laporan akuntabilitas kinerja instansi pemerintah...

69
LAPORAN AKUNTABILITAS KINERJA INSTANSI PEMERINTAH TAHUN 2014 BALAI BESAR PENGEMBANGAN PENGUJIAN MUTU BENIH TANAMAN PANGAN DAN HORTIKULTURA KEMENTERIAN PERTANIAN-RI DIREKTORAT JENDERAL TANAMAN PANGAN 2014

Upload: nguyenkhanh

Post on 08-Mar-2019

230 views

Category:

Documents


0 download

TRANSCRIPT

Page 1: LAPORAN AKUNTABILITAS KINERJA INSTANSI PEMERINTAH …sakip.pertanian.go.id/admin/data2/LAKIN_2014_BBPPMBTPH.pdf · varietas/IPTB/DNA, standarisasi laboratorium, pelatihan teknis,

LAPORAN AKUNTABILITAS

KINERJA INSTANSI PEMERINTAH

TAHUN 2014

BALAI BESAR PENGEMBANGAN PENGUJIAN MUTU BENIH

TANAMAN PANGAN DAN HORTIKULTURA

KEMENTERIAN PERTANIAN-RI DIREKTORAT JENDERAL TANAMAN PANGAN

2014

Page 2: LAPORAN AKUNTABILITAS KINERJA INSTANSI PEMERINTAH …sakip.pertanian.go.id/admin/data2/LAKIN_2014_BBPPMBTPH.pdf · varietas/IPTB/DNA, standarisasi laboratorium, pelatihan teknis,

LAPORAN AKUNTABILITAS KINERJA INSTANSI PEMERINTAH 2014

Balai Besar Pengembangan Pengujian Mutu Benih Tanaman Pangan dan Hortikultura

i

KATA PENGANTAR

Puji syukur kami panjatkan kehadirat Allah SWT, karena berkat Rahmat dan

Hidayah-Nya, Laporan Kinerja Instansi Pemerintah Balai Besar Pengembangan Pengujian Mutu Benih Tanaman Pangan dan Hortikultura tahun 2014 ini dapat tersusun.

Laporan disusun berdasarkan indikator-indikator yang telah ditetapkan dalam Rencana Strategis (Renstra) dan Rencana Kinerja Tahunan (RKT) Balai Besar PPMB-TPH. Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah mencakup

seluruh pelaksanaan kegiatan yang bersumber dari penggunaan Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (APBN) TA. 2014 sebagai bentuk pertanggungjawaban akuntabilitas kinerja selama satu tahun.

Dengan tersusunnya laporan ini, diharapkan dapat memberikan informasi tentang pencapaian tujuan dan sasaran serta permasalahan yang masih memerlukan penyempurnaan lebih lanjut sehingga dapat memberikan

masukan-masukan dalam rangka perbaikan ke depan.

Semoga Laporan Kinerja Balai Besar PPMB-TPH tahun 2014 ini dapat

memberikan manfaat bagi kita semua.

Depok, Januari 2015

Kepala Balai,

Ir. Tri Susetyo, M.M. NIP 195903111983031022

Page 3: LAPORAN AKUNTABILITAS KINERJA INSTANSI PEMERINTAH …sakip.pertanian.go.id/admin/data2/LAKIN_2014_BBPPMBTPH.pdf · varietas/IPTB/DNA, standarisasi laboratorium, pelatihan teknis,

LAPORAN AKUNTABILITAS KINERJA INSTANSI PEMERINTAH 2014

Balai Besar Pengembangan Pengujian Mutu Benih Tanaman Pangan dan Hortikultura

ii

RINGKASAN EKSEKUTIF

Organisasi dan Tata Kerja Balai Besar Pengembangan Pengujian Mutu Benih Tanaman Pangan dan Hortikultura (Balai Besar PPMB-TPH) dibentuk berdasarkan Peraturan Menteri Pertanian No. 41/Permentan/OT.140/9/2006 yang kemudian

ditetapkan kembali dengan Peraturan Menteri Pertanian No. 78/Permentan/OT.140/11/2011 tanggal 30 Nopember 2011 mempunyai tugas pokok yaitu melaksanakan pengembangan pengujian serta pemberian bimbingan teknis

pengujian mutu benih dan penerapan sistem manajemen mutu benih tanaman pangan dan hortikultura. Dalam melaksanakan tugas pokok tersebut, Balai Besar PPMB-TPH TA. 2014 mendukung program Ditjen Tanaman Pangan yaitu peningkatan

produksi, produktivitas dan mutu tanaman untuk mencapai swasembada dan swasembada berkelanjutan terdiri dari 14 kegiatan operasional.

Berdasarkan Renstra Balai Besar PPMB-TPH tahun 2010-2014 telah ditetapkan tujuan Balai Besar PPMB-TPH adalah mengembangkan pengujian mutu benih dan

penerapan sistem sertifikasi untuk mendukung sistem perbenihan tanaman pangan dan hortikultura. Sedangkan sasaran yang ingin dicapai oleh Balai Besar PPMB-TPH adalah meningkatnya metode pengujian mutu benih dan penerapan sistem

manajemen mutu laboratorium tanaman pangan dan hortikultura.

Dalam upaya mencapai sasaran yang telah ditetapkan diatas, Balai Besar PPMB-TPH menetapkan tiga indikator kinerja utama yang ditercantum pada perjanjian kinerja,

yaitu (1). fasilitasi penerapan sistem mutu (2). pengembangan metode dan validasi metode (3). Pelaksanaan uji profisiensi. Tiga indikator kinerja utama tersebut didukung oleh berbagai kegiatan antara lain: pelayanan perkantoran, rancangan

kerja pengembangan pengujian mutu benih TPH, pedoman/literatur, koleksi varietas/IPTB/DNA, standarisasi laboratorium, pelatihan teknis, umum dan magang, administrasi pelaksanaan kegiatan, penerbitan jurnal/majalah vigor, laporan kegiatan

pengembangan metode pengujian, perangkat pengolah data dan komunikasi, peralatan dan fasilitasi perkantoran, gedung/bangunan dan layanan pengujian mutu benih. Dalam pelaksanaannya terdapat kegiatan yang mengalami revisi baik output

maupun jenis belanja yang disebabkan adanya kebijakan penghematan anggaran dari pemerintah.

Tingkat pencapaian tujuan dan sasaran ini dapat terlihat, dengan telah

diselesaikannya seluruh kegiatan administrasi maupun teknis yang dibiayai dari anggaran DIPA Balai Besar PPMB-TPH tahun 2014. Kegiatan administrasi yang dimaksud adalah kegiatan yang mendukung kegiatan teknis Balai. Kegiatan ini

meliputi kegiatan struktural yang pengelolaannya di bawah Bagian Umum dan Bidang Informasi dan Jaringan Laboratorium. Selanjutnya, kegiatan teknis Balai adalah kegiatan pengujian di laboratorium dan di lapangan maupun kelembagaan

dalam rangka melaksanakan tugas dan fungsi Balai. Kegiatan teknis maupun administrasi telah dilaksanakan secara optimal dengan penggunaan sumber daya yang tersedia dan mengacu pada peraturan perundang-undangan yang berlaku.

Secara umum akuntabilitas kinerja Balai Besar PPMB-TPH tahun 2014 sudah baik, hal ini ditunjukan oleh hasil pengukuran kinerja kegiatan dan pencapaian sasaran output dengan nilai scoring 80-100% dengan kategori berhasil, bahkan ada

Page 4: LAPORAN AKUNTABILITAS KINERJA INSTANSI PEMERINTAH …sakip.pertanian.go.id/admin/data2/LAKIN_2014_BBPPMBTPH.pdf · varietas/IPTB/DNA, standarisasi laboratorium, pelatihan teknis,

LAPORAN AKUNTABILITAS KINERJA INSTANSI PEMERINTAH 2014

Balai Besar Pengembangan Pengujian Mutu Benih Tanaman Pangan dan Hortikultura

iii

beberapa yang mencapai nilai scoring lebih besar dari 100% atau dalam kategori sangat berhasil.

1. Capaian kinerja indikator output dan outcome kegiatan utama adalah sebagai berikut:

a. Fasilitasi penerapan sistem mutu pencapaian input kegiatan ini 94,29%,

sedangkan output 100,00% dari target 8 laboratorium terealisasi 8

laboratorium. Outcome yang diperoleh yaitu meningkatnya jumlah

laboratorium penguji benih sesuai standarisasi SNI 17025:2008.

b. Kegiatan pengembangan metode pengujian mutu benih dengan pencapaian

input 99,55%, output 100%, dari target 10 metode terealisasi 10 metode. Outcome yang diperoleh yaitu diadopsinya metode yang aplikatif dalam pengujian mutu benih di 28 laboratorium daerah/BPSBTPH,

c. Pelaksanaan uji profisiensi dengan pencapaian input 96,23%, output

134,38% dari target 32 laboratorium terealisasi 43 laboratorium. Outcome

yang diperoleh yaitu data unjuk kerja/kinerja laboratorium penguji benih

sebagai bahan evaluasi kinerja laboratorium.

2. Capaian kinerja indikator output dan outcome kegiatan pendukung adalah

sebagai berikut:

a. Pelayanan perkantoran capaian input 95,23%, output 100,00% dan outcome

yang diperoleh yaitu meningkatnya kesejahteraan dan kinerja pegawai Balai Besar PPMB-TPH sebanyak 754 OB,

b. Penyusunan program dan rencana kerja pencapaian input dari kegiatan ini

sebesar 98.95%, output 100% dan outcome yang diperoleh adalah meningkatnya kualitas program dan rencana kerja Balai Besar PPMB-TPH,

c. Pembuatan buku pedoman/literatur mengalami revisi penghematan berdasarkan surat Sekretaris Kabinet No. SE-7/seskab/V/2014 tentang

Penghematan dan Pemotongan Belanja Kementerian/Lembaga, sehingga kegiatan ini tidak dilaksanakan,

d. Koleksi varietas, IPTB dan DNA telah direalisasikan dengan pencapaian input

kegiatan 96,31%, sedangkan output 104,4% dan outcome yang diperoleh yaitu meningkatnya jumlah koleksi sebanyak 94 koleksi dari target sebanyak 90 koleksi terdiri dari benih, tanaman buah, preparat cendawan, isolat

bakteri, sumber inokulum virus, dan visualisasi produk PCR,

e. Standarisasi laboratorium telah direalisasikan dengan pencapaian input kegiatan ini 97,44%, sedangkan output 100,00% dan outcome yang

diperoleh yaitu meningkatnya kompetensi laboratorium di Balai Besar PPMB-TPH,

f. Penerbitan majalah/buletin vigor telah direalisasikan sebanyak 2 edisi sesuai

target yang telah ditetapkan setelah revisi dengan capaian input 91,98%, sedangkan output 100% dan outcome yang diperoleh yaitu tersebarluasnya informasi kegiatan Balai Besar PPMB-TPH dan pengembangan mutu benih di

32 laboratorium,

Page 5: LAPORAN AKUNTABILITAS KINERJA INSTANSI PEMERINTAH …sakip.pertanian.go.id/admin/data2/LAKIN_2014_BBPPMBTPH.pdf · varietas/IPTB/DNA, standarisasi laboratorium, pelatihan teknis,

LAPORAN AKUNTABILITAS KINERJA INSTANSI PEMERINTAH 2014

Balai Besar Pengembangan Pengujian Mutu Benih Tanaman Pangan dan Hortikultura

iv

g. Pelatihan sistem mutu kerja terealisasi 5 pegawai lingkup Balai Besar PPMB-TPH sesuai target dengan capaian input 95,40%, sedangkan output 100% dan outcome yang diperoleh yaitu meningkatnya pengetahuan dan keterampilan pegawai tentang sistem mutu laboratorium pengujian benih,

h. Pelatihan peningkatan SDM telah direalisasikan dengan jumlah peserta 40 orang sesuai target yang telah ditetapkan dengan capaian input 99,08%, sedangkan output 100% dan outcome yang diperoleh meningkatnya

pengetahuan dan keterampilan pejabat struktural dan pegawai sebanyak 40 orang tentang disiplin pegawai, pengelolaan kepegawaian dan sistem pengendalian intern.

i. Pelatihan analis laboratorium telah direalisasikan dengan jumlah peserta sebanyak 40 orang sesuai target yang telah ditetapkan dengan capaian input 92,39%, sedangkan output 100% dan outcome yang diperoleh yaitu

meningkatnya pengetahuan dan keterampilan PBT, tentang pengujian mutu benih.

j. Administrasi Pelaksanaan Kegiatan dengan capaian input 99,78%, sedangkan

output 100% dan outcome yang diperoleh yaitu meningkatnya akuntabilitas dan pengelolaan administrasi satuan kerja Balai Besar PPMB-TPH selama 12 bulan,

k. Penyusunan database/website dengan capaian input 80.61%, output 100% dan outcome yang diperoleh yaitu tersedianya data dan informasi pengembangan pengujian mutu benih sebanyak 2 laporan,

l. Kegiatan pameran pertanian telah direalisasikan telah dilaksanakan sebanyak 2 kali dari target 2 kali dengan capain input 95,12%, output 100% dan outcome yang diperoleh yaitu terlaksananya informasi tentang pembangunan

pertanian melalui pengembangan pengujian mutu benih.

m. Laporan Bulanan dan SIMONEV dengan capaian input 99.23%, output 100% dan outcome yang diperoleh meningkatnya kualitas pelaporan dan

akuntabilitas kinerja Balai Besar PPMB-TPH,

n. Penyusunan LAKIP dan Laporan Tahunan dengan capaian input 98.79%, output 100% dan outcome yang diperoleh meningkatnya kualitas pelaporan

dan sebagai bahan evaluasi untuk menilai tingkat keberhasilan/kinerja Balai Besar PPMB-TPH dalam mencapai visi, misi, tujuan dan sasaran,

o. Pelaksanaan sistem Pengendalian Intern terhadap seluruh aspek baik teknis maupun administrasi sebagai bahan evaluasi internal bagi pimpinan dengan

capaian input 99.52%, output 100% dan outcome yang diperoleh yaitu meningkatnya kualitas pengelolaan keuangan secara tertib, efisien, efektif dan akuntabel,

p. Pengelolaan urusan Kepegawaian dan tata usaha dengan capaian input 99.08%, output 100% dan outcome yang diperoleh meningkatnya pelayanan di bidang kepegawaian dan tata usaha,

q. Laporan SAI dan SABMN telah direalisasikan dengan capaian input 99.36%, output 100% dan outcome yang diperoleh yaitu meningkatnya kualitas Laporan Keuangan (SAI) dan Sistem Akuntansi Barang Milik Negara

(SIMAKBMN) Satuan Kerja Balai Besar PPMB-TPH, yang efektif, efisien dan akuntabel.

Page 6: LAPORAN AKUNTABILITAS KINERJA INSTANSI PEMERINTAH …sakip.pertanian.go.id/admin/data2/LAKIN_2014_BBPPMBTPH.pdf · varietas/IPTB/DNA, standarisasi laboratorium, pelatihan teknis,

LAPORAN AKUNTABILITAS KINERJA INSTANSI PEMERINTAH 2014

Balai Besar Pengembangan Pengujian Mutu Benih Tanaman Pangan dan Hortikultura

v

r. Peralatan dan fasilitasi perkantoran terealisasi sesuai target sebanyak 11 unit dengan capaian input 98.77%, output 100% dan outcome yang diperoleh yaitu meningkatnya kinerja dan kelancaran tugas pegawai,

s. Pelayanan pengujian mutu benih terealisasi sebanyak 1.086 sampel dari

target 1.000 sampel dengan capaian input 99,69%, output 108.6%, dan outcome yang diperoleh yaitu meningkatnya pelayanan pengujian mutu benih kepada pelanggan (ekstern) dan pengujian mutu benih untuk

pengembangan metode (intern),

t. Uji petik mutu benih yang beredar terealisasi sebanyak 101 sampel dari target sebesar 90 sampel dengan jenis komoditas padi, jagung, dan kedelai

dari 8 provinsi sentra produksi dengan capaian input 99,68%, output 112,2% dan outcome yang diperoleh yaitu tersedianya data mutu benih tanaman pangan yang beredar dipasaran untuk bahan penyusunan pengembangan

metode pengujian.

Pada tahun anggaran 2014 berdasarkan pengelolaan anggaran berbasis kinerja,

Satker Balai Besar PPMB-TPH mendapat anggaran yang berasal dari anggaran APBN melalui dana dekonsentrasi Provinsi DKI Jakarta sebesar Rp. 7.171.900.000,- (Tujuh milyar seratus tujuh puluh satu juta sembilan ratus ribu rupiah). Kemudian dengan

adanya kebijakan pemerintah tentang penghematan Anggaran TA. 2014 No. SE-7/seskab/V/2014 tentang Penghematan dan Pemotongan Belanja Kementerian/Lembaga dalam rangka pelaksanaan APBN 2014 serta berpedoman

pada Peraturan Menteri Keuangan No. 7/PMK.02/2014, tanggal 13 Januari 2014 tentang tata cara revisi anggaran TA. 2014, maka diadakan Revisi DIPA pada TA. 2014. Surat pengesahan revisi DIPA TA. 2014 disahkan oleh Kanwil Perbendaharaan.

Dengan adanya revisi maka Anggaran Balai Besar PPMB-TPH TA. 2014 semula Rp. 7.171.900.000,- menjadi Rp. 6.920.069.000,- (Enam milyar sembilan ratus dua puluh juta enam puluh sembilan ribu rupiah). Sampai dengan 31 Desember 2014

realisasi keuangan mencapai Rp. 6.642.666.400,- (Enam milyar enam ratus empat puluh dua juta enam ratus enam puluh enam ribu empat ratus rupiah) atau 95.99%, sedangkan realisasi fisik mencapai 100%.

Realisasi keuangan tersebut lebih rendah dari target yang ditetapkan dalam ROPAK (Rencana Operasional Pelaksanaan Anggaran Kegiatan) dikarenakan adanya sisa belanja pegawai dan penghematan belanja barang serta terdapat revisi DIPA penghematan dan adanya perubahan akun belanja sehingga menghambat

pelaksanaan kegiatan tetapi secara umum seluruh kegiatan telah diselesaikan sesuai dengan Juknis, KAK, Rencana Operasional Kegiatan dan dilaksanakan berdasarkan peraturan perundangan-undangan yang berlaku.

Sedangkan penerimaan negara yang diperoleh pada tahun 2014 sebesar Rp. 97.031.153,- (Sembilan puluh tujuh juta tiga puluh satu ribu seratus lima puluh tiga rupiah). Nilai tersebut merupakan penerimaaan negara bukan pajak (PNBP)

yang meliputi penerimaan umum sebesar Rp. 9.320.000,- (Sembilan juta tiga ratus dua puluh ribu rupiah) dan penerimaan fungsional sebesar Rp. 86.971.000,- (Delapan puluh enam juta sembilan ratus tujuh puluh satu ribu rupiah) serta

penerimaan kembali belanja pegawai Rp. 740.153,- (Tujuh ratus empat puluh ribu seratus lima puluh tiga rupiah).

Page 7: LAPORAN AKUNTABILITAS KINERJA INSTANSI PEMERINTAH …sakip.pertanian.go.id/admin/data2/LAKIN_2014_BBPPMBTPH.pdf · varietas/IPTB/DNA, standarisasi laboratorium, pelatihan teknis,

LAPORAN AKUNTABILITAS KINERJA INSTANSI PEMERINTAH 2014

Balai Besar Pengembangan Pengujian Mutu Benih Tanaman Pangan dan Hortikultura

vi

Didalam pelaksanaan tugas dan fungsi tentu saja masih terdapat kendala/permasalahan di lapangan sehingga output yang diharapkan belum optimal. Kendala/permasalahan yang dihadapi dalam pelaksanaan kegiatan, antara lain (1). Belum dapat menerbitkan Orange International Certificate (OIC) dan Blue International Certificate (BIC) karena belum ada payung hukum yang jelas, serta pemahaman tentang pentingnya Standar Nasional Indonesia belum tersosialisasi dengan baik, (2). Kegiatan LSPro yang merupakan fungsi Balai belum dapat

dilaksanakan secara optimal dikarenakan belum adanya dukungan kebijakan dan payung hukum yang kuat, (3). Keterbatasan jumlah sumberdaya manusia (58 PNS), sehingga terdapat pegawai yang menangani beberapa pekerjaan, (4). Kebijakan

anggaran nasional yang mengharuskan dilakukannya revisi anggaran, baik untuk penghematan maupun realokasi anggaran dapat mempengaruhi kinerja balai, disamping itu akibat kebijakan tersebut terdapat beberapa kegiatan yang tidak dapat

dilaksanakan yaitu kegiatan penyusunan buku literature/referensi dan kegiatan sinkronisasi uji profisiensi, (5). Pelaksanaan kegiatan tidak tepat waktu atau belum seluruhnya dapat dilaksanakan sesuai jadwal yang telah ditetapkan, (6). Belum

lancarnya arus pelaporan dari masing-masing bagian sehingga pelaporan kegiatan tidak tepat waktu, (7). Pemahaman tentang implementasi sistem pengendalian intern masih kurang, sehingga masih terbatas pada pemenuhan dokumen, (8). Masih

kurangnya sumberdaya manusia dengan kualifikasi S2 dan S3.

Langkah-langkah antisipatif yang perlu dilakukan di masa mendatang untuk mengatasi kendala/permasalahan tersebut, antara lain (1). Meningkatkan koordinasi

dan kerjasama dengan lembaga/instansi terkait untuk memperlancar pelaksanaan kegiatan dan tercapainya sasaran/target yang telah ditetapkan, (2). Merencanakan kegiatan dengan lebih matang, sehingga target yang telah ditetapkan baik secara

fisik maupun keuangan dapat tercapai tepat waktu dan sesuai jadwal yang telah ditetapkan, (3). Meningkatkan kerjasama dan koordinasi dengan instansi terkait maupun antar bagian lingkup Balai Basar PPMB-TPH dalam rangka mengatasi suatu

permasalahan yang harus diselesaikan secara cepat dan mengoptimalkan pelaksanaan sistem pengendalian intern agar target dapat dicapai sesuai jadwal yang telah ditentukan, (4). Melakukan sosialisasi secara berkala tentang sistem

pengendalian intern kepada seluruh pegawai dan mengikutsertakan pegawai dalam forum atau sosialisasi SPI yang diselenggarakan instansi lain (Inspektorat Jenderal Kementerian Pertanian maupun Ditjen Tanaman Pangan) sesuai ketersediaan anggaran, (5). Meningkatkan kualitas sumberdaya manusia dengan

mengikutsertakan pelatihan-pelatihan baik yang bersifat administrasi maupun teknis dalam rangka mendukung tugas dan fungsi Balai, (6). Mengusulkan tambahan tenaga kerja struktural dan peningkatan SDM melalui program pendidikan S2 dan S3.

Page 8: LAPORAN AKUNTABILITAS KINERJA INSTANSI PEMERINTAH …sakip.pertanian.go.id/admin/data2/LAKIN_2014_BBPPMBTPH.pdf · varietas/IPTB/DNA, standarisasi laboratorium, pelatihan teknis,

LAPORAN AKUNTABILITAS KINERJA INSTANSI PEMERINTAH 2014

Balai Besar Pengembangan Pengujian Mutu Benih Tanaman Pangan dan Hortikultura

vii

DAFTAR ISI

Halaman

KATA PENGANTAR ......................................................................... i

RINGKASAN EKSEKUTIF ................................................................. ii DAFTAR ISI .................................................................................... vii DAFTAR TABEL .............................................................................. viii

DAFTAR LAMPIRAN ........................................................................ ix I. PENDAHULUAN .................................................................... 1

1.1 Latar Belakang.................................................................. 1 1.2 Kedudukan, Tugas Fungsi ................................................. 2 1.3 Susunan Organisasi dan Tata Kerja Balai Besar PPMB-TPH 3

1.4 Sumberdaya Manusia Balai Besar PPMB-TPH ...................... 6 1.5 Dukungan Anggaran ......................................................... 7

II. PERENCANAAN KINERJA ..................................................... 8 2.1 Rencana Stratejik ......................................................... 8

2.2 Rencana Kinerja Tahunan .............................................. 11 2.3 Perjanjian Kinerja Tahun 2014 ......................................... 18

III. AKUNTABILITAS KINERJA ..................................................... 20 3.1 Capaian Kinerja Organisasi................................................. 20 3.1.1 Pencapaian Sasaran Strategis…………..………............... 20

3.1.2 Evaluasi dan Analisis Capaian Kinerja…………………...... 21 3.1.3 Analisis Keberhasilan dan Dukungan Sumberdaya….… 43 3.1.4 Analisis Keberhasilan Penunjang Kegiatan.................. 45

3.2 Realisasi Anggaran……….……………………………..................... 46 3.2.1 Pengelolaan Anggaran Tahun 2014............................ 46 3.2.2 Penerimaan Negara Bukan Pajak............................... 47

IV. PENUTUP ............................................................................ 48

LAMPIRAN-LAMPIRAN

Page 9: LAPORAN AKUNTABILITAS KINERJA INSTANSI PEMERINTAH …sakip.pertanian.go.id/admin/data2/LAKIN_2014_BBPPMBTPH.pdf · varietas/IPTB/DNA, standarisasi laboratorium, pelatihan teknis,

LAPORAN AKUNTABILITAS KINERJA INSTANSI PEMERINTAH 2014

Balai Besar Pengembangan Pengujian Mutu Benih Tanaman Pangan dan Hortikultura

viii

DAFTAR TABEL

TABEL Halaman Tabel 1. Anggaran Balai Besar PPMB-TPH TA. 2014.......................... 7

Tabel 2. Tabel 3.

Capaian Indikator Kinerja Utama Tahun 2014................. Target dan realisasi capaian output kegiatan fasilitasi penerapan sistem mutu....................................................

21

26

Tabel 4. Realisasi capaian kinerja hasil kegiatan pengembangan

metode ...........................................................................

Tabel 5. Target dan realisasi capaian output kegiatan

pengembangan metode..................................................... 30 Tabel 6. Realisasi capaian kinerja hasil kegiatan pengembangan

metode............................................................................. 30

Tabel 7. Prosentase Pengukuran Kinerja antara capaian input, output dan outcome..................................................................... 42

Tabel 8. Rincian sisa anggaran TA. 2014.......................................... 47

Page 10: LAPORAN AKUNTABILITAS KINERJA INSTANSI PEMERINTAH …sakip.pertanian.go.id/admin/data2/LAKIN_2014_BBPPMBTPH.pdf · varietas/IPTB/DNA, standarisasi laboratorium, pelatihan teknis,

LAPORAN AKUNTABILITAS KINERJA INSTANSI PEMERINTAH 2014

Balai Besar Pengembangan Pengujian Mutu Benih Tanaman Pangan dan Hortikultura

ix

DAFTAR LAMPIRAN

1. Perjanjian Kinerja 2. Realisasi keuangan per 31 Desember 2014

3. Keadaan pegawai berdasarkan kepangkatan dan pendidikan 4. Rencana Strategis Tahun 2014 5. Rencana Kinerja Tahunan (RKT) tahun anggaran 2014

Page 11: LAPORAN AKUNTABILITAS KINERJA INSTANSI PEMERINTAH …sakip.pertanian.go.id/admin/data2/LAKIN_2014_BBPPMBTPH.pdf · varietas/IPTB/DNA, standarisasi laboratorium, pelatihan teknis,

LAPORAN AKUNTABILITAS KINERJA INSTANSI PEMERINTAH 2014

Balai Besar Pengembangan Pengujian Mutu Benih Tanaman Pangan dan Hortikultura

1

I. PENDAHULUAN

1.1. Latar Belakang

Semangat reformasi di bidang politik, pemerintahan dan pembangunan serta

kemasyarakatan telah mewarnai upaya pendayagunaan aparatur negara

dengan tuntutan mewujudkan administrasi negara yang mampu mendukung

kelancaran tugas dan fungsi penyelenggaraan pemerintahan dan

pembangunan dengan menerapkan prinsip-prinsip good governance.

Dalam rangka mencapai prinsip tersebut, diperlukan pengembangan dan

penerapan sistem pertanggungjawaban yang tepat, jelas dan akuntabel

sehingga penyelenggaraan lembaga dapat dilakukan secara berdayaguna dan

berhasilguna. Perlunya sistem pertanggungjawaban atas segala proses

tindakan dilakukan dalam rangka tertib administrasi untuk mencapai

akuntabilitas pelaporan (LAKIP) yang pada akhirnya akan menjadi instrumen

tercapainya good governance.

Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah (LAKIP) merupakan laporan

yang dibuat berdasarkan Instruksi Presiden (INPRES) No. 7 Tahun 1999,

tanggal 15 Juni 1999, tentang Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah.

Pedoman LAKIP yang digunakan adalah Peraturan Menteri Pendayagunaan

Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi No. 53 tahun 2014 tentang

Petunjuk Teknis Perjanjian Kinerja, Pelaporan Kinerja dan Tata Cara Reviu

atas Laporan Kinerja Instansi Pemerintah. Dilingkungan Kementerian

Pertanian, penyusunan LAKIP didasarkan pada Peraturan Menteri Pertanian

No. 65/Kpts/HK.030/03/2005 tentang Petunjuk Teknis implementasi SAKIP.

Setiap instansi pemerintah wajib menyusun LAKIP sebagai

pertanggungjawaban kinerja Balai pada tahun yang sedang berjalan. Dalam

melaksanakan tugas pokoknya, Balai Besar PPMB-TPH telah mendukung

program Ditjen Tanaman Pangan yaitu peningkatan produksi, produktivitas

Page 12: LAPORAN AKUNTABILITAS KINERJA INSTANSI PEMERINTAH …sakip.pertanian.go.id/admin/data2/LAKIN_2014_BBPPMBTPH.pdf · varietas/IPTB/DNA, standarisasi laboratorium, pelatihan teknis,

LAPORAN AKUNTABILITAS KINERJA INSTANSI PEMERINTAH 2014

Balai Besar Pengembangan Pengujian Mutu Benih Tanaman Pangan dan Hortikultura

2

dan mutu tanaman pangan untuk mencapai swasembada dan swasembada

berkelanjutan.

1.2. Kedudukan, Tugas Fungsi

Berdasarkan Peraturan Menteri Pertanian No: 78/Permentan/OT.140/ 11/2011

Balai Besar PPMB-TPH merupakan unit pelaksana teknis yang berada dibawah

dan bertanggung jawab kepada Direktur Jenderal tanaman Pangan. Balai

Besar PPMB-TPH secara teknis dibina oleh Direktur Perbenihan, Direktorat

Jenderal Tanaman Pangan dan Direktur Perbenihan, Direktorat Jenderal

Hortikultura.

Tugas Balai Besar PPMB-TPH adalah melaksanakan pengembangan serta

pemberian bimbingan teknis pengujian mutu benih dan penerapan sistem

manajemen mutu benih tanaman pangan dan hortikultura.

Sedangkan fungsi Balai Besar PPMB-TPH adalah sebagai berikut :

1. penyusunan program dan evaluasi pengembangan pengujian mutu benih

serta bimbingan teknis pengujian mutu benih dan penerapan sistem

manajemen mutu benih tanaman pangan dan hortikultura;

2. pelaksanaan pengembangan teknik dan metode pengujian laboratorium,

sertifikasi, dan pengawasan peredaran benih tanaman pangan dan

hortikultura;

3. pelaksanaan uji banding (uji profisiensi, unjuk kerja metode, uji arbitrase

dan uji acuan) antar laboratorium pengujian benih tanaman pangan dan

hortikultura;

4. pelaksanaan uji petik mutu benih tanaman pangan dan hortikultura yang

beredar;

5. pelaksanaan sertifikasi ISTA (International Seed Testing Association)

untuk benih tanaman pangan dan hortikultura;

Page 13: LAPORAN AKUNTABILITAS KINERJA INSTANSI PEMERINTAH …sakip.pertanian.go.id/admin/data2/LAKIN_2014_BBPPMBTPH.pdf · varietas/IPTB/DNA, standarisasi laboratorium, pelatihan teknis,

LAPORAN AKUNTABILITAS KINERJA INSTANSI PEMERINTAH 2014

Balai Besar Pengembangan Pengujian Mutu Benih Tanaman Pangan dan Hortikultura

3

6. pelaksanaan sertifikasi sistem mutu dan pemberian hak penandaan

Standar Nasional Indonesia (SNI) pada pelaku usaha perbenihan tanaman

pangan dan hortikultura;

7. pelaksanaan pemberian bimbingan teknis pengujian mutu benih dan

penerapan sistem manajemen mutu benih tanaman pangan dan

hortikultura;

8. penyusunan informasi dan dokumentasi hasil pengembangan pengujian

mutu benih serta pemberian bimbingan teknis pengujian mutu benih dan

penerapan sistem manajemen mutu benih tanaman pangan dan

hortikultura;

9. pengelolaan urusan tata usaha dan rumah tangga Balai Besar PPMB-TPH.

1.3. Susunan Organisasi dan Tata Kerja Balai Besar PPMB-TPH

Struktur Organisasi Balai Besar PPMB-TPH dipimpin oleh seorang Kepala dan

memiliki 2 (dua) eselon III, yaitu Bagian Umum dan Bidang Informasi dan

Jaringan Laboratorium serta Kelompok Jabatan Fungsional. Dalam melakukan

tugas dan fungsinya, Bagian Umum terdiri dari 3 (tiga) unit kerja eselon IV

yang meliputi Subbagian Program dan Evaluasi, Subbagian Kepegawaian dan

Tata Usaha, dan Subbagian Keuangan dan Perlengkapan. Bidang Informasi

dan Jaringan Laboratorium terdiri dari 2 (dua) unit kerja eselon IV yang

meliputi, Seksi Informasi dan Dokumentasi dan Seksi Jaringan Laboratorium.

Kelompok Jabatan Fungsional yang terdapat di Balai Besar PPMB-TPH adalah

fungsional pengawas benih tanaman yang dikoordinasikan oleh seorang

tenaga fungsional senior yang ditetapkan oleh Kepala Balai. Secara

keseluruhan, pelaksanaan kegiatan Balai Besar PPMB-TPH didukung oleh 58

PNS dan 15 tenaga kerja kontrak sebagaimana terlihat pada Lampiran 3.

Balai Besar PPMB-TPH mempunyai struktur dan fungsi yang cukup memadai

untuk melaksankan tugas pokok dan fungsinya secara optimal. Dari masing-

masing unit tersebut di atas mempunyai tugas dan fungsi sebagai berikut :

Page 14: LAPORAN AKUNTABILITAS KINERJA INSTANSI PEMERINTAH …sakip.pertanian.go.id/admin/data2/LAKIN_2014_BBPPMBTPH.pdf · varietas/IPTB/DNA, standarisasi laboratorium, pelatihan teknis,

LAPORAN AKUNTABILITAS KINERJA INSTANSI PEMERINTAH 2014

Balai Besar Pengembangan Pengujian Mutu Benih Tanaman Pangan dan Hortikultura

4

1. Bagian Umum mempunyai tugas melaksanakan penyusunan program dan

evaluasi kegiatan pelaksanaan pengembangan pengujian mutu benih,

pemberian bimbingan teknis pengujian mutu benih dan penerapan sistem

manajemen mutu benih tanaman pangan dan hortikultura, serta

pelaksanaan urusan tata usaha dan rumah tangga. Dalam melaksanakan

tugasnya, Bagian Umum menyelenggarakan fungsi :

a. Penyiapan penyusunan program, anggaran dan evaluasi serta

pelaporan;

b. Fasilitasi kegiatan pengembangan pengujian mutu benih serta

pemberian bimbingan teknis pengujian mutu benih dan penerapan

sistem manajemen mutu benih tanaman pangan dan hortikultura;

c. Pelaksanaan urusan kepegawaian, tata usaha dan rumah tangga;

d. Pelaksanaan urusan keuangan, perlengkapan dan perpustakaan.

Bagian umum terdiri atas (1). Subbagian Program dan Evaluasi yang

mempunyai tugas melakukan penyiapan bahan penyusunan program,

anggaran dan evaluasi serta pelaporan, (2). Subbagian Kepegawaian dan

Tata Usaha yang mempunyai tugas melakukan urusan kepegawaian, tata

usaha dan rumah tangga, (3). Subbagian Keuangan dan Perlengkapan

yang mempunyai tugas melakukan urusan keuangan, perlengkapan dan

perpustakaan, fasilitasi kegiatan pengembangan pengujian mutu benih

serta pemberian bimbingan teknis pengujian mutu benih dan penerapan

sistem manajemen mutu benih tanaman pangan dan hortikultura. Secara

rinci uraian tugas unit eselon IV diatur dalam Peraturan Menteri Pertanian

No. 46/Permentan/OT.140/6/2013.

2. Bidang Informasi dan Jaringan Laboratorium mempunyai tugas

melaksanakan penyusunan informasi dan dokumentasi hasil

pengembangan pengujian mutu benih tanaman pangan dan hortikultura

serta pelaksanaan pemberian bimbingan teknis pengujian mutu benih dan

penerapan sistem manajemen mutu benih tanaman pangan dan

Page 15: LAPORAN AKUNTABILITAS KINERJA INSTANSI PEMERINTAH …sakip.pertanian.go.id/admin/data2/LAKIN_2014_BBPPMBTPH.pdf · varietas/IPTB/DNA, standarisasi laboratorium, pelatihan teknis,

LAPORAN AKUNTABILITAS KINERJA INSTANSI PEMERINTAH 2014

Balai Besar Pengembangan Pengujian Mutu Benih Tanaman Pangan dan Hortikultura

5

hortikultura. Dalam melaksanakan tugasnya Bidang Informasi dan

Jaringan Laboratorium menyelenggarakan fungsi :

a. Penyusunan informasi dan dokumentasi hasil pengembangan pengujian

mutu benih tanaman pangan dan hortikultura,

b. Pengelolaan sampel dan koleksi varietas, isolate pathogen tular benih

dan benih hasil uji tanaman pangan dan hortikultura,

c. Penyiapan pelaksanaan pemberian bimbingan teknis pengujian mutu

benih dan penerapan sistem manajemen mutu benih tanaman pangan

dan hortikultura,

d. Fasilitasi pelaksanaan sertifikasi sistem mutu dan pemberian hak

penandaan Standar Nasional Indonesia (SNI) pada pelaku usaha

perbenihan tanaman pangan dan hortikultura.

Bidang Informasi dan jaringan Laboratorium terdiri atas (1). Seksi

Informasi dan Dokumentasi yang mempunyai tugas melakukan penyiapan

bahan penyusunan informasi dan dokumentasi hasil pengembangan

pengujian mutu benih, serta pengelolaan sampel dan koleksi varietas

isolate pathogen tular benih dan benih hasil uji tanaman pangan dan

hortikultura, (2). Seksi Jaringan Laboratorium yang mempunyai tugas

melakukan penyiapan bahan pelaksanaan bimbingan teknis pengujian

mutu benih dan penerapan sistem manajemen mutu benih tanaman

pangan dan hortikultura, serta fasilitasi pelaksanaan sertifikasi sistem

mutu dan pemberian hak penandaan Standar Nasional Indonesia (SNI)

pada pelaku usaha perbenihan tanaman pangan dan hortikultura. Secara

rinci uraian tugas unit eselon IV diatur dalam Peraturan Menteri Pertanian

No. 46/Permentan/OT.140/6/2013.

Page 16: LAPORAN AKUNTABILITAS KINERJA INSTANSI PEMERINTAH …sakip.pertanian.go.id/admin/data2/LAKIN_2014_BBPPMBTPH.pdf · varietas/IPTB/DNA, standarisasi laboratorium, pelatihan teknis,

LAPORAN AKUNTABILITAS KINERJA INSTANSI PEMERINTAH 2014

Balai Besar Pengembangan Pengujian Mutu Benih Tanaman Pangan dan Hortikultura

6

1.4. Sumberdaya Manusia Balai Besar PPMB-TPH

Peranan Pegawai Negeri Sipil (PNS) terhadap pelaksanaan pembangunan

nasional adalah sangat penting dan menentukan, karena PNS adalah unsur

Aparatur Negara untuk menyelenggarakan pemerintahan dan pembangunan

dalam rangka usaha mencapai tujuan Nasional. Kelancaran penyelenggaraan

pemerintahan dan pelaksanaan Pembangunan Nasional tergantung dari

kesempurnaan Aparatur Negara dalam menjalankan tugas kedinasan sehari-

hari.

Untuk mewujudkan PNS yang handal dalam melaksanakan tugasnya, maka

PNS perlu dibina atas dasar sistem karier dan prestasi kerja. Selanjutnya,

PNS juga harus mampu menghayati hak dan kewajibannya serta mentaati

segala peraturan dalam menjalankan tugasnya.

Dalam melaksanakan tugas dan fungsinya, Balai Besar PPMB-TPH didukung

oleh 73 orang yang terdiri dari : tenaga teknis sebanyak 10 orang, tenaga

administrasi 26 orang, tenaga fungsional PBT 29 orang dan Tenaga Kerja

Kontrak (TKK) sebanyak 15 orang. Keadaan pegawai sampai dengan

Desember berkurang satu orang karena pensiun dini atas nama Ir. Chabrinel

dan penambahan Calon Pegawai Negeri Sipil (CPNS) 3 pegawai yaitu

Mansyur, S.P., Nugraheni, S.P., dan Unik Nur Rahmawati, S.P., sehingga

jumlah pegawai seluruhnya menjadi 73 orang, mengalami peningkatan jika

dibandingkan dengan tahun 2013 dengan jumlah pegawai sebanyak 69

orang.

Keadaan pegawai PNS berdasarkan latar belakang pendidikan terdiri dari S2

sebanyak 9 orang, S1 sebanyak 29 orang, D3 sebanyak 1 orang, D2

sebanyak 1 orang dan SLTA sebanyak 18 orang. Data secara terinci dapat

dilihat pada Lampiran 1-2.

Page 17: LAPORAN AKUNTABILITAS KINERJA INSTANSI PEMERINTAH …sakip.pertanian.go.id/admin/data2/LAKIN_2014_BBPPMBTPH.pdf · varietas/IPTB/DNA, standarisasi laboratorium, pelatihan teknis,

LAPORAN AKUNTABILITAS KINERJA INSTANSI PEMERINTAH 2014

Balai Besar Pengembangan Pengujian Mutu Benih Tanaman Pangan dan Hortikultura

7

1.5. Dukungan Anggaran

Dukungan anggaran Balai Besar PPMB-TPH dari tahun ke tahun mengalami

peningkatan yang disebabkan oleh peningkatan beban kerja sesuai tugas dan

fungsinya. Pagu anggaran pada tahun 2014 sebesar Rp. 7.171.900.000,-

(Tujuh milyar seratus tujuh puluh satu juta sembilan ratus ribu rupiah).

Berdasarkan surat edaran Sekretaris Kabinet No. SE-7/seskab/V/2014 tentang

Penghematan dan Pemotongan Belanja Kementerian/Lembaga dalam rangka

pelaksanaan APBN 2014 dan berpedoman pada Peraturan Menteri Keuangan

No. 7/PMK.02/2014, tanggal 13 Januari 2014 tentang tata cara revisi

anggaran TA. 2014, Satker Balai Besar PPMB-TPH melakukan Revisi DIPA TA.

2014. Dengan adanya revisi ini maka Anggaran Balai Besar PPMB-TPH TA.

2014 semula Rp. 7.171.900.000,- menjadi Rp. 6,920,069,000,- (Enam milyar

sembilan ratus dua puluh juta enam puluh sembilan ribu rupiah) yang terdiri

dari 14 kegiatan, dengan rincian seperti pada Tabel 1.

Tabel 1. Pagu anggaran Balai Besar PPMB-TPH TA. 2014

NO. KEGIATAN/SUB KEGIATAN/URAIAN/INDIKATOR OUTPUT PAGU

1767 Pengembangan Metode Pengujian Mutu Benih dan Penerapan Sistem Mutu Lab. Pengujian Benih

6.920.069.000,-

1767.002 Rancangan kerja Pengembangan Pengujian Mutu Benih TPH 77.150.000,-

1767.003 Pedoman/literatur -

1767.004 Pengembangan metode dan validasi metode 440,962.000,-

1767.005 Pelayanan pengujian mutu benih 132,500.000,-

1767.007 Koleksi varietas/IPTB/DNA 22,350.000,-

1767.008 Fasilitasi penerapan sistem mutu 256,170.000,-

1767.009 Standarisasi Laboratoium 416,048.000,-

1767.010 Uji petik mutu benih yang beredar 42,500.000,-

1767.011 Pelatihan Teknis, Umum dan Magang 186,160.000,-

1767.012 Administrasi pelaksanaan kegiatan 172,532.000,-

1767.014 Jurnal /Majalah Vigor 62,200.000,-

1767.023 Laporan Kegiatan Pengembangan Metode Pengujian Mutu Benih dan Penerapan Sistem Mutu Lab. Pengujian Benih

337,120.000,-

1767.994 Layanan Perkantoran 4,577,877.000,-

1767.997 Peralatan dan Fasilitasi Perkantoran 196,500.000,-

Page 18: LAPORAN AKUNTABILITAS KINERJA INSTANSI PEMERINTAH …sakip.pertanian.go.id/admin/data2/LAKIN_2014_BBPPMBTPH.pdf · varietas/IPTB/DNA, standarisasi laboratorium, pelatihan teknis,

LAPORAN AKUNTABILITAS KINERJA INSTANSI PEMERINTAH 2014

Balai Besar Pengembangan Pengujian Mutu Benih Tanaman Pangan dan Hortikultura

8

II. PERENCANAAN KINERJA

2.1. Rencana Stratejik

Kebutuhan produk tanaman pangan semakin meningkat seiring laju

pertumbuhan penduduk dan pola konsumsi masyarakat yang masih

didominasi oleh beras, serta semakin berkembangnya industri olahan

berbahan dasar pangan. Tantangan kedepan adalah bagaimana mewujudkan

produksi tanaman pangan yang cukup dan berkelanjutan serta bagaimana

menyediakan dan menyalurkan sarana produksi dan benih secara enam tepat

kepada kelompok tani dan petani. Dalam rangka untuk meningkatkan

produksi tanaman pangan, salah satu cara yang dapat ditempuh adalah

dengan cara penggunaan benih varietas unggul yang telah disertifikasi.

Tujuan dari sertifikasi benih adalah untuk menjamin kemurnian dan

kebenaran varietas benih yang ditanam. Dalam proses sertifikasi tersebut,

ditetapkan pula persyaratan standar minimal yang ditetapkan untuk menjamin

mutu benih.

Pembangunan perbenihan nasional harus diarahkan untuk mewujudkan

sistem dan usaha perbenihan/industri benih yang tangguh berbasis potensi

nasional yang mampu menyediakan benih bermutu tinggi. Penggunaan benih

bermutu dari varietas unggul difasilitasi melalui pembinaan produsen benih

untuk dapat menghasilkan benih secara enam tepat yaitu: tepat waktu, tepat

mutu, tepat varietas, tepat jumlah, tepat lokasi dan tepat harga. Sebagai

persiapan pelaksanaan pembangunan jangka menengah, maka perlu dibuat

rencana pembangunan lima tahunan yang dituangkan dalam Rencana

Strategis (Renstra) Balai Besar PPMB-TPH 2010-2015.

Rencana stratejik (Renstra) Balai Besar PPMB-TPH 2010 – 2015 merupakan

dokumen perencanaan yang berisikan visi, misi, tujuan, sasaran strategis,

kebijakan, strategi, program dan kebijakan yang akan dilaksanakan oleh Balai

Page 19: LAPORAN AKUNTABILITAS KINERJA INSTANSI PEMERINTAH …sakip.pertanian.go.id/admin/data2/LAKIN_2014_BBPPMBTPH.pdf · varietas/IPTB/DNA, standarisasi laboratorium, pelatihan teknis,

LAPORAN AKUNTABILITAS KINERJA INSTANSI PEMERINTAH 2014

Balai Besar Pengembangan Pengujian Mutu Benih Tanaman Pangan dan Hortikultura

9

Besar PPMB-TPH selama lima tahun kedepan (2010 – 2015). Dokumen ini

disusun berdasarkan analisis strategis atas potensi, peluang, tantangan dan

permasalahan serta rencana kegiatan yang akan dilakukan untuk menjapai

tujuan Balai.

2.1.1. Visi

Menjadi lembaga acuan yang terpercaya dan profesional dalam pengujian

mutu benih Tanaman Pangan dan Hortikultura.

2.1.2. Misi

1. Meningkatkan kompetensi kelembagaan Balai Besar PPMB-TPH;

2. Mewujudkan standardisasi laboratorium penguji Benih diseluruh Indonesia

3. Menerapkan sertifikasi terhadap pelaku usaha dan produk perbenihan;

4. Meningkatkan pelayanan dan informasi dalam pengembangan pengujian

mutu benih.

2.1.3. Tujuan

Mengembangkan pengujian mutu benih dan penerapan sistem sertifikasi

untuk mendukung sistem perbenihan tanaman pangan dan hortikultura.

2.1.4. Indikator Kinerja Utama Balai Besar PPMB-TPH

1. Jumlah metode pengujian mutu benih yang dikembangkan, divalidasi dan

disahkan (metode);

2. Jumlah laboratorium yang menerapkan sistem mutu (laboratorium)

3. Jumlah laboratorium peserta uji profisiensi (laboratorium)

Page 20: LAPORAN AKUNTABILITAS KINERJA INSTANSI PEMERINTAH …sakip.pertanian.go.id/admin/data2/LAKIN_2014_BBPPMBTPH.pdf · varietas/IPTB/DNA, standarisasi laboratorium, pelatihan teknis,

LAPORAN AKUNTABILITAS KINERJA INSTANSI PEMERINTAH 2014

Balai Besar Pengembangan Pengujian Mutu Benih Tanaman Pangan dan Hortikultura

10

2.1.5. Sasaran Strategis

Berkembangnya metode pengujian laboratorium, sertifikasi dan pengawasan

peredaran mutu benih serta penerapan sistem manajemen mutu laboratorium

pengujian benih tanaman pangan dan hortikultura

2.1.6. Kebijakan Umum

Untuk mencapai keberhasilan tersebut tentu diperlukan kebijakan dan strategi

yang tepat serta tetap berpedoman pada peraturan dan pedoman/standar

yang berlaku baik secara nasional maupun internasional.

2.1.7. Program

Program Balai Besar PPMB-TPH mendukung program pembangunan

Direktorat Jenderal Tanaman Pangan yaitu peningkatan produksi,

produktivitas dan mutu tanaman pangan untuk mencapai swasembada dan

swasembada berkelanjutan. Kemudian, program utama tersebut dijabarkan

menjadi program-program operasional Balai yang merupakan penjabaran

secara detail tentang kinerja dalam meningkatkan pelayanan kepada

stakeholder di bidang pengembangan pengujian mutu benih tanaman pangan

dan hortikultura.

Program operasional Balai Besar PPMB-TPH sesuai dengan Rencana Kerja

Anggaran Kegiatan adalah sebagai berikut:

1) Peningkatan kegiatan pelayanan perkantoran;

2) Peningkatan penyusunan program dan rencana kerja;

3) Peningkatan informasi melalui penerbitan pedoman/literatur

4) Peningkatan pengembangan metode dan validasi metode;

5) Peningkatan pelayanan pengujian mutu benih kepada customer;

6) Peningkatan koleksi varietas/IPTB/DNA;

7) Peningkatan fasilitasi penerapan sistem mutu

8) Peningkatan standarisasi laboratorium;

Page 21: LAPORAN AKUNTABILITAS KINERJA INSTANSI PEMERINTAH …sakip.pertanian.go.id/admin/data2/LAKIN_2014_BBPPMBTPH.pdf · varietas/IPTB/DNA, standarisasi laboratorium, pelatihan teknis,

LAPORAN AKUNTABILITAS KINERJA INSTANSI PEMERINTAH 2014

Balai Besar Pengembangan Pengujian Mutu Benih Tanaman Pangan dan Hortikultura

11

9) Uji petik mutu benih beredar

10) Peningkatan pelatihan teknis, umum dan magang;

11) Peningkatan administrasi pelaksanaan kegiatan;

12) Peningkatan informasi melalui penerbitan jurnal/majalah vigor;

13) Peningkatan laporan kegiatan pengembangan metode pengujian mutu

benih dan penerapan sistem mutu laboratorium pengujian benih;

14) Peningkatan sarana perangkat dan fasilitas perkantoran;

2.2. Rencana Kinerja Tahunan Tahun 2014

Rencana Kinerja Tahunan (RKT) merupakan rencana kegiatan Balai Besar

PPMB-TPH tahun 2014 yang meliputi program, sasaran, dan kegiatan

(indikator dan rencana tingkat capaian) dengan mengacu pada Renstra tahun

2010 – 2015 seperti terlihat pada Lampiran 3 dan 4. Untuk mendukung

program peningkatan produksi, produktivitas dan mutu tanaman pangan

untuk mencapai swasembada dan swasembada berkelanjutan serta

pencapaian sasaran yang ditetapkan, maka Balai Besar PPMB-TPH TA. 2014

melakukan kegiatan sebagai berikut:

1) Pelayanan Perkantoran

Terbayarnya gaji pegawai, tunjangan-tunjangan, honorarium dan

lembur dengan target sasaran 754 OB untuk belanja pegawai.

Penyelenggaraan operasional dan pemeliharaan perkantoran juga

tercapai dengan dilaksanakannya pemeliharaan gedung dan halaman

kantor, perbaikan peralatan kantor, perawatan kendaraan roda dua dan

empat, langganan daya dan jasa dan belanja keperluan operasional

perkantoran selama 1 tahun.

2) Rancangan Kerja Pengembangan Pengujian Mutu Benih TPH

Tersedianya program dan rencana kerja Balai sebagai salah satu

pedoman/acuan dalam pelaksanaan kegiatan. Penerapan anggaran yang

dilakukan secara terpadu, terintegrasi melalui program peningkatan

Page 22: LAPORAN AKUNTABILITAS KINERJA INSTANSI PEMERINTAH …sakip.pertanian.go.id/admin/data2/LAKIN_2014_BBPPMBTPH.pdf · varietas/IPTB/DNA, standarisasi laboratorium, pelatihan teknis,

LAPORAN AKUNTABILITAS KINERJA INSTANSI PEMERINTAH 2014

Balai Besar Pengembangan Pengujian Mutu Benih Tanaman Pangan dan Hortikultura

12

produksi, produktivitas dan mutu tanaman untuk mencapai swasembada

dan swasembada berkelanjutan berdasarkan Renstra 2010 - 2015.

Target pencapaian sasaran adalah 1 rancangan yaitu tersusunnya

progam dan rencana kerja selama satu tahun berupa penyusunan KAK,

ROPAK, Juknis, POK, RKT dan RKAKL sehingga seluruh kegiatan dapat

terlaksana dengan baik dan terencana.

3) Pedoman/Literatur

Tersusunnya buku literatur/referensi tentang pengembangan pengujian

mutu benih sebanyak 1 pedoman/literatur dan meningkatnya

ketersediaan buku literatur/referensi dan tersebarluasnya informasi

mengenai pengembangan pengujian mutu benih

4) Pengembangan Metode dan Validasi Metode

Terlaksananya kegiatan pengembangan metode dan validasi metode

sebanyak 10 metode (9 metode pengujian dan 1 Pengkajian Metode

ISTA Rules/Internasional) sehingga metode yang disusun dapat

bermanfaat bagi perkembangan perbenihan di Indonesia.

5) Pelayanan Pengujian Mutu Benih

Terlaksananya pelayanan pengujian mutu benih yang dilaksanakan

dengan dukungan 7 (tujuh) laboratorium yang dimiliki oleh Balai Besar

PPMB-TPH. Target pencapaian sasaran adalah 1000 sampel yaitu

dengan melakukan pelayanan pengujian baik internal maupun eksternal.

Pengujian yang dilakukan meliputi : penetapan kadar air, analisis

kemurnian, penetapan berat seribu butir, pengujian daya berkecambah,

pengujian kesehatan benih dan pengujian elektroforesis.

6) Koleksi Varietas/IPTB/DNA

Tersedianya koleksi varietas dan Isolat Patogen Tular Benih (IPTB)

dengan target pencapaian sasaran 90 koleksi. Kegiatan ini dilaksanakan

sebagai acuan/pembanding bagi pengujian di laboratorium sehingga

Page 23: LAPORAN AKUNTABILITAS KINERJA INSTANSI PEMERINTAH …sakip.pertanian.go.id/admin/data2/LAKIN_2014_BBPPMBTPH.pdf · varietas/IPTB/DNA, standarisasi laboratorium, pelatihan teknis,

LAPORAN AKUNTABILITAS KINERJA INSTANSI PEMERINTAH 2014

Balai Besar Pengembangan Pengujian Mutu Benih Tanaman Pangan dan Hortikultura

13

dapat mencegah kesalahan dalam mengidentifikasi varietas dan

menentukan patogen tular benih dalam pengujian

7) Fasilitasi Penerapan Sistem Mutu

Melaksanakan fasilitasi laboratorium penguji benih di Daerah dalam

menerapkan sistem manajemen mutu laboratorium sesuai SNI ISO/IEC

17025:2008. Target pencapaian sasaran adalah 8 (delapan)

laboratorium yaitu terfasilitasinya laboratorium daerah (BPSBTPH) dalam

penerapan sistem mutu.

8) Standardisasi Laboratorium

a. Penguatan Laboratorium Penguji Benih

Terlaksananya kegiatan laboratorium pengujian benih Balai Besar

PPMB-TPH dengan target terpeliharanya ruang lingkup pengujian di

laboratorium terakreditasi.

b. Laboratorium Penyelenggara Uji Profisiensi

Terlaksananya penguatan organisasi Laboratorium Penyelenggara

Uji Profisiensi (LPUP) yang mengacu pada SNI ISO/IEC 17043:2010

untuk mendapatkan pengakuan sebagai penyelenggara uji

profisiensi yang kompeten. Pada tahun 2014 target pencapaian

sasaran adalah mendapatkan sertifikat reakreditasi oleh KAN.

c. Keanggotaan dalam Organisasi Internasional

Berpartisipasi aktif mengikuti kegiatan uji profisiensi yang

diselenggarakan oleh ISTA antara lain: melakukan perbaikan hasil

asessmen dari akreditasi ISTA, melakukan upaya dalam rangka

persiapan administrasi maupun teknis, dan melakukan koordinasi

dengan kementerian Luar Negeri tentang pembayaran iuran

keanggotaan ISTA. Target sasaran adalah memperoleh sertifikat

reakreditasi ISTA.

Page 24: LAPORAN AKUNTABILITAS KINERJA INSTANSI PEMERINTAH …sakip.pertanian.go.id/admin/data2/LAKIN_2014_BBPPMBTPH.pdf · varietas/IPTB/DNA, standarisasi laboratorium, pelatihan teknis,

LAPORAN AKUNTABILITAS KINERJA INSTANSI PEMERINTAH 2014

Balai Besar Pengembangan Pengujian Mutu Benih Tanaman Pangan dan Hortikultura

14

9) Uji Petik Mutu Benih

Terlaksananya uji petik mutu benih yang beredar yang dilakukan untuk

mengevaluasi tingkat mutu benih yang beredar di pasaran dan salah

satunya adalah pengawasan mutu dari realisasi bantuan benih pemerintah

Pusat. Balai Besar PPMB-TPH melakukan uji petik mutu benih yang beredar

dan melakukan pengujian di laboratorium. Kegiatan ini untuk mengetahui

tingkat mutu benih tersebut sehingga dapat diketahui kondisi mutu benih

yang beredar di beberapa wilayah di Indonesia dan juga sebagai bahan

masukan bagi pimpinan dalam menyusun pengembangan metode. Pada

tahun 2014 telah dilakukan pengambilan contoh benih tanaman pangan di

15 provinsi dengan jumlah sampel sebanyak 90 sampel (contoh benih).

10) .Pelatihan Teknis, Umum dan Magang

a. Pelatihan Sistem Mutu

Terlaksananya pelatihan sistem mutu yang diwujudkan adanya

peningkatan kompetensi SDM laboratorium penguji benih.

Pelaksanaan kegiatan melalui pelatihan-pelatihan atau training baik

yang bersifat teknis ataupun manajemen yang diikuti oleh 5

pegawai. Pelatihan ini dapat diselenggarakan oleh Balai Besar PPMB-

TPH sendiri atau pihak lain yang terkait.

b. Pelatihan Peningkatan SDM

Terlaksananya kegiatan peningkatan SDM yang diikuti oleh 40

pegawai sehingga diharapkan adanya peningkatan kompetensi

sumberdaya manusia dalam bidang manajemen/administrasi.

c. Pelatihan Analis Laboratorium (Pengambilan Contoh dan Pengenalan

Pengujian Mutu Benih)

Terlaksananya kegiatan Pengambilan Contoh Benih yang diikuti oleh

40 pegawai baik dari instansi luar maupun maupun petugas

laboratorium lingkup Balai Besar PPMB-TPH sehingga diperoleh

Page 25: LAPORAN AKUNTABILITAS KINERJA INSTANSI PEMERINTAH …sakip.pertanian.go.id/admin/data2/LAKIN_2014_BBPPMBTPH.pdf · varietas/IPTB/DNA, standarisasi laboratorium, pelatihan teknis,

LAPORAN AKUNTABILITAS KINERJA INSTANSI PEMERINTAH 2014

Balai Besar Pengembangan Pengujian Mutu Benih Tanaman Pangan dan Hortikultura

15

peningkatan pengetahuan dan keterampilan dibidang pengujian dan

pengambilan contoh benih tanaman.

11) Administrasi Pelaksanaan Kegiatan

Terlaksananya Pengelolaan administrasi satker didasarkan pada

peraturan perundang-undangan yang berlaku sehingga diperoleh

pengelolaan administrasi yang tertib dan akuntabel selama 1 tahun

secara terus menerus. Pembinaan dan pengawasan pengelolaan

administrasi untuk menghindari penyalahgunaan dan kerugian negara.

12)Jurnal/Majalah Vigor

Tersedianya majalah/jurnal vigor sebanyak 4 (empat) edisi untuk

disebarluaskan dan dibaca oleh masyarakat dalam rangka meningkatkan

pengetahuan aparat/stakeholder tentang informasi terhadap pengujian

mutu benih dan informasi lainnya yang dibutuhkan masyarakat. Target

pencapaian sasaran yaitu terlaksananya penerbitan majalah vigor

sebanyak 4 edisi sebagai salah satu sarana penyampaian informasi

khususnya mengenai pengembangan pengujian mutu benih.

13) Laporan Kegiatan Pengembangan Pengujian Mutu Benih dan Penerapan

Sistem Mutu Laboratorium Pengujian Benih

a. Pengelolaan Data Base/Website

Terlaksananya penyusunan database/Website berupa sistem

informasi perbenihan secara komputerisasi dan terselenggaranya

website mengenai pengembangan pengujian mutu benih yang

mutakhir di Balai Besar PPMB-TPH. Target pencapaian sasaran

adalah tersedianya laporan tentang data hasil-hasil pengujian mutu

benih selama satu tahun sehingga pencarian data menjadi lebih

cepat dan efisien sebanyak 2 laporan.

Page 26: LAPORAN AKUNTABILITAS KINERJA INSTANSI PEMERINTAH …sakip.pertanian.go.id/admin/data2/LAKIN_2014_BBPPMBTPH.pdf · varietas/IPTB/DNA, standarisasi laboratorium, pelatihan teknis,

LAPORAN AKUNTABILITAS KINERJA INSTANSI PEMERINTAH 2014

Balai Besar Pengembangan Pengujian Mutu Benih Tanaman Pangan dan Hortikultura

16

b. Pameran Pertanian

Terlaksananya penyebarluasan informasi pengembangan mutu benih

tanaman pangan dan hortikultura kepada masyarakat dan

stakeholder melalui kegiatan pameran. Target pencapaian sasaran

yaitu terselenggaranya pameran pembangunan pertanian sebanyak

2 laporan pelaksanaan pameran sehingga masyarakat dan

stakeholder mengetahui informasi tentang teknologi pengembangan

pengujian mutu benih.

c. Penyusunan Laporan Bulanan dan SIMONEV

Terlaksananya penyusunan Laporan Bulanan dan Laporan

Monitoring dan Evaluasi (SIMONEV) Balai Besar PPMB-TPH. Dengan

adanya laporan ini diharapkan dapat memberikan informasi tentang

capaian pelaksanaan kegiatan dan permasalahan yang dihadapi

sehingga dapat diambil langkah-langkah untuk meningkatkan kinerja

Balai dan mencari solusi pemecahan apabila terdapat

hambatan/kendala dalam pelaksanaannya. Target pencapaian

sasaran adalah 12 laporan.

d. Penyusunan LAKIP dan Laporan Tahunan

Terlaksananya penyusunan LAKIP dan Laporan Tahunan, sebagai

bentuk laporan pertangungjawaban dan bahan evaluasi untuk

menilai tingkat keberhasilan/kinerja Balai Besar PPMB-TPH dalam

mencapai visi, misi, tujuan dan sasaran yang ditetapkan. Target

pencapaian sasaran berupa 2 laporan.

e. Pelaksanaan Sistem Pengendalian Intern

Terlaksananya Sistem Pengendalian Intern terhadap seluruh aspek

baik teknis maupun administrasi sebagai bahan evaluasi internal

bagi pimpinan. Dengan pelaksanaan Sistem pengendalian Intern

diharapkan pelaksanaan kegiatan organisasi dapat berjalan secara

Page 27: LAPORAN AKUNTABILITAS KINERJA INSTANSI PEMERINTAH …sakip.pertanian.go.id/admin/data2/LAKIN_2014_BBPPMBTPH.pdf · varietas/IPTB/DNA, standarisasi laboratorium, pelatihan teknis,

LAPORAN AKUNTABILITAS KINERJA INSTANSI PEMERINTAH 2014

Balai Besar Pengembangan Pengujian Mutu Benih Tanaman Pangan dan Hortikultura

17

efisien, efektif dan akuntabel dengan target pencapaian sasaran

adalah 4 laporan

f. Pengelolaan Urusan Kepegawaian dan Tata Usaha

Terselenggaranya pengelolaan urusan kepegawaian dan tata usaha

perkantoran dalam rangka peningkatan kualitas pelayanan di bidang

kepegawaian dan tata usaha dengan target pencapaian sasaran

sebanyak 1 laporan.

g. Penyusunan Laporan SAI dan SABMN

Terlaksananya Penyusunan Laporan Sistem Akuntansi Instansi dan

Sistem Akuntansi Barang Milik Negara (SABMN) untuk mengetahui

keadaan keuangan dan asset Satuan Kerja Balai Besar PPMB-TPH

yang meliputi : neraca keuangan, realisasi anggaran belanja,

pernyataan tanggung jawab dan Catatan atas Laporan Keuangan

dari Kuasa Pengguna Anggaran. Sasaran yang ingin dicapai dari

kegiatan ini yaitu meningkatnya kualitas Laporan Keuangan (SAI)

sebanyak 12 laporan dan Sistem Akuntansi Barang Milik Negara

(SABMN) sebanyak 2 laporan.

14) Peralatan dan Fasilitas Perkantoran

Kegiatan ini bertujuan menyediakan peralatan dan fasilitas

perkantoran guna mendukung kelancaran tugas Balai. Sarana

gedung dan inventaris kantor yang akan diperlukan adalah

meubelair lemari koleksi seluruhnya sebanyak 11 unit sedangkan

pengadaan alat laboratorium meliputi : hand sealer, refigerator,

Thermocouple thermometer, Micro Probe Set, saringan/sieve mesh

20, saringan/sieve mesh 50/100/200/ 300/400/500, pH meter,

Spectrophotometer, mikropipet.

Page 28: LAPORAN AKUNTABILITAS KINERJA INSTANSI PEMERINTAH …sakip.pertanian.go.id/admin/data2/LAKIN_2014_BBPPMBTPH.pdf · varietas/IPTB/DNA, standarisasi laboratorium, pelatihan teknis,

LAPORAN AKUNTABILITAS KINERJA INSTANSI PEMERINTAH 2014

Balai Besar Pengembangan Pengujian Mutu Benih Tanaman Pangan dan Hortikultura

18

2.3. Perjanjian Kinerja Tahun 2014

Perjanjian Kinerja tahun 2014 merupakan bagian dari dokumen yang

diperjanjikan antara Kepala Balai Besar PPMB-TPH dengan Direktur Jenderal

Tanaman Pangan dan merupakan dokumen perjanjian kinerja selama satu

tahun, khususnya dalam mendukung program Direktorat Jenderal Tanaman

Pangan yaitu program peningkatan produksi, produktivitas dan mutu tanaman

pangan untuk mencapai swasembada dan swasembada berkelanjutan.

Selanjutnya Perjanjian Kinerja tahun 2014 ini dijabarkan lebih lanjut ke dalam

indikator kinerja sebagai acuan penilaian kinerja masing-masing kegiatan

yang telah ditatapkan. Adapun Perjanjian Kinerja tahun 2014 yang diulas

secara rinci dan mendalam adalah kegiatan-kegiatan yang menjadi sasaran

Indikator Kinerja Utama (IKU) Balai Besar PPMB-TPH dalam menunjang

program peningkatan produksi, produktivitas dan mutu tanaman pangan

untuk mencapai swasembada dan swasembada berkelanjutan, yaitu:

2.3.1. Fasilitasi Penerapan Sistem Mutu

Fasilitasi penerapan sistem mutu akan dilaksanakan di 8 laboratorium

BPSBTPH yaitu BPSBTPH Bengkulu, BPSBTPH Lampung, PMSBPTPH Sulewasei

Tengah, BPSPT Jambi, BPSBTPH Riau, BPSBTPH Gorontalo, BPSBTPH Papua,

BPSBTPH Bali. Dengan kegiatan fasilitasi tersebut diharapkan kompetensi

laboratorium di 8 Provinsi dapat meningkat dengan menghasilkan pengujian

mutu benih yang tepat, akurat dan dapat dipertanggungjawabkan sesuai

standar mutu yang telah ditetapkan berdasarkan SNI ISO/IEC 17025:2008.

2.3.2. Pengembangan Metode Pengujian Mutu Benih

Kegiatan ini dilaksanakan untuk mendapatkan metode yang aplikatif dalam

pengujian di laboratorium sehingga hasil yang diharapkan adalah

diperolehnya metode ini dapat digunakan sebagai metode pengujian dalam

melayani pelanggan/customer baik di pusat maupun di laboratorium daerah di

Page 29: LAPORAN AKUNTABILITAS KINERJA INSTANSI PEMERINTAH …sakip.pertanian.go.id/admin/data2/LAKIN_2014_BBPPMBTPH.pdf · varietas/IPTB/DNA, standarisasi laboratorium, pelatihan teknis,

LAPORAN AKUNTABILITAS KINERJA INSTANSI PEMERINTAH 2014

Balai Besar Pengembangan Pengujian Mutu Benih Tanaman Pangan dan Hortikultura

19

seluruh Indonesia. Jumlah pengembangan metode dan validasi tahun 2014

sebanyak 10 metode (9 metode pengujian dan 1 pengkajian metode ISTA).

2.3.3. Uji Profisiensi

Balai Besar PPMB-TPH telah terakreditasi oleh KAN sebagai Laboratorium

Penyelenggara Uji Profisiensi (LPUP) dengan nomor akreditasi UPP-001-IDN

tanggal 22 Agustus 2011. Sebagai penyelenggara uji profisiensi maka LPUP

Balai Besar PPMB-TPH menyelenggarakan kegiatan uji profisiensi untuk

laboratorium penguji benih. Kegiatan tersebut bertujuan melakukan penilaian

unjuk kerja laboratorium yang ikut serta dalam kegiatan pengujian tertentu.

Manfaat mengikuti uji profisiensi bagi laboratorium peserta, antara lain:

(1) untuk pengendalian mutu data uji secara berkala; (2) memberikan

motivasi untuk memperbaiki unjuk kerja dalam pengujian tertentu; (3)

meningkatkan kompetensi/kemampuan antar laboratorium dan dapat

menjaga reputasi laboratorium dari hasil yang tidak sesuai standard. Dengan

uji profisiensi tersebut diharapkan laboratorium yang sudah diakreditasi

memperoleh data hasil pengujian yang akurat dan sesuai standar. Untuk

tahun 2014 target yang ditetapkan sebanyak 32 laboratorium.

Page 30: LAPORAN AKUNTABILITAS KINERJA INSTANSI PEMERINTAH …sakip.pertanian.go.id/admin/data2/LAKIN_2014_BBPPMBTPH.pdf · varietas/IPTB/DNA, standarisasi laboratorium, pelatihan teknis,

LAPORAN AKUNTABILITAS KINERJA INSTANSI PEMERINTAH 2014

Balai Besar Pengembangan Pengujian Mutu Benih Tanaman Pangan dan Hortikultura

20

III. AKUNTABILITAS KINERJA

3.1. Capaian Kinerja Organisasi

Untuk menilai keberhasilan dan kegagalan capaian sasaran kinerja Balai Besar

PPMB-TPH tahun 2014 ditetapkan berdasarkan penilaian capaian melalui

metode scoring. Mengacu pada kriteria ukuran keberhasilan yang digunakan

oleh Kementerian Pertanian, maka kriteria pengukuran yang digunakan, yaitu

(1). Sangat berhasil apabila capaian > 100%, (2). Berhasil apabila capaian

80-100%, (3). Cukup berhasil apabila capaian 60-79%, dan (4). Kurang

berhasil apabila capaian <60% terhadap sasaran output yang telah

ditetapkan.

3.1.1. Pencapaian Sasaran Strategis

Akuntabilitas kinerja dilakukan untuk menentukan keberhasilan kinerja dalam

mewujudkan visi, misi yang telah ditentukan dengan membandingkan antara

target dengan realisasi masing-masing indikator kinerja utama sebagai alat

ukur keberhasilan.

Berdasarkan hasil pengukuran terhadap indikator kinerja utama yang telah

ditetapkan oleh Balai Besar PPMB-TPH dapat disimpulkan bahwa penilaian

capaian dengan kategori berhasil sebanyak 2 indikator dan kategori sangat

berhasil sebanyak 1 indikator. Pengukuran kinerja, pengukuran pencapaian

sasaran dan evaluasi akuntabilitasi kinerja pada masing-masing kegiatan

sebagaimana terlihat pada Tabel 2.

Page 31: LAPORAN AKUNTABILITAS KINERJA INSTANSI PEMERINTAH …sakip.pertanian.go.id/admin/data2/LAKIN_2014_BBPPMBTPH.pdf · varietas/IPTB/DNA, standarisasi laboratorium, pelatihan teknis,

LAPORAN AKUNTABILITAS KINERJA INSTANSI PEMERINTAH 2014

Balai Besar Pengembangan Pengujian Mutu Benih Tanaman Pangan dan Hortikultura

21

Tabel 2. Capaian Indikator Kinerja Utama Tahun 2014

No. Indikator Kinerja Utama

Target Realisasi % Capaian

Indikator

1. Jumlah laboratorium yang menerapkan sistem mutu

8 laboratorium 8 laboratorium 100,00 Berhasil

2. Jumlah metode yang dikembangkan

10 metode 10 metode 100,00 Berhasil

3. Jumlah laboratorium peserta uji profisiensi

32 laboratorium 43 laboratorium 134,38 Sangat Berhasil

3.1.2. Evaluasi dan Analisis Capaian Kinerja Balai Besar PPMB-TPH

Tujuan pengukuran Kinerja Kegiatan Balai Besar PPMB-TPH adalah untuk

mengetahui secara sistematis tingkat keberhasilan dan hambatan dalam

pengembangan pengujian mutu benih dan penerapan sistem manajemen

mutu untuk laboratorium pengujian benih tanaman pangan dan hortikultura.

Untuk mencapai tujuan tersebut, dituangkan dengan bentuk kegiatan-

kegiatan yang sesuai dengan visi dan misi yang telah ditetapkan. Evaluasi dan

analisis capaian kinerja Balai Besar PPMB-TPH adalah sebagai berikut :

3.1.2.1. Fasilitasi Penerapan Sistem Mutu

Fasilitasi penerapan sistem mutu telah dilaksanakan di 8 laboratorium

(BPSBTPH) yaitu Bengkulu, Lampung, Sulawesi Tengah, Jambi, Riau,

Gorontalo, Papua, dan Bali berdasarkan standar SNI ISO/IEC 17025:2008.

Dengan kegiatan fasilitasi tersebut diharapkan kompetensi laboratorium

meningkat dengan menghasilkan pengujian mutu benih tepat, akurat dan

dapat dipertanggungjawabkan sesuai standar mutu yang telah ditetapkan

berdasarkan SNI ISO/IEC 17025:2008. Pencapaian input kegiatan ini 94,29%,

sedangkan output 100,00% dari target 8 laboratorium terealisasi 8

laboratorium. Outcome yang diperoleh yaitu terlaksananya standardisasi

penerapan sistem mutu laboratorium pengujian benih sebanyak 8

laboratorium. Realisasi pelaksanaan fasilitasi penerapan sistem mutu

Page 32: LAPORAN AKUNTABILITAS KINERJA INSTANSI PEMERINTAH …sakip.pertanian.go.id/admin/data2/LAKIN_2014_BBPPMBTPH.pdf · varietas/IPTB/DNA, standarisasi laboratorium, pelatihan teknis,

LAPORAN AKUNTABILITAS KINERJA INSTANSI PEMERINTAH 2014

Balai Besar Pengembangan Pengujian Mutu Benih Tanaman Pangan dan Hortikultura

22

berdasarkan SNI ISO/IEC 17025:2008 pada tahun 2014 sama dengan

realisasi kegiatan tahun 2013.

Kegiatan ini bertujuan memberikan fasilitasi penyusunan dokumen sistem

mutu dalam rangka akreditasi laboratorium. Sampai saat ini hasil dari

kegiatan ini, secara teknis Balai Besar PPMB-TPH telah menghantarkan 23

(Dua puluh tiga) laboratorium BPSB-TPH mendapat status akreditasi dari

Komite Akreditasi Nasional (KAN) dan 4 (enam) laboratorium masih dalam

proses akreditasi.

Hasil fasilitasi yang telah dilaksanakan oleh Balai Besar PPMB-TPH secara rinci

di laboratorium BPSBTPH adalah sebagai berikut:

1. Terakreditasi tahun 2014

a. Fasilitasi Penerapan Sistem Manajemen Mutu pada BPSBTPH Provinsi

Bengkulu. Tahun 2013 BPSBTPH Provinsi Bengkulu diasesmen dengan

jumlah temuan ketidaksesuaian hasil asesmen sebanyak 13 temuan.

Pada tahun 2014 masih terdapat tindakan perbaikan yang belum

memenuhi sehingga dilakukan fasilitasi tindakan perbaikan dengan

memberikan saran masukan perbaikan baik pada aspek manajemen

maupun aspek teknis. Pada bulan Juni 2014 BPSBTPH Provinsi Bengkulu

telah diakreditasi oleh KAN dengan nomor akreditasi LP-821-IDN.

b. BPSBTPH Provinsi Lampung mengajukan permohonan akreditasi pada

tahun 2013. Pada tanggal 8 Januari 2014 telah diaudit kecukupan oleh

KAN dan pada tanggal 22 – 23 April 2014 diasesmen. Balai Besar PPMB-

TPH memfasilitasi tindakan perbaikan hasil audit kecukupan, persiapan

asesmen maupun tindakan perbaikan hasil asesmen dan tanggal 30

Oktober 2014 BPSBTPH Provinsi Lampung terakreditasi dengan nomor

LP-820-IDN.

c. UPT PMSBTPH Provinsi Sulawesi Tengah. KAN melakukan asesmen

pada tanggal 21 – 22 April 2014 dan dari hasil asesmen terdapat 16

Page 33: LAPORAN AKUNTABILITAS KINERJA INSTANSI PEMERINTAH …sakip.pertanian.go.id/admin/data2/LAKIN_2014_BBPPMBTPH.pdf · varietas/IPTB/DNA, standarisasi laboratorium, pelatihan teknis,

LAPORAN AKUNTABILITAS KINERJA INSTANSI PEMERINTAH 2014

Balai Besar Pengembangan Pengujian Mutu Benih Tanaman Pangan dan Hortikultura

23

temuan ketidaksesuaian. Balai Besar PPMB-TPH telah memfasilitasi

tindakan perbaikan terhadap temuan ketidaksesuaian yang

teridentifikasi pada saat dilakukan asesmen. Pada tanggal 26 November

2014 UPT PMSBPTPH Provinsi Sulawesi Tengah telah mendapat

keputusan akreditasi dengan nomor LP-858-IDN.

d. UPTD BPSPT Provinsi Jambi mengajukan permohonan akreditasi pada

tahun 2013. Pada bulan Januari 2014 KAN melakukan audit kecukupan

dan tanggal 16 – 17 Juni 2014, UPTD BPSPT Provinsi Jambi diasesmen

oleh KAN. Dari hasil audit kecukupan maupun asesmen masih

ditemukan ketidaksesuaian baik pada aspek manajemen maupun aspek

teknis. Balai Besar PPMB-TPH memfasilitasi tindakan perbaikan hasil

audit kecukupan maupun asesmen. Pada tanggal 26 November 2014

laboratorium UPTD BPSPT Provinsi Jambi terakreditasi oleh KAN dengan

nomor akreditasi LP-859-IDN.

e. UPTD PSBTPH Provinsi Kalimantan Timur diasesmen pada tanggal 22 –

23 Oktober tahun 2013 dan terdapat 22 temuan ketidaksesuaian hasil

asesmen. Pada tahun 2014 masih terdapat temuan ketidaksesuaian

terkait dengan kompetensi personil laboratorium. Balai Besar PPMB-TPH

memfasilitasi peningkatan kompetensi sumber daya manusia di bidang

pengujian mutu benih melalui magang di Balai Besar PPMB-TPH. Pada

tanggal 18 Juni 2014 terakreditasi oleh KAN dengan nomor akreditasi

LP-821-IDN.

f. BPSBTPH Provinsi Kalimantan Tengah mengajukan ulang permohonan

akreditasi ke KAN pada tahun 2013. Pada tahun 2014 Balai Besar PPMB-

TPH memfasilitasi dengan melakukan bimbingan teknis penerapan

sistem manajemen mutu laboratorium melalui sosialisasi kaji ulang

manajemen, audit internal, penyempurnaan dokumen dan memberikan

saran/masukan tindakan perbaikan. Pada tanggal 16 – 17 Juni 2014

BPSBTPH Provinsi Kalimantan Tengah diasesmen oleh KAN dan

Page 34: LAPORAN AKUNTABILITAS KINERJA INSTANSI PEMERINTAH …sakip.pertanian.go.id/admin/data2/LAKIN_2014_BBPPMBTPH.pdf · varietas/IPTB/DNA, standarisasi laboratorium, pelatihan teknis,

LAPORAN AKUNTABILITAS KINERJA INSTANSI PEMERINTAH 2014

Balai Besar Pengembangan Pengujian Mutu Benih Tanaman Pangan dan Hortikultura

24

mendapatkan status akreditasi pada tanggal 26 November 2014 dengan

nomor akreditasi LP-861-IDN.

2. Permohonan Akreditasi ke KAN

a. Pada tahun 2013, UPT BPSBTPH Provinsi Riau telah mengajukan

permohonan akreditasi ke KAN dan pada bulan Januari 2014 telah

dilakukan audit kecukupan oleh KAN dan ssesmen direncanakan akan

dilaksanakan pada tanggal 3 – 4 November 2014. Asesmen belum

dapat dilaksanakan karena adanya perubahan struktur organisasi tata

kelola Dinas Tanaman Pangan dan Hortikultura Provinsi Riau,

mengakibatkan nomenklatur struktur penganggaran berubah. Hasil

konsultasi dengan KAN, laboratorium diminta untuk mengajukan ulang

permohonan proses akreditasi.

b. BPSBTPH Provinsi Gorontalo telah memiliki dokumen sistem mutu

laboratorium penguji benih dan telah menerapkan dokumen tersebut

mengacu pada SNI ISO/IEC 17025:2008. Dalam rangka persiapan

akreditasi, Balai Besar PPMB-TPH telah melakukan fasilitasi ke BPSBTPH

Provinsi Gorontalo dengan kegiatan antara mengadakan pelatihan untuk

meningkatkan kompetensi personil laboratorium dalam inhouse training,

pemeriksaan kondisi akomodasi dan lingkungan, pengecekan peralatan

yang digunakan untuk menunjang kegiatan pengujian di laboratorium

serta fasilitasi tata cara pengajuan permohonan akreditasi. Pada bulan

September 2014 BPSBTPH Provinsi Gorontalo mengajukan permohonan

akreditasi ke KAN.

3. Persiapan Akreditasi

a. BPSBTPH Provinsi Papua mempunyai tugas dan fungsi melaksanakan

penilaian kultivar/varietas, sertifikasi benih, pengujian benih

laboratorium dan pengawasan mutu dan peredaran benih serta

bimbingan/ pendampingan penggunaan benih bermutu oleh petani.

Pengujian laboratorium merupakan rangkaian kegiatan dalam proses

Page 35: LAPORAN AKUNTABILITAS KINERJA INSTANSI PEMERINTAH …sakip.pertanian.go.id/admin/data2/LAKIN_2014_BBPPMBTPH.pdf · varietas/IPTB/DNA, standarisasi laboratorium, pelatihan teknis,

LAPORAN AKUNTABILITAS KINERJA INSTANSI PEMERINTAH 2014

Balai Besar Pengembangan Pengujian Mutu Benih Tanaman Pangan dan Hortikultura

25

sertifikasi benih sehingga data hasil uji laboratorium merupakan

informasi mutu benih yang tercantum dalam data label. Untuk

meningkatkan kompetensi laboratorium, BPSBTPH Provinsi Papua

mempersiapkan laboratorium untuk diakreditasi. Dalam rangka

persiapan akreditasi, Balai Besar PPMB-TPH memfasilitasi BPSBTPH

dalam penerapan sistem manajemen mutu laboratorium mengacu pada

SNI ISO/IEC 17025:2008 melalui kegiatan Sosialisasi, Pendataan

Kondisi Laboratorium dan Pengecekan Kondisi Akomodasi dan

Lingkungan Laboratorium.

b. UPT BPSBTPH Provinsi Bali, diakreditasi tahun 2002 – 2005 dengan

nomor akreditasi LP-135-IDN, sesuai kebijakan KAN masa berlaku

akreditasi selama 4 tahun dan apabila berakhir maka laboratorium

harus mengajukan permohonan re-akreditasi. Selama periode 2005-

2013, UPT BPSBTPH Provinsi Bali tidak melakukan pengajuan

permohonan re-akreditasi. Pada tahun 2014, UPT BPSBTPH Provinsi Bali

dalam rangka persiapan akreditasi kembali laboratoriumnya melakukan

kegiatan penyusunan dokumen yang difasilitasi oleh Balai Besar PPMB-

TPH.

Gambaran umum laboratrium penguji benih Balai Pengawasan dan Sertifikasi

Benih Tanaman Pangan dan Hortikultura (BPSBTPH) di Indonesia tersebar di

34 provinsi. Sampai dengan bulan Desember 2014 sebanyak 23 laboratorium

telah terakreditasi, 4 laboratorium dalam persiapan akreditasi dan 7

laboratorium belum terakreditasi. Tujuh laboratorium yang belum

terakreditasi tersebut, pada saat ini masih dalam tahap menata kondisi

laboratorium, dan melengkapi sarana, prasarana serta sumber daya manusia.

Capaian realisasi output kegiatan fasilitasi penerapan sistem mutu

dibandingkan dengan target pada rencana strategis pada kurun waktu lima

tahun dapat terealisasi sesuai yang telah direncanakan. Data target dan

realisasi capaian output terlihat pada Tabel 3.

Page 36: LAPORAN AKUNTABILITAS KINERJA INSTANSI PEMERINTAH …sakip.pertanian.go.id/admin/data2/LAKIN_2014_BBPPMBTPH.pdf · varietas/IPTB/DNA, standarisasi laboratorium, pelatihan teknis,

LAPORAN AKUNTABILITAS KINERJA INSTANSI PEMERINTAH 2014

Balai Besar Pengembangan Pengujian Mutu Benih Tanaman Pangan dan Hortikultura

26

Tabel 3. Target dan realisasi capaian output kegiatan fasilitasi penerapan

sistem mutu

No Tahun Target Realisasi

1 2010 8 laboratorium 8 laboratorium

2 2011 8 laboratorium 8 laboratorium

3 2012 8 laboratorium 8 laboratorium

4 2013 8 laboratorium 8 laboratorium

5 2014 8 laboratorium 8 laboratorium

Fasilitasi penerapan sistem mutu adalah merupakan kegiatan yang dilakukan

secara berkesinambungan dengan target akhir adalah laboratorium yang

memenuhi standar nasional (terakreditasi). Tahapan kegiatan ini adalah

sosialisasi, penyusunan dokumen sistem mutu sampai dengan penetapan

akreditasi oleh Komite Akreditasi Nasional (KAN). Capaian hasil fasilitasi

penerapan sistem mutu adalah meningkatnya standarisasi laboratorium

sehingga kompetensi laboratoriumnya meningkat. Data realisasi capaian

kinerja hasil terlihat pada Tabel 4.

Tabel 4. Realisasi capaian kinerja hasil kegiatan pengembangan metode

No Tahun Target Realisasi

Sosialisasi Penyusunan Dokumen Sistem

Mutu

Terakreditasi

1 2010 8 laboratorium 1. Aceh

2. Banten

3. Kalimantan

Tengah

1. Kalimantan Timur

2. Nusa Tenggara

Timur

3. Sulawesi Tengah

4. Maluku

1. Nusa Tenggara

Barat

2 2011 9 laboratorium 1. Aceh

2. Banten

3. Maluku

4. Riau

5. Kalimantan Tengah

6. Sulawesi Utara

7. Kalimantan Timur

8. Sulawesi Tenggara

9. Nusa Tenggara

Timur

1. Kalimantan Barat

3 2012 8 laboratorium 1. Gorontalo

2. Jambi

3. Maluku

1. Nusa Tenggara

Timur

Page 37: LAPORAN AKUNTABILITAS KINERJA INSTANSI PEMERINTAH …sakip.pertanian.go.id/admin/data2/LAKIN_2014_BBPPMBTPH.pdf · varietas/IPTB/DNA, standarisasi laboratorium, pelatihan teknis,

LAPORAN AKUNTABILITAS KINERJA INSTANSI PEMERINTAH 2014

Balai Besar Pengembangan Pengujian Mutu Benih Tanaman Pangan dan Hortikultura

27

No Tahun Target Realisasi

Sosialisasi Penyusunan Dokumen Sistem

Mutu

Terakreditasi

4. Sulawesi Utara

5. Aceh

6. Kalimantan Tengah

7. Banten

8. Kalimantan Timur

4 2013 8 laboratorium 1. Gorontalo

2. Riau

3. Kalimantan

Tengah

4. Bengkulu

5. Kalimantan Timur

6. Sulawesi Tengah

7. Banten

8. Jambi

1. Aceh

2. Sulawesi Utara

5 2014 8 laboratorium 1. Papua 1. Bali

2. Riau

3. Gorontalo

1. Bengkulu

2. Lampung

3. Sulawesi Tengah

4. Jambi

5. Kalimantan Timur

6. Kalimantan

Tengah

3.1.2.2. Pengembangan Metode Pengujian Mutu Benih

Kegiatan ini dilaksanakan untuk mendapatkan metode yang aplikatif dalam

pengujian di laboratorium sehingga hasil yang diharapkan adalah

diperolehnya metode ini dapat digunakan sebagai metode pengujian dalam

melayani pelanggan/customer baik di pusat maupun di laboratorium daerah di

seluruh Indonesia. Pencapaian indikator input 99,55%, output 100%, dari

target 10 metode terealisasi 10 metode. Outcome yang diperoleh yaitu

diperolehnya metode yang aplikatif dalam pengujian mutu benih dan telah

digunakan di laboratorium daerah/BPSBTPH sebanyak 10 laboratorium.

Jumlah pengembangan metode dan validasi tahun 2014 sebanyak 10 metode

(7 pengembangan metode, 2 validasi metode dan 1 pengkajian metode ISTA)

yaitu :

Page 38: LAPORAN AKUNTABILITAS KINERJA INSTANSI PEMERINTAH …sakip.pertanian.go.id/admin/data2/LAKIN_2014_BBPPMBTPH.pdf · varietas/IPTB/DNA, standarisasi laboratorium, pelatihan teknis,

LAPORAN AKUNTABILITAS KINERJA INSTANSI PEMERINTAH 2014

Balai Besar Pengembangan Pengujian Mutu Benih Tanaman Pangan dan Hortikultura

28

1) Validasi Metode Penetapan Kadar Air Benih Kacang Tanah (Arachis

hypogaea) Metode Oven Suhu Rendah dan Suhu Tinggi dengan

Keseragaman Ukuran Pemotongan,

2) Validasi Metode Deteksi Cepat Produk Rekayasa Genetik (PRG) Jagung/

Kedelai,

3) Pengkajian Konsep Prosedur Sertifikasi Ganyong pada Dua Lokasi dan Uji

Mutu Kesehatan Rimpang Ganyong,

4) Korelasi Status Kesehatan Benih Padi di Laboratorium dengan Serangan

Penyakit BLB (Bacterial Leaf Blight) di Rumah Kaca dan Box Pertumbuhan,

5) Pengkajian Metode Uji Kesehatan Benih Sesuai ISTA Rules,

6) Pemanfaatan Penanda DNA dalam Verifikasi Kebenaran Varietas Benih

Padi,

7) Identifikasi Metode Pengujian Mutu Benih Koro Pedang di Laboratorium,

8) Kajian Gejala “White Tip” Oleh Nematoda Terbawa Benih Padi

‘Aphelenchoides besseyi’,

9) Observasi Spesies Sensitif Dari Indonesia Untuk Uji Fitotoksisitas Media

Perkecambahan.

10) Pengaruh Berbagai Kondisi Penyimpanan pada Kios Benih terhadap

Ketahanan Mutu benih

Dari 10 Pengembangan metode dan validasi metode yang dilaksanakan Balai

Besar PPMB-TPH pada tahun 2014 terdapat beberapa hasil pengembangan

metode yang dapat diusulkan sebagai bahan rekomendasi metode pengujian

di laboratorium maupun prosedur sertifikasi benih, yaitu:

1) Pengujian kadar air kacang tanah selama 1 jam pada suhu 130-133°C

dengan keseragaman pemotongan

2) Pengujian Kadar Air benih Koro Pedang dengan metode oven suhu

konstan rendah 103-105°C selama 17 jam ± 1 jam dengan penghancuran

kasar

3) Pengujian Daya berkecambah Benih Koro Pedang dengan pengamatan

pertama dan terakhir pada hari ke 7/8 dan ke 14 pada suhu 25 o C

Page 39: LAPORAN AKUNTABILITAS KINERJA INSTANSI PEMERINTAH …sakip.pertanian.go.id/admin/data2/LAKIN_2014_BBPPMBTPH.pdf · varietas/IPTB/DNA, standarisasi laboratorium, pelatihan teknis,

LAPORAN AKUNTABILITAS KINERJA INSTANSI PEMERINTAH 2014

Balai Besar Pengembangan Pengujian Mutu Benih Tanaman Pangan dan Hortikultura

29

4) Metode Lateral Flow Strip (LFS) dengan spesifikasi Bt Cry 1Ab/1Ac and

Roundup Ready dapat mendeteksi keberadaan PRG (event RR) pada

benih Kedelai PRG (Produk Rekayasa Genetk) dan Jagung PRG

5) Prosedur sertifikasi untuk rimpang ganyong, dari pengembangan metode

tersebut dapat ditetapkan prosedur sebagai berikut :

a. Pemeriksaan pertama, fase vegetatif dimulai pada 1 – 2 bulan setelah

tanam,

b. Pemeriksaan kedua fase generatif dimulai pada 3 – 4 bulan setelah

tanam,

c. Pemeriksaan ketiga saat menjelang panen pada bulan kedelapan,

d. Panen pada bulan kedelapan

Kelima metode pengujian laboratorium yang diusulkan sebagai bahan

rekomendasi telah dicantumkan juga dalam Draft Keputusan Menteri

Pertanian tentang Pedoman Pengambilan Contoh Benih dan Pengujian mutu

Benih Tanaman Pangan yang merupakan tindak lanjut dari Peraturan Menteri

Pertanian Nomor 02/Permentan/SR.120/1/2014 tentang Produksi, sertifikasi

dan peredaran benih Bina.

Pelaksanaan pengembangan metode yang dihasilkan tahun 2014 outputnya

sama dengan tahun 2013 yaitu 10 metode. Pada tahun 2014 hasil yang

diperoleh adalah terdapat 5 Pengembangan Metode yang dapat diusulkan

sebagai bahan rekomendasi metode pengujian di laboratorium maupun

prosedur sertifikasi benih, meningkat jika dibandingkan tahun 2013 belum

ada pengembangan metode yang dapat diusulkan sebagai bahan

rekomendasi metode pengujian karena harus dilakukan validasi terlebih

dahulu.

Capaian realisasi output kegiatan pengembangan/validasi metode

dibandingkan dengan target pada rencana strategis pada kurun waktu lima

tahun dapat terealisasi sesuai rencana. Data target dan realisasi capaian

output terlihat pada Tabel 5.

Page 40: LAPORAN AKUNTABILITAS KINERJA INSTANSI PEMERINTAH …sakip.pertanian.go.id/admin/data2/LAKIN_2014_BBPPMBTPH.pdf · varietas/IPTB/DNA, standarisasi laboratorium, pelatihan teknis,

LAPORAN AKUNTABILITAS KINERJA INSTANSI PEMERINTAH 2014

Balai Besar Pengembangan Pengujian Mutu Benih Tanaman Pangan dan Hortikultura

30

Tabel 5. Target dan realisasi capaian output kegiatan pengembangan metode

No Tahun Target Realisasi

1 2010 8 Metode 8 Metode

2 2011 8 Metode 8 Metode

3 2012 9 Metode 9 Metode

4 2013 10 Metode 10 Metode

5 2014 10 Metode 10 Metode

Sedangkan capaian realisasi kinerja hasil kegiatan pengembangan/validasi

metode pada kurun waktu lima tahun hasilnya fluktuatif, hal ini disebabkan

bahwa kegiatan pengembangan metode untuk mendapatkan hasil yang falid

dan aplikatif diperlukan penelitian berulang-ulang dengan membutuhkan

waktu lebih dari satu tahun anggaran. Capaian hasil kegiatan pengembangan

metode adalah bahan rekomendasi pengembangan metode yang dapat

dimanfaatkan oleh laboratorium penguji benih di Indonesia. Data realisasi

capaian kinerja hasil terlihat pada Tabel 6.

Tabel 6. Realisasi capaian kinerja hasil kegiatan pengembangan metode

No Tahun Hasil Pengembangan Metode Sebagai Bahan Rekomendasi

Keterangan

1 2010 -

2 2011 -

3 2012 1. Metode uji daya hantar listrik (DHL)untuk menduga nilai daya berkecambah benih kedelai sehingga pengujian daya berkecambah dapat diselesaikan dalam waktu 3 hari

2. Uji tetrazolium benih kedelai dapat digunakan untuk menggantikan uji daya berkecambah dan dapat digunakan sebagai data label

3. Metode uji viabilitas secara biolhemis (uji tetrazolium ) pada benih kacang tanah dan kacang hijau untuk data

label benih 4. Penggunaan penanda primer dalam uji

kebenaran varietas benih tanaman pangan (padi, jagung, kedelai, kacang tanah dan kacang hijau)

Diusulkan sebagai bahan rekomendasi melalui nota dinas No. 29. TU.210/C3. BPMB/2/2012 tanggal 13 Februari 2012

4 2013 1. Penggunaan PSD (pure seed definition) 21 sebagai pengganti PSD 11 pada

analisis kemurnian benih kacang tanah di laboratorium pengujian benih

2. Penetapan kadar air dengan metode

1. Sebagai salah satu metode international

termuat dalam ISTA Rules 2013 Chapter 3 Purity

2. Diusulkan untuk dijadikan

Page 41: LAPORAN AKUNTABILITAS KINERJA INSTANSI PEMERINTAH …sakip.pertanian.go.id/admin/data2/LAKIN_2014_BBPPMBTPH.pdf · varietas/IPTB/DNA, standarisasi laboratorium, pelatihan teknis,

LAPORAN AKUNTABILITAS KINERJA INSTANSI PEMERINTAH 2014

Balai Besar Pengembangan Pengujian Mutu Benih Tanaman Pangan dan Hortikultura

31

No Tahun Hasil Pengembangan Metode Sebagai Bahan Rekomendasi

Keterangan

oven suhu tinggi (130⁰C, 1 jam ) dapat

menggantikan penetapan kadar air dengan metode oven suhu rendah (103⁰C, 17 jam ) pada benih kedelai.

sebagai metode di ISTA

Rules dan masuk dalam metode pengujian pada SNI Benih kedelai

5 2014 1. Pengujian kadar air kacang tanah selama 1 jam pada suhu 130-133°C dengan keseragaman pemotongan

2. Pengujian Kadar Air benih Koro Pedang dengan metode oven suhu konstan rendah 103-105°C selama 17 jam ± 1 jam dengan penghancuran kasar

3. Pengujian Daya berkecambah Benih Koro Pedang dengan media pasir, pengamatan pertama dan terakhir pada hari ke 7/8 dan ke 14 pada suhu 25 o

4. Metode Lateral Flow Strip (LFS) dengan spesifikasi Bt Cry 1Ab/1Ac and Roundup Ready dapat mendeteksi keberadaan PRG (event RR) pada benih Kedelai PRG (Produk Rekayasa Genetk) dan Jagung PRG

5. Prosedur sertifikasi untuk rimpang ganyong

1. Diusulkan sebagai bahan rekomendasi dan telah di cantumkan juga dalam Draft Keputusan Menteri Pertanian tentang Pedoman Pengambilan Contoh Benih dan Pengujian mutu Benih Tanaman Pangan yang merupakan tindak lanjut dari Peeraturan Menteri Pertanian Nomor 02/Permentan/SR.120/1/2014 tentang Produksi, sertifikasi dan peredaran benih Bina.

2. Diusulkan sebagan bahan

rekomendasi

3. Diusulkan sebagan bahan

rekomendasi dan

diusulkan masuk ke dalam

buku pedoman yang

diterbitkan oleh Direktorat

Perbenihan Direktorat

Jendral Tanaman Pangan

tentang Persyaratan dan

Tata cara Sertifikasi Benih

Tanaman Pangan

3.1.2.3. Pelaksanaan Uji Profisiensi

Balai Besar PPMB-TPH telah terakreditasi oleh KAN sebagai Laboratorium

Penyelenggara Uji Profisiensi (LPUP) dengan nomor akreditasi UPP-001-IDN

tanggal 22 Agustus 2011. Sebagai penyelenggara uji profisiensi maka LPUP

Balai Besar PPMB-TPH menyelenggarakan kegiatan uji profisiensi untuk

laboratorium penguji benih. Kegiatan bertujuan melakukan penilaian unjuk

kerja laboratorium yang ikut serta dalam kegiatan pengujian tertentu.

Manfaat mengikuti uji profisiensi bagi laboratorium peserta, antara lain untuk

pengendalian mutu data uji secara berkala; memberikan motivasi untuk

Page 42: LAPORAN AKUNTABILITAS KINERJA INSTANSI PEMERINTAH …sakip.pertanian.go.id/admin/data2/LAKIN_2014_BBPPMBTPH.pdf · varietas/IPTB/DNA, standarisasi laboratorium, pelatihan teknis,

LAPORAN AKUNTABILITAS KINERJA INSTANSI PEMERINTAH 2014

Balai Besar Pengembangan Pengujian Mutu Benih Tanaman Pangan dan Hortikultura

32

memperbaiki unjuk kerja dalam pengujian tertentu; meningkatkan

kompetensi/kemampuan antar laboratorium dan dapat menjaga reputasi

laboratorium dari hasil yang tidak sesuai standard. Dengan uji profisiensi

tersebut diharapkan laboratorium yang sudah diakreditasi memperoleh data

hasil pengujian yang akurat dan sesuai standar. Pencapaian input kegiatan ini

96,23%, sedangkan output 134,38% dari target 32 laboratorium terealisasi

43 laboratorium. Outcome yang diperoleh yaitu data unjuk kerja/kinerja

laboratorium peserta sebanyak 43 laboratorium. Realisasi yang dicapai

meningkat sebanyak 7 laboratorium dari tahun sebelumnya, hal tersebut

disebabkan keikutsertaan laboratorium swasta dan laboratorium Badan

Litbang Pertanian, Direktorat Jenderal Perkebunan serta Kementerian

Kehutanan. Target dan realisasi pelaksanaan uji profisiensi dari tahun 2010 –

2014 seperti terlihat pada Gambar 1.

Gambar 1. Target dan realisasi pelaksanaan uji profisiensi tahun 2010 - 2014

Dari hasil evaluasi secara keseluruhan terhadap 43 laboratorium. Semua

laboratorium mengirimkan laporan hasil uji, namun masih ditemukan

laboratorium yang kurang cermat dan teliti dalam perhitungan, penulisan

pelaporan dan penulisan kode bahan uji. Dari 43 laboratorium peserta uji

30 30 30

35 3537

3936 36

43

0

5

10

15

20

25

30

35

40

45

50

2010 2011 2012 2013 2014

TARGET REALISASI

Page 43: LAPORAN AKUNTABILITAS KINERJA INSTANSI PEMERINTAH …sakip.pertanian.go.id/admin/data2/LAKIN_2014_BBPPMBTPH.pdf · varietas/IPTB/DNA, standarisasi laboratorium, pelatihan teknis,

LAPORAN AKUNTABILITAS KINERJA INSTANSI PEMERINTAH 2014

Balai Besar Pengembangan Pengujian Mutu Benih Tanaman Pangan dan Hortikultura

33

profisiensi, 39 peserta yang mengikuti pengujian benih padi dan 29 peserta

yang mengikuti pengujian benih sawi, dari 39 peserta uji profisiensi benih padi

pada 3 parameter pengujian menunjukkan hasil yang yang memuaskan

antara 50% - 70% sedangkan yang tidak memuaskan antara 15% - 35% dan

29 peserta uji profisiensi benih sawi pada 3 parameter pengujian

menunjukkan hasil memuaskan antara 40% - 70% sedangkan yang tidak

memuaskan antara 25% - 30%.

Untuk mencapai keberhasilan kinerja utama yang telah diperjanjikan sebagai

prioritas, Balai Besar PPMB-TPH juga melaksanakan kegiatan-kegiatan

pendukung baik yang bersifat teknis maupun manajemen, sehingga target-

target yang ditetapkan dalam upaya mensukseskan program Direktorat

Jenderal Tanaman Pangan dapat tercapai. Kegiatan-kegiatan pendukung pada

tahun 2014 adalah sebagai berikut:

1. Pelayanan perkantoran telah direalisasikan seluruhnya yang terdiri dari

pembayaran gaji dan tunjangan sebanyak 73 orang pegawai serta

penyelenggaraan operasional dan pemeliharaan perkantoran selama 1

tahun. Capaian input 95,23%, output 100,00% dan outcome yang

diperoleh yaitu meningkatnya kesejahteraan dan kinerja pegawai Balai

Besar PPMB-TPH sebanyak 767 OB. Capaian input tidak mencapai target

disebabkan adanya sisa pembayaran gaji dan tunjangan pegawai karena

pensiun dan pindah tugas. Jika dibandingkan tahun 2013 terjadi kenaikan

pegawai sebanyak 4 orang karena adanya pegawai yang pensiun dan

penambahan Calon Pegawai Negeri Sipil.

2. Penyusunan program dan rencana kerja telah direalisasikan meliputi

kegiatan penyusunan rencana kerja (TOR, ROPAK, Juknis, dan RKT) dan

penyusunan anggaran/Renja-KL (RKAKL s.d DIPA TA. 2015. Pencapaian

input dari kegiatan ini sebesar 98.95%, output 100% dan outcome yang

diperoleh adalah meningkatnya kualitas program dan rencana kerja Balai

Besar PPMB-TPH sebanyak 1 Rancangan sama dengan target yang

ditetapkan pada tahun 2014.

Page 44: LAPORAN AKUNTABILITAS KINERJA INSTANSI PEMERINTAH …sakip.pertanian.go.id/admin/data2/LAKIN_2014_BBPPMBTPH.pdf · varietas/IPTB/DNA, standarisasi laboratorium, pelatihan teknis,

LAPORAN AKUNTABILITAS KINERJA INSTANSI PEMERINTAH 2014

Balai Besar Pengembangan Pengujian Mutu Benih Tanaman Pangan dan Hortikultura

34

3. Penyusunan buku pedoman/literatur, tetapi karena adanya revisi

penghematan berdasarkan surat edaran Sekretaris Kabinet No. SE-

7/seskab/V/2014 tentang Penghematan dan Pemotongan Belanja

Kementerian/Lembaga dalam rangka pelaksanaan APBN 2014 sehingga

kegiatan ini tidak dilaksanakan.

4. Pelayanan pengujian mutu benih telah direalisasikan dalam rangka

melayani pengujian mutu benih dari berbagai pihak baik internal maupun

eksternal dengan di dukung oleh 8 (delapan) laboratorium yang dimiliki

Balai Besar PPMB-TPH. Jumlah sampel yang diuji sebanyak 1.086 sampel

dari target 1.000 sampel dengan pengujian yang dilakukan meliputi :

penetapan kadar air, analisis kemurnian, penetapan berat seribu butir,

pengujian daya berkecambah, pengujian kesehatan benih dan lain-lain.

Pencapaian indikator input 99,69%, output 108.6%, dan outcome yang

diperoleh yaitu meningkatnya pelayanan pengujian mutu benih kepada

pelanggan baik uji servis maupun untuk mempertahankan ruang lingkup.

Pelayanan pengujian mutu benih kepada customer baik internal maupun

eksternal mengalami penurunan realisasi jika dibandingkan tahun 2013

sebanyak 1.317 sampel.

5. Uji petik mutu benih yang eredar dilakukan untuk mengevaluasi tingkat

mutu benih yang beredar di pasaran dan salah satunya adalah

pengawasan mutu dari realisasi bantuan pemerintah pusat. Balai Besar

PPMB-TPH melakukan uji petik mutu benih yang beredar dan selanjutnya

melakukan pengujian di laboratorium untuk mengetahui tingkat mutu

benih tersebut sehingga dapat diketahui kondisi mutu benih yang beredar

di beberapa wilayah di Indonesia. Kegiatan ini dimaksudkan juga sebagai

bahan masukan bagi pimpinan dalam menyusun pengembangan metode

pengawasan pemasaran.

Dari hasil kegiatan uji petik tahun 2014 didapat kesimpulan sebagai

berikut:

Page 45: LAPORAN AKUNTABILITAS KINERJA INSTANSI PEMERINTAH …sakip.pertanian.go.id/admin/data2/LAKIN_2014_BBPPMBTPH.pdf · varietas/IPTB/DNA, standarisasi laboratorium, pelatihan teknis,

LAPORAN AKUNTABILITAS KINERJA INSTANSI PEMERINTAH 2014

Balai Besar Pengembangan Pengujian Mutu Benih Tanaman Pangan dan Hortikultura

35

a. Jumlah contoh benih pada kegiatan uji petik adalah 101 contoh benih

terdiri dari 57 benih padi, 27 benih jagung dan 7 benih kedelai.

Persentase jumlah contoh benih yang memenuhi standar mutu

laboratorium berturut-turut adalah 32%, 59% dan 86%

b. Warna label masih bervariasi serta keterangan pada label belum

sepenuhnya mengacu pada peraturan yang ditetapkan

c. Dari aspek kesehatan benih, Nematoda (Aphelenchoides besseyi) dan

bakteri (Xanthomonas oryzae pv oryzae) ditemukan paling banyak

pada contoh benih padi hasil uji petik dibandingkan pathogen terbawa

benih lainnya.

d. Hasil pengujian daya berkecambah dengan menabur 400 benih dan

memisahkan antara yang benih tenggelam dan terapung didapat pada

benih uji petik didapat data bahwa pada benih murni yang

tenggelam, tidak semuanya berkecambah normal hanya berkisar

85% dan 15% benih abnormal dan mati. Untuk benih yang terapung

sebagian besar (69%) menghasilkan kecambah abnormal dan mati,

31% atau kira-kira sepertiga dari benih yang terapung adalah

kecambah normal

e. Dari hasil evaluasi uji petik mutu benih yang beredar akan menjadi

bahan untuk pengembangan metode di tahun berikutnya, antara lain

sebagai berikut :

1) Aphalenchoides besseyi dan Xanthomonas oryzae pv oryzae,

merupakan pathogen terbawa benih yang banyak ditemukan pada

contoh benih uji petik. Kajian atau pengembangan metode untuk

kedua pathogen ini perlu dilakukan sampai mendapatkan batas

minimal untuk standar mutu laboratorium.

2) Perlu dilakukan pengkajian mengenai presentase/berat benih yang

mengapung dan dibuang oleh petani saat menanam benih

bersertifikat.

3) Perlu disusun buku panduan mengenai label benih.

Page 46: LAPORAN AKUNTABILITAS KINERJA INSTANSI PEMERINTAH …sakip.pertanian.go.id/admin/data2/LAKIN_2014_BBPPMBTPH.pdf · varietas/IPTB/DNA, standarisasi laboratorium, pelatihan teknis,

LAPORAN AKUNTABILITAS KINERJA INSTANSI PEMERINTAH 2014

Balai Besar Pengembangan Pengujian Mutu Benih Tanaman Pangan dan Hortikultura

36

Capaian input dari kegiatan ini sebesar 99,42%, output 112,22% dan

outcome yang diperoleh yaitu tersedianya data mutu benih tanaman

pangan yang beredar dipasaran sebanyak 101 sampel. Dibandingkan

dengan realisasi tahun 2013 mengalami penurunan terhadap realisasi

output dari 134 sampel pada tahun 2013, menjadi 101 sampel pada

tahun 2014.

6. Koleksi varietas, IPTB dan DNA telah direalisasikan dengan pencapaian

input kegiatan 96,31%, sedangkan output 104,44% dan outcome yang

diperoleh yaitu meningkatnya jumlah koleksi sebanyak 94 koleksi dari

target sebanyak 90 koleksi. Koleksi benih terdiri dari: benih, tanaman

buah, preparat cendawan, isolat bakteri, sumber inokulum virus, dan

visualisasi produk PCR. Target input tidak dapat tercapai karena adanya

penghematan belanja. Tahun 2013 realisasi koleksi sebanyak 125 koleksi,

terjadi penurunan jika dibandingkan dengan realisasi tahun 2014.

7. Standarisasi laboratorium telah direalisasikan dengan pencapaian input

kegiatan ini 97,44%, sedangkan output 100,00% dan outcome yang

diperoleh yaitu meningkatnya kompetensi institusi Balai Besar PPMB-TPH.

Kegiatan ini meliputi :

a. Penguatan organisasi laboratorium pengujian benih telah dilaksanakan

oleh asesor dari Komite Akreditasi Nasional (KAN) sehingga ruang

lingkup pengujian tetap terpelihara, dengan demikian sertifikat

akreditasi laboratorium dapat dipertahankan. Untuk melayani

pengujian mutu benih kepada pelanggan dan untuk mendapatkan hasil

uji yang tepat, akurat dan dapat dipertanggungjawabkan, laboratorium

pengujian mutu benih Balai Besar PPMB-TPH telah mempertahankan

status akreditasi sesuai dengan surat keputusan dari KAN tanggal 6

Oktober 2014.

b. Lembaga penyelenggara uji profisiensi telah mendapatkan sertifikat

akreditasi/registrasi dari KAN sehingga kompetensi sebagai

Page 47: LAPORAN AKUNTABILITAS KINERJA INSTANSI PEMERINTAH …sakip.pertanian.go.id/admin/data2/LAKIN_2014_BBPPMBTPH.pdf · varietas/IPTB/DNA, standarisasi laboratorium, pelatihan teknis,

LAPORAN AKUNTABILITAS KINERJA INSTANSI PEMERINTAH 2014

Balai Besar Pengembangan Pengujian Mutu Benih Tanaman Pangan dan Hortikultura

37

penyelenggara uji profisiensi telah diakui dengan pencapaian

diperolehnya sertifikat akreditasi laboratorium penyelenggara uji

profisiensi.

Balai Besar PPMB-TPH sebagai Laboratorium Penyelenggara Uji

Profisiensi (LPUP) telah melakukan tindakan perbaikan pertama pada

tanggal 3 Januari 2014 dan menerima hasil verifikasi tindakan

perbaikan dari KAN pada tanggal 28 Januari 2014. Bulan Februari 2014

menyampaikan tindakan perbaikan kedua dan Gap Analisis ILAC G-13-

2007 dengan SNI ISO/IEC 17043:2010, LPUP Balai Besar PPMB-TPH

diberi kewenangan oleh KAN untuk menyelenggarakan uji profisiensi

bagi laboratorium penguji benih baik pemerintah maupun swasta untuk

menilai unjuk kerja laboratorium sebagai bahan evaluasi bagi pimpinan

instansinya untuk meningkatkan kinerja laboratorum pengujian benih.

c. Keanggotaan dalam organisasi internasional Balai besar PPMB-TPH

telah berpartisipasi aktif mengikuti kegiatan uji profisiensi yang

diselenggarakan oleh ISTA. Pencapaian input kegiatan 99.08%

sedangkan output 100%. Outcome yang diperoleh meningkatnya

kompetensi sumberdaya manusia dalam pengujian mutu benih yang

bertaraf internasional dan untuk meningkatkan kerja sama dengan

organisasi perbenihan tingkat internasional.

Balai Besar PPMB-TPH telah melakukan Audit re-akreditasi ISTA yang

dilaksanakan pada tanggal 30 Januari 2014 dengan pelaksanaan Audit

sesuai alur pengujian yang dilaksanakan di Balai Besar PPMB-TPH

dimulai dari penerimaan sampel sampai penerbitan sertifikat hasil uji.

Teknik audit yang dilakukan meliputi pemeriksaan dokumen sistem

mutu, rekaman, wawancara, penyaksian praktek pengambilan sampel

dan pengujian mutu benih oleh personil laboratorium serta

pengecekan kondisi akomodasi dan lingkungan. Balai Besar PPMB-TPH

mendapatkan keputusan status re-akreditasi ISTA pada tanggal 8 Juli

Page 48: LAPORAN AKUNTABILITAS KINERJA INSTANSI PEMERINTAH …sakip.pertanian.go.id/admin/data2/LAKIN_2014_BBPPMBTPH.pdf · varietas/IPTB/DNA, standarisasi laboratorium, pelatihan teknis,

LAPORAN AKUNTABILITAS KINERJA INSTANSI PEMERINTAH 2014

Balai Besar Pengembangan Pengujian Mutu Benih Tanaman Pangan dan Hortikultura

38

2014. Status akreditasi yang diberikan sesuai dengan ruang lingkup

yang diajukan dan menerima sertifikat akreditasi ISTA dengan masa

berlaku akreditasi tanggal 30 Januari 2014 s.d Januari 2017. Dengan

diperolehnya akreditasi tersebut Balai Besar diberi kewenangan oleh

ISTA untuk memberikan sertifikat internasional untuk benih import

agar benih import yang beredar di Indonesia mutunya sesuai dan telah

mengacu pada standar internasional yang telah ditentukan.

8. Penerbitan majalah/buletin vigor telah direalisasikan sebanyak 2 edisi,

target pencapaian semula 4 edisi kemudian berubah menjadi 2 edisi

dikarenakan adanya revisi berdasarkan surat edaran Sekretaris Kabinet

No. SE-7/seskab/V/2014 tentang Penghematan dan Pemotongan Belanja

Kementerian/Lembaga dalam rangka pelaksanaan APBN 2014. Pada

setiap edisi dicetak 200 eksemplar, dan didistribusikan kepada instansi

BPSBTPH, stakeholder, dan disebarluaskan melalui kegiatan pameran

pembangunan pertanian. Melalui buletin Vigor, dapat disampaikan hasil

pengembangan dan pengujian mutu benih serta informasi berbagai

aktivitas Balai Besar. Capaian input 91,98%, sedangkan output 100%

dan outcome yang diperoleh yaitu tersebarluasnya informasi kegiatan

Balai Besar PPMB-TPH dan pengembangan mutu benih terhadap 30

laboratorium. Target terjadi penurunan jika dibandingkan dengan realisasi

tahun 2013.

9. Pelatihan Teknis, Umum dan Magang

a. Terlaksananya pelatihan sistem mutu yang diwujudkan adanya

peningkatan kompetensi SDM laboratorium penguji benih. Pelaksanaan

kegiatan melalui pelatihan-pelatihan atau training baik yang bersifat

teknis ataupun manajemen yang diikuti oleh 5 pegawai. Pelatihan ini

dapat diselenggarakan oleh Balai Besar PPMB-TPH sendiri atau pihak

lain yang terkait.

Page 49: LAPORAN AKUNTABILITAS KINERJA INSTANSI PEMERINTAH …sakip.pertanian.go.id/admin/data2/LAKIN_2014_BBPPMBTPH.pdf · varietas/IPTB/DNA, standarisasi laboratorium, pelatihan teknis,

LAPORAN AKUNTABILITAS KINERJA INSTANSI PEMERINTAH 2014

Balai Besar Pengembangan Pengujian Mutu Benih Tanaman Pangan dan Hortikultura

39

b. Pelatihan peningkatan SDM telah direalisasikan yang diikuti oleh 40

pegawai lingkup Balai Besar PPMB-TPH, untuk meningkatkan

kompetensi sumberdaya manusia dalam bidang manajemen dan

administrasi. Capaian input 99,03%, sedangkan output 100% dan

outcome yang diperoleh yaitu meningkatnya pengetahuan pejabat

struktural dan pegawai sebanyak 40 orang tentang disiplin pegawai.

c. Pelatihan Analis Laboratorium (Pengambilan Contoh dan Pengenalan

Pengujian Mutu Benih) telah direalisasikan dengan jumlah peserta

sebanyak 36 orang sesuai target yang telah ditetapkan. Peserta berasal

dari BPSBTPH maupun swasta dengan tujuan meningkatkan

kompetensi sumberdaya manusia Pengawas Benih Tanaman (PBT)

dalam pengujian mutu benih di laboratorium. Capaian input 92,39%,

sedangkan output 100% dan outcome yang diperoleh yaitu

meningkatnya pengetahuan dan keterampilan PBT sebanyak 36 orang

10. Administrasi Pelaksanaan Kegiatan telah direalisasikan sesuai target

dengan dilaksanakannya kegiatan ini maka hak-hak dari pegawai yang

berkaitan dengan pengelolaan keuangan/Satker dapat dilaksanakan

sesuai dengan ketentuan yang berlaku seperti pengelolaan administrasi

satuan kerja Balai Besar PPMB-TPH dan pemberian honorarium Kuasa

Pengguna Anggaran, Pejabat Pembuat Komitemen, Pejabat Pembuat

Tagihan dan Penandatangan SPM, Bendahara Pengeluaran, Bendahara

Penerimaan PNBP dan Staf Pengelola keuangan. Capaian input 98,76%,

sedangkan output 100% dan outcome yang diperoleh yaitu meningkatnya

akuntabilitas dan pengelolaan administrasi satuan kerja Balai Besar PPMB-

TPH selama 12 bulan

11. Laporan Kegiatan Pengembangan Metode Pengujian dan Penerapan

Sistem Mutu Laboratorium Pengujian Benih

a. Penyusunan database telah direalisasikan dengan dilakukanya sistem

informasi perbenihan secara komputerisasi dan terselenggaranya

Page 50: LAPORAN AKUNTABILITAS KINERJA INSTANSI PEMERINTAH …sakip.pertanian.go.id/admin/data2/LAKIN_2014_BBPPMBTPH.pdf · varietas/IPTB/DNA, standarisasi laboratorium, pelatihan teknis,

LAPORAN AKUNTABILITAS KINERJA INSTANSI PEMERINTAH 2014

Balai Besar Pengembangan Pengujian Mutu Benih Tanaman Pangan dan Hortikultura

40

website mengenai pengembangan pengujian mutu benih yang

mutakhir pada Balai Besar PPMB-TPH. Capaian input 80.61%, output

100% dan outcome yang diperoleh yaitu tersedianya data dan

informasi pengembangan pengujian mutu benih sebanyak 2 laporan.

b. Kegiatan pameran pertanian telah direalisasikan telah dilaksanakan

sebanyak 2 kali dari target 2 kali dengan tujuan mempublikasikan

kegiatan Balai Besar PPMB-TPH pada khususnya dan pengembangan

perbenihan pada umumnya. Capaian input 95,12%, output 100% dan

outcome yang diperoleh yaitu terselenggaranya pameran

pembangunan pertanian sebanyak 2 laporan pelaksanaan pameran

sehingga masyarakat dan stakeholder mengetahui dan bisa

menerapkan teknologi pengembangan pengujian mutu benih.

c. Laporan Bulanan dan SIMONEV telah direalisasikan dalam bentuk

pelaksanaan kegiatan penyusunan laporan bulanan dan SIMONEV

sebagai bahan evaluasi untuk melihat perkembangan kegiatan dan

mencari solusi terhadap permasalahan yang dihadapi. Pencapain

indikator input 99.23%, output 100% dan outcome yang diperoleh

meningkatnya kualitas pelaporan dan akuntabilitas kinerja Balai Besar

PPMB-TPH sebanyak 2 laporan yang disusun setiap bulan selama 1

tahun.

d. LAKIP dan Laporan Tahunan telah direalisasikan dalam bentuk

pelaksanaan kegiatan penyusunan LAKIP dan laporan tahunan.

Pencapain indikator input 98.79%, output 100% dan outcome yang

diperoleh tersusunnya laporan pertangungjawaban sebagai bahan

evaluasi untuk menilai tingkat keberhasilan/kinerja Balai Besar PPMB-

TPH dalam mencapai visi, misi, tujuan dan sasaran yang ditetapkan

sebanyak 2 laporan.

e. Pelaksanaan sistem Pengendalian Intern terhadap seluruh aspek baik

teknis maupun administrasi sebagai bahan evaluasi internal bagi

Page 51: LAPORAN AKUNTABILITAS KINERJA INSTANSI PEMERINTAH …sakip.pertanian.go.id/admin/data2/LAKIN_2014_BBPPMBTPH.pdf · varietas/IPTB/DNA, standarisasi laboratorium, pelatihan teknis,

LAPORAN AKUNTABILITAS KINERJA INSTANSI PEMERINTAH 2014

Balai Besar Pengembangan Pengujian Mutu Benih Tanaman Pangan dan Hortikultura

41

pimpinan telah direalisasikan dalam bentuk pelaksanaan kegiatan

penyusunan laporan Sistem Pengendalian Intern dalam bentuk laporan

triwulan terhadap pelaksanaan pengendalian intern Balai Besar PPMB-

TPH. Pencapain indikator input 99.52%, output 100% dan outcome

yang diperoleh terlaksananya kegiatan balai secara efisien, efektif dan

akuntabel sebanyak 1 laporan.

f. Pengelolaan urusan Kepegawaian dan tata usaha telah direalisasikan

dalam bentuk pelaksanaan kegiatan penyusunan laporan Urusan

Kepegawaian dan tata usaha. Pencapain indikator input 99.08%,

output 100% dan outcome yang diperoleh tercapainya tertib

administrasi di bidang kepegawaian dan tata usaha sebanyak 1

laporan.

g. Laporan SAI dan SABMN telah direalisasikan dalam bentuk pelaksanaan

kegiatan penyusunan Laporan SAI dan SABMN dalam rangka tertib

administrasi dan pengamanan aset negara. Pencapain indikator input

99.36%, output 100% dan outcome yang diperoleh Laporan Keuangan

(SAI) dan Sistem Akuntansi Barang Milik Negara (SIMAKBMN) Satuan

Kerja Balai Besar PPMB-TPH selama 1 Tahun Anggaran yang efisien,

efektif dan akuntabel sebanyak 2 laporan.

12. Pengadaan Peralatan dan fasilitasi perkantoran telah direalisasikan

sebesar 100% yaitu dengan terlaksananya pengadaan barang berupa

Perlengkapan Sarana Gedung & Inventaris Kantor serta alat

laboratorium sebanyak 11 unit. Pencapain indikator input 98.77%,

output 100% dan outcome yang diperoleh yaitu meningkatnya kinerja

dan kelancaran tugas pegawai sebanyak 69 pegawai.

Berdasarkan tingkat pencapaian tujuan dan sasaran dari keseluruhan

kegiatan, rata-rata sudah mencapai target yang ditetapkan. Tingkat

pencapaian tujuan dan sasaran ini terutama, dengan telah diselesaikannya

seluruh kegiatan administrasi maupun teknis yang dibiayai dari anggaran

Page 52: LAPORAN AKUNTABILITAS KINERJA INSTANSI PEMERINTAH …sakip.pertanian.go.id/admin/data2/LAKIN_2014_BBPPMBTPH.pdf · varietas/IPTB/DNA, standarisasi laboratorium, pelatihan teknis,

LAPORAN AKUNTABILITAS KINERJA INSTANSI PEMERINTAH 2014

Balai Besar Pengembangan Pengujian Mutu Benih Tanaman Pangan dan Hortikultura

42

Balai Besar PPMB-TPH Tahun 2014. Realisasi keuangan sampai dengan 31

Desember 2014 mencapai Rp. 6.642.666.400,- (enam milyar enam ratus

empat puluh dua juta enam ratus enam puluh enam ribu empat ratus rupiah)

atau 95,99 %, sedangkan realisasi fisik mencapai 100 %.

Secara rinci persentase pengukuran kinerja dari masing-masing kegiatan

Pengembangan Metode Pengujian Mutu Benih dan Penerapan Sistem Mutu

Lab Pengujian (Balai Besar BPPMB-TPH) dapat dilihat pada tabel 7.

Tabel 7. Prosentase Pengukuran Kinerja antara capaian input, output dan

outcome

Pengukuran Kinerja Kegiatan

Capaian Input (%)

Capaian Output

(%)

Capaian Outcome

Volume Satuan

a. Pelayanan Perkantoran 95,23 100,00 767 OB

b. Rancangan Kerja Pengembangan Pengujian Mutu Benih TPH

98,95 100,00 1 Rancangan

c. Pedoman/Literatur 0 0 0 Pedoman/ Literatur d. Pengembangan Metode dan Validasi Metode 99,55 100,00 31 Laboratorium

e. Layanan Pengujian Mutu Benih 99,69 108,60 1086 Sampel

f. Koleksi Varietas/IPTB/DNA 96,31 104,44 94 Sampel

g. Fasilitasi Penerepan Sistem Mutu 94,29 100,00 8 Laboratorium

h. Standarisasi Laboratorium • Lembaga Sertifikasi Produk • Survailen Laboratorium • Laboratorium Penyelenggara Uji Profisiensi • Keanggotaan dalam Organisasi Internasional

97,44 100,00 3 Sertifikat akreditasi

i. Pelaksanaan Uji Petik Mutu Benih Yang Beredar 99,42 112,22 101 Contoh Benih

j. Pelatihan Teknis Umum dan Magang • Pelathan sistem mutu • Peningkatan SDM • Analisis Pengujian Laboratorium

93,69 95,40 99,03 92,39

95,29 81 Orang

k. Administrasi Pelaksanaan Kegiatan 99,78 100,00 12 Bulan

l. Jurnal/Majalah Vigor 91,98 100,00 2 Edisi

m. Pelaksanaan Uji Profisiensi 96,23 102,86 43 Laboratorium

n. Laporan kegiatan pengembangan metode pengujian • Data Base / Website • Pameran Pertanian • Laporan Bulanan dan SIMONEV • LAKIP dan Laporan Tahunan • Sistem Pengendalian Intern • Urusan Kepegawaian dan Tata Usaha • Laporan SAI dan SABMN

97,04

80,61 95,12 99,23 98,79 99,52 99,08 99,36

100,00 12 Laporan

o. Peralatan dan Fasilitasi Perkantoran 98,77 100,00 11 Unit

Page 53: LAPORAN AKUNTABILITAS KINERJA INSTANSI PEMERINTAH …sakip.pertanian.go.id/admin/data2/LAKIN_2014_BBPPMBTPH.pdf · varietas/IPTB/DNA, standarisasi laboratorium, pelatihan teknis,

LAPORAN AKUNTABILITAS KINERJA INSTANSI PEMERINTAH 2014

Balai Besar Pengembangan Pengujian Mutu Benih Tanaman Pangan dan Hortikultura

43

3.1.3. Analisis Keberhasilan dan Dukungan Sumberdaya

Balai Besar PPMB-TPH dalam melaksanakan tugas dan fungsinya tidak

terlepas dari peningkatan kompetensi sumberdaya manusia baik melalui

pelatihan (pelatihan teknis pengujian mutu benih, pelatihan sistem mutu, dan

pelatihan administrasi), training, workshop, kursus, magang dan tugas

belajar. Dari hasil pelatihan sistem mutu sampai saat ini Balai Besar PPMB-

TPH memiliki 4 orang asesor dan 5 orang auditor yang telah disertifikasi oleh

KAN. Sedangkan pada tahun 2014 peningkatan kompetensi melalui tugas

belajar sebanyak 3 orang, dan yang telah menamatkan program S2 sebanyak

2 orang melalui program Badan SDM pertanian dan Bappenas.

Selain dukungan peningkatan kompetensi SDM, keberhasilan juga didukung

perlengkapan perkantoran dan peralatan laboratorium pengujian benih yang

memadai yang terdiri dari laboratorium Fisika, Biologi, elektroforesis,

kesehatan nematoda, bakteri, virus dan kultur jaringan.

Namun demikian dalam melaksanakan tugas dan fungsi masih ditemukan

kendala/permasalahan, sehingga apabila tidak dicari solusinya maka akan

menghabat kinerja Balai. Permasalahan yang masih dihadapi antara lain:

a. Belum dapat menerbitkan Orange International Certificate (OIC) dan Blue

International Certificate (BIC) karena belum ada payung hukum yang

jelas, serta pemahaman tentang pentingnya Standar Nasional Indonesia

belum tersosialisasi dengan baik.

b. Kegiatan Lembaga Sertifikasi Produk (LSPro) belum dapat dilaksanakan

secara optimal dikarenakan belum adanya dukungan kebijakan dan

payung hukum yang kuat.

c. Keterbatasan jumlah sumberdaya manusia (58 PNS), sehingga terdapat

pegawai tidak sesuai dengan tugas dan jabatannya.

d. Kebijakan anggaran nasional yang mengharuskan dilakukannya revisi

anggaran, baik untuk penghematan maupun realokasi anggaran dapat

mempengaruhi kinerja balai, disamping itu akibat kebijakan tersebut

Page 54: LAPORAN AKUNTABILITAS KINERJA INSTANSI PEMERINTAH …sakip.pertanian.go.id/admin/data2/LAKIN_2014_BBPPMBTPH.pdf · varietas/IPTB/DNA, standarisasi laboratorium, pelatihan teknis,

LAPORAN AKUNTABILITAS KINERJA INSTANSI PEMERINTAH 2014

Balai Besar Pengembangan Pengujian Mutu Benih Tanaman Pangan dan Hortikultura

44

terdapat beberapa kegiatan yang tidak dapat dilaksanakan yaitu kegiatan

penyusunan buku literature/referensi dan kegiatan sinkronisasi uji

profisiensi.

e. Pelaksanaan kegiatan tidak tepat waktu atau belum seluruhnya dapat

dilaksanakan sesuai jadwal yang telah ditetapkan.

f. Belum lancarnya arus pelaporan dari masing-masing bagian sehingga

pelaporan kegiatan tidak tepat waktu.

g. Pemahaman tentang implementasi sistem pengendalian intern masih

kurang, sehingga masih terbatas pada pemenuhan dokumen.

h. Masih kurangnya sumberdaya manusia dengan kualifikasi S2 dan S3.

Untuk mengatasi permasalahan tersebut agar tidak menghamat kinerja, maka

upaya-upaya yang perlu dilakukan adalah:

a. Meningkatkan koordinasi dan kerjasama dengan lembaga/instansi terkait

untuk memperlancar pelaksanaan kegiatan dan tercapainya

sasaran/target yang telah ditetapkan.

b. Merencanakan kegiatan dengan lebih matang, sehingga target yang telah

ditetapkan baik secara fisik maupun keuangan dapat tercapai tepat waktu

dan sesuai jadwal yang telah ditetapkan.

c. Meningkatkan kerjasama dan koordinasi dengan instansi terkait maupun

antar bagian lingkup Balai Basar PPMB-TPH dalam rangka mengatasi

suatu permasalahan yang harus diselesaikan secara cepat dan

mengoptimalkan pelaksanaan sistem pengendalian intern agar target

dapat dicapai sesuai jadwal yang telah ditentukan.

d. Melakukan sosialisasi secara berkala tentang sistem pengendalian intern

kepada seluruh pegawai dan mengikutsertakan pegawai dalam forum

atau sosialisasi SPI yang diselenggarakan instansi lain (Inspektorat

Jenderal Kementerian Pertanian maupun Ditjen Tanaman Pangan) sesuai

ketersediaan anggaran.

Page 55: LAPORAN AKUNTABILITAS KINERJA INSTANSI PEMERINTAH …sakip.pertanian.go.id/admin/data2/LAKIN_2014_BBPPMBTPH.pdf · varietas/IPTB/DNA, standarisasi laboratorium, pelatihan teknis,

LAPORAN AKUNTABILITAS KINERJA INSTANSI PEMERINTAH 2014

Balai Besar Pengembangan Pengujian Mutu Benih Tanaman Pangan dan Hortikultura

45

e. Meningkatkan kualitas sumberdaya manusia dengan mengikutsertakan

pelatihan-pelatihan baik yang bersifat administrasi maupun teknis dalam

rangka mendukung tugas dan fungsi Balai.

f. Mengusulkan tambahan tenaga kerja struktural dan peningkatan SDM

melalui program pendidikan S2 dan S3.

Dengan demikian, apabila upaya tindak lanjut tersebut telah dilaksanakan

dengan didukung oleh kebijakan/regulasi yang baik, maka keberhasilan dan

kinerja Balai akan meningkat.

3.1.4. Analisis Kegiatan Penunjang Keberhasilan

Disamping prioritas kegiatan utama, keberhasilan tidak terlepas dari kegiatan

pendukung lainnya yang secara langsung maupun tidak langsung dapat

memberikan motivasi bagi seluruh pegawai dalam meningkatkan kinerja dan

akuntabilitas baik secara teknis maupun administratif, baik dalam bentuk

akreditasi, sertifikasi maupun penghargaan oleh lembaga yang kompeten baik

dalam negeri maupun luar negeri. Kegiatan pendukung lainnya tersebut

meliputi:

a. Secara kelembagaan, laboratorium penguji benih Balai Besar PPMB-TPH

mendapatkan akreditasi baik nasional maupun internasional, yang

meliputi:

1) Laboratorium penguji benih diakreditasi oleh International Seed

Testing Association (ISTA) berdasarkan SNI ISO/IEC 17025:2008

Nomor. IDML-001,

2) Laboratorium penguji benih diakreditasi oleh Komite Akreditasi

Nasional berdasarkan SNI ISO/IEC 17025:2008 Nomor. LP-162-IDN,

3) Laboratorium Penyelenggara Uji Profisiensi diakreditasi oleh Komite

Akreditasi Nasional berdasarkan ISO/IEC 17043, ILAC G-13/2007

Nomor. UPP-001-IDN.

b. Sertifikasi pelayanan publik Balai Besar PPMB-TPH berdasarkan ISO 9001-

2008

Page 56: LAPORAN AKUNTABILITAS KINERJA INSTANSI PEMERINTAH …sakip.pertanian.go.id/admin/data2/LAKIN_2014_BBPPMBTPH.pdf · varietas/IPTB/DNA, standarisasi laboratorium, pelatihan teknis,

LAPORAN AKUNTABILITAS KINERJA INSTANSI PEMERINTAH 2014

Balai Besar Pengembangan Pengujian Mutu Benih Tanaman Pangan dan Hortikultura

46

c. Dari hasil penilaian Inspektorat Jenderal Kementerian Pertanian, Unit Kerja Balai

Besar PPMB-TPH Tahun 2014 memperoleh predikat wilayah bebas dari korupsi

Lingkup Kementerian Pertanian berdasarkan Keputusan Menteri Pertanian Nomor

1211/Kpts/OT.140/11/2014.

d. Melakukan penilaian terhadap penerapan Budaya Kerja di Lingkungan

Balai Besar PPMB-TPH, Cara Penilaiannya adalah masing-masing pegawai

diberi daftar Questioner IPNBK Sesuai SK MENPAN No. 25 Tahun 2002

dengan pertanyaan sebanyak 53 buah, jawaban dari pegawai kemudian di

olah dan di nilai sesuai ketentuan penilaian berdasarkan Peraturan

Menteri Pertanian No. 32/Permentan/OT.140/6/2009 tentang indikator

Budaya Kerja Aparatur Negara Lingkup Kementerian Pertanian. Hasil Nilai

Mutu Budaya Kerja di Balai Besar PPMB-TPH sebesar 81 dengan katagori

Baik.

3.2. Realisasi Anggaran

3.2.1. Pengelolaan Anggaran Tahun 2014

Tahun anggaran 2014 berdasarkan pengelolaan anggaran berbasis kinerja,

Satker Balai Besar PPMB-TPH mendapat anggaran yang berasal dari anggaran

APBN melalui dana dekonsentrasi Provinsi DKI Jakarta sebesar

Rp. 7.171.900.000,- (Tujuh milyar seratus tujuh puluh satu juta sembilan

ratus ribu rupiah). Kemudian dengan adanya kebijakan pemerintah tentang

penghematan Anggaran TA. 2014 berdasarkan surat edaran Sekretaris

Kabinet No. SE-7/seskab/V/2014 tentang Penghematan dan Pemotongan

Belanja Kementerian/Lembaga dalam rangka pelaksanaan APBN 2014 dan

berpedoman pada Peraturan Menteri Keuangan No. 7/PMK.02/2014, tanggal

13 Januari 2014 tentang tata cara revisi anggaran TA. 2014, maka diadakan

Revisi DIPA TA. 2014 berdasarkan surat pengesahan revisi DIPA TA. 2014

oleh Kanwil Perbendaharaan. Dengan adanya revisi ini maka Anggaran Balai

Besar PPMB-TPH TA. 2014 semula Rp. 7.171.900.000,- menjadi Rp.

6,920,069,000,- (Enam milyar sembilan ratus dua puluh juta enam puluh

Page 57: LAPORAN AKUNTABILITAS KINERJA INSTANSI PEMERINTAH …sakip.pertanian.go.id/admin/data2/LAKIN_2014_BBPPMBTPH.pdf · varietas/IPTB/DNA, standarisasi laboratorium, pelatihan teknis,

LAPORAN AKUNTABILITAS KINERJA INSTANSI PEMERINTAH 2014

Balai Besar Pengembangan Pengujian Mutu Benih Tanaman Pangan dan Hortikultura

47

sembilan ribu rupiah). Sampai dengan 31 Desember 2014 realisasi keuangan

mencapai Rp. 6,642,666,400,- (Enam milyar enam ratus empat puluh dua

juta enam ratus enam puluh enam ribu empat ratus rupiah) atau 95.99%,

sedangkan realisasi fisik mencapai 100%. Realisasi keuangan tersebut lebih

rendah dari target yang ditetapkan dalam ROPAK (Rencana Operasional

Pelaksanaan Anggaran Kegiatan) dikarenakan adanya sisa belanja pegawai

dan efisiensi belanja barang dan belanja modal. Secara fisik seluruh kegiatan

telah terealisasi seratus persen sesuai dengan Juknis, KAK, Rencana

Operasional Kegiatan dan dilaksanakan berdasarkan peraturan perundang-

undangan yang berlaku. Rincian sisa anggaran seperti terlihat pada Tabel 8.

Tabel 8. Rincian sisa anggaran TA. 2014

No. Jenis Belanja Pagu Realisasi Sisa Anggaran %

5. Belanja Pegawai 3.407.873.000,- 3.204.054.166,- 203.818.834,- 5,98

6. Belanja Barang 3.315.696.000,- 3.244.532.234,- 71.163.766,- 2,14

7. Balanja Modal 196.500.000,- 194.080.000,- 2.420.000,- 1,23

Jumlah 6.920.069.000,- 6.642.666.400,- 277.402.600,- 4,00

Sedangkan realisasi anggaran per kegiatan sampai dengan 31 Desember

2014 secara rinci dapat dilihat pada Lampiran 2.

3.C.2. Penerimaan Negara Bukan Pajak

Penerimaan negara yang diperoleh pada tahun 2014 sebesar

Rp. 97.031.153,- (Sembilan puluh tujuh juta tiga puluh satu ribu seratus lima

puluh tiga rupiah). Nilai tersebut merupakan penerimaaan negara bukan

pajak (PNBP) yang meliputi penerimaan umum sebesar Rp. 9.320.000,-

(Sembilan juta tiga ratus dua puluh ribu rupiah) dan penerimaan fungsional

sebesar Rp. 86.971.000,- (Delapan puluh enam juta sembilan ratus tujuh

puluh satu ribu rupiah) serta penerimaan kembali belanja pegawai

Rp. 740.153,- (Tujuh ratus empat puluh ribu seratus lima puluh tiga rupiah).

Page 58: LAPORAN AKUNTABILITAS KINERJA INSTANSI PEMERINTAH …sakip.pertanian.go.id/admin/data2/LAKIN_2014_BBPPMBTPH.pdf · varietas/IPTB/DNA, standarisasi laboratorium, pelatihan teknis,

LAPORAN AKUNTABILITAS KINERJA INSTANSI PEMERINTAH 2014

Balai Besar Pengembangan Pengujian Mutu Benih Tanaman Pangan dan Hortikultura

48

IV. PENUTUP

Secara umum akuntabilitas kinerja Balai Besar PPMB-TPH tahun 2014 sudah

baik, hal ini ditunjukan oleh hasil pengukuran kinerja kegiatan dan

pencapaian sasaran output dengan nilai scoring 80-100% dengan kategori

berhasil. Pencapaian ini merupakan aktualisasi kuatnya komitmen pimpinan

dalam mewujudkan keberhasilan instansinya. Selain itu, dengan adanya

perumusan metode analisis akuntabilitas kinerja, yaitu dengan cara

penyeragaman format laporan, penetapan rencana stratejik berdasarkan

SAKIP dan dukungan melalui pelaksanaan Sistem Pengendalian Intern, maka

tingkat keberhasilan kinerja instansi telah diikuti dengan meningkatnya

kinerja pelayanan publik dan fungsi pelaporan yang baik dan akuntabel.

LAKIP ini disusun sebagai bentuk pertanggungjawaban dan juga bahan

evaluasi untuk menilai tingkat keberhasilan/kinerja Balai Besar PPMB-TPH

dalam mencapai visi, misi, tujuan dan sasaran yang ditetapkan. Namun

demikian, dalam pelaksanaannya masih banyak kendala yang dihadapi

seperti keterbatasan jumlah pegawai dan kualifikasi pendidikan, peralatan dan

sarana kantor dan lain sebagainya, sehingga output yang diharapkan belum

maksimal.

Kedepan, perlu diambil langkah-langkah perbaikan sehingga kinerja Balai

dapat meningkat lagi termasuk mengantisipasi keterbatasan anggaran,

keterbatasan SDM serta keterbatasan sarana dan prasarana perkantoran.

Selanjutnya, perlu penetapan perencanaan yang matang dikaitkan dengan

anggaran yang tersedia, menyiapkan kegiatan sesuai tupoksi Balai sehingga

mudah untuk dilaksanakan, sehingga pada tahun mendatang kinerja akan

lebih baik.

Page 59: LAPORAN AKUNTABILITAS KINERJA INSTANSI PEMERINTAH …sakip.pertanian.go.id/admin/data2/LAKIN_2014_BBPPMBTPH.pdf · varietas/IPTB/DNA, standarisasi laboratorium, pelatihan teknis,

LAPORAN AKUNTABILITAS KINERJA INSTANSI PEMERINTAH 2014

Balai Besar Pengembangan Pengujian Mutu Benih Tanaman Pangan dan Hortikultura

49

Lampiran 1. Perjanjian Kinerja Tahun 2014

Page 60: LAPORAN AKUNTABILITAS KINERJA INSTANSI PEMERINTAH …sakip.pertanian.go.id/admin/data2/LAKIN_2014_BBPPMBTPH.pdf · varietas/IPTB/DNA, standarisasi laboratorium, pelatihan teknis,

LAPORAN AKUNTABILITAS KINERJA INSTANSI PEMERINTAH 2014

Balai Besar Pengembangan Pengujian Mutu Benih Tanaman Pangan dan Hortikultura

50

Page 61: LAPORAN AKUNTABILITAS KINERJA INSTANSI PEMERINTAH …sakip.pertanian.go.id/admin/data2/LAKIN_2014_BBPPMBTPH.pdf · varietas/IPTB/DNA, standarisasi laboratorium, pelatihan teknis,

LAPORAN AKUNTABILITAS KINERJA INSTANSI PEMERINTAH 2014

Balai Besar Pengembangan Pengujian Mutu Benih Tanaman Pangan dan Hortikultura

51

Lampiran 2. Realisasi keuangan per 31 Desember 2014

KEGIATAN/ SUB KEGIATAN/ PAGU REALISASI SISA

KODE JENIS BELANJA/ RINCIAN BELANJA ANGGARAN S/ D BULAN INI % ANGGARAN

6 ,9 2 0 ,0 6 9 ,0 0 0 6 ,6 4 2 ,6 6 6 ,4 0 0 9 5.9 9 2 77,4 0 2 ,6 0 0

018.03.06 Program Peningkatan Produksi, Produktivitas dan

1767 Pengembangan Metode Pengujian Mutu Benih dan

176 7.0 0 2 RENCANGAN KERJA PENGEM BANGAN 77,150 ,0 0 0 76 ,3 3 9 ,4 2 5 9 8 .9 5 8 10 ,575

0 0 1 PROGRAM DAN RENCANA KERJA 77,150 ,0 0 0 76 ,3 3 9 ,4 2 5 9 8 .9 5 8 10 ,575

0 0 1 Pengembangan M et ode/ V alidasi/ V erif ikasi 4 4 0 ,9 6 2 ,0 0 0 4 3 8 ,9 9 1,750 99.55 1,9 70 ,2 50

001 Layanan Pengujian Mutu Benih 7,800,000 7,640,000 97.95 160,000

1767.007 KOLEKSI VARIETAS /IPTB/DNA 22,350,000 21,525,800 96.31 824,200

001 KOLEKSI VARIETAS /IPTB/DNA 22,350,000 21,525,800 96.31 824,200

1767.008 FASILITASI PENERAPAN SISTEM MUTU 256,170,000 241,534,325 94.29 14,635,675

001 PENERAPAN SISTEM MANAJEMEN MUTU LABORATORIUM 256,170,000 241,534,325 94.29 14,635,675

1767.09 STANDARISASI LABORATORIUM 416,048,000 405,383,543 97.44 10,664,457

001 PENGUATAN LABORATORIUM PENGUJI BENIH 35,610,000 35,335,450 99.23 274,550

002 LABORATORIUM PENYELENGGARA UJI PROFISIENSI 90,438,000 87,024,550 96.23 3,413,450

003 KEANGGOTAAN DALAM ORGANISASI INTERNASIONAL 290,000,000 283,023,543 97.59 6,976,457

1767.10 UJI PETIK MUTU BENIH YANG BEREDAR 42,500,000 42,253,030 99.42 246,970

001 Ujji Petik Mutu Benih Yang Beredar 42,500,000 42,253,030 99.42 246,970

1767.11 PELATIHAN TEKNIS, UMUM DAN MAGANG 186,160,000 174,405,820 93.69 11,754,180

001 Pelatihan Sistem Mutu 20,000,000 19,080,820 95.40 919,180

002 Peningkatan SDM 27,360,000 27,094,000 99.03 266,000

003 Analis Pengujian Laboratorium 138,800,000 128,231,000 92.39 10,569,000

1767.12 ADMINISTRASI PELAKSANAAN KEGIATAN 172,532,000 172,159,825 99.78 372,175

001 OPERASIONAL PENGELOLA KEUANGAN 172,532,000 172,159,825 99.78 372,175

1767.14 JURNAL/MAJALAH VIGOR 62,200,000 57,212,500 91.98 4,987,500

001 Buletin Vigor 62,200,000 57,212,500 91.98 4,987,500

1767.23 LAPORAN KEGIATAN PENGEMBANGAN METODE 337,120,000 327,147,508 97.04 9,972,492

001 Data Base/Website 21,500,000 17,331,000 80.61 4,169,000

002 Pameran Pertanian 78,200,000 74,382,300 95.12 3,817,700

003 Laporan Bulanan dan SIMONEV 33,200,000 32,943,500 99.23 256,500

004 LAKIP dan Laporan Tahunan 32,020,000 31,633,400 98.79 386,600

005 Sistem Pengendalian Intern 25,760,000 25,637,500 99.52 122,500

006 Urusan Kepegawaian dan Tata Usaha 98,840,000 97,926,608 99.08 913,392

007 Laporan SAI dan SABMN 47,600,000 47,293,200 99.36 306,800

1767.994 PELAYANAN PERKANTORAN 4,577,877,000 4,359,543,013 95.23 218,333,987

001 Pembayaran Gaji dan Tunjangan 3,407,873,000 3,204,054,166 94.02 203,818,834

002 PENYELENGGARAAN OPERASIONAL DAN 1,170,004,000 1,155,488,847 98.76 14,515,153

A Perawat an gedung kant or 19 8 ,56 7,0 0 0 194,641,900 98.02 3 ,9 2 5,10 0

B Perbaikan peralat an kant or 75,3 3 8 ,0 0 0 75,137,854 99.73 2 0 0 ,14 6

C perawat an kendaraan bermot or roda 2 dan roda 4 2 18 ,13 0 ,0 0 0 2 16 ,8 8 0 ,50 0 9 9 .4 3 1,2 4 9 ,50 0

D 16 8 ,0 0 0 ,0 0 0 16 5,4 51,56 5 98.48 2 ,54 8 ,4 3 5

E 50 9 ,9 6 9 ,0 0 0 50 3 ,3 0 2 ,0 2 8 98.69 6 ,6 6 6 ,9 72

176 7.9 9 7 PERALATAN DAN FASILITAS PERKANTORAN 19 6 ,50 0 ,0 0 0 194,080,000 98.77 2 ,4 2 0 ,0 0 0

0 0 1 Perlengkapan Sarana Gedung dan Invent aris Kant or 12 ,50 0 ,0 0 0 11,880,000 95.04 6 2 0 ,0 0 0

0 0 2 Alat Laborat orium 18 4 ,0 0 0 ,0 0 0 182,200,000 99.02 1,8 0 0 ,0 0 0

TOTAL ANGGARAN TAHUN 2 0 13

langganan daya dan jasa

keperluan operasional perkant oran

Page 62: LAPORAN AKUNTABILITAS KINERJA INSTANSI PEMERINTAH …sakip.pertanian.go.id/admin/data2/LAKIN_2014_BBPPMBTPH.pdf · varietas/IPTB/DNA, standarisasi laboratorium, pelatihan teknis,

LAPORAN AKUNTABILITAS KINERJA INSTANSI PEMERINTAH 2014

Balai Besar Pengembangan Pengujian Mutu Benih Tanaman Pangan dan Hortikultura

52

Lampiran 3. Keadaan pegawai berdasarkan kepangkatan dan pendidikan

a. Berdasarkan Kepangkatan

No

Pegawai/ Tenaga

Golongan Jml IV III II I

A B C D A B C D CPNS A B C D A B C D

1 Teknis 1 - 1 - 2 2 - 2 2 - - - - - - - - 10

2 Administrasi - - - - 5 5 2 2 1 3 4 3 1 - - - - 26

3 Fungsional PBT 1 1 - - 3 5 8 3 - - - - - - - - - 21

4 Calon PBT - - - - - - 1 - - - - - - - - - - 1

5 TKK - - - - - - - - - - - - - - - - - 15

Jumlah 2 1 1 - 10 12 11 7 3 3 4 3 1 - - - - 73

b. Berdasarkan Pendidikan

No UNIT KERJA

PENDIDIKAN Jumlah seluruh

nya PNS TENAGA KERJA KONTRAK

S2 S1 D3 D2 SLTA JML SLTA SLTP SD JML

1 Kepala Balai Besar 1 - - - - 1 - - - - 1

2 KA BAGIAN UMUM - 1 - - - 1 - - - - 1

a. Sub Bag Program dan Evaluasi

- 1 - - - 1 - - - - 1

b. Sub Bag Kepeg dan Tata Usaha

- 1 - - 7 8 9 4 2 15 23

c. Sub Bag Keuangan dan Perlengkapan

1 2 - - 5 8 - - - - 8

3 KA BID INFORMASI DAN JARINGAN LABORATORIUM

1 - - - 1 - - - - 1

a. Seksi Informasi dan Dokumentasi

- 1 - - - 1 - - - - 1

b. Seksi Jaringan Laboratorium

- 2 - - - 2 - - - - 2

4 KELOMPOK JABATAN FUNGSIONAL

a. Pejabat Fungsional 6 17 1 1 4 29 - - - - 29

b. Calon Fungsional PBT - 1 - - - 1 - - - - 1

c. Staf Administrasi - - - - 2 2 - - - - 2

5 CPNS - 3 - - - 3 - - - - 3

` JUMLAH 9 29 1 1 18 58 9 4 2 15 73

Page 63: LAPORAN AKUNTABILITAS KINERJA INSTANSI PEMERINTAH …sakip.pertanian.go.id/admin/data2/LAKIN_2014_BBPPMBTPH.pdf · varietas/IPTB/DNA, standarisasi laboratorium, pelatihan teknis,

LAPORAN AKUNTABILITAS KINERJA INSTANSI PEMERINTAH 2014

Balai Besar Pengembangan Pengujian Mutu Benih Tanaman Pangan dan Hortikultura

53

Lampiran 4. Rencana Strategis Tahun 2014 Unit Organisasi Eselon II : Balai Besar Pengembangan Pengujian Mutu Benih Tanaman Pangan dan Hortikultura Tahun Anggaran : 2014

No Sasaran Strategis Indikator Kinerja Target

1 Berkembangnya metode pengujian laboratorium,

sertifikasi dan pengawasan peredaran serta penerapan sistem manajemen mutu

laboratorium pengujian benih tanaman pangan dan hortikultura

1.

Tersusunnya program kerja (KAK, ROPAK, Juknis dan RKT) dan rencana kegiatan dengan baik sesuai dengan peraturan

yang berlaku

1 rancangan

2. Terlaksananya penyusunan buku pengujian mutu benih 1 pedoman/ literatur

3. Diperolehnya metode baru yang mudah diaplikasikan oleh

pengguna (Laboratorium benih, pengusaha dan penangkar benih) dan sebagai bahan kebijakan di bidang mutu benih.

10 metode

a. Tersedianya pengembangan metode untuk benih

tanaman pangan dan hortikultura yang bermanfaat dan dapat digunakan secara nasional demi kepentingan masyarakat luas dalam mendukung

perbenihan nasional melalui sinkronisasi pengembangan metode.

40 peserta

b. Tersedianya data mutu benih tanaman pangan dan hortikultura yang beredar di pasaran

90 sampel

4. Terlaksananya kegiatan pelayanan pengujian kepada

customer

1000 sampel

5. Tersedianya koleksi benih kering, isolat patogen tular benih dan koleksi visualisasi produk PCR benih tanaman pangan dan hortikultura

90 koleksi

Page 64: LAPORAN AKUNTABILITAS KINERJA INSTANSI PEMERINTAH …sakip.pertanian.go.id/admin/data2/LAKIN_2014_BBPPMBTPH.pdf · varietas/IPTB/DNA, standarisasi laboratorium, pelatihan teknis,

LAPORAN AKUNTABILITAS KINERJA INSTANSI PEMERINTAH 2014

Balai Besar Pengembangan Pengujian Mutu Benih Tanaman Pangan dan Hortikultura

54

No Sasaran Strategis Indikator Kinerja Target

6. Diterapkannya sistem manajemen mutu di laboratorium

penguji benih berdasarkan SNI ISO/IEC 17025:2008

8 laboratorium

7. Diperolehnya pemahaman dan penerapan oleh peserta

sinkronisasi sistem manajemen mutu mengenai sistem manajemen mutu di laboratorium berdasarkan SNI ISO/IEC 17025:2008

40 peserta

8. Terlaksananya survailen laboratorium Balai Besar PPMBTPH oleh Komite Akreditas Nasional (KAN)

1 Sertifikat Akreditasi

9. Diperolehnya Registrasi/Akreditasi Laboratorium Penyelenggara Uji Profisiensi Balai Besar PPMBTPH oleh

KAN

1 Sertifikat Akreditasi

10. Diperolehnya pemahaman dan penerapan oleh peserta

terselenggaranya sinkronisasi pemantapan uji profisiensi

40 peserta

11. Terlaksananya akreditasi Laboratorium Balai Besar

PPMBTPH oleh International Seed Testing Association (ISTA)

1 Sertifikat

Akreditasi

12. Terlaksananya pelatihan sistem mutu yang diwujudkan

adanya peningkatan kompetensi SDM laboratorium penguji benih.

5 orang

13. Terselenggaranya pelatihan 3M dan budaya kerja di Balai Besar PPMB-TPH

40 orang

14. Terselenggaranya pelatihan teknis analis benih dasar untuk pengawas benih tanaman seluruh Indonesia

40 orang

15. Terselenggaranya pelaksanaan administrasi satuan kerja Balai Besar PPMBTPH

12 bulan

Page 65: LAPORAN AKUNTABILITAS KINERJA INSTANSI PEMERINTAH …sakip.pertanian.go.id/admin/data2/LAKIN_2014_BBPPMBTPH.pdf · varietas/IPTB/DNA, standarisasi laboratorium, pelatihan teknis,

LAPORAN AKUNTABILITAS KINERJA INSTANSI PEMERINTAH 2014

Balai Besar Pengembangan Pengujian Mutu Benih Tanaman Pangan dan Hortikultura

55

No Sasaran Strategis Indikator Kinerja Target

16. Terbitnya majalah Vigor Balai Besar PPMB-TPH 4 edisi

17. Tersusunnya laporan database hasil pengujian mutu benih 1 laporan

18. Terpublikasikannya seluruh kegiatan Balai Besar PPMBTPH melalui Pameran Pertanian

2 laporan

19. Tersusunnya Laporan bulanan dan simonev 2 laporan

20. Tersusunnya Laporan Tahunan dan LAKIP yang baik dan Lengkap

2 laporan

21. Tersedianya hasil laporan kinerja Sistem Pengendalian Intern

1 laporan

22. Tersusunnya laporan pengelolaan kepegawaian Balai Besar

PPMBTPH

1 laporan

23. Diperolehnya Laporan Keuangan dan Sistem Akuntansi

Barang Milik Negara (SABMN) Satuan Kerja Balai Besar PPMB-TPH

2 laporan

24. Terlaksananya pengadaan sarana, prasarana, peralatan inventaris kantor

1 unit

25. Terlaksananya pengadaan Alat Laboratorium 10 unit

Page 66: LAPORAN AKUNTABILITAS KINERJA INSTANSI PEMERINTAH …sakip.pertanian.go.id/admin/data2/LAKIN_2014_BBPPMBTPH.pdf · varietas/IPTB/DNA, standarisasi laboratorium, pelatihan teknis,

LAPORAN AKUNTABILITAS KINERJA INSTANSI PEMERINTAH 2014

Balai Besar Pengembangan Pengujian Mutu Benih Tanaman Pangan dan Hortikultura

56

Lampiran 5. Rencana Kinerja Tahunan (RKT) tahun anggaran 2014

No Kegiatan/Sub Kegiatan Indikator Kinerja Target Alokasi Anggaran (Rp.)

Pengembangan Metode Pengujian Mutu Benih dan Penerapan Sistem Mutu Laboratorium Pengujian Benih

7.171.900.000,-

1 Rancangan Kerja Pengembangan Pengujian Mutu Benih TPH

Tersusunnya program kerja (KAK, ROPAK, Juknis dan RKT) dan rencana kegiatan dengan baik sesuai dengan peraturan yang berlaku.

1 rancangan 77.150.000,-

2 Pedoman/Literatur Terlaksananya penyusunan buku pengujian mutu benih sebanyak 1 (satu) pedoman/literatur

1 pedoman /literatur

26.560.000,-

3 Pengembangan Metode dan Validasi metode

Diperolehnya metode baru dan metode validasi yang mudah diaplikasikan oleh pengguna (Laboratorium benih, pengusaha dan penangkar benih) dan sebagai bahan kebijakan di bidang mutu benih. Terselenggaranya sinkronisasi pengembangan mutu benih (1 rapat)

10 metode 478.678.000,-

4 Pelayanan Pengujian Mutu Benih Terlaksananya kegiatan pelayanan pengujian di Balai Besar PPMB-TPH

1.000 sampel 132.500.000,-

Page 67: LAPORAN AKUNTABILITAS KINERJA INSTANSI PEMERINTAH …sakip.pertanian.go.id/admin/data2/LAKIN_2014_BBPPMBTPH.pdf · varietas/IPTB/DNA, standarisasi laboratorium, pelatihan teknis,

LAPORAN AKUNTABILITAS KINERJA INSTANSI PEMERINTAH 2014

Balai Besar Pengembangan Pengujian Mutu Benih Tanaman Pangan dan Hortikultura

57

No Kegiatan/Sub Kegiatan Indikator Kinerja Target Alokasi Anggaran (Rp.)

5 Koleksi Varietas/IPTB/DNA Tersedianya koleksi benih kering, isolat patogen tular benih dan koleksi visualisasi produk PCR benih tanaman pangan dan hortikultura

90 koleksi 27.150.000,-

6 Fasilitasi Penerapan Sistem Mutu 1. Diterapkannya sistem manajemen mutu dilaboratorium penguji benih berdasarkan SNIISO/IEC 17025:2008

2. Terselenggaranya sinkronisasi tentang pemahaman dan penerapan sistem manajemen mutu laboratorium berdasarkan SNI ISO/IEC 17025:2008 (1 rapat)

3. Diterapkannya sistem manajemen mutu di LSProBTPH berdasarkan SNI ISO/IEC 17065:2012

8 laboratorium 256.170.000,-

7 Standardisasi Laboratorium 1. Terlaksananya penguatan organisasi laboratorium penguji benih Balai Besar PPMBTPH

2. Terlaksananya penguatan organisasi Laboratorium Penyelenggara Uji Profisiensi Balai Besar PPMB-TPH oleh KAN dan :

a. Diperolehnya unjuk kerja/kinerja laboratorium pengujian benih di Indonesia dalam melakukan pengujian mutu benih tanaman pangan dan hortikultura (32 laboratorium).

1 Sertifikat

Akreditasi 1 Sertifikat

Akreditasi

40.110.000,-

232.993.000,-

Page 68: LAPORAN AKUNTABILITAS KINERJA INSTANSI PEMERINTAH …sakip.pertanian.go.id/admin/data2/LAKIN_2014_BBPPMBTPH.pdf · varietas/IPTB/DNA, standarisasi laboratorium, pelatihan teknis,

LAPORAN AKUNTABILITAS KINERJA INSTANSI PEMERINTAH 2014

Balai Besar Pengembangan Pengujian Mutu Benih Tanaman Pangan dan Hortikultura

58

No Kegiatan/Sub Kegiatan Indikator Kinerja Target Alokasi Anggaran (Rp.)

b. Terselenggaranya sinkronisasi Uji Profisiensi (1 rapat)

3. Terlaksananya penguatan organisasi Laboratorium

Balai Besar PPMBTPH oleh International Seed Testing

Association (ISTA)

1 Sertifikat Akreditasi

301.500.000,-

8 Uji Petik Mutu Benih Yang Beredar Tersedianya data mutu benih tanaman pangan yang

beredar di pasaran

90 sampel 42.500.000,-

9 Pelatihan Teknis Umum dan Magang 1. Terselenggaranya pelatihan sistem mutu dan peningkatan SDM untuk pengawas benih tanaman

Balai Besar PPMBTPH 2. Terselenggaranya pelatihan 3M dan Budaya Kerja

untuk petugas struktural

3. Terselenggaranya pelatihan Analis Laboratorium untuk pengawas benih tanaman seluruh Indonesia

5 orang

40 orang

40 orang

20.000.000,-

27.360.000,-

138.800.000,-

10 Administrasi Pelaksanaan Kegiatan Terselenggaranya pelaksanaan administrasi satuan kerja Balai Besar PPMB-TPH

12 bulan 172.532.000,-

11 Jurnal/Majalah Vigor Terlaksananya penerbitan majalah Vigor Balai Besar PPMBTPH

4 edisi 86.200.000,-

12 Laporan Kegiatan Pengembangan Pengujian Mutu Benih dan Penerapan Sistem Mutu

Laboratorium Pengujian Benih

1. Tersusunya laporan database dan website hasil pengujian mutu benih

2. Tersusunya laporan pameran pembangunan

pertanian 3. Tersusunnya Laporan bulanan, simonev,

LAKIP, laporan tahunan dan Sistem Pengendalian

2 laporan 2 laporan

5 laporan

21.500.000,-

78.200.000,-

90.980.000,-

Page 69: LAPORAN AKUNTABILITAS KINERJA INSTANSI PEMERINTAH …sakip.pertanian.go.id/admin/data2/LAKIN_2014_BBPPMBTPH.pdf · varietas/IPTB/DNA, standarisasi laboratorium, pelatihan teknis,

LAPORAN AKUNTABILITAS KINERJA INSTANSI PEMERINTAH 2014

Balai Besar Pengembangan Pengujian Mutu Benih Tanaman Pangan dan Hortikultura

59

No Kegiatan/Sub Kegiatan Indikator Kinerja Target Alokasi Anggaran (Rp.)

Intern yang baik dan lengkap. 4. Tersusunnya laporan pengelolaan kepegawaian

Balai Besar PPMBTPH

5. Tersusunnya laporan keuangan dan barang milik negara Balai Besar PPMB-TPH

1 laporan

2 laporan

98.840.000,-

47.600.000,-

13 Pelayanan Perkantoran 1. Terlaksananya pembayaran gaji, lembur dan tunjangan

2. Terlaksananya perbaikan gedung dan pemeliharaan halaman

3. Terlaksananya perawatan peralatan kantor dan

kalibrasi peralatan laboratorium 4. Terlaksananya pemeliharaan kendaraan roda 4 dan

roda 2

5. Terealisasinya pembayaran tagihan listrik, telepon dan internet

6. Terselenggaranya operasional perkantoran

12 bulan

12 bulan 12 bulan

12 bulan

12 bulan 12 bulan

3.407.873.000,-

198.567.000,-

75.338.000,-

218.130.000,-

168.000.000,-

509.969.000,-

15 Peralatan dan fasilitasi perkantoran Terlaksananya pengadaan sarana, prasarana, peralatan inventaris kantor dan peralatan laboratorium

11 unit 196.5 00.000,-