduk
agregat dan membuat Nama
Mahasiswa Kelompok Kelas Tanggal Koreksi
Paraf Pembimbin
gNilai
Mudaafiul 2 KS-2A
LABORATORIUM UJI BAHANJURUSAN TEKNIK SIPIL
POLITEKNIK NEGERI BANDUNGJl. Gegerkalong Hilir Ds. Ciwaruga Kotak Pos 6468 BDCD Tlp. (022) 2013789, Ext.266
Bandung
Pokok : Pengujian Agregat No. Uji : 6Materi
:Tata CaraPengambilan Sampel Agregat (Sampling)
Halaman : 3
kerucut
4. Kuas
Untuk membersihkan
sisa-sisa agregat pada
cawan
2. Bahan
Contoh agregat yang diambil dari tempat penyimpanan. Agregat yang
diambil adalah agregat yang berada di tengah tumpukan agar didapatkan
kondisi asli agregat.
V. PROSEDUR PELAKSANAANA. Metode splitter
1) Siapkan spliter yang mempunyai ukuran lubang kira-kira 1,5 kali
ukuran butir agregat terbesar.
2) Tumpahkan contoh agregat kedalam spliter dengan kecepatan
tertentu sehingga terjadi aliran bebas melalui lubang persegi.
3) Simpan agregat yang telah terbagi dua.
4) Lakukan langkah 1-3 terhadap salah satu pembagian sampai
diperoleh jumlah benda uji yang direncanakan.
5) Masukkan semua bahan hasil pembagian yang telah diperoleh
kedalam wadah-wadah untuk setiap jenis pengujian.
B. Metode kuartering
1) Tumpahkan contoh pada sebuah cawan agak besar.
2) Aduk contoh agregat yag sudah terkumpul tersebut secara merata
dengan membalik-balikkannya menggunakan sekop.
3) Pada pembalikan yang terakhir bentuklah kerucut dengan
menempatkan satu sekop contoh penuh keatas sekopan sebelumnya.
Nama Mahasiswa Kelompok Kelas Tanggal
Koreksi
Paraf Pembimbin
gNilai
Mudaafiul 2 KS-2A
LABORATORIUM UJI BAHANJURUSAN TEKNIK SIPIL
POLITEKNIK NEGERI BANDUNGJl. Gegerkalong Hilir Ds. Ciwaruga Kotak Pos 6468 BDCD Tlp. (022) 2013789, Ext.266
Bandung
Pokok : Pengujian Agregat No. Uji : 6Materi
:Tata CaraPengambilan Sampel Agregat (Sampling)
Halaman : 4
4) Tekan puncak kerucut tersebut dengan sekop secara hati-hati,
sehingga terbentuk kerucut terpancung dengan ketebalan dan
diameter yang seragam. Usahakan diameter kerucut terpancung
tersebut kira-kira 4-8 kali ketebalannya.
5) Bagilah kerucut terpancung tersebut dengan sekop menjadi empat
bagian yang sama.
6) Ambil dua bagian yang bersilangan dengan sekop dan dengan kuas
sampai seluruh bahan terbawa.
VI. HASIL PENGUJIAN1. Agregat kasar seberat 10302 gr untuk analisa ayak agregat kasar standar
BS.
2. Agregat kasar seberat 10760,1 gr untuk analisa ayak agregat kasar
standar ASTM.
3. Agregat halus seberat 3748,6 gr untuk analisa ayak agregat halus standar
ASTM.
4. Agregat halus seberat 1613 gr untuk analisa ayak agregat halus standar
BS.
Nama Mahasiswa Kelompok Kelas Tanggal
Koreksi
Paraf Pembimbin
gNilai
Mudaafiul 2 KS-2A