laporan observasi 2.docx

Upload: nurlayla-chasanah

Post on 07-Mar-2016

231 views

Category:

Documents


0 download

TRANSCRIPT

KATA PENGANTAR

Puji syukurpenyusunpanjatkan kehadirat Allah SWT. karena atas kehendak-Nyalah Laporan Observasi ini dapat terselesaikan dengan tepat waktu. Shalawat serta salam senantiasa kita panjatkankepada Nabi Muhammad saw.Dalam laporan ini penyusun membahas hasil observasi mengenai banjir yang terdapat di Desa Sidareja,yaitu desa yang terdapat di salah satu kota di Cilacap. Adapun tujuan penyusunan laporan ini adalah untuk memenuhi tugas akhir tengah semester perkuliahan. Semoga dengan laporan ini kita dapat menambah ilmu pengetahuan serta wawasan.Laporan ini tidak lepas dari kekurangan, karenanya segala kritik dan saran untuk penyempurnaan laporan ini di masa yang akan datang sangat penyusun nantikan. Mudah-mudahan laporan ini dapat bermanfaat bukan hanya bagi kalangan akademis, namun juga bagi masyarakat pada umumnya yang ingin menambah wawasan pengetahuannya.

16

DAFTAR ISI

KATA PENGANTARiDAFTAR ISIiiBAB I PENDAHULUAN1A. PROFIL DESA SETEMPAT (DEMOGRAFI DAN GEOGRAFI)1B. LATAR BELAKANG PERMASALAHAN4BAB II TINJAUAN PUSTAKA6BAB III HASIL DAN PEMBAHASAN9A. HASIL OBSERVASI9B. PEMBAHASAN14BAB IV PENUTUP22A. KESIMPULAN22B. SARAN22DAFTAR PUSTAKA24LAMPIRAN25

BAB IPENDAHULUAN

A. PROFIL DESA SETEMPAT (DEMOGRAFI DAN GEOGRAFI)1. PENDUDUKPenduduk aslinya merupakan suku Banyumas. Namun ada para pendatang yang datang dari luar misalnya dari Jogja, Magelang, Semarang, Klaten, Madura, Sunda, Tionghoa, dan Arab.Penduduknya berjumlah 73.200 jiwa (L: 36.660, P:37.750) dengan kepadatan penduduk 37.750 orang per kilometer persegi. Dan total jumlah keluarga adalah 995 keluarga. Setengah dari jumlah tersebut ada di kota kecamatan. Islam menjadi agama penduduk mayoritas,disusul kristen protestan,katolik,dan konggucu. Mata pencaharian masyarakatnya antara lain petani: 8.064, nelayan: 37, buruh tani: 5.273, PNS:532, TNI: 44, pensiunan PNS/ABRI: 488, pedagang: 500.2. WILAYAH GEOGRAFISidareja terletak di 109.01 BT dan 7.41 LS,terletak paling pinggir sebelah barat dari kabupaten cilacap dan berbatasan dengan Propinsi Jawa Barat. Tinggi dataran Sidareja dari permukaan laut adalah 3 dpl. Batas antara Propinsi Jawa Tengah dan Propinsi Jawa Barat di adalah sebuah sungai yang mengalir juga sampai ke kota Cirebon di Jawa Barat sungai tersebut adalah sungai Citanduy. Kecamatan sidareja juga dekat dengan kota Purwokerto - Banyumas,dan Banjar jawa barat.3. PELAYANAN UMUM MASYARAKATUntuk pelayanan pemerintah kepada masyarakat terdapat Kantor Kecamatan,kantor dinas pendidikan pemuda dan olahraga,kantor kepolisian sektor dilengkapi dengan unit satpolantas,kantor koramil,kantor badan penanggulangan bencana daerah(BPBD),kantor pos,kantor telkom,kantor PLN,kantorPDAM,kantor Perhutani,kantor Pusat penelitian tanaman dan bibit tanaman,Gudan4. SARANA DAN PRASARANA KESEHATANSidareja mempunyai Fasilitas kesehatan yang memadai antara lain terdapat :NoSaranaJumlahPrasaranaJumlah

1Dokter umum 2 orangPuskesmas1 unit

2Dokter gigi1 orangPosyandu7 unit

3Paramedis4 orangApotik2 unit

4Bidan3 orangToko obat2 unit

5Dukun pengobatan alternatif1 orangBalai pengobatan masyarakat1 unit

6Dokter praktik3 orangKantor praktek dokter3 unit

7Laboratorium kesehatan1 orangRumah bersalin2 unit

B. LATAR BELAKANG PERMASALAHANSebagai kecamatan yang berada di dataran rendah, Sidareja rentan terhadap bencana banjir, terutama pada musim penghujan. Hanya dalam rentan waktu beberapa jam saja, jika diguyur oleh hujan deras Sidareja akan mengalami bencana banjir. Sidareja mulai sering mengalami bencana banjir sejak tahun 2012 dan banjir terparah yang pernah terjadi adalah pada tahun 2014. Saat itu tinggi air mencapai atap rumah warga, dan hampir seluruh wilayah Sidareja terendam banjir. Bahkan jalan sampai ditutup karena tidak dapat dilewati kendaraan.Oleh karena banjir yang terus-menerus terjadi pada saat musim penghujan, banyak permasalahan yang ditemukan dan juga keluhan dari masyarakat setempat. Dari masalah sampah yang menumpuk, masalah kesehatan, rusaknya fasilitas umum seperti jalan raya, berhentinya aktivitas transaksi jual beli dan masih banyak lagi. Namun permasalahan yang paling serius adalah kurangnya air bersih untuk dikonsumsi dan digunakan untuk kebutuhan sehari-hari. Hal ini memaksa masyarakat menggunakan air yang tidak steril, bau, dan juga keruh. Akibatnya banyak penyakit yang diderita oleh warga setempat, seperti diare, gatal-gatal, kutu air, ISPA dan masih banyak lagi. Pada tahun 2014 puskesmas Sidareja mendata bahwa penyakit ISPA merupakan penyakit yang diderita warga Sidareja tertinggi nomor 6, dengan jumlah penderita 1.145. Jumlah tersebut bukanlah jumlah keseluruhan, sebab banyak warga yang menderita penyakit tersebut lebih memilih untuk membiarkannya dengan alasan tidak memiliki cukup biaya. Sehingga tidak keseluruhan warga yang menderita penyakit tersebut tercatat di puskesmas.Selain rendahnya dataran Sidareja, penyebab banjir yang lainnya adalah dangkalnya dan sempitnya sungai utama, ditambah dengan sampah yang dibuang sembarangan oleh masyarakat disana terutama oleh pedagang pasar di Sidareja. Masyarakat juga sudah mulai membangun rumah di bantaran sungai, padahal itu dapat meninggikan kemungkinan longsornya tanah di sekitar sungai yang akan berakibat penyempitanpada sungai. Dari pemerintah sendiri sudah pernah melakukan penanganan terhadap banjir di Sidareja tersebut seperti pada akhir tahun 2014 yaitu dengan menurunkan alat berat untuk mengeruk sungai agar lebih dalam sehingga dapat menampung air dalam jumlah yang lebih banyak. Dan dari warganya sendiri sudah ada yang mulai melaksanakan kegiatan gotong royong yang diadakan setiap minggunya untuk membersihkan sampah di lingkungan mereka. Namun hal itu masih belum cukup untuk mengatasi banjir yang terjadi disetiap musim penghujan ini. Dengan begitu banyak akibat dan permasalahan yang terjadi akibat banjir. Maka objek yang akan diambil penulis adalah daerah sidareja wilayah pasar. Daerah tersebut dan sekitarnya adalah daerah yang paling rawan terjadi banjir pada saat musim penghujan.

BAB IITINJAUAN PUSTAKA

Sehat (WHO) adalah kondisi sehat fisik, mental, sosial, dan spiritual sempurna,bukan hanya tidak sakit/ cacat. Ilmu kesehatan masyarakatmenurut profesor Winslow dariUniversitas Yale(Leavel and Clark, 1958) adalah ilmu dan seni mencegahpenyakit, memperpanjang hidup, meningkatkan kesehatan fisik dan mental, dan efisiensi melalui usaha masyarakat yang terorganisir untuk meningkatkan sanitasi lingkungan, kontrolinfeksidi masyarakat, pendidikan individu tentang kebersihan perorangan, pengorganisasian pelayanan medis dan perawatan, untukdiagnosadini, pencegahan penyakit dan pengembangan aspek sosial, yang akan mendukung agar setiap orang di masyarakat mempunyai standar kehidupan yang kuat untuk menjaga kesehatannya. Ikatan Dokter Amerika,AMA, (1948) mendefinisikan Kesehatan Masyarakat adalah ilmu dan seni memelihara, melindungi dan meningkatkan kesehatan masyarakat melalui usaha-usaha pengorganisasian masyarakat. Pengetahuan perkembangan ilmu kesehatan dapat dibagi dalam beberapa fase sebagai berikut (Slamet, 1994) : 1) Ilmu kedokteran, 2) Ilmu kedokteran pencegahan, 3) Ilmu kesehatan masyarakat Menurut DepKes RI (1998), istilah ISPA meliputi tiga unsur yaitu infeksi saluran pernafasan dan akut. Infeksi adalah masuknya kuman atau mikroorganisme ke dalam tubuh manusia dan berkembang biak sehingga menimbulkan gejala penyakit. Saluran pernafasan adalah organ yang dimulai dari hidung hingga alveoli beserta organ adneksanya seperti sinus-sinus, rongga telinga tengah dan pleura.. ISPA adalah infeksi saluran pernafasan yang dapat berlangsung sampai 14 hari. Secara klinis suatu gejala akut akibat infeksi yang terjadi disetiap bagian saluran pernafasan yang berhubungan dengan saluran pernafasan yang berlangsung tidak lebih dari 14 hari. Batas 14 hari diambil untuk menunjukan berlangsungnya proses akut. Menurut Corwin (2001) infeksi saluran pernafasan akut adalah infeksi yang disebabkan oleh mikroorganisme termasuk common cold, faringitis, radang tenggorokan, dan laringitis.Jika ditinjau dari asal kata Epidemiologi berasal dari bahasa Yunani yang terdiri dari 3 kata dasar yaitu epi yang berarti pada atau tentang, demos yang berati penduduk dan logos yang berarti ilmu pengetahuan. Jadi Epidemiologi adalah ilmu yang mempelajari tentang penduduk. Sedangkan dalam pengertian modern epidemiologi adalah Ilmu yang mempelajari tentang Frekuensi dan Distribusi (Penyebaran) serta Determinan masalah kesehatan pada sekelompok orang/masyarakat serta Determinannya. Gary D. Friedman ( 1974 )Epidemiology is the study of disease occurrence in human populations.Epidemiologi adalah studi tentang terjadinya penyakit pada populasi manusia. Menurut teori ini epidemiologi mempelajari dan menganalisis bagaimana suatu penyakit dapat dialami oleh sekelompok manusia. Dalam teori ini epidemiologi tidak menerangkan bagaimana distribusi atau penyebaran dari penyakit yang dimaksud. Epidemiologi akan menelaah dan menjawab faktor-faktor penyebab dan patogenesa yang berkaitan dengan penyakit . Judith S. Mausner ; Anita K. BahnEpidemiology is concerned with the extent and types of illness and injuries in groups of people and with the factors which influence their distribution.Epidemiologi berkaitan dengan tingkat dan jenis penyakit dan kecelakaan dalam kelompok orang dan dengan faktor-faktor yang mempengaruhi distribusi mereka. Menurut para ahli ini penyakit diklasifikasikan tingkatannya berdasarkan sumber penyebab dan faktor-faktor yang mempengaruhi penyebarannya di dalam suatu kelompok manusia. Fox/Hall/ErlebackEpidemiologi adalah suatu pengetahuan tentang faktor yang menentukan terjadinya suatu penyakit dalam suatu populasiMenurut teori ini, epidemiologi hanya menekankan pada faktor-faktor penyebab terjadinya suatu penyakit. Jadi epidemiologi tidak akan mempelajari dan membahas bagaimana patogenesa penyakit tersebut dan distribusinya di dalam masyarakat. Epidemiologi hanya menjelaskan pertanyaan mengenai faktor-faktor yang menentukan penyakit X berkembang di suatu populasi tertentu saja.

BAB IIIHASIL DAN PEMBAHASANA. HASIL OBSERVASI1. Pengertian banjirBanjir adalah kondisi air yang menenggelamkan atau menggenangi suatu area atau tempat yang luas. Banjir juga dapat mengacu terendamnya daratan yang semula tidak terendam air menjadi terendam akibat volume air yang bertambah seperti sungai atau danau yang meluap, hujan yang terlalu lama, tidak adanya saluran pembuangan sampah yang membuat air tertahan, tidak adanya pohon penyerap air dan lain sebagainya.Banjir juga merupakan bencana akibat curah hujan yang tinggi dengan tidak diimbangi dengan saluran pembuangan air yang memadai sehingga merendam wilayah-wilayah yang tidak dikehendaki oleh orang-orang yang ada di sana. Banjir bisa juga terjadi karena jebolnya sistem aliran air yang ada sehingga daerah yang rendah terkena dampak kiriman banjir. Sedangkan di Sidareja yang menjadi faktor utama dari banjir adalah wilayahnya termasuk kedalam kategori dataran rendah. Keadaan ini membuat banjir sering terjadi disaat musim penghujan.

2. Dampak banjirBanjir yang terjadi selalu menimbulkan kerugian bagi mereka yang terkena banjir baik secara langsung maupun tidak langsung yang dikenal sebagai dampak banjir. Dampak banjir akan dialami langsung oleh mereka yang rumah atau lingkungannya terkena air banjir. Jika banjir berlangsung lama akan sangat merugikan karena aktivitas akan banyak terganggu. Segala aktivitas tidak nyaman dan lingkungan menjadi kotor yang berdampak kurangnya sarana air bersih dan berbagai penyakit mudah sekali menjangkiti warga yang terserang banjir.Di daerah Sidareja setiap musim penghujan puskesmas selalu penuh dengan pasien dari korban banjir. Hal ini disebabkan karena air banjir mengandung bahan penyebab infeksi yang bisa menyebabkan beragam macam penyakit terutama penyakit kulit, ISPA dan pencernaan. Banyaknya sampah yang hanyut terbawa air banjir, air got yang bersatu dengan air banjir yang menimbulkan bau yang tidak sedap ataupun septik tank yang luber dan isinya terbawa air kemana-mana merupakan faktor utama timbulnya penyakit pada saat banjir. Sampah yang terbawa air dan membusuk mengakibatkan penyakit gatal-gatal di kulit, dan lalat banyak beterbangan karena sampah yang membusuk sehingga sakit perut juga banyak terjadi. Sumber air bersih tercemar sehingga mereka yang terkena banjir kesulitan air bersih dan mengkonsumsinya karena darurat, sebagai penyebab diare dan ISPA. Selain itu air banjir tersebut juga sudah terkontaminasi dengan bahan-bahan kimia yang berasal dari pabrik, seperti mercuri, cadmium, timah hitam, pestisida, dan logam berat lainnya.Berikut merupakan penyakit yang dapat timbul akibat banjir :1. Tifus abdominalis2. Disentri (Salmonella, Shigellosis, Campylobacter)3. Muntaber4. Leptospirosis5. Kolera6. Penyakit dan infeksi kulit7. Luka atau memar yang disebabkan barang tajam atau lubang dibawah air8. Gigitan atau sengatan dari tikus dan serangga9. Infeksi saluran pernafasan10. Cacingan11. ISPA12. Banjir juga menimbulkan dampak menurunnya kondisi tubuh & daya tahan terhadap stress. Dari sekian banyak jenis penyakit yang ditemukan, kebanyakan penyakit yang diderita oleh warga Sidareja setelah tergenang banjir adalah ISPA. Penularan yang mudah melalui udara membuat penderita bertambah setiap harinya. Warga Sidareja yang paling banyak terkena ISPA adalah mereka yang berusia balita dan anak-anak. Banyak anak di daerah Sidareja yang suka bermain atau berendam di air banjir, hal itu mempermudah anak-anak terjangkit penyakit ISPA. Dan yang lebih mirisnya lagi, sebagian orangtua dari mereka tidak melarang anaknya bermain air banjir yang kotor dan tercemar. Warga Sidareja yang sebagian besar masih berpendidikan rendah membuat sebagian dari mereka kekurangan informasi tentang kesehatan, sehingga mereka membiarkan anaknya berendam di air banjir dan yang penting anak-anak mereka senang maka itu tidak menjadi masalah. Tidak banyak warga yang memeriksakan kondisinya ke puskesmas setempat, sebelum kondisinya benar-benar memburuk. Mereka lebih memilih membeli obat warung yang tidak jelas dosisnya daripada memeriksakan diri ke dokter ataupun puskesmas. Mereka menganggap hal tersebut sebagai hal yang biasa, padahal apabila berkelanjutan hal ini bisa menjadi bahaya. Sakit seperti apapun , sebaiknya diobati dan ditangani dengan baik oleh ahlinya karena ditakutkan penyembuhannya akan bertambah lama apabila penangannannya tidak sesuai denga kebutuhan. Selain berdampak pada kesehatan bencana banjir juga berdampak mematikan usaha. Di daerah Sidareja khususnya di pasar Sidareja, pedagang mengalami kerugian besar akibat banjir. Daerah pasar ini adalah daerah yang paling dekat dengan sungai. Sehingga apabila terjadi banjir, daerah ini merupakan daerah yang mendapatkan dampak yang paling besar. Banyak kios-kios di Sidareja yang kotor dan rusak, selain itu juga banyak pedagang yang kehilangan barang dagangannya akibat terseret air banjir. Seringkali mereka absen berjualan pada musim penghujan karena banjir yang terjadi, sehingga mereka tidak mendapatkan pemasukan. Para pembeli juga mengalami kesulitan untuk mendapatkan barang yang mereka cari.Selain itu, bagi penduduk yang memiliki usaha rumahan bisa terganggu aktivitas produksinya sehingga mengakibatkan kerugian. Kerugian akibat tidak bisa produksi berdampak pada karyawan yang bergantung nasib pada usaha tersebut. Kerugian tidak berjalannya produksi bisa kehilangan pelanggan, kemacetan modal serta kerusakan alat gara-gara banjir. Jika terus menerus situasi terjadi demikian mengakibatkan macetnya ekonomi kerakyatan yang kemudian berdampak pada semakin meningkatnya masalah sosial di lingkungan masyarakat yang sering dilanda banjir.Sering kali dampak banjir ini bukan sekedar membawa dampak kerugian material. Akibat banjir sering kantor, sekolah atau instansi bahkan pribadi harus kehilangan dokumen penting kependudukan dan sejenisnya. Akibat banjir sering kali sekolah harus diliburkan paksa dari aktivitas belajar. Seluruh siswa dan guru tidak bisa beraktivitas rutin, bahkan terkadang banyak berkas dan data penting yang disimpan sekolah rusak terendam banjir. Banjir memang tidak bisa diketahui kapan datangnya, namun juga dapat diantisipasi dengan menyiapkan diri menyelamatkan dokumen penting ke tempat yang lebih tinggi.

3. Faktor Penyebab Banjir Di SidarejaDi tinjau dari letak geografis, kondisi topografi, iklim, faktor demografi, dan kondisi sosial masyarakat, maka kemungkinan terjadinya banjir di Sidareja cukup besar. Banjir dapat setiap saat terjadi dan sulit di perkirakaan intesitasnya, tempat, waktu baik pada daerah yang sudah ditangani dan belum sempat di tangani. Peristiwa banjir tidak akan menjadi masalah sejauh banjir tidak menimbulkan gangguan atau kerugian yang berart bagi kepentingan manusia. Fenoma banjir di Sidareja disebabkan oleh tiga faktor yaitu kondisi alam, peristiwa alam, dan kegiatan manusia.1. Menurut kondisi geografis kadaan alam di Sidareja merupakan daerah yang berada di dataran rendah yang merupakan faktor utama terjadinya banjir. Kondisi ini membuat Sidareja gampang terjadi banjir, sebab air hujan yang turun akan sulit surut ditambah air hujan dari dataran yang lebih tinggi akan menambah debit air di Sidareja. Selain itu keadaan sungai utama di Sidareja yang sempit membuat air semakin lama mengalir. 2. Peristiwa alam yang bersifat dinamis yang dapat menjadi penyebab banjir di Sidareja adalah curah hujan yang tinggi, peluapan air sungai yang berlebihan, pengendapan sendimen/ pasir. 3. Dan untuk faktor kegiatan manusia yang dapat menyebabkan banjir di Sidareja adalah adanya pemukiman liar di daerah bantaran sungai, penggunaan alih fungsi resapan air untuk pemukiman, tata kota yang kurang baik, pembuangan sampah yang sembarangan, dan pemukiman padat penduduk.

4. Cara Mengatasi Banjir di SidarejaJika dilihat dari masalah yang menyebabkan banjir diSidareja, memang agak sulit untuk mencari solusinya. Akan tetapi jika kita tidak mengatasi maka setidaknya kita harus mampu memperkecil kemungkinan terjadinya banjir dengan cara tidak membuang sampah sembarangan di sungai dan tidak mendirikan rumah disekitar bantaran sungai. Memfungsikan sungai dan selokan sebagaimana mestinyajuga perlu dilakukan. Sungai dan selokan adalah tempat aliran air, jangan sampai fungsinya berubah menjadi tempat sampah. Banyak warga yang belum memiliki kesadaran akan apa akibat yang akan terjadi apabila membuang sampah sembarangan. Terutama pada warga Sidareja yang berada diarea pasar, banyak penjual yang membuang sampah kedalam sungai. Mereka berpendapat bahwa membuang sampah ke sungai lebih evektif. Selain tempatnya yang tidak jauh, sampah yang mereka buang juga tidak menimbulkan bau busuk karena sampah itu akan hanyut. Padahal sampah itu akan menumpuk dan menyumbat aliran air sungai.Akan lebih baik lagi jika pemerintah juga mau ikut turun tangan dalam masalah ini, setidaknya di Sidareja dibuat anakan sungai agar penampungan air hujan bisa lebih banyak. Dan sungai di Sidareja tidak meluap lagi. Selain itu kita juga perlu menanam pohon lebih banyak lagi dan juga melarang penebangan pohon secara sembarangan. Pohon adalah salah satu penopang kehidupan di suatu kota. Bayangkan, bila sebuah kota tidak memiliki pohon sama sekali. Apa yang akan terjadi? Pohon selain sebagai penetralisasi pencemaran udara di siang hari juga berperan sebagai pengikat air di saat hujan melalui akar-akarnya. Bila sudah tidak ada lagi pohon, bisa dibayangkan apa yang akan terjadi bila hujan tiba. Cara menanggulangi banjir tersebut bisa dilakukan saat ini juga. Bila tidak sekarang, kapan lagi? Kita semua wajib memikirkan cara menanggulangi banjir. Bagaimanapun, hal itu adalah tanggung jawab bersama.

B. PEMBAHASAN1. PengertianInfeksi saluran pernapasan akut (ISPA) adalah infeksi saluran pernapasan yang di tandai dengan gejala batuk, pilek, disertai atau tidak disertai demam dan mengeluarkan ingus atau lendir yang berlangsung sampai14 hari. Yang di maksud organ pernafasan adalah organ mulai dari hidung, sampai gelembung paru, beserta organ-organ disekitarnya seperti: sinus, ruang telinga tengah dan pleura. Sebagian besar dari infeksi saluran pernapasan hanya bersifat ringan seperti batuk pilek dan tidak memerlukan pengobatan dengan antibiotic, namun demikian anak akan menderita pneumoni bila infeksi paru ini tidak diobati dengan antibiotic dapat mengakibtkan kematian.Program pemberantasan penyakit ISPA membagi penyakit ISPA dalam 2 golongan yaitu pneumonia dan yang bukan pneumonia. Pneumonia dibagi atas derajat beratnya penyakit yaitu pneumonia berat dan pneumonia tidak berat. Penyakit batuk pilek seperti rhinitis, faringitis, tonsillitis, dan penyakit jalan napas bagian atas lainnya digolongkan sebagai bukan pneumonia. Etiologi dari sebagian besar penyakit jalan napas bagian atas ini ialah virus dan tidak dibutuhkan terapi antibiotic.Faringitis oleh kuman streptococcus jarang ditemukan pada balita. Bila ditemukan harus diobati dengan antibiotic penislin, semua radang telinga akut harus mendapat antibiotic.

2. Klarifikasi Pneumoni berat ditandai secara klinis oleh adanya tarikan dinding dada kedalam (chest indrawing) Pneumonia ditandai secara klinis oleh adanya napas cepat Bukan pneumoni ditandai secara klinis oleh batuk pilek, biasa disertai demam, tanpa tarikan dinding dada kedalam, tanpa napas cepat. Rinofaringitis, faringitis, dan tonsulitis tergolong bukan pneumoni. Berdasarkan hasil pemeriksaan dapat dibuat suatu klarifikasi penyakit ISPA. Klarifikasi ini dibedakan untuk golongan umur dibawah 2 bulan dan untuk golongan umur 2 bulan sampai 5 tahun.

Untuk golongan umur kurang 2 bulan ada 2 klarifikasi penyakit yaitu : Pneumonia berada : diisolasi dari cacing tanah oleh Ruiz dan kuat dinding pada bagian bawah atau napas cepat. Bukan pneumonia : batuk pilek biasa, bila tidak ditemukan tanda tarikan kuat dinding dada bagian bawah atau napas cepat.

Untuk golongan umur 2 bulan sampai 5 tahun ada 3 klarifikasi penyakit yaitu : Pneumonia berat bila disertai napas sesak yaitu adanya tarikan dinding dada bagian bawah kedalam pada waktu anak menarik napas. Pneumonia bila disertai napas cepat. Bukan pneumonia batuk pilek biasa bila tidak ditemukan tarikan dinding dada bagian bawah dan tidak ada napas cepat. (rasmaliah, 2004)

3. EtiologiEtiologi ISPA lebih dari 300 jenis bakteri, virus, dan jamur.Virus utama : ISPA atasrino virus, corona virus, adeno virus, entero virus ISPA bawahRSV, haemophilus influenza, staphilococcusaureus. Bakteri utama; Sterptococcus, Pnemoni, Haemophylus influenza, Staphylococcus aureus Pada neonatus dan bayi muda : Chlamida tractomatis, Pada usia anak sekolah :Mycoplasma pnemoni.

4. Gejala ISPAPenyakit ISPA adalah penyakit yang sangat menular, hal ini timbul karena menurunnya system kekebalan tubuh atau daya tahan tubuh, misalnya karena kelelahan atau stress. Pada stadium awal, gejalanya berupa rasa panasa,kering dan gtal pada hidung yang kemudian diikuti bersin terus menerus, hidung tersumbat dengan ingus encer serta demam dan sakit kepala.5. Penularan penyakit ISPAPenularan penyakit ISPA dapat terjadi melalui udara yang telah tercemar, bibit penyakit masuk kedalam tubuh melalui pernapasan oleh karena itu maka penyakit ISPA ini termasuk golongan Air Borne Disease. Penularan melalui udara dimaksudkan adalah cara penularan yang terjadi tanpa kontak dengan penderita maupun dengan benda yang terkontaminasi. Sebagian besar penularan melalui udara dapat pula menular melalui kontak langsung, namun tidak jarang penyakit yang sebagian besar penularannya adalah karena menghisap udara yang mengandung unsure penyebab atau mikroorganisme penyebab.

6. Hubungan penyakit ISPA dengan segitaga epidemiologi a.Faktor agent (agen/ penyebab penyakit)Infeksi dapat berupa flu biasa hingga radang paru paru. Kejadiannya bisa secara akut atau kronis, yang paling sering adalah rhinitis simpleks, faringitis, tonsillitis, dan sinusitis. Agent dari ISPA lebih dari 300 jenis bakteri, virus, dan jamur. Mayori tas penyebab ISPA adalah virus dengan frekuensi lebih dari 90% untuk ISPA bagian atas, sedangkan ISPA bagian bawah frekuensinya lebih kecil Penyakit infeksi saluran nafas akut bagian atas mulai dari hidung, nasofaring, sinus paranasalis sampai dengan laring hampir 90% disebabkan oleh viral, sedangkan infeksi akut saluran nafas bagian bawah hampir 50 % diakibatkan oleh bakteri streptococcus pneumonia adalah yang bertanggung jawab untuk kurang lebih 70-90%, sedangkan stafilococcus aureus dan H influenza sekitar 10-20%. Saat ini telah diketahui bahwa infeksi saluran pernapasan akut ini melibatkan lebih dari 300 tipe antigen dari bakteri maupun virus tersebut.

b.Faktor host (Induk semang/ manusia) UmurAnak yang berusia dibawah 2 tahun mempunyai resiko mendapat ISPA 1,4 kali lebih besar dibandingkan dengan anak yang lebih tua, Keadaan ini terjadi karena anak dibawak usia 2 tahun imunitasnya belum sempurna dan lumen saluran nafasnya masih sempit. Selain itu anak-anak masih belum mengerti akan ilmu kesehatan, jadi mereka bermain dengan sembarangan dan menyentuh barang-barang yang kotor lalu makan tanpa mencuci tangannya terlebih dahulu.

Jenis kelaminBerdasarkan hasil penelitian Kartasasmita (1993) menunjukkan bahwa tidak terdapat perbedaan prevalensi, insiden maupun lama ISPA pada laki laki di banding dengan perempuan. Imunitas tubuhSeseorang yang memiliki daya tahan tubuh lebih baik, tidak akan mudah tertular penyakit. Berbeda dengan orang yang daya tahan tubuhnya kurang baik, ia akan mudah tertular penyakit. Status giziAnak yang makanannya tidak cukup baik, daya tahan tubuhnya pasti lemah dan akhirnya mempengaruhi status gizinya. Gizi kurang menghambat reaksi imunologis dan berhubungan dengan tingginya prevalensi dan beratnya penyakit infeksi.Keadaan gizi yang buruk muncul sebagai faktor resiko yang penting untuk terjadinya penyakit infeksi. Dalam keadaan gizi yang baik, tubuh mempunyai cukup kemampuan untuk mempertahankan diri terhadap infeksi. Jika keadaan gizi menjadi buruk maka reaksi kekebalan tubuh akan menurun yang berarti kemampuan tubuh mempertahankan diri terhadap serangan infeksi menjadi turun. Oleh karena itu, setiap bentuk gangguan gizi sekalipun dengan gejala defisiensi yang ringan merupakan pertanda awal dari terganggunya kekebalan tubuh terhadap penyakit infeksiDidaerah Sidareja dengan penduduk yang sebagian besar berpendidikan rendah, dan berpenghasilan dibawah rata-rata membuat warganya tidak mendapatkan asupan gizi yang cukup. Warga disana jarang membeli buah, dan lagi kebanyakan anak kecil zaman sekarang lebih suka memakan makanan-makanan instan dan olahan pabrik dari pada makanan yang diproduksi/ dimasak sendiri dirumah. Pada saat musim banjir, warga disana akan mengalami kesulitan mendapatkan makanan yang steril dari kuman penyakit. Masih banyak warga yang tidak membiasakan mencuci bahan makanan sebelum akan dimasak. Jadi bukannya menambah asupan gizi yang diperlukan oleh tubuh, malah menambah asupan kuman penyakit. Rendahnya gizi yang terdapat dalam tubuh akan mempermudah masuknya penyakit. Kebiasaan hidupOrang yang memiliki kebiasaan jorok biasanya mudah terkena penyakit. Seperti warga di Sidareja yang masih belum menerapkan kebiasaan cuci tangan sebelum makan dan kebiasaan memasak langsung sayuran tanpa dicuci terlebih dahulu. Hal itu membuat warga Sidareja rentan terkena penyakit. Dan itu dibuktikan dengan meningkatnya jumlah pasien di puskesmas Sidareja setiap tahunnya.

c.Lingkungan ( environtment) Kelembaban ruanganKelembaban ruangan berpengaruh terhadap terjadinya ISPA. Berdasarkan uji hasil regresi, diperoleh bahwa factor kelembaban ruangan mempunyai exp (B)28, 097, yang artinya kelembaban ruangan yang tidak memenuhi syarat kesehatan menjadi factor risiko terjadinya ISPA. Jadi dalam kondisi banjir, kelembapan akan bertambah dan itu membuat kuman penyakit berkembang biak lebih cepat. Ditambah pemukiman disana yang hunian rumahnya padat, membuat sinar matahari sulit masuk sehingga menambah kelembapan didalam rumah. Apalagi di Sidareja kebanyakan rumah mereka menempel menjadi satu dengan kandang-kandang unggas. Suhu ruanganSalah satu syarat fisiologi rumah sehat adalah memiliki suhu optimum 18 300 C. hal ini berarti jika suhu ruangan rumah dibawah 180C atau diatas 300C keadaan rumah tersebut tidak memenuhi syarat. Suhu ruangan yang tidak memenuhi syarat kesehatan menjadi factor resiko terjadinya ISPA. VentilasiVentilasi rumah mempunyai banyak fungsi, fungsi pertama adalah menjaga agar aliaran udara di dalam ruangan tersebut tetap segar. Hal ini berarti keseimbangan C02 yang diperlukan oleh penghuni rumah tersebut tetap terjaga. Penggunaan Anti NyamukPenggunaan anti nyamuk sebagai alat untuk menghindari nyamuk dapat menyebabkan gangguan saluran pernapasan karena menghasilkan asap dan bau tidak sedap. Adanya pencemaran udara di lingkungan rumah akan merusak mekanisme pertahanan paru paru sehingga mempermudah timbulnya gangguan pernapasan. Bahan bakar untuk memasakBahan bakar yang digunakan untuk memasak sehari hari dapat menyebabkan kualitas udara menjadi rusak. Padahal di daerah Sidareja masih banyak penduduk yang memasak menggunakan kayu bakar sebagai bahan bakar. Dan dapur yang digunakan untuk memasak tidak memiliki cerobong asap untuk pengeluaran asap hasil pembakaran kayu. Hanya terdapat ventilasi udara seperti jendela. Dan itu membuat keluarnya asap membutuhkan waktu yang lama. Keberadaan perokokRokok bukan hanya masalah perokok aktif tapi juga perokok pasif. Asap rokok terdiri dari 4.000 bahan kimia,200 diantaranya merupakan racun antara lain Carbon monoksida (CO), Polycyclic Aromatic Hydrocarbon (PAHs). Status ekonomi dan pendidikanStatus pendidikan di zaman sekarang menjadi bahan pertimbangan utama seseorang untuk mencari pekerjaan. Semakin tinggi pendidikan yang telah ditempuh oleh seseorang maka peluang untuk mendapatkan pekerjaan yang layak akan semakin tinggi. Sebagian besar warga di Sidareja status pendidikannya masih rendah, sehingga jarang yang mendapatkan pekerjaan yang layak dan masih mendapat gaji dibawah standar. Perekonomian yang rendah membuat warga setempat memilih memeriksakan diri kepada dukun dari pada kedokter. Atau mereka memilih membeli obat di warung sekitar .

7. Cara pengobatan ISPAUpaya pencegahana) Menjaga keadaan gizi agar tetap baikb) Imunisasic) Menjaga kebersihan perorangan dan lingkungand) Melarang anak berhubungan dengan penderitaa ispa.Perawatandan pengobatana) Bila demam kompres dan banyak minumb) Bila hidung tersumbat karena pilek bersihkan lubang hidung dengan sapu tangan yang bersih.c) Bila demam gunakan pakaian yg tipis tdk terlalu ketat.d) Bila terserang pada anak tetap berikan ASI dan makanan bila anak tersebut masih menetek.e) Mengatasi panas (demam) dngan memberikan parasetamol atau dengan kompres, bayi dibawah 2 bulan dengan demam harus segera di rujuk , paracetamol di berikan 4x6 jam untuk waktu 2 hari.cara pemberiannya tablet di bagi sesuai dosisnya, kemudian di gerus dan di minumkan. Memberikan kompres dengan menggunakan celupan pada air dengan kain bersih (tidak perlu air es).f) Mengatasi batuk di anjurkan memberikan obat yang aman atau dengan memberikan ramuan tradisional yaitu perasan jeruk nipis sendok the di campur kecap atau madu sendok teh, di berikan 3x sehari.

BAB IVPENUTUP

A. KESIMPULANJadi bencana banjir yang terjadi di Sidareja terjadi karena keadaan geografinya yang berada di dataran rendah dan juga sungainya yang terlalu dangkal dan sempit, sehingga tidak bisa menampung air dalam jumlah yang banyak. Kebanyakan warga Sidareja terserang penyakit ISPA setelah terjadi banjir. Penyakit ini semakin bertambah penderitanya setiap hari. Selain terjadinya banjir keadaan lingkungannya yang lebih lembab juga membuat warga disana lebih mudah terserang penyakit ini. Untuk mengatasi masalah banjir yang terjadi setiap tahunnya di daerah Sidareja memang sedikit sulit, sebab hal ini dipengaruhi oleh keadaan geografisnya.

B. SARANBerdasarkan kesimpulan diatas, maka penulis mencoba memberikan masukan yang mungkin dapat berguna bagi penanganan banjir di Sidareja. Sebaiknya seluruh warga membuat musyawarah dalam penanganganan masalah banjir seperti : Tindakan kesiapsiagaan warga terhadap banjir datang Jangan membuang sampah sembarangan di sungai Jangan membangun rumah di sekitar bantaran sungai Akan lebih baik jika antara rumah yang satu dengan yang lainnya diberi jarak yang tidak terlalu dekat jangan mengalih fungsikan sungai dan saluran air sebagai tempat sampah apabila terkena penyakit cepat-cepatlah untuk memeriksakan diri ke dokter, karena ditakutkan penyakit tersebut adalah penyakit yang berbahaya.

DAFTAR PUSTAKA

a. Mukono. 2000. Prinsip Dasar Kesehatan Lingkungan. Surabaya. Airlangga University press.b. Prof. Dr. Soekidjo Notoatmodjo. Prinsip-Prinsip Dasar Ilmu Kesehatan Masyarakat. Cet. ke-2, Mei. Jakarta : Rineka Cipta. 2003.c. Garrett, Laurie(2000).Betrayal of Trust: the Collapse of Global Public Health. New York: Hyperion.d. https://id.wikipedia.org/wiki/Ilmu_kesehatan_masyarakat

LAMPIRAN

Gambar sungai SidarejaRumah yang dibangun di bantaran sungai

Puskesmas Sidarejapeta wilayah banjir Sidareja

KONDISI RUMAH DAN LINGKUNGAN WARGA DI sIDAREJA

DOKUMENTASI BANJIR DI DAERAH SIDAREJA

KASUS 10 BESAR PENYAKIT UPT PUSKESMAS SIDAREJA TAHUN 2014NoKODE PENYAKITKODE ICDPENYAKITJUMLAH

118071303Peny. lainpadasaluranpernafasanbag.atas5.463

220031503Radanggusi&penyakitperiodental2.345

32102Gastritis2.121

419021402Bronkhitis1.632

516011201Penyakit ISPA1.425

632142002Penyakitkulitalergi1.145

719031403Asmabronchiale1.025

83407Arthritis tidakspesifik986

90202202Tuberkulosisparuklinisbta (-) ro (+)876

103002Kecelakaansebablainnya824

JUMLAH17.842

BEBERAPA DATA DESA SIDAREJA