laporan pendahulua bronkitis

Upload: elleea-lieyut-delyamoy

Post on 04-Jun-2018

223 views

Category:

Documents


0 download

TRANSCRIPT

  • 8/13/2019 LAPORAN PENDAHULUA BRONKITIS

    1/9

    LAPORAN PENDAHULUAN

    BRONKITIS PADA PASIEN

    RUANG CEMPAKA RSUD DR. R .GOETENG TAROENADIBRATA

    PURBALINGGA

    Di susun oleh :

    DWI MULIAWATI

    1111020037

    SEMESTER V

    PROGRAM STUDI KEPERAWATAN S1

    FAKULTAS ILMU KESEHATAN

    UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH PURWOKERTO

    2013

  • 8/13/2019 LAPORAN PENDAHULUA BRONKITIS

    2/9

    LAPORAN PENDAHULUAN

    BRONKITIS PADA PASIEN ANAK

    DI RUANG CEMPAKA RUMAH SAKIT dr. R. GOETENG TAROENADIBRATA

    PURBALINGGA

    A. DefinisiBronkitis adala suatu infeksi saluran pernafasan yang menyebabkan inflamasi

    yang mengenai trakea, bronkus utama dan menengah yang bermanisfestasi sebagai

    batuk, dan biasanya akan membaik tanpa terapi dalam 2 minggu. Bronkitis umumnya

    disebabkan oleh virus seperti, Rhinovirus, RSV, virus influenza, virus parainfluenza,

    Adenovirus, virus rubeola, dan Paramyxovirus dan bronkitis karena bakteri biasanya

    dikaitkan dengan Mycoplasma pnemonia, Bordetella pertussis, atauCorynebacterium

    diptheriae(Rahajoe, 2012)

    Bronkitis dibagi menjadi 2 :

    1. Bronkitis AkutMerupakan infeksi saluran pernafasan akut bawah. Ditandai dengan awitan gejala

    yang mendadak dan berlangsung lebih singkat. Pada bronkitis jenis ini, inflamasi

    (peradangan bronkus biasanya disebabkan oleh virus atau bakteri, dan kondisinya

    diperparah oleh pemaparan terhadap iritan, seperti asap rokok, debu, asap

    kimiawi, dan lain-lain.

    2. Bronkitis kronisDitandai dengan gejala yang berlangsung lama (3 bulan dalam setahun selama 2taun berturut-turut). Pada bronkitis kronik peradangan bronkus tetap berlanjut

    selama beberapa waktu dan terjadi obstruksi hambatan pada aliran udara normal

    didalam bronkus.

    B. EtiologiBronkitis oleh virus seperti Rhinovirus, RSV, virus influenza, virus

    parainfluenza, Adenovirus, virus rubeola, dan Paramyxovirus. Menurut laporan

    penyebab lainnya dapat terjadi melalui iritan asam lambung seperti asam lambung,

  • 8/13/2019 LAPORAN PENDAHULUA BRONKITIS

    3/9

    atau polusi lingkungan dan dapat ditemukan setelah pejanan yang berat, seperti saat

    aspirasi setelah munth, atau pejanan dalam jumlah besar yang disebabkan zat kimia

    dan menjadikan bronkitis konis.

    Bronkitis karena bakteri biasanya dikaitkan dengan Mycoplasma pnemonia

    yang dapat menyebabkan bronkitis akut dan biasanya terjadi pada anak berusia diatas

    5 tahun atau remaja, Bordetella pertussis dan Corynebacterium diptheriae biasa

    terjadi ppada anak yang tidak diimunisasi dan dihubungkan dengan kejadian

    trakeobronkitis, yang selama stadium kataral pertusis, gejala-gejala infeksi respiratori

    lebih dominan. Gejala khas berupa batuk kuat berturut-turut dalam satu ekkspirasi

    yang diikuti dengan usaha keras dan mendadak untuk inspirasi, sehingga

    menimbulkan whoop. Batuk biasanya menghasilkan mucus yang kental dan lengket

    (Raharjoe, 2012)

    C. Manisfestasi KlinisTanda dan gejala padabronkitis akut :

    Batuk Terdengar ronki Suara yang berat dan kasar Wheezing Menghilang dalam 10-14 hari Demam Produksi sputum

    Tanda dan gejala bronkitis kronis :

    Batuk yang parah pada pagi hari dan pada kondisi lembab Sering mengalami infeksi saluran pernafasan (seperti misalnya pilek atau flu)

    yang dibarengi dengan batuk

    Gejala bronkitis kronis lebih dari 2-3 minggu Demam tinggi Sesak nafas jika saluran tersumbat Produksi dahak bertamabah banyak berwarna kuning atau hijau

  • 8/13/2019 LAPORAN PENDAHULUA BRONKITIS

    4/9

    D. Komplikasi Bronkitis akut yang tidak ditangani akan cenderung menjadi bronkitis kronis Pada anak yang sehat jarang terjadi komplikasi, tetapi pada anak dengan gizi

    kurang dapat terjadi othitis media, sinusitis dan pnemonia. Bronkitis kronis menyebabkan mudah terserang infeksi Bila sekret tetap tinggal dapat menyebabkan atelektasis atau bronkietaksis

    E. PenatalaksanaanPada bronkitis akut, tidak ada terapi spesifik, sebagian penderita sembuh tanpa

    banyak masalah. Pada bayi kecil, drainase paru dipermudah dengan cara perubahan

    posisi. Anak yang lebih tua lebih enak dengan kelembaban tinggi, anak dengan

    serangan bronkitis akut berulang perlu dievaluasi dengan cermat untuk kemungkinan

    anomali saluran pernafasan, benda asing, bronkiektasia, defisiensiimun, TBC, alergi

    sinusitis.

    1. Tindakan KeperawatanPada tindakan keperawatan yang penting adalah mengontrol batuk dan lendir yaitu

    dengan :

    Sering mengubah posisi Banyak minum air hangat Inhalasi Nebulizer

    2. Tindakan Medis Jangan memberi obat antihistamin berlebih Beri anti biotik bila dicurigai ada infeksi bakterial Dapat diberi efedrin 0,5-1 mg/kgBB tiga kali sehari Chloral hidrat 30 mg/kgBB sebagai sedatif

    F. Pemeriksaan Penunjang1. Foto thorax2. Laboratorium : leukosit > 17.5003. Kultur dahak/lendir4. Pumonary fuction (PFT)5. AGD (Analisa Gas Darah)6. Polisitemia7. EKG

  • 8/13/2019 LAPORAN PENDAHULUA BRONKITIS

    5/9

    G. PathwayInvasi virus respiratory sinsitial, adeno virus parainfluinsa, rhinovirus, alergen, obat-

    obatn, infeksi, asap rokok.

    Saluran nafas dalam

    Gangguan pembersihan paru-paru

    Radang bronkial

    Inflamasi pada bronkus hipertermi

    Akumulasi mukus Produksi mukus kontriksi berlebihan

    Timbul reaksi balik Edema/pembengkakan pada hiperventilasi paru

    mukosa/sekret >>

    Pengeluaran energi berlebihan atelektasis

    ketidakefektifan

    Kelelahan bersihan jalan nafas hipoxemia

    anoreksia intoleransi aktivitas peningkatan kompensasi

    frekuensi nafas

    ketidakseimbangan nutrisi

    kurang dari kebutuhan tubuh

    ketidakefektifan pola nafas

  • 8/13/2019 LAPORAN PENDAHULUA BRONKITIS

    6/9

    H. Diagnosa Keperawatan (Masalah yang lazim muncul)1. Ketidakefektifan bersihan jalan nafas b.d bronkokonstriksi,peningkatan produksi

    lendir, batuk tidak efektif, dan infeksi bronkopulmonal

    2. Ketidakseimbangan nutrisi kurang dari kebutuhan tubuh b.d laju metabolik,anoreksia, mual/muntah, dipsnue, kelemahan

    3. Hipertermia b.d pemajanan lingkungan yang panas, proses penyakit,peradangan/inflamasi

    4. Intoleransi aktivitas b.d ketidakseimbangan antara suplai dan kebutuhan O2

    I. Rencana Keperawatan1. Ketidakefektifan bersihan jalan nafas b.d bronkokonstriksi,peningkatan produksi

    lendir, batuk tidak efektif, dan infeksi bronkopulmonal

    NOC :

    Respiratory status ventilation Respiratory status : Airway patencyKriteria hasil :

    Mendemonstrasikan batuk efektif dan suara nafas yang bersih, tidak adasianosis dan dyspneu (mampu mengeluarkan sputum, mampu bernafas dengan

    mudah, tidak ada pursed lips)

    Menunjukkan jalan nafas yang paten (klien tidak merasa tercekik, irama nafas,frekuensi pernafasan dalam rentang normal, tidaka ada suara nafas abnormal)

    Mampu mengidentifikasi dan mencegah faktor yang dapat menghambat jalannafas.

    NIC :

    Pastikan kebutuhan oral/trakheal suctioning Auskultasi suara nafas sebelum dan sesudah suctioning Informasikan pada keluarga dan klien tentang suctioning Minta klien nafas dalam sebelum suction dilakukan Monitor status oksigen pasien Posisikan pasien untuk memaksimalkan ventilasi Kolaborasi pemberian obat sesuai terapi

  • 8/13/2019 LAPORAN PENDAHULUA BRONKITIS

    7/9

    2. Ketidakseimbangan nutrisi kurang dari kebutuhan tubuh b.d laju metabolik,anoreksia, mual/muntah, dipsnue, kelemahan

    NOC :

    Nutritional Status Nutritional status : food an fluid intake Nutritional status : nutrient intake Weight controlKriteria hasil :

    Adanya peningkatan berat badan sesuai dengan tujuan Berat badan ideal sesuai dengan tinggi badan Mampu mengidentifikasi kebutuhan nutrisi Tidak ada tanda-tanda malnutrisi Tidak terjadi penurunan berat badan yang berarti

    NIC :

    Kolaborasi dengan ahli gizi untuk menentukan diit Kaji jika ada alergi makanan Anjurkan pasien untuk meningkatakan protein dan vitamin C Anjurkan pasien untuk meningkatkan intake Fe

    3. Hipertermia b.d pemajanan lingkungan yang panas, proses penyakit,peradangan/inflamasi

    NOC :

    ThermoregulationKriteria hasil :

    Suhu tubuh dalam rentang normal Hadi dan RR dalam rentang normal Tidak ada perubahan warna kulit dan tidak ada pusing

  • 8/13/2019 LAPORAN PENDAHULUA BRONKITIS

    8/9

    NIC :

    Monitor suhu sesering mungkin Monitor warna dan suhu kulit Berikan antipiretik Berikan pengobatan untuk mengatasi demam Lakukan tapid sponge Kolaborasi pemberian cairan intravena Kompres pasien pada lipat paha dan aksila

    4. Intoleransi aktivitas b.d ketidakseimbangan antara suplai dan kebutuhan O2NOC :

    Energy konservatif Activity tolerance Self care : ADLsKriteria hasil :

    Berpartisipasi dalam kegiatan fisik tanpa disertai peningkatan tekanan darah,nadi dan RR.

    Tanda-tand vital normal Mampu berpindah tanpa dan dengan bantuan alat Sirkulasi status baik Status respirasi : pertugaran gas dan ventilasi adekuat

  • 8/13/2019 LAPORAN PENDAHULUA BRONKITIS

    9/9

    Daftar Pustaka

    Kartasasmita, Cissy. B. 1998 .Bagian Ilmu Keperawatan Anak. Bandung : FKUP/

    RSHS.

    Ngastiah. 1995 .Perawatan Anak Sakit .Jakarta : EGC .

    Nurarif , Amin Huda dan Hardhi Kusuma . 2013 .Panduan Penyusunan Asuhan

    Keperawatan Profesional. Yogyakarta : Mediaction .

    Ricard E Behrman, MD Victor C Voughan MD. 1992 .Ilmu Kesehatan Anak

    Bagian Ii (Alih Bahasa).Jakarta : EGC .

    Soegeng Soegijanto,Ilmu Penyakit Anak, Diagnosa dan Penatalaksanaan. Salemba

    Medika Jakarta.2002