laporan akhir teknik sampling

15
LAPORAN AKHIR PRAKTIKUM KIMIA LINGKUNGAN TEKNIK SAMPLING OLEH: NAMA : AUFA RAHMATIKA NO.BP : 121091003 KELOMPOK : VII (TUJUH) HARI/TANGGAL PRAKTIKUM : KAMIS/12 SEPTEMBER 2012 REKAN KERJA : 1. IQBAL MUSTOFA (1210941002) 2. AL FATHUL IHSAN (1210941006) 3. SITI HARIANI R (1210941007) 4. ANNISA MAULIDYA (1210942003) 5. YOSSY ELVITA W (1210942039) 6. NOVI YANTI (1210942041) ASISTEN: BENNY SETYAWAN LISTARI HUSNA FITRI

Upload: aufa-rahmatika-muswar

Post on 29-Nov-2015

282 views

Category:

Documents


13 download

TRANSCRIPT

Page 1: LAPORAN AKHIR Teknik Sampling

LAPORAN AKHIR

PRAKTIKUM KIMIA LINGKUNGAN

TEKNIK SAMPLING

OLEH:

NAMA : AUFA RAHMATIKA

NO.BP : 121091003

KELOMPOK : VII (TUJUH)

HARI/TANGGAL PRAKTIKUM : KAMIS/12 SEPTEMBER 2012

REKAN KERJA : 1. IQBAL MUSTOFA (1210941002)

2. AL FATHUL IHSAN (1210941006)

3. SITI HARIANI R (1210941007)

4. ANNISA MAULIDYA (1210942003)

5. YOSSY ELVITA W (1210942039)

6. NOVI YANTI (1210942041)

ASISTEN:

BENNY SETYAWAN

LISTARI HUSNA FITRI

LABORATORIUM AIR

JURUSAN TEKNIK LINGKUNGAN

FAKULTAS TEKNIK-UNIVERSITAS ANDALAS

PADANG

2013

Page 2: LAPORAN AKHIR Teknik Sampling

BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Tujuan Percobaan

Tujuan dari percobaan ini adalah untuk mengetahui cara melakukan teknik

sampling air yang benar dan sesuai aturan.

1.2 Metode Percobaan

Pada sampling air juga digunakan jenis-jenis sampling yaitu:

a. Pengambilan sampel sesaat (grab sample);

b. Pengambilan sesaat campuran (intergrated sample);

c. Pengambilan sampel campuran (composite sample).

1.3 Prinsip Percobaan

Pengambilan sampel dilakukan dengan jerigen berukuran 500 ml. Setelah penuh

tutup jerigen dan usahakan tidak ada gelembung udara didalam jerigen.

Page 3: LAPORAN AKHIR Teknik Sampling

BAB II

TINJAUAN PUSTAKA

2.1 kondisi Eksisting Wilayah Sampling

Pada percobaan teknik sampling ini praktikan mengambil air di selokan depan

laboratorium buangan padat Teknik Lingkungan UNAND di koordinat

00⁰54’,46,4” LS dan 100⁰27’,49,9” LT dengan elevasi 290 m. Pengambilan

sampel dilakukan pada hari Kamis, 12 September 2013 pada pukul 09.18 WIB. .

Kondisi cuaca pada saat itu cerah. Kondisi air pada saat pengambilan sampel

banyak minyak di permukaan dan air berwarna agak kecoklatan. Kondisi disekitar

selokan lumayan bersih karena tidak ada sampah plastik yang berserakan. Air

selokan yang kami ambil berasal dari pipa bekas air buangan domestik JTL.

2.2 Teori

Sampel adalah sebagian anggota dari populasi yag dipilih dengan menggunakan

prosedur tertentu sehingga di harapkan dapat mewakili populasinya. Banyaknya

anggota suatu sampel di sebut ukuran sampel, sedangkan suatu nilai yang

menggambarkan ciri sampel disebut statistik. Selain itu statistik juga berarti data

yang berupa angka hasil pencatatan atas suatu kejadian. (Sugiarto,2003).

Pengambilan sampel (sampling) adalah suatu proses yang dilakukan untuk

memilih dan mengambil sampel dari suatu populasi, sehingga dapat mewakili

bagi populasi tersebut. Pengambilan sampel merupakan pekerjaan yang tidak

mudah karena banyak faktor yang menentukan, salah satunya adalah terjadinya

perubahan kondisi dan situasi setmpat. Untuk melakukan pengumpulan data

dalam komunitas perlu dilakukan dengan teknik yang benar.

Pengambilan sampel dilakukan karena beberapa hal sebagai berikut:

1. Dapat menghemat biaya dan waktu;

2. Untuk sumber daya yang terbatas, pengambilan sampel dapat memperluas

cakupan studi;

3. Apabila proses riset bersifat destruktif, pengambilan sampel dapat menghemat

produk. Tujuan dilakukannya pengambilan sampel, baik dalam penelitian

maupun untuk pemantauan adalah memperoleh data yang representatif dalam

kaitannya dengan populasi yang menjadi sasaran observasi. Jika dilakukan

Page 4: LAPORAN AKHIR Teknik Sampling

sampling dengan metode yang tepat, analisis statistik dari sampel dapat

digunakan untuk menggeneralisasikan keseluruhan populasi. Metode sampling

banyak menggunakan teori probabilitas dan teori statistika.

Adapun tahapan sampling adalah (ferianita, Melati Fachrul.2003):

1. Mendefinisikan populasi yang hendak diamati;

2. Menentukan kerangka sampel, yakni kumpulan atau peristiwa yang mungkin;

3. Menentukan metode sampling yang tepat;

4. Melakukan pengambilan sampel (pengumpulan data);

5. Melakukan pengecekan ulang proses sampling.

Terdapat beragam teknik pengambilan sampel yang dapat diterapkan dan

peralatan yang di perlukan dalam suatu pengumpulan data pada komunitas

lingkungan alam. Namun, sebelum pelaksanaan pemilihan terhadap teknik

pengambilan sampel tertentu, terlebih dahulu perlu dilakukan pemeriksaan pada

beberapa kriteria berikut:

1. Populasi yang di tarik harus merupakan populasi terhingga;

2. Jenis dan tipe variabel populasi harus tertentu;

3. Sebarkan unsur dari populasi harus diketahui;

4. Kerangka dasar pengambilan sampel harus tersedia. (ferianita, Melati

Fachrul.2003).

Adapun 2 jenis teknik sampling, yaitu:

1. Probability sampling

Probability sampling adalah merupakan teknik pengambilan sampel yang

memberikan peluang yang sama bagi setiap unsur (anggota) populasi untuk

dipilih untuk menjadi anggota sampel. Teknik ini antara lain sebagai berikut:

1.1 Simple random sampling

Dikatakan simple (sederhana) karena pengmbilan sampel dilakukan secara

acak tanpa memperhatikan strata yang ada pada populasi itu. Cara demikian

dilakukan bila anggota populasi dianggap homogen.

1.2 Proportionate stratified random sampling

Teknik ini digunakan bila populasi mempunyai anggota / unsur yang tidak

homogen dan berstrata secara proposional.

1.3 Disproportionate stratified random sampling

Page 5: LAPORAN AKHIR Teknik Sampling

Teknik ini digunakan untuk menentukan jumlah sampel, bila populasi

berstrata tetapi kurang proposional.

1.4 Cluster sampling

Teknik sampel daerah digunakan untuk menentukan sampel bila objek yang

akan diteliti atau sumber data sangat luas, misal penduduk dari suatu Negara,

provinsi atau kabupaten. Untuk menentukan penduduk mana yang dijadikan

sumber data, maka pengambilan sampelnya didasarkan daerah populasi yang

telah ditentukan. Teknik sampling ini sering digunakan dua tahap, yaitu tahap

pertama menentukan sampel daerah, dan tahap berikutnya menentukan orang-

orang yang ada di daerah itu secara sampling juga.

2. Nonprobability sampling

Nonprobability sampling adalah teknik pengambilan sampel yang tidak

memberi peluang / kesempatan sama bagi setiap unsure atau anggota populasi

untuk dipilih menjadi sampel. Tekniknya antara lain sebagi berikut:

2.1 Sampling Sistematis

Sampling sistematis adalah teknik pengambilan sampel berdasarkan urutan

dari anggota populasi yang telah diberi nomor urut.

2.2 Sampling Kuota

Sampling kuota adalah teknik untuk menetukan sampel dari populasi yang

mempunyai ciri-ciri tertentu sampai jumlah (kuota) yang diinginkan. Bila pada

pengambilan sampel dilakukan secara kelompok maka pengambilan sampel

dibagi rata sampai jumlah (kuota) yang diinginkan.

2.3 Sampling Insidental

Sampling Insidental dalah teknik penentuan sampel berdasarkan kebetulan,

yaitu siapa saja yang secara kebetulan/incidental bertemu dengan peneliti

dapat digunakan sebagai sampel, bila dipandsang orang yang kebetulan

ditemui itu cocok sebagai sumber data.

2.4 Sampling Purposif

Sampling purposif adalah teknik penentuan sampel dengan pertimbangan

tertentu. Sampel ini lebih cocok untuk penelitian kualitatif, atau penelitian-

penelitian yang tidak melekukan generalisasi.

2.5 Sampling Jenuh

Page 6: LAPORAN AKHIR Teknik Sampling

Sampling jenuh adalah teknik penentuan sampel bila anggota populasi

digunakan sebagai sampel. Hal ini sering dilakukan bila jumlah populasi

relatif kecil, kurang dari 30 orang, atau penelitian yang ingin membuat

generalisasi dengan kesalahan yang sangat kecil. Istilah lain sampling jenuh

adalah sensus, dimana semua anggota populasi dijadikan sebagai sampel.

2.6 Snowball Sampling

Snowball sampling adalah teknik penentuan sampel yang mula-mula

jumlahnya kecil, kemudian membesar. Ibarat bola salju yang menggelinding

yang lama-lama menjadi besar. Dalam penetuan sampel pertama-tama dipilih

satu atau dua orang, tetapi karena dengan dua orang ini belum merasa lengkap

terhadap data yang diberikan, maka peneliti mencarai orang lain yang

dipandang lebih tahu dan dapat melengkapi data yang diberikan oleh dua

orang sebelumnya. Begitu seterusnya, sehingga jumlah sampel semakin

banyak.(Hadi,2005).

Page 7: LAPORAN AKHIR Teknik Sampling

BAB III

PROSEDUR PERCOBAAN

3.1 Alat

Alat yang digunakan dalam praktikum ini adalah:

1. Botol ukuran 500 ml;

2. GPS (Global Positioning System).

3.2 Bahan

Bahan yang digunakan adalah:

1. Air selokan

3.3 Cara kerja

Cara kerja praktikum ini adalah:

1. Botol disediakan sesuai dengan kebutuhan;

2. Pastikan sarung tangan telah digunakan sebelum sampling;

3. Keadaan air di amati dan titik sampling di tentukan;

4. Botol dimasukkan ke dalam titik sampling yang telah di tentukan. Kemudian

pastikan botol terendam dan terisi penuh.

5. Botol di tutup ketika masih dalam air. Plastik digunakan untuk melapisi

mulut botol agar tidak ada kemungkinan rembesan air

6. Ketika botol telah di angkat, amati dan pastikan tidak ada gelembung udara

dalam botol. Jika masih ada, ulangi sampling dari awal.

NB : Hal yang harus di perhatikan dalam sampling adalah ketika botol berada

dalam air, botol harus dalam keadaan miring dan berlawanan dengan arus air

(botol tidak boleh dalam keadaan tegak / 90 ° ¿.

Page 8: LAPORAN AKHIR Teknik Sampling

DAFTAR PUSTAKA

Ferinianita, Melati Fachrul. 2007. Metode Sampling Bioekologi. Jakarta : Bumi

Aksara.

Hadi, Anwar. 2005. Prinsip Pengelolaan Pengambilan Sampel Lingkungan.

Jakarta : Gramedia.

Sugiarto,dkk. 2003. Teknik sampling. Jakarta : Gramedia.

Page 9: LAPORAN AKHIR Teknik Sampling

DOKUMENTASI

Hari / Tanggal : Kamis / 12 September 2013

Waktu : 09.18 WIB

Lokasi : Selokan di depan laboratorium buangan padat

Teknik Lingkungan UNAND

Koordinat Titik Sampling : 00⁰54’,46,4” LS dan 100⁰27’,49,9” LT

Gambar 1 Gambar 2

Kondisi Eksisting Pengambilan Sampel

Gambar 3

Pengambilan Sampel

Page 10: LAPORAN AKHIR Teknik Sampling

BAB IV

PENUTUP

a. Kesimpulan

Hal yang harus diperhatikan dalam sampling adalah:

1. Penentuan titik sampling yang tepat (representatif);

2. Pengambilan sampel menggunakan jerigen dengan posisi miring (tidak 90°);

3. Mulut jerigen diposisikan berlawanan arah dengan arus air;

4. Jerigen sampel harus bebas dari gelembung udara.