laporan kasus tinea korporis

10
LAPORAN KASUS TINEA KORPORIS Lili Suriani 07.06.0018 PEMBIMBING : dr. Farida H. Sp.KK

Upload: lili-suriani

Post on 12-Aug-2015

687 views

Category:

Documents


15 download

TRANSCRIPT

Page 1: LAPORAN KASUS Tinea Korporis

LAPORAN KASUS

TINEA KORPORIS

Lili Suriani

07.06.0018

PEMBIMBING :

dr. Farida H. Sp.KK

Dalam Rangka Mengikuti Kepaniteraan Klinik MadyaDi Lab/SMF kulit kelamin

Fakultas Kedokteran Universitas Islam Al-Azhar Mataram/RSUD Lombok Barat

2013

Page 2: LAPORAN KASUS Tinea Korporis

LAPORAN KASUS

1. Identitas Pasien

Nama : Tn. M

Umur : 45 tahun

Jenis Kelamin : Perempuan

Agama : Islam

Alamat : Labuapi

Status : Menikah

Pekerjaan : Petani

2. Anamnesis

Keluhan Utama : Gatal di ketiak dan bokong

Riwayat Penyakit Sekarang :

Pasien datang ke poli kulit RSUD Lombok Barat mengeluh gatal di ketiak kanan sejak 1

bulan yang lalu, gatal dirasakan muncul tiba-tiba, gatalnya bertambah berat saat pasien

berkeringat, kadang gatal juga disertai rasa panas, Karena tidak tahan pasien sering

menggaruknya. Pada awalnya di sekitar ketiak kanan dan bokong muncul bercak-bercak

merah kecil. Kemudian semakin lama bercak tersebut semakin meluas, terutama bercak yang

terletak di ketiak, terdapat juga bintil-bintil kecil di sekeliling area bercak-bercak tersebut

Riwayat Penyakit Dahulu :

Penderita tidak pernah mengalami keluhan yang sama sebelumnya. Riwayat penyakit

sistemik seperti hipertensi, asma dan diabetes mellitus disangkal penderita.

Riwayat Penyakit Keluarga :

Tidak ada keluarga yang memiliki keluhan yang sama seperti pasien

Riwayat Pengobatan :

Penderita sebelumnya pernah menggunakan salep Mikorex namun tidak ada hasilnya pasien

tidak menggunakannya lagi

Riwayat Alergi :

Alergi obat-obatan dan makanan disangkal oleh penderita

Page 3: LAPORAN KASUS Tinea Korporis

Riwayat Pribadi dan Sosial :

Pasien adalah seorang petani yang kesehariannya bekerja disawah, pasien setiap hari terpapar

dengan sinar matahari yang menyebabkan pasien berkeringat

3. Pemeriksaan Fisik

a. Status present

Keadaan umum : Baik

Kesadaran/GCS : Compos mentis/ E4V5M6

b. Pemeriksaan tanda vital

TD : 120/70 mmHg

Nadi : 88x/ menit

RR : 20x/menit

Suhu : 36,0 oC

c. Status generalis

Kepala-leher

Bentuk bulat, simetris, konjungtiva palpebra pucat (-), sklera ikterik(-), pupil isokor,

reflek cahaya (+), pergerakan mata ke segala arah baik, Pembesaran KGB (-)

Thorax

Pulmo : Vesikuler (+/+) di seluruh lapang paru, Ronkhi (-/-), wheezing (-/-)

Cor : S1S2 tunggal, regular, murmur (-), gallop (-)

Abdomen

Bentuk : distensi (-), Bising usus (+) normal, Nyeri ketok (-/-).

Ekstremitas

Akral hangat, edema (-), tidak sianosis, terdapat kelainan kulit (lihat status

dermatologikus)

Status dermatologi :

o Lokasi : axila dextra

o Effloresensi : axila dextra terdapat dua buah makula eritema, bentuk bulat,

batas tegas, dengan ukuran 15x12cm dan 10x8 cm, bagian tepi tampak multipel

papul, dan tampak central clearing.

Page 4: LAPORAN KASUS Tinea Korporis

o Lokasi : region gluteal

o Effloresensi : region gluteal terdapat multipel makula eritema, bentuk bulat,

batas tegas, ukuran terkecil 2x4 cm dan ukuran terbesar 10x8 cm, dengan bagian

tepi tampak multipel papul dan ditutupi skuama halus, tampak central clearing.

4. Diagnosa Banding

a. Tinea korporis

b. Pitiriasis rosea

Page 5: LAPORAN KASUS Tinea Korporis

c. Psoriasis

d. Dermatitis seboroik

5. Pemeriksaan Penunjang

Page 6: LAPORAN KASUS Tinea Korporis

Pada kerokan kulit kemudian ditetesi dengan KOH 10-20% bila positif memperlihatkan

elemen jamur berupa hifa panjang dan artrospora (hifa yang bercabang) yang khas pada

infeksi dermatofita.

6. Diagnosa

Tinea korporis

7. Penatalaksanaan

a. Non medikamentosa

- Meningkatkan kebersihan badan dan menghindari berkeringat yang berlebihan

- Mengurangi kelembaban dari tubuh pasien dengan menghindari pakaian yang

panas dan tidak menyerap keringat (karet, nylon)

- Menghilangkan fokal infeksi ditempat lain misalnya di kuku atau di kaki.

Page 7: LAPORAN KASUS Tinea Korporis

- Menghindari pemakaian handuk dan pakaian bersama-sama.

- Mengontrol faktor-faktor predisposisi lain seperti diabetes mellitus, malnutrisi,dll

b. Medikamentosa

Sistemik : Griseofulvin 1x500 mg

Topikal : Mikonazol 2% + Asam Salisilat 3% dalam bentuk krim

8. Prognosis

Quo Ad vitam : ad bonam

Quo Ad functionam : ad bonam

Quo Ad cosmeticam : ad bonam

Quo Ad sanationam : ad bonam

9. Resep

DAFTAR PUSTAKA

1. Djuanda Adhi . Ilmu Penyakit Kulit dan Kelamin. Ed. 4. Fakultas Kedokteran Universitas

Indonesia. Jakarta : 2006.

2. Lab/SMF. Ilmu Penyakit Kulit dan Kelamin. Pedoman Diagnosis dan Terapi Penyakit

Kulit dan Kelamin. Fakultas Kedokteran Universitas Udayana/RSUP Sanglah. Denpasar :

2000.

3. Wolff, Klaus., Johnson, R.A. Fitzpatrick’s Color Atlas & Synopsis of Clinical

Dermatology. Edisi 6. United Stated of America : The McGraw Hill Compenies; 2009.

Hal: 27, 609, 611-2, 615

Page 8: LAPORAN KASUS Tinea Korporis

4. Lesher, Jack L . 2009. Tinea Corporis. (Online) (http://emedicine

.medscape.com/article/1091473-overview. Diakses pada tanggal 15 maret 2013).

5. Gunawan SG, Setiabudi R, Nafrialdi (editors). Farmakologi dan therapy edisi 5, FKUI,

Jakarta.2007