laporan praktikum kuliner ii makanan cair.doc
TRANSCRIPT
LAPORAN PRAKTIKUM KULINER II
MAKANAN CAIR TANPA SUSU
“BUBUR SUMSUM PANDAN DAN SARI KACANG HIJAU”
Praktikum I (
Dosen pengampu:
Nurmasari Widyastuti, S. Gz. Msi. Med
Etika Ratna Noer S.Gz , M.Si.
disusun oleh:
Kloter B Kelompok 2
Liani Setyarsih 22030113120055
Dwi Yanti Winda P 22030113140077
Galuh Tamarasani S 22030113130101
Rizki Karunianti A 22030113140125
PROGRAM STUDI S1 ILMU GIZI FAKULTAS KEDOKTERAN
UNIVERSITAS DIPONEGORO
SEMARANG
2015
1. DIET MAKANAN CAIR
Makanan cair adalah makanan yang mempunyai konistensi cair hingga kental. Makanan ini
diberikan kepada pasien yang mengalami gangguan mengunyah, menelan dan mencernakan
makanan yang disebabkan oleh menurunnya kesadaran, suhu tinggi, rasa mual, muntah, pasca
pendarahan saluran cerna, serta pra dan pasca bedah makanan dapat diberikan secara oral atau
parenteral. Makanan dapat diberikan secara oral dan melalui via selang (NGT).
Menurut konsistensi makanan, makanan cair terdiri atas tiga jenis, yaitu: makanan cair
jernih, makanan cair penuh, dan makanan cair kental. Nilai gizi makanan cair sangat rendah
karena hanya terdiri dari sumber karbohidrat. Bahan makanan yang boleh diberikan antara lain
teh, sari buah, kaldu, air gula, serta cairan yang mudah dicerna. Makanan dapat ditambah
dengan suplemen energi tinggi dan rendah sisa.1
a. Makanan Cair Penuh
• Bentuk cair / semi cair
• Kandungan serat “minimal”
• Tidak tembus pandang bila diletakkan pada wadah bening
• Diberikan secara langsung
• Perpindahan makanan cair jernih makanan cair kental
b. Makanan Cair Kental
Makanan cair kental adalah makanan yang mempunyai konsistensi kental atau semi
padat pada suhu kamar, yang tidak membutuhkan proses mengunyah dan mudah
ditelan. Menurut keadaan penyakit makanan cair kental dapat diberikan langusng ke
pasien atau merupakan perpindahan dari makanan cair penuh ke makanan saring.
2. TUJUAN DIET MAKANAN CAIR
- Untuk memberikan makanan dalam bentuk cair dan setengah cair yang memenuhi
kebutuhan gizi dan tidak merangsang saluran cerna yang meringankan kerja saluran cerna
- Memberikan makanan dalam bentuk cair, yang memenuhi kebutuhan cairan tubuh yang
mudah diserap dan hanya sedikit meninggalkan sisa;
- Mencegah dehidrasi yang menghilangkan rasa haus
- Meringankan kerja GI tract
- Tidak membutuhkan proses mengunyah, mudah ditelan dan mencegah terjadinya aspirasi
3. SYARAT DIET MAKANAN CAIR
Syarat diet makanan cair adalah:
a. Makanan diberikan dalam bentuk cair jernih;
b. Bahan makanan hanya terdiri dari sumber karbohidrat;
c. Tidak merangsang saluran cerna dan mudah diserap;
d. Sangat rendah sisa
e. Diberikan hanya selama 1-2 hari;
f. Porsi kecil dan diberikan sering
g. Makanan hendaknya mudah cerna, tidak merangsang baik secara mekanis, termis, maupun
kimia
h. Tidak merangsang GI tract
i. Bila diberikan > 3 hari harus dapat memenuhi kebutuhan E & protein
j. Energi minimal 1 kkal/mL
4. BAHAN MAKANAN YANG DIANJURKAN
a. Sumber Karbohidrat adalah Kentang, Gelatin, tapioka di buat puding
b. Sumber Protein adalah susu,es krim, Yoghurt, Telur Ayam, Tahu giling
c. Sumber Lemak adalah margarin dan mentega
d. Sayuran adalah sayuran yang diolah menjadi jus yang dikentalkan dengan gelantin
e. Buah adalah buah yang diolah menjadi jus yang kentalkan dengan gelantin, pure dan jeli
f. Bumbu adalah garam, bawang merah, gula dan kecap
MENU PRAKTIKUM MAKANAN CAIR TANPA SUSU
A. BUBUR SUMSUM PANDAN
1.1 Bubur Sumsum Pandan
Bubur Sumsum merupakan kuliner asli Indonesia. Rasanya yang enak dan lembut
ditambah dengan gurihnya santan dan manisnya saus gula merah, merupakan ciri khas
citarasa nusantara. Secara umum bubur sumsum ada beberapa variasi seperti, bubur
sumsum pandan, bubur biji salak, bubur candil dan yang lainnya.
Cara mengolah bubur sumsum terbilang cukup mudah. Tidak harus orang yang gemar
serta ahli memasak saja bisa memasak bubur yang enak dan lezat. Seperti halnya resep
bubur kebanyakan, cara membuat bubur sumsum juga sangat sederhana dan tidak
memakan waktu lama. Bahan bahan yang diperlukan juga sangat mudah didapatkan
dipasar.Alasan kelompok kami memilih menu bubur sumsum pandan karena bubur sumsum
kaya akan karbohidrat dengan rasa yang gurih dan manis sehingga dapat memenuhi
kebutuhan energi pasien. Rasa pandan juga dipilih karena memiliki pengaruh rasa
yang lebih lezat, aroma yang harum dan warna yang lebih menarik. Dengan teksturnya
yang lembut dapat memudahkan pasien untuk mengonsumsinya.
1.2 Alat dan Bahan
Alat:
a. Kompor
b. Pisau
c. Mangkok
d. Sendok
e. Panci
f. Baskom Plastik
g. Baskom Stainless
h. Irus
i. Mangkuk saji
Bahan:
a. 150 gram tepung beras
b. 4 lembar daun pandan
c. ½ sdt garam
d. 1 sdm pasta pandan/pewarna hijau
e. 500 ml santan
f. 150 gram gula merah
g. 100 gram gula pasir
h. 200 ml air
1.3 Cara Membuat
Membuat bubur
a. Bagi santan menjadi 2 bagian. Masukan ½ santan kedalam baskom,Campurkan
tepung beras, garam dan pasta pandan, aduk sampai rata hingga tidak
bergrindil.
b. Masukkan setengah santan pada panci aduk-aduk hingga mendidih. Masukan
adonan santan dan tepung. Asuk-aduk perlahan hingga matang dan mengental.
tambahkan garam, aduk lalu panaskan hingga mendidih dan mengental.
Kemudian angkat dan dinginkan.
Membuat sirup gula
a. Rebus air, kemudian masukan gula jawa dan gula pasir. Aduk sebentar biarkan
hingga mendidih. Angkat dinginkan
b. Siapkan mangkuk. Sajikan bubur sumsum diatas piring dan siram dengan sirup
gula jawa
1.4 Kendala saat Pengolahan
- Konsistensi bubur terlalu kental karena kurangnya pemberian santan dan air
- Tepung beras tidak disaring terlebih dahulu sehingga saat pemasakan tepung
tidak tercampur dengan merata dan membentuk gumpaln-gumpalan sehingga
membuat tekstur bubur menjadi tidak rata
1.5 Nilai Gizi Per Porsi
Waktu Nama Makanan Menu URTBerat Energi Air Protein Lemak KH Serat
g kkal G G g g g
Pagi
Bubur Sumsum Pandan
Tepung beras 1 gls 50 180,4 0 3,3 0,3 39,8 0,4
Santan (kelapa dan air)
1 mgk 100 106,1 0 1 10,1 4,6 2,7
Garam 1 sdt 5 0 0 0 0 0 0
Gula merah 1 mgk 50 193,5 0 0 0 50 0
Gula Pasir1,5
mngk 50 184,5 0 0,3 0 47,1 0
Pasta Pandan 1 sdt 5 0 0 0 0 0 0
TOTAL 260 664.5 0 4.6 13.4 141.5 3.1
B. SARI KACANG HIJAU
2.1 Sari Kacang Hijau
Kacang hijau (Vigna radiata) adalah sejenis palawija yang dikenal luas di daerah
tropika. Tumbuhan yang termasuk suku polong-polongan (Fabaceae) ini memiliki
banyak manfaat dalam kehidupan sehari-hari sebagai sumber bahan pangan
berprotein nabati tinggi. Kacang hijau di Indonesia menempati urutan ketiga
terpenting sebagai tanaman pangan legum, setelah kedelai dan kacang tanah. Sari
kacang hijau biasa disebut juga susu kacang hijau karena berupa cairan yang terbuat
dari extract kacang hijau. Mengandung protein yang tinggi dan bermutu. Biasanya
dikonsumsi oleh orang-orang yang lebih senang dengan tekstur kacang hijau yang
lunak tanpa harus mengonsumsinya dalam bentuk kacang.
Alasan kelompok kami memilih menu sari kacang hijau karena kandungan
proteinnya yang tinggi sehingga dapat menjadi pelengkap menu bubur sumsum.
Rasanya yang manis dan gurih, tekstur yang lembut dapat merangsang nafsu makan
pasien dan memudahkan pasien mengonsumsi kacang hijau tanpa harus susah-susah
mengunyah dan menelan.
2.2 Alat dan bahan
Alat
a. Kompor
b. Talenan
c. Sendok
d. Panci
e. Baskom
f. Irus
g. Blender
h. Gelas Saji
Bahan:
a. 100 gram kacang hijau
b. 100 gram gula merah, disisir
c. 100 gram gula pasir
d. Garam secukupnya
e. 500 ml air
2.3 Cara Membuat
1. Kacang hijau cuci bersih kemudian Rendam kacang hijau selama kurang lebih
1 jam terlebih dahulu agar pecah. Kemudian dicuci kembali hingga bersih
2. Masukkan kacang hijau ke dalam panci, masak dengan api sedang hingga
mendidih dan kacang haijau melunak. Masukkan gula merah/aren aduk hingga
gula mencair. Dinginkan
3. Setelah dingin, kemudian saring kacang hijaunya dan sisihkan dengan air
rebusan kacang hijau dalam panci lain
4. Blender kacang hijau dengan ditambahkan sedikit air dan gula pasir
secukupnya
5. Setelah diblender, lalu saring dalam panci yang berisi air rebusan kacang hijau
lagi
6. Kemudian rebus kembali air rebusan kacang hijau kembali
7. Kemudian Sajikan dalam gelas
2.4 Kendala saat Pengolahan
- Kacang hijau belum direndam semalaman sehingga proses pemasakan/pelunakan
kacang hijau memakan waktu yang lama
- Kulit kacang hijau tidak dipisahkan dengan isinya sehingga saat pemblenderan
sari kacang hijau menjadi terlalu kental
2.5 Nilai Gizi per porsi
Waktu Nama Makanan Menu URTBerat Energi Air Protein Lemak KH Serat
g kkal g g g g G
Pagi
Sari kacang hijauKacang hijau 1 gls 50 58 0 3,8 0,3 10,4 3,3
Santan (kelapa dan air)
1 mgk 75 79,6 0 0,8 7,6 3,4 2
Gula aren ½ bh 30 110,7 0 0,2 0 28,3 0
Garam 1 sdt 5 0 0 0 0 0 0
Gula pasir 1 sdm 10 38,7 0 0 0 10 0
TOTAL 170 287 0 4,8 7,9 52,1 5,3
10
Dokumentasi
11
DAFTAR PUSTAKA
1. Almatsier. 2006. Prinsip Dasar Ilmu Gizi. Jakarta : PT.Gramedia Pustaka Utama
12