laporan av blok

Upload: angahvyan

Post on 02-Jun-2018

273 views

Category:

Documents


8 download

TRANSCRIPT

  • 8/10/2019 Laporan Av Blok

    1/14

  • 8/10/2019 Laporan Av Blok

    2/14

    1, atau bahkan 4 : 1, karena tidak ada gangguan pada nodus sinus, interval PP

    teratur. Sering kali ada bundle branch block (BBB) atau blok cabang berkas

    yang menyertai sehingga QRS akan melebar.

    d. AV block derajat ketiga (komplit)

    Pada blok jantung komplit, nodus sinus terus memberi cetusan secara

    normal, tetapi tidak ada impuls yang mencapai ventrikel. Ventrikel

    dirangsang dari sel-sel pacu jantung yang keluar dan dipertemu (frekuensi 40-

    60 denyut/menit) atau pada ventrikel (frekuensi 20-40 denyut/menit)

    tergantung pada tingkat AV blok. Pada gambaran EKG gelombang P dan

    kompleks QRS ada tetapi tidak ada hubungan antara keduanya. Interval PP

    dan RR akan teratur tetapi interval RR bervariasi. Jika pacu jantung

    pertemuan memacu ventrikel, QRS akan mengecil. Pacu jantung

    idioventrikular akan mengakibatkan kompleks QRS yang lebar.

    3. Etiologi

    a. AV blok derajat I

    Terjadi pada semua usia dan pada jantung normal atau penyakit jantung. PR

    yang memanjang lebih dari 0,2 detik dapat disebabkan oleh obat-obatan

    seperti digitalis, blocker, penghambatan saluran kalsium, serta penyakit

    arteri koroner, berbagai penyakit infeksi, dan lesi congenital.

    b. AV blok derajat II

    - AV blok derajat II Mobitz I (Wenckebach)

    Tipe ini biasanya dihubungkan dengan blok di atas berkas His. Demikianjuga beberapa obat atau proses penyakit yang mempengaruhi nodus AV

    seperti digitalis atau infark dinding inferior dari miocard dapat menghasilkan

    AV blok tipe ini.

    - AV blok derajat II Mobitz II

    Adanya pola Mobitz II menyatakan blok di bawah berkas His. Ini terlihat

    pada infark dinding anterior miokard dan berbagai penyakit jaringan

    konduksi.

  • 8/10/2019 Laporan Av Blok

    3/14

    c. AV blok derajat III (komplit)

    Penyebab dari tipe ini sama dengan penyebab pada AV blok pada derajat

    yang lebih kecil.Blok jantung lengkap atau derajat tiga bisa terlihat setelah

    IMA.Dalam irama utama ini, tidak ada koordinasi antara kontraksi atrium dan

    ventrikel. Karena kecepatan ventrikel sendiri sekitar 20 sampai 40 kali

    permenit, maka sering penderita menyajikan tanda-tanda curah jantung yang

    buruk seperti hipotensi dan perfusi serebrum yang buruk.

    4. Manifestasi klinis

    a. AV blok sering menyebabkan bradikardia, meskipun lebih jarang

    dibandingkan dengan kelainan fungsi nodus SA.

    b. Seperti gejala bradikardia yaitu pusing, lemas, sinkop, dan dapat

    menyebabkan kematian mendadak

    c. AV blok derajat I

    -

    Sulit dideteksi secara klinis

    - Bunyi jantung pertama bisa lemah

    - Gambaran EKG : PR yang memanjang lebih dari 0,2 detik

    d.

    AV blok derajat II

    - Denyut jantung < 40x/menit

    - Pada Mobitz I tampak adanya pemanjangan interval PR hingga kompleks

    QRS menghilang.

    - Blok Mobitz tipe II merupakan aritmia yang lebih serius karena lebih

    sering menyebabkan kompleks QRS menghilang. Penderita blok Mobitz

    tipe II sering menderita gejala penurunan curah jantung dan akan

    memerlukan atropine dalam dosis yang telah disebutkan sebelumnya.e.

    AV blok derajat III (komplit)

    - Atrium yang berdenyut terpisah dari ventrikel, kadang-kadang kontraksi

    saat katup tricuspid sedang menutup. Darah tidak bisa keluar dari atrium

    dan malah terdorong kembali ke vena leher, sehingga denyut tekanan

    vena jugularis (JVP) nampak jelas seperti gelombang meriam (cannon)

    - Tampak tanda-tanda curah jantung yang buruk seperti hipotensi dan

    perfusi serebrum yang buruk.

  • 8/10/2019 Laporan Av Blok

    4/14

    f. Cara membaca gelombang EKG :

    N O GELOMBANG G A M B A R A N N O R M A L

    1 G e l o m b a n g P D e p o l a r i s a s i a t r i u m < 0 .1 2 s d an , 0 .3 m V

    2 QR S ko mp l ek s Waktu depolarisasi ventrikel 0 . 0 6 0 . 1 2 s

    Gel. Q = < 0.04 s &

  • 8/10/2019 Laporan Av Blok

    5/14

    sambungan atrioventrikuler mulai berfungsi. Blok berkas cabang adalah

    terputusnya hantaran berkas cabang yang memperpanjangwaktu depolarisasi

    hingga lebih dari 0,10 detik.

    6. Pemeriksaan diagnostic

    a.

    EKG

    Pada EKG akan ditemukan adanya AV blok sesuai dengan derajatnya

    b. Foto dada

    Dapat ditunjukkan adanya pembesaran bayangan jantung sehubungan dengan

    disfungsi ventrikel dan katup

    c.

    Elektrolit

    Peningkatan atau penurunan kalium, kalsium, dan magnesium dapat

    menyebabkan disritmia.

    7. Penatalaksanaan

    Tindakan yang dapat dilakukan sesuai derajat AV blok.

    a. Obat antiaritmia

    R e s e p t o r K l a s O b a C a r a k e r j a o b a t

    Saluran Na+, K+ 1 A Procainamide, Quinidine, Amiodarone Mencegah masuknya Na ke dalam sel

    Menghambat konduksi, memperla

    Class 1A memperpanjang aksi po

    S a l u r a n N a + 1 B L id oc ai n e, P he ni to i n

    - a d r e n e r g i k 2 Esmolol, Metoprolol, Propanolol, Sotalol*, Amiodarone Anti simpatetik, mencegah efek katekolamin pada aksi potensial

    Termasuk golongan -adrenergik

    S a l u r a n K + 3 Sotalol*, Bretylium, Ibutilide, Dofetilide Memperpanjang waktu aksi potensial

    S a l u r a n C a + 4 Verapamil, Diltiazem, Amiodarone Mencegah masuknya Ca ke dalam sel otot jantung

    Mengurangi waktu plateau aksi p

  • 8/10/2019 Laporan Av Blok

    6/14

    b.

    AV blok derajat I

    -

    Tidak ada tindakan yang diindikasikan.- Interval PR harus dimonitor ketat terhadap kemungkinan blok lebih lanjut,

    - Kemungkinan dari efek obat juga harus diketahui

    c. AV blok derajat II Molitz I

    - Tidak ada tindakan yang diindikasikan. Kecuali menghentikan obat jika ini

    merupakan agen pengganggu

    - Monitor klien terhadap berlanjutnya blok.

    - Tipe ini biasanya tidak diterapi kecuali sering kompleks QRS menghilang

    dengan akibat gejala klinis hipotensi dan penurunan perfusi serebrum. Bila

    ada gejala ini maka pada penderita bisa diberikan 0,5 sampai 1,0 mg atropine

    IV sampai total 2,0 mg.

    d. AV blok derajat II Molitz II

    - Observasi ketat terhadap perkembangan menjadi blok jantung derajat III.

  • 8/10/2019 Laporan Av Blok

    7/14

  • 8/10/2019 Laporan Av Blok

    8/14

  • 8/10/2019 Laporan Av Blok

    9/14

    8. Pengkajian

    Pengkajian primer :

    a.

    Airway

    Penilaian akan kepatenan jalan nafas meliputi pemeriksaan mengenai adanya

    obstruksi jalan nafas, karena benda asing. Pada klien yang dapat berbicara

    dapat dianggap bahwa jalan nafas bersih. Dilakukan pula pengkajian adanya

    suara nafas tambahan misalnya stridor

    b. Breathing

    Inspeksi frekuensi nafas, apakah ada penggunaan otot bantu nafas, adanya

    sesak nafas, palpasi pengembangan paru, auskultasi adanya suara nafas

    tambahan seperti ronchi, wheezing, kaji adanya trauma pada dada yang dapat

    menyebabkan takipnea dan dispnea.

    c. Circulation

    Dilakukan pengkajian tentang volume darah dan kardiak output serta adanya

    perdarahan. Monitor secara teratur status hemodinamik, warna kulit, nadi.

    d. Disability

    Nilai tingkat kesadaran serta ukuran dan reaksi pupil

    Pengkajian sekunder :

    Meliputi anamnesis, pemeriksaan fisik. Anamnesis dapat menggunakan

    format AMPLE (Alergi, Medikasi, Post illness, Last meal, dan

    Event/environment, yang berhubungan dengan kejadian perlukaan).

    DIAGNOSA KEPERAWATAN YANG MUNGKIN MUNCUL

    1.

    Penurunan curah jantung b.d disfungsi konduksi listrik2.

    Intoleransi aktivitas b.d ketidakseimbangan suplai dan kebutuhan oksigen

    3. Defisit pengetahuan: proses penyakit dan prosedur terapi b.d kurangnya

    paparan informasi

    4.

    Resiko Infeksi b.d pertahanan sekunder inadequate dan prosedur invasive

    RENCANA TINDAKAN ASUHAN KEPERAWATAN

    1.

    Penurunan curah jantung b.d disfungsi konduksi listrik

  • 8/10/2019 Laporan Av Blok

    10/14

  • 8/10/2019 Laporan Av Blok

    11/14

    NOC:

    Penghematan energi

    -

    Keseimbangan antara aktivitas dan istirahat

    -

    Menggunakan teknik penghematan energi

    - Merubah gaya hidup sesuai dengan tingkat energi

    -

    Menjaga keadekuatan nutrisi

    NIC:

    a. Pengelolaan energi

    Pantau respon kardiorespirasi terhadap aktivitas (takikardi, disritmia,

    pucat, frekuensi respirasi)

    Pantau respon oksigenasi pasien ( nadi, irama jantung, dan frekuensi

    respirasi)

    Pantau asupan nutrisi untuk memastikan keadekuatan energi

    Ajarkan tentang pengaturan aktivitas dan teknik menejemen waktu

    untuk mencegah kelelahan

    Bantu pasien dalam aktivitas fisik secara teratur

    Bantu pasien dalam mengidentifikasi pilihan aktivitas

    b.

    Terapi aktivitas

    - Kaji kemampuan klien melakukan aktivitas

    -

    Evaluasi motivasi dan keinginan klien untuk meningkatkan aktivitas

    - Jelaskan pada klien manfaat aktivitas secara bertahap

    - Bantu dalam pemenuhan aktivitas perawatan diri jika klien belum

    dapat mentoleransi aktivitas tersebut

    - Orientasikan klien beraktivitas secara bertahap sesuai toleransi

    -

    Tetap sertakan O2selama aktivitas

    -

    Bantu klien mengidentifikasi pilihan aktivitas

    3. Defisit pengetahuan: proses penyakit dan prosedur terapi b.d kurangnya

    paparan informasi

    NOC:

    Pengetahuan: proses penyakit dan prosedur terapi

    - Familiar terhadap nama penyakit

    -

    Mampu mendiskripsikan proses penyakit

  • 8/10/2019 Laporan Av Blok

    12/14

    - Mampu mendiskripsikan penyeban, tanda dan gejala, komplikasi dari

    penyakit

    NIC:

    a.

    Pembelajaran : proses penyakit

    - Kaji tingkat pengetahuan klien tentang penyakit

    -

    Jelaskan patofisiologi penyakit dan bagaimana kaitannya dengan

    anatomi dan fisiologi tubuh

    - Identifikasi kemungkinan penyebab dan tanda dan gejala umum

    penyakit

    - Berikan informasi tentang kondisi klien dan hasil pemeriksaan

    diagnostik

    - Instruksikan klien untuk melaporkan tanda dan gejala kepada petugas

    b. Pembelajaran : prosedur/perawatan

    - Informasikan klien waktu dan lama waktu pelaksanaan

    prosedur/perawatan

    - Kaji tingkat pengetahuan klien tentang prosedur yang akan dilakukan

    - Jelaskan tujuan prosedur/perawatan dan hal-hal yang perlu dilakukan

    setelah prosedur/perawatan

    - Instruksikan klien menggunakan tehnik koping untuk mengontrol

    beberapa aspek selama prosedur/perawatan (relaksasi da imagery)

    4. Resiko Infeksi b.d pertahanan sekunder inadequate dan prosedur invasive

    NOC:

    a. Pengendalian risiko

    - Monitor factor risiko lingkungan

    -

    Monitor perubahan status kesehatan-

    Pengguanaan strategi kontrolrisikoyang efektif

    b. Deteksi risiko

    - Mengenali tanda dan gejala timbulnya risiko

    -

    Mengidentifikasi risiko potensial kesehatan

    - Menggunakan perawatan kesehatan sesuai dengan kebutuhan

    NIC:

    a.

    Pengendalian infeksi

  • 8/10/2019 Laporan Av Blok

    13/14

    - Ajarkan kepada pengunjung untuk cuci tangan sewaktu masuk dan

    meninggalkan ruangan

    -

    Ajarkan kepada pasien dan keluarga tentang tanda/gejala infeksi

    -

    Kolaborasi pemberian antibiotic bila diperlukan

    - Lakukan tindakan perawatan secara aseptic

    -

    Cuci tangan sebelum dan sesudah kontak dengan pasien

    - Gunakan universal precaution

    - Batasi jumlah pengunjung

    b.

    Perlindungan terhadap infeksi

    - Pantau tanda dan gejala adanya infeksi

    -

    Monitor hasil laboratorium (limfosit, leukosit, granulosit, DPL,

    protein serum)

    - Monitor tanda-tanda vital

    - Monitor kulit dan membrane mukosa adannya kemerahan, panas, dan

    drainase

    - Anjurkan untuk meningkatkan intake cairan sesuai dengan kebutuhan

    - Anjurkan untuk istirahat yang cukup

    -

    Anjurkan untuk meningkatkan mobilitas dan latihan

    - Ajarkan pada pasien dan keluarga bagaimana menghindari infeksi.

  • 8/10/2019 Laporan Av Blok

    14/14

    DAFTAR PUSTAKA

    ACC/AHA/HRS. 2008. Guidelines for Device Based Therapy of Cardiac Rhythm

    Abnormalities. Circulation; 117:2820-2840.

    Boyle AJ, Jaffe AS.Acute Myocardial Infarction. In: Crawford MH ed. Current

    Diagnosis & Treatment Cardiology 3rd ed. New York: McGraw-Hill;

    2009:51-72.1.

    Boswick, John A. 1988. Perawatan Gawat Darurat. Jakarta : EGC.

    Davey. 2005. At a Glance Medicine. Jakarta : Erlangga.

    Myocardial Infarction.http://www.emedicine.medscape.com/article/155919.htm.

    Verdy. 2012. Inferior Myocardial Infarction dengan Complete Heart Block.CDK

    189/vol 39 no 1.