dr. marwito - sensorik organ

83
Organ Sensorik/sense organ Sensorik somato visera Sensorik khusus A B

Upload: michaelpt

Post on 22-Oct-2015

60 views

Category:

Documents


5 download

DESCRIPTION

h

TRANSCRIPT

Organ Sensorik/sense organ

Sensorik somato visera

Sensorik khususA

B

Fungsi Sensorik/Indra

Alat Indra: merupakan reseptor sensorik bersatu dengan sel-sel non saraf yang melingkupinya.

Reseptor di tiap alat indera disesuaikan untuk berespon terhadap satu bentuk energi terentudengan ambang yang jauh lebih rendah.

Tiap reseptor sensorik dikususkan untuk beresponterhadap satu bentuk energi tertentu.

Jadi dengan reseptor yang berbeda mempu nyai stimulus berbeda (modalitas sensorik)

Indra khusus

1. Penglihatan2. Pendengaran/keseimbangan3. Penciuman4. Pengecapan

A

Penglihatan

Didalam wadah yang protektif mata memiliki:-Sebuah lapisan reseptor-reseptor-Sebuah sistem lensa memfokuskan cahaya ke

reseptor.-Sebuah sistem saraf menghantarkan impuls dari reseptor ke otak

Gambaran Anatomi

Lapisan protektif bola mata:1. Sklera : mengalami modifikasi bagian anterior membentuk kornea.2. Kornea : transparan, tempat lewatnya berkas cahaya3. Khoroid : bagian dalam sklera, banyak mengandung pembuluh darah, memberi makan struktur mata.4. Retina : 2/3 lapisan khoroid, jaringan saraf mengandung sel-sel reseptor5. Lensa kristalina: struktur transparan, terikat ligamentum lensa (zonula)6. Badan silier:7. Iris : didepan lensa, opak dan berpigmen, mengandung serat sirkuler mengerutkan dan serat radial yang melebarkan.8. Humor akueus: bahan gelatinosa, terdapat antara lensa dan retina dibentuk oleh prosesus siliaris

Humor akueus

Cairan jernih dihasilkan badan silier melalui difusi dan transport aktif melalui pupil menuju ruang anterior mata. Secara normal cairan diserap kembalioleh jaringan trabekula dikanalis schlemm (suatu saluran venosa di taut antara iris dan kornea)Sumbatan saluran keluar ini menyebabkan penyakitmata serius Glukoma sudut terbuka, tekanan intra okuler mata meningkat. Gerakan iris ke depan sebabkan sudut menghilang Glukoma sudut tertutup.

Glukoma

Kanalis schlemm:Sumbatan saluran keluar ini menyebabkan penyakitmata serius Glukoma sudut terbuka, tekanan intra okuler mata meningkat. Gerakan iris ke depan sebabkan sudut menghilang Glukoma sudut tertutup. Glukoma dengan tekanan intra okuler normal (10-20 mmHg) terjadi perubahan jaringan ikat di ujung serat optik, serat saraf retina lebih rentan ter-hadap kerusakan oleh tekanan.

Retina

Tersusun dalam 10 lapisan.Mengandung sel batang (rods) dan kerucut (cons)4 jenis neuron: - sel bipolar - sel ganglion - sel horisontal - sel amakrin

Sel batang: sangat peka terhadap cahaya dan merupakan reseptor penglihatan malam (penglihatan skotopik)Sel Kerucut: memiliki ketajaman jauh lebih besar, berperan pada penglihatan cahaya terang (fotopik) dan penglihatan warna.

Retina

Struktur Retina

Mekanisme pembentukan citra

Mata mengubah energi dalam spektrumtampak menjadi potensial aksi saraf optik.Panjang gelombang cahaya tampak antara397-723 nm. Citra benda (bayangan,image) suatu benda

difakuskan ke retina, berkas cahaya di retina mencetuskan potensial di sel batang dan kerucut. Impuls yang timbul dihantarkan ke korteks serebri tempat sensasi penglihatan.

Gangguan mekanisme pembentukan citra

Hiperopia: penglihatan jauh, berkas cahaya sejajar di fokuskan di belakang retina.Strabismus: akomodasi terus menerus dapat menye babkan kelelahan otot bolamata, julingMiopia: garis tengah antero posterior mata terlalu panjang. Cahaya datang difokuskan di depan retina. Koreksi dengan kacamata bikonkaf

Astigmatisme: kelengkungan kornea tidak merata, berkas cahaya yang datang dibelokkan pada

fokus yang berbeda, penglihatan kaburPresbiopia: menurunnya kemampuan lensa meleng

kung pada usia 40-45 th. Kesulitan melihat dekat, koreksi dengan lensa konveks.

Gangguan mekanisme pembentukan citra

Penglihatan Warna

Mata mampu melihat warna pada panjang gelombang tertentu, antara 380 -750nm.Cahaya merah panjang gelombang: 723-647 nmCahaya hijau panjang gelombang : 575-492 nmCahaya biru panjang gelombang : 492-450 nmWarna: merah, hijau dan biru disebut warna primer

Buta warna

Uji rutin untuk test buta warna paling sering adalah dengan mencocokkan benang wol (yarn-matching).Sebagian orang buta warna tidak mampu membedakan warna –warna tertentu, ada yang hanya kelemahan warna.

Pewarisan buta warna

Pria lebih banyak dari wanita, pria 8 % dan Wanita 0,4 % dari populasi di Kaukasus.Terkait kromosom xAnak perempuan dari pria buta warna adalahpembawa gen buta warna, dan mewariskan kelainan tersebut kepada ½ dari anak laki-lakinya.Jadi buta warna terkait kromosom x, melewatigenerasi dan tampak pada pria setiap generasi ke dua

Pendengaran dan Keseimbangan

Dua modalitas untuk sensorik pendengaran dan keseimbangan berada di telinga.Suara: sensasi yang timbul dari getaran longitudinal molekul dilingkungan luar mengenai mem- bran timpani.Secara umum kekerasan suara berkaitan dengan amplitudo gelombang suara, sedangkan nada berkaitan dengan frekuansi.Frekuensi suara yang dapat didengar manusia sekitar 20 – 20.000 siklus/dtik (Hertz)

Kekerasan suara berkaitan dengan amplitudo gelombang

Pendengaran

Lokalisasi Suara: Penentuan arah/asal suara bergantung pada deteksi perbedaan waktu kedatangan rangsang ke dua telinga.Audiometri: alat pengukur ketajaman pendengaran.

Jaras Pendengaran

Serabut saraf dari ganglia spiralis corti memasuki nukleus koklearis dorsalis & ventralis di medula,menyilang di batang otak dan berakhir di nukleus olivarius superior, berjalan ke atas ke lemniskus lateralis, nukleus genekulata medialis, radiatio audi-torius ke nukleus genikulata medial, ke radiatio auditorius, ke korteks auditorius.

Keseimbangan

Keseimbangan dideteksi olah reseptor di kanalis semisirkularis nervus vestibularis. Merupakan bagian dari nervus kranialis ke VIII.Impuls saraf dibangkitkan oleh adanya perubahancairan pada kanal tersebut.

Reseptor Penciuman

Reseptor penciuman: hanya berespon padabahan yg berkontak dengan epitel penciumandan larut dalam lapisan tipis mukus yang melapisi.Molekul penghasil bau umumnya berukuran kecil, mengandung atom karbon 3 – 4 sampai 18-20. Molekul dengan jumlah atom karbon sama tetapi konfigurasi berbeda: bahu berbeda.

Reseptor dan Jaras

Reseptor olfaktorius terletak di dalam bagian khususmukosa hidung, membran mukosa olfaktorius ber-pigmen kekuningan. Neuron (10-20 juta sel reseptor) mempunyai dendrit pendek tebal dengan ujung membesar batang olfaktorius. Dari batang silia diproyeksikan ke permukaan mukus.Akson neuron reseptor olfaktorius menembus laminakribrosa ossis ethmoidalis, masuk bulbus olfaktorius.Melalui stria olfaktorius medialis dan lateralis ke korteks olfaktorius.

Fisiologi Penciuman

Tiap bahan tertentu mempunyai ambang penciuman berbeda.

No. Bahan Kadar mg/L udara

1. Etil eter 5,83

2. kloroform 3,30

3. piridin 0,03

4. Oil of pepermint 0,02

5. iodoform 0,02

6. Asam butirat 0,009

7. Propil merkaptan 0,006

8. Metil merkaptan 0,0000004

Fisiologi Penciuman

Hubungan dengan jenis kelamin & ingatan:Banyak spesies hewan terdapat hubungan erat antarafungsi penciuman dan seksual.Dikatakan indra wanita lebih halus dibanding priadan paling halus saat ovulasi.

Ambang penciuman meningkat dengan bertambahnya usia. Lebih dari 75 % pada usia diatas 80 tahun meng-alami gangguan penghidu.

Diskriminasi Bau Berbeda

Manusia dapat membedakan antara 2000 dan 4000bau berbeda. Bau berbeda menghasilkan pola ruang berbeda dari peningkatan aktivitas metabolik di bulbus olfaktorius. Bau berbeda menghasilkan pola peningkatan aktivitas metabolik berbeda di korteksolfaktorius.Untuk menentukan arah bau dinyatakan oleh perbedaan ringan waktu tiba di kedua nostril (rongga –hidung).

Adaptasi

Penciuman dapat mengalami adaptasi.Orang yang terpapar bau tertentu, dalam waktu cukup lama, maka persepsi bau menurun dan kemudian berhenti. Kadang kadang adaptasi ini begitu cepat untuk bau tertentu dan ada bau tertentu yang tidak beradaptasi. Adaptasi bisa di sistem olfaktorius, kadang merupakan fenomena sentral, juga bisa padareseptornya.

Kelainan Penciuman

Kelianan-kelainan Penciuman: Anosmia : hilangnya daya penghidu. Hiposmia: penghidu kurang peka Disosmia: Distorsi daya penghidu.Gangguan penciuman diduga oleh tidak adanya atau gangguan fungsi salah satu dari banyak anggota famili reseptor.

Fisiologi Pengecapan

Organ Reseptor Papil pengecapan (taste buds), organ indra untukPengecapan,merupakan badan badan ovoid ber-ukuran 50-70um. Masing masing papil pengecap di-persarafi oleh 50 serat saraf, dan sebaliknya setiapserat saraf menerima masukan rata-rata dari 5 papil pengecap.Pada manusia papil pengecap terletak di: mukosaepiglotis, palatum, faring, dinding papila fungiformisdan papila valata lidah.

epiglotis

Fisiologi Pengecapan

Modalitas Pengecapan DasarPada manusia terdapat 4 pengecapan (rasa) dasar: Manis, Asam, Pahit, dan Asin. Bahan; Pahit dikecap di belakang lidah, Asam disepanjang tepi lidah, Manis di ujung lidah, Asin di dorsum anterior lidah.Bahan yang asam dan pahit juga terasa di palatumbersama dengan sensitivitas untuk manis & asinKe 4 modalitas dapat dirasakan di faring dan epiglotis.

Rasa

Keanekaragaman rasa yang hampir tidak terbatasdan sangat berharga bagi ahli pencicip makanansebagian besar dibentuk dari 4 komponen rasa dasar.Pada beberapa kasus rasa memiliki elemen rang-sangan nyeri. Misal :saus pedas.Penciuman berperan penting dalam keseluruhansensasi makanan, konsistensi dan suhu juga berperan.

Kelainan Pengecapan

Ageusia: hilangnya daya pengecapan.Hipogeusia: berkurangnya kepekaan pengecapanDisgeusia: distorsi daya pengecapanObat kaptopril dan penisilamin menyebabkan hilangnya sensasi kecap sementara.

B. Sensibilitas (Sensorik) Somatovisera

Pendahuluan:

Sensibilitas Somatovisera:Adalah modalitas rasa kulit (rasa mekanik, rasa suhu, dan rasa nyeri), bersama dengan rasa dalam (propiosepsi), dan rasa alat dalam (rasa visera).Reseptor modalitas rasa somatovisera berdiri sendiri-sendiri secara terpisah dan tersebar hampir diseluruh bagian tubuh,

Sensibilitas Somatovisera:

• Serat aferennya tidak membentuk serat

khusus, tersebar dan bergabung dengan banyak berkas saraf tepi (perifer).

Tidak membentuk alat indera tertantu yang spesial, tidak seperti alat indera lain

(alat indera khusus seperti N.Optikus dan N.Akustikus)

Rasa Mekanik

Adalah salah satu modalitas rasa kulit.Rasa mekanik mempunyai beberapa submodalitas (kualitas),yaitu: -rasa tekan, -rasa raba kasar,

-rasa raba halus,-rasa getar, rasa geli. Setiap bagian tubuh mempunyai kepekaan yang berbeda terhadap rangsang mekanik. Dengan aestesiometer rambut Von Frey dapat diteliti kepekaan kulit terhadap rangsang tekan.

Rasa Mekanik

Kepekaan kulit berbanding langsung dengankepadatan titik-titik rasa tekan di kulit, kepadatan titik rasa tekan di kulit dapat ditunjukkan denganmemetakan titik-titik yang peka terhadap rang-

sang tekan dengan aestesiometer Von Frey yangtelah diberi garis-garis berskala.

Bagian kulit yang mempunyai kepadatan titik rasatekan tinggi: jari tangan, ujung lidah, dan bibir. Bagian lain tubuh mempunyai kepekaan rasa

tekan relatif rendah.

Kemampuan membedakan dua titik sebagai dua titik yang terpisah, disebut kemampuan resolusi kulit terhadap rangsang tekan/raba tercermin dari ambang diskriminasi spasial (ADS). Ambang diskriminasi spasial ini merupakan kemampuan se-seorang membedakan dua titik berdekatan sebagai dua titik yang terpisah, di ukur dengan menggunakan semacam jangka. ADS dibagi atas dua yaitu: -ADS suksesif dan -ADS simultan.

Rasa Mekanik

Rasa Mekanik

ADS suksesif relatif lebih kecil dibanding ADS simultan, ADS suksesif dihantarkan oleh satuserat saraf yang sama, ADS simultan harus oleh dua serat saraf, hubungannya dengan kortekssensorik melalui dua serat yang berbeda.Reseptor rasa tekan: - beradaptasi lambat/tidak ber-adaptasi sama sekali.- frekuensi impuls berbanding langsung dengan kuat rangsang

Rasa Mekanik

Dengan demikian Fungsi reseptor tadi:- sebagai pengindera kuat rang dan - pengindera lama rangsang.

Histologis reseptor:Sebagai kompleks lempeng Merkel, tersebar pada kulit tidak berambut, pada kulit berambut, letaknyalebih ke permukaan, pada stuktur badan kubahdengan nama badan taktil Pinkus-Iggo. Terdapatpula reseptor yang beradaptasi lambat, tersebar dikulit berambut dan tidak berambut pada lapisanlebih dalam, Histologis bentuk badan Ruffini

Rasa Mekanik

Reseptor pengindera kecepatan (velocity detector)berupa reseptor akar rambut. Bila rambut punggungtangan diraba akan timbul rasa raba bila rambut itubergerak. Intensitas rasa raba berbanding lansungdengan kecepatan gerak rambut, tidak pada amplitudo gerakannya.Histologis reseptornya: badan Meissner. Reseptor raba ini termasuk beradaptasi cepat.

Rasa Mekanik

Reseptor Getar:Merupakan pengindera percepatan (acceleration detector), terdapat pada kulit berambut/tidak berambut. Reseptor getar menginderai perubahan kecepatan terjadinya berubahan bentuk reseptor, atau perubahan kecepatan terjadinya indentasi pada reseptor. Impuls yang timbul tidak bergantungtidak bergantung pada besar dan kecepatan terjadinya indentasi, bergantung pada percepatan yangMenimbulkan indentasi. Histologis: korpus Vater Pacini.

Rasa Mekanik

Ketiga Reseptor:Rasa tekan, rasa raba, dan rasa getar merupakan ujung serat saraf golongan II atau Aβ

diameter 5-10 um, kecepatan hantar 30-70 m/dtk.

Rasa Mekanik

Di klinik:Rasa raba, dan rasa tekan dapat diuji denganmenggunakan kapas, ujung pencil. Rasa getar dengan garputala.

Rasa Geli:Dapat diinderai melalui ujung saraf bebas (free –nerve ending). Merupakan ujung serat saraf golongan IV (serat C). Ujung serat saraf ini merupakan indera ambang rangsang, hanya dapat menginderai ada/tidak ada rangsang.

Rasa Suhu

Obyektif maupun subyektif: Mempunyai dua modalitas, rasa dingin dan rasa panas. Reseptor dingin/panas selain menginderai rasa dingin dan panas, juga berfungsi pada refleks pengaturan suhu tubuh. Dalam hal ini reseptor suhu dikulit dibantu oleh reseptor suhu di sistem sarafpusat. Kecepatan hantar rasa dingin lebih cepatdibanding rasa panas. Juga dengan anestasi rasadingin dan panas dapat diblok. Dengan demikianbaik obyektif/subyektif rasa dingin dan panas memang berbeda dan terpisah.

Rasa Suhu

Rasa Suhu kulit yang tetap (Rasa suhu statik)Bila seseorang berendam di air hangat mula-mulaakan merasakan rasa hangat, bila berendamnyalama, rasa hangat tidak dirasakan lagi. Bila ia keluar dari air hangat beberapa saat kemudian masuk kembali ia akan merasakan hangat lagi.Demikian juga bila masuk ke air dingin juga demikian. Hal ini disebabkan tubuh beradaptasi secara penuh terhadap suhun kulit yang baru, sehingga suhu dingin dan panas tidak dirasakan lagi.

Rasa Suhu

Adaptasi hanya dapat terjadi pada suhu netral/

suhu nyaman. Ukuran suhu nyaman bergantungpada luas bagian tubuh yang terpapar dan kelem-baban udara. Dari percobaan diketahui rasa suhu nyaman 33 0C – 35 0C, rasa hangat dirasakan

pada suhu diatas 36 oC. Pada suhu 43 oC -44 oCMenjadi rasa panas nyeri. Bila kulit didinginkan Pada 300C rasa dingin menetap akan dirasakan.Suhu 25 memberikan kesan rasa dingin dan tidakmenyenangkan.

Rasa Suhu

Makin dingin suhunya rasa dingin makin kuat. Rasa dingin-nyeri baru dirasakan bila suhu men-capai 17 0C atau lebih rendah.Penelitian terakhir mendapati telapak tangan tidakberadaptasi terhadap suhu. Diatas 34 0C dirasakanpanas dibawah 34 0C dirasakan dingin. Pada suhu 37 orang merasakan hangat dan nyaman.

Rasa Suhu

Rasa Suhu pada suhu kulit yang berubah (rasa suhu dinamik).Mempunyai tiga faktor penentu: suhu awal kulit,kecepatan perubahan suhu, luas kulit yang terpapar.Suhu kulit randah, misal 28 oC ambang untuk rasahangat tinggi, sedang ambang untuk rasa dinginrendah. Sebaliknya kulit yang ber suhu 38oC dinaikkan 0,2 oC lebih panas, sedang untuk menjadiLebih dingin diturunkan 0,8 oC.

Rasa Suhu

Mula-mula tangan kanan dimasukkan ke air ber suhu dingin, tangan kiri dimasukkan ke suhu panas. Dan kemudian secara bersama-sama ke dua tangan dimasukkan ke dalam air hangat, maka dalam saat yang sama tangan kanan merasa hangat dan tangan kiri merasa dingin. Luas daerah yang terpapar juga berpengaruh terhadap timbulnyarasa panas atau dingin (sumasi ruang)

Rasa Suhu

Titik-titik rasa dingin dan panas (rasa suhu) lebih rendah dibandingkan titik rasa tekan dan rasa raba.Titik rasa dingin lebih rendah dibanding titik rasa panas.Histologis: reseptor rasa suhu ini kemungkinan berupa ujung saraf bebas (free nerve ending).Serat aferen terutama rasa panas serat saraf golongan IV (serat C). Untuk rasa dingin kecuali serat C juga serat saraf golongan III (A-δ).

Propioseptif(Rasa Dalam)

Propius: artinya sendiriPropiosepsi: merupakan rasa yang diperlukan otot untuk memonitor gerakan yang disebabkan olehkontraksi otot, juga berasal dari otot itu sendiri dan juga dari persendian yang berdekatan dengan origo dan insertio otot yang berkontraksi. Dengan demikian disebut propiosepsi (rasa dalam).

Propioseptif(Rasa Dalam)

Propiosepsi mempunyai tiga modalitas:Rasa posisi, rasa gerak, dan rasa kekuatan.Rasa posisi tidak beradaptasi.Reseptor untuk rasa propiosepsi terutama kumparanotot (muscle spindle) dan alat tendon golgi, juga Reseptor di kapsul sendi. Didalam kapsul sendi terdapat badan Ruffini.

Integrasi Sentral

Modalitas rasa mekanik, rasa suhu, dan rasa propiosepsi dalam kehidupan sehari-hari dalam menginderai sesuatu bekerja secara terpadu, sehingga kita memperoleh persepsi (kesimpulan) tentang rasa yang dialami.

Integrasi Sentral

Misal: dengan mengenali benda dengan meraba (Stereognosis), dalam menginderai kain basahyang kita pegang, rasa raba, rasa suhu, dan rasa propiosepsi secara bersamaan terangsang, se-hingga otak kita dapat terangsang, dan kita dapatmengambil kesimpulan.Untuk dapat berfungsinya alat indera tadi diperlukanfungsi sistem saraf pusat yang utuh.

Rasa Nyeri

Rasa nyeri: timbul oleh rangsang noksius (merusak)atau rangsang nosiseptif. Rasa nyeri terutama berfungsi untuk melindungi tubuh dari ancaman kerusakan.Modalitas rasa nyeri dibagi atas: submodalitas nyeri somatik dan nyeri visera. Nyeri somatik dibagi atas submodalitas nyeri permukaan dan nyeri dalam. Reseptor rasa nyeri adalah ujung saraf bebas & impulsnya dihantarkan oleh dua serat saraf.

Rasa Nyeri

Serat saraf Aδ (serat bermielin) dan serat C(tak bermielin) dengan demikian rasa nyeri dapat dirasakan dua kali, rasa nyeri awal (initial pain)Oleh Aδ dan rasa nyeri belakangan (delayed pain)dihantarkanoleh sarat saraf C.Rasa nyeri juga dapat dibagi atas: nyeri tusuk, nyerisayat, nyeri berdenyut, nyeri seperti tertekan, nyeriseperti terbakar, dll. Nyeri disayat dan tusuk dirasa-kan lokasinya jelas, mungkin melalui serat Aδ.

Rasa Nyeri

Nyeri seperti ditekan, nyeri dalam, dan nyeri seperti terbakar dirasakan lokalisasinya tidak jelas,Mungkin impuls di bawa ke SSP dengan konver-

gensi yang besar (daerah reseptifnya luas). Atau serat yang membawanya serat C.

Contoh nyeri dalam: nyeri kepala, nyeri otot, nyeritulang. Gejala nyeri dalam lain adanya komponenafektif dan respon autonom yang menyertainya.

Misal: muntah, keringat dingin, tekanan darah naik,dll.

Nyeri visera (nyeri alat dalam) juga cenderungberlokasi kurang jelas dan menyebar, juga disertai komponen otonom. Agaknya proses adaptasi tidak terjadi pada rasa nyeri, bahkan daerah yang mendapatkan rangsang nyeri cenderung menjadi lebih peka.Teori timbulnya rasa nyeri ada tiga macam:Teori intensitas, teori pola, dan teori spesifisitas.

Rasa Nyeri

Rasa Nyeri

Teori intensitas dan teori pola: menyatakan tidakadanya reseptor khusus.Teori spesifisitas: menyatakan adanya reseptor khusus terhadap rangsang yang merusak; nosiseptor atau reseptor nyeri.Zat kimia yang pada kadar tertentun dapat menimbulkan rasa nyeri; asetilkolin, serotonin, histamin jugamenimbulkan rasa gatal, ion H dari pH 6, ion K, danbeberapa plasmakinin.

Rasa Nyeri

Pada otot jantung yang mengalami iskemia, nosiseptornya terangsang, menimbulkan nyeri

disebut angina pektoris.Alat dalam lain; usus, ureter, saluran empedu, adareseptor nyeri peka terhadap regangan, menimbul-

kan nyeri kolik.Nyeri proyeksi: nyeri timbul bila rangsang tidak padareseptornya, tetapi lasung pada serat saraf sensorik

Nyeri alih: terjadi bila rangsang nyeri pada alat dalam, rasa nyeri dirasakan di permukaan kulit.

Rasa Nyeri

Teori intensitas dan teori pola: menyatakan tidakadanya reseptor khusus.Teori spesifisitas: menyatakan adanya reseptor khusus terhadap rangsang yang merusak; nosiseptor atau reseptor nyeri.Zat kimia yang pada kadar tertentun dapat menimbulkan rasa nyeri; asetilkolin, serotonin, histamin jugamenimbulkan rasa gatal, ion H dari pH 6, ion K, danbeberapa plasmakinin.

Hiperalgesia:Bentuk rasa nyeri khusus, biasanya dialamioleh penderita yang kulitnya telah terkenarangsang nosiseptif. Bagian yang luka akan mengalami nyeri dan vasodilatasi.

Hipoalgesia:Menurunnya daya merasakan rasa nyeri atau Analgesia: hilangnya rasa nyeri.

Rasa Nyeri

Rasa Nyeri

Phantom limb: Penderita salah satu anggota tubuhnya diamputasi tetapi dapat merasakan rasa nyeri seperti dari bagian tubuh yang telah di amputasi.Timbulnya rasa nyeri ini proses sentral yang belum dapat diterangkan.Neuralgia: nyeri sepanjang perjalanan saraf, ke-mungkinan juga ada gangguan sentral.

Rasa Gatal

Merupakan salah satu bentuk khusus rasa nyeriyang timbul pada kondisi perangsangan tertentu.Tetapi ada dugaan rasa gatal merupakan rasa yangtidak bergantung pada rasa nyeri.Mungkin reseptor rasa gatal lebih dipermukaan kulitsedang rasa nyeri terletak lebih dalam.Penelitian dengan histamin menunjukkan tidak adahubungan dengan rasa nyeri.