laporan fix

19
Laporan Praktikum. Mata Kuliah Pemetaan Teristris Lanjut Kelas B JURUSAN TEKNIK GEOMATIKA FAKULTAS TEKNIK SIPIL DAN PERENCANAAN INSTITUT TEKNOLOGI SEPULUH NOPEMBER SURABAYA 2014 BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Perkembangan pembangunan pada era globalisasi saat ini sangatlah pesat. Dibutuhkan suatu metode yang praktis dengan bantuan alat yang canggih untuk mempermudah para ahli untuk menyelesaikan segala masalah yang terjadi pada saat pembangunan berlangsung. Sebagai tenaga ahli dibidang pengukuran wilayah , kita di jurusan Geomatika inipun terus mengkuti perkembangan zaman, baik itu di dalam pemnbaharuan rumus rumus ataupun alat. Namun ada kalanya kita pada saat saat yang tidak diduga, sebagai seorang tenaga ahli tidak mempunyai alat-alat yang lengkap di dalam pengukuran suatu wilayah.Dengan hanya bermodalkan alat yang sederhana (rol meter dan kompas) kita diharuskan memetakan suatu wilayah. Dengan rumus yang ada (Kerangka Kontrol Horizontal) dan alat yang seadanya pula (rol meter dan kompas) kita bisa memetakan suatu wilayah walaupun itu masih peta sederhana. Didalam suatu peta dibutuhkan koordinat untuk membuat peta dengan benar. Koordinat yang ada dilapangan didapat dari hasil pengukuransudut arah dan azimuth. Sudut dibagi jadi dua yaitu : sudut horizontal dan sudut vertical ( tergantung bidang datar yang diukur ). Sudut horizontal merupakan sudut yang dibentuk oleh selisih dari dua arah target untuk menentukan sudut arah dan besar azimuth sebagai kerangka dasar pemetaan yang menunjukan posisi titik- titik dipermukaan daerah yang kita ukur.

Upload: khafid-ramadhan

Post on 21-Nov-2015

4 views

Category:

Documents


2 download

DESCRIPTION

laporan tugas fix

TRANSCRIPT

BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Perkembangan pembangunan pada era globalisasi saat ini sangatlah pesat. Dibutuhkan suatu metode yang praktis dengan bantuan alat yang canggih untuk mempermudah para ahli untuk menyelesaikan segala masalah yang terjadi pada saat pembangunan berlangsung. Sebagai tenaga ahli dibidang pengukuran wilayah , kita di jurusan Geomatika inipun terus mengkuti perkembangan zaman, baik itu di dalam pemnbaharuan rumus rumus ataupun alat.

Namun ada kalanya kita pada saat saat yang tidak diduga, sebagai seorang tenaga ahli tidak mempunyai alat-alat yang lengkap di dalam pengukuran suatu wilayah.Dengan hanya bermodalkan alat yang sederhana (rol meter dan kompas) kita diharuskan memetakan suatu wilayah. Dengan rumus yang ada (Kerangka Kontrol Horizontal) dan alat yang seadanya pula (rol meter dan kompas) kita bisa memetakan suatu wilayah walaupun itu masih peta sederhana.

Didalam suatu peta dibutuhkan koordinat untuk membuat peta dengan benar. Koordinat yang ada dilapangan didapat dari hasil pengukuransudut arah dan azimuth. Sudut dibagi jadi dua yaitu : sudut horizontal dan sudut vertical ( tergantung bidang datar yang diukur ). Sudut horizontal merupakan sudut yang dibentuk oleh selisih dari dua arah target untuk menentukan sudut arah dan besar azimuth sebagai kerangka dasar pemetaan yang menunjukan posisi titik-titik dipermukaan daerah yang kita ukur.

Metode yang digunakan dalam penentuan kerangka dasar horizontal (digunakan dalam penetuan koordinat untuk membuat peta )dalam menentukan sudut arah dan azimuth yaitu dengan metode polygon. Metode polygon ini salah satunya menggunakan sistem pengikatan ke muka. Pengikatan kemuka ini merupakan metode pengukuran data dari dua buah tititk dilapangan tempat berdiri alat (dalam tugas ini, yang menjadi titik acuan) untuk memperoleh suatu titik lain dilapangan tempat berdiri target.

1.2 Tujuan

a. Untuk review kembali tentang pendalaman materi pemetaan teretris

b. Untuk membuat peta sederhana hanya dengan menggunakan roll meter dan kompas.

1.3 Waktu dan Lokasi

1.3.1 Pengukuran Jarak dengan Roll Meter

Pelaksanaan praktikum pengukuran jarak dilakukan pada minggu ke -1 perkuliahan, yaitu:

Hari,tanggal: Kamis, 11 September 2014

Waktu

: 08.00 11.00

Lokasi

: Teknik Geomatika ITS

Cuaca

: cerah

1.3.2 Pengukuran Sudut dengan Kompas

Pelaksanaan praktikum pengukuran sudut dilakukan pada minggu ke -1 perkuliahan, yaitu:

Hari,tanggal: Jumat, 12 September 2014

Waktu

: 13.00 15.00

Lokasi

: Teknik Geomatika ITS

Cuaca

: Cerah

BAB II

DASAR TEORI

2.1 Teori

2.1.1 Kerangka Kontrol Horizontal

Kerangka Kontrol Horizontal ( KKH ) adalah kerangkasa dasar pemetaan memperlihatkan posisi titk satu terhadap yang lainnya di atas permukaan bumi pada bidang datar secara horizontal. Untuk mendapatkan KKH ada beberapa cara:

a. Poligon

Pada penentuan posisi horizontal menggunakan metode horizontal, penentuan posisi titik yang belum diketahui koordinatnya didapat dari titik yang sudah dikethaui koordinatnya. Semua jarak dan sudut dalam poligon dikukur.

Macam macam Poligon menurut bentuknya Poligon dibagi 3 :

1) Poligon Terbuka

Poligon terbuka adalah suatu polygon yang titik awal dan akhirnya berlainan ( tidak bertemu dalam satu titik ). Poligon terbuka biasa digunakan untuk jalan raya, saluran irigasi dan lain lain.

f = ( akhir awal ) - + ( n 1 ) . 180 => polygon terbuka luar

f = ( akhir awal ) - + ( n + 1 ) . 180 => polygon terbuka dalam

2) Poligon Tertutup

Polygon tertutup adalah polygon yang titik awal dan akhirnya bertemu pada satu titik yang sama. Keuntungan dari penggunaan polygon tertutp adalah walaupun tanpa ikatan sama sekali koreksi sudut dan koreksi koordinat tetap dapat dilakukan. Polygon tertutup biasa digunakan untuk pengukuran titik kontur, waduk, jembatan dan lain-lain.

3) Polygon Bercabang

Polygon bercabang adalah polygon yang dapat mempunyai simpul satu atau lebih titik simpul , dimana cabang itu terjadi. Cabang itu biasanya terbuka tetapi dapat juga cabang itu menutup pada capang lain.

Sedang menurut titik ikatnya poligon terbagi menjadi dua :

1) Polygon Terikat Sempurna

Polygon terikat sempurna dapat terjadi pada polygon terbuka atau tertutup. Suatu titik dikatakan terikat sempurna sebagai titik ikat apabila diketahui koordinat dan jurusannya minimum 2 buah titik ikat dan tingkatnya bedada diatas titik yang akan dihasilkan.

2) Polygon Tidak Terikat Sempurna

Polygon tidak terikat sempurna terjadi pada polygon terbuka atau tertutup , dikatakan titik ikat tidak sempurna apabila titik ikatnya terseut diketahui koordinatnya atau hanya jurusannya.

b. Rumus umum perhitungan Poligon

Rumus koordinat secara umum :

Xn+1 = Xn + dn+1sinn,n+1

Yn+1 = Yn + dn+1cosn,n+1

Dimana :

Xn+1 = absis yang dicari

Yn+1 = ordinat yang dicari

Xn = absis yang diketahui

Yn = ordinat yang diketahui

dn+1 = jarak antara titik yang diketahui dan titik yang akan dicari

n,n+1 = azimuth antara titik yang diketahui dan titik yang akan dicari

Syarat Geometris Hitungan Koordinat :

1. Syarat Sudut

Akhir - awal = n.180 + fdimana :

Akhir = azimuth akhir

awal = azimuth awal

= jumlah sudut pengukuran

n = jumlah pengukuran sudut

f = factor kesalahan sudut ( salah penutup sudut )

2. Syarat Absis

Xakhir Xawal = X + fxDimana :

Xakhir = absis akhir

Xawal = absis awal

X = jumlah selisih absis

fx = factor kesalahan absis ( salah penutup absis )

3. Syarat Ordinat

Yakhir - Yawal = Y + fy

Dimana :

Yakhir = ordinat akhir

Yawal = ordinat awal

Y = jumlah selisih ordinat

fy = factor kesalahan ordinat ( salah penutup ordinat )

c. Perpotongan Kemuka

Pada metode perpotongan kemuka koordinat suatu titik dicari dari dua buah titik tetap yang diketahui kemudian diukur sudut dan jarak dari titik tetap kearah titik yang akan dicari koordinatnya.

d. Perpotongan Kebelakang

Pada metode perpotongan kebelakang minimum dibutuhkan tiga buah titik tetap, alat ukur sudut diletakkan pada titik yang akan dicari koordinatnya. Dari titik tersebut diukur masing-masing jarak dan sudut antar titik . dari data tersebut koordinat titik akan didapatkan.

e. Triangulasi

Untuk menentukan posisi horizontal suatu titik dengan metode triangulasi , semua sudut dalam segitiga harus di ukur dan satu basis segitiga harus diketahui.

f. Trilaterasi

Pada metode trilaterasi semua sisi dari segitiga harus dikur untuk mendapatkan posisi horizontal suatu titik.

g. Triangulaterasi

Pada metode triangulaterasi semua ssis dan jarak dari segitiga harus diukur untuk mendapatkan posisi horizontal dari suatu titik.

2.1.2 Tachymetri

Untuk keperluan pengukuran dan pemetaanselain pengukuran kerangka dasar vertikalyang menghasilkan tinggi titik-titik ikat danpengukuran kerangka dasar horizontal yangmenghasilkan koordinat titik-titik ikat jugaperlu dilakukan pengukuran titik-titik detailuntuk menghasilkan titik-titik detail yangtersebar di permukaan bumi yangmenggambarkan situasi daerahpengukuran.Pengukuran titik-titik detail dilakukansesudah pengukuran kerangka dasarvertikal dan pengukuran kerangka dasarhorizontal dilakukan. Pengukuran titik-titik detail mempunyai orde ketelitian lebihrendah dibandingkan orde pengukurankerangka dasar.

Pengukuran titik-titik detail dengan metodetachymetri pada dasarnya dilakukan denganmenggunakan peralatan dengan teknologilensa optis dan elektronis digital.Dalam pengukuran titik-titik detail padaprinsipnya adalah menentukan koordinatdan tinggi titik titik detail dari titik-titik ikat.metode tachymetry didasarkan pada prinsip bahwa pada segitga segitiga sebangun, sisi yang sepihak adalah sebanding .

2.2 Peralatan yang Digunakan

2.2.1 Kompas

Kompasadalah alatnavigasiuntuk menentukan arah berupa sebuah panah penunjuk magnetis yang bebas menyelaraskan dirinya denganmedan magnetbumisecara akurat. Kompas memberikan rujukan arah tertentu, sehingga sangat membantu dalam bidang navigasi. Arah mata anginyang ditunjuknya adalahutara,selatan,timur, danbarat.

Gambar 1 : Kompas

2.2.2 Pita Ukur / Rol Meter

Pita ukur atau rol meter memiliki fungsi untuk mengukur jarak di lapangan. Selain itu pita ukur juga dapat digunakan untuk mengukur sudut , membuat sudut siku- siku dan membuat lingkaran. Pita ukur memiliki tiga macam :

1. Pita ukur dari kain

Terbuat dari kain linier dan anyaman kawat halkus dari tembaga dan kuningan. Memiliki sifat fleksibel tapi mudah rusak.

2. Pita ukur dari baja

Terbuat dari baja. Memiliki sifat agak kaku , tahan lama dan tahan air.

3. Pita ukur dari baja Alloy

Terbuat dari campuran baja dan nikel. Memiliki sifat tahan lama dan tahan air.

Gambar 2 : Roll Meter

2.3 Prinsip Kerja Alat

2.3.1 Kompas

Cara penggunaan kompas yaitu pengukur berdiri di atas titik / patok awal ( missal titik A ). Kemudian bidik titik yang ingin dicari sudutnya menggunakan visir di kompas ( misal titik B). Setelah terbidik baca nilai sudut yang segaris dengan garis kuning yang ada di muka kompas. Jika sudah maka akan didapatkan sudut jurusan AB.

BAB III

METODOLOGI

3.1 Alat dan Bahan

Alat dan Bahan yang digunakan dalam praktikum pengukuran jarak dan sudut, yaitu:

a. Roll Meter

b. Paku Payung

c. Form ukur

d. Alat tulis

e. Compass

3.2 Metodologi Praktikum

3.2.1 Flowchart

SHAPE \* MERGEFORMAT

3.2.2 Keterangan Flowchart

a. Orientasi Lapangan.

Orientasi Lapangan adalah Pendekatan ke lapangan seblum melakukan praktikum. Hal-hal yang dilakukan saat orientasi lapangan yaitu melihat medan, menentukan berapa titik poligonnya, pemasangan patok.b. Pengukuran Jarak.

Pengukuran Jarak adalah pengukuran jarak antar patok atau detail.

c. Pembuatan Peta

Pembuatan Peta ini menggunakan Aplikasi Autocad land desktop yang outputnya di kertas A3.

d. Pembuatan Laporan

Pembuatan Laporan untuk mendeskripsikan hasil praktikum.

e. Hasil akhir

Hasil akhir dari Praktikum ini adalah Peta dan Laporan.

BAB IV

HASIL DAN ANALISA

4.1 Hasil Praktikum

Praktikum Pemetaan teristris Lanjut di gedung Teknik Geomatika ITS dengan 7 titik polygon. Berikut hasil Praktikum:

titiksudut dalamsudut terkoreksisudut azimuth

A8178.9285714376

B151.5149.428571445.42857143

C143140.92857146.357142857

D130127.9285714314.2857143

E8077.92857143212.2142857

F220217.9285714250.1428571

G109106.9285714177.0714286

total sudut914.590076

f-14.5

f/7-2.0714286

Tabel 1. Poligon

JarakMETERDSINDCOSkesalahan linier dxkesalahan linier dy

AB40.9639.749.912.590.15

BC40.2328.6628.232.540.15

CD29.943.3229.761.890.11

DE58-41.5240.503.660.21

EF67.26-35.86-56.914.250.25

FG16.68-15.69-5.671.050.06

GA46.992.40-46.932.970.17

TOTAL-18.95-1.1018.951.10

FX18.951.10

300.06

Tabel 2. Hitungan Poligon

Titiksudut jurusanjarak

a1383.58

a26517.03

b1554.99

b21020.81

b33224.35

b47513.66

c133318.43

d127426.07

d226322.08

e118515.08

f19211.72

f213512.43

f316321.32

f42029.27

g11505.87

Tabel 3. Detail

4.2 Analisa Praktikum

Praktikum pemetaan teristris lanjut tentang memetakan gedung Teknik Geomatika ITS hari kamis tanggal 11 September 2014 dan hari Jumat tanggal 12 September 2014. Praktikum ini menggunakan metode polygon tertutup dengan alat ukur kompas dan roll meter.

Praktikum ini menggunakan 7 titik polygon utama dan 15 titik detail utuk memetakan gedung Teknik Geomatika. Dalam Proses pengolahan data terdapat banyak sekali kesalahan yang disebabkan pengunaan alatyang sederhana dan ketelitian alat yang terlalu besar. Sehingga peta yang dihasilkan kurang presisi. Dalam pengukuran kali ini terdapat kesalahan sudut sebesar 14,5 dikarenakan alat yang digunakan adalah kompas. Juga terdapat kesalahan absis sebesar 18.95 m dan ordinat 1.10 m. Hal ini disebabkan medan yang sulit dan banyak penghalang.BAB V

PENUTUP

5.1 Kesimpulan

Praktikum Pemetaan Teristris Lanjut menghasilkan koordinat titik sebagai berikut:

a. Poligon

XY

A1010

B52.3320.06

C83.5348.44

D88.7378.31

E50.88119.02

F19.2762.36

G4.6356.76

b. Detail

Titikxy

a112.2012.82

a225.4317.20

b156.4222.92

b255.9440.55

b365.2340.71

b465.5223.60

c175.1664.86

d157.5280.13

d261.6175.62

e149.57104.00

f130.9861.95

f228.0653.57

f325.5041.97

f415.8053.77

g17.5751.68

Melihat dari data yang dihasilkan dapat disimpulkan pemetaan yang menggunakan kompas banyak memiliki kesalahan.

5.2 Saran

a. Akibat besarnya kesalahan yang dihasilkan maka penggunaan kompas tidak dianjurkan untuk pemetaan yang mendetail

b. Dalam pengukuran jarak yang terlampau jauh diajurkan untuk lebih teliti dan memperhatikan roll yang digunakan agar hasil yang didapat maksimal.DAFTAR PUSTAKA

Modul Ajar Ilmu Ukur Tanah 1 oleh Chatarina Nurjati

http://www.slideshare.net/putrinabilqirs/metode-tachymetrihttp://www-catatankecil.blogspot.com/2012/05/metode-tachymetri.htmlMulai

Orientasi lapangan

Penentuan Titik dan pengukuran jarak

Detail

KKH

Benar

tidak

Input data ke Autocad

Ya

Proses Pembuatan Peta

PETA dan Laporan

Proses Pembuatan Laporan

Selesai