laporan praktikum mesin peralatan pengolahan pangan

26
LAPORAN PRAKTIKUM MESIN PERALATAN PENGOLAHAN PANGAN (Mesin Pensortasi Warna: Black-Box) Oleh: Nama : Shayana Junita NPM : 240110120093 Hari, Tanggal Praktikum : Rabu, 4 Maret 2015 Waktu : 15.00-17.00 WIB Co.Ass : Dwi Rahayu Nilai: (Acc Asisten)

Upload: shayana-junita

Post on 15-Jan-2016

166 views

Category:

Documents


24 download

DESCRIPTION

laporan praktikum

TRANSCRIPT

Page 1: Laporan Praktikum Mesin Peralatan Pengolahan Pangan

LAPORAN PRAKTIKUM

MESIN PERALATAN PENGOLAHAN PANGAN

(Mesin Pensortasi Warna: Black-Box)

Oleh:

Nama : Shayana Junita

NPM : 240110120093

Hari, Tanggal Praktikum : Rabu, 4 Maret 2015

Waktu : 15.00-17.00 WIB

Co.Ass : Dwi Rahayu

LABORATORIUM PASCA PANEN DAN TEKNOLOGI PROSES

JURUSAN TEKNIK DAN MANAJEMEN INDUSTRI PERTANIAN

FAKULTAS TEKNOLOGI INDUSTRI PERTANIAN

UNIVERSITAS PADJADJARAN

2015

Nilai:

(Acc Asisten)

Page 2: Laporan Praktikum Mesin Peralatan Pengolahan Pangan

BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Pada proses sortasi dan grading, penentuan mutu hasil panen dapat ditentukan

dari berbagai aspek salah satunya warna. Warna merupakan sifat dari cahaya,

yang bisa diukur dalam intensitas maupun panjang gelombangnya. Warna suatu

bahan menjadi tampak jika cahaya dari benda yang disinari atau sumber iluminasi

mengenai permukaan objek. Perubahan warna pada bahan hasil pertanian biasa

terjadi selama proses pematangan, penyimpanan, dan prosessing. Warna juga

merupakan salah satu atribut kualitas yang penting untuk produk pangan.

Dalam bidang industri pangan, tindakan sortasi dan grading dapat

memberikan nilai lebih (harga yang lebih tinggi) untuk kualitas yang lebih baik

terhadap bahan hasil pertanian salah satunya jus buah. Untuk meningkatkan

kualitas jus buah perlu dilakukan sortasi warna. Sortasi warna ini berarti

pemisahan bahan pangan berdasarkan standar warnanya. Standar yang digunakan

untuk pemilihan (kriteria) dari masing-masing kualitas tergantung dari permintaan

pasar. Oleh karena itu, praktikum ini harus dilakukan agar praktikan dapat

menganalisis pengukuran karakteristik optik dalam proses grading bahan hasil

pertanian dengan menggunakan mesin pensortasi warna yaitu black box.

1.2 Tujuan

1.2.1 Tujuan Instruksional Umum (TIU)

Mahasiswa dapat menganalisis dan menerapkan proses grading dengan mesin

black-box.

1.2.2 Tujuan Instruksional Khusus (TIK)

Mahasiswa dapat menganalisis warna dan menerapkan pengukuran

karakteristik optik L*, a*, b*, C, dan H dalam grading hasil pertanian dengan

black-box.

Page 3: Laporan Praktikum Mesin Peralatan Pengolahan Pangan

BAB II

TINJAUAN PUSTAKA

2.1 Sortasi

Sortasi adalah pemisahan komoditas yang layak pasar (marketable) dengan

yang tidak layak pasar, terutama yang cacat dan terkena hama atau penyakit agar

tidak menular pada yang sehat. Ada dua macam proses sortasi, yaitu sortasi basah

dan sortasi kering. Sortasi basah dilakukan pada saat bahan masih segar. Proses

ini untuk memisahkan kotoran-kotoran atau bahan-bahan asing lainnya dari bahan

simplisia. Misalnya dari simplisia yang dibuat dari akar tanaman obat, maka

bahan-bahan asing seperti tanah, kerikil, rumput, batang, daun akar yang telah

rusak, serta pengotor lainnya harus dibuang.

Tujuan dari sortasi antara lain:

1. Untuk memperoleh simplisia yang dikehendaki, baik kemurnian maupun

kebersihannya (Widyastuti, 1997).

2. Memilih dan memisahkan simplisia yang baik dan tidak cacat.

3. Memisahkan bahan yang masih baik dengan bahan yang rusak akibat

kesalahan panen atau serangan patogen, serta kotoran berupa bahan asing

yang mencemari tanaman.

2.2 Grading

Grading adalah kegiatan pemilahan bahan hasil pertanian berdasarkan klas

kualitasnya. Biasanya dibagi ke dalam kelas 1, kelas 2, kelas 3 dan seterusnya,

atau kelas A, kelas B, kelas C dan seterusnya. Pada beberapa komoditas ada kelas

supernya. Tujuan dari tindakan grading ini adalah untuk memberikan nilai lebih

(harga yang lebih tinggi) untuk kualitas yang lebih baik. Standar yang digunakan

untuk pemilihan (kriteria) dari masing-masing kualitas tergantung dari permintaan

pasar. Standarisasi adalah ketentuan mengenai kualitas atau kondisi komoditas

berikut kemasannya yang dibuat untuk kelancaran tataniaga atau pemasaran.

Standarisasi pada dasarnya dibuat atas persetujuan antara konsumen dan

produsen. Dapat mencakup kelompok tertentu atau wilayah atau negara daerah

pemasaran tertentu.

Page 4: Laporan Praktikum Mesin Peralatan Pengolahan Pangan

Pada proses grading, penentuan mutu hasil panen biasanya didasarkan pada

kebersihan produk, aspek kesehatan, ukuran, bobot, warna, bentuk, kematangan,

kesegaran, ada atau tidak adanya serangan atau kerusakan oleh penyakit, adanya

kerusakan oleh serangga, dan luka atau lecet oleh faktor mekanis. Pada usaha

budidaya tanaman, penyortiran produk hasil panenan dilakukan secara manual,

yaitu menggunakan tangan. Sedangkan grading dapat dilakukan secara manual

atau menggunakan mesin penyortir. Grading secara manual memerlukan tenaga

yang terampil dan terlatih, dan bila hasil panen dalam jumlah besar akan

memerlukan lebih banyak tenaga kerja.

2.3 Warna

Warna adalah salah satu atribut kualitas yang penting untuk produk pangan.

Perubahan warna biasa terjadi selama proses pematangan, penyimpanan, dan

prosessing. Warna merupakan sifat dari cahaya, yang bisa diukur dalam intensitas

maupun panjang gelombangnya. Warna suatu bahan menjadi tampak jika cahaya

dari benda yang disinari atau sumber iluminasi mengenai permukaan objek. Selain

melibatkan komponen fisik dan fisiologis, daya terima konsumen juga ditentukan

dari warna, bahkan kerusakan fisik dapat dilihat dengan adanya perubahan warna.

Pensortasi warna ini berarti pemisahan bahan pangan berdasarkan standar

warnanya.

Warna dapat diukur dengan menggunakan alat kolorimeter, spektrofometer,

kromameter, dan alat pengukur warna lainnya. Prinsip kerja dari kromameter

adalah pengukuran perbedaan warna melalui pantulan cahaya oleh permukaan

sampel. Lampu getar di dalam kromameter akan memancarkan nilai xenon dan

menghasilkan penyebaran dan penerangan cahaya yang merata pada permukaan

sampel. Prinsip kerjanya adalah membaca notasi hunter pada alat kromameter yng

terdri dari nilai L*, a*, b*. Pada umumnya sistem output dari hasil pengukuran

yang keluar terdiri dari tiga buah output yaitu sistem warna CIE, sistem warna

Hunter Lab, dan sistem warna CIELAB. Pada sistem warna CIELAB notasi L*

menyatakan kecerahan, jika L* = 100 maka terang dan jika L* = 0 maka gelap.

Notasi a* menunjukkan perbedaan antara hijau (- a*) dan merah (+ a*). Notasi b*

menunjukkan perbedaan antara biru (- b*) dan kuning (+ b*).

Page 5: Laporan Praktikum Mesin Peralatan Pengolahan Pangan

Tabel Nilai HUE dan Daerah Kisaran Warna Kromatis

Nilai HUE Daerah Kisaran Warna Kromatis342 – 18 Red Purple (RP)18 – 54 Red (R)54 – 90 Yellow Red (YR)90 – 126 Yellow (Y)126 – 162 Yellow Green (YG)162 – 198 Green (G)198 – 234 Blue Green (BG)234 – 270 Blue (B)270 – 306 Blue Purple (BP)306 – 342 Purple (P)

Sumber: Hutchings (1999)

2.4 Qualiti Kontrol

Kontrol kualitas, atau Quality Control, adalah proses dimana entitas meninjau

kualitas semua faktor yang terlibat dalam produksi. Pendekatan ini menempatkan

penekanan pada tiga aspek :

1. Unsur seperti kontrol, manajemen pekerjaan, proses yang telah ditentukan

dan dikelola dengan baik, kinerja dan kriteria integritas, dan identifikasi

catatan.

2. Kompetensi, seperti pengetahuan, keterampilan, pengalaman, dan

kualifikasi.

3. Elemen lunak, seperti personil integritas , kepercayaan , budaya organisasi,

motivasi , semangat tim , dan hubungan kualitas.

Kontrol meliputi produk inspeksi , di mana setiap produk diperiksa secara

visual, dan sering menggunakan mikroskop stereo untuk detail halus sebelum

produk dijual ke pasar eksternal. Kontrol kualitas menekankan pengujian produk

untuk mengungkap cacat dan pelaporan kepada manajemen yang membuat

keputusan untuk mengizinkan atau menolak pelepasan produk, sedangkan jaminan

kualitas mencoba untuk meningkatkan dan menstabilkan produksi (dan proses

yang terkait) untuk menghindari, atau paling tidak meminimalkan, masalah yang

menyebabkan cacat di tempat pertama.

Page 6: Laporan Praktikum Mesin Peralatan Pengolahan Pangan

BAB III

METODOLOGI PENGAMATAN DAN PENGUKURAN

3.1 Alat dan Bahan

3.1.1 Alat

1. Alat tulis

2. Cawan gelas

3. Gelas ukur

4. Kalkulator

5. Modul praktikum

6. Mesin Blackbox

7. Wadah sampel

3.1.2 Bahan

1. Jus mangga

2. Jus jambu

3. Jus sirsak

4. Kertas hitam

5. Kertas putih

6. Tisu

3.2 Prosedur Praktikum

1. Menghubungkan kamera dengan black box dan monitor display pada

posisi yang benar.

2. Mengukur sampel jus sebanyak 10 ml dengan menggunakan gelas ukur.

3. Meletakkan sampel jus yang sudah diukur kedalam cawan gelas.

4. Memasukkan cawan gelas berisi sampel jus kedalam mesin pensortasi

black box.

5. Mengukur karakteristik warna L*, a*, dan b* sebanyak dua kali

pengukuran untuk mendapatkan nilai rata-rata nya dengan menggunakan

software khusus untuk pensortasi warna.

Page 7: Laporan Praktikum Mesin Peralatan Pengolahan Pangan

6. Mengukur karakteristik warna L*, a*, dan b* untuk kertas putih dan kertas

hitam.

7. Menghitung nilai C dan H untuk masing-masing sampel jus dengan

menggunakan rumus yang terdapat didalam modul praktikum.

8. Membuat grafik untuk L* dengan sample jus, a* dengan sampel jus, b*

dengan sampel jus, dan L* + a* + b*.

Page 8: Laporan Praktikum Mesin Peralatan Pengolahan Pangan

BAB IV

HASIL PERCOBAAN

4.1 Hasil Percobaan

Tabel 4.1.1 Pengukuran Warna

Sampel Ulangan Pengukuran Teoritis

L* a* b* H Gambar C H

Jus Mangga(100%)

1

93.599-

5.60050.949 8.965 Yellow

51.2558 96.2724

293.699 -5.883 51.901 8.976 Yellow

52.2333 96.467

Rata-Rata

93.649-

5.741551.425 8.9709 Yellow 51.7445 96.3706

JusJambu (100%)

193.814

3.797 12.991 8.935 Yellow red13.5345 73.7075

293.935

3.584 13.080 8.938 Yellow red13.5621 74.6767

Rata-Rata

93.8745 3.6905 13.0355 8.9365Yellow

red13.5478 74.1926

JusSirsak(100%)

199.789 -0.180 0.491 8.919 Yellow

0.5229 110.1328

299.795 -0.174 0.476 8.911 Yellow

0.5068 110.0796

Rata-Rata

99.792 -0.177 0.4835 8.915 Yellow 0.5148 90.6636

Jus Mangga + Jus Jambu (50%

+50%)

183.7965 -1.349 15.282 4.589 Yellow

15.3414 95.212

293.716 -1.402 29.675 8.955 Yellow

29.7081 92.7049

Rata-Rata

88.7965 1.375 22.4785 6.772 Yellow22.5205

93.5016

Jus Jambu + Jus Sirsak (50%+50%)

199.074 -2.588 8.719 8.940 Yellow

9.0949 106.532

298.785 -2.331 9.111 8.953 Yellow

9.4044 104.3509

Rata-Rata

98.9295-

2.45958.915 8.9465 Yellow 9.2480 105.423

Jus Mangga + Jus Sirsak (50%+50%)

198.543 -9.294 30.626 8.845 Yellow

32.0051 106.881

298.560 -9.179 30.149 8.847

Yellow green 31.503 163.0668

Rata-Rata

98.5515-

9.236530.3875 8.846

Yellow green

31.7602163.093

Kertas Putih 1 96.187 -0.420 -0.181 1.946 Red

Page 9: Laporan Praktikum Mesin Peralatan Pengolahan Pangan

0.4573 23.3137

294.52 -0.523 -0.272 2.035 Red

0.5895 27.4778

Rata-Rata

95.3535-

0.4715-0.2265 1.9905 Red 0.5230 25.658

Sumber: Hasil Pengukuran

4.2 Perhitungan

a. Jus Mangga (100%)

C1=¿¿

¿ [(−5.600)2+(50.949)2]12

= 51.2558

C2=¿¿

¿ [(−5.883)2+(51.901)2]12

= 52.2333

H 1=tan−1( b¿

a¿ ¿)¿

¿ tan−1( 50.949−5.600

¿)¿

¿96.2724

H 2=tan−1( b¿

a¿ ¿)¿

¿ tan−1( 51.901−5.883

¿)¿

¿96.467

b. Jus Jambu (100%)

C1=¿¿

¿ [(3.797)2+(12.991)2]12

= 13.5345

C2=¿¿

¿ [(3.584)2+(13.080)2]12

= 13.561

H 1=tan−1( b¿

a¿ ¿)¿

¿ tan−1( 12.9913.797

¿)¿

¿73.7075

H 2=tan−1( b¿

a¿ ¿)¿

¿ tan−1( 13.0803.584

¿)¿

¿74.6767

c. Jus Sirsak (100%)

C1=¿¿

¿ [−0.180¿¿¿2+(0.491)2]12

= 0.5229

C2=¿¿

¿ [(−0.174)2+(0.476)2]12

= 0.5229

H 1=tan−1( b¿

a¿ ¿)¿ ¿ tan−1( 0.491−0.180

¿)¿

¿−110.13280

Page 10: Laporan Praktikum Mesin Peralatan Pengolahan Pangan

H 2=tan−1( b¿

a¿ ¿)¿ ¿ tan−1( 0.476−0.174

¿)¿

¿−110.07960

d. Jus Mangga + Jus Jambu (50% + 50%)

C1=¿¿

¿ [−1.349¿¿¿2+(15.282)2]12

= 15.3414

C2=¿¿

¿ [(−1.402)2+(29.675)2]12

= 29.7081

H 1=tan−1( b¿

a¿ ¿)¿

¿ tan−1( 15.282−1.349

¿)¿

¿95.2120

H 2=tan−1( b¿

a¿ ¿)¿

¿ tan−1( 29.675−1.402

¿)¿

¿92.70490

e. Jus Jambu + Jus Sirsak (50% + 50%)

C1=¿¿

¿ [(−2.588)2+(8.719)2]12

= 9.0949

C2=¿¿

¿ [(−2.331)2+(9.111)2]12

= 9.4044

H 1=tan−1( b¿

a¿ ¿)¿

¿ tan−1( 8.719−2.588

¿)¿

¿106.5320

H 2=tan−1( b¿

a¿ ¿)¿

¿ tan−1( 33,454−9,867

¿)¿

¿104.3509

f. Jus Mangga + Jeruk Sirsak (50% + 50%)

C1=¿¿

¿ [(−9.294)2+(30.626)2]12

= 32.0051

C2=¿¿

¿ [(−9.179)2+(30.149)2]12

= 31.5153

H 1=tan−1( b¿

a¿ ¿)¿

¿ tan−1( 30.626−9.294

¿)¿

¿106.8810

H 2=tan−1( b¿

a¿ ¿)¿

¿ tan−1( 30.149−9.179

¿)¿

¿163.0930

Page 11: Laporan Praktikum Mesin Peralatan Pengolahan Pangan

g. Kertas Putih

C1=¿¿

¿ [(−0.420)2+(−0.181)2]12

= 0.4573

C2=¿¿

¿ [(−0 .523)2+(−0 .272)2]12

= 0.5895

H 1=tan−1( b¿

a¿ ¿)¿

¿ tan−1(−0.420−0 ,181

¿)¿

¿23.31370

H 2=tan−1( b¿

a¿ ¿)¿

¿ tan−1(−0.272−0 523

¿)¿

¿27.47780

4.3 Kisaran warna kromatis (sampel)

Tabel 4.3.1 Nilai HUE dan Daerah Kisaran Warna Kromatisitas

SampelNilai HUE Daerah kisaran warna kromositas

Pengukuran Teoritis Pengukuran Teoritis

Jus mangga 8.709 96.3706 Red purple (RP) Yellow

Jus jambu 8.938 74.1926 Red purple (RP) Yellow red

Jus sirsak 8.915 90.6636 Red purple (RP) Yellow

Jus mangga +

jus jambu6.772 93.5016 Red purple (RP) Yellow

Jus mangga +

jus sirsak8.940 105.423 Red purple (RP) Yellow

Jus jambu +

jus sirsak8.846 163.093 Red purple (RP) Yellow green

Kertas putih 1.9905 25.658 Red (R) Red (R)

Page 12: Laporan Praktikum Mesin Peralatan Pengolahan Pangan

4.4 Grafik

Jus Man

gga

Jus S

irsak

Jus J

ambu +

Sirsak

Kertas

Putih-200

20406080

100

Grafik Perbandingan L * a * b *

Series1

Sampel

L* a

* b*

Grafik 1. Diagram Batang Nilai L* a* b* Terhadap Sampel Jus

mangga jambu sirsak mangga + jambu

jambu + sirsak

mangga + sirsak

kertas putih

828486889092949698

100

Grafik Perbandingan L *

Series1

Grafik 2. Diagram Batang Nilai L* Terhadap Sampel Jus

Page 13: Laporan Praktikum Mesin Peralatan Pengolahan Pangan

Grafik 3. Diagram Batang Nilai a* Terhadap Sampel Jus

mangga jambu sirsak mangga + jambu

jambu + sirsak

mangga + sirsak

kertas putih-10

0

10

20

30

40

50

60

Grafik Perbandingan b*

Grafik Perbandingan b*

Grafik 4. Diagram Nilai b* Terhadap Sampel Jus

mangga jambu sirsak mangga + jambu

jambu + sirsak

mangga + sirsak

kertas putih

-10

-8

-6

-4

-2

0

2

4

Grafik Perbandingan a*

Grafik Perbandingan a*

Page 14: Laporan Praktikum Mesin Peralatan Pengolahan Pangan

BAB V

PEMBAHASAN

Pada praktikum mesin dan peralatan pengolahan pangan yang pertama ini

mengenai mesin pensortasi warna black box. Pensortasi warna ini mesin black box

ini merupakan pemisahan bahan pangan berdasarkan standar warnanya. Pada

praktikum kali ini digunakan sebanyak tujuh buah sampel jus yaitu jus mangga,

jus jambu, jus sirsak, jus mangga + jus sirsak, jus mangga + jus jambu, dan jus

jambu + jus sirsak, serta kertas putih. Ketujuh sampel tersebut akan diukur nilai

karakteristik warna L*, a*, b*, C, dan H nya sebanyak dua kali pengukuran dan

kemudian menghitung nilai rata-rata nya dengan cara dimasukkan ke dalam black

box yang sudah disambungkan dengan kamera dan monitor display yang

didalamnya sudah terdapat software khusus untuk pensortasi warna. Setelah

diperoleh nilai C dan H dari hasil pengukuran dilakukan perhitungan pula

terhadap nilai C dan H dengan menggunakan rumus (teoritis). Kemudian hasil C

dan H dari hasil pengukuran dan perhitungan tersebut akan di bandingkan.

Berdasarkan pengukuran tersebut diperoleh hasil untuk jus mangga rata-rata

L* adalah 93.649, nilai rata-rata a* sebesar -5.7415, sedangkan nilai rata-rata b*

sebesar 51.425. Untuk nilai teoritis yaitu nilai C dan H yaitu rata-rata C sebesar

51.7445 dan rata-rata H sebesar 96.37060. Sedangkan untuk nilai rata-rata H

pengukuran adalah 8.97090. Untuk jus jambu rata-rata L* adalah 93.8745, rata-

rata a* 3.6905, rata-rata b* 13.0355, rata-rata H pengukuran 8.93650, rata-rata C

teoritis 13.5478, dan rata-rata H teoritis adalah 74.19260. Untuk jus sirsak rata-rata

L* adalah 99.792, rata-rata a* --0.177, rata-rata b* 0.4835, rata-rata H pengukuran

8.9150, rata-rata C teoritis 0.5148, dan rata-rata H teoritis adalah 90.66360. Untuk

jus mangga + jus jambu rata-rata L* adalah 88.7965, rata-rata a* 1.375, rata-rata

b* 22.4785, rata-rata H pengukuran 6.7720, rata-rata C teoritis 22.5205, dan rata-

rata H teoritis adalah 93.50160. Untuk jus jambu + jus sirsak rata-rata L* adalah

98,560, rata-rata a* -2.4595, rata-rata b* 8.915, rata-rata H pengukuran 8.9150,

rata-rata C teoritis 9.2480, dan rata-rata H teoritis adalah 105.4230. Untuk jus

manga + jus sirsak rata-rata L* adalah 98,5515, rata-rata a* -9.2365, rata-rata b*

30.3875, rata-rata H pengukuran 8.8460, rata-rata C teoritis 31.7602, dan rata-rata

Page 15: Laporan Praktikum Mesin Peralatan Pengolahan Pangan

H teoritis adalah 163.0930. Sampel terakhir adalah kertas putih dengan nilai rata-

rata L* adalah 95.3535, rata-rata a* -0.4715, rata-rata b* -0.2265, rata-rata H

pengukuran 1.99050, rata-rata C teoritis 0.5230, dan rata-rata H teoritis adalah

25.6580.

Berdasarkan hasil yang diperoleh dapat disimpulkan bahwa terdapat

perbedaan yang cukup jauh antara nilai H pengukuran dengan nilai H teoritis

untuk semua sampel. Pada sampel jus mangga nilai H pengukuran berada pada

daerah kisaran warna kromatis red purple (RP), sedangkan nilai H teoritis berada

pada daerah kisaran warna kromatis yellow (Y). Pada jus jambu nilai H

pengukuran berada pada daerah kisaran warna kromatis red purple (RP),

sedangkan nilai H teoritis berada pada daerah kisaran warna kromatis yellow red

(YR). Pada jus sirsak nilai H pengukuran berada pada daerah kisaran warna

kromatis red purple (RP), sedangkan nilai H teoritis berada pada daerah kisaran

warna kromatis yellow (Y). Pada jus mangga + jus jambu nilai H pengukuran

berada pada daerah kisaran warna kromatis red purple (RP), sedangkan nilai H

teoritis berada pada daerah kisaran warna kromatis yellow (Y). Pada jus jambu +

jus sirsak nilai H pengukuran berada pada daerah kisaran warna kromatis red

purple (RP), sedangkan nilai H teoritis berada pada daerah kisaran warna kromatis

yellow (Y). Pada jus mangga + jus sirsak nilai H pengukuran berada pada daerah

kisaran warna kromatis red purple (RP), sedangkan nilai H teoritis berada pada

daerah kisaran warna kromatis yellow green (YG). Pada kertas putih nilai H

pengukuran berada pada daerah kisaran warna kromatis red purple (RP),

sedangkan nilai H teoritis berada pada daerah kisaran warna kromatis red (R).

Dengan demikian jika dilihat dari daerah kisaran warna kromatisnya, warna

dominan yang terdapat pada jus buah adalah yellow red (YR) jika dilihat dari

spesifikasi data pada saat pengukuran. Sedangkan jika dibandingkan dengan hasil

perhitungan secara teoritis jus buah mempunyai warna yang dominan yaitu yellow

(Y). Kualitas jus pada saat pengukuran dengan warna kromatis yellow red dapat

dikatakan baik karena warna pada jusnya pas tidak cenderung merah atau

cenderung kuning. Jus dengan warna ini banyak disukai konsumen karena

warnanya normal sehingga konsumen tidak takut untuk membeli dan

mengkonsumsi jus tersebut.

Page 16: Laporan Praktikum Mesin Peralatan Pengolahan Pangan

BAB VI

KESIMPULAN DAN SARAN

6.1 Kesimpulan

1. Pensortasi warna adalah pemisahan bahan pangan berdasarkan standar

warnanya.

2. Terdapat perbedaan yang cukup jauh antara niali C dan H pengukuran

dengan nilai C dan H teoritis untuk semua sampel.

3. Daerah kisaran warna kromatisnya yang terdapat pada semua sampel jus

buah berdasarkan perhitungan rata-rata adalah yellow (Y).

4. Daerah kisaran warna kromatisnya yang terdapat pada semua sampel jus

buah berdasarkan pengukuran adalah red purple (RP).

5. Daerah kisaran warna kromatisnya yang terdapat pada kertas putih

berdasarkan perhitungan adalah red (R).

6. Kualitas jus dengan warna kromatis yellow red (YR) dapat dikatakan baik

karena warna pada jusnya pas tidak cenderung merah atau cenderung

kuning.

7. Jus dengan warna kromatis yellow red (YR) banyak disukai konsumen

karena warnanya normal sehingga konsumen tidak takut untuk membeli

dan mengkonsumsi jus tersebut.

6.2 Saran

Saran yang dapat diberikan untuk praktikum ini adalah sebagai berikut:

1. Sebelum malakukan praktikum, sebaiknya praktikan memahami konsep

dasar dan prosedur kegiatan praktikum yang sudah tertera di dalam modul

praktikum.

2. Peralatan praktikum sebaiknya diperbanyak agar semua kelompok

praktikum tidak harus bergiliran saat akan melakukan praktikum sehingga

waktunya lebih efektif.

Page 17: Laporan Praktikum Mesin Peralatan Pengolahan Pangan

DAFTAR PUSTAKA

Hana. 2012. Ishikawa Diagram For Quality Control. Available at: http://hana. blog.unair.ac.id/files/2012/06/presentasi-11-ishikawa-diagram.pdf (diakses pada Senin, 11 Maret 2014 pukul 22.00 WIB).

Henderson, MS. and RL. Perry. 1976. Agricultural Process Engineering. The AVI Publishing Company, Inc. Westport, Connecticut.

Hutchings, Jhon B. 1999. Food Color and Appearance Second Edition. Gaithersburg: Aspen Publisher Inc. London.

Sahay, KM. and KK. Singh.1994. Unit Operations of Agricultural Processing. Vikas Publishing House PVT LTD, New Delhi.

Widyastuti, Yuli. 1997. Penanganan Hasil Panen Tanman Obat Komersial. Trubus Agriwidya: Semarang.

Widyasanti, Asri S.T.P.,M.Eng. 2014. Penuntuk Praktikum Mesin Peralatan Pengolahan Pangan. FTIP. Universitas Padjadjaran.

Page 18: Laporan Praktikum Mesin Peralatan Pengolahan Pangan

LAMPIRAN

Gambar 1. Mesin Pensortasi Warna Black Box