laporan praktikum ii

27
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Praktek Instalasi Listrik Gedung merupakan materi inti yang merupakan praktikum yang mengimplementasikan pengetahuan-pengetahuan yang didapatkan dari mata kuliah lain yang ada pada Program Studi Teknik Listrik. Teori yang didapatkan dari beberapa mata kuliah dipraktekkan pada praktikum ini seperti rancangan listrik gedung, rangkaian kendali otomatis maupun manual, serta instalasi penerangan. Diharapkan melalui praktikum ini Mahasiswa dapat melatih keterampilan mereka, baik itu dalam perancangan, pemasangan, hingga perawatan dan troubleshooting jika terdapat kerusakan dalam instalasi listrik gedung. B. Tujuan Praktikum Instalasi Listrik Gedung ini bertujuan agar Mahasiswa dapat : 1. Membaca gambar kerja 2. Melaksanakan pekerjaan sesuai job latihan pekerjaan 3. Melakukan pemeriksaan hasil pekerjaan 4. Melakukan assembling panel 1

Upload: septywilda

Post on 11-Dec-2015

17 views

Category:

Documents


0 download

DESCRIPTION

laporan praktikum

TRANSCRIPT

Page 1: Laporan Praktikum II

BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Praktek Instalasi Listrik Gedung merupakan materi inti yang merupakan

praktikum yang mengimplementasikan pengetahuan-pengetahuan yang

didapatkan dari mata kuliah lain yang ada pada Program Studi Teknik Listrik.

Teori yang didapatkan dari beberapa mata kuliah dipraktekkan pada praktikum ini

seperti rancangan listrik gedung, rangkaian kendali otomatis maupun manual,

serta instalasi penerangan.

Diharapkan melalui praktikum ini Mahasiswa dapat melatih keterampilan

mereka, baik itu dalam perancangan, pemasangan, hingga perawatan dan

troubleshooting jika terdapat kerusakan dalam instalasi listrik gedung.

B. Tujuan

Praktikum Instalasi Listrik Gedung ini bertujuan agar Mahasiswa dapat :

1. Membaca gambar kerja

2. Melaksanakan pekerjaan sesuai job latihan pekerjaan

3. Melakukan pemeriksaan hasil pekerjaan

4. Melakukan assembling panel

5. Mempersiapkan bahan , komponen dan peralatan listrik

6. Melakukan pengawatan , pengecekan dan pengujian

7. Mencari dan memperbaiki gangguan

1

Page 2: Laporan Praktikum II

BAB II

DASAR TEORI

A. Keselamatan dan Kesehatan Kerja

Keselamatan dan kesehatan kerja terdiri dari:

a. Tempat kerja

Tempat kerja harus memperoleh penerangan cukup, lantai tidak

licin, sirkulasi udara baik, tidak bising, temperature ruangan normal,

tidak berdebu.

b. Tindakan tidak aman

Dalam melakukan kerja sebaiknya angan bersenda gurau dalam

bekerja, tidak menggunakan alat pelindung diri seperti sepatu dan

sarung tangan berisolasi, Meletakkan barang ditempat lintasan dll,

karena hal ini dapat mengakibatkan kecelakaan kerja.

c. Alat pelindung diri

Alat pelindung diri yang dimaksud adalah sepatu berisolasi,sarung

tangan berisolasi tinggi,obeng dan tang berisolasi tinggi.

d. Peralatan perlindungan

P3K harus segera diberikan kepada korban kecelakaan kerja ,

pertolongan pertama yang dimaksudkan untuk memberikan perawatan

darurat pada si korban , sebelum pertolongan yang lebih mantap

diberikan oleh dokter atau petugas kesehatan lainnya dengan tujuan :

1. Menyalamatkan nyawa korban

2. Meringankan penderitaan korban

3. Mencegah cidera / penyakit menjadi lebih parah

4. Mempertahankan daya tahan korban

5. Mencarikan pertolongan lebih lanjut

e. Gangguan kesehatan

Kesehatan seseorang ketika melakukan pekerjaan tidak dapat

diprediksi. Untuk menjaga agar tetap terjaga seorang dapat

2

Page 3: Laporan Praktikum II

mengupayakan hal seperti : istirahat cukup,makan dengan gizi yang

cukup,posisi kerja yang ergonomis,dan melaksanakan pekerjaan sesuai

fisiknya.

f. Pertolongan pertama pada kecelakaan

Peralatan perlindungan merupakan peralatan yang terpasang pada

suatu peralatan yang berfungsi sebagai pengaman yang diakibatkan

dari bagian yang panas,berputar,dan bertegangan.

Keselamatan kerja dalam ruang kerja listrik

a. Keselamatan kerja pada kondisi tidak bertegangan

Perlengkapan listrik yang akan dikerjakan pada keadaan

bertegangan harus dibebaskan dari tegangan. Segala kemungkinan

yang dapat mengalirkan tenaga listrik harus dihentikan atau dimatikan.

b. Bekerja dalam keadaan bertegangan

Bekerja pada keadaan bertegangan dapat di lakukan jika syarat

berikut dipenuhi

1. Tenaga harus sedikitnya dua orang, harus ahli, terampil bekerja

pada keadaan bertegangan, dan memiliki surat izin kerja dari

petugas yang berwenang. Sekurang-kurangnya seorang di

antaranya harus bertindak sebagai pengawas.

2. Tenaga kerja harus dalam keadaan sehat rohani dan jasmani

serta sadar, tidak mengantuk dan tidak dalam keadaan mabuk.

3. Tenaga kerja harus berdiri di tempat yang berisolasi dan atau

menggunakan perkakas yang berisolasi dan andal, atau

perlengkapan lain yang memenuhi syarat, sesuai dengan

tegangan kerja perlengkapan yang akan dikerjakan.

4. Tenaga kerja harus menggunakan pengaman badan yang sesuai

seperti sarung tangan pengaman, topi pengaman, sepatu

pengaman dan sabuk pengaman.

3

Page 4: Laporan Praktikum II

5. Semua perlengkapan harus diperiksa setiap kali akan dipakai

sesuai dengan petunjuk yang berlaku.

6. Keadaan cuaca harus baik, tidak mendung dan hujan bila

bekerja di luar ruangan.

Dilarang bekerja dalam keadaan bertegangan di:

1. Ruang dengan bahaya kebakaran atau bahaya ledakan

2. Ruang lembab dan ruang yang sangat panas

Pekerja dilarang menyentuh perlengkapan listrik yang bertegangan

dengan tangan telanjang meskipun ia telah membuat dirinya terisolasi dari

bumi

Cara membebaskan penderita dari aliran listrik

a. Untuk memutuskan hubungan antara penderita dan penghantar,

dilakukan cara seperti berikut

1. Sedapat mungkin penghantar harus dibuat bebas

tegangan dengan jalan memutuskan sakelar atau

melepaskan gawai pengaman. Atau penghantar ditarik

sampai terlepas dari penderita dengan menggunakan

benda kering bukan logam, misalnya sepotong kayu

atau seutas tali yang dikaitkan pada penghantar.

2. Penderita ditarik dari tempat kecelakaan.

3. Penghantar dilepaskan dari tubuh penderita dengan

tangan yang dibungkus dengan pakaian yang dilipat–

lipat.

4. Penghantar dihubung pendekkan atau dibumikan.

b. Penolong harus mengamankan diri dahulu untuk menghindarkan

atau mengurangi pengaruh arus listrik. Ia harus menempatkan diri

pada papan yang kering, kain kering, pakaian kering atau alas

serupa yang bukan logam. Jika hal itu tidak mungkin, kedua

tangan penolong dibalut dengan kain kering, pakaian kering atau

4

Page 5: Laporan Praktikum II

bahan serupa itu. Pada saat memberikan pertolongan ,penolong

harus menjaga diri agar tubuhnya jangan bersentuhan dengan

benda logam.

B. Fungsi Peralatan Kerja

No Nama Alat Fungsi dan Penggunaan Keterangan1 Obeng Minus Mengencangkan dan mengendorkan

sekrup / bautPada peralatan

listrik2 Obeng plus Mengencangkan dan mengendorkan

sekrup / bautPada peralatan

listrik3 Tang potong Memotong kabel Kabel ukuran kecil4 Tang Lancip Membentuk ujung kabel Kabel ukuran kecil5 Tang

kombinasiMemotong,memegang,mengencangka

nKabel ukuran kecil

6 Tang bulat Membentuk ujung kabel Kabel ukuran kecil7 Tespen Mengetes tegangan Kabel ukuran kecil8 Uncek Membuat lubang sekrup Pada papan kerja9 Penggaris Membuat ukuran Pada bidang kerja10 Palu Memukul Pada bidang kerja11 Cuter Mengupas isolasi kabel Kabel ukuran kecil12 Multimeter Mengetes tegangan Benda kerja

C. Pemeriksaan Peralatan Kerja

No Jenis Peralatan

Bagian yang diperiksa Alat yang dipakai

1 Sakelar a. Terminal kontakb. Fungsi Kontak

ObengMultimeter

2 Kontak-kontak

a. Terminal kontak L,N,P,E Multimeter

3 MCB a. Terminak kontakb. Arus nominalc. Fungsi kontak

ObengMultimeterMultimeter

4 Relay a. Terminal kontakb. Fungsi kontakc. Tegangan kerja kumparan

ObengMultimeterMultimeter

5

Page 6: Laporan Praktikum II

d. Terminal kumparan / coile. Fungsi kumparan / coil

MultimeterSumber tegangan

5 Impuls Switch

a. Terminal kontakb. Terminal coilc. Tegangan kerja coild. Fungsi kerja

MultimeterMultimeterMultimeterMultimeter

6 Relay tangga a. Terminal kontakb. Terminal coilc. Tegangan kerja coild. Diagram pemasangane. Fungsi kerja

MultimeterMultimeterMultimeterMultimeterMultimeter

7 Timer a. Terminal kontakb. Terminal coilc. Tegangan kerja coild. Diagram pemasangane. Fungsi kerja

MultimeterMultimeterMultimeterMultimeterMutimeter

8 LDR a.Terminal kontakb. Terminal coilc. Tegangan kerja coild. Diagram pemasangane. Fungsi kerja

MultimeterMultimeterMultimeterMultimeterMultimeter

D. Pemasangan Peralatan Listrik

No Jenis peralatan

Cara Pemasangannya Keterangan

1 Sakelar a. Dapat dipasang langsung pada dinding

b. Menggunakan roset

Inbow dengan dos tanam

Outbow dengan roset

2 Stop kontak a. Dapat dipasang langsung

b. Menggunakan roset

Inbow dengan dos tanam

Outbow dengan roset

3 MCB a. Dipasang dengan mounting Didalam panel4 Timer a. Dipasang pada mounting Didalam panel5 Sakelar

tanggaa. Dipasang pada mounting Didalam panel

6 Relay a. Dipasang pada mounting Diluar panel

6

Page 7: Laporan Praktikum II

7 LDR a. Dipasang pada mountingb. Dengan proteksi IP55(tahan

semprotan air)Diluar panel

7

Page 8: Laporan Praktikum II

BAB III

PRAKTIKUM INSTALASI LISTRIK GEDUNG

A. Alat dan Bahan

No Nama Bahan Jumlah Satuan KeteranganA.Pipa dan Alat bantu

123456789101112

Pipa Union (5/8”)(Dia dalam 15mm)Pipa Sintetis Lokal PVC(5/8”)Pipa KIR 11mm(Dia dalam 13,5mm )Knie Union 5/8”Knie PVC 5/8”Knie KIRSok (benda sambung) KIRCabang T(KIR)Tule UnionKlem Aluminium 16mmKlim KIR importKlem Kabel NYM 9mm sebelah paku

3,61,91,25

3211221401214

mmm

buahbuahbuah buah buah buah buah buah buah

B.Sakelar dan Peralatannya13141516171819

20212223242526

Sakelar Dimer(LDR)Sakelar Tukar(two way switch)

Sakelar Seri(series switch)Sakelar Pilih(selector 3 posisi A-

O-M)Sakelar Tekan atau (Impuls)

dengan lampu tandaSakelar Tekan (Impuls) dengan

lampu tanda IP5Lampu tanda (indicator lamp)

merahKOTAK HUBUNG (junction box)

Kotak Kontak 1 fasa +PEFiting lampuRoset kayu

Fiting lampu dinding

1211111

1434422

buahbuahbuah buah buah buah buah

buahbuahbuahbuahbuahbuahbuah

Sch3Sch1Sch2

8

Page 9: Laporan Praktikum II

Sakelar tunggal jenis tekan

3131.a.32333435

363738394041424344454647484950515253

54

55565758596060.a.

C.Panel Distribusi dan KontrolSekring Diazed 10 A lengkapSekring Diazed 6 A lengkapRelay kontaktor 220V/10ASakelar Relay impuls 220VSaakelar Waktu 24 jam 220VSakelar Relay Tangga (Staircase)220 VBusbar tembaga 3-5 x 15mmProfil C AlumuniumProfil dudukan terminalProfil dudukan RelayTerminal 4mm2Penahan terminalTreplex ukuran 253x453x4mmAsbes plafon ukuran 253x435x4mmAsbes plafon ukuran 353x603x8mmPlat penutup untuk item 40Terminal 6mmPlat penutup untuk item 46Plat pemisah 6mm2Saluran kabelPlastik pengikat kabelKabel NYM re 3x1,5 mm2,2 ph +NKabel NYM re 3x1,5 mm2,L+N+PENYA 1,5 mm2 merah,kuning dan hitamNYA 1,5 mm2 coklat,putih,merah jambuNYA 1,5 mm2 warna biru tuaNYA 1,5 mm2 warna hijau kuningNYA 1,5 mm2 warna hijauDempul untuk kayuNomor-nomor untuk terminal blok

312111

2801001502001511111111

400103,4117

12

1313,58,50,1112

buahbuahbuahbuahbuahbuah

mmmmmmmmbuahbuah

lembarlembarlembarbuahbuahbuahbuahmmbuah

mmm

m

mmmkgseribuahbuah

9

Page 10: Laporan Praktikum II

Steker 10-16 AKabel NYM HY 3x1,5 mm2 (Flexible)

D.Mur,sekrup,baut dan panel61

62

636465666768

Sekrup kayu,kepala ½ bulat3,5 x 153,5 x 303,5 x 203,5 x 40Sekrup kayu,rata perseng 4 x 30 (20)4 x 503,5 x 25Mur baut M4 X 10Mur baut M4 X 50Mur baut M4 X 15Rumah control panelBingkai panelMur geser

1004020108462084114

buahbuahbuahbuahbuahbuahbuahbuah

B. Gambar Rangkaian

1. Diagram Listrik SMG EL DRA 3/01

2. Panel Kontrol Pandangan Depan + Potongan SMG EL DRA 3/02

3. Detail Panel Penerangan SMG EL DRA 3/03

4. Penutup Kontrol Instalasi SMG EL DRA 3/04

5. Pintu Panel Depan SMG EL DRA 3/05

6. Pemasangan Busbar SMG EL DRA 3/06

7. Pintu Panel Belakang SMG EL DRA 3/07

8. Panel Kontrol (Pandangan Belakang Pintu Panel) SMG EL DRA 3/08

9. Instalasi Penerangan SMG EL DRA 3/09

10. Diagram Pengawatan SMG EL DRA 3/10

10

Page 11: Laporan Praktikum II

C. Langkah Kerja

Hari Latihan Materi / Kegiatan Alat bantu1 Pendahuluan a. Tata kerja organisasi

b. Keselamatan dan kesehatan kerjac. Program jadwal kegiatand. Tata tertibe. Peminjaman , pengembalianf. Penggantiang. Evaluasi

Menyiapkan peralatan kerja dan bahan

a. Melakukan peminjaman peralatan kerja

b. Melakukan permintaan komponenc. Melaksanakan pengecekan alat

dan bahan

Daftar alatDaftar bahan

Pembuatan panel a. Menyiapkan bahan-bahan yang akan dipakai untuk : rangka,base dan penutup panel

b. Merakit panel

Gambar SMG EL

DRA 3/02,3/03,

2-3 Pemasangan peralatan dan panel

a. Menentukan tata letak peralatan pada papan kerja sesuai gambar

b. Memasang base panel pada papan kerja

c. Membuat lubang incoming dan outgoing pada panel

d. Memasang panel distribusie. Memasang terminal dan busbar

N,PE pada bagian belakang pintu panel

f. Memasang sakelar , kotak kontak , fitting dan kotak sambung

Gambar SMG EL DRA 3/09

4 Pemasangan komponen panel

a. Penentuan tata letak Fuse , MCB , Timer ,Relay tangga dan Impuls Switch pada bagian depan pintu panel

b. Pemasangan Fuse , MCB , Timer , Relay tangga dan Impuls Switch

Gambar SMG EL DRA 3/02,3/05

5-6 Pemasangan pipa a. Pembuatan bengkokkan pipa (elbow dan knie)

b. Pemasangan pipa dari sakelar ke

Gambar SMG EL DRA 3/09

11

Page 12: Laporan Praktikum II

kotak hubungc. Pemasangan pipa dari kotak

hubung ke fitting lampud. Pemasangan pipa dari kotak

hubung ke panel distribusi7-8 Penarikan kawat a. Penarikan kawat dari kotak

sambung ke sakelarb. Penarikan kawat dari kotak

sambung ke fittingc. Penarikan kawat dari kotak

sambung ke panel

Gambar SMG EL DRA 3/09

9-10 Penyambungan peralatan diluar panel

a. Penyambungan pada fitting lampub. Penyambungan pada sakelarc. Penyambungan pada kotak kontakd. Penyambungan pada kotak hubung

Gambar SMG EL DRA 3/09

11 Penyambungan peralatan didalam panel

a. Merangkai hubungan peralatan yang ada didalam panel sesuai gambar diagram distribusi

b. Merangkai hubungan rangkaian kontrol yang ada didalam panel sesuai diagram rangkaian kontrol

Gambar SMG EL DRA 3/01

12 Penyambungan antara peralatan didalam panel dengan peralatan yang

ada diluar panel

a. Mengatur kabel-kabel yang berasal dari luar panel

b. Menyatulkan kabel agar bagian dalam panel terlihat rapid an pintu mudah dibuka dan ditutup dengan menggunakan benang atau pengikat lainnya

c. Menghubungkan penghantar / kabel dari peralatan yang ada di dalam panel

Gambar SMG EL DRA 3/01,3/09

13 Menandai a. Menandai semua peralatan yang ada sesuai dengan diagram atau gambar kerja

Gambar SMG EL DRA 3/01,3/09

Pengecekan a. Melakukan pengecekan masing-masing bagian titik beban

b. Melakukan pengujian tahanan isolasi instalasi dengan Mega Ohmmeter

Uji coba a. Melakukan pengujian kerja Gambar SMG

12

Page 13: Laporan Praktikum II

masing-masing titik bebanb. Melakukan pengujian kerja

masing-masing rangkaian akhirc. Melakukan pengujian kerja khusus

untuk titik beban yang d. Dapat diopersikan manual dan

otomatis dengan rangkaian otomatis

ELDRA

3/01,3/09

14 Evaluasi a. Kerapian pemasangan pipa,sakelar,kotak kontak,kotak sambung dan panel

b. Kerapian sambungan pada kotak sambung

c. Kerapian pada panel distribusid. Fungsi kerja masing-masing

rangkaian15 Pengembangan ,

trouble shooting dan pembongkaran

a. Pengembangan rangkaianb. Trouble shootingc. Pembongkaran dan pengembalian

alatd. Pembuatan Laporan

e

D. Prinsip Kerja

Pada rangkaian yang telah di buat beserta pemipaannya rangkaian ini

terbagi dengan 4 grup yaitu grup 1 uuntuk Penerangan kamar tamu,makan ,dan

dapur. Grup 2 untuk penerangan kamar mandi ,kamar tidur,selasar,dan panel

ruangan. Grup 3 untuk penerangan jalan parkir. Grup 4 untuk rangkaian kontrol

penerangan parkir dalam rumah,kontrol penerangan parkir luar rumah, kontrol

penerangan dengan pengontrol cahaya. Semua grup disuplai tegangan yang sama

yaitu tegangan PLN 220 V / 50 Hz. Besarnya pengaman grup berbeda-beda

dikarenakan fungsinya untuk besarnya daya yang diamankan.

Grup 1

13

Page 14: Laporan Praktikum II

Terdapat rangkaian untuk penerangan kamar tamu, ruang makan, dan

dapur. Kontrol dan rangkaian daya untuk penerangan kamar tamu, ruang makan,

dan dapur dikontrol menggunakan saklar impuls (K1) yang dikendalikan dengan 2

tombol push button NO (D) . 2 saklar push button (D) ini memungkinkan saklar

impuls (K1) dapat dikendalikan mengggunakan 1 push button (D) atau 2 push

button (D) secara bergantian serta satu saklar seri. Cara kerja rangkaian yang

dikendalikan saklar impuls (K1) : menghidupkan menggunakan push button 1 dan

mematikan menggunakan push button 2 atau kebalikannya, kemudian

menghidupkan dan mematikan hanya menggunakan 1 tombol baik hanya

menggunakan push button 1 (D) atau hanya push button 2 (D). Cara

menghidupkan menggunakan saklar seri (C / C1) : 2 buah lampu dapat menyala

sendiri-sendiri menurut kutub saklar yang dioperasikan sehingga ke 2 lampu

tersebut dapat menyala secara mandiri.

Grup 2

Pada grup 2 terdapat penerangan kamar mandi , tidur, selasar, panel

ruangan.pada grup ini nyala dan matinya lampu dapat dioperasikan menggunakan

2 buah saklar tukar (F) sehingga nyala dan matinya lampu dapat dioperasikan

menggunakan 2 saklar tukar tersebut. Cara mengoperasikan : dapat menyalakan

dan mematikan menggunakan 1 saklar baik hanya menggunakan saklar 1 atau

hanya menggunakan saklar 2, dapat mengidupkan dari saklar 1 dan mematikan

dari saklar 2 atau menyalakan menggunakan saklar 2 dan mematikan

menggunakan saklar 1.

Grup 3

Pada grup 3 terdapat penerangan jalan parkir yang dikendalikan dari grup

4. Pada grup ini untuk hidup dan matinya bergantung pada grup 4 yaitu K7 saat

bekraja atau saat mati, dan tidak bisa bekerja secara mandiri atau menggunakan

saklar sendiri karena dikendalikan pada rangkaian kontrol di grup 4. Apabila saat

beroperasi grup 4 sebagai pengendalinya terjadi masalah maka pada penerangan

grup 3 ini tidak bisa bekerja akibat rangkaian kendalinya tidak bekerja, tetapi

14

Page 15: Laporan Praktikum II

berbeda jika pada saat beroperasi grup 3 yang bermasalah maka grup 4 akan tetap

bekerja.

Grup 4

Pada grup ini hanya terdapat rangkaian kontrol untuk mengendalikan

rangkaian penerangan pada grup 3. Pada grup 3 dapat beroperasi secara otomatid

atau manual. Kita dapat memilih bagaimana cara untuk mengoperasikan

rangkaian kendali dengan memutar selektor M-0-A untuk memilih cara

pengoperasian secara manual ataupun secara otomatis dan juga terdapat lampu

indikator yang berguna sebagai indikator rangkaian yang bekerja. Lampu

indikator (H5) akan menyala apabila selektor switch pada posisi manual, dan

akan mati pada posisi otomatis karena ter interlok dengan relay K9A.

Cara mengopaerasikan rangkaian secara manual adalah kita operasikan

selektor pada posisi manual kemudian kita mengoperasikan push button NO (B)

yang kemudian akan memicu relay tangga (K5T) mendapat tegangan sesaat dan

kemuian kontak-kontaknya akan bekerja dan menyalakan K7 kemudian

penerangan akan menyala dan mematikannya juga dengan cara menekan kembali

push button NO (B). Pada posisi manual terdapat 2 push button NO (B)

pengendali yang bertujuan untuk mengendalikan relay tangga (K5T) dari 2

tempat. Pada posisi manual tidak dapat mengoperasikan secara otomatis.

Cara mengoperasikan rangkaian kontrol secara otomatis adalah kita

posisikan dahulu selektor switch pada posisi otomatis dan lampu indikator (H5)

akan mati. Pada posisi otomatis ini dapat bekerja secara otomatis ataupun secara

manual. Apabila menghendaki agar bekerja secara otomatis nantinya akan

dipengaruhi oleh setingan timer 24 jam (K4T) dan juga saklar peka cahaya (s8).

Timer 24 jam (K5T) ini bekerja secara terus menerus dan mendapat tegangan

secara terus menerus. Pada posisi otomatis timer berfungsi untuk mengalirkan

tegangan ke sakelar peka cahaya (s8) dan untuk mengoperasikan K7 apabila

saklar peka cahaya (s8) sudah bekerja dan kontak NO nya telah menutup. Apabila

menghendaki mengoperasikan secara manual tetapi dalam kondisi otomatis sama

15

Page 16: Laporan Praktikum II

seperti saat mengendalikan secara manual dan perbedaan pengoperasian pada

posisi manual dan posisi manual tetapi dalam kondisi otomatis adalah lampu

indikatornya. Pada posisi otomatis dikehendaki dapat beroperasi pada dua posisi

karena untuk mengantisipasi apabila timer belum bekerja dan cuaca di luar sudah

dalam kondisi gelap sehingga kita dapat menyalakan secara manual.

Penerapan rangkaian auto pada lingkungan sekitar yaitu dengan

menggunakan timer 24 jam yang di setting waktu on dan off , contoh: timer di

setting akan menyala pada pukul 17:00 sampai 05:00 keesokan harinya. Dan LDR

yang akan on secara otomatis jika tidak terkena cahaya dan akan off jika terkena

cahaya. Maka jika keadaan sore hari dan gelap lampu yang dioperasikan dengan

kedua sakelar ini akan bekerja. Namun jika keadaan gelap atau waktu sudah

menunjukkan pukul 17:00 namun lampu tidak menyala dikarenakan adanya

kerusakan pada salah satu komponen tersebut lampu tetap dapat dioperasikan

secara manual.

16

Page 17: Laporan Praktikum II

BAB IV

PENUTUP

A. Simpulan

Melalui praktikum instalasi listrik gedung ini, penulis dapat menarik

beberapa kesimpulan sebagai berikut :

1. Pada praktek Instalasi Listrik Gedung ini diperlukan ketilitian,

ketepatan dan kesabaran.

2. Jika terjadi kesalahan dalam rangkaian segera cek kembali sambungan

kabel dalam kotak hubung, panel, atau pun kabel yang terhubung ke

dalam tiap komponen.

3. Lampu tanda digunakan sebagai indikator apakah rangkaian bekerja

secara manual atau auto. Jika lampu tanda menyala maka rangkaian

bekerja secara manual, dan jika lampu tanda mati maka rangkaian

berkerja secara auto.

4. Pada rangkaian manual, lampu AB hanya dapat dinyalakan melalui

saklar tekan S6, dan dapat di offkan dengan mereset staircase.

5. Pada rangkaian auto, lampu AB dapat dioprasikan dari saklar tekan,

maupun kombinasi dari K4T dan S8.

B. Saran

Berdasarkan praktikum instalasi listrik gedung yang telah penulis

laksanakan, penulis ingin menyampaikan beberapa saran sebagai berikut :

1. Adanya Peralatan yang harus dipakai secara bergantian, sehingga

memperlambat proses mencoba rangkaian dan pengecekan apabila

terjadi kesalahan. Diharapkan untuk kedepannya peralatan tersebut

dilengkapi agar tidak memperlambat kerja praktik.

2. Kurangnya kabel penghantar, kabel lama yang tersedia dalam kotak

banyak yang sudah pendek dan tidak layak. Sedangkan untuk meminta

17

Page 18: Laporan Praktikum II

kabel baru terbatas, apabila kabel habis para praktikum harus mencari

atau meminta pada praktikum lain. Disarankan sebelum dilakukan

praktik kabel penghantar dicek kira-kira cukup atau tidak.

3. Prosedur permintaan alat sebaiknya dipermudah demi kelancaran dan

ketepatan waktu mahasiswa dalam menyelesaikan tugas

praktikumnya.

18