laporan observasi kalialo 2015

16
TUGAS MATA KULIAH OBSERVASI POLA ASUH PADA WARGA DI DUSUN KALIALO DESA KUPANG KECAMATAN JABON OLEH : DWI SANTOSO 09.20301.00004 FAKULTAS PSIKOLOGI UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH SIDOARJO 2015

Upload: dwie-yo-santos

Post on 13-Dec-2015

11 views

Category:

Documents


2 download

DESCRIPTION

Laporan Observasi Kalialo 2015

TRANSCRIPT

TUGAS MATA KULIAH OBSERVASI

POLA ASUH

PADA WARGA DI DUSUN KALIALO DESA KUPANG

KECAMATAN JABON

OLEH :

DWI SANTOSO

09.20301.00004

FAKULTAS PSIKOLOGI

UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH SIDOARJO

2015

1 | P a g e

BAB I

PENDAHULUAN

A. KONDISI KELUARGA

Keluarga Bapak Djunaidi adalah salah satu keluarga petani tambak dan

nelayan di Dusun Kalialo. Keluarga Bapak Djunaidi terdiri dari lima orang

anggota keluarga yaitu Bapak Djunaidi sebagai Kepala Rumah Tangga, Ibu

Kusmina istri Bapak Djunaidi, Zaenul anak pertama, Zaenal anak kedua dan

Amita anak ketiga. Bapak Djunaidi mempunyai pekerjaan sehari – hari sebagai

seorang pemanen rumput laut di tambak yang dimiliki oleh orang lain dan juga

nelayan yang mencari kepiting di laut. Penghasilan Bapak Djunaidi yang utama

berasal dari pekerjaannya memanen rumput laut. Pekerjaan sebagai nelayan

kepiting tidak setiap hari dia lakukan karena beberapa faktor seperti kondisi

alam dan adanya perampok di laut.

Anak pertama Bapak Djunaidi yaitu Zaenul saat ini sudah bekerja. Dia

bekerja sebagai seorang pemanen rumput laut di tambak milik orang lain. Zaenul

hanya mengenyam pendidikan sebatas sekolah menengah pertama, dikarenakan

saat dia kelas 2 SMA orang tuanya tidak mampu membiayai sekolahnya. Saat

itulah Zaenul memutuskan untuk berhenti bersekolah dan memilih untuk bekerja

meskipun pernah ditawari untuk disekolahkan oleh salah seorang saudaranya.

Anak kedua Bapak Djunaidi, Zaenal, telah lulus SMK pada tahun 2015.

Dia bersekolah di salah satu SMK yang berlokasi di Kecamatan Porong. Zaenal

pada awalnya bersekolah di salah satu SMK yang berlokasi di Kecamatan Jabon.

Karena tidak cocok dengan jurusan yang diambilnya, maka dia menjadi malas

untuk bersekolah. Hal ini menyebabkan dia sering membolos dan Bapak

Djunaidi akhirnya dipanggil oleh pihak sekolah untuk diminta menasehati

anaknya. Pada saat kenaikan kelas 2 akhirnya Bapak Djunaidi memutuskan

untuk memasukkan Zaenal ke salah satu SMK di Kecamatan Porong agar Zaenal

bisa mengambil jurusan sesuai dengan apa yang diinginkannya. Setelah pindah

sekolah, Zaenal akhirnya tidak membolos lagi dan semangat untuk bersekolah.

Saat ini Zaenal sedang menunggu ijazahnya. Setelah mendapatkan ijazah, dia

berencana untuk bekerja menjadi kru pelayaran. Zaenal sehari – hari juga

membantu Bapak Djunaidi memanen rumput laut. Dia tergolong anak yang

pekerja keras dan rajin membantu orang tuanya

2 | P a g e

Amita adalah anak ketiga dan terakhir dari Bapak Djunaidi dan satu –

satunya anak perempuan di keluarga ini. Amita saat ini masih bersekolah di

salah satu pesantren di Kabupaten Jombang. Saat ini Amita telah duduk di kelas

2 Madrasah Aliyah. Dia anak yang cenderung pendiam dan menurut pada orang

tuanya.

Keluarga Bapak Djunaidi dalam kesehariannya hidup sederhana.

Meskipun rumah mereka termasuk bagus dibandingkan dengan warga sekitar,

tetapi sebenarnya rumah itu adalah rumah salah satu pemilik tambak disana yang

dijual murah kepada keluarga Bapak Djunaidi. Suasana di dalam keluarga Bapak

Djunaidi cukup hangat. Hal ini terlihat dari keakraban mereka saat kumpul

makan malam bersama. Obrolan di keluarga ini mengalir lancar dan tidak

terlihat kekakuan dari anggota keluarga saat menyampaikan pendapatnya.

B. PEMASALAHAN SUBJEK

Dalam kesehariannya, meskipun terlihat hangat, terkadang juga terjadi

permasalahan di keluarga Bapak Djunaidi. Salah satu permasalahan yang ada

adalah kedisiplinan dari anak – anak Bapak Djunaidi. Hal ini terlihat saat Zaenal

sering membolos saat bersekolah, atau saat Zaenal membantu Bapak Djunaidi di

tambak.

C. TUJUAN ASSESSMEN PSIKOLOGIS

Observasi ini menggunakan adalah observasi pola asuh (parenting)

dengan menggunakan skala yang penulis adopsi dari Skala Parenting/Parenting

Scale (PS) yang dibuat untuk mengukur latihan kedisiplinan yang tidak

berfungsi.

3 | P a g e

BAB II

METODE

A. OBSERVASI

Observasi merupakan cara atau metode menghimpun keterangan atau

data yang dilakukan dengan mengadakan pengamatan dan pencatatan secara

sistematis terhadap fenomena yang sedang dijadikan sasaran pengamatan

(Mania, 2008). Observasi ini menggunakan metode observasi Nonpartisipasi.

observasi Nonpartisipasi adalah observasi yang dilakukan jika observer tidak

terlibat langsung secara aktif dalam objek yang diteliti (Wicaksono, 2008).

Observasi ini menggunakan check list. check list adalah suatu daftar yang berisi

nama-nama subyek dan faktor - faktor yang hendak diselidiki. Check list

dimaksudkan untuk mensistematikan catatan observasi. Dengan check list ini

lebih dapat dijamin bahwa penyelidik mencatat tiap-tiap kejadian yang telah

ditetapkan hendak diselidiki (http://www.psychologymania.net).

Observasi ini observasi pola asuh (parenting) yang bertujuan untuk

mengukur latihan kedisplinan yang tidak berfungsi pada orang tua dengan anak

yang masih kecil. Observasi ini menggunakan skala yang penulis adopsi dari

Skala Parenting/Parenting Scale (PS). Skala ini dikembangkan khusus untuk

mengidentifikasi aktifitas disiplin yang salah pada orang tua. Skala ini dapat

digunakan untuk melakukan identifikasi awal pada orang tua yang beresiko dan

untuk melakukan intervensi yang ditujukan pada latihan kedisiplinan yang salah

sebelum perilaku yang salah pada anak berkembang.

B. WAWANCARA

Wawancara adalah tanya jawab lisan dua orang atau lebih secara

langsung.Percakapan ini dilakukan oleh dua pihak, yaitu Pewawancara yang

disebut interviewer, sedangkan orang yang diwawancarai disebut interviewee

(Wicaksono, 2008). Wawancara yang digunakan adalah wawancara bebas atau

wawancara tidak terstrukstur. wawancara tak terstruktur adalah wawancara

dimana pernyaan biasanya tidak disusun terlebih dahulu, malah disesuaikan

dengan keadaan dan ciri yang unik dari responden (Wicaksono, 2008).

4 | P a g e

BAB III

HASIL DAN PEMBAHASAN

Setelah dilakukan observasi terhadap subjek dengan menggunakan skala

parenting dengan teknik check list terlihat beberapa item muncul dan dilakukan oleh

Bapak Djunaidi dan Ibu Kusmina. Hal tersebut seperti terlihat pada tabel di bawah

ini :

NO PERMASALAHAN TINDAKAN FREKUENSI

MUNCUL

1 Ketika anak saya melakukan hal

yang salah

Saya berdebat dengan anak saya

2 Ketika anak saya melakukan hal

yang salah

Saya memberikan menceramahi

anak saya

3 Ketika anak saya melakukan hal

yang salah

Saya berbicara dengan singkat

dan langsung ke intinya

4 Ketika anak saya melakukan hal

yang salah

Saya meninggikan suara saya

atau berteriak

5 Ketika anak saya melakukan hal

yang salah

Saya berbicara kepada anak saya

dengan tenang

6 Ketika anak saya melakukan hal

yang salah

Saya menjadi frustasi atau marah

sehingga anak saya dapat

melihatnya

7 Ketika anak saya melakukan hal

yang salah

Saya membuat anak saya

mengatakan mengapa dia

melakukan itu.

8 Ketika anak saya melakukan hal

yang salah

Saya mengatakan “tidak” atau

mengambil suatu tindakan

9 Ketika anak saya melakukan hal

yang salah

Saya menggunakan bahasa yang

kasar atau umpatan

10 Ketika anak saya melakukan hal

yang salah

saya menampar, mencengkeram

atau memukul anak saya

11 Ketika anak saya melakukan hal

yang salah

Saya tidak melakukan apa - apa

12 Sebelum saya melakukan

sesuatu terhadap sebuah

masalah

Saya memberi anak saya

beberapa kali peringatan.

13 Sebelum saya melakukan

sesuatu terhadap sebuah

masalah

Saya hanya memberikan satu kali

peringatan.

14 Ketika saya memberitahu anak

saya untuk tidak melakukan

sesuatu

Saya sedikit bicara

15 Ketika saya memberitahu anak

saya untuk tidak melakukan

sesuatu

Saya banyak bicara

5 | P a g e

16 Ketika saya memberitahu anak

saya untuk tidak melakukan

sesuatu

Ketika anak saya melanggarnya

saya membiarkannya

I

17 Ketika saya memberitahu anak

saya untuk tidak melakukan

sesuatu

Saya konsisten melarang anak

saya

18 Ketika anak saya mengganggu

saya

Saya bisa mengabaikan

gangguannya

19 Ketika anak saya mengganggu

saya

Saya tidak bisa mengabaikan

gangguannya

20 Jika berkata “tidak” tidak dapat

langsung berpengaruh

Saya melakukan hal yang lain

21 Jika berkata “tidak” tidak dapat

langsung berpengaruh

Saya tetap berbicara dan berusaha

untuk mempengaruhi anak saya

I

22 Jika berkata “tidak” tidak dapat

langsung berpengaruh

Saya menawarkan sesuatu yang

bagus sehingga anak saya

mematuhi saya

23 Ketika saya ingin anak saya

berhenti melakukan sesuatu

Saya mengatakan dengan tegas

kepada anak saya untuk berhenti

24 Ketika saya ingin anak saya

berhenti melakukan sesuatu

Saya membujuk atau memohon

kepada anak saya untuk berhenti

I

25 Ketika anak saya tidak

melakukan apa yang saya minta

Saya sering membiarkannya dan

akhirnya melakukannya sendiri

I

26 Ketika anak saya tidak

melakukan apa yang saya minta

Saya mengambil tindakan lain

27 Ketika saya memberikan

peringatan atau ancaman

Saya melakukan apa yang

menjadi ancaman atau peringatan

saya

28 Ketika saya memberikan

peringatan atau ancaman

Saya tidak melakukan apa yang

saya katakan

29 Jika anak saya melakukan hal

yang salah kemudian meminta

maaf

Saya menangani masalah ini

seperti biasanya

30 Jika anak saya melakukan hal

yang salah kemudian meminta

maaf

Saya membiarkannya saat itu

juga.

31 Jika anak saya membantah atau

memprotes ketika saya

menangani sebuah masalah

Saya tidak menghiraukan

protesnya dan tetap konsisten

dengan apa yang saya katakan

32 Jika anak saya membantah atau

memprotes ketika saya

menangani sebuah masalah

Saya mengatakan kepada anak

saya untuk tidak protes

33 Ketika anak saya marah ketika

saya mengatakan “tidak”

Saya menyerah kepada anak saya

34 Ketika anak saya marah ketika

saya mengatakan “tidak”

Saya konsisten dengan apa yang

saya katakan

6 | P a g e

Dari hasil observasi di atas dapat terlihat bahwa dalam Bapak Djunaidi saat

memberitahu anaknya untuk tidak melakukan sesuatu dan anaknya melanggarnya,

Bapak Djunaidi membiarkannya. Hal ini terlihat saat Zaenal akan pergi bermain Play

Station di rumah tetangganya Bapak Djunaidi melarang Zaenal karena Bapak

Djunaidi memerlukan bantuan Zaenal untuk membersihkan rumput laut yang telah

dipanen . Tetapi Zaenal mengatakan bahwa dia akan main Play Station sebentar

setelah itu baru dia membantu Bapak Djunaidi. Tetapi kemudian Bapak Djunaidi

tetap mempengaruhi Zaenal dengan mengatakan bahwa rumput laut tersebut akan

disetor besok pagi dan karena jumlahnya banyak, maka diperlukan waktu yang

cukup lama untuk membersihkannya. Bapak Djunaidi juga meminta Zaenal untuk

berhenti bermain Play Station dengan memohon kepada Zaenal. Tetapi Zaenal tidak

menghiraukannya dan tetap pergi.

Ketika anak Bapak Djunaidi tidak melakukan apa yang dia minta maka, dia

membiarkannya dan akhirnya melakukannya sendiri. Hal ini terlihat saat Bapak

Djunaidi yang awalnya meminta Zaenal membantunya membersihkan rumput laut

akhirnya berangkat sendiri ke tambak untuk membersihkan rumput laut.

Dari hasil wawancara yang dilakukan kepada Ibu Kusmina, peneliti

mendapatkan data bahwa anak pertama Kusmina adalah anak yang penurut dan mau

menerima keadaan. Hal ini terlihat dari hasil wawancara dengan Ibu Kusmina “..

nopo male sing mbajeng niku, neriman niku le (..apalagi yang sulung itu, mau

menerima itu nak..). Sedangkan anak kedua adalah anak yang sering protes dan nakal

seperti terlihat dari percakapan berikut “Lek Zaenal niku rodok mbeling le (kalau

Zaenal itu agak nakal nak), nyocot ngonten loh, maem – maem barang (banyak

bicara, masalah makan). Ulam nopo buk ? (Lauk apa bu ?) Lek keadaane ngenten

ngonten wes digeledakno le, mboten purun (Kalau keadaane seperti ini, ditaruh,

tidak mau)”.

7 | P a g e

BAB IV

KESIMPULAN

Dari hasil observasi dan wawancara dapat diambil kesimpulan bahwa pola

asuh dan latihan kedisiplinan yang dilakukan Bapak Djunaidi di dalam keluarganya

hasilnya berbeda pada anak pertama dan anak kedua. Pada anak pertama, latihan

kedisiplinan yang diterapkan cenderung efektif karena anak pertama menunjukkan

tanda – tanda sebagi anak yang penurut dan patuh pada orang tuanya. Sedangkan

pada anak kedua, pola asuh yang diterapkan cenderung tidak efektif karena anak

kedua cenderung menjadi anak yang sering memprotes orang tuanya dan

kecenderungan membangkang.

8 | P a g e

REFERENSI

Mania, Sitti (Desember, 2008). “Observasi Sebagai Alat Evaluasi Dalam Dunia

Pendidikan dan Pengajaran”. Lentera Pendidikan, Vol.11 No.2, 220-233.

Wicaksono, Bayu (2008) Kohesifitas Suporter Tim Sepak Bola Persija. Skripsi pada

Fakultas Psikologi Universitas Gunadarma: Skripsi diterbitkan.

“Psikodiagnostik II (Metode Observasi)”. 16 Juli 2015.

http://www.psychologymania.net/2010/05/psikodiagnostik-ii-metode-

observasi.html

9 | P a g e

L A M P I R A N

10 | P a g e

PRAKTIKUM OBSERVASI

Nama : Dwi Santoso

NIM : 09.20301.00004

OBSERVASI PARENTING (POLA ASUH) MENGGUNAKAN PARENTING

SCALE (PS)

NO PERMASALAHAN TINDAKAN FREKUENSI

MUNCUL

1 Ketika anak saya melakukan hal yang salah Saya berdebat dengan anak saya

2 Ketika anak saya melakukan hal yang salah Saya memberikan menceramahi anak saya

3 Ketika anak saya melakukan hal yang salah Saya berbicara dengan singkat dan langsung ke

intinya

4 Ketika anak saya melakukan hal yang salah Saya meninggikan suara saya atau berteriak

5 Ketika anak saya melakukan hal yang salah Saya berbicara kepada anak saya dengan tenang

6 Ketika anak saya melakukan hal yang salah Saya menjadi frustasi atau marah sehingga anak

saya dapat melihatnya

7 Ketika anak saya melakukan hal yang salah Saya membuat anak saya mengatakan mengapa

dia melakukan itu.

8 Ketika anak saya melakukan hal yang salah Saya mengatakan “tidak” atau mengambil suatu

tindakan

9 Ketika anak saya melakukan hal yang salah Saya menggunakan bahasa yang kasar atau

umpatan

10 Ketika anak saya melakukan hal yang salah saya menampar, mencengkeram atau memukul

anak saya

11 Ketika anak saya melakukan hal yang salah Saya tidak melakukan apa - apa

12 Sebelum saya melakukan sesuatu terhadap

sebuah masalah

Saya memberi anak saya beberapa kali

peringatan.

13 Sebelum saya melakukan sesuatu terhadap

sebuah masalah

Saya hanya memberikan satu kali peringatan.

14 Ketika saya memberitahu anak saya untuk

tidak melakukan sesuatu

Saya sedikit bicara

15 Ketika saya memberitahu anak saya untuk

tidak melakukan sesuatu

Saya banyak bicara

16 Ketika saya memberitahu anak saya untuk

tidak melakukan sesuatu

Ketika anak saya melanggarnya saya

membiarkannya

I

17 Ketika saya memberitahu anak saya untuk

tidak melakukan sesuatu

Saya konsisten melarang anak saya

18 Ketika anak saya mengganggu saya Saya bisa mengabaikan gangguannya

19 Ketika anak saya mengganggu saya Saya tidak bisa mengabaikan gangguannya

20 Jika berkata “tidak” tidak dapat langsung

berpengaruh

Saya melakukan hal yang lain

11 | P a g e

21 Jika berkata “tidak” tidak dapat langsung

berpengaruh

Saya tetap berbicara dan berusaha untuk

mempengaruhi anak saya

I

22 Jika berkata “tidak” tidak dapat langsung

berpengaruh

Saya menawarkan sesuatu yang bagus sehingga

anak saya mematuhi saya

23 Ketika saya ingin anak saya berhenti

melakukan sesuatu

Saya mengatakan dengan tegas kepada anak

saya untuk berhenti

24 Ketika saya ingin anak saya berhenti

melakukan sesuatu

Saya membujuk atau memohon kepada anak

saya untuk berhenti

I

25 Ketika anak saya tidak melakukan apa yang

saya minta

Saya sering membiarkannya dan akhirnya

melakukannya sendiri

I

26 Ketika anak saya tidak melakukan apa yang

saya minta

Saya mengambil tindakan lain

27 Ketika saya memberikan peringatan atau

ancaman

Saya melakukan apa yang menjadi ancaman atau

peringatan saya

28 Ketika saya memberikan peringatan atau

ancaman

Saya tidak melakukan apa yang saya katakan

29 Jika anak saya melakukan hal yang salah

kemudian meminta maaf

Saya menangani masalah ini seperti biasanya

30 Jika anak saya melakukan hal yang salah

kemudian meminta maaf

Saya membiarkannya saat itu juga.

31 Jika anak saya membantah atau memprotes

ketika saya menangani sebuah masalah

Saya tidak menghiraukan protesnya dan tetap

konsisten dengan apa yang saya katakan

32 Jika anak saya membantah atau memprotes

ketika saya menangani sebuah masalah

Saya mengatakan kepada anak saya untuk tidak

protes

33 Ketika anak saya marah ketika saya

mengatakan “tidak”

Saya menyerah kepada anak saya

34 Ketika anak saya marah ketika saya

mengatakan “tidak”

Saya konsisten dengan apa yang saya katakan

12 | P a g e

SKALA PARENTING (PARENTING SCALE)

NO PERMASALAHAN TINDAKAN

1 Ketika anak saya melakukan

hal yang salah

Saya langsung

melakukan

sesuatu

Saya melakukan sesuatu

tentang itu nanti

1 2 3 4 5 6 7

2 Sebelum saya melakukan

sesuatu terhadap sebuah

masalah

Saya memberi

anak saya

beberapa kali

peringatan.

Saya hanya memberikan

satu kali peringatan.

7 6 5 4 3 2 1

3 Ketika saya merasa marah

atau saat stres

Saya mengomel

dibelakang anak

saya

Saya tidak mengomel

seperti biasanya

7 6 5 4 3 2 1

4 Ketika saya memberitahu

anak saya untuk tidak

melakukan sesuatu

Saya sedikit bicara Saya banyak bicara

1 2 3 4 5 6 7

5 Ketika anak saya

mengganggu saya

Saya bisa

mengabaikan

gangguannya

Saya tidak bisa

mengabaikan

gangguannya

1 2 3 4 5 6 7

6 Ketika anak saya melakukan

hal yang salah

Saya biasanya

berdebat dengan

anak saya

Saya tidak berdebat

dengan anak saya

7 6 5 4 3 2 1

7 Saya terancam untuk

melakukan sesuatu yang

Saya tahu saya

bisa lakukan

Saya tahu sebenarnya

saya tidak akan bisa

lakukan

1 2 3 4 5 6 7

8 Saya orang tua yang

Memberikan

batasan apa yang

anak saya boleh

lakukan.

Membiarkan anak saya

melakukan apapun yang

dia inginkan

1 2 3 4 5 6 7

9 Ketika anak saya melakukan

hal yang salah

Saya memberikan

anak saya ceramah

yang lama

Saya berbicara dengan

singkat dan lansung ke

intinya

7 6 5 4 3 2 1

10 Ketika anak saya melakukan

hal yang salah

Saya meninggikan

suara saya atau

berteriak

Saya berbicara kepada

anak saya dengan tenang

7 6 5 4 3 2 1

13 | P a g e

11 Jika berkata “tidak” tidak

dapat langsung berpengaruh

Saya melakukan

hal yang lain

Saya tetap berbicara dan

berusaha untuk

mempengaruhi anak saya

1 2 3 4 5 6 7

12 Ketika saya ingin anak saya

berhenti melakukan sesuatu

Saya mengatakan

dengan tegas

kepada anak saya

untuk berhenti

Saya membujuk atau

memohon kepada anak

saya untuk berhenti

1 2 3 4 5 6 7

13 Ketika anak saya hilang dari

pandangan saya

Saya sering tidak

tahu apa yang

sedang anak saya

lakukan

Saya selalu mempunyai

gambaran tentang apa

yang sedang anak saya

lakukan

7 6 5 4 3 2 1

14 Setelah terjadi sebuah

permasalahan dengan anak

saya

Saya sering

merasa dendam

Semua kembali normal

dengan cepat

7 6 5 4 3 2 1

15 Ketika Kami tidak ada di

rumah

Saya

memperlakukan

anak saya seperti

saat di rumah

Saya membiarkan anak

saya lebih banyak

mendapatkan kebebasan

1 2 3 4 5 6 7

16 Ketika anak saya melakukan

sesuatu yang tidak saya suka

Saya melakukan

sesuatu setiap saat

itu terjadi

Saya sering

membiarkannya

1 2 3 4 5 6 7

17 Ketika terjadi sebuah

permasalahan dengan anak

saya

permasalahan

berkembang dan

saya melakukan

sesuatu yang tidak

semestinya saya

lakukan

Permasalahan tidak

berada diluar kendali

7 6 5 4 3 2 1

18 Ketika anak saya melakukan

kesalahan, saya menampar,

mencengkeram atau

memukul anak saya

Tidak pernah atau

jarang

Hampir setiap saat

1 2 3 4 5 6 7

19 Ketika anak saya tidak

melakukan apa yang saya

minta

Saya sering

membiarkannya

dan akhirnya

melakukannya

sendiri

Saya mengambil tindakan

lain

7 6 5 4 3 2 1

14 | P a g e

20 Ketika saya memberikan

peringatan atau ancaman

Saya sering tidak

melakukannya

Saya selalu melakukan

apa yang saya katakan

7 6 5 4 3 2 1

21 Jika mengatakan “tidak” tidak

berguna

Saya melakukan

hal yang lain

Saya menawarkan sesuatu

yang bagus sehingga anak

saya mematuhi saya

1 2 3 4 5 6 7

22 Ketika anak saya melakukan

hal yang salah

Saya

menanganinya

tanpa merasa

marah

Saya menjadi frustasi atau

marah sehingga anak saya

dapat melihatnya

1 2 3 4 5 6 7

23 Ketika anak saya melakukan

hal yang salah

Saya membuat

anak saya

mengatakan

mengapa dia

melakukan itu.

Saya mengatakan “tidak”

atau mengambil suatu

tindakan

7 6 5 4 3 2 1

24 Jika anak saya melakukan hal

yang salah kemudian

meminta maaf

Saya menangani

masalah ini seperti

biasanya

Saya membiarkannya saat

itu juga.

1 2 3 4 5 6 7

25 Ketika anak saya melakukan

hal yang salah

Saya jarang

menggunakan

bahasa yang kasar

atau umpatan

Saya hampir selalu

menggunakan bahasa

yang kasar

1 2 3 4 5 6 7

26 Ketika saya berkata anak saya

tidak boleh melakukan

sesuatu

Saya membiarkan

anak saya

melakukannya

Saya tetap konsisten

dengan apa yang saya

katakan

7 6 5 4 3 2 1

27 Ketika saya harus menangani

sebuah masalah

Saya mengatakan

eminta maaf

kepada anak saya

tentang hal itu

Saya tidak meminta maaf

7 6 5 4 3 2 1

28 Ketika anak saya melakukan

sesuatu yang tidak saya suka,

saya memarahi anak saya,

berkata kasar dan memanggil

nama anak saya

Tidak pernah atau

jarang

Hampir setiap saat

1 2 3 4 5 6 7

15 | P a g e

29 Jika anak saya membantah

atau memprotes ketika saya

menangani sebuah masalah

Saya tidak

menghiraukan

protesnya dan

tetap konsisten

dengan apa yang

saya katakan

Saya mengatakan kepada

anak saya untuk tidak

protes

1 2 3 4 5 6 7

30 Ketika anak saya marah

ketika saya mengatakan

“tidak”

Saya menyerah

kepada anak saya

Saya konsisten dengna

apa yang saya katakan

7 6 5 4 3 2 1