laporan praktikum iii sensorik dan motorik.doc

22
LAPORAN PRAKTIKUM III SENSORIK DAN MOTORIK LAILATUL MUFARIDA 115090107111006 PJ : DINIA RIZQI D. LABORATORIUM FISIOLOGI TUMBUHAN DAN MIKROTEKNIK JURUSAN BIOLOGI FAKULTAS MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM

Upload: lailatul-mufarida

Post on 29-Nov-2015

211 views

Category:

Documents


28 download

DESCRIPTION

laporan anatomi fisiologi hewan

TRANSCRIPT

Page 1: LAPORAN PRAKTIKUM III  SENSORIK DAN MOTORIK.doc

LAPORAN PRAKTIKUM III

SENSORIK DAN MOTORIK

LAILATUL MUFARIDA

115090107111006

PJ : DINIA RIZQI D.

LABORATORIUM FISIOLOGI TUMBUHAN DAN MIKROTEKNIK

JURUSAN BIOLOGI

FAKULTAS MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM

UNIVERSITAS BRAWIJAYA

2012

Page 2: LAPORAN PRAKTIKUM III  SENSORIK DAN MOTORIK.doc

KATA PENGANTAR

Puju syukur kehadirat Allah SWT, karena dengan rahmat dan karunianya penulis diberi kesempatan untuk menyelesaikan laporan ini. Tidak lupa penulis mengucapkan terima kasih kepada Assisten Praktikum dan teman-teman yang telah rela menjadi probandus, sehingga parktikum “Sensorik dan Motorik” dapat terlaksana dengan baik. Dengan adanya jasa para probandus disini, yakni probandus ♀ kurus adalah yessi yang diasisteni oleh desak, probandus ♀ gemuk adalah eka putri yang diasisteni oleh kurnia dwi, probandus ♂ gemuk adalah fendi yang diasisteni oleh clara, probandus mata normal adalah rulik yang diasisteni oleh nanda, probandus mata minus adalah ririn yang diasisteni oleh ayu dan terakhir adalah probandus mata silindris adalah putri indi yang diasisteni oleh maulina. Probandus-probandus tersebut akan memudahkan pratikan yang lain dalam melakukan pratikum, karena dari hasil yang bervariasi antara masing-masing probandus akan diolah dan dapat dicari penyebab perbedaan tersebut dan alasan-alasan lain yang mendukung.

Penulis menyadari bahwa dalam penulisan laporan ini masih banyak kekurangan, oleh sebab itu penulis sangat mengharapkan kritik dan saran yang membangun. Dan semoga dengan selesainya laporan ini dapat bermanfaat bagi pembaca dan teman-teman.

Malang, Oktober 2012

Penulis

Page 3: LAPORAN PRAKTIKUM III  SENSORIK DAN MOTORIK.doc

BAB IHASIL DAN PEMBAHASAN

1.1. Analisa Prosedur

Pada uji persepsi dua titik sentuh alat yang digunakan adalah pencil. Uji ini dilakukan pada telapak tangan, lengan, betis, dan punggung dan menggunakan 3 jenis jasa probandus yaitu laki-laki gemuk, perempuan gemuk dan perempuan kurus. Pensil tersebut ditekan pada permukaan kulit dengan pada saat bersamaan. Kemudian dirasakanapakah merasakan dua atau satu titik dengan jarak antar titik sentuh berbeda-beda. Lalu digunakan jarak antar titik sentuh 0,5 ; 1,5 dan 10. Setelah itu dicatat hasilnya.

Pada uji reaction test jenis probandus yang digunakan yaitu Perempuan dengan kondisi mata normal, perempuan kondisi mata minus dan perempuan kondisi mata silindris. Alat yang digunakan yaitu satu set alat reaction test. Langkah pertama yang dilakukan yaitu alat reaction test tersebut dihidupkan. Kemudian ditampilkan salah satu warna lampu yang muncul dari warna (merah,kuning dan hijau). Selanjutnya probandus menekan tombol sesuai dengan lampu yang menyala. Selanjutnya dicatat waktu yang tertera pada alat.

Pada knee jerk jenis probandus yang digunakan yaitu laki-laki gemuk, perempuan gemuk dan perempuan kurus. Alat yang digunakan adalah botol jam. Langkah yang dilakukan yaitu probandus duduk dengan kaki menggantung. Kemudian lutut dipukul dengan botol jam dan dicatat responnya. Menurut Sudarsono (2004), fungsi Tes Knee Jerk yaitu untuk mengetahui mekanisme gerak refleks. Tes ini dilakukan dengan mengetuk bagian bawah lutut yang menyebabkan sentakan tiba-tiba dari betis bawah.

Page 4: LAPORAN PRAKTIKUM III  SENSORIK DAN MOTORIK.doc

1.2. Analisa Hasil

1.2.1. Uji Persepsi 2 Titik Sentuh

Salah satu panca indara adalah indra peraba, dimana organ yang berperan adalah kulit. Kulit tersebut memiliki saraf-saraf sensorik dan motorik, serta serabut-serabut raba lainnya, yang menghantarkan rasa, suhu dan nyeri yang bersinops pada neuron. Organ reseptor raba (kulit) beradaptasi dengan cepat yang merupakan hasil respon rangsang oleh saraf, yang banyak terdapat pada kulit jari-jari dan bibir, telapak tangan, tetapi jarang pada kulit tubuh (Silvia,2001).

Rasa sentuhan yang disebabkan oleh rangsangan pada ujung saraf di dalam kulit berbeda-beda. Hal tersebut berdasarkan kadarnya atau ukuranya menurut ujung saraf yang dirangsang. Rasa panas, dingin dan sakit merupakan perasaan yang berlainan yang diatur oleh saraf berdasakan rangsang yang diterimanya. Perasaan yang disebabkan tekanan yang dalam dan perasaan yang membuat seorang dapat menentukan dan menilai berat suatu benda. Hal ini dapat muncul pada struktur yang lebih dalam, misalnya pada otot dan sendi (Tortora,2006).

Data yang diperoleh dari hasil pengujian persepsi 2 titik sentuh dari berbagi probandus adalah sebagai berikut:

Titik sentuh

♀ kurus ♀ gemuk ♂ gemuk0,5 1 5 10 0,5 1 5 10 0,5 1 5 10

Telapak tangan

1 1 2 2 1 1 2 2 1 1 2 2

Lengan 1 1 1 1 1 1 1 2 1 1 2 2Betis 1 1 1 1 1 1 1 1 2 2 2 2Punggung 1 1 2 2 1 1 1 1 1 2 2 2

Gambar 1. Tabel data uji persepsi 2 titik sentuh

Data yang diperoleh dari pengujian persepsi 2 titik sentuh dari probandus yang berbeda latar belakangnya menunjukkan adanya perbedaan hasil. Probandus ♀ kurus dan ♀ gemuk merasakan satu titik sentuh pada jarak terdekat yaitu jarak 0,5 cm dan 1 cm. Pada jarak 0,5 cm dan 1cm pada probandus laki-laki

Page 5: LAPORAN PRAKTIKUM III  SENSORIK DAN MOTORIK.doc

tidak sama dengan probandus perempuan yakni memiliki 1 titik sentuh kecuali pada betis dan punggung. Pada jarak 5cm dan 10 cm laki-laki gemuk memiliki dua titik sentuh pada semua bagian uji, sedangkan lainnya ada yang merasakan satu titik pada satu bagian kecuali pada probandus ♀ kurus memiliki 2 titik sentuh pada telapak tangan dan punggung dan probandus ♀ gemuk memiliki dua titik sentuh pada telapak tangan dan lengan.

Persepsi merupakan proses mulai dari diterimanya suatu rangsangan (penginderaan=sensation) yang meliputi objek, kualitas, hubungan antargejala, maupun peristiwa. Selain itu, bisa dikatakan sebagai interpretasi terhadap rangsangan-rangsangan tersebut sampai rangsangan itu disadari dan dimengerti. Oleh karena itu persepsi biasa dikatakan sebagai interpretasi/penafsiran dari pengalaman (the interpretation of experience). Persepsi terjadi sesudah penginderaan, dimana bisa dilakukan oleh panca indra (perasa, penglihatan, peraba, pengecap dan pendengaran) (Guyton,1994).

Saraf yang bekerja atau berperan dalam sistem perabaa yaitu saraf mediana yang mempersarafi ibu jari, percabangan peroneal komunis yang mempersarafi jempol kaki, saraf torakal yang mempersarafi lengan atas melalui beberapa saraf tepi seperti saraf musculokutaneus, saraf medianus, saraf ulnaris, saraf radialis dan cabang saraf axillaris, percabangan tibia mempersarafi otot betis, saraf torakal mempersarafi perut dan punggung (Ester, 1999).

Saraf-saraf yang terlibat dalam merasakan rangsang dan hingga meresponnya merupakan syaraf serebro-spinal yang terbagi menjadi tiga macam, yaitu: (Pearce, 1999). 1.Saraf motorik atau syaraf eferen

Saraf motorik merupakan saraf yang berperan menghantarkan impuls dari otak dan sumsum tulang belakang ke saraf perifer

2.Syaraf sensorik atau saraf aferen Saraf sensorik merupakan saraf yang berperan membawa impuls dari periferi menuju otak

3.Batang syaraf Batang saraf ini yang mengandung serabut motorik maupun serabut sensorik, sehingga dapat menghantar impuls dalam dua arah.

Page 6: LAPORAN PRAKTIKUM III  SENSORIK DAN MOTORIK.doc

Kerja reseptor dapat dibedakan menjadi 5 macam berdasarkan energi yang membuat reseptor bekerja, antara lain: (Mardiati, 1996)

1. Mekanoreceptor (reseptor mekanik)Reseptor mekanik berlokasinya pada kulit, otot rangka, persendian,dan organ visera. Peka terhadap perubahan tekanan pada membran sel dan jaringan. Perubahan ini disampaikan melalui tekanan, regangan dan gerakan rambut.

2. Thermoreceptor (reseptor panas) Reseptor panas berlokasi pada kulit dan perubahan suhu dalam darah. Sensasi panas dingin dibawa oleh reseptor panas, yang merupakan akhiran saraf bebas dalam kulit.

3. Noniceptor (reseptor nyeri)Bentuk khusus akhiran saraf bebas adalah reseptor nyeri. Nyeri merupakan rasa sakit yang di atur oleh neuron dan hipotalamus.

4. Chemoreceptor (reseptor kimiawi)Rangsang oleh bahan kimia akan diterima oleh reseptor kimiawi yang terletak dalam pembuluh darah.

5. Photoreseptor (reseptor cahaya)Bagian saraf mata, retina, mendeteksi perubahan cahaya melalui sel photoreceptor (batang dan kerucut). Rangsang berupa cahaya akan membantu dalam pembentukan respon penglihatan sehingga dapat melihat bayangan tertentu.

Kerja saraf sensorik dan motorik dapat berjalan

dengan lancar apabila rangsang dan respon seimbang. Apabila saraf tersebut tidak bekerja dengan baik, maka akan menyebabkan beberapa kelainan. Kelainan-kelainan pada persepsi sentuhan atau peraba ada beberapa jenis yaitu hipestesi, anestesi, hiperestesi, hipagelsi dan analgesi, yaitu: (Ngoerah, 1991)1. Hipestesi yaitu menurunnya perasa raba. 2. Anestesi yaitu lenyapnya perasa raba. 3. Hiperestesi yaitu meningkatnya perasa nyeri. 4. Hipalgesi yaitu penurunan perasa nyeri5. Analgesi yaitu lenyapnya perasa nyeri

Page 7: LAPORAN PRAKTIKUM III  SENSORIK DAN MOTORIK.doc

1.2.2 Uji Reaksi

Data yang diperoleh dari hasil pengujian reaction test dari berbagi probandus adalah sebagai berikut:

Probandus 1 2 3 Rata-rata

♀ N 0,37 0,43 0,34 0,38♀ S 0,34 0,38 0,44 0,39♀ M 1,81 0,46 0,40 0,89♂ M 0,38 0,32 0,31 0,34

Gambar 2. Tabel data Reaction test

Data yang diperoleh dari pengujian persepsi reaction test dari probandus yang berbeda latar belakangnya menunjukkan adanya hasil yang berbeda. Berdasarkan gambar 2, menunjukkan bahwa kecepatan respon dalam uji reaction test setiap probandus berbeda pada setiap ulangannya. Rata-rata waktu respon tercepat pada probandus laki-laki kondisi mata minus yaitu sebesar 0,34 dan respon terlama pada probandus perempuan kondisi mata minus yaitu 0,89. Perbedaan tersebut dikarenakan jalannya rangsangan untuk menjadi respon setiap probandus yang berbeda-beda. Hal ini dipengaruhi oleh faktor seperti kecepatan gerakkan dari probandus setelah melihat perubahan warna, konsentrasi yang tinggi, dan kecepatan responnya.

Hal ini disebakan terdapat perbedaan kemampuan penjalaran sinyal warna oleh sel-sel ganglion pada retina antara probandus laki-laki dan probandus wanita. Sebuah sel ganglion tunggal mungkin saja akan terangsang oleh banyak sel kerucut atau hanya sedikit sel kerucut. Oleh karena ada tiga tipe kerucut yaitu tipe merah, biru dan hijau yang kesemua tipe ini akan merangsang sel-sel ganglion yang sama dan sinyalnya akan dijalarkan melewati sel ganglion untuk warna yang cocok yangada di dalam spectrum warna (Ganong,1995).

Menurut Junqueria (2007), Proses dari saat melihat cahaya hingga dihasilkan gerakan memencet tombol adalah melalui serangkaian mekanisme penglihatan hingga mekanisme gerakan yang melibatkan sistem saraf. Cahaya akan masuk ke kornea mata, melewati pupil, lalu lensa mata dimana selanjutnya

Page 8: LAPORAN PRAKTIKUM III  SENSORIK DAN MOTORIK.doc

diproyeksikan ke retina pada bagian belakang mata. Menurut Guyton (1994), Faktor-faktor yang mempengaruhi waktu dan kecepatan reaction test adalah kesehatan mata yang mengalami rabun jauh atau tidak, kondisi psikis, daya konsentrasi, jenis kelamin dan lain-lain.

Refleks spinal berlangsung sangat sederhana, seperti gerakan tangan menjauhi benda panas, gerakan mata berkedip ketika kelopak mata disentuh suatu benda, gerakan ekstensi tungkai bawah ketika tendon patella pada lutut depan dipukul atau gerakan mengangkat kaki keatas ketika telapak kakinya menyentuh suatu benda runcing atau tajam lainnya (Pierce, 1999).

Sel saraf sensori adalah mengantarkan impuls dari reseptor ke system saraf pusat, yaitu otak (ensefalon) dan sumsum tulang belakang (medula spinalis). Ujung akson dari saraf sensori berhubungan dengan saraf asosiasi (intermediate). Saraf motor berperan dalam mengirim impuls dari system saraf pusat ke otot atau kelenjar yang hasilnya berupa tanggapan tubuh terhadap rangsangan. Badan sel saraf motor berada di sistem saraf pusat. Dendritnya sangat pendek berhubungan dengan akson saraf aosiasi , sedangkan aksonnya dapat sangat panjang. Sel saraf intermediet disebut juga sel saraf asosiasi. Sel ini dapat ditemukan di dalam system saraf pusat dan berfungsi menghubungkan sel saraf motor dengan sel saraf sensori atau berhubungan dengan sel saraf lainnya yang ada di dalam system saraf pusat. Sel saraf intermediet menerima impuls dari reseptor sensori atau sel saraf asosiasi lainnya (Guyton, 1994).

Mekanisme penjalaran sinyal hingga terbentuknya gerakan yaitu reseptor mengubah berbagai bentuk energi kedalam satu bahasa saraf, yang kemudian dikirimkan ke Sistem Saraf Pusat. Setiap reseptor sensori mempunyai kemampuan mendeteksi stimuli dan mentransduksi (menterjemahkan) energi fisik kedalam sinyal saraf sehingga terbentuklah respon (Mardiati, 1996).

Saraf yang bekerja dalam peristiwa ini adalah saraf boptik yang mengatur penglihatan mata serta saraf pada otot tangan yaitu saraf mediana dan ulnaris yang mengatur gerakan tangan untuk menekan tombol sebagai reaksi dalam menanggapi rangsang (Ester, 1999).

Page 9: LAPORAN PRAKTIKUM III  SENSORIK DAN MOTORIK.doc

Setiap rangsang cahaya dalam bentuk warna berbeda dalam menterjemahkan oleh sistem syaraf, hal tersebut biasa dikarenakan adanya kelainan. Kelainan-kelainan mata tersebut seperti presbiopi, hipermetropi, miopi dan katarak sebagai berikut: 1.Presbiopi

Presbiopi merupakan mata tua dimana berkurangnya keelastisan lensa karena proses penuaan. Penderita presbiopi dapat dibantu dengan lensa rangkap (Ganong, 1995).

2.HipermetropiHipermetropi disebabkan bola mata terlalu pendek sehingga bayang-bayang jatuh di belakang retina.

3.MiopiMiopi atau mata dekat adalah cacat mata yang disebabkan oleh bola mata terlalu panjang sehingga bayang-bayang dari benda yang jaraknya jauh akan jatuh di depan retina. Pada mata dekat ini orang tidak dapat melihat benda yang jauh, mereka hanya dapat melihat benda yang jaraknya dekat. Untuk cacat seperti ini orang dapat ditolong dengan lensa cekung (negatif) (Ilyas, 2006). 4.Katarak

Katarak merupakan cacat mata yang disebabkan buramnya dan berkurang elastisitasnya lensa mata. Hal ini terjadi karena adanya pengapuran pada lensa, biasa terjadi pada orang yang sudah tua. Pada orang yang terkena katarak pandangan menjadi kabur dan daya akomodasi berkurang (Mas’ud, 2001).

Kelainan mata yang lain yaitu imeralopi (rabun senja), xeroftalxni, dan keratomealasi. Imeralopi (rabun senja) yaitu pada senja hari penderita menjadi rabun. Xeroftalxni merupakan kelainan mata dimana kornea menjadi kering dan bersisik. sedangkan keratomealasi kelainan mata kornea menjadi putih dan rusak (Ilyas, 2006).

Page 10: LAPORAN PRAKTIKUM III  SENSORIK DAN MOTORIK.doc

1.2.3.Knee Jerk

Kulit merupakan salah satu organ panca indra yang ada pada tubuh manusia sebagai indra peraba. Kulit dibagi menjadi dua lapisan, yaitu epidermis yang tersusun atas epitelium yang berlapis dan terdiri atas sejumlah lapisan sel yang disusun atas dua lapis yang tampak jelas, selapis lapisan tanduk dan selapis zona seminalis, dan ada yang kedua yaitu lapisan dermis yang tersusun atas jaringan filorous dan jaringan ikat yang elastik (Pearce,1999).

Kulit pada tubuh manusia memiliki fungsi melindungi dari luka mekanis, kimia dan termis atau suhu. Perlindungan terhadap mikroorganisme dan patogen . mempertahankan suhu tubuh dengan bantuan sirkulasi darah. Mengatur keseimbangan cairan melalui sirkulasi-sirkulasi kelenjar, alat indra melalui persyarafan sensorik, dan tekanan temperatur dan nyeri, sebagai alat rangsangan rasa yang datang dari luar yang dibawa oleh saraf sensorik dan saraf motorik ke otot (Tortora,2006).

Data yang diperoleh dari hasil pengujian Knee Jerk dari berbagi probandus adalah sebagai berikut:

Probandus Respon

♀ kurus Kaki terangkat / respon dengan cepat♀ gemuk Kaki terangkat / merespon setelah beberapa

kalu dipukul ( respon lama )♂ gemuk Kaki terangkat / respon dengan cepat

Gambar 3. Tabel data pengujian Knee Jerk

Data yang diperoleh dari pengujian knee jerk dari probandus yang berbeda latar belakangnya ternyata menunjukkan adanya hasil yang berbeda. Probandus perempuan kurus dan laki-laki gemuk merespon dengsn cepat. Sedangkan pada probandus perempuan gemuk meresponnya setelah beberapa kali dipukul atau respon lama. Hal tersebut karena pada probandus perempuan gemuk lututnya mengandung banyak lemak, sehingga responnya lama terhadap tekanan dari luar. Berbeda dengan probandus perempuan kurus dan laki-laki gemuk yang cepat meresponnya.

Page 11: LAPORAN PRAKTIKUM III  SENSORIK DAN MOTORIK.doc

Sentakan atau tendangan ini diproduksi oleh tegangan tiba-tiba pada tondon tempurung lutut, yang menyebabkan sebuah kontraksi tiba-tiba dari quadriceps, refleks tempurung lutut. Respon refleks ini terjadi karena terdapat rangsang yang diterima reseptor dihantarkan melalui suatu lengkung refleks sehingga terjadi gerakan. Gerakan refleks tidak dapat dipelajari dan tidak dikendalikan oleh kehendak (Sudarsono, 2004). Menurut silvia (2001), Pada respon reflek melewati saraf pusat yaitu sumsum tulang belakang, sehingga responnya sangat cepat tanpa disadari.

Kulit memiliki beberapa reseptor spesifik yang masing-masing berfungsi sebagai penerima rangsang sentuhan. Ada tiga macam saraf reseptor menurut Ganong (1995) yaitu :

1. Saraf Markel (untuk sentuhan dingin)2. Saraf Meissner atau peraba (untuk sentuhan biasa)3. Saraf Paccinian (untuk rangsangan tekanan)

Sedangkan dalam menerima persepsi terdapat dua macam reseptor yaitu saraf Krause (untuk rasa dingin) dan saraf Ruffini (untuk rasa panas).

Refleks regangan bersifat sederhana dan monosopatik, namun kebanyakan refleks spinal bersifat polisinaptik. Uji Knee Jerk menunjukkan adanya reflek extensi cepat akibat kontraksi otot-otot ekstentor tungkai. Mekanismenya yaitu: tendon petella diketuk serabut tendon tertarik otot dan serabut kumparan teregang mengaktifkan refleks tegangan. Reflek patella ini juga menyebabkan relaksasi oto-otot yang berlawanan dengan ekstentor (Mardiati, 1996).

Refleks Knee Jerk juga dapat dinamakan monosynaptic karena refleks ini membutuhkan hanya satu sinpasis. Uji ini akan bereaksi sekitar 50 milidetik antara ketukan dan respon. Ketukan pada bawah lutut akan membuat otot paha meregang. Informasi ini selanjutnya dikirim ke spinal korda. Selanjutnya satu sinpsis pada ventral horn spinal korda, informasi ini dikirim lagi kembali ke otot dan menimbulkan gerak refleks (Silvia,2001). Jika tidak terjadi reaksi pada uji knee jerk maka orang yang bersangkutan memiliki kelainan pada gerak refleksnya. Uji knee jerk juga tidak bereaksi pada orang yang terserang sroke (Tortora,2006).

Respon reflek merupakan respon di bawah sadar dari suatu stimulus. Bentuk sederhananya reflek terdiri dari stimulasi pada sebuah saraf afferent melalui reseptor, lalu diikuti transmisi dari stimulus tersebut dan melewati saraf pusat sumsum tulang belakang,

Page 12: LAPORAN PRAKTIKUM III  SENSORIK DAN MOTORIK.doc

kemudian sampai ke saraf efferent, selanjutnya menghasilkan aksi dari otot yang dinamakan effektor. Pada respon biasa, jalur yang dilewati hampir sama dengan reflek, tetapi tidak melalui sumsum tulang belakang melainkan otak ( Brown,1992).

Kelainan-kelainan yang dapat terjadi pada sistem saraf menyebabkan tidak normalnya sebuah respon dari rangsang yang diterima. Kelainan pada sistem saraf tersebut meliputi Neurapraksia, Aksonotmesis dan Neurotmesis. Neurapraksia yaitu kerusakan pada selubung mielin dapat mengakibatkan hambatan fungsi saraf sementara. Aksonotmesis yaitu kerusakan yang lebih berat mengakibatkan gangguan pada akson. Neurotmesis yaitu kerusakan serat secara total, baik fungsional maupun organik (Sastrodiwirjo, 1980).

.

Page 13: LAPORAN PRAKTIKUM III  SENSORIK DAN MOTORIK.doc

BAB IIPENUTUP

2.1.Kesimpulan

Kesimpulan yang dapat diambil dari praktikum dan tinjauan pustaka mengenai sensorik dan motorik ada beberapa hal. Uji persepsi 2 titik sentuh menunjukkan adanya rangsang yang diterima saraf untuk merespon rasa sentuh. Pada uji tersebut pada jarak sedikit memiliki persepsi titik sentuh 1 dan pada jarak terjauh titik sentuh yang dirasakan ada 2. Uji reaction test menunjukkan rata-rata waktu respon tercepat pada probandus laki-laki kondisi mata minus yaitu sebesar 0,34 dan respon terlama pada probandus perempuan kondisi mata minus yaitu 0,89. Hal ini dipengaruhi oleh faktor seperti kecepatan gerakkan dari probandus setelah melihat perubahan warna, konsentrasi yang tinggi, dan kecepatan responnya. Uji Knee jerk menunjukkan adanya gerak reflek pada kaki setelah mendapat tekanan dari botol jam, dimana semua probandus gerak refleknya berbeda. Gerak reflek terjadi dengan cepat dan lambat tanpa disadari, karena rangsang melalui sumsum tulang belakang bukan otak.

2.2.Saran

Praktikan diharapkan mencoba sendiri atau mengikuti probandus dalam melakukan berbagai uji yang ada, sehingga praktikan tidak hanya mengetahui hasilnya tetapi mengetahui proses prakteknya juga.

Page 14: LAPORAN PRAKTIKUM III  SENSORIK DAN MOTORIK.doc

DAFTAR PUSTAKA

Brown,D.1992.Buku Text Histology Veteriner. Universitas Indonesia.Jakarta

Ester, M.1999. Anatomi Fisiologi. Penerbit EGC. JakartaGanong, W. 1995. Fisiologi Kedokteran. Penerbit buku kedokteran.

JakartaGuyton. 1994. Anatomy And Physiology. Saunders College

Publisher. New York.Ilyas, Sidarta. 2006. Ilmu Penyakit Mata. Edisi ketiga. Cetakan

ketiga. Balai Penerbit FKUI. Jakarta Junquiera, L. C., Jose C., Robert O.K. 2007. Basic histology text &

atlas. Mc Graw-Hill Book Company. New YorkMardiati, R.1996. Buku Kuliah Susunan Saraf Otak Manusia. CV.

Agung Seto. Jakarta.Mas’ud, I. 2001. Fisiologi persepsi kerja otak. UM press. MalangNgoerah, I.1991. Dasar-dasar Ilmu Penyakit Saraf. Airlangga

University Press. SurabayaPearce, Evelyn.1999.Anatomi dan Fisiologi untuk Paramedis. PT

Gramedia Pustaka Utama.JakartaSastrodiwirjo, S. 1980. Kumpulan kuliah neurologi. UI Press.

Jakarta.Silvia,S.M.2001.Understanding Human Anatomy and

Physiology.Mc.Graw Hill Companies.New YorkSudarsono, Nani Cahyani, 2004. Sistem Motorik Somatik.

http://ikdu.fk.ui.ac.id/motorik%20somatik2004.pdf. Tanggal akses 07 April 2011.

Tortora,G.J.and Bryan,D.2006.Principles of Anatomy and Physiology.John Willey and Sons,Inc.USA