laporan pbl konser

8
BLOK PREVENTIVE DENTISTRY LAPORAN PBL “Tes Vitalitas Gigi” Disusun Oleh : Nama : Dennis Calvianto NIM : G1G010034 Kelompok : 2 KEMENTERIAN PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN UNIVERSITAS JENDERAL SOEDIRMAN

Upload: dennis-calvianto

Post on 29-Dec-2015

20 views

Category:

Documents


1 download

DESCRIPTION

keren

TRANSCRIPT

Page 1: laporan pbl konser

BLOK PREVENTIVE DENTISTRY

LAPORAN PBL

“Tes Vitalitas Gigi”

Disusun Oleh :

Nama : Dennis Calvianto

NIM : G1G010034

Kelompok : 2

KEMENTERIAN PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAANUNIVERSITAS JENDERAL SOEDIRMAN

FAKULTAS KEDOKTERAN DAN ILMU-ILMU KESEHATANJURUSAN KEDOKTERAN GIGI

2013

Page 2: laporan pbl konser

A. Klasifikasi Karies1. Berdasar tingkat keparahan: a. Karies rampan : keadaan serentak terkena karies, cepat Treatment: kompomer, GIC, komposit. b. Karies kronis : karies tinggi tapi berjalan lambat2. Berdasar periode waktu : a. Karies primer : karies yg pertama kali terjadi b. Karies sekunder / recurent caries : karies pada restorasi karies primer.3. Berdasarkan kedalaman a. Superfisial : hanya pada bagian email b. Media : pada email dan sedikit mengenai dentin

c. Profunda : pulpa yang telah terbuka dan pulpa yang masih tertutup4. Berdasar klasifikasi GV. Black: a. Kelas I : melibatkan pit dan fisur

b. Kelas II : terjadi di interproksimal gigi posterior c. Kelas III : terjadi di interproksimal gigi anterior d. Kelas IV : melibatkan tepi insisal gigi anterior e. Kelas V : kavitas di daerah 1/3 gingiva anterior / posterior f. Kelas VI : melibatkan mesial oklusal distal gigi posterior5. Berdasarkan klasifikasi WHO: a. D1 : melibatkan email, tanpa kavitas

b. D2 : melibatkan email, ada kavitas c. D3 : melibatkan dentin, ada kavitas d. D4 : melibatkan dentin, kavitas hingga pulpa

B. Pulpitis Reversible dan Irreversible1. Pulpitis reversible ialah pulpitis yang rasa sakitnya hilang apapbila stimulus

yang menyebabkan rasa sakit di hilangkan, rasa sakitnya juga ringan. Pulpitis revesible ini dibagi menjadi dua kelompok yaitu akut dan kronik. Pulpitis reversible yang akut ini simptomatik sedangkan yang kronis asimptomatik. Pulpitis reversible ini akan menunjukan hasil positif apabila dilakukan test vitalitas. Pada gambaran radiografi pulpitis ini akan nampak kamar pulpa yang terbuka.

Page 3: laporan pbl konser

2. Pulpitis irreversible memiliki rasa sakit yang berdenyut, tajam, dapat lama ataupun sebentar dan spontan.Rasa sakit dapat menyebar hingga pelipis, biasanya jika terkena rangsang panas. Pulpitis irreversible ini di bagi menjadi dua bagian yaitu akut dan kronis. Pulpitis irreversible akut ini di tandai dengan sanat sensitivnya terhadap rangsang panas dan dingin. Sedangkan untuk pulpitis irreversible kronis adalah asimpomatik.

3. Selain pulpitis reversible dan irrevesible ada juga beberapa kelainan atau penyakit pulpa yaitu :

a. Degenerasi pulpa ialah pengklasifikasian, dimana ruang pulpa memjadi kecil.

b. Nekrosis pulpa ditandai dengan dicolorisasi serata test vitalitas yang menunjukan hasil negatv. Nekrosis pulpa dibagi menjadi dua yaitu parsial dan total.

C. Pemeriksaan Gigi1. Visual

Visual merupakan pemeriksaan di mana operator melihat kondisi gigi-geligi. Dalam pemeriksaan ini dapat juga dilakukan sondasi. Sondasi merupakan pemeriksaan gigi menggunakan sonde untuk melihat konsistensi gigi. Dalam pemeriksaan visual ini dapat ditemukan perubahan warna serta kontur dari mahkota.

2. PalpasiPalpasi merupakan metode pemeriksaan dengan cara meraba. Yang di lperiksa dengan metode ini ialah bagian intraoral dan ekstraoral. Palpsi pada intraoral meliputi jaringan lunak sekitar ronnga mulut serta gigi-geliginya. Pemeriksaan palpasi ekstraoral meliputi TMJ, limfonodus dan kelenjar saliva. Pemeriksaan palpasi ini untuk memeriksa apakanh adanya rasa sakit ataupun perubahan konsistensi jaringan sekitar. Jika ada respon sakit berarti akan di katakana positif, jika tidak negative.

3. PerkusiPerkusi merupakan metode pemeriksaan dengan mengetukan tangkai instrument pada bagian oklusal atau servikal. Jika diketuk terasa sakit akan di beri nilai positif. Pemeriksaan ini dilakukan dengan cara mengetuk gigi sebelah yang dikeluhkan sakit dan juga mengetukan ke gigi yang dikeluhkan sakit. Setelah itu bandingkan keduanya.

4. MobilitasPemeriksaan mobilitas ini ditujukan untuk melihat apakah gigi tersebut masih normal atau sudah bergerak tidak semestinya. Pemeriksaan ini dilakukan dengan mengunakan 2 tangkai instrument, yang digerakan kea rah lateral. Hasil dari pemeriksaan ini dibagi menjadi 3 grade yaitu:

Page 4: laporan pbl konser

a. Grade 1 : Normal, tanpa ada pergerakanb. Grade 2 : pergeseran 1mmc. Grade 3 : pergeseran lebih dari 1mm

5. Tes VitalitasTes vitalitas dilakuakn untuk melihat apakah gigi tersebut masih bias dipertahankan atau tidak. Di pemeriksaan ini akan ditemukan apakah gigi yang diperiksa masih vital ataupun non vital. Tes vitalitas meliputi :

a. Tes ElektrisTes elektris ini dilakukan dengan cara gigi yang sudah dibersihkan dan dikeringkan titempeli menggunakan alat EPT pada bagian bukal atau labial, tetapi tidak boleh pada jaringan lunak. Sebelum alat ditempelkan gigi yangsudah dibersihkan diberi konduktor berupa pasta gigi.Tes ini dilakukan sebanyak tiga kali supaya memperoleh hasil yang valid. Tes ini tidak boleh dilakukan pada orang yang menderita gagal jantung dan orang yang menggunakan alat pemacu jantung. Gigi dikantakan vital atau positif apabila terasa nyeri ataupun panas.

b. Tes TermalTes termal ini dilakuan untuk mengetahui vitalitas dari gigi yang sakit. Tes termal ini relative mudah dilakukan, tanpa memerlukan alat khusus. Tes termal ini di bagi menjadi dua tes yaitu dingin dan panas. Untuk melakukan tes dingin dapat menggunakan kapas yang sudah di beri CE, lalu ditempelkan pada permukaan yang dikeluhkan sakit, tetapi bukan pada yang berlubang. Sedangkan untuk tes panas, dapat digunakan gutaperca yang dipanaskan lalu ditempelkan pada bagan gigi yang akan di tes.

Page 5: laporan pbl konser

Daftar Pustaka

Sumawinata, N., 2004, Seranai Istilah Kedokteran Gigi, EGC, jakartaGrossman,L.,I., Oliet, S., dan Rio, C., E., D., 1995, Ilmu Endodontik Dalam Praktek, Egc, JakartaAlfiandi, r., 2011, tugas ilmu gigi dan mulut karies gigi, www.scrib.com/doc/78985025/makalah-karies-gigi-rko, diaksespada 1 januari 2013