laporan kinerja instansi pemerintah (lkjip ...penyelesaian penyusunan laporan akuntabilitas kinerja...

41
LAPORAN KINERJA INSTANSI PEMERINTAH (LKjIP) KECAMATAN DEPOK TAHUN 2019 PEMERINTAH KABUPATEN SLEMAN KECAMATAN DEPOK 2020

Upload: others

Post on 07-Feb-2021

4 views

Category:

Documents


0 download

TRANSCRIPT

  • LAPORAN KINERJA INSTANSI PEMERINTAH

    (LKjIP)

    KECAMATAN DEPOK

    TAHUN 2019

    PEMERINTAH KABUPATEN SLEMAN

    KECAMATAN DEPOK

    2020

  • KATA PENGANTAR

    Laporan Kinerja Instansi Pemerintah (LKjIP) Kantor Kecamatan Depok

    Kabupaten Sleman merupakan wujud pertanggungjawaban tentang pelaksanaan

    program dan kegiatan di Kantor Kecamatan Depok Kabupaten Sleman Tahun

    Anggaran 2019.

    Program dan kegiatan ini dilaksanakan dengan berpedoman pada perencanaan

    strategis Instansi yang ada dengan menyesuaikan skala prioritas. Disamping itu

    penyusunan laporan juga dimaksudkan sebagai bahan pertimbangan bagi perencanaan

    tahun berikutnya.

    Kami mengucapkan terimakasih kepada semua pihak yang telah membantu

    penyelesaian penyusunan Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah (LKjIP)

    tahun 2019 Kantor Kecamatan Depok dan apabila ada kekurangan dalam laporan ini

    kami mohon kritik/saran agar laporan bisa tersusun dengan baik dan atas bantuan dan

    kerjasamanya kami ucapkan banyak terimakasih.

    Depok, 12 Februari 2020

    CAMAT DEPOK

    ABU BAKAR, S.Sos, M.Si

    Pembina Tingkat I, IV/b

    NIP. 19710710 199101 1 002

  • DAFTAR ISI

    HALAMAN JUDUL

    KATA PENGANTAR

    DAFTAR ISI

    Bab I Pendahuluan

    A. Latar Belakang

    B. Tugas, Fungsi Dan Struktur Organisasi

    C. Isu-isu Strategis

    D. Sistematika Laporan Kinerja

    Bab II Perencanaan Kinerja

    A. Indikator Kinerja Utama (IKU)

    B. Perjanjian Kinerja Tahun 2019

    Bab III Akuntabilitas Kinerja

    A. Capaian Kinerja Organisasi

    B. Realisasi Anggaran

    Bab IV Penutup

    Lampiran

    1. Perjanjian Kinerja Tahun 2019

    2. Perjanjian Kinerja Perubahan Tahun 2019

    3. Proses Bisnis

    4. RFK Bulan Desember 2019

  • BAB I

    PENDAHULUAN

    A. LATAR BELAKANG

    Laporan kinerja adalah ikhtisar yang menjelaskan secara ringkas dan lengkap

    tentang capaian kinerja yang disusun berdasarkan rencana kerja yang ditetapkan

    dalam rangka pelaksanaan Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah (APBD),

    serta merupakan bentuk akuntabilitas atau pertanggungjawaban dari pelaksanaan

    tugas dan fungsi yang dipercayakan kepada setiap instansi pemerintah atas

    penggunaan anggaran.

    Tujuan pelaporan kinerja adalah memberikan informasi yang terukur atas kinerja

    yang telah dan seharusnya dicapai oleh organisasi, sebagai upaya untuk perbaikan

    yang berkesinambungan bagi instansi pemerintah dalam rangka peningkatan

    kinerjanya.

    Penyusunan Laporan Kinerja Kecamatan Depok Kabupaten Sleman Tahun 2019

    berpedoman pada Peraturan Menteri Pendayagunaan Aparatur Negara dan

    Reformasi Birokrasi Nomor 53 Tahun 2014 tentang Petunjuk Teknis Perjanjian

    Kinerja, Pelaporan Kinerja dan Tata Cara Review atas Laporan Kinerja Instansi

    Pemerintah, dan memuat realisasi kinerja Pemerintah Kecamatan Depok

    Kabupaten Sleman tahun 2019 yang merupakan tahun ketiga dari RPJMD

    Kabupaten Sleman tahun 2016-2021.

    B. TUGAS, FUNGSI DAN STRUKTUR ORGANISASI

    Berdasarkan Peraturan Daerah Kabupaten Sleman Nomor 11 Tahun 2016 tentang

    Perubahan Organisasi Perangkat ditindaklanjuti dengan Peraturan Bupati Sleman

    Nomor 107 tahun 2016 tentang Kedudukan, Tugas dan Fungsi, dan Susunan

    Organisasi serta Tata kerja Kecamatan Depok sebagai berikut :

  • 1. Kecamatan Depok merupakan wilayah kerja Camat sebagai perangkat daerah

    yang dipimpin oleh Camat yang berada dibawah dan bertanggung jawab kepada

    Bupati melalui Sekretaris Daerah.

    2. Kecamatan Depok mempunyai tugas melaksanakan kewenangan pemerintahan

    yang dilimpahkan oleh Bupati untuk menangani sebagian urusan otonomi daerah

    dan menyelenggarakan tugas umum pemerintahan.

    3. Dalam menyelenggarakan tugas, Kecamatan Depok mempunyai fungsi

    a. Perumusan kebijakan teknis sebagian urusan otonomi daerah dan tugas

    umum pemerintahan,

    b. Pelaksanaan tugas sebagian urusan otonomi daerah dan tugas umum

    pemerintahan,

    c. Penyelenggaraan pelayanan umum,

    d. Pembinaan dan pengoordinasian wilayah, dan

    e. Pelaksanaan tugas lain yang diberikan oleh Bupati sesuai dengan tugas dan

    fungsinya.

    Susunan organisasi Kecamatan terdiri dari:

    a. Camat

    b. Sekretariat terdiri dari:

    1. Subbagian Umum dan Kepegawaian; dan

    2. Subbagian Keuangan, Perencanaan dan Evaluasi

    c. Seksi Pemerintahan

    d. Seksi Ketentraman dan Ketertiban

    e. Seksi Perekonomian dan Pembangunan

    f. Seksi Kesejahteraan Masyarakat

  • g. Seksi Pelayanan Umum

    h. Kelompok Jabatan Fungsional

    BAGAN SUSUNAN ORGANISASI KECAMATAN

    : Garis Komando

    : Garis Koordinasi

    Komposisi :

    Camat : 1 orang

    Sekretaris Kecamatan : 1 orang

    CAMAT

    SEKRETARIAT

    Subbag Umum

    & Kepegawaian

    Subbag Keuangan,

    Perencanaan &

    Evaluasi

    Kelompok

    Jabatan

    Fungsional

    Seksi

    Perekonomian &

    Pembangunan

    Seksi

    Pelayanan

    Umum

    Seksi

    Kesejahteraan

    Masyarakat

    Seksi Ketentraman

    & Ketertiban Seksi

    Pemerintahan

  • Kepala Subbag : 2 orang

    Kepala Seksi : 5 orang

    Staf : 21 orang

    Sekretariat dipimpin oleh Sekretaris yang berada di bawah dan bertanggung jawab

    kepada Camat.

    Seksi dipimpin oleh kepala seksi yang berada di bawah dan bertanggung jawab

    kepada Camat melalui Sekretaris.

    Sub. Bagian dipimpin oleh kepala subbagian yang berada dibawah bertanggung

    jawab kepada Sekretaris.

    Kelompok jabatan fungsional dalam melaksanakan tugas dikoordinasikan oleh

    tenaga fungsional yang di tunjuk dan berada dibawah serta bertanggung jawab

    kepada Camat melalui Sekretaris

    Berikut ini disampaikan tata laksana / tata kerja Kecamatan Depok menurut

    Peraturan Daerah Kabupaten Sleman Nomor 107 Tahun 2016 tentang Kedudukan,

    Tugas, Fungsi dan Susunan Organisasi, serta Tata Kerja Kecamatan Depok

    sebagai berikut :

    Camat :

    Mempunyai tugas melaksanakan koordinasi penyelenggaraan pemerintahan umum,

    pelayanan publik, dan pemberdayaan masyarakat serta melaksanakan sebagian

    urusan pemerintahan yang dilimpahkan oleh Bupati.

    Camat dalam melaksanakan tugas mempunyai fungsi :

    a. Penyusunan rencana kerja kecamatan.

  • b. Perumusan kebijakan teknis pelaksanaan urusan pemerintahan umum,

    pelayanan publik, pemberdayaan masyarakat, dan pelaksanaan sebagai

    urusan pemerintahan yang dilimpahkan oleh Bupati.

    c. Pelaksanaan urusan pemerintahan umum.

    d. Pembinaan dan pengawasan pelaksanaan kegiatan desa

    e. Pengoordinasian pelaksanaan kegiatan pemerintahan yang dilakukan oleh

    perangkat daerah di tingkat kecamatan.

    f. Pengoordinasian upaya penyelenggaraan ketentraman dan ketertiban umum.

    g. Pengordinasian penerapan dan penegakan peraturan daerah dan peraturan

    bupati.

    h. Pengoordinasian kegiatan pemberdayaan masyarakat lingkup perekonomian

    dan pembangunan.

    i. Pengoordinasian pemeliharaan prasarana dan sarana pelayanan umum.

    j. Pengoordinasian kegiatan pemberdayaan masyarakat.

    k. Pelaksanaan dan pembinaan pelayanan umum.

    l. Pelaksanaan sebagian urusan pemerintahan lingkup pelayanan umum yang

    dilimpahkan Bupati; dan

    m. Pelaksanaan tugas lain yang diberikan oleh Bupati sesuai dengan tugas dan

    fungsinya.

    Sekretariat :

    Mempunyai tugas melaksanakan urusan umum, urusan kepegawaian, urusan

    keuangan, urusan perencanaan dan evaluasi, dan mengoordinasikan pelaksanaan

    tugas satuan organisasi.

    Sekretariat dalam melaksanakan tugas mempunyai fungsi :

  • a. Penyusunan rencana kerja Sekretariat dan Kecamatan;

    b. Perumusan kebijakan teknis kesekretariatan;

    c. Penyelenggaraan urusan umum;

    d. Penyelenggaraan urusan kepegawaian;

    e. Penyelenggaraan urusan keuangan;

    f. Penyelenggaraan urusan perencanaan dan evaluasi;

    g. Pengoordinasian penyelenggaraan tugas satuan organisasi lingkup

    kecamatan; dan;

    h. Evaluasi dan penyusunan laporan pelaksanaan kerja sekretariat dan

    kecamatan.

    Sub. Bagian Umum dan Kepegawaian :

    Mempunyai tugas menyiapkan bahan pelaksanaan urusan umum dan urusan

    kepegawaian.

    Subbagian umum dan kepegawaian dalam melaksanakan tugas mempunyai fungsi

    :

    a. Penyusunan rencana kerja Sub. Bagian Umum dan Kepegawaian;

    b. Perumusan kebijakan teknis pelaksanaan urusan umum dan urusan

    kepegawaian;

    c. Pengelolaan persuratan dan kearsipan;

    d. Pengelolaan perlengkapan, keamanan, dan kebersihan;

    e. Pengelolaan dokumentasi dan informasi;

    f. Penyusunan perencanaan kebutuhan, pengembangan dan pembinaan

    pegawai;

    g. Pelayanan administrasi pegawai dan pengelolaan tata usaha kepegawaian;

    dan;

  • h. Evaluasi dan penyusunan laporan pelaksanaan kerja Sub. Bagian Umum dan

    Kepegawaian.

    Sub. Bagian Keuangan, Perencanaan, dan Evaluasi

    Mempunyai tugas menyiapkan bahan pelaksanaan urusan keuangan, urusan

    perencanaan dan evaluasi.

    Sub. Bagian Keuangan, Perencanaan, dan Evaluasi dalam melaksanakan tugas

    mempunyai fungsi :

    a. Penyusunan rencana kerja Sub. Bagian Keuangan, Perencanaan, dan

    Evaluasi;

    b. Perumusan kebijakan teknis pelaksanaan urusan keuangan, urusan

    perencanaan dan evaluasi;

    c. Pengoordinasian penyusunan rencana kerja Sekretariat dan rencana kerja

    Kecamatan;

    d. Pelaksanaan perbendaharaan, pembukuan, dan pelaporan keuangan;

    e. Pengoordinasian evaluasi dan pelaporan pelaksanaan kerja Sekretariat dan

    pelaksanaan kerja Kecamatan;

    f. Evaluasi dan penyusunan laporan pelaksanaan rencana kerja Sub. Bagian

    Keuangan, Perencanaan dan Evaluasi;

    Seksi Pemerintahan

    Mempunyai tugas melaksanakan urusan pemerintahan umum, membina dan

    mengawasi pelaksanaan kegiatan desa, mengoordinasikan pelaksanaan kegiatan

    pemerintahan, serta melaksanakan sebagian urusan pemerintahan lingkup

    pemerintahan yang dilimpahkan Bupati.

    Seksi Pemerintahan dalam melaksanakan tugas mempunyai fungsi :

    a. Penyusunan rencana kerja Seksi pemerintahan;

  • b. Perumusan kebijakan teknis pelaksanaan urusan pemerintahan umum, dan

    pembinaan dan pengawasan kegiatan desa;

    c. Pelaksanaan urusan pemerintahan umum;

    d. Pembinaan dan pengawasan pelaksanaan kegiatan desa;

    e. Pengoordinasian pelaksanaan kegiatan pemerintahan yang dilakukan oleh

    perangkat daerah ditingkat kecamatan;

    f. Pelaksanaan sebagian urusan pemerintahan lingkup pemerintahan yang

    dilimpahkan Bupati; dan;

    g. Evaluasi dan penyusunan laporan pelaksanaan Seksi Pemerintahan

    Seksi Ketentraman dan Ketertiban

    Mempunyai tugas mengoordinasikan upaya penyelenggaraan ketentraman dan

    ketertiban umum, mengoordinasikan penerapan dan penegakan peraturan daerah

    dan peraturan Bupati dan melaksanakan sebagian urusan pemerintahan lingkup

    ketentraman dan ketertiban yang dilimpahkan Bupati.

    Seksi Ketentraman dan Ketertiban dalam melaksanakan tugas mempunyai fungsi :

    a. Penyusunan rencana kerja Seksi Ketentraman dan Ketertiban;

    b. Perumusan kebijakan teknis pengoordinasian upaya penyelenggaraan

    ketentraman dan ketertiban umum serta pengoordinasian penerapan dan

    penegakan peraturan daerah dan peraturan Bupati;

    c. Pengoordinasian upaya penyelenggaraan ketentraman dan ketertiban umum;

    d. Pengoordinasian penerapan dan penegakan peraturan daerah dan peraturan

    Bupati;

    e. Pelaksanaan sebagian urusan pemerintahan lingkup ketentraman dan

    ketertiban yang dilimpahkan Bupati; dan

    f. Evaluasi dan penyusunan laporan pelaksanaan kerja Seksi Ketentraman dan

    Ketertiban.

  • Seksi Perekonomian dan Pembangunan

    Mempunyai tugas mengoordinasikan kegiatan pemberdayaan masyarakat lingkup

    perekonomian dan pembangunan, mengoordinasikan pemeliharaan prasarana dan

    sarana pelayanan umum dan melaksanakan sebagian urusan pemerintah lingkup

    perekonomian dan pembangunan yang dilimpahkan Bupati.

    Seksi Perekonomian dan Pembangunan dalam melaksanakan tugas mempunyai

    fungsi:

    a. Penyusunan rencana kerja Seksi Perekonomian dan Pembangunan;

    b. Perumusan kebijakan teknis pengoordinasian pemberdayaan masyarakat

    lingkup perkonomian dan pembangunan serta pengoordinasian pemeliharaan

    prasarana dan sarana pelayanan umum;

    c. Pengoordinasian kegiatan pemberdayaan masyarakat lingkup perekonomian

    dan pembangunan;

    d. Pengoordinasian pemeliharaan prasarana dan sarana pelayanan umum;

    e. Pelaksanaan sebagian urusan pemerintahan lingkup perekonomian dan

    pembangunan yang dilimpahkan Bupati; dan

    f. Evaluasi dan penyusunan laporan pelaksanaan kerja Seksi Perekonomian dan

    Pembangunan.

    Seksi Kesejahteraan Masyarakat

    Mempunyai tugas melaksanakan pengoordinasian kegiatan pemberdayaan

    masyarakat lingkup kesejahteraan masyarakat dan melaksanakan sebagian urusan

    pemerintahan lingkup kesejahteraan masyarakat yang dilimpahkan Bupati.

    Seksi Kesejahteraan Masyarakat dalam melaksanakan tugas mempunyai fungsi :

    a. Penyusunan rencana kerja Seksi Kesejahteraan Masyarakat;

    b. Perumusan kebijakan teknis pemberdayaan masyarakat lingkup kesejahteraan

    masyarakat;

  • c. Pengoordinasian kegiatan pemberdayaan masyarakat lingkup kesejahteraan

    masyarakat;

    d. Pelaksanaan sebagian urusan pemerintahan lingkup kesejahteraan masyarakat

    yang dilimpahkan Bupati; dan

    e. Evaluasi dan penyusunan laporan pelaksanaan kerja Seksi Kesejahteraan

    Masyarakat.

    Seksi Pelayanan Umum

    Mempunyai tugas melaksanakan pelayanan umum dan melaksanakan sebagian

    urusan pemerintahan yang dilimpahkan Bupati.

    Seksi pelayanan umum dalam melaksanakan tugas mempunyai fungsi :

    a. Penyusunan rencana kerja Seksi Pelayanan Umum;

    b. Perumusan kebijakan teknis pelaksanaan dan pembinaan pelayanan umum;

    c. Pelaksanaan dan pembinaan pelayanan umum;

    d. Pelaksanaan sebagian urusan pemerintahan lingkup pelayanan umum yang

    dilimpahkan Bupati; dan

    e. Evaluasi dan penyusunan laporan pelaksanaan kerja Seksi Pelayanan Umum.

    C. ISU-ISU STRATEGIS

    1. Adanya aturan yang berubah secara cepat tanpa melihat kondisi riil di lapangan

    dan tanpa adanya dukungan sarana dan prasarana.

    2. Banyaknya permasalahan yang ada di wilayah Kecamatan Depok karena

    heterogenitas masyarakat sehingga potensi gangguan Kamtibmas tinggi.

    3. Keterbatasan jumlah sumber daya aparatur pemerintah dengan kompetensinya

    yang tidak merata.

    4. Belum semua kegiatan memiliki SOP sehingga pelaksanaan kegiatan belum

    memiliki standar yang baku.

    5. Belum optimalnya pengendalian terhadap pemanfaatan tata ruang (alih fungsi

    lahan) serta kurangnya kesadaran masyarakat dalam pelaksanaan tertib

  • administrasi pertanahan, administrasi kependudukan serta berbagai perizinan

    terkait.

    6. Penyelenggaraan dan pengelolaan pemerintahan desa yang belum optimal

    serta peran lembaga pemberdayaan masyarakat desa yang perlu ditingkatkan

    dan diberdayakan.

    7. Belum optimalnya kondisi sarana dan prasarana infrastruktur (jalan, jembatan,

    jaringan irigasi, sarana prasarana perekonomian) serta pengelolaan koperasi

    dan UKM.

    8. Belum optimalnya sinergitas dan koordinasi dalam upaya penanggulangan

    kemiskinan, pembinaan dan partisipasi masyarakat dalam pengelolaan seni

    budaya dan pelestarian tradisi serta pembinaan pemuda dan olah raga.

    9. Belum optimalnya penegakkan perda, kurangnya kesadaran masyarakat dalam

    mematuhi peraturan perundang-undangan dan belum semua masyarakat

    terlatih dalam penanggulangan kebencanaan.

    10. Keterbatasan perangkat dan lembaga desa dalam mengelola pemerintahan

    desa dan kegiatan lembaga desa.

    11. Faktor wilayah Depok sebagai wilayah aglomerasi perkotaan menjadikan daya

    tarik tersendiri bagi konsumen perumahan dan kalangan bisnis property. Salah

    satu upaya dengan permasalahan keterbatasan lahan dengan banyaknya

    pembangunan apartemen bertingkat di wilayah Depok. Plus minus adanya

    hunian vertikal adalah faktor dampak sosial

    D. SISTEMATIKA LAPORAN KINERJA

    Kata pengantar

    Ikhtisar Eksekutif

    Daftar Isi

    Bab I Pendahuluan

    E. Latar Belakang

  • F. Tugas, Fungsi Dan Struktur Organisasi

    G. Isu-isu Strategis

    H. Sistematika Laporan Kinerja

    Bab II Perencanaan Kinerja

    C. Indikator Kinerja Utama (IKU)

    D. Perjanjian Kinerja Tahun 2019

    Bab III Akuntabilitas Kinerja

    C. Capaian Kinerja Organisasi

    D. Realisasi Anggaran

    Bab IV Penutup

    Lampiran

    Perjanjian Kinerja Tahun 2019

    Perjanjian Kinerja Perubahan Tahun 2019

    Proses Bisnis 2019

    RFK Bulan Desember 2019

    BAB II

  • PERENCANAAN KINERJA

    A. INDIKATOR KINERJA UTAMA (IKU)

    Indikator Kinerja adalah ukuran keberhasilan yang spesifik, dapat diukur, dapat

    dicapai, relevan, pada suatu kurun waktu tertentu, yang menggambarkan

    terwujudnya kinerja, tercapainya hasil program dan kegiatan yang dilaksanakan

    oleh instansi pemerintah.

    Sedangkan Indikator Kinerja Utama (IKU) adalah merupakan ukuran

    keberhasilan yang menggambarkan kinerja utama instansi pemerintah sesuai

    dengan tugas, fungsi, dan mandat (core business) yang diembannya.

    Indikator Kinerja Utama (IKU) yang telah ditetapkan dalam Rencana Strategis

    Kecamatan Depok Kabupaten Sleman 2016-2021 adalah sebagai berikut:

    1. Persentase temuan hasil pemeriksaan yang ditindaklanjuti

    2. Predikat LAKIP

    3. Jumlah Desa yang melaksanakan Siklus Tahunan Desa tepat waktu

    4. Indeks Kepuasan Masyarakat

    B. PERJANJIAN KINERJA TAHUN 2019

    Perjanjian Kinerja adalah lembar/dokumen yang berisikan penugasan dari

    pimpinan instansi yang lebih tinggi kepada pimpinan instansi yang lebih rendah

    untuk melaksanakan program/kegiatan yang disertai dengan indikator kinerja.

    Perjanjian kinerja merupakan perwujudan komitmen dan kesepakatan atas

    kinerja terukur tertentu berdasarkan tugas, fungsi, dan wewenang serta sumber

    daya yang tersedia sehingga terjadi kesinambungan kinerja setiap tahunnya.

    Pada bulan Oktober 2016, dengan telah ditetapkannya Rencana Strategis

    Kecamatan Depok Tahun 2016-2021 yang berpedoman pada Rencana

    Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJMD) Kabupaten Sleman Tahun

    2016-2021 telah dilakukan perubahan terhadap Perjanjian Kinerja yang disusun

    pada bulan 10 September 2019. Perubahan Perjanjian Kinerja disesuaikan

    dengan visi, misi, tujuan dan sasaran yang ingin dicapai oleh Kecamatan Depok

    sebagaimana termuat dalam rencana strategis dimaksud.

  • Adapun Perjanjian Kinerja Kecamatan Depok Tahun 2019 adalah sebagai

    berikut: PK Camat

    No. Sasaran Strategis Indikator Kinerja Target

    1 Meningkatnya akuntabilitas

    kinerja keuangan di kecamatan

    Persentase temuan hasil

    pemeriksaan yang

    ditindaklanjuti

    100%

    Predikat LAKIP A

    Siklus Tahunan Desa tepat

    waktu

    3 Desa

    2 Meningkatnya kualitas

    pelayanan publik di kecamatan

    Indeks Kepuasan

    Masyarakat

    78

    Persentase keluhan/

    pengaduan keamanan dan

    ketertiban ditindaklanjuti

    100%

    3 Meningkatnya keberdayaan

    masyarakat

    Jumlah kegiatan masyarakat

    yang difasilitasi

    70

    4 Meningkatnya kapasitas

    masyarakat dalam pengurangan

    resiko bencana di kecamatan

    Jumlah masyarakat yang

    terlatih kebencanaan

    75

    5 Meningkatnya kerukunan

    masyarakat di kecamatan

    Persentase nilai tradisi yang

    difasiliatasi

    80

    Konflik SARA 0

    Untuk mencapai sasaran strategis sebagaimana tersebut di atas diwujudkan

    dalam 22 program dengan anggaran sebesar Rp. 2.518.701.450,-.

  • BAB III

    AKUNTABILITAS KINERJA

    A. CAPAIAN KINERJA ORGANISASI

    Pengukuran kinerja digunakan untuk menilai keberhasilan dan kegagalan

    pelaksanaan kegiatan sesuai dengan program, sasaran yang telah ditetapkan

    dalam rangka mewujudkan misi dan visi instansi pemerintah.

    Kecamatan Depok melaksanakan pengukuran kinerja terhadap Indikator Kinerja

    Utama (IKU) maupun indikator kinerja sasaran strategis organisasi yang telah

    ditetapkan dalam dokumen Perjanjian Kinerja Kecamatan Depok Tahun 2019.

    Berikut disampaikan cara pengukuran capaian kinerja yang dikaitkan dengan

    realisasi dalam pencapaian dan targetnya, serta skala pengukuran dan predikat

    kinerja sebagai berikut:

    1. Kondisi capaian kinerja yang menunjukan semakin tinggi realisasi

    menggambarkan pencapaian yang semakin baik :

    % Capaian kinerja = Realisasi kinerja

    x 100% Target kinerja

    2. Kondisi capaian kinerja yang menunjukan semakin tinggi realisasi

    menggambarkan pencapaian yang semakin buruk :

  • % Capaian kinerja = 2 x Target - Realisasi

    x 100% Target kinerja

    Sedangkan skala pengukuran dan predikat kinerja adalah sebagai berikut:

    - Capaian Kinerja 95% s/d 100% = Sangat berhasil

    - Capaian Kinerja 80% s/d 85% = Berhasil

    - Capaian Kinerja 50% s/d 80% = Cukup berhasil

    - Capaian Kinerja < 50% = Tidak berhasil

    Capaian Indikator Kinerja Utama adalah sebagai berikut :

    No. Kinerja Utama Indikator Kinerja

    Utama Satuan

    Tahun 2019

    Target Realisasi Capaian

    (%)

    1. Meningkatnya

    akuntabilitas

    kinerja keuangan

    di kecamatan

    1. Persentase

    temuan hasil

    pemeriksaan

    yang

    ditindaklanjuti

    % 100 100 100

    2. Predikat LAKIP Predikat A *) *)

    3. Jumlah Desa

    yang

    melaksanakan

    Siklus Tahunan

    Desa tepat waktu

    Desa 3 3 100

    2. Meningkatnya

    kualitas

    pelayanan publik

    4. Indeks

    Kepuasan

    Masyarakat

    Nilai 78 80,75 103,52

  • di kecamatan

    *) Data belum tersedia

    Hasil pengukuran indikator kinerja sasaran strategis organisasi adalah

    sebagai berikut:

    No. Kinerja Sasaran

    Strategis Indikator Kinerja Satuan

    Tahun 2019

    Target Realisasi Capaian

    (%)

    1 Meningkatnya

    akuntabilitas

    kinerja keuangan

    di kecamatan

    1. Persentase

    temuan hasil

    pemeriksaan

    yang

    ditindaklanjuti

    % 100 100 100

    2. Predikat LAKIP Predikat A *) *)

    3. Siklus Tahunan

    Desa tepat waktu

    Desa 3 3 100

    *) Data belum tersedia

    Lanjutan

    No. Kinerja Sasaran

    Strategis Indikator Kinerja Satuan

    Tahun 2019

    Target Realisasi Capaian

    (%)

    2 Meningkatnya

    kualitas

    pelayanan publik

    4. Indeks

    Kepuasan

    Masyarakat

    Nilai 78 80,75 103,52

  • di kecamatan 5. Persentase

    keluhan/

    pengaduan

    keamanan dan

    ketertiban

    ditindaklanjuti

    % 100 87 87

    3 Meningkatnya

    keberdayaan

    masyarakat

    6. Jumlah

    kegiatan

    masyarakat yang

    difasilitasi

    Kegiatan 70 79 112,85

    4 Meningkatnya

    kapasitas

    masyarakat

    dalam

    pengurangan

    resiko bencana di

    kecamatan

    7. Jumlah

    masyarakat yang

    terlatih

    kebencanaan

    Orang 75 155 206,66

    5 Meningkatnya

    kerukunan

    masyarakat di

    kecamatan

    8. Persentase

    nilai tradisi yang

    difasilitasi

    % 80 80 100

    9. Konflik SARA Kasus 0 0 100

    Sasaran 1

    “Meningkatnya akuntabilitas kinerja keuangan di kecamatan”

    1) Hasil pengukuran capaian kinerja sasaran “Meningkatnya akuntabilitas kinerja

    keuangan di kecamatan” dengan 2 indikator kinerja adalah sebesar 100%

    dengan predikat sangat berhasil, sedangkan 1 indikator kinerja yaitu predikat

    LAKIP belum dapat dilakukan pengukuran sehingga hasilnya belum dapat

    ditampilkan.

    Hasil pengukuran diperoleh dari perbandingan antara target dan realisasi kinerja

    pada tahun 2019 sebagai berikut:

  • No. Indikator Kinerja Satuan

    Tahun 2019

    Target Realisasi Capaian

    (%)

    1 Persentase temuan hasil

    pemeriksaan yang

    ditindaklanjuti

    % 100 100 100

    2 Predikat LAKIP Predikat A *) *)

    3 Siklus Tahunan Desa tepat

    waktu

    Desa 3 3 100

    Rata – rata capaian 100

    *) Data belum tersedia

    Predikat LAKIP

    Pada tahun 2019, Kecamatan Depok belum mendapatkan hasil evaluasi LAKIP

    dari Inspektorat, karena evaluasi AKIP baru akan dilaksanakan pada triwulan III.

    Siklus Tahunan Desa Tepat Waktu

    Jumlah Desa di Kecamatan Depok, terdapat 3 Desa, yaitu Caturtunggal,

    Maguwoharjo, dan Condongcatur. Dari 3 desa tersebut, Siklus Tahunan Desa

    dilaksanakan tepat waktu.

    2) Perbandingan realisasi/ capaian kinerja pada tahun 2018 dengan tahun 2019.

    No. Indikator Kinerja Satuan Realisasi

    Tahun 2018

    Realisasi

    Tahun 2019

    1 Persentase temuan hasil

    pemeriksaan yang

    ditindaklanjuti

    % 100 100

    2 Predikat LAKIP Predikat AA *)

    3 Siklus Tahunan Desa tepat

    waktu

    Desa 3 3

    *) Data belum tersedia

    Indikator kinerja pada tahun 2018 dengan tahun 2019 masih sama (tidak

    berubah), akan tetapi realisasi pada tahun 2018 predikat LAKIP sudah sangat

  • berhasil dengan predikat AA. sedangkan predikat LAKIP pada tahun 2019 belum

    dapat ditampilkan karena nilai LAKIP belum keluar sampai LAKIP ini disusun.

    3) Perbandingan Capaian Realisasi kinerja hingga tahun 2019 dengan target

    kinerja tahun 2021 adalah sebagai berikut:

    No. Indikator Kinerja Satuan Realisasi

    Tahun 2019

    Target

    Tahun 2021

    1 Persentase temuan hasil

    pemeriksaan yang

    ditindaklanjuti

    % 100 100

    2 Predikat LAKIP Predikat *) A

    3 Siklus Tahunan Desa tepat

    waktu

    Desa 3 3

    *) Data belum tersedia

    Indikator Persentase temuan hasil pemeriksaan yang ditindaklanjuti pada

    tahun 2019 sebesar 100% sedangkan target pada tahun 2021 sebesar 100%

    Capaian kinerja pada indikator LAKIP pada tahun 2019 belum bisa

    ditampilkan karena nilai LAKIP belum keluar sampai LAKIP ini disusun.

    Siklus Tahunan Desa tepat waktu pada tahun 2019 dari ketiga desa dapat

    dilaksanakan tepat waktu

    4) Analisis penyebab keberhasilan/kegagalan, peningkatan/penurunan kinerja

    serta alternatif solusi yang telah dilakukan. Keberhasilan pencapaian kinerja

    pada tahun 2019 karena adanya komitmen pimpinan dan pegawai untuk

    melaksanakan tugas sesuai dengan tupoksinya masing-masing yang

    didukung dengan anggaran yang cukup memadai. Perencanaan kegiatan

    dilaksanakan dengan lebih terarah dan terukur sehingga pelaksanaan

    kegiatan dapat berjalan dengan baik sesuai dengan perencanaan yang

    ditetapkan.

    Hambatan/masalah yang dihadapi adalah terbatasnya jumlah SDM/personil

    yang ada di kecamatan dan kemampuan/kapabilitas SDM yang belum

    merata.

  • 5) Analisis efisiensi penggunaan sumber daya (SDM, Keuangan, Aset, dan

    sebagainya). Keberhasilan capaian kinerja tahun 2019 dilakukan dengan

    mengoptimalkan keberadaan SDM yang ada, penggunaan anggaran sesuai

    dengan peruntukan sesuai dengan DPA dan pemanfaatan ASET yang

    dimiliki secara efektif.

    6) Program/kegiatan yang menunjang keberhasilan pencapaian kinerja

    sasaran/outcome adalah sebagai berikut:

    Indikator Sasaran Program/Kegiatan

    Persentase temuan hasil

    pemeriksaan yang

    ditindaklanjuti

    Program Peningkatan dan pengembangan

    pengelolaan keuangan dan kekayaan daerah

    Penatausahaan keuangan dan aset SKPD

    Program pembinaan dan fasilitasi pengelolaan

    keuangan desa

    Evaluasi rancangan peraturan desa tentang

    APBDes

    Predikat LAKIP Program perencanaan pembangunan daerah

    Penyelenggaraan musrenbang RKPD

    Program peningkatan pengembangan sistem

    pelaporan capaian kinerja dan keuangan

    Penyusunan perencanaan dan evaluasi kinerja

    perangkat daerah

    Program peningkatan sistem pengawasan

    internal dan pengendalian pelaksanaan

    kebijakan KDH

    Penguatan pelaksanaan reformasi birokrasi

    Program peningkatan administrasi pemerintahan

    Monitoring dan evaluasi penyelenggaraan

    pemerintahan desa

    Siklus Tahunan Desa tepat

    waktu

    Program peningkatan kapasitas aparatur

    pemerintah desa

    Pembinaan dan Pengawasan terhadap Kepala dan

    Perangkat Desa

  • Keberhasilan capaian kinerja pada tahun 2019 karena program kegiatan

    seperti pada tabel diatas dapat dilaksanakan secara efektif sehingga

    pencapaian kinerja sasaran/outcome dapat tercapai.

    Sasaran 2

    “Meningkatnya kualitas pelayanan publik di kecamatan”

    1) Hasil pengukuran capaian kinerja sasaran “Meningkatnya kualitas pelayanan

    publik di kecamatan” dengan 2 indikator kinerja adalah sebesar 98,98 %

    dengan predikat “sangat berhasil”.

    Hasil pengukuran diperoleh dari perbandingan antara target dan realisasi kinerja

    pada tahun 2019 sebagai berikut:

    No. Indikator Kinerja Satuan

    Tahun 2019

    Target Realisasi Capaian

    (%)

    1 Indeks Kepuasan

    Masyarakat

    Nilai 78 80,75 103,52

    2 Persentase keluhan/

    pengaduan keamanan dan

    ketertiban ditindaklanjuti

    % 90 85 94,44

    Rata-rata capaian 98,98

    Indeks Kepuasan Masyarakat

    Pada tahun 2019 Kecamatan Depok, telah melakukan survey tingkat kepuasan

    masyarakat terhadap pelayanan di kecamatan Depok dengan hasil indeks

    kepuasan masyarakat sebesar 80,75. Peningkatan hasil indeks kepuasan

    masyarakat karena kualitas pelayanan yang diberikan kepada masyarakat

    semakin baik, beberapa hal yang menjadikan kualitas pelayanan semakin baik

    adalah:

  • 1. Kesadaran pegawai kecamatan Depok untuk meningkatkan kualitas

    pelayanan dengan memberikan pelayanan sesuai dengan standar operating

    prosedur yang sudah ada.

    2. Sikap dan perilaku dalam memberikan pelayanan semakin baik karena

    tumbuhnya kesadaran bahwa birokrasi adalah sebagai pelayan masyarakat

    sehingga dalam memberikan pelayanan dilakukan dengan sikap dan perilaku

    pelayan masyarakat.

    3. Sarana dan prasarana yang dimiliki mendukung untuk memberikan

    pelayanan yang lebih baik dan memberikan kenyamanan pada masyarakat.

    Persentase keluhan/ pengaduan keamanan dan ketertiban ditindaklanjuti

    Pada tahun 2019 meningkat secara signifikan karena responsibilitas pegawai

    cukup tinggi untuk merespon aduan yang disampaikan oleh masyarakat melalui

    berbagai media elektronik, media cetak, maupun secara langsung. Namun

    indikator “Persentase keluhan/ pengaduan keamanan dan ketertiban

    ditindaklanjuti” hanya bisa terealisasi 85% dari target 90% disebabkan karena:

    1. Banyaknya permasalahan yang ada diwilayah Kecamatan Depok karena

    heteregonitas masyarakat sehingga Kamtibmas tinggi.

    2. Keterbatasan jumlah daya aparatur pemerintah dengan kompetensinya yang

    tidak merata.

    3. Keterbatasan sarana dan prasarana yang dimiliki mendukung untuk

    memberikan pelayanan yang lebih baik dan memberikan kenyamanan pada

    masyarakat.

    Skala pengukuran dan predikat kinerja terhadap indikator“ Persentase keluhan/

    pengaduan keamanan dan ketertiban ditindaklanjuti” tercapai 99,98%

    dikategorikan sangat berhasil.

    2) Perbandingan realisasi/capaian kinerja pada tahun 2018 dengan tahun 2019.

    No. Indikator Kinerja Satuan Realisasi

    Tahun 2018

    Realisasi

    Tahun 2019

    1 Indeks Kepuasan Masyarakat

    Nilai 80,29 80,75

  • 2 Persentase keluhan/ pengaduan keamanan dan ketertiban ditindaklanjuti

    % 75 85

    Realisasi Nilai Indeks Kepuasan Masyarakat antara tahun 2018 dan tahun 2019

    mengalami peningkatan, pada tahun 2018 sebesar 80,29 meningkat menjadi

    80,75 di tahun 2019, sehingga dapat dikatakan predikat kinerja “berhasil”.

    Persentase keluhan/ pengaduan keamanan dan ketertiban ditindaklanjuti

    meningkat cukup tinggi, pada tahun 2018 sebesar 75% dan pada tahun 2019

    sebesar 85%. Hal tersebut karena respon pegawai yang cukup baik dalam

    menindak lanjuti keluhan atau pengaduan masyarakat dari berbagai media

    maupun secara langsung.

    3) Perbandingan Capaian Realisasi kinerja hingga tahun 2019 dengan target

    kinerja tahun 2021 adalah sebagai berikut:

    No. Indikator Kinerja Satuan Realisasi Tahun

    2019

    Target

    Tahun 2021

    1 Indeks Kepuasan

    Masyarakat

    Nilai 80,75 78

    2 Persentase keluhan/

    pengaduan keamanan dan

    ketertiban ditindaklanjuti

    % 85 60

    Perbandingan capaian realisasi kinerja “Indeks Kepuasan Masyarakat” tahun

    2019 dengan tahun 2021. Target capaian indeks kepuasan masyarakat

    tahun 2021 sesuai dengan renstra adalah sebesar 78 %, sedangkan hasil

    sampai dengan tahun 2019 sebesar 80,75% sehingga sudah melampaui

    target Renstra tahun 2021.

    Perbandingan Capaian Realisasi Persentase keluhan/ pengaduan keamanan

    dan ketertiban ditindaklanjuti tahun 2019 dengan tahun 2021. Target capaian

    Persentase keluhan/ pengaduan keamanan dan ketertiban tahun 2021 sesuai

  • dengan renstra adalah sebesar 60 %, sedangkan hasil sampai dengan tahun

    2019 sebesar 85% sehingga sudah melampaui target Renstra tahun 2021.

    4) Analisis penyebab keberhasilan/kegagalan, peningkatan/penurunan kinerja

    serta alternatif solusi yang telah dilakukan. Keberhasilan Indeks Kepuasan

    Masyarakat pada tahun 2019 karena dalam memberikan pelayanan kepada

    masyarakat pegawai melaksanakan tugas sesuai dengan tupoksinya

    masing-masing yang didukung dengan anggaran yang cukup memadai.

    Sedangkan keberhasilan kenaikan prosentase keluhan/ pengaduan

    keamanan dan ketertiban yang dapat ditindak lanjuti karena meningkatnya

    responsibilitas pegawai yang disampaikan secara langsung maupun melalui

    media.

    5) Analisis efisiensi penggunaan sumber daya (SDM, Keuangan, Aset, dan

    sebagainya). Keberhasilan capaian kinerja tahun 2019 dilakukan dengan

    mengoptimalkan keberadaan SDM yang ada, penggunaan anggaran sesuai

    dengan peruntukan sesuai dengan DPA dan pemanfaatan ASET yang

    dimiliki secara efektif.

    6) Program/kegiatan yang menunjang keberhasilan pencapaian kinerja

    sasaran/outcome adalah sebagai berikut:

    Indikator Sasaran Program/Kegiatan

    Indeks Kepuasan

    Masyarakat

    Program Penataan Administrasi Kependudukan

    Pelaksanaan kebijakan kependudukan

    Program Pelayanan Administrasi Perkantoran

    Penyediaan jasa administrasi keuangan

    Penyediaan jasa keamanan dan kebersihan

    Penunjang pelayanan administrasi perkantoran

    Program peningkatan sarana dan prasarana

    aparatur

    Pemeliharaan rutin/berkala gedung, kendaraan,

    peralatan mesin dan meubelair

  • Program peningkatan kapasitas sumber daya

    aparatur

    Pengelolaan kepegawaian dan peningkatan kapasitas

    pegawai

    Indikator Sasaran Program/Kegiatan

    Indeks Kepuasan

    Masyarakat

    Program pengembangan data/informasi/statistik

    daerah

    Penyusunan dan pengumpulan data dan statistik

    daerah

    Program penyelamatan dan pelestarian

    dokumen/arsip daerah

    Pengelolaan Dokumen SKPD

    Persentase keluhan/

    pengaduan keamanan dan

    ketertiban ditindaklanjuti

    Program penegakan hukum

    Operasi Penertiban

    Program pemeliharaan kantrantibmas dan

    pencegahan tindak kriminal

    Peningkatan kerjasama dengan aparat keamanan

    dalam teknik pencegahan kejahatan

    Sasaran 3

    “Meningkatnya keberdayaan masyarakat”

    1) Hasil pengukuran capaian kinerja sasaran “Meningkatnya keberdayaan

    masyarakat” dengan 1 indikator kinerja adalah sebesar 112,85% dengan

    predikat “sangat berhasil”.

    Hasil pengukuran diperoleh dari perbandingan antara target dan realisasi

    kinerja pada tahun 2019 sebagai berikut:

    No. Indikator Kinerja Satuan

    Tahun 2019

    Target Realisasi Capaian

    (%)

    1 Jumlah kegiatan

    masyarakat yang

    difasilitasi

    Kegiatan 70 79 112,85

  • Rata-rata capaian 112,85

    Jumlah kegiatan masyarakat yang difasilitasi

    Pada tahun 2019 Kecamatan Depok menargetkan kegiatan masyarakat yang

    difasilitasi sejumlah 70 jenis kegiatan dan dapat terealisasi 79 kegiatan

    sehingga capaian prosentasenya menjadi 112,85% sehingga dapat

    dikategorikan “sangat berhasil”.

    2) Perbandingan realisasi kinerja pada tahun 2018 dengan tahun 2019 adalah

    sebagai berikut:

    No. Indikator Kinerja Satuan Realisasi Tahun

    2018

    Target

    Tahun 2019

    1 Jumlah kegiatan

    masyarakat yang

    difasilitasi

    Kegiatan 77 79

    Jumlah kegiatan masyarakat yang difasilitasi meningkat cukup tinggi, pada

    tahun 2018 sebesar 77 kegiatan sedangkan pada tahun 2019 sebesar 79

    kegiatan. Hal tersebut karena cakupan kegiatan yang dapat difasilitasi pada

    tahun 2019.

    3) Perbandingan capaian realisasi kinerja hingga tahun 2019 dengan target

    kinerja tahun 2021 adalah sebagai berikut

    No. Indikator Kinerja Satuan Realisasi Tahun

    2019

    Target

    Tahun 2021

    1 Jumlah kegiatan

    masyarakat yang

    difasilitasi

    Nilai 79 85

    Perbandingan capaian realisasi kinerja jumlah kegiatan masyarakat yang

    difasilitasi tahun 2019 dengan tahun 2021. Target capaian Jumlah kegiatan

    masyarakat yang difasilitasi tahun 2021 sesuai dengan Renstra adalah

    sebesar 85 kegiatan sedangkan hasil sampai dengan tahun 2019 sebesar 79

  • kegiatan. Berdasarkan hasil tersebut ada perkembangan positif sampai

    dengan tahun 2019 dan diharapkan pada tahun 2021 target akan terpenuhi.

    4) Analisis penyebab keberhasilan/kegagalan, peningkatan/penurunan kinerja

    serta alternatif solusi yang telah dilakukan. Keberhasilan peningkatan jumlah

    kegiatan masyarakat yang difasilitasi pada tahun 2019 karena cakupan

    jumlah kegiatan yang difasilitasi pada tahun 2019 bertambah.

    5) Analisis efisiensi penggunaan sumber daya (SDM, Keuangan, Aset, dan

    sebagainya). Keberhasilan capaian kinerja tahun 2019 dilakukan dengan

    mengoptimalkan keberadaan SDM yang ada, penggunaan anggaran sesuai

    dengan peruntukan sesuai dengan DPA dan pemanfaatan ASET yang dimiliki

    secara efektif.

    6) Program/kegiatan yang menunjang keberhasilan pencapaian kinerja

    sasaran/outcome adalah sebagai berikut:

    Indikator Sasaran Program/Kegiatan

    Jumlah kegiatan

    masyarakat yang difasilitasi

    Program peningkatan partisipasi masyarakat

    dalam membangun desa

    Pembinaan Pemberdayaan masyarakat bidang

    sosial

    Pembinaan Pemberdayaan masyarakat bidang

    ekonomi dan fisik

    Sasaran 4

    “Meningkatnya kapasitas masyarakat dalam pengurangan resiko bencana

    di kecamatan”

    1) Hasil pengukuran capaian kinerja sasaran “Meningkatnya kapasitas

    masyarakat dalam pengurangan resiko bencana di kecamatan” dengan

    indikator kinerja jumlah masyarakat yang terlatih kebencanaan adalah

    sebesar 206,66% dengan predikat “sangat berhasil.”

    Hasil pengukuran diperoleh dari perbandingan antara target dan realisasi

    kinerja pada tahun 2019 sebagai berikut:

  • No. Indikator Kinerja Satuan

    Tahun 2019

    Target Realisasi Capaian

    (%)

    1 Jumlah masyarakat yang

    terlatih kebencanaan

    Orang 75 155 206,66

    Rata-rata capaian 206,66

    Jumlah masyarakat yang terlatih kebencanaan

    Pada tahun 2019 Kecamatan Depok menargetkan 75 orang masyarakat

    terlatih kebencanaan, terealisasi 155 orang. Hal tersebut dapat terjadi

    dikarenakan tingginya antusiasme masyarakat dan komunitas peduli bencana

    terhadap pelatihan penanganan kebencanaan.

    Indikator kinerja sasaran “Meningkatnya kapasitas masyarakat dalam

    pengurangan resiko bencana di kecamatan”, yaitu jumlah masyarakat yang

    terlatih kebencanaan.

    2) Perbandingan realisasi kinerja pada tahun 2018 dengan tahun 2019 adalah

    sebagai berikut:

    No. Indikator Kinerja Satuan Realisasi

    Tahun 2018

    Realisasi

    Tahun 2019

    1 Jumlah masyarakat yang

    terlatih kebencanaan

    Kegiatan 105 155

    Jumlah masyarakat yang terlatih kebencanaan meningkat sangat tinggi, pada

    tahun 2018 sebesar 105 orang sedangkan pada tahun 2019 sebesar 155

    orang. Hal tersebut karena adanya penambahan peserta untuk kegiatan

    pelatihan kebencanaan pada tahun 2019.

    3) Perbandingan realisasi kinerja pada tahun 2019 dengan target kinerja tahun

    2021 adalah sebagai berikut:

    No. Indikator Kinerja Satuan Realisasi Tahun

    2019

    Target

    Tahun 2021

    1 Jumlah masyarakat yang

    terlatih kebencanaan

    Orang 155 75

  • Perbandingan Capaian Realisasi kinerja Jumlah masyarakat yang terlatih

    kebencanaan tahun 2019 dengan tahun 2021. Target Jumlah masyarakat

    yang terlatih kebencanaan tahun 2021 sesuai dengan renstra adalah sebesar

    75 orang sedangkan hasil sampai dengan tahun 2019 sebesar 155 orang.

    Berdasarkan hasil tersebut maka capaian realisasi kinerja jumlah masyarakat

    yang terlatih kebencanaan sudah melebihi target pada tahun 2021.

    4) Analisis penyebab keberhasilan/kegagalan, peningkatan/penurunan kinerja

    serta alternatif solusi yang telah dilakukan. Keberhasilan Jumlah masyarakat

    yang terlatih kebencanaan pada tahun 2019 karena adanya kesesuaian antara

    perencanaan dengan realisasi kegiatan.

    5) Analisis efisiensi penggunaan sumber daya (SDM, Keuangan, Aset, dan

    sebagainya). Keberhasilan capaian kinerja tahun 2019 dilakukan dengan

    mengoptimalkan keberadaan SDM yang ada, penggunaan anggaran sesuai

    dengan peruntukan sesuai dengan DPA dan pemanfaatan ASET yang dimiliki

    secara efektif.

    6) Program/kegiatan yang menunjang keberhasilan pencapaian kinerja

    sasaran/outcome adalah sebagai berikut:

    Indikator Sasaran Program/Kegiatan

    Jumlah masyarakat yang terlatih

    kebencanaan

    Program pencegahan dini dan

    penanggulangan korban bencana alam

    Pencegahan dan pengurangan resiko bencana

    Sasaran 5

    “Meningkatnya kerukunan masyarakat di kecamatan”

    1) Hasil pengukuran capaian kinerja sasaran “Meningkatnya kerukunan

    masyarakat di kecamatan” dengan 2 indikator kinerja adalah sebesar

    100,62% dengan predikat “sangat berhasil”.

  • Hasil pengukuran diperoleh dari perbandingan antara target dan realisasi kinerja

    pada tahun 2019 sebagai berikut:

    No. Indikator Kinerja Satuan

    Tahun 2019

    Target Realisasi Capaian

    (%)

    1 2 3 4 5 6

    1 Persentase nilai tradisi

    yang difasilitasi

    % 80 81 101,25

    2 Konflik SARA kasus 0 0 100

    Rata-rata capaian 100,62

    Pada tahun 2019 persentase nilai tradisi yang difasilitasi Kecamatan Depok

    dengan target 80% terealisasi 81% dari nilai tradisi sejumlah 69

    kelompok/kegiatan yang ada di Kecamatan Depok, yang difasilitasi oleh

    kecamatan sebanyak 56 kelompok/kegiatan, sehingga mengalami peningkatan

    capaiannya sebesar 101,25% . Hal tersebut dapat terjadi dikarenakan tingginya

    kesadaran masyarakat terhadap nilai tradisi yang difasilitasi. Capaian Indikator

    kinerja sasaran “Meningkatnya kapasitas masyarakat dalam persentase nilai

    tradisi yang difasilitasi di kecamatan”, dengan predikat “sangat berhasil”.

    2) Perbandingan realisasi kinerja pada tahun 2018 dengan tahun 2019 adalah

    sebagai berikut:

    No. Indikator Kinerja Satuan Realisasi Tahun

    2018

    RealisasiTahun

    2019

    1 Persentase nilai tradisi

    yang difasilitasi

    % 78 81

    2 Konflik SARA kasus 0 0

    Persentase nilai tradisi yang difasilitasi pada tahun 2018 adalah sebesar 78%

    , sedangkan pada tahun 2019 naik sebesar 81 %. Hal tersebut dikarenakan

  • kesadaran masyarakat terhadap nilai tradisi yang difasilitasi, mengalami

    peningkatan signifikan.

    3) Perbandingan realisasi kinerja pada tahun 2019 dengan target kinerja tahun

    2021 adalah sebagai berikut:

    No. Indikator Kinerja Satuan Realisasi Tahun

    2019

    Target

    Tahun 2021

    1 2 3 4 5

    1 Persentase nilai tradisi

    yang difasilitasi

    % 81 100

    2 Konflik SARA kasus 0 0

    Perbandingan Capaian Realisasi kinerja persentase nilai tradisi yang

    difasilitasi tahun 2018 dengan tahun 2021. Target persentase nilai tradisi

    yang difasilitasi tahun 2021 sesuai dengan renstra adalah sebesar 100 %

    sedangkan hasil sampai dengan tahun 2019 sebesar 81 %. Berdasarkan hasil

    tersebut maka capaian realisasi kinerja Presentase nilai tradisi yang difasilitasi

    diharapkan melebihi target pada tahun 2021.

    4) Analisis penyebab keberhasilan/kegagalan, peningkatan/penurunan kinerja

    serta alternatif solusi yang telah dilakukan. Keberhasilan persentase nilai

    tradisi yang difasilitasi pada tahun 2019 karena adanya kesesuaian antara

    perencanaan dengan realisasi kegiatan.

    5) Analisis efisiensi penggunaan sumber daya (SDM, Keuangan, Aset, dan

    sebagainya). Keberhasilan capaian kinerja tahun 2019 dilakukan dengan

    mengoptimalkan keberadaan SDM yang ada, penggunaan anggaran sesuai

    dengan peruntukan sesuai dengan DPA dan pemanfaatan ASET yang dimiliki

    secara efektif.

    Faktor-faktor yang mempengaruhi keberhasilan pencapaian kinerja adalah

    adanya komitmen pimpinan dan pegawai untuk melaksanakan tugas sesuai

    dengan tupoksinya masing-masing disertai anggaran yang memadai, serta

    adanya dukungan dan komunikasi yang baik dengan berbagai elemen tokoh

    masyarakat dalam menjaga keamanan dan ketertiban.

  • Sedangkan hambatan/masalah yang dihadapi adalah terbatasnya jumlah

    SDM/personil, kondisi prasarana dan sarana pendukung kegiatan yang

    belum memadai, serta adanya pengaruh negatif perkembangan teknologi dan

    informasi yang terkait dengan ketahanan ipoleksosbud.

    6) Program/kegiatan yang menunjang keberhasilan pencapaian kinerja

    sasaran/outcome adalah sebagai berikut:

    Indikator Sasaran Program/Kegiatan

    Persentase nilai tradisi yang

    difasilitasi

    Program Pengembangan nilai budaya

    Pelestarian warisan budaya dan

    pengembangan nilai budaya lokal

    Program penataan penguasaan, pemilikan,

    penggunaan dan pemanfaatan tanah

    Monitoring dan evaluasi tata guna tanah

    Konflik SARA Program pengembangan wawasan

    kebangsaan

    Penyelenggaraan upacara kenegaraan

    dan kegiatan kemasyarakatan

    Program penegakan hukum

    Operasi penertiban

    Program pemeliharaan kantrantibmas dan

    pencegahan tindak kriminal

    Peningkatan kerjasama dengan aparat

    keamanan dalam teknik pencegahan

    kejahatan

    B. REALISASI ANGGARAN

    Analisis Efisiensi Anggaran

    Pada subbab ini diuraikan target dan realisasi anggaran yang digunakan untuk

    mewujudkan kinerja organisasi sesuai dengan dokumen Perjanjian Kinerja.

    Diuraikan juga tentang analisis efisiensi anggaran, dengan membandingkan

  • antara realisasi keuangan dengan realisasi fisik minimal 100%, dengan angka

    sama atau lebih dari realisasi keuangan. Dikatakan tidak efisien jika capaian

    realisasi fisik dibawah 100% atau angkanya dibawah capaian realisasi

    keuangan. Adapun analisa efisien terdapat dalam realisasi anggaran sesuai

    tabel berikut:

    No. Sasaran Anggaran (Rp) Realisasi (Rp) Realisasi

    kinerja

    Keterangan

    1 Meningkatnya

    akuntabilitas kinerja

    keuangan di Kecamatan

    209.713.000 209.347.450 100,00%

    Efisien

    2 Meningkatnya kualitas

    pelayanan publik di

    Kecamatan

    1.060.400.700 991.694.922 98,98% Efisien

    3 Meningkatnya keber-

    dayaan masyarakat

    512.257.250 512.224.250 112,85% Efisien

    4 Meningkatnya kapasitas

    masyarakat dalam

    pengurangan resiko

    bencana di Kecamatan

    22.902.500 21.654.500 206,66% Efisien

    5 Meningkatnya

    kerukunan masyarakat

    di Kecamatan

    713.428.000 708.347.500 100,62% Efisien

    Sedangkan realisasi anggaran perkegiatan dapat dilihat pada tabel dibawah ini:

    No Nama Kegiatan Anggaran

    (Rp.)

    Realisasi

    (Rp.)

    Realisasi Ket.

    Keu.

    (%)

    Fisik

    (%)

    1 Pencegahan dan pengurangan resiko bencana

    22.902.500 21.654.500 94,55 100,00 Efisien

    2 Operasi Penertiban 46.772.000 46.732.000 99,91 100,00 Efisien

    3 Peningkatan kerjasama dengan

    aparat keamanan dalam teknik

    pencegahan kejahatan

    242.104.000 239.482.500 98,92 100,00 Efisien

  • 4 Monitoring dan evaluasi Tata Guna

    Tanah

    5.627.000 5.627.000 100,00 100,00 Efisien

    5 Pelaksanaan Kebijakan

    Kependudukan

    135.897.000 132.739.125 97.68 100,00 Efisien

    6 Pembinaan Pemberdayaan

    Masyarakat Bidang Sosial

    124.207.500 124.186.500 99,98 100,00 Efisien

    7 Pembinaan Pemberdayaan Masya-

    rakat Bidang Ekonomi dan Fisik

    388.049.750 388.049.750 100,00 100,00 Efisien

    8 Pembinaan dan Pengawasan thd

    Kepala dan Perangkat Desa

    7.430.000 7.430.000 100,00 100,00 Efisien

    9 Pengelolaan Informasi Publik

    Perangkat Daerah

    6.175.000 6.175.000 100,00 100,00 Efisien

    10 Penyusunan dan pengumpulan data

    dan statistik daerah

    6.340.000 6.339.950 100,00 100,00 Efisien

    11 Pelestarian warisan budaya dan

    pengembangan nilai budaya lokal

    246.000.000 245.900.000 9,96 100,00 Efisien

    12 Pengelolaan Dokumen SKPD 9.175.000 9.175.000 100,00 100,00 Efisien

    13 Penyediaan jasa administrasi

    keuangan

    36.340.000 36.340.000 100,00 100,00 Efisien

    14 Penyediaan jasa keamanan dan

    kebersihan

    137.337.000 136.575.900 99.45 100,00 Efisien

    15 Penunjang pelayanan administrasi

    perkantoran

    375.805.000 353.363.096 94,03 100,00 Efisien

    16 Pemeliharaan rutin/berkala gedung,

    kendaraan, peralatan, mesin dan

    meubelair

    264.780.700 227.074.501 85,76 97.00 Tidak

    Efisien

    17 Pengelolaan kepegawaian dan

    peningkatan kapasitas pegawai

    63.916.000 61.267.350 95,86 100,00 Efisien

    18 Penyusunan Perencanaan & Eva-

    luasi Kinerja Perangkat Daerah

    34.270.000 34.006.000 99,23 100,00 Efisien

    19 Pelayanan Perijinan 24.635.000 22.645.000 91,92 95,00 Tidak

    Efisien

    20 Monitoring dan evaluasi penye-

    lenggaraan Pemerintahan Desa

    103.628.000 103.628.000 100,00 100,00 Efisien

    21 Penguatan pelaksanaan reformasi 3.530.000 3.528.450 99,96 100,00 Efisien

  • birokrasi

    22 Penyelenggaraan musrenbang RKPD 30.245.000 30.245.000 100,00 100,00 Efisien

    23 Penatausahaan keuangan dan aset

    SKPD

    7.840.000 7.840.000 100,00 100,00 Efisien

    24 Evaluasi rancangan peraturan desa

    tentang APBDes

    22.770.000 22.670.000 99,56 100,00 Efisien

    25 Penyelenggaraan upacara

    kenegaraan dan kegiatan

    kemasyarakatan

    172.925.000 170.606.000 98,66 100,00 Efisien

    Jumlah 2.518.701.450 2.443.268.622

    Berdasarkan tabel diatas, realisasi keuangan terhadap terhadap anggaran yang

    tersedia terdapat efisiensi anggaran keseluruhan sebesar Rp. 75.432.828,00 sehingga

    menguntungkan Pemerintah Daerah Kabupaten Sleman.

    Sesuai tabel tersebut diatas, terdapat 23 kegiatan yang efisien dari segi anggaran dari

    jumlah keseluruhan 25 kegiatan karena capaian realisasi fisik yang ≥ 100%. Sedangkan

    kegiatan yang dikatagorikan tidak efisien terdapat 2 kegiatan karena capaian realisasi

    fisik yang ≤ 100%. Penyebab ketidakefisienan antara lain Kegiatan Pemeliharaan rutin/

    berkala gedung, kendaraan, peralatan, mesin dan meubelair tidak efisien karena

    mengalami kendala dengan pihak ketiga disebabkan anggaran pemeliharaan printer e-

    KTP kurang mencukupi dengan biaya yang diperlukan. Sedangkan Kegiatan Pelayanan

    Perijinan tidak efisien dikarenakan anggaran belanja makan minum peninjauan tidak

    terealisasi semua disebabkan pelaksanaan peninjauan lokasi menyesuaikan dengan

    pemohonan yang mengajukan IMB dan IUMK.

    Sedangkan untuk realisasi pengadaan pihak ketiga (penyedia jasa) untuk kegiatan

    “penunjang pelayanan administrasi perkantoran”, antara lain berupa peralatan

    komputer, alat elektronik, perlengkapan kantor, dan software yang dianggarkan dalam

    DPA dapat terealisir secara efisien. Dari anggaran pengadaan perlengkapan dan

    peralatan kantor sebesar Rp. 176.700.000,00 terealisasi Rp. 172.607.555,00, sehingga

    terdapat efisiensi anggaran APBD sebesar Rp.4.092.445,00 disebabkan harga

    barang/jasa dibawah SHBJ serta adanya negosiasi harga dengan pihak ketiga

    (penyedia jasa).

  • BAB IV

    PENUTUP

    Laporan Kinerja Instansi Pemerintah (LKjiP) Kecamatan Depok Tahun 2019 ini

    dimaksudkan untuk memberikan evaluasi atas capaian kinerja Tahun 2019 guna

    mengidentifikasi hambatan dan permasalahannya. Kemudian gambaran permasalahan

    yang dihadapi dan peluang capaian keberhasilan pelaksanaan program dan kegiatan

    pada tahun berjalan (2019) dengan memperhatikan dinamika sosial kemasyarakatan

    dan kepemerintahan daerah, serta prediksi capaian keberhasilan atas kinerja program

    dan kegiatannya.

    Secara umum program dan kegiatan tahun 2019 dapat dikategorikan berhasil dengan

    baik dengan penduduk Kecamatan Depok yang sangat beragam. Adapun penduduk

    kecamatan depok yang sebagian besar bermata pencaharian dibidang jasa,

    perdagangan dan industri kecil, didalam pelaksanaan pembangunan sangat diperlukan

    fasilitas sarana publik yang memadahi, aman dan menjamin kelangsungan hidup

  • masyarakat. Kegiatan bidang fisik dapat membantu meningkatkan perbaikan sarana

    dan prasarana jalan, jembatan, irigasi dan lain-lain. Kesemuanya itu untuk menciptakan

    Kecamatan Depok yang lebih aman dan nyaman yang dapat dinikmati oleh seluruh

    warganya.

    Dalam penyusunan Laporan Kinerja Instansi Pemerintah Kecamatan Depok Tahun

    2019 terdapat kesulitan menemukan metode penilaian keberhasilan yang mudah tapi

    dapat dipertanggungjawabkan merupakan permasalahan yang sampai sekarang belum

    mendapatkan solusinya untuk keperluan laporan. Sehingga penilaian dengan

    mengandalkan cara sederhana melalui pengamatan riil dilapangan atau kondisi empiris

    pada saat program dan kegiatan dilaksanakan menjadi alternatif yang mungkin satu-

    satunya bagi kebutuhan informasi yang valid. Walaupun demikian laporan ini

    diharapkan dapat berguna bagi semua pemangku pembangunan di wilayah Kecamatan

    Depok Kabupaten Sleman yang memerlukannya.

    Depok, 12 Februari 2020

    Camat Depok

    ABU BAKAR, S.Sos, M.Si Pembina Tingkat I, IV/b NIP. 19710710 199101 1 002