laporan kinerja instansi pemerintah (lkjip ...penyelesaian penyusunan laporan akuntabilitas kinerja...
TRANSCRIPT
-
LAPORAN KINERJA INSTANSI PEMERINTAH
(LKjIP)
KECAMATAN DEPOK
TAHUN 2019
PEMERINTAH KABUPATEN SLEMAN
KECAMATAN DEPOK
2020
-
KATA PENGANTAR
Laporan Kinerja Instansi Pemerintah (LKjIP) Kantor Kecamatan Depok
Kabupaten Sleman merupakan wujud pertanggungjawaban tentang pelaksanaan
program dan kegiatan di Kantor Kecamatan Depok Kabupaten Sleman Tahun
Anggaran 2019.
Program dan kegiatan ini dilaksanakan dengan berpedoman pada perencanaan
strategis Instansi yang ada dengan menyesuaikan skala prioritas. Disamping itu
penyusunan laporan juga dimaksudkan sebagai bahan pertimbangan bagi perencanaan
tahun berikutnya.
Kami mengucapkan terimakasih kepada semua pihak yang telah membantu
penyelesaian penyusunan Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah (LKjIP)
tahun 2019 Kantor Kecamatan Depok dan apabila ada kekurangan dalam laporan ini
kami mohon kritik/saran agar laporan bisa tersusun dengan baik dan atas bantuan dan
kerjasamanya kami ucapkan banyak terimakasih.
Depok, 12 Februari 2020
CAMAT DEPOK
ABU BAKAR, S.Sos, M.Si
Pembina Tingkat I, IV/b
NIP. 19710710 199101 1 002
-
DAFTAR ISI
HALAMAN JUDUL
KATA PENGANTAR
DAFTAR ISI
Bab I Pendahuluan
A. Latar Belakang
B. Tugas, Fungsi Dan Struktur Organisasi
C. Isu-isu Strategis
D. Sistematika Laporan Kinerja
Bab II Perencanaan Kinerja
A. Indikator Kinerja Utama (IKU)
B. Perjanjian Kinerja Tahun 2019
Bab III Akuntabilitas Kinerja
A. Capaian Kinerja Organisasi
B. Realisasi Anggaran
Bab IV Penutup
Lampiran
1. Perjanjian Kinerja Tahun 2019
2. Perjanjian Kinerja Perubahan Tahun 2019
3. Proses Bisnis
4. RFK Bulan Desember 2019
-
BAB I
PENDAHULUAN
A. LATAR BELAKANG
Laporan kinerja adalah ikhtisar yang menjelaskan secara ringkas dan lengkap
tentang capaian kinerja yang disusun berdasarkan rencana kerja yang ditetapkan
dalam rangka pelaksanaan Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah (APBD),
serta merupakan bentuk akuntabilitas atau pertanggungjawaban dari pelaksanaan
tugas dan fungsi yang dipercayakan kepada setiap instansi pemerintah atas
penggunaan anggaran.
Tujuan pelaporan kinerja adalah memberikan informasi yang terukur atas kinerja
yang telah dan seharusnya dicapai oleh organisasi, sebagai upaya untuk perbaikan
yang berkesinambungan bagi instansi pemerintah dalam rangka peningkatan
kinerjanya.
Penyusunan Laporan Kinerja Kecamatan Depok Kabupaten Sleman Tahun 2019
berpedoman pada Peraturan Menteri Pendayagunaan Aparatur Negara dan
Reformasi Birokrasi Nomor 53 Tahun 2014 tentang Petunjuk Teknis Perjanjian
Kinerja, Pelaporan Kinerja dan Tata Cara Review atas Laporan Kinerja Instansi
Pemerintah, dan memuat realisasi kinerja Pemerintah Kecamatan Depok
Kabupaten Sleman tahun 2019 yang merupakan tahun ketiga dari RPJMD
Kabupaten Sleman tahun 2016-2021.
B. TUGAS, FUNGSI DAN STRUKTUR ORGANISASI
Berdasarkan Peraturan Daerah Kabupaten Sleman Nomor 11 Tahun 2016 tentang
Perubahan Organisasi Perangkat ditindaklanjuti dengan Peraturan Bupati Sleman
Nomor 107 tahun 2016 tentang Kedudukan, Tugas dan Fungsi, dan Susunan
Organisasi serta Tata kerja Kecamatan Depok sebagai berikut :
-
1. Kecamatan Depok merupakan wilayah kerja Camat sebagai perangkat daerah
yang dipimpin oleh Camat yang berada dibawah dan bertanggung jawab kepada
Bupati melalui Sekretaris Daerah.
2. Kecamatan Depok mempunyai tugas melaksanakan kewenangan pemerintahan
yang dilimpahkan oleh Bupati untuk menangani sebagian urusan otonomi daerah
dan menyelenggarakan tugas umum pemerintahan.
3. Dalam menyelenggarakan tugas, Kecamatan Depok mempunyai fungsi
a. Perumusan kebijakan teknis sebagian urusan otonomi daerah dan tugas
umum pemerintahan,
b. Pelaksanaan tugas sebagian urusan otonomi daerah dan tugas umum
pemerintahan,
c. Penyelenggaraan pelayanan umum,
d. Pembinaan dan pengoordinasian wilayah, dan
e. Pelaksanaan tugas lain yang diberikan oleh Bupati sesuai dengan tugas dan
fungsinya.
Susunan organisasi Kecamatan terdiri dari:
a. Camat
b. Sekretariat terdiri dari:
1. Subbagian Umum dan Kepegawaian; dan
2. Subbagian Keuangan, Perencanaan dan Evaluasi
c. Seksi Pemerintahan
d. Seksi Ketentraman dan Ketertiban
e. Seksi Perekonomian dan Pembangunan
f. Seksi Kesejahteraan Masyarakat
-
g. Seksi Pelayanan Umum
h. Kelompok Jabatan Fungsional
BAGAN SUSUNAN ORGANISASI KECAMATAN
: Garis Komando
: Garis Koordinasi
Komposisi :
Camat : 1 orang
Sekretaris Kecamatan : 1 orang
CAMAT
SEKRETARIAT
Subbag Umum
& Kepegawaian
Subbag Keuangan,
Perencanaan &
Evaluasi
Kelompok
Jabatan
Fungsional
Seksi
Perekonomian &
Pembangunan
Seksi
Pelayanan
Umum
Seksi
Kesejahteraan
Masyarakat
Seksi Ketentraman
& Ketertiban Seksi
Pemerintahan
-
Kepala Subbag : 2 orang
Kepala Seksi : 5 orang
Staf : 21 orang
Sekretariat dipimpin oleh Sekretaris yang berada di bawah dan bertanggung jawab
kepada Camat.
Seksi dipimpin oleh kepala seksi yang berada di bawah dan bertanggung jawab
kepada Camat melalui Sekretaris.
Sub. Bagian dipimpin oleh kepala subbagian yang berada dibawah bertanggung
jawab kepada Sekretaris.
Kelompok jabatan fungsional dalam melaksanakan tugas dikoordinasikan oleh
tenaga fungsional yang di tunjuk dan berada dibawah serta bertanggung jawab
kepada Camat melalui Sekretaris
Berikut ini disampaikan tata laksana / tata kerja Kecamatan Depok menurut
Peraturan Daerah Kabupaten Sleman Nomor 107 Tahun 2016 tentang Kedudukan,
Tugas, Fungsi dan Susunan Organisasi, serta Tata Kerja Kecamatan Depok
sebagai berikut :
Camat :
Mempunyai tugas melaksanakan koordinasi penyelenggaraan pemerintahan umum,
pelayanan publik, dan pemberdayaan masyarakat serta melaksanakan sebagian
urusan pemerintahan yang dilimpahkan oleh Bupati.
Camat dalam melaksanakan tugas mempunyai fungsi :
a. Penyusunan rencana kerja kecamatan.
-
b. Perumusan kebijakan teknis pelaksanaan urusan pemerintahan umum,
pelayanan publik, pemberdayaan masyarakat, dan pelaksanaan sebagai
urusan pemerintahan yang dilimpahkan oleh Bupati.
c. Pelaksanaan urusan pemerintahan umum.
d. Pembinaan dan pengawasan pelaksanaan kegiatan desa
e. Pengoordinasian pelaksanaan kegiatan pemerintahan yang dilakukan oleh
perangkat daerah di tingkat kecamatan.
f. Pengoordinasian upaya penyelenggaraan ketentraman dan ketertiban umum.
g. Pengordinasian penerapan dan penegakan peraturan daerah dan peraturan
bupati.
h. Pengoordinasian kegiatan pemberdayaan masyarakat lingkup perekonomian
dan pembangunan.
i. Pengoordinasian pemeliharaan prasarana dan sarana pelayanan umum.
j. Pengoordinasian kegiatan pemberdayaan masyarakat.
k. Pelaksanaan dan pembinaan pelayanan umum.
l. Pelaksanaan sebagian urusan pemerintahan lingkup pelayanan umum yang
dilimpahkan Bupati; dan
m. Pelaksanaan tugas lain yang diberikan oleh Bupati sesuai dengan tugas dan
fungsinya.
Sekretariat :
Mempunyai tugas melaksanakan urusan umum, urusan kepegawaian, urusan
keuangan, urusan perencanaan dan evaluasi, dan mengoordinasikan pelaksanaan
tugas satuan organisasi.
Sekretariat dalam melaksanakan tugas mempunyai fungsi :
-
a. Penyusunan rencana kerja Sekretariat dan Kecamatan;
b. Perumusan kebijakan teknis kesekretariatan;
c. Penyelenggaraan urusan umum;
d. Penyelenggaraan urusan kepegawaian;
e. Penyelenggaraan urusan keuangan;
f. Penyelenggaraan urusan perencanaan dan evaluasi;
g. Pengoordinasian penyelenggaraan tugas satuan organisasi lingkup
kecamatan; dan;
h. Evaluasi dan penyusunan laporan pelaksanaan kerja sekretariat dan
kecamatan.
Sub. Bagian Umum dan Kepegawaian :
Mempunyai tugas menyiapkan bahan pelaksanaan urusan umum dan urusan
kepegawaian.
Subbagian umum dan kepegawaian dalam melaksanakan tugas mempunyai fungsi
:
a. Penyusunan rencana kerja Sub. Bagian Umum dan Kepegawaian;
b. Perumusan kebijakan teknis pelaksanaan urusan umum dan urusan
kepegawaian;
c. Pengelolaan persuratan dan kearsipan;
d. Pengelolaan perlengkapan, keamanan, dan kebersihan;
e. Pengelolaan dokumentasi dan informasi;
f. Penyusunan perencanaan kebutuhan, pengembangan dan pembinaan
pegawai;
g. Pelayanan administrasi pegawai dan pengelolaan tata usaha kepegawaian;
dan;
-
h. Evaluasi dan penyusunan laporan pelaksanaan kerja Sub. Bagian Umum dan
Kepegawaian.
Sub. Bagian Keuangan, Perencanaan, dan Evaluasi
Mempunyai tugas menyiapkan bahan pelaksanaan urusan keuangan, urusan
perencanaan dan evaluasi.
Sub. Bagian Keuangan, Perencanaan, dan Evaluasi dalam melaksanakan tugas
mempunyai fungsi :
a. Penyusunan rencana kerja Sub. Bagian Keuangan, Perencanaan, dan
Evaluasi;
b. Perumusan kebijakan teknis pelaksanaan urusan keuangan, urusan
perencanaan dan evaluasi;
c. Pengoordinasian penyusunan rencana kerja Sekretariat dan rencana kerja
Kecamatan;
d. Pelaksanaan perbendaharaan, pembukuan, dan pelaporan keuangan;
e. Pengoordinasian evaluasi dan pelaporan pelaksanaan kerja Sekretariat dan
pelaksanaan kerja Kecamatan;
f. Evaluasi dan penyusunan laporan pelaksanaan rencana kerja Sub. Bagian
Keuangan, Perencanaan dan Evaluasi;
Seksi Pemerintahan
Mempunyai tugas melaksanakan urusan pemerintahan umum, membina dan
mengawasi pelaksanaan kegiatan desa, mengoordinasikan pelaksanaan kegiatan
pemerintahan, serta melaksanakan sebagian urusan pemerintahan lingkup
pemerintahan yang dilimpahkan Bupati.
Seksi Pemerintahan dalam melaksanakan tugas mempunyai fungsi :
a. Penyusunan rencana kerja Seksi pemerintahan;
-
b. Perumusan kebijakan teknis pelaksanaan urusan pemerintahan umum, dan
pembinaan dan pengawasan kegiatan desa;
c. Pelaksanaan urusan pemerintahan umum;
d. Pembinaan dan pengawasan pelaksanaan kegiatan desa;
e. Pengoordinasian pelaksanaan kegiatan pemerintahan yang dilakukan oleh
perangkat daerah ditingkat kecamatan;
f. Pelaksanaan sebagian urusan pemerintahan lingkup pemerintahan yang
dilimpahkan Bupati; dan;
g. Evaluasi dan penyusunan laporan pelaksanaan Seksi Pemerintahan
Seksi Ketentraman dan Ketertiban
Mempunyai tugas mengoordinasikan upaya penyelenggaraan ketentraman dan
ketertiban umum, mengoordinasikan penerapan dan penegakan peraturan daerah
dan peraturan Bupati dan melaksanakan sebagian urusan pemerintahan lingkup
ketentraman dan ketertiban yang dilimpahkan Bupati.
Seksi Ketentraman dan Ketertiban dalam melaksanakan tugas mempunyai fungsi :
a. Penyusunan rencana kerja Seksi Ketentraman dan Ketertiban;
b. Perumusan kebijakan teknis pengoordinasian upaya penyelenggaraan
ketentraman dan ketertiban umum serta pengoordinasian penerapan dan
penegakan peraturan daerah dan peraturan Bupati;
c. Pengoordinasian upaya penyelenggaraan ketentraman dan ketertiban umum;
d. Pengoordinasian penerapan dan penegakan peraturan daerah dan peraturan
Bupati;
e. Pelaksanaan sebagian urusan pemerintahan lingkup ketentraman dan
ketertiban yang dilimpahkan Bupati; dan
f. Evaluasi dan penyusunan laporan pelaksanaan kerja Seksi Ketentraman dan
Ketertiban.
-
Seksi Perekonomian dan Pembangunan
Mempunyai tugas mengoordinasikan kegiatan pemberdayaan masyarakat lingkup
perekonomian dan pembangunan, mengoordinasikan pemeliharaan prasarana dan
sarana pelayanan umum dan melaksanakan sebagian urusan pemerintah lingkup
perekonomian dan pembangunan yang dilimpahkan Bupati.
Seksi Perekonomian dan Pembangunan dalam melaksanakan tugas mempunyai
fungsi:
a. Penyusunan rencana kerja Seksi Perekonomian dan Pembangunan;
b. Perumusan kebijakan teknis pengoordinasian pemberdayaan masyarakat
lingkup perkonomian dan pembangunan serta pengoordinasian pemeliharaan
prasarana dan sarana pelayanan umum;
c. Pengoordinasian kegiatan pemberdayaan masyarakat lingkup perekonomian
dan pembangunan;
d. Pengoordinasian pemeliharaan prasarana dan sarana pelayanan umum;
e. Pelaksanaan sebagian urusan pemerintahan lingkup perekonomian dan
pembangunan yang dilimpahkan Bupati; dan
f. Evaluasi dan penyusunan laporan pelaksanaan kerja Seksi Perekonomian dan
Pembangunan.
Seksi Kesejahteraan Masyarakat
Mempunyai tugas melaksanakan pengoordinasian kegiatan pemberdayaan
masyarakat lingkup kesejahteraan masyarakat dan melaksanakan sebagian urusan
pemerintahan lingkup kesejahteraan masyarakat yang dilimpahkan Bupati.
Seksi Kesejahteraan Masyarakat dalam melaksanakan tugas mempunyai fungsi :
a. Penyusunan rencana kerja Seksi Kesejahteraan Masyarakat;
b. Perumusan kebijakan teknis pemberdayaan masyarakat lingkup kesejahteraan
masyarakat;
-
c. Pengoordinasian kegiatan pemberdayaan masyarakat lingkup kesejahteraan
masyarakat;
d. Pelaksanaan sebagian urusan pemerintahan lingkup kesejahteraan masyarakat
yang dilimpahkan Bupati; dan
e. Evaluasi dan penyusunan laporan pelaksanaan kerja Seksi Kesejahteraan
Masyarakat.
Seksi Pelayanan Umum
Mempunyai tugas melaksanakan pelayanan umum dan melaksanakan sebagian
urusan pemerintahan yang dilimpahkan Bupati.
Seksi pelayanan umum dalam melaksanakan tugas mempunyai fungsi :
a. Penyusunan rencana kerja Seksi Pelayanan Umum;
b. Perumusan kebijakan teknis pelaksanaan dan pembinaan pelayanan umum;
c. Pelaksanaan dan pembinaan pelayanan umum;
d. Pelaksanaan sebagian urusan pemerintahan lingkup pelayanan umum yang
dilimpahkan Bupati; dan
e. Evaluasi dan penyusunan laporan pelaksanaan kerja Seksi Pelayanan Umum.
C. ISU-ISU STRATEGIS
1. Adanya aturan yang berubah secara cepat tanpa melihat kondisi riil di lapangan
dan tanpa adanya dukungan sarana dan prasarana.
2. Banyaknya permasalahan yang ada di wilayah Kecamatan Depok karena
heterogenitas masyarakat sehingga potensi gangguan Kamtibmas tinggi.
3. Keterbatasan jumlah sumber daya aparatur pemerintah dengan kompetensinya
yang tidak merata.
4. Belum semua kegiatan memiliki SOP sehingga pelaksanaan kegiatan belum
memiliki standar yang baku.
5. Belum optimalnya pengendalian terhadap pemanfaatan tata ruang (alih fungsi
lahan) serta kurangnya kesadaran masyarakat dalam pelaksanaan tertib
-
administrasi pertanahan, administrasi kependudukan serta berbagai perizinan
terkait.
6. Penyelenggaraan dan pengelolaan pemerintahan desa yang belum optimal
serta peran lembaga pemberdayaan masyarakat desa yang perlu ditingkatkan
dan diberdayakan.
7. Belum optimalnya kondisi sarana dan prasarana infrastruktur (jalan, jembatan,
jaringan irigasi, sarana prasarana perekonomian) serta pengelolaan koperasi
dan UKM.
8. Belum optimalnya sinergitas dan koordinasi dalam upaya penanggulangan
kemiskinan, pembinaan dan partisipasi masyarakat dalam pengelolaan seni
budaya dan pelestarian tradisi serta pembinaan pemuda dan olah raga.
9. Belum optimalnya penegakkan perda, kurangnya kesadaran masyarakat dalam
mematuhi peraturan perundang-undangan dan belum semua masyarakat
terlatih dalam penanggulangan kebencanaan.
10. Keterbatasan perangkat dan lembaga desa dalam mengelola pemerintahan
desa dan kegiatan lembaga desa.
11. Faktor wilayah Depok sebagai wilayah aglomerasi perkotaan menjadikan daya
tarik tersendiri bagi konsumen perumahan dan kalangan bisnis property. Salah
satu upaya dengan permasalahan keterbatasan lahan dengan banyaknya
pembangunan apartemen bertingkat di wilayah Depok. Plus minus adanya
hunian vertikal adalah faktor dampak sosial
D. SISTEMATIKA LAPORAN KINERJA
Kata pengantar
Ikhtisar Eksekutif
Daftar Isi
Bab I Pendahuluan
E. Latar Belakang
-
F. Tugas, Fungsi Dan Struktur Organisasi
G. Isu-isu Strategis
H. Sistematika Laporan Kinerja
Bab II Perencanaan Kinerja
C. Indikator Kinerja Utama (IKU)
D. Perjanjian Kinerja Tahun 2019
Bab III Akuntabilitas Kinerja
C. Capaian Kinerja Organisasi
D. Realisasi Anggaran
Bab IV Penutup
Lampiran
Perjanjian Kinerja Tahun 2019
Perjanjian Kinerja Perubahan Tahun 2019
Proses Bisnis 2019
RFK Bulan Desember 2019
BAB II
-
PERENCANAAN KINERJA
A. INDIKATOR KINERJA UTAMA (IKU)
Indikator Kinerja adalah ukuran keberhasilan yang spesifik, dapat diukur, dapat
dicapai, relevan, pada suatu kurun waktu tertentu, yang menggambarkan
terwujudnya kinerja, tercapainya hasil program dan kegiatan yang dilaksanakan
oleh instansi pemerintah.
Sedangkan Indikator Kinerja Utama (IKU) adalah merupakan ukuran
keberhasilan yang menggambarkan kinerja utama instansi pemerintah sesuai
dengan tugas, fungsi, dan mandat (core business) yang diembannya.
Indikator Kinerja Utama (IKU) yang telah ditetapkan dalam Rencana Strategis
Kecamatan Depok Kabupaten Sleman 2016-2021 adalah sebagai berikut:
1. Persentase temuan hasil pemeriksaan yang ditindaklanjuti
2. Predikat LAKIP
3. Jumlah Desa yang melaksanakan Siklus Tahunan Desa tepat waktu
4. Indeks Kepuasan Masyarakat
B. PERJANJIAN KINERJA TAHUN 2019
Perjanjian Kinerja adalah lembar/dokumen yang berisikan penugasan dari
pimpinan instansi yang lebih tinggi kepada pimpinan instansi yang lebih rendah
untuk melaksanakan program/kegiatan yang disertai dengan indikator kinerja.
Perjanjian kinerja merupakan perwujudan komitmen dan kesepakatan atas
kinerja terukur tertentu berdasarkan tugas, fungsi, dan wewenang serta sumber
daya yang tersedia sehingga terjadi kesinambungan kinerja setiap tahunnya.
Pada bulan Oktober 2016, dengan telah ditetapkannya Rencana Strategis
Kecamatan Depok Tahun 2016-2021 yang berpedoman pada Rencana
Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJMD) Kabupaten Sleman Tahun
2016-2021 telah dilakukan perubahan terhadap Perjanjian Kinerja yang disusun
pada bulan 10 September 2019. Perubahan Perjanjian Kinerja disesuaikan
dengan visi, misi, tujuan dan sasaran yang ingin dicapai oleh Kecamatan Depok
sebagaimana termuat dalam rencana strategis dimaksud.
-
Adapun Perjanjian Kinerja Kecamatan Depok Tahun 2019 adalah sebagai
berikut: PK Camat
No. Sasaran Strategis Indikator Kinerja Target
1 Meningkatnya akuntabilitas
kinerja keuangan di kecamatan
Persentase temuan hasil
pemeriksaan yang
ditindaklanjuti
100%
Predikat LAKIP A
Siklus Tahunan Desa tepat
waktu
3 Desa
2 Meningkatnya kualitas
pelayanan publik di kecamatan
Indeks Kepuasan
Masyarakat
78
Persentase keluhan/
pengaduan keamanan dan
ketertiban ditindaklanjuti
100%
3 Meningkatnya keberdayaan
masyarakat
Jumlah kegiatan masyarakat
yang difasilitasi
70
4 Meningkatnya kapasitas
masyarakat dalam pengurangan
resiko bencana di kecamatan
Jumlah masyarakat yang
terlatih kebencanaan
75
5 Meningkatnya kerukunan
masyarakat di kecamatan
Persentase nilai tradisi yang
difasiliatasi
80
Konflik SARA 0
Untuk mencapai sasaran strategis sebagaimana tersebut di atas diwujudkan
dalam 22 program dengan anggaran sebesar Rp. 2.518.701.450,-.
-
BAB III
AKUNTABILITAS KINERJA
A. CAPAIAN KINERJA ORGANISASI
Pengukuran kinerja digunakan untuk menilai keberhasilan dan kegagalan
pelaksanaan kegiatan sesuai dengan program, sasaran yang telah ditetapkan
dalam rangka mewujudkan misi dan visi instansi pemerintah.
Kecamatan Depok melaksanakan pengukuran kinerja terhadap Indikator Kinerja
Utama (IKU) maupun indikator kinerja sasaran strategis organisasi yang telah
ditetapkan dalam dokumen Perjanjian Kinerja Kecamatan Depok Tahun 2019.
Berikut disampaikan cara pengukuran capaian kinerja yang dikaitkan dengan
realisasi dalam pencapaian dan targetnya, serta skala pengukuran dan predikat
kinerja sebagai berikut:
1. Kondisi capaian kinerja yang menunjukan semakin tinggi realisasi
menggambarkan pencapaian yang semakin baik :
% Capaian kinerja = Realisasi kinerja
x 100% Target kinerja
2. Kondisi capaian kinerja yang menunjukan semakin tinggi realisasi
menggambarkan pencapaian yang semakin buruk :
-
% Capaian kinerja = 2 x Target - Realisasi
x 100% Target kinerja
Sedangkan skala pengukuran dan predikat kinerja adalah sebagai berikut:
- Capaian Kinerja 95% s/d 100% = Sangat berhasil
- Capaian Kinerja 80% s/d 85% = Berhasil
- Capaian Kinerja 50% s/d 80% = Cukup berhasil
- Capaian Kinerja < 50% = Tidak berhasil
Capaian Indikator Kinerja Utama adalah sebagai berikut :
No. Kinerja Utama Indikator Kinerja
Utama Satuan
Tahun 2019
Target Realisasi Capaian
(%)
1. Meningkatnya
akuntabilitas
kinerja keuangan
di kecamatan
1. Persentase
temuan hasil
pemeriksaan
yang
ditindaklanjuti
% 100 100 100
2. Predikat LAKIP Predikat A *) *)
3. Jumlah Desa
yang
melaksanakan
Siklus Tahunan
Desa tepat waktu
Desa 3 3 100
2. Meningkatnya
kualitas
pelayanan publik
4. Indeks
Kepuasan
Masyarakat
Nilai 78 80,75 103,52
-
di kecamatan
*) Data belum tersedia
Hasil pengukuran indikator kinerja sasaran strategis organisasi adalah
sebagai berikut:
No. Kinerja Sasaran
Strategis Indikator Kinerja Satuan
Tahun 2019
Target Realisasi Capaian
(%)
1 Meningkatnya
akuntabilitas
kinerja keuangan
di kecamatan
1. Persentase
temuan hasil
pemeriksaan
yang
ditindaklanjuti
% 100 100 100
2. Predikat LAKIP Predikat A *) *)
3. Siklus Tahunan
Desa tepat waktu
Desa 3 3 100
*) Data belum tersedia
Lanjutan
No. Kinerja Sasaran
Strategis Indikator Kinerja Satuan
Tahun 2019
Target Realisasi Capaian
(%)
2 Meningkatnya
kualitas
pelayanan publik
4. Indeks
Kepuasan
Masyarakat
Nilai 78 80,75 103,52
-
di kecamatan 5. Persentase
keluhan/
pengaduan
keamanan dan
ketertiban
ditindaklanjuti
% 100 87 87
3 Meningkatnya
keberdayaan
masyarakat
6. Jumlah
kegiatan
masyarakat yang
difasilitasi
Kegiatan 70 79 112,85
4 Meningkatnya
kapasitas
masyarakat
dalam
pengurangan
resiko bencana di
kecamatan
7. Jumlah
masyarakat yang
terlatih
kebencanaan
Orang 75 155 206,66
5 Meningkatnya
kerukunan
masyarakat di
kecamatan
8. Persentase
nilai tradisi yang
difasilitasi
% 80 80 100
9. Konflik SARA Kasus 0 0 100
Sasaran 1
“Meningkatnya akuntabilitas kinerja keuangan di kecamatan”
1) Hasil pengukuran capaian kinerja sasaran “Meningkatnya akuntabilitas kinerja
keuangan di kecamatan” dengan 2 indikator kinerja adalah sebesar 100%
dengan predikat sangat berhasil, sedangkan 1 indikator kinerja yaitu predikat
LAKIP belum dapat dilakukan pengukuran sehingga hasilnya belum dapat
ditampilkan.
Hasil pengukuran diperoleh dari perbandingan antara target dan realisasi kinerja
pada tahun 2019 sebagai berikut:
-
No. Indikator Kinerja Satuan
Tahun 2019
Target Realisasi Capaian
(%)
1 Persentase temuan hasil
pemeriksaan yang
ditindaklanjuti
% 100 100 100
2 Predikat LAKIP Predikat A *) *)
3 Siklus Tahunan Desa tepat
waktu
Desa 3 3 100
Rata – rata capaian 100
*) Data belum tersedia
Predikat LAKIP
Pada tahun 2019, Kecamatan Depok belum mendapatkan hasil evaluasi LAKIP
dari Inspektorat, karena evaluasi AKIP baru akan dilaksanakan pada triwulan III.
Siklus Tahunan Desa Tepat Waktu
Jumlah Desa di Kecamatan Depok, terdapat 3 Desa, yaitu Caturtunggal,
Maguwoharjo, dan Condongcatur. Dari 3 desa tersebut, Siklus Tahunan Desa
dilaksanakan tepat waktu.
2) Perbandingan realisasi/ capaian kinerja pada tahun 2018 dengan tahun 2019.
No. Indikator Kinerja Satuan Realisasi
Tahun 2018
Realisasi
Tahun 2019
1 Persentase temuan hasil
pemeriksaan yang
ditindaklanjuti
% 100 100
2 Predikat LAKIP Predikat AA *)
3 Siklus Tahunan Desa tepat
waktu
Desa 3 3
*) Data belum tersedia
Indikator kinerja pada tahun 2018 dengan tahun 2019 masih sama (tidak
berubah), akan tetapi realisasi pada tahun 2018 predikat LAKIP sudah sangat
-
berhasil dengan predikat AA. sedangkan predikat LAKIP pada tahun 2019 belum
dapat ditampilkan karena nilai LAKIP belum keluar sampai LAKIP ini disusun.
3) Perbandingan Capaian Realisasi kinerja hingga tahun 2019 dengan target
kinerja tahun 2021 adalah sebagai berikut:
No. Indikator Kinerja Satuan Realisasi
Tahun 2019
Target
Tahun 2021
1 Persentase temuan hasil
pemeriksaan yang
ditindaklanjuti
% 100 100
2 Predikat LAKIP Predikat *) A
3 Siklus Tahunan Desa tepat
waktu
Desa 3 3
*) Data belum tersedia
Indikator Persentase temuan hasil pemeriksaan yang ditindaklanjuti pada
tahun 2019 sebesar 100% sedangkan target pada tahun 2021 sebesar 100%
Capaian kinerja pada indikator LAKIP pada tahun 2019 belum bisa
ditampilkan karena nilai LAKIP belum keluar sampai LAKIP ini disusun.
Siklus Tahunan Desa tepat waktu pada tahun 2019 dari ketiga desa dapat
dilaksanakan tepat waktu
4) Analisis penyebab keberhasilan/kegagalan, peningkatan/penurunan kinerja
serta alternatif solusi yang telah dilakukan. Keberhasilan pencapaian kinerja
pada tahun 2019 karena adanya komitmen pimpinan dan pegawai untuk
melaksanakan tugas sesuai dengan tupoksinya masing-masing yang
didukung dengan anggaran yang cukup memadai. Perencanaan kegiatan
dilaksanakan dengan lebih terarah dan terukur sehingga pelaksanaan
kegiatan dapat berjalan dengan baik sesuai dengan perencanaan yang
ditetapkan.
Hambatan/masalah yang dihadapi adalah terbatasnya jumlah SDM/personil
yang ada di kecamatan dan kemampuan/kapabilitas SDM yang belum
merata.
-
5) Analisis efisiensi penggunaan sumber daya (SDM, Keuangan, Aset, dan
sebagainya). Keberhasilan capaian kinerja tahun 2019 dilakukan dengan
mengoptimalkan keberadaan SDM yang ada, penggunaan anggaran sesuai
dengan peruntukan sesuai dengan DPA dan pemanfaatan ASET yang
dimiliki secara efektif.
6) Program/kegiatan yang menunjang keberhasilan pencapaian kinerja
sasaran/outcome adalah sebagai berikut:
Indikator Sasaran Program/Kegiatan
Persentase temuan hasil
pemeriksaan yang
ditindaklanjuti
Program Peningkatan dan pengembangan
pengelolaan keuangan dan kekayaan daerah
Penatausahaan keuangan dan aset SKPD
Program pembinaan dan fasilitasi pengelolaan
keuangan desa
Evaluasi rancangan peraturan desa tentang
APBDes
Predikat LAKIP Program perencanaan pembangunan daerah
Penyelenggaraan musrenbang RKPD
Program peningkatan pengembangan sistem
pelaporan capaian kinerja dan keuangan
Penyusunan perencanaan dan evaluasi kinerja
perangkat daerah
Program peningkatan sistem pengawasan
internal dan pengendalian pelaksanaan
kebijakan KDH
Penguatan pelaksanaan reformasi birokrasi
Program peningkatan administrasi pemerintahan
Monitoring dan evaluasi penyelenggaraan
pemerintahan desa
Siklus Tahunan Desa tepat
waktu
Program peningkatan kapasitas aparatur
pemerintah desa
Pembinaan dan Pengawasan terhadap Kepala dan
Perangkat Desa
-
Keberhasilan capaian kinerja pada tahun 2019 karena program kegiatan
seperti pada tabel diatas dapat dilaksanakan secara efektif sehingga
pencapaian kinerja sasaran/outcome dapat tercapai.
Sasaran 2
“Meningkatnya kualitas pelayanan publik di kecamatan”
1) Hasil pengukuran capaian kinerja sasaran “Meningkatnya kualitas pelayanan
publik di kecamatan” dengan 2 indikator kinerja adalah sebesar 98,98 %
dengan predikat “sangat berhasil”.
Hasil pengukuran diperoleh dari perbandingan antara target dan realisasi kinerja
pada tahun 2019 sebagai berikut:
No. Indikator Kinerja Satuan
Tahun 2019
Target Realisasi Capaian
(%)
1 Indeks Kepuasan
Masyarakat
Nilai 78 80,75 103,52
2 Persentase keluhan/
pengaduan keamanan dan
ketertiban ditindaklanjuti
% 90 85 94,44
Rata-rata capaian 98,98
Indeks Kepuasan Masyarakat
Pada tahun 2019 Kecamatan Depok, telah melakukan survey tingkat kepuasan
masyarakat terhadap pelayanan di kecamatan Depok dengan hasil indeks
kepuasan masyarakat sebesar 80,75. Peningkatan hasil indeks kepuasan
masyarakat karena kualitas pelayanan yang diberikan kepada masyarakat
semakin baik, beberapa hal yang menjadikan kualitas pelayanan semakin baik
adalah:
-
1. Kesadaran pegawai kecamatan Depok untuk meningkatkan kualitas
pelayanan dengan memberikan pelayanan sesuai dengan standar operating
prosedur yang sudah ada.
2. Sikap dan perilaku dalam memberikan pelayanan semakin baik karena
tumbuhnya kesadaran bahwa birokrasi adalah sebagai pelayan masyarakat
sehingga dalam memberikan pelayanan dilakukan dengan sikap dan perilaku
pelayan masyarakat.
3. Sarana dan prasarana yang dimiliki mendukung untuk memberikan
pelayanan yang lebih baik dan memberikan kenyamanan pada masyarakat.
Persentase keluhan/ pengaduan keamanan dan ketertiban ditindaklanjuti
Pada tahun 2019 meningkat secara signifikan karena responsibilitas pegawai
cukup tinggi untuk merespon aduan yang disampaikan oleh masyarakat melalui
berbagai media elektronik, media cetak, maupun secara langsung. Namun
indikator “Persentase keluhan/ pengaduan keamanan dan ketertiban
ditindaklanjuti” hanya bisa terealisasi 85% dari target 90% disebabkan karena:
1. Banyaknya permasalahan yang ada diwilayah Kecamatan Depok karena
heteregonitas masyarakat sehingga Kamtibmas tinggi.
2. Keterbatasan jumlah daya aparatur pemerintah dengan kompetensinya yang
tidak merata.
3. Keterbatasan sarana dan prasarana yang dimiliki mendukung untuk
memberikan pelayanan yang lebih baik dan memberikan kenyamanan pada
masyarakat.
Skala pengukuran dan predikat kinerja terhadap indikator“ Persentase keluhan/
pengaduan keamanan dan ketertiban ditindaklanjuti” tercapai 99,98%
dikategorikan sangat berhasil.
2) Perbandingan realisasi/capaian kinerja pada tahun 2018 dengan tahun 2019.
No. Indikator Kinerja Satuan Realisasi
Tahun 2018
Realisasi
Tahun 2019
1 Indeks Kepuasan Masyarakat
Nilai 80,29 80,75
-
2 Persentase keluhan/ pengaduan keamanan dan ketertiban ditindaklanjuti
% 75 85
Realisasi Nilai Indeks Kepuasan Masyarakat antara tahun 2018 dan tahun 2019
mengalami peningkatan, pada tahun 2018 sebesar 80,29 meningkat menjadi
80,75 di tahun 2019, sehingga dapat dikatakan predikat kinerja “berhasil”.
Persentase keluhan/ pengaduan keamanan dan ketertiban ditindaklanjuti
meningkat cukup tinggi, pada tahun 2018 sebesar 75% dan pada tahun 2019
sebesar 85%. Hal tersebut karena respon pegawai yang cukup baik dalam
menindak lanjuti keluhan atau pengaduan masyarakat dari berbagai media
maupun secara langsung.
3) Perbandingan Capaian Realisasi kinerja hingga tahun 2019 dengan target
kinerja tahun 2021 adalah sebagai berikut:
No. Indikator Kinerja Satuan Realisasi Tahun
2019
Target
Tahun 2021
1 Indeks Kepuasan
Masyarakat
Nilai 80,75 78
2 Persentase keluhan/
pengaduan keamanan dan
ketertiban ditindaklanjuti
% 85 60
Perbandingan capaian realisasi kinerja “Indeks Kepuasan Masyarakat” tahun
2019 dengan tahun 2021. Target capaian indeks kepuasan masyarakat
tahun 2021 sesuai dengan renstra adalah sebesar 78 %, sedangkan hasil
sampai dengan tahun 2019 sebesar 80,75% sehingga sudah melampaui
target Renstra tahun 2021.
Perbandingan Capaian Realisasi Persentase keluhan/ pengaduan keamanan
dan ketertiban ditindaklanjuti tahun 2019 dengan tahun 2021. Target capaian
Persentase keluhan/ pengaduan keamanan dan ketertiban tahun 2021 sesuai
-
dengan renstra adalah sebesar 60 %, sedangkan hasil sampai dengan tahun
2019 sebesar 85% sehingga sudah melampaui target Renstra tahun 2021.
4) Analisis penyebab keberhasilan/kegagalan, peningkatan/penurunan kinerja
serta alternatif solusi yang telah dilakukan. Keberhasilan Indeks Kepuasan
Masyarakat pada tahun 2019 karena dalam memberikan pelayanan kepada
masyarakat pegawai melaksanakan tugas sesuai dengan tupoksinya
masing-masing yang didukung dengan anggaran yang cukup memadai.
Sedangkan keberhasilan kenaikan prosentase keluhan/ pengaduan
keamanan dan ketertiban yang dapat ditindak lanjuti karena meningkatnya
responsibilitas pegawai yang disampaikan secara langsung maupun melalui
media.
5) Analisis efisiensi penggunaan sumber daya (SDM, Keuangan, Aset, dan
sebagainya). Keberhasilan capaian kinerja tahun 2019 dilakukan dengan
mengoptimalkan keberadaan SDM yang ada, penggunaan anggaran sesuai
dengan peruntukan sesuai dengan DPA dan pemanfaatan ASET yang
dimiliki secara efektif.
6) Program/kegiatan yang menunjang keberhasilan pencapaian kinerja
sasaran/outcome adalah sebagai berikut:
Indikator Sasaran Program/Kegiatan
Indeks Kepuasan
Masyarakat
Program Penataan Administrasi Kependudukan
Pelaksanaan kebijakan kependudukan
Program Pelayanan Administrasi Perkantoran
Penyediaan jasa administrasi keuangan
Penyediaan jasa keamanan dan kebersihan
Penunjang pelayanan administrasi perkantoran
Program peningkatan sarana dan prasarana
aparatur
Pemeliharaan rutin/berkala gedung, kendaraan,
peralatan mesin dan meubelair
-
Program peningkatan kapasitas sumber daya
aparatur
Pengelolaan kepegawaian dan peningkatan kapasitas
pegawai
Indikator Sasaran Program/Kegiatan
Indeks Kepuasan
Masyarakat
Program pengembangan data/informasi/statistik
daerah
Penyusunan dan pengumpulan data dan statistik
daerah
Program penyelamatan dan pelestarian
dokumen/arsip daerah
Pengelolaan Dokumen SKPD
Persentase keluhan/
pengaduan keamanan dan
ketertiban ditindaklanjuti
Program penegakan hukum
Operasi Penertiban
Program pemeliharaan kantrantibmas dan
pencegahan tindak kriminal
Peningkatan kerjasama dengan aparat keamanan
dalam teknik pencegahan kejahatan
Sasaran 3
“Meningkatnya keberdayaan masyarakat”
1) Hasil pengukuran capaian kinerja sasaran “Meningkatnya keberdayaan
masyarakat” dengan 1 indikator kinerja adalah sebesar 112,85% dengan
predikat “sangat berhasil”.
Hasil pengukuran diperoleh dari perbandingan antara target dan realisasi
kinerja pada tahun 2019 sebagai berikut:
No. Indikator Kinerja Satuan
Tahun 2019
Target Realisasi Capaian
(%)
1 Jumlah kegiatan
masyarakat yang
difasilitasi
Kegiatan 70 79 112,85
-
Rata-rata capaian 112,85
Jumlah kegiatan masyarakat yang difasilitasi
Pada tahun 2019 Kecamatan Depok menargetkan kegiatan masyarakat yang
difasilitasi sejumlah 70 jenis kegiatan dan dapat terealisasi 79 kegiatan
sehingga capaian prosentasenya menjadi 112,85% sehingga dapat
dikategorikan “sangat berhasil”.
2) Perbandingan realisasi kinerja pada tahun 2018 dengan tahun 2019 adalah
sebagai berikut:
No. Indikator Kinerja Satuan Realisasi Tahun
2018
Target
Tahun 2019
1 Jumlah kegiatan
masyarakat yang
difasilitasi
Kegiatan 77 79
Jumlah kegiatan masyarakat yang difasilitasi meningkat cukup tinggi, pada
tahun 2018 sebesar 77 kegiatan sedangkan pada tahun 2019 sebesar 79
kegiatan. Hal tersebut karena cakupan kegiatan yang dapat difasilitasi pada
tahun 2019.
3) Perbandingan capaian realisasi kinerja hingga tahun 2019 dengan target
kinerja tahun 2021 adalah sebagai berikut
No. Indikator Kinerja Satuan Realisasi Tahun
2019
Target
Tahun 2021
1 Jumlah kegiatan
masyarakat yang
difasilitasi
Nilai 79 85
Perbandingan capaian realisasi kinerja jumlah kegiatan masyarakat yang
difasilitasi tahun 2019 dengan tahun 2021. Target capaian Jumlah kegiatan
masyarakat yang difasilitasi tahun 2021 sesuai dengan Renstra adalah
sebesar 85 kegiatan sedangkan hasil sampai dengan tahun 2019 sebesar 79
-
kegiatan. Berdasarkan hasil tersebut ada perkembangan positif sampai
dengan tahun 2019 dan diharapkan pada tahun 2021 target akan terpenuhi.
4) Analisis penyebab keberhasilan/kegagalan, peningkatan/penurunan kinerja
serta alternatif solusi yang telah dilakukan. Keberhasilan peningkatan jumlah
kegiatan masyarakat yang difasilitasi pada tahun 2019 karena cakupan
jumlah kegiatan yang difasilitasi pada tahun 2019 bertambah.
5) Analisis efisiensi penggunaan sumber daya (SDM, Keuangan, Aset, dan
sebagainya). Keberhasilan capaian kinerja tahun 2019 dilakukan dengan
mengoptimalkan keberadaan SDM yang ada, penggunaan anggaran sesuai
dengan peruntukan sesuai dengan DPA dan pemanfaatan ASET yang dimiliki
secara efektif.
6) Program/kegiatan yang menunjang keberhasilan pencapaian kinerja
sasaran/outcome adalah sebagai berikut:
Indikator Sasaran Program/Kegiatan
Jumlah kegiatan
masyarakat yang difasilitasi
Program peningkatan partisipasi masyarakat
dalam membangun desa
Pembinaan Pemberdayaan masyarakat bidang
sosial
Pembinaan Pemberdayaan masyarakat bidang
ekonomi dan fisik
Sasaran 4
“Meningkatnya kapasitas masyarakat dalam pengurangan resiko bencana
di kecamatan”
1) Hasil pengukuran capaian kinerja sasaran “Meningkatnya kapasitas
masyarakat dalam pengurangan resiko bencana di kecamatan” dengan
indikator kinerja jumlah masyarakat yang terlatih kebencanaan adalah
sebesar 206,66% dengan predikat “sangat berhasil.”
Hasil pengukuran diperoleh dari perbandingan antara target dan realisasi
kinerja pada tahun 2019 sebagai berikut:
-
No. Indikator Kinerja Satuan
Tahun 2019
Target Realisasi Capaian
(%)
1 Jumlah masyarakat yang
terlatih kebencanaan
Orang 75 155 206,66
Rata-rata capaian 206,66
Jumlah masyarakat yang terlatih kebencanaan
Pada tahun 2019 Kecamatan Depok menargetkan 75 orang masyarakat
terlatih kebencanaan, terealisasi 155 orang. Hal tersebut dapat terjadi
dikarenakan tingginya antusiasme masyarakat dan komunitas peduli bencana
terhadap pelatihan penanganan kebencanaan.
Indikator kinerja sasaran “Meningkatnya kapasitas masyarakat dalam
pengurangan resiko bencana di kecamatan”, yaitu jumlah masyarakat yang
terlatih kebencanaan.
2) Perbandingan realisasi kinerja pada tahun 2018 dengan tahun 2019 adalah
sebagai berikut:
No. Indikator Kinerja Satuan Realisasi
Tahun 2018
Realisasi
Tahun 2019
1 Jumlah masyarakat yang
terlatih kebencanaan
Kegiatan 105 155
Jumlah masyarakat yang terlatih kebencanaan meningkat sangat tinggi, pada
tahun 2018 sebesar 105 orang sedangkan pada tahun 2019 sebesar 155
orang. Hal tersebut karena adanya penambahan peserta untuk kegiatan
pelatihan kebencanaan pada tahun 2019.
3) Perbandingan realisasi kinerja pada tahun 2019 dengan target kinerja tahun
2021 adalah sebagai berikut:
No. Indikator Kinerja Satuan Realisasi Tahun
2019
Target
Tahun 2021
1 Jumlah masyarakat yang
terlatih kebencanaan
Orang 155 75
-
Perbandingan Capaian Realisasi kinerja Jumlah masyarakat yang terlatih
kebencanaan tahun 2019 dengan tahun 2021. Target Jumlah masyarakat
yang terlatih kebencanaan tahun 2021 sesuai dengan renstra adalah sebesar
75 orang sedangkan hasil sampai dengan tahun 2019 sebesar 155 orang.
Berdasarkan hasil tersebut maka capaian realisasi kinerja jumlah masyarakat
yang terlatih kebencanaan sudah melebihi target pada tahun 2021.
4) Analisis penyebab keberhasilan/kegagalan, peningkatan/penurunan kinerja
serta alternatif solusi yang telah dilakukan. Keberhasilan Jumlah masyarakat
yang terlatih kebencanaan pada tahun 2019 karena adanya kesesuaian antara
perencanaan dengan realisasi kegiatan.
5) Analisis efisiensi penggunaan sumber daya (SDM, Keuangan, Aset, dan
sebagainya). Keberhasilan capaian kinerja tahun 2019 dilakukan dengan
mengoptimalkan keberadaan SDM yang ada, penggunaan anggaran sesuai
dengan peruntukan sesuai dengan DPA dan pemanfaatan ASET yang dimiliki
secara efektif.
6) Program/kegiatan yang menunjang keberhasilan pencapaian kinerja
sasaran/outcome adalah sebagai berikut:
Indikator Sasaran Program/Kegiatan
Jumlah masyarakat yang terlatih
kebencanaan
Program pencegahan dini dan
penanggulangan korban bencana alam
Pencegahan dan pengurangan resiko bencana
Sasaran 5
“Meningkatnya kerukunan masyarakat di kecamatan”
1) Hasil pengukuran capaian kinerja sasaran “Meningkatnya kerukunan
masyarakat di kecamatan” dengan 2 indikator kinerja adalah sebesar
100,62% dengan predikat “sangat berhasil”.
-
Hasil pengukuran diperoleh dari perbandingan antara target dan realisasi kinerja
pada tahun 2019 sebagai berikut:
No. Indikator Kinerja Satuan
Tahun 2019
Target Realisasi Capaian
(%)
1 2 3 4 5 6
1 Persentase nilai tradisi
yang difasilitasi
% 80 81 101,25
2 Konflik SARA kasus 0 0 100
Rata-rata capaian 100,62
Pada tahun 2019 persentase nilai tradisi yang difasilitasi Kecamatan Depok
dengan target 80% terealisasi 81% dari nilai tradisi sejumlah 69
kelompok/kegiatan yang ada di Kecamatan Depok, yang difasilitasi oleh
kecamatan sebanyak 56 kelompok/kegiatan, sehingga mengalami peningkatan
capaiannya sebesar 101,25% . Hal tersebut dapat terjadi dikarenakan tingginya
kesadaran masyarakat terhadap nilai tradisi yang difasilitasi. Capaian Indikator
kinerja sasaran “Meningkatnya kapasitas masyarakat dalam persentase nilai
tradisi yang difasilitasi di kecamatan”, dengan predikat “sangat berhasil”.
2) Perbandingan realisasi kinerja pada tahun 2018 dengan tahun 2019 adalah
sebagai berikut:
No. Indikator Kinerja Satuan Realisasi Tahun
2018
RealisasiTahun
2019
1 Persentase nilai tradisi
yang difasilitasi
% 78 81
2 Konflik SARA kasus 0 0
Persentase nilai tradisi yang difasilitasi pada tahun 2018 adalah sebesar 78%
, sedangkan pada tahun 2019 naik sebesar 81 %. Hal tersebut dikarenakan
-
kesadaran masyarakat terhadap nilai tradisi yang difasilitasi, mengalami
peningkatan signifikan.
3) Perbandingan realisasi kinerja pada tahun 2019 dengan target kinerja tahun
2021 adalah sebagai berikut:
No. Indikator Kinerja Satuan Realisasi Tahun
2019
Target
Tahun 2021
1 2 3 4 5
1 Persentase nilai tradisi
yang difasilitasi
% 81 100
2 Konflik SARA kasus 0 0
Perbandingan Capaian Realisasi kinerja persentase nilai tradisi yang
difasilitasi tahun 2018 dengan tahun 2021. Target persentase nilai tradisi
yang difasilitasi tahun 2021 sesuai dengan renstra adalah sebesar 100 %
sedangkan hasil sampai dengan tahun 2019 sebesar 81 %. Berdasarkan hasil
tersebut maka capaian realisasi kinerja Presentase nilai tradisi yang difasilitasi
diharapkan melebihi target pada tahun 2021.
4) Analisis penyebab keberhasilan/kegagalan, peningkatan/penurunan kinerja
serta alternatif solusi yang telah dilakukan. Keberhasilan persentase nilai
tradisi yang difasilitasi pada tahun 2019 karena adanya kesesuaian antara
perencanaan dengan realisasi kegiatan.
5) Analisis efisiensi penggunaan sumber daya (SDM, Keuangan, Aset, dan
sebagainya). Keberhasilan capaian kinerja tahun 2019 dilakukan dengan
mengoptimalkan keberadaan SDM yang ada, penggunaan anggaran sesuai
dengan peruntukan sesuai dengan DPA dan pemanfaatan ASET yang dimiliki
secara efektif.
Faktor-faktor yang mempengaruhi keberhasilan pencapaian kinerja adalah
adanya komitmen pimpinan dan pegawai untuk melaksanakan tugas sesuai
dengan tupoksinya masing-masing disertai anggaran yang memadai, serta
adanya dukungan dan komunikasi yang baik dengan berbagai elemen tokoh
masyarakat dalam menjaga keamanan dan ketertiban.
-
Sedangkan hambatan/masalah yang dihadapi adalah terbatasnya jumlah
SDM/personil, kondisi prasarana dan sarana pendukung kegiatan yang
belum memadai, serta adanya pengaruh negatif perkembangan teknologi dan
informasi yang terkait dengan ketahanan ipoleksosbud.
6) Program/kegiatan yang menunjang keberhasilan pencapaian kinerja
sasaran/outcome adalah sebagai berikut:
Indikator Sasaran Program/Kegiatan
Persentase nilai tradisi yang
difasilitasi
Program Pengembangan nilai budaya
Pelestarian warisan budaya dan
pengembangan nilai budaya lokal
Program penataan penguasaan, pemilikan,
penggunaan dan pemanfaatan tanah
Monitoring dan evaluasi tata guna tanah
Konflik SARA Program pengembangan wawasan
kebangsaan
Penyelenggaraan upacara kenegaraan
dan kegiatan kemasyarakatan
Program penegakan hukum
Operasi penertiban
Program pemeliharaan kantrantibmas dan
pencegahan tindak kriminal
Peningkatan kerjasama dengan aparat
keamanan dalam teknik pencegahan
kejahatan
B. REALISASI ANGGARAN
Analisis Efisiensi Anggaran
Pada subbab ini diuraikan target dan realisasi anggaran yang digunakan untuk
mewujudkan kinerja organisasi sesuai dengan dokumen Perjanjian Kinerja.
Diuraikan juga tentang analisis efisiensi anggaran, dengan membandingkan
-
antara realisasi keuangan dengan realisasi fisik minimal 100%, dengan angka
sama atau lebih dari realisasi keuangan. Dikatakan tidak efisien jika capaian
realisasi fisik dibawah 100% atau angkanya dibawah capaian realisasi
keuangan. Adapun analisa efisien terdapat dalam realisasi anggaran sesuai
tabel berikut:
No. Sasaran Anggaran (Rp) Realisasi (Rp) Realisasi
kinerja
Keterangan
1 Meningkatnya
akuntabilitas kinerja
keuangan di Kecamatan
209.713.000 209.347.450 100,00%
Efisien
2 Meningkatnya kualitas
pelayanan publik di
Kecamatan
1.060.400.700 991.694.922 98,98% Efisien
3 Meningkatnya keber-
dayaan masyarakat
512.257.250 512.224.250 112,85% Efisien
4 Meningkatnya kapasitas
masyarakat dalam
pengurangan resiko
bencana di Kecamatan
22.902.500 21.654.500 206,66% Efisien
5 Meningkatnya
kerukunan masyarakat
di Kecamatan
713.428.000 708.347.500 100,62% Efisien
Sedangkan realisasi anggaran perkegiatan dapat dilihat pada tabel dibawah ini:
No Nama Kegiatan Anggaran
(Rp.)
Realisasi
(Rp.)
Realisasi Ket.
Keu.
(%)
Fisik
(%)
1 Pencegahan dan pengurangan resiko bencana
22.902.500 21.654.500 94,55 100,00 Efisien
2 Operasi Penertiban 46.772.000 46.732.000 99,91 100,00 Efisien
3 Peningkatan kerjasama dengan
aparat keamanan dalam teknik
pencegahan kejahatan
242.104.000 239.482.500 98,92 100,00 Efisien
-
4 Monitoring dan evaluasi Tata Guna
Tanah
5.627.000 5.627.000 100,00 100,00 Efisien
5 Pelaksanaan Kebijakan
Kependudukan
135.897.000 132.739.125 97.68 100,00 Efisien
6 Pembinaan Pemberdayaan
Masyarakat Bidang Sosial
124.207.500 124.186.500 99,98 100,00 Efisien
7 Pembinaan Pemberdayaan Masya-
rakat Bidang Ekonomi dan Fisik
388.049.750 388.049.750 100,00 100,00 Efisien
8 Pembinaan dan Pengawasan thd
Kepala dan Perangkat Desa
7.430.000 7.430.000 100,00 100,00 Efisien
9 Pengelolaan Informasi Publik
Perangkat Daerah
6.175.000 6.175.000 100,00 100,00 Efisien
10 Penyusunan dan pengumpulan data
dan statistik daerah
6.340.000 6.339.950 100,00 100,00 Efisien
11 Pelestarian warisan budaya dan
pengembangan nilai budaya lokal
246.000.000 245.900.000 9,96 100,00 Efisien
12 Pengelolaan Dokumen SKPD 9.175.000 9.175.000 100,00 100,00 Efisien
13 Penyediaan jasa administrasi
keuangan
36.340.000 36.340.000 100,00 100,00 Efisien
14 Penyediaan jasa keamanan dan
kebersihan
137.337.000 136.575.900 99.45 100,00 Efisien
15 Penunjang pelayanan administrasi
perkantoran
375.805.000 353.363.096 94,03 100,00 Efisien
16 Pemeliharaan rutin/berkala gedung,
kendaraan, peralatan, mesin dan
meubelair
264.780.700 227.074.501 85,76 97.00 Tidak
Efisien
17 Pengelolaan kepegawaian dan
peningkatan kapasitas pegawai
63.916.000 61.267.350 95,86 100,00 Efisien
18 Penyusunan Perencanaan & Eva-
luasi Kinerja Perangkat Daerah
34.270.000 34.006.000 99,23 100,00 Efisien
19 Pelayanan Perijinan 24.635.000 22.645.000 91,92 95,00 Tidak
Efisien
20 Monitoring dan evaluasi penye-
lenggaraan Pemerintahan Desa
103.628.000 103.628.000 100,00 100,00 Efisien
21 Penguatan pelaksanaan reformasi 3.530.000 3.528.450 99,96 100,00 Efisien
-
birokrasi
22 Penyelenggaraan musrenbang RKPD 30.245.000 30.245.000 100,00 100,00 Efisien
23 Penatausahaan keuangan dan aset
SKPD
7.840.000 7.840.000 100,00 100,00 Efisien
24 Evaluasi rancangan peraturan desa
tentang APBDes
22.770.000 22.670.000 99,56 100,00 Efisien
25 Penyelenggaraan upacara
kenegaraan dan kegiatan
kemasyarakatan
172.925.000 170.606.000 98,66 100,00 Efisien
Jumlah 2.518.701.450 2.443.268.622
Berdasarkan tabel diatas, realisasi keuangan terhadap terhadap anggaran yang
tersedia terdapat efisiensi anggaran keseluruhan sebesar Rp. 75.432.828,00 sehingga
menguntungkan Pemerintah Daerah Kabupaten Sleman.
Sesuai tabel tersebut diatas, terdapat 23 kegiatan yang efisien dari segi anggaran dari
jumlah keseluruhan 25 kegiatan karena capaian realisasi fisik yang ≥ 100%. Sedangkan
kegiatan yang dikatagorikan tidak efisien terdapat 2 kegiatan karena capaian realisasi
fisik yang ≤ 100%. Penyebab ketidakefisienan antara lain Kegiatan Pemeliharaan rutin/
berkala gedung, kendaraan, peralatan, mesin dan meubelair tidak efisien karena
mengalami kendala dengan pihak ketiga disebabkan anggaran pemeliharaan printer e-
KTP kurang mencukupi dengan biaya yang diperlukan. Sedangkan Kegiatan Pelayanan
Perijinan tidak efisien dikarenakan anggaran belanja makan minum peninjauan tidak
terealisasi semua disebabkan pelaksanaan peninjauan lokasi menyesuaikan dengan
pemohonan yang mengajukan IMB dan IUMK.
Sedangkan untuk realisasi pengadaan pihak ketiga (penyedia jasa) untuk kegiatan
“penunjang pelayanan administrasi perkantoran”, antara lain berupa peralatan
komputer, alat elektronik, perlengkapan kantor, dan software yang dianggarkan dalam
DPA dapat terealisir secara efisien. Dari anggaran pengadaan perlengkapan dan
peralatan kantor sebesar Rp. 176.700.000,00 terealisasi Rp. 172.607.555,00, sehingga
terdapat efisiensi anggaran APBD sebesar Rp.4.092.445,00 disebabkan harga
barang/jasa dibawah SHBJ serta adanya negosiasi harga dengan pihak ketiga
(penyedia jasa).
-
BAB IV
PENUTUP
Laporan Kinerja Instansi Pemerintah (LKjiP) Kecamatan Depok Tahun 2019 ini
dimaksudkan untuk memberikan evaluasi atas capaian kinerja Tahun 2019 guna
mengidentifikasi hambatan dan permasalahannya. Kemudian gambaran permasalahan
yang dihadapi dan peluang capaian keberhasilan pelaksanaan program dan kegiatan
pada tahun berjalan (2019) dengan memperhatikan dinamika sosial kemasyarakatan
dan kepemerintahan daerah, serta prediksi capaian keberhasilan atas kinerja program
dan kegiatannya.
Secara umum program dan kegiatan tahun 2019 dapat dikategorikan berhasil dengan
baik dengan penduduk Kecamatan Depok yang sangat beragam. Adapun penduduk
kecamatan depok yang sebagian besar bermata pencaharian dibidang jasa,
perdagangan dan industri kecil, didalam pelaksanaan pembangunan sangat diperlukan
fasilitas sarana publik yang memadahi, aman dan menjamin kelangsungan hidup
-
masyarakat. Kegiatan bidang fisik dapat membantu meningkatkan perbaikan sarana
dan prasarana jalan, jembatan, irigasi dan lain-lain. Kesemuanya itu untuk menciptakan
Kecamatan Depok yang lebih aman dan nyaman yang dapat dinikmati oleh seluruh
warganya.
Dalam penyusunan Laporan Kinerja Instansi Pemerintah Kecamatan Depok Tahun
2019 terdapat kesulitan menemukan metode penilaian keberhasilan yang mudah tapi
dapat dipertanggungjawabkan merupakan permasalahan yang sampai sekarang belum
mendapatkan solusinya untuk keperluan laporan. Sehingga penilaian dengan
mengandalkan cara sederhana melalui pengamatan riil dilapangan atau kondisi empiris
pada saat program dan kegiatan dilaksanakan menjadi alternatif yang mungkin satu-
satunya bagi kebutuhan informasi yang valid. Walaupun demikian laporan ini
diharapkan dapat berguna bagi semua pemangku pembangunan di wilayah Kecamatan
Depok Kabupaten Sleman yang memerlukannya.
Depok, 12 Februari 2020
Camat Depok
ABU BAKAR, S.Sos, M.Si Pembina Tingkat I, IV/b NIP. 19710710 199101 1 002