laporan kasus 3 bp

10
Laporan kasus 3 DYPSNEA ET CAUSA BRONCHOPNEUMONIA YENI PRATIWI FAA 110 032

Upload: tiwiyeni

Post on 10-Dec-2015

225 views

Category:

Documents


8 download

DESCRIPTION

ll

TRANSCRIPT

Page 1: Laporan Kasus 3 Bp

Laporan kasus 3DYPSNEA ET CAUSA BRONCHOPNEUMONIA

YENI PRATIWIFAA 110 032

Page 2: Laporan Kasus 3 Bp

PENDAHULUAN• Bronkopneumonia disebut juga pneumonia lobularis yaitu suatu peradangan pada

parenkim paru yang terlokalisir yang biasanya mengenai bronkiolus dan juga mengenai alveolus disekitarnya, yang sering menimpa anak-anak dan balita.

• Terjadinya pneumonia ditandai dengan gejala batuk dan atau kesulitan bernapas seperti napas cepat, dan tarikan dinding dada bagian bawah ke dalam.1 Pada umumnya, pneumonia dikategorikan dalam penyakit menular yang ditularkan melalui udara, dengan sumber penularan adalah penderita pneumonia yang menyebarkan kuman dalam bentuk droplet ke udara saat bersin/batuk.

• Di Indonesia, pneumonia juga merupakan urutan kedua penyebab kematian pada balita setelah diare. Riset Kesehatan Dasar (Riskesdas) melaporkan bahwa kejadian pneumonia sebulan terakhir (period prevalence) mengalami peningkatan pada tahun 2007 sebesar 2,1 ‰ menjadi 2,7 ‰ pada tahun 2013. Kematian balita yang disebabkan oleh pneumonia tahun 2007 cukup tinggi, yaitu sebesar 15,5%.2

Page 3: Laporan Kasus 3 Bp

PRIMARY SURVEYAn. A. Perempuan. 1 tahun 1 bulan. 8 kg. • Vital Sign :• Nadi : 128 x/menit,reguler, kuat angkat isi cukup• Tekanan darah : -• Suhu : 37,30C• Pernapasan : 38 x/menit • Airway : bebas, tidak ada sumbatan jalan nafas• Breathing : Spontan, 38x/menit, thorako-abdominal, pergerakan thoraks

simetris kanan/kiri, ketinggalan gerak -/-• Circulation : Nadi 128x/menit reguler, kuat angkat • Disability : Menangis kuat, dan pasien dapat bergerak bebas. Pupil isokor

+/+ (diameter 3 mm/3 mm)• Evaluasi masalah : kasus ini merupakan kasus yang termasuk dalam priority

sign karena pasien dengan sesak nafas. Pasien diberi label Kuning.• Tatalaksana awal : tata laksana awal pada pasien ini adalah ditempatkan di

ruangan non bedah dan diberikan terapi untuk sesak nafas.

Page 4: Laporan Kasus 3 Bp

Identitas penderita• Nama : An. A• Jenis kelamin : Perempuan• Usia : 1 tahun 1 bulan• Berat badan : 8,1 kg• Alamat : jl. Garuda

Page 5: Laporan Kasus 3 Bp

ANAMNESIS• Anamnesis dilakukan alloanamnesis pada hari Rabu 27 Agustus 2015.• Keluhan utama: Sesak nafas disertai batuk• Riwayat penyakit sekarang: Pasien dibawa ibunya karena sesak nafas yang

memberat sejak 2 jam SMRS. Pasien terlihat sulit bernafas dan disertai batuk sejak 4 hari SMRS. Batuk diikuti seperti lendir di tenggorokan yang tidak dapat keluar dan terdapat suara nafas “ngiiik..” Pasien pernah dirawat 1 minggu lalu di bangsal selama 3 hari dengan keluhan yang sama diikuti dengan demam yang tidak terlalu tinggi, tanpa menggigil dan turun bila diberi paracetamol dan dikatakan infeksi paru. Pasien masih dapat makan dan minum seperti biasa. Menurut ibunya pasien tidak mengalami penurunan berat badan. Riwayat asma (-) Riwayat wajah dan badan terlihat biru (-).

• Riwayat penyakit dahulu: • Kejang (-)• Asma (-)• TBC (-)• Riwayat penyakit keluarga: Tidak ada yang mengalami penyakit yang

sama dalam keluarga.

Page 6: Laporan Kasus 3 Bp

Status GeneralisKeadaan umum : Tampak

sakit sedang.Kesadaran : Menangis

kuatTanda-tanda vital• Nadi : 128x/menit,

reguler, kuat angkat, isi cukup.

• Suhu : 37,30C• Pernapasan: 38 x/menit.

• Kepala/Leher : CA -/-, SI -/-, sianosis (-). KGB tidak membesar. Nafas cuping hidung (+)

Toraks • a. Paru :Simetris, tidak ada

ketinggalan gerak, vesikuler +/+, Crackles (+/+), wheezing (-/- ) retraksi supraklavikula (+) penggunaan otot nafas tambahan minimal.

• b. Jantung : S1S2 tunggal, murmur (-), gallop (-)

Abdomen: Datar, BU (+) normal, hepar dan lien tidak teraba membesar. Perkusi timpani.

Ekstremitas : akral hangat, CRT <2 detik, sianosis(-)

Page 7: Laporan Kasus 3 Bp

PEMERIKSAAN PENUNJANG• Pada pasien ini dilakukan foto

rontgen thorax 1 minggu lalu yang terdapat gambaran difus bilateral dengan sedikit peningkatan corakan bronkovaskular dan infiltrat halus yang tersebar di pinggir lapang paru.

DIAGNOSA Diagnosa Banding• Bronkopneumonia• BronkiolitisDiagnosa Kerja• Dyspnea• Bronkopneumonia

PENATALAKSANAAN DI IGD• Nebulizer dengan combivent ¼ ampul• PO : Meptin Sirup 2 x ¾ cth• Ambroxol 4 mg• Salbutamol • Rhinofed 1/10 tab 3x1 3

x 1• Dextamin 1/10 tab• Cetirizin 2x1/2 tab

ANJURAN• Melakukan pemeriksaan penunjang lain

seperti skin test TB dan LED.

PROGNOSIS• Quo ad vitam : ad bonam• Quo ad functionam : Dubia ad

bonam• Quo ad sanationam : ad bonam

Page 8: Laporan Kasus 3 Bp

Kesimpulan • Menurut definisi, pneumonia adalah infeksi jaringan paru-paru

(alveoli) yang bersifat akut. Penyebabnya adalah bakteri, virus, jamur, pajanan bahan kimia atau kerusakan fisik dari paru-paru, maupun pengaruh tidak langsung dari penyakit lain. Bakteri yang biasa menyebabkan pneumonia adalah Streptococcus dan Mycoplasma pneumonia, sedangkan virus yang menyebabkan pneumonia adalah adenoviruses, rhinovirus, influenza virus, respiratory syncytial virus (RSV) dan para influenza virus. Bronkopneumonia adalah peradangan pada parenkim paru yang melibatkan bronkus atau bronkiolus yang berupa distribusi berbentuk bercak-bercak (patchy distribution).3

• Terjadinya pneumonia ditandai dengan gejala batuk dan atau kesulitan bernapas seperti napas cepat, dan tarikan dinding dada bagian bawah ke dalam.

Page 9: Laporan Kasus 3 Bp

Pneumonia pada anak dibedakan menjadi:1. Pneumonia lobaris2. Pneumonia interstisial (bronkiolitis)3. Bronkopneumonia

Bronkopneumonia disebut juga pneumonia lobularis yaitu suatu peradangan pada parenkim paru yang terlokalisir yang biasanya mengenai bronkiolus dan juga mengenai alveolus disekitarnya, yang sering menimpa anak-anak dan balita,

Page 10: Laporan Kasus 3 Bp

• Terapi untuk pneumonia meliputi terapi oksigen dan antibiotik seperti amoksisilin dan ampisilin.