laporan amp 6

24
PENGENALAN ALAT GRAIN SEEDER (Laporan Praktikum Alat Dan Mesin Pertanian) Oleh: Fanya Alfacia Arafat 1314071022 JURUSAN TEKNIK PERTANIAN

Upload: fanya-alfacia-arafat

Post on 17-Dec-2015

44 views

Category:

Documents


4 download

DESCRIPTION

alat mesin pertanian tanam kacang, fakultas hukum atur-atur kacang, fakultas ekonomi jual kacang.

TRANSCRIPT

PENGENALAN ALAT GRAIN SEEDER(Laporan Praktikum Alat Dan Mesin Pertanian)

Oleh:

Fanya Alfacia Arafat1314071022

JURUSAN TEKNIK PERTANIANFAKULTAS PERTANIANUNIVERSITAS LAMPUNG2015I . PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Selain proses pengolahan tanah. Proses lainnya yang cukup memerlukan biaya besar adalah penanaman. Penanaman merupakan usaha penempatan biji atau benih di dalam tanah pada kedalaman tertentu atau menyebarkan biji di atas permukaan tanah atau menanamkan di dalam tanah untuk memperoleh perkecambahan dan tegakan yang baik. Selain membutuhkan pekerja yang cukup juga teknik penanaman akan menentukan keberhasilan budidaya. Proses penanaman memerlukan tanaga kerja sekitar 20% dari keseluruhan proses budidaya tanaman. Hal ini menunjukan sangatlah diperlukan alat tanam mekanis mengingat semakin sedikitnya tenaga yang tersedia dalam bidang pertanian.Proses penanaman benih dengan menggunakan alat tanam, maka mekanisme kerja alat akan mempengaruhi penempatan benih di dalam tanah (Soedianto, dkk. 1982).

Oleh karena itu, dengan adanya alat tanam padi dan alat tanam biji-bijian akan membantu para petani untuk lebih efisien dalam usaha tani tanaman budidaya untuk kebutuhan pangan manusia dihasilkan dan disiapkan dengan menggunakan tenaga otot-otot manusia. Kemudian tenaga otot hewani digunakan untuk meringankan tenaga otot manusia. Dengan ditemukannya besi, diciptakan perkakas yang selanjutnya mengurangi tenaga otot manusia. Yang disebut dengan mesin peralatan pertanian.

Petani yang memiliki lahan cukup luas seringkali menghadapi hambatan dalam setiap kegiatan budidaya karena keterbatasan sumberdaya terutama tenaga kerja di bidang pertanian serta didukung dengan masih rendahnya tingkat produktivitas tenaga kerja pertanian tersebut. Hal ini karena hampir sebagian besar tenaga kerja pertanian saat ini sudah memasuki usia non produktif sementara generasi muda lebih banyak terjun di sektor lain baik industri maupun sektor informal sebagai akibat dari rendahnya minat mereka untuk terjun langsung ke lahan pertanian, apalagi dengan sistem pertanian tradisional. Oleh karenanya keberadaan mesin pertanian dapat meningkatkan produktifitas dan efektifitas kerja.

Seiring dengan kemajuan teknologi dan ilmu pengetahuan khususnya dalam bidang pertanian sekarang ini telah dikembangkan berbagi jenis mesin penanam yang dimaksudkan untuk membantu petani dalam memudahkan proses penanaman sehingga dapat menghasilkan kinerja efektif dan efisien dengan keuntungan yang lebih besar (Soedianto, dkk. 1982).

1.2 Tujuan

Adapun tujuan diadakannya praktikum ini adalah:1. Mahasiswa mengetahui bagian dan fungsi dari alat Grain Seeder.2. Mahasiswa mengetahui cara kerja alat Grain Seeder.

II . TINJAUAN PUSTAKA

2.1 Seeder

Alat penanam (seeder) berfungsi untuk meletakkan benih yang akan ditanam pada kedalaman dan jumlah tertentu dengan keseragaman yang relatif tinggi. Sebagian besar alat penanam dilengkapi dengan alat penutup tanah. Bila benih dengan menggunakan alat tanam, maka mekanisme kerja alat akan mempengaruhi penempatan benih di dalam tanam, yaitu berpengaruh pada kedalaman tanam, jumlah benih tiap lubang, jarak antar lubang dalam baris, dan jarak antar baris. Di samping itu ada kemungkinan kerusakan benih dalam proses aliran benih dalam alat tanam. Benih tanaman yang berupa biji-bijian ada bermacam-macam, seperti kacang tanah, jagung, kedelai, kacang hijau,dll, yang masing-masing memiki bentuk, ukuran, kekuatan agronomis yang berbeda-beda. Untuk itu diperlukan alat tanam yang memiliki kekuatan tanam yang berbeda pula. Beberapa sifat fisis benih yang mempengaruhi alat tanam, yaitu ukuran, bentuk, keseragaman bentuk dan ukuran, density per satuan volume, dan tekanan terhadap tekanan dan gesekan (Daywin, 2008).

Penebaran benih dan pola pertanaman dengan alat penanam (seeder) ini dapat digolongkan menjadi 5 macam diantaranya a. Broadcasting (benih disebar pada permukaan tanah).b. Drill seedling (benih dijatuhkan secara random dan diletakkan pada kedalaman tertentu dalam alur sehingga diperoleh jalur tanaman tertentu).c. Pesicion drilling (benih ditanam secara tunggal dengan interval yang sama dengan alur).d. e. Hill dropping (kelompok benih dijatuhkan secara random dengan interval yang hampir sama dengan alur).f. Chezktow planting (benih diletakkan pada tempat tertentu sehingga diperoleh lajur tanaman dengan dua arah yang sama). (Daywin, 2008).

Mesin atau peralatan yang digunakan sebagai penanaman benih adalah sebagai berikut :1. Mesin tanam sebar (broadcast seeder)Pada alat ini penjatahan benih dari hoper melalui satu lubang variabel (variable orifice). Suatu agitator ditempatkan diatas lubang variabel tersebut untuk mencegah macet karena benih-benih saling mengunci (seed bridging), juga agar aliran benih dapat kontinyu. Kadang-kadang suatu roda bercoak (fluted wheel) digunakan sebagai penjatah benih. Benih hasil penjatahan ini kemudian dijatuhkan pada piringan yang berputar. Karena bentuk dari piringan ini, benih tersebut akan dipercepat dan dilempar mendatar karena adanya gaya sentrifugal. Lebar sebaran tergantung pada diameter piringan, bentuk penghalang, dan desitas dari benih. Dua buah disk berputar dengan arah putaran yang berlawanan (counter disk spinning) dapat dipergunakan agar jangkauan sebaran lebih lebar. Laju benih dikontrol dari ukuran bukaan, kecepatan maju traktor, lebar sebaran. Centrifugal spreader merupakan alat yang cukup fleksibel karena dapat dipergunakan untuk menyebar benih, pupuk, pestisida dan material lain yang berupa butiran. Setelah operasi tanam sebar kemudian dilakukan operasi pengolahan tanah kedua untuk menutup benih dengan tanah (Daywin, 2008).

2. Mesin tanam acak dalam lajur (drill seeder)Mesin tanam benih secara acak dalam lajur, biasanya pada setiap alur tanam, benih dijatah dari hoper oleh suatu silinder bercoak yang digerakkan dengan roda tanah (ground wheel). Jumlah benih per satuan waktu atau laju benih dikontrol melalui lebar bukaan yang dapat diatur. Benih tersebut melewati tabung penyalur benih jatuh secara gravitasi ke lubang tanam yang dibuat oleh pembuka alur, bisa berupa disk atau bentuk lain. Umumnya jarak antar benih berkisar antara 150 400 mm. Metoda penutupan benih dapat dilakukan dengan rantai tarik, yang ditempatkan dibelakang pembuka alur (furrow opener). Setelah benih tertutup tanah, maka tanah diatas dan disamping benih tersebut akan diperkeras menggunakan roda tekan. Jenis-jenis pembuka alur dan roda tekan (Daywin, 2008).

3. Mesin tanam presisi dalam lajur (precision seeder)Mesin tanam presisi (memberikan penempatan yang tepat dari setiap benih pada interval yang sama dalam setiap alur tanam. Jarak antar alur tanam atau sering juga disebut jarak antar barisan, umumnya dibuat cukup lebar untuk keperluan penyiangan. Mesin tanam presisi tersedia dalam bermacam-macam variasi. Dimana sumber tenaga tarik yang digunakan dapat menggunakan orang, hewan, traktor roda-2 maupun trator 4-roda. Secara umum ada 4 bagian utama yang selalu ada dalam alat tanam presisi, yaitu 1) pembuka alur (furrow opener) untuk mengontrol kedalaman tanam, 2) penjatah benih (metering seed) untuk menjaga interval jarak benih dalam alur dapat seragam, 3) penutup alur, untuk menutup alur tanam, dan 4) roda tekan (pressing wheel), untuk memadatkan tanah disekitar benih agar kontak antara benih dan tanah cukup baik (Daywin, 2008).

Dalam alat mesin tanam (seeder) terdapat beberapa bagian pokok diantaranya adalah sebagai berikut:1. HopperHopper merupakan bagian dari komponen mesin tanam yang berada di atas, yang berfungsi sebagai kotak penampung benih sebelum disalurkan atau ditanam pada tanah. Hopper mempunyai peranan penting dalam proses berjalannya benih karena apabila desain hopper tidak bagus maka akan terjadi penumpukan benih yang akan menghambat proses penanaman.2. Seed Matering Device (SMD)Seed matering device merupakan bagian dari alat tanah yang berada pada posisi tengah ataupun bawah yang berfungsi untuk mengatur pengeluaran benih sehingga benih dapat jatuh dengan jumlah tertentu dan jarak tertentu sehingga proses penanaman bisa berjalan sesuai dengan aturan yang berlaku dalam penanaman benih.3. Feed TubeFeed tube berada pada posisi dibawah hopper yang berfungsi sebagai penyalur pengeluaran benih dari hopper sehingga dapat masuk/tertanam pas pada lubang tanam yang telah dibuat oleh furrow opener. Dalam pengalirannya diharapkan benih dapat dialirkan dengan kecepatan yang sama dan kontinu.4. Furrow Opener(Alat Pembuat Alur)Furrow opener berfungsi sebgai pembuka alur tanam yang akan dimasuki oleh oleh benih (biji-bijian) sehingga benih dapat cepat tumbuh terlindung dari panasnya sinar matahari serta binatang penganggu.5. Covering Device(alat penutup alur)Corvering device berfungsi untuk menutup alur tanam sehingga tidak terjadi kavitsi lengas (tanah yang kering padat dan cepat menguap) yang bisa menyebabkabkan benih tidak dapat tumbuh dengan baik/tidak tumbuh (Daywin, 2008).

2.2 Grain Sedeer

Grain Seeder adalah alat pertanian yang bertujuan untuk mempermudah pekerjaan manusia, terutama bagi para petani. Grain Seeder adalah alat pertanian yang berfungsi untuk menanam benih, dengan sistem semi mekanis. Grain Seeder dapat ditarik dengan tenaga manusia, atau dengan tenaga hewan, atau dengan traktor. Alat pertanian Grain Seeder dibuat dengan tujuan agar penanaman benih dapat dilakukan dengan efektif dan efisien, sehingga meminimalkan kerusakan dan mengoptimalkan hasil (Purwadi, 1999).

Mekanisme kerja Grain Seeder yaitu pembuka alur tipe piringan ganda (double disk) membuat alur di lahan yang akan ditanami, kemudian benih dijatuhkan dari bagian penakar benih tipe inclined disk. Penakar benih berbentuk piringan pipih yang pada sekeliling tepinya terdapat lubang-lubang berdiameter sama dengan biji yang akan ditanam. Saat penakar benih berputar, lubang-lubang tersebut akan terisi biji-bijian yang terdapat di atas piringan penakar benih. Benih akan jatuh melalui lubang penyalur benih. Piringan penakar benih berputar saat roda penggerak yang ada di bagian belakang bergerak. Pada sekeliling tepinya terdapat lubang-lubang berdiameter sama dengan biji yang akan ditanam. Saat penakar benih berputar, lubang-lubang tersebut akan terisi biji-bijian yang terdapat di atas piringan penakar benih. Benih akan jatuh melalui lubang penyalur benih. Piringan penakar benih berputar saat roda penggerak yang ada di bagian belakang bergerak (Purwadi, 1999).

Keunggulan dari grain seeder yaitu:1. Menanam biji-bijian ( jagung, kedele, kacang tanah) secara mekanis ditarik traktor roda 2 maupun traktor roda 4. 2. Menggantikan pekerjaan penanaman secara manual dengan tenaga orang meliputi penugalan /pembuatan lubang, meletakkan benih dan menutup benih. 3. Dapat digandengkan dengan traktor roda 2 maupun traktor roda 4.4. Selain itu Alat Tanam ini menggunakan kontruksi pembuka alur tipe piringan ganda, sehingga dapat bekerja pada lahan yang kurang bersih, Pengeluaran benih lebih seragam dalam jumlah maupun jarak tanamnya (missing hill kurangt 5%).

Kekurangan dari alat grain seeder adalah:1. Biaya awal lebih mahal.2. Biaya perawatan grain seeder yang mahal (Purwadi, 1999).

2.3. Benih

Benih adalah bahan pertanaman berupa biji yang berasal dari biji yang terpilih. Sedangkan biji yang terpilih adalah biji yang telah mengalami seleksi ataupemilihan terlebih dahulu. Mutu benih yang dapat mencapai hasil yang maksimal mencakup mutu genetis, mutu fisik, mutu fisiologis.Sedangkan viabilitas benih dipengaruhi oleh faktor genetik dan lingkungan selama pembentukan benih. Kerusakan mekanik akibat pengolahan, serangan mikroorganiisme, serta umur dan kemunduran benih (Soedianto, dkk. 1982).

Beberapa sifat fisik benih yang mempengaruhi penggunaan mesin penanamadalah sebagai berikut :1. Ukuran2. Bentuk3. Keseragaman Bentuk Dan Ukuran4. Jumlah Persatuan Volume5. Ketahanan Terhadap Tekanan Dan Gesekan (Soedianto, dkk. 1982).

2.4 Proses Penanaman

Menanam merupakan proses pertama dalam membudidyakan tanaman dan penanaman merupakan usaha penempatan benih atau biji didalam tanah padakedalaman tertentu atau menyebarkan benih diatas permukaan tanah atau menanam tanah didalam tanah dan dalam penanaman benih dapat dilakukan dengan menggunakan tangan saja, dengan bantuan alat-alat sederhana atau dengan bantuan mesin-mesin pertanian. Dalam penanaman diperlukan alat bantu tanam. Untuk penanaman konvesional sebagai alat bantu adalah tugal, dan tali jarak tanam, serta ajir. Untuk alat tanam yang modern menggunakan mesin tanam. Namun telah ada alat tanam yang semi mekanis yaitu berupa seed-drill. Penanaman dengan alat konvensional waktu yang dibutuhkan relatif lebih lama dan efektif dilakukan pada lahan-lahan yang sempit danberteras (Soedianto, dkk. 1982).III . METODOLOGI

3.1 Waktu dan TempatAdapun praktikum tersebut dilaksanakan pada hari Rabu, tanggal 22 April 2015, pada pukul 08.00 WIB. di Laboratorium Daya Alat Dan Mesin Pertanian, Fakultas Pertanian, Universitas Lampung.

3.2 Alat dan BahanAdapun alat yang dibutuhkan pada praktikum ini adalah Grain Seeder. Dan bahan yang digunakan pada praktikum ini adalah alat tulis dan kamera.

3.3 MetodologiAdapun proses dalam menjalankan praktikum ini adalah:

Disiapkan alat dan bahan untuk praktikum

Dikenalkan nama bagian Grain Seeder dan fungsinya

Diperkenankan bertanya kepada asdos Dicatat hasil yang di peroleh

IV . HASIL DAN PEMBAHASAN

4.1 Hasil Adapun hasil dari praktikum ini adalah:No.GambarKeterangan

1.Grain Seeder merupan alat penebar pupuk butiran.

2.Furrow opener berfungsi sebgai pembuka alur tanam yang akan dimasuki oleh oleh benih (biji-bijian)

3.Corvering device berfungsi untuk menutup alur tanam sehingga tidak terjadi kavitsi lengas (tanah yang kering padat dan cepat menguap)

4.Roda Gerigi berfungsi meratakan tanah setelah tanah ditutup oleh penutup alur dan sebagai tenaga.

5.Piringan berfungsi untuk mengatur keluarnya benih yang akan jatuh ke tanah.

6.Feed tube(selang) berada pada posisi dibawah hopper yang berfungsi sebagai penyalur pengeluaran benih dari hopper

7.Gir nanas berfungsi unuk mengatur pengeluaran benih sehingga benih dapat jatuh dengan jumlah tertentu dan jarak tertentu.

8.Hopper merupakan bagian dari komponen mesin tanam yang berada di atas, yang berfungsi sebagai kotak penampung benih sebelum disalurkan atau ditanam pada tanah.

4.2 PembahasanGrain seeder adalah alat pertanian yang berfungsi pada penanaman benih (seeder). Alat tersebut befungsi untuk meletakkan benih yang akan ditanam pada kedalaman dan jumlah tertentu pada satu lubang tanam dengan keseragaman yang relatif tinggi yang bekerja sedemikian rupa pada saat grain seeder digunakan, sehingga benih bisa ditanam dengan jarak dan jumlah yang pas, kemudian tanah ditutup oleh disk kecil pada grain seeder.Grain seeder memiliki banyak komponen yang saling menunjang saat proses penanaman dengan grain seeder dilakukan. Grain seeder juga memiliki sistem penggunaan yang baik, sehingga setiap komponen berjalan dengan baik saat proses penanaman terjadi.

Prosedur dan cara kerja dari Grain seeder yaitu pertama Grain seeder dipasangkan dengan sumber tenaga (tenaga manusia, atau tenaga hewan, atau tenaga mesin) dan ditarik, kemudian roda depan atau pembuka alur pada grain seeder, bergerak kedepan dan tanah diangkat ke atas sehingga tanah tebuka dan siap untuk dimasukan benih, setelah itu benih yang ada pada hopper akan jatuh ke dalam piringan 1 kemudian keluar melalui piringan 2 dan jatuh ke dalam selang, benih yang melalui selang kemudian jatuh kedalam tanah, kemudian roda kecil yang ada pada grain seeder akan menutup benih dengan tanah, sehingga sekarang benih bisa berada di dalam tanah, setelah tanah tertutup, kemudian roda paling belakang akan meratakan tanah yang sebelumnya telah tertutup.

V . KESIMPULAN

Adapun kesimpulan yang didapat dari praktikum ini adalah:1. Grain seeder adalah alat pertanian yang berfungsi untuk menebar benih yang berupa butiran.2. Penanaman adalah proses lanjutan dari pengolahan tanah, dan tidak kalah penting dari pengolahan tanah.3. Rantai yang terdapat pada grain sedeer berfungsi sebagai penghantar daya dari roda belakang kedalam piringan penghatur jumlah benih yang jatuh.4. Jarak tanam berkisar 30 cm dan jarak gerigi pada roda pengantar daya sekitar 10-14 cm.

DAFTAR PUSTAKA

Daywin, F. J., et al.2008. Mesin-mesin Budidaya Pertanian di Lahan Kering. Yogyakarta: Creata LPPM.Purwadi, T., 1999, Mesin dan Peralatan, Jogjakarta: Fakultas Teknologi Pertanian Universitas GadjahMada.Soedianto, dkk. 1982. Bercocok Tanam Jilid I. Jakarta: CV Yasaguna.