laporan kasus iii bedah umum ulkus dekubitus -hotris
DESCRIPTION
ulkus dekubitusTRANSCRIPT
I. Identitas Pasien
Nama : Tn. AS
Umur : 23 tahun
Jenis Kelamin : Laki-laki
Alamat : Jl. Petek KP Cerebonan Kecil 702 RT/RW 02/07, Semarang
Pendidikan : SMA
Agama : Islam
Pekerjaan : Karyawan swasta
Status Perkawinan : Belom menikah
No. RM : 315980
Bangsal : Nakula I
Tanggal Masuk : 25 Februari 2015
II. Subjektif
Anamnesa : Autoanamnesa, tanggal : 28 Februari 2015, pukul 15.00 WIB di ruang
Nakula I
Keluhan Utama : Terdapat luka pada bokong, punggung, lengan dan kaki
Keluhan Tambahan : Lumpuh pada kaki, tangan, dan tubuh
Riwayat Penyakit Sekarang :
Pasien datang ke RSUD kota semarang dengan keluhan luka pada bokong, punggung, lengan, dan kaki yang tidak sembuh-sembuh dan semakin membesar sejak ± 7 bulan yang lalu. Pasien mengaku mempunyai riwayat kecelakaan tunggal pada bulan Agustus kemaren (waktu Lebaran). Setelah kecelakaan pasien langsung tidak dapat menggerakan lengan, kaki, dan tubuhnya. Pasien juga mengaku bahwa pasien pingsan setelah kecelakaan. Pasien langsung dibawa ke kantor polisi kemudian dibawa ke rumah sakit Ungaran. Di rumah sakit tersebut pasien dilakukan pemeriksaan CT scan dan dinyatakan pasien mengalami saraf kejepit. Sekitar ± 3 minggu pasien di rawat di rumah sakit, pasien pulang, kemudian melakukan fisioterapi. Sampai sekarang tidak begitu banyak perubahan, pasien hanya berbaring di tempat tidur dengan terlentang. Pasien
banyak menghabiskan waktu nya di tempat tidur. Pasien sangat membutuhkan bantuan dari orang lain, terutama ibu pasien. Riwayat makan dan minum, pasien selalu disuapi oleh keluarga pasien, dan pasien makan lebih sedikit dari biasanya. Untuk riwayat BAB, dan BAK pasien dilakukan di tempat tidur, karena pasien tidak dapat merasakan rasa ingin BAB dan BAK setelah kecelakaan.
Riwayat Penyakit Dahulu :
Riwayat Kencing Manis : disangkal
Riwayat Maag : disangkal
Riwayat Alergi : disangkal
Riwayat Asma : disangkal
Riwayat Serangan Jantung : disangkal
Riwayat TBC : disangkal
Riwayat Hipertensi : disangkal
Riwayat Operasi : disangkal
Riwayat Penyakit Keluarga :
Riwayat Kencing Manis : disangkal
Riwayat Maag : disangkal
Riwayat Alergi : disangkal
Riwayat Asma : disangkal
Riwayat Serangan Jantung : disangkal
Riwayat Hipertensi : disangkal
Riwayat Kebiasaan :
Frekuensi makan 2-3x sehari, minum 4-5 gelas sehari. Pasien tidak pernah
merokok, tidak pernah minum alkohol. Selama 7 bulan ini pasien hanya berbaring di
tempat tidur
Riwayat Pengobatan :
Selama ini pasien menjalani fisioterapi
Riwayat Sosial Ekonomi :
Pasien menggunakan BPJS
III. Objektif
Pemeriksaan Fisik (28 Februari 2015)
1. Status Generalis
Keadaan Umum : Tampak sakit berat
Kesadaran : Compos mentis, GCS: E4V5M6
Tekanan Darah : 100/80 mmHg
Nadi : 84x/menit
RR : 20x/menit
Suhu : 36,4o C
TB :171 cm
BB : 61 kg (dulu)
IMT : 20,89 Normoweight (IMT Asia Pasifik) (dulu)
Kepala : Mesocephal
Rambut : Warna hitam, persebaran merata, dan tidak mudah dicabut
Mata : Konjungtiva anemis +/+, sklera ikterik -/-, pupil isokor , diameter
3 mm
Hidung : Simetris, sekret -/-, deviasi septum (-), nafas cuping hidung (-)
Telinga : Normotia, sekret -/-
Leher : Trakea letak di tengah, deviasi trachea (-), pembesaran KGB (-)
Paru
- Inspeksi : Simetris statis dinamis, retraksi ICS (-)
- Palpasi : Stem fremitus lapang paru kanan dan kiri sama kuat
- Perkusi : Sonor pada lapang paru kiri dan kanan
- Auskultasi : Suara paru kanan dan kiri vesikuler, rhonki (-/+) dan wheezing(-/-)
Jantung
- Inspeksi : Tidak terlihat iktus kordis pada ICS V mid clavicula line sinistra.
- Palpasi : Tktus kordis teraba 1 jari pada ICS V mid clavicula line Sinistra,
kuat angkat.
- Perkusi : Batas atas ICS II Parasternal Line Sinistra
Batas bawah kiri ICS V MCL Sinistra
Batas bawah kanan ICS IV Sternal Line Dekstra
- Auskultasi : Bunyi jantung I-II regular, murmur (-), gallop (-)
Abdomen
o Inspeksi : Cembung, strie (-), skar (-), ekskoriasi (-)
o Auskultasi : bising usus (+), peristaltic normal
o Perkusi : Timpani, shifting dullness tidak ada
o Palpasi : Supel, nyeri tekan tidak ada, defans muskular tidak ada,
hepar dan limpa tidak teraba
Ekstremitas : Akral Edema - - Akral dingin - -
+ + - -
CRT < 2detik
2. Status Neurologis
Motorik
o Trofi : atrofi atrofi
atrifi atrofi
o Tonus : hipertonus (spastik) / hipertonus (spastik)
o Kekuatan : 0/1/4/4 4/4/1/0
0/0/0/0 0/0/0/0
Refleks Fisiologis
o Bicep (-)
o Tricep (-)
o Pergelangan (-)
o Patela (-)
o Achilles (-)
Refleks Patologis
o Hoffman-Tromner (-)
o Babinski (-)
o Chaddok (-)
o Gordon (-)
o Oppenheim (-)
o Klonus Paha (-)
o Klonus Kaki (-)
Sensorik : Hipestesia dermatom C5 kebawah
3. Status Lokalis
Regio lumbosakral
Inspeksi : verbans (+), luka (+), darah (+), rembesan (+), pus (+), diameter
± 15 cm
Palpasi : nyeri tekan (-).
Regio scapularis dextra
Inspeksi : verbans (+), luka (+), darah (+), rembesan (+), pus (+), diameter
± 8 cm
Palpasi : nyeri tekan (+)
Regio scapularis sinistra
Inspeksi : verbans (+), luka (+), darah (-), rembesan (-), pus (+), diameter
± 3 cm
Palpasi : nyeri tekan (+)
Regio cubiti
Inspeksi : verbans (-), luka (-), darah (-), rembesan (-), pus (-), diameter
± cm
Palpasi : nyeri tekan (+)
Regio cubiti
Inspeksi : verbans (-), luka (-), darah (-), rembesan (-), pus (-), diameter
± cm
Palpasi : nyeri tekan (+)
Regio cruris
Inspeksi : verbans (-), luka (-), darah (-), rembesan (-), pus (-), diameter
± cm
Palpasi : nyeri tekan (+)
Regio maleolus lateral dextra
Inspeksi : verbans (-), luka (-), darah (-), rembesan (-), pus (-), diameter
± cm
Palpasi : nyeri tekan (+)
Regio maleolus lateral sinistra
Inspeksi : verbans (-), luka (-), darah (-), rembesan (-), pus (-), diameter
± cm
Palpasi : nyeri tekan (+)
Pemeriksaan Penunjang
Laboratorium
Tanggal
Pemeriksaan
25–2–2015 26–2–2015 27–2–2015 Nilai Normal
Hb 6,8 5,9 9,7 12,0 - 16,0 g/dL
Hematokrit 21,10 18,70 29,50 37 - 47 %
Leukosit 3,9 3,7 4,3 4,8-10,8 /uL
Trombosit 405.000 366.000 383.000 150-400 10^3/ul
Masa Perdarahan 02min 35sec 1min 15sec 1 - 3 min
Masa Pembekuan 06min 00sec 08min 10sec 5 - 15 min
GDS 94 93 70 - 115 mg/dL
Ur 9,5 15 – 43 mg/dL
Cr 0,3 0,6 – 0,9 mg/dL
SGOT 33 < 31 U/L
SGPT 10 < 31 U/L
Asam urat 1,9 2,3 – 6,1 mg/dL
Kolestrol total 135 < 200 mg/dL
Trigliserid 102 50 – 200 mg/dL
Total protein 5,7 6,4 – 8,2 g/dL
Albumin 2,5 3,5 – 5,2 g/dL
Globulin 3,2 1,8 – 3,2 g/dL
Na 123 134 – 147 mmol/L
K 2,90 3,50 – 5,20 mmol/L
Kalsium 1,04 1,12 – 1,32 mmol/L
HbsAg Negatif Negatif
X Foto Thorax PA
Cor : Letak, bentuk, dan ukuran normal
Pulmo : Multipel coin lesion kecil, di paru sinistra
Diafragma dan sinus costophrenikus baik
USG Abdomen
Cystitis kronis
CT sacan
Lesi medula spinalis setinggi C5.
IV. Resume
Telah diperiksa seorang pasien laki-laki berusia 23 tahun datang ke RSUD kota semarang dengan keluhan luka pada bokong, punggung, lengan, dan kaki yang tidak sembuh-sembuh dan semakin membesar sejak ± 7 bulan yang lalu. Pasien mengaku mempunyai riwayat kecelakaan tunggal pada bulan Agustus kemaren. Setelah kecelakaan pasien langsung tidak dapat menggerakan lengan, kaki, dan tubuhnya. Pasien juga mengaku bahwa pasien pingsan setelah kecelakaan.. Sekitar ± 3 minggu pasien di rawat di rumah sakit, pasien pulang, kemudian melakukan fisioterapi. Pasien hanya berbaring di tempat tidur dengan terlentang. Pasien banyak menghabiskan waktu nya di tempat tidur. Pasien
sangat membutuhkan bantuan dari orang lain, terutama ibu pasien. Riwayat makan dan minum, pasien selalu disuapi oleh keluarga pasien, dan pasien makan lebih sedikit dari biasanya. Untuk riwayat BAB, dan BAK pasien dilakukan di tempat tidur, karena pasien tidak dapat merasakan rasa ingin BAB dan BAK setelah kecelakaan.
Pemeriksaan fisik :
Status generalis: konjungtiva anemis +/+, rhonki -/+, edema pada kedua tungkai.
Status neurologis:
Motorik
o Trofi : atrofi atrofi
atrifi atrofi
o Tonus : +++ +++
+++ +++
o Kekuatan : 4/4/1/0 4/4/1/0
1/0/0/0 1/0/0/0
Refleks Fisiologis
o Bicep (-)
o Tricep (-)
o Pergelangan (-)
o Patela (-)
o Achilles (-)
Refleks Patologis
o Hoffman-Tromner (-)
o Babinski (-)
o Chaddok (-)
o Gordon (-)
o Oppenheim (-)
o Klonus Paha (-)
o Klonus Kaki (-)
Sensorik : Hipestesia dermatom C5 kebawah
Status Lokalis
Regio lumbosakral
Inspeksi : verbans (+), luka (+), darah (+), rembesan (+), pus (+), diameter
± 15 cm
Palpasi : nyeri tekan (-).
Regio scapularis dextra
Inspeksi : verbans (+), luka (+), darah (+), rembesan (+), pus (+), diameter
± 8 cm
Palpasi : nyeri tekan (+)
Regio scapularis sinistra
Inspeksi : verbans (+), luka (+), darah (-), rembesan (-), pus (+), diameter
± 3 cm
Palpasi : nyeri tekan (+)
Regio cubiti
Inspeksi : verbans (-), luka (-), darah (-), rembesan (-), pus (-), diameter
± cm
Palpasi : nyeri tekan (+)
Regio cubiti
Inspeksi : verbans (-), luka (-), darah (-), rembesan (-), pus (-), diameter
± cm
Palpasi : nyeri tekan (+)
Regio cruris
Inspeksi : verbans (-), luka (-), darah (-), rembesan (-), pus (-), diameter
± cm
Palpasi : nyeri tekan (+)
Regio maleolus lateral dextra
Inspeksi : verbans (-), luka (-), darah (-), rembesan (-), pus (-), diameter
± cm
Palpasi : nyeri tekan (+)
Regio maleolus lateral sinistra
Inspeksi : verbans (-), luka (-), darah (-), rembesan (-), pus (-), diameter
± cm
Palpasi : nyeri tekan (+)
Pemeriksaan penunjang :
Laboratorium : anemia, hipoalbuminemia
X Foto Thorax PA
Cor : Letak, bentuk, dan ukuran normal
Pulmo : Multipel coin lesion kecil, di paru sinistra
Diafragma dan sinus costophrenikus baik
USG Abdomen
Cystitis kronis
CT sacan
Lesi medula spinalis setinggi C5.
V. Diagnosa
Diagnosa klinis :
o Tetraparese
o Hipestesia dermatom C5 kebawah
o Inkontinensia alvi, dan uri
Diagnosis etiologi : trauma medula spinalis
Diagnosis topis : lesi medula spinalis setinggi C5
Anemia
Hipoalbuminemia
Pneumonia
Cystitis
Dekubitus grade IV
VI. Terapi
A. Non Medikamentosa
Informed concent
Fisioterapi
Mobilisasi
Diet TKTP
Transfusi PRC
Plesbumin 25% 100cc
B. Medikamentosa
Infus Aminofluid/ KAEN 3 B 30 tetes/menit
Inj. Cefoperazon 3x1g
Inj. Ketorolac 3 x 30 mg
Inj. Metilprednisolon 3 x 125
PO. Gabapentin 1 x 300
PO. Urinter 2 x 400 mg
PO. Ulsafat 3 x 1
PO. Cyston 2 x 2 / renac 2 x 1
Kompres metronidazol 1x/hari
PO. Ciprofloksasin 2 x 500
C. Operatif
Debridement
VII. Prognosis
Quo ad vitam : ad malam
Quo ad sanam : ad malam
Quo ad fungsionam : ad malam