laporan praktikum uji makanan

39
LAPORAN PRAKTIKUM UJI MAKANAN (KESEHATAN DAN GIZI 2) LAPORAN PRAKTIKUM A. Judul : Uji Karbohidrat, Lemak, dan Protein dalam Makanan Uji Karbohidrat, lemak, dan protein ini merupakan kegiatan untuk menguji keberadaan zat-zat makanan seperti karbohidrat, lemak dan protein yang terdapat di dalam bahan- bahan makanan tertentu dengan menggunakan zat dan prosedur tertentu. Pengetahuan tentang jenis-jenis zat makanan yang dimiliki oleh suatu bahan makanan atau tentang jenis zat makanan terbanyak yang dimiliki oleh suatu bahan makanan akan sangat berguna dalam pengajaran tentang gizi dan kesehatan ataupun dalam kehidupan sehari-hari. Dengan pengetahuan ini, kita dapat menjelaskan jenis bahan makanan apa saja yang dapat dijadikan sumber karbohidrat, protein, lemak, atau zat makanan lainnya. Disamping itu kita dapat mengaplikasikan dalam kehidupan sehari-hari kira-kira bahan makanan apa yang perlu dikonsumsi secukupnya atau yang perlu dikurangi pada kondisi tertentu. B. Tujuan Tujuan umum kegiatan uji coba zat makanan adalah kita dapat mengidentifikasi zat makanan yang terdapat didalam berbagai bahan makanan yang telah ditentukan. Selanjutnya, melakukan uji zat-zat makanan terhadap berbagai bahan makanan, secara rinci kita dapat melakukan hal-hal berikut:

Upload: nurul-aulia-sari

Post on 29-Jul-2015

380 views

Category:

Presentations & Public Speaking


9 download

TRANSCRIPT

Page 1: Laporan praktikum uji makanan

LAPORAN PRAKTIKUM UJI MAKANAN (KESEHATAN DAN GIZI 2)

LAPORAN PRAKTIKUM

A.  Judul : Uji Karbohidrat, Lemak, dan Protein dalam Makanan

Uji Karbohidrat, lemak, dan protein ini merupakan kegiatan untuk menguji

keberadaan zat-zat makanan seperti karbohidrat, lemak dan protein yang terdapat di dalam

bahan-bahan makanan tertentu dengan menggunakan zat dan prosedur tertentu.

Pengetahuan tentang jenis-jenis zat makanan yang dimiliki oleh suatu bahan

makanan atau tentang jenis zat makanan terbanyak yang dimiliki oleh suatu bahan

makanan akan sangat berguna dalam pengajaran tentang gizi dan kesehatan ataupun dalam

kehidupan sehari-hari. Dengan pengetahuan ini, kita dapat menjelaskan jenis bahan

makanan apa saja yang dapat dijadikan sumber karbohidrat, protein, lemak, atau zat

makanan lainnya. Disamping itu kita dapat mengaplikasikan dalam kehidupan sehari-hari

kira-kira bahan makanan apa yang perlu dikonsumsi secukupnya atau yang perlu dikurangi

pada kondisi tertentu.

B.  Tujuan

Tujuan umum kegiatan uji coba zat makanan adalah kita dapat mengidentifikasi zat

makanan yang terdapat didalam berbagai bahan makanan yang telah ditentukan.

Selanjutnya, melakukan uji zat-zat makanan terhadap berbagai bahan makanan, secara

rinci kita dapat melakukan hal-hal berikut:

1.    Mengidentifikasi bahan-bahan makanan yang mengandung karbohidrat;

2.    Mengelompokkan bahan-bahan makanan yang dapat dijadikan sumber karbohidrat;

3.    Mengidentifikasi bahan-bahan makanan yang mengandung lemak;

4.    Mengelompokan bahan-bahan makanan yang dapat dijadikan sumber lemak;

5.    Mengidentifikasi bahan-bahan makanan yang mengandung protein;

6.    Mengelompokkan bahan-bahan makanan yang dapat dijadikan sumber protein.

C.  Teori

Agar tubuh sehat dan tumbuh secara normal, ada enam macam zat makanan yang

dibutuhkan, yaitu karbohidrat, lemak, protein, mineral, vitamin, dan air. Keenam zat

makanan tersebut dapat kita peroleh dari berbagai bahan makanan. Suatu bahan makanan

dapat mengandung satu atau lebih zat makanan. Tetapi bahan makanan akan mengandung

Page 2: Laporan praktikum uji makanan

zat makanan tertentu saja dalam jumlah yang banyak sehingga suatu bahan makanan

merupakan sumber zat makanan tertentu. Kandungan zat dalam makanan dapat

diidentifikasi suatu pengujian sederhana namun jumlah kandungan setiap zat makanan

dalam bahan makanan hanya dapat diidentifikasi dengan cara yang kompleks. Adapun zat-

zat makanan yang di ujikan yaitu karbohidrat, lemak, dan protein.

1.    Karbohidrat

Karbohidrat memegang peranan penting dalam alam karena merupakan sumber

energi utama bagi tubuh manusia. Semua karbohidrat berasal dari tumbuh-tumbuhan.

Melalui proses fotosintesis, klorofil tanaman dengan bantuan sinar matahari mampu

membentuk karbohidrat dari karbondioksida berasal dari udara dan air dari tanah.

Karbohidrat yang dihasilkan adalah karbohidrat sederhana glukosa, disamping itu pula

dihasilkan oksigen yang lepas di udara. Semua jenis karbohidrat terdiri atas unsur-unsur

karbon (C), hidrogen (H), dan oksigen (O). Dalam bentyk sederhana formula umum

karbohidrat adalah CnH2nOn.

Karbohidrat yang penting dalam ilmu gizi dibagi dalam dua golongan yaitu

karbohidrat sederhana dan karbohidrat kompleks. Karbohidrat sederhana merupakan

karbohidrat yang banyak mengandung gula. Karbohidrat sederhana terdiri atas

monosakarida, disakarida, gula alkohol, dan oligosakarida. Sedangkan karbohidrat

kompleks merupakan karbohidrat yang banyak mengandung serat. Karbohidrat kompleks

terdiri atas polisakarida dan serat.

Karbohidrat dalam makanan memiliki berbagai fungsi bagi tubuh diantaranya

sebagai sumber energi, pemberi rasa manis pada makanan, penghemat protein, pengatur

metabolisme lemak, dan membantu dalam pengeluaran feses. Sebagai sumber energi,

karbohidrat menyediakan energi bagi tubuh. Satu gram karbohidrat menghasilkan 4 kalori,

sebagian karbohidrat di dalam tubuh berada dalam sirkulasi darah sebagai glukosa untuk

keperluan energi, sebagian disimpan sebagai glikogen dalam hati dan jaringan otot, dan

sebagian diubah menjadi lemak untuk kemudian disimpan sebagai cadangan energi di

dalam jaringan lemak.

Sebagai pemberi rasa manis karbohidrat memberikan rasa manis pada makanan

khususnya mono dan disakarida. Sebagai penghemat protein, ketika kebutuhan karbohidrat

tidak mencukupi maka protein akan digunakan untuk memenuhi kebutuhan energi dan

mengalahkannya fungsinya sebagai zat pembangun dan sebaliknya ketika kebutuhan

karbohidratnya tercukupi maka protein akan digunakan sebagai zat pembangun saja.

Sebagai pengatur lemak karbohidrat mencegah terjadinya oksidasi lemak yang tidak

Page 3: Laporan praktikum uji makanan

sempurna sehingga menghasilkan bahan-bahan berupa asam asetoasetat, aseton, dan asam

beta-hidroksi-butirat. Bahan-bahan tersebut dibentuk dalam hati dan dikeluarkan melalui

urine dengan mengikat basa berupa ion natrium sehingga dapat menyebabkan

keseimbangan natrium dan berdampak pada dehidrasi. pH cairan tubuh menurun

menimbulkan suatu keada ketosis atau asidosis yang merugikan tubuh sehingga untuk

mencegah hal tersebut maka dibutuhkan antara 50-100 gram karbohidrat sehari untuk

mencegah ketosis. Karbohidrat pun membantu pengeluaran feses dengan cara mengatur

peristaltik usus dan memberi bentuk pada feses.

Kebutuhan karbohidrat sangatlah penting diperhatikan karena apabila

mengkonsumsi secara berlebihan atau pun kekurangan akan mengalami berbagai penyakit

tertentu. Kebutuhan karbohidrat sehari untuk memelihara kesehatan WHO (1990)

menganjurkan 50-65% konsumsi energi total berasal dari karbohidrat kompleks dan paling

banyak hanya 10% berasal dari gula sederhana.

Karbohidrat merupakan senyawa yang terdiri atas unsur karbon, hidrogen, dan

oksigen. Umumnya dimiliki oleh tumbuhan. Tepung atau amilum merupakan salah satu

bentuk dari karbohidrat yang merupakan bagian utama dari bahan makanan seperti

gandum, jagung, kentang, ubi, singkong, padi, dan lain-lain. Keberadaan amilum didalam

bahan makanan diuji dengan pemberian larutan yodium dalam KI. Larutan yodium

menyebabkan amilum berubah warnanya menjadi biru tua. Jadi bahan makanan yang

mengandung amilum jika ditetesi oleh larutan yodium dalam KI akan berubah warnanya

menjadi biru ungu atau biru. Agar perubahan warna itu dapat diidentifikasi hendaknya

mengusahakan untuk memilih bahan makanan yang berwarna putih. Hal yang perlu

mendapat perhatian dalam penggunaan larutan yodium adalah agar selalu ingat bahwa

larutan yodium beracun dan jika terlalu pekat dapat membuat iritasi pada kulit.

Tentu saja adanya kegiatan pengujian makanan ini dapat memberikan informasi

kepada kita tentang berbagai jenis bahan makanan yang mengandung zat gizi tertentu dan

salah satunya yaitu karbohidrat sehingga dengan mengetahui kandungan karbohidrat pada

suatu bahan makanan kita dapat memilih dan mengatur menu makanan kita sehari-sehari

untuk memenuhi kebutuhan gizi bagi kesehatan tubuh kita sehingga kita tidak akan

bingung dalam penyusunan menu makan dan kita dapat menyusun menu makanan

seimbang.

2.    Lemak

Page 4: Laporan praktikum uji makanan

Seperti juga karbohidrat, lemak merupakan senyawa yang terdiri atas unsur

karbon, hidrogen, dan oksigen dengan struktur yang berbeda dari karbohidrat. Lemak

dapat dijumpai pada berbagai bahan makanan, seperti bahan makanan yang berasal dari

hewan dan bahan makanan yang berasal dari tumbuhan. Bahan makanan yang berasal dari

hewan yang mengandung lemak adalah daging, jeroan, krim, susu, mentega, dan

sebagainya. Sedangkan bahan makanan yang berasal dari tumbuhan yang mengandung

lemak adalah minyak goreng, margarin, kacang tanah, kemiri, dan lain-lain. Bahan

makanan sumber lemak jika dipegang terasa licin dan jika ditempelkan pada kertas akan

terlihat meninggalkan bekas minyak pada kertas tersebut. Apabila bekas air pada kertas

akan hilang setelah beberapa saat karena air menguap sehingga kertas akan kering

kembali, maka bekas minyak tidak akan hilang dari kertas karena minyak tidak menguap.

Ciri-ciri ini dapat dijadikan pedoman untuk pengujian sederhana tentang ada tidaknya

lemak dalam suatu bahan makanan.

Senyawa-senyawa lemak berdasarkan komposisi kimianya dibedakan menjadi tiga

golongan yaitu :

a.    Lemak sederhana. Tersusun oleh trigliserida yang terdiri dari satu gliserol dan tiga asam

lemak. Contoh senyawa lemak sederhana adalah lilin, malam atau plastisin (lemak

sederhana yang padat pada suhu kamar) dan minyak (lemak sederhana yang cair pada

suhu kamar).

b.    Lemak campuran. Merupakan gabungan antara lemak dengan senyawa bukan lemak

seperti fosfat, protein, dan glukosa. Misalnya lipoprotein yang merupakan gabungan antara

lipid dengan protein. Fosfolipd yang merupakan gabungan antara lipid dengan fosfat.

c.    Derivat lemak. Merupakan senyawa yang dihasilkan dari proses hidrolisis lipid. Misalnya

kolesterol, asam lemak, sterol dan gliserol. Kolesterol merupakan komponen utama pada

membran sel hewan dan juga merupakan precursor (senyawa pemula) untuk membuat

hormone steroid, seperti kortikosteroid dan hormone seks. Di dalam hati kolesterol

digunakan untuk mensintesis asam empedu, asam kolat, dan beberapa garam empedu

untuk penyerapan lemak. Contoh derivate lemak yang lain adalah asam lemak yang

merupakan asam organik dalam bentuk lemak, baik yang berasal dari hewan maupun

tumbuhan.

Berdasarkan ikatan kimianya, asam lemak dibedakan menjadi dua. Pertama, asam

lemak jenuh tubuh dan bersifat non esensial karena dapat disintesis oleh tubuh dan

umumnya berwujud padat pada suhu kamar. Asam lemak jenuh berasal dari lemak

Page 5: Laporan praktikum uji makanan

hewani, misalnya mentega dan gajih.Kedua, asam lemak tidak jenu, bersifat esensial

karena tidak dapat disintesis oleh tubuh dan umumnya berwujud cair pada suhu

kamar.Asam lemak tidak jenuh berasal dari lemak nabati, misalnya minyak goring,

minyak kedelai, dan minyak jagung.

Lemak mempunyai fungsi anatara lain sebagai berikut :

a.    Sebagai sumber tenaga yang paling besar untuk satuan berat yang sama dibandingkan

bahan makanan lain,

b.    Pembawa zat-zat makanan yang esensial,

c.    Pelindung alat tubuh yang lunak,

d.   melindungi tubuh dari suhu yang rendah,

e.    Bahan penyusun membran sel,

f.     Penahan rasa lapar karena pencernaan lemak membutuhkan waktu yang lama.

Adapun akibat kelebihan dan kekurangan lemak, antara lain:

a.    Kekurangan Lemak

Kekurangan lemak dapat menyebabkan kurang gizi, perubahan warna kulit

dll.Dalam jumlah yang banyak lemak sangat berbahaya bagi tubuh, Namun kekurangan

lemak juga dapat menimbulkan kerugian bagi kesehatan manusia. Beberapa penyakit yang

dapat ditimbulkan akibat kekurangan lemak antara lain;  depresi, dyslexia (anak yang sulit

membaca), sulit konsentrasi, autis, merasa lelah, daya ingat yang lemah dan problem pada

perilaku.

b.    Kelebihan lemak

Kelebihan lemak dapat menyebabkan obesitas, meningkatkan risiko penyakit

jantung dan pembuluh darah pada usia dewasa. Kelebihan lemak sehat secara fisik,

mengurangi risiko alergi, asma, eksem, infeksi dan lebih dari itu dapat menunjang

kesehatan mental pula dan Kegemukan.

3. Protein

Selain uji karbohidrat dan uji lemak, uji protein pun dilakukan guna mengetahui

kandungan bahan makanan yang mengandung protein. Istilah protein berasal dari kata

Yunani proteos yang berarti yang utama atau yang didahulukan. Kata ini diperkenalkan

oleh seorang ahli kimia Belanda, Gerardus Mulder (1802-1880), karena ia berpendapat

bahwa protein adalah zat yang paling penting dalam setiap organisme. Protein adalah

bagian dari semua sel hidup dan merupakan bagian terbesar tubuh setelah air. Seperlima

bagian tubuh adalah protein, sebagian ada didalam otot, seperlima di dalam tulang dan

Page 6: Laporan praktikum uji makanan

tulang rawan, sepersepuluh di dalam kulit, dan selebihnya di dalam jaringan lain dan

cairan tubuh. Semua enzim, berbagai hormon, pengangkut zat-zat gizi dan darah, matriks

intraseluler dan sebagainya adalah protein. Di samping itu asam amino yang membentuk

protein bertindak sebagai prekursor sebagian besar koenzim, hormon, asam nukleat, dan

molekul-molekul yang esensial untuk kehidupan. Protein mempunyai fungsi khas yang

tidak dapat digantikan oleh zat gizi lain yaitu membangun serta memelihara sel-sel

jaringan tubuh.

Protein adalah molekul makro yang mempunyai berat molekul antara lima ribu

hingga beberapa juta. Protein terdiri atas rantai-rantai panjang asam amino yang terikat

satu sama lain dalam ikatan peptida.

Protein merupakan zat makanan penting untuk pertumbuhan, perkembangan,

mengganti bagian yang rusak, dan sebagainya. Menurut sumbernya, protein dibagi

menjadi dua golongan, yaitu protein hewani berasal dari hewan, dan protein nabati berasal

dari tumbuhan. Protein hewani merupakan protein sempurna karena mengandung asam

amino esensial. Protein hewani dapat diperoleh dari daging, ikan, susu, dan telur. Protein

nabati merupakan protein tidak sempurna karena kandungan asam amino esensialnya

kurang lengkap, jumlahnya kurang untuk memenuhi keperluan tubuh, kecuali dari kacang-

kacangan terutama kedelai. Protein nabati dapat diperoleh dari padi-padian, kacang-

kacangan, dan sayuran.

Perlu diketahui protein tidak dapat dibuat atau disimpan sebagai cadangan tubuh,

jadi harus dikonsumsi secara teratur. Secara sederhana, keberadaan protein dapat diuji

dengan cara pembakaran bahan yang diuji atau dengan cara pemberian larutan tembaga

sulfat. Perlu diingat bahwa larutan tembaga sulfat adalah racun, jadi hati-hatilah jangan

sampai tertelan. Bahan makanan yang mengandung protein jika dibakar akan

menghasilkan seperti bau bulu ayam yang terbakar. Bau tersebut menandakan bau protein

yang terbakar. Dalam pemakaian larutan penguji tembaga sulfat, terhadap bahan makanan

yang diuji sebelumnya diberi larutan air kapur dulu baru kemudian diberi larutan tembaga

sulfat. Dengan pemberian air kapur dan larutan tembaga sulfat akan terbentuk adanya

warna ungu. Semakin gelap warna ungu yang terjadi semakin tinggi kadar protein dalam

bahan yang diuji tersebut.

Adapun karakteristik dari protein ini, adalah sebagai berikut:

a.    Protein ikan bersifat tidak stabil dan mempunyai sifat dapat berubah (denaturasi) dengan

berubahnya kondisi lingkungan.

Page 7: Laporan praktikum uji makanan

b.    Apabila larutan protein tersebut diasamkan hingga mencapai pH 4,5-5 maka akan terjadi

pengendapan atau salting out.

c.    Sebaliknya apabila dipanaskan seperti dalam pemasakan atau penggorengan , protein ikan

menggumpal atau terkoagulasi.

d.   Protein juga dapat mengalami denaturasi apabila dilakukan pengurangan kandungan air,

baik selama pengeringan maupun pembekuan.

e.    Protein otot sebagaian besar dalam bentuk koloid, baik berupa sol maupun gel.

Selain itu terdapat fungsi protein, antara lain:

a.    Untuk membangun sel jaringan tubuh seorang bayi yang lahir dengan BB 3 kg

Dengan bertambahnya umur bayi ini, berat badannya juga bertambah. Tambahan

berat ini tidak lain akibat terbentuknya jaringan baru seperti tulang, massa otot, darah dan

sebagainya. Dengan kata lain, bayi itu dari hari ke hari akan tetap berkembang atau

tumbuh. Untuk tumbuh inilah diperlukan protein dalam jumlah yang cukup.

b.    Untuk mengganti sel tubuh yang aus atau rusak

Sel-sel tubuh manusia mempunyai usia tertentu. Supaya sel-sel itu jumlahnya tidak

berkurang, maka setiap sel yang rusak atau aus harus diganti dengan yang baru. Untuk

mengganti sel-sel ini juga diperlukan protein. Inilah sebabnya orang dewasa pun yang

sudah berhenti pertumbuhan tubuhnya masih tetap memerlukan protein.

c.    Untuk membuat air susu

Enzim dan hormon air susu yang diberikan ibu kepada bayinya dibuat dari

makanan ibu itu sendiri. Karena dalam air susu juga terdapat protein, maka untuk

membuat air susu diperlukan protein. Demikian juga untuk membuat berbagai enzim dan

hormon.

Page 8: Laporan praktikum uji makanan

d.   Untuk membuat protein darah

Butir-butir darah juga dibuat dari protein. Disamping itu, dalam cairan darah

sendiri harus terdapat protein dalam jumlah yang cukup, karena berguna untuk

mempertahankan tekanan osmose darah. Jika protein dalam cairan darah tidak cukup,

maka tekanan osmose darah akan menurun. Bila hal ini terjadi akan menyebabkan

gangguan pula bagi tubuh, misalnya akan terjadi penumpukan air dalam jaringan tubuh

manusia.

e.    Untuk menjaga keseimbangan asam basa dari cairan tubuh

Hal ini berhubungan dengan kimia faal dari tubuh. Reaksi cairan tubuh adalah

netral, jadi tidak asam dan tidak juga bersifat basa. Protein diperlukan untuk mengikat

kelebihan asam atau basa dalam cairan tubuh, sehingga reaksi netral dari cairan tubuh

selalu dapat dipertahankan.

f.     Sebagai pemberi kalori

Protein adalah zat yang terutama diperlukan untuk pertumbuhan sel tubuh, protein

juga bertindak sebagai pemberi kalori. Misalnya, pada suatu saat jumlah protein yang

berasal dari pecahan sel tubuh (karena rusak) sebanyak 10 gram. Dalam makanan yang

dimakan terdapat 20 gram protein. Protein yang 10 gram digunakan untuk mengganti sel

yang rusak, sedangkan yang 10 gram lagi digunakan untuk membentuk sel-sel tubuh yang

baru. Protein yang berasal dari sel-sel yang diganti ini tidak dibuang dan tidak pula

digunakan lagi untuk membentuk sel tubuh yang baru. Tetapi protein ini akan dibakar oleh

tubuh, dan sebagai hasilnya didapatkan kalori pula.

g.    Alat Pengangkut dan Penyimpan

Banyak molekul dengan MB kecil serta beberapa ion dapat diangkut atau

dipindahkan oleh protein-protein tertentu. Misalnya hemoglobin mengangkut oksigen

Page 9: Laporan praktikum uji makanan

dalam eritrosit, sedangkan mioglobin mengangkut oksigen dalam otot. Pengatur

pergerakan Protein merupakan komponen utama daging, gerakan otot terjadi karena

adanya dua molekul protein yang saling bergeseran.

h.    Penunjang Mekanis

Kekuatan dan daya tahan robek kulit dan tulang disebabkan adanya kolagen, suatu

protein berbentuk bulat panjang dan mudah membentuk serabut. Pertahanan tubuh atau

imunisasi Pertahanan tubuh biasanya dalam bentuk antibodi, yaitu suatu protein khusus

yang dapat mengenal dan menempel atau mengikat benda-benda asing yang masuk ke

dalam tubuh seperti virus, bakteri, dan sel- sel asing lain.

i.      Media Perambatan Impuls Syaraf

Protein yang mempunyai fungsi ini biasanya berbentuk reseptor, misalnya

rodopsin, suatu protein yang bertindak sebagai reseptor penerima warna atau cahaya pada

sel-sel mata.

j.        Pengendalian Pertumbuhan

Protein ini bekerja sebagai reseptor (dalam bakteri) yang dapat mempengaruhi

fungsi bagian-bagian DNA yang mengatur sifat dan karakter.

Berikut akibat kekurangan protein dan kelebihan protein dalam tubuh, yakni:

a.    Akibat Kekurangan Protein dalam Tubuh

protein banyak terdapat pada masyarakat sosial ekonomi rendah. Kekurangan

protein murni pada stadium berat menyebabkan kwashiorkor pada anak-anak dibawah 5

tahun (balita). Kekurangan protein sering ditemukan bersamaan dengan kekurangan

energy yang menyebabkan kondisi yang dinamakan marasmus.

Kwashiorkor adalah salah satu bentuk malnutrisi protein berat yang disebabkan

oleh intake protein yang inadekuat dengan intake karbohidrat yang normal atau tinggi.

Tanda atau gejala yang dapat dilihat pada anak dengan Kwashiorkor, antara lain: Gagal

Page 10: Laporan praktikum uji makanan

untuk menambah berat badan, Pertumbuhan linear terhenti, Edema gerenal (muka sembab,

punggung kaki, perut yang membuncit), diare yang tidak membaik, dermatitis, perubahan

pigmen kulit (deskuamasi dan vitiligo), perubahan warna rambut menjadi kemerahan dan

mudah dicabut, penurunan masa otot, perubahan mental seperti lethargia, iritabilitas dan

apatis dapat terjadi, perubahan lain yang dapat terjadi adala perlemakan hati, gangguan

fungsi ginjal, dan anemia, pada keadaan berat/akhir (final stages) dapat mengakibatkan

shock, coma dan berakhir dengan kematian.

2.    Kelebihan Protein dalam Tubuh

Kelebihan konsumsi protein tidak baik untuk kesehatan ginjal, karena apabila

protein digunakan sebagai sumber energi, maka grup NH3 – nya harus dilepaskan melalui

proses deaminasi, dan kemudian disintesis menjadi urea. Urea yang berlebihan dalam

darah akan membahayakan kesehatan, sehingga harus dibuang melalui ginjal dalam

bentuk urine. Makin banyak protein yang dikonsumsi, makin banyak urea yang terbentuk,

dan makin keras kerja ginjal untuk membuang urea tersebut.

D.  Alat dan Bahan

1.    Uji Karbohidrat:

a.         Pring plastik 1 buah

b.         Pipet 1 buah

c.         Pisang 1 iris kecil

d.        Apel 1 iris kecil

e.         Nasi 2-3 butir

f.          Telur rebus (bagian putihnya) 1 iris kecil

g.         Tahu putih 1 iris keil

h.         Margarin seujung sendok

i.           Biskuit 1 potong kecil

Page 11: Laporan praktikum uji makanan

j.           Tepung Terigu 1 sendok kecil

k.         Gula Pasir 1 sendok kecil

l.           Kentang 1 iris kecil

m.       Kalium yodida 0,1 M 10 ml

2.    Uji Lemak:

a.         Piring plastik 1 buah

b.         Pipet 2 buah

c.         Kertas coklat sampul buku ukuran 10x10 cm 12 lembar

d.        Kemiri 2 butir

e.         Margarin 1 sendok kecil

f.          Wortel 1 buah

g.         Seledri 1 tangkai

h.         Biji jagung kering 1 genggam

i.           Singkong kering 1 iris

j.           Kacang tanah yang telah dikupas kering 3-5 butir

k.         Pepaya 1 potong kecil

l.           Santan 1-3 sendok

m.       Minyak goreng 5 ml

n.         Susu 1-3 sendok

o.         Air 5 ml

p.         Lampu atau senter 1 buah

q.         Lilin 1 buah

r.          Korek api 1 dus

s.          Sendok 1 buah

3.    Uji Protein:

a.         Piring plastik 1 buah

b.         Pipet 2 buah

c.         Lilin 1 buah

d.        Alas gelas atau piring kecil (untuk menyimpan

e.         lilin yang menyala) 1 buah

f.          Cangkir plastik 1 buah

g.         Jepitan jemuran atau penjepit tabung reaksi 1 buah

Page 12: Laporan praktikum uji makanan

h.         Korek api 1 dus

i.           Sendok makan 1 buah

j.           Air kapur 10 ml

k.         Air 10 ml

l.           Gula pasir 1 sendok

m.       Putih telur yang telah direbus 1 iris

n.         Roti 1 iris kecil

o.         Tempe 1 iris kecil

p.         Daging ayam 1 iris kecil

q.         Tepung terigu 1 sdm

r.          Temabag sulfat 2 sdm

s.          Bulu ayam 1 helai

t.          Seledri 1 batang

u.         Kangkung 1 batang

E.  Cara Kerja

1. Uji Karbohidrat

a.    Menyusun dan memberi nama bahan-bahan makanan yang akan diuji diatas plate tetes

seperti: pisang, apel, nasi, telur rebus (bagian putihnya), tahu putih, margarin, biskuit,

tepung terigu, gula pasir, dan kentang.

b.    Membuat tabel setiap bahan makanan kemudian mencatat warna sebelum diberi larutan

yodium.

No

.Bahan makanan

Warna sebelum

diberi yodium

1. Pisang Kuning

2. Apel Putih

3. Nasi Putih

4.Telur rebus (bagian

putihnya)Putih

5. Tahu putih Putih

6. Margarin Kuning

7. Biskuit Cokelat

8. Tepung terigu Putih

9. Gula pasir Putih

Page 13: Laporan praktikum uji makanan

10. Kentang Kuning

c.    Kemudian bahan makanan tersebut ditetesi 2-3 tetes larutan yodium dalam KI/lugol. Lalu

perhatikan perubahan warna pada bahan makanan yang ditetesi larutan yodium. Catat

perubahan warna pada bahan makanan yang telah diberi larutan yodium.

2. Uji Lemak

a.    Mengambil dua buah

kertas cokelat

sampul buku yang telah dipotong-potong dengan ukuran 10x10 cm2.

b.    Mengambil pipet, isap air dengan pipet dan teteskan diatas salah satu kertas cokelat.

c.    Mengambil pipet yang lain, isap minyak dengan pipet dan teteskan diatas kertas cokelat

yang lainnya.

d.   Biarkan kedua kertas tersebut selama 10 menit. Sesudah itu, periksa keduanya lalu amati

dan catat keadaan permukaan kertas tersebut.

No.Bahan

makanan

Warna

sebelum

diberi

yodium

setelah diberi

larutan yodium

1. Pisang Kuning Ungu Biru

2. Apel Putih Ungu Biru

3. Nasi Putih Ungu Biru

4.

Telur

rebus

(bagian

putihnya

)

Putih Putih

5.Tahu

putihPutih Putih

6. Margarin Kuning Kuning

7. Biskuit Cokelat Ungu Biru

8.Tepung

teriguPutih Ungu Biru

9.Gula

pasirPutih Putih

10. Kentang Kuning Ungu Biru

Page 14: Laporan praktikum uji makanan

e.    Mengambil kesepuluh kertas cokelat yang telah disiapkan. Memberi nomor dan nama

jenis bahan makanan yang diuji. Bahan makanan yang diuji: kemiri, margarin, seledri,

wortel, biji jagung kering, singkong kering, kacang tanah kering, pepaya, santan atau

kelapa, dan susu.

f.     Meremukan kemiri dan diusapkan diatas kertas cokelat kira-kira 10 kali dan

membersihkan sisa kemiri dan biarkan sekitar 5-10 menit.

g.    Sambil menunggu waktu 10 menit, kami mengerjakan hal serupa pada bahan makanan

yang lain. Mencairkan margarin diatas sendok dengan menggunakan panas dari nyala lilin.

Kemudian menetaskan margarin diatas kertas cokelat. Biarkan sekitar 10 menit.

h.    Mengusapkan seledri diatas kertas cokelat kira-kira 10 kali. Memotong wortel dan

mengusapkannya diatas kertas cokelat berulang kali. Mengusapkan biji jagung kering

diatas kertas cokelat berulang-ulang, atau sebanyak 10 kali. Memotong pepaya dan

mengusapkannya diatas kertas cokelat sebanyak 10 kali. Kemudian meneteskan air santan

pada kertas cokelat. Meneteskan pula susu pada kertas cokelat. Lalu membiarkan

kesepuluh kertas cokelat tersebut selama 10 menit.

i.      Setelah 10 menit, mengamati kertas cokelat satu persatu dengan menggunakan lampu atau

senter kearah bekas usapan dari bahan-bahan yang diuji. Kemudian catat hasil pengamatan

tersebut.

Nomor

Kertas.

Bahan yang

diuji

Meninggalkan Bekas Noda

Minyak

Ya Tidak

1. Kemiri √ -

2. Margarin √ -

3. Seledri - √

4. Wortel - √

5.Biji Jagung

Kering- √

6.Singkong

Kering- √

7.Kacang Tanah

Kering√ -

8. Pepaya - √

9. Santan √ -

10. Susu √ -

Page 15: Laporan praktikum uji makanan

3. Uji Protein

a.    Uji melalui pembakaran

1)        Menyimpan lilin diatas piring plastik kecil dan menyalakan lilin tersebut.

2)        Mengambil bulu ayam yang telah disiapkan kemudian menjepitnya dengan menggunakan

penjepit jemuran/penjepit tabung reaksi.

3)        Membakar bulu ayam tersebut diatas nyala lilin kemudian amati bau yang

ditimbulkannya. Bulu ayam yang telah dibakar tersebut dijadikan kontrol dalam uji protein

ini.

4)        Menjepit satu persatu bahan makanan yang akan diuji seperti: seledri, kangkung, putih

telur, roti, tempe, dan daging ayam. Kemudian membakarnya diatas nyala lilin seperti

halnya membakar bulu ayam.

5)        Mengamati bau yang ditimbulkan dengan membandingkannya dengan bau bulu ayam

yang dibakar. kemudian mencatat bau yang ditimbulkan pada tabel dibawah ini:

No.Bahan

Makanan

Waktu dibakar berbau

Seperti bulu

ayam terbakarAroma lain

1. Seledri - √

2. Kangkung - √

3. Putih telur √ -

4. Roti - √

5. Tempe - √

6. Daging ayam √ -

b.    Uji dengan menggunakan tembaga sulfat

1)        melarutkan dua sendok makan tembaga sulfat ke dalam 1 cangkir air.

2)        Mengatur bahan makanan yang akan diuji diatas plate tetes. Bahan makanan tersebut

meliputi gula pasir, putih telur, roti, tempe, daging ayam, dan tepung terigu.

Gambar 6. Uji protein, sebelum ditetesi air kapur dan tembaga sulfat.

3)        Menyiapkan pipet sebanyak dua buah, satu untuk mengisap air kapur, dan satu lagi untuk

mengisap larutan tembaga sulfat. Kedua pipet tersebut jangan saling tertukar artinya jika

Page 16: Laporan praktikum uji makanan

sejak pertama dipakai untuk mengisap air kapur maka selanjutnya gunakan untuk

mengisap air kapur juga, dan jika pipet yang satu lagi digunakan untuk mengisap larutan

temabaga sulfat maka selanjutnya juga pipet tersebut digunakan untuk mengisap larutan

tembaga sulfat.

4)        Memberi dua tetes larutan kapur untuk setiap bahan makanan tersebut yang akan diuji.

Pada daerah bekas tetesan air kapur diberikan pula dua tetes tembaga sulfat.

5)        Mengamati dan mencatat perubahan warna yang terjadi pada tabel dibawah ini:

No.Bahan Makanan

Warna yang terjadi setelah ditetesi air kapur dan larutan tembaga sulfat

Sebelum Sesudah

1. Gula pasir Putih Putih

2.

Putih telur

(yang telah

direbus)

Putih Ungu

3. Roti Putih Ungu

4. Tempe Putih Ungu

5.Daging

ayamCokelat Ungu

6.Tepung

teriguPutih Ungu

F.   Hasil Pengamatan

Berdasarkan percobaan uji makanan karbohidrat, kami menyiapkan berbagai jenis

bahan makanan yang akan kami uji cobakan. Dalam uji karbohidrat, kami menyiapkan

sampel berbagai jenis bahan makanan tersebut diatas plate tetes, setelah itu kami pun

menetesinya dengan larutan yodium kira-kira 2-3 tetes. Dapat kami amati bahwa terjadi

perubahan warna pada jenis zat-zat makanan tertentu diantaranya, pisang sebelum diberi

larutan yodium berwarna kuning, setelah diberi larutan yodium 2-3 tetes kami mengamati

terjadinya perubahan warna menjadi ungu biru. Apel sebelum diberi larutan yodium

berwarna putih, kemudian kami mengamati terjadinya perubahan warna setelah diberi

larutan yodium kira-kira 2-3 tetes menjadi ungu biru. Nasi berwarna putih sebelum diberi

larutan yodium kemudian kami mengamati terjadinya perubahan warna menjadi ungu biru

setelah diberi larutan yodium 2-3 tetes. Telur rebus bagian putihnya berwarna putih

Page 17: Laporan praktikum uji makanan

sebelum diberi larutan yodium dan kami mengamati tidak terjadi perubahan warna pada

putih telur tersebut sehingga warnanya tetap putih setelah diberi larutan yodium 2-3 tetes.

Tahu putih berwarna putih sebelum diberi larutan yodium dan kami mengamati tidak

terjadi perubahan warna pada tahu putih tersebut sehingga warnanya tetap putih setelah

diberi larutan yodium 2-3 tetes. Margarin berwarna kuning sebelum diberi larutan yodium

dan kami mengamati tidak terjadi perubahan warna pada margarin sehingga warnanya

tetap sama seperti semula setelah diberi larutan yodium 2-3 tetes. Biskuit berwarna cokelat

sebelum diberi larutan yodium dan kami mengamati terjadi perubahan warna pada biskuit

tersebut menjadi ungu biru setelah diberi larutan yodium 2-3 tetes. Tepung terigu

berwarna putih sebelum diberi larutan yodium dan dapat kami amati terjadi perubahan

warna pada tepung terigu tersebut menjadi warna ungu biru setelah diberi larutan yodium

2-3 tetes. Gula pasir sebelum diberi larutan yodium berwarna putih dan dapat kami amati

tidak terjadi perubahan warna pada gula pasir tersebut sehingga warnanya tetap sama

seperti semula setelah diberi larutan yodium 2-3 tetes. Jenis bahan makanan yang terakhir

yang kami uji cobakan yaitu kentang yang berwarna kuning sebelum diberi larutan

yodium dan kami mengamati terjadi perubahan warna pada kentang tersebut setelah diberi

larutan yodium 2-3 tetes menjadi ungu biru.

Dalam uji lemak, kami menyiapkan berbagai bahan makanan seperti kemiri,

margarin, seledri, wortel, biji jagung kering, singkong kering, kacang tanah kering,

pepaya, santan, dan susu. Kami pun mengambil sampel bahan makanan dan menyiapkan

kertas sampul buku berwarna cokelat dengan ukuran 10x10 cm2. Kami menyiapkan dua

kertas dan pipet untuk menetesi kertas terlebih dahulu untuk melakukan suatu

perbandingan dimana satu kertas ditetesi air dan satu kertas ditetesi minyak. Kedua kertas

cokelat yang telah ditetesi air dan minyak tersebut didiamkan selama 10 menit. Kami

mengamati adanya perubahan pada kertas dimana kertas yang ditetesi air tidak

meninggalkan bekas pada kertas tersebut. Sedangkan kertas yang ditetesi dengan minyak

meninggalkan bekas. Kemudian kami menyiapkan sepuluh kertas cokelat untuk kemudian

kami gunakan sebagai tempat bahan makanan yang akan diusapkan pada kertas tersebut.

Kami meremukkan kemiri kemudian mengusap-usapkannya berulang kali yakni sebanyak

10 kali pada kertas tersebut, kami memanaskan margarin kedalam sendok diatas nyala lilin

kemudian meneteskannya pada kertas tersebut, kami mengusap-usapkan seledri berulang

kali yakni sebanyak 10 kali pada kertas tersebut, kami memotong wortel kemudian

mengusap-usapkan wortel pada kertas tersebut, kami meremukkan biji jagung kering

kemudian mengusap-usapkan berulang kali yakni sebanyak 10 kali pada kertas tersebut,

Page 18: Laporan praktikum uji makanan

kami mengusap-usapkan singkong kering secara berulang-ulang yakni sebanyak 10 kali

pada kertas tersebut, kami mengusap-usapkan kacang tanah kering yang dikupas kulitnya

berulang kali yakni sebanyak 10 kali pada kertas tersebut, kami memotong pepaya dan

mengusap-usapkan berulang kali sebanyak 10 kali pada kertas tersebut, kami meneteskan

santan 4-5 tetes santan pada kertas tersebut, dan kami meneteskan susu pada kertas

tersebut. Kami menunggu sekitar 10 menit untuk mengamati kesepuluh jenis bahan

makanan tersebut. Ternyata berdasarkan percobaan diatas kami mengamati adanya

perubahan pada kertas cokelat tersebut. Kemiri meninggalkan bekas pada kertas cokelat,

margarin meninggalkan bekas pada kertas cokelat, seledri tidak meninggalkan bekas pada

kertas cokelat, wortel tidak meninggalkan bekas pada kertas cokelat, biji jagung kering

tidak meninggalkan bekas pada kertas cokelat, singkong kering tidak meninggalkan bekas

pada kertas cokelat, kacang tanah kering meninggalkan bekas pada kertas cokelat, pepaya

tidak meninggalkan bekas pada kertas cokelat, santan meninggalkan bekas ada kertas

cokelat, dan susu meninggalkan bekas pada kertas cokelat.

Adapun dalam uji protein, kami pun menyiapkan berbagai bahan makanan seperti

seledri, kangkung, putih telur yang telah direbus, roti, tempe, dan daging ayam sebagai

bahan makanan yang akan di ujikan melalui proses pembakaran. Bahan makanan seperti

gula pasir, putih telur yang telah direbus, roti, tempe,daging ayam, dan tepung terigu kami

uji melalui proses penetesan dengan larutan kapur dan asam sulfat. Dalam proses

pembakaran, kami terlebih dahulu mengambil sampel bahan makanan dan menyalakan

lilin kemudian kami menyiapkan bulu ayam untuk kemudian dibakar sebagai kontrol

dalam percobaan ini. Kami pun membakar bulu ayam tersebut dan mengamati/mencium

aroma bulu ayam yang dibakar tersebut. Kami membakar seledri kemudian mencium

aroma seledri yang telah dibakar dan membandingkan aromanya dengan aroma bulu ayam

yang dibakar, kami membakar kangkung kemudian mencium aroma kangkung yang telah

dibakar dan membandingkan aromanya dengan aroma bulu ayam yang dibakar, kami

membakar putih telur yang telah direbus kemudian mencium aroma putih telur yang telah

dibakar dan membandingkannya dengan aroma bulu ayam yang dibakar, kami membakar

roti kemudian mencium aroma roti yang telah dibakar dan membandingkannya dengan

aroma bulu ayam yang dibakar, kami membakar tempe kemudian mencium aroma tempe

yang telah dibakar dan membandingkannya dengan aroma bulu ayam yang telah dibakar,

dan kami membakar daging ayam kemudian mencium aroma daging ayam yang telah

dibakar dan membandingkannya dengan aroma bulu ayam yang dibakar. Hasil

pembakaran tersebut kami mengamati adanya perubahan aroma-aroma tertentu. Seledri

Page 19: Laporan praktikum uji makanan

yang dibakar ternyata menghasilkan aroma lain, tidak seperti aroma bulu ayam yang

dibakar, kangkung yang dibakar menghasilkan aroma lain, putih telur yang dibakar

menghasilkan aroma lain, roti yang dibakar menghasilkan aroma lain, tempe yang dibakar

menghasilkan aroma seperti aroma bulu ayam yang dibakar, dan daging ayam

menghasilkan aroma lain. Hal ini lah yang membut kami sedikit ragu, seperti yang kita

ketahui bahwasanya telur dan daging ayam mengandung protein akan tetapi ketika kami

menguji dengan cara membakar bau yang di timbulkan tidak seperti bau bulu ayam

dimana belum ayam sebagai kontrol dalam uji protein ini.

Dalam uji protein melalui proses penetesan dengan larutan kapur dan tembaga

sulfat, kami menyiapkan bahan-bahan makanan tersebut ke dalam plate tetes. Gula pasir,

putih telur yang telah di rebus, roti, tempe, daging ayam, dan tepung terigu kami ambil

sampelnya ke dalam plate tetes. Kami meneteskan larutan kapur sebanyak 2-3 tetes ke

dalam gula pasir, putih telur yang telah direbus, roti, tempe, daging ayam, dan tepung

terigu kemudian dilanjutkan dengan meneteskan larutan tembaga sulfat kedalam sampel

bahan makanan yang telah ditetesi larutan kapur tersebut. Kami mengamati adanya

perubahan warna pada beberapa bahan makanan tersebut. Sebelum di beri lerutan kapur

dan tembaga sulfat warna bahan makanan tersebut masih berupa warna dasar bahan

makanan semula akan tetapi setelah diberi larutan kapur dan tembaga sulfat menunjukkan

adanya perubahan warna. Gula pasir tidak berubah dari warna putih tetap berwarna putih.

Putih telur yang telah direbus berubah warna dari putih menjadi ungu. Roti berubah warna

dari putih menjadi ungu. Tempe berubah warna dari putih menjadi ungu. Daging ayam

berubah warna dari cokelat menjadi ungu. Tepung terigu berubah warna dari putih

menjadi ungu.

G. Pembahasan

Uji karbohidrat, lemak, dan protein ini memberikan kita pengetahuan tentang

kandungan zat gizi tersebut yang terdapat dalam makanan. Berdasarkan teori diatas telah

disebutkan bahwa amilum merupakan salah satu bentuk dari karbohidrat yang merupakan

bagian utama dari bahan makanan seperti gandum, jagung, kentang, ubi, singkong, padi,

dan lain-lain. Keberadaan amilum ini didalam bahan makanan dapat diuji dengan

pemberian larutan yodium dalam KI/Lugol. Larutan yodium tersebut dapat menyebabkan

perubahan warna amilum menjadi ungu biru sehingga bahan makanan yang mengandung

amilum jika ditetesi oleh larutan yodium dalam KI/Lugol akan berubah warnanya menjadi

ungu biru. Dalam percobaan diatas tentunya untuk menentukan adanya zat-zat gizi pada

Page 20: Laporan praktikum uji makanan

makanan tersebut kita memerlukan beberapa proses percobaan dimana untuk menguji

keberadaan dan membuktikan adanya zat gizi karbohidrat pada makanan kita dapat

menentukannya dengan menetesi 2-3 tetes bahan makanan tersebut dengan larutan yodium

dalam KI/Lugol.

Dalam uji karbohidrat ini terdapat beberapa bahan makanan yang mengalami

perubahan warna menjadi ungu biru diantaranya pisang, apel, nasi, biskuit, tepung terigu,

dan kentang. Adapun bahan makanan yang tidak mengalami perubahan warna diantaranya

telur rebus, tahu putih, margarin, dan gula pasir. Oleh karena itu, bahan makanan yang

ditetesi larutan yodium yang mengalami perubahan menjadi ungu biru menunjukkan

bahwa bahan makanan tersebut mengandung amilum sehingga bahan makanan yang

mengalami perubahan warna merupakan zat gizi karbohidrat.

Adapun untuk menentukan dan membuktikan adanya zat gizi lemak pada suatu

bahan makanan kita dapat menentukannya dengan cara mengusap-usapkan bahan-bahan

makanan tersebut ke atas kertas cokelat yakni sampul buku yang berukuran 10x10 cm2 dan

menyinarinya dengan lampu senter. Adapun bahan makanan yang meninggalkan bekas

noda minyak diantaranya kemiri, margarin, kacang tanah kering yang telah dikupas

kulitnya, santan, dan susu. Bahan makanan yang tidak meninggalkan lemak diantaranya

yaitu seledri, wortel, biji jagung kering, singkong kering, dan pepaya. Berdasarkan hasil

pengamatan diatas bahwa bahan makanan yang meninggalkan bekas noda minyak

menunjukkan bahan makanan tersebut mengandung lemak sedangkan bahan makanan

yang tidak meninggalkan bekas noda minyak tidak mengandung lemak. Oleh karena itu,

bahan makanan yang meninggalkan bekas noda minyak seperti: kemiri, margarin, kacang

tanah kering yang telah dikupas kulitnya, santan, dan susu menunjukkan bahwa bahan

makanan yang mengandung zat gizi lemak.

Begitu pula dalam menentukan keberadaan zat gizi protein dalam suatu bahan

makanan, kita dapat menentukannya dengan proses pembakaran dan pemberian larutan

kapur disertai larutan tembaga sulfat. Dari hasil pengamatan diatas, bahwa bahan makanan

yang berbau seperti bau bulu ayam yang terbakar diantaranya tempe dan daging ayam.

Sedangkan bahan makanan yang tidak berbau seperti bau bulu ayam yang terbakar

diantaranya seledri, kangkung, putih telur, dan roti. Berdasarkan hasil pengamatan diatas

bahwa bahan makanan yang tidak berbau seperti bau bulu ayam yang terbakar

menunjukkan bahan makanan tersebut mengandung protein sedangkan bahan makanan

yang tidak berbau seperti bau bulu ayam yang terbakar tidak mengandung protein. Adapun

bahan makanan yang ditetesi larutan kapur disertai larutan tembaga sulfat yang mengalami

Page 21: Laporan praktikum uji makanan

perubahan warna menjadi ungu biru diantaranya putih telur (telur yang di rebus), roti,

tempe, daging ayam, dan tepung terigu. Sedangkan bahan makanan yang tidak mengalami

perubahan warna menjadi ungu biru yaitu gula pasir.

Oleh karena itu, bahan makanan yang berbau seperti bau bulu ayam yang terbakar

seperti: tempe dan daging ayam menunjukkan bahwa bahan makanan yang mengandung

zat gizi protein. Dan bahan makanan yang mengalami perubahan warna menjadi ungu biru

setelah ditetesi oleh larutan kapur dan tembaga sulfat seperti putih telur (telur yang

direbus), roti, tempe, daging ayam, dan tepung terigu menunjukkan bahwa bahan makanan

tersebut mengandung zat gizi protein.

H.  Kesimpulan

Karbohidrat adalah senyawa yang terdiri atas unsur karbon, hidrogen, dan oksigen.

Berdasarkan hasil uji pengamatan diatas dapat kami simpulkan bahwa bahan makanan

yang di tetesi larutan yodium mengalami perubahan warna menjadi ungu biru, hal itu

menunjukkan bahwa bahan makanan tersebut mengandung zat gizi karbohidrat.

Lemak adalah senyawa yang terdiri atas unsur karbon, hidrogen, dan oksigen

dengan struktur yang berbeda dari karbohidrat. Berdasarkan hasil uji pengamatan diatas

dapat kami simpulkan bahwa bahan makanan yang meninggalkan bekas noda minyak pada

kertas cokelat menunjukan bahwa bahan makanan tersebut mengandung lemak.

Protein adalah zat makanan terpenting untuk pertumbuhan, perkembangan,

mengganti bagian yang rusak, dan sebagainya. Berdasarkan hasil uji pengamatan diatas

dapat kami simpulkan bahwa bahan makanan yang mengandung protein dalam proses

pembakaran menunjukkan bau seperti bau bulu ayam yang dibakar, dan bahan makanan

yang mengalami perubahan warna setelah ditetesi larutan kapur dan tembaga sulfat

menjadi berwarna ungu biru menunjukkan bahwa bahan makanan tersebut mengandung

protein.

I.     Jawaban Pertanyaan

1. Uji karbohidrat : Amilum

a.    Mengapa ada bahan makanan yang berubah menjadi ungu biru dan ada pula yang tidak

berubah menjadi ungu biru setelah ditetesi yodium?

Jawab: Karena bahan makanan yang berubah warna menjadi ungu biru menunjukkan

bahwa makanan tersebut mengandung amilum sedangkan bahan makanan yang tidak

Page 22: Laporan praktikum uji makanan

berubah warna menjadi ungu biru meunjukkan bahwa makanan tersebut tidak

mengandung amilum atau zat gizi karbohidrat.

b.    Buatlah kesimpulan tentang zat-zat manakah yang mengandung amilum?

Jawab: Zat makanan yang mengandung amilum yaitu zat makanan yang mengalami

perubahan warna menjadi ungu biru diantaranya pisang, apel, nasi, biskuit, tepung terigu,

dan kentang.

2. Uji Lemak:

a.    Dari dua kertas yang masing-masing di tetesi minyak dan air, manakah kertas yang masih

meninggalkan bekas?

Jawab: Kertas yang meninggalkan bekas ialah kertas yang ditetesi minyak.

b. Dari kesepuluh kertas yang telah di usap-usapkan oleh bahan-bahan makanan dan disinari

oleh senter, manakah kertas yang meninggalkan bekas noda minyak? dan catat hasil

pengamatan pada tabel yang telah disediakan?

Jawab: Bahan makanan yang meninggalkan bekas noda minyak diantaranya kemiri,

margarin, kacang tanah kering, santan, dan susu.

Berikut hasil pengamatan:

Nomor

Kertas.

Bahan yang

diuji

Meninggalkan Bekas Noda

Minyak

Ya Tidak

1. Kemiri √ -

2. Margarin √ -

3. Seledri - √

4. Wortel - √

5.Biji Jagung

Kering- √

6.Singkong

Kering- √

7.Kacang Tanah

Kering√ -

8. Pepaya - √

9. Santan √ -

10. Susu √ -

Page 23: Laporan praktikum uji makanan

c. Mengapa setelah bahan makanan tersebut di teteskan atau diusap-usapkan pada kertas

cokelat dibiarkan dahulu beberapa saat?

Jawab: Karena ini dilakukan untuk mengetahui perubahan warna yang terjadi pada bahan

makanan yang diujikan selama beberapa menit.

d. Buatlah kesimpulan tentang bahan makanan yang mengandung dan tidak mengandung

lemak?

Jawab: Bahan makanan yang mengandung lemak yaitu bahan makanan yang

meninggalkan bekas noda minyak diantaranya kemiri, margarin, kacang tanah kering,

santan, dan susu. Sedangkan bahan makanan yang tidak mengandung lemak yaitu bahan

makanan yang tidak meninggalkan bekas noda minyak diantaranya seledri, wortel, biji

jagung kering, singkong kering, dan pepaya.

3. Uji Protein:

a. Amati dan jelaskan bau yang ditimbulkan dari bulu ayam yang dibakar dengan

mengunakan penjepit jemuran/tabung reaksi?

Jawab: Bau ayam yang dibakar disini digunakan sebagai kontrol yang digunakan sebagai

pembanding terhadap bahan makanan lainnya yang diujikan. Bau bulu ayam yang terbakar

menandakan bau protein yang terbakar.

b. Amati bau yang ditimbulkan dari bahan-bahan makanan yang di uji seperti: Seledri,

kangkung, putih telur, roti, tempe, dan daging ayam. Manakah bau yang seperti bau bulu

ayam yang terbakar?

Jawab: bahan makanan yang baunya seperti bau bulu ayam yang dibakar yaitu tempe.

c. Buatlah kesimpulan, manakah bahan makanan yang mengandung protein berdasarkan uji

pembakaran?

Jawab: Bahan makanan yang mengandung protein berdasarkan uji pembakaran ialah

tempe.

d. Amati dan catat perubahan warna pada bahan makanan yang telah ditetesi larutan kapur

dan tembaga sulfat pada tabel yang telah disediakan?

Jawab: Berdasarkan tabel dibawah ini:

No.

Bahan Makanan

Warna yang terjadi setelah ditetesi air kapur dan larutan tembaga sulfatSebelum Sesudah

1. Gula pasir Putih Putih

2. Putih telur Putih Ungu

Page 24: Laporan praktikum uji makanan

(yang telah

direbus)

3. Roti Putih Ungu

4. Tempe Putih Ungu

5. Daging ayam Cokelat Ungu

6. Tepung terigu Putih Ungu

e. Apakah semua bahan makanan yang di uji menunjukan warna yang sama? Mengapa

demikian?

Jawab: Tidak, karena ada beberapa bahan makanan yang tidak mengalami perubahan

warna. Hal ini disebabkan beberapa bahan makanan ada yang mengandung protein dan

tidak.

f.     Buatlah kesimpulan tentang bahan makanan yang mengandung dan tidak mengandung

protein?

Jawab: Bahan makanan yang mengandung protein dalam proses pembakaran

menunjukkan bau seperti bau bulu ayam yang dibakar, dan bahan makanan yang

mengalami perubahan warna setelah ditetesi larutan kapur dan tembaga sulfat menjadi

berwarna ungu biru menunjukkan bahwa bahan makanan tersebut mengandung protein.

J.    Daftar Pustaka

Buku:

Almatsier, Sunita. (2010). Prinsip Dasar Ilmu Gizi. Jakarta: PT Gramedia Pustaka Utama.

Irianto, M,D. (2013). Hand Out Kesehatan Dan Gizi II. Bandung.

Muchtadi, Deddy. (2009). Pengantar Ilmu Gizi. Bandung: Alfabeta

Sutresna, Nana. (2007). Cerdas Belajar Kimia Kelas XII. Bandung: Grafind

Internet:

Arato, A.H.(2012). Macam-Macam Sumber Protein. [online]. Tersedia:

http://diditsmile.blogspot.com/2012/07/macam-macam-sumber-protein.html. [18

November 2013]

Chemfany. (2012). Makalah Protein. [online]. Tersedia:

http://chemfany.wordpress.com/2012/03/11/makalah-protein/. [18 November 2013]

Page 25: Laporan praktikum uji makanan

Layar Tekno. (2012). Makalah Karakteristik Protein. [online].

Tersedia: http://layartekno.blogspot.com/2012/11/makalah-protein-karakteristik-

protein.html#ixzz2Mx1psjgo. [18 November 2013]

Rachman, A. (2012). Struktur dan Fungsi Protein. [online]. Tersedia: http://biology-

community.blogspot.com/2012/09/struktur-dan-fungsi-protein.html. [18 November 2013]

Widia Ningsih Effendi.(2011). Kasus Kelebihan dan Kekurangan Lemak

.Tersedia.http://winiedoank.blogspot.ca/2011/09/kasus-kelebihan-dan-kekurangan-

lemak.html. [19 November 2013]