laporan akuntabilitas kinerja instansi pemerintah...
TRANSCRIPT
LAPORAN AKUNTABILITAS
KINERJA INSTANSI PEMERINTAH
TAHUN 2014
BALAI BESAR PENGEMBANGAN PENGUJIAN MUTU BENIH
TANAMAN PANGAN DAN HORTIKULTURA
KEMENTERIAN PERTANIAN-RI DIREKTORAT JENDERAL TANAMAN PANGAN
2014
LAPORAN AKUNTABILITAS KINERJA INSTANSI PEMERINTAH 2014
Balai Besar Pengembangan Pengujian Mutu Benih Tanaman Pangan dan Hortikultura
i
KATA PENGANTAR
Puji syukur kami panjatkan kehadirat Allah SWT, karena berkat Rahmat dan
Hidayah-Nya, Laporan Kinerja Instansi Pemerintah Balai Besar Pengembangan Pengujian Mutu Benih Tanaman Pangan dan Hortikultura tahun 2014 ini dapat tersusun.
Laporan disusun berdasarkan indikator-indikator yang telah ditetapkan dalam Rencana Strategis (Renstra) dan Rencana Kinerja Tahunan (RKT) Balai Besar PPMB-TPH. Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah mencakup
seluruh pelaksanaan kegiatan yang bersumber dari penggunaan Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (APBN) TA. 2014 sebagai bentuk pertanggungjawaban akuntabilitas kinerja selama satu tahun.
Dengan tersusunnya laporan ini, diharapkan dapat memberikan informasi tentang pencapaian tujuan dan sasaran serta permasalahan yang masih memerlukan penyempurnaan lebih lanjut sehingga dapat memberikan
masukan-masukan dalam rangka perbaikan ke depan.
Semoga Laporan Kinerja Balai Besar PPMB-TPH tahun 2014 ini dapat
memberikan manfaat bagi kita semua.
Depok, Januari 2015
Kepala Balai,
Ir. Tri Susetyo, M.M. NIP 195903111983031022
LAPORAN AKUNTABILITAS KINERJA INSTANSI PEMERINTAH 2014
Balai Besar Pengembangan Pengujian Mutu Benih Tanaman Pangan dan Hortikultura
ii
RINGKASAN EKSEKUTIF
Organisasi dan Tata Kerja Balai Besar Pengembangan Pengujian Mutu Benih Tanaman Pangan dan Hortikultura (Balai Besar PPMB-TPH) dibentuk berdasarkan Peraturan Menteri Pertanian No. 41/Permentan/OT.140/9/2006 yang kemudian
ditetapkan kembali dengan Peraturan Menteri Pertanian No. 78/Permentan/OT.140/11/2011 tanggal 30 Nopember 2011 mempunyai tugas pokok yaitu melaksanakan pengembangan pengujian serta pemberian bimbingan teknis
pengujian mutu benih dan penerapan sistem manajemen mutu benih tanaman pangan dan hortikultura. Dalam melaksanakan tugas pokok tersebut, Balai Besar PPMB-TPH TA. 2014 mendukung program Ditjen Tanaman Pangan yaitu peningkatan
produksi, produktivitas dan mutu tanaman untuk mencapai swasembada dan swasembada berkelanjutan terdiri dari 14 kegiatan operasional.
Berdasarkan Renstra Balai Besar PPMB-TPH tahun 2010-2014 telah ditetapkan tujuan Balai Besar PPMB-TPH adalah mengembangkan pengujian mutu benih dan
penerapan sistem sertifikasi untuk mendukung sistem perbenihan tanaman pangan dan hortikultura. Sedangkan sasaran yang ingin dicapai oleh Balai Besar PPMB-TPH adalah meningkatnya metode pengujian mutu benih dan penerapan sistem
manajemen mutu laboratorium tanaman pangan dan hortikultura.
Dalam upaya mencapai sasaran yang telah ditetapkan diatas, Balai Besar PPMB-TPH menetapkan tiga indikator kinerja utama yang ditercantum pada perjanjian kinerja,
yaitu (1). fasilitasi penerapan sistem mutu (2). pengembangan metode dan validasi metode (3). Pelaksanaan uji profisiensi. Tiga indikator kinerja utama tersebut didukung oleh berbagai kegiatan antara lain: pelayanan perkantoran, rancangan
kerja pengembangan pengujian mutu benih TPH, pedoman/literatur, koleksi varietas/IPTB/DNA, standarisasi laboratorium, pelatihan teknis, umum dan magang, administrasi pelaksanaan kegiatan, penerbitan jurnal/majalah vigor, laporan kegiatan
pengembangan metode pengujian, perangkat pengolah data dan komunikasi, peralatan dan fasilitasi perkantoran, gedung/bangunan dan layanan pengujian mutu benih. Dalam pelaksanaannya terdapat kegiatan yang mengalami revisi baik output
maupun jenis belanja yang disebabkan adanya kebijakan penghematan anggaran dari pemerintah.
Tingkat pencapaian tujuan dan sasaran ini dapat terlihat, dengan telah
diselesaikannya seluruh kegiatan administrasi maupun teknis yang dibiayai dari anggaran DIPA Balai Besar PPMB-TPH tahun 2014. Kegiatan administrasi yang dimaksud adalah kegiatan yang mendukung kegiatan teknis Balai. Kegiatan ini
meliputi kegiatan struktural yang pengelolaannya di bawah Bagian Umum dan Bidang Informasi dan Jaringan Laboratorium. Selanjutnya, kegiatan teknis Balai adalah kegiatan pengujian di laboratorium dan di lapangan maupun kelembagaan
dalam rangka melaksanakan tugas dan fungsi Balai. Kegiatan teknis maupun administrasi telah dilaksanakan secara optimal dengan penggunaan sumber daya yang tersedia dan mengacu pada peraturan perundang-undangan yang berlaku.
Secara umum akuntabilitas kinerja Balai Besar PPMB-TPH tahun 2014 sudah baik, hal ini ditunjukan oleh hasil pengukuran kinerja kegiatan dan pencapaian sasaran output dengan nilai scoring 80-100% dengan kategori berhasil, bahkan ada
LAPORAN AKUNTABILITAS KINERJA INSTANSI PEMERINTAH 2014
Balai Besar Pengembangan Pengujian Mutu Benih Tanaman Pangan dan Hortikultura
iii
beberapa yang mencapai nilai scoring lebih besar dari 100% atau dalam kategori sangat berhasil.
1. Capaian kinerja indikator output dan outcome kegiatan utama adalah sebagai berikut:
a. Fasilitasi penerapan sistem mutu pencapaian input kegiatan ini 94,29%,
sedangkan output 100,00% dari target 8 laboratorium terealisasi 8
laboratorium. Outcome yang diperoleh yaitu meningkatnya jumlah
laboratorium penguji benih sesuai standarisasi SNI 17025:2008.
b. Kegiatan pengembangan metode pengujian mutu benih dengan pencapaian
input 99,55%, output 100%, dari target 10 metode terealisasi 10 metode. Outcome yang diperoleh yaitu diadopsinya metode yang aplikatif dalam pengujian mutu benih di 28 laboratorium daerah/BPSBTPH,
c. Pelaksanaan uji profisiensi dengan pencapaian input 96,23%, output
134,38% dari target 32 laboratorium terealisasi 43 laboratorium. Outcome
yang diperoleh yaitu data unjuk kerja/kinerja laboratorium penguji benih
sebagai bahan evaluasi kinerja laboratorium.
2. Capaian kinerja indikator output dan outcome kegiatan pendukung adalah
sebagai berikut:
a. Pelayanan perkantoran capaian input 95,23%, output 100,00% dan outcome
yang diperoleh yaitu meningkatnya kesejahteraan dan kinerja pegawai Balai Besar PPMB-TPH sebanyak 754 OB,
b. Penyusunan program dan rencana kerja pencapaian input dari kegiatan ini
sebesar 98.95%, output 100% dan outcome yang diperoleh adalah meningkatnya kualitas program dan rencana kerja Balai Besar PPMB-TPH,
c. Pembuatan buku pedoman/literatur mengalami revisi penghematan berdasarkan surat Sekretaris Kabinet No. SE-7/seskab/V/2014 tentang
Penghematan dan Pemotongan Belanja Kementerian/Lembaga, sehingga kegiatan ini tidak dilaksanakan,
d. Koleksi varietas, IPTB dan DNA telah direalisasikan dengan pencapaian input
kegiatan 96,31%, sedangkan output 104,4% dan outcome yang diperoleh yaitu meningkatnya jumlah koleksi sebanyak 94 koleksi dari target sebanyak 90 koleksi terdiri dari benih, tanaman buah, preparat cendawan, isolat
bakteri, sumber inokulum virus, dan visualisasi produk PCR,
e. Standarisasi laboratorium telah direalisasikan dengan pencapaian input kegiatan ini 97,44%, sedangkan output 100,00% dan outcome yang
diperoleh yaitu meningkatnya kompetensi laboratorium di Balai Besar PPMB-TPH,
f. Penerbitan majalah/buletin vigor telah direalisasikan sebanyak 2 edisi sesuai
target yang telah ditetapkan setelah revisi dengan capaian input 91,98%, sedangkan output 100% dan outcome yang diperoleh yaitu tersebarluasnya informasi kegiatan Balai Besar PPMB-TPH dan pengembangan mutu benih di
32 laboratorium,
LAPORAN AKUNTABILITAS KINERJA INSTANSI PEMERINTAH 2014
Balai Besar Pengembangan Pengujian Mutu Benih Tanaman Pangan dan Hortikultura
iv
g. Pelatihan sistem mutu kerja terealisasi 5 pegawai lingkup Balai Besar PPMB-TPH sesuai target dengan capaian input 95,40%, sedangkan output 100% dan outcome yang diperoleh yaitu meningkatnya pengetahuan dan keterampilan pegawai tentang sistem mutu laboratorium pengujian benih,
h. Pelatihan peningkatan SDM telah direalisasikan dengan jumlah peserta 40 orang sesuai target yang telah ditetapkan dengan capaian input 99,08%, sedangkan output 100% dan outcome yang diperoleh meningkatnya
pengetahuan dan keterampilan pejabat struktural dan pegawai sebanyak 40 orang tentang disiplin pegawai, pengelolaan kepegawaian dan sistem pengendalian intern.
i. Pelatihan analis laboratorium telah direalisasikan dengan jumlah peserta sebanyak 40 orang sesuai target yang telah ditetapkan dengan capaian input 92,39%, sedangkan output 100% dan outcome yang diperoleh yaitu
meningkatnya pengetahuan dan keterampilan PBT, tentang pengujian mutu benih.
j. Administrasi Pelaksanaan Kegiatan dengan capaian input 99,78%, sedangkan
output 100% dan outcome yang diperoleh yaitu meningkatnya akuntabilitas dan pengelolaan administrasi satuan kerja Balai Besar PPMB-TPH selama 12 bulan,
k. Penyusunan database/website dengan capaian input 80.61%, output 100% dan outcome yang diperoleh yaitu tersedianya data dan informasi pengembangan pengujian mutu benih sebanyak 2 laporan,
l. Kegiatan pameran pertanian telah direalisasikan telah dilaksanakan sebanyak 2 kali dari target 2 kali dengan capain input 95,12%, output 100% dan outcome yang diperoleh yaitu terlaksananya informasi tentang pembangunan
pertanian melalui pengembangan pengujian mutu benih.
m. Laporan Bulanan dan SIMONEV dengan capaian input 99.23%, output 100% dan outcome yang diperoleh meningkatnya kualitas pelaporan dan
akuntabilitas kinerja Balai Besar PPMB-TPH,
n. Penyusunan LAKIP dan Laporan Tahunan dengan capaian input 98.79%, output 100% dan outcome yang diperoleh meningkatnya kualitas pelaporan
dan sebagai bahan evaluasi untuk menilai tingkat keberhasilan/kinerja Balai Besar PPMB-TPH dalam mencapai visi, misi, tujuan dan sasaran,
o. Pelaksanaan sistem Pengendalian Intern terhadap seluruh aspek baik teknis maupun administrasi sebagai bahan evaluasi internal bagi pimpinan dengan
capaian input 99.52%, output 100% dan outcome yang diperoleh yaitu meningkatnya kualitas pengelolaan keuangan secara tertib, efisien, efektif dan akuntabel,
p. Pengelolaan urusan Kepegawaian dan tata usaha dengan capaian input 99.08%, output 100% dan outcome yang diperoleh meningkatnya pelayanan di bidang kepegawaian dan tata usaha,
q. Laporan SAI dan SABMN telah direalisasikan dengan capaian input 99.36%, output 100% dan outcome yang diperoleh yaitu meningkatnya kualitas Laporan Keuangan (SAI) dan Sistem Akuntansi Barang Milik Negara
(SIMAKBMN) Satuan Kerja Balai Besar PPMB-TPH, yang efektif, efisien dan akuntabel.
LAPORAN AKUNTABILITAS KINERJA INSTANSI PEMERINTAH 2014
Balai Besar Pengembangan Pengujian Mutu Benih Tanaman Pangan dan Hortikultura
v
r. Peralatan dan fasilitasi perkantoran terealisasi sesuai target sebanyak 11 unit dengan capaian input 98.77%, output 100% dan outcome yang diperoleh yaitu meningkatnya kinerja dan kelancaran tugas pegawai,
s. Pelayanan pengujian mutu benih terealisasi sebanyak 1.086 sampel dari
target 1.000 sampel dengan capaian input 99,69%, output 108.6%, dan outcome yang diperoleh yaitu meningkatnya pelayanan pengujian mutu benih kepada pelanggan (ekstern) dan pengujian mutu benih untuk
pengembangan metode (intern),
t. Uji petik mutu benih yang beredar terealisasi sebanyak 101 sampel dari target sebesar 90 sampel dengan jenis komoditas padi, jagung, dan kedelai
dari 8 provinsi sentra produksi dengan capaian input 99,68%, output 112,2% dan outcome yang diperoleh yaitu tersedianya data mutu benih tanaman pangan yang beredar dipasaran untuk bahan penyusunan pengembangan
metode pengujian.
Pada tahun anggaran 2014 berdasarkan pengelolaan anggaran berbasis kinerja,
Satker Balai Besar PPMB-TPH mendapat anggaran yang berasal dari anggaran APBN melalui dana dekonsentrasi Provinsi DKI Jakarta sebesar Rp. 7.171.900.000,- (Tujuh milyar seratus tujuh puluh satu juta sembilan ratus ribu rupiah). Kemudian dengan
adanya kebijakan pemerintah tentang penghematan Anggaran TA. 2014 No. SE-7/seskab/V/2014 tentang Penghematan dan Pemotongan Belanja Kementerian/Lembaga dalam rangka pelaksanaan APBN 2014 serta berpedoman
pada Peraturan Menteri Keuangan No. 7/PMK.02/2014, tanggal 13 Januari 2014 tentang tata cara revisi anggaran TA. 2014, maka diadakan Revisi DIPA pada TA. 2014. Surat pengesahan revisi DIPA TA. 2014 disahkan oleh Kanwil Perbendaharaan.
Dengan adanya revisi maka Anggaran Balai Besar PPMB-TPH TA. 2014 semula Rp. 7.171.900.000,- menjadi Rp. 6.920.069.000,- (Enam milyar sembilan ratus dua puluh juta enam puluh sembilan ribu rupiah). Sampai dengan 31 Desember 2014
realisasi keuangan mencapai Rp. 6.642.666.400,- (Enam milyar enam ratus empat puluh dua juta enam ratus enam puluh enam ribu empat ratus rupiah) atau 95.99%, sedangkan realisasi fisik mencapai 100%.
Realisasi keuangan tersebut lebih rendah dari target yang ditetapkan dalam ROPAK (Rencana Operasional Pelaksanaan Anggaran Kegiatan) dikarenakan adanya sisa belanja pegawai dan penghematan belanja barang serta terdapat revisi DIPA penghematan dan adanya perubahan akun belanja sehingga menghambat
pelaksanaan kegiatan tetapi secara umum seluruh kegiatan telah diselesaikan sesuai dengan Juknis, KAK, Rencana Operasional Kegiatan dan dilaksanakan berdasarkan peraturan perundangan-undangan yang berlaku.
Sedangkan penerimaan negara yang diperoleh pada tahun 2014 sebesar Rp. 97.031.153,- (Sembilan puluh tujuh juta tiga puluh satu ribu seratus lima puluh tiga rupiah). Nilai tersebut merupakan penerimaaan negara bukan pajak (PNBP)
yang meliputi penerimaan umum sebesar Rp. 9.320.000,- (Sembilan juta tiga ratus dua puluh ribu rupiah) dan penerimaan fungsional sebesar Rp. 86.971.000,- (Delapan puluh enam juta sembilan ratus tujuh puluh satu ribu rupiah) serta
penerimaan kembali belanja pegawai Rp. 740.153,- (Tujuh ratus empat puluh ribu seratus lima puluh tiga rupiah).
LAPORAN AKUNTABILITAS KINERJA INSTANSI PEMERINTAH 2014
Balai Besar Pengembangan Pengujian Mutu Benih Tanaman Pangan dan Hortikultura
vi
Didalam pelaksanaan tugas dan fungsi tentu saja masih terdapat kendala/permasalahan di lapangan sehingga output yang diharapkan belum optimal. Kendala/permasalahan yang dihadapi dalam pelaksanaan kegiatan, antara lain (1). Belum dapat menerbitkan Orange International Certificate (OIC) dan Blue International Certificate (BIC) karena belum ada payung hukum yang jelas, serta pemahaman tentang pentingnya Standar Nasional Indonesia belum tersosialisasi dengan baik, (2). Kegiatan LSPro yang merupakan fungsi Balai belum dapat
dilaksanakan secara optimal dikarenakan belum adanya dukungan kebijakan dan payung hukum yang kuat, (3). Keterbatasan jumlah sumberdaya manusia (58 PNS), sehingga terdapat pegawai yang menangani beberapa pekerjaan, (4). Kebijakan
anggaran nasional yang mengharuskan dilakukannya revisi anggaran, baik untuk penghematan maupun realokasi anggaran dapat mempengaruhi kinerja balai, disamping itu akibat kebijakan tersebut terdapat beberapa kegiatan yang tidak dapat
dilaksanakan yaitu kegiatan penyusunan buku literature/referensi dan kegiatan sinkronisasi uji profisiensi, (5). Pelaksanaan kegiatan tidak tepat waktu atau belum seluruhnya dapat dilaksanakan sesuai jadwal yang telah ditetapkan, (6). Belum
lancarnya arus pelaporan dari masing-masing bagian sehingga pelaporan kegiatan tidak tepat waktu, (7). Pemahaman tentang implementasi sistem pengendalian intern masih kurang, sehingga masih terbatas pada pemenuhan dokumen, (8). Masih
kurangnya sumberdaya manusia dengan kualifikasi S2 dan S3.
Langkah-langkah antisipatif yang perlu dilakukan di masa mendatang untuk mengatasi kendala/permasalahan tersebut, antara lain (1). Meningkatkan koordinasi
dan kerjasama dengan lembaga/instansi terkait untuk memperlancar pelaksanaan kegiatan dan tercapainya sasaran/target yang telah ditetapkan, (2). Merencanakan kegiatan dengan lebih matang, sehingga target yang telah ditetapkan baik secara
fisik maupun keuangan dapat tercapai tepat waktu dan sesuai jadwal yang telah ditetapkan, (3). Meningkatkan kerjasama dan koordinasi dengan instansi terkait maupun antar bagian lingkup Balai Basar PPMB-TPH dalam rangka mengatasi suatu
permasalahan yang harus diselesaikan secara cepat dan mengoptimalkan pelaksanaan sistem pengendalian intern agar target dapat dicapai sesuai jadwal yang telah ditentukan, (4). Melakukan sosialisasi secara berkala tentang sistem
pengendalian intern kepada seluruh pegawai dan mengikutsertakan pegawai dalam forum atau sosialisasi SPI yang diselenggarakan instansi lain (Inspektorat Jenderal Kementerian Pertanian maupun Ditjen Tanaman Pangan) sesuai ketersediaan anggaran, (5). Meningkatkan kualitas sumberdaya manusia dengan
mengikutsertakan pelatihan-pelatihan baik yang bersifat administrasi maupun teknis dalam rangka mendukung tugas dan fungsi Balai, (6). Mengusulkan tambahan tenaga kerja struktural dan peningkatan SDM melalui program pendidikan S2 dan S3.
LAPORAN AKUNTABILITAS KINERJA INSTANSI PEMERINTAH 2014
Balai Besar Pengembangan Pengujian Mutu Benih Tanaman Pangan dan Hortikultura
vii
DAFTAR ISI
Halaman
KATA PENGANTAR ......................................................................... i
RINGKASAN EKSEKUTIF ................................................................. ii DAFTAR ISI .................................................................................... vii DAFTAR TABEL .............................................................................. viii
DAFTAR LAMPIRAN ........................................................................ ix I. PENDAHULUAN .................................................................... 1
1.1 Latar Belakang.................................................................. 1 1.2 Kedudukan, Tugas Fungsi ................................................. 2 1.3 Susunan Organisasi dan Tata Kerja Balai Besar PPMB-TPH 3
1.4 Sumberdaya Manusia Balai Besar PPMB-TPH ...................... 6 1.5 Dukungan Anggaran ......................................................... 7
II. PERENCANAAN KINERJA ..................................................... 8 2.1 Rencana Stratejik ......................................................... 8
2.2 Rencana Kinerja Tahunan .............................................. 11 2.3 Perjanjian Kinerja Tahun 2014 ......................................... 18
III. AKUNTABILITAS KINERJA ..................................................... 20 3.1 Capaian Kinerja Organisasi................................................. 20 3.1.1 Pencapaian Sasaran Strategis…………..………............... 20
3.1.2 Evaluasi dan Analisis Capaian Kinerja…………………...... 21 3.1.3 Analisis Keberhasilan dan Dukungan Sumberdaya….… 43 3.1.4 Analisis Keberhasilan Penunjang Kegiatan.................. 45
3.2 Realisasi Anggaran……….……………………………..................... 46 3.2.1 Pengelolaan Anggaran Tahun 2014............................ 46 3.2.2 Penerimaan Negara Bukan Pajak............................... 47
IV. PENUTUP ............................................................................ 48
LAMPIRAN-LAMPIRAN
LAPORAN AKUNTABILITAS KINERJA INSTANSI PEMERINTAH 2014
Balai Besar Pengembangan Pengujian Mutu Benih Tanaman Pangan dan Hortikultura
viii
DAFTAR TABEL
TABEL Halaman Tabel 1. Anggaran Balai Besar PPMB-TPH TA. 2014.......................... 7
Tabel 2. Tabel 3.
Capaian Indikator Kinerja Utama Tahun 2014................. Target dan realisasi capaian output kegiatan fasilitasi penerapan sistem mutu....................................................
21
26
Tabel 4. Realisasi capaian kinerja hasil kegiatan pengembangan
metode ...........................................................................
Tabel 5. Target dan realisasi capaian output kegiatan
pengembangan metode..................................................... 30 Tabel 6. Realisasi capaian kinerja hasil kegiatan pengembangan
metode............................................................................. 30
Tabel 7. Prosentase Pengukuran Kinerja antara capaian input, output dan outcome..................................................................... 42
Tabel 8. Rincian sisa anggaran TA. 2014.......................................... 47
LAPORAN AKUNTABILITAS KINERJA INSTANSI PEMERINTAH 2014
Balai Besar Pengembangan Pengujian Mutu Benih Tanaman Pangan dan Hortikultura
ix
DAFTAR LAMPIRAN
1. Perjanjian Kinerja 2. Realisasi keuangan per 31 Desember 2014
3. Keadaan pegawai berdasarkan kepangkatan dan pendidikan 4. Rencana Strategis Tahun 2014 5. Rencana Kinerja Tahunan (RKT) tahun anggaran 2014
LAPORAN AKUNTABILITAS KINERJA INSTANSI PEMERINTAH 2014
Balai Besar Pengembangan Pengujian Mutu Benih Tanaman Pangan dan Hortikultura
1
I. PENDAHULUAN
1.1. Latar Belakang
Semangat reformasi di bidang politik, pemerintahan dan pembangunan serta
kemasyarakatan telah mewarnai upaya pendayagunaan aparatur negara
dengan tuntutan mewujudkan administrasi negara yang mampu mendukung
kelancaran tugas dan fungsi penyelenggaraan pemerintahan dan
pembangunan dengan menerapkan prinsip-prinsip good governance.
Dalam rangka mencapai prinsip tersebut, diperlukan pengembangan dan
penerapan sistem pertanggungjawaban yang tepat, jelas dan akuntabel
sehingga penyelenggaraan lembaga dapat dilakukan secara berdayaguna dan
berhasilguna. Perlunya sistem pertanggungjawaban atas segala proses
tindakan dilakukan dalam rangka tertib administrasi untuk mencapai
akuntabilitas pelaporan (LAKIP) yang pada akhirnya akan menjadi instrumen
tercapainya good governance.
Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah (LAKIP) merupakan laporan
yang dibuat berdasarkan Instruksi Presiden (INPRES) No. 7 Tahun 1999,
tanggal 15 Juni 1999, tentang Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah.
Pedoman LAKIP yang digunakan adalah Peraturan Menteri Pendayagunaan
Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi No. 53 tahun 2014 tentang
Petunjuk Teknis Perjanjian Kinerja, Pelaporan Kinerja dan Tata Cara Reviu
atas Laporan Kinerja Instansi Pemerintah. Dilingkungan Kementerian
Pertanian, penyusunan LAKIP didasarkan pada Peraturan Menteri Pertanian
No. 65/Kpts/HK.030/03/2005 tentang Petunjuk Teknis implementasi SAKIP.
Setiap instansi pemerintah wajib menyusun LAKIP sebagai
pertanggungjawaban kinerja Balai pada tahun yang sedang berjalan. Dalam
melaksanakan tugas pokoknya, Balai Besar PPMB-TPH telah mendukung
program Ditjen Tanaman Pangan yaitu peningkatan produksi, produktivitas
LAPORAN AKUNTABILITAS KINERJA INSTANSI PEMERINTAH 2014
Balai Besar Pengembangan Pengujian Mutu Benih Tanaman Pangan dan Hortikultura
2
dan mutu tanaman pangan untuk mencapai swasembada dan swasembada
berkelanjutan.
1.2. Kedudukan, Tugas Fungsi
Berdasarkan Peraturan Menteri Pertanian No: 78/Permentan/OT.140/ 11/2011
Balai Besar PPMB-TPH merupakan unit pelaksana teknis yang berada dibawah
dan bertanggung jawab kepada Direktur Jenderal tanaman Pangan. Balai
Besar PPMB-TPH secara teknis dibina oleh Direktur Perbenihan, Direktorat
Jenderal Tanaman Pangan dan Direktur Perbenihan, Direktorat Jenderal
Hortikultura.
Tugas Balai Besar PPMB-TPH adalah melaksanakan pengembangan serta
pemberian bimbingan teknis pengujian mutu benih dan penerapan sistem
manajemen mutu benih tanaman pangan dan hortikultura.
Sedangkan fungsi Balai Besar PPMB-TPH adalah sebagai berikut :
1. penyusunan program dan evaluasi pengembangan pengujian mutu benih
serta bimbingan teknis pengujian mutu benih dan penerapan sistem
manajemen mutu benih tanaman pangan dan hortikultura;
2. pelaksanaan pengembangan teknik dan metode pengujian laboratorium,
sertifikasi, dan pengawasan peredaran benih tanaman pangan dan
hortikultura;
3. pelaksanaan uji banding (uji profisiensi, unjuk kerja metode, uji arbitrase
dan uji acuan) antar laboratorium pengujian benih tanaman pangan dan
hortikultura;
4. pelaksanaan uji petik mutu benih tanaman pangan dan hortikultura yang
beredar;
5. pelaksanaan sertifikasi ISTA (International Seed Testing Association)
untuk benih tanaman pangan dan hortikultura;
LAPORAN AKUNTABILITAS KINERJA INSTANSI PEMERINTAH 2014
Balai Besar Pengembangan Pengujian Mutu Benih Tanaman Pangan dan Hortikultura
3
6. pelaksanaan sertifikasi sistem mutu dan pemberian hak penandaan
Standar Nasional Indonesia (SNI) pada pelaku usaha perbenihan tanaman
pangan dan hortikultura;
7. pelaksanaan pemberian bimbingan teknis pengujian mutu benih dan
penerapan sistem manajemen mutu benih tanaman pangan dan
hortikultura;
8. penyusunan informasi dan dokumentasi hasil pengembangan pengujian
mutu benih serta pemberian bimbingan teknis pengujian mutu benih dan
penerapan sistem manajemen mutu benih tanaman pangan dan
hortikultura;
9. pengelolaan urusan tata usaha dan rumah tangga Balai Besar PPMB-TPH.
1.3. Susunan Organisasi dan Tata Kerja Balai Besar PPMB-TPH
Struktur Organisasi Balai Besar PPMB-TPH dipimpin oleh seorang Kepala dan
memiliki 2 (dua) eselon III, yaitu Bagian Umum dan Bidang Informasi dan
Jaringan Laboratorium serta Kelompok Jabatan Fungsional. Dalam melakukan
tugas dan fungsinya, Bagian Umum terdiri dari 3 (tiga) unit kerja eselon IV
yang meliputi Subbagian Program dan Evaluasi, Subbagian Kepegawaian dan
Tata Usaha, dan Subbagian Keuangan dan Perlengkapan. Bidang Informasi
dan Jaringan Laboratorium terdiri dari 2 (dua) unit kerja eselon IV yang
meliputi, Seksi Informasi dan Dokumentasi dan Seksi Jaringan Laboratorium.
Kelompok Jabatan Fungsional yang terdapat di Balai Besar PPMB-TPH adalah
fungsional pengawas benih tanaman yang dikoordinasikan oleh seorang
tenaga fungsional senior yang ditetapkan oleh Kepala Balai. Secara
keseluruhan, pelaksanaan kegiatan Balai Besar PPMB-TPH didukung oleh 58
PNS dan 15 tenaga kerja kontrak sebagaimana terlihat pada Lampiran 3.
Balai Besar PPMB-TPH mempunyai struktur dan fungsi yang cukup memadai
untuk melaksankan tugas pokok dan fungsinya secara optimal. Dari masing-
masing unit tersebut di atas mempunyai tugas dan fungsi sebagai berikut :
LAPORAN AKUNTABILITAS KINERJA INSTANSI PEMERINTAH 2014
Balai Besar Pengembangan Pengujian Mutu Benih Tanaman Pangan dan Hortikultura
4
1. Bagian Umum mempunyai tugas melaksanakan penyusunan program dan
evaluasi kegiatan pelaksanaan pengembangan pengujian mutu benih,
pemberian bimbingan teknis pengujian mutu benih dan penerapan sistem
manajemen mutu benih tanaman pangan dan hortikultura, serta
pelaksanaan urusan tata usaha dan rumah tangga. Dalam melaksanakan
tugasnya, Bagian Umum menyelenggarakan fungsi :
a. Penyiapan penyusunan program, anggaran dan evaluasi serta
pelaporan;
b. Fasilitasi kegiatan pengembangan pengujian mutu benih serta
pemberian bimbingan teknis pengujian mutu benih dan penerapan
sistem manajemen mutu benih tanaman pangan dan hortikultura;
c. Pelaksanaan urusan kepegawaian, tata usaha dan rumah tangga;
d. Pelaksanaan urusan keuangan, perlengkapan dan perpustakaan.
Bagian umum terdiri atas (1). Subbagian Program dan Evaluasi yang
mempunyai tugas melakukan penyiapan bahan penyusunan program,
anggaran dan evaluasi serta pelaporan, (2). Subbagian Kepegawaian dan
Tata Usaha yang mempunyai tugas melakukan urusan kepegawaian, tata
usaha dan rumah tangga, (3). Subbagian Keuangan dan Perlengkapan
yang mempunyai tugas melakukan urusan keuangan, perlengkapan dan
perpustakaan, fasilitasi kegiatan pengembangan pengujian mutu benih
serta pemberian bimbingan teknis pengujian mutu benih dan penerapan
sistem manajemen mutu benih tanaman pangan dan hortikultura. Secara
rinci uraian tugas unit eselon IV diatur dalam Peraturan Menteri Pertanian
No. 46/Permentan/OT.140/6/2013.
2. Bidang Informasi dan Jaringan Laboratorium mempunyai tugas
melaksanakan penyusunan informasi dan dokumentasi hasil
pengembangan pengujian mutu benih tanaman pangan dan hortikultura
serta pelaksanaan pemberian bimbingan teknis pengujian mutu benih dan
penerapan sistem manajemen mutu benih tanaman pangan dan
LAPORAN AKUNTABILITAS KINERJA INSTANSI PEMERINTAH 2014
Balai Besar Pengembangan Pengujian Mutu Benih Tanaman Pangan dan Hortikultura
5
hortikultura. Dalam melaksanakan tugasnya Bidang Informasi dan
Jaringan Laboratorium menyelenggarakan fungsi :
a. Penyusunan informasi dan dokumentasi hasil pengembangan pengujian
mutu benih tanaman pangan dan hortikultura,
b. Pengelolaan sampel dan koleksi varietas, isolate pathogen tular benih
dan benih hasil uji tanaman pangan dan hortikultura,
c. Penyiapan pelaksanaan pemberian bimbingan teknis pengujian mutu
benih dan penerapan sistem manajemen mutu benih tanaman pangan
dan hortikultura,
d. Fasilitasi pelaksanaan sertifikasi sistem mutu dan pemberian hak
penandaan Standar Nasional Indonesia (SNI) pada pelaku usaha
perbenihan tanaman pangan dan hortikultura.
Bidang Informasi dan jaringan Laboratorium terdiri atas (1). Seksi
Informasi dan Dokumentasi yang mempunyai tugas melakukan penyiapan
bahan penyusunan informasi dan dokumentasi hasil pengembangan
pengujian mutu benih, serta pengelolaan sampel dan koleksi varietas
isolate pathogen tular benih dan benih hasil uji tanaman pangan dan
hortikultura, (2). Seksi Jaringan Laboratorium yang mempunyai tugas
melakukan penyiapan bahan pelaksanaan bimbingan teknis pengujian
mutu benih dan penerapan sistem manajemen mutu benih tanaman
pangan dan hortikultura, serta fasilitasi pelaksanaan sertifikasi sistem
mutu dan pemberian hak penandaan Standar Nasional Indonesia (SNI)
pada pelaku usaha perbenihan tanaman pangan dan hortikultura. Secara
rinci uraian tugas unit eselon IV diatur dalam Peraturan Menteri Pertanian
No. 46/Permentan/OT.140/6/2013.
LAPORAN AKUNTABILITAS KINERJA INSTANSI PEMERINTAH 2014
Balai Besar Pengembangan Pengujian Mutu Benih Tanaman Pangan dan Hortikultura
6
1.4. Sumberdaya Manusia Balai Besar PPMB-TPH
Peranan Pegawai Negeri Sipil (PNS) terhadap pelaksanaan pembangunan
nasional adalah sangat penting dan menentukan, karena PNS adalah unsur
Aparatur Negara untuk menyelenggarakan pemerintahan dan pembangunan
dalam rangka usaha mencapai tujuan Nasional. Kelancaran penyelenggaraan
pemerintahan dan pelaksanaan Pembangunan Nasional tergantung dari
kesempurnaan Aparatur Negara dalam menjalankan tugas kedinasan sehari-
hari.
Untuk mewujudkan PNS yang handal dalam melaksanakan tugasnya, maka
PNS perlu dibina atas dasar sistem karier dan prestasi kerja. Selanjutnya,
PNS juga harus mampu menghayati hak dan kewajibannya serta mentaati
segala peraturan dalam menjalankan tugasnya.
Dalam melaksanakan tugas dan fungsinya, Balai Besar PPMB-TPH didukung
oleh 73 orang yang terdiri dari : tenaga teknis sebanyak 10 orang, tenaga
administrasi 26 orang, tenaga fungsional PBT 29 orang dan Tenaga Kerja
Kontrak (TKK) sebanyak 15 orang. Keadaan pegawai sampai dengan
Desember berkurang satu orang karena pensiun dini atas nama Ir. Chabrinel
dan penambahan Calon Pegawai Negeri Sipil (CPNS) 3 pegawai yaitu
Mansyur, S.P., Nugraheni, S.P., dan Unik Nur Rahmawati, S.P., sehingga
jumlah pegawai seluruhnya menjadi 73 orang, mengalami peningkatan jika
dibandingkan dengan tahun 2013 dengan jumlah pegawai sebanyak 69
orang.
Keadaan pegawai PNS berdasarkan latar belakang pendidikan terdiri dari S2
sebanyak 9 orang, S1 sebanyak 29 orang, D3 sebanyak 1 orang, D2
sebanyak 1 orang dan SLTA sebanyak 18 orang. Data secara terinci dapat
dilihat pada Lampiran 1-2.
LAPORAN AKUNTABILITAS KINERJA INSTANSI PEMERINTAH 2014
Balai Besar Pengembangan Pengujian Mutu Benih Tanaman Pangan dan Hortikultura
7
1.5. Dukungan Anggaran
Dukungan anggaran Balai Besar PPMB-TPH dari tahun ke tahun mengalami
peningkatan yang disebabkan oleh peningkatan beban kerja sesuai tugas dan
fungsinya. Pagu anggaran pada tahun 2014 sebesar Rp. 7.171.900.000,-
(Tujuh milyar seratus tujuh puluh satu juta sembilan ratus ribu rupiah).
Berdasarkan surat edaran Sekretaris Kabinet No. SE-7/seskab/V/2014 tentang
Penghematan dan Pemotongan Belanja Kementerian/Lembaga dalam rangka
pelaksanaan APBN 2014 dan berpedoman pada Peraturan Menteri Keuangan
No. 7/PMK.02/2014, tanggal 13 Januari 2014 tentang tata cara revisi
anggaran TA. 2014, Satker Balai Besar PPMB-TPH melakukan Revisi DIPA TA.
2014. Dengan adanya revisi ini maka Anggaran Balai Besar PPMB-TPH TA.
2014 semula Rp. 7.171.900.000,- menjadi Rp. 6,920,069,000,- (Enam milyar
sembilan ratus dua puluh juta enam puluh sembilan ribu rupiah) yang terdiri
dari 14 kegiatan, dengan rincian seperti pada Tabel 1.
Tabel 1. Pagu anggaran Balai Besar PPMB-TPH TA. 2014
NO. KEGIATAN/SUB KEGIATAN/URAIAN/INDIKATOR OUTPUT PAGU
1767 Pengembangan Metode Pengujian Mutu Benih dan Penerapan Sistem Mutu Lab. Pengujian Benih
6.920.069.000,-
1767.002 Rancangan kerja Pengembangan Pengujian Mutu Benih TPH 77.150.000,-
1767.003 Pedoman/literatur -
1767.004 Pengembangan metode dan validasi metode 440,962.000,-
1767.005 Pelayanan pengujian mutu benih 132,500.000,-
1767.007 Koleksi varietas/IPTB/DNA 22,350.000,-
1767.008 Fasilitasi penerapan sistem mutu 256,170.000,-
1767.009 Standarisasi Laboratoium 416,048.000,-
1767.010 Uji petik mutu benih yang beredar 42,500.000,-
1767.011 Pelatihan Teknis, Umum dan Magang 186,160.000,-
1767.012 Administrasi pelaksanaan kegiatan 172,532.000,-
1767.014 Jurnal /Majalah Vigor 62,200.000,-
1767.023 Laporan Kegiatan Pengembangan Metode Pengujian Mutu Benih dan Penerapan Sistem Mutu Lab. Pengujian Benih
337,120.000,-
1767.994 Layanan Perkantoran 4,577,877.000,-
1767.997 Peralatan dan Fasilitasi Perkantoran 196,500.000,-
LAPORAN AKUNTABILITAS KINERJA INSTANSI PEMERINTAH 2014
Balai Besar Pengembangan Pengujian Mutu Benih Tanaman Pangan dan Hortikultura
8
II. PERENCANAAN KINERJA
2.1. Rencana Stratejik
Kebutuhan produk tanaman pangan semakin meningkat seiring laju
pertumbuhan penduduk dan pola konsumsi masyarakat yang masih
didominasi oleh beras, serta semakin berkembangnya industri olahan
berbahan dasar pangan. Tantangan kedepan adalah bagaimana mewujudkan
produksi tanaman pangan yang cukup dan berkelanjutan serta bagaimana
menyediakan dan menyalurkan sarana produksi dan benih secara enam tepat
kepada kelompok tani dan petani. Dalam rangka untuk meningkatkan
produksi tanaman pangan, salah satu cara yang dapat ditempuh adalah
dengan cara penggunaan benih varietas unggul yang telah disertifikasi.
Tujuan dari sertifikasi benih adalah untuk menjamin kemurnian dan
kebenaran varietas benih yang ditanam. Dalam proses sertifikasi tersebut,
ditetapkan pula persyaratan standar minimal yang ditetapkan untuk menjamin
mutu benih.
Pembangunan perbenihan nasional harus diarahkan untuk mewujudkan
sistem dan usaha perbenihan/industri benih yang tangguh berbasis potensi
nasional yang mampu menyediakan benih bermutu tinggi. Penggunaan benih
bermutu dari varietas unggul difasilitasi melalui pembinaan produsen benih
untuk dapat menghasilkan benih secara enam tepat yaitu: tepat waktu, tepat
mutu, tepat varietas, tepat jumlah, tepat lokasi dan tepat harga. Sebagai
persiapan pelaksanaan pembangunan jangka menengah, maka perlu dibuat
rencana pembangunan lima tahunan yang dituangkan dalam Rencana
Strategis (Renstra) Balai Besar PPMB-TPH 2010-2015.
Rencana stratejik (Renstra) Balai Besar PPMB-TPH 2010 – 2015 merupakan
dokumen perencanaan yang berisikan visi, misi, tujuan, sasaran strategis,
kebijakan, strategi, program dan kebijakan yang akan dilaksanakan oleh Balai
LAPORAN AKUNTABILITAS KINERJA INSTANSI PEMERINTAH 2014
Balai Besar Pengembangan Pengujian Mutu Benih Tanaman Pangan dan Hortikultura
9
Besar PPMB-TPH selama lima tahun kedepan (2010 – 2015). Dokumen ini
disusun berdasarkan analisis strategis atas potensi, peluang, tantangan dan
permasalahan serta rencana kegiatan yang akan dilakukan untuk menjapai
tujuan Balai.
2.1.1. Visi
Menjadi lembaga acuan yang terpercaya dan profesional dalam pengujian
mutu benih Tanaman Pangan dan Hortikultura.
2.1.2. Misi
1. Meningkatkan kompetensi kelembagaan Balai Besar PPMB-TPH;
2. Mewujudkan standardisasi laboratorium penguji Benih diseluruh Indonesia
3. Menerapkan sertifikasi terhadap pelaku usaha dan produk perbenihan;
4. Meningkatkan pelayanan dan informasi dalam pengembangan pengujian
mutu benih.
2.1.3. Tujuan
Mengembangkan pengujian mutu benih dan penerapan sistem sertifikasi
untuk mendukung sistem perbenihan tanaman pangan dan hortikultura.
2.1.4. Indikator Kinerja Utama Balai Besar PPMB-TPH
1. Jumlah metode pengujian mutu benih yang dikembangkan, divalidasi dan
disahkan (metode);
2. Jumlah laboratorium yang menerapkan sistem mutu (laboratorium)
3. Jumlah laboratorium peserta uji profisiensi (laboratorium)
LAPORAN AKUNTABILITAS KINERJA INSTANSI PEMERINTAH 2014
Balai Besar Pengembangan Pengujian Mutu Benih Tanaman Pangan dan Hortikultura
10
2.1.5. Sasaran Strategis
Berkembangnya metode pengujian laboratorium, sertifikasi dan pengawasan
peredaran mutu benih serta penerapan sistem manajemen mutu laboratorium
pengujian benih tanaman pangan dan hortikultura
2.1.6. Kebijakan Umum
Untuk mencapai keberhasilan tersebut tentu diperlukan kebijakan dan strategi
yang tepat serta tetap berpedoman pada peraturan dan pedoman/standar
yang berlaku baik secara nasional maupun internasional.
2.1.7. Program
Program Balai Besar PPMB-TPH mendukung program pembangunan
Direktorat Jenderal Tanaman Pangan yaitu peningkatan produksi,
produktivitas dan mutu tanaman pangan untuk mencapai swasembada dan
swasembada berkelanjutan. Kemudian, program utama tersebut dijabarkan
menjadi program-program operasional Balai yang merupakan penjabaran
secara detail tentang kinerja dalam meningkatkan pelayanan kepada
stakeholder di bidang pengembangan pengujian mutu benih tanaman pangan
dan hortikultura.
Program operasional Balai Besar PPMB-TPH sesuai dengan Rencana Kerja
Anggaran Kegiatan adalah sebagai berikut:
1) Peningkatan kegiatan pelayanan perkantoran;
2) Peningkatan penyusunan program dan rencana kerja;
3) Peningkatan informasi melalui penerbitan pedoman/literatur
4) Peningkatan pengembangan metode dan validasi metode;
5) Peningkatan pelayanan pengujian mutu benih kepada customer;
6) Peningkatan koleksi varietas/IPTB/DNA;
7) Peningkatan fasilitasi penerapan sistem mutu
8) Peningkatan standarisasi laboratorium;
LAPORAN AKUNTABILITAS KINERJA INSTANSI PEMERINTAH 2014
Balai Besar Pengembangan Pengujian Mutu Benih Tanaman Pangan dan Hortikultura
11
9) Uji petik mutu benih beredar
10) Peningkatan pelatihan teknis, umum dan magang;
11) Peningkatan administrasi pelaksanaan kegiatan;
12) Peningkatan informasi melalui penerbitan jurnal/majalah vigor;
13) Peningkatan laporan kegiatan pengembangan metode pengujian mutu
benih dan penerapan sistem mutu laboratorium pengujian benih;
14) Peningkatan sarana perangkat dan fasilitas perkantoran;
2.2. Rencana Kinerja Tahunan Tahun 2014
Rencana Kinerja Tahunan (RKT) merupakan rencana kegiatan Balai Besar
PPMB-TPH tahun 2014 yang meliputi program, sasaran, dan kegiatan
(indikator dan rencana tingkat capaian) dengan mengacu pada Renstra tahun
2010 – 2015 seperti terlihat pada Lampiran 3 dan 4. Untuk mendukung
program peningkatan produksi, produktivitas dan mutu tanaman pangan
untuk mencapai swasembada dan swasembada berkelanjutan serta
pencapaian sasaran yang ditetapkan, maka Balai Besar PPMB-TPH TA. 2014
melakukan kegiatan sebagai berikut:
1) Pelayanan Perkantoran
Terbayarnya gaji pegawai, tunjangan-tunjangan, honorarium dan
lembur dengan target sasaran 754 OB untuk belanja pegawai.
Penyelenggaraan operasional dan pemeliharaan perkantoran juga
tercapai dengan dilaksanakannya pemeliharaan gedung dan halaman
kantor, perbaikan peralatan kantor, perawatan kendaraan roda dua dan
empat, langganan daya dan jasa dan belanja keperluan operasional
perkantoran selama 1 tahun.
2) Rancangan Kerja Pengembangan Pengujian Mutu Benih TPH
Tersedianya program dan rencana kerja Balai sebagai salah satu
pedoman/acuan dalam pelaksanaan kegiatan. Penerapan anggaran yang
dilakukan secara terpadu, terintegrasi melalui program peningkatan
LAPORAN AKUNTABILITAS KINERJA INSTANSI PEMERINTAH 2014
Balai Besar Pengembangan Pengujian Mutu Benih Tanaman Pangan dan Hortikultura
12
produksi, produktivitas dan mutu tanaman untuk mencapai swasembada
dan swasembada berkelanjutan berdasarkan Renstra 2010 - 2015.
Target pencapaian sasaran adalah 1 rancangan yaitu tersusunnya
progam dan rencana kerja selama satu tahun berupa penyusunan KAK,
ROPAK, Juknis, POK, RKT dan RKAKL sehingga seluruh kegiatan dapat
terlaksana dengan baik dan terencana.
3) Pedoman/Literatur
Tersusunnya buku literatur/referensi tentang pengembangan pengujian
mutu benih sebanyak 1 pedoman/literatur dan meningkatnya
ketersediaan buku literatur/referensi dan tersebarluasnya informasi
mengenai pengembangan pengujian mutu benih
4) Pengembangan Metode dan Validasi Metode
Terlaksananya kegiatan pengembangan metode dan validasi metode
sebanyak 10 metode (9 metode pengujian dan 1 Pengkajian Metode
ISTA Rules/Internasional) sehingga metode yang disusun dapat
bermanfaat bagi perkembangan perbenihan di Indonesia.
5) Pelayanan Pengujian Mutu Benih
Terlaksananya pelayanan pengujian mutu benih yang dilaksanakan
dengan dukungan 7 (tujuh) laboratorium yang dimiliki oleh Balai Besar
PPMB-TPH. Target pencapaian sasaran adalah 1000 sampel yaitu
dengan melakukan pelayanan pengujian baik internal maupun eksternal.
Pengujian yang dilakukan meliputi : penetapan kadar air, analisis
kemurnian, penetapan berat seribu butir, pengujian daya berkecambah,
pengujian kesehatan benih dan pengujian elektroforesis.
6) Koleksi Varietas/IPTB/DNA
Tersedianya koleksi varietas dan Isolat Patogen Tular Benih (IPTB)
dengan target pencapaian sasaran 90 koleksi. Kegiatan ini dilaksanakan
sebagai acuan/pembanding bagi pengujian di laboratorium sehingga
LAPORAN AKUNTABILITAS KINERJA INSTANSI PEMERINTAH 2014
Balai Besar Pengembangan Pengujian Mutu Benih Tanaman Pangan dan Hortikultura
13
dapat mencegah kesalahan dalam mengidentifikasi varietas dan
menentukan patogen tular benih dalam pengujian
7) Fasilitasi Penerapan Sistem Mutu
Melaksanakan fasilitasi laboratorium penguji benih di Daerah dalam
menerapkan sistem manajemen mutu laboratorium sesuai SNI ISO/IEC
17025:2008. Target pencapaian sasaran adalah 8 (delapan)
laboratorium yaitu terfasilitasinya laboratorium daerah (BPSBTPH) dalam
penerapan sistem mutu.
8) Standardisasi Laboratorium
a. Penguatan Laboratorium Penguji Benih
Terlaksananya kegiatan laboratorium pengujian benih Balai Besar
PPMB-TPH dengan target terpeliharanya ruang lingkup pengujian di
laboratorium terakreditasi.
b. Laboratorium Penyelenggara Uji Profisiensi
Terlaksananya penguatan organisasi Laboratorium Penyelenggara
Uji Profisiensi (LPUP) yang mengacu pada SNI ISO/IEC 17043:2010
untuk mendapatkan pengakuan sebagai penyelenggara uji
profisiensi yang kompeten. Pada tahun 2014 target pencapaian
sasaran adalah mendapatkan sertifikat reakreditasi oleh KAN.
c. Keanggotaan dalam Organisasi Internasional
Berpartisipasi aktif mengikuti kegiatan uji profisiensi yang
diselenggarakan oleh ISTA antara lain: melakukan perbaikan hasil
asessmen dari akreditasi ISTA, melakukan upaya dalam rangka
persiapan administrasi maupun teknis, dan melakukan koordinasi
dengan kementerian Luar Negeri tentang pembayaran iuran
keanggotaan ISTA. Target sasaran adalah memperoleh sertifikat
reakreditasi ISTA.
LAPORAN AKUNTABILITAS KINERJA INSTANSI PEMERINTAH 2014
Balai Besar Pengembangan Pengujian Mutu Benih Tanaman Pangan dan Hortikultura
14
9) Uji Petik Mutu Benih
Terlaksananya uji petik mutu benih yang beredar yang dilakukan untuk
mengevaluasi tingkat mutu benih yang beredar di pasaran dan salah
satunya adalah pengawasan mutu dari realisasi bantuan benih pemerintah
Pusat. Balai Besar PPMB-TPH melakukan uji petik mutu benih yang beredar
dan melakukan pengujian di laboratorium. Kegiatan ini untuk mengetahui
tingkat mutu benih tersebut sehingga dapat diketahui kondisi mutu benih
yang beredar di beberapa wilayah di Indonesia dan juga sebagai bahan
masukan bagi pimpinan dalam menyusun pengembangan metode. Pada
tahun 2014 telah dilakukan pengambilan contoh benih tanaman pangan di
15 provinsi dengan jumlah sampel sebanyak 90 sampel (contoh benih).
10) .Pelatihan Teknis, Umum dan Magang
a. Pelatihan Sistem Mutu
Terlaksananya pelatihan sistem mutu yang diwujudkan adanya
peningkatan kompetensi SDM laboratorium penguji benih.
Pelaksanaan kegiatan melalui pelatihan-pelatihan atau training baik
yang bersifat teknis ataupun manajemen yang diikuti oleh 5
pegawai. Pelatihan ini dapat diselenggarakan oleh Balai Besar PPMB-
TPH sendiri atau pihak lain yang terkait.
b. Pelatihan Peningkatan SDM
Terlaksananya kegiatan peningkatan SDM yang diikuti oleh 40
pegawai sehingga diharapkan adanya peningkatan kompetensi
sumberdaya manusia dalam bidang manajemen/administrasi.
c. Pelatihan Analis Laboratorium (Pengambilan Contoh dan Pengenalan
Pengujian Mutu Benih)
Terlaksananya kegiatan Pengambilan Contoh Benih yang diikuti oleh
40 pegawai baik dari instansi luar maupun maupun petugas
laboratorium lingkup Balai Besar PPMB-TPH sehingga diperoleh
LAPORAN AKUNTABILITAS KINERJA INSTANSI PEMERINTAH 2014
Balai Besar Pengembangan Pengujian Mutu Benih Tanaman Pangan dan Hortikultura
15
peningkatan pengetahuan dan keterampilan dibidang pengujian dan
pengambilan contoh benih tanaman.
11) Administrasi Pelaksanaan Kegiatan
Terlaksananya Pengelolaan administrasi satker didasarkan pada
peraturan perundang-undangan yang berlaku sehingga diperoleh
pengelolaan administrasi yang tertib dan akuntabel selama 1 tahun
secara terus menerus. Pembinaan dan pengawasan pengelolaan
administrasi untuk menghindari penyalahgunaan dan kerugian negara.
12)Jurnal/Majalah Vigor
Tersedianya majalah/jurnal vigor sebanyak 4 (empat) edisi untuk
disebarluaskan dan dibaca oleh masyarakat dalam rangka meningkatkan
pengetahuan aparat/stakeholder tentang informasi terhadap pengujian
mutu benih dan informasi lainnya yang dibutuhkan masyarakat. Target
pencapaian sasaran yaitu terlaksananya penerbitan majalah vigor
sebanyak 4 edisi sebagai salah satu sarana penyampaian informasi
khususnya mengenai pengembangan pengujian mutu benih.
13) Laporan Kegiatan Pengembangan Pengujian Mutu Benih dan Penerapan
Sistem Mutu Laboratorium Pengujian Benih
a. Pengelolaan Data Base/Website
Terlaksananya penyusunan database/Website berupa sistem
informasi perbenihan secara komputerisasi dan terselenggaranya
website mengenai pengembangan pengujian mutu benih yang
mutakhir di Balai Besar PPMB-TPH. Target pencapaian sasaran
adalah tersedianya laporan tentang data hasil-hasil pengujian mutu
benih selama satu tahun sehingga pencarian data menjadi lebih
cepat dan efisien sebanyak 2 laporan.
LAPORAN AKUNTABILITAS KINERJA INSTANSI PEMERINTAH 2014
Balai Besar Pengembangan Pengujian Mutu Benih Tanaman Pangan dan Hortikultura
16
b. Pameran Pertanian
Terlaksananya penyebarluasan informasi pengembangan mutu benih
tanaman pangan dan hortikultura kepada masyarakat dan
stakeholder melalui kegiatan pameran. Target pencapaian sasaran
yaitu terselenggaranya pameran pembangunan pertanian sebanyak
2 laporan pelaksanaan pameran sehingga masyarakat dan
stakeholder mengetahui informasi tentang teknologi pengembangan
pengujian mutu benih.
c. Penyusunan Laporan Bulanan dan SIMONEV
Terlaksananya penyusunan Laporan Bulanan dan Laporan
Monitoring dan Evaluasi (SIMONEV) Balai Besar PPMB-TPH. Dengan
adanya laporan ini diharapkan dapat memberikan informasi tentang
capaian pelaksanaan kegiatan dan permasalahan yang dihadapi
sehingga dapat diambil langkah-langkah untuk meningkatkan kinerja
Balai dan mencari solusi pemecahan apabila terdapat
hambatan/kendala dalam pelaksanaannya. Target pencapaian
sasaran adalah 12 laporan.
d. Penyusunan LAKIP dan Laporan Tahunan
Terlaksananya penyusunan LAKIP dan Laporan Tahunan, sebagai
bentuk laporan pertangungjawaban dan bahan evaluasi untuk
menilai tingkat keberhasilan/kinerja Balai Besar PPMB-TPH dalam
mencapai visi, misi, tujuan dan sasaran yang ditetapkan. Target
pencapaian sasaran berupa 2 laporan.
e. Pelaksanaan Sistem Pengendalian Intern
Terlaksananya Sistem Pengendalian Intern terhadap seluruh aspek
baik teknis maupun administrasi sebagai bahan evaluasi internal
bagi pimpinan. Dengan pelaksanaan Sistem pengendalian Intern
diharapkan pelaksanaan kegiatan organisasi dapat berjalan secara
LAPORAN AKUNTABILITAS KINERJA INSTANSI PEMERINTAH 2014
Balai Besar Pengembangan Pengujian Mutu Benih Tanaman Pangan dan Hortikultura
17
efisien, efektif dan akuntabel dengan target pencapaian sasaran
adalah 4 laporan
f. Pengelolaan Urusan Kepegawaian dan Tata Usaha
Terselenggaranya pengelolaan urusan kepegawaian dan tata usaha
perkantoran dalam rangka peningkatan kualitas pelayanan di bidang
kepegawaian dan tata usaha dengan target pencapaian sasaran
sebanyak 1 laporan.
g. Penyusunan Laporan SAI dan SABMN
Terlaksananya Penyusunan Laporan Sistem Akuntansi Instansi dan
Sistem Akuntansi Barang Milik Negara (SABMN) untuk mengetahui
keadaan keuangan dan asset Satuan Kerja Balai Besar PPMB-TPH
yang meliputi : neraca keuangan, realisasi anggaran belanja,
pernyataan tanggung jawab dan Catatan atas Laporan Keuangan
dari Kuasa Pengguna Anggaran. Sasaran yang ingin dicapai dari
kegiatan ini yaitu meningkatnya kualitas Laporan Keuangan (SAI)
sebanyak 12 laporan dan Sistem Akuntansi Barang Milik Negara
(SABMN) sebanyak 2 laporan.
14) Peralatan dan Fasilitas Perkantoran
Kegiatan ini bertujuan menyediakan peralatan dan fasilitas
perkantoran guna mendukung kelancaran tugas Balai. Sarana
gedung dan inventaris kantor yang akan diperlukan adalah
meubelair lemari koleksi seluruhnya sebanyak 11 unit sedangkan
pengadaan alat laboratorium meliputi : hand sealer, refigerator,
Thermocouple thermometer, Micro Probe Set, saringan/sieve mesh
20, saringan/sieve mesh 50/100/200/ 300/400/500, pH meter,
Spectrophotometer, mikropipet.
LAPORAN AKUNTABILITAS KINERJA INSTANSI PEMERINTAH 2014
Balai Besar Pengembangan Pengujian Mutu Benih Tanaman Pangan dan Hortikultura
18
2.3. Perjanjian Kinerja Tahun 2014
Perjanjian Kinerja tahun 2014 merupakan bagian dari dokumen yang
diperjanjikan antara Kepala Balai Besar PPMB-TPH dengan Direktur Jenderal
Tanaman Pangan dan merupakan dokumen perjanjian kinerja selama satu
tahun, khususnya dalam mendukung program Direktorat Jenderal Tanaman
Pangan yaitu program peningkatan produksi, produktivitas dan mutu tanaman
pangan untuk mencapai swasembada dan swasembada berkelanjutan.
Selanjutnya Perjanjian Kinerja tahun 2014 ini dijabarkan lebih lanjut ke dalam
indikator kinerja sebagai acuan penilaian kinerja masing-masing kegiatan
yang telah ditatapkan. Adapun Perjanjian Kinerja tahun 2014 yang diulas
secara rinci dan mendalam adalah kegiatan-kegiatan yang menjadi sasaran
Indikator Kinerja Utama (IKU) Balai Besar PPMB-TPH dalam menunjang
program peningkatan produksi, produktivitas dan mutu tanaman pangan
untuk mencapai swasembada dan swasembada berkelanjutan, yaitu:
2.3.1. Fasilitasi Penerapan Sistem Mutu
Fasilitasi penerapan sistem mutu akan dilaksanakan di 8 laboratorium
BPSBTPH yaitu BPSBTPH Bengkulu, BPSBTPH Lampung, PMSBPTPH Sulewasei
Tengah, BPSPT Jambi, BPSBTPH Riau, BPSBTPH Gorontalo, BPSBTPH Papua,
BPSBTPH Bali. Dengan kegiatan fasilitasi tersebut diharapkan kompetensi
laboratorium di 8 Provinsi dapat meningkat dengan menghasilkan pengujian
mutu benih yang tepat, akurat dan dapat dipertanggungjawabkan sesuai
standar mutu yang telah ditetapkan berdasarkan SNI ISO/IEC 17025:2008.
2.3.2. Pengembangan Metode Pengujian Mutu Benih
Kegiatan ini dilaksanakan untuk mendapatkan metode yang aplikatif dalam
pengujian di laboratorium sehingga hasil yang diharapkan adalah
diperolehnya metode ini dapat digunakan sebagai metode pengujian dalam
melayani pelanggan/customer baik di pusat maupun di laboratorium daerah di
LAPORAN AKUNTABILITAS KINERJA INSTANSI PEMERINTAH 2014
Balai Besar Pengembangan Pengujian Mutu Benih Tanaman Pangan dan Hortikultura
19
seluruh Indonesia. Jumlah pengembangan metode dan validasi tahun 2014
sebanyak 10 metode (9 metode pengujian dan 1 pengkajian metode ISTA).
2.3.3. Uji Profisiensi
Balai Besar PPMB-TPH telah terakreditasi oleh KAN sebagai Laboratorium
Penyelenggara Uji Profisiensi (LPUP) dengan nomor akreditasi UPP-001-IDN
tanggal 22 Agustus 2011. Sebagai penyelenggara uji profisiensi maka LPUP
Balai Besar PPMB-TPH menyelenggarakan kegiatan uji profisiensi untuk
laboratorium penguji benih. Kegiatan tersebut bertujuan melakukan penilaian
unjuk kerja laboratorium yang ikut serta dalam kegiatan pengujian tertentu.
Manfaat mengikuti uji profisiensi bagi laboratorium peserta, antara lain:
(1) untuk pengendalian mutu data uji secara berkala; (2) memberikan
motivasi untuk memperbaiki unjuk kerja dalam pengujian tertentu; (3)
meningkatkan kompetensi/kemampuan antar laboratorium dan dapat
menjaga reputasi laboratorium dari hasil yang tidak sesuai standard. Dengan
uji profisiensi tersebut diharapkan laboratorium yang sudah diakreditasi
memperoleh data hasil pengujian yang akurat dan sesuai standar. Untuk
tahun 2014 target yang ditetapkan sebanyak 32 laboratorium.
LAPORAN AKUNTABILITAS KINERJA INSTANSI PEMERINTAH 2014
Balai Besar Pengembangan Pengujian Mutu Benih Tanaman Pangan dan Hortikultura
20
III. AKUNTABILITAS KINERJA
3.1. Capaian Kinerja Organisasi
Untuk menilai keberhasilan dan kegagalan capaian sasaran kinerja Balai Besar
PPMB-TPH tahun 2014 ditetapkan berdasarkan penilaian capaian melalui
metode scoring. Mengacu pada kriteria ukuran keberhasilan yang digunakan
oleh Kementerian Pertanian, maka kriteria pengukuran yang digunakan, yaitu
(1). Sangat berhasil apabila capaian > 100%, (2). Berhasil apabila capaian
80-100%, (3). Cukup berhasil apabila capaian 60-79%, dan (4). Kurang
berhasil apabila capaian <60% terhadap sasaran output yang telah
ditetapkan.
3.1.1. Pencapaian Sasaran Strategis
Akuntabilitas kinerja dilakukan untuk menentukan keberhasilan kinerja dalam
mewujudkan visi, misi yang telah ditentukan dengan membandingkan antara
target dengan realisasi masing-masing indikator kinerja utama sebagai alat
ukur keberhasilan.
Berdasarkan hasil pengukuran terhadap indikator kinerja utama yang telah
ditetapkan oleh Balai Besar PPMB-TPH dapat disimpulkan bahwa penilaian
capaian dengan kategori berhasil sebanyak 2 indikator dan kategori sangat
berhasil sebanyak 1 indikator. Pengukuran kinerja, pengukuran pencapaian
sasaran dan evaluasi akuntabilitasi kinerja pada masing-masing kegiatan
sebagaimana terlihat pada Tabel 2.
LAPORAN AKUNTABILITAS KINERJA INSTANSI PEMERINTAH 2014
Balai Besar Pengembangan Pengujian Mutu Benih Tanaman Pangan dan Hortikultura
21
Tabel 2. Capaian Indikator Kinerja Utama Tahun 2014
No. Indikator Kinerja Utama
Target Realisasi % Capaian
Indikator
1. Jumlah laboratorium yang menerapkan sistem mutu
8 laboratorium 8 laboratorium 100,00 Berhasil
2. Jumlah metode yang dikembangkan
10 metode 10 metode 100,00 Berhasil
3. Jumlah laboratorium peserta uji profisiensi
32 laboratorium 43 laboratorium 134,38 Sangat Berhasil
3.1.2. Evaluasi dan Analisis Capaian Kinerja Balai Besar PPMB-TPH
Tujuan pengukuran Kinerja Kegiatan Balai Besar PPMB-TPH adalah untuk
mengetahui secara sistematis tingkat keberhasilan dan hambatan dalam
pengembangan pengujian mutu benih dan penerapan sistem manajemen
mutu untuk laboratorium pengujian benih tanaman pangan dan hortikultura.
Untuk mencapai tujuan tersebut, dituangkan dengan bentuk kegiatan-
kegiatan yang sesuai dengan visi dan misi yang telah ditetapkan. Evaluasi dan
analisis capaian kinerja Balai Besar PPMB-TPH adalah sebagai berikut :
3.1.2.1. Fasilitasi Penerapan Sistem Mutu
Fasilitasi penerapan sistem mutu telah dilaksanakan di 8 laboratorium
(BPSBTPH) yaitu Bengkulu, Lampung, Sulawesi Tengah, Jambi, Riau,
Gorontalo, Papua, dan Bali berdasarkan standar SNI ISO/IEC 17025:2008.
Dengan kegiatan fasilitasi tersebut diharapkan kompetensi laboratorium
meningkat dengan menghasilkan pengujian mutu benih tepat, akurat dan
dapat dipertanggungjawabkan sesuai standar mutu yang telah ditetapkan
berdasarkan SNI ISO/IEC 17025:2008. Pencapaian input kegiatan ini 94,29%,
sedangkan output 100,00% dari target 8 laboratorium terealisasi 8
laboratorium. Outcome yang diperoleh yaitu terlaksananya standardisasi
penerapan sistem mutu laboratorium pengujian benih sebanyak 8
laboratorium. Realisasi pelaksanaan fasilitasi penerapan sistem mutu
LAPORAN AKUNTABILITAS KINERJA INSTANSI PEMERINTAH 2014
Balai Besar Pengembangan Pengujian Mutu Benih Tanaman Pangan dan Hortikultura
22
berdasarkan SNI ISO/IEC 17025:2008 pada tahun 2014 sama dengan
realisasi kegiatan tahun 2013.
Kegiatan ini bertujuan memberikan fasilitasi penyusunan dokumen sistem
mutu dalam rangka akreditasi laboratorium. Sampai saat ini hasil dari
kegiatan ini, secara teknis Balai Besar PPMB-TPH telah menghantarkan 23
(Dua puluh tiga) laboratorium BPSB-TPH mendapat status akreditasi dari
Komite Akreditasi Nasional (KAN) dan 4 (enam) laboratorium masih dalam
proses akreditasi.
Hasil fasilitasi yang telah dilaksanakan oleh Balai Besar PPMB-TPH secara rinci
di laboratorium BPSBTPH adalah sebagai berikut:
1. Terakreditasi tahun 2014
a. Fasilitasi Penerapan Sistem Manajemen Mutu pada BPSBTPH Provinsi
Bengkulu. Tahun 2013 BPSBTPH Provinsi Bengkulu diasesmen dengan
jumlah temuan ketidaksesuaian hasil asesmen sebanyak 13 temuan.
Pada tahun 2014 masih terdapat tindakan perbaikan yang belum
memenuhi sehingga dilakukan fasilitasi tindakan perbaikan dengan
memberikan saran masukan perbaikan baik pada aspek manajemen
maupun aspek teknis. Pada bulan Juni 2014 BPSBTPH Provinsi Bengkulu
telah diakreditasi oleh KAN dengan nomor akreditasi LP-821-IDN.
b. BPSBTPH Provinsi Lampung mengajukan permohonan akreditasi pada
tahun 2013. Pada tanggal 8 Januari 2014 telah diaudit kecukupan oleh
KAN dan pada tanggal 22 – 23 April 2014 diasesmen. Balai Besar PPMB-
TPH memfasilitasi tindakan perbaikan hasil audit kecukupan, persiapan
asesmen maupun tindakan perbaikan hasil asesmen dan tanggal 30
Oktober 2014 BPSBTPH Provinsi Lampung terakreditasi dengan nomor
LP-820-IDN.
c. UPT PMSBTPH Provinsi Sulawesi Tengah. KAN melakukan asesmen
pada tanggal 21 – 22 April 2014 dan dari hasil asesmen terdapat 16
LAPORAN AKUNTABILITAS KINERJA INSTANSI PEMERINTAH 2014
Balai Besar Pengembangan Pengujian Mutu Benih Tanaman Pangan dan Hortikultura
23
temuan ketidaksesuaian. Balai Besar PPMB-TPH telah memfasilitasi
tindakan perbaikan terhadap temuan ketidaksesuaian yang
teridentifikasi pada saat dilakukan asesmen. Pada tanggal 26 November
2014 UPT PMSBPTPH Provinsi Sulawesi Tengah telah mendapat
keputusan akreditasi dengan nomor LP-858-IDN.
d. UPTD BPSPT Provinsi Jambi mengajukan permohonan akreditasi pada
tahun 2013. Pada bulan Januari 2014 KAN melakukan audit kecukupan
dan tanggal 16 – 17 Juni 2014, UPTD BPSPT Provinsi Jambi diasesmen
oleh KAN. Dari hasil audit kecukupan maupun asesmen masih
ditemukan ketidaksesuaian baik pada aspek manajemen maupun aspek
teknis. Balai Besar PPMB-TPH memfasilitasi tindakan perbaikan hasil
audit kecukupan maupun asesmen. Pada tanggal 26 November 2014
laboratorium UPTD BPSPT Provinsi Jambi terakreditasi oleh KAN dengan
nomor akreditasi LP-859-IDN.
e. UPTD PSBTPH Provinsi Kalimantan Timur diasesmen pada tanggal 22 –
23 Oktober tahun 2013 dan terdapat 22 temuan ketidaksesuaian hasil
asesmen. Pada tahun 2014 masih terdapat temuan ketidaksesuaian
terkait dengan kompetensi personil laboratorium. Balai Besar PPMB-TPH
memfasilitasi peningkatan kompetensi sumber daya manusia di bidang
pengujian mutu benih melalui magang di Balai Besar PPMB-TPH. Pada
tanggal 18 Juni 2014 terakreditasi oleh KAN dengan nomor akreditasi
LP-821-IDN.
f. BPSBTPH Provinsi Kalimantan Tengah mengajukan ulang permohonan
akreditasi ke KAN pada tahun 2013. Pada tahun 2014 Balai Besar PPMB-
TPH memfasilitasi dengan melakukan bimbingan teknis penerapan
sistem manajemen mutu laboratorium melalui sosialisasi kaji ulang
manajemen, audit internal, penyempurnaan dokumen dan memberikan
saran/masukan tindakan perbaikan. Pada tanggal 16 – 17 Juni 2014
BPSBTPH Provinsi Kalimantan Tengah diasesmen oleh KAN dan
LAPORAN AKUNTABILITAS KINERJA INSTANSI PEMERINTAH 2014
Balai Besar Pengembangan Pengujian Mutu Benih Tanaman Pangan dan Hortikultura
24
mendapatkan status akreditasi pada tanggal 26 November 2014 dengan
nomor akreditasi LP-861-IDN.
2. Permohonan Akreditasi ke KAN
a. Pada tahun 2013, UPT BPSBTPH Provinsi Riau telah mengajukan
permohonan akreditasi ke KAN dan pada bulan Januari 2014 telah
dilakukan audit kecukupan oleh KAN dan ssesmen direncanakan akan
dilaksanakan pada tanggal 3 – 4 November 2014. Asesmen belum
dapat dilaksanakan karena adanya perubahan struktur organisasi tata
kelola Dinas Tanaman Pangan dan Hortikultura Provinsi Riau,
mengakibatkan nomenklatur struktur penganggaran berubah. Hasil
konsultasi dengan KAN, laboratorium diminta untuk mengajukan ulang
permohonan proses akreditasi.
b. BPSBTPH Provinsi Gorontalo telah memiliki dokumen sistem mutu
laboratorium penguji benih dan telah menerapkan dokumen tersebut
mengacu pada SNI ISO/IEC 17025:2008. Dalam rangka persiapan
akreditasi, Balai Besar PPMB-TPH telah melakukan fasilitasi ke BPSBTPH
Provinsi Gorontalo dengan kegiatan antara mengadakan pelatihan untuk
meningkatkan kompetensi personil laboratorium dalam inhouse training,
pemeriksaan kondisi akomodasi dan lingkungan, pengecekan peralatan
yang digunakan untuk menunjang kegiatan pengujian di laboratorium
serta fasilitasi tata cara pengajuan permohonan akreditasi. Pada bulan
September 2014 BPSBTPH Provinsi Gorontalo mengajukan permohonan
akreditasi ke KAN.
3. Persiapan Akreditasi
a. BPSBTPH Provinsi Papua mempunyai tugas dan fungsi melaksanakan
penilaian kultivar/varietas, sertifikasi benih, pengujian benih
laboratorium dan pengawasan mutu dan peredaran benih serta
bimbingan/ pendampingan penggunaan benih bermutu oleh petani.
Pengujian laboratorium merupakan rangkaian kegiatan dalam proses
LAPORAN AKUNTABILITAS KINERJA INSTANSI PEMERINTAH 2014
Balai Besar Pengembangan Pengujian Mutu Benih Tanaman Pangan dan Hortikultura
25
sertifikasi benih sehingga data hasil uji laboratorium merupakan
informasi mutu benih yang tercantum dalam data label. Untuk
meningkatkan kompetensi laboratorium, BPSBTPH Provinsi Papua
mempersiapkan laboratorium untuk diakreditasi. Dalam rangka
persiapan akreditasi, Balai Besar PPMB-TPH memfasilitasi BPSBTPH
dalam penerapan sistem manajemen mutu laboratorium mengacu pada
SNI ISO/IEC 17025:2008 melalui kegiatan Sosialisasi, Pendataan
Kondisi Laboratorium dan Pengecekan Kondisi Akomodasi dan
Lingkungan Laboratorium.
b. UPT BPSBTPH Provinsi Bali, diakreditasi tahun 2002 – 2005 dengan
nomor akreditasi LP-135-IDN, sesuai kebijakan KAN masa berlaku
akreditasi selama 4 tahun dan apabila berakhir maka laboratorium
harus mengajukan permohonan re-akreditasi. Selama periode 2005-
2013, UPT BPSBTPH Provinsi Bali tidak melakukan pengajuan
permohonan re-akreditasi. Pada tahun 2014, UPT BPSBTPH Provinsi Bali
dalam rangka persiapan akreditasi kembali laboratoriumnya melakukan
kegiatan penyusunan dokumen yang difasilitasi oleh Balai Besar PPMB-
TPH.
Gambaran umum laboratrium penguji benih Balai Pengawasan dan Sertifikasi
Benih Tanaman Pangan dan Hortikultura (BPSBTPH) di Indonesia tersebar di
34 provinsi. Sampai dengan bulan Desember 2014 sebanyak 23 laboratorium
telah terakreditasi, 4 laboratorium dalam persiapan akreditasi dan 7
laboratorium belum terakreditasi. Tujuh laboratorium yang belum
terakreditasi tersebut, pada saat ini masih dalam tahap menata kondisi
laboratorium, dan melengkapi sarana, prasarana serta sumber daya manusia.
Capaian realisasi output kegiatan fasilitasi penerapan sistem mutu
dibandingkan dengan target pada rencana strategis pada kurun waktu lima
tahun dapat terealisasi sesuai yang telah direncanakan. Data target dan
realisasi capaian output terlihat pada Tabel 3.
LAPORAN AKUNTABILITAS KINERJA INSTANSI PEMERINTAH 2014
Balai Besar Pengembangan Pengujian Mutu Benih Tanaman Pangan dan Hortikultura
26
Tabel 3. Target dan realisasi capaian output kegiatan fasilitasi penerapan
sistem mutu
No Tahun Target Realisasi
1 2010 8 laboratorium 8 laboratorium
2 2011 8 laboratorium 8 laboratorium
3 2012 8 laboratorium 8 laboratorium
4 2013 8 laboratorium 8 laboratorium
5 2014 8 laboratorium 8 laboratorium
Fasilitasi penerapan sistem mutu adalah merupakan kegiatan yang dilakukan
secara berkesinambungan dengan target akhir adalah laboratorium yang
memenuhi standar nasional (terakreditasi). Tahapan kegiatan ini adalah
sosialisasi, penyusunan dokumen sistem mutu sampai dengan penetapan
akreditasi oleh Komite Akreditasi Nasional (KAN). Capaian hasil fasilitasi
penerapan sistem mutu adalah meningkatnya standarisasi laboratorium
sehingga kompetensi laboratoriumnya meningkat. Data realisasi capaian
kinerja hasil terlihat pada Tabel 4.
Tabel 4. Realisasi capaian kinerja hasil kegiatan pengembangan metode
No Tahun Target Realisasi
Sosialisasi Penyusunan Dokumen Sistem
Mutu
Terakreditasi
1 2010 8 laboratorium 1. Aceh
2. Banten
3. Kalimantan
Tengah
1. Kalimantan Timur
2. Nusa Tenggara
Timur
3. Sulawesi Tengah
4. Maluku
1. Nusa Tenggara
Barat
2 2011 9 laboratorium 1. Aceh
2. Banten
3. Maluku
4. Riau
5. Kalimantan Tengah
6. Sulawesi Utara
7. Kalimantan Timur
8. Sulawesi Tenggara
9. Nusa Tenggara
Timur
1. Kalimantan Barat
3 2012 8 laboratorium 1. Gorontalo
2. Jambi
3. Maluku
1. Nusa Tenggara
Timur
LAPORAN AKUNTABILITAS KINERJA INSTANSI PEMERINTAH 2014
Balai Besar Pengembangan Pengujian Mutu Benih Tanaman Pangan dan Hortikultura
27
No Tahun Target Realisasi
Sosialisasi Penyusunan Dokumen Sistem
Mutu
Terakreditasi
4. Sulawesi Utara
5. Aceh
6. Kalimantan Tengah
7. Banten
8. Kalimantan Timur
4 2013 8 laboratorium 1. Gorontalo
2. Riau
3. Kalimantan
Tengah
4. Bengkulu
5. Kalimantan Timur
6. Sulawesi Tengah
7. Banten
8. Jambi
1. Aceh
2. Sulawesi Utara
5 2014 8 laboratorium 1. Papua 1. Bali
2. Riau
3. Gorontalo
1. Bengkulu
2. Lampung
3. Sulawesi Tengah
4. Jambi
5. Kalimantan Timur
6. Kalimantan
Tengah
3.1.2.2. Pengembangan Metode Pengujian Mutu Benih
Kegiatan ini dilaksanakan untuk mendapatkan metode yang aplikatif dalam
pengujian di laboratorium sehingga hasil yang diharapkan adalah
diperolehnya metode ini dapat digunakan sebagai metode pengujian dalam
melayani pelanggan/customer baik di pusat maupun di laboratorium daerah di
seluruh Indonesia. Pencapaian indikator input 99,55%, output 100%, dari
target 10 metode terealisasi 10 metode. Outcome yang diperoleh yaitu
diperolehnya metode yang aplikatif dalam pengujian mutu benih dan telah
digunakan di laboratorium daerah/BPSBTPH sebanyak 10 laboratorium.
Jumlah pengembangan metode dan validasi tahun 2014 sebanyak 10 metode
(7 pengembangan metode, 2 validasi metode dan 1 pengkajian metode ISTA)
yaitu :
LAPORAN AKUNTABILITAS KINERJA INSTANSI PEMERINTAH 2014
Balai Besar Pengembangan Pengujian Mutu Benih Tanaman Pangan dan Hortikultura
28
1) Validasi Metode Penetapan Kadar Air Benih Kacang Tanah (Arachis
hypogaea) Metode Oven Suhu Rendah dan Suhu Tinggi dengan
Keseragaman Ukuran Pemotongan,
2) Validasi Metode Deteksi Cepat Produk Rekayasa Genetik (PRG) Jagung/
Kedelai,
3) Pengkajian Konsep Prosedur Sertifikasi Ganyong pada Dua Lokasi dan Uji
Mutu Kesehatan Rimpang Ganyong,
4) Korelasi Status Kesehatan Benih Padi di Laboratorium dengan Serangan
Penyakit BLB (Bacterial Leaf Blight) di Rumah Kaca dan Box Pertumbuhan,
5) Pengkajian Metode Uji Kesehatan Benih Sesuai ISTA Rules,
6) Pemanfaatan Penanda DNA dalam Verifikasi Kebenaran Varietas Benih
Padi,
7) Identifikasi Metode Pengujian Mutu Benih Koro Pedang di Laboratorium,
8) Kajian Gejala “White Tip” Oleh Nematoda Terbawa Benih Padi
‘Aphelenchoides besseyi’,
9) Observasi Spesies Sensitif Dari Indonesia Untuk Uji Fitotoksisitas Media
Perkecambahan.
10) Pengaruh Berbagai Kondisi Penyimpanan pada Kios Benih terhadap
Ketahanan Mutu benih
Dari 10 Pengembangan metode dan validasi metode yang dilaksanakan Balai
Besar PPMB-TPH pada tahun 2014 terdapat beberapa hasil pengembangan
metode yang dapat diusulkan sebagai bahan rekomendasi metode pengujian
di laboratorium maupun prosedur sertifikasi benih, yaitu:
1) Pengujian kadar air kacang tanah selama 1 jam pada suhu 130-133°C
dengan keseragaman pemotongan
2) Pengujian Kadar Air benih Koro Pedang dengan metode oven suhu
konstan rendah 103-105°C selama 17 jam ± 1 jam dengan penghancuran
kasar
3) Pengujian Daya berkecambah Benih Koro Pedang dengan pengamatan
pertama dan terakhir pada hari ke 7/8 dan ke 14 pada suhu 25 o C
LAPORAN AKUNTABILITAS KINERJA INSTANSI PEMERINTAH 2014
Balai Besar Pengembangan Pengujian Mutu Benih Tanaman Pangan dan Hortikultura
29
4) Metode Lateral Flow Strip (LFS) dengan spesifikasi Bt Cry 1Ab/1Ac and
Roundup Ready dapat mendeteksi keberadaan PRG (event RR) pada
benih Kedelai PRG (Produk Rekayasa Genetk) dan Jagung PRG
5) Prosedur sertifikasi untuk rimpang ganyong, dari pengembangan metode
tersebut dapat ditetapkan prosedur sebagai berikut :
a. Pemeriksaan pertama, fase vegetatif dimulai pada 1 – 2 bulan setelah
tanam,
b. Pemeriksaan kedua fase generatif dimulai pada 3 – 4 bulan setelah
tanam,
c. Pemeriksaan ketiga saat menjelang panen pada bulan kedelapan,
d. Panen pada bulan kedelapan
Kelima metode pengujian laboratorium yang diusulkan sebagai bahan
rekomendasi telah dicantumkan juga dalam Draft Keputusan Menteri
Pertanian tentang Pedoman Pengambilan Contoh Benih dan Pengujian mutu
Benih Tanaman Pangan yang merupakan tindak lanjut dari Peraturan Menteri
Pertanian Nomor 02/Permentan/SR.120/1/2014 tentang Produksi, sertifikasi
dan peredaran benih Bina.
Pelaksanaan pengembangan metode yang dihasilkan tahun 2014 outputnya
sama dengan tahun 2013 yaitu 10 metode. Pada tahun 2014 hasil yang
diperoleh adalah terdapat 5 Pengembangan Metode yang dapat diusulkan
sebagai bahan rekomendasi metode pengujian di laboratorium maupun
prosedur sertifikasi benih, meningkat jika dibandingkan tahun 2013 belum
ada pengembangan metode yang dapat diusulkan sebagai bahan
rekomendasi metode pengujian karena harus dilakukan validasi terlebih
dahulu.
Capaian realisasi output kegiatan pengembangan/validasi metode
dibandingkan dengan target pada rencana strategis pada kurun waktu lima
tahun dapat terealisasi sesuai rencana. Data target dan realisasi capaian
output terlihat pada Tabel 5.
LAPORAN AKUNTABILITAS KINERJA INSTANSI PEMERINTAH 2014
Balai Besar Pengembangan Pengujian Mutu Benih Tanaman Pangan dan Hortikultura
30
Tabel 5. Target dan realisasi capaian output kegiatan pengembangan metode
No Tahun Target Realisasi
1 2010 8 Metode 8 Metode
2 2011 8 Metode 8 Metode
3 2012 9 Metode 9 Metode
4 2013 10 Metode 10 Metode
5 2014 10 Metode 10 Metode
Sedangkan capaian realisasi kinerja hasil kegiatan pengembangan/validasi
metode pada kurun waktu lima tahun hasilnya fluktuatif, hal ini disebabkan
bahwa kegiatan pengembangan metode untuk mendapatkan hasil yang falid
dan aplikatif diperlukan penelitian berulang-ulang dengan membutuhkan
waktu lebih dari satu tahun anggaran. Capaian hasil kegiatan pengembangan
metode adalah bahan rekomendasi pengembangan metode yang dapat
dimanfaatkan oleh laboratorium penguji benih di Indonesia. Data realisasi
capaian kinerja hasil terlihat pada Tabel 6.
Tabel 6. Realisasi capaian kinerja hasil kegiatan pengembangan metode
No Tahun Hasil Pengembangan Metode Sebagai Bahan Rekomendasi
Keterangan
1 2010 -
2 2011 -
3 2012 1. Metode uji daya hantar listrik (DHL)untuk menduga nilai daya berkecambah benih kedelai sehingga pengujian daya berkecambah dapat diselesaikan dalam waktu 3 hari
2. Uji tetrazolium benih kedelai dapat digunakan untuk menggantikan uji daya berkecambah dan dapat digunakan sebagai data label
3. Metode uji viabilitas secara biolhemis (uji tetrazolium ) pada benih kacang tanah dan kacang hijau untuk data
label benih 4. Penggunaan penanda primer dalam uji
kebenaran varietas benih tanaman pangan (padi, jagung, kedelai, kacang tanah dan kacang hijau)
Diusulkan sebagai bahan rekomendasi melalui nota dinas No. 29. TU.210/C3. BPMB/2/2012 tanggal 13 Februari 2012
4 2013 1. Penggunaan PSD (pure seed definition) 21 sebagai pengganti PSD 11 pada
analisis kemurnian benih kacang tanah di laboratorium pengujian benih
2. Penetapan kadar air dengan metode
1. Sebagai salah satu metode international
termuat dalam ISTA Rules 2013 Chapter 3 Purity
2. Diusulkan untuk dijadikan
LAPORAN AKUNTABILITAS KINERJA INSTANSI PEMERINTAH 2014
Balai Besar Pengembangan Pengujian Mutu Benih Tanaman Pangan dan Hortikultura
31
No Tahun Hasil Pengembangan Metode Sebagai Bahan Rekomendasi
Keterangan
oven suhu tinggi (130⁰C, 1 jam ) dapat
menggantikan penetapan kadar air dengan metode oven suhu rendah (103⁰C, 17 jam ) pada benih kedelai.
sebagai metode di ISTA
Rules dan masuk dalam metode pengujian pada SNI Benih kedelai
5 2014 1. Pengujian kadar air kacang tanah selama 1 jam pada suhu 130-133°C dengan keseragaman pemotongan
2. Pengujian Kadar Air benih Koro Pedang dengan metode oven suhu konstan rendah 103-105°C selama 17 jam ± 1 jam dengan penghancuran kasar
3. Pengujian Daya berkecambah Benih Koro Pedang dengan media pasir, pengamatan pertama dan terakhir pada hari ke 7/8 dan ke 14 pada suhu 25 o
4. Metode Lateral Flow Strip (LFS) dengan spesifikasi Bt Cry 1Ab/1Ac and Roundup Ready dapat mendeteksi keberadaan PRG (event RR) pada benih Kedelai PRG (Produk Rekayasa Genetk) dan Jagung PRG
5. Prosedur sertifikasi untuk rimpang ganyong
1. Diusulkan sebagai bahan rekomendasi dan telah di cantumkan juga dalam Draft Keputusan Menteri Pertanian tentang Pedoman Pengambilan Contoh Benih dan Pengujian mutu Benih Tanaman Pangan yang merupakan tindak lanjut dari Peeraturan Menteri Pertanian Nomor 02/Permentan/SR.120/1/2014 tentang Produksi, sertifikasi dan peredaran benih Bina.
2. Diusulkan sebagan bahan
rekomendasi
3. Diusulkan sebagan bahan
rekomendasi dan
diusulkan masuk ke dalam
buku pedoman yang
diterbitkan oleh Direktorat
Perbenihan Direktorat
Jendral Tanaman Pangan
tentang Persyaratan dan
Tata cara Sertifikasi Benih
Tanaman Pangan
3.1.2.3. Pelaksanaan Uji Profisiensi
Balai Besar PPMB-TPH telah terakreditasi oleh KAN sebagai Laboratorium
Penyelenggara Uji Profisiensi (LPUP) dengan nomor akreditasi UPP-001-IDN
tanggal 22 Agustus 2011. Sebagai penyelenggara uji profisiensi maka LPUP
Balai Besar PPMB-TPH menyelenggarakan kegiatan uji profisiensi untuk
laboratorium penguji benih. Kegiatan bertujuan melakukan penilaian unjuk
kerja laboratorium yang ikut serta dalam kegiatan pengujian tertentu.
Manfaat mengikuti uji profisiensi bagi laboratorium peserta, antara lain untuk
pengendalian mutu data uji secara berkala; memberikan motivasi untuk
LAPORAN AKUNTABILITAS KINERJA INSTANSI PEMERINTAH 2014
Balai Besar Pengembangan Pengujian Mutu Benih Tanaman Pangan dan Hortikultura
32
memperbaiki unjuk kerja dalam pengujian tertentu; meningkatkan
kompetensi/kemampuan antar laboratorium dan dapat menjaga reputasi
laboratorium dari hasil yang tidak sesuai standard. Dengan uji profisiensi
tersebut diharapkan laboratorium yang sudah diakreditasi memperoleh data
hasil pengujian yang akurat dan sesuai standar. Pencapaian input kegiatan ini
96,23%, sedangkan output 134,38% dari target 32 laboratorium terealisasi
43 laboratorium. Outcome yang diperoleh yaitu data unjuk kerja/kinerja
laboratorium peserta sebanyak 43 laboratorium. Realisasi yang dicapai
meningkat sebanyak 7 laboratorium dari tahun sebelumnya, hal tersebut
disebabkan keikutsertaan laboratorium swasta dan laboratorium Badan
Litbang Pertanian, Direktorat Jenderal Perkebunan serta Kementerian
Kehutanan. Target dan realisasi pelaksanaan uji profisiensi dari tahun 2010 –
2014 seperti terlihat pada Gambar 1.
Gambar 1. Target dan realisasi pelaksanaan uji profisiensi tahun 2010 - 2014
Dari hasil evaluasi secara keseluruhan terhadap 43 laboratorium. Semua
laboratorium mengirimkan laporan hasil uji, namun masih ditemukan
laboratorium yang kurang cermat dan teliti dalam perhitungan, penulisan
pelaporan dan penulisan kode bahan uji. Dari 43 laboratorium peserta uji
30 30 30
35 3537
3936 36
43
0
5
10
15
20
25
30
35
40
45
50
2010 2011 2012 2013 2014
TARGET REALISASI
LAPORAN AKUNTABILITAS KINERJA INSTANSI PEMERINTAH 2014
Balai Besar Pengembangan Pengujian Mutu Benih Tanaman Pangan dan Hortikultura
33
profisiensi, 39 peserta yang mengikuti pengujian benih padi dan 29 peserta
yang mengikuti pengujian benih sawi, dari 39 peserta uji profisiensi benih padi
pada 3 parameter pengujian menunjukkan hasil yang yang memuaskan
antara 50% - 70% sedangkan yang tidak memuaskan antara 15% - 35% dan
29 peserta uji profisiensi benih sawi pada 3 parameter pengujian
menunjukkan hasil memuaskan antara 40% - 70% sedangkan yang tidak
memuaskan antara 25% - 30%.
Untuk mencapai keberhasilan kinerja utama yang telah diperjanjikan sebagai
prioritas, Balai Besar PPMB-TPH juga melaksanakan kegiatan-kegiatan
pendukung baik yang bersifat teknis maupun manajemen, sehingga target-
target yang ditetapkan dalam upaya mensukseskan program Direktorat
Jenderal Tanaman Pangan dapat tercapai. Kegiatan-kegiatan pendukung pada
tahun 2014 adalah sebagai berikut:
1. Pelayanan perkantoran telah direalisasikan seluruhnya yang terdiri dari
pembayaran gaji dan tunjangan sebanyak 73 orang pegawai serta
penyelenggaraan operasional dan pemeliharaan perkantoran selama 1
tahun. Capaian input 95,23%, output 100,00% dan outcome yang
diperoleh yaitu meningkatnya kesejahteraan dan kinerja pegawai Balai
Besar PPMB-TPH sebanyak 767 OB. Capaian input tidak mencapai target
disebabkan adanya sisa pembayaran gaji dan tunjangan pegawai karena
pensiun dan pindah tugas. Jika dibandingkan tahun 2013 terjadi kenaikan
pegawai sebanyak 4 orang karena adanya pegawai yang pensiun dan
penambahan Calon Pegawai Negeri Sipil.
2. Penyusunan program dan rencana kerja telah direalisasikan meliputi
kegiatan penyusunan rencana kerja (TOR, ROPAK, Juknis, dan RKT) dan
penyusunan anggaran/Renja-KL (RKAKL s.d DIPA TA. 2015. Pencapaian
input dari kegiatan ini sebesar 98.95%, output 100% dan outcome yang
diperoleh adalah meningkatnya kualitas program dan rencana kerja Balai
Besar PPMB-TPH sebanyak 1 Rancangan sama dengan target yang
ditetapkan pada tahun 2014.
LAPORAN AKUNTABILITAS KINERJA INSTANSI PEMERINTAH 2014
Balai Besar Pengembangan Pengujian Mutu Benih Tanaman Pangan dan Hortikultura
34
3. Penyusunan buku pedoman/literatur, tetapi karena adanya revisi
penghematan berdasarkan surat edaran Sekretaris Kabinet No. SE-
7/seskab/V/2014 tentang Penghematan dan Pemotongan Belanja
Kementerian/Lembaga dalam rangka pelaksanaan APBN 2014 sehingga
kegiatan ini tidak dilaksanakan.
4. Pelayanan pengujian mutu benih telah direalisasikan dalam rangka
melayani pengujian mutu benih dari berbagai pihak baik internal maupun
eksternal dengan di dukung oleh 8 (delapan) laboratorium yang dimiliki
Balai Besar PPMB-TPH. Jumlah sampel yang diuji sebanyak 1.086 sampel
dari target 1.000 sampel dengan pengujian yang dilakukan meliputi :
penetapan kadar air, analisis kemurnian, penetapan berat seribu butir,
pengujian daya berkecambah, pengujian kesehatan benih dan lain-lain.
Pencapaian indikator input 99,69%, output 108.6%, dan outcome yang
diperoleh yaitu meningkatnya pelayanan pengujian mutu benih kepada
pelanggan baik uji servis maupun untuk mempertahankan ruang lingkup.
Pelayanan pengujian mutu benih kepada customer baik internal maupun
eksternal mengalami penurunan realisasi jika dibandingkan tahun 2013
sebanyak 1.317 sampel.
5. Uji petik mutu benih yang eredar dilakukan untuk mengevaluasi tingkat
mutu benih yang beredar di pasaran dan salah satunya adalah
pengawasan mutu dari realisasi bantuan pemerintah pusat. Balai Besar
PPMB-TPH melakukan uji petik mutu benih yang beredar dan selanjutnya
melakukan pengujian di laboratorium untuk mengetahui tingkat mutu
benih tersebut sehingga dapat diketahui kondisi mutu benih yang beredar
di beberapa wilayah di Indonesia. Kegiatan ini dimaksudkan juga sebagai
bahan masukan bagi pimpinan dalam menyusun pengembangan metode
pengawasan pemasaran.
Dari hasil kegiatan uji petik tahun 2014 didapat kesimpulan sebagai
berikut:
LAPORAN AKUNTABILITAS KINERJA INSTANSI PEMERINTAH 2014
Balai Besar Pengembangan Pengujian Mutu Benih Tanaman Pangan dan Hortikultura
35
a. Jumlah contoh benih pada kegiatan uji petik adalah 101 contoh benih
terdiri dari 57 benih padi, 27 benih jagung dan 7 benih kedelai.
Persentase jumlah contoh benih yang memenuhi standar mutu
laboratorium berturut-turut adalah 32%, 59% dan 86%
b. Warna label masih bervariasi serta keterangan pada label belum
sepenuhnya mengacu pada peraturan yang ditetapkan
c. Dari aspek kesehatan benih, Nematoda (Aphelenchoides besseyi) dan
bakteri (Xanthomonas oryzae pv oryzae) ditemukan paling banyak
pada contoh benih padi hasil uji petik dibandingkan pathogen terbawa
benih lainnya.
d. Hasil pengujian daya berkecambah dengan menabur 400 benih dan
memisahkan antara yang benih tenggelam dan terapung didapat pada
benih uji petik didapat data bahwa pada benih murni yang
tenggelam, tidak semuanya berkecambah normal hanya berkisar
85% dan 15% benih abnormal dan mati. Untuk benih yang terapung
sebagian besar (69%) menghasilkan kecambah abnormal dan mati,
31% atau kira-kira sepertiga dari benih yang terapung adalah
kecambah normal
e. Dari hasil evaluasi uji petik mutu benih yang beredar akan menjadi
bahan untuk pengembangan metode di tahun berikutnya, antara lain
sebagai berikut :
1) Aphalenchoides besseyi dan Xanthomonas oryzae pv oryzae,
merupakan pathogen terbawa benih yang banyak ditemukan pada
contoh benih uji petik. Kajian atau pengembangan metode untuk
kedua pathogen ini perlu dilakukan sampai mendapatkan batas
minimal untuk standar mutu laboratorium.
2) Perlu dilakukan pengkajian mengenai presentase/berat benih yang
mengapung dan dibuang oleh petani saat menanam benih
bersertifikat.
3) Perlu disusun buku panduan mengenai label benih.
LAPORAN AKUNTABILITAS KINERJA INSTANSI PEMERINTAH 2014
Balai Besar Pengembangan Pengujian Mutu Benih Tanaman Pangan dan Hortikultura
36
Capaian input dari kegiatan ini sebesar 99,42%, output 112,22% dan
outcome yang diperoleh yaitu tersedianya data mutu benih tanaman
pangan yang beredar dipasaran sebanyak 101 sampel. Dibandingkan
dengan realisasi tahun 2013 mengalami penurunan terhadap realisasi
output dari 134 sampel pada tahun 2013, menjadi 101 sampel pada
tahun 2014.
6. Koleksi varietas, IPTB dan DNA telah direalisasikan dengan pencapaian
input kegiatan 96,31%, sedangkan output 104,44% dan outcome yang
diperoleh yaitu meningkatnya jumlah koleksi sebanyak 94 koleksi dari
target sebanyak 90 koleksi. Koleksi benih terdiri dari: benih, tanaman
buah, preparat cendawan, isolat bakteri, sumber inokulum virus, dan
visualisasi produk PCR. Target input tidak dapat tercapai karena adanya
penghematan belanja. Tahun 2013 realisasi koleksi sebanyak 125 koleksi,
terjadi penurunan jika dibandingkan dengan realisasi tahun 2014.
7. Standarisasi laboratorium telah direalisasikan dengan pencapaian input
kegiatan ini 97,44%, sedangkan output 100,00% dan outcome yang
diperoleh yaitu meningkatnya kompetensi institusi Balai Besar PPMB-TPH.
Kegiatan ini meliputi :
a. Penguatan organisasi laboratorium pengujian benih telah dilaksanakan
oleh asesor dari Komite Akreditasi Nasional (KAN) sehingga ruang
lingkup pengujian tetap terpelihara, dengan demikian sertifikat
akreditasi laboratorium dapat dipertahankan. Untuk melayani
pengujian mutu benih kepada pelanggan dan untuk mendapatkan hasil
uji yang tepat, akurat dan dapat dipertanggungjawabkan, laboratorium
pengujian mutu benih Balai Besar PPMB-TPH telah mempertahankan
status akreditasi sesuai dengan surat keputusan dari KAN tanggal 6
Oktober 2014.
b. Lembaga penyelenggara uji profisiensi telah mendapatkan sertifikat
akreditasi/registrasi dari KAN sehingga kompetensi sebagai
LAPORAN AKUNTABILITAS KINERJA INSTANSI PEMERINTAH 2014
Balai Besar Pengembangan Pengujian Mutu Benih Tanaman Pangan dan Hortikultura
37
penyelenggara uji profisiensi telah diakui dengan pencapaian
diperolehnya sertifikat akreditasi laboratorium penyelenggara uji
profisiensi.
Balai Besar PPMB-TPH sebagai Laboratorium Penyelenggara Uji
Profisiensi (LPUP) telah melakukan tindakan perbaikan pertama pada
tanggal 3 Januari 2014 dan menerima hasil verifikasi tindakan
perbaikan dari KAN pada tanggal 28 Januari 2014. Bulan Februari 2014
menyampaikan tindakan perbaikan kedua dan Gap Analisis ILAC G-13-
2007 dengan SNI ISO/IEC 17043:2010, LPUP Balai Besar PPMB-TPH
diberi kewenangan oleh KAN untuk menyelenggarakan uji profisiensi
bagi laboratorium penguji benih baik pemerintah maupun swasta untuk
menilai unjuk kerja laboratorium sebagai bahan evaluasi bagi pimpinan
instansinya untuk meningkatkan kinerja laboratorum pengujian benih.
c. Keanggotaan dalam organisasi internasional Balai besar PPMB-TPH
telah berpartisipasi aktif mengikuti kegiatan uji profisiensi yang
diselenggarakan oleh ISTA. Pencapaian input kegiatan 99.08%
sedangkan output 100%. Outcome yang diperoleh meningkatnya
kompetensi sumberdaya manusia dalam pengujian mutu benih yang
bertaraf internasional dan untuk meningkatkan kerja sama dengan
organisasi perbenihan tingkat internasional.
Balai Besar PPMB-TPH telah melakukan Audit re-akreditasi ISTA yang
dilaksanakan pada tanggal 30 Januari 2014 dengan pelaksanaan Audit
sesuai alur pengujian yang dilaksanakan di Balai Besar PPMB-TPH
dimulai dari penerimaan sampel sampai penerbitan sertifikat hasil uji.
Teknik audit yang dilakukan meliputi pemeriksaan dokumen sistem
mutu, rekaman, wawancara, penyaksian praktek pengambilan sampel
dan pengujian mutu benih oleh personil laboratorium serta
pengecekan kondisi akomodasi dan lingkungan. Balai Besar PPMB-TPH
mendapatkan keputusan status re-akreditasi ISTA pada tanggal 8 Juli
LAPORAN AKUNTABILITAS KINERJA INSTANSI PEMERINTAH 2014
Balai Besar Pengembangan Pengujian Mutu Benih Tanaman Pangan dan Hortikultura
38
2014. Status akreditasi yang diberikan sesuai dengan ruang lingkup
yang diajukan dan menerima sertifikat akreditasi ISTA dengan masa
berlaku akreditasi tanggal 30 Januari 2014 s.d Januari 2017. Dengan
diperolehnya akreditasi tersebut Balai Besar diberi kewenangan oleh
ISTA untuk memberikan sertifikat internasional untuk benih import
agar benih import yang beredar di Indonesia mutunya sesuai dan telah
mengacu pada standar internasional yang telah ditentukan.
8. Penerbitan majalah/buletin vigor telah direalisasikan sebanyak 2 edisi,
target pencapaian semula 4 edisi kemudian berubah menjadi 2 edisi
dikarenakan adanya revisi berdasarkan surat edaran Sekretaris Kabinet
No. SE-7/seskab/V/2014 tentang Penghematan dan Pemotongan Belanja
Kementerian/Lembaga dalam rangka pelaksanaan APBN 2014. Pada
setiap edisi dicetak 200 eksemplar, dan didistribusikan kepada instansi
BPSBTPH, stakeholder, dan disebarluaskan melalui kegiatan pameran
pembangunan pertanian. Melalui buletin Vigor, dapat disampaikan hasil
pengembangan dan pengujian mutu benih serta informasi berbagai
aktivitas Balai Besar. Capaian input 91,98%, sedangkan output 100%
dan outcome yang diperoleh yaitu tersebarluasnya informasi kegiatan
Balai Besar PPMB-TPH dan pengembangan mutu benih terhadap 30
laboratorium. Target terjadi penurunan jika dibandingkan dengan realisasi
tahun 2013.
9. Pelatihan Teknis, Umum dan Magang
a. Terlaksananya pelatihan sistem mutu yang diwujudkan adanya
peningkatan kompetensi SDM laboratorium penguji benih. Pelaksanaan
kegiatan melalui pelatihan-pelatihan atau training baik yang bersifat
teknis ataupun manajemen yang diikuti oleh 5 pegawai. Pelatihan ini
dapat diselenggarakan oleh Balai Besar PPMB-TPH sendiri atau pihak
lain yang terkait.
LAPORAN AKUNTABILITAS KINERJA INSTANSI PEMERINTAH 2014
Balai Besar Pengembangan Pengujian Mutu Benih Tanaman Pangan dan Hortikultura
39
b. Pelatihan peningkatan SDM telah direalisasikan yang diikuti oleh 40
pegawai lingkup Balai Besar PPMB-TPH, untuk meningkatkan
kompetensi sumberdaya manusia dalam bidang manajemen dan
administrasi. Capaian input 99,03%, sedangkan output 100% dan
outcome yang diperoleh yaitu meningkatnya pengetahuan pejabat
struktural dan pegawai sebanyak 40 orang tentang disiplin pegawai.
c. Pelatihan Analis Laboratorium (Pengambilan Contoh dan Pengenalan
Pengujian Mutu Benih) telah direalisasikan dengan jumlah peserta
sebanyak 36 orang sesuai target yang telah ditetapkan. Peserta berasal
dari BPSBTPH maupun swasta dengan tujuan meningkatkan
kompetensi sumberdaya manusia Pengawas Benih Tanaman (PBT)
dalam pengujian mutu benih di laboratorium. Capaian input 92,39%,
sedangkan output 100% dan outcome yang diperoleh yaitu
meningkatnya pengetahuan dan keterampilan PBT sebanyak 36 orang
10. Administrasi Pelaksanaan Kegiatan telah direalisasikan sesuai target
dengan dilaksanakannya kegiatan ini maka hak-hak dari pegawai yang
berkaitan dengan pengelolaan keuangan/Satker dapat dilaksanakan
sesuai dengan ketentuan yang berlaku seperti pengelolaan administrasi
satuan kerja Balai Besar PPMB-TPH dan pemberian honorarium Kuasa
Pengguna Anggaran, Pejabat Pembuat Komitemen, Pejabat Pembuat
Tagihan dan Penandatangan SPM, Bendahara Pengeluaran, Bendahara
Penerimaan PNBP dan Staf Pengelola keuangan. Capaian input 98,76%,
sedangkan output 100% dan outcome yang diperoleh yaitu meningkatnya
akuntabilitas dan pengelolaan administrasi satuan kerja Balai Besar PPMB-
TPH selama 12 bulan
11. Laporan Kegiatan Pengembangan Metode Pengujian dan Penerapan
Sistem Mutu Laboratorium Pengujian Benih
a. Penyusunan database telah direalisasikan dengan dilakukanya sistem
informasi perbenihan secara komputerisasi dan terselenggaranya
LAPORAN AKUNTABILITAS KINERJA INSTANSI PEMERINTAH 2014
Balai Besar Pengembangan Pengujian Mutu Benih Tanaman Pangan dan Hortikultura
40
website mengenai pengembangan pengujian mutu benih yang
mutakhir pada Balai Besar PPMB-TPH. Capaian input 80.61%, output
100% dan outcome yang diperoleh yaitu tersedianya data dan
informasi pengembangan pengujian mutu benih sebanyak 2 laporan.
b. Kegiatan pameran pertanian telah direalisasikan telah dilaksanakan
sebanyak 2 kali dari target 2 kali dengan tujuan mempublikasikan
kegiatan Balai Besar PPMB-TPH pada khususnya dan pengembangan
perbenihan pada umumnya. Capaian input 95,12%, output 100% dan
outcome yang diperoleh yaitu terselenggaranya pameran
pembangunan pertanian sebanyak 2 laporan pelaksanaan pameran
sehingga masyarakat dan stakeholder mengetahui dan bisa
menerapkan teknologi pengembangan pengujian mutu benih.
c. Laporan Bulanan dan SIMONEV telah direalisasikan dalam bentuk
pelaksanaan kegiatan penyusunan laporan bulanan dan SIMONEV
sebagai bahan evaluasi untuk melihat perkembangan kegiatan dan
mencari solusi terhadap permasalahan yang dihadapi. Pencapain
indikator input 99.23%, output 100% dan outcome yang diperoleh
meningkatnya kualitas pelaporan dan akuntabilitas kinerja Balai Besar
PPMB-TPH sebanyak 2 laporan yang disusun setiap bulan selama 1
tahun.
d. LAKIP dan Laporan Tahunan telah direalisasikan dalam bentuk
pelaksanaan kegiatan penyusunan LAKIP dan laporan tahunan.
Pencapain indikator input 98.79%, output 100% dan outcome yang
diperoleh tersusunnya laporan pertangungjawaban sebagai bahan
evaluasi untuk menilai tingkat keberhasilan/kinerja Balai Besar PPMB-
TPH dalam mencapai visi, misi, tujuan dan sasaran yang ditetapkan
sebanyak 2 laporan.
e. Pelaksanaan sistem Pengendalian Intern terhadap seluruh aspek baik
teknis maupun administrasi sebagai bahan evaluasi internal bagi
LAPORAN AKUNTABILITAS KINERJA INSTANSI PEMERINTAH 2014
Balai Besar Pengembangan Pengujian Mutu Benih Tanaman Pangan dan Hortikultura
41
pimpinan telah direalisasikan dalam bentuk pelaksanaan kegiatan
penyusunan laporan Sistem Pengendalian Intern dalam bentuk laporan
triwulan terhadap pelaksanaan pengendalian intern Balai Besar PPMB-
TPH. Pencapain indikator input 99.52%, output 100% dan outcome
yang diperoleh terlaksananya kegiatan balai secara efisien, efektif dan
akuntabel sebanyak 1 laporan.
f. Pengelolaan urusan Kepegawaian dan tata usaha telah direalisasikan
dalam bentuk pelaksanaan kegiatan penyusunan laporan Urusan
Kepegawaian dan tata usaha. Pencapain indikator input 99.08%,
output 100% dan outcome yang diperoleh tercapainya tertib
administrasi di bidang kepegawaian dan tata usaha sebanyak 1
laporan.
g. Laporan SAI dan SABMN telah direalisasikan dalam bentuk pelaksanaan
kegiatan penyusunan Laporan SAI dan SABMN dalam rangka tertib
administrasi dan pengamanan aset negara. Pencapain indikator input
99.36%, output 100% dan outcome yang diperoleh Laporan Keuangan
(SAI) dan Sistem Akuntansi Barang Milik Negara (SIMAKBMN) Satuan
Kerja Balai Besar PPMB-TPH selama 1 Tahun Anggaran yang efisien,
efektif dan akuntabel sebanyak 2 laporan.
12. Pengadaan Peralatan dan fasilitasi perkantoran telah direalisasikan
sebesar 100% yaitu dengan terlaksananya pengadaan barang berupa
Perlengkapan Sarana Gedung & Inventaris Kantor serta alat
laboratorium sebanyak 11 unit. Pencapain indikator input 98.77%,
output 100% dan outcome yang diperoleh yaitu meningkatnya kinerja
dan kelancaran tugas pegawai sebanyak 69 pegawai.
Berdasarkan tingkat pencapaian tujuan dan sasaran dari keseluruhan
kegiatan, rata-rata sudah mencapai target yang ditetapkan. Tingkat
pencapaian tujuan dan sasaran ini terutama, dengan telah diselesaikannya
seluruh kegiatan administrasi maupun teknis yang dibiayai dari anggaran
LAPORAN AKUNTABILITAS KINERJA INSTANSI PEMERINTAH 2014
Balai Besar Pengembangan Pengujian Mutu Benih Tanaman Pangan dan Hortikultura
42
Balai Besar PPMB-TPH Tahun 2014. Realisasi keuangan sampai dengan 31
Desember 2014 mencapai Rp. 6.642.666.400,- (enam milyar enam ratus
empat puluh dua juta enam ratus enam puluh enam ribu empat ratus rupiah)
atau 95,99 %, sedangkan realisasi fisik mencapai 100 %.
Secara rinci persentase pengukuran kinerja dari masing-masing kegiatan
Pengembangan Metode Pengujian Mutu Benih dan Penerapan Sistem Mutu
Lab Pengujian (Balai Besar BPPMB-TPH) dapat dilihat pada tabel 7.
Tabel 7. Prosentase Pengukuran Kinerja antara capaian input, output dan
outcome
Pengukuran Kinerja Kegiatan
Capaian Input (%)
Capaian Output
(%)
Capaian Outcome
Volume Satuan
a. Pelayanan Perkantoran 95,23 100,00 767 OB
b. Rancangan Kerja Pengembangan Pengujian Mutu Benih TPH
98,95 100,00 1 Rancangan
c. Pedoman/Literatur 0 0 0 Pedoman/ Literatur d. Pengembangan Metode dan Validasi Metode 99,55 100,00 31 Laboratorium
e. Layanan Pengujian Mutu Benih 99,69 108,60 1086 Sampel
f. Koleksi Varietas/IPTB/DNA 96,31 104,44 94 Sampel
g. Fasilitasi Penerepan Sistem Mutu 94,29 100,00 8 Laboratorium
h. Standarisasi Laboratorium • Lembaga Sertifikasi Produk • Survailen Laboratorium • Laboratorium Penyelenggara Uji Profisiensi • Keanggotaan dalam Organisasi Internasional
97,44 100,00 3 Sertifikat akreditasi
i. Pelaksanaan Uji Petik Mutu Benih Yang Beredar 99,42 112,22 101 Contoh Benih
j. Pelatihan Teknis Umum dan Magang • Pelathan sistem mutu • Peningkatan SDM • Analisis Pengujian Laboratorium
93,69 95,40 99,03 92,39
95,29 81 Orang
k. Administrasi Pelaksanaan Kegiatan 99,78 100,00 12 Bulan
l. Jurnal/Majalah Vigor 91,98 100,00 2 Edisi
m. Pelaksanaan Uji Profisiensi 96,23 102,86 43 Laboratorium
n. Laporan kegiatan pengembangan metode pengujian • Data Base / Website • Pameran Pertanian • Laporan Bulanan dan SIMONEV • LAKIP dan Laporan Tahunan • Sistem Pengendalian Intern • Urusan Kepegawaian dan Tata Usaha • Laporan SAI dan SABMN
97,04
80,61 95,12 99,23 98,79 99,52 99,08 99,36
100,00 12 Laporan
o. Peralatan dan Fasilitasi Perkantoran 98,77 100,00 11 Unit
LAPORAN AKUNTABILITAS KINERJA INSTANSI PEMERINTAH 2014
Balai Besar Pengembangan Pengujian Mutu Benih Tanaman Pangan dan Hortikultura
43
3.1.3. Analisis Keberhasilan dan Dukungan Sumberdaya
Balai Besar PPMB-TPH dalam melaksanakan tugas dan fungsinya tidak
terlepas dari peningkatan kompetensi sumberdaya manusia baik melalui
pelatihan (pelatihan teknis pengujian mutu benih, pelatihan sistem mutu, dan
pelatihan administrasi), training, workshop, kursus, magang dan tugas
belajar. Dari hasil pelatihan sistem mutu sampai saat ini Balai Besar PPMB-
TPH memiliki 4 orang asesor dan 5 orang auditor yang telah disertifikasi oleh
KAN. Sedangkan pada tahun 2014 peningkatan kompetensi melalui tugas
belajar sebanyak 3 orang, dan yang telah menamatkan program S2 sebanyak
2 orang melalui program Badan SDM pertanian dan Bappenas.
Selain dukungan peningkatan kompetensi SDM, keberhasilan juga didukung
perlengkapan perkantoran dan peralatan laboratorium pengujian benih yang
memadai yang terdiri dari laboratorium Fisika, Biologi, elektroforesis,
kesehatan nematoda, bakteri, virus dan kultur jaringan.
Namun demikian dalam melaksanakan tugas dan fungsi masih ditemukan
kendala/permasalahan, sehingga apabila tidak dicari solusinya maka akan
menghabat kinerja Balai. Permasalahan yang masih dihadapi antara lain:
a. Belum dapat menerbitkan Orange International Certificate (OIC) dan Blue
International Certificate (BIC) karena belum ada payung hukum yang
jelas, serta pemahaman tentang pentingnya Standar Nasional Indonesia
belum tersosialisasi dengan baik.
b. Kegiatan Lembaga Sertifikasi Produk (LSPro) belum dapat dilaksanakan
secara optimal dikarenakan belum adanya dukungan kebijakan dan
payung hukum yang kuat.
c. Keterbatasan jumlah sumberdaya manusia (58 PNS), sehingga terdapat
pegawai tidak sesuai dengan tugas dan jabatannya.
d. Kebijakan anggaran nasional yang mengharuskan dilakukannya revisi
anggaran, baik untuk penghematan maupun realokasi anggaran dapat
mempengaruhi kinerja balai, disamping itu akibat kebijakan tersebut
LAPORAN AKUNTABILITAS KINERJA INSTANSI PEMERINTAH 2014
Balai Besar Pengembangan Pengujian Mutu Benih Tanaman Pangan dan Hortikultura
44
terdapat beberapa kegiatan yang tidak dapat dilaksanakan yaitu kegiatan
penyusunan buku literature/referensi dan kegiatan sinkronisasi uji
profisiensi.
e. Pelaksanaan kegiatan tidak tepat waktu atau belum seluruhnya dapat
dilaksanakan sesuai jadwal yang telah ditetapkan.
f. Belum lancarnya arus pelaporan dari masing-masing bagian sehingga
pelaporan kegiatan tidak tepat waktu.
g. Pemahaman tentang implementasi sistem pengendalian intern masih
kurang, sehingga masih terbatas pada pemenuhan dokumen.
h. Masih kurangnya sumberdaya manusia dengan kualifikasi S2 dan S3.
Untuk mengatasi permasalahan tersebut agar tidak menghamat kinerja, maka
upaya-upaya yang perlu dilakukan adalah:
a. Meningkatkan koordinasi dan kerjasama dengan lembaga/instansi terkait
untuk memperlancar pelaksanaan kegiatan dan tercapainya
sasaran/target yang telah ditetapkan.
b. Merencanakan kegiatan dengan lebih matang, sehingga target yang telah
ditetapkan baik secara fisik maupun keuangan dapat tercapai tepat waktu
dan sesuai jadwal yang telah ditetapkan.
c. Meningkatkan kerjasama dan koordinasi dengan instansi terkait maupun
antar bagian lingkup Balai Basar PPMB-TPH dalam rangka mengatasi
suatu permasalahan yang harus diselesaikan secara cepat dan
mengoptimalkan pelaksanaan sistem pengendalian intern agar target
dapat dicapai sesuai jadwal yang telah ditentukan.
d. Melakukan sosialisasi secara berkala tentang sistem pengendalian intern
kepada seluruh pegawai dan mengikutsertakan pegawai dalam forum
atau sosialisasi SPI yang diselenggarakan instansi lain (Inspektorat
Jenderal Kementerian Pertanian maupun Ditjen Tanaman Pangan) sesuai
ketersediaan anggaran.
LAPORAN AKUNTABILITAS KINERJA INSTANSI PEMERINTAH 2014
Balai Besar Pengembangan Pengujian Mutu Benih Tanaman Pangan dan Hortikultura
45
e. Meningkatkan kualitas sumberdaya manusia dengan mengikutsertakan
pelatihan-pelatihan baik yang bersifat administrasi maupun teknis dalam
rangka mendukung tugas dan fungsi Balai.
f. Mengusulkan tambahan tenaga kerja struktural dan peningkatan SDM
melalui program pendidikan S2 dan S3.
Dengan demikian, apabila upaya tindak lanjut tersebut telah dilaksanakan
dengan didukung oleh kebijakan/regulasi yang baik, maka keberhasilan dan
kinerja Balai akan meningkat.
3.1.4. Analisis Kegiatan Penunjang Keberhasilan
Disamping prioritas kegiatan utama, keberhasilan tidak terlepas dari kegiatan
pendukung lainnya yang secara langsung maupun tidak langsung dapat
memberikan motivasi bagi seluruh pegawai dalam meningkatkan kinerja dan
akuntabilitas baik secara teknis maupun administratif, baik dalam bentuk
akreditasi, sertifikasi maupun penghargaan oleh lembaga yang kompeten baik
dalam negeri maupun luar negeri. Kegiatan pendukung lainnya tersebut
meliputi:
a. Secara kelembagaan, laboratorium penguji benih Balai Besar PPMB-TPH
mendapatkan akreditasi baik nasional maupun internasional, yang
meliputi:
1) Laboratorium penguji benih diakreditasi oleh International Seed
Testing Association (ISTA) berdasarkan SNI ISO/IEC 17025:2008
Nomor. IDML-001,
2) Laboratorium penguji benih diakreditasi oleh Komite Akreditasi
Nasional berdasarkan SNI ISO/IEC 17025:2008 Nomor. LP-162-IDN,
3) Laboratorium Penyelenggara Uji Profisiensi diakreditasi oleh Komite
Akreditasi Nasional berdasarkan ISO/IEC 17043, ILAC G-13/2007
Nomor. UPP-001-IDN.
b. Sertifikasi pelayanan publik Balai Besar PPMB-TPH berdasarkan ISO 9001-
2008
LAPORAN AKUNTABILITAS KINERJA INSTANSI PEMERINTAH 2014
Balai Besar Pengembangan Pengujian Mutu Benih Tanaman Pangan dan Hortikultura
46
c. Dari hasil penilaian Inspektorat Jenderal Kementerian Pertanian, Unit Kerja Balai
Besar PPMB-TPH Tahun 2014 memperoleh predikat wilayah bebas dari korupsi
Lingkup Kementerian Pertanian berdasarkan Keputusan Menteri Pertanian Nomor
1211/Kpts/OT.140/11/2014.
d. Melakukan penilaian terhadap penerapan Budaya Kerja di Lingkungan
Balai Besar PPMB-TPH, Cara Penilaiannya adalah masing-masing pegawai
diberi daftar Questioner IPNBK Sesuai SK MENPAN No. 25 Tahun 2002
dengan pertanyaan sebanyak 53 buah, jawaban dari pegawai kemudian di
olah dan di nilai sesuai ketentuan penilaian berdasarkan Peraturan
Menteri Pertanian No. 32/Permentan/OT.140/6/2009 tentang indikator
Budaya Kerja Aparatur Negara Lingkup Kementerian Pertanian. Hasil Nilai
Mutu Budaya Kerja di Balai Besar PPMB-TPH sebesar 81 dengan katagori
Baik.
3.2. Realisasi Anggaran
3.2.1. Pengelolaan Anggaran Tahun 2014
Tahun anggaran 2014 berdasarkan pengelolaan anggaran berbasis kinerja,
Satker Balai Besar PPMB-TPH mendapat anggaran yang berasal dari anggaran
APBN melalui dana dekonsentrasi Provinsi DKI Jakarta sebesar
Rp. 7.171.900.000,- (Tujuh milyar seratus tujuh puluh satu juta sembilan
ratus ribu rupiah). Kemudian dengan adanya kebijakan pemerintah tentang
penghematan Anggaran TA. 2014 berdasarkan surat edaran Sekretaris
Kabinet No. SE-7/seskab/V/2014 tentang Penghematan dan Pemotongan
Belanja Kementerian/Lembaga dalam rangka pelaksanaan APBN 2014 dan
berpedoman pada Peraturan Menteri Keuangan No. 7/PMK.02/2014, tanggal
13 Januari 2014 tentang tata cara revisi anggaran TA. 2014, maka diadakan
Revisi DIPA TA. 2014 berdasarkan surat pengesahan revisi DIPA TA. 2014
oleh Kanwil Perbendaharaan. Dengan adanya revisi ini maka Anggaran Balai
Besar PPMB-TPH TA. 2014 semula Rp. 7.171.900.000,- menjadi Rp.
6,920,069,000,- (Enam milyar sembilan ratus dua puluh juta enam puluh
LAPORAN AKUNTABILITAS KINERJA INSTANSI PEMERINTAH 2014
Balai Besar Pengembangan Pengujian Mutu Benih Tanaman Pangan dan Hortikultura
47
sembilan ribu rupiah). Sampai dengan 31 Desember 2014 realisasi keuangan
mencapai Rp. 6,642,666,400,- (Enam milyar enam ratus empat puluh dua
juta enam ratus enam puluh enam ribu empat ratus rupiah) atau 95.99%,
sedangkan realisasi fisik mencapai 100%. Realisasi keuangan tersebut lebih
rendah dari target yang ditetapkan dalam ROPAK (Rencana Operasional
Pelaksanaan Anggaran Kegiatan) dikarenakan adanya sisa belanja pegawai
dan efisiensi belanja barang dan belanja modal. Secara fisik seluruh kegiatan
telah terealisasi seratus persen sesuai dengan Juknis, KAK, Rencana
Operasional Kegiatan dan dilaksanakan berdasarkan peraturan perundang-
undangan yang berlaku. Rincian sisa anggaran seperti terlihat pada Tabel 8.
Tabel 8. Rincian sisa anggaran TA. 2014
No. Jenis Belanja Pagu Realisasi Sisa Anggaran %
5. Belanja Pegawai 3.407.873.000,- 3.204.054.166,- 203.818.834,- 5,98
6. Belanja Barang 3.315.696.000,- 3.244.532.234,- 71.163.766,- 2,14
7. Balanja Modal 196.500.000,- 194.080.000,- 2.420.000,- 1,23
Jumlah 6.920.069.000,- 6.642.666.400,- 277.402.600,- 4,00
Sedangkan realisasi anggaran per kegiatan sampai dengan 31 Desember
2014 secara rinci dapat dilihat pada Lampiran 2.
3.C.2. Penerimaan Negara Bukan Pajak
Penerimaan negara yang diperoleh pada tahun 2014 sebesar
Rp. 97.031.153,- (Sembilan puluh tujuh juta tiga puluh satu ribu seratus lima
puluh tiga rupiah). Nilai tersebut merupakan penerimaaan negara bukan
pajak (PNBP) yang meliputi penerimaan umum sebesar Rp. 9.320.000,-
(Sembilan juta tiga ratus dua puluh ribu rupiah) dan penerimaan fungsional
sebesar Rp. 86.971.000,- (Delapan puluh enam juta sembilan ratus tujuh
puluh satu ribu rupiah) serta penerimaan kembali belanja pegawai
Rp. 740.153,- (Tujuh ratus empat puluh ribu seratus lima puluh tiga rupiah).
LAPORAN AKUNTABILITAS KINERJA INSTANSI PEMERINTAH 2014
Balai Besar Pengembangan Pengujian Mutu Benih Tanaman Pangan dan Hortikultura
48
IV. PENUTUP
Secara umum akuntabilitas kinerja Balai Besar PPMB-TPH tahun 2014 sudah
baik, hal ini ditunjukan oleh hasil pengukuran kinerja kegiatan dan
pencapaian sasaran output dengan nilai scoring 80-100% dengan kategori
berhasil. Pencapaian ini merupakan aktualisasi kuatnya komitmen pimpinan
dalam mewujudkan keberhasilan instansinya. Selain itu, dengan adanya
perumusan metode analisis akuntabilitas kinerja, yaitu dengan cara
penyeragaman format laporan, penetapan rencana stratejik berdasarkan
SAKIP dan dukungan melalui pelaksanaan Sistem Pengendalian Intern, maka
tingkat keberhasilan kinerja instansi telah diikuti dengan meningkatnya
kinerja pelayanan publik dan fungsi pelaporan yang baik dan akuntabel.
LAKIP ini disusun sebagai bentuk pertanggungjawaban dan juga bahan
evaluasi untuk menilai tingkat keberhasilan/kinerja Balai Besar PPMB-TPH
dalam mencapai visi, misi, tujuan dan sasaran yang ditetapkan. Namun
demikian, dalam pelaksanaannya masih banyak kendala yang dihadapi
seperti keterbatasan jumlah pegawai dan kualifikasi pendidikan, peralatan dan
sarana kantor dan lain sebagainya, sehingga output yang diharapkan belum
maksimal.
Kedepan, perlu diambil langkah-langkah perbaikan sehingga kinerja Balai
dapat meningkat lagi termasuk mengantisipasi keterbatasan anggaran,
keterbatasan SDM serta keterbatasan sarana dan prasarana perkantoran.
Selanjutnya, perlu penetapan perencanaan yang matang dikaitkan dengan
anggaran yang tersedia, menyiapkan kegiatan sesuai tupoksi Balai sehingga
mudah untuk dilaksanakan, sehingga pada tahun mendatang kinerja akan
lebih baik.
LAPORAN AKUNTABILITAS KINERJA INSTANSI PEMERINTAH 2014
Balai Besar Pengembangan Pengujian Mutu Benih Tanaman Pangan dan Hortikultura
49
Lampiran 1. Perjanjian Kinerja Tahun 2014
LAPORAN AKUNTABILITAS KINERJA INSTANSI PEMERINTAH 2014
Balai Besar Pengembangan Pengujian Mutu Benih Tanaman Pangan dan Hortikultura
50
LAPORAN AKUNTABILITAS KINERJA INSTANSI PEMERINTAH 2014
Balai Besar Pengembangan Pengujian Mutu Benih Tanaman Pangan dan Hortikultura
51
Lampiran 2. Realisasi keuangan per 31 Desember 2014
KEGIATAN/ SUB KEGIATAN/ PAGU REALISASI SISA
KODE JENIS BELANJA/ RINCIAN BELANJA ANGGARAN S/ D BULAN INI % ANGGARAN
6 ,9 2 0 ,0 6 9 ,0 0 0 6 ,6 4 2 ,6 6 6 ,4 0 0 9 5.9 9 2 77,4 0 2 ,6 0 0
018.03.06 Program Peningkatan Produksi, Produktivitas dan
1767 Pengembangan Metode Pengujian Mutu Benih dan
176 7.0 0 2 RENCANGAN KERJA PENGEM BANGAN 77,150 ,0 0 0 76 ,3 3 9 ,4 2 5 9 8 .9 5 8 10 ,575
0 0 1 PROGRAM DAN RENCANA KERJA 77,150 ,0 0 0 76 ,3 3 9 ,4 2 5 9 8 .9 5 8 10 ,575
0 0 1 Pengembangan M et ode/ V alidasi/ V erif ikasi 4 4 0 ,9 6 2 ,0 0 0 4 3 8 ,9 9 1,750 99.55 1,9 70 ,2 50
001 Layanan Pengujian Mutu Benih 7,800,000 7,640,000 97.95 160,000
1767.007 KOLEKSI VARIETAS /IPTB/DNA 22,350,000 21,525,800 96.31 824,200
001 KOLEKSI VARIETAS /IPTB/DNA 22,350,000 21,525,800 96.31 824,200
1767.008 FASILITASI PENERAPAN SISTEM MUTU 256,170,000 241,534,325 94.29 14,635,675
001 PENERAPAN SISTEM MANAJEMEN MUTU LABORATORIUM 256,170,000 241,534,325 94.29 14,635,675
1767.09 STANDARISASI LABORATORIUM 416,048,000 405,383,543 97.44 10,664,457
001 PENGUATAN LABORATORIUM PENGUJI BENIH 35,610,000 35,335,450 99.23 274,550
002 LABORATORIUM PENYELENGGARA UJI PROFISIENSI 90,438,000 87,024,550 96.23 3,413,450
003 KEANGGOTAAN DALAM ORGANISASI INTERNASIONAL 290,000,000 283,023,543 97.59 6,976,457
1767.10 UJI PETIK MUTU BENIH YANG BEREDAR 42,500,000 42,253,030 99.42 246,970
001 Ujji Petik Mutu Benih Yang Beredar 42,500,000 42,253,030 99.42 246,970
1767.11 PELATIHAN TEKNIS, UMUM DAN MAGANG 186,160,000 174,405,820 93.69 11,754,180
001 Pelatihan Sistem Mutu 20,000,000 19,080,820 95.40 919,180
002 Peningkatan SDM 27,360,000 27,094,000 99.03 266,000
003 Analis Pengujian Laboratorium 138,800,000 128,231,000 92.39 10,569,000
1767.12 ADMINISTRASI PELAKSANAAN KEGIATAN 172,532,000 172,159,825 99.78 372,175
001 OPERASIONAL PENGELOLA KEUANGAN 172,532,000 172,159,825 99.78 372,175
1767.14 JURNAL/MAJALAH VIGOR 62,200,000 57,212,500 91.98 4,987,500
001 Buletin Vigor 62,200,000 57,212,500 91.98 4,987,500
1767.23 LAPORAN KEGIATAN PENGEMBANGAN METODE 337,120,000 327,147,508 97.04 9,972,492
001 Data Base/Website 21,500,000 17,331,000 80.61 4,169,000
002 Pameran Pertanian 78,200,000 74,382,300 95.12 3,817,700
003 Laporan Bulanan dan SIMONEV 33,200,000 32,943,500 99.23 256,500
004 LAKIP dan Laporan Tahunan 32,020,000 31,633,400 98.79 386,600
005 Sistem Pengendalian Intern 25,760,000 25,637,500 99.52 122,500
006 Urusan Kepegawaian dan Tata Usaha 98,840,000 97,926,608 99.08 913,392
007 Laporan SAI dan SABMN 47,600,000 47,293,200 99.36 306,800
1767.994 PELAYANAN PERKANTORAN 4,577,877,000 4,359,543,013 95.23 218,333,987
001 Pembayaran Gaji dan Tunjangan 3,407,873,000 3,204,054,166 94.02 203,818,834
002 PENYELENGGARAAN OPERASIONAL DAN 1,170,004,000 1,155,488,847 98.76 14,515,153
A Perawat an gedung kant or 19 8 ,56 7,0 0 0 194,641,900 98.02 3 ,9 2 5,10 0
B Perbaikan peralat an kant or 75,3 3 8 ,0 0 0 75,137,854 99.73 2 0 0 ,14 6
C perawat an kendaraan bermot or roda 2 dan roda 4 2 18 ,13 0 ,0 0 0 2 16 ,8 8 0 ,50 0 9 9 .4 3 1,2 4 9 ,50 0
D 16 8 ,0 0 0 ,0 0 0 16 5,4 51,56 5 98.48 2 ,54 8 ,4 3 5
E 50 9 ,9 6 9 ,0 0 0 50 3 ,3 0 2 ,0 2 8 98.69 6 ,6 6 6 ,9 72
176 7.9 9 7 PERALATAN DAN FASILITAS PERKANTORAN 19 6 ,50 0 ,0 0 0 194,080,000 98.77 2 ,4 2 0 ,0 0 0
0 0 1 Perlengkapan Sarana Gedung dan Invent aris Kant or 12 ,50 0 ,0 0 0 11,880,000 95.04 6 2 0 ,0 0 0
0 0 2 Alat Laborat orium 18 4 ,0 0 0 ,0 0 0 182,200,000 99.02 1,8 0 0 ,0 0 0
TOTAL ANGGARAN TAHUN 2 0 13
langganan daya dan jasa
keperluan operasional perkant oran
LAPORAN AKUNTABILITAS KINERJA INSTANSI PEMERINTAH 2014
Balai Besar Pengembangan Pengujian Mutu Benih Tanaman Pangan dan Hortikultura
52
Lampiran 3. Keadaan pegawai berdasarkan kepangkatan dan pendidikan
a. Berdasarkan Kepangkatan
No
Pegawai/ Tenaga
Golongan Jml IV III II I
A B C D A B C D CPNS A B C D A B C D
1 Teknis 1 - 1 - 2 2 - 2 2 - - - - - - - - 10
2 Administrasi - - - - 5 5 2 2 1 3 4 3 1 - - - - 26
3 Fungsional PBT 1 1 - - 3 5 8 3 - - - - - - - - - 21
4 Calon PBT - - - - - - 1 - - - - - - - - - - 1
5 TKK - - - - - - - - - - - - - - - - - 15
Jumlah 2 1 1 - 10 12 11 7 3 3 4 3 1 - - - - 73
b. Berdasarkan Pendidikan
No UNIT KERJA
PENDIDIKAN Jumlah seluruh
nya PNS TENAGA KERJA KONTRAK
S2 S1 D3 D2 SLTA JML SLTA SLTP SD JML
1 Kepala Balai Besar 1 - - - - 1 - - - - 1
2 KA BAGIAN UMUM - 1 - - - 1 - - - - 1
a. Sub Bag Program dan Evaluasi
- 1 - - - 1 - - - - 1
b. Sub Bag Kepeg dan Tata Usaha
- 1 - - 7 8 9 4 2 15 23
c. Sub Bag Keuangan dan Perlengkapan
1 2 - - 5 8 - - - - 8
3 KA BID INFORMASI DAN JARINGAN LABORATORIUM
1 - - - 1 - - - - 1
a. Seksi Informasi dan Dokumentasi
- 1 - - - 1 - - - - 1
b. Seksi Jaringan Laboratorium
- 2 - - - 2 - - - - 2
4 KELOMPOK JABATAN FUNGSIONAL
a. Pejabat Fungsional 6 17 1 1 4 29 - - - - 29
b. Calon Fungsional PBT - 1 - - - 1 - - - - 1
c. Staf Administrasi - - - - 2 2 - - - - 2
5 CPNS - 3 - - - 3 - - - - 3
` JUMLAH 9 29 1 1 18 58 9 4 2 15 73
LAPORAN AKUNTABILITAS KINERJA INSTANSI PEMERINTAH 2014
Balai Besar Pengembangan Pengujian Mutu Benih Tanaman Pangan dan Hortikultura
53
Lampiran 4. Rencana Strategis Tahun 2014 Unit Organisasi Eselon II : Balai Besar Pengembangan Pengujian Mutu Benih Tanaman Pangan dan Hortikultura Tahun Anggaran : 2014
No Sasaran Strategis Indikator Kinerja Target
1 Berkembangnya metode pengujian laboratorium,
sertifikasi dan pengawasan peredaran serta penerapan sistem manajemen mutu
laboratorium pengujian benih tanaman pangan dan hortikultura
1.
Tersusunnya program kerja (KAK, ROPAK, Juknis dan RKT) dan rencana kegiatan dengan baik sesuai dengan peraturan
yang berlaku
1 rancangan
2. Terlaksananya penyusunan buku pengujian mutu benih 1 pedoman/ literatur
3. Diperolehnya metode baru yang mudah diaplikasikan oleh
pengguna (Laboratorium benih, pengusaha dan penangkar benih) dan sebagai bahan kebijakan di bidang mutu benih.
10 metode
a. Tersedianya pengembangan metode untuk benih
tanaman pangan dan hortikultura yang bermanfaat dan dapat digunakan secara nasional demi kepentingan masyarakat luas dalam mendukung
perbenihan nasional melalui sinkronisasi pengembangan metode.
40 peserta
b. Tersedianya data mutu benih tanaman pangan dan hortikultura yang beredar di pasaran
90 sampel
4. Terlaksananya kegiatan pelayanan pengujian kepada
customer
1000 sampel
5. Tersedianya koleksi benih kering, isolat patogen tular benih dan koleksi visualisasi produk PCR benih tanaman pangan dan hortikultura
90 koleksi
LAPORAN AKUNTABILITAS KINERJA INSTANSI PEMERINTAH 2014
Balai Besar Pengembangan Pengujian Mutu Benih Tanaman Pangan dan Hortikultura
54
No Sasaran Strategis Indikator Kinerja Target
6. Diterapkannya sistem manajemen mutu di laboratorium
penguji benih berdasarkan SNI ISO/IEC 17025:2008
8 laboratorium
7. Diperolehnya pemahaman dan penerapan oleh peserta
sinkronisasi sistem manajemen mutu mengenai sistem manajemen mutu di laboratorium berdasarkan SNI ISO/IEC 17025:2008
40 peserta
8. Terlaksananya survailen laboratorium Balai Besar PPMBTPH oleh Komite Akreditas Nasional (KAN)
1 Sertifikat Akreditasi
9. Diperolehnya Registrasi/Akreditasi Laboratorium Penyelenggara Uji Profisiensi Balai Besar PPMBTPH oleh
KAN
1 Sertifikat Akreditasi
10. Diperolehnya pemahaman dan penerapan oleh peserta
terselenggaranya sinkronisasi pemantapan uji profisiensi
40 peserta
11. Terlaksananya akreditasi Laboratorium Balai Besar
PPMBTPH oleh International Seed Testing Association (ISTA)
1 Sertifikat
Akreditasi
12. Terlaksananya pelatihan sistem mutu yang diwujudkan
adanya peningkatan kompetensi SDM laboratorium penguji benih.
5 orang
13. Terselenggaranya pelatihan 3M dan budaya kerja di Balai Besar PPMB-TPH
40 orang
14. Terselenggaranya pelatihan teknis analis benih dasar untuk pengawas benih tanaman seluruh Indonesia
40 orang
15. Terselenggaranya pelaksanaan administrasi satuan kerja Balai Besar PPMBTPH
12 bulan
LAPORAN AKUNTABILITAS KINERJA INSTANSI PEMERINTAH 2014
Balai Besar Pengembangan Pengujian Mutu Benih Tanaman Pangan dan Hortikultura
55
No Sasaran Strategis Indikator Kinerja Target
16. Terbitnya majalah Vigor Balai Besar PPMB-TPH 4 edisi
17. Tersusunnya laporan database hasil pengujian mutu benih 1 laporan
18. Terpublikasikannya seluruh kegiatan Balai Besar PPMBTPH melalui Pameran Pertanian
2 laporan
19. Tersusunnya Laporan bulanan dan simonev 2 laporan
20. Tersusunnya Laporan Tahunan dan LAKIP yang baik dan Lengkap
2 laporan
21. Tersedianya hasil laporan kinerja Sistem Pengendalian Intern
1 laporan
22. Tersusunnya laporan pengelolaan kepegawaian Balai Besar
PPMBTPH
1 laporan
23. Diperolehnya Laporan Keuangan dan Sistem Akuntansi
Barang Milik Negara (SABMN) Satuan Kerja Balai Besar PPMB-TPH
2 laporan
24. Terlaksananya pengadaan sarana, prasarana, peralatan inventaris kantor
1 unit
25. Terlaksananya pengadaan Alat Laboratorium 10 unit
LAPORAN AKUNTABILITAS KINERJA INSTANSI PEMERINTAH 2014
Balai Besar Pengembangan Pengujian Mutu Benih Tanaman Pangan dan Hortikultura
56
Lampiran 5. Rencana Kinerja Tahunan (RKT) tahun anggaran 2014
No Kegiatan/Sub Kegiatan Indikator Kinerja Target Alokasi Anggaran (Rp.)
Pengembangan Metode Pengujian Mutu Benih dan Penerapan Sistem Mutu Laboratorium Pengujian Benih
7.171.900.000,-
1 Rancangan Kerja Pengembangan Pengujian Mutu Benih TPH
Tersusunnya program kerja (KAK, ROPAK, Juknis dan RKT) dan rencana kegiatan dengan baik sesuai dengan peraturan yang berlaku.
1 rancangan 77.150.000,-
2 Pedoman/Literatur Terlaksananya penyusunan buku pengujian mutu benih sebanyak 1 (satu) pedoman/literatur
1 pedoman /literatur
26.560.000,-
3 Pengembangan Metode dan Validasi metode
Diperolehnya metode baru dan metode validasi yang mudah diaplikasikan oleh pengguna (Laboratorium benih, pengusaha dan penangkar benih) dan sebagai bahan kebijakan di bidang mutu benih. Terselenggaranya sinkronisasi pengembangan mutu benih (1 rapat)
10 metode 478.678.000,-
4 Pelayanan Pengujian Mutu Benih Terlaksananya kegiatan pelayanan pengujian di Balai Besar PPMB-TPH
1.000 sampel 132.500.000,-
LAPORAN AKUNTABILITAS KINERJA INSTANSI PEMERINTAH 2014
Balai Besar Pengembangan Pengujian Mutu Benih Tanaman Pangan dan Hortikultura
57
No Kegiatan/Sub Kegiatan Indikator Kinerja Target Alokasi Anggaran (Rp.)
5 Koleksi Varietas/IPTB/DNA Tersedianya koleksi benih kering, isolat patogen tular benih dan koleksi visualisasi produk PCR benih tanaman pangan dan hortikultura
90 koleksi 27.150.000,-
6 Fasilitasi Penerapan Sistem Mutu 1. Diterapkannya sistem manajemen mutu dilaboratorium penguji benih berdasarkan SNIISO/IEC 17025:2008
2. Terselenggaranya sinkronisasi tentang pemahaman dan penerapan sistem manajemen mutu laboratorium berdasarkan SNI ISO/IEC 17025:2008 (1 rapat)
3. Diterapkannya sistem manajemen mutu di LSProBTPH berdasarkan SNI ISO/IEC 17065:2012
8 laboratorium 256.170.000,-
7 Standardisasi Laboratorium 1. Terlaksananya penguatan organisasi laboratorium penguji benih Balai Besar PPMBTPH
2. Terlaksananya penguatan organisasi Laboratorium Penyelenggara Uji Profisiensi Balai Besar PPMB-TPH oleh KAN dan :
a. Diperolehnya unjuk kerja/kinerja laboratorium pengujian benih di Indonesia dalam melakukan pengujian mutu benih tanaman pangan dan hortikultura (32 laboratorium).
1 Sertifikat
Akreditasi 1 Sertifikat
Akreditasi
40.110.000,-
232.993.000,-
LAPORAN AKUNTABILITAS KINERJA INSTANSI PEMERINTAH 2014
Balai Besar Pengembangan Pengujian Mutu Benih Tanaman Pangan dan Hortikultura
58
No Kegiatan/Sub Kegiatan Indikator Kinerja Target Alokasi Anggaran (Rp.)
b. Terselenggaranya sinkronisasi Uji Profisiensi (1 rapat)
3. Terlaksananya penguatan organisasi Laboratorium
Balai Besar PPMBTPH oleh International Seed Testing
Association (ISTA)
1 Sertifikat Akreditasi
301.500.000,-
8 Uji Petik Mutu Benih Yang Beredar Tersedianya data mutu benih tanaman pangan yang
beredar di pasaran
90 sampel 42.500.000,-
9 Pelatihan Teknis Umum dan Magang 1. Terselenggaranya pelatihan sistem mutu dan peningkatan SDM untuk pengawas benih tanaman
Balai Besar PPMBTPH 2. Terselenggaranya pelatihan 3M dan Budaya Kerja
untuk petugas struktural
3. Terselenggaranya pelatihan Analis Laboratorium untuk pengawas benih tanaman seluruh Indonesia
5 orang
40 orang
40 orang
20.000.000,-
27.360.000,-
138.800.000,-
10 Administrasi Pelaksanaan Kegiatan Terselenggaranya pelaksanaan administrasi satuan kerja Balai Besar PPMB-TPH
12 bulan 172.532.000,-
11 Jurnal/Majalah Vigor Terlaksananya penerbitan majalah Vigor Balai Besar PPMBTPH
4 edisi 86.200.000,-
12 Laporan Kegiatan Pengembangan Pengujian Mutu Benih dan Penerapan Sistem Mutu
Laboratorium Pengujian Benih
1. Tersusunya laporan database dan website hasil pengujian mutu benih
2. Tersusunya laporan pameran pembangunan
pertanian 3. Tersusunnya Laporan bulanan, simonev,
LAKIP, laporan tahunan dan Sistem Pengendalian
2 laporan 2 laporan
5 laporan
21.500.000,-
78.200.000,-
90.980.000,-
LAPORAN AKUNTABILITAS KINERJA INSTANSI PEMERINTAH 2014
Balai Besar Pengembangan Pengujian Mutu Benih Tanaman Pangan dan Hortikultura
59
No Kegiatan/Sub Kegiatan Indikator Kinerja Target Alokasi Anggaran (Rp.)
Intern yang baik dan lengkap. 4. Tersusunnya laporan pengelolaan kepegawaian
Balai Besar PPMBTPH
5. Tersusunnya laporan keuangan dan barang milik negara Balai Besar PPMB-TPH
1 laporan
2 laporan
98.840.000,-
47.600.000,-
13 Pelayanan Perkantoran 1. Terlaksananya pembayaran gaji, lembur dan tunjangan
2. Terlaksananya perbaikan gedung dan pemeliharaan halaman
3. Terlaksananya perawatan peralatan kantor dan
kalibrasi peralatan laboratorium 4. Terlaksananya pemeliharaan kendaraan roda 4 dan
roda 2
5. Terealisasinya pembayaran tagihan listrik, telepon dan internet
6. Terselenggaranya operasional perkantoran
12 bulan
12 bulan 12 bulan
12 bulan
12 bulan 12 bulan
3.407.873.000,-
198.567.000,-
75.338.000,-
218.130.000,-
168.000.000,-
509.969.000,-
15 Peralatan dan fasilitasi perkantoran Terlaksananya pengadaan sarana, prasarana, peralatan inventaris kantor dan peralatan laboratorium
11 unit 196.5 00.000,-