laporan aspirin ika
TRANSCRIPT
1SINTESIS ASPIRIN
IKA INDRA WIJAYA (15020110308) A. TRIHADI KUSUMA, S.Farm
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Aspirin bersifat antipiretik dan analgesik karena merupakan
kelompok senyawa glikosida, aspirin yang merupakan nama lain dari
asam asetil salisilat dapat disintesis dari asam salisilat, yaitu dengan
mereaksikannya dengan anhidrida asetat. Hal ini dilakukan pertama kali
oleh Felix Hofmann dari perusahaan Bayer, Jerman. Karena saat itu
antipiretik dan analgesik yang ada sangat keras terhadap sistem
pencernaan.
Oleh karena itu asam salisilat disintesa dalam berbagai bentuk
atau dicampur dengan zat-zat lainnya sehingga dapat menjadi obat yang
akan digunakan dalam kehidupan sehari-hari seperti obat-obat influenza
yang sekarang banyak beredar di pasaran seperti aspirin. Karena asam
salisilat untuk pemakaian dalam atau oral biasanya tidak tersedia
dipasaran.
Oleh karena besarnya manfaat dari aspirin atau asetosal tersebut
maka sangat penting untuk mengetahui cara sintesis dari senyawa ini.
Sehingga dilakukan praktikum bagaimana cara mensintesis aspirin
dengan menggunakan asam salisilat sebagai sampelnya.
2SINTESIS ASPIRIN
IKA INDRA WIJAYA (15020110308) A. TRIHADI KUSUMA, S.Farm
B. Rumusan Masalah
Bagaimana cara pembuatan aspirin dengan menggunakan asam
salisilat dan asam asetat anhidrat dengan penambahan asam sulfat
sebagai katalisator.
C. Maksud Praktikum
Adapun maksud percobaan ini yaitu untuk mengetahui dan
memahami cara mensintesis aspirin.
D. Tujuan Praktikum
Tujuan dari percobaan adalah untuk melakukan sintesis aspirin
berdasarkan reaksi asetilasi antara asam salisilat dengan anhidrida asetat
dengan penambahan H2SO4 sebagai katalisator.
E. Manfaat
Manfaat praktikum ini adalah untuk memperoleh aspirin melalui
reaksi asetilasi mengingat obat memiliki efek analgesik, antipiretik dan anti
inflamasi dan kita juga bisa mengetahui bagaimana cara untuk bisa
memperoleh aspirin dari asam salisilat yang digunakan.
3SINTESIS ASPIRIN
IKA INDRA WIJAYA (15020110308) A. TRIHADI KUSUMA, S.Farm
BAB II
KAJIAN PUSTAKA
A. Teori Umum
Aspirin adalah asam organik lemah yang unik diantara obat-obat
AINS dalam asetilasi (dan juga inaktivasi) siklo-oksigenase irreversible.
Aspirin cepat dideasetilasi oleh esterase dalam tubuh, menghasilkan
salisilat yang mempunyai efek anti-inflamasi, antipiretik dan atau
analgesik. Efek antipiretik dan anti-inflamasi salisilat terjadi karena
penghambatan sintesis prostaglandin di pusat pengaturan panas dalam
hipotalmus dan perifer di daerah target (Mycek, 2002)
Aspirin sekarang digunakan untuk pengobatan profilaksis, iskemia
serebral transien, mengurangi terjadinya infark miokard berulang dan
menurunkan mortalitas pada pasien infark postmiokard. Dosis awal
tunggal 200 sampai 300 mg dan dianjurkan diikuti dosis harian 75 sampai
100 mg Waktu pendarahan diperpanjang, menebabkan komplikasi yang
termasuk peningkatan terjadinya stroke hemoragik dan juga pendarahan
gastroitestinal terutama pada dosis obat tinggi (Hartanto, 2000).
Aspirin menghambat sintesis tromboksan A2 (TXA2) di dalam
trombosit dan prostasiklin (PGI2 ) di pembuluh darah dengan
menghambat secara irreversibel enzim siklooksigenase (akan tetapi
siklooksigenase dapat dibentuk kembali oleh sel endotel), sebagai
akibatnya terjadi pengurangan agregasi trombosit. Aspirin dosis kecil (20-
4SINTESIS ASPIRIN
IKA INDRA WIJAYA (15020110308) A. TRIHADI KUSUMA, S.Farm
40mg) hanya dapat menekan pembentukan TXA2 tetapi dosis yang
terbukti efektif (25-1g/hari) tidak selektif (Ganiswarna, 1995).
Aspirin dalam bentuk tablet mengandung asam asetilsalisilat 0,5 g.
Dimaksudkan untuk mengatasi segala rasa sakit terutama sakit kepala
dan pusing, sakit gigi, pegal linu dan nyeri otot, demikin juga pilek,
indfluenza dan demam. Efek terapeutik aspirin, menghambat pengaruh
dan biosintesa dari pada zat-zat yang menimbulak rasa nyeri, demam dan
peradangan (prostaglandin, kinin), days keria antipiretik dan analgetik dari
pada aspirin diperkuat oleh pengaruhnya langsung terhadap susunan
saraf pusat (Ditjen POM, 1979).
Salisilat merupakan obat yang paling banyak digunakan sebagai
analgesik, antipiretik dan anti inflamasi. Aspirin dosis terapi bekerja cepat
dan efektif sebagai antipiretik. Dengan dosis ini laju metabolisme juga
meningkat. Pada dosis toksik obat ini justru memperlihatkan efek piretik
sehingga terjadi demam dan hiperhidrosis pada keracunan berat
(Ganiswarna, 1995).
Asam asetilsalisilat mengandung asam asetilsalisilat, C9H8O4 tidak
kurang dari 95,0 % dan tidak lebih dari 105,0% dari jumlah yang tertera
pada etiket. Identifikasinya, didihkan 500 mg serbuk tablet dengan 10 ml
larutan natrium hidroksida P selama 2 sampai 3 menit, dinginkan,
tambahkan asam sulfat encer P hingga berlebih, terjadi endapan hablur
dan abu cuka. Pada beningan tambahkan Asam salisilat sendiri dan
garam natrium hampir tidak lagi digunakan untuk pemakaian dalam
5SINTESIS ASPIRIN
IKA INDRA WIJAYA (15020110308) A. TRIHADI KUSUMA, S.Farm
karena penerimaan tubuh pada pemberian obat secara oral buruk.
Senyawa yang termauk golongan ini (Mutschler, 1991).
Asam asetil salisilat, asam oganis ini berkhasiat fungisid terhadap
banyak fungi pada konsentasi 3-6% dalam salep. Disamping itu, zat ini
juga bekerja keratolitis, yaitu dapat melautkan lapisan tanduk kulit pada
konsentrasi 5-10%. Selain itu berkhasiat bakteriostatis lemah. Asam
salisilat banyak digunakan dalam sediaan obat luar terhadap infeksi jamur
yng ringan. Sering kali, asam ini dikombinasikan dengan asam benzoat
dan belerang (sulfur presipitatum) yang keduanya memiliki kerja
fungistatis maupun bakteriostatis. Bila dikombinasikan dengan obat lain,
misalnya asam kortikosteroid, asam salisilat meningkatkan penetrasinya
dalam kulit. Tidak dapat dikombinasikan dengan seng oksida karena akan
terbentuk garam sengsalisilat yang tidak aktif (Tjay, 2007).
Asam asetil salisilat yang lebih dikenal sebagai asetosal atau
aspirin adalah analgesik antipiretik dan anti-inflamasi yang sangat luas
digunakan dan digolongkan dalam obat bebas. Selain sebagai prototip,
obat ini merupakan standar dalam menilai efek obat sejenis (Ganiswarna,
1995).
Asam asetilsalisilat, melalui esterifikasi gugus hidroksil fenolik asam
salisilat dengan asam asetat, dicapai tak hanya penerimaan tubuh lokal
yang lebih baik melainkan juga kerja analgetik, antipiretik dan antiflogistik
yang lebih kuat (Mutschler, 1991).
6SINTESIS ASPIRIN
IKA INDRA WIJAYA (15020110308) A. TRIHADI KUSUMA, S.Farm
B. Uraian Bahan
1. Asam Salisilat (Ditjen POM, 1979)
Nama resmi : ACIDIUM SALICYLICUM
Rumus kimia : C7H6O3
Sinonim : Asam salisilat
BM : C7H6O3
Pemerian : Hablur ringan tidak berwarna atau
serbuk berwarna putih: hampir
tidak berbau: rasa agak manis dan
tajam.
Kelarutan : Larut dalam 550 bagian air dan
dalam 4 bagian etanol (95 %)
P:mudah larut dalam kloroform P
dan dalam eter P:larut dalam
ammonium asetat P,dinatrium
hydrogen fosfat P,kalium sitrat P
dan natrium sitrat P
Titik leleh : Suhu lebur antara 158,50 dan 1610
Kegunaan umum : Sebagai anti fungi, keratolikum.
Kegunaan : Sebagai sampel
2. Asam Sulfat (Ditjen POM,1995)
Nama resmi : ACIDUM SULFURICUM
Sinonim : Asam sulfat
7SINTESIS ASPIRIN
IKA INDRA WIJAYA (15020110308) A. TRIHADI KUSUMA, S.Farm
Rumus kimia : H2SO4
Berat Molekul : 98,07
Pemerian : Cairan jernih, seperti minyak, tidak
berwarna, bau sangat tajam dan
porosity.
Kelarutan : Bercampuran dengan air dan
dengan etanol, dengan
menimbulkan panas.
Berat jenis : lebih kurang 1,84
Kegunaan Umum : Sebagai zat tambahan
Kegunaan dalam praktek : Sebagai katalisator
3. Aquades (Ditjen POM, 1979)
Nama Resmi : AQUA DESTILLATA
Nama Lain : Aquades, air suling
Rumus Molekul : H2O
Berat Molekul : 18,02
Pemerian : Cairan jernih, tidak berwarna,
tidak berbau, tidak berasa
Penyimpanan : Dalam wadah tertutup rapat.
Penggunaan : Sebagai pelarut dan pencuci
4. Anhidrida Asetat (Ditjen POM, 1979)
Nama Resmi : ACIDUM ACETIC ANHIDRIDA
Nama Lain : Asam asetat anhidrida
8SINTESIS ASPIRIN
IKA INDRA WIJAYA (15020110308) A. TRIHADI KUSUMA, S.Farm
Rumus Molekul : (CH3CO)2O
Pemerian : Cairan jernih tidak berwarna, berbau
tajam, mengandung tidak kurang dari
95 % C4H6O3
Penyimpanan : Dalam wadah tertutup rapat
Kegunaan : Sebagai pelarut
C. Prosedur Kerja
1. Ditimbang asam salisilat sebanyak 2 g.
2. Dimasukkan kedalam erlenmeyer 250 ml.
3. Kedalam larutan ditambahkan anhidrat asetat sebanyak 5 ml dan
H2SO4 pekat sebanyak 1 tetes.
4. Panaskan kurang lebih 3-5 menit diatas penangas air.
5. Kemudian didinginkan pada suhu kamar selama 3 menit.
6. Setelah itu didinginkan lagi pada suhu dingin (suhu es) selama 3
menit lagi.
7. Digoreskan batang pengaduk pada dinding erlenmeyer.
8. Jika sudah terbentuk kristal, ditambahkan aquadest 50-100 ml.
9. Kemudian disaring dan airnya ditampung didalam gelas kimia 100 ml
dan kristal aspirin yang ada dikertas saring dikeringkan dengan cara di
angin-anginkan. Setelah kering ditimbang kristal aspirin.
9SINTESIS ASPIRIN
IKA INDRA WIJAYA (15020110308) A. TRIHADI KUSUMA, S.Farm
BAB III
KAJIAN PRAKTIKUM
A. Alat-alat yang digunakan
Adapun alat-alat yang dipakai adalah Baskom, Batang pengaduk,
Botol semprot, Corong, Erlenmeyer 250 ml, Gelas kimia 100 ml, Gelas
ukur 10 ml dan 50 ml, Penangas air, Pipet tetes, Pipet skala 10 dan 25 ml,
Sendok tanduk, dan Timbangan analitik.
B. Bahan yang digunakan
Adapun bahan-bahan yang di gunakan adalah Aquadest, Asam
salisilat 2 gr, Asam sulfat pekat 1 tetes, Asam asetat anhidrat 5 ml, Besi
(III) klorida, batu didih, Es batu secukupnya, Kertas timbang, dan Kertas
saring.
C. Cara Kerja
Ditimbang asam salisilat sebanyak 2,0012 g. Kemudian
dimasukkan kedalam erlenmeyer 250 ml. Kedalam larutan ditambahkan
anhidrat asetat sebanyak 5 ml dan H2SO4 pekat sebanyak 1 tetes.
Panaskan kurang lebih 3-5 menit diatas penangas air. Kemudian
didinginkan pada suhu kamar selama 3 menit. Setelah itu didinginkan lagi
pada suhu dingin (suhu es) selama 3 menit lagi. Digoreskan batang
pengaduk pada dinding erlenmeyer. Jika sudah terbentuk kristal,
ditambahkan aquadest 50-100 ml. Kemudian disaring dan airnya
ditampung didalam gelas kimia 100 ml dan kristal aspirin yang ada
10SINTESIS ASPIRIN
IKA INDRA WIJAYA (15020110308) A. TRIHADI KUSUMA, S.Farm
dikertas saring dikeringkan dengan cara di angin-anginkan. Setelah kering
ditimbang kristal aspirin yang terbentuk.
11SINTESIS ASPIRIN
IKA INDRA WIJAYA (15020110308) A. TRIHADI KUSUMA, S.Farm
BAB IV
KAJIAN HASIL PRAKTIKUM
A. Hasil Praktikum
1. Tabel Pengamatan
No. Bahan berat
1 Asam salisilat 2,0012 gram
2 Asam sulfat pekat 1 tetes
3 Anhidrat asetat 5 ml
4 Kertas saring 0,7588 gram
5 Kertas saring + Kristal aspirin 2030,0 mg = 2,0300 gram
2. Perhitungan
Berat asam salisilat : 2,0012 gram
Berat kristal aspirin + kertas timbang : 2030,0 mg = 2,030 gram
Berat kertas timbang : 0,3912 g
Berat kertas saring : 0,7588 g
% k = x 100 %
=, ,
x 100 %
= 0,6356 x 100 %
= 63,65 %
12SINTESIS ASPIRIN
IKA INDRA WIJAYA (15020110308) A. TRIHADI KUSUMA, S.Farm
B. Pembahasan
Aspirin atau asetosal atau asam asetilsalisilat adalah turunan
dari senyawa asam salisilat yang diperoleh dari simplisia tumbuhan Cortex
salicis. Aspirin merupakan obat yang berfungsi sebagai anti piretikum,
anti inflamasi dan anti rematikum, ada banyak sediaan aspirin dan beredar
dipasaran, misalnya dalam bentuk lainnya, tapi rata-rata semuanya
memiliki fungsi yang sama.
Pada proses sintesis aspirin sampel yang digunakan adalah
asam salisilat. Dimana asam salisilat yang digunakan adalah sebanyak
2,0012 gram. Kemudian sampel dimasukkan kedalam erlenmeyer dan
dilarutkan dengan menggunakan anhidrat asetat karena anhidrat disini
berfungsi sebagai pelarut. Setelah itu ditambahkan dengan asam sulfat
sebanyak 1 tetes dimana asam sulfat berfungsi sebagai katalisator
dimana fungsinya dapat mempercepat terjadinya sintesa dengan cara
menurunkan energi aktivasi sehingga energi yang diperlukan dalam
sintesa sedikit, jadi reaksi berjalan lebih cepat.
Setelah asam salisilat tercampur sempurna maka larutan
dipanaskan dengan menggunakan penangas air selama kurang lebih 3-5
menit dimana pemanasan ini bertujuan untuk menghilangkan zat-zat
pengotor yang ada pada bahan sehingga aspirin yang diperoleh nanti
memiliki kemurnian tinggi. Selain itu fungsi dari pemanasan adalah untuk
13SINTESIS ASPIRIN
IKA INDRA WIJAYA (15020110308) A. TRIHADI KUSUMA, S.Farm
mempercepat kelarutan dari asam salisilat sehingga dapat bercampur
dengan sempurna, hal ini dikarenakan proses pemanasan akan
mempercepat gerak kinetik dari molekul-molekul yang ada dalam larutan
sehingga laju reaksi akan semakin cepat dan reaksi berjalan cepat.
Setelah dipanaskan, erlenmeyer didinginkan pada suhu kamar
hingga dingin. Erlenmeyer tidak langsung diletakkan pada wadah berisi es
batu dikarenakan perubahan suhu yang terlalu tajam dapat
mengakibatkan erlenmeyer pecah. Setelah didinginkan pada suhu kamar,
erlenmeyer didinginkan lagi pada suhu es. Ketika didinginkan dinding
erlenmeyer di gores-gores dengan menggunakan batang pengaduk
bertujuan untuk mempercepat pembentukan kristal aspirin. Setelah
terbentuk kristal aspirin, pada erlenmeyer ditambahkan air sebanyak 50 -
100ml. Hal ini bertujuan agar reaksi pembentukan kristal berjalan
sempurna dan dimaksudkan untuk menghindari hidrolisis akibat kelebihan
asam yang terdapat dikristal aspirin. Kemudian dilakukan penyaringan
untuk mendapatkan kristal aspirin yang ada pada larutan. Setelah
didapatkan kristal aspirin pada kertas saring, maka kristal tersebut di
keringkan. Setelah kering maka ditimbang massa aspirin yang telah
disintesis.
Pada percobaan ini didapatkan % k dari sintesis aspirin adalah
sebanyak 63,65 %.
14SINTESIS ASPIRIN
IKA INDRA WIJAYA (15020110308) A. TRIHADI KUSUMA, S.Farm
Faktor kesalahan yang dapat terjadi pada saat praktikum adalah
kurangnya ketelitian saat melakukan praktikum misalnya alat yang
digunakan kurang bersih. Selain itu kesalahan yang lain juga mungkin
terjadi adalah kesalahan saat memindahkan sampel kedalam erlenmeyer
yang dapat mengakibatkan sampel yang dipindahkan masih tertinggal
didalam cawan porselin sehingga dapat mengurangi berat sampel yang
telah ditimbang sebelumnya.
15SINTESIS ASPIRIN
IKA INDRA WIJAYA (15020110308) A. TRIHADI KUSUMA, S.Farm
BAB V
KESIMPULAN DAN SARAN
A. Kesimpulan
Dari hasil parktikum yang telah dilakukan maka didapatkan %k dari
sintesis aspirin sebanyak 63,56 %.
B. Saran
Sebaiknya asisten lebih konsisten pada saat melakukan praktikum.
16SINTESIS ASPIRIN
IKA INDRA WIJAYA (15020110308) A. TRIHADI KUSUMA, S.Farm
DAFTAR PUSTAKA
Ditjen POM, 1979. Farmakope Indonesia Edisi III. Depkes RI : Jakarta.
Ditjen POM, 1995. Farmakope Indonesia Edisi IV. Depkes RI : Jakarta.
Ganiswara.G.Sulistia, 1995. Farmakologi dan Terapi edisi IV. UniversitasIndonesia : Jakarta.
Mustchler, Ernest, 1991. Dinamika Obat. Penerbit ITB : Bandung.
Mycek, Mary, 2002. Farmakologi Ulasan Bergambar. Widya Medika :Jakarta.
Tjay Tan Hoan, dkk. 2002. Obat – Obat Penting. PT. Elex Media; jakarta.
17SINTESIS ASPIRIN
IKA INDRA WIJAYA (15020110308) A. TRIHADI KUSUMA, S.Farm
SKEMA KERJA
Timbang asam salisilat 2 gram
Masukkan kedalam erlenmeyer
+ anhidrat asetat 5 ml
+ H2SO4 pekat 1 tetes
Panaskan + 3-5 menit diatas penangas air
Dinginkan pada suhu kamar
Dinginkan pada suhu dingin (es)
Digoreskan batang pengaduk pada dinding erlenmeyer
Jika sudah terbentuk kristal, + aquadest 50 - 100 ml
Disaring dengan menggunakann kertas saring
Dikeringkan dengan cara diangin-anginkan
18SINTESIS ASPIRIN
IKA INDRA WIJAYA (15020110308) A. TRIHADI KUSUMA, S.Farm
LABORATORIUM KIMIA FARMASI
FAKULTAS FARMASI
UNIVERSITAS MUSLIM INDONESIA
LAPORAN LENGKAP
SINTESIS ASPIRIN
OLEH :
NAMA : IKA INDRA WIJAYA
STAMBUK : 15020110308
KELOMPOK : I (SATU)
KELAS : W2A
ASISTEN : A.TRIHADI KUSUMA,S.Farm
FAKULTAS FARMASI
UNIVERSITAS MUSLIM INDONESIA
MAKASSAR
2012/2013
19SINTESIS ASPIRIN
IKA INDRA WIJAYA (15020110308) A. TRIHADI KUSUMA, S.Farm