laporan kinerja instansi pemerintahdistan.sulbarprov.go.id/wp-content/uploads/2019/11/lkjip... ·...

71
Laporan Kinerja Instansi Pemerintah DINAS PERTANIAN PROVINSI SULAWESI BARAT LKjIP 2018

Upload: others

Post on 03-Feb-2021

1 views

Category:

Documents


0 download

TRANSCRIPT

  • Laporan Kinerja

    Instansi Pemerintah

    DINAS PERTANIAN

    PROVINSI SULAWESI BARAT

    LKjIP 2018

  • LKjIP 2018 Dinas Pertanian Prov. Sulawesi Barat

    DAFTAR ISI

    Kata Pengantar .......................................................................................................................... i

    Daftar Isi ...................................................................................................................................... ii

    Ikhtisar Eksekutif ...................................................................................................................... iv

    BAB I PENDAHULUAN .................................................................................................

    1.1 Latar Belakang ................................................................................................

    1.2 Maksud dan Tujuan ........................................................................................

    1.3 Gambaran Singkat Organisasi ......................................................................

    BAB II Perencnaaan Dan Perjanjian Kinerja .................................................................

    2.1 Perencanan Strategis ......................................................................................

    2.2 Visi dan Misi Dinas Pertanian .....................................................................

    2.2 Penetapan Tujuan Dan Sasaran ...................................................................

    2.3 Strategi Dan Kebijkan ...................................................................................

    2.4 Rencana Kinerja Dan Perjanjian Kinerja ..................................................

    BAB III Akuntabilitas Kinerja .............................................................................................

    3.1 Pengukuran Kinerja .......................................................................................

    BAB IV Penutup ......................................................................................................................

  • LKIP 2018 Dinas Pertanian Prov. Sulawesi Barat iv

    IKHTISAR EKSEKUTIF

    Laporan Kinerja Instansi Pemerintah (LKIP) Dinas Pertanian Provinsi

    Sulawesi Barat disusun dengan maksud memberikan gambaran mengenai pelaksanaan

    program dan kegiatan berbasis kinerja, sebagaimana terdapat dalam Penetapan

    Kinerja Tahun 2018 yang merupakan tahun Kedua pelaksanaan Rencana Strategis

    Dinas Pertanian Provinsi Sulawesi Barat Dalam tahun 2017- 2022. Laporan ini berisi

    penetapan kinerja dan akuntabilitas kinerja, dimana termasuk didalamnya

    akuntabilitas keuangan,analisis kinerja dan evaluasi kinerja guna menyajikan satu

    informasi yang utuh atas upaya yang telah dilakukan dan tingkat capaian dari target

    pada tingkat sasaran program.

    Dalam penyusunan LKIP Dinas Pertanian Provinsi Sulawesi Barat disajikan

    tentang Indikator Keberhasilan dan Kegagalan dalam pencapain sasaran, tujuan dan

    target yang telah ditetapkan dalam Penjanjian Kinerja,sehingga diperlukan pola

    pengukuran kinerja mulai Rencana Strategis, dan berakhir sampai dengan pengukuran

    kinerja atas sasaran program kegiatan yang dilakukan dalam rangka pencapain

    visi,misi,tujuan dan sasaran yang telah ditetapkan dalam Perjanjian Kinerja (PK).

    Sebagaimana tertuang dalam Perjanjian Kinerja Dinas Pertanian Provinsi

    Sulawesi Barat Tahun 2018 mempunyai 5 (Lima) Sasaran Strategis.

  • LKjIP 2018 Dinas pertanian Prov. Sulawesi Barat 1

    BAB I PENDAHULUAN

    1.1. LATAR BELAKANG

    Tahun 2018 merupakan Tahun Kedua implementasi Rencana Strategis (RENSTRA)

    Dinas Pertanian Provinsi Sulawesi Barat Tahun 2017- 2022, yang dilaksanakan dalam

    kerangka mewujudkan visi Tahun 2017- 2022, yaitu ”Mewujudkan Pertanian Yang

    Tangguh untuk Tercapainya Petani Maju, Mandiri dan Sejahtera (Mamase)”

    Rangkaian program/kegiatan pada Tahun 2018 adalah bagian integral dalam mendukung

    pencapaian tujuan Rencana Pembangunan Jangka Menengah (RPJM) Daerah Tahun

    2017- 2022 Pemerintah Provinsi Sulawesi Barat, dan diakumulasikan dalam beberapa

    program utama Dinas pertanian Provinsi Sulawesi Barat dalam Pembangunan tahun

    2018 yaitu:

    1. Program Pelayanan Administrasi Perkantoran

    2. Program Peningkatan Sarana dan Prasarana Aparatur

    3. Program Peningkatan Kapasitas Sumber Daya Aparatur

    4. Program Peningkatan Pengembangan Sistem Pelaporan Capaian Kinerja dan

    Keuangan

    5. Program Peningkatan Penerapan Teknologi Pertanian/Perkebunan

    6. Program Peningkatan Produksi Pertanian/Perkebunan

    7. Program Pencegahan dan Penanggulangan Penyakit Ternak

    8. Program Peningkatan Produksi Hasil Peternakan

    9. Program Peningkatan Nilai Tambah, Daya Saing, Industri Hilir dan Pemasaran

    Hasil Pertanian.

    Untuk memenuhi kewajiban dalam mempertanggungjawabkan pengelolaan dan

    pengendalian sumber daya serta pelaksanaan kebijakan sesuai dengan tugas dan

  • LKjIP 2018 Dinas pertanian Prov. Sulawesi Barat 2

    kewenangannya dalam pencapain tujuan, serta komitmen organisasi yang telah

    ditetapkan sebelumnya, maka disusunlah Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi

    Pemerintah (LKjIP) Dinas pertanian Provinsi Sulawesi Barat Tahun 2018. Penyusunan

    LAKIP ini dimaksudkan untuk memberikan gambaran Kinerja Pokok Dinas Pertanian

    Provinsi Sulawesi Barat Tahun 2018.

    Penyusunan LKjIP Dinas pertanian Provinsi Sulawesi Barat Tahun 2018 disusun

    berdasarkan beberapa landasan sebagai berikut :

    1. Ketetapan Majelis Permusyawaratan Rakyat RI Nomor XI/MPR/1998 Tentang

    Penyelenggaraan Negara Yang Bersih dan bebas Korupsi, Kolusi dan Nepotisme;

    2. Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 28 Tahun 1999 Tentang

    Penyelenggaraan Negara Yang Bersih dan Bebas dari Korupsi, Kolusi dan

    Nepotisme;

    3. Undang-undang Republik Indonesia Nomor 17 Tahun 2003 Tentang Keuangan

    Negara;

    4. Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 32 Tahun 2004 Tentang

    Pemerintahan Daerah;

    5. Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 25 Tahun 2005 Tentang Sistem

    Perencanaan Pembangunan Nasional;

    6. Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 45 Tahun 2007 Tentang Anggaran

    Pendapatan dan Belanja Negara Tahun Anggaran 2008.

    7. Undang-undang nomor 33 tahun 2004 tentang Perimbangan Keuangan antara

    Pemerintah Pusat dan daerah

    8. Peraturan Pemerintah nomor 208 Tahun 2000 tetang tatacara

    Pertanggungjawaban Kepala Daerah

    9. Peraturan Pemerintah nomor 38 tahun 2007 tentang Pembagian Urusan

    Pemerintah antara Pemerintah, Pemerintah Daerah Provinsi dan daerah

  • LKjIP 2018 Dinas pertanian Prov. Sulawesi Barat 3

    Kabupaten/Kota(Lembaran Negara Tahun 2007 Nomor 82,Tambahan Lembaran

    Negara Nomor 4737)

    10. Peraturan Pemerintah Nomor 41 tahun 2007 tentang Organisasi Perangkat

    Daerah( Lembaran Negara Tahun 2007 Nomor 89, Tambahan Lembaran Negara

    Nomor 4741);

    11. Peraturan Presiden Nomor 7 Tahun 2005 Tentang Rencana Pembangunan

    Jangka Menengah Nasional Tahun 2005-2009;

    12. Instruksi Presiden Nomor 7 Tahun 1999 Tentang Laporan Kinerja Akuntabilitas

    Kinerja Instansi Pemerintah;

    13. Peraturan Menteri Pendayagunaan Aparatur Nomor 29 Tahun 2010 tentang

    Pelaporan LAKIP dan Penetapan Kinerja

    14. Permenpan RB Nomor 53 Tahun 2014 tentang Petunjuk Teknis Perjanjian

    Kinerja, Pelaporan Kinerja Dan Tata Cara Reviu Atas Laporan Kinerja Instansi

    Pemerintah.

    15. Peraturan Daerah Nomor 5 tahun 2010 tentang Rencanan Pembangunan Jangka

    Menegah Daerah (RPJMD) tahun 2017 – 2022.

    1.2 MAKSUD DAN TUJUAN

    LKjIP Dinas Pertanian Provinsi Sulawesi Barat Tahun 2018 disusun dalam

    rangka memenuhi salah satu unsur dari rangkaian implementasi Sistem Akuntabilitas

    Kinerja di Lingkungan Dinas pertanian Provensi Sulawesi Barat. Penyusunan laporan ini

    dimaksudkan untuk memberikan informasi mengenai pelaksanaan program dan kegiatan

    Strategis dalam Rencana Strategis Dinas pertanian Provinsi Sulawesi Barat Tahun 2017-

    2022.

  • LKjIP 2018 Dinas pertanian Prov. Sulawesi Barat 4

    LKjIP Dinas pertanian Provinsi Sulawesi Barat Tahun 2018 menyajikan laporan

    mengenai hasil-hasil yang telah dicapai berdasarkan indikator kinerja yang dituangkan

    dan ditetapkan dalam Perjanjian Kinerja Tahun 2018. Terkait dengan hal tersebut, LKjIP

    Dinas pertanian Provinsi Sulawesi Barat Tahun 2018 bertujuan untuk meningkatkan

    Akuntabilitas Kinerja di lingkungan Dinas pertanian Provinsi Sulawesi Barat dalam

    menjalankan tugas dan perannya sesuai dengan prinsip-prinsip tata kepemerintahan yang

    baik, melalui penyajian gambaran atas pelaksanaan tugas yang diemban dalam berbagai

    program dan kegiatan selama tahun anggaran 2018.

    Selain itu LKjIP Tahun 2018 bertujuan pula untuk memberikan umpan balik

    terhadap upaya peningkatan kinerja dan pemanfaatan seluruh sumber daya yang dimiliki

    untuk mewujudkan visi dan misi dalam Rencana Strategis (Renstra) Dinas pertanian

    Provinsi Sulawesi Barat Tahun 2017 – 2022.

    1.3 GAMBARAN SINGKAT ORGANISASI

    Gambaran singkat organisasi ini memuat tentang kedudukan, tugas pokok dan

    fungsi, sumberdaya aparatur, sumberdaya keuangan, sarana dan prasarana, pembinaan

    staf serta pengaruh kondisi lingkungan strategis eksternal.

    Kedudukan, Tugas Pokok Dan Fungsi

    Sesuai Peraturan Gubernur nomor 45 tahun 2016, Dinas Pertanian mempunyai

    tugas membantu Gubernur melakukan urusan pemerintahan di bidang pertanian

    meliputi Sarana dan prasarana, Tanaman Pangan dan Hortikultura, Peternakan dan

    Kesehatan Hewan, Penyuluhan, Produksi Perkebunan, Perbenihan dan Perlindungan

    Perkebunan yang menjadi kewenangan daerah.

    Dinas Pertanian dalam melakukan tugas sebagaimana dimaksud diatas,

    menyelengarakan fungsi:

  • LKjIP 2018 Dinas pertanian Prov. Sulawesi Barat 5

    a. Penyelenggaraan perumusan kebijakan di bidang sarana dan prasarana, tanaman

    pangan, hortikultura, perkebunan, peternakan dan kesehatan hewan serta

    penyuluhan pertanian;

    b. Penyelenggaraan penyusunan program penyuluhan pertanian;

    c. Penyelenggaraan penataan prasarana pertanian;

    d. Penyelenggaraan pengawasan mutu dan peredaran benih tanaman,benih/bibit

    ternak dan hijauan pakan ternak;

    e. Penyelenggaraan pengawasan saranapertanian;

    f. Penyelenggaraan pembinaan produksi di bidang pertanian;

    g. Penyelenggaraan pengendalian dan penanggulangan hama penyakit tanaman dan

    penyakit hewan;

    h. Penyelenggaraan pengendalian dan penanggulangan bencana alam;

    i. Penyelenggaraan pembinaan pengolahan dan pemasaran hasil pertanian;

    j. Penyelenggaraan penyuluhan pertanian;

    k. Penyelenggaraan pemberian izin usaha/rekomendasi teknis pertanian;

    l. Penyelenggaraan pemantauan dan evaluasi di bidang pertanian;

    m. Penyelenggaraan pelaksanaan administrasi Dinas Pertanian; dan

    n. Pelaksanaan tugas lainnya yang diberikan oleh pimpinan.

    Dinas Pertanian terdiri atas :

    a. Sekretariat;

    b. Bidang Sarana dan Prasarana;

    c. Bidang Tanaman Pangan dan Hortikultura;

    d. Bidang Peternakan dan Kesehatan Hewan;

    e. Bidang Penyuluhan;

    f. Bidang Produksi Perkebunan; dan

    g. Bidang Perbenihan dan Perlindungan Perkebunan.

    1. Sekretariat

    Sekretariat mempunyai tugas memberikan pelayanan teknis dan administratif

    kepada seluruh unit organisasi di lingkungan dinas pertanian, Sekretariat dalam

    melaksanakan tugas sebagaimana dimaksud diatas menyelenggarakan fungsi :

    a. koordinasi perumusan dan penyusunan rencana, program dan anggaran;

    b. Pelaksanaan pemantauan dan evaluasi kinerja;

  • LKjIP 2018 Dinas pertanian Prov. Sulawesi Barat 6

    c. Pengelolaan verifikasi keuangan, pelaksanaan perbendaharaan dan urusan

    akuntansi dan pelaporan keuangan;

    d. Pengelolaan ketatausahaan, pelaksanaan kerumahtanggaan, perlengkapan dan

    pengelolaan aset, hubungan masyarakat serta urusan perpustakaan, arsip dan

    dokumentasi;

    e. Pengelolaan administrasi kepegawaian dan pembinaan jabatan fungsional, serta

    evaluasi kinerja Aparatur Sipil Negara

    f. Pembinaan dan penataan organisasi dan tata laksana;

    g. Koordinasi dan penyusunan produk hukum di lingkungan dinas pertanian ; dan

    h. Pelaksanaan tugas lainnya yang diberikan oleh pimpinan.

    Sekretariat terdiri atas :

    a. Sub Bagian Program dan Pelaporan;

    b. Sub Bagian Keuangan dan Aset; dan

    c. Sub Bagian Umum dan Kepegawaian.

    Sub Bagian Program dan Pelaporan mempunyai tugas:

    a. Melaksanakan penyusunan rencana kegiatan kerja Sub Bagian program dan

    keuangan;

    b. Melaksanakan identifikasi, perumusan, penyusunan rencana program

    pembangunan jangka pendek, jangka menengah, dan jangka panjang;

    c. Melaksanakan penyusunan rencana strategis (renstra) dan rencana kerja (renja)

    dinas;

    d. Melaksanakan koordinasi penyusunan program perencanaan pemerintah daerah

    (RPJPD, RPJMD DAN RKPD);

    e. Melaksanakan pengumpulan dan rekapitulasi semua laporan kegiatan bulanan

    dinas;

    f. Melaksanakan penyusunan laporan akuntabilitas kinerja instansi pemerintah

    (LKjIP) dan pelaporan-pelaporan dinas lainnya;

    g. Melaksanakan koordinasi pengumpulan, pengolahan, analisa, dan penyajian data

    statistik program dan kegiatan masing-masing bidang;

    h. Melaksanakan kajian, analisa, evaluasi kinerja, dan pelaporan kemajuan program

    dan kegiatan masing-masing bidang;

    i. Melaksanakan penyusunan dan pengajuan rencana penggunaan anggaran;

    j. Melaksanakan koordinasi dan konsultasi terhadap unit kerja terkait;

  • LKjIP 2018 Dinas pertanian Prov. Sulawesi Barat 7

    k. Melaksanakan monitoring, evaluasi dan pelaporan; dan

    l. Melaksanakan tugas lain yang diberikan oleh pimpinan.

    Sub Bagian Keuangan dan Aset mempunyai tugas :

    a. Menyiapkan bahan penatausahaan dan pembinaan administrasi keuangan meliputi

    gaji pegawai, keuangan, perjalanan dinas serta hak-hak lainnya;

    b. Melaksanakan verifikasi pertanggungjawaban keuangan dinas;

    c. Melaksanakan urusan perbendaharaan, pengelolaan penerimaaan negara bukan

    pajak dan pelaporan keuangan;

    d. Menyiapkan bahan dan melaksanakan pengelolaan realisasi dan evaluasi

    perhitungan anggaran serta pembenahan administrasi bendahara;

    e. Melaksanakan klarifikasi dan menindaklanjuti laporan hasil pemeriksaan (lhp)

    dan/atau laporan hasil audit (lha);

    f. Melaksanakan koordinasi dan pengelolaan data bahan evaluasi dan pelaporan

    keuangan dinas;

    g. Melaksanakan penyusunan laporan pertanggungjawaban keuangan dinas;

    h. Melaksanakan monitoring, evaluasi dan laporan pertanggungjawaban keuangan

    dinas;

    i. Melaksanakan urusan kerumahtanggaan dinas dan rencana kebutuhan

    perlengkapan dinas;

    j. Melakukan pengelolaan dan penatausahaan aset;

    k. Melaksanakan penyusunan administrasi, pengadaan pendistribusian dan

    penghapusan aset barang inventaris dan perlengkapan dinas; dan

    l. Melaksanakan tugas lain yang diberikan oleh pimpinan.

    Sub Bagian Umum dan Kepegawaian mempunyai tugas :

    a. Melaksanakan penyusunan rencana kegiatan Sub Bagian Umum dan Kepegawaian;

    b. Melaksanakan pengelolaan urusan ketatusahaan dan administrasi kepegawaian

    meliputi kenaikan pangkat, kenaikan gaji berkala, cuti, kesejahteraan pegawai dan

    laporan berkala;

    c. Melaksanakan pengumpulan data dalam rangka pengembangan penerapan Sistem

    Informasi Kepegawaian (SIMPEG);

    d. Melaksanakan pengelolaan dan penyajian data kepegawaian melalui Sistem

    Informasi Kepegawaian (SIMPEG);

  • LKjIP 2018 Dinas pertanian Prov. Sulawesi Barat 8

    e. Melaksanakan analisis jabatan dan analisis beban kerja pegawai;

    f. Melaksanakan pengelolaan administrasi umum, surat-surat masuk dan keluar dan

    mengklasifikasikan surat menurut jenisnya;

    g. Melaksanakan penataan dan penyelenggaraan sistem kearsipan yang dinamis; dan

    h. Melaksanakan tugas lainnya yang diberikan oleh pimpinan.

    2. Bidang Sarana dan prasarana

    Bidang Sarana dan Prasarana Pertanian mempunyai tugas melakukan

    penyusunan, pelaksanaan kebijakan, dan pemberian bimbingan teknis, serta

    pemantauan dan evaluasi di bidang sarana dan prasarana pertanian.

    Bidang Sarana dan prasarana Pertanian dalam melakukan tugas

    menyelenggarakan fungsi :

    a. Penyusunan kebijakan di bidang sarana dan prasarana pertanian; penyediaan

    dukungan infrastruktur pertanian;

    b. Pengembangan potensi perluasan areal, pengelolaan lahan dan irigasi pertanian;

    c. Penyediaan dan pengawasan peredaran pupuk, pestisida, serta alat dan mesin

    pertanian;

    d. Pembinaan sosialisasi dan fasilitasi pembiayaan di bidang pertanian;

    e. Fasilitasi investasi di bidang pertanian;

    f. Pemantauan dan evaluasi di bidang sarana dan prasarana pertanian; dan

    g. Pelaksanaan tugas-tugas lainnya yang diberikan oleh pimpinan.

    Bidang Sarana dan prasarana Pertanian terdiri atas :

    a. Seksi Lahan dan Investasi;

    b. Seksi Pengelolaan Air Irigasi Pertanian; dan

    c. Seksi Pupuk, Pestisida, Alsin dan Pembiayaan.

    Seksi Lahan dan Investasi mempunyai tugas :

    a. Menyiapkan bahan penyusunan rencana dan anggaran Seksi lahan dan investasi;

    b. Menyiapkan bahan penyusunan kebijakan, di bidang pengembangan lahan dan

    investasi pertanian;

    c. Melakukan bimbingan, fasilitasi dan pelayanan investasi pertanian;

    d. Menyiapkan bahan penyediaan lahan, perluasan areal, optimasi dan jalan usaha

    tani/produksi;

  • LKjIP 2018 Dinas pertanian Prov. Sulawesi Barat 9

    e. Menyiapkan bahan peta pengembangan dan pengendalian lahan pertanian;

    f. Menyiapkan bahan pengembangan tata ruang dan tataguna lahan pertanian;

    g. Menyiapkan bahan laporan dan mendokumentasikan kegiatan Seksi Lahan dan

    Investasi; dan

    h. Melakukan tugas lainnya yang diberikan oleh pimpinan.

    Seksi Pengelolaan Air Irigasi Pertanian mempunyai tugas:

    a. Menyiapkan bahan rencana dan anggaran Seksi Pengelolaan Air irigasi

    pertanian;

    b. Menyiapkan bahan penyusunan kebijakan teknis di Seksi Pengelolan Air irigasi

    pertanian;

    c. Menyiapkan bahan bimbingan pemberdayaan kelembagaan pemakai air;

    d. Menyiapkan bahan penyediaan jaringan irigasi tersier;

    e. Melakukan pengembangan jaringan irigasi tersier dan sumber sumber air

    lainnya;

    f. Menyiapkan bahan laporan dan mendokumentasikan kegiatan Seksi pengelolaan

    air irigasi pertanian; dan

    g. Melakukan tugas lainnya yang diberikan oleh pimpinan.

    Seksi Pupuk, Pestisida, Alsin dan Pembiayaan sebagaimana dimaksud dalam Pasal

    337 huruf c, mempunyai tugas :

    a. Menyiapkan bahan rencana dan anggaran Seksi Pupuk, Pestisida, Alsin dan

    Pembiayaan;

    b. Menyiapkan bahan penyusunan kebijakan, dan pemberian bimbingan teknis

    pupuk, pestisida, Alsin dan Pembiayaan;

    c. Melakukan penghitungan dan melakukan penyediaan pupuk, pestisida, alat dan

    mesin pertanian;

    d. Melakukan penjaminan mutu pupuk, pestisida, alat dan mesin pertanian;

    e. Melakukan bimbingan pendampingan dan supervisi pembiayaan pertanian;

    f. Menyiapkan bahan rencana dan pendokumentasian kegiatan Seksi Pupuk,

    Pestisida, Alsin dan Pembiayaan; dan

    g. Melakukan tugas lainnya yang diberikan oleh pimpinan.

  • LKjIP 2018 Dinas pertanian Prov. Sulawesi Barat 10

    3. Bidang Tanaman Pangan dan Hortikultura

    Bidang Tanaman Pangan dan Hortikultura mempunyai tugas melakukan

    penyusunan, pelaksanaan kebijakan, dan pemberian bimbingan teknis, serta

    pemantauan dan evaluasi di bidang tanaman pangan dan Hortikultura.

    Bidang Tanaman Pangan dan Hortikultura dalam melakukan tugas,

    menyelenggarakan fungsi :

    a. Penyusunan kebijakan perbenihan, produksi, perlindungan, pengolahan dan

    pemasaran hasil di bidang tanaman pangan dan hortikultura;

    b. Perencanaan kebutuhan dan penyediaan benih/bibit di bidang tanaman pangan

    dan hortikultura;

    c. Koordinasi peredaran dan sertifikasi benih di bidang tanaman pangan dan

    hortikultura;

    d. Pemberian bimbingan penerapan peningkatan produksi di bidang tanaman

    pangan dan hortikultura;

    e. Koordinasi pengendalian dan penanggulangan hama penyakit, penanggulangan

    bencana alam, dan dampak perubahan iklim di bidang tanaman pangan dan

    hortikultura;

    f. Pemberian bimbingan dan penyediaan alat pascapanen, pengolahan dan

    pemasaran hasil di bidang tanaman pangan dan hortikultura;

    g. Koordinasi perizinan usaha/rekomendasi teknis di bidang tanaman pangan dan

    hortikultura;

    h. Pemantauan dan evaluasi di bidang tanaman pangan dan hortikultura; dan

    i. Pelaksanaan tugas lainnya yang diberikan oleh pimpinan.

    Bidang Tanaman Pangan dan Hortikultura terdiri atas :

    a. Seksi Perbenihan dan Perlindungan;

    b. Seksi Produksi; dan

    c. Seksi Pengolahan dan Pemasaran.

    Seksi Perbenihan dan Perlindungan mempunyai tugas:

    a. Menyiapkan bahan rencana dan anggaran Seksi Perbenihan dan perlindungan;

    b. Menyiapkan bahan penyusunan kebijakan perbenihan dan perlindungan di

    bidang tanaman pangan dan Hortikultura;

    c. Menyiapkan bahan penyusunan rencana kebutuhan benih dan

    pengembangan varietas unggul;

  • LKjIP 2018 Dinas pertanian Prov. Sulawesi Barat 11

    d. Menyiapkan bahan bimbingan produksi benih dan kelembagaan benih;

    e. Melakukan koordinasi pengendalian serangan organisme pengganggu tumbuhan

    (OPT), dampak perubahan iklim dan bencana alam;

    f. Melakukan koordinasi pengelolaan data OPT, dampak perubahan iklim dan

    bencana alam;

    g. Menyiapkan bahan bimbingan teknis perbenihan di bidang tanaman pangan dan

    Hortikultura;

    h. Menyiapkan bahan pelaporan dan pendokumentasian kegiatan Seksi perbenihan

    dan perlindungan tanaman pangan dan Hortikultura; dan

    i. Melakukan tugas lainnya yang diberikan oleh pimpinan.

    Seksi Produksi mempunyai tugas:

    a. Menyiapkan bahan rencana dan anggaran Seksi Produksi, Tanaman Pangan dan

    hortikultura;

    b. Menyiapkan bahan penyusunan kebijakan, peningkatan produksi di bidang

    tanaman pangan dan hortikultura;

    c. Menyiapkan bahan kebijakan produksi di bidang tanaman pangan dan

    hortikultura;

    d. Menyiapkan bahan rencana tanam dan produksi di bidang tanaman pangan dan

    hortikultura;

    e. Melakukan bimbingan peningkatan mutu dan produksi di bidang tanaman

    pangan dan hortikultura;

    f. Melakukan bimbingan penerapan teknologi budi daya di bidang tanaman pangan

    dan hortikultura;

    g. Menyiapkan bahan pelaporan dan pendokumentasian kegiatan Seksi Produksi

    Tanaman Pangan dan hortikultura; dan

    h. melakukan tugas lainnya yang diberikan oleh pimpinan.

    Seksi Pengolahan dan Pemasaran mempunyai tugas:

    a. Menyiapkan bahan rencana dan anggaran Seksi Pengolahan Dan Pemasaran;

    b. Menyiapkan bahan penyusunan kebijakan pengolahan hasil di bidang tanaman

    pangan dan hortikultura;

    c. Menyiapkan bahan bimbingan dan pengembangan unit pengolahan hasil di

    bidang tanaman pangan dan hortikultura;

    d. Menyiapkan bahan kebutuhan alat pengolahan hasil di bidang tanaman pangan

  • LKjIP 2018 Dinas pertanian Prov. Sulawesi Barat 12

    dan hortikultura;

    e. Menyiapkan bahan penerapan cara produksi pangan olahan yang baik (CPPOB)

    dan pemberian surat keterangan kelayakan pengolahan (SKKP/SKP) di bidang

    tanaman pangan dan hortikultura;

    f. Melakukan pelayanan dan pengembangan informasi pasar;

    g. Melakukan fasilitasi promosi produk di bidang tanaman pangan dan hortikultura;

    h. Menyiapkan bahan pemberian bimbingan teknis pengolahan dan pemasaran hasil

    di bidang tanaman pangan dan hortikultura;

    i. Melakukan pemantauan dan evaluasi pelaksanaan kegiatan pengolahan dan

    pemasaran hasil di bidang tanaman pangan dan hortikultura;

    j. Menyiapkan bahan pelaporan dan pendokumentasian kegiatan Seksi Pengolahan

    Dan Pemasaran Hasil Tanaman Pangan dan hortikultura; dan

    k. Melakukan tugas lainnya yang diberikan oleh pimpinan.

    4. Bidang Peternakan dan Kesehatan Hewan

    Bidang Peternakan dan Kesehatan Hewan sebagaimana dimaksud dalam Pasal 332

    huruf d, mempunyai tugas melakukan penyusunan, pelaksanaan kebijakan, dan

    pemberian bimbingan teknis, serta pemantauan dan evaluasi di bidang peternakan

    dan kesehatan hewan.

    Bidang Peternakan dan Kesehatan Hewan dalam melakukan tugas sebagaimana

    dimaksud pada ayat (1) menyelenggarakan fungsi :

    a. Penyusunan kebijakan benih/bibit, pakan, produksi, peternakan dan kesehatan

    hewan, perlindungan serta pengolahan dan pemasaran hasil di bidang

    perternakan;

    b. Pengelolaan sumber daya genetik hewan;

    c. Perencanaan kebutuhan dan penyediaan indukan, pejantan, benih/bibit ternak,

    pakan ternak, dan benih/bibit hijauan pakan ternak;

    d. Pemberian bimbingan penerapan peningkatan produksi ternak;

    e. Pengendalian penyakit hewan dan kesehatan masyarakat veteriner;

    f. Pengawasan peredaran dan pengunaan serta sertifikasi benih/bibit ternak, pakan,

    hijauan pakan ternak, dan obat hewan;

    g. Pengawasan pemasukan dan pengeluaran hewan, dan produk hewan;

    h. Pelaksanaan sertifikasi persyaratan teknis kesehatan masyarakat veteriner dan

    kesejahteraan hewan;

  • LKjIP 2018 Dinas pertanian Prov. Sulawesi Barat 13

    i. Pemberian izin/rekomendasi di bidang peternakan, kesehatan hewan dan

    kesehatan masyarakat veteriner;

    j. Pemberian bimbingan pasca panen, pengolahan dan pemasaran hasil di bidang

    peternakan;

    k. Pemantauan dan evaluasi di bidang peternakan dan kesehatan hewan; dan

    l. Pelaksanaan tugas lainnya yang diberikan oleh pimpinan.

    Bidang Peternakan dan Kesehatan Hewan terdiri atas :

    a. Seksi Perbibitan, Produksi dan Pakan;

    b. Seksi Kesehatan Hewan; dan

    c. Seksi Kesmavet, Pengolahan dan Pemasaran.

    Seksi Perbibitan, Produksi dan Pakan mempunyai tugas:

    a. Menyiapkan bahan rencana dan anggaran seksi Perbibitan, produksi dan Pakan;

    b. Menyiapkan bahan penyusunan kebijakan benih/bibit, pakan, dan produksi di

    bidang peternakan;

    c. Menyiapkan bahan penyediaan dan peredaran pakan, benih/bibit ternak, dan

    hijauan pakan ternak;

    d. Menyiapkan bahan pengendalian penyediaan dan peredaran hijauan pakan ternak

    (HPT);

    e. Menyiapkan bahan bahan pengawasan produksi, mutu, pakan, benih/bibit HPT;

    f. Menyiapkan bahan pengujian binih/bibit HPT;

    g. Menyiapkan bahan pengelolaan sumber daya genetik hewan melalui jaminan

    kemurnian dan kelestarian;

    h. Melakukan pemberian bimbingan peningkatan produksi ternak;

    i. Menyiapkan bahan pemberdayaan kelompok peternak;

    j. Melakukan penyusunan pelaporan dan pendokumentasian kegiatan

    SeksiBenih/Bibit, Pakan, dan Produksi di Bidang Peternakan; dan

    k. Melakukan tugas lainnya yang diberikan oleh pimpinan.

    Seksi Kesehatan Hewan mempunyai tugas:

    a. Menyiapkan bahan rencana dan anggaran Seksi Kesehatan Hewan;

    b. Menyiapkan bahan penyusunan kebijakan di bidang kesehatan hewan;

    c. Melakukan penyiapan bahan pengawasan dan mutu obat hewan tingkat

    distributor;

  • LKjIP 2018 Dinas pertanian Prov. Sulawesi Barat 14

    d. Menyiapkan bahan pengamatan, pencegahan dan pemberantasan penyakit hewan;

    e. Menyiapkan bahan penetapan persyaratan teknis kesehatan hewan dan

    penerbitan keterangan kesehatan hewan;

    f. Melakukan fasilitasi unit pelayanan kesehatan hewan;

    g. Menyiapkan bahan penanggulangan, penutupan dan pembukaan daerah wabah

    penyakit hewan menular;

    h. Menyiapkan bahan pengawasan peredaran dan penerapan mutu obat hewan;

    i. Menyiapkan bahan penerbitan izin/ rekomendasi usaha distributor obat hewan;

    j. Menyiapkan bahan pelaporan dan pendokumentasian kegiatan SeksiKesehatan

    Hewan; dan

    k. Melakukan tugas lainnya yang diberikan oleh pimpinan.

    Seksi Kesehatan Masyarakat Veteriner (kesmavet), Pengolahan Dan Pemasaran

    mempunyai tugas:

    a. Menyiapkan bahan rencana dan anggaran SeksiKesehatan Masyarakat Veteriner,

    Pengolahan Dan Pemasaran Hasil Peternakan;

    b. Menyiapkan bahan penyusunan kebijakan kesehatan masyarakat veteriner,

    pengolahan dan pemasaran hasil di bidang peternakan;

    c. Menyiapkan bahan penilaian penerapan penanganan limbah dampak, hygiene dan

    sanitasi usaha produk hewan;

    d. Melakukan pemberian fasilitas sertifikasi unit usaha produk hewan skala kecil;

    e. Menyiapkan bahan rekomendasi teknis hasil penilaian dokumen aplikasi

    pengeluaran dan/atau pemasukan produk hewan;

    f. Melakukan analisis resiko pengeluaran dan pemasukan produk hewan;

    g. Menyiapkan bahan sertifikasi veteriner pengeluaran produk hewan;

    h. Menyiapkan bahan pencegahan penularan zoonosis;

    i. Menyiapkan bahan bimbingan rumah potong dan pemotongan hewan qurban;

    j. Menyiapkan bahan bimbingan dan pengembangan unit pengolahan hasil di

    bidang peternakan dan kesehatan hewan;

    k. Menyiapkan bahan penyusunan kebutuhan alat pengolahan hasil di bidang

    peternakan dan kesehatan hewan;

    l. Menyiapkan bahan penerapan cara produksi pangan olahan yang baik (CPPOB)

    dan pemberian surat keterangan kelayakan pengolahan (SKKP/SKP) di bidang

    peternakan dan kesehatan hewan;

    m. Melakukan pelayanan dan pengembangan informasi pasar di bidang peternakan

  • LKjIP 2018 Dinas pertanian Prov. Sulawesi Barat 15

    dan kesehatan hewan;

    n. Melakukan fasilitasi promosi produk di bidang peternakan dan kesehatan hewan;

    o. Menyiapkan bahan pemberian bimbingan teknis kesehatan hewan, pengolahan

    dan pemasaran hasil di bidang peternakan;

    p. Melakukan pemantauan dan evaluasi pelaksanaan kegiatan kesehatan hewan,

    pengolahan dan pemasaran hasil di bidang peternakan;

    q. menyiapkan bahan pelaporan dan pendokumentasian kegiatan Seksi Kesehatan

    Masyarakat Veteriner, Pengolahan Dan Pemasaran Hasil Peternakan; dan

    r. Melakukan tugas lainnya yang diberikan oleh pimpinan.

    5. Bidang Penyuluhan

    Bidang Penyuluhan mempunyai tugas melakukan penyusunan kebijakan, program dan

    penyelenggaraan penyuluhan pertanian.

    Bidang Penyuluhan dalam melakukan menyelenggarakan fungsi :

    a. Penyusunan kebijakan dan program di bidang penyuluhan pertanian;

    b. Bimbingan kelembagaan dan ketenagaan di bidang pertanian;

    c. Pemberian fasilitasi penumbuhan dan pengembangan kelembagaan dan forum

    masyarakat bagi pelaku utama dan pelaku usaha;

    d. Peningkatan kapasitas penyuluh Pegawai Negeri Sipil, swadaya dan swasta;

    e. Pengembangan metode penyuluhan dan pengelolaan informasi penyuluhan;

    f. Pemantauan dan evaluasi di bidang penyuluhan pertanian; dan

    g. Pelaksanaan tugas lainnya yang diberikan oleh pimpinan.

    Bidang Penyuluhan terdiri atas :

    a. Seksi Kelembagaan;

    b. Seksi Ketenagaan; dan

    c. Seksi Metode dan Informasi.

    Seksi Kelembagaan sebagaimana mempunyai tugas:

    a. Menyiapkan bahan rencana dan anggaran Seksi Kelembagaan;

    b. Menyiapkan bahan kebijakan di bidang kelembagaan penyuluhan pertanian;

    c. Menyiapkan bahan penguatan dan pengembangan serta peningkatan kapasitas di

    bidang kelembagaan penyuluhan pertanian;

    d. Menyiapkan bahan penguatan dan pengembangan serta peningkatan kapasitas

    kelembagaan petani;

    e. Menyiapkan bahan dan fasilitasi akreditasi di bidang kelembagaan penyuluhan

  • LKjIP 2018 Dinas pertanian Prov. Sulawesi Barat 16

    pertanian;

    f. Menyiapkan bahan dan fasilitasi sertifikasi dan akreditasi kelembagaan petani;

    g. Menyiapkan bahan penilaian dan pemberian penghargaan kepada kelembagaan

    penyuluh pertanian;

    h. Menyiapkan bahan pelaporan dan pendokumentasian kegiatan Seksi

    Kelembagaan; dan

    i. Melakukan tugas lainnya yang diberikan oleh pimpinan.

    Seksi Ketenagaan mempunyai tugas:

    a. Menyiapkan bahan kerja dan program penyuluhan;

    b. Menyiapkan bahan rencana dan anggaran Seksiketenagaan;

    c. Menyiapkan bahan penyusunan dan mengelola database di bidang ketenagaan

    penyuluhan pertanian;

    d. Menyiapkan bahan pengembangan kompetensi kerja penyuluh pertanian;

    e. Menyiapkan bahan dan fasilitasi penilaian dan pemberian penghargaan kepada

    penyuluh pertanian;

    f. Melakukan pemantauan dan evaluasi pelaksanaan tugas dan kegiatan

    penyuluhanpertanian;

    g. Menyiapkan bahan pelaporan dan pendokumentasian kegiatan Seksiketenagaan;

    dan

    h. Melakukan tugas lainnya yang diberikan oleh pimpinan.

    Seksi Metode dan Informasi mempunyai tugas:

    a. Menyiapkan bahan rencana dan anggaran Seksi metode, dan informasi

    Penyuluhan Pertanian;

    b. menyiapkan bahan penyusunan program penyuluhan pertanian;

    c. Menyiapkan bahan materi dan pengembangan metodologi di bidang penyuluhan

    pertanian;

    d. Menyiapkan bahan materi dan pengembangan metodologi di bidang penyuluhan

    pertanian;

    e. Menyiapkan bahan informasi dan media di bidang penyuluhan pertanian;

    f. Menyiapkan bahan pengembangan dan pengelolaan sistem manajemen informasi

    di bidang penyuluhan pertanian;

    g. Menyiapkan bahan penyusunan pelaporan dan pendokumentasian kegiatan

    SeksiMetode, dan Informasi Penyuluhan Pertanian; dan

    h. Melakukan tugas lainnya yang diberikan oleh pimpinan.

  • LKjIP 2018 Dinas pertanian Prov. Sulawesi Barat 17

    6. Bidang Produksi Perkebunan

    Bidang Produksi mempunyai tugas melakukan penyusunan, pelaksanaan kebijakan,

    dan pemberian bimbingan teknis, serta pemantauan dan evaluasi di bidang produksi

    perkebunan.

    Bidang Produksi Perkebunan dalam melakukan tugas menyelenggarakan fungsi :

    a. Pengkajian bahan kebijakan teknis tanaman perkebunan, pasca panen, Pembinaan

    usaha, pengolahan dan pemasaran hasil perkebunan;

    b. Penyusunan bahan fasilitasi tanaman perkebunan, pasca panen, pembinaan usaha,

    pengolahan dan pemasaran hasil perkebunan;

    c. Memberikan bimbingan teknis, evaluasi dan pemantauan pada tanaman

    perkebunan, pasca penen, pembinaan usaha, pengolahan dan pemasaran hasil

    perkebunan; dan

    d. Pelaksanaan tugas lainnya yang diberikan oleh pimpinan.

    Bidang Produksi Perkebunan terdiri atas :

    a. Seksi Tanaman Perkebunan;

    b. Seksi Penanganan Pasca Panen dan Pembinaan Usaha; dan

    c. Seksi Pengolahan dan Pemasaran Hasil.

    Seksi Tanaman Perkebunan mempunyai tugas:

    a. Menyiapkan bahan penyusunan rencana dan anggaran Seksi Tanaman

    Perkebunan menyiapkan bahan penyusunan kebijakan tanaman perkebunan;

    b. Menyiapkan bahan penyusunan pengembangan kawasan tanaman perkebunan;

    c. Melakukan pendataan luas areal, produksi dan produktifitas tanaman perkebunan;

    d. Melakukan pembinaan kelembagaan kelompok tani;

    e. Melakukan bimbingan penerapan teknologi budi daya tanaman perkebunan;

    f. Menyiapkan bahan pelaporan dan pendokumentasian kegiatan Seksi tanaman

    perkebunan; dan

    g. Melakukan tugas lainnya yang diberikan oleh pimpinan.

    Seksi Penanganan Pasca Panen dan Pembinaan Usaha mempunyai tugas:

    a. Menyiapkan bahan penyusunan rencana dan anggaran Seksi Penanganan Pasca

    Panen dan Pembinaan Usaha;

  • LKjIP 2018 Dinas pertanian Prov. Sulawesi Barat 18

    b. Melakukan bimbingan Penanganan Pasca Panen dan Pembinaan Usaha

    Perkebunan;

    c. Melakukan kajian pemberian izin/rekomendasi teknis dan penilaian usaha

    perkebunan;

    d. Menyiapkan bahan penyusunan penanganan Pasca Panen dan Pembinaan Usaha;

    e. Menyiapkan bahan penyusunan pelaporan dan pendokumentasian kegiatan

    Penanganan Pasca Panen dan Pembinaan Usaha; dan

    f. Melaksanakan tugas-tugas lainnya yang diberikan oleh pimpinan.

    Seksi Pengolahan dan Pemasaran Hasil mempunyai tugas:

    a. Menyiapkan bahan penyusunan rencana dan anggaran Seksi Pengolahan dan

    Pemasaran Hasil

    b. Menyiapkan bahan penyusunan kebijakan Pengolahan dan Pemasaran Hasil;

    c. Menyiapkan bahan penyusunan Pengolahan dan Pemasaran Hasil;

    d. Melakukan bimbingan dan pengembangan Unit Pengolahan dan Pemasaran Hasil;

    e. Menyiapkan bahan penyiapan kebutuhan alat pengolahan hasil;

    f. menyiapkan bahan penyiapan bahan penerapan cara produksi Pangan olahan yang

    baik dan pemberian surat keterangan kelayakan pengolahan;

    g. Melakukan bimbingan teknis Sistem Jaminan Mutu dan Standarisasi;

    h. Melakukan pelayanan dan pengembangan informasi pasar;

    i. Melakukan fasilitasi promosi produk hasil perkebunan;

    j. Menyiapkan bahan penyusunan pelaporan dan pendokumentasian kegiatan Seksi

    Pengolahan dan Pemasaran Hasil; dan

    k. Melaksanakan tugas lainnya yang diberikan oleh pimpinan.

    7. Bidang Perbenihan dan Perlindungan Perkebunan

    Bidang Perbenihan dan Perlindungan Perkebunan mempunyai tugas melakukan

    penyusunan, pelaksanaan kebijakan, dan pemberian bimbingan teknis, serta

    pemantauan dan evaluasi di bidang perbenihan dan perlindungan perkebunan.

    Bidang Perbenihan dan Perlindungan Perkebunan dalam melaksanakan tugas

    menyelenggarakan fungsi:

    a. Pengkajian bahan kebijakan teknis Perbenihan, Pengendalian Organisme

    pengganggu tumbuhan (OPT), Gangguan usaha, dampak perubahan iklim dan

    pencegahan kebakaran.

  • LKjIP 2018 Dinas pertanian Prov. Sulawesi Barat 19

    b. Penyusunan bahan fasilitasi Perbenihan, Pengendalian Organisme pengganggu

    tumbuhan (OPT), Gangguan usaha, dampak perubahan iklim dan pencegahan

    kebakaran.

    c. Pemberian bimbingan teknis, evaluasi dan pemantauan pada Perbenihan,

    Pengendalian Organisme pengganggu tumbuhan (OPT), Gangguan usaha,

    dampak perubahan iklim dan pencegahan kebakaran; dan

    d. Pelaksanaan tugas lainnya yang diberikan oleh pimpinan.

    Bidang Perbenihan dan Perlindungan Perkebunan terdiri atas :

    a. Seksi Perbenihan;

    b. Seksi Pengendalian Organisme Penganggu Tumbuhan (OPT); dan

    c. Seksi Gangguan Usaha, Dampak Perubahan Iklim dan Pencegahan Kebakaran.

    Seksi Perbenihan mempunyai tugas:

    a. Menyiapkan bahan penyusunan rencana kerja dan anggaran Perbenihan;

    b. Menyiapkan bahan penyusunan kebijakan perbenihan;

    c. Menyiapkan bahan penyusunan rencana kebutuhan benih dan pengembangan

    varietas unggul;

    d. Melakukan bimbingan teknis ke kelompok penangkar perbenihan tanaman

    perkebunan;

    e. Melakukan pendataan kelompok penangkar benih tanaman perkebunan;

    f. Menyiapkanbahan rekomendasi pemasukan dan pengeluaran benih yang beredar;

    g. Memberikan izin kelompok penangkar bibit/benih; dan

    h. Melakukan tugas lainnya yang diberikan oleh pimpinan.

    Seksi Pengendalian Organisme Penganggu Tumbuhan (OPT) mempunyai tugas:

    a. Menyiapkan bahan penyusunan rencana dan anggaran Seksi Pengendalian

    Organisme Pengganggu Tumbuhan;

    b. Menyiapkan bahan penyusunan kebijakan Seksi Pengendalian Organisme

    Pengganggu Tumbuhan;

    c. Melakukan penyiapan bahan pengendalian organisme pengganggu tumbuhan

    (OPT);

    d. Melakukan penyiapan bahan pemberian bimbingan teknis pengendalian OPT;

    e. Menyiapkan bahanpengamatan (OPT);

  • LKjIP 2018 Dinas pertanian Prov. Sulawesi Barat 20

    f. Menyiapkan bahanpengendalian dan pemantauan OPT, bimbingan operasional

    pengamatan dan peramalan OPT;

    g. Melakukan pengelolaan data OPT;

    h. Menyiapkan bahan bimbingan kelembagaan OPT;

    i. Menyiapkan bahan sekolah lapang pengendalian hama terpadu; dan

    j. Melakukan tugas lainnya yang diberikan oleh pimpinan.

    Seksi Gangguan Usaha, Dampak Perubahan Iklim dan Pencegahan Kebakaran,

    mempunyai tugas:

    a. Menyiapkan bahan rencana dan anggaran Seksi gangguan usaha, dampak

    perubahan iklim dan pencegahan kebakaran;

    b. Menyiapkan bahan kebijakan Seksi gangguan usaha, dampak perubahan iklim dan

    pencegahan kebakaran;

    c. Menyiapkan bahan penanganan gangguan usaha;

    d. Menyiapkan bahan penanggulangan gangguan usaha;

    e. Menyiapkan bahan bimbingan teknis gangguan usaha;

    f. Memfasilitasi dalam menangani gangguan usaha;

    g. Menyiapkan bahan penanganan dampak perubahan iklim;

    h. Menyiapkan bahan penanggulangan bencana alam;

    i. Menyiapkan bahan pemberian bimbingan teknis pencegahan kebakaran;

    j. Menyiapkan bahan pelaporan dan pendokumentasian kegiatan Seksi gangguan

    usaha, dampak perubahan iklim; dan

    k. melakukan tugas lainnya yang diberikan oleh pimpinan;

    1. UNIT PELAKSANA TEKNIS DAERAH (UPTD)

    a. Balai Pengawasan dan Sertifikasi Benih Tanaman Pangan dan Hortikultura

    b. Balai Proteksi Tanaman Pangan dan Hortikultura

    c. Balai Perbibitan dan Hijauan Makanan Ternak

    d. Balai Benih Tanaman Pangan

    e. Balai Benih Induk Hortikultura

    f. Balai Mekanisasi dan Pengembangan Agribisnis Pertanian

  • LKjIP 2018 Dinas pertanian Prov. Sulawesi Barat 21

    g. Balai Pengembangan Sumber Daya Manusia Pertanian

    h. Balai Inseminasi Buatan

    i. Balai Pengawasan, Serttifikasi, dan Pengujian Mutu Benih Perkebunan

    j. Balai Proteksi dan Perlindungan Perkebunan

    k. Laboratorium Diagnostik Keswan dan Kesmavet

    SUMBER DAYA APARATUR

    Kemajuan suatu organisasi dalam menjalankan tugas dan fungsinya sangat

    ditentukan oleh sumberdaya manusia. Kualitas sumberdaya manusia sebagai

    penggerak roda organisasi merupakan faktor internal yang berpengaruh langsung

    terhadap lingkungan strategis organisasi.

    Dalam lingkup Dinas pertanian Provinsi Sulawesi Barat, sumberdaya masih

    minim dari segi kuantitas, tapi keberadaan sumberdaya manusia didukung oleh

    beberapa staf yang cukup potensial baik dari segi ilmu maupun dari pengalaman

    organisasi.

    Pada tahun 2018, jumlah pegawai keseluruhan pada Dinas pertanian Provinsi

    Sulawesi Barat yakni Pegawai Negeri Sipil 165 orang dengan rincian sebagai

    berikut :

    Tabel 1. JUMLAH PNS BERDASARKAN ESELON

    NO KETERANGAN JUMLAH

    1. ESELON II -

    2. ESELON III 13

    3. ESELON IV 41

    4. NON ESELON 195

    TOTAL 249

    Sumber : Bagian Umum dan Kepegawaian Sekretariat Distan Prov. Sulbar 2018

  • LKjIP 2018 Dinas pertanian Prov. Sulawesi Barat 22

    Dari 249 (Dua Ratus Empat Puluh Sembilan) orang tersebut di atas,

    sebanyak 44 (Empat Puluh Empat) orang adalah pejabat struktural, 1 (satu) orang

    Sekretaris Dinas, 6 (Enam) orang Kepala Bidang, 6 (Enam) orang Kepala UPTD,

    41 (Empat Puluh Satu) orang Kepala Seksi/Kasubag, 195 (Seratus Sembilan Lima)

    orang Staf Non Esselon. Untuk Tahun 2018, Sekretaris Dinas menjabat sebagai

    pelaksan tugas Kepala Dinas Pertanian Provinsi Sulawesi Barat.

    Tabel 2. JUMLAH PNS BERDASARKAN GOLONGAN

    NO KETERANGAN JUMLAH

    1. GOLONGAN IV 22

    2. GOLONGAN III 156

    3. GOLONGAN II 72

    4. GOLONGAN I 3

    TOTAL 249

    Sumber : Bagian Umum dan Kepegawaian Sekretariat Distan Prov. Sulbar 2018

    Tabel 3. JUMLAH PNS BERDASARKAN TINGKAT PENDIDIKAN

    NO KETERANGAN JUMLAH

    1. STRATA 3 -

    2. STRATA 2 34

    3. STRATA 1 140

    4. DIPLOMA 3 7

    5. SLTA 93

    TOTAL 274

    Sumber : Bagian Umum dan Kepegawaian Sekretariat Distan Prov. Sulbar 2018

    Upaya pengembangan staf di lingkungan Dinas pertanian Propinsi Sulawesi Barat

    senantiasa dilakukan untuk memenuhi tuntutan pekerjaan yang semakin hari

    semakin berat dan penuh tantangan. Untuk itu, pengembangan pegawai/staf

    termasuk salah satu prioritas untuk pencapaian visi, misi, tujuan dan sasaran yang

    telah ditetapkan.

  • LKjIP 2018 Dinas pertanian Prov. Sulawesi Barat 23

    Pembinaan staf selama ini dilakukan antara lain dengan cara mengikut sertakan

    para staf mengikuti pendidikan formal, pendidikan latihan, kegiatan seminar,

    lokakarya dan in house training bagi para staf. Dalam periode tahun 2018 beberapa

    kegiatan pembinaan dilakukan terutama dengan mengikut sertakan staf dalam

    diklat tertentu yang sesuai dengan bidang tugas/pekerjaannya.

  • LKjIP 2018 Dinas pertanian Prov. Sulawesi Barat 29

    BAB II

    PERENCANAAN DAN PERJANJIAN KINERJA

    PERENCANAAN STRATEGIS

    Perencanaan Strategis (Strategic Planning) adalah sebuah alat manajemen yang

    digunakan untuk mengelola kondisi saat ini untuk melakukan proyeksi kondisi pada

    masa depan, sehingga rencana strategis adalah sebuah petunjuk yang dapat digunakan

    organisasi dari kondisi saat ini untuk mereka bekerja menuju 5 sampai 10 tahun ke depan.

    Karakteristik dari perencanaan strategis adalah proses memutuskan program-program yang

    akan dilaksanakan oleh organisasi dan perkiraan jumlah sumber daya yang akan dialokasikan

    ke setiap program selama beberapa tahun kedepan.

    Definisi Perencanaan Strategis

    1. Menurut Kerzner Perencanaan Strategis (Strategic Planning ) adalah sebuah alat

    manajemen yang digunakan untuk mengelola kondisi saat ini untuk melakukan

    proyeksi kondisi pada masa depan, sehingga rencana strategis adalah sebuah

    petunjuk yang dapat digunakan organisasi dari kondisi saat ini untuk mereka bekerja

    menuju 5 sampai 10 tahun ke depan.

    2. Menurut Robert N. Anthony perencanaan strategis adalah proses memutuskan

    program-program yang akan dilaksanakan oleh organisasi dan perkiraan jumlaj

    sumber daya yang akan dialokasikan ke setiap program selama beberapa tahun depan.

    Dapat disimpulkan bahwa rencana strategis adalah rencana spesifik mengenai

    bagaimana untuk mencapai ke arah masa depan yang akan diambil oleh entias. Sedangkan

    Perencanaan strategis adalah proses memutuskan program-program yang akan dilaksanakan

    oleh organisasi dan perkiraan jumlah sumber daya yang akan dialokasikan ke setiap program

    jangka panjang selama beberapa tahun kedepan. Hasil dari proses perencanaan strategi

    berupa dokumen yang dinamakan strategic plan yang berisi informasi tentang program-

    program beberapa tahun yang akan datang.

    Untuk mencapai sebuah strategy yang telah ditetapkan oleh organisasi dalam rangka

    mempunyai keunggulan kompetitif, maka para pimpinan, haruslah bekerja dalam sebuah

    sistem yang ada pada proses perencanaan strategis / strategic planning. Kemampuan

    manufaktur, harus dipergunakan secara tepat, sehingga dapat menjadi sebuah senjata yang

  • LKjIP 2018 Dinas pertanian Prov. Sulawesi Barat 30

    unggul dalam sebuah perencanaan stategis . Perencanaan strategis secara eksplisit

    berhubungan dengan manajemen perubahan, hal ini telah menjadi hasil penelitian beberapa

    ahli (e.g., Ansoff, 1965; Anthony,1965; Lorange, 1980; Steiner, 1979). Lorange (1980),

    menuliskan, bahwa strategic planning adalah kegiatan yang mencakup serangkaian proses

    dari inovasi dan merubah perusahaan, sehingga apabila strategic planning tidak mendukung

    inovasi dan perubahan, maka itu adalah kegagalan.

    VISI DAN MISI DINAS PERTANIAN

    Visi Dinas Pertanian

    Visi merupakan pandangan jauh ke depan, kemana dan bagaimana kondisi

    pemerintahan harus dibawah dan berkarya agar konsisten, dapat eksis, partisipatif,

    motivatif serta produktif. Visi tidak lain adalah suatu gambaran yang memandang

    keadaan masa depan berisikan cita dan citra yang ingin diwujudkan oleh instansi

    pemerintah. Dengan mengacu pada batasan tersebut, Visi Dinas Pertanian Provinsi

    Sulawesi Barat adalah:

    “Terciptanya Pertanian yang Tangguh dan Berdaya Saing untuk Mewujudkan

    Petani yang Maju, Mandiri dan Sejahtera”

    Penjelasan Arti Visi

    1. Pertanian diartikan sebagai usaha atau kegiatan pengelolaan dan pemanfaatan

    sumberdaya alam yang meliputi tanah/lahan, air/irigasi, tumbuhan/tanaman, dan

    hewan/ternak sesuai dengan kewenangan yang telah ditetapkan dengan Peraturan

    dan Perundang-Undangan.

    2. Tangguh diartikan kuat dan andal dalam menghadapi kemajuan teknologi dan

    kemajuan zaman

    3. Berdaya Saing diartikan sebagai pertanian yang akan dikelola memiliki

    kemampuan daya saing

    4. Petani diartikan sebagai sasaran yang akan diwujudkan kesejahteraannya

    5. Maju diartikan sebagai kondisi yang yang optimal terhadap usaha pertanian

    sehingga memberikan manfaat yang sebesar-besarnya bagi pelaku usaha pertanian

    dan masyarakat khususnya Sulawesi Barat.

    6. Mandiri diartikan kondisi dinas pertanian yang mampu memenuhi kebutuhannya

    sendiri dengan menagndalkan emampuan dan kekuatannya sendiri

  • LKjIP 2018 Dinas pertanian Prov. Sulawesi Barat 31

    7. Sejahtera diartikan sebagai suatu kondisi yang menggambarkan terpenuhinya

    kebutuhan dasar petani (sandang, pangan, papan, pendidikan, kesehatan).

    Misi Dinas Pertanian

    1. Mengembangkan Komoditas Unggulan Pertanian Nasional dan Daerah Berbasis

    Kawasan.

    2. Meningkatkan Daya Saing Hasil Produksi Pertanian.

    3. Meningkatkan Kapasitas Petani dan Penyuluh Pertanian dalam Pembangunan

    Pertanian

    2.1. TUJUAN DAN SASARAN

    Tujuan Dinas pertanian Provinsi Sulawesi Barat adalah:

    Tujuan adalah pernyataan-pernyataan tentang hal-hal yang perlu dilakukan untuk

    mencapai visi, melaksanakan misi, memecahkan permasalahan dan menangani isu

    strategis daerah yang dihadapi. Rumusan tujuan merefleksikan konteks

    pembangunan yang dihadapi OPD dan memiliki keterkaitan dengan visi OPD yang

    ingin dicapai.

    Tujuan dinas Pertanian anatara lain :

    1. Meningkatkan Produksi dan Produktifitas Hasil Pertanian

    2. Meningkatkan nilai tambah dan pemasaran hasil pertanian

    3. Meningkatkan Pemberdayaan Petani dan Penyuluh Pertanian Pembangunan

    Pertanian

    Sasaran Dinas pertanian Provinsi Sulawesi Barat adalah:

    Sasaran adalah hasil yang diharapkan dari suatu tujuan yang diformulasikan

    secara terukur, spesifik, mudah dicapai, rasional, untuk dapat dilaksanakan dalam

    jangka waktu 5 (lima) tahun kedepan. Perumusan sasaran perlu memperhatikan

    indikator kinerja sesuai tugas pokok dan fungsi OPD atau kelompok sasaran yang

    dilayani, serta profil pelayanan yang terkait dengan indikator kinerja.

    Berdasarkan tujuan yang telah ditetapkan, sasaran Dinas pertanian Provinsi

    Sulawesi Barat adalah:

    1. Meningkatnya produksi dan produktivitas Hasil Pertanian

    2. Meningkatnya standarisasi mutu hasil produksi pertanian

  • LKjIP 2018 Dinas pertanian Prov. Sulawesi Barat 32

    3. Meningkatnya Kemintraaan petanin dengan pelaku Agribisnis dan

    Agroindustri

    4. Meningkatnya kelembagaan petani yang maju dan mandiri

    5. Meningkatnya kinerja penyuluh pertanian

    2.2. STRATEGI DAN KEBIJAKAN

    Strategi dan kebijakan adalah strategi dan kebijakan untuk mencapai tujuan dan

    sasaran jangka menengah yang selaras dengan strategi dan kebijakan daerah serta rencana

    program prioritas dalam RPJMD. Strategi dan kebijakan jangka menengah menunjukkan

    bagaimana cara Dinas Pertanian mencapai tujuan, sasaran jangka menengah, dan target

    kinerja hasil (outcome) program prioritas RPJMD yang menjadi tugas dan fungsi Dinas

    Pertanian. Strategi dan kebijakan dalam Renstra ini selanjutnya menjadi dasar perumusan

    kegiatan pada setiap program prioritas yang akan dilaksanakan.

    Strategi dan arah kebijakan merupakan rumusan perencanaan komperhensif tentang

    bagaimana OPD mencapai tujuan dan sasaran dengan efektif dan efisien. Dengan pendekatan

    yang komprehensif, strategi juga dapat digunakan sebagai sarana untuk melakukan

    tranformasi, reformasi, dan perbaikan kinerja birokrasi. Perencanaan strategik tidak saja

    mengagendakan aktivitas pembangunan, tetapi juga segala program yang mendukung dan

    menciptakan layanan masyarakat tersebut dapat dilakukan dengan baik, termasuk di

    dalamnya upaya memperbaiki kinerja dan kapasitas birokrasi, sistem manajemen, dan

    pemanfaatan teknologi informasi.

    Rumusan strategi merupakan pernyataan-pernyataan yang menjelaskan bagaimana

    tujuan dan sasaran akan dicapai serta selanjutnya dijabarkan dalam serangkaian kebijakan.

    Rumusan strategi juga menunjukkan keinginan yang kuat bagaimana OPD menciptakan

    nilai tambah (value added) bagi stakeholder layanan. Di sini penting untuk mendapatkan

    parameter utama yang menunjukkan bagaimana strategi tersebut menciptakan nilai (strategic

    objective). Melalui parameter tersebut, dapat dikenali indikasi keberhasilan atau kegagalan

    suatu strategi sekaligus untuk menciptakan budaya “berpikir strategik” dalam menjamin

    bahwa transformasi menuju pengelolaan pemerintah daerah yang lebih baik, transparan,

    akuntabel dan berkomitmen terhadap kinerja, strategi harus dikendalikan dan dievaluasi

    (learning process).

  • LKjIP 2018 Dinas pertanian Prov. Sulawesi Barat 33

    Tabel 4. Tujuan, Sasaran, Strategis dan Kebijakan Dinas Pertanian Tahun 2018

    M I S I

    MISI PEMERINTAH PROVINSI SULAWESI BARAT

    (terkait Dinas Pertanian)

    MISI 4 : Meningkatkan Pertumbuhn Ekonomi Yang Inovatif dan Berdaya Saing Tinggi

    MISI DINAS PERTANIAN PROV. SULAWESI BARAT

    MISI I : Mengembangkan Komoditas Unggulan Pertanian Nasional dan Daerah

    Berbasis Kawasan

    Tujuan Sasaran Strategi Kebijakan

    Meningkatkan

    Produksi,

    Produktifitas Hasil

    Pertanian Pada

    Kawasan Pertanian

    Meningkatnya

    Produksi dan

    Produktifitas

    Hasil Pertanian

    Peningkatan

    Prasarana dan

    Sarana Produksi

    serta Optimalisasi

    Pengelolaan Lahan

    Pertanian

    1. Revitalisasi Prasarana dan Sarana

    Pertanian yang efektif, efisien dan

    berwawasan lingkungan.

    2. Penerapan dan adopsi teknolog

    pertanian tepat guna dan spesifik

    lokasi menunjang peningkatan

    produktifitas lahan.

    3. Perluasan dan Pemerataan akses

    Sarana Produksi Pertanian yang

    bermutu dan terjangkau.

    4. Pengawasan Peredaran dan

    Penggunaan Sarana Produksi

    Pertanian (Benih/Bibit, Pupuk,

    Pestisida, Obata-Obatan, Vaksin dll

    sesuai kewenangan)

    5. Revitalisasi sistim perbenihan/

    perbibitan tanaman pangan,

    hortikultura, perkebunan dan

    peternakan.

    6. Optimasi Pengelolaan dan

    Perlindungan Lahan Pertanian

    7. Pengembangan Komoditas

    Unggulan Pertanian Berbasis

    Kawasan.

    8. Pengamanan Produksi melalui

    Pengendalian Hama/Penyakit

    Tanaman.

  • LKjIP 2018 Dinas pertanian Prov. Sulawesi Barat 34

    9. Pencegahan dan penanggulangan

    penyakit menular ternak.

    10. Pengembangan komoditas pertanian

    dengan system integrasi atau

    multiple croping

    11. Sinergitas dan Sinkronisasi

    Pembangunan Pertanian dengan

    Program Ketahanan Pangan,

    Pengentasan Kemiskinan,

    Peningkatan IPM, Pengembangan

    Objek Wisata, Program One Village

    One Product, Program

    Pembangunan Responsif Gender

    (PPRG), Program Sustainable

    Development Goals (SDGs) dan

    Program Pembangunan

    Berkelanjutan yang berwawasan

    lingkungan.

  • LKjIP 2018 Dinas pertanian Prov. Sulawesi Barat 35

    MISI 2 : Meningkatkan Daya Saing Hasil Produksi Pertanian.

    Tujuan Sasaran Strategi Kebijakan

    Meningkatkan Daya

    Saing Hasil Produksi

    pertanian

    1. Meningkatny

    a Standarisasi

    Mutu Hasil

    Produksi

    Pertanian

    2. Meningkatnya

    Kemitraan

    Petani dengan

    Pelaku Usaha

    Agribisnis dan

    Agroindustri.

    Peningkatan Mutu,

    Pengolahan dan

    Pemasaran Hasil

    Produksi Pertanian

    1. Standarisasi mutu hasil produksi dan

    hasil olahan komoditas pertanian.

    2. Penguatan dan peningkatan

    kapasitas petani dan Pelaku

    Agribisnis dalam Pengelolaan hasil

    produksi pertanian

    3. Penyediaan Informasi Harga Pasar

    dan Pemasaran Hasil Produksi

    Pertanian.

    4. Peningkatan pemahaman bagi pelaku

    usaha agribisnis dan agroindustri

    terhadap peraturan dan perundang-

    undangan tentang standar mutu hasil

    produksi pertanian.

    5. Fasilitasi dan advokasi terhadap

    penetapan harga pasar komoditas

    pertanian

    6. Peningkatan kerjasama dan

    Kemitraan antara Pemprov dan

    Petani dengan Pelaku Agribisnis dan

    Agroindustri.

    MISI 3 : Meningkatkan Kapasitas Petani dan Penyuluh Pertanian dalam

    Pembangunan Pertanian

    Tujuan Sasaran Strategi Kebijakan

    Meningkat

    kan Kapasitas Petani

    dan Penyuluh

    Pertanian dalam

    pembangunan

    pertanian

    Meningkatnya

    Pemberdayaan

    Petani dan

    Penyuluh

    Pertanian

    Peningkatan

    Kapasitas Petani

    dan Penyuluh

    Pertanian

    1. Pengembangan, Penataan,

    Penguatan dan Pemberdayaan

    Kelembagaan Petani.

    2. Penyebaran informasi dan Transfer

    teknologi kepada petani.

    3. Penguatan Komisi dan Lembaga

    Penyuluhan Pertanian.

    4. Pengembangan SDM Penyuluh

    Pertanian

    5. Pengembangan Metode, Sistem

    Penyuluhan Pertanian

  • LKjIP 2018 Dinas pertanian Prov. Sulawesi Barat 36

    2.3. RENCANA KINERJA DAN PENETAPAN KINERJA

    Rencana Kerja Tahunan

    Pada tahun anggaran 2018 Dinas pertanian mendapatkan alokasi anggaran sebesar

    Rp. 292.878.145.746,- yang bersumber dari APBD dan APBN. Rincian anggaran sebagai

    berikut :

    Tabel 5 : Alokasi Anggaran Dinas Pertanian Tahun 2018

    NO JENIS ANGGARAN JUMLAH

    1 APBD Rp. 30.570.283.828

    2 APBN (Dekonsetrasi) Rp. 10.855.736.000

    3 APBN (Tugas Pembantuan) Rp. 266.728.668.000

    TOTAL Rp. 308.154.687.828

    Perjanjian Kinerja

    Perjanjian kinerja adalah lembar/dokumen yang berisikan penugasan dari pimpinan

    instansi yang lebih tinggi kepada pimpinan instansi yang lebih rendah untuk melaksanakan

    program/kegiatan yang disertai dengan indikator kinerja. Melalui perjanjian kinerja,

    terwujudlah komitmen penerima amanah dan kesepakatan antara penerima dan pemberi

    amanah atas kinerja terukur tertentu berdasarkan tugas, fungsi dan wewenang serta sumber

    daya yang tersedia. Kinerja yang disepakati tidak dibatasi pada kinerja yang dihasilkan atas

    kegiatan tahun bersangkutan, tetapi termasuk kinerja (outcome) yang seharusnya terwujud

    akibat kegiatan tahun-tahun sebelumnya. Dengan demikian target kinerja yang

    diperjanjikan juga mencakup outcome yang dihasilkan dari kegiatan tahun-tahun

    sebelumnya, sehingga terwujud kesinambungan kinerja setiap tahunnya

    Lampiran Perjanjian Kinerja Dinas Pertanian Provinsi Sulawesi Barat adalah

    sebagai berikut

  • LKjIP 2018 Dinas pertanian Prov. Sulawesi Barat 29

    Tabel 6. Perjanjian Kinerja Dinas Pertanian Provinsi Sulawesi Barat Tahun 2018

    NO SASARAN STRATEGIS INDIKATOR KINERJA UTAMA TARGET

    1 Meningkatnya pelayanan adminsitrasi dan penatausahaan perkantoran

    1 Capaian Layanan administrasi perkantoran 80%

    2 Cakupan layanan sarana dan prasarana aparatur 80%

    3 Tingkat Kepatuhan aparatur Patuh

    4 Persentase sumberdaya aparatur yang memiliki kompetensi sesuai bidangnya

    80%

    5 Tingkat ketepatan waktu pelaporan capaian kinerja dan keuangan

    Tepat Waktu

    2 Meningkatnya Produksi Hasil Pertanian/ Perkebunan

    1 Jumlah Produksi Tanaman Pangan Unggulan Nasional (Padi, Jagung Kedelai)

    884.925 Ton

  • LKjIP 2018 Dinas pertanian Prov. Sulawesi Barat 30

    2 Jumlah Produksi Tanaman Hortikultura Unggulan Nasional dan Daerah (Cabai, Bawang Merah, Jeruk, Pisang, Nenas, Durian, Rambutan)

    122,371 Ton

    3 Jumlah Produksi Tanaman Perkebunan Unggulan Nasional dan Daerah (Kakao, Kopi, Kelapa Sawit, Kelapa Dalam, Lada, Cengkeh)

    480,009 Ton

    4 Persentase peningkatan produksi komoditas pertanian lainnya

    0.25 %

    3 Meningkatnya Produksi Hasil Peternakan

    1 Jumlah populasi Ternak 7.889.665 Ekor

    2 Jumlah kasus penyakit ternak menular 44 Kasus

    4 Meningkatnya Penerapan teknologi pertanian

    1 Persentase penerapan alat dan mesin pertanian terhadap lahan pertanian

    2.84%

    5 Meningkatnya Kapasitas petani dan Penyuluh Pertanian 1 Jumlah Lembaga petani yang maju dan mandiri 195 kelompok tani

  • LKjIP 2018 Dinas pertanian Prov. Sulawesi Barat 31

    2 Jumlah Penyuluh yang berperan aktif mengawal program pengembangan kawasan pertanian

    340 Penyuluh

    6 Meningkatnya Nilai Tambah dan daya Saing Hasil Produksi pertanian/Perkebunan dan Peternakan

    1 Jumlah kelompok Tani/pelaku agribisnis yang memproduksi hasil pertanian terstandarisasi

    14 kelompok

    2 Jumlah Kemitraan Pemasaran Hasil Pertanian 8 kemitraan

  • LKjIP 2018 Dinas pertanian Prov. Sulawesi Barat 37

  • LKjIP 2018 Dinas pertanian Prov. Sulawesi Barat 38

  • LKIP 2018 Dinas Pertanian Prov. Sulawesi Barat 36

    BAB III AKUNTABILITAS KINERJA

    3.1. CAPAIAN KINERJA

    Salah satu fondasi utama untuk menetapkan capaian kinerja adalah pengukuran

    kinerja dalam rangka menjamin adanya peningkatan dalam pelayanan public dan

    meningkatkan akuntabilitas dengan melakukan klarifikasi output dan outcome yang akan

    dan seharusnya dicapai untuk memudahkan terwujudnya organisasi yang akuntabel.

    Pengukuran kinerja dilakukan dengan membadingkan antara kinerja yang

    (seharusnya) terjadi dengan kinerja yang diharapkan yakni dilakukan dengan

    membandingkan antara realisasi dengan target kinerja setiap sasaran strategis dengan

    menggunakan indikator yang telah ditetapkan di dalam Perjanjian Kinerja (PK).

    Perbandingan tingkat capaian kinerja selain membandingkan antara realisasi kinerja

    dengan capaian kinerja, juga dibandingkan antara capaian kinerja tahun anggaran

    berjalan dengan capaian kinerja tahun anggaran sebelumnya. Selanjutnya dilakukan

    analisis terhadap penyebab terjadinya celah kinerja (performance gap) yang terjadi serta

    tindakan perbaikan yang diperlukan di masa mendatang. Hal ini bermanfaat dalam

    memberikan gambaran kepada pihak-pihak eksternal tentang sejauh mana suatu

    organisasi telah mewujudkan misi yang telah ditetapkan.

    Penilaian kinerja diukur sesuai dengan Peraturan Presiden Republik Indonesia

    Nomor 29 Tahun 2014 tentang Sistem Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah dan

    Permenpan No. 53 tahun 2014 tentang Petunjuk Teknis Perjanjian Kinerja, Pelaporan

    Kinerja dan Tata cara Reviu atas Laporan Kinerja Instansi Pemerintah.

    Pada Perjanjian kinerja (PK), telah ditetapkan sasaran beserta indikator, target

    kinerja dan program/kegiatan disertai pendanaan yang bersumber dari APBD yang akan

    dilaksanakan dalam satu tahun anggaran. Untuk mencapai target kinerja terhadap

    sasaran yang titetapkan di dalam Perjanjian kinerja (PK), Dinas Pertanian dan

    Peternakan Provinsi Sulawesi Barat juga melakukan koordinasi dan komunikasi yang

    instens dengan pemerintah pusat untuk mendapatkan dukungan dana APBN baik melalui

    dana Dekonsentrasi maupun dana Tugas Pembantuan (APBN-TP).

  • LKIP 2018 Dinas Pertanian Prov. Sulawesi Barat 37

    Oleh karena itu, dalam pengukuran kinerja, terdapat capaian kinerja yang

    melampaui target karena kini kinerja tersebut juga ditunjang oleh program dan kegiatan

    yang bersumber dari APBN.

    Skala Nilai Peringkat kinerja ditetapkan sebagai berikut :

    Tabel 6. Kelas Pengukuran kinerja sasaran

    Berdasarkan permendagri Nomor 54 Tahun 2010

    SASARAN STRATEGIS 1 : MENINGKATNYA PELAYANAN ADMINISTRASI DAN PENATAUSAHAAN PERKANTORAN

    Sesuai dengan Perjanjian kinerja (PK) yang ditetapkan sebelumnya, terdapat 5

    (lima) indikator yang menjadi alat ukur sasaran 1. Target kinerja dan realisasi serta

    capaian kinerja setiap indikator dapat dilihat pada tabel berikut :

    Tabel 7 : Target dan capaian kinerja sasaran 1

    Sasaran Strategis

    Indikator Kinerja

    Capaian 2017

    Tahun 2018 Target Akhir

    Renstra 2022

    Capaian s/d 2018 thdp

    Target Renstra 2022

    (%) Target Realisasi Capaian (%)

    Meningkatnya Pelayanan Administrasi dan Penatausahaan Perkantoran

    Capaian Layanan administrasi perkantoran

    75 % 80 % 80 % 100 100 % 40 %

    Cakupan Layanan Sarana dan Prasarana Aparatur

    75 % 80 % 80 % 100 100 % 40 %

    Tingkat Kepatuhan Aparatur

    Patuh Patuh Patuh Patuh Patuh Patuh

    Persentase sumberdaya aparatur yang memiliki kompetensi sesuai bidangnya

    75 % 80 % 80 % 80 % 100 % 40 %

    Tingkat Tepat Tepat Tepat Tepat Tepat Tepat Waktu

    Rentang Capaian (%)

    Kriteria

    91 – ke atas Sangat Baik

    76 – 90 Baik

    61 – 75 Cukup

    51 – 60 Kurang

    50 – ke bawah Buruk

  • LKIP 2018 Dinas Pertanian Prov. Sulawesi Barat 38

    ketepatan waktu pelaporan capaian kinerja dan keuangan

    Waktu Waktu Waktu Waktu Waktu

    Persentase Capaian Sasaran Strategis 1 100 100 40 %

    Tabel di atas menunjukkan bahwa pada sasaran 1 “Meningkatnya Pelayanan

    Administrasi dan Penatausahaan Perkantoran” memiliki 5 (Lima) Indikator Kinerja yang

    menjadi alat ukur. Terlihat bahwa indikator kinerja terlaksana dengan baik dengan

    capaian kinerja terealisasi 100 %. Indicator capaian ditunjukkan dengan berjalannya

    urusan perkantoran dengan baik yang didukung dengan prasarana dan sarana

    perkantoran seperti pembangunan beberapa ruang asrama, ruang kelas, pembanguan

    musholla di balai pengembangan SDM, rehabilitasi sedang/berat gedung kantor,

    tersedianya peralatan dan perlengkapan gedung kantor (alat-alat kantor, kendaraan,

    meubeler, komputer), dan terlaksananya pemeliharaan peralatan kantor dan kendaraan

    dinas/ operasional, dll. Pada indikator tingkat kepatuhan aparatur menjadi alat ukur

    adalah penggunaan atribut dan hasilnya menunjjukan bahwa terdapat 275 pegawai yang

    terpenuhi seragam ASN serta seragam olah raga guna menunjang kedisiplinan aparatur.

    SASARAN 2 : MENINGKATNYA PRODUKSI DAN PRODUKTIFITAS HASIL PERTANIAN

    Tabel 8 : Target dan capaian kinerja sasaran 2.

    Sasaran Strategis

    Indikator Kinerja

    Capaian 2017

    Tahun 2018

    Target Akhir Renstra 2022

    Capaian s/d 2018

    thdp Target Renstra 2022 (%)

    Target Realisasi Capaian

    (%)

    Meningkatnya Produksi dan Produktifitas Hasil Pertanian

    Jumlah Produksi Tanaman pangan

    1.396.175 Ton

    884.925 Ton 1.140. 824 Ton

    128,91 % 987.745 Ton 40 %

    Jumlah Produksi Tanaman Hortikultura

    146.872,8 Ton

    122.371 Ton 134.435 Ton

    109 % 133.178 Ton 40 %

    Jumlah Produksi Tanaman Perkebunan

    341.600 Ton

    480.009 Ton 370.044 Ton

    77,09 % 521.258 Ton 40 %

    Persentase peningkatan produksi

    - 0,25 % 3,34 % 0,25 % 40 %

  • LKIP 2018 Dinas Pertanian Prov. Sulawesi Barat 39

    komoditas pertanian lainnya Jumlah populasi ternak

    7.094.013 Ekor

    7.889.665 Ekor

    7.484.171 Ekor

    94,41% 8.232.426 Ekor 40 %

    Jumlah kasus penyakit ternak menular

    70 Kasus 44 Kasus 56 Kasus 72,72 % 8 Kasus

    Persentase Capaian Sasaran Strategis 2 100 100

    Keterangan : Jumlah Produksi dalam satuan Ton dengan cara perhitungan Luas Panen (Ha) x Produktivitas (Ton/Ha) dalam 1 Tahun

    Sasaran stategis 2 (Dua) memiliki 6 (Enam) indikator kinerja pada tahun 2018

    antara lain jumlah produksi tanaman pangan, tanaman hortikultura, tanaman perkebunan

    serta persentase peningkatan produksi komoditas pertanian lainnya, jumlah populasi

    ternak dan jumlah kasus penyakit ternak menular. Untuk indikator 1 (satu) jumlah

    produksi tanaman pangan yakni komoditi padi, jagung dan kedelai. Komoditas padi

    memiliki peran sebagai bahan pangan strategis. Karena peran strategis tersebut maka

    produksi dan harga dikendalikan oleh Pemerintah. Selain Padi masih ada dua komoditas

    lainnya yang memiliki peran strategis yaitu jagung dan kedelai, sebagai bahan baku

    industri dan sebagai pakan ternak. Pada indikator Kinerja 1 (Satu) memperlihatkan target

    produksi pada tahun 2018 adalah 884.925 Ton dan realisasinya sebesar 1.140. 824 Ton.

    Hal ini menggambarkan bahwa pencapaian jumlah produksi tanaman pangan melebihi

    target yang telah ditetapkan namun mengalami penurunan pencapaian dari tahun 2017

    yg lalu yakni sebanyak 1.396.175 Ton menjadi 1.140.824 Ton. Penyebab penurunan

    antara lain, beberapa petani melakukan perubahan mata pencaharian yakni beralih bertani

    sawit dan tanaman pertanian lainnya. Selain itu, penurunan terjadi disebabkan oleh

    serangan hama tikus pada pertumbuhan padi 65 % yang berakibat fatal/gagal panen.

    Serangan hama tikus dan genangan air akibat intensitas hujan yang tinggi pada saat

    pertanaman telah mencapai 90 % pula menjadi penyebab menurunnya jumlah produksi

    tanaman kedelai.

  • LKIP 2018 Dinas Pertanian Prov. Sulawesi Barat 40

    Tabel 9. Perbandingan Jumlah Produksi Tanaman Pangan Pada Tahun 2017 dan 2018

    No Komoditi Produksi (Ton)

    Tahun 2017*) Tahun 2018**)

    1 Padi 667.100 528.955

    2 Jagung 724.222 594.956

    3 Kedelai 4.853 16.913

    Sumber : *) Sulbar Dalam Angka BPS, 2018 **) Angka Sementara Dinas Pertanian Sulbar, 2018

    Indikator Kinerja 2 (Dua) pada Sasaran Strategis 2 (Dua) adalah Jumlah Produksi

    Tanaman Hortkultura. Komoditas hortikultura merupakan kelompok komoditas

    pertanian yang sangat banyak ragamnya. Kementerian Pertanian telah menetapkan

    sebanyak 323 jenis produk hortikultura yang meliputi 60 jenis buah-buahan, 80 jenis

    sayuran, 66 jenis biofarmaka (tanaman obat) dan 117 jenis tanaman hias (florikultura).

    Jumlah produk hortikultura ini tentu saja akan bertambah banyak di masa mendatang.

    Dari jumlah tersebut, baru sekitar 90 jenis produk hortikultura yang secara komersial dan

    luas dikembangkan yang terdiri dari 25 jenis sayuran, 26 jenis buahbuahan, 24 jenis

    tanaman hias dan 15 jenis tanaman biofarmaka. Kementerian Pertanian telah menetapkan

    40 komoditas unggulan nasional, 11 diantaranya adalah komoditas hortikultura yaitu :

    cabai, bawang merah, kentang, jeruk, mangga, manggis, salak, pisang, durian, rimpang

    dan tanaman hias. Komoditas hortikultura tumbuh dan berkembang menjadi salah satu

    komoditas pertanian yang cukup diminati di pasar karena tidak hanya sebagai bahan

    pangan, tetapi juga mempunyai kontribusi dalam aspek kesehatan, estetika, dan

    lingkungan. Komoditas ini juga menjadi sumber pendapatan bagi petani dan masyarakat.

    Tabel 10. Perbandingan Jumlah Produksi Tanaman Sayuran Tahun 2017 dan 2018

    No Komoditi

    Produksi (Ton)

    Tahun 2017 *) Tahun 2018**)

    1 Bawang Merah 981,3 258

    2 Kentang 30 107

    3 Kubis 7,6 29

  • LKIP 2018 Dinas Pertanian Prov. Sulawesi Barat 41

    Sumber : *) Sulbar Dalam Angka BPS, 2018 **) Angka Sementara Dinas Pertanian Sulbar, 2018 Tabel di atas menunjukkan bahwa jumlah produksi tanaman sayuran sebanyak

    3.405 ton dengan komoditi yang paling banyak menghasilkan antara lain cabai rawit,

    cabai besar, bawang merah, terong, ketimun dan bayam. Komoditi bawang merah dan

    cabai dapat berkembang baik disebabkan oleh adanya bantuan bibit dan sarana produksi

    lainnya oleh Dana Tugas Pembantuan APBN Dinas Pertanian untuk kabupaten Majene,

    Mamuju Tengah dan Mamuju Utara.

    Berbeda dengan tanaman sayuran, jumlah produksi tanaman buah – buahan

    menunjukkan hasil yang cukup baik yakni sebanyak 131.030 Ton yang didominasi oleh

    tanaman jeruk siam/Keprok, pisang, rambutan, nenas dan nangka. Khusus untuk jeruk

    siam/keprok, dinas pertanian telah membina penangkar di Kabupaten Mamuju Utara

    yang secara teknis menjadi penyalur bibit jeruk ke petani – petani di seluruh wilayah

    Provinsi Sulawesi Barat.

    Tabel 11. Data Jumlah Produksi Tanaman Buah – buahan Tahun 2018

    No Komoditi

    Produksi (Ton)

    Tahun 2017 Tahun 2018

    1 Alpukat 502,3 1,517

    2 Belimbing 782 37

    3 Duku/Langsat/Kokosan 5.896,4 2,816

    4 Durian 5.953,9 5,401

    5 Jeruk Siam/Keprok/Besar 35.891,7 35.187

    6 Mangga 8.217,6 1,133

    7 Manggis 24,5 234

    8 Nangka/Cempedak 2.879 4,803

    9 Nenas 387,7 1,604

    10 Pepaya 4.939,8 1,648

    4 Petsai/Sawi 809,1 363

    5 Cabe Besar/Rawit 4.506,2 1.086

  • LKIP 2018 Dinas Pertanian Prov. Sulawesi Barat 42

    11 Pisang 79.198,5 65,452

    12 Rambutan 3.699,7 10,246 Sumber : *) Sulbar Dalam Angka BPS, 2018 **) Angka Sementara Dinas Pertanian Sulbar, 2018 Pada tabel Perjanjian Kinerja, menunjukkan jumlah tanaman hortikultura adalah

    sebanyak 134.819 Ton melebihi target yang ditetapkan pada Tahun 2018 yakni sebanyak

    122.371 Ton atau persentase capaian sebesar 110%. Namun menunjukkan penurunan

    capaian yang signifikan pada Tahun 2017 yakni 160.008 Ton menjadi 134.435 Ton atau

    menurun hingga 25.189 Ton. Hal ini disebabkan oleh kemandirian petani masih belum

    maksimal, kebanyakan petani masih mengandalkan bantuan pemerintah sementara

    bantuan tersebut semakin berkurang setiap tahunnya. Disamping itu, banyak petani

    kurang berminat dalam budidaya tanaman buah buahan dan sayuran karena dari sisi

    pemasaran masih dilakukan di pasar – pasar tradisional di wilayah Sulawesi Barat hingga

    masih kurangnya sarana prasarana pengolahan sehingga sayuran dan buah buahan

    banyak yang busuk atau layu.

    Pada indikator jumlah produksi tanaman perkebunan target untuk tahun 2018

    sebesar 480.009 Ton dengan capaian produksi sebesar 390.035 Ton atau hanya sebesar

    81,28 %. Meski tidak mencapai target, namun menunjukkan kenaikan pencapaian

    produksi dari Tahun 2017 yang lalu yakni naik sekitar 23.555 Ton. Tanaman perkebunan

    yang diupayakan peningkatan produksinya di provinsi Sulawesi barat ini antara lain

    kakao, sawit, kelapa dalam dan hibrida, kopi robusta dan arabika, cengkeh, lada, kemiri,

    jambu mente, aren, vanili, nilam, sagu, pala, kapuk, dan seong. Permasalahan harga

    komoditi perkebunan yang kurang stabil, perubahan cuaca dan peralihan pengembangan

    komoditi oleh petani menjadi beberapa kendala tidak tercapainya target kinerja pada

    Tahun 2018.

    Tabel 12. Perbandingan Jumlah Produksi Tanaman Perkebunan Tahun 2017 dan 2018

    NO KOMODITI Produksi (Ton)

    Tahun 2017*) Tahun 2018**)

    1 Kakao 73.297

    73,102

    2 Kopi 3.308 3,444

  • LKIP 2018 Dinas Pertanian Prov. Sulawesi Barat 43

    3 Kelapa Sawit 230.389 258,503

    4 Kelapa (Kelapa Dalam + Kelapa Hibrida)

    33.088 35.040

    5 Lada 245 245

    6 Aren/Enau 607 599

    7 Sagu 666 622

    Sumber : *) Sulbar Dalam Angka BPS, 2018 **) Angka Sementara Dinas Pertanian Sulbar, 2018

    Selain jumlah produksi Tanaman Pangan, Hortikultura dan Perkebunan unggulan

    nasional dan daerah yakni yang telah dibahas pada indicator 1 (Satu), 2 (Dua) dan 3 (tiga)

    di atas, terdapat pula komoditas pertanian lainnya yang menjadi titik perhatian dalam

    pencapaian perjanjian kinerja pada sasaran strategi 2 (Dua). Target pada Tahun 2018

    untuk indikator kinerja ini sebesar 0,25 %, realisasi capaian sebesar 3,3 %. Komoditas

    pertanian lainnya yang dimaksud antara lain semangka, blewah, stroberi, melon, jambu

    untuk tanaman hortikultura. Untuk tanaman pangan antara lain kacang tanah, kacang

    hijau, ubi kayu dan ubi jalar. Sedangkan untuk tanaman perkebunan antara lain cengkeh,

    kemiri, jambu mente, dll

    Tabel 13. Data Produksi komoditas pertanian lainnya Tahun 2018

    No Komoditi Jumlah

    Produksi (Ton)

    HORTIKULTURA

    1 Melon 182

    2 Semangka 91

    3 Blewah 25

    4 Stroberi 86

    5 Jambu 360

    6 Salak 256

    7 Markisa 71

    8 Bawang putih 23

    9 Bawang Daun

  • LKIP 2018 Dinas Pertanian Prov. Sulawesi Barat 44

    Sumber : Angka sementara Dinas Pertanian, 2018

    111

    10 Wortel

    89

    9 Lobak

    65

    11 Kacang Panjang

    136

    14 Paprika

    126

    15 Jamur

    91

    16 Tomat

    230

    17 Terung

    289

    18 Buncis

    186

    19 Ketimun

    363

    20 Labu siam

    39

    21 Kangkung

    482

    22 Bayam

    377 TANAMAN PANGAN

    1 Kacang Hijau 701

    2 Kacang Tanah 385

    3 Ubi Kayu 34.662

    4 Ubi Jalar 8.044

    PERKEBUNAN

    1 Cengkeh 1,053

    2 Kemiri 6,194

    3 Jambu Mente 120

    4 Vanili 19

    5 Nilam 10,970

    6 Kapuk 107

    7 Pala 17

  • LKIP 2018 Dinas Pertanian Prov. Sulawesi Barat 45

    Selanjutnya, jumlah populasi ternak menjadi indikator ke Empat dalam

    pencapaian sasaran strategis 2 (Dua). Data target dan capaian kinerja menunjukkan

    persentase sebesar 94,41 % dengan rincian jumlah populasi ternak sebanyak 7.448.463

    ekor dari target 7.889.665 ekor. Meskipun tidak mencapai target yang ditetapkan, namun

    pertumbuhannya menunjukkan kenaikan dari Tahun 2017 yang lalu yakni hanya

    sebanyak 7.094.013 Ekor atau bertambah sekitar 354.450 Ekor. Dalam hal ini,

    perhitungan jumlah popolasi ternak dibagi ke dalam 3 (Tiga) kelompok yakni ternak

    besar, ternak kecil dan unggas.

    Tabel 14. Perbandingan Populasi Ternak Tahun 2017 dan 2018

    No Jenis Ternak Populasi (ekor)

    Tahun 2017 Tahun 2018

    Ternak Besar

    1 Sapi Potong 94.015 94,955

    2 Sapi Perah

    -

    3 Kerbau 7.978 8,042

    4 Kuda 2.432

    Ternak Kecil

    5 Kambing 190.709 192,615

    6 Domba

    -

    7 Babi 134.566 139,911

    Unggas

    8 Ayam Kampung 4.487.632

    4,532,408

    9 Ayan Petelur 165.685

    167,341

    10 Ayam Pedaging 1.936.130

    1,955,491

    11 Itik/Itik Manila 354.159

    357,700 Sumber : *) Sulbar Dalam Angka BPS, 2018 **) Angka Sementara Dinas Pertanian Sulbar, 2018

    Peningkatan populasi dari Tahun 2017 ke Tahun 2018, sangat dipengaruhi oleh

    jumlah kelahiran yang meningkat dan jumlah kematian yang menurun, adanya bantuan

    hibah ternak yang diserahkan kepada kelompok tani oleh Dinas Pertanian Provinsi

  • LKIP 2018 Dinas Pertanian Prov. Sulawesi Barat 46

    Sulawesi Barat pada Tahun 2018 serta tidak terlepas dari pendampingan dan pengawalan

    petugas keswan dan kesmavet di Lapangan. Daftar penerima hibah dapat dilihat pada

    tabel berikut :

    Tabel 15. Daftar Bantuan Hibah Ternak Kepada Masyarakat Tahun 2018

    NO NAMA CALON PENERIMA HIBAH URAIAN USULAN JUMLAH (VOL)

    1 2 5 7

    1 Klp. Tani Buttu Mangngopo, Kel. Nosu, Kec. Nosu, Kab. Mamasa

    Permohonan bantuan ternak Kerbau 8 ekor

    2 Klp. Tani Sinar Tanjung, Kel, Pasangkayu, Kec.Pasangkayu, Kab.Mamuju Utara

    Permohonan bantuan ternak Sapi 10 ekor

    3 Klp. Tani Mappasitujue, Kel.Pasangkayu, Kec.Pasangkayu, Kab. Mamuju Utara

    Permohonan bantuan ternak Sapi 10 ekor

    4 Klp. Tani Kita Bersatu, Desa Tampaure, Kec. Bambaira, Kab.Mamuju Utara

    Permohonan bantuan ternak Sapi 10 ekor

    5 Klp. Tani Malaqbi Desa Letawa, Kec.Sarjo, Kab.Mamuju Utara

    Permohonan bantuan ternak Sapi 10 ekor

    6 Klp. Tani Bina Sejahtera,Desa Benggaulu, Kec. Dapurang, Kab. Mamuju Utara

    Permohonan bantuan ternak Sapi 10 ekor

    7 Klp. Tani Tunas Muda Baru, Desa Pangiang, Kec. Bambalamotu, Kab.Mamuju Utara

    Permohonan bantuan ternak Sapi 10 ekor

    8 Klp. Tani mandiri, Desa Bajawali, Kec. Lariang, Kab.Mamuju Utara

    Permohonan bantuan ternak Sapi 10 ekor

    9 Klp. Tani Tapak Merah, Desa Gunung Sari, Kec.Pasangkayu, Kab.Mamuju Utara

    Permohonan bantuan ternak Kambing 18 ekor

    10 Klp. Tani Bukit Sejahtera, Desa Gunung Sari, Kec.Pasangkayu, Kab.Mamuju Utara

    Permohonan bantuan ternak Kambing 18 ekor

    11 Klp. Tani Makmur Sejati, Desa Benato Rejo, Kec. Tapango, Kab.Polewali Mandar

    Permohonan bantuan ternak Kambing 36 ekor

    12 Klp. Tani Sahapu Mamase, Desa Masoso, Kec. Bambang, Kab. Mamasa

    Permohonan Ternak Babi 22 ekor

    13 Klp. Tani Kada Situruk, Desa Mannababa, Kec.Tandukkalua, Kab. Mamasa

    Permohonan Ternak Babi 22 ekor

  • LKIP 2018 Dinas Pertanian Prov. Sulawesi Barat 47

    14 Klp. Tani Saujun Takbu, Desa Ulu Mambi Barat, Kec. Bambang, Kab. Mamasa

    Permohonan Ternak Babi 22 ekor

    15 Klp. Tani Budarian, Desa Bambangbuda, Kec. Rantebulahan Timur, Kab. Mamasa

    Permohonan Ternak Babi 22 ekor

    16 Klp. Tani Sikamase, Desa Tanete Tomba, Kec. Bambang, Kab. Mamasa

    Permohonan Ternak Babi 22 ekor

    17 Klp. Tani Marimpak, Desa Minanga, Kec. Bambang, Kab. Mamasa

    Permohonan Ternak Babi 22 ekor

    18 Klp. Tani Sikamase, Desa Masoso, Kec. Bambang, Kab. Mamasa

    Permohonan Ternak Babi 22 ekor

    19 Klp. Tani Timbu Batu, Desa Bambang, Kec. Bambang, Kab. Mamasa

    Permohonan Ternak Babi 22 ekor

    20 Klp. Tani Gallang Dirapa', Desa Salumokanan Barat, Kec. Rantebulahan Timur, Kab. Mamasa

    Permohonan Ternak Babi 22 ekor

    21 Klp. Tani Sipamoloi Mahombo Bulo, Desa Saubulo, Kec. Bambang, Kab. Mamasa

    Permohonan Ternak Babi 22 ekor

    22 Klp. Tani Pasua, Desa Minanga, Kec. Bambang, Kab. Mamasa

    Permohonan Ternak Babi 22 ekor

    23 Klp. Tani Mitra Tani, Desa Aralle Timur, Kec. Bumal, Kab. Mamasa

    Permohonan Ternak Babi 22 ekor

    Sumber : Data Sekunder Dinas Pertanian Provinsi Sulawesi Barat, 2018

    Indikator kinerja ke 6 (Enam) untuk mencapai sasaran strategis ke 2 (Dua) adalah

    Jumlah kasus penyakit ternak menular dengan target 44 Kasus pada Tahun 2018 dan

    realisasi sebanyak 56 kasus penyakit hewan menular strategis (PHMS) yang tertangani.

    Penyakit ternak yang termasuk PHMS antara lain Antrax, Rabies dan Brucellosis. Pada

    Tahun 2018, penyakit brucellosis dominan menyerang ternak di Sulawesi Barat. Secara

    singkat dijelaskan Brucellosis adalah penyakit hewan menular yang secara primer

    menyerang sapi, kambing, babi dan sekunder menyerang berbagai jenis hewan lainnya

    serta manusia. Pada sapi penyakit ini dikenal pula sebagai penyaki keluron menular atau

    penyakit Bang. Sedangkan pada manusia menyebabkan demam yang bersifat undulans

    dan disebut “Demam Mata”. Kerugian ekonomi yang diakibatkan oleh brucellosis sangat

    besar, walaupun mortalitasnya kecil. pada ternak kerugian dapat berupa anak hewan yang

    dilahirkan lemah kemudian mati, terjadinya gangguan alat alat reproduksi yang

  • LKIP 2018 Dinas Pertanian Prov. Sulawesi Barat 48

    mengakibatkan kemajiran temporer atau permanen. Kerugaian pada sapi perah berupa

    turunnya produksi air susu.

    Pada indikator ke 6 (Enam), target jumlah kasus penyakit sebanyak 44 kasus dan

    yang tertangani peyakitnya sebanyak 56 kasus pada tahun 2018. Hal ini tidak

    menunjukkan tingkat penyakit yang semakin meningkat di Sulawesi Barat, tapi

    menunjukkan bahwa semakin meningkatnya kesadaran masyarakat dalam melaporkan

    hewan ternaknya yang sakit, sehingga terjadi peningkatan pelayanan kesehatan hewan

    yang diberikan oleh petugas di lapangan.

    SASARAN 3 : MENINGKATNYA PENERAPAN TEKNOLOGI PERTANIAN

    Tabel 16. Target dan capaian kinerja sasaran 3.

    Sasaran Strategis

    Indikator Kinerja Capaian 2017

    Tahun 2018 Target Akhir Renstra 2022

    Capaian s/d 2018 thdp

    Target Renstra 2022

    (%)

    Target Realisasi Capaian (%)

    Meningkatnya penerapan teknologi pertanian

    Persentase penerapan alat dan mesin pertanian terhadap lahan pertanian

    2,10 2.84 3,42 120,4 % 4,35 % 20 %

    Persentase Capaian Sasaran Strategis 3 100 20

    Tabel 16 menunjukkan Pada Tahun 2017, salah satu Indikator pada sasaran

    strategis meningkatnya produksi pertanian adalah persentase handtra