laporan praktikum farmasi fisik ii

28
LAPORAN PRAKTIKUM FARMAKOLOGI DASAR PERCOBAAN II METABOLISME OBAT OLEH : NAMA : FEBRIANTI SUHAMDANI NIM : F1F113079 KELOMPOK : III (TIGA) KELAS : B ASISTEN : SYAM FEBRIANTARA JURUSAN FARMASI FAKULTAS FARMASI

Upload: virdamaulidya

Post on 11-Dec-2015

88 views

Category:

Documents


14 download

TRANSCRIPT

Page 1: Laporan Praktikum Farmasi Fisik II

LAPORAN PRAKTIKUM FARMAKOLOGI DASAR

PERCOBAAN II

METABOLISME OBAT

OLEH :

NAMA : FEBRIANTI SUHAMDANI

NIM : F1F113079

KELOMPOK : III (TIGA)

KELAS : B

ASISTEN : SYAM FEBRIANTARA

JURUSAN FARMASI

FAKULTAS FARMASI

UNIVERSITAS HALU OLEO

KENDARI

2014

Page 2: Laporan Praktikum Farmasi Fisik II

PENENTUAN TEGANGAN PERMUKAAN

A. TUJUAN

Tujuan dari percobaan ini yaitu untuk membiasakan diri dengan konsep dan

pengukuran tegangan muka.

B. LANDASAN TEORI

Tegangan permukaan (surface tension) γ (huruf yunani gamma) dalam lapisan

didefiniskan sebagai perbandingan antara gaya tegangan permukaan F dengan dengan

panjang d dimana gaya bekerja. Tegangan permukaan adalah gaya per satuan panjang.

Satuannya dalam SI adalah newton per meter (N/m). Nilai terendah dari γ terjadi dalam

gas mulia neon dan helium, dimana gaya tarik menarik antara atom – atomnya sangat

lemah. Umumnya tegangan permukaan suatu fluida mengalami penurunan saat terjadi

kenaikan suhu (Young, 2002).

Tegangan permukaan bervariasi antara berbagai cairan. Air memiliki tegangan

permukaan yang tinggi dan merupakan agen pembasah yang buruk karena air

membentuk droplet, misalnya tetesan air hujan. Kohesi merupakan gaya tarik menarik

diantara molekul sejenis. Di tengah suatu wadah berisi air semua molekul megalami

gaya kohesif yang sama. Alkohol mempunyai tegangan permukaan yang lebih rendah

daripada air. Tegangan permukaan cairan dapat diubah dengan penambahan zat

pembasah yaitu surfaktan (James dkk, 2008).

Dalam cairan, setiap molekul mengalami interaksi dengan tetangganya yang

dalam sekejap sama seperti keadaan dalam padatan, tetapi kejadian ini cepat berubah.

Page 3: Laporan Praktikum Farmasi Fisik II

Permukaan air (atau cairan apapun) yang bersentuhan dengan udara (atau gas apapun)

menahan upaya meluasnya zat tersebut. Tegangan permukaan menyebabkan

permukaan berperilaku seperti jangat lemah yang elastik. Efek tegangan permukaan

terutama terlihat pada gravitasi nol, yaitu ketika cairan mengapung sebagai tetesan

bulat. Air mempunyai tegangan permukaan lebih besar dari cairan lain pada suhu

kamar, tetapi enam kali lebih kecil dibandingkan merkurium logam yang wujudnya cair

(Oxtoby, 2001).

Pipa kapiler umumnya mempunyai panjang 1 sampai 6 meter dengan diameter

dalam 0,5 mm sampai 2 mm. Cairan refrigerant memasuki pipa kapiler dan mengalir

hingga tekanannya berkurang disebabkan oleh gesekan dan percepatan refrigerant.

Sejumlah cairan refrigerant berubah menjadi uap ketika mengalir pada pipa kapiler ini.

Perubahan fase ini terjadi akibat adanya penurunan tekanan dan temperatur pada fluida

sementara entalpinya tidak turun, bahkan cenderung bertambah karena terjadinya

perpindahan kalor dari lingkungan ke fluida sebab temperatur lingkungan lebih tinggi

dari pada temperatur fluida. Keuntungan menggunakan pipa kapiler adalah bahwa pipa

kapiler mempuyai bentuk yang sederhana, tidak ada bagian-bagian yang yang bergerak

dan tidak mahal serta pipa kapiler juga memungkinkan tekanan dalam sistim merata

selama sistim tidak bekerja sehingga motor penggerak kompressor mempunyai momen

gaya awal yang kecil. Sedang kerugian jika menggunakan pipa kapiler adalah bahwa

pipa kapiler tidak dapat diatur terhadap beban yang berubah-ubah, mudah terganggu

oleh adanya penyumbatan dan memerlukan pengisian refrigerant berada dekat batas

(Basri, 2009).

Page 4: Laporan Praktikum Farmasi Fisik II

Aliran dalam kapiler dan media berpori dipengaruhi oleh tegangan permukaan.

Dalam sistem bioproses, tegangan permukaan mempengaruhi tingkat oksigenasi air

dengan mempengaruhi koefisien perpindahan massa. Tegangan permukaan juga penting

dalam pemrosesan metal dan tekstil, produksi pulp dan kertas, dan formulasi farmasi

(Adisalamun dkk, 2012).

Propilen glikol merupakan salah satu komoditas utama bahan kimia dengan

produksi tahunan dunia di atas 705 kiloton/tahun, pertumbuhan pasar sebesar 6 %, dan

harga jual produk sekitar US$ 98/liter. Propilen glikol dapat diperoleh melalui reaksi

hidrogenasi gliserol yang merupakan produk samping pembuatan biodiesel dalam reaksi

transesterifikasi. Beberapa kegunaan propilen glikol adalah sebagai resin polyester

unsaturated, fluida fungsional anti beku pengganti etilen glikol, farmasi, kosmetik,

liquid detergen, parfum, cat, dan personal care (Maulana dkk, 2012).

Propilenglikol digunakan sebagai humectant yang akan mempertahankan

kandungan air dalam sediaan sehingga sifat fisik dan stabilitas sediaan selama

penyimpanan dapat dipertahankan. Propilen glikol memiliki stabilitas yang baik pada

pH 3-6 (Dwiastuti, 2010). Pelarut campuran tersebut selain berfungsi sebagai pelarut,

propilenglikol merupakan pelembab yang baik untuk kulit sedangkan dafar fosfat

bertujuan pula untuk menekan pengaruh pH yang tinggi dari asam salisilat yaitu sekitar

pH 2 hingga pH 3 dalam larutan jenuhnya (Panjaitan, 2008).

Page 5: Laporan Praktikum Farmasi Fisik II

C. ALAT DAN BAHAN

1. Alat

Alat-alat yang digunakan dalam percobaan ini yaitu :

Gelas kimia 50 ml

Gelas ukur 25 ml

Mistar

Piknometer 10 ml

Pipa kapiler

Pipet tetes

Timbangan analitik

2. Bahan

Bahan-bahan yang digunakan dalam percobaan ini yaitu :

Akuades

Propilen glikol 0,05 %, 0,01 %, dan 0,1 %

Page 6: Laporan Praktikum Farmasi Fisik II

D. PROSEDUR KERJA

1. Penentuan Berat Piknometer

- Ditimbang dalam keadaan kosong

- Dicatat hasilnya

Berat piknometer kosong = 9,4989 gram

2. Penentuan Densitas

- Dimasukkan kedalam piknometer 10 ml

hingga penuh

- Ditimbang

- Dicatat hasilnya

- Ditentukan berat jenisnya

- Diulangi prosedur diatas untuk propilen

glikol 0,01 %; 0,05 %; dan 0,1 %

Densitas akuades = 1004 kg/m3

Densitas propilen glikol 0,05 % = 1005 kg/m3

Densitas propilen glikol 0,01 % = 1004 kg/m3

Densitas propilen glikol 0,1 % = 1004 kg/m3

Piknometer 10 ml

Akuades

Page 7: Laporan Praktikum Farmasi Fisik II

3. Penentuan Tinggi Kenaikan Cairan

- Dituangkan 50 ml kedalam gelas kimia 100 ml

- Dimasukkan pipa kapiler kedalam gelas kimia

- Dibiarkan air naik ke pipa kapiler

- Diukur kenaikan cairan dalam pipa kapiler

dengan mistar

- Dihitung tegangan permukaannya

- Diulangi prosedur diatas untuk propilen glikol

0,05 %; 0,01 %; dan 0,1 %

Tegangan permukaan akuades = 0,122 N/mTegangan permukaan propilen glikol 0,05 % = 0,132 N/mTegangan permukaan propilen glikol 0,01 % = 0,154 N/mTegangan permukaan propilen glikol 0,1 % = 0,122 N/m

Akuades

Page 8: Laporan Praktikum Farmasi Fisik II

E. HASIL PENGAMATAN

1. Tabel Pengamatan

No. Zat Cair

Berat

Piknometer

+ Sampel

Densitas

Tinggi

Kenaikan

Cairan

Tegangan

Permukaan

1. Akuades 19,5437 gr 1004 kg/m3 5,0 cm 0,122 N/m

2.

Propilen glikol

0,05 % 19,5462 gr 1005 kg/m3 5,4 cm 0,132 N/m

3.

Propilen glikol

0,01 % 19,5422 gr 1004 kg/m3 6,3 cm 0,154 N/m

4.

Propilen glikol

0,1 % 19,5423 gr 1004 kg/m3 5,0 cm 0,122 N/m

2. Data Perhitungan

a. Densitas

Akuades

Dik : Berat Piknometer kosong = 9,4989 gr

Berat Piknometer + sampel = 19,5437 gr

Volume Piknometer = 10 ml

Dit : Densitas =…?

Page 9: Laporan Praktikum Farmasi Fisik II

Peny :

Densitas = Berat

Volume

= 19,5437 gr – 9,4989 gr

10 ml

= 1,004 gr/ml

= 1004 kg/m3

Propilen glikol 0,05 %

Dik : Berat Piknometer kosong = 9,4989 gr

Berat Piknometer + sampel = 19,5462 gr

Volume Piknometer = 10 ml

Dit : Densitas =…?

Peny :

Densitas = Berat

Volume

= 19,5462 gr – 9,4989 gr

10 ml

= 1,005 gr/ml

= 1005 kg/m3

Propilen glikol 0,01 %

Dik : Berat Piknometer kosong = 9,5422 gr

Berat Piknometer + sampel = 19,4989 gr

Volume Piknometer = 10 ml

Dit : Densitas =…?

Page 10: Laporan Praktikum Farmasi Fisik II

Peny :

Densitas = Berat

Volume

= 19,5422 gr – 9,4989 gr

10 ml

= 1,004 gr/ml

= 1004 kg/m3

Propilen glikol 0,1 %

Dik : Berat Piknometer kosong = 9,5423 gr

Berat Piknometer + sampel = 19,4989 gr

Volume Piknometer = 10 ml

Dit : Densitas =…?

Peny :

Densitas = Berat

Volume

= 19,5423 gr – 9,4989 gr

10 ml

= 1,004 gr/ml

= 1004 kg/m3

b. Tegangan Permukaan

Akuades

Dik : r = 0,5 x 10-3 m

g = 9,8 m/s2

d = 1004 kg/m3

Page 11: Laporan Praktikum Farmasi Fisik II

h = 5,0 cm = 0,05 m

Dit : Ɣ =…?

Peny : Ɣ = 12

. r . d . g . h

= 12

. 0,5 x 10-3 . 1004 . 9,8 . 0,05

= 0,122 N/m

Propilen glikol 0,05 %

Dik : r = 0,5 x 10-3 m

g = 9,8 m/s2

d = 1005 kg/m3

h = 5,4 cm = 0,054 m

Dit : Ɣ =…?

Peny : Ɣ = 12

. r . d . g . h

= 12

. 0,5 x 10-3 . 1005 . 9,8 . 0,054

= 0,132 N/m

Propilen glikol 0,01 %

Dik : r = 0,5 x 10-3 m

g = 9,8 m/s2

d = 1004 kg/m3

h = 6,3 cm = 0,063 m

Dit : Ɣ =…?

Page 12: Laporan Praktikum Farmasi Fisik II

Peny : Ɣ = 12

. r . d . g . h

= 12

. 0,5 x 10-3 . 1004 . 9,8 . 0,063

= 0,154 N/m

Propilen glikol 0,1 %

Dik : r = 0,5 x 10-3 m

g = 9,8 m/s2

d = 1004 kg/m3

h = 5,0 cm = 0,05 m

Dit : Ɣ =…?

Peny : Ɣ = 12

. r . d . g . h

= 12

. 0,5 x 10-3 . 1004 . 9,8 . 0,05

= 0,122 N/m

3. Data Grafik

Page 13: Laporan Praktikum Farmasi Fisik II

0.00% 0.02% 0.04% 0.06% 0.08% 0.10% 0.12%0

0.020.040.060.08

0.10.120.140.160.18

f(x) = − 34.9180327868853 x + 0.154622950819672R² = 0.925067286518229

Grafik Hubungan Antara Peningkatan Konsentrasi Terhadap Tegangan Permukaan

Konsentrasi Propilen glikol

Tega

ngan

Per

muk

aan

Page 14: Laporan Praktikum Farmasi Fisik II

F. PEMBAHASAN

Tegangan permukaan adalah gaya yang terjadi pada permukaan suatu cairan

yang menghalangi ekspansi cairan tersebut. Tegangan permukaan disebabkan oleh gaya

tarik menarik yang tidak seimbang pada antarmuka (interfaces) cairan. Untuk

mengetahui adanya gaya ini, dapat digunakan suatu metode dimana terjadi kenaikan

cairan biasa dalam suatu kapiler. Prinsipnya yaitu mengetahui hubungan antara

konsentrasi dan nilai tegangan permukaan cairan dengan menggunakan pipa kapiler.

Metode yang digunakan pada percobaan ini adalah metode pipa kapiler. Dengan

menggunakan pipa kapiler tersebut, dapat diukur tegangan permukaan suatu zat cair.

Penggunaannya yaitu dengan cara salah satu ujung pipa dicelupkan kedalam permukaan

zat cair maka zat cair tersebut permukaannya akan naik sampai ketinggian tertentu.

Metode kenaikan kapiler hanya dapat digunakan untuk mengukur tegangan permukaan

tidak bisa untuk mengukur tegangan antar muka. Tegangan muka dapat diketahui

dengan kerapatan cairan dan tingginya kenaikan dalam kapiler yang sama.

Besarnya tegangan permukaan diperngaruhi oleh beberapa faktor, seperti jenis

cairan, suhu dan tekanan, massa jenis, konsentrasi zat terlarut, dan kerapatan. Jika

cairan memiliki molekul besar seperti air, maka tegangan permukaannya juga besar.

Salah satu faktor yang mempengaruhi besarnya tegangan permukaan adalah massa

jenis/densitas (D), semakin besar densitas berarti semakin rapat muatan-muatan atau

partikel-partikel dari cairan tersebut. Kerapatan partikel ini menyebabkan makin

besarnya gaya yang diperlukan untuk memecahkan permukaan cairan tersebut. Hal ini

karena partikel yang rapat mempunyai gaya tarik menarik antar partikel yang kuat.

Page 15: Laporan Praktikum Farmasi Fisik II

Sebaliknya cairan yang mempunyai densitas kecil akan mempunyai tegangan

permukaan yang kecil pula. Konsentrasi zat terlarut (solut) suatu larutan biner

mempunyai pengaruh terhadap sifat-sifat larutan termasuk tegangan muka dan adsorbsi

pada permukaan larutan. Telah diamati bahwa solut yang ditambahkan kedalam larutan

akan menurunkan tegangan muka, karena mempunyai konsentrasi dipermukaan yang

lebih besar daripada didalam larutan. Sebaliknya solut yang penambahannya kedalam

larutan menaikkan tegangan muka mempunyai konsentrasi dipermukaan yang lebih

kecil daripada didalam larutan.

Jenis cairan juga dapat mempengaruhi tegangan permukaan. Pada umumnya

cairan yang memiliki gaya tarik antara molekulnya besar, seperti air, maka tegangan

permukaannya juga besar. Sebaliknya pada cairan seperti bensin karena gaya tarik

antara molekulnya kecil, maka tegangan permukaannya juga kecil. Suhu juga

mempengaruhi tegangan permukaan dimana tegangan permukaan cairan turun bila suhu

naik, karena dengan bertambahnya suhu molekul- molekul cairan bergerak lebih cepat

dan pengaruh interaksi antar molekul berkurang sehingga tegangan permukaannya

menurun.

Penentuan tegangan permukaan zat cair antara air dan propilen glikol dengan

konsentrasi yang berbeda adalah percobaan yang akan dilakukan. Konsentrasi propilen

glikol yang digunakan adalah 0,1 %, 0,05%, dan 0,01%. Perbedaan konsentrasi ini

bertujuan agar dapat dibandingkan antara nilai tegangan permukaan dengan konsentrasi

yang berbeda-beda. Sebelum menentukan tegangan permukaannya, terlebih dahulu

harus diketahui densitas dan berapa kenaikan cairan didalam pipa kapiler. Dalam

Page 16: Laporan Praktikum Farmasi Fisik II

penentuan densitas, digunakan piknometer 10 ml yang dimasukkan air kemudian

ditimbang. Sebelumnya, piknometer telah ditimbang kosong agar dapat ditentukan

berapa berat zat yang sebenarnya. Hal yang sama juga dilakukan untuk propilen glikol

0,01%, 0,05%, dan 0,1%. Dari penimbangan tersebut, diperoleh densitas air sebesar

1004 kg/m3, propilenglikol 0,01% sebesar 1004 kg/m3, propilenglikol 0,05% sebesar

1005 kg/m3, propilenglikol 0,1% sebesar 1004 kg/m3. Setelah diketahui densitas

masing-masing cairan, selanjutnya ditentukan kenaikan cairan dengan menggunakan

pipa kapiler.

Penentuan kenaikan cairan dilakukan dengan memasukkan pipa kapiler ke

dalam gelas kimia yang telah berisi air dan kenaikannya diukur dengan menggunakan

mistar. Dari hasil pengamatan, diperoleh tinggi air dalam pipa kapiler adalah 5,0 cm;

propilenglikol 0,05% adalah 5,4 cm; propilenglikol 0,01% adalah 6,3 cm dan

propilenglikol 0,1% adalah 5,0 cm. Setelah diperoleh nilai dari densitas dan kenaikan

cairan, maka dapat ditentukan tegangan permukaannya. Berdasarkan hasil perhitungan,

diperoleh tegangan permukaan air adalah 0,122 N/m, tegangan permukaan propilen

glikol 0.05 % adalah 0,132 N/m, propilen glikol 0.01 % adalah propilen glikol 154 N/m

dan propilen glikol 0,1 % adalah 0,122 N/m.

Berdasarkan hasil pengamatan, dapat diketahui bahwa tegangan permukaan air

dan propilen glikol tidak terlalu jauh perbedaannya. Secara teori, tegangan permukaan

air semestinya lebih tinggi dibandingkan tegangan permukaan propilen glikol. Tetapi,

dari hasil percobaan dapat dilihat bahwa tegangan permukaan air lebih kecil dari

propilen glikol. Air mempunyai tegangan permukaan lebih besar dikarenakan molekul

Page 17: Laporan Praktikum Farmasi Fisik II

air memiliki daya tarik menarik (daya kohesi) yang lebih besar dibandingkan dengan

propilen glikol.

Hubungan antara konsentrasi dan tegangan permukaan propilen glikol, dapat

diperoleh suatu kurva. Dari grafik tersebut, dapat diketahui bahwa semakin tinggi

konsentrasi nilai tegangan permukaan tidak menentu. Secara teori, tegangan permukaan

dengan konsentrasi berbanding lurus, sehingga semakin tinggi konsentrasi kenaikan

cairan pada pipa kapiler juga semakin tinggi dan tegangn permukaan juga semakin

tinggi. Sehingga semakin besar konsentrasi berarti semakin rapat partikel-partikel

didalam cairan tersebut. Kerapatan partikel ini menyebabkan makin besarnya gaya yang

diperlukan untuk memecahkan permukaan cairan tersebut. Hal ini dikarenakan partikel

yang rapat mempunyai gaya tarik menarik antar partikel yang kuat. Sebaliknya cairan

yang mempunyai konsentrasi kecil akan mempunyai tegangan permukaan yang kecil

pula. Tetapi, pada percobaan ini diperoleh hasil yang berbeda.

Tegangan permukaan propilen glikol 0,05% lebih kecil daripada tegangan

permukaan propilen glikol 0,01%. Hal ini kemungkinan dikarenakan reagen telah rusak

akibat sudah terlalu lama disimpan. Jika suatu senyawa atau cairan disimpan terlalu

lama dari tanggal pembuatan maka keadaan cairan tersebut akan rusak. Kerusakan

tersebut adalah penguraian senyawa karena jenuhnya cairan sehingga ikatan dari

senyawanya menjadi lemah dan terurai.

Manfaat tegangan permukaan dalam bidang farmasi yaitu dalam mempengaruhi

penyerapan obat pada bahan pembantu padat pada sediaan obat, penetrasi molekul

Page 18: Laporan Praktikum Farmasi Fisik II

melalui membran biologis, dan bermanfaat dalam pembentukan dan kestabilan emulsi

dan dispersi partikel tidak larut dalam media cair untuk membentuk sediaan suspensi.

Page 19: Laporan Praktikum Farmasi Fisik II

G. KESIMPULAN

Berdasarkan percobaan diatas, dapat disimpulkan bahwa tegangan permukaan

akuades adalah 0,122 N/m, tegangan permukaan propilen glikol 0.05 % adalah 0,132

N/m, tegangan permukaan propilen glikol 0.01 % adalah 0,154 N/m dan tegangan

permukaan propilen glikol 0,1 % adalah 0,154 N/m.

Page 20: Laporan Praktikum Farmasi Fisik II

DAFTAR PUSTAKA

Adisalamun, Djumali Mangunwidjaja, Ani Suryani, Titi Candra Sunarti, dan Yandra Arkeman, 2012, Adsorpsi Surfaktan Nonionik Alkil Poliglikosida pada Antarmuka Fluida-Fluida, Jurnal Rekayasa Kimia dan Lingkungan, Vol. 9 (1).

Basri, 2009, Karakteristik Hidraulik Aliran Dua Fasa Pada Pipa Kapiler, JIMT, Vol. 6 (2).

Dwiastuti, Rini, 2010, Pengaruh Penambahan Cmc (Carboxymethyl Cellulose) Sebagai Gelling Agent Dan Propilen Glikol Sebagai Humektan Dalam Sediaan Gel Sunscreen Ekstrak Kering Polifenol Teh Hijau (Camellia sinensis L.), Jurnal Penelitian, Vol. 9 (3).

James, Joyce, Colin Baker, dan Helen Swain, 2008, Prinsip-prinsip sains untuk keperawatan, Penerbit Erlangga, Jakarta.

Maulana, Alfian Rizki, Muhammad Wisnu Muq’asfa, dan Ignatius Gunardi, 2012, Pemanfaatan Gliserol Menjadi Alkohol Dengan Cara Hidrogenasi di Atas Katalis Padat, Jurnal Pomits, Vol. 1 (1).

Oxtoby, David W., 2001, Prinsip-Prinsip Kimia Modern, Penerbit Erlangga, Jakarta.

Panjaitan, Elman, 2008, Karakterisasi Fisik Liposom Asam Salisilat Menggunakan Mikroskop Elektron Transmisi, Jurnal Sains Materi Indonesia, Vol. 9 (3).

Young, H., D., dan Freedman R. A., 2002, Fisika Universitas, Penerbit Erlangga, Jakarta.