laporan maintenance

20
Disusun Oleh: Beny Iskandar Muhammad Budiman Muhammad Irfan M.Ares Fatkhurrahman LAPORAN MANAJEMEN PEMELIHARAAN MESIN-MESIN PRODUKSI POLITEKNIK NEGERI BENGKALIS 2015

Upload: beny-iskandar-beny

Post on 13-Apr-2016

19 views

Category:

Documents


0 download

DESCRIPTION

Laporan Maintenance

TRANSCRIPT

Page 1: Laporan Maintenance

Disusun Oleh:

Beny Iskandar

Muhammad Budiman

Muhammad Irfan

M.Ares Fatkhurrahman

LAPORAN

MANAJEMEN PEMELIHARAAN MESIN-MESIN

PRODUKSI

POLITEKNIK NEGERI

BENGKALIS

2015

Page 2: Laporan Maintenance

mberikan tambahan informasi dibidang manajemen pemelih

-alat produksi.

khirnya penulis tetap membuka diri terhadap kritik da

gun dengan tujuan untuk menyempurnakan laporan ini.

Nopemb

Penuli

KATA PENGANTAR

Puji syukur pada Allah SWT atas segala nikmat dan karunia-Nya sehingga

penulis dapat menyelesaikan karya tulis mengenai “Manajemen Pemeliharaan

Mesin-Mesin Produksi “.

Tulisan ini berisi tentang gambaran umum secara singkat mengenai sistem

manajemen dan pemeliharaan (maintenance). Penulis berharap semoga laporan ini

dapat me araan terutama

pada alat

A n saran yang

memban

er, 2015

s

Page 3: Laporan Maintenance

EMEN ..........................................................................................

efinisi Manajemen ....................................................................

ungsi Manajemen......................................................................

HARAAN (MAINTENANCE) .....................................................

efinisi pEMELIHARAAN........................................................

ujuan pemeliharaan ..................................................................

enis Pemeliharaan......................................................................

rganisasi Pemeliharaan .............................................................

ugas dan Kegiatan Pemeliharaan...............................................

rosedur Pemeliharaan.................................................................

DAFTAR ISI

Halaman

KATA PENGANTAR ................................................................................... i

DAFTAR ISI ................................................................................................. ii

DAFTAR GAMBAR..................................................................................... iii

PENDAHULUAN ................................................................................................. 1

MANAJ

A. D ..................................................................................................... 2

B. F ..................................................................................................... 3

PEMELI ................................................................................................................. 5

A. D ..................................................................................................... 5

B. T ............................................................................................................. 6

C. J ...................................................................................................... 6

D. O ..................................................................................................... 9

E. T .............................................................................................................. 11

F. P ......................................................................................................12

G. Biaya Pemeliharaan ......................................................................... 14

H. Produktivitas dan Efisiensi Pemeliharaan ......................................... 14

REFERENSI ................................................................................................. 16

Page 4: Laporan Maintenance

DAFTAR GAMBAR

No Keterangan Halaman

1 Hubungan Antara Berbagai Bentuk Pemeliharaan 8

Page 5: Laporan Maintenance

alam mencapai tujuan dan sasaran secara efektif

ngkanlah pemikiran dan pengkajian untuk mendapatkan cara-c

uannya adalah untuk menghasilkan keluaran yang optimal,

sasaran secara tepat dalam waktu, jumlah, mutu, dengan bia

emanfaatkan faktor-faktor produksi. Faktor produksi yang dim

nusia (men), bahan (material), dana (money), serta mesin

). Kekurangan salah satu faktor produksi dapat meng

artinya kelancaran proses produksi dapat terhambat bila sal

mengalami kerusakan.

aid (1980) dalam Fachrurrozi (2002) menyatakan bahwa

merupakan faktor produksi yang berfungsi mengkonvers

arang setengah jadi atau barang jadi. Mesin merupakan pes

ang beroperasi berdasarkan prinsip-prinsip logis, rasional d

PENDAHULUAN

Perkembangan peradaban manusia telah memacu peningkatan kebutuhan dan

keinginan baik dalam jumlah, variasi jenis, dan tingkat mutu. Perkembangan ini

menimbulkan tantangan untuk dapat memenuhi keinginan tersebut dengan cara

meningkatkan kemampuan menyediakan dan menghasilkannya. Peningkatan

kemampuan penyediaan atau produksi barang merupakan usaha yang harus dilakukan

oleh perusahaan untuk dapat memenuhi kebutuhan secara efektif dan efisien. Usaha ini

dilakukan agar dicapai tingkat keuntungan yang diharapkan demi menjamin

kelangsungan perusahaan.

D dan efisien,

dikemba ara yang lebih

baik. Tuj sehingga dapat

mencapai ya yang efisien

dengan m aksud meliputi

tenaga ma dan peralatan

(machines ganggu proses

produksi, ah suatu faktor

produksi

S mesin-mesin

produksi i bahan baku

menjadi b awat pengubah

energi y an matematis.

Kebutuhan produktivitas yang lebih tinggi serta meningkatnya keluaran mesin pada

tahun-tahun terakhir ini telah mempercepat perkembangan otomatisasi. Hal ini pada

gilirannya memperbesar kebutuhan akan fungsi pemeliharaan (maintenance) mesin-

mesin tersebut, selain karena mesin-mesin tersebut cenderung terus mengalami

kelusuhan sehingga diperlukan reparasi atau perbaikan.

Ditinjau dari usaha pemeliharaan dan perbaikan yang dilakukan terhadap

fasilitas produksi, dapat dikatakan bahwa tujuan dari pemeliharaan dan perbaikan

adalah untuk mempertahankan suatu tingkat produktivitas tertentu tanpa merusak

Page 6: Laporan Maintenance

an oleh pabrik dan hasil penjualan yang diperoleh dari m

keuntungan dapat tetap diperoleh. Ini merupakan fung

n pemeliharaan (Walley, 1987).

alaupun telah mengetahui arti pentingnya pemeliharaan

tetap saja banyak industri/pabrik berskala besar maupu

kannya. Ini dikarenakan industri/pabrik tersebut hanya memandang

waktu jangka pendek yang akan dikeluarkan untuk melak

raan, tanpa mempertimbangkan kerugian yang mungkin d

raan mesin tidak dilakukan. Oleh karena itu, studi manajeme

sin produksi ini perlu dilakukan untuk mengetahui besarnya p

nerapkan sistem manajemen pemeliharaan mesinnya.

MANAJEMEN

produk akhir. Jadi, dengan adanya pemeliharaan, maka fasilitas/peralatan pabrik

diharapkan dapat beroperasi sesuai dengan rencana dan tidak mengalami kerusakan

selama digunakan untuk proses produksi sebelum jangka waktu tertentu yang

direncanakan tercapai.

Perawatan atau pemeliharaan mesin tentu saja membutuhkan biaya. Biaya ini

meliputi nilai rawatan yang disimpan dan digunakan, biaya pekerja langsung, segala

macam pekerja tidak langsung, dan pekerjaan yang disubkontrakkan. Oleh sebab itu

diperlukan suatu pengaturan yang baik sehingga pelaksanaan kegiatan perawatan

diharapkan dapat membantu memaksimalkan perbedaan antara biaya variabel yang

dikeluark enjual produk

sehingga si utama dari

manajeme

W mesin-mesin

produksi, n kecil yang

mengabai dari segi

biaya dan ukan kegiatan

pemeliha iderita apabila

pemeliha n pemeliharaan

mesin-me erhatian pabrik

dalam me

A. Definisi Manajemen

Pengertian manajemen begitu luas, sehingga dalam kenyataannya tidak ada

defenisi yang digunakan secara konsisten oleh semua orang. Berikut ini beberapa

defenisi manajeman yang dikemukakan oleh para ahli dalam Handoko (1989).

1. Marie Parker mendefinisikan manajemen sebagai seni dalam menyelesaikan

pekerjaan melalui orang lain.

2. Stoner menyatakan defenisi manajemen yang lebih kompleks, yaitu

manajemen adalah proses perencanaan, pengorganisasian, pengarahan, dan

Page 7: Laporan Maintenance

ing), pengorganisasian (organizing), penyusunan personali

ng), pengarahan dan kepemimpinan (leading), dan pengawasa

oko, 1989).

Manajemen

Menurut Manullang (2002), fungsi manajemen dapat didefenisikan

as-aktivitas yang harus dilakukan untuk mencapai tujuan. B

proses atau urutan pelaksanaan aktivitas tersebut, maka

men itu dibedakan menjadi perencanaan, pengorganisasian

rahan dan pengawasan.

encanaan (planning)

Perencanaan merupakan fungsi menyusun serangkaian

ukan sebelumnya agar tercapai tujuan-tujuan organisasi.

kan untuk menghindari pekerjaan rutin supaya kejadian m

pengawasan usaha-usaha para anggota organisasi dan penggunaan sumberdaya

organisasi lainnya agar mencapai tujuan organisasi yang telah ditetapkan.

3. Luther Gillick mendefinisikan manajemen sebagai suatu bidang ilmu

pengetahuan (sciene) yang berusaha secara sistematis untuk memahami

mengapa dan bagaimana manusia bekerja bersama untuk mencapai tujuan dan

membuat sistem kerja sama ini lebih bermanfaat bagi kemanusiaan.

Berdasarkan uraian di atas, dapat disimpulkan bahwa defenisi manajemen

adalah bekerja dengan orang-orang untuk menentukan, menginterpretasikan, dan

mencapai tujuan-tujuan organisasi dengan pelaksanaan fungsi perencanaan

(plann a/kepegawaian

(staffi n (controlling)

(Hand

B. Fungsi

sebagai

aktivit ila dilihat dari

sudut fungsi-fungsi

manaje , penyusunan,

penga

1. Per

tindakan yang

ditent Perencanaan

dilaku endadak dapat

diperkecil.

2. Organisasi (organizing)

Defenisi organisasi dapat dibedakan menjadi dua, tergantung dari sudut

pandangnya. Organisasi dalam arti badan adalah sekelompok orang yang bekerja

sama untuk mencapai suatu atau beberapa tujuan tertentu, sementara itu dalam arti

bagan atau struktur, organisasi merupakan gambaran secara skematis tentang

hubungan-hubungan, kerjasama dari orang-orang yang terdapat dalam rangka usaha

mencapai suatu tujuan.

3. Penyusunan (staffing)

Page 8: Laporan Maintenance

koordinasi agar apa yang menjadi tujuan perusahaan dapa

gerakkan bawahan inilah yang dimaksud dengan mengarah

an.

gawasan (controlling)

Pengawasan dapat diartikan sebagai suatu proses untu

aan apa yang sudah dilaksanakan, menilainya, dan bila perl

maksud supaya pelaksanaan sesuai dengan rencana semula.

Menurut Reksohadiprodjo dan Gitosudarmo (1992), fung

an produksi dapat dibagi dalam:

upervisi, yang menjamin agar kegiatan-kegiatan dilaksanakan d

embandingan, berusaha mengecek apakah hasil kerja sesuai

kehendaki.

oreksi, berusaha untuk menghilangkan kesulitan-kesulitan/

enyimpangan baik pekerjaan maupun merubah rencana

Fungsi penyusunan (staffing) disebut juga dengan fungsi personalia,

meliputi tugas-tugas memperoleh pegawai, memajukan pegawai, dan

memanfaatkan pegawai. Fungsi ini adalah fungsi setiap manajer yang berhubungan

dengan para pegawai di lingkungan pimpinannya agar para pegawai terdorong

untuk melaksanakan tugas dengan sebaik-baiknya untuk merealisasikan tujuan

perusahaan atau tujuan aktivitas yang dipimpinnya.

4. Pengarahan (directing)

Bila rencana pekerjaan sudah tersusun, struktur organisasi sudah ditetapkan

dan posisi atau jabatan dalam struktur organisasi tersebut sudah diisi, maka kegiatan

yang harus dilakukan pimpinan selanjutnya adalah menggerakkan bawahan,

meng t diwujudkan.

Meng kan (directing)

bawah

5. Pen

k menerapkan

pekerj u mengkoreksi

dengan

kegiat

si pengawasan

a. S engan baik.

b. P dengan yang

di

c. K penyimpangan-

p yang terlalu

berlebihan.

Page 9: Laporan Maintenance

PEMELIHARAAN (MAINTENANCE)

A. Defenisi Pemeliharaan

Pemeliharaan merupakan fungsi yang penting dalam suatu pabrik. Sebagai

suatu usaha menggunakan fasilitas/peralatan produksi agar kontinuitas produksi

dapat terjamin dan menciptakan suatu keadaan operasi produksi yang memuaskan

sesuai dengan rencana. Selain itu, fasilitas/peralatan produksi tersebut tidak

Page 10: Laporan Maintenance

1992).

Di Indonesia, istilah pemeliharaan itu sendiri telah dim

terian Teknologi (sekarang Departemen Perdagangan dan

pril 1970, menjadi teroteknologi. Kata teroteknologi ini diam

terein yang berarti merawat, memelihara, dan menjaga.

kombinasi dari manajemen, keuangan, perekayasaan dan keg

pkan bagi aset fisik untuk mendapatkan biaya siklus hidup eko

bungan dengan spesifikasi dan rancangan untuk keandalan

ra dari pabrik, mesin-mesin, peralatan, bangunan dan

sinya, pengetesan, pemeliharaan, modifikasi dan penggantian,

nformasi untuk rancangan, unjuk kerja dan biaya (Corder, 1992

Tujuan Pemeliharaan

mengalami kerusakan selama dipergunakan sebelum jangka waktu tertentu yang

direncanakan tercapai.

Pemeliharaan (maintenance), menurut The American Management

Association, Inc. (1971), adalah kegiatan rutin, pekerjaan berulang yang dilakukan

untuk menjaga kondisi fasilitas produksi agar dapat dipergunakan sesuai dengan

fungsi dan kapasitas sebenarnya secara efisien. Ini berbeda dengan perbaikan.

Pemeliharaan (maintenance) juga didefenisikan sebagai suatu kombinasi dari

berbagai tindakan yang dilakukan untuk menjaga suatu barang dalam, atau

memperbaikinya sampai suatu kondisi yang bisa diterima (BS3811, 1974 dalam

Corder,

odifikasi oleh

Kemen Industri) pada

bulan A bil dari bahasa

Yunani Teroteknologi

adalah iatan lain yang

ditera nomis. Hal ini

berhu serta mampu-

peliha struktur, dan

instala dengan umpan

balik i ).

B.

Menurut Corder (1992), tujuan pemeliharaan yang utama dapat

didefenisikan dengan jelas sebagai berikut:

1. Memperpanjang usia kegunaan aset (yaitu setiap bagian dari suatu tempat

kerja, bangunan, dan isinya).

2. Menjamin ketersediaan optimum peralatan yang dipasang untuk produksi (atau

jasa) dan mendapatkan laba investasi (return of investment) maksimum yang

mungkin.

Page 11: Laporan Maintenance

atan yang dilaksanakan berdasarkan perencanaan terl

iharaan terencana ini terdiri dari pemeliharaan pencegah

enance) dan pemeliharaan korektif (corrective maintenance).

emeliharaan pencegahan (preventive maintenance)

reventive maintenance adalah kegiatan pemeliharaan dan p

ilakukan untuk mencegah timbulnya kerusakan-kerusaka

erduga dan menentukan kondisi atau keadaan yang menyeb

roduksi mengalami kerusakan pada waktu digunakan dalam p

reventive maintenance ini sangat efektif digunakan dala

asilitas produksi yang termasuk dalam “critical unit”. Sebua

eralatan produksi termasuk dalam “critical unit” apabila ker

tau peralatan tersebut akan membahayakan kesehatan atau ke

ekerja, mempengaruhi kualitas produk yang dihasilkan,

emacetan pada seluruh produksi, dan modal yang ditanamkan

3. Menjamin kesiapan operasional dari seluruh peralatan yang diperlukan dalam

kegiatan darurat setiap waktu, misalnya unit cadangan, unit pemadam

kebakaran dan penyelamat, dan sebagainya.

4. Menjamin keselamatan orang yang menggunakan sarana tersebut.

C. Jenis Pemeliharaan

Corder (1992) membagi kegiatan pemeliharaan ke dalam dua bentuk, yaitu

pemeliharaan terencana (planned maintenance) dan pemeliharaan tak terencana

(unplanned maintenance), dalam bentuk pemeliharaan darurat (breakdown

maintenance). Pemeliharaan terencana (planned maintenance) merupakan kegiatan

peraw ebih dahulu.

Pemel an (preventive

maint

C.1. P

P erawatan yang

d n yang tidak

t abkan fasilitas

p roses produksi.

P m menghadapi

f h fasilitas atau

p usakan fasilitas

a selamatan para

p menyebabkan

k dalam fasilitas

tersebut cukup besar atau harganya mahal (Assauri, 2004).

Dalam prakteknya, preventive maintenance yang dilakukan oleh suatu

pabrik dapat dibedakan menjadi routine maintenance dan periodic maintenance.

Routine maintenance adalah kegiatan pemeliharaan dan perawatan yang dilakukan

secara rutin, misalnya setiap hari, sedangkan periodic maintenance adalah kegiatan

pemeliharaan dan perawatan yang dilakukan secara periodik atau dalam jangka

waktu tertentu, misalnya satu minggu sekali, setiap bulan sekali, ataupun setiap

tahun sekali. Selain itu kegiatan periodic maintenance juga dapat dilakukan

berdasarkan lamanya jam kerja mesin sebagai jadwal kegiatan, misalnya seratus

Page 12: Laporan Maintenance

aintenance, Patton (1983) menambahkan satu jenis pemelihar

emeliharaan kemajuan’ (improvement maintenance), yang b

modifikasi, mendisain ulang, dan merubah mesin ataupun pes

Di samping pemeliharaan terencana (planned maintenanc

kan sebelumnya, terdapat pula pemeliharaan tidak terenca

enance). Pemeliharaan tidak terencana didefenisikan sebagai

ilakukan karena adanya indikasi atau petunjuk bahwa adanya

produksi yang tiba-tiba memberikan hasil yang tidak laya

iharaan tak terencana ini dapat berupa pemeliharaan darur

enance) yaitu kegiatan perawatan mesin yang memerlukan p

ersifat darurat agar tidak menimbulkan kerusakan yan

rosentono, 2000).

jam sekali, dan seterusnya. Kegiatan periodic maintenance ini jauh lebih berat dari

routine maintenance (Assauri, 2004).

C.2. Pemeliharaan korektif (corrective maintenance)

Menurut Prawirosentono (2000), pemeliharaan korektif (corrective

maintenance) adalah perawatan yang dilaksanakan karena adanya hasil produk

yang tidak sesuai dengan rencana. Kegiatan ini dimaksudkan agar

fasilitas/peralatan tersebut dapat digunakan kembali dalam operasi, sehingga

proses produksi dapat berjalan lancar kembali. Sedikit berbeda dengan

pendapat sebelumnya, selain preventive maintenance dan corrective

m aan lagi, yaitu

‘p erfungsi untuk

me anan.

e) yang telah

dijelas na (unplanned

maint pemeliharaan

yang d tahap kegiatan

proses k. Pelaksanaan

pemel at (emergency

maint enanggulangan

yang b g lebih parah

(Prawi

Page 13: Laporan Maintenance

D. Organisasi Pemeliharaan

Menurut Taylor dalam Suharto (1991), organisasi adalah pengintegrasian

sumber-sumber, seperti persoalan teknik, kondisi alam, serta keterlibatan personal.

Untuk mendukung aktivitas produksi agar lebih berhasil dan berdaya guna, maka

keberadaan suatu organisasi perawatan mesin cukup dibutuhkan. Pada dasarnya

organisasi perawatan mesin yang baik ialah bila tetap memperhatikan problem-

problem setempat dengan memperhatikan jenis operasi, kontinuitas operasi, situasi

geografis, ukuran pabrik, lingkup perawatan mesin, dan kondisi tenaga kerja.

Page 14: Laporan Maintenance

abil, statis, berubah lambat, dan memerlukan waktu untuk

enyesuaian (Reksohadiprodjo, 1993).

Pada suatu perusahaan, struktur organisasi yang dipakai sang

esar kecilnya perusahaan. Perkembangan suatu perusahaan

ur organisasi untuk menampung perubahan yang diperlukan ol

pangan, salah satu langkah yang diambil agar bagian pe

gsi dengan baik dipengaruhi oleh diagram susunan organisas

untuk dipublikasikan kepada seluruh karyawan dalam lin

tidak mengabaikan rasa tanggung jawab serta kerja sama yan

personel yang terlibat di dalam diagram tersebut, sehingga

siapa seorang pegawai harus bertanggung jawab, menanyak

in (Suharto, 1991).

Selanjutnya persentase karyawan pemeliharaan terhada

Konsep organisasi yang baik harus didasari beberapa pemikiran. Pemikiran yang

dimaksud berupa adanya deskripsi kerja yang jelas dan tidak tumpang tindih

untuk menghindari konflik, konsistensi kekuasaan, membatasi jumlah orang dalam

kepegawaian, serta kejelasan individu yang terlibat dalam organisasi (Suharto,

1991).

D.1. Struktur Organisasi

Struktur adalah pola hubungan komponen atau bagian organisasi. Struktur

merupakan susunan subsistem dan komponen dalam ruang tiga dimensi pada

suatu waktu. Dapat dikatakan bahwa struktur organisasi itu sifatnya relatif

st penyesuaian-

p

at dipengaruhi

oleh b akan merubah

strukt eh manajemen.

Di la rawatan dapat

berfun i. Diagram ini

penting gkup kerjanya

dengan g kompak dari

semua semakin jelas

kepada an haknya, dan

lain-la

p keseluruhan

karyawan tergantung pada jenis industri dan apakah industri tersebut bersifat padat

karya atau padat modal. Dalam industri padat karya, angka ini hanyalah 2 persen,

sedangkan untuk industri padat modal jumlahnya dapat mencapai 50% (Corder,

1992).

D.2. Tipe Organisasi

Siagian (1998) memaparkan bahwa ada lima tipe organisasi yang umum

dikenal yaitu, organisasi lini, organisasi lini dan staf, organisasi fungsional,

organisasi matriks, dan kepanitiaan.

Page 15: Laporan Maintenance

untut memiliki pengetahuan dan keterampilan yang spe

anisasi tipe lini dan staf ini telah terdapat stratifikasi dalam h

bawahan.

anisasi fungsional

ma lain untuk tipe ini adalah birokrasi profesional atau teknok

ulnya tipe ini adalah karena tuntutan tugas yang semakin sp

gilirannya memerlukan tenaga pelaksana yang memahani se

yelesaian pekerjaan yang menjadi tanggung jawabnya. Ciri ut

gsional adalah kompleksitas yang tinggi disertai oleh standar

gan pola penyebaran (desentralisasi) dalam pengambil

kuatan tipe ini terletak pada tersedianya tenaga-tenaga

nologikal tinggi dalam pelaksanaan tugas berkat pendidikan

yang telah ditempuh dan memungkinkan mereka menampilka

uaskan asal diberi kebebasan untuk bertindak.

1. Organisasi lini

Pengalaman menunjukkan bahwa tipe organisasi ini digunakan untuk organisasi

yang masih kecil dengan jumlah karyawan sedikit dan produk yang dihasilkan

tidak bervariasi. Pengetahuan dan keterampilan yang dituntut dari para

anggotanya dalam rangka penyelesaian tugas pekerjaan belum spesifik serta

masih dimungkinkan hubungan langsung antara pimpinan dengan bawahannya.

2. Organisasi lini dan staf

Organisasi tipe ini sering pula dikenal dengan istilah birokrasi mesin. Tipe ini

cocok digunakan untuk organisasi besar yang memiliki jumlah karyawan banyak

dengan produk yang dihasilkan bervariasi di mana para anggota organisasi sudah

dit sialistik. Pada

org ubungan atasan

dan

3. Org

Na rasi. Penyebab

timb esialistik yang

pada gi teknologikal

pen ama organisasi

fun isasi pekerjaan

den an keputusan.

Ke berkemampuan

tek dan pelatihan

n kinerja yang

mem

4. Organisasi matriks

Organisasi tipe matriks merupakan penggabungan fungsi dan produk suatu

organisasi. Keunggulan tipe ini ialah: 1) penempatan tenaga yang memiliki

pengetahuan dan keterampilan yang spesialistik dalam suatu unit kerja, 2)

dimungkinkannya pemanfaatan bidang-bidang spesialisasi tertentu untuk

kepentingan lintas produk, 3) mudah untuk melakukan koordinasi untuk kegiatan

yang bersifat kompleks dan interdependen, dan 4) komunikasi lebih lancar.

5. Kepanitiaan atau adhokrasi.

Page 16: Laporan Maintenance

tion), (2) kegiatan teknik (engineering), (3) kegiatan produks

iatan administrasi (clerical work), dan (5) pemeliharaan ba

keeping).

peksi (Inspection)

giatan inspeksi meliputi kegiatan pengecekan atau pemeriksaan

utine schedule check) bangunan dan peralatan pabrik sesuai d

kegiatan pengecekan atau pemeriksaan terhadap peralatan y

usakan dan membuat laporan hasil pengecekan dan pemeri

sil laporan inspeksi harus memuat keadaan peralatan yang dii

adinya kerusakan (bila ada), usaha perbaikan yang telah dilaku

baikan atau penggantian yang diperlukan. Maksud dari kegiat

lah untuk mengetahui apakah pabrik selalu mempunyai per

duksi yang baik untuk menjamin kelancaran proses produksi.

iatan Teknik (Engineering)

Biasanya digunakan dalam lingkungan birokrasi pemerintahan. Ciri utamanya

adalah 1) struktur panitia tidak kompleks, 2) formalisasi rendah atau bahkan

tidak ada, 3) pola pengambilan keputusan adalah desentralisasi, 4) diferensiasi

horisontal tinggi, 5) tidak terdapat diferensiasi vertikal, 6) daya tanggap yang

tinggi, dan 7) diisi oleh tenaga-tenaga yang memiliki keahlian dan keterampilan

khusus.

E. Tugas dan Kegiatan Pemeliharaan

Menurut Assauri (2004), semua tugas dan kegiatan pemeliharaan dapat

digolongkan ke dalam salah satu dari lima tugas pokok, yaitu (1) inspeksi

(inspec i (production),

(4) keg ngunan (house

1. Ins

Ke secara berkala

(ro engan rencana

serta ang mengalami

ker ksaan tersebut.

Ha nspeksi, sebab

terj kan, dan saran

per an inspeksi ini

ada alatan/fasilitas

pro

2. Keg

Kegiatan teknik meliputi kegiatan percobaan peralatan yang baru dibeli,

pengembangan peralatan atau komponen yang perlu diganti, serta melakukan

penelitian terhadap kemungkinan pengembangan tersebut.

3. Kegiatan Produksi (Production)

Kegiatan produksi merupakan kegiatan pemeliharaan yang sebenarnya, yaitu

memperbaiki dan mereparasi mesin-mesin dan peralatan. Secara fisik,

melaksanakan pekerjaan yang disarankan dalam kegiatan inspeksi dan teknik,

melaksanakan service dan pelumasan. Kegiatan produksi ini dimaksudkan agar

kegiatan produksi dalam pabrik dapat berjalan lancar sesuai dengan rencana.

4. Pekerjaan Administrasi (Clerical Work)

Page 17: Laporan Maintenance

akan dalam produksi, sebaiknya terlebih dahulu telah disusun

atau kegiatan apa saja yang akan dilakukan terhadap mesin t

memaparkan prosedur yang harus dilalui dalam melak

iharaan, antara lain:

nentukan apa yang akan dipelihara. Hal ini meliputi pembuata

yusunan bahan-bahan yang menyangkut pembiayaan, karena

fisik yang memerlukan pemeliharaan dan merupakan satu-

yang bisa dipertanggungjawabkan dalam meminta pengeluaran bia

nentukan bagaimana aset atau sarana tersebut dipelihara. M

eliharaan bagi setiap mesin atau peralatan yang telah ditentu

at dimulai dengan melakukan pemeliharaan terencana bagi b

nci’ dan kemudian diikuti oleh mesin lain sampai te

eliharaan ekonomis yang optimum.

elah mempersiapkan jadwal pemeliharaan, selanjutnya ada

Pekerjaan administrasi ini merupakan kegiatan yang berhubungan dengan

administrasi kegiatan pemeliharaan yang menjamin adanya catatan-catatan

mengenai kegiatan atau kejadian-kejadian yang penting dari bagian

pemeliharaan.

5. Pemeliharaan Bangunan (House Keeping)

Kegiatan pemeliharaan bangunan merupakan kegiatan untuk menjaga agar

bangunan tetap terpelihara dan terjamin kebersihannya.

F. Prosedur Pemeliharaan

Sebelum melakukan pemeliharaan terhadap aset atau fasilitas yang

digun rencana akan

hal-hal ertentu. Corder

(1992) ukan kegiatan

pemel

1. Me n daftar sarana,

pen ini merupakan

aset satunya alasan

ya.

2. Me embuat jadwal

pem kan. Sistem ini

dap eberapa mesin

‘ku rcapai tingkat

pem

3. Set lah menyusun

spesifikasi pekerjaan yang dihimpun dari jadwal pemeliharaan. Spesifikasi ini

dipersiapkan terpisah untuk masing-masing kegiatan dan frekuensi pemeriksaan.

4. Membuat perencanaan mingguan. Rencana ini dibuat bersama-sama dengan

bagian produksi, biasanya dengan seksi perencanaan dan kemajuan produksi.

Pengaturan pemberhentian pabrik untuk pemeriksaan pemeliharaan pencegahan

terencana dan reparasi adalah persyaratan dasar yang mutlak.

5. Membuat dan mengisi blangko laporan pemerikasaan yang diikutkan bersama

spesifikasi perkerjaan pemeliharaan. Setelah pemeliharaan selesai, blangko ini

dikembalikan ke mandor pemeliharaan untuk diperikasa dan ditandatangan

sebelum akhirnya dikembalikan ke kantor perencana pemeriksaan.

Page 18: Laporan Maintenance

Menurut Walley (1987), kegiatan perawatan sulit untuk

nakan oleh beberapa faktor, antara lain:

anekaragamnya keterampilan yang digunakan, dibagian-bagia

beda, pekerjaannya juga tidak sama.

erjaannya tampak berulang.

nyak tugas terdapat di tempat-tempat dan posisi yang jauh da

sering digunakan. Tugas perbaikan di tempat ini biasa ber

kebisingan dan kotor.

yeliaan langsung sering merupakan masalah. Banyak pekerjaa

waktu yang sama di berbagai bagian yang berbeda dalam p

yeliaan pun sulit dilaksanakan.

gas cenderung mempunyai kadar pekerjaan yang tidak menentu

Pemeliharaan

Untuk memudahkan pelaksanaan maintenance, maka kegiatan maintenace

yang dilakukan berdasarkan pada Pemeliharaan Dengan Pesanan (Maintenance

Work Order atau Work Order System), Sistem Daftar Pengecekan (Check List

System), dan Rencana Triwulan. Work Order System yaitu kegiatan maintenance

yang dilaksanakan berdasarkan pesanan dari bagian produksi maupun bagian-

bagian lain. Check List System merupakan dasar atau schedule yang telah dibuat

untuk melakukan kegiatan maintenance dengan cara pemeriksaan terhadap mesin

secara berkala. Rencana kerja kegiatan maintenance per triwulan dilaksanakan

berdasarkan pengalaman-pengalaman atau catatan-catatan sejarah mesin, yaitu

kapan suatu mesin harus dirawat atau diperbaiki (Prawirosentono, 2000).

dikare

di ukur, ini

1. Ber n pabrik yang

ber

2. Pek

3. Ba ri ideal. Kerja

luar urusan dengan

soal

4. Pen n dilaksanakan

pada abrik, sehingga

pen

5. Tu .

G. Biaya

Biasanya makin tinggi nilai pabrik, makin tinggi pula biaya perawatannya.

Umur pabrik, keterampilan para operatornya, perlunya terus menjalankan pabrik

tersebut memiliki peranan yang besar dalam menentukan pentingnya perawatan dan

biaya yang dapat dibenarkan (Walley, 1987).

Biaya pemeliharaan preventif terdiri atas biaya-biaya yang timbul dari

kegiatan pemeriksaan dan penyesuaian peralatan, penggantian atau perbaikan

komponen-komponen, dan kehilangan waktu produksi yang diakibatkan kegiatan-

kegiatan tersebut. Biaya pemeliharaan korektif adalah biaya-biaya yang timbul bila

peralatan rusak atau tidak dapat beroperasi, yang meliputi kehilangan waktu

Page 19: Laporan Maintenance

icapai, sedangkan efisiensi menggambarkan bagaimana sumb

la secara tepat dan benar. Efektivitas dan efisiensi yan

hasilkan produktivitas yang tinggi (Atmosoeprapto, 2000).

Dalam mencapai efektivitas pemeliharaan mesin dan se

ksi secara optimum, maka Prawirosentono (2000) mem

enance menjadi lima kegiatan pokok, yaitu: 1) pemeli

anical maintenance), 2) pemeliharaan jaringan listri

enance), 3) pemeliharaan instrumen (instrument maintenance),

ngkit listrik (electric power maintenance), 5) bengkel

shop).

Siagian (2002) menyatakan bahwa prinsip efisiensi secara se

hindarkan segala bentuk pemborosan. Efisiensi mesin merupak

an aktual dan kapasitas efektif. Kapasitas efektif adalah kelua

apat dihasilkan mesin pada kondisi nyata yang antara lain di

produksi, biaya pelaksanaan pemeliharaan, ataupun biaya penggantian peralatan

(Handoko, 1987).

H. Produktivitas dan Efisiensi Pemeliharaan

Encyclopedia of Professional Management dalam Atmosoeprapto (2000)

menyebutkan bahwa produktivitas adalah suatu ukuran sejauh mana sumber-sumber

daya digabungkan dan dipergunakan dengan baik untuk dapat mewujudkan hasil-

hasil tertentu yang diinginkan. Produktivitas dapat dijabarkan sebagai hasil

penjumlahan atau merupakan fungsi dari efektivitas dan efisiensi.

Efektivitas merupakan ukuran yang menggambarkan sejauh mana sasaran

dapat d er-sumber daya

dikelo g tinggi akan

meng

luruh fasilitas

produ bagi kegiatan

maint haraan mesin

(mech k (electrical

maint 4) perawatan

pemba pemeliharaan

(work

derhana berarti

meng an rasio antara

keluar ran maksimum

yang d pengaruhi oleh

penjadwalan produksi, perawatan mesin, faktor kualitas, dan waktu istirahat

operator. Keluaran aktual adalah laju keluaran yang benar-benar dicapai. Laju

keluaran ini dipengaruhi oleh kerusakan mesin, adanya produk cacat, dan

kekurangan bahan baku (Stevenson, 1996 dalam Fachrurrozi, 2002).

Masalah efisiensi dalam manajemen pemeliharaan lebih ditekankan pada

aspek ekonomi dengan memperhatikan besarnya biaya yang terjadi, dan alternatif

tindakan yang dipilih untuk dilaksanakan sehingga perusahaan dapat memperoleh

keuntungan. Di dalam persoalan ekonomis ini, perlu diadakan analisis perbandingan

biaya antara masing-masing alternatif tindakan yang dapat diambil (Assauri, 2004).

Page 20: Laporan Maintenance

T. H.1989. Manajemen. Edisi Kedua. BPFE-Yogyakarta. Yo

g, M. 2002. Dasar-Dasar Manajemen. Gadjah Mada Uni

ogyakarta.

D. 1983. Preventive Maintenance. Instrument Society

ublishers Creative Services Inc. New York.

entono, S. 2000. Manajemen Operasi; Analisis dan Studi Kasu

umi Aksara. Jakarta.

diprodjo, S. 1993. Manajemen Perusahaan; Suatu Peng

ogyakarta. Yograkarta.

diprodjo, S. dan I. Gitosudarmo. 1992. Manajemen Pro

ogyakarta. Yogyakarta.

S. P. 1998. Manajemen Abad 21. Bumi Aksara. Jakarta.

991. Manajemen Perawatan Mesin. Rineka Cipta. Jakarta.

REFERENSI

Assauri, S. 2004. Manajemen Produksi dan Operasi. Penerbit Fakultas Ekonomi

Universitas Indonesia. Jakarta.

Atmosoeprapto, K. 2001. Produktifitas Aktualisasi Budaya Perusahaan. PT Elex

Media Komputindo Kelompok Gramedia. Jakarta.

Corder, A.1992. Teknik Manajemen Pemeliharaan. Erlangga. Jakarta.

Fachrurrozi. 2002. Studi Manajemen Pemeliharaan Mesin-Mesin Produksi di Industri

Pengolahan Kayu PT. Inhutani Administratur Industri Bekasi, Jawa Barat.

Bogor. Skripsi Institut Pertanian Bogor. Bogor.

Handoko, gyakarta.

Manullan versity Press.

Y

Patton, J. Of America.

P

Prawiros s. Edisi Kedua.

B

Reksoha antar. BPFE-

Y

Reksoha duksi. BPFE-

Y

Siagian,

Suharto. 1

The American Management Association, Inc. 1971. Modern Maintenance

Management. Bombay.

Walley, B. H. 1987. Manajemen Produksi; Pedoman Menghadapi Tantangan

Meningkatkan Produktivitas. PT Pustaka Binaman Pressindo, Jakarta.