laporan kinerja direktorat pembiayaan …sakip.pertanian.go.id/admin/data2/lakin dit.pembiayaan...

65
LAPORAN KINERJA DIREKTORAT PEMBIAYAAN PERTANIAN TA. 2016 DIREKTORAT JENDERAL PRASARANA DAN SARANA PERTANIAN KEMENTERIAN PERTANIAN 2016

Upload: hacong

Post on 06-Feb-2018

225 views

Category:

Documents


2 download

TRANSCRIPT

Page 1: LAPORAN KINERJA DIREKTORAT PEMBIAYAAN …sakip.pertanian.go.id/admin/data2/LAKIN DIT.PEMBIAYAAN TAHUN 20… · pembiayaan bagi petani yang murah/terjangkau dan mudah diakses,

LAPORAN KINERJA DIREKTORAT

PEMBIAYAAN PERTANIAN

TA. 2016

DIREKTORAT JENDERAL PRASARANA DAN SARANA

PERTANIAN

KEMENTERIAN PERTANIAN

2016

Page 2: LAPORAN KINERJA DIREKTORAT PEMBIAYAAN …sakip.pertanian.go.id/admin/data2/LAKIN DIT.PEMBIAYAAN TAHUN 20… · pembiayaan bagi petani yang murah/terjangkau dan mudah diakses,

i

KATA PENGANTAR

Laporan Kinerja (LAKIN) Direktorat Pembiayaan Pertanian, Direktorat Jenderal Prasarana

dan Sarana Pertanian Tahun 2016 disusun dalam rangka memberikan laporan

pertanggung jawaban atas pelaksanaan tugas pokok dan fungsi Direktorat Pembiayaan

Pertanian. Laporan ini diharapkan dapat memberikan gambaran Laporan Kinerja yang

mencakup pencapaian pelaksanaan tugas pokok dan fungsi, kewenangan, tujuan dan

sasaran strategis, indikator kinerja dan capaian kinerja baik kegiatan maupun keuangan.

Dalam laporan kinerja ini, diinfomasikan capaian kinerja Direktorat Pembiayaan Pertanian

TA. 2016 yang diukur melalui indikator kinerja sesuai perjanjian kinerja antara Direktur

Pembiayaan Pertanian dan Direktur Jenderal Prasarana dan Sarana Pertanian, yaitu; 1).

jumlah asuransi pertanian dan 2). jumlah asuransi ternak sapi. Selain itu dalam laporan ini

juga digambarkan capaian kinerja dari kegiatan pendukung di Direktorat Pembiayaan

dalam mendukung pencapaian sasaran kegiatan yang telah ditetapkan.

Disadari bahwa Laporan Kinerja Direktorat Pembiayaan Pertanian Tahun 2016 masih

perlu penyempurnaan. Untuk itu saran dan masukan dari berbagai pihak sangat

diharapkan guna penyempurnaan di masa yang akan datang.

Semoga Laporan Kinerja ini dapat memberikan manfaat serta menjadi acuan dalam

peningkatan kinerja pada tahun berikutnya.

Page 3: LAPORAN KINERJA DIREKTORAT PEMBIAYAAN …sakip.pertanian.go.id/admin/data2/LAKIN DIT.PEMBIAYAAN TAHUN 20… · pembiayaan bagi petani yang murah/terjangkau dan mudah diakses,

ii

IKHTISAR EKSEKUTIF

Dalam rangka mewujudkan pertanggungjawaban pelaksanaan tugas pokok dan fungsi

Direktorat Pembiayaan serta memenuhi instruksi Presiden RI No. 7 tahun 1999 tentang

Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah, maka dilaksanakan Penyusunan Laporan

Kinerja Direktorat Pembiayaan. Penyusunan Laporan Kinerja ini didasarkan atas Rencana

Strategis (Renstra) dan Penetapan Kinerja (PK) Direktorat Pembiayaan.

Berdasarkan Peraturan Menteri Pertanian Nomor 43/Permentan/ OT.010/8/2015 tentang

Organisasi dan Tata Kerja Kementerian Pertanian, ditetapkan Direktorat Pembiayaan

Pertanian sebagai salahsatu unit kerja dilingkup Direktorat Jenderal Prasarana dan

Sarana Pertanian untuk melaksanakan tugas dan fungsi dalam aspek pembiayaan sektor

pertanian. Dalam pelaksanaan tugas dimaksud, Direktorat Pembiayaan Pertanian

didukung oleh 3 unit kerja eselon III yaitu : 1). Subdirektorat Kredit Program dan Fasilitasi

Pembiayaan, 2). Subdirektorat Kelembagaan Pembiayaan, 3). Subdirektorat

Pemberdayaan Permodalan dan Asuransi Pertanian dan 1 unit kerja Sub Bagian Tata

Usaha

Visi Direktorat Pembiayaan Pertanian adalah Terwujudnya fasilitasi dan dukungan

pembiayaan bagi petani yang murah/terjangkau dan mudah diakses,

bertumbuhkembangnya kelembagaan pembiayaan di pedesaan, serta terwujudnya

perlindungan bagi usahatani. Untuk mewujudkan visi tersebut ditetapkan pula misi

sebagai berikut : 1). Mengoptimalkan ketersediaan, penyaluran dan pemanfaatan kredit

program dengan pola subsidi buga kredit dan penjaminan yang murah/terjangkau dan

mudah diakses oleh petani/peternak/pekebun atau kelompok tani/gapoktan atau koperasi

dan pelaku usaha agribisnis lainnya di pedesaan untuk mendukung pencapaian

swasembada pangan dan ketahanan pangan, 2). Merumuskan kebijakan dan fasilitasi

pembiayaan yang sesuai dengan karakteristik petani dan pertanian Indonesia, 3).

Pemberdayaan dan penguatan kelembagaan pembiayaan melalui pemberdayaan

gapoktan penerima PUAP (Pengembangan Usaha Agribisnis Pedesaan), 4).

Bertumbuhkembangnya Lembaga Keuangan Mikro Agribisnis (LKMA) sebagai delivery

System pembiayaan petani mikro kecil pedesaan dan koperasi pertanian, 5). Mendorong

pengembangan program perlindungan petani dan usahataninya melalui pengembangan

Page 4: LAPORAN KINERJA DIREKTORAT PEMBIAYAAN …sakip.pertanian.go.id/admin/data2/LAKIN DIT.PEMBIAYAAN TAHUN 20… · pembiayaan bagi petani yang murah/terjangkau dan mudah diakses,

iii

asuransi pertanian, 6). Meningkatkan kerjasama dengan perusahaan asuransi dalam

rangka pengembangan skema-skema baru bentuk perlindungan bagi petani, 7).

Mengoptimalkan kerjasama pembiayaan dengan sumber-sumber pembiayaan seperti

Badan Usaha Milik Negara (BUMN) untuk program CSR/PKBL, swasta, masyarakat atau

lembaga masyarakat dan lain-lain, 9). Mewujudkan landasan-landasan hukum yang terkait

dengan pembiayaan pertanian dan perlindungan petani dalam bentuk Rancangan

Undang-Undang, Peraturan Pemerintah, Peraturan atau Keputusan Menteri, dan lain-lain

sebagai dasar kepastian hukum penyediaan permodalan/pembiayaan dan perlindungan

usaha petani.

Pada tahun 2016, sesuai dengan penetapan kinerja Direktur Pembiayaan Pertanian

dengan Direktur Jenderal Prasarana dan Sarana Pertanian, telah ditetapkan sasaran

kegiatan yaitu “Meningkatnya fasilitasi pembiayaan, pemberdayaan kelembagaan, dan

permodalan pertanian, serta peningkatan perlindungan terhadap risiko gagal panen

melalui asuransi pertanian” yang diukur melalui indikator kinerja ; 1). jumlah asuransi

pertanian seluas 500.000 Ha dan 2). jumlah asuransi ternak sapi sejumlah 20.000 ekor.

Dari pengukuran 2 indikator kinerja tersebut dapat disimpulkan bahwa 1 indikator yaitu

jumlah asuransi pertanian tercapai 500.000 Ha dari target seluas 500.000 Ha (100%),

termasuk kategori berhasil. Dari realisasi AUTP sejumlah 500.000 Ha ini, pembayaran

subsidi premi sejumlah 100.000 Ha diluncurkan pada TA.2017. Sedangkan 1 indikator

kinerja jumlah asuransi ternak sapi tercapai 20.000 ekor dari target 20.000 ekor (100%)

termasuk kategori berhasil.

Pengukuran capaian indikator kinerja jumlah asuransi ternak sapi dilakukan dengan cara

membandingkan angka realisasi jumlah ternak sapi yang diasuransikan (ekor) dengan

target ternak sapi yang diasuransikan (ekor). Angka realisasi asuransi pertanian adalah

angka realisasi lahan tanaman padi yang sudah terdaftar dalam peserta asuransi oleh

Jasindo dan diterbitkan polish serta ditetapkan melalui SK definitive dari Dinas Pertanian

Kabupaten. Angka realisasi asuransi ternak sapi adalah angka realisasi ternak sapi yang

sudah terdaftar dalam peserta asuransi oleh Jasindo dan diterbitkan polish serta

ditetapkan melalui SK definitive dari Dinas Pertanian Kabupaten.

Secara umum, jumlah asuransi pertanian (AUTP) pada tahun 2016 dibandingkan tahun

sebelumnya tercapai peningkatan sebesar 114,13% atau terjadi peningkatan sebesar

266.500 Ha. Untuk jumlah asuransi ternak sapi baru dilaksanakan sebagai program

Page 5: LAPORAN KINERJA DIREKTORAT PEMBIAYAAN …sakip.pertanian.go.id/admin/data2/LAKIN DIT.PEMBIAYAAN TAHUN 20… · pembiayaan bagi petani yang murah/terjangkau dan mudah diakses,

iv

kegiatan prasarana dan sarana pertanian pada tahun 2016. Secara umum capaian

asuransi ternak sapi pada tahun 2016 sejumlah 20.000 ekor dikategorikan berhasil

Direktorat Pembiayaan Pertanian melalui kegiatan fasilitasi pembiayaan pertanian

mendapat dukungan anggaran tahun 2016 melalui dana APBN senilai

Rp185.321.800.000,00 yang terdiri dari dana pusat Direktorat Pembiayaan senilai

Rp.183.618.250.000,00, dan dana Dekonsentrasi dan Tugas Pembantuan senilai

Rp1.703.550.000,00. Sesuai Inpres Nomor 4 Tahun 2016 tentang

Penghematan/Pemotongan Pelaksanaan APBN TA 2016 dan surat Kementerian

Keuangan No.S-522/MK.02/2016 tanggal 23 Juni 2016 tentang Perubahan Pagu APBN-P

2016, maka dilaksanakan pemblokiran (Selfblocking) anggaran Ditjen PSP. Anggaran

Fasilitasi Pembiayaan Pertanian mendapatkan pemblokiran senilai Rp73.906.560.000,00,

sehingga anggaran kegiatan fasilitasi pembiayaan menjadi Rp111.548.925.000,00.

Realisasi anggaran Direktorat Pembiayaan pada kegiatan Fasilitasi Pembiayaan per 31

Desember 2016 adalah senilai Rp109.806.955.723,00 (59,25%) dari pagu awal senilai

Rp185.321.800.000,00. Realisasi anggaran setelah blokir mencapai 98,44% (dari pagu

setelah blokir senilai Rp111.548.925.000,00).

Secara umum, capaian kinerja Direktorat Pembiayaan Pertanian disimpulkan berhasil,

namun dalam capaian pelaksanaan kegiatan tersebut dijumpai beberapa kendala berikut :

1). Perencanaan Kinerja ; a). Tidak adanya dana operasional di Propinsi/Kabupaten/Kota

untuk mengawal program asuransi pertanian, b). adanya penghematan anggaran

ditengah pelaksanaan kegiatan (selfblocking) sehingga perlu dilakukan revisi anggaran,

hal ini sempat menunda pelaksanaan kegiatan asuransi dan kegiatan pembiayaan, 2).

Sumber Daya Manusia ; a). Petugas Propinsi/Kabupaten Kota belum memfokuskan

program asuransi pertanian sebagai program utama, b). Petani belum benar-benar

memahami manfaat dari program Asuransi Usaha Tani Padi (AUTP), sehingga belum

banyak petani yang menjadi peserta AUTP, c). Terbatasnya petugas baik di Dinas

Provinsi, kabupaten/kota dan Jasindo yang menangani pelaksanaan program AUTP

Sebagai upaya perbaikan dan peningkatan kinerja Direktorat Pembiayaan Pertanian ke

depan, maka perlu dilakukan upaya perbaikan mulai dari proses perencanaan hingga

implementasi pelaksanaan kegiatan di lapang melalui : 1). Perencanaan Kinerja; a).

Mengusulkan dana operasional di Propinsi/Kabupaten/Kota untuk mengawal program

Page 6: LAPORAN KINERJA DIREKTORAT PEMBIAYAAN …sakip.pertanian.go.id/admin/data2/LAKIN DIT.PEMBIAYAAN TAHUN 20… · pembiayaan bagi petani yang murah/terjangkau dan mudah diakses,

v

asuransi pertanian di TA. 2017, b). Mengawal revisi anggaran sehingga proses

penyelesaian revisi tidak memakan waktu lama, 2). Sumber Daya Manusia; a).

Mendorong Dinas Pertanian Propinsi maupun kabupaten untuk menambah petugas

pelaksana program AUTP, b). Mendorong Jasindo untuk menambah petugas yang

membantu pelaksanaan AUTP, 3). Teknis; a). Melaksanakan Koordinasi dan

memberikan pemahaman Petugas Propinsi/Kabupaten Kota untuk menempatkan

program asuransi pertanian sebagai program utama sebagaimana di pusat, b).

Meningkatkan sosialisasi melalui media cetak, elektronik dan sosialisasi langsung melalui

pertemuan sampai tingkat desa, c). Melaksanakan koordinasi dengan Dinas Pertanian

Propinsi dan Kabupaten/Kota untuk dapat mendampingi dan memberikan pemahaman

terkait teknis pertanian.

Page 7: LAPORAN KINERJA DIREKTORAT PEMBIAYAAN …sakip.pertanian.go.id/admin/data2/LAKIN DIT.PEMBIAYAAN TAHUN 20… · pembiayaan bagi petani yang murah/terjangkau dan mudah diakses,

vi

DAFTAR ISI

Halaman

KATA PENGANTAR ................................................................................................ i

IKHTISAR EKSEKUTIF ............................................................................................ ii

DAFTAR ISI ............................................................................................................... vi

DAFTAR TABEL ....................................................................................................... viii

DAFTAR GAMBAR ................................................................................................... ix

DAFTAR LAMPIRAN ............................................................................................... x

I. PENDAHULUAN .......................................................................................... 1

1.1. Latar Belakang ...................................................................................... 1

1.2. Kedudukan Tugas dan Fungsi ............................................................. 2

1.3. Susunan Organisasi dan Tata Kerja ................................................... 3

1.4. Dukungan Sumber Daya Manusia........................................................ 4

1.5. Dukungan Anggaran ……..................................................................... 4

II. PERENCANAAN KINERJA .......................................................................... 6

2.1. Rencana Strategis Tahun 2015 – 2019 ............................................... 6

2.1.1. Visi ............................................................................................ 6

2.1.2. Misi ............................................................................................ 6

2.1.3. Tujuan dan Sasaran ................................................................. 7

2.1.4. Arah Kebijakan ......................................................................... 8

2.1.5. Rencana Aksi ............................................................................. 8

2.1.6. Program dan Kegiatan .............................................................. 9

2.2. Perjanjian Kinerja Tahun 2016 ............................................................. 9

III. AKUNTABILITAS KINERJA ....................................................................... 11

3.1. Capaian Kinerja Organisasi .................................................................. 11

3.1.1 Kriteria Ukuran Keberhasilan Pencapaian Sasaran ................... 11

3.1.2 Pencapaian Sasaran Kegiatan Dit Pembiayaan Tahun 2016 .... 11

3.1.3 Analisis Capaian Sasaran Kegiatan Dit Pembiayaan TA. 2016 . 12

Page 8: LAPORAN KINERJA DIREKTORAT PEMBIAYAAN …sakip.pertanian.go.id/admin/data2/LAKIN DIT.PEMBIAYAAN TAHUN 20… · pembiayaan bagi petani yang murah/terjangkau dan mudah diakses,

vii

3.1.3.1. Analisis Capaian Sasaran Kegiatan Tahun 2015

terhadap Tahun 2016 dan Beberapa Periode

Sebelumnya serta Periode Jangka

Menengah……………………………………… .............. 13

3.1.3.1.1 Jumlah Asuransi Pertanian ........................... 13

3.1.3.1.2 Jumlah Asuransi Ternak Sapi ....................... 15

3.1.3.2. Analisis Capaian Sasaran Kegiatan atas efisiensi

penggunaan sumber daya ............................................ 16

3.1.3.3 Analisis Capaian Kegiatan Direktorat Pembiayaan

Lainnya dalam Mendukung Pencapaian Sasaran

Kegiatan ........................................................................ 16

3.1.3.3.1 Pemberdayaan Permodalan dan

Pengembangan Asuransi Pertanian dan

Ternak Sapi ................................................. 16

3.1.3.3.2 Lembaga Keuangan Mikro Agribisnis .......... 17

3.1.3.3.3 Pengembangan Pembiayaan Program

Pertanian ...................................................... 18

3.1.3.3.4 Dukungan Manajemen Pembiayaan

Pertanian ...................................................... 23

3.1.4 Tambahan Informasi Lainnya ...................................................... 24

3.2 Realisasi Anggaran ............................................................................... 29

3.3 Dukungan Sumber Daya Manusia........................................................ 31

3.4 Hambatan dan Kendala ........................................................................ 32

3.5 Upaya dan Tindak Lanjut ...................................................................... 33

IV. PENUTUP ...................................................................................................... 35

LAMPIRAN .... .................................................................................................... 37

Page 9: LAPORAN KINERJA DIREKTORAT PEMBIAYAAN …sakip.pertanian.go.id/admin/data2/LAKIN DIT.PEMBIAYAAN TAHUN 20… · pembiayaan bagi petani yang murah/terjangkau dan mudah diakses,

viii

DAFTAR TABEL

DAFTAR TABEL Halaman

Tabel 1 : Perjanjian Kinerja (PK) Direktorat Pembiayaan Pertanian TA. 2016... 10

Tabel 2 : Capaian Indikator Kinerja Direktorat Pembiayaan Pertanian TA. 2016 12

Tabel 3 : Capaian Indikator Kinerja Jumlah Asuransi Pertanian TA.2016 .......... 13

Tabel 4 : Realisasi Anggaran Asuransi Pertanian (AUTP) TA. 2016 .................. 13

Tabel 5 : Perbandingan Capaian Jumlah Asuransi Pertanian TA. 2016 dengan

TA.2015 dan Jangka Menengan Renstra 2015-2019 .......................... 22

Tabel 6 : Capaian Indikator Kinerja Jumlah Asuransi Ternak Sapi (AUTS)

TA .2016 ................................................................................................ 14

Tabel 7 : Realisasi Anggaran Asuransi Ternak Sapi (AUTS) TA.2016............... 15

Tabel 8 : Daftar Pagu dan Realisasi Anggaran Subdit Lingkup Direktorat

Pembiayaan .......................................................................................... 29

Tabel 9 : Distribusi Pegawai Direktorat Pembiayaan Pertanian Berdasarkan

Pangkat dan Golongan ......................................................................... 31

Tabel 10 : Distribusi Pegawai Direktorat Pembiayaan Pertanian Berdasarkan

Sebaraan Pejabat Eselon III dan IV ..................................................... 31

Tabel 11 : Distribusi Pegawai Direktorat Pembiayaan Pertanian Berdasarkan

Sebaran Pegawai per Golongan .......................................................... 32

Tabel 12 : Distribusi Pegawai Direktorat Pembiayaan Pertanian Berdasarkan

Tingkat Pendidikan ............................................................................... 32

Page 10: LAPORAN KINERJA DIREKTORAT PEMBIAYAAN …sakip.pertanian.go.id/admin/data2/LAKIN DIT.PEMBIAYAAN TAHUN 20… · pembiayaan bagi petani yang murah/terjangkau dan mudah diakses,

ix

DAFTAR GAMBAR

DAFTAR GAMBAR Halaman

Gambar 1 : Susunan Organisasi Direktorat Pembiayaan ...................................... 3

Gambar 2 : Koordinasi dengan Bapak Bupati dalam rangka mensukseskan

Serapan AUTP di Kabupaten Cilacap ................................................ 24

Gambar 3 : Pembayaran Claim Asuransi Pertanian (Tanaman Padi di Kab

Indramayu) .......................................................................................... 24

Gambar 4 : Testimoni Pembayaran Claim Asuransi Pertanian (Tanaman Padi

di Kabupaten Tabanan) ....................................................................... 25

Gambar 5 : Pengembangan LKMA Mekar Sari di Ds Mekar Sari, Kec.

Panimbang, Kab. Pandeglang, Banten ............................................... 26

Gambar 6 : Pembinaan PMT di Gapoktan Jalak, Ds.Kedungenep, Kec. Petir,

Kab. Serang, Banten ........................................................................... 26

Gambar 7 : Penerima Manfaat KUR di Ds. Sukatani, Kec. Pacet, Kab. Cianjur .. 27

Gambar 8 : Peneriman Manfaat KUR di Ds. Somangkih, Kec. Simbang, Kab.

Maros ................................................................................................... 27

Gambar 9 : Penerima Manfaat KUR di Ds.Lasang, Kec. Polut, Kab. Takalar ...... 27

Gambar 10 : Penerima Manfaat KUR di Ds. Lasang Barat, Kec. Polut, Kab.

Takalar ................................................................................................. 28

Gambar 11 : Penerima Manfaat KUR di Ds. Sukorejo, Kec. Sambirejo, Kab.

Sragen ................................................................................................. 28

Gambar 12 : Penerima Manfaat KUR di Ds. Puluhan, Kec. Trucuk, Kab. Klaten ... 28

Page 11: LAPORAN KINERJA DIREKTORAT PEMBIAYAAN …sakip.pertanian.go.id/admin/data2/LAKIN DIT.PEMBIAYAAN TAHUN 20… · pembiayaan bagi petani yang murah/terjangkau dan mudah diakses,

x

DAFTAR LAMPIRAN

Lampiran 1 : Rencana Aksi Indikator Kinerja Direktorat Pembiayaan Pertanian .... 38

Lampiran 2 : Perjanjian Kinerja Direktorat Pembiayaan Pertanian Tahun 2016 .... 43

Lampiran 3 : Sasaran Pembangunan dan Kebutuhan Pembiayaan Pertanian

APBN 2015-2019 ................................................................................ 52

Page 12: LAPORAN KINERJA DIREKTORAT PEMBIAYAAN …sakip.pertanian.go.id/admin/data2/LAKIN DIT.PEMBIAYAAN TAHUN 20… · pembiayaan bagi petani yang murah/terjangkau dan mudah diakses,

1

BAB I PENDAHULUAN

1.1. Latar Belakang

Sektor pertanian memiliki potensi yang besar dalam memberikan kontribusi

pembangunan nasional. Untuk mengoptimalkan potensi tersebut, diperlukan

adanya dukungan aspek pembiayaan yang berasal dari beberapa sumber

permodalan/pembiayaan sehingga tercapai tujuan pembangunan pertanian yang

tepat sasaran dan berkelanjutan. Permasalahan utama yang dihadapi petani

dalam melaksanakan usaha taninya adalah kesulitan dalam akses terhadap

sumber-sumber atau fasilitasi pembiayaan serta keterbatasan lembaga sosial

ekonomi yang mampu menyediakan modal dan mendorong pertumbuhan ekonomi

petani.

Permasalahan tersebut menjadi salahsatu tantangan bagi Kementerian Pertanian

dan perlu diupayakan solusi pemecahannya. Untuk itu, sesuai dengan Peraturan

Menteri Pertanian Nomor 43/Permentan/ OT.010/8/2015 tentang Organisasi dan

Tata Kerja Kementerian Pertanian, ditetapkan Direktorat Pembiayaan Pertanian

sebagai salahsatu unit kerja dilingkup Direktorat Jenderal Prasarana dan Sarana

Pertanian untuk melaksanakan tugas dan fungsi dalam aspek pembiayaan sektor

pertanian. Dalam menjalankan tugas dan fungsinya, Direktorat Pembiayaan

Pertanian melakukan koordinasi lintas sektor antara lain Kementerian Koordinator

Bidang Perekonomian, Bappenas, Kementerian Keuangan, Kementerian Koperasi

dan UKM, Kementerian BUMN, Bank Indonesia, Perbankan, Lembaga Keuangan

Non Bank, Perusahaan Asuransi, Lembaga Penjaminan, dan lain-lainnya.

Beberapa kegiatan utama yang telah dilaksanakan di Direktorat Pembiayaan

antara lain: (1) Fasilitasi pengembangan Program Kredit Usaha Rakyat (KUR) oleh

perbankan, (2) Penyusunan Rancangan Peraturan Pemerintan mengenai Unit

Khusus Pertanian, (3) Peningkatan kemampuan Lembaga Keuangan Mikro

Agribisnis (LKM-A), dan (4) Pelaksanaan asuransi pertanian, dalam hal ini meliputi

asuransi usaha tanaman padi dan asuransi ternak sapi. Kegiatan-kegiatan

dimaksud dilaksanakan dalam rangka mendukung program Kementerian Pertanian

untuk pencapaian swasembada pangan dan daging sapi.

Page 13: LAPORAN KINERJA DIREKTORAT PEMBIAYAAN …sakip.pertanian.go.id/admin/data2/LAKIN DIT.PEMBIAYAAN TAHUN 20… · pembiayaan bagi petani yang murah/terjangkau dan mudah diakses,

2

Dalam rangka pertanggungjawaban terhadap tugas pokok dan fungsi, pengelolaan

sumber daya, kebijakan dan program Direktorat Direktorat Pembiayaan Pertanian

serta sekaligus memenuhi Instruksi Presiden RI No. 7 tahun 1999 tentang

Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah, maka dilaksanakan Penyusunan

Laporan Kinerja Direktorat Pembiayaan Pertanian. Laporan ini menyajikan

informasi terhadap capaian kinerja Direktorat Pembiayaan sesuai dengan yang

telah ditetapkan dalam perjanjian kinerja antara Direktur Pembiayaan dan Direktur

Jenderal Prasarana dan Sarana Pertanian.

1.2. Kedudukan Tugas, dan Fungsi

Tugas

Direktorat Pembiayaan Pertanian mempunyai tugas melaksanakan penyiapan

perumusan dan pelaksanaan kebijakan di bidang fasilitasi pembiayaan pertanian.

Fungsi

Dalam melaksanakan tugas sebagaimana tersebut diatas, Direktorat Pembiayaan

Pertanian menyelenggarakan fungsi :

1) Penyiapan perumusan kebijakan di bidang kredit program dan fasilitasi

pembiayaan, kelembagaan pembiayaan serta pemberdayaan permodalan dan

asuransi pertanian.

2) Pelaksanaan kebijakan di bidang kredit program dan fasilitasi pembiayaan,

kelembagaan pembiayaan serta pemberdayaan permodalan dan asuransi

pertanian.

3) Penyusunan norma, standar, prosedur, dan kriteria di bidang kredit program

dan fasilitasi pembiayaan, kelembagaan pembiayaan serta pemberdayaan

permodalan dan asuransi pertanian.

4) Pemberian bimbingan teknis dan supervisi di bidang kredit program dan

fasilitasi pembiayaan, kelembagaan pembiayaan serta pemberdayaan

permodalan dan asuransi pertanian.

5) Pelaksanaan evaluasi dan pelaporan kegiatan di bidang kredit program dan

fasilitasi pembiayaan, kelembagaan pembiayaan serta pemberdayaan

permodalan dan asuransi pertanian.

6) Pelaksanaan urusan tata usaha Direktorat Pembiayaan Pertanian.

Page 14: LAPORAN KINERJA DIREKTORAT PEMBIAYAAN …sakip.pertanian.go.id/admin/data2/LAKIN DIT.PEMBIAYAAN TAHUN 20… · pembiayaan bagi petani yang murah/terjangkau dan mudah diakses,

3

1.3. Susunan Organisasi dan Tata kerja

Direktorat Pembiayaan Pertanian ditetapkan berdasarkan Peraturan Menteri

Pertanian No.43/Permentan/OT.140/8/2015 tentang Organisasi dan Tata Kerja

Kementerian Pertanian. Susunan organisasi Direktorat Pembiayaan Pertanian terdiri

atas 3 (tiga) Subdirektorat dan 1 (satu) Subbagian Tata Usaha. Masing-masing

Subdirektorat terdiri atas 2 (dua) seksi, yaitu :

1) Subdirektorat Kredit Program dan Fasilitasi Pembiayaan;

2) Subdirektorat Kelembagaan Pembiayaan;

3) Subdirektorat Pemberdayaan Permodalan dan Asuransi Pertanian dan;

4) Subbagian Tata Usaha.

Struktur Organisasi Direktorat Pembiayaan Pertanian seperti bagan di bawah ini :

Gambar 1. Susunan Organisasi Direktorat Pembiayaan Pertanian

DIREKTORAT JENDERAL PRASARANA DAN

SARANA PERTANIAN

DIREKTORAT PEMBIAYAAN PERTANIAN

Subdirektorat

Kredit Program

dan Fasilitasi

Pembiayaan

Subdirektorat

Kelembagaan

Pembiayaan

Subdirektorat

Pemberdayaan

Permodalan dan

Asuransi Pertanian

Subbagian Tata

Usaha

Seksi Kredit

Program

Seksi Fasilitasi

Pembiayaan

Seksi Lembaga

Keuangan Mikro

Agribisnis

Seksi

Koperasi Pertanian

Seksi

Pemberdayaan

Permodalan

Seksi Asuransi

Pertanian

Page 15: LAPORAN KINERJA DIREKTORAT PEMBIAYAAN …sakip.pertanian.go.id/admin/data2/LAKIN DIT.PEMBIAYAAN TAHUN 20… · pembiayaan bagi petani yang murah/terjangkau dan mudah diakses,

4

1.4. Dukungan Sumberdaya Manusia

Dalam melaksanakan tugas pokok dan fungsi Direktorat Pembiayaan Pertanian,

didukung dengan 45 orang pegawai meliputi; a). 41 orang pegawai yang terdiri dari

9 orang pegawai golongan IV, 30 orang pegawai golongan III dan 2 orang pegawai

golongan II, serta b). 3 pegawai tenaga harian lepas.

1.5. Dukungan Anggaran

Pada tahun anggaran 2016, Direktorat Pembiayaan Pertanian mendapat

dukungan anggaran dalam fasilitasi pembiayaan sebesar Rp185.321.800.000,00

yang terdiri dari :

1. Dana pusat Direktorat Pembiayaan senilai Rp.183.618.250.000,00, meliputi :

1) Asuransi Pertanian senilai Rp134.069.950.000,00 terdiri dari :

i. Pemberdayaan permodalan ; Rp433.500.000,00

ii. Pengembangan asuransi pertanian ; Rp111.873.950.000,00

iii. Pengembangan asuransi usaha ternak sapi ; Rp21.762.500.000,00

2) Lembaga Keuangan Mikro Agribisnis (LKMA); Rp70.800.000,00

3) Pengembangan Pembiayaan Program Pertanian; Rp3.685.200.000,00

4) Kelembagaan Pembiayaan Pertanian; Rp1.557.350.000,00

5) Pembinaan Penyelia Mitra Tani; Rp41.875.950.000,00

6) Dukungan Manajemen Pembiayaan; Rp2.359.000.000,00

2. Dana Dekonsentrasi dan Tugas Pembantuan; Rp1.703.550.000,00

Sesuai Inpres Nomor 4 Tahun 2016 tentang Penghematan/Pemotongan

Pelaksanaan APBN TA 2016 dan surat Kementerian Keuangan No.S-

522/MK.02/2016 tanggal 23 Juni 2016 tentang Perubahan Pagu APBN-P 2016,

maka dilaksanakan pemblokiran (Selfblocking) anggaran Ditjen PSP. Anggaran

Fasilitasi Pembiayaan Pertanian senilai Rp185.321.800.000,00 mendapatkan

pemblokiran senilai Rp73.906.560.000,00. Rincian anggaran setelah blokir yaitu :

1. Dana pusat Direktorat Pembiayaan senilai Rp.109.787.689.900,00, meliputi :

1) Asuransi Pertanian senilai Rp65.022.383.000,00 terdiri dari :

i. Pemberdayaan permodalan; Rp237.365.000,00

ii. Pengembangan asuransi pertanian; Rp61.044.958.000,00

iii. Pengembangan asuransi usaha ternak sapi; Rp3.740.060.000,00

2) Lembaga Keuangan Mikro Agribisnis (LKMA) sebesar Rp68.125.900,00

3) Pengembangan Pembiayaan Program Pertanian; Rp1.836.277.000,00

Page 16: LAPORAN KINERJA DIREKTORAT PEMBIAYAAN …sakip.pertanian.go.id/admin/data2/LAKIN DIT.PEMBIAYAAN TAHUN 20… · pembiayaan bagi petani yang murah/terjangkau dan mudah diakses,

5

4) Kelembagaan Pembiayaan Pertanian; Rp1.093.850.000,00

5) Pembinaan Penyelia Mitra Tani; Rp39.757.814.000,00

6) Dukungan Manajemen Pembiayaan; Rp2.009.240.000,00

7) Dana Dekonsentrasi dan Tugas Pembantuan senilai Rp1.627.550.100,00

Page 17: LAPORAN KINERJA DIREKTORAT PEMBIAYAAN …sakip.pertanian.go.id/admin/data2/LAKIN DIT.PEMBIAYAAN TAHUN 20… · pembiayaan bagi petani yang murah/terjangkau dan mudah diakses,

6

BAB II PERENCANAAN KINERJA

2.1. Rencana Strategis 2015-2019

Rencana Strategis Direktorat Pembiayaan Pertanian mengacu kepada Renstra

Direktorat Jenderal Prasarana dan Sarana Pertanian, dan kegiatan prioritas yang

menjadi indikator kinerja utama yaitu :

1) Optimalisasi penyediaan, penyaluran dan pemanfaatan kredit program;

2) Merumuskan dan melaksanakan kebijakan dan fasilitasi pembiayaan.

3) Menumbuhkembangkan Lembaga Pembiayaan di Pedesaan seperti Lembaga

Keuangan Mikro Agribisnis (LKM-A) dan Koperasi Pertanian.

4) Mewujudkan dan mengembangkan kebijakan dan program perlindungan petani

melalui Asuransi Pertanian.

5) Mengembangkan dan memberdayakan sumber-sumber pembiayaan untuk

peningkatan permodalan petani.

2.1.1. Visi

Visi Direktorat Pembiayaan Pertanian adalah Terwujudnya fasilitasi dan dukungan

pembiayaan bagi petani yang murah/terjangkau dan mudah diakses,

bertumbuhkembangnya kelembagaan pembiayaan di pedesaan, serta terwujudnya

perlindungan bagi usahatani.

2.1.2. Misi

Untuk mencapai Visi tersebut Direktorat Pembiayaan Pertanian mengemban Misi

sebagai berikut :

1) Mengoptimalkan ketersediaan, penyaluran dan pemanfaatan kredit program

dengan pola subsidi buga kredit dan penjaminan yang murah/terjangkau dan

mudah diakses oleh petani/peternak/pekebun atau kelompok tani/gapoktan

atau koperasi dan pelaku usaha agribisnis lainnya di pedesaan untuk

mendukung pencapaian swasembada pangan dan ketahanan pangan.

2) Merumuskan kebijakan dan fasilitasi pembiayaan yang sesuai dengan

karakteristik petani dan pertanian Indonesia.

Page 18: LAPORAN KINERJA DIREKTORAT PEMBIAYAAN …sakip.pertanian.go.id/admin/data2/LAKIN DIT.PEMBIAYAAN TAHUN 20… · pembiayaan bagi petani yang murah/terjangkau dan mudah diakses,

7

3) Pemberdayaan dan penguatan kelembagaan pembiayaan melalui

pemberdayaan gapoktan penerima PUAP (Pengembangan Usaha Agribisnis

Pedesaan).

4) Bertumbuhkembangnya Lembaga Keuangan Mikro Agribisnis (LKMA) sebagai

delivery System pembiayaan petani mikro kecil pedesaan dan koperasi

pertanian.

5) Mendorong pengembangan program perlindungan petani dan usahataninya

melalui pengembangan asuransi pertanian.

6) Meningkatkan kerjasama dengan perusahaan asuransi dalam rangka

pengembangan skema-skema baru bentuk perlindungan bagi petani.

7) Mengoptimalkan kerjasama pembiayaan dengan sumber-sumber pembiayaan

seperti Badan Usaha Milik Negara (BUMN) untuk program CSR/PKBL, swasta,

masyarakat atau lembaga masyarakat dan lain-lain.

8) Mewujudkan landasan-landasan hukum yang terkait dengan pembiayaan

pertanian dan perlindungan petani dalam bentuk Rancangan Undang-Undang,

Peraturan Pemerintah, Peraturan atau Keputusan Menteri, dan lain-lain

sebagai dasar kepastian hukum penyediaan permodalan/pembiayaan dan

perlindungan usaha petani.

2.1.3. Tujuan dan Sasaran

Tujuan dan sasaran Direktorat Pembiayaan Pertanian adalah :

1) Mewujudkan sistem dan mekanisme pelayanan kredit/pembiayaan yang

mudah diakses dengan suku bunga terjangkau melalui penyediaan subsidi

suku bunga kredit dan penjaminan dari pemerintah.

2) Meningkatkan ketersediaan modal/pembiayaan bagi petani/peternak/pekebun,

kelompok tani, koperasi dan pelaku usaha pertanian lainnya yang tergolong

sebagai usaha mikro, kecil dan menengah.

3) Menumbuhkembangkan lembaga-lembaga ekonomi petani di pedesaan

melalui pemberdayaan dan penguatan Gapoktan-PUAP sehingga mampu

mengembangkan usahanya menjadi Lembaga Keuangan Mikro Agribisnis

(LKM-A) dan atau koperasi pertanian.

4) Mewujudkan dan mengembangkan sistem perlindungan usaha tani dan

mitigasi risiko usaha petani melalui Asuransi Pertanian.

5) Mengoptimalkan kerjasama pembiayaan dengan sumber-sumber pembiayaan

seperti Badan Usaha Milik Negara (BUMN) melalui program PKBL/CSR

Page 19: LAPORAN KINERJA DIREKTORAT PEMBIAYAAN …sakip.pertanian.go.id/admin/data2/LAKIN DIT.PEMBIAYAAN TAHUN 20… · pembiayaan bagi petani yang murah/terjangkau dan mudah diakses,

8

(Corporate Social Responsibilty), swasta, masyarakat atau lembaga

masyarakat, serta lembaga keuangan lainnya.

6) Mewujudkan terbentuknya aturan atau landasan hukum seperti Rancangan

Undang-undang, Peraturan Pemerintah serta peraturan dan atau Keputusan

Menteri yang terkait dengan pembiayaan pertanian.

2.1.4. Arah Kebijakan

Kebijakan Direktorat Pembiayaan yang terkait dengan pengembangan dan

penguatan pembiayaan pertanian lebih diarahkan untuk mendukung ketersediaan,

penyaluran dan pemanfaatan pembiayaan/kredit bagi petani dengan optimal yang

bersumber dari :

1) Dana Perbankan

2) Dana laba BUMN/CSR (PKBL-BUMN)

3) Dana lembaga keuangan Non Bank (LKNB)

4) Dana pihak swasta, dana masyarakat dan atau lembaga masyarakat yang

peduli terhadap pertanian

5) Dana pemerintah pusat (APBN) dan pemerintah daerah (APBD Propinsi dan

APBD Kabupaten/kota)

6) Dana lembaga keuangan mikro dan lembaga adat yang berkembang di

masyarakat, serta

7) Sumber pembiayaan lainnya

2.1.5. Rencana Aksi

Dalam pelaksanaan program Direktorat Pembiayaan Pertanian, khususnya dalam

pelaksanaan kegiatan asuransi pertanian telah disusun rencana aksi selama

setahun yang dilaksanakan dalam rangkaian waktu periodik triwulan dengan jenis

kegiatan sebagai berikut :

1) Penerbitan pedoman AUTP

2) Sosialisasi Kegiatan AUTP

3) Pendataan/inventarisasi CPCL peserta AUTP

4) Pendaftaran dan Pembayaran premi swadaya

5) Pembayaran Premi subsidi ke Jasindo

6) Pembinaan dan pengawalan

7) Pengendalian dan evaluasi

8) Pelaporan

Page 20: LAPORAN KINERJA DIREKTORAT PEMBIAYAAN …sakip.pertanian.go.id/admin/data2/LAKIN DIT.PEMBIAYAAN TAHUN 20… · pembiayaan bagi petani yang murah/terjangkau dan mudah diakses,

9

Rencana Aksi Indikator Kinerja per triwulan selama tahun 2016 sebagaimana

dalam lampiran 1.

2.1.6. Program dan Kegiatan

Program Direktorat Pembiayaan Pertanian merupakan bagian dari program

penyediaan dan pengembangan prasarana dan sarana pertanian pada Direktorat

Jenderal Prasarana dan Sarana Pertanian. Adapun kegiatan Direktorat

Pembiayaan Pertanian adalah kegiatan Fasilitasi Pembiayaan Pertanian, dengan

kegiatan utama yaitu :

1) Mengoptimalkan ketersediaan, penyaluran, dan pemanfaatan kredit program

dengan pola subsidi bunga kredit dan penjaminan bagi

petani/peternak/pekebun atau kelompok tani/gabungan kelompok tani atau

koperasi atau pelaku usaha agribisnis lainnya dalam upaya pengambangan

usaha di sektor pertanian.

2) Meningkatkan dan mengembangkan program fasilitasi asuransi pertanian

sebagai upaya perlindungan bagi usahatani/petani dari kegagalan panen.

3) Melanjutkan dan meningkatkan pembinaan dan pendampingan bagi gapoktan

penerima Pengembangan Usaha Agribisnis Pedesaan (PUAP) untuk

ditumbuhkembangkan menjadi Lembaga Keuangan Mikro Agribisnis (LKMA)

atau koperasi pertanian sebagai sumber permodalan/pembiayaan bagi usaha

petani berskala mikro dan kecil.

4) Mengoptimalkan partisipasi dan kontribusi dari lembaga-lembaga seperti

BUMN, swasta dan masyarakat seperti PKBL/CSR, dan lain-lain sumber

permodalan/pembiayaan untuk pengembangan usaha mikro dan kecil di sektor

pertanian.

2.2. Perjanjian Kinerja (PK) Tahun 2016

Perjanjian Kinerja merupakan kontrak kerja antara Direktur Pembiayaan dengan

Direktur Jenderal Prasarana dan Sarana Pertanian untuk melaksanakan kegiatan

Direktorat Pembiayaan dalam mendukung Program Kementerian Pertanian.

Perjanjian Kinerja (PK) Direktorat pembiayaan TA. 2016 ditandatangani pada

Bulan Januari 2016, namun karena terdapat perubahan anggaran, maka dilakukan

penyesuaian melalui proses revisi dokumen PK pada Bulan Maret 2016, Bulan

Agustus 2016 dan Bulan Desember 2016. Dokumen perjanjian kinerja Bulan

Page 21: LAPORAN KINERJA DIREKTORAT PEMBIAYAAN …sakip.pertanian.go.id/admin/data2/LAKIN DIT.PEMBIAYAAN TAHUN 20… · pembiayaan bagi petani yang murah/terjangkau dan mudah diakses,

10

Desember 2016 disesuaikan dengan anggaran setelah pemblokiran

(selfblocking). Dokumen-dokumen Perjanjian Kinerja Direktorat Pembiayaan baik

sebelum dan sesudah revisi sebagaimana pada lampiran 2.

Adapun yang menjadi kesepakatan dalam perjanjian kinerja Direktorat

Pembiayaan sesuai dokumen PK Bulan Desember 2016, sebagai berikut :

Tabel 1. Perjanjian Kinerja (PK) Direktorat Pembiayaan Pertanian TA. 2016

No Sasaran Kegiatan Indikator Kinerja

Jumlah Asuransi Pertanian 500.000 Ha

Jumlah Asuransi Ternak Sapi 20.000 Ekor

Kegiatan Anggaran

1. Fasilitasi Pembiayaan Pertanian Rp. 185.321.800.000

*Terdapat selfblocking anggaran sebesar Rp.73.906.560.000

-Blokir penghematan Rp. 59.506.560.000

-Blokir rencana tunda bayar Rp. 14.400.000.000

Sumber data : Perjanjian Kinerja Direktorat Pembiayaan (Revisi Desember), 2016

Target

1. Meningkatnya fasilitasi pembiayaan,

pemberdayaan kelembagaan, dan

permodalan pertanian, serta

peningkatan perlindungan terhadap

risiko gagal panen melalui asuransi

pertanian

Pencapaian sasaran kegiatan Direktorat Pembiayaan yaitu

Dalam pencapa“Meningkatnya fasilitasi pembiayaan, pemberdayaan kelembagaan,

dan permodalan pertanian, serta peningkatan perlindungan terhadap risiko gagal

panen melalui asuransi pertanian” diukur melalui indikator kinerja ; 1). jumlah

asuransi pertanian dan 2). jumlah asuransi ternak sapi. ian sasaran kegiatan

tersebut, selain melalui kegiatan asuransi usaha tani tanaman padi dan asuransi

ternak sapi, juga didukung dengan kegiatan-kegiatan fasilitasi pembiayaan lainnya,

yaitu :

1) Pemberdayaan permodalan dan Pengembangan Asuransi Pertanian dan

Ternak Sapi

2) Lembaga Keuangan Mikro Agribisnis (LKMA)

3) Pengembangan Pembiayaan Program Pertanian

4) Kelembagaan Pembiayaan Pertanian

5) Pembinaan Penyelia Mitra Tani

6) Dukungan Manajemen Pembiayaan

Page 22: LAPORAN KINERJA DIREKTORAT PEMBIAYAAN …sakip.pertanian.go.id/admin/data2/LAKIN DIT.PEMBIAYAAN TAHUN 20… · pembiayaan bagi petani yang murah/terjangkau dan mudah diakses,

11

BAB III AKUNTABILITAS KINERJA

3.1. Capaian Kinerja Organisasi

3.1.1. Kriteria Ukuran Keberhasilan Pencapaian Sasaran

Kriteria ukuran keberhasilan pencapaian sasaran tahun 2016 ditetapkan

berdasarkan penilaian capaian melalui metode scoring, yaitu: (1) sangat berhasil

(capaian >100%), (2) berhasil (capaian 80-100%), (3) cukup berhasil (capaian 60-

79%), dan (4) kurang berhasil (capaian <60%) terhadap sasaran yang telah

ditetapkan.

3.1.2. Pencapaian Sasaran Kegiatan Direktorat Pembiayaan Tahun 2016

Pencapaian sasaran kegiatan Direktorat Pembiayaan diukur melalui indikator

kinerja : 1). jumlah asuransi pertanian dan 2). jumlah asuransi ternak sapi.

Pengukuran capaian indikator kinerja jumlah asuransi pertanian dilakukan dengan

cara membandingkan angka realisasi jumlah lahan tanaman padi yang

diasuransikan (Ha) dengan target lahan tanaman padi yang diasuransikan (Ha).

Sedangkan untuk pengukuran capaian indikator kinerja jumlah asuransi ternak

sapi dilakukan dengan cara membandingkan angka realisasi jumlah ternak sapi

yang diasuransikan (ekor) dengan target ternak sapi yang diasuransikan (ekor).

Angka realisasi asuransi pertanian adalah angka realisasi lahan tanaman padi

yang sudah terdaftar dalam peserta asuransi oleh Jasindo dan diterbitkan polish

serta ditetapkan melalui SK definitive dari Dinas Pertanian Kabupaten. Angka

realisasi asuransi ternak sapi adalah angka realisasi ternak sapi yang sudah

terdaftar dalam peserta asuransi oleh Jasindo dan diterbitkan polish serta

ditetapkan melalui SK definitive dari Dinas Pertanian Kabupaten.

Pencapaian sasaran kegiatan Direktorat Pembiayaan yang diukur melalui 2

indikator kinerja yang diperjanjikan dalam Perjanjian Kinerja (revisi Desember

2016), dapat disimpulkan bahwa indikator jumlah asuransi pertanian dalam hal ini

adalah Asuransi Usaha Tanaman Padi (AUTP) terealisasi seluas 500.000 Ha dari

Page 23: LAPORAN KINERJA DIREKTORAT PEMBIAYAAN …sakip.pertanian.go.id/admin/data2/LAKIN DIT.PEMBIAYAAN TAHUN 20… · pembiayaan bagi petani yang murah/terjangkau dan mudah diakses,

12

target 500.000 Ha (100%) termasuk kategori Berhasil, Untuk indikator kinerja

jumlah asuransi ternak sapi terealisasi sejumlah 20.000 ekor dari target 20.000

ekor (100%) termasuk kategori Berhasil (Tabel 2).

Tabel 2. Capaian Indikator Kinerja Direktorat Pembiayaan Pertanian TA. 2016

No Sasaran Kegiatan Indikator Kinerja

% Capaian

Kategori

Jumlah Asuransi

Pertanian

500.000 Ha 500.000 Ha *) 100,00 Berhasil

Jumlah Asuransi

Ternak Sapi

20.000 Ekor 20.000 Ekor 100,00 Berhasil

Target Realisasi

1. Meningkatnya fasilitasi pembiayaan,

pemberdayaan kelembagaan, dan

permodalan pertanian, serta peningkatan

perlindungan terhadap risiko gagal panen

melalui asuransi pertanian

Sumber data : PK (Desember, 2016) dan Hasil Pengukuran Kinerja Direktorat Pembiayaan, 2016 Keterangan : *) Dari realisasi AUTP sejumlah 500.000 Ha, pembayaran subsidi premi sejumlah

100.000 Ha diluncurkan pada TA. 2017.

Dari capaian asuransi pertanian (AUTP) seluas 500.000 Ha, pembayaran subsidi

premi yang telah dibayarkan pada tahun 2016 kepada pihak Jasindo adalah seluas

400.000 Ha, sedangkan pembayaran subsidi premi seluas 100.000 Ha akan

diluncurkan pada TA. 2017. Hal ini disebabkan adanya pemblokiran anggaran

pada Direktorat Pembiayaan sejumlah Rp73.906.560.000,- yang menyebabkan

rencana tunda bayar sejumlah Rp14.400.000.000,- untuk pembayaran AUTP

seluas 100.000 Ha.

Pemblokiran anggaran pada Direktorat Pembiayaan dilaksanakan atas dasar

Inpres Nomor 4 Tahun 2016 tentang Penghematan/Pemotongan Pelaksanaan

APBN TA 2016, yang ditindaklanjuti dengan surat Kementerian Keuangan No.S-

522/MK.02/2016 tanggal 23 Juni 2016 tentang Perubahan Pagu APBN-P 2016,

sehingga dilaksanakan penghematan dan pemblokiran sejumlah anggaran pada

Ditjen PSP.

3.1.3 Analisis Capaian Sasaran Kegiatan Direktorat Pembiayaan TA. 2016

Pencapaian sasaran kegiatan Direktorat Pembiayaan yaitu “meningkatnya fasilitasi

pembiayaan, pemberdayaan kelembagaan, dan permodalan pertanian, serta

peningkatan perlindungan terhadap risiko gagal panen melalui asuransi pertanian”

Page 24: LAPORAN KINERJA DIREKTORAT PEMBIAYAAN …sakip.pertanian.go.id/admin/data2/LAKIN DIT.PEMBIAYAAN TAHUN 20… · pembiayaan bagi petani yang murah/terjangkau dan mudah diakses,

13

diukur berdasarkan indikator jumlah asuransi pertanian dan jumlah asuransi ternak

sapi. Analisis capaian sasaran kegiatan tersebut, sebagai berikut :

3.1.3.1. Analisis Capaian Sasaran Kegiatan Tahun 2016 terhadap Tahun 2015

serta periode jangka menengah

3.1.3.1.1. Jumlah Asuransi Pertanian

Pada tahun 2016, capaian jumlah asuransi pertanian (AUTP) sesuai

target dalam perjanjian kinerja tercapai seluas 500.000 Ha dari target

seluas 500.000 Ha (100%). Sedangkan capaian setelah pemblokiran

(selfblocking) adalah seluas 500.000 Ha dari target 400.000 Ha (125%).

Tabel 3. Capaian Indikator Kinerja Jumlah Asuransi Pertanian TA.

2016

Target

Awal

(Ha)

Target Setelah

Blokir

(Ha)

Realisasi

(Ha)

Awal Setelah

Blokir

Jumlah Asuransi

Pertanian (AUTP)

500.000 400.000 500.000 100,00 125,00 Berhasil

Indikator Kinerja

FISIK %

Kriteria

Sumber data : Direktorat Pembiayaan Pertanian, 2016

Realisasi anggaran dari pelaksanaan asuransi pertanian (AUTP),

sebagai berikut ;

Tabel 4. Realisasi Anggaran Asuransi Pertanian (AUTP) TA. 2016

Target Awal

(Rp.)

Target Setelah

Blokir

(Rp.)

Realisasi

(Rp.)

Awal Setelah

Blokir

Jumlah Asuransi

Pertanian (AUTP)

72.000.000.000 57.600.000.000 57.599.989.830 80,00 100,00

Indikator Kinerja

Apabila dibandingkan dengan capaian tahun sebelumnya, capaian

jumlah asuransi pertanian tahun 2016 seluas 500.000 Ha bila

dibandingkan dengan capaian tahun 2015 seluas 233.499,55 Ha,

mengalami peningkatan sebesar 266.500 Ha atau 114,13% (Tabel 6).

Page 25: LAPORAN KINERJA DIREKTORAT PEMBIAYAAN …sakip.pertanian.go.id/admin/data2/LAKIN DIT.PEMBIAYAAN TAHUN 20… · pembiayaan bagi petani yang murah/terjangkau dan mudah diakses,

14

Tabel 5. Perbandingan Capaian Jumlah Asuransi Pertanian TA. 2016 dengan TA. 2015 dan Jangka Menengah Renstra 2015-2019

% Selisih % Selisih

Jumlah Asuransi Pertanian 1.000.000 500.000 6.000.000 233.499,55 500.000 114,13 266.500 100,00 8,33 -5.500.000

Target

2016

target 2015-2019Indikator Kinerja

Target Capaian Capaian 2016 terhadap

2015 2016 2015-2019 2015 2016Capaian 2015

Sumber data : Direktorat Pembiayaan Pertanian, 2016

Pencapaian kinerja jumlah asuransi pertanian secara umum berhasil,

namun dalam pelaksanaan asuransi pertanian (AUTP) di lapang,

dihadapi beberapa kendala, sebagai berikut :

1) Tidak adanya dana operasional di Propinsi/Kabupaten/Kota untuk

mengawal program asuransi pertanian

2) Petugas Propinsi/Kabupaten Kota belum memfokuskan program

asuransi pertanian sebagai program utama

3) Petani belum benar-benar memahami manfaat dari program Asuransi

Usaha Tani Padi (AUTP), sehingga belum banyak petani yang

menjadi peserta AUTP;

4) Terbatasnya petugas baik di Dinas Provinsi, kabupaten/kota dan

Jasindo yang menangani pelaksanaan program AUTP

Untuk itu telah dilakukan upaya tindak lanjut berikut :

1) Mengusulkan dana operasional di Propinsi/Kabupaten/Kota untuk

mengawal program asuransi pertanian di TA. 2017

2) Melaksanakan Koordinasi dan memberikan pemahaman Petugas

Propinsi/Kabupaten Kota untuk menempatkan program asuransi

pertanian sebagai program utama sebagaimana di pusat

3) Mendorong Dinas Pertanian Propinsi maupun kabupaten untuk

menambah petugas pelaksana program AUTP

4) Meningkatkan sosialisasi melalui media cetak, elektronik dan

sosialisasi langsung melalui pertemuan sampai tingkat desa

5) Mendorong Jasindo untuk menambah petugas yang membantu

pelaksanaan AUTP

6) Melaksanakan koordinasi dengan Dinas Pertanian Propinsi dan

Kabupaten/Kota untuk dapat mendampingi dan memberikan

pemahaman terkait teknis pertanian

Page 26: LAPORAN KINERJA DIREKTORAT PEMBIAYAAN …sakip.pertanian.go.id/admin/data2/LAKIN DIT.PEMBIAYAAN TAHUN 20… · pembiayaan bagi petani yang murah/terjangkau dan mudah diakses,

15

Capaian Jumlah Asuransi Pertanian tahun 2016 yaitu seluas 500.000 Ha

bila dibandingkan dengan target jangka menengah seluas 6.000.000 Ha,

maka baru mencapai 8,33% dan masih terdapat kekurangan seluas

5.500.000 Ha yang harus terwujudkan di periode 2017-2019 ke depan

(Tabel 6).

Untuk pencapaian kekurangan target jangka menengah, maka pada

tahun 2016 ini selalu dilakukan pendampingan oleh petugas pusat,

daerah dan pihak Jasindo dalam rangka sosialisasi dan percepatan

pelaksanaan kegiatan AUTP.

Kontribusi dari kegiatan asuransi pertanian dalam mendukung program

swasembada pangan adalah mitigasi gagal panen seluas 500.000 Ha

melalui pembayaran premi asuransi gagal panen seluas 500.000 Ha.

3.1.3.1.2. Jumlah Asuransi Ternak Sapi

Pada tahun 2016, capaian jumlah asuransi ternak sapi sesuai target

dalam perjanjian kinerja tercapai sejumlah 20.000 ekor dari target

sejumlah 20.000 ekor (100%). Sedangkan capaian setelah pemblokiran

(selfblocking) adalah sejumlah 20.000 ekor dari target sejumlah 20.000

ekor (100%).

Tabel 6. Capaian Indikator Kinerja Jumlah Asuransi Ternak Sapi

(AUTS) TA. 2016

Target

Awal

(Ha)

Target Setelah

Blokir

(Ha)

Realisasi

(Ha)

Awal Setelah

Blokir

Jumlah Asuransi Ternak

Sapi (AUTS)

20.000 20.000 20.000 100,00 100,00 Berhasil

Indikator Kinerja

FISIK %

Kriteria

Sumber data : Direktorat Pembiayaan Pertanian, 2016

Realisasi anggaran dari pelaksanaan asuransi ternak sapi (AUTS),

sebagai berikut ;

Tabel 7. Realisasi Anggaran Asuransi Ternak Sapi (AUTS) TA. 2016

Target Awal

(Rp.)

Target Setelah

Blokir

(Rp.)

Realisasi

(Rp.)

Awal Setelah

Blokir

Jumlah Asuransi

Ternak Sapi (AUTS)

3.200.000.000 3.200.000.000 3.200.000.000 100,00 100,00

Indikator Kinerja

KEUANGAN %

Sumber data : Direktorat Pembiayaan Pertanian, 2016

Page 27: LAPORAN KINERJA DIREKTORAT PEMBIAYAAN …sakip.pertanian.go.id/admin/data2/LAKIN DIT.PEMBIAYAAN TAHUN 20… · pembiayaan bagi petani yang murah/terjangkau dan mudah diakses,

16

Kegiatan asuransi ternak sapi baru dilaksanakan sebagai program

kegiatan prasarana dan sarana pertanian pada tahun 2016. Secara

umum capaian pelaksanaan kegiatan ini dikategorikan berhasil.

Salahsatu kendala yang dijumpai dalam pelaksanaan asuransi ternak

sapi adalah tidak adanya dana operasional di Propinsi/Kabupaten/Kota

untuk mengawal program asuransi usaha ternak sapi. Untuk itu telah

dilakukan upaya mengusulkan dana operasional di

Propinsi/Kabupaten/Kota untuk mengawal program asuransi ternak sapi

di TA. 2017.

Kontribusi dari kegiatan asuransi ternak sapi adalah mendukung

program swasembada daging melalui mitigasi terjadinya kerugian

peternak sapi akibat hal-hal yang diluar kendali sejumlah 20.000 ekor

sapi melalui pembayaran premi asuransi ternak sapi sejumlah 20.000

ekor sapi.

3.1.3.2. Analisis capaian Sasaran Kegiatan atas Efisiensi Penggunaan Sumber Daya

Realisasi anggaran Direktorat Pembiayaan pada kegiatan Fasilitasi

Pembiayaan adalah senilai Rp109.806.955.723,00 (59,25%) dari pagu awal

senilai Rp185.321.800.000,00. Realisasi anggaran setelah blokir mencapai

98,44% (dari pagu setelah blokir senilai Rp111.548.925.000,00). Dari

anggaran tersebut, telah dipergunakan untuk mencapai target sasaran

kegiatan yang diperjanjikan dalam perjanjian kinerja melalui pengembangan

asuransi pertanian (usaha tani tanaman padi dan ternak sapi), dimana pada

tahun 2016 ini pencapaiannya mencapai 100%. Efisiensi penggunaan

anggaran melalui : 1). Pencapaian target sasaran kegiatan, 2). Tidak adanya

unsur pengambilan keuntungan dari anggaran yang dialokasikan, 3). Adanya

potensi penambahan peserta asuransi dari yang telah ditargetkan pada

tahun 2016 ini.

3.1.3.3. Analisis Capaian Kegiatan Direktorat Pembiayaan Lainnya dalam

Mendukung Pencapaian Sasaran Kegiatan

3.1.3.3.1. Pemberdayaan Permodalan dan Pengembangan Asuransi Pertanian

dan Ternak Sapi

Page 28: LAPORAN KINERJA DIREKTORAT PEMBIAYAAN …sakip.pertanian.go.id/admin/data2/LAKIN DIT.PEMBIAYAAN TAHUN 20… · pembiayaan bagi petani yang murah/terjangkau dan mudah diakses,

17

Dalam pelaksanaan Asuransi Pertanian terdapat kegiatan pendukung

pemberdayaan permodalan dan pengembangan asuransi pertanian dan

ternak sapi. Kegiatan pendukung yang telah dilaksanakan dalam

penyelenggaraan kegiatan asuransi pertanian (tanaman padi dan usaha

ternak sapi) sebagai berikut:

(1). Sosialisasi Asuransi Pertanian

(2). Penyusunan pedoman Asuransi Usaha Tani Padi dan Asuransi

Ternak Sapi

(3). Penyusunan petunjuk penyaluran bantuan premi

(4). Pengumpulan data CPCL asuransi pertanian

(5). Leaflet asuransi usaha tani padi

Realisasi anggaran dari kegiatan tersebut, sebagai berikut :

Pemberdayaan permodalan; dari pagu awal Rp433.500.000,00

terealisasi senilai Rp183.345.000,00 (42,29%). Realisasi setelah

pemblokiran (selfblocking) adalah 77,24% (dari pagu setelah blokir

senilai Rp237.365.000,00).

Pengembangan asuransi pertanian; dari pagu awal

Rp111.873.950.000,00 terealisasi senilai Rp60.784.490.775,00

(54,33%). Realisasi setelah pemblokiran (selfblocking) adalah 99,57%

(dari pagu setelah blokir senilai Rp61.044.958.000,00).

Pengembangan asuransi usaha ternak sapi; dari pagu awal

Rp21.762.500.000,00 terealisasi senilai Rp3.580.769.840,00 (16,45%).

Realisasi setelah pemblokiran (selfblocking) adalah 95,74% (dari pagu

setelah blokir senilai Rp3.740.060.000,00).

3.1.3.3.2. Lembaga Keuangan Mikro Agribisnis (LKMA)

Pada lembaga keuangan mikro agribisnis dilaksanakan kegiatan yang

menyangkut kelembagaan pembiayaan pertanian dan pembinaan

Penyelia Mitra Tani (PMT) dengan realisasi anggaran senilai

Rp68.125.900,00 (96,22%) dari pagu awal Rp70.800.000,00. Realisasi

setelah pemblokiran (selfblocking) adalah 100% (dari pagu setelah blokir

senilai Rp68.125.900,00).

Page 29: LAPORAN KINERJA DIREKTORAT PEMBIAYAAN …sakip.pertanian.go.id/admin/data2/LAKIN DIT.PEMBIAYAAN TAHUN 20… · pembiayaan bagi petani yang murah/terjangkau dan mudah diakses,

18

Adapun pelaksanaan kegiatannya sebagai berikut :

1) Kelembagaan Pembiayaan Pertanian

Kelembagaan Pembiayaan Pertanian meliputi : (1). kegiatan

koodinasi dan sinkronisasi pemberdayaan LKMA dan koperasi

pertanian di 9 (sembilan) Propinsi, (2). pembinaan dalam rangka exit

strategy pembinaan gapoktan puap, pertemuan pemberdayaan dan

penguatan LKMA dan koperasi pertanian yang dilaksanakan di Jawa

Barat.

Realisasi anggaran kelembagaan pembiayaan pertanian adalah

senilai Rp1.043.992.697,00 (67,04%) dari pagu awal

Rp1.557.350.000,00 dan realisasi setelah pemblokiran adalah

95,44% (dari pagu setelah blokir senilai Rp1.093.850.000,00).

2) Pembinaan Penyelia Mitra Tani (PMT)

Pembinaan Penyelia Mitra Tani ditujukan untuk PMT yang membina

Gapoktan Pengembangan Usaha Agribisnis Perdesaan (PUAP).

Kegiatan pembinaan ini dilaksanakan melalui koordinasi dan

sinkronisasi kegiatan PMT di Provinsi Jawa Barat. Pada kegiatan

pembinaan ini juga mengundang Dinas Terkait dan BPTP.

Realisasi anggaran Pembinaan Penyelia Mitra Tani adalah senilai

Rp38.972.276.742,00 (92,76%) dari pagu awal senilai

Rp41.875.950.000,00 dan realisasi setelah pemblokiran adalah

senilai 97,70% (dari pagu setelah blokir senilai Rp39.757.814.000,00).

Pelaksanaan kegiatan pengembangan kelembagaan pembiayaan

pertanian dan pembinaan penyelia mitra tani memberikan kontribusi

dalam penguatan kelembagaan pembiayaan pertanian pada

gapoktan PUAP sehingga dapat meningkatkan produktivitas dalam

usaha pertanian yang dijalankan.

3.1.3.3.3. Pengembangan Pembiayaan Program Pertanian

Pengembangan pembiayaan program pertanian dilaksanakan untuk

mendukung pelaksanaan kegiatan fasilitasi pembiayaan pertanian

melalui kredit program yaitu Kredit Usaha Rakyat (KUR) dan

penyusunan Rancangan Peraturan Pemerintah mengenai Unit Khusus

Pertanian (UKP).

Page 30: LAPORAN KINERJA DIREKTORAT PEMBIAYAAN …sakip.pertanian.go.id/admin/data2/LAKIN DIT.PEMBIAYAAN TAHUN 20… · pembiayaan bagi petani yang murah/terjangkau dan mudah diakses,

19

1). Pengembangan pembiayaan program pertanian melalui kredit

program (KUR)

Kredit Usaha Rakyat (KUR) merupakan salah satu skema

kredit/pembiayaan modal kerja dan/atau investasi yang diberikan

kepada debitur yang memiliki usaha produktif dan layak termasuk

sektor pertanian, namun belum memiliki agunan tambahan atau

agunan tambahan belum cukup. Skema kredit ini disalurkan oleh

Bank maupun Lembaga Keuangan bukan Bank yang ditunjuk,

dengan pola penjaminan, yang dilaksanakan atas kerjasama

Pemerintah, lembaga penjamin dan perbankan, dengan imbal jasa

penjaminan disediakan Pemerintah.

Pada tahun 2016 Pemerintah menyediakan anggaran sebesar Rp.

100 Triliun untuk program KUR termasuk untuk sektor pertanian di

dalamnya. Untuk sektor pertanian, alokasi program KUR tersebut

diharapkan dapat meningkatkan pemberian kredit kepada Usaha

Mikro dan retail yang menjalankan usaha di sektor pertanian.

Untuk pelaksanaan Pengembangan pembiayaan program pertanian

melalui kredit program (KUR) telah dilaksanakan beberapa kegiatan

pendukung yaitu :

(1) Penerbitan peraturan Menteri Pertanian No.

32/Permentan/SR.230/6/2016 tentang Petunjuk Teknis Kredit

Usaha Rakyat di Sektor Pertanian tanggal 29 Juni 2016 dan

ditindaklanjuti dengan penerbitan petunjuk teknis pelaksanaan

KUR sektor pertanian. Petunjuk teknis pelaksanaan KUR ini

telah diperbanyak sejumlah 500 eksemplar dan telah

didistribusikan kepada perbankan, instansi terkait dan dinas

pertanian propinsi/kabupaten/kota.

(2). Koordinasi dengan instansi terkait dalam rangka program KUR

yang telah dilaksanakan sebanyak 4 kali. Koordinasi ini

mengundang instansi terkait seperti Ditjen Tanaman Pangan,

Hortikultura, Perkebunan dan peternakan, Biro Hukum

Page 31: LAPORAN KINERJA DIREKTORAT PEMBIAYAAN …sakip.pertanian.go.id/admin/data2/LAKIN DIT.PEMBIAYAAN TAHUN 20… · pembiayaan bagi petani yang murah/terjangkau dan mudah diakses,

20

Kementerian Pertanian dan Kementerian Perekonomian dalam

rangka penyusunan rencana biaya indikatif komoditas pertanian

untuk KUR, penyusunan Permentan dan petunjuk teknis

pelaksanaan KUR sektor pertanian dan Persiapan usulan target

KUR 2017 beserta CPCL-nya.

(3). Monitoring dan evaluasi pelaksanaan KUR sektor pertanian ke

Propinsi Jawa Barat, Jawa Tengah, DIY, Banten, Lampung,

Sulawesi Selatan dan Sumatera Utara.

Perkembangan Realisasi Kredit Usaha Rakyat Sektor Pertanian

Realisasi penyaluran KUR sektor pertanian per Desember tahun

2016 oleh perbankan sebesar Rp. 16,36 Trilyun atau 17% dari

target keseluruhan KUR sebesar Rp. 100 trilyun. Apabila

dibandingkan dengan capaian tahun 2015 dimana realisasi

penyaluran KUR sektor pertanian dan kehutanan tercapai sebesar

Rp. 9,38 Trilyun, maka capaian realisasi KUR sektor pertanian

tahun 2016 ini meningkat sebesar 6,98% dari tahun 2015.

Rendahnya realisasi KUR sektor pertanian ini disebabkan oleh

beberapa hal berikut :

1) Luas kepemilikan lahan pertanian yang kecil dan petani

kebanyakan merupakan petani gurem

2) Belum terakomodirnya masa tenggang waktu (grace period)

untuk pengembangan usaha di sektor peternakan dan

perkebunan, yang nantinya akan berpengaruh terhadap

pengembalian kredit.

3) Adanya program kredit sejenis yang dikeluarkan oleh Bank

dengan bunga yang lebih rendah

4) Proses approval dari Kementerian Keuangan terhadap calon

debitur yang didaftarkan melalui SIKP online sering memakan

waktu lama.

5) Kodefikasi terhadap usaha tani yang tersedia dalam sistim SIKP

relative sempit, sehingga pengelompokan usaha tani dari calon

debitur dimasukkan dalam sektor perdagangan.

Page 32: LAPORAN KINERJA DIREKTORAT PEMBIAYAAN …sakip.pertanian.go.id/admin/data2/LAKIN DIT.PEMBIAYAAN TAHUN 20… · pembiayaan bagi petani yang murah/terjangkau dan mudah diakses,

21

Kontribusi kegiatan kredit program melalui KUR dalam dukungan

sawsembada pangan adalah membantu permodalan petani/peternak

melalui subsidi suku bunga dalam menjalankan usaha pertaniannya.

Apabila kredit diterima tepat waktu maka dampaknya dapat

membantu meningkatkan produktivitas usaha tani yang dilaksanakan.

2). Pengembangan pembiayaan program pertanian melalui

Penyusunan RPP Unit Khusus Pertanian

Permodalan sebagai elemen penting dalam pembangunan

pertanian, masih terbatas ketersediaannya oleh pemerintah, di sisi

lain dukungan lembaga perbankan masih rendah rata-rata setiap

tahun hanya sekitar 5% membiayai sektor pertanian. Persoalan

mendasar yang dihadapi petani dalam akses permodalan kepada

lembaga perbankan masih rendah karena menerapkan perbankan

menerapkan azas prudential (character, capital, condision, capacity

dan collateral/ 5C). Prinsip 5C sulit dipenuhi petani subsistence di

pedesaan yang tidak memiliki sertifikat sebagai jaminan dan

sebagian tidak memiliki lahan.

Mengingat sebagian besar penduduk Indonesia berusaha di bidang

pertanian, di sisi lain tidak tersedianya Bank Pertanian maka

Pemerintah berupaya menciptakan payung hukum guna melindungi

dan memberdayakan petani melalui UU No. 19 tahun 2013 pasal 87.

Berdasarkan Undang-undang No. 5 tahun 1992 pasal 5 juncto

Undang-undang No. 10 tahun 1998 tercantum Bank Umum dapat

mengkhususkan diri untuk melaksanakan kegiatan tertentu atau

memberikan perhatian yang lebih besar kepada kegiatan tertentu.

Sejalan dengan Undang-Undang tersebut agar dapat dapat

dilaksanakan secara operasional perlu pengaturan lebih lanjut

melalui Peraturan Pemerintah.

Dasar pelaksanaan penyusunan RPP Unit Khusus Pertanian,

sebagai berikut :

Page 33: LAPORAN KINERJA DIREKTORAT PEMBIAYAAN …sakip.pertanian.go.id/admin/data2/LAKIN DIT.PEMBIAYAAN TAHUN 20… · pembiayaan bagi petani yang murah/terjangkau dan mudah diakses,

22

1) Surat Mensesneg No. B-681/M.Sesneg/D-4/PU.02/07/2014

Tanggal 4 Juli 2014 Perihal Persetujuan untuk menyusun

Rancangan Peraturan Pemerintah tentang Jaminan Luasan

Lahan Pertanian dan Rancangan Peraturan Pemerintah tentang

Pembentukan Unit Khusus Pertanian serta Prosedur

Penyaluran Kredit dan Pembiayaan Usaha Tani;

2) Keputusan Menteri Pertanian Republik Indonesia No.

1018/Kpts/OT.160/10/2014 Tanggal 2 Oktober 2014 tentang

Pembentukan Tim Penyusunan Rancangan Peraturan

Pemerintah tentang Pembentukan Unit Khusus Pertanian serta

Prosedur Penyaluran Kredit dan Pembiayaan Usaha Tani

sebagai Tindak Lanjut Undang-Undang Nomor 19 Tahun 2013

tentang Perlindungan dan Pemberdayaan Petani;

3) Keputusan Menteri Pertanian Republik Indonesia Nomor

360/Kpts/HK.000/5/2016 tentang Program Legislasi Pertanian

Tahun 2016 Tanggal 31 Mei 2016 bahwa Ditjen PSP menjadi

Penanggung Jawab Pembentukan Unit Khusus Pertanian;

4) Rancangan Peraturan Pemerintah Tentang Pembentukan Unit

Khusus Pembiayaan merupakan salah satu Target Kantor Staf

Presiden (KSP).

Untuk pelaksanaan Pengembangan pembiayaan program pertanian

melalui penyusunan RPP UKP ini telah dilaksanakan beberapa

kegiatan pendukung yaitu :

(1). Penyusunan Draft RPP UKP

(2). Penyusunan SK Tim Panitia Antar Kementerian (PAK)

(3). Koordinasi dengan instansi terkait dalam rangka penyusunan

draft RPP UKP yang telah dilaksanakan sebanyak 3 kali.

Koordinasi ini mengundang instansi terkait seperti Biro Hukum

Kementerian Pertanian, Badan PPSDMP, Pusat Studi Ekonomi

Pertanian, Ditjen Tanaman Pangan, Hortikultura, Perkebunan

dan peternakan, dan Tim PAK.

Realisasi anggaran dari Pengembangan pembiayaan program

pertanian yang ditujukan untuk mendukung pelaksanaan program

KUR dan penyusunan RPP UKP ini adalah senilai

Rp1.586.499,908,00 (43,05%) dari pagu awal senilai

Page 34: LAPORAN KINERJA DIREKTORAT PEMBIAYAAN …sakip.pertanian.go.id/admin/data2/LAKIN DIT.PEMBIAYAAN TAHUN 20… · pembiayaan bagi petani yang murah/terjangkau dan mudah diakses,

23

Rp3.685.200.000,00, sedangkan realisasi setelah pemblokiran

(selfblocking) adalah senilai 86,40% (dari pagu setelah blokir senilai

Rp1.836.277.000,00).

Realisasi serapan anggaran ini masih tergolong rendah karena

beberapa hal berikut:

1) revisi pemotongan anggaran;

2) revisi kegiatan di subdit kredit program;

3) proses pelaksanaan program KUR dan RPP UKP menunggu

kebijakan instansi terkait lainnya;

4) fokus pada kegiatan utama Ditjen PSP dan kegiatan Direktorat.

Pembiayaan Pertanian.

3.1.3.3.4. Dukungan Manajemen Pembiayaan Pertanian

Pelaksanaan kegiatan Direktorat Pembiayaan Pertanian dalam

mencapai tujuan program prasarana dan sarana pertanian dan kegiatan

dalam Direktorat juga didukung melalui dukungan manajemen

pembiayaan pertanian. Adapun pelaksanaan kegiatan yang telah

dilaksanakan sebagai berikut :

1) pelaksanaan kegiatan teknis dan administrasi kesekretariatan

lingkup Direktorat Pembiayaan

2) koordinasi dan sinkronisasi kegiatan di lingkup Direktorat

Pembiayaan

3) koordinasi dengan instansi terkait dalam pelaksanaan kegiatan

Direktorat Pembiayaan

4) pembinaan dan monitoring kegiatan Direktorat Pembiayaan

5) Evaluasi kegiatan Direktorat Pembiayaan

Capaian kegiatan dukungan manajemen Direktorat Pembiayaan

Pertanian adalah senilai Rp1.972.976.361,00 (83,63%) dari pagu awal

Rp2.359.000.000,00, sedangkan realisasi setelah pemblokiran

(selfblocking) adalah 98,19% (dari pagu setelah blokir senilai

Rp2.009.240.000,00).

Page 35: LAPORAN KINERJA DIREKTORAT PEMBIAYAAN …sakip.pertanian.go.id/admin/data2/LAKIN DIT.PEMBIAYAAN TAHUN 20… · pembiayaan bagi petani yang murah/terjangkau dan mudah diakses,

24

3.1.4. Tambahan Informasi Lainnya

Beberapa potret pelaksanaan kegiatan pembiayaan pertanian, sebagai berikut :

Asuransi Pertanian

Gambar 2. Koordinasi dengan Bapak Bupati dalam rangka mensukseskan serapan AUTP di Kabupaten Cilacap

Gambar 3. Pembayaran Claim Asuransi Pertanian (Tanaman Padi di Kabupaten Indramayu)

Page 36: LAPORAN KINERJA DIREKTORAT PEMBIAYAAN …sakip.pertanian.go.id/admin/data2/LAKIN DIT.PEMBIAYAAN TAHUN 20… · pembiayaan bagi petani yang murah/terjangkau dan mudah diakses,

25

Gambar 4. Testimoni Pembayaran Claim Asuransi Pertanian (Tanaman Padi di

Kabupaten Tabanan)

Page 37: LAPORAN KINERJA DIREKTORAT PEMBIAYAAN …sakip.pertanian.go.id/admin/data2/LAKIN DIT.PEMBIAYAAN TAHUN 20… · pembiayaan bagi petani yang murah/terjangkau dan mudah diakses,

26

Pengembangan LKMA

Gambar 5. Pengembangan LKMA Mekar Sari di Ds Mekar Sari, Kec Panimbang Kab. Pandeglang, Banten

Pembinaan Penyelia Mitra Tani

Gambar 6. Pembinaan PMT di Gapoktan Jalak, Ds. Kedungenep Kec. Petir, Kab. Serang, Banten

Gapoktan : Mekar Tani (tahun 2013) Desa : Mekar sari Kec. : Panimbang, Kabupaten : Pandeglang, Banten LKMA : Mekar Tani Badan Hukum : Akta Notaris Penggunaan dana PUAP untuk membiayaan simpan Pinjam, On Farm : Tanaman Pangan (Padi), Off Farm : usaha penjualan pupuk untuk padi. Dana PUAP yang diterima Gapoktan 100.000.000,- dan perkembangan sampai saat ini dari total dana cash, dana di rekening, piutang dan nilai asset/barang sebesar Rp. 128.945.000,-. Penerima manfaat pinjaman dari anggota sebanyak 57 orang. besaran pinjaman dari mulai 500.000,- s.d 5.000.000,- dengan jangka waktu pinjaman 4 bulan dibayar pada saat panen dan jasa sebesar 2,5%.

Gapoktan : Tani makmur (tahun 2009) Kelurahan : Lingkar Selatan, Kec. : Palmerah, Kota Jambi LKMA : Tani Makmur, Badan Hukum : Koperasi Simpan Pinjam Penggunaan dana PUAP untuk membiayaan simpan Pinjam, On Farm : Tanaman Pangan (Jagung, Ubi), Horti (sayuran 12 Komoditi, budidaya pembibitan sayuran di polybag), Ternak (Ayam Buras), Off Farm (Home Industri dan Bakul sayuran). Dana PUAP yang diterima Gapoktan 100.000.000,- dan perkembangan sampai saat ini dari total dana cash, dana di rekening, piutang dan nilai asset/barang sebesar Rp. 345.684.275,-. Penerima manfaat pinjaman dari anggota sebanyak 140 orang besaran pinjaman dari mulai 2.000.000,- s.d 8.000.000,- dengan jangka waktu pinjaman 10 bulan dan jasa sebesar 15%.

Page 38: LAPORAN KINERJA DIREKTORAT PEMBIAYAAN …sakip.pertanian.go.id/admin/data2/LAKIN DIT.PEMBIAYAAN TAHUN 20… · pembiayaan bagi petani yang murah/terjangkau dan mudah diakses,

27

Pelaksanaan Kredit Usaha Rakyat

Gambar 7. Penerima Manfaat KUR di Ds. Sukatani, Kec. Pacet, Kab. Cianjur

Gambar 8. Penerima Manfaat KUR di Ds. Somangkih, Kec. Simbang, Kab. Maros

Gambar 9. Penerima Manfaat KUR di Ds. Lasang, Kec. Polut, Kab. Takalar

Provinsi : Jawa Barat Kab/Kota : Cianjur Kecamatan : Pacet Desa : Sukatani Nama Debitur : Andri Setiawan Jenis Usaha : Pengumpul Sayuran Bank Penyalur : BRI Jumlah Pinjaman: Rp. 25 Juta

Jangka Waktu : 2 tahun

Provinsi : Sulawesi Selatan Kab/Kota : Takalar Kecamatan : Polut Desa : Lasang Nama Debitur : Muma Daeng Tiro Jenis Usaha : Perkebunan Tebu Bank Penyalur : BRI Jumlah Pinjaman: Rp. 25 Juta Jangka Waktu : Nov 2016-Nov2017

Provinsi : Sulawesi Selatan Kab/Kota : Maros Kecamatan : Simbang Desa : Somangkih Nama Debitur : H. Hasan Jenis Usaha : Penggemukan Sapi Bank Penyalur : BRI Jumlah Pinjaman: Rp. 500 Juta Jangka Waktu : 3 Maret 2016-7 Maret 2019

Page 39: LAPORAN KINERJA DIREKTORAT PEMBIAYAAN …sakip.pertanian.go.id/admin/data2/LAKIN DIT.PEMBIAYAAN TAHUN 20… · pembiayaan bagi petani yang murah/terjangkau dan mudah diakses,

28

Gambar 10. Penerima Manfaat KUR di Ds. Lasang Barat, Kec. Polut, Kab. Takalar

Gambar 11. Penerima Manfaat KUR di Ds. Sukorejo, Kec. Sambirejo, Kab. Sragen

Gambar 12. Penerima Manfaat KUR di Ds. Puluhan, Kec.Trucuk, Kab. Klaten

Provinsi : Sulawesi Selatan Kab/Kota : Takalar Kecamatan : Polut Desa : Lasang Barat Nama Debitur : Hamzah Dettona Jenis Usaha : Pengumpul Gabah Bank Penyalur : BRI Jumlah Pinjaman: Rp. 25 Juta Jangka Waktu : Des 2016-Des 2018

Provinsi : Jawa Tengah Kab/Kota : Sragen Kecamatan : Sambirejo Desa : Sukorejo Nama Debitur : Sularmi Jenis Usaha : Ternak Ayam, Budidaya (padi, cabai) Bank Penyalur : BPD Jateng Jumlah Pinjaman: Rp. 200 Juta

Jangka Waktu : 4 tahun (2016- 2019)

Provinsi : Jawa Tengah Kab/Kota : Klaten Kecamatan : Trucuk Desa : Puluhan Nama Debitur : Sagina Jenis Usaha : Ternak Sapi, ayam Bank Penyalur : BPD Jateng Jumlah Pinjaman: Rp. 200 Juta Jangka Waktu : 4 tahun (2016- 2020)

Page 40: LAPORAN KINERJA DIREKTORAT PEMBIAYAAN …sakip.pertanian.go.id/admin/data2/LAKIN DIT.PEMBIAYAAN TAHUN 20… · pembiayaan bagi petani yang murah/terjangkau dan mudah diakses,

29

3.2. Realisasi Anggaran

Realisasi anggaran Direktorat Pembiayaan pada kegiatan Fasilitasi Pembiayaan per

31 Desember 2016 adalah senilai Rp109.806.955.723,00 (59,25%) dari pagu awal

senilai Rp185.321.800.000,00. Realisasi anggaran setelah blokir mencapai 98,44%

(dari pagu setelah blokir senilai Rp111.548.925.000,00).

Dari realisasi tersebut, realisasi anggaran pusat untuk Direktorat Pembiayaan

adalah senilai Rp.108.192.477.223,00 (58,92%) dari Pagu awal senilai

Rp.183.618.250.000,00. Sedangkan realisasi anggaran pusat Direktorat

Pembiayaan setelah blokir adalah 98,55% (dari pagu setelah blokir senilai

Rp109.787.689.900,00). Adapun rincian realisasi anggaran pusat Direktorat

Pembiayaan Pertanian dari masing-masing Sub Direktorat, sebagai berikut :

Tabel 8. Daftar Pagu dan Realisasi Anggaran Subdit Lingkup Direktorat Pembiayaan

Awal Setelah Blokir Awal Setelah

Blokir

1. Subdit Kredit Program dan

Fasilitasi Pembiayaan

3.685.200.000 1.836.277.000 1.586.499.908 43,05 86,40

2 Subdit Pemberdayaan

Permodalan dan Asuransi

Pertanian

134.069.950.000 65.022.383.000 64.548.605.615 48,15 99,27

3 Subdit Kelembagaan

Pembiayaan*

43.504.100.000 40.919.789.900 40.084.395.339 92,14 97,96

4 Subbag Tata Usaha 2.359.000.000 2.009.240.000 1.972.976.361 83,64 98,20

183.618.250.000 109.787.689.900 108.192.477.223 58,92 98,55Jumlah

Pagu (Rp) %

No Unit Eselon III Realisasi (Rp)

Sumber data : Direktorat Pembiayaan Pertanian, 2016

Realisasi keuangan dari kegiatan yang dilaksanakan masing-masing Eselon III dan

Sub Bagian Tata Usaha adalah sebagai berikut:

1. Sub Direktorat Kredit Program dan Fasilitasi Pembiayaan

Realisasi anggaran subdit Kredit Program dan Fasilitasi Pembiayaan yang

dilaksanakan melalui kegiatan Pengembangan pembiayaan program pertanian

yang utamanya untuk mendukung pelaksanaan program KUR dan

penyusunan RPP UKP ini sebelum pemblokiran (selfblocking) adalah senilai

Rp1.586.499.908,00 (43,05%) dari pagu Rp3.685.200.000,00, sedangkan

Page 41: LAPORAN KINERJA DIREKTORAT PEMBIAYAAN …sakip.pertanian.go.id/admin/data2/LAKIN DIT.PEMBIAYAAN TAHUN 20… · pembiayaan bagi petani yang murah/terjangkau dan mudah diakses,

30

realisasi setelah blokir adalah 86,40% (dari pagu setelah blokir senilai

Rp1.836.277.000,00).

2. Subdit Pemberdayaan Permodalan dan Asuransi Pertanian

Realisasi anggaran subdit Pemberdayaan Permodalan dan Asuransi

Pertanian sebelum pemblokiran (selfblocking) adalah senilai

Rp64.548.605.615,00 (48,15%) dari pagu Rp134.069.950.000,00, sedangkan

realisasi setelah blokir adalah 99,27% (dari pagu setelah blokir senilai

Rp65.022.383.000,00).

4. Subdit Kelembagaan Pembiayaan

Realisasi anggaran subdit kelembagaan pembiayaan adalah senilai

Rp40.084.395.339,00 (92,14%) dari pagu Rp43.504.100.000,00. Realisasi

setelah blokir adalah 97,96% (dari pagu setelah blokir senilai

Rp40.919.789.900,00).

5. Sub Bagian Tata Usaha Direktorat

Realisasi anggaran Sub Bagian Tata Usaha Direktorat melalui kegiatan

dukungan manajemen Direktorat Pembiayaan Pertanian sebelum pemblokiran

(selfblocking) adalah senilai Rp1.972.976.361,00 (83,64%) dari pagu senilai

Rp2.359.000.000,00, sedangkan realisasi setelah blokir adalah senilai 98,20%

(dari pagu setelah blokir senilai Rp2.009.240.000,00).

Secara umum realisasi serapan anggaran sub Direktorat Lingkup Pembiayaan

setelah blokir mencapai lebih dari 90%, namun terdapat realisasi serapan

anggaran dibawah 90% pada subdit Kredit Program dan Fasilitasi Pembiayaan.

Hal ini disebabkan beberapa pengaruh berikut:

1) revisi pemotongan anggaran;

2) revisi kegiatan di subdit kredit program;

3) proses pelaksanaan program KUR dan RPP UKP menunggu kebijakan instansi

terkait lainnya;

4) fokus pada kegiatan utama Ditjen PSP dan kegiatan Direktorat. Pembiayaan

Pertanian.

Page 42: LAPORAN KINERJA DIREKTORAT PEMBIAYAAN …sakip.pertanian.go.id/admin/data2/LAKIN DIT.PEMBIAYAAN TAHUN 20… · pembiayaan bagi petani yang murah/terjangkau dan mudah diakses,

31

3.3. Dukungan Sumber Daya Manusia

Sumber Daya Manusia (SDM) Direktorat Pembiayaan Pertanian berjumlah 45 orang

yang terdiri dari 42 orang Pegawai Negeri Sipil (PNS) dan 3 orang Tenaga Harian

Lepas (THL), yang terdistribusi dalam 3 Sub Direktorat dan 1 Sub Bagian Tata

Usaha. Untuk tenaga THL seluruhnya ditempatkan di Sub Bagian Tata Usaha,

sedangkan untuk pegawai lainnya terbagi di bagian Sub Direktorat sebagaimana

pada Tabel 9.

Tabel 9. Distribusi Pegawai Direktorat Pembiayaan Pertanian Berdasarkan Pangkat dan Golongan

NO Unit Eselon II Golongan Total

(orang)

IV III II I

1 Direktur 1 - - - 1

2 Subdit Kredit Program dan Fasilitasi

Pembiayaan

3 8 - - 11

3 Subdit Pemberdayaan Permodalan dan

Asuransi Pertanian

4 9 - - 13

4 Subdit Kelembagaan Pembiayaan 2 7 1 - 10

5 Subbag Tata Usaha - 6 1 - 7

Total 10 30 2 0 42*)

Ket : *) Jumlah tidak termasuk THL Sumber data : Sub Bagian Tata Usaha, Direktorat Pembiayaan Pertanian, 2016

Distribusi SDM Direktorat Pembiayaan Pertanian Pejabat Eselon III dan IV menurut

jenis kelamin tertera pada Tabel 10.

Tabel 10. Distribusi Pegawai Direktorat Pembiayaan Pertanian Berdasarkan Sebaran Pejabat Eselon III dan IV

NO Pejabat Laki-laki Perempuan Total

(orang)

1 Eselon II 1 1

2 Eselon III 3 - 3

3 Eselon IV 5 2 7

Total 8 3 11

Sumber data : Sub Bagian Tata Usaha, Direktorat Pembiayaan Pertanian, 2016

Page 43: LAPORAN KINERJA DIREKTORAT PEMBIAYAAN …sakip.pertanian.go.id/admin/data2/LAKIN DIT.PEMBIAYAAN TAHUN 20… · pembiayaan bagi petani yang murah/terjangkau dan mudah diakses,

32

Distribusi SDM Direktorat Pembiayaan Pertanian berdasarkan golongan

pegawai tertera pada Tabel 11.

Tabel 11. Distribusi Pegawai Direktorat Pembiayaan Pertanian Berdasarkan Sebaran Pegawai per Golongan

NO

Golongan A B C D E Total

(orang)

1 I - - - - - 0

2 II - - 1 1 - 2

3 III 1 14 6 9 - 30

4 IV 6 3 - 1 - 10

Total 7 17 7 11 0 42*)

Ket : *) Jumlah tidak termasuk THL Sumber data : Sub Bagian Tata Usaha, Direktorat Pembiayaan Pertanian, 2016

Distribusi SDM Direktorat Pembiayaan Pertanian berdasarkan Tingkat

Pendidikan tertera pada Tabel 12.

Tabel 12. Distribusi Pegawai Direktorat Pembiayaan Pertanian

Berdasarkan Tingkat Pendidikan

NO Golongan S3 S2 S1 D3 SMA SMP SD Total

(orang)

1 I - - - - - - - -

2 II - - - 1 - - - 1

3 III - 4 22 1 4 - - 31

4 IV - 9 1 - - - - 10

Total 0 13 23 2 4 - - 42*)

Ket : *) Jumlah tidak termasuk THL Sumber data : Sub Bagian Tata Usaha, Direktorat Pembiayaan Pertanian, 2016

3.4. Hambatan dan Kendala

Pencapaian sasaran kegiatan Direktorat Pembiayaan yaitu “Meningkatnya fasilitasi

pembiayaan, pemberdayaan kelembagaan, dan permodalan pertanian, serta

peningkatan perlindungan terhadap risiko gagal panen melalui asuransi pertanian”

diukur melalui indikator kinerja ; 1). jumlah asuransi pertanian dan 2). jumlah

asuransi ternak sapi. Capaian indikator kinerja yang diukur berdasarkan

Perjanjian Kinerja (revisi Desember 2016) dapat disimpulkan bahwa indikator

jumlah asuransi pertanian tercapai 100% termasuk kategori berhasil, sedangkan

Page 44: LAPORAN KINERJA DIREKTORAT PEMBIAYAAN …sakip.pertanian.go.id/admin/data2/LAKIN DIT.PEMBIAYAAN TAHUN 20… · pembiayaan bagi petani yang murah/terjangkau dan mudah diakses,

33

indikator kinerja jumlah asuransi ternak sapi tercapai 100% termasuk kategori

berhasil.

Secara umum, capaian kinerja Direktorat Pembiayaan Pertanian disimpulkan

berhasil, namun dalam capaian pelaksanaan kegiatan tersebut masih terdapat

kendala yang dihadapi sebagai berikut :

1). Perencanaan Kinerja

a) Tidak adanya dana operasional di Propinsi/Kabupaten/Kota untuk

mengawal program asuransi pertanian

b) Adanya penghematan anggaran ditengah pelaksanaan kegiatan (self

blocking) sehingga perlu dilakukan revisi anggaran, hal ini sempat

menunda pelaksanaan kegiatan asuransi dan kegiatan pembiayaan

2). Sumber Daya Manusia

a) Petugas Propinsi/Kabupaten Kota belum memfokuskan program

asuransi pertanian sebagai program utama

b) Petani belum benar-benar memahami manfaat dari program Asuransi

Usaha Tani Padi (AUTP), sehingga belum banyak petani yang menjadi

peserta AUTP;

c) Terbatasnya petugas baik di Dinas Provinsi, kabupaten/kota dan

Jasindo yang menangani pelaksanaan program AUTP

3.4. Upaya dan Tindak Lanjut

Untuk mengatasi kendala tersebut di atas, maka diperlukan upaya tindak lanjut dan

tindakan antisipatif ke depan sebagai berikut :

1). Perencanaan Kinerja

a) Mengusulkan dana operasional di Propinsi/Kabupaten/Kota untuk

mengawal program asuransi pertanian di TA. 2017.

b) Mengawal revisi anggaran sehingga proses penyelesaian revisi tidak

memakan waktu lama.

2). Sumber Daya Manusia

a) Mendorong Dinas Pertanian Propinsi maupun kabupaten untuk

menambah petugas pelaksana program AUTP

Page 45: LAPORAN KINERJA DIREKTORAT PEMBIAYAAN …sakip.pertanian.go.id/admin/data2/LAKIN DIT.PEMBIAYAAN TAHUN 20… · pembiayaan bagi petani yang murah/terjangkau dan mudah diakses,

34

b) Mendorong Jasindo untuk menambah petugas yang membantu

pelaksanaan AUTP

3). Teknis

a) Melaksanakan Koordinasi dan memberikan pemahaman Petugas

Propinsi/Kabupaten Kota untuk menempatkan program asuransi

pertanian sebagai program utama sebagaimana di pusat

b) Meningkatkan sosialisasi melalui media cetak, elektronik dan sosialisasi

langsung melalui pertemuan sampai tingkat desa

c) Melaksanakan koordinasi dengan Dinas Pertanian Propinsi dan

Kabupaten/Kota untuk dapat mendampingi dan memberikan

pemahaman terkait teknis pertanian

Page 46: LAPORAN KINERJA DIREKTORAT PEMBIAYAAN …sakip.pertanian.go.id/admin/data2/LAKIN DIT.PEMBIAYAAN TAHUN 20… · pembiayaan bagi petani yang murah/terjangkau dan mudah diakses,

35

BAB IV PENUTUP

Pertanggungjawaban dalam pelaksanaan kegiatan Direktorat Pembiayaan Pertanian

dalam pencapaian sasaran kegiatan Direktorat Pembiayaan Pertanian mendukung

pencapaian sasaran program Ditjen PSP dan Kementerian Pertanian disampaikan dalam

Laporan Kinerja Direktorat Pembiayaan Pertanian. Dalam Laporan kinerja ini disajikan

informasi capaian kinerja yang telah diperjanjikan disertai evaluasi dan analisis sehingga

dapat dimanfaatkan untuk perbaikan kinerja ke depan.

Pencapaian sasaran kegiatan Direktorat Pembiayaan Pertanian tahun 2016 yang

ditetapkan dalam dokumen Perjanjian Kinerja antara Direktur Pembiayaan Pertanian dan

Direktur Jenderal Prasarana dan Sarana Pertanian yaitu “Meningkatnya fasilitasi

pembiayaan, pemberdayaan kelembagaan, dan permodalan pertanian, serta peningkatan

perlindungan terhadap risiko gagal panen melalui asuransi pertanian” diukur melalui

indikator kinerja ; 1). jumlah asuransi pertanian seluas 500.000 Ha dan 2). jumlah asuransi

ternak sapi sejumlah 20.000 ekor. Dari pengukuran 2 indikator kinerja tersebut dapat

disimpulkan bahwa 1 indikator yaitu jumlah asuransi pertanian tercapai 500.000 Ha dari

target seluas 500.000 Ha (100%) termasuk kategori berhasil. Dari realisasi AUTP

sejumlah 500.000 Ha ini, pembayaran subsidi premi sejumlah 100.000 Ha diluncurkan

pada TA.2017, sedangkan 1 indikator kinerja jumlah asuransi ternak sapi tercapai 20.000

ekor dari target 20.000 ekor (100%) termasuk kategori berhasil.

Realisasi anggaran Direktorat Pembiayaan pada kegiatan Fasilitasi Pembiayaan per 31

Desember 2016 adalah senilai Rp109.806.955.723,00 (59,25%) dari pagu awal senilai

Rp185.321.800.000,00. Realisasi anggaran setelah blokir mencapai 98,44% (dari pagu

setelah blokir senilai Rp111.548.925.000,00).

Secara umum, capaian kinerja Direktorat Pembiayaan Pertanian disimpulkan berhasil,

namun dalam capaian pelaksanaan kegiatan tersebut dijumpai beberapa kendala berikut :

1). Perencanaan Kinerja ; a). Tidak adanya dana operasional di Propinsi/Kabupaten/Kota

untuk mengawal program asuransi pertanian, b). adanya penghematan anggaran

ditengah pelaksanaan kegiatan (selfblocking) sehingga perlu dilakukan revisi anggaran,

hal ini sempat menunda pelaksanaan kegiatan asuransi dan kegiatan pembiayaan, 2).

Sumber Daya Manusia ; a). Petugas Propinsi/Kabupaten Kota belum memfokuskan

program asuransi pertanian sebagai program utama, b). Petani belum benar-benar

Page 47: LAPORAN KINERJA DIREKTORAT PEMBIAYAAN …sakip.pertanian.go.id/admin/data2/LAKIN DIT.PEMBIAYAAN TAHUN 20… · pembiayaan bagi petani yang murah/terjangkau dan mudah diakses,

36

memahami manfaat dari program Asuransi Usaha Tani Padi (AUTP), sehingga belum

banyak petani yang menjadi peserta AUTP, c). Terbatasnya petugas baik di Dinas

Provinsi, kabupaten/kota dan Jasindo yang menangani pelaksanaan program AUTP

Sebagai upaya perbaikan dan peningkatan kinerja Direktorat Pembiayaan Pertanian ke

depan, maka perlu dilakukan upaya perbaikan mulai dari proses perencanaan hingga

implementasi pelaksanaan kegiatan di lapang melalui : 1). Perencanaan Kinerja; a).

Mengusulkan dana operasional di Propinsi/Kabupaten/Kota untuk mengawal program

asuransi pertanian di TA. 2017, b). Mengawal revisi anggaran sehingga proses

penyelesaian revisi tidak memakan waktu lama, 2). Sumber Daya Manusia; a).

Mendorong Dinas Pertanian Propinsi maupun kabupaten untuk menambah petugas

pelaksana program AUTP, b). Mendorong Jasindo untuk menambah petugas yang

membantu pelaksanaan AUTP, 3). Teknis; a). Melaksanakan Koordinasi dan

memberikan pemahaman Petugas Propinsi/Kabupaten Kota untuk menempatkan

program asuransi pertanian sebagai program utama sebagaimana di pusat, b).

Meningkatkan sosialisasi melalui media cetak, elektronik dan sosialisasi langsung melalui

pertemuan sampai tingkat desa, c). Melaksanakan koordinasi dengan Dinas Pertanian

Propinsi dan Kabupaten/Kota untuk dapat mendampingi dan memberikan pemahaman

terkait teknis pertanian.

Laporan ini diharapkan dapat memberikan gambaran hasil kinerja Direktorat Pembiayaan

Pertanian selama tahun 2016, dan dapat dijadikan sebagai bahan evaluasi dalam

mengambil langkah-langkah strategis dan operasional serta penyusunan pelaksanaan

kegiatan yang akan datang.

Page 48: LAPORAN KINERJA DIREKTORAT PEMBIAYAAN …sakip.pertanian.go.id/admin/data2/LAKIN DIT.PEMBIAYAAN TAHUN 20… · pembiayaan bagi petani yang murah/terjangkau dan mudah diakses,

37

LAMPIRAN

Page 49: LAPORAN KINERJA DIREKTORAT PEMBIAYAAN …sakip.pertanian.go.id/admin/data2/LAKIN DIT.PEMBIAYAAN TAHUN 20… · pembiayaan bagi petani yang murah/terjangkau dan mudah diakses,

38

Lampiran 1.

Rencana Aksi Indikator Kinerja Direktorat Pembiayaan

(B03, B06, B09, B12)

Page 50: LAPORAN KINERJA DIREKTORAT PEMBIAYAAN …sakip.pertanian.go.id/admin/data2/LAKIN DIT.PEMBIAYAAN TAHUN 20… · pembiayaan bagi petani yang murah/terjangkau dan mudah diakses,

39

Unit Organisasi Eselon I : Direktorat Jenderal Prasarana Dan Sarana Pertanian

Tahun Anggaran : 2016

Volume B03 Realisasi

1. Asuransi Usaha Tani

Padi

Penambahan luas

lahan sawah yang menjadi peserta

AUTP

1. Luas lahan sawah yang

menjadi peserta AUTP

1.000.000 Ha 1.195 Ha 1.194,59 Ha

99,97

a. 1.   Diterbitkannya Pedoman Bantuan Premi

Asuransi Usaha Tani Padi (AUTP)

1.   Diterbitkannya Pedoman Bantuan

Premi Asuransi Usaha Tani Padi (AUTP)

100

2.   Sosialisasi Pedoman; 2.   Sosialisasi Pedoman; 100

3.  

Pendataan/Inventarisasi CPCL Peserta AUTP

seluas 1.195 Ha

3.  

Pendataan/Inventarisasi CPCL Peserta AUTP

seluas1.194,59 Ha99,97

4.   Terlaksananya

pendaftaran dan

pembayaran premi (20%) seluas 1.195 Ha

4.   Terlaksananya

pendaftaran dan

pembayaran premi (20%) seluas 1.194,59

Ha

99,97

5. Pembayaran Premi

(80%) ke Jasindo seluas

1.195 Ha

5. Pembayaran Premi

(80%) ke Jasindo

seluas 1.194,59 Ha99,97

6.   Pembinaan dan pengawalan kegiatan;

6.   Pembinaan dan pengawalan kegiatan;

7.   Pengendalian dan evaluasi triwulan I.

7.   Pengendalian dan evaluasi triwulan I.

Indikator Kinerja Rekomendasi

PEMANTAUAN DAN EVALUASI RENCANA AKSI INDIKATOR KINERJA DITJEN PSP TA.2016

Maret

Permasalahan

Periode B-03

No Sasaran StrategisOutcome

Target Setahun Jadwal Pelaksanaan

Januari Februari

Rencana Aksi Triwulan 1 (B03)

Petani belum benar-benar

memahami manfaat dari

program Asuransi Usaha Tani

Padi (AUTP), sehingga belum

banyak petani yang menjadi

peserta AUTP;

Terbatasnya petugas baik di

Dinas Provinsi, kabupaten/kota

dan Jasindo yang menangani

pelaksanaan program AUTP

Dinas Pertanian Propinsi maupun

kabupaten perlu menambah petugas

pelaksana program AUTP

Perlu meningkatkan sosialisasi

melalui media cetak, elektronik dan

sosialisasi langsung melalui

pertemuan sampai tingkat desa

Jasindo perlu menambah petugas

yang melaksanakan AUTP

-

-

-

-

-

-

-

%

B-03

Page 51: LAPORAN KINERJA DIREKTORAT PEMBIAYAAN …sakip.pertanian.go.id/admin/data2/LAKIN DIT.PEMBIAYAAN TAHUN 20… · pembiayaan bagi petani yang murah/terjangkau dan mudah diakses,

40

Unit Organisasi Eselon I : Direktorat Jenderal Prasarana Dan Sarana Pertanian

Tahun Anggaran : 2016

Volume B06 Realisasi

1. Asuransi Usaha Tani

Padi

Penambahan luas

lahan sawah yang

menjadi peserta

AUTP

1. Luas lahan sawah yang

menjadi peserta AUTP

1.000.000 Ha 400.000 Ha 100.000 Ha

25,00

1.   Pendataan/Inventarisasi CPCL

Peserta AUTP seluas 400.000 Ha

1.   Pendataan/Inventarisasi

CPCL Peserta AUTP seluas

100.000 Ha25,00

2.   Terlaksananya pendaftaran

dan pembayaran premi (25%)

seluas 100.000 Ha

2.   Terlaksananya pendaftaran

dan pembayaran premi (25%)

seluas 100.000 Ha 100,00

3. Pembayaran Premi (80%) ke

Jasindo seluas 400.000 Ha

3. Pembayaran Premi (80%)

ke Jasindo seluas 100.000 Ha

25,00

4.   Pembinaan dan pengawalan

kegiatan;

4.   Pembinaan dan

pengawalan kegiatan;

100

5.   Pengendalian dan evaluasi

triwulan I.

5.   Pengendalian dan evaluasi

triwulan I.

100

Juni

-

-

-

-

-

Petugas Propinsi/Kabupaten

Kota belum memfokuskan

program asuransi pertanian

sebagai program utama

Petani belum benar-benar

memahami manfaat dari

program Asuransi Usaha Tani

Padi (AUTP), sehingga belum

banyak petani yang menjadi

peserta AUTP;

Terbatasnya petugas baik di

Dinas Provinsi, kabupaten/kota

dan Jasindo yang menangani

pelaksanaan program AUTP

pemahaman petugas jasindo

terhadap teknis pertanian

masih kurang sehingga

mempengaruhi proses verifikasi

kelayakan

Klaim AUTP belum tertangani

dengan baik oleh Jasindo,

sehingga mempengaruhi

kepercayaan petani terhadap

program AUTP

-

-

-

-

-

-

Koordinasi dan memberikan

pemahaman Petugas

Propinsi/Kabupaten Kota untuk

menempatkan program asuransi

pertanian sebagai program utama

sebagaimana di pusat

Dinas Pertanian Propinsi maupun

kabupaten perlu menambah petugas

pelaksana program AUTP

Perlu meningkatkan sosialisasi

melalui media cetak, elektronik dan

sosialisasi langsung melalui

pertemuan sampai tingkat desa

Jasindo perlu menambah petugas

yang melaksanakan AUTP

Berkoordinasi dengan Dinas

Pertanian Propinsi dan

Kabupaten/Kota untuk dapat

mendampingi dan memberikan

pemahaman terkait teknis pertanian

Jasindo perlu mempercepat

penanganan Kalim AUTP

PEMANTAUAN DAN EVALUASI RENCANA AKSI INDIKATOR KINERJA DITJEN PSP TA.2016Periode B-06

No Sasaran StrategisOutcome

Indikator Kinerja

Target SetahunRencana Aksi Triwulan 2 (B06)

%

Jadwal Pelaksanaan

Permasalahan Rekomendasi

April Mei

B-06

Page 52: LAPORAN KINERJA DIREKTORAT PEMBIAYAAN …sakip.pertanian.go.id/admin/data2/LAKIN DIT.PEMBIAYAAN TAHUN 20… · pembiayaan bagi petani yang murah/terjangkau dan mudah diakses,

41

Unit Organisasi Eselon I : Direktorat Jenderal Prasarana Dan Sarana Pertanian

Tahun Anggaran : 2016

Volume Target B09 Realisasi

1. Asuransi Usaha Tani

Padi

Penambahan luas

lahan sawah yang

menjadi peserta

AUTP

1. Luas lahan sawah yang

menjadi peserta AUTP

700.000 Ha 600.000 Ha 370.868,69 Ha

61,81

1.   Pendataan/Inventarisasi CPCL

Peserta AUTP seluas 600.000 Ha

1.   Pendataan/Inventarisasi

CPCL Peserta AUTP seluas

370.868,69 Ha61,81

2.   Terlaksananya pendaftaran

dan pembayaran premi (25%)

seluas 370.868,69 Ha

2.   Terlaksananya pendaftaran

dan pembayaran premi (25%)

seluas 370.868,69 Ha 100,00

3. Pembayaran Premi (80%) ke

Jasindo seluas 600.000 Ha

3. Pembayaran Premi (80%)

ke Jasindo seluas 307.217,25

Ha51,20

4.   Pembinaan dan pengawalan

kegiatan;

4.   Pembinaan dan

pengawalan kegiatan;

100

5.   Pengendalian dan evaluasi

triwulan III.

5.   Pengendalian dan evaluasi

triwulan III.

100

-

-

-

-

-

-

Petugas Propinsi/Kabupaten

Kota belum memfokuskan

program asuransi pertanian

sebagai program utama

Petani belum benar-benar

memahami manfaat dari

program Asuransi Usaha Tani

Padi (AUTP), sehingga belum

banyak petani yang menjadi

peserta AUTP;

Terbatasnya petugas baik di

Dinas Provinsi, kabupaten/kota

dan Jasindo yang menangani

pelaksanaan program AUTP

pemahaman petugas jasindo

terhadap teknis pertanian

masih kurang sehingga

mempengaruhi proses verifikasi

kelayakan

Klaim AUTP belum tertangani

dengan baik oleh Jasindo,

sehingga mempengaruhi

kepercayaan petani terhadap

program AUTP

Belum diterbitkannya SK

definitif peserta asuransi

pertanian seluruhnya oleh Dinas

Kabupaten

-

-

-

-

-

-

-

Koordinasi dan memberikan

pemahaman Petugas

Propinsi/Kabupaten Kota untuk

menempatkan program asuransi

pertanian sebagai program utama

sebagaimana di pusat

Dinas Pertanian Propinsi maupun

kabupaten perlu menambah petugas

pelaksana program AUTP

Perlu meningkatkan sosialisasi

melalui media cetak, elektronik dan

sosialisasi langsung melalui

pertemuan sampai tingkat desa

Jasindo perlu menambah petugas

yang melaksanakan AUTP

Berkoordinasi dengan Dinas

Pertanian Propinsi dan

Kabupaten/Kota untuk dapat

mendampingi dan memberikan

pemahaman terkait teknis pertanian

Jasindo perlu mempercepat

penanganan Klaim AUTP

Mendorong petugas Dinas

Kabupaten untuk segera

menerbitkan SK definitf seluruh

peserta asuransi pertanian TA.2016

PEMANTAUAN DAN EVALUASI RENCANA AKSI INDIKATOR KINERJA DITJEN PSP TA.2016Periode B-09

No Sasaran StrategisOutcome

Indikator Kinerja

Target SetahunRencana Aksi Triwulan 3 (B09)

%

Jadwal Pelaksanaan

Permasalahan Rekomendasi

Juli Agustus September

B-09

Page 53: LAPORAN KINERJA DIREKTORAT PEMBIAYAAN …sakip.pertanian.go.id/admin/data2/LAKIN DIT.PEMBIAYAAN TAHUN 20… · pembiayaan bagi petani yang murah/terjangkau dan mudah diakses,

42

Unit Organisasi Eselon I : Direktorat Jenderal Prasarana Dan Sarana Pertanian

Tahun Anggaran : 2016

Volume Target B12 Realisasi

1. Asuransi Usaha Tani Padi

Penambahan luas lahan sawah yang

menjadi peserta AUTP

1. Luas lahan sawah yangmenjadi peserta AUTP

500.000 Ha 500.000 Ha 500.000 Ha*)

100,00

1.   Pendataan/Inventarisasi CPCL

Peserta AUTP seluas 500.000 Ha

1.   Pendataan/Inventarisasi

CPCL Peserta AUTP seluas 500.000 Ha

100,00

2.   Terlaksananya pendaftaran

dan pembayaran premi swadaya (20%) seluas 500.000 Ha

2.   Terlaksananya pendaftaran

dan pembayaran premi swadaya (20%) seluas 500.000 Ha

100,00

3. Pembayaran Premi subsidi (80%) ke Jasindo seluas 500.000

Ha

3. Pembayaran Premi subsidi (80%) ke Jasindo seluas

400.000 Ha, dan seluas 100.000 Ha diluncurkan pada

TA. 2017

80,00

4.   Pembinaan dan pengawalan kegiatan;

4.   Pembinaan dan pengawalan kegiatan;

100

5.   Pengendalian dan evaluasi triwulan IV.

5.   Pengendalian dan evaluasi triwulan IV

100

Ket : *) Dari realisasi AUTP sejumlah 500.000 Ha, pembayaran subsidi premi sejumlah 100.000 Ha diluncurkan pada TA. 2017

Desember

-

-

Tidak adanya dana pendukung

di Propinsi/Kabupaten untuk

mengawal pelaksanaan kegiatan

AUTP di lokasi

Adanya selfblocking anggaran

yang mempengaruhi perubahan

target dan rencana tunda bayar

-

-

Akan diupayakan usulan dana

pendukung di Propinsi/Kabupaten

untuk mengawal pelaksanaan

kegiatan AUTP di lokasi

Pembayaran sejumlah AUTP akan

diluncurkan pada tahun 2017

PEMANTAUAN DAN EVALUASI RENCANA AKSI INDIKATOR KINERJA DITJEN PSP TA.2016Periode B-12

No Sasaran StrategisOutcome

Indikator Kinerja

Target SetahunRencana Aksi Triwulan 4 (B12)

%

Jadwal Pelaksanaan

Permasalahan Rekomendasi

Oktober Nopember

B-12

Page 54: LAPORAN KINERJA DIREKTORAT PEMBIAYAAN …sakip.pertanian.go.id/admin/data2/LAKIN DIT.PEMBIAYAAN TAHUN 20… · pembiayaan bagi petani yang murah/terjangkau dan mudah diakses,

43

Lampiran 2

Perjanjian Kinerja Direktorat Pembiayaan Pertanian

Tahun 2016

(Januari, Revisi Maret, Revisi Agustus, Revisi Desember)

Page 55: LAPORAN KINERJA DIREKTORAT PEMBIAYAAN …sakip.pertanian.go.id/admin/data2/LAKIN DIT.PEMBIAYAAN TAHUN 20… · pembiayaan bagi petani yang murah/terjangkau dan mudah diakses,

44

PK Awal Bulan Januari

Page 56: LAPORAN KINERJA DIREKTORAT PEMBIAYAAN …sakip.pertanian.go.id/admin/data2/LAKIN DIT.PEMBIAYAAN TAHUN 20… · pembiayaan bagi petani yang murah/terjangkau dan mudah diakses,

45

Page 57: LAPORAN KINERJA DIREKTORAT PEMBIAYAAN …sakip.pertanian.go.id/admin/data2/LAKIN DIT.PEMBIAYAAN TAHUN 20… · pembiayaan bagi petani yang murah/terjangkau dan mudah diakses,

46

PK Revisi Bulan Maret

Page 58: LAPORAN KINERJA DIREKTORAT PEMBIAYAAN …sakip.pertanian.go.id/admin/data2/LAKIN DIT.PEMBIAYAAN TAHUN 20… · pembiayaan bagi petani yang murah/terjangkau dan mudah diakses,

47

Page 59: LAPORAN KINERJA DIREKTORAT PEMBIAYAAN …sakip.pertanian.go.id/admin/data2/LAKIN DIT.PEMBIAYAAN TAHUN 20… · pembiayaan bagi petani yang murah/terjangkau dan mudah diakses,

48

PK Revisi Bulan Agustus

Page 60: LAPORAN KINERJA DIREKTORAT PEMBIAYAAN …sakip.pertanian.go.id/admin/data2/LAKIN DIT.PEMBIAYAAN TAHUN 20… · pembiayaan bagi petani yang murah/terjangkau dan mudah diakses,

49

Page 61: LAPORAN KINERJA DIREKTORAT PEMBIAYAAN …sakip.pertanian.go.id/admin/data2/LAKIN DIT.PEMBIAYAAN TAHUN 20… · pembiayaan bagi petani yang murah/terjangkau dan mudah diakses,

50

PK Revisi Bulan Desember

Page 62: LAPORAN KINERJA DIREKTORAT PEMBIAYAAN …sakip.pertanian.go.id/admin/data2/LAKIN DIT.PEMBIAYAAN TAHUN 20… · pembiayaan bagi petani yang murah/terjangkau dan mudah diakses,

51

Page 63: LAPORAN KINERJA DIREKTORAT PEMBIAYAAN …sakip.pertanian.go.id/admin/data2/LAKIN DIT.PEMBIAYAAN TAHUN 20… · pembiayaan bagi petani yang murah/terjangkau dan mudah diakses,

52

Lampiran 3

Sasaran Pembangunan dan Kebutuhan Pembiayaan

Pertanian APBN 2015-2019

Page 64: LAPORAN KINERJA DIREKTORAT PEMBIAYAAN …sakip.pertanian.go.id/admin/data2/LAKIN DIT.PEMBIAYAAN TAHUN 20… · pembiayaan bagi petani yang murah/terjangkau dan mudah diakses,

53

Page 65: LAPORAN KINERJA DIREKTORAT PEMBIAYAAN …sakip.pertanian.go.id/admin/data2/LAKIN DIT.PEMBIAYAAN TAHUN 20… · pembiayaan bagi petani yang murah/terjangkau dan mudah diakses,

54