laporan kelompok hepatitis
DESCRIPTION
lapsus hepatitisTRANSCRIPT
LAPORAN KASUS KELOMPOK
“HEPATITIS A”
Oleh:
Vemmy Lian Saputri 201020401011119
Inggrit Pratiwi 201020401011139
Pembimbing:
dr. H. Taufiqur Rahman, Sp.A
FAKULTAS KEDOKTERAN
UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH MALANG
RUMAH SAKIT MUHAMMADIYAH
LAMONGAN
DAFTAR ISI
DAFTAR ISI.............................................................................................................. 1
BAB 1 PENDAHULUAN......................................................................................... 2
BAB 2 LAPORAN KASUS....................................................................................... 3
BAB 3 PEMBAHASAN........................................................................................... 9
BAB 4 KESIMPULAN.............................................................................................. 14
DAFTAR PUSTAKA................................................................................................ 15
1
BAB 1
PENDAHULUAN
Hepatitis adalah istilah umum yang berarti radang hati dan dapat disebabkan oleh
beberapa mekanisme, termasuk agen infeksius. Virus hepatitis dapat disebabkan oleh
berbagai macam virus yang berbeda seperti virus hepatitis A, B,C, D dan E. Penyakit kuning
adalah ciri karakteristik penyakit hati dan bukanhanya karena virus hepatitis, diagnosis yang
benar hanya dapat dilakukan dengan pengujian SERA pada pasien untuk mendeteksi adanya
antivirus pada antibodi.Sebagian besar kasus terkait hepatitis karena transfusi disebabkan
oleh hepatitis Avirus (HAV) atau virus hepatitis B (HBV), kedua hanya dikenal hepatitis
manusia,virus ini dikenal pada tahun 1975. Pada waktu itu, Hepatitis C sudah ada, tapidikenal
dengan sebutan hepatitis non A non B (NANB). Pada tahun 1989 virushepatitis non A-B
diidentifikasi dan dikloning, kemudian dinamai virus hepatitisC (HCV) (WHO, 2010).
Jenis hepatitis A sangat menular dan biasanya ditularkan melalui rute fekal-oral.
Namun juga dapat ditularkan secara parenteral. Penyakit hepatitis biasanya didapat karena
seorang telah menkonsumsi makanan yang terkontaminasi,susu, atau air. Pada tahun 2001,
ada lebih dari 10.000 kasus infeksi hepatitis akut A dilaporkan di AS. Di Indonesia hepatitis
A masih merupakan masalah. Menurut hasil penelitian Prof. Ali Sulaiman pada tahun 1993
dari seluruh penderita hepatitis akut yang dirawat di rumah sakit, hepatitis A merupakan
penyebab terbanyak yaitu sebesar 39,8 – 25,9%. Data Riset Kesehatan Dasar (Riskesdas)
2007, prevalensi nasional hepatitis klinis sebesar 0,6 persen. Sebanyak 13 provinsi di
Indonesia memiliki prevalensi di atas nasional. Kasus penderita hepatitis tertinggi di provinsi
Sulawesi Tengah dan Nusa Tenggara Timur (NTT). Penyakit hepatitis kronik menduduki
urutan kedua berdasarkan penyebab kematian pada golongan semua umur dari kelompok
penyakit menular (Anonim, 2010).
2
Tujuan pembahasan dari kasus ini adalah agar dapat menyikapi kasus-kasus hepatitis
akut dan dapat menegakkan diagnosis secara tepat sesuai etiologinya.
3
BAB 2
LAPORAN KASUS
Anak MS, 10 tahun, dibawa ke poli anak RSML pada tanggal 19 Januari 2012 dengan
keluhan utama nyeri perut. Nyeri perut dirasakan sejak 10 hari yang lalu, nyeri terasa di perut
kanan atas, rasanya panas seperti terbakar. Nyeri perut yang dirasakan hilang timbul.
Awalnya anak merasa sakit kepala dan mual-mual, kemudian badan panas, dan perut terasa
nyeri. Setelah dibawa beorbat panas badan menghilang, tinggal nyri perut saja. Berak seperti
dempul selama 10 hari ini dan kencing seperti teh. Nafsu makan juga turun.
Pada pemeriksaan fisik didapatkan keadaan umum cukup dan kesadaran
komposmentis. Vital sign, didapatkan nadi 108x/menit, laju pernapasan 23x/menit, suhu
tubuh 36,8oC. berat badan 20 kg dan tinggi badan 122 cm. kepala dan leher tidak didapatkan
anemia, sianosis, dan sesak, tapi didapatkan ikterik pada kedua sklera mata; pernapasan
cuping hidung negatif, begitu juga dengan mata cowong. Inspeksi thorak didapatkan
pergerakan dinding dada simetris dan tidak ada retraksi, kulit tampak berwarna kuning.
Inspeksi paru didapatkan pergerakan napas simetris, pada palpasi ekspansi normal, pada
perkusi batas jantung anak dalam batas normal, dan auskultasi didapatkan suara vesikuler
pada kedua lapang paru, tidak terdapat ronkhi maupun wheezing pada kedua lapan paru.
inspeksi jantung tidak didapatkan voussore cardiaque, iktus cordis tak teraba, thrill negatif,
dan suara jantung 1 dan 2 tunggal, murmur negative. Inspeksi abdomen didapatkan bentuk
perut datar,kulit tampak kuning, supel, undulasi negatif, turgor baik, hepar just palpable, lien
tidak teraba, nyeri tekan kanan atas, timpani positif, shifting dullness negatif, dan bising usus
normal. Ekstremitas hangat, kering, merah, edem tidak ada, pteki negatif, kulit dan telapak
tangan/kaki tampak kuning.
4
Pemeriksaan Penunjang Pasien
Laboratorium:
1. Pemeriksaan Darah Lengkap
Diffcount 2/0/61/28/9
Hb 14,7 mg/dl (P=12,0-16,0 mg/dl, L=13,0-18,0 mg/dl)
Hct 43,9 % (L 40-54%, P 35-47%)
Leukosit 10.700 (4000-10.000)
Trombosit 435.000 (150.000- 450.000)
2. Urin lengkap
Bakteri (+)
Bilirubin urin (++)
Cast (-)
Cylinder eritrosit (-)
Cylinder lekosit (-)
Epitel urin (+) 1-2
Eritrosit urin (-)
Hyaline (-)
Jamur urin (-)
Keton urin (-)
Kristal amorf urat (+)
Kristal Ca oxalate (-)
Kristal uric acid (-)
Lekosit urin (-)
Parasit (-)
Protein (-)
5
Reduksi (-)
Urobilin (++++)
3. HBs Ag negatif
4. Faal hati
Bilrubin direct 3,17
Bilirubin total 4,34
SGOT 193
SGPT 548
Alkali fosfatase 556
Status Gizi:
TB aktual : 122 cm
BB aktual : 20 kg
BB ideal : 23 kg
% status gizi : BB aktual/ BB ideal x 100% = 20/23 x 100% = 86,9%
Status gizi pasien ini adalah gizi kurang.
6
Gambar 2.1Status Gizi
Gambar 2.2An. MS pada tanggal 20 Januari 2012
7
Dari anamnesis, pemeriksaan fisik dan pemeriksaan penunjang didapatkan
kesimpulan anak laki-laki, 10 tahun, dari anamnesis didapatkan nyeri perut kanan atas, hilang
timbul, mual, nafsu makan menurun, berak seperti dempul, dan pipis seperti the. Pada
pemeriksaan fisik didapatkan sklera ikterik +/+, kulit dan telapak tangan ikterik, abdomen
nyeri perut kanan atas dan hepar just palpable. Pada pemeriksaan laboratorium didapatkan
HBsAg negatif, bilirubin urin (++), urobilin (++++), bilirubin direct 3,12 mg/dl, bilirubin
total 4,34 mg/dl, SGOT 193, SGPT 548, dan alkali fosfatase 556.
Daftar masalah yang terdapat pada kasus ini adalah nyeri perut kanan atas, hepar just
palpable, peningkatan LFT, bilirubin urin (++), urobilin (++++), dan hiperbilirubinemia.
Tabel 2.1 SOAP Pasien Selama DirawatTanggal Subyektif Obyektif Assessment Planning
Diagnosis Terapi19 jan 2012 Nyeri perut (+)
Berak dempul (+)Kencing seperti teh (+)
a- i+ c-d-KU: baikRR: 23x/menitN: 108x/menitS: 36,8oCNyeri tekan perut kanan atasBil direct 3,17Bil total 4,34Anti IgM HAV >7
Hepatitis A Bed rest totalKaEn 3A 1500cc/24 jamCernevit ½Ranitidine 2x20Metamizole 200 mg ivSucralfat syr 3 cth IElsazyon 1x1Urdahex 2x200
20 jan 2012 Nyeri perut (-)Berak dempul (-)Kencing seperti teh (+)
a-i+c-d-KU: baikRR: 24x/menitN: 110x/menitS: 36,1oCNyeri tekan perut kanan atas
Hepatitis A LFT Bed rest totalKaEn 3A 1500cc/24 jamCernevit ½Ranitidine 2x20Metamizole 200 mg ivSucralfat syr 3 cth IElsazyon 1x1Urdahex 2x200
21 jan 2012 Nyeri perut (-)Berak dempul (-)Kencing seperti teh (+)
a-i+c-d-KU: baikRR: 26x/menitN: 112x/menitS: 36,6oCAlkali fosfatase 490Bil direct 1,58Bil total 2,17SGOT 82SGPT 322
Hepatitis A Bed rest totalKaEn 3A 1500cc/24 jamCernevit ½Ranitidine 2x20Metamizole 200 mg ivSucralfat syr 3 cth IElsazyon 1x1Urdahex 2x200
8
22 jan 2012 Kuning <Panas (-)Nyeri perut (-)
KU: baika-i-c-d-hepar teraba 2-3 cm
Hepatitis A Bed rest totalKaEn 3A 1500cc/24 jamCernevit ½Ranitidine 2x20Metamizole 200 mg ivSucralfat syr 3 cth IElsazyon 1x1Urdahex 2x200
23 jan 2012 Kuning (-)Panas (-)Nyeri perut (-)Kencing seperti teh (-)
KU: baika-i-c-d-hepar teraba 2-3 cm
Hepatitis A Bed rest totalSucralfat syr 3 cth IUrdahex 2x200Starmuno 1xcth IIFlumucil 3x1
9
BAB 3
PEMBAHASAN
Pasien, anak MS, 10 tahun. Pada pemeriksaan fisik didapatkan sklera ikterik +/+, kulit
dan telapak tangan ikterik. Ikterik adalah menguningnya sklera, kulit atau jaringan lain akibat
penimbunan bilirubin dalam tubuh. Keadaan ini merupakan tanda penting penyakit hati atau
kelainan fungsi hati, saluran empedu dan penyakit darah. Bila kadar bilirubin darah melebihi
2 mg%, maka ikterus akan terlihat. Ikterus terjadi karena peningkatan kadar bilirubin indirek
(unconjugated bilirubin) dan atau kadar bilirubin direk (conjugated bilirubin). Penyebab
ikterus dapat dikelompokkan menjadi 3 kelompok besar, yaitu ikterus prahepatik, ikterus
hepatoselular (hepatik) dan ikterus pascahepatik (obstruktif).
10
Tabel 3.1 Penyebab IkterusIkterus Prahepatik Ikterus Hepatik Ikterus
Pascahepatik (Obstruktif)
Patofisiologi Akibat peningkatan produksi bilirubin, yang terjadi pada proses hemolisis sel darah merah
Kerusakan hati menyebabkan proses konjugasi terganggu (↑bilirubin bebas dalam darah), dan menyebabkan bendungan di dalam hati sehingga bilirubin darah akan mengadakan regurgitasi ke dalam sel hati (↑bilirubin konjugasi dalam darah)
Bendungan saluran empedu (↑bilirubin konjugasi dalam darah).
Etiologi 1. Kelainan sel darah merah
2. Infeksi (malaria, sepsis, dll)
3. Toksin (reaksi transfusi, obat-obatan, eritoblastosis fetalis)
1. Hepatitis oleh virus, bakteri, parasit
2. Sirosis hepatis3. Tumor4. Bahan kimia (arsen,
fosfor)5. Penyakit lain
(hemokromatosis, hipertiroid, penyakit Nieman pick)
Darah ↑ bilirubin bebas/indirek ↑ bilirubin bebas/indirek↑ bilirubin glukoronid/direk
↑ bilirubin direk
Tinja ↑ urobilinogen(500-1500 mg/24 jam)
Sterkobilin + atauAkholis
Akholis
Urine ↑ urobilinogen(>5 mg/24 jam)
Urobilinogen +Bilirubin +
↑ bilirubin
Kulit Kuning muda Kuning Kuning kehijauan
Berdasarkan tabel di atas yang disesuaikan dengan hasil anamnesis dan pemeriksaan
fisik dari anak M. santoso dengan gejala mual, nafsu makan menurun, berak seperti dempul
dan pipis seperti teh, sklera ikterik +/+, kulit dan telapak tangan ikterik, menuntun kita pada
pemikiran mengenai suatu ikterus hepatik, dimana paling banyak penyebabnya adalah proses
keradangan di hati atau disebut sebagai hepatitis.
Hepatitis adalah suatu inflamasi dan atau nekrosis hati. Hepatitis akut dapat
disebabkan oleh infeksi, obat autoimun, kelainan metabolik. Hepatitis infeksi merupakan
penyebab terbanyak hepatitis akut. Hepatitis infeksi dapat disebabkan oleh virus,bakteri atau
parasit. Virus hepatitis adalah penyebab terbanyak hepatitis infeksi. Virus-virus tersebut
11
adalah virus hepatotropik (hepatitis A,B,C,D,E,G) dan virus non hepatotropik (CMV, HSV,
epsteinbarr, varicella, dll).
Hepatitis akut mempunyai gejala non spesifik (prodromal) seperti anoreksia, mual,
muntah, dan demam. Dalam beberapa hari-minggu timbul ikterus, tinja menjadi pucat, dan
urin yang berwarna gelap. Terdapat riwayat kontak dengan penderita hepatitis sebelumnya
dan riwayat penggunaan obat-obat hepatotoksik. Pada pemeriksaan fisik umumnya pasien
akan tampak sakit ringan, dengan kulit dan sklera ikterik, nyeri tekan di daerah hati dan
hepatomegali, kadang didapatkan demam.
Hal yang disebutkan di atas sesuai dengan anamnesis dan pemeriksaan fisik pada anak
MS. Untuk menegakkan diagnosis dan mengetahui penyebab hepatitis ini maka harus
dilakukan beberapa pemeriksaan penunjang sesuai algoritma pada hepatitis akut.
12
Bagan 3.1 Algoritme Diagnosis Hepatitis Akut
Setelah dilakukan pemeriksaan penunjang, ternyata pada anak MS didapatkan HBsAg
negatif, bilirubin urin (++), urobilin (++++), bilirubin direct 3,12, bilirubin total 4,34, SGOT
193, SGPT 548, dan alkali fosfatase 556, IgM anti HAV >7. Berdasarkan algoritme di atas
maka anak MS dapat didiagnosis sebagai hepatitis A.
13
Gejala prodromal, risiko +, ikterus, hepatomegali/nyeri kuadran atas
Uji fungsi hatiIgM Anti HAV
HBsAgUSG hati + saluran empedu
IgM anti HAV (+) IgM anti HAV (-)HBsAg (+)
IgM anti HAV (-)HBsAg (-)
Rujuk bila:Bilirubin > 10 mg/dlSGOT/SGPT >1000IUPT memanjang >5 detik
Tatalaksana hepatitis A
IgM anti HB c (+)
IgM anti HB c (-)
Periksa anti HCV
Tatalaksana hepatitis B
Hepatitis B kronis
(+) (-)
Hepatitis C
Cari etiologi lain, misalnya:
Obat Wilson disease Autoimun
hepatitis
Rujuk bila:Bilirubin > 10 mg/dlSGOT/SGPT >1000IUPT memanjang >5 detik
Gambar 3.1Diagnosis Serologik Hepatitis Virus Akut
Hepatitis A mempunyai masa inkubasi sekitar 3-5 minggu atau rata-rata 28 hari.
Hepatitis A tersebar secara “fecal-oral route”, terbanyak dari orang ke orang. Imunoglobulin
manusia dapat mencegah atau mengurangi gejala klinis, namun tidak dapat mencegah
penyakit sama sekali. Tidak ada pengobatan khusus untuk hepatitis A, tata laksana suportif
dengan asupan kalori yang cukup.
Terapi suportif yang dapat diberikan berupa pembatasan aktivitas, pemberian
makanan terutama harus cukup kalori. Hindari obat hepatotoksik seperti paracetamol, INH,
Rifampycine. Medikamentosa yang dapat diberikan adalah Ursodeoxychoic acid (UDCA).
14
BAB 4
KESIMPULAN
Pasien, anak MS, 10 tahun, datang dengan keluhan nyeri perut kanan atas, hilang
timbul, disertai mual, nafsu makan menurun, berak seperti dempul, dan pipis seperti teh. Pada
pemeriksaan fisik didapatkan sklera ikterik +/+, kulit ikterik, abdomen nyeri perut kanan atas
dan hepar just palpable. Pada pemeriksaan laboratorium didapatkan HBsAg negatif, bilirubin
urin (++), urobilin (++++), bilirubin direct 3,12, bilirubin total 4,34, SGOT 193, SGPT 548,
dan alkali fosfatase 556, IgM anti HAV >7. Berdasarkan hal anamnesis, pemeriksaan fisik
dan laboratorium tersebut anak M. Santoso dapat ditegakkan diagnosisnya sebagai hepatitis
akut sebagai etiologinya adalah virus hepatitis A. Setelah mendapatkan perawatan dan
istirahat total, keadaan anak membaik dan keluhan tidak ada.
15
DAFTAR PUSTAKA
Anonima, 2010, Prevalence and Incidence of Hepatitis A, http://www.wrongdiagnosis.com,
Diakses pada tanggal 1 Juni 2010.
Arief, Sjamsul. Pedoman Diagnosis dan Terapi Bagian Ilmu Kesehatan Anak. Edisi III. Buku
II. 2008. Rumah Sakit dokter Soetomo. Hepatitis Akut. Hal : 7-9.
Divisi Hepatologi. Hepatitis Akut. Pedoman Pelayanan Medis. Ikatan Dokter Anak
Indonesia. Jilid I. 2010. IDAI. Hal 98-100.
WHO. 2010. Hepatitis A, B, and C . http://www.who.org. Diakses pada tanggal 25Mei 2010.
16