laporan akuntabilitas kinerja - …sakip.pertanian.go.id/admin/data2/bblitvet lakip 2010.pdf ·...

35
LAPORAN AKUNTABILITAS KINERJA INSTANSI PEMERINTAH (LAKIP) TAHUN ANGGARAN 2010 BALAI BESAR PENELITIAN VETERINER BADAN PENELITIAN DAN PENGEMBANGAN PERTANIAN KEMENTERIAN PERTANIAN

Upload: phamcong

Post on 02-Feb-2018

225 views

Category:

Documents


2 download

TRANSCRIPT

Page 1: LAPORAN AKUNTABILITAS KINERJA - …sakip.pertanian.go.id/admin/data2/BBLitvet LAKIP 2010.pdf · periodik sebagai upaya untuk memantapkan manajemen pemerintah dan pembangunan yang

LAPORAN AKUNTABILITAS KINERJA INSTANSI PEMERINTAH (LAKIP)

TAHUN ANGGARAN 2010

BALAI BESAR PENELITIAN VETERINER BADAN PENELITIAN DAN PENGEMBANGAN PERTANIAN

KEMENTERIAN PERTANIAN

Page 2: LAPORAN AKUNTABILITAS KINERJA - …sakip.pertanian.go.id/admin/data2/BBLitvet LAKIP 2010.pdf · periodik sebagai upaya untuk memantapkan manajemen pemerintah dan pembangunan yang

Laporan Akuntabilitas Instansi Pemerintah

Balai Besar Penelitian Veteriner, 2010

2

DAFTAR ISI

Kata Pengantar ................................................................................................... 3

Ikhtisar Eksekutif ................................................................................................... 4

I. Pendahuluan ................................................................................................... 6

II Rencana Stratejik .................................................................................................. 7

A. Visi dan Misi .................................................................................................. 7

B. Tujuan dan sasaran ....................................................................................... 8

C. Pencapaian Tujuan dan Sasaran ........................................................................... 9

III. Akuntabilitas Kinerja ........................................................................................ 15

A. Evaluasi Hasil Pengukuran Kinerja Kegiatan Tahun 2010 ........................... 15

B. Evaluasi Hasil Pengukuran Kinerja Sasaran Tahun 2010...................................... 16

C. Analisis Akuntabilitas Kinerja Tahun 2010 ................................................... 19

D. Akuntabilitas Keuangan . ........................................................................... 20

IV. Penutup .................................................................................................... 21

Page 3: LAPORAN AKUNTABILITAS KINERJA - …sakip.pertanian.go.id/admin/data2/BBLitvet LAKIP 2010.pdf · periodik sebagai upaya untuk memantapkan manajemen pemerintah dan pembangunan yang

Laporan Akuntabilitas Instansi Pemerintah

Balai Besar Penelitian Veteriner, 2010

3

KATA PENGANTAR

Puji syukur kami panjatkan kepada Allah SWT atas selesainya Laporan Kinerja Balai Besar Penelitian Veteriner Tahun

Anggaran 2010 ini. Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah (LAKIP) merupakan suatu proses pelaporan yang diterapkan

pada seluruh lembaga pemerintah sebagai suatu perwujudan kewajiban untuk mempertanggungjawabkan keberhasilan atau kegagalan

pelaksanaan misi organisasi dalam mencapai tujuan dan sasaran yang telah ditetapkan. Proses pertanggungjawaban dilaksanakan secara

periodik sebagai upaya untuk memantapkan manajemen pemerintah dan pembangunan yang akuntabel dan terwujudnya good

governance (tata kelola yang baik).

Good governance merupakan prasyarat bagi setiap pemerintahan untuk mewujudkan aspirasi masyarakat serta mencapai tujuan

dan cita-cita bangsa. Untuk mencapai sasaran tersebut diperlukan pengembangan dan penerapan sistim pertanggung jawaban yang

tepat, jelas, terukur dan legitimate sehingga penyelenggaraan pemerintahan dan pembangunan dapat berlangsung secara efektif, efisien,

bersih dan bertanggung jawab, serta bebas dari korupsi, kolusi dan nepotisme.

Sebagai laporan, LAKIP merupakan media penghubung kerja organisasi yang berisi informasi yang merupakan wujud tertulis

pertanggung jawaban suatu instansi kepada pemberi delegasi wewenang dan mandat. Selanjutnya LAKIP berisi tentang kinerja instansi

dan akuntabilitasnya, yaitu gambaran mengenai tingkat pencapaian pelaksanaan suatu program/kegiatan dalam mewujudkan visi dan

misi. Dalam hal ini diharapkan LAKIP dapat bermanfaat untuk peningkatan akuntabilitas, umpan balik peningkatan kinerja,

peningkatan perencanaan di segala bidang, peningkatan kredibilitas, mengetahui kebersihan dan kegagalan dalam menjalankan tugas

pokok dan fungsi, serta menjadikan instansi yang akuntabel sehingga lebih efesien, efektif dan responsif.

Kepala Balai Besar Penelitian Veteriner

Dr. Drh. Hardiman, MM.

NIP. 19560907 199103 1 001

Page 4: LAPORAN AKUNTABILITAS KINERJA - …sakip.pertanian.go.id/admin/data2/BBLitvet LAKIP 2010.pdf · periodik sebagai upaya untuk memantapkan manajemen pemerintah dan pembangunan yang

Laporan Akuntabilitas Instansi Pemerintah

Balai Besar Penelitian Veteriner, 2010

4

IKHTISAR EKSEKUTIF

EVALUASI KINERJA BALAI BESAR PENELITIAN VETERINER

TAHUN ANGGARAN 2010

1. Rencana Strategis Balai Besar Penelitian Veteriner 2010-2014 dan program jangka pendek (TA 2010) telah disusun sesuai

dengan Program Pembangunan Agribisnis, Departemen Pertanian, Rencana Strategis Badan Litbang Pertanian (2010-2014),

Rencana Strategis dan Program Kerja Pembangunan Produksi Peternakan (2010-2014), dan memperhatikan informasi terkini

yang relevan dengan pengembangan sistem dan usaha agribisnis peternakan. Untuk mengantisipasi perkembangan global dan

pelaksanaan otonomi daerah. Rencana Penelitian bidang veteriner juga memperhatikan konvensi internasional yang relevan dan

program daerah yang disampaikan oleh Dinas Peternakan maupun umpan balik dari BPTP.

2. Dalam melaksanakan tugas dan fungsinya, Balai Besar Penelitian Veteriner (Bbalitvet) mempunyai visi : ” menjadi institusi

penelitian veteriner bertaraf internasional dalam menghasilkan ilmu pengetahuan dan teknologi veteriner dengan memanfaatkan

sumberdaya lokal untuk mendukung kesehatan hewan dan kesehatan masyarakat veteriner dalam rangka mewujudkan pertanian

industrial berkelanjutan”. Untuk mewujudkan visi tersebut, Bbalitvet mengembangkan misi, yaitu : (1) menghasilkan teknologi

strategis dalam bidang veteriner (virologi, bakteriologi, patologi, parasitologi, toksikologi, mikologi, epidemiologi, obat hewan,

bioteknologi dan plasmanutfah veteriner); (2) menghasilkan ilmu pengetahuan dan teknologi modern untuk pengembangan

veteriner; (3) melakukan pelayanan diagnosis untuk penyakit hewan, keamanan pangan dan aspek kesehatan masyarakat

veteriner; (4) berperan secara aktif dalam jaringan kegiatan ilmiah internasional dan nasional; (5) meningkatkan hubungan dan

kerjasama penelitian serta pengembangan iptek veteriner dengan lembaga penelitian, instansi terkait dan pengguna teknologi baik

nasional maupun internasional; (6) meningkatkan publikasi dan diseminasi hasil penelitian, serta mencari umpan balik teknologi

veteriner dan pengguna; (7) meningkatkan kualitas, kapasitas dan kapabilitas sumberdaya penelitian veteriner; (8)

mempertahankan status lembaga sebagai laboratorium acuan sesuai dengan Standar Nasional Indonesia (SNI).

3. Tujuan kegiatan penelitian Bbalitvet secara menyeluruh, yaitu melakukan konservasi plasma nutfah mikroba veteriner,

mengembangkan teknik diagnosis dan strategi pengendalian penyakit, melakukan penelitian terobosan inovatif teknologi tinggi,

bioteknologi veteriner dan melakukan disseminasi dan komersialisasi hasil penelitian veteriner, selain itu juga melakukan

pengembangan dan perbaikan kelembagaan internal dan fasilitas. Inovasi teknologi yang akan dihasilkan pada waktu yang akan

datang harus mampu mengakselerasi produksi dan produktivitas komoditas potensial. Bbalitvet lebih memfokuskan pada inovasi

Page 5: LAPORAN AKUNTABILITAS KINERJA - …sakip.pertanian.go.id/admin/data2/BBLitvet LAKIP 2010.pdf · periodik sebagai upaya untuk memantapkan manajemen pemerintah dan pembangunan yang

Laporan Akuntabilitas Instansi Pemerintah

Balai Besar Penelitian Veteriner, 2010

5

untuk mencegah, memberantas dan mengendalikan penyakit hewan strategis dan berbahaya, kegiatan promosi dan komersialiasi

atau pengembangan teknologi yang telah dipatenkan maupun yang bersifat generik akan terus diakselerasi.

4. Dalam tahun anggaran 2010 Balai Besar Penelitian Veteriner (Bbalitvet) melakukan kegiatan penelitian yang tersusun dalam 9

judul RPTP disamping melaksanakan manajemen perkantoran dan ketatausahaan, dengan PAGU total anggaran sebesar Rp

20.667.022.000,- Realisasi penyerapan Anggaran penelitian Bbalitvet TA. 2010 sampai bulan Desember mencapai 94,23 %,

dengan capaian kinerja program utama (1) Penelitian dan Pengembangan Bioteknologi dan Sumber daya Genetik Pertanian

87,56%, dan (2) Penelitian dan Pengembangan Teknologi Peternakan rata-rata 95,63%. Penyelesaian laporan akhir penelitian

masih membutuhkan tambahan waktu 1-6 bulan. Nilai capaian kinerja Bbalitvet untuk tahun anggaran 2010 yaitu rata-rata dari

kegiatan utama 91,59 %. Hasil evaluasi ditinjau dari sasaran penelitian tahun 2010 ini tercapai sebesar 89,78%

5. Kegiatan penelitian di Balai Besar Penelitian Veteriner (Bbalitvet) telah direncanakan dengan seksama, sesuai dengan siklus

perencanaan dan strategi pembangunan pertanian. Sampai dengan tahun 2010 ini telah dihasilkan inovasi teknologi dan informasi

maupun rekomendasi. Khusus untuk kegiatan penelitian tahun 2010, kegiatan penelitian Bbalitvet yang dapat diunggulkan

dengan hasil yang cukup baik adalah : Teknologi vaksin IBR inaktif menggunakan isolat lokal yang efektif (memberikan

perlindungan 95%) dan ekonomis dan Pendeteksian dini virus Flu babi dalam rangka antisipasi letupan penyakit di propinsi DKI

dan Banten.

6. Masalah dan kendala yang ditemui kegiatan penelitian adalah kelambatan pelaksanaan kegiatan penelitian konservasi dan

karakterisasi mikroba veteriner, Penanganan kematian pedet dengan pemberian susu formula yang mengandung imunoglobulin

dan penanganan gangguan reproduksi pada sapi potong, serta Pengembangan teknik imunohistokimia untuk diagnosa penyakit

gumboro pada ayam pedaging, karena terdapat beberapa bahan penelitian yang sulit diperoleh dan memerlukan waktu pesan yang

cukup lama, harus impor dan bahkan ada yang tidak diperoleh. Sehingga untuk ketiga kegiatan penelitian tersebut diperlukan

penambahan waktu hingga 1-6 bulan.

Page 6: LAPORAN AKUNTABILITAS KINERJA - …sakip.pertanian.go.id/admin/data2/BBLitvet LAKIP 2010.pdf · periodik sebagai upaya untuk memantapkan manajemen pemerintah dan pembangunan yang

Laporan Akuntabilitas Instansi Pemerintah

Balai Besar Penelitian Veteriner, 2010

6

BAB I

PENDAHULUAN

Pembangunan peternakan merupakan bagian dari pembangunan pertanian yang dalam pelaksanaannya saling terkait dan

terintegrasi dengan program pembangunan ekonomi lainnya. Hakekat program pembangunan peternakan untuk mencukupi kebutuhan

pangan asal ternak yang sehat dan berkualitas di dalam negeri sebagai unsur ketahanan pangan. Pembangunan peternakan pada tahun

2005-2009 diarahkan kepada pengembangan sistim agribisnis yang kompetitif, berkerakyatan dengan desentralisasi dan berkelanjutan,

sedangkan dalam jangka panjang (2005-2020) program perternakan diarahkan kepada skala industri yang berkeadilan (growth with

equity), berwawasan kemandirian dan kesejahteraan petani, ketahanan pangan dan pelestarian sumberdaya alam yang berkelanjutan.

Berdasar kepada keputusan Menteri Pertanian Nomor:15/Permentan/OT.140/3/2006, tanggal 1 Maret 2006, Balai Besar

Penelitian Veteriner mempunyai tugas melaksanakan penelitian veteriner, dan dalam melaksanakan tugas tersebut, Balai Besar

Penelitian Veteriner (Bbalitvet) menyelenggarakan fungsi: a) penyusunan program dan evaluasi pelaksanaan penelitian veteriner, b)

pelaksanaan penelitian eksplorasi, konservasi, karakterisasi dan pemanfaatan sumberdaya plasma nutfah mikroba veteriner, c)

pelaksanaan penelitian virologi, bakteriologi, parasitologi, mikologi, toksikologi, patologi, epidemiologi, bioteknologi, farmakologi

dan teknik penyehatan hewan, d) pelaksanaan penelitian penyakit zoonosis dan penelitian keamanan pangan produk peternakan, e)

pelaksanaan penelitian dan pengembangan komponen teknologi veteriner, f) pelaksanaan penelitian dan pelayanan diagnostik veteriner

sebagai rujukan penyakit hewan, g) pelaksanaan kerjasama dan pendayagunaan hasil penelitian veteriner, h) pengelolaan urusan tata

usaha dan rumah tangga Balai Besar. Susunan Balai Besar Penelitian Veteriner terdiri dari : a) Bagian Tata Usaha, dengan 2 subbagian

di bawahnya yaitu Subbagian Kepegawaian dan Rumah Tangga dan Subbagian Keuangan dan Perlengkapan, b) Bidang Program dan

Evaluasi dengan 2 seksi, Seksi Program dan Seksi Evaluasi, c) Bidang Kerjasama dan Pendayagunaan Hasil Penelitian dengan 2 Seksi,

Seksi Kerjasama Penelitian dan Seksi Pendayagunaan Hasil Penelitian, serta d) Kelompok Jabatan Fungsional. Hasil penelitian dan

pengembangan di bidang veteriner diperlukan dalam mendukung program pembangunan pertanian, terutama dalam peningkatan

ketahanan pangan yang sehat dan berkualitas.

Page 7: LAPORAN AKUNTABILITAS KINERJA - …sakip.pertanian.go.id/admin/data2/BBLitvet LAKIP 2010.pdf · periodik sebagai upaya untuk memantapkan manajemen pemerintah dan pembangunan yang

Laporan Akuntabilitas Instansi Pemerintah

Balai Besar Penelitian Veteriner, 2010

7

BAB II

RENCANA STRATEJIK

1. Rencana Stratejik

A. Visi dan Misi

Balai Besar Penelitian Veteriner (Bbalitvet) sebagai salah satu Unit Pelaksana Teknis eselon II b yang berada di bawah dan

bertanggung jawab kepada Kepala Pusat Penelitian dan Pengembangan Peternakan, Badan Litbang Pertanian dalam mengemban tugas

melaksanakan penelitian dan pengembangan di bidang veteriner (penyakit hewan) mempunyai Visi : Menjadi institusi penelitian

veteriner bertaraf Internasional dalam menghasilkan ilmu pengetahuan dan teknologi veteriner dengan memanfaatkan sumberdaya

lokal untuk mendukung kesehatan hewan dan kesehatan masyarakat veteriner dalam rangka mewujudkan pertanian industrial

berkelanjutan. Untuk mewujudkan visi yang akan dicapai, maka Bbalitvet perlu mempunyai misi. Misi sebagai suatu pernyataan yang

menggambarkan serangkaian aktifitas yang secara komprehensif dan saling bersinergi untuk mencapai visi yang ditetapkan. Misi

harus dilaksanakan dengan baik oleh seluruh komponen pelaksana. Misi Bbalitvet adalah melaksanakan aktifitas untuk:

1. Melaksanakan eksplorasi, karakterisasi, konservasi dan pemanfaatan sumberdaya plasma nutfah veteriner yang potensial untuk

pengembangan IPTEK veteriner.

2. Menghasilkan ilmu pengetahuan dan inovasi teknologi veteriner yang sesuai dengan dinamika kebutuhan pengguna untuk

mewujudkan pertanian industrial unggul berkelanjutan.

3. Melaksanakan layanan diagnostik veteriner untuk kesehatan hewan, kesmavet dan keamanan pangan asal ternak secara prima

sesuai standar Nasional dan Internasional sebagai laboratorium rujukan.

4. Meningkatkan jejaring kerjasama penelitian dan pengembangan IPTEK veteriner dengan lembaga penelitian, instansi terkait serta

pengguna baik Nasional dan Internasional.

5. Meningkatkan publikasi ilmiah dalam jurnal nasional dan internasional dalam rangka diseminasi hasil penelitian dan umpan balik

teknologi veteriner dari pengguna.

6. Meningkatkan kualitas, kapasitas dan kapabilitas sumberdaya penelitian untuk menghasilkan ilmu pengetahuan dan teknologi

mengikuti acuan Nasional dan Internasional.

7. Meningkatkan kemampuan manajerial penelitian secara profesional sebagai lembaga penelitian bertaraf Internasional.

Page 8: LAPORAN AKUNTABILITAS KINERJA - …sakip.pertanian.go.id/admin/data2/BBLitvet LAKIP 2010.pdf · periodik sebagai upaya untuk memantapkan manajemen pemerintah dan pembangunan yang

Laporan Akuntabilitas Instansi Pemerintah

Balai Besar Penelitian Veteriner, 2010

8

B. Tujuan dan Sasaran

Penelitian dan pengembangan sangat diharapkan mampu berperan aktif dan menyumbangkan inovasinya dalam rangka

revitalisasi pertanian untuk pembangunan pertanian di masa mendatang. Kunci strategis untuk menghadapi tantangan tersebut adalah

meningkatkan mutu dan kemampuan sumber daya manusia melalui penguasaan IPTEK dan keterlibatannya dalam pembangunan.

Tujuan kegiatan penelitian Bbalitvet secara menyeluruh yaitu melakukan konservasi plasma nutfah mikroba veteriner,

mengembangkan teknik diagnosis dan strategi pengendalian penyakit, melakukan penelitian terobosan inovatif teknologi tinggi,

bioteknologi veteriner dan melakukan disseminasi dan komersialisasi hasil penelitian veteriner, selain itu juga melakukan

pengembangan dan perbaikan kelembagaan internal dan fasilitas. Inovasi teknologi yang akan dihasilkan pada waktu yang akan datang

harus mampu mengakselerasi produksi dan produktivitas komoditas potensial. Bbalitvet akan lebih memfokuskan pada inovasi untuk

mencegah, memberantas dan mengendalikan penyakit hewan strategis dan berbahaya, kegiatan promosi dan komersialiasi atau

pengembangan teknologi yang telah dipatenkan maupun yang bersifat generik akan terus diakselerasi.

Pada tahun anggaran 2010 program penelitian bidang veteriner berorientasi pada dua program utama mencakup : (1) Penelitian

dan Pengembangan Bioteknologi dan Sumber daya Genetik Pertanian, yaitu Konservasi dan Karakterisasi 100 isolat lokal mikroba

veteriner yang berpotensi sebagai kandidat vaksin, bahan diganostik dan probiotik, yang bertujuan untuk menghimpun,

mengkarakterisasi dan mengkonservasi plasma nutfah mikroba veteriner yang dapat digunakan untuk pengembangan ilmu pengetahuan

di bidang veteriner; dan (2) Penelitian dan Pengembangan Teknologi Peternakan dengan tujuan (a) menangani kematian pedet dan

penyakit penyebab gangguan reproduksi di lokasi PSDS, (b) menyediakan 5.000 dosis vaksin IBR inaktif yang efektif dan ekonomis,

(c) mengembangkan teknologi diagnosis penyakit pada hewan (Brucellosis dan Gumboro), (d) pengembangan teknik diagnosa cepat

untuk residu antibiotik (Cholramphenicol) untuk peningkatan kesehatan masyarakat veteriner, (e) diperolehnya informasi penyakit

(AI pada unggas, Flu babi, dan rabies) untuk penetapan strategi pengendalian dan antisipasi timbulnya penyakit, (f) diperolehnya

genetik mapping virus AI sebagai bahan pengembangan/ master seed vaksin serta data effektifitas vaksin AI yang beredar di Indonesia.

Dari kedua program utama tersebut dapat dilihat bahwa sasaran yang ingin dicapai Bbalitvet pada TA 2010 ini adalah: (1)

terkonservasi dan terdokumentasinya mikroba veteriner dengan baik; (2) teridentifikasinya penyakit penyebab gangguan reproduksi

pada sapi di lokasi PSDS, (3) tersedianya vaksin IBR inaktif isolat lokal yang efektif dan murah, (4) tersedianya peta genetic virus AI

isolat lokal tahun 2010 dan data efikasi master seed terbaik isolat tahun 2008, (5) tersedianya teknik deteksi residu kloramfenikol

dengan LCMS, (6) tersedianya informasi kasus flu babi di propinsi DKI dan Banten, (7) tersedianya teknik deteksi PCR untuk penyakit

(Brucellosis dan Gumboro), (8) tersedianya peta genetik virus rabies untuk pengendalian penyakit.

Page 9: LAPORAN AKUNTABILITAS KINERJA - …sakip.pertanian.go.id/admin/data2/BBLitvet LAKIP 2010.pdf · periodik sebagai upaya untuk memantapkan manajemen pemerintah dan pembangunan yang

Laporan Akuntabilitas Instansi Pemerintah

Balai Besar Penelitian Veteriner, 2010

9

Keberhasilan program penelitian diukur dari dampak dan manfaat hasil penelitian terhadap pengguna IPTEK yang dalam hal ini

adalah lembaga Pemerintah (seperti Direktorat teknis terkait, Pemda, BPTP dll.) maupun non-Pemerintah (seperti produsen obat dan

vaksin veteriner, pengusaha peternakan, LSM, masyarakat tani maupun kelompok masyarakat yang bergerak di bidang peternakan.

Teknologi yang dihasilkan harus mampu memenuhi kebutuhan pengguna di dalam memecahkan masalah yang dihadapinya, mudah

diadopsi dan diterapkan, mampu meningkatkan kesejahteraan petani, mampu meningkatkan produktivitas serta ramah lingkungan.

Oleh karena itu di dalam perencanaan suatu kegiatan penelitian perlu memperhatikan pengembangan alih teknologi, komunikasi,

diseminasi dan pemanfaatan hasil penelitian serta kebutuhan pengguna teknologi. Perencanaan penelitian perlu merancang kegiatan

alih teknologi dan penyebarluasan hasil penelitian terpadu, sehingga program penelitian mampu memberikan sumbangan yang lebih

baik untuk mencapai sasaran yang telah ditetapkan dalam pengembangan pertanian secara umum kepada pengguna.

C. Pencapaian Tujuan dan Sasaran.

Untuk pencapaian sasaran dan tujuan program penelitian bidang veteriner, maka strategi dan kebijakan perlu ditetapkan serta

manajemen Balai Besar perlu di kelola secara baik dengan memperhatikan fungsi organisasi dan sumberdaya (SDM dan sarana) yang

tersedia.

1. Kebijakan untuk pencapaian tujuan dan sasaran program penelitian veteriner adalah sebagai berikut :

1.1 . Prinsip Dasar

a. Mengembangkan hasil penelitian yang terfokus pada kepentingan pengguna dan stakeholders.

b. Mendorong dan mengembangkan keterlibatan seluruh karyawan dan kerjasama tim.

c. Menggunakan pengukuran kinerja untuk memfokuskan diri pada keberhasilan.

d. Memberi penghargaan kepada karyawan yang berprestasi

Page 10: LAPORAN AKUNTABILITAS KINERJA - …sakip.pertanian.go.id/admin/data2/BBLitvet LAKIP 2010.pdf · periodik sebagai upaya untuk memantapkan manajemen pemerintah dan pembangunan yang

Laporan Akuntabilitas Instansi Pemerintah

Balai Besar Penelitian Veteriner, 2010

10

1.2. Perencanaan

a. Terpadu dan sesuai dengan manajemen mutu sehingga dapat memuaskan pengguna dan melibatkan semua

karyawan.

b. Tersedia anggaran yang mencukupi untuk pelaksanaan kegiatan.

c. Tersedia sumberdaya manusia yang memiliki kompetensi dan dedikasi yang tinggi untuk melaksanakan tupoksi.

d. Tersedia sarana dan sarana yang memadai.

1.3. Pelaksanaan Kegiatan:

a. Managemen yang transparan.

b. Mengkoordinir partisipasi seluruh karyawan.

1.4. Koordinasi melalui pertemuan dengan

a. Pejabat Strukrural.

b. Ketua Kelompok Peneliti.

c. Peneliti.

d. Seluruh karyawan.

1.5. Monitoring dan Evaluasi dilaksanakan setiap bulanan secara berkala dan setiap triwulan secara koordinatif. Disamping itu

monitoring vertikal setiap bulan dilakukan melalui rapat pimpinan. Monitoring yang bersumber pada laporan yang masuk

kemudian dievaluasi (laporan tengah tahun dan laporan akhir penelitian) untuk menentukan arah pencapaian sasaran serta

sebagai wahana monev yang lebih bersifat aspiratif.

2. Fungsi Organisasi

Balai Besar Penelitian Veteriner berdasarkan peraturan Menteri Pertanian Nomor:15/Permentan/OT.140/3/2006, tanggal 1 Maret

2006 mempunyai tugas melaksanakan penelitian veteriner, dan dalam melaksanakan tugas tersebut, Balai Besar Penelitian Veteriner

(Bbalitvet) menyelenggarakan fungsi: 1) penyusunan program dan evaluasi pelaksanaan penelitian veteriner, 2) pelaksanaan penelitian

eksplorasi, konservasi, karakterisasi dan pemanfaatan sumberdaya plasma nutfah mibroba veteriner, 3) pelaksanaan penelitian virologi,

bakteriologi, parasitologi, mikologi, toksikologi, patologi, epidemiologi, bioteknologi, farmakologi dan teknik penyehatan hewan, 4)

pelaksanaan penelitian penyakit zoonosis dan penelitian keamanan pangan produk peternakan, 5) pelaksanaan penelitian dan

Page 11: LAPORAN AKUNTABILITAS KINERJA - …sakip.pertanian.go.id/admin/data2/BBLitvet LAKIP 2010.pdf · periodik sebagai upaya untuk memantapkan manajemen pemerintah dan pembangunan yang

Laporan Akuntabilitas Instansi Pemerintah

Balai Besar Penelitian Veteriner, 2010

11

pengembangan komponen teknologi veteriner, 6) pelaksanaan penelitian dan pelayanan diagnostik veteriner sebagai rujukan penyakit

hewan, 7) pelaksanaan kerjasama dan pendayagunaan hasil penelitian veteriner, 8) pengelolaan urusan tata usaha dan rumah tangga

Balai Besar. Susunan Balai Besar Penelitian Veteriner terdiri dari : 1) Bagian Tata Usaha, dengan 2 subbagian di bawahnya yaitu

Subbagian Kepegawaian dan Rumah Tangga dan Subbagian Keuangan dan Perlengkapan, 2) Bidang Program dan Evaluasi dengan 2

seksi, Seksi Program dan Seksi Evaluasi, 3) Bidang Kerjasama dan Pendayagunaan Hasil Penelitian dengan 2 Seksi, Seksi Kerjasama

Penelitian dan Seksi Pendayagunaan Hasil Penelitian, serta 4) Kelompok Jabatan Fungsional

3. Sumber Daya Manusia

Jumlah pegawai di Bbalitvet pada tahun 2010 sebanyak 253 orang yang terdiri dari 246 orang PNS, 7 orang tenaga honorer/

harian lepas. Distribusi pegawai hingga Desember tahun 2010 diilustrasikan pada Tabel 1. Sedangkan jumlah tenaga peneliti dan

jumlah tenaga fungsional non-peneliti dapat dilihat pada Tabel 2. Bila dikaitkan dengan rencana program yang disusun, jumlah tenaga

yang tersedia saat ini belum dapat memenuhi sasaran seluruhnya yang ingin dicapai. Hal ini disebabkan struktur tenaga peneliti,

litkayasa dan tenaga non fungsional lainnya belum seimbang. Oleh karena itu untuk mengantisipasi keadaan in, kedepan akan

dilakukan pendekatan pemanfaatan sumber daya manusia yang dikaitkan dengan pendidikan dan keahliannya.

Keberhasilan dari implementasi program penelitian sangat tergantung antara lain kepada tersedianya sumber daya manusia yaitu

peneliti dan teknisi litkayasa, baik dari segi kuantitas maupun kualitas keahliannya. Program pendayagunaan sumber daya manusia

diarahkan untuk memanfaatkan sumber daya yang ada secara maksimal dan efisien melalui peningkatan mutu, pendidikan dan bidang

keahliannya. Oleh sebab itu dalam peningkatan mutu dan bidang keahlian peneliti serta tenaga teknisi litkayasa ditempuh pendekatan

sebagai berikut :

1. Memilih dan menugaskan staf peneliti yunior untuk menjalankan tugas belajar dengan mengambil bidang keahlian sesuai dengan

program penelitian yang akan diimplementasikan

2. Memilih dan menugaskan peneliti atau teknisi litkayasa senior untuk mengikuti pelatihan pada bidang keahlian yang sesuai dengan

yang diperlukan dalam implementasi program penelitian.

Page 12: LAPORAN AKUNTABILITAS KINERJA - …sakip.pertanian.go.id/admin/data2/BBLitvet LAKIP 2010.pdf · periodik sebagai upaya untuk memantapkan manajemen pemerintah dan pembangunan yang

Laporan Akuntabilitas Instansi Pemerintah

Balai Besar Penelitian Veteriner, 2010

12

Alternatif lain yang dapat ditempuh untuk mengatasi permasalahan kekurangan tenaga ahli tersebut adalah:

1. Melakukan prioritas kegiatan penelitian.

2. Melaksanakan kegiatan dalam bentuk tim (tim work).

3. Memberi fasilitas penelitian yang sesuai dengan kapasitas dan kemampuan peneliti.

4. Mengadakan analisa jabatan dan evaluasi tenaga peneliti secara berkala untuk mengetahui adanya perbedaan antara kebutuhan dan

ketersediaan.

Tabel 1. Distribusi kepegawaian Bbalitvet per Desember 2010

No. Distribusi Jumlah

(orang)

1.

Ka Balai

1

2. Sub Bagian Tata Usaha 106

3. Bidang Program dan Evaluasi 5

4. Bidang Pendayagunaan dan

Hasil Penelitian

14

5. Kelti Virologi 24

6. Kelti Bakteriologi 36

7. Kelti Parasitologi 17

8. Kelti Patologi 18

9. Kelti Toksikologi dan Mikologi 21

10. Lab Zoonosis 4

11. Honorer/Harian lepas 7

Total 253

Page 13: LAPORAN AKUNTABILITAS KINERJA - …sakip.pertanian.go.id/admin/data2/BBLitvet LAKIP 2010.pdf · periodik sebagai upaya untuk memantapkan manajemen pemerintah dan pembangunan yang

Laporan Akuntabilitas Instansi Pemerintah

Balai Besar Penelitian Veteriner, 2010

13

Tabel 2. Jumlah Tenaga Fungsional Peneliti dan Fungsional lainnya

No Jabatan Jumlah (orang) Total (orang)

1 - Peneliti 40

- Non Klasifikasi Peneliti 9

49

2 - Teknisi litkayasa 40

- Non Klasifikasi Teknisi 27

67

3 Pranata Humas 1 1

4 Pustakawan 5 5

Jumlah 122

5. Sarana dan Fasilitas`

Bbalitvet memiliki lahan seluas 294.000 m2 (± 30 ha) dan tersebar di tiga lokasi yakni : (1) Jalan R.E. Martadinata No.30 Bogor

seluas 70.385 m2 untuk gedung perkantoran, laboratorium, bengkel, kandang hewan percobaan dan lain-lain serta seluas + 400 m

2

digunakan untuk mess; (2) Dusun Cimanglid seluas 124.010 m2 digunakan untuk kebun rumput, kandang hewan percobaan, perumahan

dinas dan lain-lain; dan (3) Dusun Kiaralawang seluas 94.585 m2 untuk kebun rumput untuk keperluan pakan hewan percobaan. Luas

lahan untuk laboratorium adalah 11.336 m2, yang terdiri dari 6 laboratorium, yaitu : Laboratorium Patologi dan Toksikologi 4.704 m

2

(41%), Virologi 950 m2 (8%), Mikologi 600 m

2 (5%), Parasitologi 1.400 m

2 (12%) dan Bakteriologi 3.682 m

2 (32%). Laboratorium

Zoonosis (340 m2) yang telah disempurnakan menjadi laboratorium BSL3 pada tahun 2008 dan telah dilengkapi dengan berbagai

peralatan yang digunakan untuk mendukung kegiatan penelitian penyakit zoonosis, seperti penyakit rabies, anthraks, NIPAH, flu babi

(H1N1) dan Avian Influenza. Pada tahun 2008 telah selesai dibangun laboratorium BSL3 moduler (96 m2) untuk mendukung penelitian

penyakit Avian Influenza (AI).

Page 14: LAPORAN AKUNTABILITAS KINERJA - …sakip.pertanian.go.id/admin/data2/BBLitvet LAKIP 2010.pdf · periodik sebagai upaya untuk memantapkan manajemen pemerintah dan pembangunan yang

Laporan Akuntabilitas Instansi Pemerintah

Balai Besar Penelitian Veteriner, 2010

14

Secara umum, Bbalitvet memiliki peralatan laboratorium sebanyak 376 jenis dengan jumlah total sebanyak 3.500 unit yang tersebar

di berbagai laboratorium seperti Patologi 337 unit (9,63%), Toksikologi 289 unit (8,26%), Virologi 481 unit (13,74%), Mikologi 257 unit

(7,34%), Parasitologi 547 unit (15,63%), Bakteriologi 470 unit (13,43%), Zoonosis 229 unit (6,54%), dan BSL3 Moduler 1 kesatuan unit.

Laboratorium Bbalitvet telah diakreditasi oleh Komite Akreditasi Nasional (KAN) sebagai Laboratorium Pengujian ISO 17025

(SNI 19-17025-2000) dan telah disesuaikan dengan ISO 17025-2005 (SNI 17025-2008) dengan nomor LP-121-IDN. Sejak terakreditasi,

Laboratorium Pengujian ISO 17025 (SNI 19-17025-2000) telah dua kali mendapatkan kembali sertifikat re-akreditasi yaitu pada bulan

Agustus 2006 dan bulan Desember 2010 dengan nomor yang sama yaitu LP-121-IDN. Sebagian peralatan dalam lingkup kegiatan

pengujian yang terakreditasi telah dikalibrasi sebanyak 29 unit. Sementara itu, Sistem Manajemen Mutu ISO 9001: 2008 telah pula

terakreditasi pada bulan Desember 2010. Sarana lainnya yang dimiliki Bbalitvet guna menunjang pekerjaan sehari-hari adalah kendaraan

dinas yang umumnya telah berumur lebih dari 15 tahun.

5. Rencana Kinerja

Rencana Kinerja Tahunan Bbalitvet untuk Tahun Anggaran 2010 melaksanakan 9 proposal penelitian (10 kegiatan-ROPP) sumber

dana APBN dengan indikator keluaran sebagai berikut :

1. Diperolehnya100 isolat lokal terkonservasi, terkarakterisasi, dan terdokumentasi;

2. Tersedianya susu formula yang mengandung immunoglobulin dan menurunnya tingkat kematian sapi <5%, serta

teridentifikasinya penyebab gangguan reproduksi di lokasi PSDS.

3. Tersedianya 5.000 dosis vaksin IBR inaktif

4. Diperolehnya satu kandidat master seed vaksin AI terbaik

5. Diperolehnya data informasi variasi genetik isolat virus AI tahun 2010

6. Diperolehnya teknik deteksi residu khloramphenicol yang lebih sensitif dan spesifik.

7. Diperolehnya data epidemiologi penyakit flu babi di propinsi DKI dan Banten.

8. Diperolehnya teknik deteksi agen penyebab Brucellosis

9. Diperolehnya informasi peta genetik virus rabies di Indonesia.

10. Diperolehnya teknik diagnosa immunohistokimia untuk penyakit gumboro.

Page 15: LAPORAN AKUNTABILITAS KINERJA - …sakip.pertanian.go.id/admin/data2/BBLitvet LAKIP 2010.pdf · periodik sebagai upaya untuk memantapkan manajemen pemerintah dan pembangunan yang

Laporan Akuntabilitas Instansi Pemerintah

Balai Besar Penelitian Veteriner, 2010

15

BAB III

AKUNTABILITAS KINERJA

Untuk mengukur kinerja suatu Unit Pelaksana Teknis seperti Bbalitvet tidaklah mudah. Kesulitan terjadi pada saat menentukan

indikator-indikator yang menjadi dasar pengukuran kinerja kegiatan, terutama dampak potensial yang dapat diperkirakan (peningkatan

produksi dan produktivitas, perbaikan ekonomi dan kesejahteraan produsen maupun konsumen, manfaat bagi kehidupan sosial maupun

lingkungan, serta pengaruh terhadap perekonomian nasional).

Evaluasi kegiatan penelitian didasarkan atas kriteria bahwa penelitian harus mempunyai keunggulan komparatif (setidaknya)

dalam tiga ciri, yaitu opportunities artinya membaca perkembangan IPTEK serta kegiatan ekonomi global saat ini, futuristik:

mempunyai kemampuan melihat ke depan (antisipatif), serta kemampuan dalam link and match antara khasanah IPTEK veteriner

mutakhir dengan kebutuhan pengguna.

A. Evaluasi Hasil Pengukuran Kinerja Kegiatan Tahun 2010

1. Indikator Kinerja

Secara garis besar indikator kinerja inti yang digunakan dalam laporan ini adalah : (a) Masukan/Input; (b) Keluaran/Output; dan

(c) Hasil/Outcome. Untuk program utama penelitian dan pengembangan yang dilaksanakan Bbalivet secara lebih detil dari setiap

indikator tersebut diuraikan lebih lanjut.

Tahun Anggaran 2010 ini Bbalitvet melaporkan 2 program utama penelitian yang terdiri dari: (1) Penelitian dan Pengembangan

Bioteknologi dan Sumber daya Genetik Pertanian, dan (2) Penelitian dan Pengembangan Teknologi Peternakan. Dalam program

utama (1) judul Penelitian dan Pengembangan Sumber daya Genetik Pertanian terdapat satu RPTP dengan satu kegiatan penelitian,

yaitu a) Konservasi plasmanutfah mikroba Bbalitvet. Indikator masukan/input untuk program utama (1) terdiri dari dana dan SDM,

sedangkan untuk keluaran/output, diperoleh 100 isolat mikroba veteriner yang terkarakterisasi dan terkontrol mutunya. Indikator

hasil/outcome berupa isolat yang terkonservasi (tetap hidup dalam penyimpanan) sehingga isolat siap digunakan sewaktu-waktu.

Page 16: LAPORAN AKUNTABILITAS KINERJA - …sakip.pertanian.go.id/admin/data2/BBLitvet LAKIP 2010.pdf · periodik sebagai upaya untuk memantapkan manajemen pemerintah dan pembangunan yang

Laporan Akuntabilitas Instansi Pemerintah

Balai Besar Penelitian Veteriner, 2010

16

Sedangkan dalam program utama (2) dengan judul Penelitian Pengembangan Teknologi Peternakan terdiri dari 8 RPTP dengan 9

kegiatan penelitian. Secara keseluruhan jumlah kegiatan penelitian Bbalitvet TA 2010 berjumlah 9 RPTP , dengan 10 kegiatan seperti

pada Tabel 3. Indikator masukan/input dari program utama (2) adalah dana, SDM dan sarana pendukung lainnya. Indikator

keluaran/output berupa: 1) Susu formula yang mengandung imunoglobulin, menurunnya tingkat kematian sapi <5%, dan

teridentifikasinya penyebab gangguan reproduksi di lokasi PSDS, 2) Vaksin Inaktif IBR 5000 dosis, 3) Satu kandidat master seed

vaksin AI terbaik, 4) Variasi genetik isolat virus AI tahun 2010, 5) Teknik deteksi residu khloramphenicol yang lebih sensitif dan

spesifik, 6) Data epidemiologi penyakit flu babi di propinsi DKI dan Banten, 7) Teknik deteksi agen penyebab Brucellosis, 8) Peta

genetik virus Rabies di Indonesia, dan 9) Teknik diagnosa immunohistokimia untuk gumboro.

2. Capaian Kinerja

Dilihat dari realisasi anggaran/masukan, realisasi kinerja program utama (1) 94,67%, seperti yang dapat dilihat pada Formulir

PKK terlampir, dan nilai capaian kinerjanya mencapai 87,56 % (dilihat dari rata-rata masukan/anggaran dan SDM serta

keluaran/capaian fisik kegiatan dan hasil), sedangkan nilai capaian realisasi anggaran program utama (2) adalah 93,39% dan nilai

capaian rata-rata kinerjanya 95,63%. Capaian masing-masing program/ kegiatan dapat dilihat pada Formulir PKK terlampir.

B. Evaluasi/ Hasil Pengukuran Kinerja Sasaran tahun 2010

Secara umum kegiatan penelitian yang dilakukan berlangsung dengan baik, nilai capaian/realisasi anggaran program utama (1)

Penelitian dan Pengembangan Bioteknologi dan Sumber daya Genetik Pertanian adalah 94,67 %, sedangkan program utama (2)

Penelitian dan Pengembangan Teknologi Peternakan adalah 93,39%. Ada 3 program penelitian yang sasarannya pada tahun anggaran

2010 ini belum tercapai maksimal yaitu : 1) kegiatan konservasi dan karakterisasi 100 isolat lokal mikroba veteriner yang berpotensi

sebagai kandidat vaksin, bahan diagnostik dan probiotik yang termasuk ke dalam RPT judul Konservasi dan Karakterisasi 100 Isolat

Mikroba Koleksi Bbalitvet, 2) kegiatan penanganan kematian pedet dengan pemberian susu formula yang mengandung imunoglobulin

dan penanganan gangguan reproduksi pada sapi potong yang termasuk ke dalam RPTP judul Teknologi Veteriner Mendukung

Program P2SDS dengan Menekan Tingkat Kematian <5%, dan 3) kegiatan Pengembangan teknik imunohistokimia untuk diagnosa

penyakit gumboro pada ayam pedaging yang termasuk ke dalam RPTP judul Pengembangan Teknik Diagnosa Penyakit Gumboro

pada Ayam dengan Teknik Immunohistokimia. Pada umumnya ketiga kegiatan belum tercapai secara maksimal dikarenakan adanya

bahan penelitian yang harus indent. Selain itu untuk kegiatan konservasi dan karakterisasi 100 isolat serta pengembangan teknik

Page 17: LAPORAN AKUNTABILITAS KINERJA - …sakip.pertanian.go.id/admin/data2/BBLitvet LAKIP 2010.pdf · periodik sebagai upaya untuk memantapkan manajemen pemerintah dan pembangunan yang

Laporan Akuntabilitas Instansi Pemerintah

Balai Besar Penelitian Veteriner, 2010

17

imunohistokimia permasalahan terletak pada pengadaan telur Specifik Pathogenic Free (SPF) yang sangat sulit untuk diperoleh. Telur

SPF tersebut diperlukan untuk perbanyakkan virus dalam penelitian tersebut. Oleh karena itu, ketiga kegiatan tersebut masih dikerjakan

dan hanya sebagian yang telah dilaporkan. Untuk sasaran masing-masing kegiatan penelitian sumber dana APBN TA 2010 disajikan

pada Formulir PPS terlampir. Secara keseluruhan sasaran program penelitian tercapai sebesar 91,59 % (rata-rata dari sasaran 9 RPTP).

Untuk laporan kegiatan penelitian beberapa masih diperlukan waktu 1-6 bulan untuk pengolahan data dan penyelesaian laporan akhir

penelitian/kegiatan.

Sasaran tersedianya plasma nutfah veteriner yang terkarakterisasi dan terkontrol mutunya (100 isolat) pada tahun 2010 ini telah

tercapai sebesar 68,00 %. Hasil yang diperoleh tersebut memperkaya koleksi mikroba veteriner dan diharapkan dapat digunakan

sebagai sumber/bahan untuk membuat bahan biologik (antigen, antisera) dan sebagai standar mikroba/ acuan dalam perkembangan

agen penyakit di masa depan. Sasaran program utama (2) Penelitian dan Pengembangan Teknologi Peternakan tercapai sebesar

95,63%. Sasaran untuk teknik deteksi penyakit sebanyak 2 paket tercapai 1 paket, yaitu teknik deteksi Brucellosis yang dapat

digunakan untuk deteksi dinin penyakit Brucellosis, sedangkan Imunohistokimia (IHK) untuk deteksi penyakit gumboro masih

diperlukan waktu 1-3 bulan untuk menyelesaikan kegiatan penelitian ini. Sasaran untuk deteksi kloramfenikol pada susu dan daging

sudah dapat diaplikasikan, sehingga status keamanan pangan produk ternak dari cemaran kloramfenicol dapat diketahui, dan tindakan

pencegahan dapat direkomendasikan. Data epidemiologi flu babi di daerah DKI dan Banten sudah diperoleh, sehingga status flu babi di

daerah tersebut dapat diketahui, dan data tersebut dapat digunakan sebagai dasar membuat kebijakan, agar internasional ekpor ternak

tidak terhambat. Informasi peta genetik virus rabies dan variasi genetik virus AI tahun 2010 sudah diperoleh, sehingga tindakan

pencegahan penyakit tersebut dapat dilakukan. Sasaran kegiatan penelitian AI berupa master seed vaksin AI dan data effektifitas vaksin

yang beredar di Indonesia sudah diperoleh, sehingga akan bermanfaat untuk penanggulangan penyakit AI di Indonesia. Sasaran

kegiatan teknologi vaksin inaktif untuk IBR telah diperoleh dengan menghasilkan 5.000 dosis dan telah diaplikasikan pada sapi PO di

daerah Cianjur dengan menghasilkan titer antibodi yang cukup tinggi serta tidak mengakibatkan keguguran terhadap sapi bunting.

Demikian pula sasaran kegiatan penanganan gangguan reproduksi pada sapi potong, telah dapat diketahui distribusi penyakit dan

status kesehatan ternaknya untuk lokasi PSDS di Jawa Barat, Jawa Tengah, dan Jawa Timur, data ini mendukung untuk keberhasilan

program swasembada daging nasional.

Page 18: LAPORAN AKUNTABILITAS KINERJA - …sakip.pertanian.go.id/admin/data2/BBLitvet LAKIP 2010.pdf · periodik sebagai upaya untuk memantapkan manajemen pemerintah dan pembangunan yang

Laporan Akuntabilitas Instansi Pemerintah

Balai Besar Penelitian Veteriner, 2010

18

Tabel 3. RPTP dan Kegiatan penelitian Bbalitvet mengacu pada Renstra Puslitbangnak, dan Badan Litbang Pertanian

Program Utama

(Litbang)

Sub Program Litbang Sub Sub Program (Bbalitvet) Judul RPTP/ kegiatan Bbalitvet (2010)

1. Program Penciptaan

Teknologi dan

Varietas Unggul

Berdaya Saing

1.1. Penelitian dan

Pengembangan

Peternakan dan

Veteriner

1.1.a. Penelitian dan

Pengembangan

Bioteknologi dan Sumber

daya Genetik Pertanian

1. Konservasi dan Karakterisasi 100 Isolat Mikroba Koleksi Bbalitvet

- Konservasi dan karakterisasi 100 isolat lokal mikroba veteriner

yang berpotensi sebagai kandidat vaksin, bahan diagnostik dan

probiotik

1.1.b. Penelitian dan

Pengembangan Teknologi

Peternakan

1. Teknologi Veteriner Mendukung Program P2SDS dengan

Menekan Tingkat Kematian <5%.

- Penanganan kematian pedet dengan pemberian susu formula yang

mengandung imunoglobulin dan penanganan gangguan reproduksi

pada sapi potong

2. Pengembangan Teknologi Vaksin untuk Pengendalian Penyakit

Reproduksi IBR pada Ternak Sapi.

- Teknologi vaksin IBR inaktif menggunakan isolat lokal yang

efektif (memberikan perlindungan 95%) dan ekonomis

3. Analisis genetik virus AI isolat tahun 2010 pada unggas dan efikasi

master seed vaksin AI isolat lokal terbaru (koleksi tahun 2008).

- . Efikasi master seed vaksin AI isolat lokal terbaru (koleksi tahun

2008)

- Analisis genetik virus AI isolat tahun 2010 pada unggas

4. Pengembangan Teknik Deteksi Residu Antibiotik dan Mikotoksin

pada Daging dan Susu dengan LCMS

- . Teknik deteksi residu khloramphenicol menggunakan Liquid

Chromatography Mass Spectrophotometer (LCMS) pada daging

dan susu sapi (lokal dan import) dengan limit deteksi 0,03 ppb di

Propinsi DKI dan Jawa Barat.

5. Penelitian Epidemiologi Virus Flu Babi di Sentra Peternakan Babi

dalam Rangka Antisipasi Letupan Penyakit.

- Pendeteksian dini virus Flu babi dalam rangka antisipasi letupan

penyakit di propinsi DKI dan Banten

Page 19: LAPORAN AKUNTABILITAS KINERJA - …sakip.pertanian.go.id/admin/data2/BBLitvet LAKIP 2010.pdf · periodik sebagai upaya untuk memantapkan manajemen pemerintah dan pembangunan yang

Laporan Akuntabilitas Instansi Pemerintah

Balai Besar Penelitian Veteriner, 2010

19

6. Pemetaan Genetik Agen Penyakit Brucellosis pada Ternak Sapi

sebagai Dasar Penetapan Strategi Pengendalian Penyakit.

- Pengembangan teknik PCR untuk deteksi agen penyebab

Brucellosis pada ternak sapi.

7. Pemetaan Genetik Virus Rabies pada Anjing dan Hewan

Reservoir sebagai Dasar Penetapan Pengendalian Penyakit.

- Pemetaan genetik virus rabies pada anjing, kucing dan kera

sebagai dasar penetapan pengendalian penyakit

8. Pengembangan Teknik Diagnosa Penyakit Gumboro pada Ayam

dengan Teknik Immunohistokimia.

- Pengembangan teknik imunohistokimia untuk diagnosa penyakit

gumboro pada ayam pedaging

C. Analisis Akuntabilitas Kinerja Tahun 2010

Akuntabilitas kinerja kegiatan penelitian Bbalitvet TA 2010 secara umum cukup baik. Seperti telah disebutkan di atas bahwa

ada permasalahan pada pelaksanaan 3 kegiatan penelitian: 1) kegiatan konservasi dan karakterisasi 100 isolat lokal mikroba veteriner

yang berpotensi sebagai kandidat vaksin, bahan diagnostik dan probiotik, 2) kegiatan penanganan kematian pedet dengan pemberian

susu formula yang mengandung imunoglobulin dan penanganan gangguan reproduksi pada sapi potong, dan 3) kegiatan pengembangan

teknik imunohistokimia untuk diagnosa penyakit gumboro pada ayam pedaging. Untuk penyelesaian laporan akhir ketiga kegiatan

penelitian tersebut masih diperlukan waktu 1-6 bulan. Strategi perlu tetap dilakukan untuk menjaga kelancaran pelaksanaan kegiatan

penelitian, juga pada tahun anggaran 2010 ini, yaitu dengan (a) melakukan koordinasi antara program dengan tim peneliti dan tim

pengadaan bahan penelitian dalam pemenuhan kebutuhan bahan penelitian, (b) memberikan fasilitasi kebutuhan bahan penelitian

diusahakan dan dipersiapkan lebih awal oleh para peneliti, sehingga proses pengadaan dapat berlangsung pada awal tahun anggaran,

(c) melakukan pengadaan bahan sekaligus (keseluruhan) dengan sistim tender, (d) serta melakukan evaluasi pada bahan-bahan yang

belum tercakup untuk pengadaan berikutnya, serta (e) melakukan monitoring dan evaluasi kemajuan hasil penelitian secara berkala dan

tepat waktu.

Page 20: LAPORAN AKUNTABILITAS KINERJA - …sakip.pertanian.go.id/admin/data2/BBLitvet LAKIP 2010.pdf · periodik sebagai upaya untuk memantapkan manajemen pemerintah dan pembangunan yang

Laporan Akuntabilitas Instansi Pemerintah

Balai Besar Penelitian Veteriner, 2010

20

BAB IV

AKUNTABILITAS KEUANGAN

Secara keseluruhan dana Anggaran Pembangunan dan Belanja Negara (APBN-DIPA) diperoleh sesuai dengan peraturan

perundang-undangan yang berlaku. Rincian alokasi anggaran dan realisasinya dapat dilihat pada Tabel 5. Penyerapan/realisasi

anggaran TA 2010, sebesar 94,23% pada umumnya sebagian besar kegiatan baik yang berhubungan dengan administrasi kepegawaian

dan keuangan maupun kegiatan penelitian teleh terealisasikan dengan cukup baik.

Tabel 5. Realisasi anggaran belanja Balai Besar Penelitian Veteriner Tahun Anggaran 2010

No. Jenis belanja Pagu DIPA Realisasi % Sisa Dana %

1. Pegawai 11.107.072.000 11.087.158.645 99,82 19.913.355 0,17

2. Barang 8.453.550.000 7.324.198.137 86,64 1.129.351.863 13,35

3. Modal 1.106.400.000 1.064.324.250 96,19 42.075.750 3,80

TOTAL 20.667.022.000 19.475.681.032 94,23 1.191.340.968 5,76

Page 21: LAPORAN AKUNTABILITAS KINERJA - …sakip.pertanian.go.id/admin/data2/BBLitvet LAKIP 2010.pdf · periodik sebagai upaya untuk memantapkan manajemen pemerintah dan pembangunan yang

Laporan Akuntabilitas Instansi Pemerintah

Balai Besar Penelitian Veteriner, 2010

21

PENUTUP

Secara umum pencapaian kinerja Balai Besar Penelitian Veteriner berdasarkan pelaksanaan 2 program utama Bbalitvet pada

tahun 2010 adalah sebagai berikut : (1) Penelitian dan Pengembangan Bioteknologi dan Sumber daya Genetik Pertanian dengan nilai

capaian kinerja 87,56% dan (2) Penelitian dan Pengembangan Teknologi Peternakan rata-rata 93,63%, Nilai capaian kinerja rata-rata

dari program utama tersebut merupakan nilai capaian kinerja Bbalitvet untuk tahun anggaran 2010 yaitu sebesar 91,59%. Sedangkan

untuk sasaran kegiatan penelitian TA 2010 ini tercapai sebesar 89,78%.

Masalah dan kendala yang ditemui dalam melaksanakan kegiatan penelitian adalah adanya kegiatan yang belum selesai, karena

beberapa bahan penelitian yang sulit diperoleh dan memerlukan waktu pesan yang cukup lama dan beberapa harus impor dan bahkan

ada yang tidak diperoleh.

Dalam upaya untuk lebih meningkatkan kualitas penelitiannya Bbalitvet akan melakukan beberapa cara : (1) melakukan evaluasi

kegiatan yang lebih intensif dan penajaman rencana kegiatan tahun 2011, (2) Berupaya untuk memperoleh masukan, saran dan kritik

dari para stakeholder, beneficiaries dan users, (3) memberi perhatian yang lebih banyak untuk kegiatan pembinaan, koordinasi, monev

dan peningkatan manajemen, (4) melakukan persiapan penelitian lebih awal dan lebih fokus, (5) meningkatkan kerjasama internal dan

eksternal dengan unit kerja (UK) atau unit pelaksana teknis (UPT) lain, (6) meningkatkan kerjasama nasional dan internasional, serta

(7) lebih mendorong upaya promosi, pengembangan inovasi teknologi dan alih teknologi maupun komersialisasi teknologi.

Page 22: LAPORAN AKUNTABILITAS KINERJA - …sakip.pertanian.go.id/admin/data2/BBLitvet LAKIP 2010.pdf · periodik sebagai upaya untuk memantapkan manajemen pemerintah dan pembangunan yang

RENCANA STRATEJIK

Tahun 2010 S/D 2014

Instansi : Balai Besar Penelitian Veteriner

Visi : Pada tahun 2014 Balai Besar Penelitian Veteriner menjadi lembaga penelitian veteriner bertaraf internasional dalam menghasilkan ilmu pengetahuan dan teknologi veteriner dengan

memanfaatkan sumberdaya plasma nutfah lokal untuk mendukung kesehatan hewan dan kesehatan masyarakat veteriner

Misi :

1. Melaksanakan eksplorasi, karakterisasi, konservasi dan pemanfaatan sumberdaya plasma nutfah veteriner potensial untuk pengembangan IPTEKVET.

2. Menghasilkan ilmu pengetahuan dan inovasi teknologi veteriner strategis sesuai dinamika kebutuhan pengguna.

3. Melaksanakan layanan diagnostik veteriner untuk penyakit hewan, keamanan pangan dan aspek kesmavet secara prima sesuai standar nasional dan internasional sebagai laboratorium rujukan

4. Meningkatkan hubungan dan kerjasama penelitian dan pengembangan IPTEKVETdengan lembaga penelitian, instansi terkait dan pengguna baik nasional & internasional

5. Meningkatkan publikasi ilmiah dalam jurnal nasional dan internasional, serta melaksakanan diseminasi hasil penelitian dan umpan balik teknologi veteriner dari pengguna

6. Meningkatkan kualitas, kapasitas dan kapabilitas sumberdaya penelitian untuk menghasilkan ilmu pengetahuan dan teknologi mengikuti acuan nasional dan internasional

7. Meningkatkan kemampuan manajerial penelitian secara profesional sebagai lembaga penelitian bertaraf internasional

Tujuan Sasaran Cara Mencapai Tujuan dan Sasaran Keterangan

Uraian Indikator Kebijakan Program

1 2 3 4 5 6

1. Menghimpun,

mengkonservasi

plasmanutfah mikroba

veteriner yang digunakan

untuk ilmu pengetahuan

di bidang veteriner

2. Mengembangkan

teknologi diagnosis

penyakit pada hewan

dengan menggunakan

isolat lokal

3. Mengembangkan

teknologi strategi

pengendalian penyakit

yang efektif dan

terintegrasi pada hewan

dengan menggunakan

bahan biologik lokal dan

(vaksin dan antisera) dan

obat hewan alternatif

4. Melakukan penelitian

terobosan inovatif

dengan menggunakan

teknologi tinggi/modern

Sasaran akhir yang akan

dicapai dalam program

penelitian veteriner ini

adalah (1) terkoleksi dan

terkarakterisasinya mikroba

veteriner; (2) tersedianya

obat hewan (vaksin,

reagensia diagnostikum

dan obat tradisional) yang

efektif dan terjangkau oleh

pengguna untuk

meningkatkan status

kesehatan hewan dalam

sistem agribisnis

peternakan; (3)

menurunnya resiko

ancaman penyakit zoonosis

sehingga meningkatkan

ketentraman masyarakat;

(4) tersedianya bahan

pangan asal ternak yang

sehat dan layak dikonsumsi

karena bebas dari cemaran

mikroba dan residu; (5)

1. 500 isolat mikroba

veteriner yang

terkarakterisasi

2. Data penyakit sapi di

kawasan PSDSK dan

menurunnya tingkat

kematian <5%.

3. 2 paket teknologi vaksin

penyakit hewan strategis.

4. 6 master seed vaksin

penyakit hewan strategis

isolat lokal.

5. 12 paket teknologi

diagnosis penyakit hewan

strategis.

6. 8 paket obat hewan

“Biofarmaka” penyakit

strategis.

7. 8 paket peta genetik

penyakit hewan strategis.

8. 2 data epidemiologi

penyakit hewan strategis.

1. Prinsip Dasar :

a. Mengembangkan hasil

penelitian yang terfokus pada

kepentingan pengguna dan

stakeholders

b. Mendorong dan

mengembangkan keterlibatan

seluruh karyawan dan

kerjasama tim

c. Menggunakan pengukuran

kinerja untuk memfokuskan diri

pada keberhasilan

d. Memberi penghargaan kepada

karyawan berprestasi

2. Perencanaan :

a. Terpadu dan sesuai dengan

manajemen mutu sehingga

dapat memuaskan pengguna

dan melibatkan semua

karyawan

b. Tersedia anggaran yang

mencukupi untuk pelaksanaan

kegiatan

1. Konservasi Plasmanutfah

Mikroba Koleksi Bbalitvet

2. Penelitian Dinamika Penyakit

Hewan

3. Penelitian dan Pengembangan

Teknik Diagnosis, Produk

Biologis Veteriner dan Obat

Hewan

4. Antisipasi Letupan Penyakit

Hewan

5. Teknologi Veteriner Mendukung

Penanganan Penyakit Avian

Influenza

6. Penelitian Keamanan Pangan dan

Penyakit Zoonosis

7. Surveilans Penyakit Zoonosis

Penting pada Hewan

8. Unit Pengelola Benih Sumber

(UPBS)

9. Penelitian dan Pengembangan

Berbasis Kemitraan

Sasaran akan

tercapai

dengan asumsi

tidak terjadi

pengurangan

atau

penundaan

anggaran

Page 23: LAPORAN AKUNTABILITAS KINERJA - …sakip.pertanian.go.id/admin/data2/BBLitvet LAKIP 2010.pdf · periodik sebagai upaya untuk memantapkan manajemen pemerintah dan pembangunan yang

Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah

Balai Besar Penelitian Veteriner, 2010

maupun bioteknologi

veteriner untuk

perbaikan produktivitas

ternak dan kesehatan

masyarakat veteriner

5. Melakukan diseminasi

dan komersialisasi hasil

penelitian veterner

melalui berbagai

kegiatan, antara lain

media massa, seminar,

publikasi ilmiah,

pameran, temu lapang

dan pengajuan hak paten

6. Melakukan

pengembangan dan

perbaikan kelembagaan

internal serta fasilitas

penelitian veteriner

tersedianya teknologi

pengendalian penyakit

yang efektif untuk

mencegah kerugian yang

disebabkan oleh serangan

penyakit hewan dalam

sistem agribisnis

peternakan; (6) tersedianya

teknologi deteksi dini

terhadap ancaman

masuknya penyakit eksotik

ke dalam wilayah Negara

Kesatuan Republik

Indonesia

9. 2 paket rekomendasi

strategi pengendalian

penyakit.

10. 5 paket bahan biologik

veteriner berupa antigen

dan reagensia.

c. Tersedia sumber daya manusia

yang memiliki kompetensi dan

dedikasi yang tinggi untuk

melaksanakan tupoksi

d. Tersedia sarana dan prasarana

yang memadai

3. Pelaksanaan Kegiatan :

a. Manajemen yang transparan

b. Mengakomodir partisipasi

seluruh karyawan

4. Koordinasi melalui

pertemuan rutin dengan :

a. Pejabat Struktural

b. Ketua Kelompok Peneliti

c. Peneliti

d. Seluruh karyawan

5. Monitoring dan Evaluasi :

a. Laporan Bulanan

b. Laporan Triwulan

c. Laporan Tengah Tahun

d. Laporan Akhir

10. Teknologi Veteriner

Mendukung Penanganan

Penyakit Hewan

11. Prima Tani (RDHP)

Page 24: LAPORAN AKUNTABILITAS KINERJA - …sakip.pertanian.go.id/admin/data2/BBLitvet LAKIP 2010.pdf · periodik sebagai upaya untuk memantapkan manajemen pemerintah dan pembangunan yang

Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah

Balai Besar Penelitian Veteriner, 2010

RENCANA KINERJA TAHUNAN

TAHUN 2010 FORMULIR RKT

Sasaran Program Kegiatan Rencana

Tingkat

Capaian

(Target)

Ket.

Uraian

Indikator

Rencana

Tkt.

Capaian

(Target)

Uraian

Indikator Kinerja

Satuan

1 2 3 4 5 6 7 8 9

1. Program Penciptaan

Teknologi Varietas

Unggul Berdaya

Saing

1.1. Penelitian dan

Pengembangan

Peternakan dan

Veteriner

Terkonservasi dan

terdokumentasinya

mikroba veteriner

dengan baik

Jumlah mikro-

ba veteriner

yang terkonser-

vasi dan ter-

dokumentasi

1 paket

1.1.a. Penelitian dan

Pengembangan

Bioteknologi dan

Sumber daya Genetik

Pertanian

A.

Konservasi dan Karakterisasi 100

isolat local mikroba veteriner yang

berpotensi sebagai kandidat vaksin,

bahan diagnostic dan probiotik

-

-

-

Masukan

SDM

Dana

Keluaran

100 mikroba veteriner yang terkarakterisasi

dan terkontrol mutunya

Hasil

Isolat yang terkarakterisasi dan terkontrol

mutunya

Orang

Rp.

Isolat

12

165.499.000

100

FORMULIR RKT

Page 25: LAPORAN AKUNTABILITAS KINERJA - …sakip.pertanian.go.id/admin/data2/BBLitvet LAKIP 2010.pdf · periodik sebagai upaya untuk memantapkan manajemen pemerintah dan pembangunan yang

Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah

Balai Besar Penelitian Veteriner, 2010

Sasaran Program Kegiatan Rencana

Tingkat

Capaian

(Target)

Ket.

Uraian

Indikator

Rencana

Tkt.

Capaian

(Target)

Uraian

Indikator Kinerja

Satuan

1 2 3 4 5 6 7 8 9

Teridentifikasinya

penyakit penyebab

gangguan

reproduksi pada

sapi di lokasi PSDS

Data penyakit

sapi di

kawasan

PSDS dan

menurunnya

tingkat

kematian <5%

1 paket

1.1.b. Penelitian dan

Pengembangan

Teknologi

Peternakan

A.

Penanganan kematian pedet dengan

pemberian susu formula yang

mengandung imunoglobulin dan

pena-nganan gangguan reproduk-si

pada sapi potong.

-

-

Masukan

SDM

Dana

Orang

Rp.

7

350.000.000

Keluaran

Susu formlula yang mengandung

immunoglobulin dan informasi tingkat

kematian <5%

Paket

1 paket

Hasil

Diketahuinya permasalahan penyakit

ternak di lokasi PSDS

FORMULIR RKT

Page 26: LAPORAN AKUNTABILITAS KINERJA - …sakip.pertanian.go.id/admin/data2/BBLitvet LAKIP 2010.pdf · periodik sebagai upaya untuk memantapkan manajemen pemerintah dan pembangunan yang

Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah

Balai Besar Penelitian Veteriner, 2010

Sasaran Program Kegiatan Rencana

Tingkat

Capaian

(Target)

Ket.

Uraian

Indikator

Rencana

Tkt.

Capaian

(Target)

Uraian

Indikator Kinerja

Satuan

1 2 3 4 5 6 7 8 9

Tersedianya

vaksin IBR

inaktif isolat

lokal yang

efektif dan

murah

Vaksin IBR 5.000

dosis B. Teknologi vaksin IBR inaktif

menggunakan isolat lokal yang

efektif (memberikan perlindungan

95%) dan ekonomis

-

-

Masukan

SDM

Dana

Keluaran:

5000 dosis vaksin IBR inaktif

Orang

Rp.

dosis

4

324.835.000

5.000 dosis

Hasil

Dengan tersedianya vaksin IBR inaktif,

penanggulangan penyakit IBR dapat

terlaksana dengan baik

Tersedianya

peta genetik

virus AI

isolate lokal

tahun 2010

dan data

efikasi master

seed terbaik

isolat tahun

2008

- Peta genetik

virus AI

- Kandidat

master seed

virus AI

1 paket

1 paket

C. Analisis genetik virus AI isolat tahun

2010 pada unggas dan efikasi master

seed vaksin AI isolat lokal terbaru

(koleksi tahun 2008).

-

-

Masukan:

SDM

Dana

Keluaran:

Data peta genetic virus AI

Kandidat master seed vaksin AI

Hasil:

Peta genetic dapat digunakan untuk

dalam menentukan kebijakan

Produsen vaksin dapat membuat vaksin

Dengan isolate local yang lebih baik.

Orang

Rp.

Paket

Paket

32

550.000.000

1 paket

1 paket

Page 27: LAPORAN AKUNTABILITAS KINERJA - …sakip.pertanian.go.id/admin/data2/BBLitvet LAKIP 2010.pdf · periodik sebagai upaya untuk memantapkan manajemen pemerintah dan pembangunan yang

Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah

Balai Besar Penelitian Veteriner, 2010

FORMULIR RKT

Sasaran Program Kegiatan Rencana

Tingkat

Capaian

(Target)

Ket.

Uraian

Indikator

Rencana

Tkt.

Capaian

(Target)

Uraian

Indikator Kinerja

Satuan

1 2 3 4 5 6 7 8 9

Tersedianya

teknik deteksi

residu

kloramfenikol

dengan LCMS

Teknik deteksi

residu anti-

biotik dan

mikotoksin

yang sensitif

1 paket

D. Teknik deteksi residu khloram-

phenicol menggunakan Liquid

Chromatography Mass

Spectrophotometer (LCMS) pada

daging dan susu sapi (lokal dan

import) dengan limit deteksi 0,03 ppb

di Propinsi DKI dan Jawa Barat.

-

-

Masukan

SDM

Dana

Keluaran:

Informasi residu chloramfenocol dalam

daging dan susu Dengan teknik LCMS

yang tervalidasi

Orang

Rp.

Paket

5

125.000.000

1 paket

Hasil

Diketahuinya status keamanan pangan

daging dan susu dari cemaran

chloramfenicol

Tersedianya

informasi

kasus flu babi

di propinsi

DKI dan

Banten

Data

epidemiologi

flu babi pada

ternak babi di

Indonesia

1 paket E. Pendeteksian dini virus Flu babi

dalam rangka antisipasi letupan

penyakit di propinsi DKI dan Banten

-

-

Masukan:

SDM

Dana

Keluaran:

Data epidemiologi penyakit flu babi di

DKI dan Banten

Hasil:

Diketahuinya status penyakit flu babi di

DKI dan Banten

Orang

Rp.

Paket

13

150.000.000

1 paket

Page 28: LAPORAN AKUNTABILITAS KINERJA - …sakip.pertanian.go.id/admin/data2/BBLitvet LAKIP 2010.pdf · periodik sebagai upaya untuk memantapkan manajemen pemerintah dan pembangunan yang

Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah

Balai Besar Penelitian Veteriner, 2010

FORMULIR RKT

Sasaran Program Kegiatan Rencana

Tingkat

Capaian

(Target)

Ket.

Uraian

Indikator

Rencana

Tkt.

Capaian

(Target)

Uraian

Indikator Kinerja

Satuan

1 2 3 4 5 6 7 8 9

Tersedianya

teknik deteksi

PCR untuk

penyakit

Brucellosis

Teknik deteksi

penyakit

Brucellosis

1 paket F. Pengembangan teknik PCR untuk

deteksi agen penyebab Brucellosis

pada ternak sapi.

-

-

Masukan

SDM

Dana

Keluaran:

Teknik deteksi penyebab penyakit

Brucellosis

Orang

Rp.

Paket

5

150.000.000

1 paket

Hasil

Penyakit Brucellosis dapat diketahui

sedini mungkin

Tersedianya

peta genetik

virus rabies

untuk

pengendalian

penyakit

Data karakter

genetik virus

rabies

1 paket G. Pemetaan genetik virus rabies pada

anjing, kucing dan kera sebagai dasar

penetapan pengendalian penyakit

-

-

Masukan:

SDM

Dana

Keluaran:

Peta dan karakter genetic virus rabies

Hasil:

Peta genetic dapat digunakan untuk

dalam menentukan kebijakan dalam

penanggulangan penyakit Rabies di

Indonesia

Orang

Rp.

Paket

4

150.000.000

1 paket

FORMULIR RKT

Page 29: LAPORAN AKUNTABILITAS KINERJA - …sakip.pertanian.go.id/admin/data2/BBLitvet LAKIP 2010.pdf · periodik sebagai upaya untuk memantapkan manajemen pemerintah dan pembangunan yang

Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah

Balai Besar Penelitian Veteriner, 2010

Sasaran Program Kegiatan Rencana

Tingkat

Capaian

(Target)

Ket.

Uraian

Indikator

Rencana

Tkt.

Capaian

(Target)

Uraian

Indikator Kinerja

Satuan

1 2 3 4 5 6 7 8 9

Tersedianya

teknik imuno-

histokimia

untuk diagnosa

penyakit

gumboro

Teknik

diagnosa untuk

deteksi

penyakit

gumboro

1 paket H. Pengembangan teknik imunohisto-

kimia untuk diagnosa penyakit

gumboro pada ayam pedaging.

-

-

Masukan

SDM

Dana

Keluaran:

Teknik deteksi penyebab penyakit

Gumboro

Orang

Rp.

Paket

4

125.000.000

1 paket

Hasil

Penyakit Gumburo dapat diketahui

sedini mungkin

Page 30: LAPORAN AKUNTABILITAS KINERJA - …sakip.pertanian.go.id/admin/data2/BBLitvet LAKIP 2010.pdf · periodik sebagai upaya untuk memantapkan manajemen pemerintah dan pembangunan yang

Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah

Balai Besar Penelitian Veteriner, 2010

PENGUKURAN KINERJA KEGIATAN

TAHUN 2010 FORMULIR PKK

Program Kegiatan

Realisasi

Persentase

Pencapaian

Rencana

Tingkat

Capaian

Keterangan

Uraian

Indikator Kinerja

Satuan Rencana

Tingkat

Capaian

(Target)

1 2 3 4 5 6 7 8

1. Program Penciptaan

Teknologi Varietas Unggul

Berdaya Saing

1.1. Penelitian dan Pengembangan

Peternakan dan Veteriner

1.1.a. Penelitian dan Pengembangan

Bioteknologi dan Sumber daya

Genetik Pertanian

A. Konservasi dan Karakterisasi 100

isolat lokal mikroba veteriner

yang berpotensi sebagai kandidat

vaksin, bahan diagnostic dan

probiotik

Masukan

- SDM

- Dana

Keluaran

100 mikroba veteriner yang terkarakterisasi

dan terkontrol mutunya

Hasil

Isolat yang terkarakterisasi dan terkontrol

mutunya

Orang

Rp.

Isolat

12

165.499.000

100

12

156.680.400

68

100,00

94,67

68

FORMULIR PKK

Page 31: LAPORAN AKUNTABILITAS KINERJA - …sakip.pertanian.go.id/admin/data2/BBLitvet LAKIP 2010.pdf · periodik sebagai upaya untuk memantapkan manajemen pemerintah dan pembangunan yang

Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah

Balai Besar Penelitian Veteriner, 2010

Program

Kegiatan

Realisasi

Persentase

Pencapaian

Rencana

Tingkat

Capaian

Keterangan

Uraian

Indikator Kinerja

Satuan Rencana

Tingkat

Capaian

(Target)

1 2 3 4 5 6 7 8

1.1.b. Penelitian dan

Pengembangan Teknologi

Peternakan

A. Penanganan kematian pedet

dengan pemberian susu formula

yang mengandung imunoglobulin

dan penanganan gangguan

reproduksi pada sapi potong.

Masukan

- SDM

- Dana

Keluaran

- Diperolehnya susu formula mengandung

Imunoglobulin

- Diketahuinya permasalahan penyakit ternak

di lokasi PSDS

Hasil

- Diketahuinya permasalahan penyakit ternak

di lokasi PSDS

Orang

Rp.

Paket

Paket

7

350.000.000

1 paket

1 paket

7

240.720.125

-

1 paket

100

68,78

-

100

Persentase

capaian: 70%

B. Teknologi vaksin IBR inaktif

menggunakan isolat lokal yang

efektif (memberikan perlindungan

95%) dan ekonomis.

Masukan

- SDM

- Dana

Keluaran:

5000 dosis vaksin IBR inaktif

Hasil

Aplikasi vaksin IBR inaktif pada sapi PO di

daerah Cianjur dan pada sapi bunting di

Bogor

Orang

Rp.

Dosis

4

324.835.000

5.000 dosis

7

324.666.500

5.000 dosis

100

99,95

100

Page 32: LAPORAN AKUNTABILITAS KINERJA - …sakip.pertanian.go.id/admin/data2/BBLitvet LAKIP 2010.pdf · periodik sebagai upaya untuk memantapkan manajemen pemerintah dan pembangunan yang

Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah

Balai Besar Penelitian Veteriner, 2010

FORMULIR PKK

Program

Kegiatan

Realisasi

Persentase

Pencapaian

Rencana

Tingkat

Capaian

Keterangan

Uraian

Indikator Kinerja

Satuan Rencana

Tingkat

Capaian

(Target)

1 2 3 4 5 6 7 8

C. Analisis genetik virus AI isolat

tahun 2010 pada unggas dan

efikasi master seed vaksin AI

isolat lokal terbaru (koleksi tahun

2008).

Masukan

- SDM

- Dana

Keluaran:

- Data peta genetic virus AI

- Kandidat master seed vaksin AI

Hasil:

- Peta genetik dapat digunakan untuk dalam

menentukan kebijakan

- Produsen vaksin dapat mebuat vaksin dari

isolat lokal yang unggul

Orang

Rp.

Paket

Paket

32

550.000.000

1 paket

1 paket

32

549.322.43

0

1 paket

1 paket

100

99,88

100

100

D. Teknik deteksi residu khloram-

phenicol menggunakan Liquid

Chromatography Mass

Spectrophotometer (LCMS) pada

daging dan susu sapi (lokal dan

import) dengan limit deteksi 0,03

ppb di Propinsi DKI dan Jawa

Barat

Masukan

- SDM

- Dana

Keluaran:

Informasi residu khloramfenocol dalam

daging dan susu dengan teknik LCMS yang

tervalidasi

Hasil

Diketahuinya status keamanan pangan daging

dan susu dari cemaran khloramfenicol

Orang

Rp.

Paket

5

125.000.000

1 paket

5

109.617.37

5

1 paket

100

87,69

100

Page 33: LAPORAN AKUNTABILITAS KINERJA - …sakip.pertanian.go.id/admin/data2/BBLitvet LAKIP 2010.pdf · periodik sebagai upaya untuk memantapkan manajemen pemerintah dan pembangunan yang

Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah

Balai Besar Penelitian Veteriner, 2010

FORMULIR PKK

Program

Kegiatan

Realisasi

Persentase

Pencapaian

Rencana

Tingkat

Capaian

Keterangan

Uraian

Indikator Kinerja

Satuan Rencana

Tingkat

Capaian

(Target)

1 2 3 4 5 6 7 8

E. Pendeteksian dini virus Flu babi

dalam rangka antisipasi letupan

penyakit di propinsi DKI dan

Banten

Masukan:

- SDM

- Dana

Keluaran:

Data epidemiologi penyakit flu babi di

DKI dan Banten

Hasil:

Diketahuinya status penyakit flu babi di DKI

dan Banten

Orang

Rp.

Paket

13

150.000.000

1 paket

13

149.786.200

1 paket

100

99,86

100

F. Pengembangan teknik PCR untuk

deteksi agen penyebab Brucellosis

pada ternak sapi.

Masukan

- SDM

- Dana

Keluaran:

Teknik deteksi penyebab penyakit Brucellosis

Hasil

Penyakit Brucellosis dapat diketahui sedini

mungkin

Orang

Rp.

Paket

5

150.000.000

1 paket

5

149.764.250

1 paket

100

99,84

100

Page 34: LAPORAN AKUNTABILITAS KINERJA - …sakip.pertanian.go.id/admin/data2/BBLitvet LAKIP 2010.pdf · periodik sebagai upaya untuk memantapkan manajemen pemerintah dan pembangunan yang

Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah

Balai Besar Penelitian Veteriner, 2010

FORMULIR PKK

Program

Kegiatan

Realisasi

Persentase

Pencapaian

Rencana

Tingkat

Capaian

Ket.

Uraian

Indikator Kinerja

Satuan Rencana

Tingkat

Capaian

(Target)

1 2 3 4 5 6 7 8

G. Pemetaan genetik virus rabies

pada anjing, kucing dan kera

sebagai dasar penetapan

pengendalian penyakit

Masukan:

- SDM

- Dana

Keluaran:

Peta dan karakter genetik virus rabies

Hasil:

Peta genetik dapat digunakan untuk dalam

menentukan kebijakan dalam penanggulangan

penyakit Rabies di Indonesia

Orang

Rp.

Paket

4

150.000.000

1 paket

4

148.885.450

1 paket

100

99,26

100

H. Pengembangan teknik imunohisto-

kimia untuk diagnosa penyakit

gumboro pada ayam pedaging.

Masukan

- SDM

- Dana

Keluaran:

Teknik deteksi penyebab penyakit Gumboro

dengan IHK

Hasil

Penyakit Gumboro dapat diketahui sedini

mungkin

Orang

Rp.

Paket

4

125.000.000

1 paket

4

124.767.750

-

100

99,81

-

Capaian

baru: 70%

Page 35: LAPORAN AKUNTABILITAS KINERJA - …sakip.pertanian.go.id/admin/data2/BBLitvet LAKIP 2010.pdf · periodik sebagai upaya untuk memantapkan manajemen pemerintah dan pembangunan yang

Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah

Balai Besar Penelitian Veteriner, 2010

PENGUKURAN PENCAPAIAN SASARAN

TAHUN 2010

FORMULIR PPS

No. Sasaran Indikator Sasaran Rencana Tingkat

Capaian (Target)

Realisasi Persentase

Pencapaian

Rencana

Tingkat

Capaian

Keterangan

1 2 3 4 5 6 7

1. Terkonservasi dan terdokumentasinya mikroba veteriner

dengan baik

Jumlah mikroba veteriner yang terkonservasi dan

terdokumentasi

100 isolat 68 isolat 68

2. Teridentifikasinya penyakit penyebab gangguan reproduksi

pada sapi di lokasi PSDS Data penyakit sapi di kawasan PSDS dan

menurunnya tingkat kematian <5% 1 paket 1 paket 70

3. Tersedianya vaksin IBR inaktif isolat lokal yang efektif dan

murah Vaksin IBR 5000 dosis 5000 dosis 100

4. Tersedianya peta genetic virus AI isolate lokal tahun 2010

dan data efikasi master seed terbaik isolate tahun 2008 - Peta genetic virus AI

- Kandidat master seed virus AI

1 paket

1 paket

1 paket

1 paket

100

100

5. Tersedianya teknik deteksi residu kloramfenikol Dengan

LCMS

Teknik deteksi residu antibiotik dan mikotoksin

yang sensitif.

1 paket

1 paket 100

6. Tersedianya informasi kasus flu babi di propinsi DKI dan

Banten

Data epidemiologi flu babi pada ternak babi di

Indonesia.

1 paket 1 paket 100

7. Tersedianya teknik deteksi PCR untuk penyakit Brucellosis Teknik deteksi penyakit Brucellosis 1 paket 1 paket 100

8. Tersedianya peta genetik virus rabies untuk pengendalian

penyakit

Data karakter genetik virus rabies 1 paket 1 paket 100

9. Tersedianya teknik imunohistokimia untuk diagnosa penyakit

gumboro

Teknik diagnosa berupa IHK untuk deteksi

penyakit gumboro

1 paket 1 paket 70