laporan fix

33
LAPORAN FIELDTRIP PEMBERDAYAAN MASYARAKAT DALAM AGRIBISNIS “Pemberdayaan Masyarakat Petani Padi Melalui Metode SRI” Disusun Oleh: Agribisnis B Farida Umma Maslahah 115040100111015 Susi Susanti 115040100111024 PROGRAM STUDI AGRIBISNIS FAKULTAS PERTANIAN 1 | Pemberdayaan Masyarakat Dalam Agribisnis

Upload: susi-susanti

Post on 26-Nov-2015

39 views

Category:

Documents


2 download

TRANSCRIPT

Page 1: Laporan Fix

LAPORAN FIELDTRIP

PEMBERDAYAAN MASYARAKAT DALAM AGRIBISNIS

“Pemberdayaan Masyarakat Petani Padi Melalui Metode

SRI”

Disusun Oleh:

Agribisnis B

Farida Umma Maslahah 115040100111015

Susi Susanti 115040100111024

PROGRAM STUDI AGRIBISNIS

FAKULTAS PERTANIAN

UNIVERSITAS BRAWIJAYA

MALANG

1 | P e m b e r d a y a a n M a s y a r a k a t D a l a m A g r i b i s n i s

Page 2: Laporan Fix

2014

DAFTAR ISI

COVER

DAFTAR ISI...........................................................................................................1

BAB I.PENDAHULUAN...................................................................................... 3

Latar Belakang............................................................................................. 3

Tujuan.......................................................................................................... 4

BAB II.TINJAUAN PUSTAKA............................................................................ 5

Definisi Pemberdayaan................................................................................ 5

Tujuan Pemberdayaan................................................................................. 5

Proses Pemberdayaan.................................................................................. 6

Inovasi Metode SRI.................................................................................... 7

BAB III. METODOLOGI...................................................................................... 9

Waktu Pelaksanaan...................................................................................... 9

Pelaksanaan Fieldtrip................................................................................... 9

Diagram Alir................................................................................................ 9

BAB IV.HASIL DAN PEMBAHASAN..............................................................11

Perumusan Ide............................................................................................ 11

Perumusan Latar Belakang......................................................................... 11

Perumusan Tujuan...................................................................................... 12

Perumusan Keluaran................................................................................... 13

Perumusan Metode Pelaksanaan................................................................. 15

Perkiraan Biaya........................................................................................... 16

2 | P e m b e r d a y a a n M a s y a r a k a t D a l a m A g r i b i s n i s

Page 3: Laporan Fix

Jadwal Kegiatan.......................................................................................... 17

Penutup........................................................................................................ 17

BAB V.PENUTUP.............................................................................................. 18

Kesimpulan............................................................................................... 18

Saran......................................................................................................... 18

DAFTAR PUSTAKA.......................................................................................... 19

DOKUMENTASI................................................................................................ 21

3 | P e m b e r d a y a a n M a s y a r a k a t D a l a m A g r i b i s n i s

Page 4: Laporan Fix

BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Indonesia memiliki persoalan kemiskinan dan pengangguran. Kemiskinan di

Indonesia dapat dilihat dari tiga pendekatan yaitu kemiskinan alamiah, kemiskinan

struktural, dan kesenjangan antar wilayah. Persoalan pengangguran lebih dipicu oleh

rendahnya kesempatan dan peluang kerja bagi angkatan kerja di perdesaan. Upaya

untuk menanggulanginya harus menggunakan pendekatan multi disiplin yang

berdimensi pemberdayaan. Pemberdayaan yang tepat harus memadukan aspek-aspek

penyadaran, peningkatan kapasitas, dan pendayagunaan.

Pemberdayaan masyarakat sebagai sebuah strategi pembangunan sekarang

sudah banyak diterima, bahkan telah berkembang berbagai pemikiran dan literatur

tentang hal tersebut. meskipun dalam kenyataannya strategi ini masih belum

maksimal di aplikasikan. disamping itu banyak pemikir dan praktisi belum

memahami dan meyakini bahwa partisipatif dapat digunakan sebagai alternatif dalam

memecahkan persoalan pembangunan yang dihadapi.

Kegiatan fieltrip PMDA ini dapat dikatakan merupakan langkah awal yang

biasa dilakukan oleh seorang fasilitator dalam perencaan progam pemberdayaan .

Kegiatan filtrip ini bertujuan untuk mengetahui kondisi atau keadaan potensi sumber

daya alam maupun keadaan social masyarakat atau kondisi sumberdaya manusia yang

berkembang di dalam suatu wilayah. Pengumpulan data yang diperoleh dari hasil

wawancara kemudian di analisis dan di identifikasi masalah-masalah apa saja yang

dihadapi oleh masyarakat.Selain itu sehingga seorang fasilitaor juga akan mampu

mengetahui potensi alam dan potensi ekonomi dari wilayah yang akan di perdayakan

dan mampu menganalisis bentuk strategi pemberdayaan yang sesui dengan

peluang,potensi dan keadaan sosil masyarakat.

4 | P e m b e r d a y a a n M a s y a r a k a t D a l a m A g r i b i s n i s

Page 5: Laporan Fix

1.2 Tujuan

Untuk mengetahui kondisi keadaan social masyarkata di Desa Klampok

Untuk mengetahui potensi alam yang berada di Desa Klampok

Untuk mengetahui bentuk strategi pemberdaayan yang akan dilakukan di Desa

Klampok

5 | P e m b e r d a y a a n M a s y a r a k a t D a l a m A g r i b i s n i s

Page 6: Laporan Fix

BAB II

TINJAUAN PUSTAKA

2.1 Definisi Pemberdayaan

Para ilmuwan sosial dalam memberikan pengertian pemberdayaan

mempunyai rumusan yang berbeda-beda dalam berbagai konteks dan bidang

kajian, hal tersebut dikarenakan belum ada definisi yang tegas mengenai konsep

pemberdayaan. 

Robinson (1994) menjelaskan bahwa pemberdayaan adalah suatu proses

pribadi dan sosial; suatu pembebasan kemampuan pribadi, kompetensi,

kreatifitas dan kebebasan bertindak. Sedangkan Ife (1995) mengemukakan

bahwa pemberdayaan mengacu pada kata “empowerment,” yang berarti memberi

daya, memberi ”power” (kuasa), kekuatan, kepada pihak yang kurang berdaya. 

Payne (1997) menjelaskan bahwa pemberdayaan pada hakekatnya

bertujuan untuk membantu klien mendapatkan daya, kekuatan dan kemampuan

untuk mengambil keputusan dan tindakan yang akan dilakukan dan berhubungan

dengan diri klien tersebut, termasuk mengurangi kendala pribadi dan sosial

dalam melakukan tindakan. Orang-orang yang telah mencapai tujuan kolektif

diberdayakan melalui kemandiriannya, bahkan merupakan “keharusan” untuk

lebih diberdayakan melalui usaha mereka sendiri dan akumulasi pengetahuan,

ketrampilan serta sumber lainnya dalam rangka mencapai tujuan tanpa

tergantung pada pertolongan dari hubungan eksternal

2.2 Tujuan Pemberdayaan

Sulistiyani (2004) menjelaskan bahwa tujuan yang ingin dicapai dari

pemberdayaan masyarakat adalah untuk membentuk individu dan masyarakat

menjadi mandiri. Kemandirian tersebut meliputi kemandirian berpikir, bertindak

6 | P e m b e r d a y a a n M a s y a r a k a t D a l a m A g r i b i s n i s

Page 7: Laporan Fix

dan mengendalikan apa yang mereka lakukan. Kemandirian masyarakat

merupakan suatu kondisi yang dialami oleh masyarakat yang ditandai dengan

kemampuan memikirkan, memutuskan sertamelakukan sesuatu yang dipandang

tepat demi mencapai pemecahan masalah yang dihadapi dengan mempergunakan

daya atau kemampuan yang dimiliki.

2.3 Proses Pemberdayaan

Pranarka & Vidhyandika (1996) menjelaskan bahwa ”proses pemberdayaan

mengandung dua kecenderungan. Pertama, proses pemberdayaan yang mene-

kankan pada proses memberikan atau mengalihkan sebagian kekuatan, kekuasaan

atau kemampuan kepada masyarakat agar individu lebih berdaya.

Kecenderungan pertama tersebut dapat disebut sebagai kecenderungan primer

dari makna pemberdayaan. Sedangkan kecenderungan kedua atau

kecenderungansekunder menekankan pada proses menstimulasi, mendorong atau

memotivasi individu agar mempunyai kemampuan atau keberdayaan untuk

menentukan apayang menjadi pilihan hidupnya melalui proses dialog”.

Sumardjo (1999) menyebutkan ciri-ciri warga masyarakat berdaya yaitu:  

1. Mampu memahami diri dan potensinya,mampu merencanakan

(mengantisipasi kondisi perubahan ke depan)

2.  Mampu mengarahkan dirinya sendiri

3. Memiliki kekuatan untuk berunding

4. Memiliki bargaining power yang memadai dalam melakukan

kerjasama yang saling menguntungkan, dan 

5. Bertanggungjawab atas tindakannya.

Slamet (2003) menjelaskan lebih rinci bahwa yang dimaksud

denganmasyarakat berdaya adalah masyarakat yang tahu, mengerti, faham

termotivasi,berkesempatan, memanfaatkan peluang, berenergi, mampu

bekerjasama, tahu berbagai alternative, mampu mengambil keputusan, berani

7 | P e m b e r d a y a a n M a s y a r a k a t D a l a m A g r i b i s n i s

Page 8: Laporan Fix

mengambil resiko, mampu mencari dan menangkap informasi dan mampu

bertindak sesuai dengansituasi. Proses pemberdayaan yang melahirkan

masyarakat yang memiliki sifat seperti yang diharapkan harus dilakukan secara

berkesinambungan dengan mengoptimalkan partisipasi masyarakat secara

bertanggungjawab.

2.4 Inovasi Metode System of Rice Intensification (SRI)

System of Rice Intensification (SRI) adalah teknik budidaya tanaman padi

yang mampu meningkatkan produktivitas padi dengan cara mengubah

pengelolaan tanaman, tanah, air dan unsur hara, terbukti telah berhasil

meningkatkan produktivitas padi sebesar 50% bahkan dibeberapa tempat

mencapai lebih dari 100% (Mutakin, 2007).

Metode ini pertama kali ditemukan secara tidak sengaja di Madagaskar antara

tahun 1983-1984 oleh seorang pastor Jesuit asal Prancis bernama Fr. Henri de

Laulanie, SJ yang lebih dari 30 tahun hidup bersama petani-petani disana.  SRI

lahir karena adanya kepedulian terhadap minimnya produktifitas pertanian para

petani di Madagaskar.

Hasil metode SRI sangat memuaskan.  Di Madagaskar pada beberapa tanah

tak subur yang produksi normalnya 2 ton/ha, petani yang menggunakan SRI

memperoleh hasil panen lebih dari 8 ton/ha, beberapa petani memperoleh 10-15

ton/ha, bahkan ada yang mencapai 20 ton/ha (Mutakin, 2005).  Metode SRI

minimal menghasilkan panen dua kali lipat dibandingkan metode yang biasa

dipakai petani.

Usahatani padi sawah organik metode SRI adalah usaha tani padi sawah

irigasi secara intensif dan efisien dalam pengelolaan tanah, tanaman dan air yang

berbasis kaidah ramah lingkungan (Deptan,2009). Dengan meningkatnya harga

pupuk dan pestisida kimia serta semakin rusaknya lingkungan sumber daya

akibat penggunaan pupuk yang terus menerus dan pemakaian bahan kimia, telah

8 | P e m b e r d a y a a n M a s y a r a k a t D a l a m A g r i b i s n i s

Page 9: Laporan Fix

mendorong petani di beberapa tempat mempraktekkan metode System Of Rice

Intensification (SRI).

9 | P e m b e r d a y a a n M a s y a r a k a t D a l a m A g r i b i s n i s

Page 10: Laporan Fix

BAB III

METODOLOGI

3.1 Waktu Pelaksanaan

Tempat :Dukuh Klampok, Desa Klampok RT 02 RW 03 Kecamatan

Singosari, Kabupaten Malang

Waktu : Minggu, 30 Desember 2013

3.2 Pelaksanaan Fieldtrip

Pada kegiatan fieldtrip kali ini kami melakukan wawancara di desa Klampok,

kecamatan Singosari. Disini kami berkunjung ke rumah seorang petani untuk

melakukan wawancara kepada petani tersebut. kami menanyakan pertanyaan

yang terdapat di kuisoner untuk ditanyakan kepada petani tersebut.

3.3 Diagram Alir

10 | P e m b e r d a y a a n M a s y a r a k a t D a l a m A g r i b i s n i s

Persiapan

Menemui Ketua RT/RW setempat

Datang/berkunjung ke rumah petani

Meminta ijin kepada petani untuk melakukan wawancara

Melakukan wawancara kepada petani

Page 11: Laporan Fix

Penjelasan :

Pada fieldtrip kali ini, hal pertama yang kami lakukan adalah melakukan

persiapan terlebih dahulu. Kemudian kami datang ke salah satu desa yang ada di

kecamatan Singosari yaitu desa Klampok. Kemudian kami menemui ketua RT

setempat. Lalu ketua RT memberikan ijin kepada kami untuk mengunjungi rumah

petani yang ada di desa tersebut. lalu, kami mengunjungi salah seorang petani yang

bernama ibu Rusmini. Setelah itu, kami meminta ijin kepada beliau untuk melakukan

wawancara.

Setelah beliau memperbolehkan kami melakukan wawancara, kami lalu

melakukan wawancara kepada beliau dengan menanyakan pertanyaan yang ada di

kuisoner kepada petani tersebut. lalu kami melakukan dokumentasi. Setelah selesai

melakukan wawancara kami berpamitan pulang kepada beliau. Selesai melakukan

kunjungan tersebut, kami menganalisis hasil wawancara yang telah kami lakukan.

Dan kemudian kami membuat laporan akhir dari fieldtrip tersebut.

11 | P e m b e r d a y a a n M a s y a r a k a t D a l a m A g r i b i s n i s

Berpamitan Pulang

Menganalisis hasil wawancara

Membuat Laporan

Melakukan Dokumentasi

Page 12: Laporan Fix

BAB IV

HASIL DAN PEMBAHASAN

A. PERUMUSAN IDE

Seperti yang kita ketahui saat ini, bahwasannya produktivitas

khususnya komoditas padi yang dihasilkan rendah. Sehingga pendapatan yang

diperoleh petani juga rendah. Pendapatan yang diperoleh petani juga tidak

diimbangi dengan apa yang dikeluarkan oleh petani. Biaya input produksi

yang dikeluarkan oeh petani yang tinggi, membuat petani tersebut

memperoleh pendapatan yang rendah dan tidak berbanding lurus dengan apa

yang di

keluarkan oleh petani. Dari permasalahan inilah, kami ingin membantu

petani dalam menyelesaikan masalah tersebut.

Kami akan memperkenalkan budidaya padi yang menggunakan

metode SRI pada budidayanya. Metode SRI ini bertujuan untuk meningkatkan

produktivitas padi, dengan penggunaan input produksi yang rendah. Sehingga

dengan metode ini dapat membantu petani untuk meningkatkan pendapatan

mereka.

Hal yang akan kami lakukan pada program pemberdayaan ini, kami

akan mengumpulkan petani padi yang ingin melakukan program tersebut,

kemudian kami akan memberikan informasi, pelatihan atau pembelajaran

bagaimana program ini dapat diterapkan pada budidaya mereka. Serta kami

juga akan memberikan pendampingan kepda petani tersebut dalam

menerapkan metode SRI tersebut.

B. PERUMUSAN LATAR BELAKANG

Dari hasil wawancara yang kami lakukan di Desa klampok tersebut,

menurut petani yang kami wawancarai tersebut, belum terdapat program yang

dilakukan di desa tersebut. hal ini membuat kami ingin membuat program

pemberdayaan di desa tersebut, sehingga nantinya dapat bermanfaat bagi

12 | P e m b e r d a y a a n M a s y a r a k a t D a l a m A g r i b i s n i s

Page 13: Laporan Fix

masyarakat sekitar. Dari permasalahan yang terjadi didesa tersebut,

bahwasanya sebagian besar petani yang terdapat didesa tersebut merupakan

petani padi. Menurutnya, beliau mengeluhkan dengan produktivitas yang

didapat pada budidaya padi tergolong rendah, serta biaya yang harus

dikeluarkan oleh petani juga tinggi. Sehinga melalui permasalahan tersebut

kami berinisiatif untuk membuat program pemberdayaan SRI (System Of

Rice Intensification) kepada masyarakat petani tersebut sebagai alternatif

sistem budidaya yang mampu membantu meningkatkan produksi padi dengan

meminimalkan input produksi. Melalui program tersebut, kami memberikan

pelatihan kepada petani tentang bagaimana melakukan budidaya padi dengan

produktivitas yang tinggi tetapi dengan input produksi yang rendah.

C. PERUMUSAN TUJUAN

1. Memberikan pandangan pada petani bahwa Tanaman padi yang

ditanam oleh mereka masih mempunyai potensi besar untuk

menghasilkan produksi yang lebih dalam taraf tinggi.

2. Memperkenalkan progam SRI (System  Of Rice Intensification)

kepada masyarakat tani sebagai alternative system budidaya yang

mampu membantu meningkatkan produksi padi dengan

meminimalkan input produksi.

3. Memberikan informasi pada petani bahwa dengan (System  Of Rice

Intensification) dapat menciptakan pertanian ramah lingkungan, akan

sangat mendukung terhadap pemulihan kesehatan tanah dan kesehatan

pengguna produknya

13 | P e m b e r d a y a a n M a s y a r a k a t D a l a m A g r i b i s n i s

Page 14: Laporan Fix

D. PERUMUSAN KELUARAN

1. Memulihkan Kesuburan tanah untuk menjaga keseimbangan

ekologi

Budidaya Padi Metode SRI ini sangat memperhatikan betul

masalah kesuburan tanah. Oleh kerena itu kami mencanangkan

petani di Desa Klampok agar berusaha meninggalkan pemakaian

pupuk kimia sintetis dan pestisida sintetis. Untuk mengembalikan

kesuburan tanah, kami menggunakan pupuk kompos buatan sendiri

dan pestisida nabati racikan sendiri.

2. Membentuk petani mandiri

Dikatakan mandiri karena diharapkan petani mampu

berupaya memenuhi kebutuhan saprodi tanpa harus membeli

mahal-mahal buatan pabrik. Kompos yang bisa buat sendiri,

pestisida pun kami bisa meracik sendiri, benih tidak harus

membeli. Selain itu juga diharapkan para petani pengembang SRI

selalu tukar pengalaman mengenai penanganan hamasecara alami,

mengenai racikan pupuk kompos yang bagus, mengenai racikan

pestisida nabati.

3. Menghasilkan produksi beras yang sehat Rendemennya tinggi,

tidak mengandung residu kimia

Beras hasil budidaya metode SRI jelas berbeda

dibandingkan dengan beras hasil metode konvensional. Beras hasil

budidaya metode SRI selain mempunyai rendemen yang lebih

tinggi, juga tidak ada kandungan residu kimia. Hal ini telah

dibuktikan oleh hasil pengujian laboratorium Deptan Balitbang

Pertanian pada padi dengan system SRI dimana dalam kandungan

beras tidak terdeteksi adanya residu Pestisida seperti Organoklorin.

14 | P e m b e r d a y a a n M a s y a r a k a t D a l a m A g r i b i s n i s

Page 15: Laporan Fix

4. Mewariskan tanah yang sehat pada generasi mendatang

Keluaran terakhir dari progam pengenalan system

budodaya SRI ini adalah bagaimana kita bisa mewariskan tanah air

yang sehat kepada generasi mendatang. Jika alam pertanian tetap

dibiarkan seperti kondisi sekarang,maka dampak negatihnya nya

akan di wariskan terhadap anak cucu kita kelak.Dengan budidaya

padi metode SRI setidaknya kita telah berusaha untuk

mengembalikan kesuburan tanah yang telah kita rusak

sebelumnya.

15 | P e m b e r d a y a a n M a s y a r a k a t D a l a m A g r i b i s n i s

Page 16: Laporan Fix

Memperkenalan Budidaya Padi S.R.I. kepada petani melalui pembuatan petak percontohan (demonstration) plot

Melibatkan Ketua kelompok Tani dan petani maju secara langsung dalam kegiatan demonstration plot

Memberikan pelatihan langsung kepada petani terpilih

Melakukan pemetaan pada kawasan yang akan digunakan

Program bimbingan atau pendampingan kepada petani yang sudah mengikuti pelatihan dan menerapkan program

Melakukan pemantauan kepada petani peserta secara berkala

E. PERUMUSAN METODE PELAKSANAAN

16 | P e m b e r d a y a a n M a s y a r a k a t D a l a m A g r i b i s n i s

Mengadakan diskusi dan evaluasi diantara petani pelaksana Budidaya SRI dengan melibatkan masyarakat

umum

Page 17: Laporan Fix

F. PERKIRAAN BIAYA

No. Identifikasi KegiatanPelaksanaa

n (Kali)Jumlah

Harga

(Rp)

Sub Total

(Rp)

Total

(Rp)

A Persiapan        

 

 400.000

1 Pertemuan tim 2 5 orang 10.000 100.000

2Audiensi dengan

pemerintah desa 2 5 orang 30.000  300.000

B Sosialisasi Program      

 

 

4.575.000

1 Konsumsi 3 100 orang 10.000   3.000.000 

2 Penggandaan Makalah 3 75 bendel 3.000 675.000

3 Transport Narasumber 3 3 orang 100.000 900.000

C Pemetaan

 

 

350.000

1Transek keliling

kecamatan 1 10 orang 20.000 200.000

2 Penentuan baseline 1 10 orang 15.000 150.000

D Penguatan

 

 

21.000.000

1 Pelatihan SRI 3 1.500.000 4.500.000

2 Pengadaan Saprodi 3 5.000.000 15.000.000

3FGD (Focus Group

Discusion) 3 500.000 1.500.000

EEvaluasi Bersama dan

Rencana tindak lanjut 3 2.000.000 6.000.000 6.000.000

F Total Kebutuhan Rp 32.325.000

- Rekapitulasi anggaran Pemberdayaan

Total biaya yang harus dikeluarkan dalam program pemberdayaan ini adalah Rp.

32.325.000,00.

17 | P e m b e r d a y a a n M a s y a r a k a t D a l a m A g r i b i s n i s

Page 18: Laporan Fix

G. JADWAL KEGIATAN

- Tahap Pertama

Uraian Kegiatan Bulan 1 Bulan 2 Bulan 3 Bulan 4 Bulan 5 Bulan 6 Bulan 71 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4

Persiapan (ijin dan pengumpulan data sekunder)Sosialisasi dan Perencanaan programObservasi Lapang- pemetaan kawasanPelatihan Program SRI (Penerapan program)FGDEvaluasi

H. Penutup

Dengan adanya Progam Pengenalan Metode SRI ini diharapkan

mendorong masyarakat petani dalam peralihan dari sistem konvensional

menuju sistem pertanian organik terintegrasi memerlukan upaya yang tidak

mudah dan tidak sebentar atau harus secara bertahap.

Meskipun terdengar sangat ideal, metode SRI pun tidak lepas dari

tantangannya. Kelemahan SRI antara lain akan perlu waktu untuk merubah

cara pandang petani beralih dari budidaya konvensional ke SRI.Oleh karena

itu jalan untuk mengembangkan metode SRI di Indonesia ini masih panjang

prosesnya. Perlu terus dilakukan pengembangan, studi dan penelitian,

sosialisasi dan pendampingan untuk para petani, baik dalam budidayanya

maupun pemasarannya.

18 | P e m b e r d a y a a n M a s y a r a k a t D a l a m A g r i b i s n i s

Page 19: Laporan Fix

BAB V

PENUTUP

5.1 Kesimpulan

Dari hasil fieldtrip yang dilakukan didesa Klampok, hasil dari analisis

wawancara yang telah dilakukan diperoleh bahwa didesa tersebut belum

terdapat program pemberdayaan. Dari analisis permasalahan yang kami

peroleh, bahwa sebagian besar petani didesa tersebut merupakan petani padi.

Permasalahan yang terjadi adalah produktivitas padi yang diperoleh rendah,

sedangkan biaya input produksi tinggi. Dari sinilah yang membuat kami ingin

membuat suatu program pemberdayaan kepada petani agar pendapatan dari

usahatani padi ini tinggi. Program pemberdayaan ini menggunakan budidaya

metode SRI (System Of Rice Intensification).

Diharapkan dari program pemberdayaan tersebut mampu membantu

meningkatkan produksi padi dengan meminimalkan input produksi. Melalui

program tersebut, kami memberikan pelatihan kepada petani tentang

bagaimana melakukan budidaya padi dengan produktivitas yang tinggi tetapi

dengan input produksi yang rendah. Sehingga melalui program ini pendapatan

petani meningkat.

5.2 Saran

Diharapkan ada peran pemerintah dalam pelaksanaan program

tersebut. Sehingga pada pelaksanaan program pemberdayaan tersebut bisa

berjalan dengan maksimal.

19 | P e m b e r d a y a a n M a s y a r a k a t D a l a m A g r i b i s n i s

Page 20: Laporan Fix

DAFTAR PUSTAKA

Anonymous. 2012. Budidaya SRI. http:// pospenyuluhan.blogspot.com/2012/04/

budidaya-padi-sistem-sri.html. diakses pada tanggal 2 Januari 2014

Bakorluh. 2012. Budidaya dan keunggulan padi organik metode SRI.

http://www.bakorluh-maluku.com/2012/09/budidaya-dan-keunggulan-

padi-organik-metode-sri-system-of-rice-intensification/. Diakses pada

tanggal 2 Januari 2013

Departemen Pertanian, 2009.  Pedoman Teknis Dampak Pengembangan System

ofRice Intensification (SRI) Direktorat Jenderal Pengelolaan Lahan dan

Air (PLA)  Jakarta.

Ife, J.W. 1995. Community Development: Creating Community Alternatives, Vision,

Analysis and Practice: Longman. Australia.

Mutakin, J. 2005. Kehilangan Hasl Padi Sawah Akibat Kompetisi Gulma Pada

Kondisi SRI (System of Rice Intensification). Tesis. Pasca sarjana,

Bandung.

Mutakin, J. 2007 Budidaya dan Keunggulan Padi Organik Metode SRI (System of

RiceIntensification).Garut.

Norlandi. 2009. Manfaat SRI. http://norlandoni.blogspot.com/2009/08/7-manfaat-

budidaya-padi-metode-sri.html. diakses pada tanggal 2 Januari 2014

Payne, M. 1997. Social Work and Community Care. London: McMillan.

Pranaka dan Vidhyandika. 1996. Pemberdayaan (Empowerment). Jakarta: Centre of

Strategic and International Studies (CSIS).

Robinson, J.R. 1994. Community Development in Perspective. Ames: Iowa State

University Press.

20 | P e m b e r d a y a a n M a s y a r a k a t D a l a m A g r i b i s n i s

Page 21: Laporan Fix

Slamet, M. 2003. Pemberdayaan Masyarakat. Dalam Membetuk Pola Perilaku

Manusia Pembangunan. Disunting oleh Ida Yustina dan Adjat

Sudradjat. Bogor: IPB Press.

Sulistiyani, A.T. 2004. Kemitraan dan Model-Model Pemberdayaan. Yogyakarta:

Gaya Media.

Sumardjo. 1999. ”Transformasi Model Penyuluhan Pertanian Menuju Pengembangan

Kemandirian Petani: Kasus di Propinsi Jawa Barat”. Disertasi Doktor.

Bogor: Program Pascasarjana Institut Pertanian Bogor.

21 | P e m b e r d a y a a n M a s y a r a k a t D a l a m A g r i b i s n i s

Page 22: Laporan Fix

DOKUMENTASI

22 | P e m b e r d a y a a n M a s y a r a k a t D a l a m A g r i b i s n i s