obstetri dasar

42
Dr. Ody Wijaya, SpOG BAGIAN OBSTETRI DAN GINEKOLOGI FK UNSRI

Upload: ayu-wedhani-spc

Post on 14-Feb-2016

235 views

Category:

Documents


9 download

DESCRIPTION

OBSTETRI

TRANSCRIPT

Page 1: Obstetri Dasar

Dr. Ody Wijaya, SpOG

BAGIAN OBSTETRI DAN GINEKOLOGI FK UNSRI

Page 2: Obstetri Dasar
Page 3: Obstetri Dasar

• Abortus : < 20 minggu, berat Janin < 500gr • Persalinan Prematuritas : 28-36 minggu, Berat janin

< 2.449gr

• Persalinan aterm : 37-42 minggu, berat janin >2500gr

• Persalinan serotinus : > 42 minggu,pada janin terdapat tanda postmaturitas

• Persalinan presipitatus : persalinan kurang dari 3 jam

Page 4: Obstetri Dasar

Kasus Gawat Darurat Obstetri

1. Kehamilan < 20 mgg : Abortus, KET, Hiperemesis, MolaKehamilan > 20 mgg : Plasenta previa, solusio plasenta, ruptur uteri

2. Persalinan : Plasenta previa, Perlukaan jalan lahir, sisa plasenta

3. Nifas : Atonia uteri, perlukaan jalan lahir, sisa plasenta

Page 5: Obstetri Dasar

PERDARAHAN OBSTETRIPerdarahan yang terjadi dalam kehamilan,

persalinan dan nifas

Penilaian : 1. Syok

2. Hamil / persalinan / nifas3. Usia kehamilan / persalinan / nifas

4. Diagnosis

Page 6: Obstetri Dasar

HAP( Perdarahan sebelum

melahirkan )DEFINISI :

Perdarahan dari jalan lahir setelah kehamilan 28 minggu(22-28 minggu = Perdarahan TM II)

Klassifikasi :1. Plasenta previa2. Solusio plasenta3. Belum jelas sumbernya

Page 7: Obstetri Dasar

PLASENTA PREVIADEFINISI :

Plasenta yang letaknya abnormalyaitu pada SBR, menutupi sebagian atau seluruh OUI

Klasifikasi :1. Plasenta previa totalis2. Plasenta previa parsialis3. Plasenta previa marginalis4. Plasenta letak rendah

Page 8: Obstetri Dasar

Diagnosis1. Anamnesis :

Perdarahan tanpa nyeri, tanpa sebab

2. Periksa luar : Terbawah tidak masuk PAP

3. Inspekulo : Perdarahan OUI

4. USG (tidak langsung) 5. Perabaan forniks – kanalis servikalis

Page 9: Obstetri Dasar

Penatalaksanaan

•Ekspektatif•Aktif

Page 10: Obstetri Dasar

SOLUSIO PLASENTADefinisi :

Terlepasnya plasenta dari tempat implantasinya yang normal sebelum janin lahir pada kehamilan > 28 minggu

Frekuensi : 2% persalinan berulang 1 dlm 6-25 kehamilan

Page 11: Obstetri Dasar

Diagnosis• Gambaran klinis :

- Perdarahan dgn rasa nyeri- Warna kehitaman- Anemia/syok- Uterus tegang- Bagian janin sukar dinilai- DJJ (-)- Plasenta ada cekungan

Page 12: Obstetri Dasar

Penatalaksanaan • Ekspektatif

Kriteria : 1. KU baik2. Usia gestasi < 37

mgg TBJ < 2500 g3. Solusio plasenta

ringan

Page 13: Obstetri Dasar

Penatalaksanaan • Aktif

Kriteria : 1. KU jelek2. Usia gestasi > 37 mgg TBJ > 2500 g3. Solusio plasenta ringan, sedang, berat

TINDAKAN : Perbaiki KU – Tindakan Obstetri

Page 14: Obstetri Dasar

ABORTUSDefinisi :

Berakhirnya kehamilan sebelum hasil konsepsi mampu hidup diluar kandungan (<500 g atau < 20 minggu)

Abortus Spontan=keguguran=miscarriageAbortus yg terjadi scr alamiah tanpa adanya upaya dr luar

Page 15: Obstetri Dasar

Abortus buatan=provokatus=aborsiAbortus yg terjadi akibat upaya tertentu untuk mengakhiri kehamilan1. Abortus provokatus medisinalis2. Abortus kriminalis

Kejadian : WHO 10% kehamilan Sarwono 10-15%

Page 16: Obstetri Dasar

EtiologiA . Kel. Perkembangan zigotB . Kel. PlasentaC . Kel. MaternalD . Kel. Traktus genitalis

Page 17: Obstetri Dasar

Penatalaksanaan• Abortus imminens

a. tirah baringb. sedatif ringanc. tokolitikd. hormonal

Page 18: Obstetri Dasar

Penatalaksanaan• Abortus insipiens dan inkomplit

a. Perbaiki KUb. Kuretasec. Uterotonikad. Antibiotika

Page 19: Obstetri Dasar

Penatalaksanaan• Abortus komplit

Tidak memerlukan pengobatan khusus

Anemia : SF, roboransia, tranfusi

Page 20: Obstetri Dasar

Penatalaksanaan• Missed Abortion

a. Periksa CT, BT, COTb. < 12 mgg : laminaria-kuretc. > 12 mgg : estradiol benzoas laminaria / tetes pitosin

Page 21: Obstetri Dasar

HIPEREMESIS GRAVIDARUMDEFINISI

Timbulnya mual dan muntah yang berlebihan pada wanita hamil TM I, lebih 10 x 24 jam, shg mengganggu KU dan aktifitas sehari-hari.

Etiologi : tidak diketahui secara pastia. Faktor predisposisib. Faktor organikc. Alergid. Psikologike. Endokrin

Page 22: Obstetri Dasar

Gambaran KlinikWanita hamil muda, muda, muntah terus menerus, kulit kering, dehidrasi dan BB turun berat: ikterus dan ggn saraf.

Patologi ;1. Otak2. Jantung3. Sindrom mallory weiss4. Hati5. ginjal

Page 23: Obstetri Dasar

Penatalaksanaan1. Pencegahan2. Isolasi3. Puasa sp muntah hilang (24 jam)4. Terapi psikologis5. Cairan parenteral6. Balans cairan7. Obat penenang, neurotonika8. Konsul RSJ9. Terminasi kehamilan

Page 24: Obstetri Dasar

KEHAMILAN EKTOPIKDEFINISI

Telur yang dibuahi berimplantasi dan tumbuh diluar endometrium kavum uteri

Lokasi : a. Tuba fallopib. Uterusc. Ovariumd. Intraligamentere. Abdominalf. Kombinasi dalam dan luar uterus

Page 25: Obstetri Dasar

Frekuensi : 0 – 14,6%Etiologi :

Sebagian besar tidak diketahuiFaktor yang mempengaruhi :1. Lumen tuba sempit2. Dinding tuba3. Diluar tuba4. Faktor lain

Page 26: Obstetri Dasar

Faktor risiko :1. PID2. IUD (inflamasi obstruksi )3. Riwayat KE4. Riwayat operasi abdomen

DIAGNOSIS :Bervariasi tergantung cepat diagnosis, lokasi, implantasi, ruptur

Page 27: Obstetri Dasar

Anamnesis :- Terlambat mens- Nyeri perut bawah- Nyeri menjalar kebahu- Perdarahan pervaginam- Tenesmus

Pemeriksaan Umum :- Kesakitan dan pucat- Tanda syok- Perut mengembung nyeri tekan

Page 28: Obstetri Dasar

Pemeriksaan ginekologi• Tanda kehamilan muda• Nyeri goyang porsio• Uterus sedikit membesar• CD menonjol dan nyeri raba,

hematokel retrouterina• Suhu kadang naik

Page 29: Obstetri Dasar

Laboratorium• Hb, lekosit• Pregnancy test (PT)• Progesteron

USG : Kantong gestasi diluar kavum uteri atau genangan cairan di CD

KULDOSENTESIS

Page 30: Obstetri Dasar

Penatalaksanaan

• 1. perbaikan KU, infus dan tranfusi• 2. Laparotomi segera• 3. Kemoterapi

Page 31: Obstetri Dasar

PERDARAHAN POST PARTUMDEFINISI

Perdarahan lebih dari 500 cc dalam 24 jam setelah anak lahir

Etiologi :Atonia uteri (50-60%)Retensio uteri (16-17%)Sisa plasenta (23-24%)Laserasi jalan lahir (4-5%)Kelainan darah (0,5-0,8%)

Page 32: Obstetri Dasar

Klinis• Perdarahan postpartum dini (early)• Perdarahan masa nifas (Late)

Penatalaksanaan :1. Hentikan perdarahan2. Cegah / atasi syok3. Ganti darah yang hilang

Page 33: Obstetri Dasar

ATONIA UTERI1. Masase uterus + Uterotonika2. Kompresi bimanual3. Tampon uterovaginal4. Operatif : - Ligasi arteri uterina

- Ligasi arteri hipogastrika

- Histerektomi

Page 34: Obstetri Dasar

RETENSIO PLASENTA1. Tanpa perdarahan :

Menunggu. VU dikosongkan. MasaseOksitosinPerasat crede lege artisGagal Manual

2. Manual Ergometrin. Kuretase (ragu)

Page 35: Obstetri Dasar

Robekan / Laserasi jalan lahir

Reparasi secara avueGangguan Pembekuan Darah Vitamin K, Kalsium, tranexamic acid Hipofibrinogen : Fibrinogen

tranfusi darah segar,Fresh frozen plasmaDIC Heparin

Page 36: Obstetri Dasar

DISTOSIA KARENA FAKTOR JANIN

I. Makrosomia (janin besar/raksasa)II. Malposisi dan malpresentasiIII. Kelainan letak bagian janinIV. Distosia bahuV. MalformasiVI. Kehamilan ganda

Page 37: Obstetri Dasar

MakrosomiaMakrosomiaDef. : Janin besar adalah janin yang Def. : Janin besar adalah janin yang

dilahirkan dgn berat badan > 4000 gdilahirkan dgn berat badan > 4000 g

MALPOSISI & MALPRESENTASI Malposisi

1. Posisi oksipito posterior2. Posisi oksipito transversalis

Malpresentasi1. Presentasi parietal2. Presentasi puncak kepala3. Presentasi dahi4. Presentasi muka5. Presentasi bokong (letak sungsang)6. Presentasi bahu (letak lintang)

Page 38: Obstetri Dasar

Kelainan Letak Bagian Kelainan Letak Bagian JaninJanin

a. a. Tali pusat tersembunyi, Tali pusat tersembunyi, terkemuka,menumbung terkemuka,menumbung

b. Ektremitas terkemuka dan b. Ektremitas terkemuka dan menumbungmenumbung

Page 39: Obstetri Dasar

Distosia BahuDistosia BahuDefinisi : kesulitan melahirkan bahu Definisi : kesulitan melahirkan bahu setelah kepala lahirsetelah kepala lahirEtiologi :Etiologi :

- Panggul sempit- Panggul sempit- Bahu lebar- Bahu lebar- Dada sangat lebar (anasarka)- Dada sangat lebar (anasarka)- Bahu tersangkut ramus pubis- Bahu tersangkut ramus pubis- - InterlockingInterlocking pd gemeli pd gemeli

Page 40: Obstetri Dasar

Malformasi

A. HidrosefalusB. Anensefalus (Hemisefalus)C. Pembesaran badan janin D. Monstra dupleks(kembar dempet)

Page 41: Obstetri Dasar

DISTOSIA KARENA FAKTOR JALAN LAHIR

a. Distosia Karena Jalan Lahir Keras (Panggul)

b. Distosia Karena Jalan Lahir Lunak

(Traktus Genitalis)

Page 42: Obstetri Dasar