laporan akuntabilitas kinerja instansi …sakip.pertanian.go.id/admin/data2/lakip bb pascapanen...

44
LAPORAN AKUNTABILITAS KINERJA INSTANSI PEMERINTAH (LAKIP) BALAI BESAR PENELITIAN DAN PENGEMBANGAN PASCAPANEN PERTANIAN TAHUN 2010 BALAI BESAR PENELITIAN DAN PENGEMBANGAN PASCAPANEN PERTANIAN BADAN PENELITIAN DAN PENGEMBANGAN PERTANIAN KEMENTERIAN PERTANIAN 2011

Upload: dinhkhanh

Post on 02-Feb-2018

225 views

Category:

Documents


0 download

TRANSCRIPT

Page 1: LAPORAN AKUNTABILITAS KINERJA INSTANSI …sakip.pertanian.go.id/admin/data2/LAKIP BB Pascapanen 2010.pdf · LAPORAN AKUNTABILITAS KINERJA INSTANSI PEMERINTAH (LAKIP) ... biokimia,

LAPORAN AKUNTABILITAS KINERJA INSTANSI PEMERINTAH (LAKIP)

BALAI BESAR PENELITIAN DAN PENGEMBANGAN PASCAPANEN PERTANIAN

TAHUN 2010

CERTIFICATE NUMBER 10/QM/204 CERTIFICATE NUMBER 10/QM/204 CERTIFICATE NUMBER 10/QM/204 CERTIFICATE NUMBER 10/QM/204

BALAI BESAR PENELITIAN DAN PENGEMBANGAN PASCAPANEN PERTANIAN

BADAN PENELITIAN DAN PENGEMBANGAN PERTANIAN KEMENTERIAN PERTANIAN

2011

Page 2: LAPORAN AKUNTABILITAS KINERJA INSTANSI …sakip.pertanian.go.id/admin/data2/LAKIP BB Pascapanen 2010.pdf · LAPORAN AKUNTABILITAS KINERJA INSTANSI PEMERINTAH (LAKIP) ... biokimia,

iii

DAFTAR ISI

Halaman

PENGANTAR i IKHTISAR EKSEKUTIF DAFTAR ISI

ii iii

I PENDAHULUAN 1 II PERENCANAAN DAN PERJANJIAN KERJA 7 A. Rencana Stratejik.…………………………………………………………………………………………………………… 7 B. Rencana Kinerja Tahunan..... …………………………………………………………………………………………… 10 III. AKUNTABILITAS KINERJA BB-PASCAPANEN 15 A. Pengukuran Pencapaian Kinerja Tahun 2010..…………………………………………………………………….. 15 B. Hasil Pengukuran Pencapaian Sasaran (PPS)....………………………………………………………………….. 27 C. Hambatan/Kendala.………………………………………………………………………………………………………… D. Langkah Antisipasi untuk Mengatasi Masalah ........................................................................ 29 E. Akuntabilitas Keuangan ....................................................................................................... 30 IV. PENUTUP 37 V. LAMPIRAN 1 Formulir Rencana Stratejik (RS), tahun 2010 – 20014 2 Formulir Rencana Kinerja Tahunan (RKT), tahun 2010 3 Formulir Pengukuran Kinerja Kegiatan (PKK), tahun 2010 4 Formulir Pengukuran Pencapaian Sasaran (PPS), tahun 2010

Page 3: LAPORAN AKUNTABILITAS KINERJA INSTANSI …sakip.pertanian.go.id/admin/data2/LAKIP BB Pascapanen 2010.pdf · LAPORAN AKUNTABILITAS KINERJA INSTANSI PEMERINTAH (LAKIP) ... biokimia,

LAKIP Tahun Anggaran 2010 unit Kerja BB-Pascapanen 1

I. PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Balai Besar Penelitian dan Pengembangan Pascapanen Pertanian (BB-Pascapanen) didirikan berdasarkan Keputusan

Menteri Pertanian No. 632/Kpts/OT.140/12/2003 tanggal 30 Desember 2003, struktur organisasai BB-Pascapanen terdiri 3

Bagian/Bidang dan 7 Sub Bagian/Seksi (Sub Bagian serta Kelompok Jabatan Fungsional). Tugas pokok BB-Pascapanen adalah

melaksanakan penelitian dan pengembangan teknologi pascapanen pertanian. Dalam melaksanakan tugas pokok tersebut,

BB-Pascapanen menyelenggarakan fungsi :

1. Penyusunan program dan evaluasi penelitian dan pengembangan pascapanen;

2. Pelaksanaan penelitian identifikasi dan karakterisasi sifat fungsional dan mutu hasil pertanian;

3. Pelaksanaan penelitian pengolahan hasil, perbaikan mutu, pemanfaatan limbah, dan pengembangan produk baru;

4. Pelaksanaan penelitian teknologi proses fisik, kimia, dan biologi hasil pertanian;

5. Pelaksanaan penelitian sistem mutu dan keamanan pangan hasil pertanian;

6. Pelaksanaan pengembangan sistem informasi teknologi pascapanen pertanian;

7. Pelaksanaan pengembangan komponen teknologi sistem dan usaha agribisnis bidang pascapanen pertanian;

8. Pelaksanaan kerjasama dan pendayagunaan hasil penelitian pascapanen pertanian;

9. Pengelolaan tata usaha dan rumah tangga BB-Pascapanen.

Dalam rangka mencapai visi dan melaksanakan misinya sesuai Renstra BB-Pascapanen tahun 2010-2014,

BB-Pascapanen menetapkan sasaran sebagai berikut: 1) Tersedianya teknologi penanganan segar produk pertanian untuk

memperpanjang kesegaran dan daya simpan (termasuk didalamnya transportasi dan distribusi untuk pemasarannya),

2) Tersedianya produk/teknologi untuk peningkatan diversifikasi pangan, dan substitusi pangan impor, 3) Tersedianya produk

dan teknologi untuk peningkatan nilai tambah dan daya saing. Ketiga sasaran tersebut merupakan induk dari seluruh kegiatan

Page 4: LAPORAN AKUNTABILITAS KINERJA INSTANSI …sakip.pertanian.go.id/admin/data2/LAKIP BB Pascapanen 2010.pdf · LAPORAN AKUNTABILITAS KINERJA INSTANSI PEMERINTAH (LAKIP) ... biokimia,

LAKIP Tahun Anggaran 2010 unit Kerja BB-Pascapanen 2

BB-Pascapanen dalam satu kesatuan yang tidak dapat dipisahkan. Untuk merealisasikan sasaran tersebut, BB-Pascapanen didukung

oleh SDM, dana dan fasilitas penelitian.

Pembiayaan

Guna mencapai keberhasilan program penelitian dan pengembangan pascapanen, dukungan dana APBN merupakan

komponen yang sangat penting, karena kegiatan penelitian dan pengembangan pascapanen tidak dapat berjalan tanpa didukung

dana yang memadai. BB-Pascapanen terus berupaya mendapatkan dana melalui kerjasama kemitraan baik dari dalam dan luar

negeri. Kerjasama di dalam negeri akan terus diintensifkan melalui kemitraan yang saling menguntungkan, antara lain dengan :

dunia usaha, Pemda, petani, Usaha Kecil Menengah (UKM), Lembaga Swadaya Masyarakat (LSM), BUMN dan pelaku agribisnis

lainnya. Kerjasama luar negeri akan dikembangkan secara bilateral, dalam bentuk hibah atau transfer ilmu pengetahuan dan

teknologi maupun kerjasama trilateral melalui pemanfaatan tenaga ahli BB-Pascapanen di negara-negara sedang berkembang

dengan pendanaan dari pihak ketiga (negara donor).

Sebagai upaya mendapatkan sumber dana pembiayaan di luar APBN BB-Pascapanen, pada tahun 2010 BB-Pascapanen

mendapat bantuan dana dari : 1) Kementerian Ristek untuk melaksanakan 6 (enam) judul kegiatan dengan nilai

Rp. 1.676.000.000; 2) Pusat Penelitian dan Pengembangan Perkebunan untuk melaksanakan 2 (dua) judul kegiatan dengan

nilai Rp. 225.000.000,-; 3) PT. Petrokimia (Gresik) melaksanakan 1 (satu) judul kegiatan dengan nilai Rp. 160.000.000,- 4)

Badan Litbang Pertanian melaksanakan 1 (satu) judul kegiatan (pewarna batik) dengan nilai Rp. 193.311.000,-. Alokasi anggaran BB-Pascapanen ke depan harus mengarah kepada pencapaian cost effectiveness yang tinggi dan mampu bersaing dengan

instansi atau lembaga penelitian dan pengembangan pascapanen lain.

B. Organisasi

Sumberdaya Manusia Untuk menjalankan tugas pokok dan fungsinya, BB-Pascapanen didukung oleh Sumber Daya Manusia (SDM) sebanyak

192 orang (di Bogor berjumlah 158 orang dan di Instalasi Laboratorium Karawang sebanyak 34 orang). Dari 68 tenaga fungsional

Page 5: LAPORAN AKUNTABILITAS KINERJA INSTANSI …sakip.pertanian.go.id/admin/data2/LAKIP BB Pascapanen 2010.pdf · LAPORAN AKUNTABILITAS KINERJA INSTANSI PEMERINTAH (LAKIP) ... biokimia,

LAKIP Tahun Anggaran 2010 unit Kerja BB-Pascapanen 3

(peneliti) BB-Pascapanen terdapat 45 orang (66%) yang usianya dibawah 50 tahun, sisanya sebanyak 23 orang (34%) berusia

antara 51 – 65 tahun. Sedangkan klasifikasi pegawai berdasarkan strata pendidikan adalah sebagai berikut :

1. Bidang Program dan Evaluasi (PE) Jumlah SDM bidang PE sebanyak 11 orang terdiri dari: 1 orang Kepala Bidang PE (S3=1), pada Seksi Program 5 orang

(S3 = 1, S1 = 1, D3 = 1, SLTA = 2), Seksi Evaluasi 5 orang (S2 = 1 , S1= 3, SLTA =1). Status SDM pada Bidang PE yaitu :

10 orang PNS dan 1 orang tenaga honorer.

2. Bidang Kerja Sama dan Pendayagunaan Hasil Penelitian (KSPHP) Jumlah SDM bidang KSPHP sebanyak 14 orang terdiri dari : 1 orang Kepala Bidang KSPHP (S2=1), pada Seksi Kerjasama

5 orang (S2 = 1, S1 = 3, SLTA = 1), Seksi Pendayagunaan Hasil Penelitian 9 orang (S2 = 4, S1= 3, SLTA =2) . Status SDM

pada Bidang KSPHP yaitu : 13 orang PNS dan 1 orang tenaga honorer.

3. Bagian Tata Usaha (TU) Jumlah SDM Bagian TU sebanyak 62 orang terdiri dari : 1 orang Kepala Bagian TU (S2=1). pada Sub Kepegawaian 5 orang

(S2 = 1, S1=1, SLTA =3), Sub Bagian Perlengkapan 5 orang (D3 =2, SLTA =3), Sub Bagian RT dan Keuangan 51 orang

(S1=4, SLTA =36, dibawah SLTA = 11). Status SDM pada Bagian TU yaitu 30 orang PNS dan 32 orang tenaga honorer.

4. Tenaga Fungsional Jumlah tenaga fungsional peneliti sebanyak 65 orang, terdiri dari : Peneliti Utama 11 orang (S3 = 4, S2=4, S1=2, D3=1),

Peneliti Madya 20 orang (S3 = 2, S2=12, S1=6), Perekayasa Madya 1 orang (S2), Peneliti Muda 4 orang (S3=1, S2=4),

Peneliti Pertama 18 orang (S3 = 1, S2=4, S1=13), Peneliti Non Klas 11 orang (S2=2, S1=9).

Page 6: LAPORAN AKUNTABILITAS KINERJA INSTANSI …sakip.pertanian.go.id/admin/data2/LAKIP BB Pascapanen 2010.pdf · LAPORAN AKUNTABILITAS KINERJA INSTANSI PEMERINTAH (LAKIP) ... biokimia,

LAKIP Tahun Anggaran 2010 unit Kerja BB-Pascapanen 4

Jumlah tenaga fungsional teknisi likayasa 23 orang, Teknisi Litkayasa Penyelia 2 Orang (SLTA=2), Teknisi Litkayasa

Pelaksana Lanjutan 3 orang (SLTA=3), Teknisi Litkayasa Pelaksana 4 orang (S1=1, SLTA=3). Teknisi Likayasa Non Klas 14

orang (S1=1, (D3=5, SLTA=8).

Dari jumlah tenaga fungsional tersebut terdapat 5 orang peneliti yang merangkap jabatan sebagai pejabat struktural dan 4

orang yang sudah dikukuhkan sebagai Profesor Riset (Prof. Ir. Abubakar, MS, Prof. BA. Susila Santosa, MS, Prof. Dr. Ridwan

Thahir, dan Prof. Dr. Ir. Risfaheri, MSi). Saat ini, terdapat 9 orang peneliti sedang menyelesaikan pendidikan ke jenjang yang lebih tinggi, 6 orang melanjutkan studi S3 (5 orang dibiayai negara dan 1 orang biaya sendiri), dan 3 orang melanjutkan studi S2.

Aset Pengelolaan aset Balai Besar Penelitian dan Pengembangan Pascapanen Pertanian, meliputi tanah, bangunan/gedung

kantor, peralatan laboratorium dan peralatan perkantoran lainnya termasuk kendaraan dinas. Pada tahun 2010 terdapat

penambahan belanja modal senilai Rp 2.046.623.200 yang direalisasikan untuk pengembangan/renovasi gedung laboratorium di

Bogor dan di Karawang sebesar Rp 1.050.539.500,-, peralatan laboratorium sebesar Rp 601.009.700,- dan peralatan

perkantoran lainnya sebesar Rp 395.074.700,-. Total pengelolaan aset sampai dengan akhir tahun 2010 sebesar

Rp 56.013.187.734,-, dengan rincian sebagai berikut :

Tahun Gedung/Bangunan (Rp).

Peralatan Laboratorium (Rp.)

Peralatan Perkantoran Lainnya (Rp.)

2004 1,113,726,000.00 6,077,917,791.00 562,650,000.00 2005 1,113,726,000.00 6,928,615,512.00 592,127,650.00 2006 3,605,907,600.00 8,127,817,512.00 592,127,650.00 2007 4,036,569,600.00 8,459,405,012.00 691,928,450.00 2008 4,036,569,600.00 11,457,541,762.00 709,428,450.00 2009 8,147,073,602.00 8,147,073,602.00 27,636,857,450.00 2010 9.811.183.437.00 18.168.238.782.00 28,478,237,650.00

Page 7: LAPORAN AKUNTABILITAS KINERJA INSTANSI …sakip.pertanian.go.id/admin/data2/LAKIP BB Pascapanen 2010.pdf · LAPORAN AKUNTABILITAS KINERJA INSTANSI PEMERINTAH (LAKIP) ... biokimia,

LAKIP Tahun Anggaran 2010 unit Kerja BB-Pascapanen 5

Pada tahun 2010 Balai Besar Penelitian dan Pengembangan Pascapanen Pertanian mendapat hibah peralatan

laboratorium dari PT.TRIMITRA SUKSES BERSAMA sebagai berikut :

No Nama Alat Fungsi Merk Status Kondisi 1. Texture Analyzer Uji fisik pangan BROOK FIELD Baik 2. SZC-ID Fat Determinator Uji Lemak HUAYE Hibah Baik 3. SLQ-G Coarse Fiber Determinator Uji Serat HUAYE Hibah Baik 4. HYP-1004 Series Digest Device Kompor destruksi HUAYE Hibah Baik

HYP 1008 Series Digest Device Kompor destruksi HUAYE Hibah Baik

HYP 1014 Series Digest Device Kompor destruksi HUAYE Hibah Baik 5. KDN 103F Nitrogen Analyzer Distillation Uji Protein HUAYE Hibah Baik

KDN 102C Nitrogen Analyzer Distillation Uji Protein HUAYE Hibah Baik

KDN 2008 Nitrogen Analyzer Distillation Uji Protein HUAYE Hibah Baik 6. Aflatoxin Analyzer (ELISA) Uji Aflatoxin HUAYE Hibah Baik

Fasilitas Penelitian

BB-Pascapanen memiliki fasilitas laboratorium analisis dan bangsal pengolahan hasil yang cukup memadai yang tersebar

di dua lokasi yaitu Bogor dan Karawang. Laboratorium Bogor merupakan laboratorium induk dengan akurasi tinggi yang memiliki

kompetensi di bidang analisis kimia, biokimia, mikrobiologi, fraksinasi, fermentasi dan produk pangan. Laboratorium Karawang memiliki kompetensi di bidang analisis sifat-sifat rheology dan sifat fisik bahan (aneka tepung).

Laboratorium Bogor dilengkapi fasilitas bangsal penanganan segar, pengolahan minyak atsiri dan produk turunannya,

pengolahan hasil ternak, bangsal pengolahan kedelai, bangsal pengolahan sari buah dan produk hilirnya, pengemasan dan canning (produk berbasis buah dan sayuran), serta bangsal pengolahan produk roti berbasis aneka tepung, teknologi kimia dan

Page 8: LAPORAN AKUNTABILITAS KINERJA INSTANSI …sakip.pertanian.go.id/admin/data2/LAKIP BB Pascapanen 2010.pdf · LAPORAN AKUNTABILITAS KINERJA INSTANSI PEMERINTAH (LAKIP) ... biokimia,

LAKIP Tahun Anggaran 2010 unit Kerja BB-Pascapanen 6

bioproses. Laboratorium Karawang dilengkapi dengan fasilitas bangsal pengolahan aneka tepung dan produk hilirnya (proses

kering dan basah) dan bangsal pengolahan beras.

Laboratorium BB-Pascapanen sudah mendapatkan Akreditasi dari KAN dengan nomor LP-366-IDN pada tanggal 27 Juli

2007 untuk beberapa ruang lingkup pengujian. Pengembangan laboratorium kedepan, diarahkan untuk meningkatkan

kemampuan dan kompetensinya, dan diharapkan semakin banyak dan beragam ruang lingkup pengujian yang terakreditasi.

Laboratorium BB-Pascapanen kedepan akan dipusatkan di Bogor, sedangkan laboratorium Karawang akan difungsikan seutuhnya sebagai bangsal atau in-house model agroindustri beras dan jagung.

Page 9: LAPORAN AKUNTABILITAS KINERJA INSTANSI …sakip.pertanian.go.id/admin/data2/LAKIP BB Pascapanen 2010.pdf · LAPORAN AKUNTABILITAS KINERJA INSTANSI PEMERINTAH (LAKIP) ... biokimia,

LAKIP Tahun Anggaran 2010 unit Kerja BB-Pascapanen 7

II. PERENCANAAN DAN PERJANJIAN KINERJA A. Rencana Strategis

Visi dan Misi

Sebagai institusi yang mempunyai tugas pokok dan fungsi dalam penelitian dan pengembangan teknologi pascapanen

pertanian, BB-Pascapanen menetapkan visinya sejalan dengan visi pembangunan pertanian dan visi Badan Litbang Pertanian. Visi BB-Pascapanen dirumuskan berdasarkan kajian orientasi masa depan (future oriented), perubahan paradigma

pembangunan pertanian, serta kebutuhan institusi yang profesional. Visi BB-Pascapanen dalam kurun waktu 2010-2014

ditetapkan sebagai berikut:

Menjadi institusi penelitian dan pengembangan andalan yang menghasilkan inovasi teknologi pascapanen untuk ketahanan pangan dan kesejahteraan masyarakat pertanian.

Dalam upaya mewujudkan visi yang telah dirumuskan, maka disusun misi sebagai suatu kesatuan gerak dan langkah

dalam mencapai visi. Misi BB-Pascapanen dirumuskan sebagai berikut :

1. Menghasilkan inovasi teknologi diversifikasi pangan dengan memanfaatkan sumber daya domestik untuk mendukung

ketahanan pangan

2. Menghasilkan inovasi teknologi pascapanen dalam rangka peningkatan nilai tambah, daya saing, mutu dan keamanan

produk pertanian

3. Membangun kerja sama dalam dan luar negeri untuk mempercepat alih teknologi dan penguasaan IPTEK

Page 10: LAPORAN AKUNTABILITAS KINERJA INSTANSI …sakip.pertanian.go.id/admin/data2/LAKIP BB Pascapanen 2010.pdf · LAPORAN AKUNTABILITAS KINERJA INSTANSI PEMERINTAH (LAKIP) ... biokimia,

LAKIP Tahun Anggaran 2010 unit Kerja BB-Pascapanen 8

Tujuan, Sasaran dan Strategi Tujuan

Dalam rangka mewujudkan visi dan melaksanakan misinya, dalam lima tahun kedepan BB-Pascapanen menetapkan

tujuan sebagai berikut :

1. Menghasilkan dan mengembangkan inovasi teknologi pengolahan pangan pokok baru dan substitusi bahan pangan impor

untuk mendukung ketahanan pangan

2. Menghasilkan dan mengembangkan inovasi teknologi penanganan dan pengolahan untuk mengurangi kehilangan hasil,

mempertahankan mutu, keamanan produk pertanian serta memiliki nilai tambah dan daya saing

3. Mempercepat alih teknologi dan penguasaan IPTEK melalui kemitraan penelitian dan pengembangan teknologi pascapanen

Sasaran

Sasaran strategis yang hendak dicapai BB-pascapanen dalam lima tahun kedepan adalah meningkatnya inovasi teknologi

penanganan dan pengolahan hasil pertanian mendukung ketahanan pangan, nilai tambah, daya saing dan ekspor, dengan

sasaran sebagai berikut :

1. Tersedianya teknologi penanganan segar produk pertanian untuk memperpanjang kesegaran dan daya simpan (termasuk

didalamnya transportasi dan distribusi untuk pemasarannya).

2. Tersedianya produk/teknologi untuk peningkatan diversifikasi pangan, dan substitusi pangan impor.

3. Tersedianya produk dan teknologi untuk peningkatan nilai tambah dan daya saing.

Page 11: LAPORAN AKUNTABILITAS KINERJA INSTANSI …sakip.pertanian.go.id/admin/data2/LAKIP BB Pascapanen 2010.pdf · LAPORAN AKUNTABILITAS KINERJA INSTANSI PEMERINTAH (LAKIP) ... biokimia,

LAKIP Tahun Anggaran 2010 unit Kerja BB-Pascapanen 9

Target Utama Tahun 2010-2014

Sesuai dengan sasaran yang telah ditetapkan, BB-Pascapanen mempunyai target utama yang akan dicapai secara

bertahap dalam lima tahun ke depan sebagai berikut :

1. 21 teknologi penanganan segar produk pertanian yang dapat memperpanjang daya simpan dan menekan kerusakan untuk

tujuan ekspor dan domestik.

2. 15 produk/teknologi untuk diversifikasi pangan, substitusi pangan impor berupa produk/tepung berbasis sumber daya lokal

untuk divesifikasi pangan dan substitusi pangan impor mendukung target penurunan konsumsi beras 3%/th dan substitusi

impor terigu 10%.

3. 37 produk/teknologi untuk peningkatan nilai tambah dan daya saing hasil pertanian.

Strategi

Strategi penelitian dan pengembangan pascapanen pertanian dalam tahun 2010-2014 sebagai berikut :

1. Memprioritaskan kegiatan penelitian untuk pengembangan produk pangan berbasis sumber daya lokal dan penanganan

segar produk pertanian.

2. Peningkatan kerjasama penelitian dengan lembaga nasional/internasional dan kemitraan dalam rangka adopsi teknologi.

3. Peningkatan kualitas SDM dan fasilitas penelitian serta penerapan sistem manajemen mutu dalam rangka memacu

peningkatan kuantitas dan kualitas inovasi teknologi yang dihasilkan. 4. Pemanfaatan iptek mutakhir (diantaranya: nanotechnology dan bioprocessing) untuk meningkatan kualitas inovasi teknologi

yang dihasilkan.

Page 12: LAPORAN AKUNTABILITAS KINERJA INSTANSI …sakip.pertanian.go.id/admin/data2/LAKIP BB Pascapanen 2010.pdf · LAPORAN AKUNTABILITAS KINERJA INSTANSI PEMERINTAH (LAKIP) ... biokimia,

LAKIP Tahun Anggaran 2010 unit Kerja BB-Pascapanen 10

Indikator Kinerja Utama

Indikator kinerja BB-Pascapanen untuk tahun 2010-2014 adalah sebagai berikut :

1. Tersedia dan diadopsinya teknologi penanganan segar produk pertanian.

2. Tersedia dan diadopsinya teknologi dan produk untuk diversifikasi pangan dan substitusi pangan impor.

3. Tersedia dan diadopsinya produk dan teknologi untuk peningkatan nilai tambah dan daya saing.

B. Rencana Kinerja Tahunan (RKT)

Dalam rangka mewujudkan visi dan misi BB-Pascapanen, maka kegiatan penelitian dan pengembangan pascapanen

yang dilaksanakan pada tahun anggaran 2010 dan target luaran yang direncanakan adalah sebagai berikut :

I. Penelitian dan Pengembangan Teknologi Penanganan Segar Produk Pertanian 1. Ujicoba Ekspor Buah Manggis (Kap. 15-18 ton) Menggunakan Metode Pililinan dan Pengemasan dengan Daya

Simpan 28 Hari dan Tingkat Kerusakan Kurang dari 20% Masukan (input)

Dana yang tersedia untuk penelitian ini sebesar Rp 188.000.000,-

Sumber Daya Manusia (SDM) yang dilibatkan dalam penelitian berjumlah 7 orang

Luaran (output)

Model teknologi penanganan buah manggis untuk transportasi ekspor kapasitas 15-18 ton dengan daya simpan 28 hari dan

tingkat kerusakan <20%

Page 13: LAPORAN AKUNTABILITAS KINERJA INSTANSI …sakip.pertanian.go.id/admin/data2/LAKIP BB Pascapanen 2010.pdf · LAPORAN AKUNTABILITAS KINERJA INSTANSI PEMERINTAH (LAKIP) ... biokimia,

LAKIP Tahun Anggaran 2010 unit Kerja BB-Pascapanen 11

2. Implementasi Teknologi Pengemasan Atmosfir Termodifikasi Pada Buah Salak (Kapasitas 10 ton) Selama 21 hari Transportasi untuk tujuan Ekspor dengan Tingkat Kerusakan Kurang dari 20% Masukan (input)

Dana yang tersedia untuk penelitian ini sebesar Rp 186.550.000,-

Sumber Daya Manusia (SDM) yang dilibatkan dalam penelitian berjumlah 7 orang

Luaran (output)

Model teknologi penanganan buah salak untuk ketahanan segar selama 21 hari dalam implementasi transportasi ekspor kapasitas 10 ton dengan tingkat kerusakan kurang dari 20%.

3. Teknologi Penanganan Jamur Merang (Volvariella volvacea) Segar dengan Daya Simpan Minimal 10 Hari dengan Tingkat Kerusakan Kurang dari 10% Masukan (input)

Dana yang tersedia untuk penelitian ini sebesar Rp 144.200.000,-

Sumber Daya Manusia (SDM) yang dilibatkan dalam penelitian berjumlah 6 orang

Luaran (output)

Model teknologi penanganan pascapanen jamur merang segar dengan daya simpan minimal 10 hari

4. Teknologi Pulsing dan Pengemasan Bunga Potong Krisan untuk Meningkatkan vase life (8 hari) dalam Pengiriman

Domestik dan Ekspor Masukan (input)

Dana yang tersedia untuk penelitian ini sebesar Rp 137.000.000,-

Page 14: LAPORAN AKUNTABILITAS KINERJA INSTANSI …sakip.pertanian.go.id/admin/data2/LAKIP BB Pascapanen 2010.pdf · LAPORAN AKUNTABILITAS KINERJA INSTANSI PEMERINTAH (LAKIP) ... biokimia,

LAKIP Tahun Anggaran 2010 unit Kerja BB-Pascapanen 12

Sumber Daya Manusia (SDM) yang dilibatkan dalam penelitian berjumlah 5 orang

Luaran (output)

Teknologi pulsing dan pengemasan bunga potong krisan yang efisien, tingkat kerusakan rendah (15%), dengan vaselife

selama 8 hari setelah pengiriman 24 jam.

5. Teknologi Pengolahan Jus dan Buah Rambutan Dalam Sirup Kapasitas 1000 cup/hari dengan Daya Simpan Minimal

1 Tahun Masukan (input)

Dana yang tersedia untuk penelitian ini sebesar Rp 187.000.000,-

Sumber Daya Manusia (SDM) yang dilibatkan dalam penelitian berjumlah 5 orang Luaran (output)

Teknologi penanganan dan pengembangan olahan rambutan kapasitas 1000 cup per hari dengan daya simpan minimal 1

tahun

II. Penelitian dan Pengembangan Produk dan Teknologi Mendukung Diversifikasi Pangan dan Substitusi Pangan Impor

1. Penggandaan Skala Produksi Tepung Sorgum (100 kg/hari) Rendah Tanin (1%) dan Produk Nasi serta Bubur

Sorgum Instan (10 kg/hari) Masukan (input)

Dana yang tersedia untuk penelitian ini sebesar Rp 129.900.000,-

Sumber Daya Manusia (SDM) yang dilibatkan dalam penelitian berjumlah 9 orang

Page 15: LAPORAN AKUNTABILITAS KINERJA INSTANSI …sakip.pertanian.go.id/admin/data2/LAKIP BB Pascapanen 2010.pdf · LAPORAN AKUNTABILITAS KINERJA INSTANSI PEMERINTAH (LAKIP) ... biokimia,

LAKIP Tahun Anggaran 2010 unit Kerja BB-Pascapanen 13

Luaran (output)

Teknologi produksi tepung sorgum rendah tanin skala 100 kg/hari

Teknologi produksi nasi dan bubur sorgum instan skala 10 kg/hari dengan daya simpan produk 1 tahun

2. Pengembangan Produk Mi dari Tepung Ubikelapa (Dioscorea alata) yang Mengandung Antioksidan (100 ppm)

dengan Stabilitas Warna (80%) untuk Substitusi Terigu 40% Masukan (input)

Dana yang tersedia untuk penelitian ini sebesar Rp 152.910.000,-

Sumber Daya Manusia (SDM) yang dilibatkan dalam penelitian berjumlah 5 orang

Luaran (output)

Teknologi pembuatan tepung ubi kelapa dengan stabilitas warna mencapai 80% dan kandungan antioksidan minimum

100 ppm.

Teknologi pembuatan produk mi dari tepung ubi kelapa dengan daya simpan 1 tahun

3. Peningkatan Efisiensi (50%) Produksi Tepung Kasava Termodifikasi Skala UKM (10 ton/hari) Masukan (input)

Dana yang tersedia untuk penelitian ini sebesar Rp 165.135.000,-

Sumber Daya Manusia (SDM) yang dilibatkan dalam penelitian berjumlah 6 orang

Luaran (output)

Paket teknologi produksi tepung kasava termodifikasi yang efisien (50%) skala UKM (10 ton/hari).

Produksi Nata De Cassava dari hasil samping.

Page 16: LAPORAN AKUNTABILITAS KINERJA INSTANSI …sakip.pertanian.go.id/admin/data2/LAKIP BB Pascapanen 2010.pdf · LAPORAN AKUNTABILITAS KINERJA INSTANSI PEMERINTAH (LAKIP) ... biokimia,

LAKIP Tahun Anggaran 2010 unit Kerja BB-Pascapanen 14

III. Pengembangan Produk Baru dan Teknologi untuk Peningkatan Nilai Tambah dan Daya Saing 1. Inovasi Teknologi Pembuatan Starter Kering (109/CFU/g/6 bulan) dalam Mendukung Model Produksi Susu

Fermentasi Probiotik Skala 10 liter per hari Masukan (input)

Dana yang tersedia untuk penelitian ini sebesar Rp 225.629.000,-

Sumber Daya Manusia (SDM) yang dilibatkan dalam penelitian berjumlah 9 orang

Luaran (output)

Teknologi pembuatan starter kering (109 CFU/gram/6 bulan) dan teknologi produksi susu fermentasi (dadih) probiotik

skala 10 liter/hari.

2. Teknologi Pengolahan Pangan Fungsional Kaya Serat (25%) dan Antioksidan (Minimal 300 ppm) Berbasis Bekatul

dan Gambir Masukan (input)

Dana yang tersedia untuk penelitian ini sebesar Rp 197.000.000,-

Sumber Daya Manusia (SDM) yang dilibatkan dalam penelitian berjumlah 6 orang

Luaran (output)

Teknologi pengembangan produk pangan fungsional kaya serat (25%), antioksidan (minimal 300 ppm) berbasis bekatul dan

gambir.

Page 17: LAPORAN AKUNTABILITAS KINERJA INSTANSI …sakip.pertanian.go.id/admin/data2/LAKIP BB Pascapanen 2010.pdf · LAPORAN AKUNTABILITAS KINERJA INSTANSI PEMERINTAH (LAKIP) ... biokimia,

LAKIP Tahun Anggaran 2010 unit Kerja BB-Pascapanen 15

III. AKUNTABILITAS KINERJA BB-PASCAPANEN

Dalam tahun anggaran 2010 untuk pencapaian sasaran strategis yang telah ditetapkan, BB-Pascapanen mempunyai tiga

target utama sebagai berikut : (1) 5 teknologi penanganan segar produk pertanian yang dapat memperpanjang daya simpan dan

menekan kerusakan untuk tujuan ekspor dan domestik; (2) 6 produk/teknologi untuk diversifikasi pangan, substitusi pangan

impor berupa produk/tepung berbasis sumber daya lokal untuk divesifikasi pangan dan substitusi pangan impor mendukung

target penurunan konsumsi beras 3%/th dan substitusi impor terigu 10%; serta (3) 2 produk/teknologi untuk peningkatan nilai

tambah dan daya saing hasil pertanian. Selanjutnya tiga target utama tersebut dituangkan kedalam 13 (tiga belas) indikator

kinerja kegiatan. Realisasi sampai akhir tahun 2010 menunjukkan bahwa sasaran telah dapat dicapai dengan baik, dengan

capaian output berkisar antar 95-100%.

Secara umum pencapaian kegiatan BB-Pascapanen pada tahun 2010 telah memenuhi target capaian output sebesar

100%, kecuali pada kegiatan Ujicoba Ekspor Buah Manggis (Kapasitas 15-18 ton) Menggunakan Metode Pelilinan dan

Pengemasan Daya Simpan 28 Hari dan Tingkat Kerusakan <20% (95%) serta kegiatan Implementasi Teknologi Pengemasan

Atmosfir Termodifikasi pada Buah Salak (kapasitas 10 ton) Selama 21 Hari untuk Transportasi Tujuan Ekspor Dengan Tingkat

Kerusakan <20% (98%) . Hal ini terkendala karena ketersediaan bahan baku dan negara tujuan ekspor dari mitra.

A. PENGUKURAN CAPAIAN KINERJA TAHUN 2010 1. Ujicoba Ekspor Buah Manggis (Kapasitas 15-18 ton) Menggunakan Metode Pelilinan dan Pengemasan Daya

Simpan 28 Hari dan Tingkat Kerusakan <20% Realisasi penggunaan dana untuk penelitian ini sebesar Rp 185.825.343,- (98,84% dari dana yang tersedia) dan

melibatkan SDM 7 orang sesuai yang direncanakan (100%). Tingkat capaian kinerja Luaran (output) 95%. Luaran (Output) : Model teknologi penanganan buah manggis untuk transportasi ekspor kapasitas 15-18 ton dengan daya simpan 28 hari dan tingkat kerusakan <20%, capaiannya : kerja sama uji ekspor manggis antara BB-Pascapanen dan

Page 18: LAPORAN AKUNTABILITAS KINERJA INSTANSI …sakip.pertanian.go.id/admin/data2/LAKIP BB Pascapanen 2010.pdf · LAPORAN AKUNTABILITAS KINERJA INSTANSI PEMERINTAH (LAKIP) ... biokimia,

LAKIP Tahun Anggaran 2010 unit Kerja BB-Pascapanen 16

PT Alamanda Sejati Utama telah ditandatangani pada tanggal 15 Juni 2010. Uji statis ekspor buah manggis dengan kapasitas

1,4 ton telah dilaksanakan selama 4 minggu dengan tingkat kerusakan kurang dari 10%. Bila tanpa menggunakan teknologi

BB-Pascapanen, penyimpanan dengan waktu yang sama (4 minggu) tingkat kerusakan buah dapat mencapai 80-90%. Ujicoba

transportasi ke Hongkong tertunda pelaksanaannya hingga musim panen buah tahun 2011 (dengan addendum), karena tidak

tersedia bahan baku yang cukup.

2. Implementasi Teknologi Pengemasan Atmosfir Termodifikasi Pada Buah Salak (Kapasitas 10 ton) Selama 21 Hari

Transportasi untuk tujuan Ekspor dengan Tingkat Kerusakan <20%

Realisasi penggunaan dana untuk penelitian ini sebesar Rp 186.055.850,- (99,74% dari dana yang tersedia) dan melibatkan SDM 7 orang sesuai yang direncanakan (100%). Tingkat capaian kinerja Luaran (output) 98%. Luaran (Output) : Model teknologi penanganan salak untuk transportasi ekspor kapasitas 10 ton dengan daya simpan segar selama 21 hari dan tingkat kerusakan kurang dari 20%, capaiannya : Kerjasama BB-Pascapanen dengan PT. Tulip Sekawan dalam uji coba ekspor buah salak ke Malaysia telah dilaksanakan sebanyak 3 kali, yang masing-masing berkapasitas 2 ton, 3,5 ton, dan 3,6 ton. Uji coba tersebut memerlukan waktu selama 8 hari sejak pemanenan hingga proses pembongkaran di gudang pelabuhan negara tujuan ekspor. Teknologi penggunaan formula antimikroba alami yang dihasilkan BB-Pascapanen dapat menekan kerusakan buah salak selama transportasi dari 80% menjadi 1-2% dan juga dapat memelihara mutu kesegarannya. Namun demikian uji coba transportasi ekspor dengan ketahanan simpan buah hingga 21 hari (seperti hasil percobaan skala laboratorium) belum terlaksana, karena mitra mempunyai kendala fasilitasi pendingin di negara tujuan ekspor. Uji coba transportasi ekspor untuk waktu yang lebih lama diharapkan dapat juga dilaksanakan bersama mitra.

Page 19: LAPORAN AKUNTABILITAS KINERJA INSTANSI …sakip.pertanian.go.id/admin/data2/LAKIP BB Pascapanen 2010.pdf · LAPORAN AKUNTABILITAS KINERJA INSTANSI PEMERINTAH (LAKIP) ... biokimia,

LAKIP Tahun Anggaran 2010 unit Kerja BB-Pascapanen 17

3. Teknologi Penanganan Jamur Merang (Volvariella volvacea) Segar dengan Daya Simpan Minimal 10 Hari dengan Tingkat Kerusakan <10%

Realisasi penggunaan dana untuk penelitian ini sebesar Rp 143.797.700,- (99,72% dari dana yang tersedia) dan melibatkan SDM 6 orang sesuai yang direncanakan (100%). Tingkat capaian kinerja Luaran (output) 100%. Luaran (Output) : a) Model teknologi penanganan pascapanen jamur merang segar dengan daya simpan minimal 10 hari, capaiannya : a) penanganan jamur merang segar dengan cara kering yaitu dengan penambahan natrium metabisulfit 0,1%

+ garam 0,2% + asam askorbat 0,1% + asam sitrat 0,1% + kalium karbonat 0,1% dan lama perendaman 5 menit, 10 menit, dan

15 menit pada penyimpanan cool storage (160C) dapat memperpanjang daya simpan 6 hari perlakuan atau 7 hari setelah panen

dengan tingkat kerusakan 7,16%, 8,12%, dan 7,67%, b) untuk penanganan jamur merang dalam larutan dengan penambahan asam askorbat 0,05% + asam sitrat 1% + garam 2% yang dikemas dalam standing pouch pada penyimpanan cool storage

(160C) dapat memperpanjang daya simpan hingga 10 hari atau 11 hari setelah panen. 4. Teknologi Pengolahan Jus dan Buah Rambutan Dalam Sirup Kapasitas 1000 cup/hari dengan Daya Simpan 1

Tahun

Realisasi penggunaan dana untuk penelitian ini sebesar Rp 186.698.681,- (99,84% dari dana yang tersedia) dan melibatkan SDM 5 orang (83,33%). Tingkat capaian kinerja Luaran (output) 100%. Luaran (Output) : a) Model teknologi pengolahan jus dan buah rambutan dalam sirup kapasitas 1000 cup per hari, capaiannya : Uji produksi telah dilakukan pada 4 kelompok pengolah buah rambutan dalam sirup yang menghasilkan 1000 cup

per hari, b) Teknologi pengembangan produk olahan rambutan dengan daya simpan minimal 1 (satu) tahun, capaiannya :

Teknologi pembuatan buah rambuatan dalam sirup dengan perbaikan cara pasteurisasi yaitu buah rambutan dalam sirup dikemas dalam kantong plastik Polipropilen (PP), dipasteurisasi pada suhu 800C selama 30 menit dengan penambahan larutan

gula dan pengawet dan dikukus selama 10 menit. Teknologi pembuatan jus rambutan dengan menambahkan perlakuan

homogenisasi dikemas dalam kantong plastik dan diberi perlakuan pasteurisasi (700C selama 10 menit), kemudian dikukus 10

Page 20: LAPORAN AKUNTABILITAS KINERJA INSTANSI …sakip.pertanian.go.id/admin/data2/LAKIP BB Pascapanen 2010.pdf · LAPORAN AKUNTABILITAS KINERJA INSTANSI PEMERINTAH (LAKIP) ... biokimia,

LAKIP Tahun Anggaran 2010 unit Kerja BB-Pascapanen 18

menit, ditambah vitamin C 1000 ppm dan ditutup dengan alufo. Kedua teknologi tersebut menghasilkan produk yang mempunyai

daya simpan minimal 1 tahun pada suhu kamar.

5. Teknologi Pulsing dan Pengemasan Bunga Potong Krisan untuk Meningkatkan Vase life (8 hari) dalam Pengiriman

Domestik dan Ekspor

Realisasi penggunaan dana untuk penelitian ini sebesar Rp 136.761.646,- (99,83% dari dana yang tersedia) dan melibatkan SDM 5 orang (100%). Tingkat capaian kinerja Luaran (output) 100%. Luaran (Output) : a) Teknologi pulsing dan pengemasan bunga potong krisan yang efisien, tingkat kerusakan rendah (15%), dengan ketahanan segar selama 8 hari setelah pengiriman 24 jam, capaiannya : Uji pulsing terbaik adalah dengan

perlakuan pulsing menggunakan asam sitrat + AgNO3 yang dapat mempertahankan kesegaran bunga krisan hingga 8 hari. Uji

pengiriman bunga krisan ke Surabaya (28 jam pengiriman) dengan perlakuan pulsing dan pengemasan mampu menekan tingkat kerusakan setelah pengiriman <15% dengan vaselife bunga krisan mencapai 7-8 hari.

6. Penggandaan Skala Produksi Tepung Sorgum (100 kg/hari) Rendah Tanin (1%) dan Produk Nasi Serta Bubur Sorgum

Instan (10 kg/hari)

Realisasi penggunaan dana untuk penelitian ini sebesar Rp 129.444.802,- (99,65% dari dana yang tersedia) dan melibatkan SDM 9 orang sesuai yang direncanakan (100%). Tingkat capaian kinerja Luaran (output) 100%.

Luaran (Output) : a) Teknologi produksi tepung sorgum rendah tanin skala 100 kg/hari, capaiannya : penggandaan skala

produksi tepung sorgum dapat dilakukan dalam 2 tahap : 1) tahap penyosohan dengan derajat sosoh 90-100% menghasilkan biji

sorgum utuh/kepala, patah/pecah, menir, dedak halus, dedak kasar dan rendemen sosoh (38-51%), 2) tahap penepungan,

proses penepungan biji sorgum sosoh menjadi tepung sebagai produk setengah jadi dengan rendemen tepung 95±2%.

Penggandaan produksi tepung sorgum sebanyak 100 kg/hari membutuhkan bahan baku biji sorgum sebanyak 200-500 kg,

Page 21: LAPORAN AKUNTABILITAS KINERJA INSTANSI …sakip.pertanian.go.id/admin/data2/LAKIP BB Pascapanen 2010.pdf · LAPORAN AKUNTABILITAS KINERJA INSTANSI PEMERINTAH (LAKIP) ... biokimia,

LAKIP Tahun Anggaran 2010 unit Kerja BB-Pascapanen 19

b) Teknologi produksi nasi dan bubur sorgum instan skala 10 kg/hari dengan daya simpan produk 1 tahun, capaiannya :

1) nasi sorgum instan dengan rendemen sebesar 60-61% dan komposisi kimiawi : air 6,0±0,06%, abu 0,4±0,08%, protein

6,3±0,04%, lemak 0,6±0,08%, karbohidrat 88,4±1,9% dan energi 403 Kkal per 100 gram. Teknologi skala produksi nasi sorgum

instan 10 kg/hari dibutuhkan bahan baku biji sorgum 16-20 kg. Nilai fungsional nasi sorgum instan sebagai berikut : daya cerna

pati 67±0,3%, serat pangan larut 2,5%, serat pangan tidak larut 5,2%, indeks glikemik 29,2-12,9% dan kadar tanin kurang dari

1%. Daya simpan nasi sorgum instan sampai dengan 14 bulan 8 hari dengan kemasan PP (polipropilen), ; 2) bubur sorgum

instan dengan rendemen sebesar 70,2% dan komposisi kimiawi : air 4,4±0,3%, abu 1,5±0,5%, protein 10,1%, lemak 2,5±0,5%,

karbohidrat 81,6±1,3% dan energi 388,9 Kkal per 100 gram. Teknologi skala produksi bubur sorgum instan 10 kg/hari dibutuhkan

bahan baku biji sorgum 14,3 kg. Sedangkan nilai fungsional bubur sorgum instan adalah : serat pangan larut 3,1%, serat pangan

tidak larut 6,0%, daya cerna pati 78,0%, indeks glikemik 50,7% dan kadar tanin kurang dari 1%. Daya simpan bubur sorgum

instan sampai dengan 12 bulan 8 hari dengan kemasan PP.

7. Pengembangan Produk Mi dari Tepung Ubikelapa (Dioscorea alata) yang Mengandung Antioksidan (100 ppm) dengan Stabilitas warna (80%) untuk Substitusi Terigu 40%

Realisasi penggunaan dana untuk penelitian ini sebesar Rp 152.268.919,- (99,58% dari dana yang tersedia) dan melibatkan SDM 6 orang sesuai yang direncanakan (100%). Tingkat capaian kinerja Luaran (output) 100%. Luaran (Output) : a) Teknologi pembuatan tepung ubi kelapa dengan stabilitas warna mencapai 80% dan kandungan antioksidan minimum 100 ppm, capaiannya : Pembuatan tepung dengan perlakuan terbaik adalah perendaman dengan

natrium bisulfit 0,2% dengan kandungan antosianin 451,14 ppm dan total fenol 11,06%, b) Produk mi dari tepung ubi kelapa dengan daya simpan 1 tahun, capaiannya : produk tepung ubi kelapa dengan kadar antioksidan 108,32 ppm untuk bahan baku

mi.

Page 22: LAPORAN AKUNTABILITAS KINERJA INSTANSI …sakip.pertanian.go.id/admin/data2/LAKIP BB Pascapanen 2010.pdf · LAPORAN AKUNTABILITAS KINERJA INSTANSI PEMERINTAH (LAKIP) ... biokimia,

LAKIP Tahun Anggaran 2010 unit Kerja BB-Pascapanen 20

8. Peningkatan Efisiensi (50%) Produksi Tepung Kasava Termodifikasi Skala UKM (10 ton/hari)

Realisasi penggunaan dana untuk penelitian ini sebesar Rp 165.096.523,- (99,98% dari dana yang tersedia) dan melibatkan SDM 6 orang sesuai yang direncanakan (100%). Tingkat capaian kinerja Luaran (output) 100%. Luaran (Output) : a) Paket teknologi produksi tepung kasava termodifikasi yang efisien (50%) skala UKM (10 ton/hari), capaiannya : Telah dihasilkan teknologi pembuatan tepung kasava termodifikasi dengan peningkatan efisiensi sebesar 42%,

serta menghasilkan rendemen sawut kering dan tepung pada perlakuan tanpa kupas dan dipres masing-masing sebesar 33% dan 27% , b) Produksi Nata De Cassava dari hasil samping, capaiannya : produk Nata de Cassava mempunyai karakteristik

fisik lebih kenyal dan tebal dibanding dengan Nata de Cocco dan Nata dari limbah cair tapioca. Secara sensoris produk tersebut

dapat diterima panelis dari segi karakteristik warna, aroma, tekstur dan kesukaan.

9. Inovasi Teknologi Pembuatan Starter Kering (109CFU/g/6 bulan) untuk Mendukung Model Produksi Susu

Fermentasi Probiotik Skala 10 Liter per hari

Realisasi penggunaan dana untuk penelitian ini sebesar Rp 225.102.701,- (99,77% dari dana yang tersedia) dan melibatkan SDM 7 orang (100%). Tingkat capaian kinerja Luaran (output) 100%. Luaran (Output) : a) Teknologi pembuatan starter kering (109 CFU/gram/6 bulan), capaiannya : Pembuatan starter yoghurt

menggunanan metode ekstrusi, sedangkan pembuatan starter dadih menggunakan metode emulsi. Komposisi bahan

enkapsulasi yang digunakan adalah alginat 4% dan alginat-skim (2:1), kemudian dikeringkan dengan oven pada suhu 400C selama 6 jam. Proses enkapsulasi menghasilkan L.casei terenkapsulasi dalam beads gel kalsium alginat sebanyak 7,76 ± 0,01

log cfu/gram beads basah (alginat 4%) dan 7,68 ± 0,03 log cfu/gram beads basah (alginat:skim (2:1)). Setelah mengalami

pengeringan 6 jam, populasi L. casei terenkapsulasi kering dengan bahan enkapsulasi alginat 4% (tanpa bahan pengisi) < 102

cfu/gram, sedangkan pada alginat-skim (2:1) memiliki populasi (2,1 ± 0,4) x 105 cfu/gram. Enkapsulasi probiotik untuk menghasilkan bentuk kering biasa dilakukan dengan freeze dryer dan spray dryer dengan ketahanan probiotik berkisar 70-85%.

L.casei terenkapsulasi kering yang diaplikasikan sebagai starter kering dadih susu sapi adalah L.casei terenkapsulasi kering

Page 23: LAPORAN AKUNTABILITAS KINERJA INSTANSI …sakip.pertanian.go.id/admin/data2/LAKIP BB Pascapanen 2010.pdf · LAPORAN AKUNTABILITAS KINERJA INSTANSI PEMERINTAH (LAKIP) ... biokimia,

LAKIP Tahun Anggaran 2010 unit Kerja BB-Pascapanen 21

alginat-skim (2:1) karena memiliki populasi dan ketahanan sel yang lebih tinggi dibandingkan alginat 4%. Namun starter yang

dihasilkan belum optimal, b) Model produksi susu fermentasi (dadih) probiotik skala 10 liter/hari, capaiannya : dadih susu

sapi yang dibuat dari starter kombinasi L. casei dengan B. longum dengan perbandingan 1:5 dengan pemakaian 3%

menghasilkan dadih terbaik. Untuk menerapkan model produksi susu fermentasi (dadih), BB-Pascapanen bekerjasama dengan Dinas Peternakan Propinsi Sumatera Barat, Dinas Perikanan dan Peternakan Kab Sijunjung, BPTP Sumatera Barat dan Dallas

Bakery & Cakeshop. BB-Pascapanen dan BPTP Sumatera Barat bertugas sebagai pengawal teknologi, Dinas Peternakan

Propinsi Sumatera Barat, Dinas Perikanan dan Peternakan Kab Sijunjung sebagai Pembina dan penyediaan sarana-prasarana produksi serta Dallas Bakery & Cakeshop sebagai mitra pemasaran produk, model produksi dadih dari susu kerbau skala 10

liter/hari diterapkan di kelompok peternak kerbau Kab. Sijunjung, Sumatera Barat.

10. Teknologi Pengolahan Pangan Fungsional Kaya Serat (25%) dan Antioksidan (minimal 300 ppm) Berbasis Bekatul

dan Gambir

Realisasi penggunaan dana untuk penelitian ini sebesar Rp 196.939.025,- (99,97% dari dana yang tersedia) dan melibatkan SDM 6 orang (100%). Tingkat capaian kinerja Luaran (output) 100%. Luaran (Output) : a) Teknologi pengembangan produk pangan fungsional kaya serat (25%), antioksidan (minimal 300 ppm) berbasis bekatul dan gambir, capaiannya : Substitusi bekatul pada produk roti tawar maksimal sampai penambahan 15%

yang menghasilkan produk dengan kadar serat pangan 10,46%. Substitusi bekatul pada biskuit maksimal 40% dengan kandungan serat produk pangan 23,28%. Minuman fungsional gambir dalam bentuk effervescent dengan kadar katekin 67,25-

76,17%, fenol 1,94-2,33% dan daya antioksidan 89,03-91,75%. Dalam bentuk instan kadar katekin 24,45-43,23%, fenol 0,44-

1,94% dengan daya antioksidan 88,61-92,52%, serta teh celup yang mempunyai kadar katekin 29,39-39,91%, fenol 2,05-2,17%

dengan daya antioksidan 86,06-90,31%. Kandungan katekin dan fenol menunjukkan korelasi positif terhadap kandungan

antioksidannya jauh melebihi target output (300 ppm).

Page 24: LAPORAN AKUNTABILITAS KINERJA INSTANSI …sakip.pertanian.go.id/admin/data2/LAKIP BB Pascapanen 2010.pdf · LAPORAN AKUNTABILITAS KINERJA INSTANSI PEMERINTAH (LAKIP) ... biokimia,

LAKIP Tahun Anggaran 2010 unit Kerja BB-Pascapanen 22

11. Penerbitan Publikasi, Semi Populer

Realisasi penggunaan dana untuk penelitian ini sebesar Rp 292.719.850,- (99,46% dari dana yang tersedia) dan

melibatkan SDM 26 orang sesuai yang direncanakan (100%). Tingkat capaian kinerja Luaran (output) 100%. Luaran (Output) : a) Jurnal Pascapanen, capaiannya : 2 nomor Jurnal Pascapanen Pertanian (100%), b) Buletin Teknologi Pascapanen Pertanian, capaiannya : 1 nomor Buletin Pascapanen Pertanian (100%), c) Kalender BB-Pascapanen, capaiannya : 1 kalender (100%), d) Leaflet , capaiannya : 22 macam leaflet (melebihi target sebanyak 11 leaflet), e) Poster, capaiannya : 16 macam poster (melebihi target 13 poster), e) Laporan Tahunan , capaiannya : 1 Laporan Tahunan (100%), f) Pedoman Teknis , capaiannya : 5 Pedoman Teknis (melebihi target sebanyak 2 buku). 12. Partisipasi Ekspose, Gelar Teknologi, Seminar Ilmiah/Nasional

Realisasi penggunaan dana untuk penelitian ini sebesar Rp 193.542.650,- (99,51% dari dana yang tersedia) dan melibatkan SDM 28 orang sesuai yang direncanakan (100%). Tingkat capaian kinerja Luaran (output) 100%. Luaran (Output) : Informasi teknologi pascapanen mencapai pengguna melalui partisipasi pada empat kegiatan pameran Badan Litbang Pertanian dan empat kegiatan pameran yang diikuti BB-Pascapanen lainnya, capaiannya : Pada tahun 2010 BB-Pascapanen berpartisipasi dalam 16 kegiatan pameran/ekspose, baik yang dikoordinasikan oleh Badan Litbang Pertanian maupun atas permintaan Ditjen/Badan di Kementerian Pertanian. Ke-16 kegiatan tersebut adalah : Pameran Pangan Nasional, AGRINEX EXPO, Pencanangan One Day No Rice, Pameran pada Konferensi Dewan Ketahanan Pangan, Agro and Food Expo, Pencanangan Hari Susu Nusantara, Pekan Kedelai Nasional, Pekan Flori Flora Nasional, Pekan Serealia Nasional, Hari Kebangkitan Teknologi Nasional, Pameran pada Banten Expo, Pameran pada Konferensi ISNFF, Pangan Nusa, Hari Pangan Sedunia, Pameran pada Ekspose Nasional Inovasi Perkebunan, dan Partisipasi pada GPTP 2010. Penyampaian informasi teknologi/hasil penelitian melalui pameran/ekspose telah menjangkau sasaran Presiden dan Ibu Negara, Wakil Presiden, Menko Perekonomian, Menteri Pertanian, Wamentan dan beberapa Eselon I Kementan, beberapa Gubernur/Bupati dan aparat

Page 25: LAPORAN AKUNTABILITAS KINERJA INSTANSI …sakip.pertanian.go.id/admin/data2/LAKIP BB Pascapanen 2010.pdf · LAPORAN AKUNTABILITAS KINERJA INSTANSI PEMERINTAH (LAKIP) ... biokimia,

LAKIP Tahun Anggaran 2010 unit Kerja BB-Pascapanen 23

Pemerintah Propinsi/Pemkab, Dewan Jagung Nasional, Dewan Hortikultura Nasional, LSM, KORPRI, dan Dharma Wanita Kementan, kelompok tani/ternak, pengusaha, mahasiswa, pelajar, wartawan, dan masyarakat umum. 13. Dukungan Kerja Sama Dalam dan Luar Negeri

Realisasi penggunaan dana untuk penelitian ini sebesar Rp 99.684.759,- (99,88% dari dana yang tersedia) dan

melibatkan SDM 9 orang sesuai yang direncanakan (100%). Tingkat capaian kinerja Luaran (output) 100%. Luaran (Output) : a) Kerja sama terlaksana sesuai dengan MoU (4 MoU), capaiannya : Telah dilaksanakan pendampingan kerjasama agar kegiatan kerjasama dapat berjalan sesuai dengan kesepakatan (MoU), yaitu : 1) pengalihan pengelolaan model teknologi pengolahan puree mangga, 2) pendampingan kerjasama teknologi pengembangan penanganan dan pengolahan susu sapi dan dadih kerbau di Sumatera Barat, 3) kerjasama alih teknologi tepung kasava Bimo-CF dengan PT Multi Prima Sejahtera, dan 4) teknologi pengembangan beras dengan indeks glikemik rendah dengan PT Petrokimia Gresik, b) Terjalinnya kemitraan baru (3 MoU), capaiannya : kemitraan baru yang terjalin melebihi target sebanyak 6 mitra, yaitu : 1) kerjasama uji coba ekspor salak ke Malaysia dengan PT Tulip Sekawan, 2) kerjasama uji coba ekspor manggis dengan PT Alamanda Sejati Utama, 3) uji coba ekspor Mangga Gedong ke Hongkong kerjasama dengan ACIAR, 4) kerjasama pengembangan agroindustri dengan Dinas Pertanian dan Perkebunan NTT, 5) kerjasama pengembangan agroindustri mangga di Jeneponto, Sulawesi Selatan, kerjasama pengembangan agroindustri tepung sukun di Cilacap, dan 6) kerjasama pengembangan dan pemasyarakatan teknologi pengolahan sorgum di Sukabumi.

14. Koordinasi dan Penugasan Peneliti Mendukung Program Direktorat Teknis/Primatani/BPTP/Dinas Teknis Realisasi penggunaan dana untuk penelitian ini sebesar Rp 133.296.107,- (99,59% dari dana yang tersedia) dan

melibatkan SDM 23 orang sesuai yang direncanakan (100%). Tingkat capaian kinerja Luaran (output) 100%.

Page 26: LAPORAN AKUNTABILITAS KINERJA INSTANSI …sakip.pertanian.go.id/admin/data2/LAKIP BB Pascapanen 2010.pdf · LAPORAN AKUNTABILITAS KINERJA INSTANSI PEMERINTAH (LAKIP) ... biokimia,

LAKIP Tahun Anggaran 2010 unit Kerja BB-Pascapanen 24

Luaran (Output) : a) Terselenggaranya koordinasi dalam upaya mendukung program Ditjen Teknis/UK-UPT/Dinas Teknis/Instansi Terkait, capaiannya : 1) Koordinasi kerjasama dan kehumasan lingkup Badan Litbang Pertanian

Pertemuan berlangsung di Bandung untuk membahas petunjuk teknis kerja sama alih teknologi, kerja sama dalam dan luar negeri dan penginventarisasian judul penelitian dan diseminasi yang akan diusulkan pada program SMARTD komponen C. Sedangkan topik kehumasan yang dikoordinasikan adalah e-produk Badan Litbang Pertanian, situs web dan publikasi Badan Litbang Pertanian yang dapat terdistribusi dengan cepat kepada stakeholder. 2) Koordinasi pengelolaan situs web Badan Litbang Pertanian Kegiatan berlangsung di Bali pada tanggal 22-25 Juli 2010 dengan peserta dari seluruh UK/UPT Badan Litbang Pertanian. Pada acara tersebut dilakukan peluncuran buku panduan pengembangan aplikasi dan buku panduan pengelolaan website Badan Litbang Pertanian, peluncuran video tutorial penggunaan template website Badan Litbang Pertanian versi 2.0, dan sosialisasi website Badan Litbang Pertanian yang akan di-online-kan pada 2011. 3) Koordinasi pengembangan external budget Badan Litbang Pertanian Kegiatan ini dilaksanakan melalui workshop yang berlangsung di Makasar pada 27 Juli s/d 29 Juli 2010 yang membahas kerjasama penelitian dan pengembangan dengan Pemda, lisensi teknologi, PHLN, penjualan produk dan jasa, dan kerjasama dengan koperasi untuk pemanfaatan aset. 4) Koordinasi persiapan PENAS XIII Pertemuan koordinasi persiapan Penas XIII bersama seluruh UK Badan Litbang Pertanian dan BPTP Kalimantan Timur serta Pemda Kalimantan Timur berlangsung di BPTP Kaltim pada Juni 2010. Pertemuan tersebut membahas agenda Gelar Teknologi, Temu Teknologi, dan Asah Terampil. 5) Dukungan pada Pekan Kedelai Nasional

Page 27: LAPORAN AKUNTABILITAS KINERJA INSTANSI …sakip.pertanian.go.id/admin/data2/LAKIP BB Pascapanen 2010.pdf · LAPORAN AKUNTABILITAS KINERJA INSTANSI PEMERINTAH (LAKIP) ... biokimia,

LAKIP Tahun Anggaran 2010 unit Kerja BB-Pascapanen 25

Pekan Kedelai Nasional berlangsung di Balitkabi, Malang, Jawa Timur pada 27-30 Juni 2010. Kegiatan tersebut dihadiri oleh eselon II lingkup Badan Litbang Pertanian dengan menampilkan teknologi terkait kedelai. BB-Pascapanen menampilkan pameran tematik Inovasi Teknologi menuju Swasembada Kedelai 2014 yang meliputi varietas unggul, budidaya, panen, alat mesin pendukung, diversifikasi produk olahan kedelai dan pangan fungsional berbasis kedelai. 6) Dukungan pada Pekan Serealia Nasional Pekan Serealia Nasional berlangsung pada tanggal 26-29 Juli 2010 di Balitsereal, Maros, Sulawesi Selatan yang dihadiri oleh Menteri Pertanian, Gubernur Sulsel, Wagub Prop. Sulsel, Dewan Jagung Nasional, para peserta Seminar Nasional Serealia, beberapa UK/UPT Kementerian Pertanian, Lembaga Penelitian Nasional dan Internasional terkait jagung, Badan Ketahanan Pangan, dan Dinas lingkup Sulsel dan petani/penyuluh dari Sulsel. Dukungan BB-Pascapanen pada kegiatan tersebut berupa stand teknologi pascapanen dan diversifikasi produk berbasis jagung dan sorgum serta pengiriman narasumber teknologi. 7) Dukungan pada International Society for Neutracitical and Functional Food (ISNFF) Acara ISNFF berlangsung di Bali pada tanggal 11-15 Oktober 2010 yang dihadiri oleh beberapa negara, diantaranya Amerika Serikat, Canada, Australia, Korea Selatan, Belgia, Singapura, Jepang, Taiwan, Thailand, Lithuania, Inggris dan India. BB-Pascapanen mengirimkan 6 judul makalah dengan tema seputar kandungan dan aktivitas antioksidan dan senyawa fungsional. 8) Koordinasi dengan Ditjen PPHP Telah dilaksanakan pertemuan antara BB-Pascapanen dengan Ditjen PPHP untuk membahas pemasyarakatan tepung kasava. Dalam pertemuan tersebut dibahas dukungan BB-Pascapanen pada program pengembangan tepung kasava yang dilakukan oleh Ditjen PPHP, diantaranya melalui keterlibatan BB-Pascapanen pada berbagai kegiatan sosialisasi/promosi tepung kasava yang dilaksanakan oleh Ditjen PPHP di berbagai daerah sentra ubikayu. 9) Koordinasi mendukung pengembangan kawasan hortikultura Koordinasi yang dilakukan pada bulan April 2010 membahas dukungan teknologi Balai Penelitian lingkup Puslitbang Hortikultura, BB-Pascapanen, dan BB-Mekanisasi, serta pembahasan Pedum Program Dukungan Pengembangan Kawasan

Page 28: LAPORAN AKUNTABILITAS KINERJA INSTANSI …sakip.pertanian.go.id/admin/data2/LAKIP BB Pascapanen 2010.pdf · LAPORAN AKUNTABILITAS KINERJA INSTANSI PEMERINTAH (LAKIP) ... biokimia,

LAKIP Tahun Anggaran 2010 unit Kerja BB-Pascapanen 26

Hortikultura. BB-Pascapanen pada tahun 2010 telah mengalokasikan kegiatan yang memberikan dukungan teknologi, yaitu pengemasan dan transportasi buah salak, pengemasan dan transportasi buah manggis, penanganan segar jamur merang, dan pengemasan bunga krisan. b) Terfasilitasinya pengiriman tenaga ahli/peneliti, pejabat dalam rangka pemenuhan kebutuhan teknologi bagi Ditjen Teknis/Prima Tani/UK-UPT/Dinas Teknis/Instansi Terkait, capaiannya : 1) Mendukung SLPTT Kegiatan yang telah berlangsung adalah padu padan penyusunan langkah operasional pendampingan SLPTT. Peneliti yang ditetapkan sebagai narasumber teknologi adalah : Dr. Ridwan Rachmat, Ir. Agus Somantri dan Ir. Sigit Nugraha. Komponen teknologi pascapanen pilihan yang akan diterapkan pada SLPTT adalah : a) Padi : panen tepat waktu dan gabah segera dirontok, b) Jagung : panen tepat waktu dan pengeringan segera, c) Kedelai : panen dan pascapanen 2) Mendukung Konsorsium Sapi Perah Dalam upaya mewujudkan aksi nyata Konsorsium Sapi Perah, BB-Pascapanen diminta dukungannya oleh Balitnak untuk mengisi kegiatan pendampingan teknologi pascapanen/pengolahan susu di Jawa Tengah, diantaranya melalui teknologi pembuatan yoghurt. Pada bulan Mei telah dilaksanakan kegiatan introduksi teknologi pengolahan yoghurt kepada petugas dan peternak yang diikuti oleh penyuluh Dinas Peternakan Kabupaten Boyolali, Salatiga, dan Distan Prop. Jawa Tengah dan Kelompok Peternak Barokah, Boyolali. 3) Mendukung Pengembangan Kawasan Hortikultura Pada 2010 BB-Pascapanen memiliki kegiatan penelitian/pengembangan komoditas hortikultura yang dapat mendukung program Pengembangan Kawasan Hortikultura, yaitu kegiatan pengemasan buah salak, manggis, bunga krisan dan jamur merang. 4) Mendukung Program Ditjen PPHP, meliputi kegiatan sebagai berikut : a) Penyusunan GHP Pengeringan dan Penyimpanan Jagung b) Penyusunan bahan informasi pascapanen padi

Page 29: LAPORAN AKUNTABILITAS KINERJA INSTANSI …sakip.pertanian.go.id/admin/data2/LAKIP BB Pascapanen 2010.pdf · LAPORAN AKUNTABILITAS KINERJA INSTANSI PEMERINTAH (LAKIP) ... biokimia,

LAKIP Tahun Anggaran 2010 unit Kerja BB-Pascapanen 27

c) Penyusunan rancangan kemasan untuk produk hortikultura d) Penyusunan pedoman teknis pengembangan agroindustri perkebunan e) Narasumber sosialisasi pascapanen dan pengolahan padi f) Pertemuan koordinasi teknis pengembangan pengolah/pabrik pakan ternak skala kecil g) Narasumber koordinasi teknis dan manajemen penanganan pascapanen produk ternak unggas h) Narasumber teknologi industri berbasis singkong i) Narasumber pada temu usaha hasil pertanian dalam rangka pengembangan pasar dan kemitraan tepung kasava fermentasi j) Narasumber pertemuan dengan pengguna teknologi Ditjen PPHP 5) Mendukung Dinas/BPTP/Pemda/Instansi Terkait

a) Narasumber teknologi pengolahan buah papaya untuk BPTP Sulawesi Tenggara b) Narasumber untuk pelatihan teknologi minyak atsiri di Kalimantan Timur c) Narasumber bimbingan teknis pascapanen bunga potong (krisan) d) Narasumber teknologi pengolahan jagung di Dinas Pertanian dan Kehutanan, Jakarta Selatan e) Narasumber teknologi pengolahan belimbing dan jambu biji di Distan Kota Depok f) Narasumber penanganan segar buah papaya di Balikpapan g) Penugasan peneliti dalam rapat di instansi lain h) Penugasan peneliti untuk menangani survey gabah dan beras di Pantura

Page 30: LAPORAN AKUNTABILITAS KINERJA INSTANSI …sakip.pertanian.go.id/admin/data2/LAKIP BB Pascapanen 2010.pdf · LAPORAN AKUNTABILITAS KINERJA INSTANSI PEMERINTAH (LAKIP) ... biokimia,

LAKIP Tahun Anggaran 2010 unit Kerja BB-Pascapanen 28

B. HASIL PENGUKURAN PENCAPAIAN SASARAN (PPS) 1) 5 teknologi penanganan segar produk pertanian yang dapat memperpanjang daya simpan dan menekan

kerusakan untuk tujuan ekspor dan domestik. Telah dihasilkan 5 (lima) teknologi penanganan segar produk pertanian sebagai berikut : 1) teknologi penanganan dan pengemasan buah manggis untuk tujuan ekspor, 2) teknologi pengemasan atmosfir termodifikasi pada buah salak untuk tujuan ekspor, 3) teknologi penanganan jamur merang segar, 4) teknologi pulsing dan pengemasan bunga potong krisan, 5) teknologi pengolahan jus dan buah rambutan dalam sirup kapasitas 1000 cup/hari. Dengan demikian capaian sasaran telah terealisasi 100% (untuk tahun 2010) dan terealisasi 23,81% untuk target pencapaian tahun 2010-2014.

2) 6 produk/teknologi untuk diversifikasi pangan, substitusi pangan impor berupa produk/tepung berbasis

sumber daya lokal untuk divesifikasi pangan dan substitusi pangan impor mendukung target penurunan konsumsi beras 3%/th dan substitusi impor terigu 10%. Telah dihasilkan 6 (enam) produk/teknologi untuk diversifikasi pangan dan substitusi pangan impor sebagai berikut : 1) tepung sorgum rendah tanin, 2) produk nasi serta bubur sorgum instan, 3) teknologi pembuatan tepung ubikelapa, 4) produk mi dari tepung ubikelapa, 5) tepung kasava termodifikasi, dan 6) produk nata de cassava. Dengan demikian capaian sasaran telah terealisasi 100% (untuk tahun 2010) dan terealisasi 40% untuk target pencapaian tahun 2010-2014.

3) 2 produk/teknologi untuk peningkatan nilai tambah dan daya saing hasil pertanian

Telah dihasilkan 3 (tiga) produk baru/teknologi untuk peningkatan nilai tambah sebagai berikut : 1) pembuatan starter kering untuk mendukung model produksi susu fermentasi probiotik skala 10 liter/hari, dan 2) teknologi pengolahan

Page 31: LAPORAN AKUNTABILITAS KINERJA INSTANSI …sakip.pertanian.go.id/admin/data2/LAKIP BB Pascapanen 2010.pdf · LAPORAN AKUNTABILITAS KINERJA INSTANSI PEMERINTAH (LAKIP) ... biokimia,

LAKIP Tahun Anggaran 2010 unit Kerja BB-Pascapanen 29

pangan fungsional kaya serat dan antioksidan berbasis bekatul dan gambir. Dengan demikian capaian sasaran telah terealisasi 100% (untuk tahun 2010) dan terealisasi 8% untuk target pencapaian tahun 2010-2014.

C. HAMBATAN/KENDALA

a. Pelaksanaan penelitian yang tergantung musim

Kegiatan penelitian yang cukup kritis karena ketergantungan terhadap musim panen adalah Ujicoba Ekspor Buah

Manggis (Kapasitas 15-18 ton) Menggunakan Metode Pelilinan dan Pengemasan Daya Simpan 28 Hari dan Tingkat

Kerusakan <20% dengan capaian output 95%. Hal tersebut disebabkan karena ketersediaan buah manggis yang

terbatas oleh adanya musim hujan selama bulan Oktober-November 2010 sehingga kegiatan uji coba transportasi

ekspor ke Hongkong tertunda hingga tahun 2011 (addendum). b. Tidak adanya alat pengering freeze drying yang memiliki spek untuk pengeringan bakteri sehingga target jumlah starter

109 CFU/g/6 bulan pada kegiatan penelitian Inovasi Teknologi Pembuatan Starter Kering belum maksimal.

c. Turunnya anggaran untuk pembangunan rumah produksi sehingga target model produksi susu fermentasi probiotik skala

10 liter per hari belum terpenuhi.

d. Capaian output dalam ujicoba ekspor salak belum sesuai hingga ketahanan segar selama 21 hari karena transportasi

ekspor ke Malaysia hanya 8 hari dan terkendala masalah ketersediaan fasilitas pendingin di negara tujuan ekspor

(Malaysia).

D. LANGKAH ANTISIPASI UNTUK MENGATASI MASALAH

Untuk mengatasi hambatan/kendala yang ditemukan selama pelaksanaan kegiatan ke depan akan dilakukan langkah

antisipasi sebagai berikut : 1) melakukan perencanaan penelitian dengan mempertimbangkan musim panen dan

ketersediaan peralatan, SDM, dan dana, 2) memprioritaskan pendanaan pada kegiatan penelitian yang memiliki musim

panen kritis (pada awal dan akhir tahun, contoh rambutan dan manggis), 3) menginventarisasi peralatan bangsal dan

Page 32: LAPORAN AKUNTABILITAS KINERJA INSTANSI …sakip.pertanian.go.id/admin/data2/LAKIP BB Pascapanen 2010.pdf · LAPORAN AKUNTABILITAS KINERJA INSTANSI PEMERINTAH (LAKIP) ... biokimia,

LAKIP Tahun Anggaran 2010 unit Kerja BB-Pascapanen 30

laboratorium yang dibutuhkan dalam penelitian untuk diusulkan pengadaannya pada tahun anggaran mendatang, sebaiknya

kebutuhan alat sudah direncanakan sejak menyusun proposal penelitian, dan 4) meningkatkan kompetensi SDM peneliti dari

sisi metodologi penelitian dan teknisi untuk peningkatan keterampilan dalam rangka pencapaian sasaran mutu/output yang

diharapkan.

Page 33: LAPORAN AKUNTABILITAS KINERJA INSTANSI …sakip.pertanian.go.id/admin/data2/LAKIP BB Pascapanen 2010.pdf · LAPORAN AKUNTABILITAS KINERJA INSTANSI PEMERINTAH (LAKIP) ... biokimia,

LAKIP Tahun Anggaran 2010 unit Kerja BB-Pascapanen 31

E. AKUNTABILITAS KEUANGAN

Total anggaran yang tersedia dalam DIPA BB-Pascapanen TA 2010 sebelum revisi sebesar Rp. 15.278.350.000,-,

namun kemuadian mengalami revisi menjadi sebesar Rp 15.964.929.000,-, sedangkan realisasi keuangan kumulatif

sampai dengan 31 Desember 2010 adalah Rp 15.758.648.075,- (98,71%). Disamping dana tersebut, pada tahun 2010

BB-Pascapanen juga memperoleh sumber dana pembiayaan di luar APBN, yang berasal dari : 1) Kementerian Ristek

untuk melaksanakan 6 (enam) judul kegiatan dengan nilai Rp. 1.676.000.000,-; 2) Pusat Penelitian dan Pengembangan

Perkebunan untuk melaksanakan 2 (dua) judul kegiatan dengan nilai Rp. 225.000.000,-; 3) PT. Petrokimia (Gresik)

melaksanakan 1 (satu) judul kegiatan dengan nilai Rp. 160.000.000,- 4) Badan Litbang Pertanian melaksanakan 1 (satu)

judul kegiatan (pewarna batik) dengan nilai Rp. 193.311.000,-. Anggaran yang tersedia untuk kegiatan penelitian sebesar

Rp 1.713.324.000,- sedangkan realisasi penyerapan dananya sebesar Rp 1.707.692.390,- (99,67%).

No Jenis Pengeluaran Anggaran (Rp.)

Realisasi s/d 31 Des. 2010

Rp. %

A PROGRAM PENERAPAN KEPEMERINTAHAN YANG BAIK

1 PENGELOLAAN GAJI, HONORARIUM DAN TUNJANGAN 7.350.834.000 7.311.371.829 99,46

2 PENYELENGGARAAN OPERASIONAL PERKANTORAN

a. Poliklinik/obat-obatan (termasuk honorarium dokter dan perawat)

9.600.000 9.590.000 99,90

b. Pengadaan toga/pakaian kerja supir/ pesuruh/perawat/ dokter/satpam/tenaga teknis lainnya

13.590.000 13.590.000 100,00

Page 34: LAPORAN AKUNTABILITAS KINERJA INSTANSI …sakip.pertanian.go.id/admin/data2/LAKIP BB Pascapanen 2010.pdf · LAPORAN AKUNTABILITAS KINERJA INSTANSI PEMERINTAH (LAKIP) ... biokimia,

LAKIP Tahun Anggaran 2010 unit Kerja BB-Pascapanen 32

No Jenis Pengeluaran Anggaran (Rp.)

Realisasi s/d 31 Des. 2010

Rp. % c. Perawatan Gedung Kantor 160.533.000 160.229.048 99,81

d. Perawatan alat Besar/Alat Bantu 174.711.000 173.582.450 99,35

e. Perawatan Kendaraan Bermotor 4/6/10 190.350.000 190.332.118 99,99

f. Perawatan Kendaraan Bermotor roda 2 24.000.000 23.981.000 99,92

g. Langganan Daya dan Jasa 911.040.000 816.849.613 89,66

h. Operasional perkantoran dan pimpinan 608.140.000 595.934.450 97,99

Jumlah A (2) 2.091.964.000 1.984.088.679 94,84 3 PELAYANAN PUBLIK ATAU BIROKRASI

a. PEMBINAAN ADMINISTRASI PENGELOLAAN KEPEGAWAIAN

1. Pengembangan SDM 32.960.000 31.560.000 95,75

2. Administrasi kegiatan 33.400.000 33.400.000 100,00

3. Pengembangan SDM dan penilaian jabatan fungsional 158.200.000 159.972.175 99,86

4. Orasi Ahli Peneliti Utama 15.000.000 15.000.000 100,00

Jumlah 3 (a) 239.560.000 237.932.175 99,32 b. PENYUSUNAN PROGRAM DAN RENCANA

KERJA/TEKNIS/PROGRAM

1. Pelaksanaan Rapat Kerja Tahunan BB-Pascapanen 85.000.000 77.784.300 91,51

2. Penyusunan dan sikronisasi program/Renstra 2010-2014 269.386.000 268.961.501 99,84

3. Kegiatan kelembagaan fungsional penelitian 87.500.000 87.203.500 99,66

Jumlah 3 (b) 441.886.000 433.949.301 98,20

Page 35: LAPORAN AKUNTABILITAS KINERJA INSTANSI …sakip.pertanian.go.id/admin/data2/LAKIP BB Pascapanen 2010.pdf · LAPORAN AKUNTABILITAS KINERJA INSTANSI PEMERINTAH (LAKIP) ... biokimia,

LAKIP Tahun Anggaran 2010 unit Kerja BB-Pascapanen 33

No Jenis Pengeluaran Anggaran (Rp.)

Realisasi s/d 31 Des. 2010

Rp. % c. PEMBINAAN ADMINISTRASI DAN PENGELOLAAN

PERLENGKAPAN 99.440.000 99.282.635 99,84

d. MONITORING DAN PENGAWASAN PELAKSANAAN PROGRAM DAN KEGIATAN

242.650.000 242.394.350 99,89

Total Jumlah 3 1.023.536.000 1.013.558.461 99,03 TOTAL JUMLAH A 10.466.334.000 10.309.018.969 98,50

B PROGRAM PENINGKATAN KETAHANAN PANGAN

I PENELITIAN DAN DISEMINASI INOVASI PERTANIAN (PRIMATANI DAN SL-PTT) (TP)

1 Pembinaan Administrasi dan Pengelolaan Keuangan

a. Pengelolaan Anggaran Kegiatan 162.500.000 162.341.975 99,90

b. Pengelolaan SA-UAK 35.250.000 35.175.250 99,79

Jumlah I (1) 197.750.000 197.517.225 99,88 2 Operasional dan Pemeliharaan Laboratorium 131.342.000 128.598.300 97,91

3 Pengadaan Perlengkapan Sarana Gedung 48.925.000 48.580.000 99,29

4 Pengadaan Meubelair 74.500.000 72.260.000 96,99

5 Pengadaan Alat Pengolah Data 122.000.000 121.537.500 99,62

6 Pengadaan Alat Laboratorium 607.290.000 606.282.800 99,83

7 Pengadaan Perlengkapan Sarana Gedung 44.032.000 43.630.000 99,09

8 Peningkatan Kemampuan SDM 18.260.000 11.980.000 65,61

Page 36: LAPORAN AKUNTABILITAS KINERJA INSTANSI …sakip.pertanian.go.id/admin/data2/LAKIP BB Pascapanen 2010.pdf · LAPORAN AKUNTABILITAS KINERJA INSTANSI PEMERINTAH (LAKIP) ... biokimia,

LAKIP Tahun Anggaran 2010 unit Kerja BB-Pascapanen 34

No Jenis Pengeluaran Anggaran Realisasi s/d 31 Des.

2010 (Rp.) Rp. %

9 Penyelenggaraan Sosialisasi/Workshop/Diseminasi/ Seminar/Publikasi

a. Penerbitan Publikasi, Semi Populer 294.300.000 292.719.850 99,46

b. Partisipasi Ekspose, Gelar Teknologi, Seminar Ilmiah/Nasional 194.500.000 193.542.650 99,51

c. Dukungan Kerjasama Dalam dan Luar Negeri 99.800.000 99.684.759 99,88

d. Koordinasi dan Penugasan Peneliti Mendukung Program Direktorat Teknis/Primatani/BPTP/Dinas Teknis 133.840.000 133.296.107 99,59

Jumlah 9 722.440.000 719.243.366 99,56

10 Pengembangan Sistem Jaringan Internet 48.225.000 48.180.000 99,91

11 Penyelenggaraan Penelitian dan Pengembangan

a. Ujicoba Ekspor Buah Manggis (Kap.15-18 ton) Menggunakan Metode Pelilinan & Pengemasan Dengan Tingkat Kerusakan Kurang Dari 20%

188.000.000 185.825.343 98,84

b. Implementasi Teknologi Pengemasan Atmosfir Termodifikasi Pada Buah Salak (Kapasitas 10 ton) Selama 21 Hari Transportasi Untuk Tujuan Ekspor Dengan Tingkat Kerusakan KUrang dari 20%

186.550.000 186.055.850 99,74

c. Teknologi Penanganan Jamur Merang (Volvariella Volvacea) Segar Dengan Daya Simpan Minimal 10 Hari Dengan Tingkat Kerusakan Kurang dari 10%

144.200.000 143.797.700 99,72

Page 37: LAPORAN AKUNTABILITAS KINERJA INSTANSI …sakip.pertanian.go.id/admin/data2/LAKIP BB Pascapanen 2010.pdf · LAPORAN AKUNTABILITAS KINERJA INSTANSI PEMERINTAH (LAKIP) ... biokimia,

LAKIP Tahun Anggaran 2010 unit Kerja BB-Pascapanen 35

No Jenis Pengeluaran Anggaran Realisasi s/d 31 Des.

2010 (Rp.) Rp. %

d. Teknologi Pulsing dan Pengemasan Bunga Potong Krisan Untuk Meningkatkan Vase Life (8 hari) Dalam Pengiriman Domestik dan EKspor

137.000.000 136.761.646 99,83

e. Teknologi Pengolahan Jus dan Buah Rambutan Dalam Sirup Kapasitas 100 cup/hari dengan Daya Simpan Minimal 1 Tahun

187.000.000 186.698.681 99,84

f. Penggandaan Skala Produksi Tepung Sorgum Rendah Tanin (1%) dan Produksi Nasi serta Bubur Sorgum Instan (10kg/hari)

129.900.000 129.444.802 99,65

g. Pengembangan Produk Mi dari Tepung Ubikelapa (Discorea alata) yang mengandung antioksidan (100 ppm) Dengan Stabilitas Warna (80%) Untuk Substitusi Terigu 40%

152.910.000 152.268.919 99,58

h. Peningkatan Efisiensi (50%) Produksi Tepung Kasava Termodifikasi Skala UKM (10 ton/hari)

165.135.000 165.096.523 99,98

i. Inovasi Teknologi Pembuatan Starter Kering (100 CFU/g/6 bulan) Untuk Mendukung Model Produksi Dadih Probiotik Skala 10 Liter per hari

225.629.000 225.102.701 99,77

j. Teknologi Pengolahan Pangan Fungsional Kaya Serat (25%) dan Antioksidan (Minimal 30 ppm) Berbasis Bekatul dan Gambir

197.000.000 196.939.025 99,97

Jumlah 11 1.713.324.000 1.707.692.390 99,67

Page 38: LAPORAN AKUNTABILITAS KINERJA INSTANSI …sakip.pertanian.go.id/admin/data2/LAKIP BB Pascapanen 2010.pdf · LAPORAN AKUNTABILITAS KINERJA INSTANSI PEMERINTAH (LAKIP) ... biokimia,

LAKIP Tahun Anggaran 2010 unit Kerja BB-Pascapanen 36

No Jenis Pengeluaran Anggaran Realisasi s/d 31 Des.

2010 (Rp.) Rp. %

12. Rehabilitasi Gedung 1.060.297.000 1.055.785.900 99,57

13. Operasional Pelaksanaan Satker 262.800.000 253.300.000 96,39

14. Penyusunan Program dan Rencana Kerja (RKA-KL)

a. Penyusunan DIPA/RKA-KL BB-Pascapanen 145.602.000 139.187.300 95,59

15. Koordinasi Institusional 175.000.000 174.738.850 99,85

16. Pengadaan Peralatan Kantor (Inventaris Kantor) 66.808.000 60.887.200 91,14

17. Pelaksanaan Sertifikasi Sistem Mutu dan Personil 60.000.000 59.929.475 99,88

TOTAL JUMLAH B 5.498.595.000 5.449.629.106 99,11

TOTAL JUMLAH A+B 15.964.929.000 15.758.648.075 98,71

Page 39: LAPORAN AKUNTABILITAS KINERJA INSTANSI …sakip.pertanian.go.id/admin/data2/LAKIP BB Pascapanen 2010.pdf · LAPORAN AKUNTABILITAS KINERJA INSTANSI PEMERINTAH (LAKIP) ... biokimia,

LAKIP Tahun Anggaran 2010 unit Kerja BB-Pascapanen 37

IV. PENUTUP

Capaian kinerja dari 10 kegiatan penelitian (Ujicoba Ekspor Buah Manggis(Kapasitas 15-18 ton) Menggunakan Metode Pelilinan dan Pengemasan dengan Daya Simpan 28 hari dan Tingkat Kerusakan <20% ; Implementasi Teknologi Pengemasan Atmosfir Termodifikasi Pada Buah Salak (Kapasitas 10 ton) Selama 21 hari Transportasi untuk tujuan Ekspor dengan Tingkat Kerusakan <20% ; Teknologi Penanganan Jamur Merang (Volvariella volvacea) Segar dengan Daya Simpan Minimal 10 Hari dengan Tingkat Kerusakan <10% ; Teknologi Pulsing dan Pengemasan Bunga Potong Krisan untuk Meningkatkan vase life (8 hari) dalam Pengiriman Domestik dan Ekspor ; Teknologi Pengolahan Jus dan Buah Rambutan Dalam Sirup Kapasitas 1000 cup /hari dengan Daya Simpan Minimal ; Penggandaan Skala Produksi Tepung Sorgum (100 kg/hari) Rendah Tanin (1%) dan Produk Nasi Serta Bubur Sorgum Instan (10kg/hari) ; Pengembangan produk mi dari tepung Ubikelapa (Dioscorea alata) yang mengandung antioksidan (100 ppm) dengan stabilitas warna (80%) untuk Substitusi Terigu 40% ; Peningkatan Efisiensi (50%) Produksi Tepung Kasava Termodifikasi Skala UKM (10 ton/hari) ; Inovasi Teknologi Pembuatan Starter Kering (109CFU/g/6 bulan) Untuk Mendukung Model Produksi Susu Fermentasi Probiotik Skala 10 liter per hari ; Teknologi Pengolahan Pangan Fungsional Kaya Serat (25%) dan Antioksidan (Miinimal 300 ppm) Berbasis Bekatul dan Gambir) telah dilaksanakan dengan cukup baik

dengan capaian output berkisar 95%-100%.

Hambatan dan kendala yang dihadapi pada kegiatan Ujicoba Ekspor Buah Manggis (Kap.15-18 ton) Menggunakan

Metode Pelilinan & Pengemasan dengan Tingkat Kerusakan Kurang dari 20%, yang tidak memenuhi target pencapaian output

100% (95%). Hal tersebut disebabkan karena ketersediaan buah manggis yang terbatas oleh adanya musim hujan selama bulan

Oktober-November 2010 sehingga kegiatan tersebut di-addendum hingga tahun 2011. Selain itu, tidak adanya alat pengering freeze drying yang memiliki spek untuk pengeringan bakteri menyebabkan target jumlah starter 109 CFU/g/6 bulan pada kegiatan

penelitian Inovasi Teknologi Pembuatan Starter Kering tidak tercapai. Demikian pula turunnya anggaran untuk pembangunan

rumah produksi sehingga target model produksi susu fermentasi probiotik skala 10 liter per hari tidak tercapai dan tidak

Page 40: LAPORAN AKUNTABILITAS KINERJA INSTANSI …sakip.pertanian.go.id/admin/data2/LAKIP BB Pascapanen 2010.pdf · LAPORAN AKUNTABILITAS KINERJA INSTANSI PEMERINTAH (LAKIP) ... biokimia,

LAKIP Tahun Anggaran 2010 unit Kerja BB-Pascapanen 38

tercapainya output ketahanan segar buah salak selama 21 hari dalam uji coba ekspor dikarenakan transportasi ekspor ke

Malaysia hanya 8 hari serta ada masalah ketersediaan fasilitas pendingin di negara tujuan ekspor.

Untuk mengatasi hambatan/kendala yang ditemukan selama pelaksanaan kegiatan ke depan akan dilakukan langkah

antisipasi sebagai berikut : 1) melakukan perencanaan penelitian dengan mempertimbangkan musim panen dan ketersediaan

peralatan, SDM, dan dana, 2) memprioritaskan pendanaan pada kegiatan penelitian yang memiliki musim panen kritis (pada

awal dan akhir tahun, contoh rambutan dan manggis), 3) menginventarisasi peralatan bangsal dan laboratorium yang dibutuhkan

dalam penelitian untuk diusulkan pengadaannya pada tahun anggaran mendatang, sebaiknya kebutuhan alat sudah

direncanakan sejak menyusun proposal penelitian, dan 4) meningkatkan kompetensi SDM peneliti dari sisi metodologi penelitian

dan teknisi untuk peningkatan keterampilan dalam rangka pencapaian sasaran mutu/output yang diharapkan.

Page 41: LAPORAN AKUNTABILITAS KINERJA INSTANSI …sakip.pertanian.go.id/admin/data2/LAKIP BB Pascapanen 2010.pdf · LAPORAN AKUNTABILITAS KINERJA INSTANSI PEMERINTAH (LAKIP) ... biokimia,

i

KATA PENGANTAR

Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah (LAKIP) BB-Pascapanen tahun 2010 dibuat sebagai pertanggungjawaban penggunaan anggaran untuk pelaksanaan kegiatan. Pada tahun 2010 BB-Pascapanen melaksanakan 10 kegiatan penelitian dan 4 kegiatan sosialisasi/workshop/diseminasi/seminar/publikasi. Secara umum kinerja dari 10 kegiatan penelitian dan 4 kegiatan sosialisasi/workshop/diseminasi/seminar/publikasi telah dilaksanakan dengan cukup baik dengan capaian output berkisar 95%-100%. Namun demikian adanya kendala ketersediaan bahan baku pada kegiatan ujicoba ekspor buah manggis menyebabkan capaian output belum 100% (baru mencapai 95%). Hal ini disebabkan oleha tertundanya uji coba transportasi ekspor ke Hongkong, sehingga kegiatan tersebut memerlukan addendum hingga tahun 2011. Selain itu, tidak adanya alat pengering freeze drying yang memiliki spek untuk pengeringan bakteri menyebabkan target jumlah starter 109 CFU/g/6 bulan pada kegiatan penelitian Inovasi Teknologi Pembuatan Starter Kering belum maksimal.

Harapan kami, laporan ini dapat memberikan gambaran capaian kinerja BB-Pascapanen sesuai sasaran yang ditetapkan

dalam Renstra 2010-2014.

Bogor, Januari 2011 Kepala Balai Besar, Ir. Rudy Tjahjohutomo, MT

Page 42: LAPORAN AKUNTABILITAS KINERJA INSTANSI …sakip.pertanian.go.id/admin/data2/LAKIP BB Pascapanen 2010.pdf · LAPORAN AKUNTABILITAS KINERJA INSTANSI PEMERINTAH (LAKIP) ... biokimia,

Lampiran 2.

INSTANSI : BALAI BESAR PENELITIAN DAN PENGEMBANGAN PASCAPANEN PERTANIAN

Sasaran Strategis Indikator Kinerja Target1 2 3

Peningkatan inovasi teknologi pascapanen yang unggul dan adaptif berbasis sumber daya lokal mendukung diversifikasi pangan dan peningkatan nilai tambah, daya saing dan ekspor.

Satu model teknologi penanganan buah manggis untuk transportasi ekspor kapasitas 15-18 ton dengan daya simpan 28 hari dan tingkat kerusakan <20%

Satu model teknologi penanganan buah salak untuk ketahanan segar selama 21 hari dalam implementasi transportasi ekspor kapasitas 10 ton dengan tingkat kerusakan kurang dari 20%

Satu teknologi penanganan dan pengembangan olahan rambutan kapasitas 1000 cup per hari dengan daya simpan minimal 1 (satu) tahun

Satu teknologi pulsing dan pengemasan bunga potong krisan yang efisien, tingkat kerusakan rendah (15%), dengan vaselife selama 8 hari setelah pengiriman 24 jam

Satu model teknologi penanganan pascapanen jamur merang segar dengan daya simpan minimal 10 hari

5 teknologi penanganan segar produk pertanian yang dapat memperpanjang daya simpan dan menekan kerusakan untuk tujuan ekspor dan domestik.

Satu model teknologi produksi tepung sorgum rendah tanin skala 100 kg/hari

Satu teknologi produk nasi sorgum instan skala 10 kg/hari dengan daya simpan produk 1 tahun

Satu teknologi produk bubur sorgum instan skala 10 kg/hari dengan daya simpan produk 1 tahun

Satu teknologi pembuatan tepung ubi kelapa dengan stabilitas warna mencapai 80% dan kandungan antioksidan minimum 100 ppm

Satu teknologi pembuatan produk mi dari tepung ubi kelapa dengan daya simpan 1 tahun

Satu paket teknologi produksi tepung kassava termodifikasi dan produk natta de cassava

6 produk/teknologi untuk diversifikasi pangan, substitusi pangan impor berupa produk/tepung berbasis sumber daya lokal untuk divesifikasi pangan dan substitusi pangan impor mendukung target penurunan konsumsi beras 3%/th dan substitusi impor terigu 10%.

Satu teknologi pembuatan starter kering (109 CFU/gram/6 bulan) dan teknologi produksi susu fermentasi (dadih) probiotik skala 10 liter/hari

Satu teknologi pembuatan produk biskuit sebagai pangan fungsional kaya serat (25%), antioksidan (minimal 300 ppm) berbasis bekatul

Satu teknologi pembuatan produk minuman fungsional berbentuk everesence dan teh celup berbasis gambir

2 produk/teknologi untuk peningkatan nilai tambah dan daya saing hasil pertanian.

RENCANA KINERJA TAHUNANTAHUN 2010

Page 43: LAPORAN AKUNTABILITAS KINERJA INSTANSI …sakip.pertanian.go.id/admin/data2/LAKIP BB Pascapanen 2010.pdf · LAPORAN AKUNTABILITAS KINERJA INSTANSI PEMERINTAH (LAKIP) ... biokimia,

Lampiran 4.

INSTANSI : BALAI BESAR PENELITIAN DAN PENGEMBANGAN PASCAPANEN PERTANIANFORMULIR PPS

No Sasaran Indikator Sasaran Rencana Tingkat Capaian (Target) Realisasi Tahun 2010

Persentase Pencapaian Rencana Tingkat

Capaian Keterangan

1 2 3 4 5 61 Peningkatan inovasi teknologi

pascapanen yang unggul dan adaptif berbasis sumber daya lokal mendukung diversifikasi pangan dan peningkatan nilai tambah, daya saing dan ekspor.

21 teknologi penanganan segar produk pertanian yang dapat memperpanjang daya simpan dan menekan kerusakan untuk tujuan ekspor dan domestik.

100% 5 teknologi penanganan segar produk pertanian yang dapat memperpanjang daya simpan dan menekan kerusakan untuk tujuan ekspor dan domestik.

23,81%

15 produk/teknologi untuk diversifikasi pangan, substitusi pangan impor berupa produk/tepung berbasis sumber daya lokal untuk divesifikasi pangan dan substitusi pangan impor mendukung target penurunan konsumsi beras 3%/th dan substitusi impor terigu 10%.

100% 6 produk/teknologi untuk diversifikasi pangan, substitusi pangan impor berupa produk/tepung berbasis sumber daya lokal untuk divesifikasi pangan dan substitusi pangan impor mendukung target penurunan konsumsi beras 3%/th dan substitusi impor terigu 10%.

40%

37 produk/teknologi untuk peningkatan nilai tambah dan daya saing hasil pertanian.

100% 3 produk/teknologi untuk peningkatan nilai tambah dan daya saing hasil pertanian.

5,41%

PENGUKURAN PENCAPAIAN SASARANTAHUN 2010

Realisasi capaian target kegiatan tahun 2010 rata-rata mencapi 99,46%

Page 1 of 1

Page 44: LAPORAN AKUNTABILITAS KINERJA INSTANSI …sakip.pertanian.go.id/admin/data2/LAKIP BB Pascapanen 2010.pdf · LAPORAN AKUNTABILITAS KINERJA INSTANSI PEMERINTAH (LAKIP) ... biokimia,

Lampiran 2.

INSTANSI : BALAI BESAR PENELITIAN DAN PENGEMBANGAN PASCAPANEN PERTANIAN

Sasaran Strategis Indikator Kinerja Target1 2 3

Peningkatan inovasi teknologi pascapanen yang unggul dan adaptif berbasis sumber daya lokal mendukung diversifikasi pangan dan peningkatan nilai tambah, daya saing dan ekspor.

Satu model teknologi penanganan buah manggis untuk transportasi ekspor kapasitas 15-18 ton dengan daya simpan 28 hari dan tingkat kerusakan <20%

Satu model teknologi penanganan buah salak untuk ketahanan segar selama 21 hari dalam implementasi transportasi ekspor kapasitas 10 ton dengan tingkat kerusakan kurang dari 20%

Satu teknologi penanganan dan pengembangan olahan rambutan kapasitas 1000 cup per hari dengan daya simpan minimal 1 (satu) tahun

Satu teknologi pulsing dan pengemasan bunga potong krisan yang efisien, tingkat kerusakan rendah (15%), dengan vaselife selama 8 hari setelah pengiriman 24 jam

Satu model teknologi penanganan pascapanen jamur merang segar dengan daya simpan minimal 10 hari

5 teknologi penanganan segar produk pertanian yang dapat memperpanjang daya simpan dan menekan kerusakan untuk tujuan ekspor dan domestik.

Satu model teknologi produksi tepung sorgum rendah tanin skala 100 kg/hari

Satu teknologi produk nasi sorgum instan skala 10 kg/hari dengan daya simpan produk 1 tahun

Satu teknologi produk bubur sorgum instan skala 10 kg/hari dengan daya simpan produk 1 tahun

Satu teknologi pembuatan tepung ubi kelapa dengan stabilitas warna mencapai 80% dan kandungan antioksidan minimum 100 ppm

Satu teknologi pembuatan produk mi dari tepung ubi kelapa dengan daya simpan 1 tahun

Satu paket teknologi produksi tepung kassava termodifikasi dan produk natta de cassava

6 produk/teknologi untuk diversifikasi pangan, substitusi pangan impor berupa produk/tepung berbasis sumber daya lokal untuk divesifikasi pangan dan substitusi pangan impor mendukung target penurunan konsumsi beras 3%/th dan substitusi impor terigu 10%.

Satu teknologi pembuatan starter kering (109 CFU/gram/6 bulan) dan teknologi produksi susu fermentasi (dadih) probiotik skala 10 liter/hari

Satu teknologi pembuatan produk biskuit sebagai pangan fungsional kaya serat (25%), antioksidan (minimal 300 ppm) berbasis bekatul

Satu teknologi pembuatan produk minuman fungsional berbentuk everesence dan teh celup berbasis gambir

2 produk/teknologi untuk peningkatan nilai tambah dan daya saing hasil pertanian.

RENCANA KINERJA TAHUNANTAHUN 2010