laporan pbl 2011

82
1 LAPORAN PELAKSANAAN KEGIATAN PRAKTEK BELAJAR LAPANGAN (PBL) KEPERAWATAN KESEHATAN KOMUNITAS DI DESA PIYEUNG KUWEU KECAMATAN MONTASIK KABUPATEN ACEH BESAR TAHUN 2011 OLEH: KELOMPOK VIII HERI SAPUTRA RIFKI RAIYANI SUSAN ANDRIANI SUSANTI SRI WAHYUNI FITRI YULIANI SYARIFAH MAULIDA DINAS KESEHATAN PEMERINTAH ACEH AKADEMI KEPERAWATAN TJOET NYA’ DHIEN BANDA ACEH TAHUN 2011

Upload: hesaandessa

Post on 06-Aug-2015

437 views

Category:

Documents


7 download

DESCRIPTION

1LAPORAN PELAKSANAAN KEGIATAN PRAKTEK BELAJAR LAPANGAN (PBL) KEPERAWATAN KESEHATAN KOMUNITAS DI DESA PIYEUNG KUWEU KECAMATAN MONTASIK KABUPATEN ACEH BESAR TAHUN 2011OLEH: KELOMPOK VIIIHERI SAPUTRA RIFKI RAIYANI SUSAN ANDRIANI SUSANTI SRI WAHYUNI FITRI YULIANI SYARIFAH MAULIDADINAS KESEHATAN PEMERINTAH ACEH AKADEMI KEPERAWATAN TJOET NYA’ DHIEN BANDA ACEH TAHUN 20112HALAMAN PENGESAHANLaporan Pelaksanaan Kegiatan Praktek Belajar Lapangan Asuhan Keperawatan Komunitas Di Desa Piyeung K

TRANSCRIPT

Page 1: Laporan PBL 2011

1

LAPORAN PELAKSANAAN KEGIATAN PRAKTEK BELAJAR LAPANGAN (PBL) KEPERAWATAN KESEHATAN KOMUNITAS DI DESA PIYEUNG KUWEU

KECAMATAN MONTASIK KABUPATEN ACEH BESAR TAHUN 2011

OLEH: KELOMPOK VIII

HERI SAPUTRA RIFKI RAIYANI

SUSAN ANDRIANI SUSANTI

SRI WAHYUNI FITRI YULIANI

SYARIFAH MAULIDA

DINAS KESEHATAN PEMERINTAH ACEH AKADEMI KEPERAWATAN TJOET NYA’ DHIEN BANDA ACEH

TAHUN 2011

Page 2: Laporan PBL 2011

2

HALAMAN PENGESAHAN

Laporan Pelaksanaan Kegiatan Praktek Belajar Lapangan

Asuhan Keperawatan Komunitas Di Desa Piyeung Kuweu

Kecamatan Montasik Kabupaten Aceh Besar

Tahun 2011

Telah di bimbing, di koreksi dan disetujui oleh dosen pembimbing

Pembimbung I Pembimbing II

(Murtala Daud, SKM) (Yuliani Ibrahim, SKM)

Nip : 195802121980031001 Nip : 1974071272000032002

Mengetahui/Menyetujui

Direktur Akademi Keperawatan Tjoet Nya’ Dhien Banda Aceh

(SURYADI, SKM)

Nip: 196609211995031001

Page 3: Laporan PBL 2011

3

KATA PENGANTAR

Dengan mengucapkan puji syukur kehadirat Allah SWT, yang telah

melimpahkan rahmat dan karunia-Nya sehingga kelompok dapat menyelesaikan

laporan ini dengan baik, dimana laporan ini merupakan suatu penugasan untuk

melengkapi kegiatan Praktek Belajar Lapangan (PBL) sebagai suatu persyaratan

untuk menyelesaikan pendidikan sesuai dengan tujuan yang ditetapkan pada Akademi

Keperawatan Tjoet Nya’ Dhien Banda Aceh Angkatan VIII tahun Ajaran 2010-2011.

Laporan ini disusun berdasarkan hasil pengalaman dan pengamatan nyata dari

rangkaian kegiatan yang dilaksanakan selama 3 (tiga) minggu di Desa Piyeung

Kuweu Kecamatan Montasik Kabupaten Aceh Besar.

Dalam penulisan laporan ini, kelompok menyadari bahwa laporan ini masih

jauh dari kesempurnaan, oleh sebab itu kelompok mengharapkan kritik dan saran

yang bersifat menbangun, sehingga dapat tercipta suatu laporan yang bagus untuk

perkembangan ilmu pengetahuan terutama dibidang kesehatan.

Dalam penulisan laporan ini kelompok banyak mendapatkan bantuan dari

berbagai pihak baik langsung maupun tidak langsung. Tidak lupa pula kelompok

mengucapkan terima kasih kepada:

Page 4: Laporan PBL 2011

4

1. Bapak Muhammad Abduh S. Sos, selaku camat Kecamatan Montasik

Kabupaten Aceh Besar.

2. Bapak Suryadi, SKM, selaku Direktur Akper Tjoet Nya’ Dhien Banda Aceh.

3. Bapak Murthala Daud, SKM, ibu Yuliani Ibrahim, SKM sebagai dosen

pembimbing kelompok dalam menyusun makalah ini.

4. Bapak Ns. Hendra Cipta, S.Kep selaku koordinator Praktek Belajar Lapangan.

5. Dr. Rina Erlina selaku kepala PUSKESMAS Kecamatan Montasik Kabupaten

Aceh Besar beserta seluruh stafnya yang telah banyak membantu mahasiswa/I

selama pelaksanaan praktek belajar lapangan.

6. Ibu Sri Mulya selaku Bidan Desa di Desa Piyeung Kuweu Kecamatan

Montasik Kabupaten Aceh Besar.

7. Bapak Junaidi selaku Geucik Desa Piyeung Kuweu beserta dengan seluruh

masyarakat yang telah banyak membantu mahasiswa/i selama pelaksanaan

Peraktek Belajar Lapangan

8. Seluruh staf kariawan/i Akper Tjoet Nya’ Dhien yang telah ikut berpartisipasi

sehingga terlaksananya Praktek Belajar Lapangan ini.

9. Rekan-rekan sejawad yang telah banyak membantu, memberikan saran serta

semua pihak yang telah terlibat dalam penyusunan laporan ini.

10. Keluarga yang telah memberikan dorongan semangat dan bimbingan selama

penyusunan menyelesaikan laporan ini.

Page 5: Laporan PBL 2011

5

Semoga Allah SWT melimpahkan rahmat dan karunianya kepada kita semua dan

meridhai segala sesuatu yang telah dikerjakan dengan ikhlas.

Amin Ya Rabbal ’Alamin.

Page 6: Laporan PBL 2011

6

DAFTAR ISI

HALAMAN PERSETUUAN ........................................................................... i

KATA PENGANTAR ......................................................................................ii

DAFTAR ISI ..................................................................................................... v

BAB I PENDAHULUAN .............................................................................. 1

A. Latar Belakang ................................................................................ 1

B. Tujuan penulisan ............................................................................. 2

C. Metode penulisan ............................................................................ 3

D. Ruang lingkup ................................................................................. 3

E. Sistematika penulisan ..................................................................... 3

BAB II LANDASAN TEORI ......................................................................... 5

A. Konsep dasar komunitas ................................................................ 5

1. Definisi ........................................................................................ 5

2. Sejarah komunitas ...................................................................... 7

B. Asuhan keperawatan komunitas .................................................... 9

BAB III ASUHAN KEPERAWATAN KOMUNITAS............................. 12

A. Pengkajian keperawatan komunitas ............................................ 12

1. Data geografi ............................................................................. 12

2. Data Demografi ........................................................................ 13

3. Data Sarana dan Fasilitas ......................................................... 17

4. Data Sanitasi Lingkungan ........................................................ 18

5. Kesehatan Ibu dan Anak .......................................................... 20

Page 7: Laporan PBL 2011

7

6. Data Penyakit Pada Anak ......................................................... 24

B. Analisa Data .................................................................................. 26

C. Diagnosa keperawatan komunitas ............................................... 27

D. Rencana Asuhan keperawatan komunitas ................................... 30

E. Implementasi dan Evaluasi ........................................................... 34

BAB IV PEMBAHASAN .............................................................................. 44

1. Pengkajian ...................................................................................... 44

2. Analisa Data ................................................................................... 45

3. Perencanaan Asuhan Keperawatan .............................................. 45

4. Implementasi .................................................................................. 47

5. Evaluasi .......................................................................................... 49

BAB V PENUTUP .......................................................................................... 51

1. Kesimpulan .................................................................................... 51

2. Saran .............................................................................................. 52

Planning Of Action (POA) ............................................................................ 54

DAFTAR PUSTAKA ..................................................................................... 61

LAMPIRAN FOTO-FOTO .......................................................................... 62

Page 8: Laporan PBL 2011

8

BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Azrul azwar ( 2000) mendefinisikan bahwa: komunitas atau masyarakat

adalah sekelompok manusia yang saling berhubungan lebih sering dibandingkan

dengan manusia lain yang berada diluarnya serta saling ketergantungan untuk

memenuhi keperluan barang dan jasa yang penting untuk menunjang kehidupan

sehari hari

Menurut Paul B. Horton dan C. Hunt : masyarakat merupakan kumpulan

manusia yang relatif mandiri, hidup bersama –sama dalam waktu yang cukup

lama, tinggal disuatu wilayah tertentu, mempunyai kebudayaan sama serta

melakukan sebagian besar kegiatan didalam kelompok/ kumpulan manusia

tersebut.

Program kesehatan masyarakat bertujuan untuk mencegah masalah

kesehatan yang dihadapi oleh masyarakat, baik sebagai individu maupun

kelompok masyarakat. ( Nazrul Effendy, 1998 ).

Page 9: Laporan PBL 2011

9

B. Tujuan Penulisan

1. Tujuan Umum

Penulisan laporan ini dimaksudkan untuk menjelaskan dan melaporkan

kegiatan yang berhubungan dengan asuhan keperawatan komunitas yang

dilaksanakan selama Praktek Belajar Lapangan (PBL) dalam konteks

pelayanan keperawatan komunitas di Desa Piyeung Kuweu Kecamatan

Montasik Kabupaten Aceh Besar tanggal 18 April s/d 7 Mei 2011.

2. Tujuan khusus

a. Mampu melakukan pengkajian keperawatan komunitas di Desa Piyeung

Kuweu.

b. Mampu menegakkan diagnosa keperawatan komunitas berdasarkan

masalah yang ada di Desa Piyeung Kuweu.

c. Mampu melaksanakan intervensi keperawatan komunitas berdasarkan

masalah yang ada di Desa Piyeung Kuweu.

d. Mampu melaksanakan implementasi keperawatan komunitas berdasarkan

masalah yang ada di Desa Piyeung Kuweu.

e. Mampu melaksanakan evaluasi keperawatan komunitas serta melakukan

pendokumentasian.

Page 10: Laporan PBL 2011

10

C. Metode Penulisan

Metode penulisan laporan ini menggunakan metode deskriptif, berupa

pengumpulan data yang dilakukan dengan cara observasi langsung dan

wawancara winsheld survey dan penyebaran kuesioner dengan cara pendekatan

secara home visit atau kunjungan dari rumah ke rumah, kemudian melakukan

tabulasi data dan analisa data untuk menemukan masalah kesehatan di lanjutkan

dengan penjajakan tahap II, untuk menentukan masalah keperawatan komunitas,

selanjutnya masalah dipecahkan berdasarkan proses keperawatan.

D. Ruang Lingkup

Ruang lingkup penulisan laporan ini merupakan kegiatan belajar lapangan

keperawatan komunitas mahasiswa – mahasiswi Akper tjoen Nya’ Dhien Banda

Aceh di Desa Piyeung Kuweu Kecamatan Montasik yang mencakup

pemeliharaan kesehatan komunitas.

E. Sistematika Penulisan

Laporan ini disusun secara sistematika dan secara umum terbagi menjadi V BAB

yaitu :

Bab I : Pendahuluan, mencakup : latar belakang, tujuan, metode penulisan,

dan ruang lingkup serta sistematika penulisan.

Page 11: Laporan PBL 2011

11

Bab II : Asuhan keperawatan kesehatan komunitas, pengertian keperawatan

kesehatan masyarakat, tujuan, sasaran, ruang lingkup, PHC sebagai

strategi yang digunakan dalam asuhan keperawatan komunitas.

Bab III : Pelaksanaan kegiatan keperawatan komunitas keperawatan

mencakup pengkajian data kesehatan masyarakat, Diagnosa

keperawatan, implementasi dan evaluasi.

Bab IV : Pembahasan mencakup pelaksanaan asuhan keperawatan komunitas.

Bab V : Penutup mencakup : kesimpulan dan saran

Dan bagian terakhir dari penulisan laporan ini berisi, Daftar Pustaka, POA, foto

dan lain – lain.

Page 12: Laporan PBL 2011

12

BAB II

LANDASAN TEORI

A. Konsep Dasar Komunitas

1. Definisi

Menurut WHO ( 1959 ), keperawatan komunitas adalah bidang

perawatan khusus yang merupakan gabungan ketrampilan ilmu keperawatan,

ilmu kesehatan masyarakat dan bantuan sosial, perbaikan lingkungan fisik,

rehabilitasi, pencegahan penyakit dan bahaya yang lebih besar, ditunjukkan

kepada individu, keluarga, yang mempunyai masalah dimana hal itu

mempengaruhi masyarakat secara keseluruhan.

Keperawatan kesehatan komunitas menurut ANA ( 1973 ) Adalah suatu

sintesa dari praktik kesehatan masyarakat yang dilakukan untuk meningkatkan

dan memelihara kesehatan masyarakat.

Perawatan kesehatan masyarakat ( public health nursing ) adalah usaha

perawatan yang dijalankan dalam masyarakat yang dilakukan dalam waktu

sakit maupun sehat, guna meningkatkan derajat kesehatan, memperbaiki

hiygien lingkungan, pencegahan penyakit dan rehabilitasi.

Page 13: Laporan PBL 2011

13

Perawatan kesehatan komunitas merupakan suatu upaya pelayanan

keperawatan yang merupakan bagian integral dari pelayanan kesehatan yang

dilaksanakan oleh perawat dengan mengikutsertakan tim kesehatan lainnya dan

masyarakat untuk memperoleh tingkat kesehatan yang lebih tinggi dari

individu, keluarga, dan masyarakat ( DepKes, RI, 1986 )

Berbagai ahli bidang keperawatan telah mengemukakan berbagi konsep

tentang pengertian keperawatan kesehatan masyarakat adalah :

a. Menurut ANA pengertian keperawatan masyarakat dengan ilmu kesehatan

masyarakat yang diaplikasikan untuk meningkatkan dan memelihara

kesehatan.

b. Menurut Carlo Helvie adalah : The Synthesis of public health and nursing

science the presentation and motivation population to seek and maintain a

high level wellness.

c. Berdasarkan hasil rapat kerja keperawatan kesehatan di bulan 2 – 5 april

2008 adalah merupakan antara perpaduan perawatan dan kesehatan

masyarakat dengan dukungan peran serta masyarakat melakukan prevensi

primer, sekunder, dan tersier. Secara menyeluruh dan terpadu ditujukan

keperawatan kepada individu, keluarga kelompok dan mayarakat

melakukan proses keperawatan untuk meningkatkan fungsi kehidupan

secara optimal

Page 14: Laporan PBL 2011

14

d. Berdasarkan buku synopsis dasar – dasar keperawatan bahwa keperawatan

adalah suatu pekerjaan yang diberikan oleh perawat yang berdasarkan cinta

kasih kepada individu, keluarga, kelompok dan masyarakat baik yang sehat

maupun khususnya yang mempunyai masalah kesehatan dalam upaya

mencapai derajat kesehatan semaksimal mungkin, meliputi upaya – upaya

preventif, promotif, kuratif dan rehabilitatif sesuai dengan potensi yang ada

padanya (Nasrul Effendy, 1998 ).

2. Sejarah Komunitas

Berbicara kesehatan masyarakat tidak terlepas dari dua tokoh metologi

Yunani yaitu Asclepius dan Higeia. Berdasarkan cerita Mitos Yunani tersebut

Asclepius disebutkan sebagai seorang dokter pertama yang tampan dan pandai

meskipun tidak disebutkan sekolah atau pendidikan apa yang telah

ditempuhnya, tetapi diceritakan bahwa ia telah dapat mengobati penyakit dan

bahkan melakukan bedah berdasarkan prosedur-prosedur tertentu dengan baik.

Hegeia, seorang asistenya yang juga istrinya juga telah melakukan upaya

kesehatan. Bedanya antara Asclepius dengan Higeia dalam

pendekatan/penanganan masalah kesehatan adalah ;

a. Asclepius melakukan pendekatan (pengobatan penyakit), setelah penyakit

tersebut terjadi pada seseorang.

Page 15: Laporan PBL 2011

15

b. Higeia mengajarkan kepada pengikutnya dalam pendekatan masalah

kesehatan melalui “hidup seimbang”, seperti mengindari makanan/minuman

yang beracun, makan makanan yang bergizi (baik) cukup istirahat dan

melakukan olahraga. Apabila orang sudah jatuh sakit Higeia lebih

menganjurkan melakukan upaya-upaya secara alamiah untuk

menyembuhkan penyakitnya tersebut, anatara lain lebih baik dengan

memperkuat tubuhnya dengan makanan yang baik, daripada dengan

pengobatan/pembedahan.

Dari cerita dua tokoh di atas, berkembanglah 2 aliran/pendekatan dalam

menangani masalah kesehatan. Kelompok pertama cenderung menunggu

terjadinya penyakit (setelah sakit), yang selanjutnya disebut pendekatan

kuratif/pengobatan. Kelompok ini pada umumnya terdiri terdiri dari dokter,

dokter gigi, psikiater dan praktisi-praktisi lain yang melakukan pengobatan

fisik, mental maupun sosial. Sedangkan kelompok kedua, seperti halnya

pendekatan Higeia, cenderung melakukan upaya-upaya pencegahan penyakit

dan meningkatkan kesehatan (promosi) sebelum terjadi penyakit. Ke dalam

kelompok ini termasuk para petugas kesehatan masyarakat lulusan-lulusan

sekolah/institusi kesehatan masyarakat dari berbagai jenjang.

Dalam perkembangan selanjutnya, seolah-olah terjadi dikotomi antara

kelompok kedua profesi, yaitu pelayanan kesehatan kuratif (curative health

Page 16: Laporan PBL 2011

16

care), dan pelayanan pencegahan/preventif (preventive health care). Kedua

kelompok ini dapat dilihat perbedaan pendekatan :

a. Pendekatan kuratif :

1) Dilakukan terhadap sasaran secara individual.

2) Cenderung bersifat reaktif (menunggu masalah datang, misal dokter

menunggu pasien datang di Puskesmas/tempat praktek).

3) Melihat dan menangani klien/pasien lebih kepada sistem biologis

manusia/pasien hanya dilihat secara parsial (padahal manusia terdiri dari

bio-psiko-sosial yang terlihat antara aspek satu dengan lainnya.

b. Pendekatan preventif,

1) Sasaran/pasien adalah masyarakat (bukan perorangan).

2) Menggunakan pendekatan proaktif, artinya tidak menunggu masalah

datang, tetapi mencari masalah. Petugas turun di lapangan/masyarakat

mencari dan mengidentifikasi masalah dan melakukan tindakan.

3) Melihat klien sebagai makhluk yang utuh, dengan pendekatan holistik.

Terjadiya penyakit tidak semata karena terganggunya sistem biologis tapi

aspek bio-psiko-sosial.

Page 17: Laporan PBL 2011

17

B. Asuhan Keperawatan Komunitas

Pelayanan keperawatan profesional yang ditujukan pada masyarakat dengan

penekanan pada kelompok.

Kesehatan masyarakat adalah baik dalam bidang promotif, preventif, kuratif

dan rehabilitatif adalah agar setiap warga masyarakat dapat mencapai derajat

kesehatan masyarakat yang setinggi –tingginya baik fisik, mental, sosial serta

diharapkan berumur panjang.

Untuk mencapai tujuan tersebut Windslow menetapkan suatu syarat yang

sangat penting yaitu harus selalu ada pengertian, bantuan dan partisipasi dari

masyarakat secara teratur dan teratur terus.

1. Ruang Lingkup keperawatan Komunitas

Ruang lingkup kegiatan kesehatan masyarakat meliputi usaha – usaha :

a. Promotif ( peningkatan kesehatan )

Adalah usaha yang ditujukan untuk meningkatkan kesehatan yang meliputi

usaha – usaha, peningkatan gizi, pemeliharaan kesehatan perseorangan,

pemeliharaan kesehatan lingkungan, olah raga secara teratur, istirahat yang

cukup, dan rekreasi sehingga seseorang dapat mencapai tingkat kesehatan

yang optimal.

Page 18: Laporan PBL 2011

18

b. Preventif ( Pencegahan Penyakit )

Adalah usaha yang ditujuakan untuk mencegah terjadinya penyakit melalui

usaha – usaha pemberian imunisasi pada bayi dan anak, ibu hamil,

pemeriksaan kesehatan secara berkala untuk mendeteksi penyakit secara

dini.

c. Kuratif ( Pengobatan )

Adalah usaha yang ditujukan terhadap orang yang sakit untuk dapat diobati

secara tepat dan adekuat sehingga dalam waktu singkat dapat dipulihkan

kesehatannya.

2. Tujuan Keperawatan Komunitas

Tujuan keperawatan komunitas adalah peningkatan ( promotif ) dan

pencegahan ( preventif ) kesehatan masyarakat melalui :

a. Pelayanan keperawatan langsung terhadap individu, keluarga, dan

kelompok khusus dalam konteks komunitas.

b. Perhatian langsung pada kesehatan seluruh masyarakat dan

mempertimbangkan bagaimana masalah kesehatan masyarakat tersebut

mempengaruhi individu, keluarga dan kelompok.

Page 19: Laporan PBL 2011

19

3. Sasaran Keperawatan Komunitas

Seluruh masyarakat termasuk individu, keluarga dan kelompok beresiko

tinggi

Page 20: Laporan PBL 2011

20

BAB III

A. Pengkajian Keperawatan Komunitas

Berdasarkan hasil pengumpulan data yang telah dilakukan Kelompok VIII

selama 3 (tiga) hari mulai dari tanggal 20 s/d 22 April 2011 dengan

menggunakan windshield survey dan teknik wawancara terhadap ibu rumah

tangga pada Desa Piyeung Kuweu Kecamatan Montasik Kabupaten Aceh Besar,

Maka hasil pengkajian keperawatan komunitas adalah sebagai berikut:

1. Data Geografi (Keadaan Wilayah)

Desa Piyeung Kuweu adalah suatu daerah persawahan yang terdiri atas 3

(tiga) dusun yaitu: Bak Mee Raya, Tumpok Teungoh, dan Bineh Blang,

memiliki luas daerah sekitar ± 300 ha yang berbatasan dengan:

Utara : Gampong Bung Raya

Selatan : Gampong Piyeung manee

Barat : Gampong Piyeung Lhang

Timur : Gampong Bung Daroh

Secara struktur pemerintahan, saat ini Desa Piyeung Kuweu dipimpin oleh

Keuchik Junaidi dan Sekretaris Syarifuddin serta dibantu oleh beberapa

kepala dusun, yaitu: Rusli (Keplor Tumpok Teungoh), Munir (Keplor Bak

Mee Raya), dan Mahmudin (Keplor Bineh Blang). Selain itu juga dilengkapi

oleh Tuha Peut dan Tuha Lapan serta beberapa organisasi kemasyarakatan

Page 21: Laporan PBL 2011

21

yang ada, meliputi: Kepemudaan, Remaja Meunasah, Pengurus Meunasah,

Pengurus PKK, Desa Binaan dan Posyandu.

2. Data Demografi

Jumlah penduduk Desa Piyeung Kuweu per April 2011 adalah 288 jiwa yang

terdiri atas: laki-laki 151 jiwa dan perempuan 137 jiwa dengan jumlah kepala

keluarga sebanyak 68 KK. Adapun pendistribusian jumlah penduduk bila

ditinjau dari berbagai karakteristik seperti kelompok umur, tingkat

pendidikan, dan status pekerjaan dapat dilihat secara detail pada tabel dan

grafik berikut ini.

Gambar 1

Interpretasi:

Dari diagram Pie Chart diatas diketahui ternyata dari 288 jiwa penduduk di

Desa Piyeung Kuweu ternyata jenis kelamin laki-laki sebanyak 151 jiwa dan

52.43%47.57%

Pie Chart Persentase Jumlah Penduduk Berdasarkan Jenis Kelamin

Laki-laki

Perempuan

Page 22: Laporan PBL 2011

22

jenis kelamin perempuan sebanyak 137 jiwa. Ini memberikan gambaran

proporsi bahwa laki-laki 1,10 kali lebih banyak dari pada penduduk

perempuan.

Gambar 2

Jumlah Penduduk Berdasarkan Umur dan Jenis Kelamin

Interpretasi:

Gambaran distribusi frekwensi umur bila ditinjau dari jenis kelamin seperti

yang tersebut diatas, ternyata kelompok umur laki - laki yang terbanyak

adalah antara umur 5-9 tahun atau disebut usia sekolah, sedangkan pada jenis

kelamin perempuan lebih banyak berada pada kelompok umur 35-39 tahun

0

5

10

15

20

25

Laki-laki

perempuan

Page 23: Laporan PBL 2011

23

atau usia dewasa. Bila ingin dilihat dari kategori kelompok umur produktif

(15-49 tahun) ternyata jenis kelamin laki-laki juga lebih banyak dibandingkan

perempuan.

Tabel 1. Jumlah Kepala Keluarga Berdasarkan Tingkat Pendidikan

dan Status Pekerjaan di Desa Piyeung Kuweu (n=68)

Karakteristik KK F %

Tingkat Pendidikan:

a. SD/sederajat

b. SMP/sederajat

c. SMA/sederajat

d. Perguruan Tinggi

20

27

17

4

29.41

39.71

25

5.88

Status Pekerjaan:

a. Petani

b. PNS

c. Wiraswasta/pedagang

d. Buruh

42

4

20

2

61.76

5.88

29.42

2.94

Sumber: Data primer (diolah, 2011)

Page 24: Laporan PBL 2011

24

Interpretasi:

Berdasarkan tabel 1 diatas bahwa mayoritas tingkat pendidikan KK adalah

SMP/sederajat sehingga dapat disimpulkan KK memiliki kategori pendidikan

yang sedang (44.74%). Dengan tingkat pendidikan yang sedang akan sedikit

memudahkan dalam menyerap dan menerima berbagai informasi yang

disampaikan oleh petugas kesehatan. Selain itu, merujuk status pekerjaannya,

semua KK memiliki pekerjaan dengan jenis pekerjaan yang paling banyak

adalah petani (61.76 %) yang hanya mengandalkan dari hasil panen sehingga

dapat diasumsikan adanya kekurangan dalam hal penghasilan yang secara

tidak langsung mempengaruhi kemampuan masyarakat untuk mengakses

pelayanan kesehatan dan pemenuhan kebutuhan dasar.

Dan bila ditinjau dari data sosial, budaya dan ekonomi di Desa Piyeung

Kuweu diketahui bahwa mayoritas penduduknya berasal dari suku Aceh

sehingga hampir 100% penduduknya berkomunikasi dengan bahasa Aceh

sebagai bahasa sehari-hari yang digunakan. Sebahagian besar penduduknya

menjalani aktifitas rutin di bidang pertanian sehingga dapat digambarkan

tingkat perekonomian masyarakat di wilayah tersebut adalah golongan

menengah ke bawah.

Data kepercayaan atau agama diketahui 100% penduduknya beragama Islam,

dapat dibuktikan dengan adanya 1 meunasah dan 1 unit TPA yang diadakan

setiap hari selasa, kamis dan sabtu sore setiap minggunya.

Page 25: Laporan PBL 2011

25

3. Data Sarana dan Fasilitas

a. Transportasi

Kondisi jalan yang ada semuanya telah beraspal. Jalur transportasi yang

ada dapat dilalui oleh kenderaan roda empat dan dua dengan lancar dan

baik.

b. Komunikasi

Waktu berkumpul masyarakat yang paling dominan adalah pada siang dan

malam hari. Tempat berkumpul di meunasah dan warung kopi. Media

informasi yang ada berupa papan pengumuman dan pengeras suara dari

meunasah.

c. Keamanan

Adanya kegiatan ronda malam dan pos siskamling sehingga modus

pencurian hampir sama sekali tidak terjadi.

d. Pendidikan

Hanya terdapat 1 unit Taman Pengajian Alqur‘an, sedangkan untuk jenis

pendidikan lainnya diperoleh di luar desa/wilayahnya.

e. Pelayanan sosial

Selama ini sudah berjalan dengan baik dimana bila ada musibah yang

terjadi maka masyarakat melakukan kegiatan fardhu kifayah dan takziah

serta samadiah selama 3 hari berturut-turut baik di meunasah maupun di

Page 26: Laporan PBL 2011

26

rumah duka. Sedangkan bila ada anggota masyarakat yang sakit dan di

rawat di rumah sakit merekapun melakukan kunjungan secara bersama-

sama. Selain itu, di desa ini ada berbagai kelompok arisan pada ibu-ibu

rumah tangga.

f. Pelayanan kesehatan

Sarana pelayanan kesehatan di desa ini adalah posyandu yang dijalankan

secara aktif 1 bulan sekali pada tanggal 5 setiap bulannya yang dikelola

oleh 5 orang kader yang sudah terlatih. Desa ini juga memiliki seorang

bidan desa yang sudah bertugas sejak 10 tahun yang lalu dan tinggal di

rumah polindes. Sarana prasarana yang lain seperti dokter, balai

pengobatan, dan Puskesmas tidak ditemui di wilayah tersebut. Akses untuk

mencapai pelayanan kesehatan masih terjangkau oleh masyarakat dimana

jarak Puskesmas dengan desa adalah ± 2,5 km, sedangkan jarak dengan

RSU adalah ± 25 km.

4. Data Sanitasi Lingkungan

Hasil dari observasi di lapangan terhadap pemukiman diketahui bahwa

perumahan padat penduduk dengan rata-rata keluarga memiliki anak 2-4

orang. Tipe rumah yang mayoritas dimiliki sendiri lebih banyak didominasi

bentuk semi permanen yang dibangun cukup berdempetan satu sama lainnya.

Rata-rata luas bangunan berukuran 8x9 meter persegi dan dilengkapi jamban

keluarga yang memenuhi syarat kesehatan.

Page 27: Laporan PBL 2011

27

Banyak rumah tangga yang memiliki saluran pembuangan air limbah yang

tidak berdampak terhadap air genangan di perkarangan rumah.

Tidak dijumpai perilaku keluarga yang membuang sampah sembarangan.

Tempat pembuangan sampah yang terbuka serta pengelolaannya sudah baik,

sehingga tidak terlihat sampah yang menumpuk dan tidak menimbulkan bau

yang tidak sedap.

Data mengenai sanitasi lingkungan tersebut dapat dilihat secara lebih rinci

pada tabel berikut ini.

Tabel 2. Jumlah Kepala Keluarga Berdasarkan Jenis

Sanitasi Lingkungan di Desa Piyeung Kuweu (n=68)

Sanitasi Lingkungan F %

Tempat Pembuangan Sampah:

a. Kebun

b. Tempat Terbuka

c. Tempat Khusus

Sumber Air Minum:

a. Sumur gali (milik pribadi)

b. Sumur umum

32

33

3

66

2

47.05

48.53

4.42

97.06

2.94

Page 28: Laporan PBL 2011

28

Pembuangan Limbah RT:

a. Kebun

b. SPAL Khusus

c. Selokan Umum

14

2

52

20.59

2.94

76.47

Sarana Pembuangan Tinja:

a. Sungai

b. MCK Umum

c. WC/jamban keluarga

4

22

42

5.88

32.36

61.76

Sumber: Data primer (diolah, 2011)

Interpretasi:

Tabel 2 diatas memberikan gambaran mengenai sanitasi lingkungan yang

sudah baik dari yang dipersyaratkan secara kesehatan. Hal ini disimpulkan

berdasarkan tabel di atas hanya 48.53% KK yang membuang sampah di

tempat terbuka, 97.06% sumber air minum KK adalah sumur gali (milik

pribadi), 76.47% air limbah rumah tangga dibuang ke selokan umum dan

61.76% KK yang memiliki WC/jamban keluarga. Sanitasi lingkungan yang

sudah baik ini akan mengurangi pemicu terjadinya penyakit infeksi dan

menular seperti diare, DHF, dan lain-lain serta polusi air dan tanah sehingga

tidak berdampak terhadap status kesehatan masyarakat.

Page 29: Laporan PBL 2011

29

5. Data Kesehatan Ibu dan Anak

Dari hasil wawancara yang telah dilakukan diketahui bahwa ada 33 orang

balita dan berdasarkan hasil penimbangan berat badan yang dilakukan pada

saat pelaksanaan posyandu diketahui bahwa banyak balita ditimbang secara

teratur. Terdapat 66.66% balita yang berada pada garis hijau di KMS dan

18.18% balita tidak pernah dibawa ke posyandu. Untuk lebih jelasnya dapat

dilihat pada tabel dan grafik berikut ini:

Tabel 3. Jumlah Balita Berdasarkan Status Kelengkapan Imunisasi

dan Status Keikutsertaan Posyandu di Desa Piyeung Kuweu (n=33)

Imunisasi dan Posyandu F %

Status Kelengkapan Imunisasi:

a. Lengkap

b. Belum Lengkap

c. Tidak Lengkap

d. Tidak Pernah

Keikutsertaan Posyandu:

a. Aktif

b. Pasif

c. Tidak Pernah

23

3

5

2

17

8

6

69.69

9.09

15.15

6.06

51.51

24.24

18.18

Page 30: Laporan PBL 2011

30

d. Belum Pernah 2 6.06

Sumber: Data primer (diolah, 2011)

Interpretasi:

Merujuk pada tabel 3 ternyata balita yang memiliki status imunisasi yang

lengkap sudah mencapai 69.69% dan yang tidak pernah diimunisasi sebesar

6.06%. Maka dari itu diharapkan kepada petugas kesehatan untuk lebih

memotivasi ibu-ibu untuk membawa anaknya ke posyandu untuk melakukan

imunisasi yang lebih lengkap sehingga dapat meningkatkan daya tahan tubuh

(imunitas) terhadap berbagai penyakit. Sedangkan keiikutsertaan balita dalam

pelaksanaan posyandu juga masih sangat rendah yang ditandai dengan hanya

51.51% saja yang aktif. Bila hal ini terus terjadi, maka riwayat tumbuh-

kembang balita menjadi sulit untuk dimonitor secara kontinue.

Page 31: Laporan PBL 2011

31

Gambar 3

Diagram Jumlah Balita Berdasarkan Umur dan Jenis Kelamin

Interpretasi:

Gambar 3 mendeskripsikan bahwa jumlah balita yang lebih banyak adalah

laki-laki yang terdistribusi pada kelompok umur 4-5 tahun, sedangkan balita

perempuan lebih sedikit daripada balita laki-laki. Dan berdasarkan kelompok

umur diketahui juga bahwa mayoritas balita berumur antara 4-5 tahun yang

merupakan masa rentan bagi seorang balita untuk mendapatkan perhatian

yang ekstra oleh ibunya dan petugas kesehatan dalam hal tumbuh kembang

anak dan peningkatan status gizi sehingga nantinya dapat menjadi generasi

yang sehat.

0

1

2

3

4

5

6

7

8

9

10

0 - 1 tahun 2 - 3 tahun 4 - 5 tahun

Laki-laki

Perempuan

Page 32: Laporan PBL 2011

32

Gambar 4

Diagram Persentase Balita Berdasarkan Status Penimbangan Berat

Badan

Interpretasi:

Gambar 4 diatas mendeskripsikan bahwa hanya 51.51% saja balita yang

melakukan penimbangan berat badan secara teratur, dan bahkan ada 24.24%

balita yang tidak pernah sama sekali melakukan penimbangan berat badan.

Untuk itu para ibu yang memiliki balita harus lebih di motivasi agar mau dan

mampu menimbang berat badan balitanya supaya perkembangan dan

pertumbuhan dapat dipantau secara berkelanjutan untuk mengetahui status

gizi balitanya.

51.51%

24.24%

24.24%

Teratur

Tidak Teratur

tidak pernah

Page 33: Laporan PBL 2011

33

Gambar 5

Interpretasi:

Dari Grafik 5 diatas memberikan gambaran bahwa status berat badan balita

yang dipantau melalui Kartu Menuju Sehat (KMS) ternyata 66.66% balita di

Desa Piyeung Kuweu berada pada garis hijau dan 30.30% balita yang berada

pada garis kuning. Hanya 3.03% yang berada pada garis merah, ini berarti

balita yang ada di desa ini sudah memiliki status gizi yang sangat baik.

6. Data Penyakit pada Anak

Merujuk pada data yang diperoleh dari wawancara dengan masyarakat

mengenai jenis penyakit yang terjadi pada balita selama 3 bulan terakhir,

ternyata hanya 45.45% balita yang pernah mengalami penyakit, yaitu demam,

0.00%10.00%20.00%30.00%40.00%50.00%60.00%70.00%

Hijau Kuning Merah

Diagram Batang Jumlah Balita Berdasarkan Status Gizi Menurut

KMS

Page 34: Laporan PBL 2011

34

batuk, ISK, dan DBD berurutan sebagaimana ditunjukkan pada grafik

dibawah ini.

Gambar 6

Grafik Garis Frekuensi dan Persentase Jenis Penyakit pada Balita

Interpretasi:

Dari diagram garis diatas diketahui bahwa 45.45 % balita pernah mengalami

penyakit yang didonimasi oleh demam (36.36%). Bila dilihat dari jenisnya

maka penyakit tersebut merupakan penyakit infeksi dimana penyebabnya

lebih dipengaruhi oleh faktor lingkungan dan perilaku yang tidak sehat.

0

5

10

15

20

25

30

35

40

Demam Batuk ISK DBD

Frekuensi

Persentase

Page 35: Laporan PBL 2011

35

B. Analisa Data

No Data Masalah

1.

Subjektif:

- Masyarakat mengatakan beberapa keluarga membuang

sampah di kebun dan tempat terbuka.

- Masyarakat mengatakan banyak keluarga yang

membuang air limbah ke selokan umum.

- Masyarakat mengatakan banyak balita yang mengalami

demam.

Objektif:

- Sampah dihinggapi lalat

- Got sedikit tersumbat.

- 47.05% KK membuang sampah di tempat terbuka.

- 20.09% KK yang tidak memiliki saluran pembuangan

air limbah dan dibuang ke kebun.

- 38.24% KK tidak memiliki jamban keluarga.

- 97.06% KK menggunakan sumur gali untuk kebutuhan

sehari-hari.

- 44.44% masyarakat mengalami demam.

Resiko tinggi

peningkatan

terjadinya berbagai

penyakit infeksi

seperti: Demam,

Malaria, DBD.

Page 36: Laporan PBL 2011

36

- 8.89 % masyarakat mengalami Malaria.

- 3.03% balita mengalami DBD.

2. Subjektif:

- Masyarakat mengatakan ada balita yang tidak pernah

diimunisasi.

- Masyarakat mengatakan ada balita yang status gizi

pada garis merah.

- Masyarakat mengatakan ada balita yang tidak

pernahditimbang.

Objektif:

- 30.30% balita yang status gizinya berada pada garis

kuning.

- 12.12% balita yang imunisasinya tidak lengkap.

- 6.06% balita yang tidak pernah diimunisasi.

- 3.03% balita yang status gizinya berada pada garis

merah.

Resiko terjadinya

penyakit akibat

tidak diimunisasi

seperti polio, TBC,

Hepatitis B,

Tetanus dan

Campak.

Page 37: Laporan PBL 2011

37

C. Diagnosa Keperawatan Komunitas

Berdasarkan analisa data maka didapatkan diagnosa keperawatan komunitas

sebagai berikut:

1. Resiko tinggi terjadinya berbagai penyakit infeksi, seperti Demam, Malaria, DBD di

Desa Piyeung Kuweu Kecamatan Montasik berhubungan dengan perilaku

masyarakat yang kurang sehat dimanifestasikan dengan 47.05% keluarga membuang

sampah di tempsat terbuka, 20.09% keluarga yang tidak memiliki saluran

pembuangan air limbah, sampah dihinggapi lalat, got ada yang tersumbat, 38,24%

KK tidak memiliki jamban keluarga, dan 97.06% KK menggunakan sumur gali untuk

kebutuhan sehari-hari.

2. Resiko terjadinya penyakit akibat tidak diimunisasi seperti polio, TBC,

Hepatitis B, Tetanus dan Campak.

Prioritas Masalah

Dilakukan dengan menggunakan Teknik Hanlon (nilai 1 - 5 ):

No. Diagnosa

Komunitas

Akibat dari

masalah

mempengaruhi

banyak orang

di masyarakat

Tingkat

keparahan

masalah

Tersedianya

pengetahuan

& teknik

untuk

mengatasinya

Tersedianya

sumber-

sumber di

masyarakat

Kesiapan

masyarakat

untuk

melaksanakan

kegiatan

Total

1. Resiko tinggi

terjadinya

peningkatan

berbagai

penyakit

4 4 2 3 4 17

Page 38: Laporan PBL 2011

38

infeksi,

seperti

Demam,

Malaria, DBD

2. Resiko

terjadinya

penyakit

akibat tidak

diimunisasi

seperti polio,

TBC,

Hepatitis B,

Tetanus dan

Campak.

2 2 3 3 4 14

Page 39: Laporan PBL 2011

30

D. Rencana Keperawatan Komunitas

RENCANA KEPERAWATAN KOMUNITAS

DI DESA LAMGAPANG KECAMATAN KRUENG BARONA JAYA

No. DX.

Komunitas

Tujuan Kriteria Hasil

Strategi Intervensi

Bentuk Kegiatan Sasaran Waktu-jam Tempat Penanggung

Jawab Umum Khusus

1. Resiko

tinggi

peningkatan

terjadinya

berbagai

penyakit

infeksi

seperti:

Demam,

Malaria,

DBD.

Penurunan

angka

kejadian

penyakit

infeksi

- 90%

keluarga

membuang

sampah

pada

tempatnya

- 60%

keluarga

memiliki

SPAL

- Tidak ada

air yang

tergenang di

perkarangan

rumah

Setelah dilakukan

tindakan

keperawatan

selama 21 hari

diharapkan:

1. 80% KK

memahami apa

itu kesehatan

lingkungan,

penyakit

Demam,

Malaria dan

DHF

1. KIE kepala

keluarga

dan seluruh

masyarakat

2. Penggerakan

massa

1.1 Penyuluhan tentang:

a. Kesehatan lingkungan

b. Malaria.

c. DHF

3.1 Masyarakat melakukan

gotong royong

KK dan

seluruh

masyarakat

Seluruh

masyarakat

Kamis, 28

April 2011,

jam 09.00

WIB

Jum’at, 29

April 2011,

jam 09.00

WIB

Balai

pertemuan/

meunasah

3 dusun dan

tiap-tiap

rumah

Kader dan

mahasiswa

Seluruh

masyarakat

& aparat desa

Page 40: Laporan PBL 2011

31

- Aliran got

lancar

- 60% KK

memiliki

jamban

keluarga

2. Keluarga mau,

mampu dan ikut

serta dalam

menjaga

kebersihan

lingkungan

3. Meningkatnya

pengetahuan

kader tentang

lingkungan

sehat

4. Lingkungan

tampak bersih

dan aliran got

menjadi lancar

5. Tersosialisasi-

nya informasi

Page 41: Laporan PBL 2011

32

melalui media

No. DX.

Komunitas

Tujuan Kriteria Hasil

Strategi

Intervensi Bentuk Kegiatan Sasaran Waktu Tempat

Penanggung

Jawab Umum Khusus

2. Resiko

terjadinya

penyakit

akibat tidak

diimunisasi

seperti polio,

TBC,

Hepatitis B,

Tetanus dan

Campak.

Penyakit

akibat

tidak

diimunisa

si tidak

terjadi

- Tidak ada

lagi balita

yang tidak

pernah

diimunisasi.

- 90% balita

aktif dibawa

ke posyandu

- 90% balita

diimunisasi

secara

lengkap.

- 80% Ibu-ibu

Setelah dilakukan

tindakan

keperawatan

selama 3 minggu

diharapkan:

1. 80% ibu

memahami

tentang imunisasi

2. Keluarga

mampu dan mau

membawa anak

ke posyandu.

1. KIE ibu

dari balita

2. Pening-

katan

motivasi

1.1. Penyuluhan tentang

imunisasi.

2.1. Memotivasi ibu-ibu balita

untuk membawa anaknya ke

posyandu.

2.2. Lomba balita sehat.

Ibu yang

mempunyai

balita

Balita

Hari Kamis,

5 Mei 2011,

jam

09.00WIB

Hari Kamis,

5 Mei 2011,

jam

09.00WIB.

Posyandu

Posyandu

Bidan Desa,

Kader dan

mahasiswa

Bidan Desa,

kader dan

mahasiswa

Page 42: Laporan PBL 2011

33

dari balita

mampu

menyebutkan

tentang

manfaat

imunisasi.

- 80% Ibu-ibu

dari balita

mampu

menyiapkan

gizi seimbang

untuk

keluarganya

3. Meningkatkan

pengetahuan

kader imunisasi.

4. Terbentuknya

apotik hidup

5. Tersosialisasi-

nya informasi

melalui media

Page 43: Laporan PBL 2011

34

E. Implementasi dan Evaluasi

Masalah kesehatan Masalah Keperawatan Implementasi Evaluasi

Kesehatan

lingkungan

Resiko tinggi terjadinya

berbagai penyakit infeksi,

seperti Demam, Malaria, DBD

di Desa Piyeung Kuweu

Kecamatan Montasik

berhubungan dengan perilaku

masyarakat yang kurang sehat.

1. Melakukan penyuluhan tentang

kesehatan lingkungan, Demam,

Malaria dan DBD pada tanggal 28

April 2011, jam 09.00 s/d selesai yang

bertempat di meunasah desa Piyeung

Kuweu.

1. Struktur

Acara di laksanakan bersama

dengan masyarakat.

Masyarakat sudah di

beritahukan 1 hari sebelum

acara di mulai. Materi

penyuluhan, LCD, labtop dan

leaflet telah di persiapkan 2

hari sebelum pelaksanaan,

sedangkan tempat di

persiapkan sebelum acara di

Page 44: Laporan PBL 2011

35

mulai

2. Proses

Proses berjalan lancar.

Masyarakat yang mengikuti

kegiatan tersebut sebanyak

40% dari seluruh jumlah

penduduk. Mahasiswa mampu

menyampaikan dengan baik

dan alokasi waktu yang

disediakan dipergunakan

sesuai dengan yang telah di

rencanakan, yaitu 100 menit.

Materi di sampaikan dengan

Page 45: Laporan PBL 2011

36

menggunakan bahasa aceh

sehingga mudah di mengerti

oleh masyarakat.

3. Hasil

75 % masyarakat yang hadir

mengikuti kegiatan tersebut

memahami tentang materi

penyuluhan yang telah di

berikan.

2. pergerakan massa : melakukan gotong

royong bersama masyarakat desa

dalam meningkatkan kesehatan

lingkungan pada tanggal 29 April

1. Struktur

Acara di laksanakan bersama

dengan masyarakat.

Page 46: Laporan PBL 2011

37

2011 di seluruh desa.

Masyarakat sudah di

beritahukan 1 hari sebelum

acara di mulai. Alat untuk

demonstrasi sudah di

persiapkan 1 hari sebelum

pelaksanaan yaitu dengan

menggunakan cangkul, parang,

dan sapu.

2. Proses

Masyarakat sangat antusias

mengikuti kegiatan tersebut.

Masyarakat yang mengikuti

kegiatan sebanyak 70% dan

Page 47: Laporan PBL 2011

38

berjalan dengan lancar.

Masyarakat terlihat saling bahu

membahu dalam

membersihkan lingkungan.

3. Hasil

80% masyarakat ikut

berpartisipasi dalam kegiatan

gotong royong sehingga

lingkungan terlihat lebih bersih

dari sebelumnya.

Page 48: Laporan PBL 2011

39

Imunisasi

Resiko terjadinya penyakit

akibat tidak diimunisasi

seperti polio, TBC,

Hepatitis B, Tetanus dan

Campak.

1. Melakukan penyuluhan tentang

pentingnya imunisasi bagi balita pada

tanggal 5 Mei 2011 jam 09.00 s/d

selesai yang bertempat di posyandu.

.

1. struktur

Acara di laksanakan bersama

dengan masyarakat.

Masyarakat sudah di

beritahukan 1 hari sebelum

acara di mulai. Materi

penyuluhan, LCD, laptop dan

leaflet telah di persiapkan 2

hari sebelum pelaksanaan,

sedangkan tempat di

persiapkan sebelum acara di

mulai.

Page 49: Laporan PBL 2011

40

2. Proses

Masyarakat yang mengikuti

kegiatan tersebut sebanyak

40% dari seluruh jumlah

penduduk. Mahasiswa mampu

menyampaikan dengan baik

dan alokasi waktu yang

disediakan dipergunakan

sesuai dengan yang telah di

rencanakan, yaitu 100 menit.

Materi di sampaikan dengan

menggunakan bahasa aceh

sehingga mudah di mengerti

Page 50: Laporan PBL 2011

41

oleh masyarakat.

3. Hasil

75 % masyarakat yang hadir

mengiuti kegiatan tersebut

memahami tentang materi

penyuluhan yang telah di

berikan.

2. Mengadakan lomba tumbuh kembang

balita (balita sehat) pada anak usia 1 s/d 5

tahun yang dilaksanakan pada tanggal 5

1.struktut

Acara di laksanakan bersama

Page 51: Laporan PBL 2011

42

Mei 2011, jam 11.00 s/d selesai di

posyandu.

dengan masyarakat.

Masyarakat sudah di

beritahukan 1 hari sebelum

acara di mulai. Peralatan

lomba telah dipersiapkan 1

hari sebelum pelaksanaan,

sedangkan tempat di

persiapkan sebelum acara di

mulai.

2. Proses

Peserta yang mengikuti

kegiatan tersebut sebanyak

70% dari seluruh jumlah balita.

Page 52: Laporan PBL 2011

43

Para Balita sangat antusias

mengikuti lomba tersebut.

3. Hasil

Masyarakat dapat mengetahui

tingkat perkembangan tumbuh

kembang balita.

Page 53: Laporan PBL 2011

44

BAB IV

PEMBAHASAN

Keperawatan kesehatan masyarakat adalah suatu pelayanan yang merupakan

bagian dari pelayanan kesehatan yang dilaksanakan oleh perawat dan bersama – sama

dengan tim kesehatan lainnya, serta masyarakat memperoleh tingkat kesehatan

masyarakat yang lebih tinggi.

Kegiatan praktek belajar lapangan yang dilaksanakan selama 21 hari dalam

pelaksanaan banyak menemukan kendala – kendala, namun hal tersebut dapat diatasi.

1. Pengkajian

Tahap pengkajian merupakan awal dari asuhan keperawatan komunitas

yang merupakan tahap penting dalam melaksanakan program dengan melibatkan

anggota masyarakat dan pihak lintas program dengan tidak melibatkan lintas

sektoral yang ada di Desa Piyeung Kuweu Kecamatan Montasik Kabupaten Aceh

Besar.

Dalam pelaksanaan pengkajian terdapat beberapa kendala dan tidak

menghambat proses yang dilakukan. Adapun kendala tersebut yaitu pada tahap

perkenalan dengan masyarakat, pada saat pengumpulan data dan ada keluarga

yang tidak ada dirumah, sehingga pendataan dilakukan berulang. Pendataan ini

Page 54: Laporan PBL 2011

45

tidak hanya di dapatkan dari kepala keluarga tetapi juga dari istri, anak dan

anggota keluarga lainnya.

2. Analisa Data

Proses analisa data dan perumusan masalah yang dilakukan bersama –

sama dengan masyarakat desa Piyeung Kuweu menyampaikan, pengkajian dan

analisa data dan perumusan masalah dilakukan pada saat lokakarya mini yang

dilakukan didesa Piyeung Kuweu Kabupaten Aceh Besar pada tanggal 26 April

2011 yang dihadiri oleh bapak kepala desa, dosen pembimbing, bidan desa,

tokoh pemuda, ibu PKK dan masyarakat desa Piyeung Kuweu.

Sebelum lokakarya mini, mahasiswa dapat mengidentifikasikan masalah-

masalah kesehatan di desa Piyeung Kuweu. Dari hasil penyajian data, maka

permasalah yang berhasil diidentifikasi adalah masalah kesehatan masyarakat

terutama kesehatan lingkungan, dan masalah imunisasi pada bayi.

3. Perencanaan Asuhan Keperawatan

Pada tahap perencanaan asuhan keperawatan, mahasiswa terlebih dahulu

malakukan diskusi kelompok untuk melaksanakan kegiatan yang akan dilakukan

sebagai asuhan untuk melakukan kegiatan tersebut.

Page 55: Laporan PBL 2011

46

Penentuan perencanaan dibuat secara bersama – sama dengan masyarakat

pada lokakarya mini dan meliputi pada penentuan jenis kegiatan, kriteria,

standar, waktu pelaksanaan, sumber dan rencana kegiatan yang semuanya

disusun berdasarkan prioritas masalah yang telah dibicarakan langsung.

Dalam penentuan intervensi untuk pemecahan masalah kepala desa dan

tokoh masyarakat serta seluruh masyarakat hadir pada lokakarya mini sebagai

masukan untuk perencanaan pelaksanaan kegiatan yang berhasil dirumuskan

pada saat lokakarya mini adalah :

1. Penyuluhan tentang kesehatan lingkungan.

2. Gotong royong.

3. Lomba balita sehat usia 1 s/d 5 tahun

Pada tahap ini dirsakan juga faktor – faktor yang mempengaruhi dalam

perencanaan dilakukan, untuk mengatasi masalah – masalah kesehatan yang ada.

1. Faktor pendukung

Faktor pendukung yang dirasakan adanya fasilitas kesehatan di desa Piyeung

Kuweu seperti, Puskesmas, Bidan desa, mantri kesehatan, serta posyandu.

Page 56: Laporan PBL 2011

47

2. Faktor penghambat

Faktor penghambat dirasakan antara lain kurangnya pengetahuan masyarakat

tentang kesehatan, ketidak mauan masyarakat dalam mengatasi masalah

kesehatan, sulit menghimpun masyarakat terutama ( usia 15 – 35 tahun )

dengan alasan kerja.

3. Faktor kesempatan

Faktor yang dirasakan antara lain adanya tempat pertemuan di meunasah,

adanya perhatian dari aparat desa, kades, sekdes serta dukungan dari

masyarakat.

4. Implementasi

Pada tahap pelaksanaan kegiatan, masyarakat secara bertahap melibatkan

kelompok – kelompok yang ada dalam masyarakat seperti kader, ibu PKK,

pemuda dan lain-lain. Semua kegiatan menitik beratkan pada perubahan prilaku

masyarakat, perubahan pengetahuan dan ketrampilan masyarakat.

Page 57: Laporan PBL 2011

48

Adapun kegiatan yang telah dilaksanakan dapat dijelaskan sebagai berikut :

1. Tanggal 19 April 2011

Pertemuan dengan warga masyarakat di desa Piyeung Kuweu, yaitu acara

perkenalan antara mahasiswa PBL dengan masyarakat desa Piyeung Kuweu.

2. Tanggal 20 s/d 22 April 2011

Pengumpulan data dilakukan door to door dan dibantu oleh keuchik dan

sekdes, adapun faktor yang mempengaruhi kegiatan ini yaitu ada sebagian

masyarakat desa yang tidak berada di rumah pada saat mahasiswa

melakukan pendataan.

3. Tanggal 23 April 2011

Dilakukan tabulasi data dan membuat grafik sebagai bahan untuk melakukan

lokakarya mini.

4. Tanggal 24 April 2011

Melakukan konsul lokakarya mini dengan dosen pembimbing.

Page 58: Laporan PBL 2011

49

5. Tanggal 26 April 2011

Melakukan pelaksanaan lokakarya mini yang dilakukan di meunasah desa

Piyeung Kuweu, berjalan dengan cukup lancar, untuk memberikan gambaran

kepada masyarakat mengenai masalah kesehatan dan melakukan pemecahan

masalah dengan musyawarah masyarakat desa.

6. Tanggal 28 April 2011

Melakukan gotong royong yang berpusat di meunasah desa Piyeung Kuweu

yang berjalan lancar.

7. Tanggal 5 Mei 2011

Melaksanakan acara lomba balita sehat (umur 1-5 tahun) di tempat

posyandu, dan juga ditambah dengan acara lomba cuci tangan bagi ibu-ibu

balita dan juga lomba sikat gigi bagi anak usia sekolah (umur 6-12 tahun)

5. Evaluasi

Merupakan tahap akhir dari proses keperawatan komunitas yang bertujuan untuk

menilai keberhasilan tindakan yang dilaksanakan.

Dari hasil evaluasi yang kami lakukan setelah dilakukan proses keperawatan

yang pernah dijalankan mahasiswa Akper Tjoet Nya’ Dhien Banda Aceh di desa

Page 59: Laporan PBL 2011

50

Piyeung Kuweu Kecamatan Montasik Kabupaten Aceh Besar. Didapatkan bahwa

masyarakat beserta tokoh masyarakatnya kurang antusias dengan program yang

dijalankan secara bersama-sama. Dibuktikan dari masyarakat yang datang pada

saat lokmin sebesar 50%, pelaksanaannya berjalan dengan baik.

Pada saat acara yang telah disepakati secara bersama-sama hasilnya memuaskan,

pelaksanaannya berjalan dengan lancar. Acara yang dibuat berupa acara penkes,

seminar, gotong royong dan perlombaan. Acara tersebut dibuat untuk

meningkatkan partisipasi dan kesadaran masyarakat tentang pentingnya menjaga

kebersihan lingkungan.

Page 60: Laporan PBL 2011

51

BAB V

PENUTUP

1. Kesimpulan

Berdasarkan data – data yang diperoleh dari masyarakat desa Piyeung Kuweu

kelompok dapat mengambil kesimpulan sebagai berikut :

a. Pengkajian

Dari hasil pengkajian bahwa masyarakat desa Piyeung Kuweu mempunyai

masalah kesehatan lingkungan mendapat prioritas utama dengan skor 4, ini

merupakan masalah kesehatan yang perlu kita sadari bersama bahwa

lingkungan yang kurang sehat mengakibatkan masyarakat disekitar tidak

nyaman

b. Perencanaan

Untuk menyelesaikan segala permasalahan yang ada di desa Piyeung Kuweu

diserahkan kepada seluruh warga desa Piyeung Kuweu.

c. Pelaksanaan

Pelaksanaan sesuai dengan rencana kegiatan yang telah kelompok susun,

maka kelompok melaksanakan cara pencegahan masalah sesuai dengan cara

Page 61: Laporan PBL 2011

52

memberi penyuluhan di meunasah yang dihadiri oleh masyarakat desa

Piyeung Kuweu, gotong royong berjalan lancar dan masyarakat ikut serta

dalam pelaksanaan kegiatan.

d. Evaluasi

Dengan adanya penyuluhan tentang kesehatan lingkungan diharapkan kepada

masyarakat untuk

1. Dapat menambah pengetahuan masyarakat tentang kesehatan lingkungan

2. Dengan adanya penyuluhan, masyarakat bisa langsung mempraktekkan apa

yang mereka peroleh selama penyuluhan

3. Masyarakat sudah mengerti dan akan melanjutkan kegiatan yang dilakukan

mahasiswa/i seperti gotong royong

2. Saran

a. Bagi masyarakat desa Piyeung Kuweu

1. Hendaknya masyarakat mau ikut serta dalam kegiatan gotong royong

secara bersama sama.

2. Hendaknya lebih memamfaatkan sarana kesehatan bila menghadapi

masalah kesehatan yang tidak dapat ditanggulangi

Page 62: Laporan PBL 2011

53

3. Hendaknya para kader diberi dorongan atau rangsangan oleh pihak

puskesmas dan masyarakat setempat agar dapat bekerja lebih baik dan

lebih meningkatkan kegiatan lingkungan seperti posyandu.

b. Bagi pihak puskesmas

1. Hendaknya lebih meningkatkan kualitas dan kuantitas penyuluhan

kesehatan sehingga dapat dicapai derajat kesehatan masyarakat yang

setinggi – tingginya

2. Hendaknya lebih sering turun ke desa untuk memonitor taraf kesehatan

masyarakat yang ada di desa.

Page 63: Laporan PBL 2011

54

DAFTAR PUSTAKA

Ekasari, Fatmamia dkk.2008.Keperawatan Komunitas. Trans Info Media. Jakarta Timur

Entjang, indari. 2000. Ilmu Kesehatan Masyarakat. PT Citra adatya Bakti. Bandung.

Effendi, Nazrul. 2000. Dasar-Dasar Kesehatan Masyarakat. EGC. Jakarta.

Page 64: Laporan PBL 2011

54

PLANING OF ACTION (POA)

NO KEGIATAN TUJUAN SASARAN WAKTU TEMPAT PENANGGUNG

JAWAB RENCANA PENILAIAN

1 2 3 4

Determinasi mahasiiswa/i dari pendidikan kepada camat Montasik Kabupaten Aceh Besar

Melakukan

orientasi wilayah desa Piyeung Kuweu Kec. Montasik.

Melaksanakan pengumpulan data dari rumah k rumah di desa Piyeung Kuweu.

Agar mahasiswa/i dapat melaksanakan PBL di Kecamatan Montasik.

Agar mahasiswa/I mengenal wilayah & batas-batas desa serta mengetahui jumlah dusun Agar mahasiswa dapat mengetahui jumlah KK dan jumlah masyarakat

*Camat kecamatan montasik *keuchiek / sekdes Desa Piyeung Kuweu, Kec. Montasik Dessa Piyeung Kuweu Seluruh warga desa meunasah keudee

Senin, 18 April 2011 09.30 s/d selesai. Senin , 18 April 2011 16.30 s/d 18.00 WIB Rabu s/d Jum’at, tgl 20 s/d 22 April 2011, jam 08.30s/d 17.15

Gedung pertemuan kantor camat Kec. Montasik. Desa Piyeung Kuweu Desa Piyeung Kuweu.

* koordinator PBL Keuchik dan sekdes desa Piyeung Kuweu Keucik / sekdes dan mahasiswa /i Mahasiswa/i

Mahasiswa/I dapat melaksanakan PBL di desa yang telah di tetapkan Mahasiswa/I mengetahui wilayah desa Piyeung Kuweu Supaya mahasiswa mengetahui jumlah masyarakat secara detail dari balita sampai usila dan mengetahui masalah kesehatan serta penggunaan pelayanan kesehatan

Page 65: Laporan PBL 2011

55

5 6. 7 8.

Tabulasi data dan membuat persiapan untuk lokmin dan melakukan konsul dengan dosen pembimbing Pendekatan lintas sektoral dan persiapan lokmin Melaksanakan pelaksanaan lokmin (memaparkan) data yang sudah didapatkan didesa

keseluruhan serta mengetahui masalah kesehatan yang ada di Desa Piyeung Kuweu. Mahasiswa dapat menjumlahkan masyarakat dapat mempersiapkan diri untuk memaparkan masalah yang sudah didapat Agar mahasiswa dapat mempersiapkan diri sebelum logmin Supaya masyarakat tahu apa yang

Masyarakat desa Piyeung Kuweu. Masyarakat desa Piyeung Kuweu. Masyarakat desa Piyeung Kuweu. Seluruh

Kamis s/d Senin tgl 21 s/d 25 April 2011 Minggu s/d Senin, 24 s/d 25 April 2011 Selasa, tgl 26 April 2011, jam 14.00 s/d 16.00 WIB.

Rumah Desa Piyeung Kuweu. Meunasah. Meunasah

Keucik/ sekdes Keucik / sekdes dan mahasiswa/i Geucik / sekdes

Supaya mahasiswa mampu memprioritaskan masalah dan mempersiapkan diri untuk memaparkan hasil yang sudah di tabulasi Mahasiswa siap untuk menjawab pertanyaan pertanyaan yang diajukan ketika lokmin. Memprioritaskan diagnosa dan mendiskusikan tindakan yang dilakukan dan mengetahui keadaan desa meunasah keudee berdasarkan data geografi. Didapatkan keinginan masyarakat dalam usaha pencegahan penyakit

Page 66: Laporan PBL 2011

56

9. 10. 11

meunasah keudee Melakukan penyuluhan tentang kesehatan lingkungan, Demam, Malaria, dan DBD. Pelaksanaan gotong royong Melakukan penyuluhan imunisasi kepada ibu-ibu yang mempunyai balita

sering timbul masalah kesehatan yang ada di Desa Piyeung Kuweu dan dapat mencari solusi untuk mengatasinya. Agar masyarakat mengetahui tentang pentingnya kesehatan lingkungan Membersihkan lingkungan sekitar desa Piyeung Kuweu dalam mengajak masyarakat menyadari bahwa menjaga lingkungan itu sangat penting.

masyarakat Seluruh masyarakat di desa meunasah keudee Ibu-ibu yang mempunyai balita Lingkungan desa Piyeung Kuweu khususnya dirumah keluarga

Kamis, tgl 28 April 2011, jam 09.00 s/d selesai Jum’at 29 April 2011 jam 09.00 s/d 11.30 Kamis, 5 Mei 2011 Jam 09.00 s/dd 11.00 WIB Minggu 1 Mei

Seputaran desa Piyeung Kuweu Posyandu Rumah keluarga binaan masing masing

Keucik, sekdes, ketua pemuda dan mahasiswa/i Bides , kader desa dan mahasiswa I Mahasiswa /i Mahasiswa/i

Kemampuan masyarakat desa meunasah keudee dalam membersihkan lingkungan sekitar. Supaya ibu-ibu mampu mengenal dan menyadari pentingnya imunisasi dan vit.A pada balita. Data didapat lengkap dari keluarga binaan dan keluarga binaan tahu cara mengatasi masalah kesehatan yang ia hadapi sekarang ini untuk mengurangi resiko yang terjadi

Page 67: Laporan PBL 2011

57

12 Melakukan pengkajian keluarga binaan dan memberikan penyuluhan pada keluarga binaan serta mempersiapkan bahan untuk Ujian keluarga binaan Determinasi mahasiswa PBL dengan camat serta dengan semua kepala desa yang telah di tetapkan

Agar ibu-ibu dapat mengetahui tentang pentingnya imunisasi Untuk mendapatkan data keluarga binaan secara lengkap dan tahu masalah kesehatan yang dihadapinya serta tahu bagaimana cara mencegah resiko yang terjadi. Mengevaluasi apabila kabin sudah betul betul mengerti dan tahu cara mengatasi masalah yang

binaan Mahasiswa/i PBL. Mahasiswa/i PBL, musfika Kec. Montasik, Direktur dan Staf AKPER Tjoet Nya’ Dhien Banda Aceh.

2011 Rabu 4 Mei 2011 Sabtu, 7 Mei 2011 10.00 s/d selesai

Rumah kabin masing – masing Gedung pertemuan kantor camat kec. mesjid raya

koordinator PBL

Kemampuan mahasiswa /I dalam memberikan penyulihan dan cara komunikasi dengan keluarga binaan Mahasiswa/i telah melaksanakan PBL di desa yang telah di tetapkan.

Page 68: Laporan PBL 2011

58

sedang ia hadapi saat ini Mengucapkan terima kasih dan mengikat tali silaturahmi

Page 69: Laporan PBL 2011

62

62

Foto Bersama Anggota Kelompok VIII Mahasiswa/I Akademi Keperawatan Tjoet Nya’ Dhien

Banda Aceh Tahun 2011

Page 70: Laporan PBL 2011

63

63

Lampiran 1

Pembukaan Acara Lokmin

Oleh: RIFKI RAIYANI

Kata – Kata Sambutan Oleh Pembimbing:

MURTALA DAUD, SKM

Kata – kata sambutan oleh Geucik

Desa Piyeung Kuweu JUNAIDI

Page 71: Laporan PBL 2011

64

64

Melakukan Prioritas Masalah dan POA Oleh : HERI SAPUTRA

SUSAN ANDRIANI Masyarakat Desa Piyeung Kuweu

Yang Hadir Pada Acara Lokmin

Lampiran 2

Page 72: Laporan PBL 2011

65

65

Penyuluhan Tentang Kebersihan Lingkungan, Demam, Malaria dan DBD Oleh

HERI SAPUTRA

Masyarakat yang Hadir Saat Penyuluhan Persiapan Leaflet Sebelum Penyuluhan

Page 73: Laporan PBL 2011

66

66

Lampiran 3

Saat Gotong Royong

Page 74: Laporan PBL 2011

67

67

Lampiran 4 Lomba Balita Sehat Saat Posyandu

Page 75: Laporan PBL 2011

68

68

Lampiran 5 Lomba Cuci Tangan pada Ibu-Ibu Balita

Page 76: Laporan PBL 2011

69

69

Lampiran 6 Lomba Sikat Gigi

Pada Anak Usia 6-12 tahun (Usia Sekolah)

Page 77: Laporan PBL 2011

70

70

Lampiran 7

Foto Saat Ujian Kabin

Oleh: HERI SAPUTRA

Ujian Kabin

Oleh: RIFKI RAIYANI

Page 78: Laporan PBL 2011

71

71

Lampiran 8

Pembagian Hadiah Lomba Sikat Gigi

Pemberian Kado

Buat

Desa

(Meunasah)

Page 79: Laporan PBL 2011

72

72

Foto Pemasangan Pamplet (Nama Masing-masing Dusun)

Page 80: Laporan PBL 2011

73

73

Pemberian Kado Buat Perangkat Desa

Page 81: Laporan PBL 2011

74

74

Tari Ranup Lampuan pada Malam Acara Perpisahan

Page 82: Laporan PBL 2011

75

75

Foto Pemberian Bungoeng Jaroe dari Masyarakat Desa Piyeung Kuweu

Kepada Mahasiswa/i PBL AKPER Tjoet Nya’ Dhien Banda Aceh

Tahun 2011