laporan kasus obstetri gemeli ok
Embed Size (px)
TRANSCRIPT
-
8/9/2019 Laporan Kasus Obstetri Gemeli ok
1/33
LAPORAN KASUS OBSTETRI
G3P1A1H1 UK 36 -37 MINGGU G/H/IU DENGAN KETUBAN PECAH DINI
NAMA : PUJI NURHIDAYATI
NIM : H1A 010 034
PEMBIMBING :
d! G!N! SUTAMA" S#!OG
DALAM RANGKA MENGIKUTI KEPANITERAAN KLINIK MADYA
DI SM$ KEBIDANAN DAN PENYAKIT KANDUNGAN
$AKULTAS KEDOKTERAN UNI%ERSITAS MATARAM
RSUD PRAYA NTB
&014
-
8/9/2019 Laporan Kasus Obstetri Gemeli ok
2/33
KATA PENGANTAR
Puji syukur penulis panjatkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa, karena atas berkat dan
rahmat-Nya penulis dapat menyelesaikan laporan kasus ini tepat pada waktunya.
Laporan kasus yang berjudul !"P#$#%# &' ()-(* Minggu+T+%+& engan ketuban
Peah ini/ ini disusun dalam rangka mengikuti 'epaniteraan 'linik Madya di 0agian+1M2
3bstetri dan !inekologi 4umah 1akit &mum aerah Praya.
Pada kesempatan ini, penulis ingin menguapkan terima kasih yang sebesar-besarnya
kepada semua pihak yang telah banyak memberikan bimbingan kepada penulis.
". r. 'etut Puspa $mbara, 1p.3!, selaku 'etua 1M2 3bstetri dan !inekologi 41&
Praya selaku super5isor.
6. r. ewi 7ijayanti, 1p.3! selaku super5isor.
(. r. !.N. 1utama, 1p.3!, selaku super5isor sekaligus pembimbing.
8. r. Yuaris 7idyo &tomo, 1p.3! selaku super5isor.9. 1emua pihak yang tidak dapat disebutkan satu persatu yang telah memberikan
bantuan kepada penulis.
$khirnya penulis menyadari bahwa dalam penulisan laporan kasus ini masih banyak
kekurangan. 3leh karena itu, kritik dan saran yang bersi:at membangun sangat penulis
harapkan demi kesempurnaan laporan kasus ini.
1emoga laporan kasus ini dapat memberikan man:aat dan tambahan pengetahuan
khususnya kepada penulis dan kepada pembaa dalam menjalankan praktek sehari-hari
sebagai dokter. Terima kasih.
Mataram, esember 6#"8
Penulis
BAB I
PENDAHULUAN
'ehamilan kembar + kehamilan multipel adalah satu kehamilan dengan dua janin atau
lebih. ada 6 maam kehamilan kembar, yaitu, pertama kehamilan kembar dua telur atau
disebut juga dengan kembar di;igotik+ kembar :raternal, dan kedua kembar satu telur atau
kembar mono;igotik
'ehamilan kembar termasuk kehamilan dengan risiko tinggi, karena angka kematian
perinatal (-9 kali lebih tinggi dari kehamilan tunggal, dan kematian neonatus "# kali lebih
tinggi dari kehamilan tunggal, beberapa penyebabnya antara lain "*< mengalami persalinan2
-
8/9/2019 Laporan Kasus Obstetri Gemeli ok
3/33
preterm => (* minggu?, 6(< mengalami persalinan preterm dini =>(6 minggu?, 68<
mengalami berat badan lahir rendah => 69## g? dan 6)< mengalami berat badan lahir sangat
rendah => "9## g? ".@,"# disamping itu juga risiko gangguan mental dan :isik ditemukan 6A
lebih besar pada kehamilan kembar, erebral palsy 8A dan "* A lebih sering pada kehamilan
gemeli dan triplet dan PBT ditemukan pada "8-69< pada gemelli dan lebih besar pada triplet
dan Cuadruplet.
1edangkan morbiditas maternal juga meningkat pada kehamilan kembar antara lain
diabetes gestasional (-)A lebih tinggi pada kehamilan gemeli dan Preeklampsia 6,)A lebih
tinggi pada kehamilan gemeli. "
1eara keseluruhan, angka kejadian kehamilan kembar semakin meningkat. 1aat ini
(< dari kehamilan adalah kehamilan kembar dan sebagian besarnya merupakan gemelli.
Pada tahun 6##(, teratat "(),(6D kehamilan kembar terlahir di $merika serikat, Menurut
National Center for Health Statistics i $1, angka kejadian kehamilan kembar telah
meningkat sekitar D# < sejak tahun "@D#. hal ini bias disebabkan banyak hal
diantaranya,:aktor genetik, usia, paritas ibu, dan beberapa terapi yang digunakan untuk
mengobati in:ertilitas. ",(
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
&!1! D'()*)+)
'ehamilan kembar atau kehamilan multipel adalah suatu kehamilan dengan dua janin
atau lebih. " 'ehamilan multipel dapat berupa kehamilan kembar+ gemeli =6 janin?, triplet =(
janin?, kuadraplet =8 janin?, Cuintuplet =9 janin? dan seterusnya dengan :rekuensi kejadian
yang semakin jarang sesuai dengan hokum hellin.6
3
-
8/9/2019 Laporan Kasus Obstetri Gemeli ok
4/33
%ukum hellin menyatakan bahwa perbandingan antara kehamilan kembar dan tunggal
adalah "D@, untuk triplet "D@6, untuk kuadraplet "D@(, dan seterusnya. 'ehamilan tersebut
selalu menarik perhatian wanita, dokter, tenaga medis lainnya dan masyarakat itu sendiri.
Morbiditas dan mortalitas mengalami peningkatan yang nyata pada kehamilan dengan janin
kembar oleh karena itu mempertimbangkan kehamilan kembar sebagai kehamilan dengan
komplikasi bukanlah hal yang berlebihan.
'ehamilan kembar biasanya berasal dari dua o5um yang terpisah yang
ter:ertilisasi yang disebut sebagai di;ygot atau fraternal twins".( sedangkan kembar
mono;igot adalah hasil pembelahan dari satu o5um yang ter:ertilisasi. 1eara keseluruhan
kurang lebih (# < dari kehamilan kembar adalah kembar mono;igotik dan *# < nya adalah
kembar di;igotik.
&!&! E#)d',).)
1eara keseluruhan, angka kejadian kehamilan kembar semakin meningkat. 1aat ini (<
dari kehamilan adalah kehamilan kembar dan sebagian besarnya merupakan gemelli. $ngka
kejadian kembar mono;igotik di seluruh dunia relati: konstan yaitu 8 dari "### kehamilan.
'ehamilan kembar di;igotik berhubungan dengan double o5ulasi dan angka kejadiannya
ber5ariasi sesuai ras dan dipengaruhi oleh usia ibu dan paritasnya. $ngka kembar di;igotik
tertinggi terdapat di negara-negara $:rika yaitu "#-8# per "### kehamilan, diikuti oleh
'aukasia sebesar *-"# per "### kehamilan, dan terendah $sia sebanyak ( per "###
kehamilan.(,8
&!3! E).)
0angsa, hereditas, umur dan paritas hanya mempunyai pengaruh terhadap
kehamilankembar yang berasal dari 6 telur. Buga obat klomid dan hormone gonadotropin
yang dipergunakan untuk menimbulkan o5ulasi dilaporkan menyebabkan kehamilan
di;igotik.2aktor F :aktor tersebut dan mungkin pula :aktor lain dengan mekanisme tertentu
menyebabkan matangnya 6 atau lebih :olikel de !raa: atau terbentuknya 6 o5um atau
lebihdalam satu :olikel. 'emungkinan pertama dibuktikan dengan ditemukannya 6" korpora
lutea pada kehamilan kembar. Pada :ertilisasi in 5itro dapat pula terjadi kehamilan kembar,
jika telur F telur yang diperoleh dapat dibuahi lebih dari satu dan jika semua embrio
yangkemudian dimasukkan ke dalam rongga rahim ibu tumbuh berkembang lebih dari satu.
4
-
8/9/2019 Laporan Kasus Obstetri Gemeli ok
5/33
Padakembar yang berasal dari satu telur, :aktor bangsa, hereditas, umur dan paritas tidak
atausedikit sekali mempengaruhi terjadinya kehamilan kembar itu. iperkirakan di sini
sebabnya adalah :aktor penghambat yang mempengaruhi segmentasi sebelum blastula
terbentuk,menghasilkan kehamilan kembar dengan 6 amnion, 6 korion, dan 6 plasenta seperti
pada kehamilan kembar di;igotik. 0ila :aktor penghambat terjadi setelah blastula tetapi
sebelum amnion terbentuk, maka akan terjadi kehamilan kembar dengan 6 amnion, sebelum
primiti5e streak tampak, maka akan terjadi kehamilan kembar dengan " amnion. 1etelah
primiti5e streak terbentuk, maka akan terjadi kembar dempet dalam berbagai bentuk.
&!4! $2 R)+)2
2aktor-:aktor yang menyebabkan matangnya 6 atau lebih :olikel de !raa: atauterbentuknya 6 o5um atau lebih dalam satu :olikel
a. 4as
4as $:rika-$merika memiliki keenderungan untuk kehamilan kembar paling
besar dibandingkan ras lain. Myrianthopoulus ="@*#? mendapatkan bahwa pada
wanita kulit putih terdapat " kehamilan kembar dari "## kehamilan, dan " D#
pada wanita kulit hitam. 'ehamilan kembar di $sia lebih sedikit. i Bepang angka
kejadian hanya " dari "99 kehamilan.",(
b. &sia
'ejadian kehamilan kembar mulai dari # pada pubertas di mana akti5itas o5arium
minimal, dan menapai punaknya pada usia (* tahun. ari penelitian-penelitian
di simpulkan bahwa wanita berusia lebih dari (# tahun mempunyai kesempatan
lebih besar mendapatkan hasil konsepsi kembar. 1etelah usia 8# tahun :rekuensi
kehamilan kembar menurun kembali.9,)
. Paritas
7anita yang telah hamil satu kali atau lebih sebelumnya, terutama kehamilan
kembar meningkatkan risiko hamil kembar.9
d. %ereditas
4iwayat kehamilan kembar pada keluarga meningkatkan kemungkinan untuk
kehamilan kembar. 1ebagai :aktor penentu kehamilan kembar, genotip ibu jauh
lebih penting daripada ayah dan pada umumnya terbatas pada kehamilan
di;igotik.9,)
e. !onadotropin Endogen",6
5
-
8/9/2019 Laporan Kasus Obstetri Gemeli ok
6/33
0enirshke dan 'im mengemukakan alasan untuk mengkaitkan kenaikan kadar
21% endogen dengan proses terjadinya kehamilan kembar di;igotik spontan.
1alah satu kemungkinan untuk menimbulkan peningkatan yang tampak nyata
adalah pelepasan gonadotropin hipo:ise dalam jumlah yang lebih besar daripada
la;imnya selama siklus spontan pertama setelah penghentian kontrasepsi.
:. Preparat kesuburan",6,8
nduksi o5ulasi dengan menggunakan preparat gonadotropin = folicle stimulating
hormone plus chorionic gonadotropin ? atau klomi:en, akan meningkatkan seara
nyata kemungkinan o5ulasi o5um yang jumlahnya lebih dari satu. nsiden
multi:etus sesudah terapi gonadotropin adalah 6# hingga 8# persen, dan pada
salah satu kasus terjadi abortus sebanyak "" janin . nduksi o5ulasi kemungkinan
akan meningkatkan kehamilan kembar, baik di;igotik maupun mono;igotik.
g. 2ertilisasi n Gitro",6,*
'ehamilan kembar lebih sering terjadi pada kehamilan yang disebabkan oleh
:ertilisasi in 5itro, dan kini sudah dilahirkan beberapa bayi kembar tiga atau
triplet setelah :ertilisasi in 5itro. 0ayi kembar empat kuadruplet yang lahir hidup,
pernah dilahirkan di $ustralia dan di negara lainnya setelah tindakan :ertilisasi in
5itro. 1ebagian dokter mengupayakan :ertilisasi semua o5um yang dikumpulkan
sesudah menginduksi supero5ulasi dan kemudian menaruh lebih dari satu
blastokist di dalam uterus.
&!3! K.+)()2+)
a. 'embar Mono;igotik
'embar mono;igotik atau identik, munul dari suatu o5um tunggal yang
dibuahi yang kemudian membagi menjadi dua struktur yang sama, masing-masing
dengan potensi untuk berkembang menjadi suatu indi5idu yang terpisah. %asil
akhir dari proses pengembaran mono;igotik tergantung pada kapan pembelahan
terjadi, dengan uraian sebagai berikut
"? $pabila pembelahan terjadi di dalam *6 jam pertama setelah pembuahan,
maka dua embrio, dua amnion, serta dua horion, akan terjadi kehamilan
diamnionik dan dihorionik. 'emungkinan terdapat dua plasenta yang berbeda
atau suatu plasenta tunggal yang menyatu.
6
-
8/9/2019 Laporan Kasus Obstetri Gemeli ok
7/33
!ambar. 6.". plasenta dikorion diamnion yang terjadi pada pembelahan *6 jam setelah o5ulasi
6? $pabila pembelahan terjadi antara hari ke-8 dan ke-D, maka dua embrio akan
terjadi, masing-masing dalam kantong yang terpisah, dengan horion bersama,
dengan demikian menimbulkan kehamilan kembar diamnionik,
monohorionik.
!ambar. 6.6. plasenta monokorion diamnion yang terjadi pada pembelahan setelah hari ke-8
dan ke D setelah o5ulasi
(? $pabila terjadi sekitar D hari setelah pembuahan dimana amnion telah
terbentuk, maka pembelahan akan menimbulkan dua embrio dengan kantong
amnion bersama, atau kehamilan kembar monoamnionik, monohorionik.
!ambar 6.(. plasenta monokorion monoamnion yang terjadi setelah pembelahan D hari pasa
o5ulasi
8? $pabila pembuahan terjadi lebih belakang lagi, yaitu setelah lempeng
embrionik terbentuk, maka pembelahannya tidak lengkap dan terbentuk
kembar yang menyatu.9
7
http://www.emedicine.com/cgi-bin/foxweb.exe/makezoom@/em/makezoom?picture=%5Cwebsites%5Cemedicine%5Cped%5Cimages%5CLarge%5C2921Untitled-2.jpg&template=izoom2http://www.emedicine.com/cgi-bin/foxweb.exe/makezoom@/em/makezoom?picture=%5Cwebsites%5Cemedicine%5Cped%5Cimages%5CLarge%5C2923Untitled-1a.jpg&template=izoom2http://www.emedicine.com/cgi-bin/foxweb.exe/makezoom@/em/makezoom?picture=%5Cwebsites%5Cemedicine%5Cped%5Cimages%5CLarge%5C2922Untitled-1new.jpg&template=izoom2
-
8/9/2019 Laporan Kasus Obstetri Gemeli ok
8/33
b. 'embar i;igot
'embar di;igotik atau :raternal adalah kembar yang disebabkan dari dua
o5um yang terpisah. 'embar di;igotik terjadi dua kali lebih sering daripada
kembar mono;igotik dan insidennya dipengaruhi oleh sejumlah :aktor antara lain
yaitu ras, riwayat keluarga, usia maternal, paritas, nutrisi dan terapi in:ertilitas.",9
!ambar 6.8. kembar di;igotik
0erikut table Perbedaan kembar di;igotik dan mono;igotik, yaitu
P''d* M*))2 D)))2
J'*)+ 2'.,)* 1ama 1ama+ tidak
M" '.)*" ))" 25.) 1ama 0erbeda
U25* *#.)2 1ama 0erbeda
S)d)2 ) 1ama 1ama
T** d,)** 1ama+ kidal 1ama
P.+'* 1atu+ dua ua terpusah+ bersatu
K)* 1atu + dua ua
A,*)* 1atu + dua ua
R5# 1ama 0erbeda
!ambar 6.9. tipe plasenta pada kembar di;igotik dan mono;igotik
8
-
8/9/2019 Laporan Kasus Obstetri Gemeli ok
9/33
&!! P()+.)
Pada kehamilan kembar sering terjadi distensi uterus berlebihan, sehingga melewati batas
toleransi dan seringkali terjadi partus prematurus. Lama kehamilan kembar dua rata-rata 6)#
hari, triplet 68) hari dan kuadruplet 6(9 hari."
0erat lahir rata-rata kehamilan kembar H 69## gram, triplet "D## gram, kuadriplet "8##
gram. Penentuan ;igositas janin dapat ditentukan dengan melihat plasenta dan selaput
ketuban pada saat melahirkan.",9 0ila terdapat satu amnion yang tidak dipisahkan dengan
korion, maka bayi tersebut adalah mono;igotik. 0ila selaput amnion dipisahkan oleh korion,
maka janin tersebut bisa mono;igotik tetapi lebih sering di;igotik. Pada kehamilan kembar
di;igotik hampir selalu berjenis kelamin berbeda. 'embar dempet atau kembar siam terjadi
bila hambatan pembelahan setelah diskus embrionik dan sakus amnion terbentuk.
",9,*
'ira-kira "+( kehamilan mono;igotik mempunyai 6 amnion, 6 korion, dan 6 plasenta, dan
banyak ditemukan 6 plasenta tersebut menjadi " sehingga keadaan ini sering tidak dapat
dibedakan dengan kembar di;igot. 1edangkan 6+( dari kehamilan mono;igotik mempunyai "
plasenta, " korion dan satu atau dua amnion. Pada kembar monoamniotik kematian bayi
sangat tinggi karena terdapat lilitan tali pusat.D
'embar mono;igotik yang dihasilkan dari :ertilisasi o5um tunggal dengan sperma
tunggal, selalu berjenis kelamin sama. 'ehamilan mono;igot ini kemudian dapat menjadi
monokoriotik monoamniotik, monokoriotik diamniotik atau dikoriotik diamniotik tergantung
pada tahap pembelahan apa ;igot membagi menjadi dua embrio.8 Normalnya, kembar
mono;igot mempunyai karakteristik :isik =kulit, rambut, warna mata, pertumbuhan tubuh?
dan genetik =karakteristik darah $03, M, N? yang sama, dan seringkali merupakan /ermin/
antara satu dan yang lainnya =satu bayi kembar menggunkan tangan kanan, yang satu lagi
kidal?. 'ejadian kembar mono;igot ini tidak terkait dengan genetik. 'ehamilan ini terjadi
seara aak pada " 69# kehamilan."#
1eara umum, derajat dari perubahan :isiologis maternal lebih besar pada kehamilan
kembar dibanding dengan kehamilan tunggal. Pada trimester sering mengalami mual dan
muntah yang lebih sering daripada kehamilan-kehamilan tunggal. Perluasan 5olume darah
maternal normal adalah 9## ml lebih besar pada kehamilan kembar, dan rata-rata kehilangan
darah dengan persalinan per5aginam adalah @(9 ml, atau hampir 9## ml lebih banyak
dibanding dengan persalinan dari janin tunggal.9
Massa eritrosit juga meningkat, namun seara proporsional lebih sedikit pada
kehamilan-kehamilan kembar dua dibanding pada kehamilan tunggal, yang menimbulkan
9
-
8/9/2019 Laporan Kasus Obstetri Gemeli ok
10/33
/anemia :isiologis/ yang lebih nyata. 'adar haemoglobin kehamilan kembar gemelli rata-
rata sebesar "# g+dl dari 6# minggu ke depan. 1ebagaimana diperbandingkan dengan
kehamilan tunggal, cardiac output meningkat sebagai akibat dari peningkatan denyut jantung
serta peningkatan stroke volume. &kuran uterus yang lebih besar dengan janin
banyak meningkatkan perubahan anatomis yang terjadi selama kehamilan. &terus dan isinya
dapat menapai 5olume "# L atau lebih dan berat lebih dari 6# pon.",9
'husus dengan kembar gemelli mono;igotik, dapat terjadi akumulasi yang epat dari
jumlah airan amnionik yang nyata sekali berlebihan, yaitu hidramnion akut. alam keadaan
ini mudah terjadi kompresi yang ukup besar serta pemindahan banyak 5isera abdominal
selain juga paru dengan peninggian dia:ragma.",9
&kuran dan berat dari uterus yang sangat besar dapat menghalangi keberadaan wanita
untuk lebih sekedar duduk. Pada kehamilan kembar yang dengan komplikasi hidramnion,
:ungsi ginjal maternal dapat mengalami komplikasi yang serius, besar kemungkinannya
sebagai akibat dari uropati obstrukti:. 'adar kreatinin plasma serta urine output maternal
dengan segera kembali ke normal setelah persalinan. 0erbagai maam stress kehamilan serta
kemungkinan-kemungkinan dari komplikasi-komplikasi maternal yang serius hampir tanpa
keuali akan lebih besar pada kehamilan kembar.",9
&!6! P'5,58* J*)*
0erat badan janin pada kehamilan kembar lebih ringan daripada janin pada kehamilan
tunggal pada umur kehamilan yang sama. 1ampai kehamilan (# minggu kenaikan berat
badan janin kembar sama dengan janin kehamilan tunggal. 1etelah itu, kenaikan berat
badan lebih keil, mungkin karena regangan yang berlebihan menyebabkan peredaran
darah plasenta mengurang. 0erat badan satu janin pada kehamilan kembar rata-rata "###
g lebih ringan daripada kehamilan tunggal. 0erat badan bayi yang baru lahir umumnya
pada kehamilan kembar kurang dari 69## gram, pada triplet kurang dari 6### gram dan
untuk kuadruplet kurang dari "9## gram.",(,""
1elain itu, berat badan kedua janin pada kehamilan kembar tidak sama, dapat berbeda
antara 9# sampai "###g. Pada kembar di;igotik plasenta yang satu dapat berimplantasi
lebih menguntungkan, dipandang dari sudut tempat pada dinding uterus dan penyediaan
darah, daripada plasenta yang lain. engan demikian, pertumbuhan plasenta itu serta
janinnya lebih baik daripada plasenta yang lain serta janinnya. emikian juga kehamilan
kembar mono;igotik pembagian darah pada plasenta untuk kedua janin tidak sama,
sehingga yang satu kurang bertumbuh dibandingkan dengan yang lain." Pada kembar 10
-
8/9/2019 Laporan Kasus Obstetri Gemeli ok
11/33
mono;igotik tidak jarang pembuluh darah dalam plasenta untuk janin yang satu
beranostomosis dengan pembuluh darah untuk janin yang lain. $nastomosis ini bisa antar
pembuluh arteri, antara arteri dengan 5ena =arteri dikenali sebagai pembuluh yang
menyilang di atas 5ena? atau antar pembuluh 5ena. %ubungan 5askuler antar janin yang
paling mengganggu adalah hubungan arteri dengan 5ena =anastomosis arteri5enosa?.
$nastomosis kadangkala terlihat pada plasenta dikorionik.",(
$nastomosis arterio5enosa dapat terjadi ukup awal dalam kehamilan dan
mempunyai jumlah serta ukuran yang sangat beragam. $kibat anastomosis tersebut, darah
akan dipompakan dari pembuluh arteri ke dalam 5ena, keluar dari janin yang satu ke
dalam janin yang lain.( E:ek yang timbul dari anostomosis arterio5enosa dapat sangat
menonjol. janin kembar mono;igotik yang satu dapat berukuran jauh lebih keil daripada
janin lainnya akibat malnutrisis intrauteri kronis. Perubahan anatomis pada janin kembar
yang per:usinya di bawah normal menyerupai keadaan yang dijumpai pada janin tunggal
dengan retardasi pertumbuhan karena plasenta mengalami in:ark yang luas.",(
Gambar : kembar monozigot pada1 kantung amnion menun!ukkan ter!adi perbedaan pertumbuhan !anin
0ila tidak keseimbangan terjadi pada kehamilan yang lebih tua, dapat terjadi sindrom
tran:usi :etal = twin"twin tranfusion s#ndrom ?. Banin yang menerima darah lebih banyak
=h#pertranfused recipent ? adalah lebih besar, hiper5olemik, hiper5iskositas, dan
polisitemia dengan hidramnion dan bahkan dengan gagal jantung, sedangkan janin
kembar yang kurang mendapatkan per:usi =underperfusion? mengalami retardasi
pertumbuhan dan anemia.",6,8,*,D
!ambar twin trans:usin syndrome, menunjukkan bayi pertama lebih puat dan bayi kedua terlihat hitam
dan menunjukkan polisitemia
Banin yang terganggu pertumbuhannya menjadi suatu monstrum yang dinamakan
akardius.$kardiakus ase:alus ialah monstrum yang hanya terdiri atas panggul dan
11
-
8/9/2019 Laporan Kasus Obstetri Gemeli ok
12/33
ekstremitas bawah. $kardiakus akornus ialah monstrum tanpa badan. $kardiakus amor:us
ialah monstrum tanpa bentuk yang terdiri atas jaringan ikat yang mengandung berbagai
alat rudimenter dan diliputi kulit.",6,(
!ambar akardiakus ase:alus
Pada kehamilan kembar di;igotik janin dapat juga mengalami kelainan. 'adang-
kadang satu janin meninggal dan yang lainnya tumbuh terus sampai matur. Banin yang
mati dapat diresorbsi sama sekali atau masih ditemukan dalam uterus. alam hal terakhir
airan amnion dapat diserap semua dan janin berubah menjadi gepeng = fetus $apiraseus
atau kompressus?. Pada persalinan :etus papiraseus dapat mendahului janin yang normal,
sehingga menyebabkan kesukaran diagnosis, atau dapat tertinggal dalam uterus yang
menyebabkan in:eksi dan perdarahan. plasenta :etus papiraseus biasanya berwarna putih,
keras, :ibrotik, dan berbatas tegas.(,""
&!7! D)*+)+
&!7!1! G'. d* *d
!angguan yang biasanya munul pada kehamilan akan meningkat pada kehmilan
kembar. E:ek dari kehamilan kembar pada ibu antara lain tekanan pada pel5is yang lebih
berat dan lebih awal, nausea, sakit punggung, 5arises, konstipasi, hemoroid, distensi
abdominal dan kesulitan berna:as. $kti5itas :etus lebih banyak dan persisten pada kehamilan
kembar.9
iagnosis kehamilan kembar *9< didapatkan dari penemuan :isik, tanda-tanda yang
harus diperhatikan pada kehamilan kembar adalah",(,9
a. &terus lebih besar =I8 m? dibandingkan usia kehamilannya.
b. Penambahan berat badan ibu yang menolok yang tidak disebabkan oleh edema
atau obesitas.
. Polihidramnion.
d. 0allotement lebih dari satu :etus.
e. 0anyak bagian keil yang teraba.
12
-
8/9/2019 Laporan Kasus Obstetri Gemeli ok
13/33
:. &terus terdiri dari tiga bagian besar janin.
g. Terdengarnya denyut jantung janin yang letaknya berjauhan dengan perbedaan
keepatan paling tidak D dpm.
h. Palpasi satu atau lebih :etus pada :undus setelah melahirkan satu bayi.
&!7!&! L)5,
Nilai hematokrit dan hemoglobin dan jumlah sel darah merah menurun,
berhubungan dengan peningkatan 5olume darah. $nemia mikrositik hipokrom seringkali
munul pada kehamilan kembar. 'ebutuhan :etus terhadap besi =2e? melebihi kemampuan
maternal untuk mensuplai 2e didapatkan pada trimester kedua. 9 Pada tes toleransi glukosa
didapatkan gestasional M dan gestasional hipoglikemi sering ditemukan pada kehamilan
kembar. Pada kehmilan kembar horioni gonadotropin pada urin, estriol dan pregnanendiol
meningkat. 'ehamilan kembar juga dapat didiagnosis dengan pemeriksaan peningkatan
serum al:a :etoprotein ibu walaupun pemeriksaan ini tidak dapat berdiri sendiri. Tidak ada tes
biokimia yang dapat membedakan kehamilan tunggal atau kembar.),@
&!3!1! U.+*()
1eharusnya Pemeriksaan &1! rutin dilakukan pada ibu hamil baik dengan kehamilan
tunggal maupun kembar, adapun yang dapat dinilai dari pemeriksaan &1! sebagai diagnosis
kehamilan kembar adalah
• 5iabilitas, korionisitas, kelainan kongenital mayor, dan nuhal translueny =NT? pada
pada usia kehamilan "#-"( minggu..(,8,9
• 'orionisitas dinilai dengan &1! pada usia kehamilan "#-"8 minggu. (,8,9
• Pengukuran panjang ser5iks dengan menggunakan &1! trans5aginal berguna untuk
memprediksi terjadinya persalinan preterm. Panjang ser5iks > 69 mm pada usia
kehamilan 68 minggu merupakan prediktor terjadinya persalinan preterm.6
• Penilaian oppler dilakukan setelah usia kehamilan 68 minggu. Perbedaan rasio
sistolik-diastolik arteri umbilikalis =1$&? antara kedua janin I #,8, memiliki
sensiti5itas sebesar 86-*(< dalam memprediksi terjadinya berat badan lahir rendah.
Perbedaan pulsatilit# inde% =P? I #,9 memiliki sensiti5itas *D< dalam memprediksi
perbedaan berat badan I 6#< antara kedua janin.)
&ntuk membedakan
o ikorion8
• E5aluasi adanya kelainan struktur usia kehamilan 6#-66 minggu.
• Penilaian pertumbuhan janin seara serial usia kehamilan 68,6D, dan (6 minggu,
kemudian tiap 6-8 minggu
13
-
8/9/2019 Laporan Kasus Obstetri Gemeli ok
14/33
o Monokorion(,8
". Pemeriksaan nuhal translueny berguna untuk skrining aneuploidi dan tidak
berman:aat untuk memprediksi adanya TTT1.
6. Perbedaan NT I 6#< berhubungan dengan risiko kematian janin sebesar )(< dan
risiko terjadinya TTT1 yang berat sebesar 96
-
8/9/2019 Laporan Kasus Obstetri Gemeli ok
15/33
!ambar 6.). letak dan presentasi janin gemelli
&!10 K,#.)2+)
'omplikasi yang dapat terjadi, baik terhadap ibu maupun janin, pada keadaan janin
kembar multipel diantaranya
$. bu
"? $nemia
6? Preeklampsia-eklampsia
(? Partus prematurus
8? $tonia uteri
9? Perdarahan pasa persalinan
0. $nak
1& $bortus
'& Mal:ormasi kongenital
(& 0ayi 0erat Lahir 4endah
)& *win"to"twin *ransfusion S#ndrome =TTT1?
+& ,anishing *win S#ndrom
-& 'embar siam
&!11 P'*.2+**
"? 1ebelum hamil
4isiko hamil kembar pada wanita yang menggunakan obat pemiu o5ulasi adalah
6#
-
8/9/2019 Laporan Kasus Obstetri Gemeli ok
16/33
- J$ normal adalah >6*m. apabila pemantauan janin antenatal baik dan tidak ada
PBT maka kelahiran diusahakan menapai >(6 minggu dengan T0BI6###gr.
- $dapun yang disebut disordane menurut winstrom adalah jika terdapat
perbedaan %b 9< atau perbedaan hematorit "9
-
8/9/2019 Laporan Kasus Obstetri Gemeli ok
17/33
BAB III
LAPORAN KASUS
I! IDENTITAS
Nama Ny. 1
&sia 6D tahunPekerjaan 4T
$gama slam
1uku 1asak
$lamat !elogor, Pemepek
4M *8(#@"
M41 "6 esember 6#"8
II! ANAMNESIS
="6 esember 6#"8?
K'.58* U, : 'eluar air melalui jalan lahir
R)9 P'*2) S'2* :
Pasien datang ke ! Ponek 41& Praya pada tanggal "6 esember 6#"8 pkl. #@.##
7T$, merupakan rujukan Polindes 1ayang ibu dengan diagnosis !(P"$"%" dengan
'P mengeluh keluar air sejak pukul "D.## 7T$ =tanggal "" esember 6#"8?. Pasien
mengeluh nyeri perut tidak teratur sejak pukul "*.(# 7T$ =tanggal "" esember
6#"8?, riwayat keluar lendir disertai darah melalui jalan lahir =-?, gerakan janin =K?,
mual muntah =-?, nyeri ulu hati =-?, gangguan penglihatan =-?, kaki bengkak =-?.
17
-
8/9/2019 Laporan Kasus Obstetri Gemeli ok
18/33
K*.)+ d) P.)*d'+ S* I5
S : Pasien datang ke Polindes 1ayang bu tanggal "6 esember 6#"8 pkl. #9.## 7T$,
mengeluh keluar air sejak pukul "D.## 7T$ =tanggal "" esember 6#"8?. Pasien
mengeluh nyeri perut tidak teratur sejak pukul "*.(# 7T$ =tanggal "" esember
6#"8?, riwayat keluar lendir disertai darah melalui jalan lahir =-?, gerakan janin =K?,
O : - 'eadaan umum baik
- 'esadaran Jompos mentis
- Tekanan darah "6#+ *# mm%g
- 2rekuensi nadi D#A+menit
- 2rekuensi napas "DA+menit
- 1uhu (),9oJ
S5+ O+')
T2& 8* mBB BB "8* A+mnt BB "9# A+mnt
GT " m, e:: "#
-
8/9/2019 Laporan Kasus Obstetri Gemeli ok
19/33
%P%T #"-#8-6#"8
Taksiran Persalinan #D-#"-6#"9
4iwayat $NJ @A di puskesmas
$NJ terakhir #( esember 6#"8
%asil 'eluhan keputihan, 00)9 kg, &'(9-() minggu,
T2&86 m, BB =K? "(6A+"(8A ""#+*# mm%g.
4iwayat &1! &1! "A di okter 1p.3!
&1! "# esember 6#"8
%asil Banin !emeli %idup-%idup, Letak kepala-kepala, jenis
kelamin laki-lakiOlaki-laki, plaenta letak :undus,
ketuban ukup, 00 68@9 kg+ 6(## kg, Taksiran
persalinan "# Banuari 6#"8
4iwayat '0 mplan
4enana '0 mplan
III! STATUS GENERALIS ;0=!0 9)" 1& D'+',' &014<
'eadaan umum 0aik
'esadaran Jompos Mentis
!J1 E8G9M)
Tanda Gital
- Tekanan darah ""#+*# mm%g
- 2rekuensi nadi @# A+menit, reguler, kuat
- 2rekuensi napas 66 A+menit, dangkal- 1uhu (),9oJ
Pemeriksaan 2isik &mum
- Mata konjungti5a anemis -+-, sklera ikterus -+-
- Bantung 1"16 tunggal reguler, murmur =-?, gallop =-?
- Paru 5esikuler K+K, ronki -+-, whee;ing =-?
- $bdomen luka operasi =-?, striae gra5idarum =K?, linea nigra =K?
- Ekstremitas edema - - akral teraba hangat K K
- - K K
I%! STATUS OBSTETRI
L" 0okong-0okongL6 Puka-Puki
19
%asil &1! pada pasien
-
8/9/2019 Laporan Kasus Obstetri Gemeli ok
20/33
L( kepala-kepala
L8 8+9
T2& 8) m T0B -
BB "8#-"() A+menit
%1 =K?, irreguler
GT ( m, e::. 69
-
8/9/2019 Laporan Kasus Obstetri Gemeli ok
21/33
- 'E keluarga pasien mengenai prosedur tindakan yang akan dilakukan
dan resiko dari tindakan terhadap pasien.
21
-
8/9/2019 Laporan Kasus Obstetri Gemeli ok
22/33
%III! H+). O#'+)
a. lahir bayi laki-laki 69## gr dengan $1 *+@ dan bayi laki-laki 6"## gr dengan $1
*+@.
b. engan PTT lahir plasenta lengkap, plasenta monohorioni diamnioni
. Perdarahan 6## urin "##
22
!ambar (.". plasenta monokorionik
diamnionik pada kehamilan kembar
mono;igot, terlihat bayi relati: sama rupa
maupun jenis kelamin
-
8/9/2019 Laporan Kasus Obstetri Gemeli ok
23/33
23
-
8/9/2019 Laporan Kasus Obstetri Gemeli ok
24/33
>25 S5'2)( O'2)( A++'+,'* PLANNING
1&
D'+','
&014
;0=!00<
Pasien rujukan Polindes 1ayang
ibu dengan diagnosis !(P"$"%"
$+!+%+& dengan 'P mengeluh
keluar air sejak pukul "D.##
7T$ =tanggal "" esember
6#"8?. Pasien mengeluh nyeri perut tidak teratur sejak pukul
"*.(# 7T$ =tanggal ""
esember 6#"8?, riwayat keluar
lendir disertai darah melalui jalan
lahir =-?, gerakan janin =K?,
S5+ G'*'.)+
'eadaan umum baik
'esadaran ompos mentis
!J1 E8G9M)
Tanda Gital
- Tekanan darah ""#+*# mm%g
- 2rekuensi nadi @# A+menit,
reguler, kuat
- 2rekuensi napas 66 A+menit,
- 1uhu (),9oJ
Pemeriksaan 2isik &mum
- Mata anemis -+-, ikterus -+-
- Bantung 1"16 tunggal reguler,
murmur =-?, gallop =-?
- Paru 5esikuler K+K, ronki -+-,
whee;ing =-?
- $bdomen luka operasi =-?,
striae gra5idarum =K?, linea
nigra
- Ekstremitas edema, akral
!(P"$"%" ()-(*
minggu !+%+&
dengan 'etuban
Peah ini.
Planning iagnostik
- Jek arah Lengkap,
:ungsi hati =1!3T dan
1!PT?, !1 , &rine
lengkap
Planning Terapi
- Primary dan seondary
sur5ei
$irway -
0reathing-penilaian
hambatan jalan na:as
Jirulation-
pemasangan G line
= G2 4L 6# tpm?
isability =penilaian
kesadaran?
Pemberian $ntibiotik
$mpiilin " gr+G+)
jam 'onsul 1PG pro
obser5asi kemajuan
persalinan
Planning Monitoring
- 3bser5asi
24
-
8/9/2019 Laporan Kasus Obstetri Gemeli ok
25/33
teraba hangat
S5+ O+'):
L" 0okong-0okong
L6 Puka-Puki
L( kepala-kepala
L8 8+9T2& 8) m T0B -
BB "8#-"() A+menit%1 =K?, irreguler
GT ( m, e::. 69
-
8/9/2019 Laporan Kasus Obstetri Gemeli ok
26/33
1!3T 6",9 u+l
1!PT 6* u+l
!1 """ g<
tindakan.
;14!00< Nyeri perut '& sedang
%1 =K? (A+"#Q-6#/
BB =K? BB "96A+menit
BB "98A+menit
GT 8 m, e::. 69
-
8/9/2019 Laporan Kasus Obstetri Gemeli ok
27/33
denominator belum jelas, tidak
teraba bagian terkeil janin atau tali
pusat.
6".## 1JK& 0ayi lahir ".laki-laki+00 6###gr +$1 )-D
$nus =K?,
6. laki-laki+00 69##gr +$1 *-@,
$nus =K?
kelainan kongenital =-?, airketuban jernih.
Plasenta lahir manual dengan berat
kurang lebih 9## gram
Perdarahan kurang lebih 69#
6(.## '& baik
T "6#+@# mm%g
N D8 A+mt
44 6#A+mt
T (),)
'ontraksi uterus =K? baik
T2& 1etinggi pusat
Perdarahan akti: per5aginam =-?
&3 "9# =9 jam? kuning terang0ayi di samping ibu
". %4 "9#A, 4498A, T(*,#
6. %4 "98A, 449)A, T(*,6
6 jam post post
1JK&
- Terapi G2 Kdrip oAytoin
(# tpm s+d 6 jam
- njeksi ampiilin (A" gr
- Methergin (A" amp
- 'etorola (A" amp
- J
- obser5asi ibu dan bayi
- menganjurkan ibu untuk
makan dan minum jika tidakmuntah
- menganjurkan ibu untuk
memberikan $1
13
D'+','
&014
;0?!00<
Mobilisasi =K?, makan-minum =K?,
lokhia rubra =K?, 0$'=K?, 0$0 =-?.
'& 0aik
T ""#+@# mm%g
N @# A+mt
44 6#A+mt
post 1J %K" - obser5asi ibu dan bayi
- menganjurkan ibu untuk
mobilisasi
- menganjurkan ibu untuk
27
-
8/9/2019 Laporan Kasus Obstetri Gemeli ok
28/33
T (),* #J
'ontraksi uterus =K? baik
T2& " jari bawah pusat
Perdarahan akti5 per5aginam =-?
Lokea rubra =K?
0ayi di samping ibu
". %4 "96A, 449#A, T(*,8
6. %4 "9)A, 4498A, T(*,6
makan dan minum
- menganjurkan ibu untuk
memberikan $1
14D'+','
&014
;0?!00<
Mobilisasi =K?, makan-minum =K?,lokhia rubra =K?, 0$'=K?, 0$0 =K?. '& 0aik T "6#+@# mm%g
N @# A+mt
44 66A+mt
T (),9 #J
'ontraksi uterus =K? baik
T2& " jari bawah pusat
Perdarahan akti5 per5aginam =-?Lokea rubra =K?
0ayi di samping ibu
(. %4 "9#A, 4496A, T(*,9
8. %4 "98A, 4496A, T(*,8
post 1J %K6 - obser5asi ibu dan bayi- menganjurkan ibu untuk
mobilisasi
- menganjurkan ibu untuk
makan dan minum
- menganjurkan ibu untuk
memberikan $1
28
-
8/9/2019 Laporan Kasus Obstetri Gemeli ok
29/33
BAB I%
PEMBAHASAN
Pada laporan kasus berikut, diajukan suatu kasus seorang wanita ny. 1 usia 6D tahun
dengan diagnosis !(P"$"%" ()-(* minggu !+%+& dengan 'etuban Peah ini,
selanjutnya akan dibahas
0erdasarkan riwayat $NJ, pasien ukup rajin melakukan pemeriksaan, namun pasien
tidak melakukan pemeriksaan &1! lebih awal sehingga penentuan umur kehamilan dapat
lebih tepat karena siklus menstruasi pasien tidak teratur.
Penatalaksanaan pada pasien ini telah dilakukan dengan baik sesuai dengan protap.
Penatalaksanaan di 41& Praya sudah tepat yaitu dengan melakukan obser5asi ketat,
perawatan intensi:, kombinasi antibiotik, dan dilakukan operasi setio esarea sehingga
pasien dapat tertangani dengan baik dan selamat serta ibu dan bayi dalam keadaan yang baik
pula.
29
-
8/9/2019 Laporan Kasus Obstetri Gemeli ok
30/33
ata statitika menunjukkan bahwa angka kejadian kehamilan kembar terus meningkat
setiap tahunnya, baik di Negara maju seperti $1 yang menemukan kenaikan D#< dari tahun
"@D# sampai 6###. 1uatu penelitian yang dilakukan Yusri;al di Palembang menemukan rasio
kehamilan kembar dibandingkan dengan kehamilan yang lainnya adalah "D9, dan
diperkirakan angka ini akan terus bertambah. 0erdasarkan anamnesis, pemeriksaan :isik dan
pemeriksaan penunjang, pada pasien ini dapat didiagnosis dengan kehamilan kembar.
Pada anamnesis didapatkan suatu kasus seorang wanita ny. 1 usia 6D tahun dengan
diagnosis !(P"$"%" ()-(* minggu !+%+& dengan 'etuban Peah ini pasien juga
mengeluhkan adanya pergerakan yang sangat akti: dari janin di dua tempat yang berbeda
selama kehamilan ini, namun pasien tidak yakin dirinya hamil kembar, disamping itu pasien
teratur memeriksakan kehamilannya ke bidan, puskesmas maupun rumah sakit. Pasien baru
mengetahui seara pasti bahwa dirinya hamil kembar adalah saat di &1! pertama kalinya di
4umah sakit :atmawati. 4iwayat hamil kembar dalam keluarga =-?, 1ebenarnya dari &1!
hamil kembar dapat didiagnosis pada usia kehamilan )-D minggu tetapi dapat lebih pasti pada
usia kehamilan D-"6 minggu.
Pada pemeriksaan :isik didapatkan T "(#+D#mm%g, nadi @#A+menit, suhu (),9,
status generalis dalam batas normal, pada pemeriksaan protein urin =-?, dan pada anamnesis
riwayat pandangan kabur, mual disangkal oleh pasien, hal ini menunjukkan diagnosis
Preeklampsi pada pasien ini dapat dihilangkan, walaupun dalam literatur disebutkan bahwa
preeklampsi merupakan komplikasi terbanyak yang ditemukan pada ibu dengan kehamilan
kembar =8A lebih banyak pada kehamilan kembar?. 1aat diatanyakan lebih lanjut mengenai
perihal tekanan darah pasien yang menyebabkan puskesmas melakukan rujukan ke 412,
petugas puskesmas yang ada sudah uriga dengan kehamilan pasien bukanlah kehamilan
tunggal dengan melihat T2& nya, memang pada pemeriksaan Leopold didapatkan T2& 8)
m, T2& pada pasien ini lebih besar jika dibandingkan dengan T2& pada usia kehamilan
yang sama, sehingga ketika menemukan wanita hamil dengan perut yang lebih besar dari
umur kehamilan biasa memang perlu dipikrkan beberapa kemungkinan yaitu
- %amil kembar
- &terus yang tampak lebih besar karena kandung kemih yang penuh
- Lupa %P%T
- %idramnion
- %amil dengan mioma uteri
- Mola hidatidosa- %amil dengan massa adneksa yang menempel ke uterus
30
-
8/9/2019 Laporan Kasus Obstetri Gemeli ok
31/33
- Banin dengan makrosomia
Pada pasien ini diagnosis yang lain selain hamil kembar dapat disingkirkan, sehingga
besar kemungkinan pasien ini memang hamil jika hanya melihat dari T2& nya, pada
literature disebutkan memang besarnya uterus pada kehamilan kembar dapat menapai 9 m
lebih tinggi dari hamil tunggal.
Pada pemeriksaan leopold didapatkan interpretasi presentasi kepala-kepala, dengan
presentasi kepala sudah memasuki P$P 8+9. !erak Banin =K?, %1 =K? irreguler, $uskultasi
terdapat 6 pungtum maksimum 0BB "8# dpm dan 0BB "() dpm, teratur. %al ini merupakan
tanda-tanda pasti kehamilan kembar yaitu teraba 6 kepala, 6 bokong, dan " punggung,
terdengar 6 denyut jantung janin dengan letak berjauhan dengan perbedaan keepatan BB+
menit. $dapun presentasi kepala-kepala merupakan presentasi tersering pada kehamilan
kembar+ gemelli. Terkait penatalaksanaan kehamilan kembar ada yang menganjurkan seksio
sesarea untuk mengurangi morbiditas dan mortalitas baik pada ibu maupun janin, pada kasus
ini salah satu alasan seksio sesarea nya adalah sudah terdapat ketuban peah sebelum masuk
rumah sakit dan menimbang kualitas hidup janin nantinya.
Pada pemeriksaan &1! ditemukan pasien hamil () F (* minggu, !emelli, presentasi
kepala-kepala, hidup keduanya, sehingga pasien ini seara pasti didiagnosis hamil kembar
dengan P' laten dan akan diterminasi seara peradominam.
Pada seksio sesarea, lahir bayi laki-laki 69##gr dengan $1 *+@ dan bayi laki-laki
6"## gr dengan $1 *+@, pasien ini kemudian di lakukan pemasangan & sesuai dengan
permintaan pasien.
Plasenta lahir lengkap dengan berat 8## gram, terdapat 6 plasenta menjadi " dengan 6
amnion dan " korion =monokorionik diamnionik?. %al ini dapat digunakan untuk menentukan
;igositas pada pasien, dengan melihat plasenta monokorion diamnion, janin kembar identik
baik jenis kelamin maupun :isik besar kemungkinan pasien ini hamil dengan kembar tipe
mono;igot yang terjadi pembelahan pada hari ke 8-hari ke D. beberapa :aktor yang diduga
berpengaruh diantaranya riwayat genetik, usia >(* tahun, dan paritas tinggi, dan teori etiologi
hamil kembar yang menyebutkan terjadi hipoksia atau de:isiensi nutrisi pada ibu dapat
menyebabkan keterlambatan pembelahan ;igot setelah konsepsi diduga paling berpengaruh
meski belum dapat dibuktikan dengan pasti. Pada pasien ini juga tidak diurigai terdapat
twin"twin tranfusion s#ndrom sehingga milk test tidak dilakukan.
BAB %
31
-
8/9/2019 Laporan Kasus Obstetri Gemeli ok
32/33
KESIMPULAN
iagnosis pada pasien ini sudah tepat sesuai dengan anamnesis, pemeriksaan :isik dan
penunjang yaitu !(P"$"%" ()-(* minggu !+%+& dengan 'etuban Peah ini
Penatalaksanaan yang dilakukan di 41& Praya sudah tepat yaitu dengan terapi akti: dan
terminasi kehamilan seepatnya karena umur kehamilan sudah aterm, pemberian antibiotik.
'ehamilan ganda mempunyai morbiditas dan mortalitas yang meningkat
dibandingkan kehamilan dengan janin tunggal. 'ehamilan dan persalinan pada hamil kembar
membawa resiko bagi ibu dan janin. 3leh sebab itu pemeriksaan antenatal are yang baik
sangat diperlukan untuk pemeriksaan pada ibu dan keadaan janin. Pemeriksaan ini ditujukan
untuk menari komplikasi kehamilan kembar seara dini seperti tekanan darah yang tinggi
pada ibu dan prematuritas pada janin.
ari kasus ini dapat ditarik kesimpulan bahwa penangangan pada pasien ini sudah
ukup baik dengan melakukan seksio sesarea untuk menghindari komplikasi yang terjadi.
1aran dari kasus ini adalah kehamilan kembar perlu dipersiapkan dengan baik dengan
pemeriksaan yang teratur, pentingnya pemeriksaan &1!, asupan makanan dan istirahat yang
baik sehingga komplikasi-komplikasi pada kehamilan kembar dapat diantisipasi dan
dikurangi.
DA$TAR PUSTAKA
". Prawirohardjo, 1arwono., 6#"#. lmu /ebidanan. PT. 0ina Pustaka 1arwono
Prawirohardjo Bakarta
32
-
8/9/2019 Laporan Kasus Obstetri Gemeli ok
33/33
6. Junningham 2!, et al , editor. 0illiams bstetr# . 6(rd Edition, setion G obstetrial
ompliation, hapter (8 %ypertensi5e isorders in Pregnany. 6#"#. M-!raw %ill
&1$.
(. !ibbs, 4onald 1.et al. 2anforth3s bstetrics and G#necolog# 14th 5dition hapter ") -
%ypertensi5e isorders o: Pregnany. 6##D. Lippinott 7illiams R 7ilkins &1$
8. 2ortner, 'imberly 0., et al. 6ohns Hopkins 7anual of G#necolog# and bstetrics *he
(rd Edition setion F 3bstetris, hapter "8 - %ypertensi5e isorders o: Pregnany.
6##*. Lippinott 7illiams R 7ilkins &1$
9. oddy, $. '., et al . 6##D. Standar $ela#anan 7edik S78 bstetri dan Ginekologi 9S
7ataram. 41& Mataram Mataram
). %ariadi 4. lmu 'edokteran 2etomaternal. Edisi Perdana %impunan 'edokteran
2etomaternal Perkumpulan 3bstetri dan !inekologi ndonesia, 1urabaya 6##8. hal ()8-D6, (@6-(, 86)-8(
*. odd B.M, Jrowther J, %aslam 4, 4obinson. Timing o: birth women with a twin
pregnany at terma randomi;ed ontrol trial. ;7C $regnanc# and Childbirth. 6#"#.
"#)D, pp 6-)
D. Junningham 2!., !ant N2., Le5eno 'B. !ilstrap LJ., %auth BJ., 7enstrom '. bstetri
0illiams. %artanto %, dkk =eds?. Edisi 6". Golume 6. Bakarta E!J 6##9. hal "*"8-*
@. Sah T. alam Multiple 0irths. Last updated esember 6##8. iunduh dari
http++www.emediine.om+ped+topi69@@.htm. iakses tanggal "6 desember 6#"6
"#. 7iknjosastro, %, 1ai:uddin $ 0, 4ahimhadi T =eds?. lmu /ebidanan. Edisi (. Jetakan
D. Bakarta Yayasan 0ina Pustaka 1arwono Prawirohardjo 6##). hal (D)-@*
"". odd B.M, Jrowther J, %aslam 4, 4obinson. Timing o: birth women with a twin
pregnany at terma randomi;ed ontrol trial. ;7C $regnanc# and Childbirth. 6#"#.
"#)D, pp 6-)
"6. Mohtar, 4. Sinopsis bstetri. el:i Lutan =ed?. Edisi 6. Bakarta Penerbit 0uku
'edokteran E!J "@@D. hal "@D-6#D 699-D
http://www.emedicine.com/ped/http://www.emedicine.com/ped/