laporan ortho

33
KEPANITERAAN KLINIK ORTHODONTI (BLOK 1) FAKULTAS KEDOKTERAN GIGI UNIVERSITAS ISLAM SULTAN AGUNG SEMARANG Nama Lengkap : Widya Febrianti Imaningrum NPM : 112080047 Jenis Kelamin : Perempuan Alamat : Perum Sinar Waluyo (Jl. Sinar Mustika No 518-B) Dosen Pembimbing : drg. Djoko Priyanto, Sp.Orth, MARS

Upload: widyaweefebr

Post on 28-Dec-2015

113 views

Category:

Documents


0 download

DESCRIPTION

laporan ortho dengan kasus spacing ringan menggunakan kawat gigi lepasan dengan 4 tahapan dan mengoreksi kelainan malposisi gigi dengan menggunakan simple spring

TRANSCRIPT

Page 1: Laporan Ortho

KEPANITERAAN KLINIK

ORTHODONTI (BLOK 1)

FAKULTAS KEDOKTERAN GIGI

UNIVERSITAS ISLAM SULTAN AGUNG

SEMARANG

Nama Lengkap : Widya Febrianti Imaningrum

NPM : 112080047

Jenis Kelamin : Perempuan

Alamat : Perum Sinar Waluyo (Jl. Sinar Mustika No

518-B)

Dosen Pembimbing : drg. Djoko Priyanto, Sp.Orth, MARS

Page 2: Laporan Ortho

ORTHODONTI

DATA PASIEN

Nama Penderita : Wandho Ilham Prayoga

Umur : 15 tahun

Alamat : Perum Sinar Waluyo (Jalan Sinar Mustika No 518-B)

Semarang

Kelamin : Laki-laki

Pekerjaan : Pelajar

Nama Ayah : Windoyo

Suku : Jawa

Nama Ibu : Yati Hariyani

Suku : Jawa

Tanggal Datang Pasien : 23 Desember 2013

TENAGA PENGAJAR

1. drg. Djoko Priyanto, Sp.Orth, MARS

Page 3: Laporan Ortho

ORTHODONTI

RSIGM. Islam Sultan Agung

Mencetak Tanggal : 23 Desember 2013

Foto Profil : 26 Desember 2013

Foto Rontgen : 26 Desember 2013

Jenis Alat Orthodonti : Alat orthodonti lepasan

Mulai Perawatan :

Retainer :

Selesai Perawatan :

GIGI PERMANEN

18 17 16 15 14 13 12 11 21 22 23 24 25 26 27 28

48 47 46 45 44 43 42 41 31 23 33 34 35 36 37 38

GIGI DECIDUI

55 54 53 52 51 61 62 63 64 65

85 84 83 82 81 71 72 73 74 75

Page 4: Laporan Ortho

RIWAYAT KASUS / ANAMNESA

1.1. RIWAYAT INDIVIDU

Keluhan pertama penderita : gigi depan atas yang renggangLahir : Normal Komplikasi KembarAnak ke : 3 ( dari 3 bersaudara )Nutrisi : ASI Lamanya 2 tahun 0 bulan

Susu botol lamanya 1 tahun 0 bulanKeadaan Umum: baik sedang burukPenyakit infeksi berat pada masa anak-anak : Tidak ada KelainanKebiasaan jelek : - mengisap : - umur : -

- menggigit : - umur : - - bernafas melalui mulut : - umur : - - meletakkan lidah antara gigi dan gigi bawah : - umur :

1.2. RIWAYAT KELUARGA

Kelainan rahang dan gigi pada : Ayah ( ada / tidak ) Ibu ( ada / tidak ) Saudara / keluarga lain (ada / tidak )Anomali : Tidak ada kelainan

2. PEMERIKSAAN KLINIS2.1. EKSTRA ORAL

Bentuk wajah dari depan : Simetris / Asimetris kanan / kiri

Dolichocepali Mesocepali Brachicepali Bentuk wajah dari samping :

Cembung Lurus / normal Cekung Bimaksilar protusif Bibir ukuran : Sedang Tebal Tipis

Kedudukan Bibir terhadap gigi depan : relaks Tegang2.2. INTRA ORAL

Ginggiva : Normal Meradang region Hipertropi regio

Frenulum Labii : Normal Tinggi Rendah

Palatum : Normal Tinggi Rendah

Kedudukan lidah waktu menelan : Normal Diantara gigi posterior Diantara gigi anterior

Mendorong gigi anterior Kedudukan lidah waktu istirahat :

Normal Terjulur ke depan

Page 5: Laporan Ortho

FOTO RONTGEN

2.2.1. Foto Sefalometri

Nama : Wandho Ilham Prayoga

Suku : Jawa

Jenis Kelamin : Laki-laki

Umur : 15 tahun

Page 6: Laporan Ortho

Analisa Foto Sefalometri

Nama : Wandho Ilham Prayoga

S u k u : Jawa

Jenis Kelamin : Laki-laki

U m u r : 15 tahun

Jenis Pengukuran N Hasil Ukuran Keterangan

SNA0 83 82 Prognatik

SNB0 79 80 Prognatik

ANB0 2 2 Klas I

NAPog 3 4 Cembung

NSGN0 66 70 Mandibula ke vertical

MP : SN0 32 38

1 : 10 135 126 Protrusive

1 : SN0 102 109 Protrusive

1 : MP0 90 88 Protrusive

1 : APog mm 9 8 Retrusif

1 : NB mm 8 5 Retrusif

Pog : NB Pog mm 2 2 Normal

Bidang E : LS mm 1 2 Berada di depan garis estetik

Bidang E : LI mm 3 1 Berada di depan garis estetik

Kesimpulan :

1. Pertumbuhan maxilla lebih ke anterior dari basis cranii

2. Pertumbuhan mandibula lebih ke posterior dari basis cranii

3. ANB à Maloklusi skeletal klas I

4. Relasi I atas dan I bawah protusif

2.2.2. Foto Panoramik

Page 7: Laporan Ortho

Implikasi : Gigi : Tidak Ada

Lokasi : Tidak Ada

Fraktur : Tidak ada

Supernumerary : Tidak ada

Agenesis : Tidak ada

Non Vital : Tidak ada

Lain-lain : Tidak ada

2.3. FOTO PROFIL

Page 8: Laporan Ortho

2.3.1. Sebelum Perawatan

DEPAN SAMPING

Analisa foto profil

Tampak depan : Pasien memiliki wajah simetris

Tampak samping : Cembung

2.3.2. Sesudah Perawatan

DEPAN SAMPING

Analisa foto profil

Page 9: Laporan Ortho

3. PEMERIKSAAN MODEL

Apel Gigi k : karies : Tidak ada - v : radik : Tidak ada t : tambalan : Tidak ada - n : non vital : Tidak ada x : ekstraksi : Tidak ada - @ : sedang erupsi : 34 s : supernumerary : Tidak ada

3.1. ANOMALI GIGI TIAP RAHANG

SAGITAL, TRANSVERSAL, VERTIKAL

8 7 654 3 2 1

8 7 65 4 3 2 1

1 2 3 4 5 67 8

1 2 3 4 5 67 8

Page 10: Laporan Ortho

ANOMALI DALAM OKLUSI

Sagital

Overjet : 3,7 mm

Relasi molar pertama permanen :

Kanan : Klas I

Kiri : Klas I

Klasifikasi Angle :

Angle Kelas I subdivisi

Gigitan terbalik Anterior : tidak ada

Transversal

Garis median :

Rahang Atas Rahang bawah

- ke kiri : 0 mm -ke kiri : 0 mm

- ke kanan : 0 mm -ke kanan : 0 mm

Gigitan terbalik posterior : Tidak ada

Gigitan silang : Tidak ada

Vertikal

Over bite : 4 mm

Gigitan terbuka : Tidak ada

Gigitan dalam : Tidak ada

Page 11: Laporan Ortho

3.2. LEBAR MESIODISTAL GIGI-GELIGI (MM)

Rahang Atas

Gigi Kanan Kiri Normal Ket

1 8.8 9 7.40 – 9.75 Normal

2 6.6 6.8 6.05 – 8.10 Normal

3 7.9 7.7 7.05 – 9.32 Normal

4 7.3 7.3 6.75 – 9.00 Normal

5 7.2 6.8 6.80 – 9.55 Normal

6 9.88 10.7 9.55 – 12.10 Normal

7 8.34 8.42 10.62 – 13.05 Tidak Normal

Kesimpulan : Ukuran gigi molar kedua lebih kecil dari gigi normal

Rahang Bawah

Gigi Kanan Kiri Normal Ket

1 7.5 5.2 4.97 – 6.60 Normal

2 5.8 6.3 5.45 – 6.85 Normal

3 6.8 6.1 6.15 – 8.15 Normal

4 7 6.9 6.35 – 8.75 Normal

5 7.2 6.9 6.80 – 9.55 Normal

6 10.86 10.92 9.55 – 12.10 Normal

7 9.38 9.42 10.62 – 13.05 Tidak Normal

Kesimpulan : Ukuran gigi molar kedua lebih kecil dari gigi normal

Analisa Ukuran mesiodistal gigi gigi dan lengkung gigi permanen

Analisis Pont

Lebar mesiodistal 12 11 21 22 : 31,2

Jarak distal plt (14-24) : 36

Indeks Pont 14 – 24 = Jml MD 12 11 21 22 x 100 = 31,2 x 100 = 39 mm

80 80

Indeks Pont 16 – 26 = Jml MD 12 11 21 22 x 100 = 31,2 x 100 = 48,75 mm

64 64

Page 12: Laporan Ortho

3.3. DETERMINASI LENGKUNG

RA:

Lengkung Individual = 83,6 mm

Lengkung Ideal = 78,4 mm

RB :

Lengkung Individual = 69,4 mm

Lengkung Ideal = 67,7 mm

Berdasarkan determinasi lengkung: Pada rahang atas terdapat kelebihan ruang

sebesar 5,2 mm sedangkan pada rahang bawah kelebihan ruangan sebesar 1,7 mm

Page 13: Laporan Ortho

3.4. DIAGNOSA ORTHODONTI

Pasien memiliki maloklusi angle kelas I skeletal dengan maloklusi angle kelas I dental

disertai malposisi gigi individual antara lain :

23 : mesiopalatotorsiversi 32 : linguoversi

3.5. ETIOLOGI MALOKLUSI

Karena pertumbuhan maxilla lebih besar dan ukuran gigi lebih kecil

3.6. PROGNOSA : Baik / Sedang / Kurang Baik / Buruk

Alasan :

- Pasien kooperatif terhadap perawatan

- Riwayat kesehatan baik

- Usia Pasien masih muda

RETAINER : Perlu / Tidak Perlu

Alasan : Mempertahankan lengkung gigi yang telah terkoreksi sampai terjadi

kestabilan dalam lengkung gigi yang baru (tidak relaps).

3.7. TUJUAN PERAWATAN

3.13.1 Rahang Atas

Mengkoreksi secara dental untuk memperbaiki space gigi pada rahang atas

3.13.2 Rahang Bawah

Mengkoreksi secara dental untuk memperbaiki space gigi pada rahang bawah

3.8. RENCANA PERAWATAN

O Observasi O Preventif O Interseptif O Korektif

3.14.1.1 Penjelasan tentang perawatan ortodontik

Memberikan penjelasan dan gambaran tentang pemakaian alat

ortodontik yang merupakan perawatan yang relatif lama dan

memerlukan kedisiplinan, kooperatifan dan motivasi yang tinggi

Page 14: Laporan Ortho

dari pasien agar mendapatkan hasil yang memuaskan, Selain itu

ditekankan kerja sama dokter dengan pasien dengan melakukan

kontrol rutin dalam jangka waktu yang telah ditetapkan selama

perawatan.

3.14.1.2 Perawatan penggunaan alat

DHE kepada pasien dengan memberikan penjelasan dan

gambaran tentang pemakaian alat orthodonti lepasan yang

merupakan perawatan relative lama dan memerlukan kedisiplinan,

kerjasama dan motivasi tinggi dari pasien agar dapat hasil yang

diinginkan.

Rahang Atas:

Tahap 1 : pembuatan simple spring

Adam klamer dengan ukuran 0,7 mm U loop pada gigi 16

dan 26 untuk mempertahankan retensi dan stabilitas alat.

Labial arch dengan ukuran 0,7 mm, U loop pada mesial gigi

14 dan 24 sebagai alat pasif untuk mempertahankan

lengkung gigi.

Simple spring dengan ukuran 0,6 mm pada gigi 23 untuk

mengoreksi malposisi mesiopalatotorsiversi

Tahap 2 : pembuatan maxilla bite plane

Pelebaran dan penebalan plat pada daerah cingulum gigi

anterior rahang atas setebal 0,5-1 mm untuk mengintrusi gigi

anterior rahang bawah.

Tahap 3 :

Adam klamer dengan ukuran 0,7 mm U loop pada gigi 16

dan 26 untuk mempertahankan retensi dan stabilitas alat.

Page 15: Laporan Ortho

Setelah gigi anterior rahang bawah intrusi, Labial arch

ukuran 0,7 mm diaktifkan, mendorong gigi ke arah palatal

sebesar mm untuk mengoreksi lengkung gigi.

Setelah gigi anterior bawah diintrusikan, pengaktifan labial

arch rahang atas dengan kawat 07 mm bersamaan dengan

labial arch rahang bawah untuk meretraksi gigi ke palatal

dan menutup spacing.

Tahap 4 : pembuatan retainer

Pembuatan retainer dengan klammer 0,7 mm diberikan sete-

lah pengoreksian gigi yang mengalamin spacing untuk mem-

pertahankan hasil perawatan dan lengkung gigi

Rahang Bawah:

Tahap 1 : pengoreksian malposisi gigi dan lengkung gigi

Adam klamer dengan ukuran 0,7 mm U loop pada gigi 16

dan 26 untuk mempertahankan retensi dan stabilitas alat.

Labial arch dengan ukuran 0,7 mm, U loop pada mesial gigi

34 dan 44 sebagai alat pasif untuk mempertahankan

lengkung gigi.

Simple spring dengan ukuran 0,6 mm pada lingual gigi 32

untuk mengoreksi linguoversi

Tahap 2 : Pengintrusian gigi anterior bawah

Pengintrusian gigi anterior bawah dengan maxilla bite

plane.

Setelah anterior rahang bawah intrusi Labial arch

dengan ukuran 0,7 mm diaktifkan.

Page 16: Laporan Ortho

Tahap 3 : Mengoreksi spacing

Setelah gigi anterior bawah diintrusikan, pengaktifan

labial arch rahang bawah dengan kawat 0,7 mm bersamaan

dengan labial arch rahang atas untuk meretraksi gigi ke

lingual sebesar mm mm dengan cara mengecilkan U Loop

pada mesial 34 dan 44

Tahap 4 : pembuatan retainer

Pembuatan retainer dengan klammer 0,7 mm diberikan

setelah pengoreksian gigi yang mengalamin spacing untuk

mempertahankan hasil perawatan dan lengkung gigi

Pengukuran overjet akhir pada pasien dengan cara mencetak

kembali gigi pasien dan diukur menggunakan sliding

calliper. Overjet akhir yang diharapkan sebesar 2,72 mm

3.14.1.3 Pemakaian retainer

Mencegah hasil perawatan collaps / untuk mempertahankan

lengkung yang telah dikoreksi maka untuk RA & RB digunakan

retainer yang berupa labial arch dengan U Loop.

1. Pemakaian 3 bulan ke I : Retainer dipakai siang & malam

dan pada waktu tidur. Dilepas pada saat sikat gigi dan makan untuk

dibersihkan. Dengan waktu kontrol 1 bulan 1 kali untuk pengecekan

apakah hasil perawatan berjalan baik..

2. Pemakaian 3 bulan ke III : Dikontrol kembali apakah

retainer masih terasa sesak jika masihb terasa sesak maka

pemakaian dilanjutkan 3 bulan berikutnya.

3. Pemakaian 3 bulan ke II : Kontrol apakah retainer setiap

dipakai terasa 3esak, jika sudah tidak sesak makan pemakaian

dihentikan dan dilakukan pengontrolan akhir 3 bulan berikutnya.

Page 17: Laporan Ortho

3.9. PERAWATAN ORTHODONTI SKETSA PESAWAT

Desain Pesawat Tahap 1

RAHANG ATAS RAHANG BAWAH

Keterangan : Keterangan :

a. Adam klamer 0,7 a. Adam Klammer 0,7 mm

b. Labial arch 0,7 mm b. labial arch 0,7 mm

c. Simple spring 0,6 mm c. Simple spring 0,6 mm

d. Plat akrilik d. plat akrilik

Desain pesawat Tahap 2

RAHANG ATAS RAHANG BAWAH

Keterangan : Keterangan :

a. Adam klamer 0,7 a. Adam klammer 0,7 mm

b. Labial arch 0,7 b. Labial arch 0,7 mm

c. Maxillary bite plane c. Plat akrilik

d. Plat akrilik

A

C B

D

B

D

C

A

A

D

BC

B

CA

Page 18: Laporan Ortho

Desain pesawat Tahap 3

RAHANG ATAS RAHANG BAWAH

Keterangan : Keterangan :a. Adam klamer 0,7 a. Adam klammer 0,7 mmb. Labial arch 0,7 b. Labial arch 0,7 mmc. Plat akrilik c. Plat akrilik

Desain pesawat Tahap 4

RAHANG ATAS RAHANG BAWAH

Keterangan : Keterangan :

A

B

C

C

B

A

A

B

A

C

C

B

Page 19: Laporan Ortho

a. Adam klammer 0,7 mm a. adam klammer 0,7 mmb. Labial arch 0,7 mm b. Labial arch 0,7 mmc. Plat akrilik c. Plat akrilik

Semarang, ……………………… 2014

( drg. Joko Priyanto Sp. Ortho )

Page 20: Laporan Ortho

NILAI KERJA PASIEN

NAMA MAHASISWA :

NPM :

PEKERJAAN

N I L A I P A S I E N

I II III

TGL NILAIPARAF

PEMB.TGL NILAI PARAF TGL NILAI

PARAF

PEMB.

Mencetak

Trimming Model

Penampakan

Sefalogram

Rencana

Perawatan

Klamer

Polis

Evaluasi I

Evaluasi II

Page 21: Laporan Ortho

JURNAL KONTROL PASIEN

NAMA MAHASISWA : ................................................................................NPM / BP : ................................................................................

NO NAMA PASIENNO.

KARTUTANGGAL BIAYA NILAI

PARAF DOSEN

Page 22: Laporan Ortho

Diperiksa dan diterima oleh pembimbing/ Semarang, …………………. 2014Administrasi/ Keuangan Mahasiswa,

( ………………………… ) (Widya Febrianti Imaningrum)

Page 23: Laporan Ortho

KONTROL PASIEN ORTHODONTI

NO TANGGAL KET. PERAWATAN PARAF KET

Page 24: Laporan Ortho
Page 25: Laporan Ortho

TAHAP KERJA PERAWATAN PASIEN ORTHODONTI

NO TANGGAL KET. PERAWATAN PARAF KET

Page 26: Laporan Ortho