laporan akhir pengabdian kepada...
TRANSCRIPT
LAPORAN AKHIR
PENGABDIAN KEPADA MASYARAKAT
IbM MUSYAWARAH GURU MATA PELAJARAN
MODEL ASINKRONUS DI KABUPATEN BULELENG
Tahun ke I dari rencana 1 tahun
Ketua / Anggota Tim
Drs. I Nyoman Sukajaya, M.T. NIDN: 0015116701
I Wayan Puja Astawa, S.Pd., M.Stat.Sci. NIDN 0016016903
I Ketut Resika Arthana, S.T., M.Kom. NIDN 0801128402
Dibiayai oleh:
Direktorat Penelitain dan Pengabdian Kepada masyarakat
Direktorat Jenderal Pendidikan Tinggi
Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan
Sesuai dengan surat perjanjian pelaksanaan penugasan
Program pengabdian kepada masyarakat
Nomor : 391/UN48.15/LPM/2014
Lembaga Pengabdian Kepada Masyarakat
UNIVERSITAS PENDIDIKAN GANESHA
Nopember 2014
iv
RINGKASAN
IbM Musyawarah Guru Mata Pelajaran Model Asinkronus di Kabupaten Buleleng
Oleh:
I Nyoman Sukajaya, I Wayan Puja Astawa, I Ketut Resika Arthana
[email protected], [email protected], [email protected]
Program Ipteks Bagi Masyarakat (IbM) Musyawarah Guru Mata Pelajaran Model
Asinkronus di Kabupaten Buleleng dikembangkan untuk memberikan solusi terhadap ken-
dala-kendala yang ditemui organisasi profesi guru dalam operasionalnya. Kendala-kendala
yang dimaksud meliputi: waktu, jarak, biaya dan kualitas sumber daya. Solusi yang dita-
warkan berbentuk jasa pengembangan sistem model asinkronus dan pelatihan pemanfa-
atannya. Sistem yang dikembangkan adalah sistem website yang telah diunggah ke alamat
domain www.mgmpbuleleng.org.
Pelatihan pengoperasian dilakukan selama dua hari kegiatan dengan materi utama meli-
puti: pembuatan akun, login memakai akun yang telah dimiliki, unduh dan unggah infor-
masi ke website, diskusi antar anggota secara online maupun offline memanfaatkan fitur
chatting atau forum. Hasil pelatihan menunjukkan bahwa anggota MGMP sangat apresiatif
dengan dibangunnya website serta pelaksanaan pelatihan pemanfaatan website tersebut
yang dibuktikan dengan persentase kehadiran anggota mencapai 100% dari 36 orang ang-
gota yang diundang. Selama kegiatan berlangsung, anggota berpartisipasi aktif dalam kegi-
atan. Anggota pelatihan sudah berhasil mendaftarkan diri untuk memperoleh akun, mampu
menambahkan topik ke forum, mengomentari forum, berdiskusi langsung melalui fitur
chatting.
Tanggapan anggota terhadap program IbM menunjukkan bahwa mereka senang karena
keradaan sistem MGMP yang diyakini mampu menjembatani komunikasi di antara
mereka. Bahkan mereka sudah memiliki rencana untuk memanfaatkan sistem dengan
modus pemakaian 2-3 kali seminggu paling tidak untuk melakukan penelusuran informasi.
Untuk mengatasi biaya koneksi yang dibutuhkan untuk kesinambungan komunikasi,
anggota sudah memikirkan untuk mengusulkan biaya ke Disdik Kabupaten atau mengalo-
kasikan pendanaan melalui dana MGMP. Anggota juga mengusulkan ada tindak lanjut dari
program ini dalam bentuk pelatihan pengembangan perangkat pembelajaran elektronik
yang luaraanya dibutuhkan untuk memperkaya konten sistem MGMP.
Kata Kunci: IbM, MGMP, Asinkronus, Buleleng
v
PRAKATA
Puji syukur penulis panjatkan kepada Tuhan Yang Maha Kuasa atas berkat yang telah
dilimpahkan kepada kami sehingga mampu menyelesaikan laporan akhir program : “IbM
Musyawarah Guru Mata Pelajaran Model Asinkronus di Kabupaten Buleleng” tepat waktu.
Program IbM ini terlaksana berkat bantuan dan kerjasama semua pihak yang terlibat,
oleh karena itu pada kesempatan ini kami mengucapkan teriamakasih yang sebesar-besar-
nya kepada:
1. Direktorat Penelitian dan Pengabdian kepada Masyarakat Ditjen Dikti yang telah
menetapkan program ini sebagai penerima hibah untuk tahun pendanaan 2014,
2. ketua LP2M Universitas Pendidikan Ganesha atas persetujuan untuk melaksanakan
program IbM,
3. MGMP Matematika SMP dan SMA Kabupaten Buleleng sebagai mitra kerja yang
telah bekerja sama dengan baik demi keberhasilan pelaksanaan program,
4. guru-guru matematika SMP dan SMA sebagai anggota MGMP yang juga telah
berpartisipasi aktif dalam pelaksanaan program pelatihan, serta
6. semua pihak yang tidak dapat disebutkan namanya satu persatu, yang telah membantu
terlaksananya program IbM ini.
Meskipun sudah direncanakan dengan maksimal, kami menyadari kemungkinan ada-
nya kekurangan dalam pelaksanaan program. Oleh karena itu kritik dan saran dari semua
pihak akan dengan senang hati diterima demi perbaikan program di kesempatan berikut-
nya. Akhir kata; tim pelaksana berharap semoga apa yang telah dinilai baik dihasilkan
melalui program ini betul-betul bermanfaat bagi peningkatan kualitas pendidikan.
Singaraja, 1 November 2014
Tim Pelaksana IbM
vi
DAFTAR ISI
HALAMAN PENGESAHAN ………………………………………………………. iii
RINGKASAN ……………………………………………………………………….. iv
PRAKATA ………………………………………………………………………….. v
DAFTAR ISI ………………………………………………………………………... vi
DAFTAR TABEL …………..………………………………………………………... vii
DAFTAR GAMBAR …………….…………………………………………………... viii
BAB 1 PENDAHULUAN …………………………………………………………. 1
A. Analisis Situasi …………………………………………………………………… 1
B. Permasalahan Mitra ………………………………………………………………. 4
C. Justifikasi Penentuan Program …………………………………………………. 5
BAB 2 TARGET DAN LUARAN ………………………………………………… 7
A. Target Kegiatan …………………………………………………………… 7
B. Luaran Kegiatan ………………………………………………………….. 7
BAB 3 METODE PELAKSANAAN ………………………………………………. 9
A. Model Pelaksanaan Program IbM ………………………………………………... 9
B. Prosedur Pelaksanaan Program IbM ……………………………………………... 9
BAB 4 KELAYAKAN PERGURUAN TINGGI ………………………………….. 12
A. Profil LPM Undiksha ……………………………………………………….. 12
B. Organisasi Tim Pelaksanaan Program IbM ………………………………………. 13
BAB 5 HASIL DAN PEMBAHASAN ……………………………………………... 15
A. Hasil …………………………………………………………………………….. 15
B. Pembahasan …………………………………………………………………….. 19
BAB 6 SIMPULAN DAN SARAN ………………………………………………… 21
A. Simpulan ………………………………………………………………………….. 21
B. Saran ………………………………………………………………………………. 21
DAFTAR PUSTAKA ………………………………………………………………. 22
LAMPIRAN-LAMPIRAN
vii
DAFTAR TABEL
Tabel 1. Rekapitulasi Kondisi MGMP di Kabupaten Buleleng 2
Tabel 2. Pemetaan Penentuan Prioritas Program 6
Tabel 3. Rekapitulasi Pelaksanaan Dharma Pengabdian P2M Undiksha
Tahun 2011-2013 13
Tabel 4. Organisasi Tim Pelaksana Program IbM Musyawarah Guru Mata Pelajaran
Model Asinkronus 14
viii
DAFTAR GAMBAR
Gambar 1. Tampilan Halaman Situs Dinas Pendidikan Kabupaten Buleleng 3
Gambar 2. Tampilan Halaman Depan Situs MGMP Kabupaten Buleleng 15
Gambar 3. Total peserta terdaftar di situs mgmpbuleleng.org 16
Gambar 4. Topik forum yang sudah berhasil diunggah oleh peserta 17
Gambar 5. Aktivitas peserta dalam memanfaatkan fitur forum 17
Gambar 6. Tanggapan Terkait ADA|TIDAK elemen yang disuka dari website
MGMP Buleleng 18
Gambar 7. Elemen MGMP Buleleng yang disuka oleh peserta 18
Gambar 8. Tanggapan Terkait ADA|TIDAK Sisi yang tidak Menguntungkan
dari website MGMP Buleleng 18
Gambar 9. Frekuensi akses ke website MGMP Buleleng yang direncanakan
dalam seminggu 18
Gambar 10. Tanggapan terkait apakah mereka SUDAH|BELUM memiliki
rencana dalam memanfaatkan website MGMP Buleleng 18
Gambar 11. Ragam tanggapan rencana peserta dalam memanfakan website MGMP
Buleleng ke depan 18
Gambar 12. Tanggapan terkait apakah fitur website SUDAH|BELUM mencakup
seluruh program kerja MGMP Buleleng 19
Gambar 13. Tanggapan terhadap kegiatan yang dibutuhkan peserta untuk
mengoptimal-kan pemanfaatan website MGMP Buleleng 19
Gambar 14. Usulan terkait kebutuhan biaya operasional website MGMP Buleleng 19
1
BAB 1 PENDAHULUAN
A. Analisis Situasi
Profesionalitas guru mutlak dibutuhkan dalam melaksanakan tugas kependidikan. Guru
profesional mampu merancang, melaksanakan dan mengevaluasi pembelajaran. Ini berarti
guru wajib memiliki seperangkat pengetahuan yang diperoleh melalui pendidikan formal
dan keterampilan dalam pembelajarannya sehingga mampu memberikan kepuasan kepada
pihak-pihak yang berkepentingan. Pembelajaran dilaksanakan terarah pada pencapaian
tujuan, dilaksanakan secara efisien dan dalam suasana yang menyenangkan. Kondisi ini
menjadi kondisi ideal sehingga guru menyenangi profesinya, tertantang dalam menyele-
saikan masalah yang muncul dalam melaksanakan tugas, sabar dalam menghadapi berba-
gai kondisi pembelajaran sehingga murid memperoleh pengetahuan dan keterampilan
sesuai kebutuhan belajarnya.
Tuntutan keprofesionalan ini memunculkan implikasi bahwa guru profesional tidak
cukup dihasilkan melalui jenjang pendidikan formal saja atau pendidikan prajabatan(pre-
sevice training) tetapi juga melalui pendidikan dalam jabatan(in-service training).
Keprofesionalan guru lebih potensial diperoleh melalui pendidikan dalam jabatan dengan
alasan dimungkinkan dilaksanakan secara berkelanjutan dan adanya keterlibatan diri dalam
proses untuk tumbuh melalui interaksi dengan guru lain. Pada dasarnya pendidikan profesi
ini dapat dilakukan melalui: (1) belajar secara mandiri (self-directed leraning), (2) kegiatan
organisasi profesi–KKG, MGMP, MGBS, PGRI secara terprogram dan berkelanjutan; (3)
kegiatan ilmiah ekstern seperti seminar, lokakarya; (4) Pendidikan penyetaraan atau studi
lanjut; (5) kaji tindak kelas terintegrasi berbasis kompetensi; dan (6) uji sertifikasi.
Prinsip-prinsip profesionalisme guru dan dosen diatur dalam pasal 7 UU No. 14/2005
meliputi: (1) memiliki bakat, minat, panggilan jiwa, dan idealisme; (2) memiliki komitmen
untuk meningkatkan mutu pendidikan, keimanan, ketakwaan, dan akhlak mulia; (3)
memiliki kualifikasi akademik dan latar belakang pendidikan sesuai dengan bidang
tugasnya; (4) memiliki kompetensi yang diperlukan sesuai dengan bidang tugasnya; (5)
memiliki tanggung jawab atas pelaksanaan tugas keprofesiolannya; (6) memperoleh
penghasilan yang ditentukan sesuai dengan prestasi kerja; (7) memiliki kesempatan untuk
mengembangkan keprofesionalan secara berkelanjutan dengan belajar sepanjang hayat; (8)
memiliki jaminan perlindungan hukum dalam melaksanakan tugas keprofesionalannya;
dan (9) memiliki organisasi profesi yang mempunyai kewenangan mengatur hal-hal yang
berkaitan dengan tugas keprofesionalan guru.
2
Praktiknya, pendidikan profesi dilakukan melalui kegiatan organisasi profesi
KKG/MGMP yang dilakukan secara berkelanjutan. Kegiatan KKG/MGMP umumnya
dilakukan secara terjadwal dalam bentuk diskusi, pelatihan atau lokakarya. Diskusi
biasanya dilakukan di satu tempat dalam waktu terbatas. Bahasan diskusi dapat mencakup
pengetahuan, keterampilan atau pengalaman antar anggota profesi. Kegiatan pelatihan atau
lokakarya paling sering ditujukan untuk sosialisasi pengetahuan atau keterampilan baru
baik yang mencakup perkembangan kurikulum, metode atau model pembelajaran.
Diskusi dengan ketua MGMP Matematika SMP maupun SMA Kabupaten Buleleng
serta pengalaman pengusul ketika mendampingi kegiatan MGMP matematika SMA di
tahun 2010 mengarahkan pada simpulan bahwa pelaksanaan pendidikan profesi banyak
menemui kendala baik dari sudut waktu, tempat maupun kualitas. Guru-guru dari sekolah
yang lokasinya jauh dari tempat kegiatan berpeluang jarang hadir karena lamanya waktu
yang dihabiskan terutama dalam perjalanan ke tempat kegiatan. Selain itu, sering juga
dijumpai tidak terjadinya perimbangan waktu untuk pendidikan dan kegiatan di luar
pendidikan. Kendala lain adalah sukarnya memilih waktu yang memungkinkan kehadiran
sebanyak-banyaknya guru yang mesti terlibat dalam pendidikan. Kualitas nara sumber
yang dipilih sering juga menjadi kendala, baik dalam pengertian kesediaan waktu,
kepakaran, maupun biaya untuk menghadirkannya. Hal yang cukup memprihatinkan juga
adalah tidak dialokasikannya anggaran untuk penyelenggaraan sehingga kegiatan tidak
bisa dirancang secara pasti. Kondisi-kondisi tersebut berdampak pada belum efektifnya
pelaksanaan pendidikan profesi yang semestinya dapat berjalan secara teratur, berkelan-
jutan dalam suasana yang kondusif.
Tabel 1. Rekapitulasi Kondisi MGMP di Kabupaten Buleleng
No Uraian Program Realisasi
1 Anggota Organisasi profesi 9 kecamatan di Kab. Buleleng 9 kecamatan di Kab. Buleleng
2 Lingkup Kegiatan 6 kegiatan 3 kegiatan
3 Frekuensi Kegiatan / bulan 1 × dalam sebulan 1 × dalam satu semester
4 Target Kehadiran 100 % 60%
5 Capaian 100 % 50%
6 Pagu Kegiatan Teralokasi secara pasti Tidak ada alokasi khusus
Di balik kendala-kendala yang sering muncul dalam pelaksanaan pendidikan profesi
guru, logikanya kendala itu dapat diatasi secara mudah dengan memanfaatkan kemajuan di
bidang teknologi. Sebagaimana diketahui sekolah sebagai lembaga pendidikan formal ber-
operasi di bawah pengawasan Dinas Pendidikan sebagai salah satu SKPD di Kabupaten
Buleleng. SKPD ini sudah memiliki alamat resmi di situs Pemerintah Kabupaten Buleleng
www.bulelengkab.go.id, yakni http://www.bulelengkab.go.id/index.php/instansi-detail/51/
3
Dinas-Pendidikan/. Tampilan halaman situs ini terlihat pada Gambar 1. Tampak bahwa
informasi yang sudah bisa didapat dari laman ini meliputi: detail instansi, agenda kegiatan,
foto kegiatan, video kegiatan, komentar dan bank data. Laman inilah yang semestinya
potensial dimanfaatkan pemerintah dalam hal ini tim MGMP kabupaten Buleleng untuk
menjaga keberlangsungan pendidikan profesi dengan menambahkan fitur forum.
Aktualnya justru fitur ini tidak disediakan dalam situs sehingga diseminasi pengetahuan
atau keterampilan baru terkait kurikulum, metode maupun model pembelajaran yang sering
menjadi bahan diskusi kegiatan MGMP tidak dapat dilakukan.
Gambar 1. Tampilan Halaman Situs Dinas Pendidikan Kabupaten Buleleng
4
Pemerintah Kabupaten Buleleng tidak diam melihat kondisi pelaksanaan MGMP.
Pembangunan infrastruktur sudah pernah dilakukan dengan membangun jaringan pendi-
dikan nasional (Jardiknas) yang ditujukan memfasilitasi kegiatan dalam organisasi profesi
guru. Sayangnya upaya ini juga belum mengatasi kendala yang ada dalam pelaksanaan
kegiatan MGMP. Hal ini menunjukkan bahwa keberadaan infrastruktur saja tidak
menjamin dapat menyelesaikan persoalan dalam organisasi. Lebih jauh dibutuhkan adanya
transfer teknologi setidaknya bagaimana memanfaatkan infrastruktur yang telah disediakan
dalam mendukung pelaksanaan pendidikan profesi.
Dari uraian analisis situasi inilah, tim mengusulkan pentingnya pelaksanaan ipteks
bagi masyarakat dengan judul: ”IbM Musyawarah Guru Mata Pelajaran Model Asinkronus
Di Kabupaten Buleleng”.
B. Permasalahan Mitra
Berdasarkan analisis situasi yang telah diungkapkan di atas dan hasil diskusi dengan
praktisi kependidikan, maka dirumuskan permasalahan-permasalahan mitra yang urgen
untuk ditemukan solusinya. Permasalahan-permasalahan tersebut meliputi:
(1) Ketersediaan media komunikasi
Meskipun infrastruktur fisik jaringannya dan situs informasi berbasis web sudah
dimiliki di tingkat Kabupaten namum keberadaannya belum dapat menjembatani
kebutuhan komunikasi antar organisasi profesi guru karena alasan:
fitur yang memungkin guru-guru anggota organisasai profesi mengkomunikasikan
pengetahuan, keterampilan atau pengalaman barunya secara cepat belum tersedia di
situs,
arsitektur situs belum menyediakan wadah untuk menaruh informasi-informasi
terbaru terkait perkembangan dunia pendidikan baik dalam bentuk teks, audio,
video, maupun audio-video, dan
perangkat-perangkat pembelajaran elektronik maupun nonelektronik yang men-
dukung skenario pembelajaran serta memenui kaidah media yang baik belum
banyak tersedia.
(2) Keberadaan sumber daya
Permasalahan mitra yang terkait dengan keberadaan sumber daya meliputi beberapa
aspek.
5
a. Sumber daya guru
padatnya beban mengajar guru terutama bagi guru-guru yang harus memenuhi
kewajiban jam mengajar selama 24 jam sebagai syarat memperoleh tunjangan
profesi,
beban mengajar yang padat berpengaruh pada rendahnya motivasi menginovasikan
penggunaan teknologi informasi dan komunikasi ke peningkatan profesionalitas
guru,
kurangnya sumber daya guru yang memiliki pengetahuan dan keterampilan
memadai untuk mengelola sistem komunikasi berbasis teknologi informasi dan
komunikasi,
kurangnya pengetahuan dan keterampilan guru dalam transfer teknologi guna
menunjang kelancaran komunikasi dalam organisasi profesi,
b. sumber daya ahli
keterbatasan tenaga ahli di bidang kurikulum, metode atau model yang siap dihadir-
kan di kegiatan pendidikan profesi,
waktu yang tersedia dari tenaga ahli cenderung terbatas.
(3) Dukungan pihak lain yang selingkung
pemerintah kabupaten Buleleng, khususnya dari dinas pendidikan belum maksimal
mengupayakan pemanfaatan infrastruktur di bidang teknologi informasi dan
komunikasi untuk meningkatkan profesionalitas guru,
ada inkonsistensi dukungan pemerintah dalam memberdayakan infrastruktur yang
pernah ada (jardiknas) dalam upaya meningkatkan profesionalitas guru, dan
C. Justifikasi Penentuan Program
Di antara ketiga permasalahan mitra yang dipaparkan di atas, permasalahan prioritas
yang akan dibantu penyelesaiannya melalui kegiatan pengabdian ini adalah permasalahan 1
dan 2 dalam bentuk pembangunan media komunikasi berbasis teknologi informasi dan
komunikasi model asinkronus dan peningkatan profesionalitas sumber daya guru dalam
transfer teknologi. Dasar yang diacu dalam penentuan skala prioritas adalah: (a) peluang
untuk diimplementasikan, (b) waktu yang dibutuhkan untuk menuntaskan permasalahan,
dan (c) sumber daya yang dibutuhkan untuk mengatasi persoalan. Pemetaan dalam
penentuan skala prioritas program berdasarkan tiga pertimbangan tersebut disajikan pada
Tabel 2.
6
Tabel 2. Pemetaan Penentuan Prioritas Program
DASAR PERTIMBANGAN STATUS Peluang untuk diimplementasikan Kecil Menengah Besar
Pembangunan media komunikasi
Penyiapan sumber daya
Penataan pihak selingkung
Waktu yang dibutuhkan untuk menuntaskan masalah Singkat Rata-rata Lama
Pembangunan media komunikasi
Penyiapan sumber daya
Penataan pihak selingkung
Sumber daya yang dibutuhkan untuk mengatasi persoalan Memadai Terbatas Kurang
Pembangunan media komunikasi
Penyiapan sumber daya
Penataan pihak selingkung
Sumber daya guru yang terlibat dalam organisasi MGMP di Kabupaten Buleleng
memiliki kualifikasi yang sudah sangat memadai untuk mengelola pembelajaran. Sehingga
yang lebih urgen untuk disediakan adalah wadah yang memungkinkan mereka berdiskusi
tanpa terbatas ruang dan waktu. Pertimbangan ini mendukung kondisi di lapangan yang
mana guru dituntut melaksanakan tugas dalm kurun waktu yag cukup padat. Selain itu,
pembenahan yang dilakukan diharapkan tidak membutuhkan waktu yang lama.
Pertimbangan lain yang tidak kalah pentingnya adalah ketersediaan kualifikasi sumber
daya yang dibutuhkan untuk mengatasi kendala yang ada. Perguruan Tingggi Undiksha
yang mengemban tugas utama di bidang kependidikan sudah memiliki sumber daya yang
memadai mengatasi kendala yang ada, baik untuk pengembangan situs maupun untuk alih
teknologi.
7
BAB 2 TARGET DAN LUARAN
A. Target Luaran Kegiatan
Target yang ditetapkan dalam kegiatan program IbM ini adalah teratasinya kendala yang
ditemui anggota organisasi profesi dalam operasional peningkatan profesionalitas. Lebih
spesifik target capaiannya meliputi:
1. Terbangunnya sistem komunikasi antar anggota MGMP Matematika di Kabupaten
Buleleng.
2. Terhubungnya sistem komunikasi dengan situs Pemkab Kabupaten Buleleng sehingga
organisasi dapat memanfaatkan jaringan yang sudah ada untuk berkomunikasi sekaligus
tidak membebani organisasi dari sudut biaya keterhubungan.
3. Terlaksananya pelatihan pemanfaatan situs yang dibangun untuk kebutuhan:
komunikasi antar anggota, mengunggah dan mengunduh informasi, pencarian infromasi
untuk peningkatan profesionalitas.
4. Terlaksananya pelatihan pemanfaatan teknologi untuk pengembangan perangkat
pembelajaran elektronik.
B. Luaran Kegiatan
Luaran dari program IbM Musyawarah Guru Mata Pelajaran Model Asinkronus ini
mencakup dua hal yaitu: (1) luaran di bidang sarana dan (2) luaran di bidang pengetahuan
dan keterampilan sumber daya organisasi profesi.
1. Luaran di bidang sarana meliputi:
a. sistem komunikasi berbantuan teknologi informasi dan komunikasi untuk pening-
katan profesionalitas guru,
b. modul pelatihan penggunaan situs dalam meningkatkan kualitas komunikasi
sehingga mendukung peningkatan profesionalitas guru dan modul pelatihan untuk
transfer teknologi sebagai alat bantu pengembangan sumber,
c. laporan kegiatan pengabdian, dan
d artikel ilmiah yang diterbitkan dalam jurnal nasional.
2. Luaran di bidang pengetahuan dan keterampilan sumber daya organisasi profesi
ditujukan untuk investasi jangka panjang pada individu anggota profesi. Luaran yang
dimaksud adalah:
a. wawasan terkait pemanfaatan teknologi informasi dan komunikasi sebagai media
komunikasi dalam upaya peningkatan profesionalitas guru
8
b. pengetahuan dan keterampilan penggunaan teknologi sebagai alat bantu dan
pengembangan sumber belajar.
9
BAB 3 METODE PELAKSANAAN
A. Model Pelaksanaan Program IbM
Model yang digunakan pada pelaksanaan program ipteks bagi masyarakat, khususnya
untuk menjembatani efektifnya komunikasi, ketersediaan pengetahuan dan keterampilan
yang menunjang peningkatan profesionalitas organisasi profesi guru adalah seperti berikut.
a. Model partisipatory rural appraisal (PRA). Model ini dikembangkan oleh Robert
Chambers yang merupakan cara yang digunakan dalam melakukan
pengkajian/penilaian untuk memahami keadaan atau kondisi desa/wilayah/lokalitas
tertentu dengan melibatkan partisipasi masyarakat(“Participatory RURAL
APPRAISAL (PRA),” n.d.). Model PRA atau yang sering juga disebut pendekatan,
mencakup sebelas prinsip. Detail sebelas prinsip tersebut selengkapnya disajikan di
http://id.shvoong.com/humanities/1947728-participatory-rural-appraisal-pra.
b. Model Transfer Teknologi (TT). Model TT dilakukan guna diperolehnya
pengetahuan dan keterampilan terkait prinsip-prinsip penerapan teknologi oleh
mitra atau kelompok masyarakat (dalam hal ini adalah masyarakat sekolah).
Melalui model ini mitra diajak tidak hanya mampu menggunakan teknologi yang
ada tetapi juga mampu mengaplikasikan teknologi untuk peningkatan produktivitas.
B. Prosedur Kegiatan Program IbM
Prosedur kegiatan program IbM yang diusulkan dalam usulan ini meliputi tahapan: (a)
persiapan, (b) pelaksanaan, (c) monitoring dan (d) evaluasi. Perincian kegiatan di masing-
masing tahapan diuraikan seperti berikut.
a. Persiapan
Pada tahapan persiapan akan dilakukan kegiatan-kegiatan sebagai berikut:
1. sosialisasi program IbM ke lembaga mitra,
2. pengumpulan persoalan yang dihadapi organisasi mitra,
3. klasifikasi persoalan organisasi mitra dan pencocokan dengan potensi yang ada
pada institusi yang akan menjadi pendamping organisasi mitra,
4. penyusunan skala prioritas program dengan mendasarkan pada peluang untuk
diimplementasikan, ketersediaan sumber daya dan ketersediaan sumber daya
dari tim pendamping,
5. penyusunan rencana kerja dan instrumen pelaksanaan program,
6. penetapan tim pelaksana dan uraian kerjanya sesuai kepakaran yang dimiliki,
7. Diskusi/pembekalan tim dalam hal pelaksanaan teknis.
10
b. Pelaksanaan
Ada tujuh kegiatan yang akan dilakukan pada tahap pelaksanaan. Ketujuh kegiatan
tersebut meliputi:
1. sumbang saran organisasi mitra, pihak pemerintah kabupaten dan tim pendam-
ping terkait rancangan sistem yang dibutuhkan untuk peningkatan profe-
sionalitas organisasi profesi guru di Kabupaten Buleleng,
2. merancang sistem untuk peningkatan profesionalitas guru berbantuan teknologi
informasi dan komunikasi yang potensi: (a) mengefisienkan komunikasi antar
anggota organisasi profesi, (b) memudahkan penyebaran informasi, dan (c)
meningkatkan kualitas sumber pendidikan,
3. evaluasi rancangan sistem peningkatan profesionalitas guru mengacu pada
pemenuhan unsur-unsur yang terekam pada kegiatan sumbang saran,
4. pengembangan sistem peningkatan profesionalitas guru melalui aplikasi yang
relevan alat bantu yang relevan,
5. evaluasi hasil pengembangan sistem yang mencakup evaluasi ahli dan evaluasi
dari organisasi profesi,
6. transfer teknologi ke organisasi profesi guru yang tergabung dalam MGMP
dalam bentuk pelatihan penggunaan sisitem yang sudah dibangun, penelusuran
informasi di dunia maya dan pengembangan sumber belajar yang dibutuhkan
dalam peningkatan kualitas pembelajaran, dan
7. evaluasi penggunaan sistem dalam kegiatan pendidikan oleh organisasi profesi
guru yang tergabung dalam MGMP kabupaten Buleleng.
c. Pemantauan
Pemantauan dilakukan di masing-masing kegiatan dari tahap pelaksanaan. Lingkup
pemantauan yang dilakukan meliputi:
1. status kegiatan, yakni mengetahui apakah kegiatan sudah terlaksana atau belum,
2. persentase pelaksanaan kegiatan,
3. keterlibatan tim pelaksana sesuai dengan uraian kerja yang sudah ditetapkan, dan
4. pemenuhan sumber daya yang dibutuhkan pada tahap pelaksanaan.
d. Evaluasi
Pelaksanaan evaluasi dilakukan untuk dua tujuan yaitu: (a) umpan balik untuk
perbaikan dini tahap pelaksanaan dan (b) umpan balik untuk program berikutnya. Ada
dua modus pelaksanaan evalusi yang dilakukan. Modus pertama adalah dalam
11
pelaksaan program dan modus kedua adalah di akhir pelaksanaan program. Modus
pertama untuk tujuan evaluasi melakukan perbaikan dini dan modus kedua untuk
perbaikan program berikutnya. Hasil pada tahapan evaluasi dijadikan dasar dalam
menyusun laporan pelaksanaan program IbM, yang mencakup uraian pelaksanaan
program, hambatan-hambatan dalam pelaksanaan, capaian dari target yang ditetapkan
dan solusi yang dilakukan dalam mengatasi hambatan. Pada akhirnya, laporan
pelaksanaan program ini dijadikan dasar pertanggungjawaban pelaksanaan IbM
kepada pihak-pihak yang berkepentingan.
12
BAB 4 KELAYAKAN PERGURUAN TINGGI
A. Profil LPM Undiksha
Sebagai salah satu lembaga di Universitas Pendidikan Ganesha, LPM memiliki tugas
menyelenggarakan salah satu tri dharma perguruan tinggi yakni pengabdian kepada masya-
rakat dengan tugas pokok dan fungsi:
1. tugas pokok: menyelenggarakan pelaksanaan kegiatan pengabdian kepada masyarakat
dan ikut mengusahakan serta mengendalikan administrasi sumber daya yang diper-
lukan,
2. fungsi:
a. pelaksanaan pengamalan ilmu pengetahuan, teknologi, dan / atau kesenian (ipteks);
b. peningkatan relevansi program Universitas Pendidikan Ganesha sesuai dengan
kebutuhan masyarakat;
c. pelaksanaan pemberian bantuan kepada masyarakat untuk melaksanakan pemba-
ngunan;
d. pelaksanaan pengembangan pola dan konsepsi pembangunan nasional, wilayah,
dan / atau daerah;
e. pelaksanaan urusan tata usaha Lembaga Pengabdian kepada Masyarakat.
Dalam mengemban tugasnya; LPM Undiksha mengemban visi menjadi lembaga yang
mampu mewujudkan masyarakat yang maju dan sejahtera berdasarkan Pancasila dan
Undang-Undang Dasar 1945, melalui pemerataan kesempatan memanfaatkan hasil-hasil
penelitian, hasil pendidikan di perguruan tinggi, maupun hasil pengembangan Ilmu Penge-
tahuan, Teknologi, dan Seni (IPTEKS) bagi masyarakat luas.
Bentuk dan pola pengabdian yang dilaksanakan LPM Undiksha disesuaikan dengan
visi dan perluasan mandat utamanya sebagai lembaga pendidikan tenaga kependidikan dan
juga bidang non kependidikan. Untuk saat ini, bentuk / pola kegiatan pengabdian kepada
masyarakat Undiksha tetap mengambil khalayak sasaran di sekolah dan luar sekolah /
masyarakat umum, kelompok, komunitas maupun lembaga yang berada di perkotaan
maupun pedesaan. Menyadari bahwa pengabdian sebagai salah satu dharma pokok
pendidikan tinggi, maka strategi pengembangan pengabdian kepada masyarakat yang akan
dikembangkan ke depan adalah: (1) melaksanakan P2M berdasarkan azas manfaat bagi
masyarakat, (2) Peningkatan penyuluhan dan pelayanan teknis dan konsultasi bagi
masyarakat pada berbagai bidang; (3) kerjasama simetris kemitraan dengan berbagai pihak
13
terkait, (4) pendayagunaan secara optimal aset Universitas Pendidikan Ganesha (Undiksha)
yang bersifat strategis, baik dilihat dari segi lokasi maupun operasional.
LPM Undiksha memiliki tujuan: (1) meningkatkan pemenuhan berbagai kebutuhan
sekolah dan masyarakat guna meningkatkan kesejahteraan masyarakat melalui pendekatan
pendidikan, penyuluhan dan pembinaan secara partisipatif, dan (2) mempercepat proses
peningkatan kualitas pendidikan dan pengajaran di sekolah. Sasaran dari LPM adalah: (1)
masyarakat sekolah, yang didalamnya termasuk siswa, guru, dan pegawai administrasi
sekolah, dan (2) masyarakat, yaitu masyarakat yang memiliki latar belakang sosial demo-
grafis, ekonomis, pendidikan yang berbeda; kader-kader pembangunan di desa / kelurahan
sasaran; anggota masyarakat potensial di desa sasaran, maupun lembaga/organisasi, serta
badan dan dinas pemerintah maupun non pemerintah.
Rekapitulasi pelaksanaan dharma pengabdian Undiksha dalam tiga tahun terakhir
dilihat dari jenis skim dan sumber pendanaannya disajikan pada Tabel 3 berikut.
Tabel 3 Rekapitulasi Pelaksanaan Dharma Pengabdian P2M Undiksha Tahun 2011-2013
No Jenis P2M Th.2011 Th.2012 Th.2013 Sumber Dana
Jumlah Dosen Jumlah Dosen Jumlah Dosen
1 DIPA 40 160 25 90 73 243 DIPA, PEMDA
2 Hi-Link - - 1 7 - - DP2M DIKTI
3 IbM 9 36 12 42 11 33 DP2M DIKTI
4 IbW 4 30 4 30 5 36 DP2M DIKTI
5 IbIKK 1 5 3 12 2 12 DP2M DIKTI
6 IbK - - 1 8 1 8 DP2M DIKTI
7 KKN-PPM - - 1 4 1 3 DP2M DIKTI
8 PM-PMP - - 5 22 - - DP2M DIKTI
Dikutif dari Profil LPM Undiksha di www.lpm.undiksha.ac.id
B. Organisasi Tim Pelaksana Program IbM
Organisasi tim pelaksana program IbM tertera pada Tabel 4. Pelaksanaan program
melibatkan 3 orang dosen Undiksha, satu orang dengan kualifikasi keahlian Pendidikan
matematika dan dua orang dengan kualifikasi keahliaan Teknik Informatika dan Ilmu
Komputer. Selain itu pelaksanaan kegiatan melibatkan dua orang mahasiswa jurusan
pendidikan matematika FMIPA undiksha.
14
Tabel 4. Organisasi Tim Pelaksana Program IbM Musyawarah Guru Mata Pelajaran
Model Asinkronus
No Jabatan / Tugas Nama Instansi
1 Ketua Pelaksana Drs. I Nyoman Sukajaya, M.T. Jur. Pendidikan Matematika,
FMIPA Undiksha
2 Pelaksana bidang Pelatihan I Wayan Puja Astawa, S.Pd. M.Stat.Sci. Jur. Pendidikan Matematika,
FMIPA-Undiksha
3 Pelaksana bidang Perangkat
Lunak
I Ketut Resika Arthana, S.T., M.Kom. Jurusan Pendididkan Teknik
Informatika, FTK-Undiksha
Uraian tugas masing-masing jabatan/tugas tim pelaksana program Ibm dipaparkan
sebagai berikut.
a. Ketua Pelaksana Program IbM
Ketua pelaksana memiliki tugas:
a.1. mempertanggungjawabkan seluruh pelaksanaan program,
a.2. pengelola tertinggi yang meliputi kegiatan: perencanaan, pelaksanaan, pemantauan
dan evaluasi,
a.3. fasilitator dengan organisasi mitra, dan
a.4. penyusun laporan dan pertanggungjawaban keuangan kepada lembaga terkait.
b. Pelaksana Bidang Perangkat Lunak
Pelaksana bidang perangkat lunak memiliki uraian tugas:
b.1. mengembangkan sistem untuk mewadahi peningkatan kuantitas dan kualitas komu-
nikasi di antara anggota organisasi profesi,
b.2. memantau pelaksanaan pengembangan sistem,
b.3. mempertanggungjawabkan pelaksanaan pengembangan sistem
b.4. menyusun laporan pertanggungjawaban tahapan pelaksanaan program.
c. Pelaksana Bidang Pelatihan
Pelaksana bidang pelatihan memiliki uraian tugas:
b.1. mengembangkan keseluruhan perangkat pelatihan,
b.2. memantau pelaksanaan pelatihan dalam kaitan transfer teknologi,
b.3. mempertanggungjawabkan pelaksanaan pelatihan, dan
b.4. menyusun laporan pertanggungjawaban tahapan pelatihan.
15
BAB 5 HASIL DAN PEMBAHASAN
A. Hasil
Kegiatan IbM Musyawarah Guru Mata Pelajaran Model Asinkronus di Kabupaten
Buleleng dipilah menjadi dua kegiatan pokok yakni : (1) pengembangan situs MGMP dan
(2) pelatihan pengoperasian situs yang telah dikembangkan.
Halaman depan Situs MGMP model asinkronus Kabupaten Buleleng yang dihasilkan
pada tahap pengembangan ditunjukkan pada Gambar 2. Komponen yang disertakan pada
halaman depan situs meliputi: menu, agenda kegiatan, tampilan konten, jenjang sekolah,
login, link ke Disdik dan SMP/SMA di Kabupaten Buleleng. Di komponen menu pengguna
dapat memilih untuk membaca berita seputar MGMP Buleleng, membaca serta unduh
peraturan-peraturan pemerintah, berdiskusi secara online melalui fitur chatting atau offline
melalui fitur forum. Pengguna juga dapat mengecek kegiatan yang sudah diagendakan
untuk kepentingan penyesuaian jadwal pribadi atau sebagai mesin pengingat. Hanya
pengguna yang terdeteksi sebagai pengguna sah saja yang dapat memanfaatkan keselu-
ruhan fitur situs setelah memasukkan akun melalui laman login. Selain itu, pengguna juga
dapat berselancar ke situs Disdik Kabupaten serta SMP/SMA yang telah terdaftar di laman
link.
Gambar 2. Halaman Depan Situs MGMP Kabupaten Buleleng
Situs MGMP ini sudah diunggah ke domain http://www.mgmpbuleleng.org yang selanjut-
nya menjadi ruang maya pelaksanaan program kerja MGMP di Kabupaten Buleleng.
16
Pelatihan pengoperasian situs ini sebagai tahapan transfer teknologi ke anggota
MGMP matematika Kabupaten Buleleng telah dilaksanakan pada tanggal 8 – 9 Agustus
2014. Peserta dilatih mengenali lingkungan kerja situs MGMP Buleleng, mendaftarkan diri
untuk memperoleh akun, login menggunakan akun yang sudah dimiliki, pengaturan profil
pribadi, melakukan pencarian dan mengunggah informasi, berdiskusi secara online mema-
kai fitur chatting atau offline dengan fitur forum. Modul kegiatan pelatihan dapat diakses di
http://www.mgmpbuleleng.org.
Peserta yang diundang dalam kegiatan pelatihan meliputi 36 orang anggota MGMP
matematika di Kabupaten Buleleng, 18 orang diantaranya adalah guru SMP dan 18 orang
lagi guru SMA. Persentase kehadiran peserta mencapai 100%. Dalam dua hari kegiatan
pelatihan, peserta sudah berhasil membuat akun sendiri, masuk ke halaman pengaturan
menggunakan akun yang telah dimiliki, mengunggah materi serta menggunakan fasilitas
forum dan chatting untuk berkomunikasi sesama anggota. Gambar 3, 4 dan 5 menunjukkan
total peserta yang sudah terdaftar di situs MGMP buleleng, topik forum yang sudah
berhasil diunggah serta aktivitas peserta dalam memanfaatkan forum.
Gambar 3. Total peserta terdaftar di situs mgmpbuleleng.org
17
Gambar 4. Topik forum yang sudah berhasil diunggah oleh peserta
Gambar 5 Aktivitas peserta dalam memanfaatkan fitur forum
Selain hasil tersebut, lebih dari 25 sekolah sudah terhubungkan ke situs MGMP kabupaten
buleleng.
Tanggapan peserta terkait dengan sistem, pelaksanaan pelatihan serta rencana peman-
faatan sistus MGMP dijaring melalui kuisioner dan hasilnya ditunjukkan secara berturutan
pada Gambar 6–14.
18
Gambar 6 Tanggapan Terkait ADA | TIDAK ele-
men yang disuka dari website MGMP
Buleleng
Gambar 7 Elemen MGMP Buleleng yang disuka oleh
peserta Catatan:
1. Tampilan website 2. Fitur yang disediakan
3. Informasi yang disajikans sesuai kebutuhan
4. Keberadaannya yang mampu memfasilitasi komunikasi antar anggota
5. Dukungan untuk meningkatkan kualitas profesi
Gambar 8 Tanggapan Terkait ADA|TIDAK sisi
yang tidak menguntungkan dari website
MGMP Buleleng
Gambar 9 Frekuensi akses ke website MGMP Buleleng
yang direncanakan dalam seminggu
Gambar 10 Tanggapan terkait apakah mereka
SUDAH|BELUM memiliki rencana
dalam memanfaatkan website MGMP
Buleleng
Gambar 11 Ragam tanggapan rencana peserta dalam
memanfakan website MGMP Buleleng ke
depan Catatan: 1. Melakukan penelusuran informasi 2. Memanfaatkan fitur forum untuk sumbang saran
3. Mengunggah Informasi Terkini
4. Mengunggah produk yang sekiranya dibutuhkan oleh anggota
5. Berdiskusi dengan anggota terkait isu atau topik
penting
19
Gambar 12 Tanggapan terkait apakah fitur
website SUDAH|BELUM mencakup
seluruh program kerja MGMP
Buleleng
Gambar 13 Tanggapan terhadap kegiatan yang
dibutuhkan peserta untuk mengoptimal-
kan pemanfaatan website MGMP
Buleleng Catatan:
1. Pelatihan pengoperasian konten
2. Pelatihan pengembangan perangkat pembela-
jaran elektronik 3. Pelatihan pengembangan media pembelajaran
manipulatif
Gambar 14 Usulan terkait kebutuhan biaya
operasional website MGMP Buleleng Catatan:
1. Memutus sewa ke web hosting services
2. Mengalokasikan biaya dari dana MGMP 3. Usulan pembiayan dari Disdik Kabupaten
4. Upaya lainnya
B. Pembahasan
Secara keseluruhan; program IbM ini terlaksana dengan baik. Tim pelaksana sudah
berhasil mengembangkan sistem MGMP Kabupaten Buleleng setelah terlebih dahulu ber-
diskusi dengan mitra. Isi diskusi meliputi program kerja MGMP dan kebutuhan anggota
yang mesti terfasilitasi dengan terbangunnya sistem. Sistem yang telah dikembangkan juga
sudah diunggah ke alamat domain www.mgmpbuleleng.org.
Selain itu, tahapan pelatihan yang dirancang untuk memberikan pengetahuan kepada
anggota tentang bagaimana memanfaatkan sistem yang telah dimiliki juga berjalan baik.
Dari 36 anggota yang diundang mengikuti pelatihan, persentase kehadirannya mencapai
100%. Rasa ingin tahu peserta terdeteksi sejak penentuan kuota undangan yang disampai-
kan melalui ketua MGMP yang menanyakan kemungkinan kuotanya ditambah karena
banyak anggota yang minta dilibatkan dalam pelaksanaan pelatihan. Dengan pertimbangan
20
kapasitas lab komputer, kapasitas koneksi, biaya yang terbatas, serta kegiatan transfer pe-
ngetahuan potensi ditularkan oleh anggota yang mengikuti pelatihan; maka kuota peserta
ditetapkan sesuai rencana semula. Rasa ingin tahu peserta juga terlihat selama kegiatan
pelatihan berlangsung yang sepenuhnya diikuti oleh anggota dari awal sampai akhir kegi-
atan. Keberhasilan pada tahap pelatihan juga terlihat dari kesuksesan anggota mengerjakan
tugas-tugas yang disusun oleh tim pelatih. Tugas-tugas diarahkan agar anggota mampu me-
manfaatkan fitur yang tersedia yang nantinya dibutuhkan untuk dapat memanfaatkan sis-
tem secara maksimal. Gambar 4 menunjukkan peserta yang sudah mampu mengunggah
topik forum serta kemampuan berpartisipasi dalam forum terlihat di Gambar 5. Penularan
pengetahuan antar anggota juga sudah terjadi seperti ditunjukkan di Gambar 3. Dari 36
orang peserta pelatihan, di hari ketiga setelah pelatihan sudah terdaftar 46 anggota MGMP
yang terdaftar atau memiliki akun.
Untuk melengkapi informasi terkait pelaksanaan program IbM, tim mendistribusikan
kuisioner (terlampir) ke peserta pelatihan. Sesuai tanggapan peserta, 72,2% peserta menya-
takan program kerja MGMP sudah terwakili dengan kesediaan fitur di sistem, sisanya yang
27,8 % menyatakan belum. Program kerja yang dinyatakan belum tercakup dalam sistem
diantaranya adalah kemunculan program semesteran atau program tahunan (selengkapnya
dapat dilihat di lampiran tabulasi data). Meskipun demikian, persentase cakupan program
dari sistem yang dihasilkan mengungguli situs mgmp yang dikembangkan oleh organisa-si
profesi sejenis diantaranya: www.mgmppmjateng.org atau http://mgmpkkpisragen.blog-
spot.com/, yang rata-rata cakupannya lebih sempit seperti tidak menyediakan fitur forum
dan chatting.
Dengan kondisi situs yang telah dihasilkan, 100% peserta menyatakan senang karena
keberadaaanya diyakini mampu memfasilitasi komunikasi antar anggota, dapat meningkat-
kan kualifikasi profesi serta informasi yang tersaji sesuai kebutuhan. Untuk kesinambung-
an kehidupan sistem, 94,4% peserta sudah menyatakan punya rencana memanfaatkan sis-
tem paling tidak untuk penelusuran informasi dengan modus frekuensi 2-3 kali seminggu.
Tanggapan terkait bagaimana menjaga kesinambungan kepemilikan domain yang statusnya
sewa, persentase tertinggi 80,6% menanggapi untuk mengusulkan pendanaan ke Disdik
Kabupaten, 33,3% mengusulkan pengalokasian dari dana MGMP. Hanya 5,6 % yang me-
nyatakan diputus dan sisanya mengusulkan dengan upaya lain. Terkait item kegiatan yang
dibutuhkan anggota untuk mengoptimalkan pemanfaatan sistem, modus tanggapan adalah
pada pengembangan perangkat elektronik.
21
BAB 6 SIMPULAN DAN SARAN
A. Simpulan
Program IbM Musyawarah Guru Mata Pelajaran Model Asinkronus di Kabupaten
Buleleng sudah terlaksana dengan baik dengan luaran utamanya adalah situs MGMP mo-
del asinkronus yang diposisikan sebagai ruang maya pelaksanaan program MGMP di Ka-
bupaten Buleleng. Situs sudah diunggah ke alamat domain www.mgmpbuleleng.org.
Pelatihan pengoperasian sistem sudah terlaksana melibatkan 36 orang anggota MGMP ma-
tematika SMP dan SMA. Anggota berpartisipasi aktif selama kegiatan pelatihan yang di-
buktikan dengan persentase kehadiran mencapai 100%. Bukti lain terlihat dari banyaknya
anggota MGMP yang terdaftar di sistem dan aktvitas anggota dalam memanfaatkan fitur
yang tersedia.
Dari data yang dikumpulkan melalui kuisioner menunjukan bahwa anggota merasa
senang dengan dimilikinya situs MGMP karena keberadaannya dipandang mampu men-
jembatani komunikasi antar anggota serta mencakup sebagian besar program kerja MGMP.
Bahkan mayoritas anggota sudah memiliki rencana untuk konsisten memanfaatkan sistem
dengan modus frekuensi 2-3 kali seminggu. Terkait upaya menjaga kesinambungan life
time sistem, anggota juga sudah memikirkan untuk mengupayakan usulan pendanaan dari
Disdik Kabupaten Buleleng atau mengupayakan dana dari dana MGMP. Hanya sebagian
kecil dari anggota yang memilih alternatif lain seperti memutus koneksi atau memilih upa-
ya lain.
B. Saran
Mengetahui bahwa anggota sangat membutuhkan keberadaan sistem, maka pihak-
pihak terkait dituntut dukungannya menjaga keberlangsungan pemanfaatan sistem. Bentuk
dukungan yang dimaksud dapat meliputi: pendanaan sewa/upgrade koneksi atau pelaksa-
naan pelatihan yang terkait. Sehubungan dengan itu, seyogyanya pemerintah daerah/pihak
lain mendukung pengalokasian dana sewa/upgrade koneksi. Dirjen pendidikan tinggi tetap
dimohon mengalokasikan dana untuk pembiayan usulan pengabdian yang melibatkan
MGMP Kabupaten Buleleng sebagai mitra.
22
DAFTAR PUSTAKA
_______, 2005, UU No 14 Tahun 2005 Tentang Guru dan Dosen
_______, 2013, Panduan Pelaksanaan Penelitian dan Pengabdian Kepada Masyarakat di Perguruan
Tinggi Edisi IX, Direktorat Penelitian Dan Pengabdian Kepada Masyarakat Direktorat
Jenderal Pendidikan Tinggi Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan.
_______, http://www.bulelengkab.go.id/index.php/instansi-detail/51/Dinas-Pendidikan/, diakses
tanggal 12 Mei 2013.
_______, Participatory Rural Appraisal (PRA), http://id.shvoong.com/humanities/1947728
-participatory-rural-appraisal-pra, diakses 29 April 2013.
_______, www.bulelengkab.go.id, diakses tanggal 12 Mei 2013.
Ketua LPM Undiksha, 2012, Rekapitulasi Data Pelaksanaan P2M Tahun 2008-2012
Lembaga Pengabdian Kepada Masyarakat Universitas pendidikan Ganesha.
Ketut Rindjin, 2007, Peningkatan Profesionalisme Guru, Jurnal Pendidikan dan Pengajaran
UNDIKSHA Edisi Khusus Tahun XXXX Mei 2007.
Robert Chambers, 1994, Participatory Rural Appraisal (PRA): Analysis of Experience,
World Development Vol 22 No 9 pp 1253-1268.
LAMPIRAN-LAMPIRAN
1. luaran pengabdian kepada masyarakat (publikasi ilmiah, HKI, paten, makalah yang
diseminarkan, teknologi tepat guna, rekayasa sosial, buku ajar, dan lain-lain) atau
dokumen bukti luaran;
- Modul pelatihan
- Artikel ilmiah
2. Tabulasi isian kuisioner
3. Dokumentasi kegiatan
4. Borang kegiatan (lampiran 16.6)
2
Daftar Isi
Daftar Isi ........................................................................................................................................ 2
Kata Pengantar ............................................................................................................................. 3
I. Teknologi Informasi Asinkronus Bagi MGMP Se-Kabupaten Buleleng ................................. 4
A. Tentang Web MGMP ......................................................................................................... 4
B. Peran Aktor dalam Web MGMP ......................................................................................... 6
II. Login dan Mengubah Profil .................................................................................................... 6
III. Masuk ke halaman MGMP sesuai mata pelajaran yang diampu ....................................... 8
IV. Menentukan Section pada halaman web MGMP ............................................................. 10
V. Mengunggah File untuk di bagi. ........................................................................................... 11
VI. Forum Diskusi .................................................................................................................. 13
A. Menambah Forum Diskusi ............................................................................................... 13
B. Menambah Sub Topik pada Forum Diskusi yang sudah ada........................................... 15
C. Membalas topik diskusi .................................................................................................... 16
VII. Chatting ............................................................................................................................ 17
A. Membuat Chat Room ....................................................................................................... 17
B. Memasuki dan mengikuti chat .......................................................................................... 18
3
Kata Pengantar Panduan teknis penggunaan sistem komunikasi MGMP matematika model asinkronus Kabu-paten Buleleng disusun sebagai panduan bagi anggota MGMP pada kegiatan pelatihan program IbM musyawarah guru mata pelajaran model asinkronus di Kabupaten Buleleng, 8-9 Agustus 2014.
Program ini dilaksanakan sebagai upaya memecahkan persoalan rendahnya frekuensi perte-muan di antara anggota yang pada dasarnya dibutuhkan sebagai wahana saling berbagi pengetahuan yang terkait dengan peningkatan kualitas profesi guru. Pada program ini, ruang pertemuan dirancang tidak terikat waktu dan tempat dalam wujud sistem komunikasi ber-bantuan teknologi informasi. Anggota MGMP dapat menelusuri informasi yang dibutuhkan kapan saja serta dari keberadaannya saat ini. Demikian pula persoalan-persoalan yang ditemui anggota, baik akademik maupun administratif dapat dikirim ke sistem ketika persoalan itu ditemukan tanpa menunggu waktu anggota lain yang kiranya siap memberikan solusi. Anggota juga dimungkinkan berdiskusi langsung satu dengan lainnya secara online. Dengan demikian kendala susahnya berbagi pengetahuan dalam upaya menjaga kesinambungan pe-ngetahuan dan keterampilan guru dalam pembelajaran dapat diatasi.
Kegiatan pelatihan dirancang untuk beberapa sesi yang meliputi: (1) pemaparan gambaran umum sistem MGMP matematika model asinkronus, (2) prosedur untuk mendaftarkan diri menjadi anggota, (3) langkah-langkah mengunggah arsip ke sistem, (4) sumbang saran melalui fitur forum dan (5) berdiskusi online antar anggota MGMP.
Singaraja, 7 Agustus 2014. a.n Tim pelaksana IbM MGMP Model Asinkronus Kabupaten Buleleng
Ketua, I Nyoman Sukajaya [email protected]
4
I. Teknologi Informasi Asinkronus Bagi MGMP Se-Kabupaten Buleleng
A. Tentang Web MGMP
Teknologi Informasi yang dikembangkan untuk meningkatkan komunikasi antar anggota MGMP
se-Kabupaten Buleleng adalah dalam bentuk aplikasi website MGMP Kabupaten Buleleng
yang beralamat di http://www.mgmpbuleleng.org/. Dengan adanya website
www.mgmpbuleleng.org diharapkan sebagai solusi dari permasalahan jarak, waktu dan biaya
yang diperlukan ketika anggota MGMP ingin berdiskusi. Pada website ini, anggota MGMP bisa
saling berbagi materi pelajaran, silabus/RPP, media pembelajaran baik dalam bentuk animasi,
video, audio maupun gambar. Selain itu, anggota MGMP jika bisa berdiskusi secara asinkronus
dengan menggunakan forum diskusi, berdiskusi secara realtime dalam bentuk chatting dan
mengelola bank soal.
Pada halaman utama website www.mgmpbuleleng.org menampilkan berita-berita untuk
anggota MGMP. Berita-berita ini ditulis oleh ketua MGMP atau anggota yang diberikan hak
akses. Selain itu pada halaman utama berisi fitur untuk berbagi peraturan-peraturan
pemerintah, fasilitas chatting untuk seluruh pengunjung situs dan forum diskusi untuk
keseluruhan pengunjung situs.
5
Pada sebelah kanan ditampilkan link website menuju ke website pemerintah daerah kabupaten
Buleleng, Dinas Pendidikan dan Diskominfo kabupaten buleleng. Dengan keberadaan link ini,
pengunjung situs bisa dengan mudah menuju ke website-website tersebut. Selain itu pada
bagian bawah juga ditampilkan link untuk menuju ke website sekolah-sekolah yang ada di
Buleleng
Website ini memiliki 2 kategori umum yaitu untuk SMP dan SMA. Di setiap kategori terdapat
mata pelajaran sesuai jenjang.
6
B. Peran Aktor dalam Web MGMP
1. Ketua MGMP
Ketua MGMP bertugas untuk menambah atau mengubah nama section, menciptakan
forum diskusi, mengupload file dan menciptakan chat.
2. Anggota MGMP
Anggota MGMP memiliki kemampuan membuat subtopik dan membalas forum diskusi,
mengupload chat dan mengikuti chat.
II. Login dan Mengubah Profil A. Login
Untuk bisa memanfaatkan fasilitas pada web MGMP ini, maka pengunjung situs harus login
terlebih dahulu. Menu login ada disebelah kanan atas pada halaman utama.
Masukkan username dan password pada kolom yang telah ditentukan. Lalu klik tombol Log
in. Maka pada pojok kanan atas akan muncul nama lengkap pengguna.
7
B. Mengubah Profil
Pengguna situs yang sudah login bisa mengubah nama, email, password dan mengunggah
foto profil Untuk mengubah profil, klik nama pengguna pada pojok kanan atas.
Setelah muncul profil pengguna, klik edit profile pada panel Administration yang terletak di
sebelah kiri.
Selanjutnya ubah profil pengguna sesuai kebutuhan.
Setelah melengkapi profil, klik Update Profile untuk menyimpan data profil baru
8
III. Masuk ke halaman MGMP sesuai mata pelajaran yang diampu 1. Kembali ke halaman utama web MGMP, atau klik pada tulisan MGMP Buleleng pada
pojok kiri atas
2. Klik jenjang sekolah pada bagian utama di bawah, contohnya SMP
3. Klik mata pelajaran yang di ampu, contohnya Matematika
9
4. Setelah di klik mata pelajaran Matematika, maka akan tampil halaman web MGMP
Matematika SMP
10
IV. Menentukan Section pada halaman web MGMP Section pada halaman web mata pelajaran bisa dirubah, ditambah atau dikurangi sesuai
keinginan. Section yang dimaksud adalah “Selamat Datang”, “Silabus dan RPP”, “Forum
Diskusi”, “Materi Ajar”. Pengubahan Section sebaiknya dilakukan oleh ketua/Sekretaris
MGMP.
1. Klik Turn Editing On pada pojok kanan atas untuk megaktifkan mode edit.
2. Untuk mengubah Section, klik pada icon edit pada judul topik yang ingin di ubah.
3. Selanjutnya ubah Section pada Section Name.
4. Setelah selesai, tekan tombol Save Changes
11
V. Mengunggah File untuk di bagi. Anggota MGMP bisa mengunggah file untuk bisa diakses/download oleh peserta MGMP lain.
Format File yang didukung adalah text(DOC, PDF, XLS, TXT), Video, Audio dan Gambar.
Berikut langkah-langkah mengunggah file. Contohnya ingin mengunggah materi Faktorisasi
Suku Aljabar kelas 8 SMP.
1. Pastikan berada pada mode edit. Jika belum, klik Turn Editing On pada pojok kanan
atas.
2. Jika ingin menunggah file dalam folder yang sudah tersedia, masuk terlebih dahulu ke
folder tersebut. Contohnya pada folder kelas VIII.
3. Klik Edit
4. Pilih file dengan cara klik tanda +
12
5. Klik tombol browse
6. Pilih file yang ingin diupload, lalu tekan tombol upload file
13
VI. Forum Diskusi A. Menambah Forum Diskusi
Pengguna web MGMP bisa menambah forum diskusi sesuai topik diskusi yang diinginkan.
Topik forum diskusi seperti diskusi tentang kurikulum, SAP, Materi ajar dan lain sebagainya.
Berikut langkah-langkah untuk menambah forum diskusi :
1. Pastikan berada pada mode edit. Jika belum, klik Turn Editing On pada pojok kanan
atas.
2. Klik Add an activity or resource pada topik yang diinginkan ditambah forum diskusi
14
3. Klik pilihan forum lalu klik tombol add pada bawah
4. Isi nama forum dan deskripsi forum
5. Klik tombol Save and Return to Course untuk menyimpan dan kembali ke halaman
sebelumnya atau klik Save And Display untu menyimpan dan melihat forum tersebut.
15
B. Menambah Sub Topik pada Forum Diskusi yang sudah ada.
Pengguna web bisa menambahkan sub topik forum pada forum yang sudah ada
sebelumnya. Contohna pada forum olimpiade ingin membahas topik soal logika yang tidak
bisa anda pecahkan
1. Pastikan berada pada mode non editing.
2. Klik pada forum yang ingin ditambah sub topiknya. Contohnya forum olimpiade.
3. Klik Add New Discussion Topic untuk menambah sub topik diskusi baru.
4. Isi judul topik diskusi pada form subject dan isi diskusi pada form Message.
5. Klik Post to Forum untuk menyimpan topik yang sudah ditulis.
16
C. Membalas topik diskusi
1. Untuk membalas topik diskusi, silakan klik pada topik yang dimaksud.
2. Klik tombol reply pada bagian bawah konten diskusi
3. Ketik balasan diskusi tersebut pada form message. Selanjutnya klik tombol Post To
Forum
17
VII. Chatting A. Membuat Chat Room
Chatting merupakan fasilitas untuk berinteraksi dengan sesama pengguna web yang
sedang online secara realtime. Berikut langkah-langkah untuk membuat chat pada web
MGMP.
1. Pastikan berada pada mode edit. Jika belum, klik Turn Editing On pada pojok kanan
atas.
2. Klik Add an activity or resource pada topik yang diinginkan ditambah forum diskusi
3. Klik Chat lalu klik tombol add pada bagian bawah
18
4. Ketik judul chat, deskripis dan waktu akan diadakan chat
5. Klik tombol Save and Return to Course untuk menyimpan dan kembali ke halaman
sebelumnya atau klik Save And Display untu menyimpan dan melihat chat tersebut.
B. Memasuki dan mengikuti chat
1. Klik pada chat yang ingin diikuti pada waktu yang ditentukan
19
2. Klik Click here to enter the chat now
3. Ketik pesan pada bagian bawah lalu tekan enter atau tekan tombol send untuk mengirim
chat
LAMPIRAN 1. Artikel Ilmiah
IbM Musyawarah Guru Mata Pelajaran Model Asinkronus di Kabupaten Buleleng
I Nyoman Sukajaya
1), I Wayan Puja Astawa
2) I Ketut Resika Arthana
3)
1,2 FMIPA, Universitas Pendidikan Ganesha
email: [email protected],
3 FTK, Universitas Pendidikan Ganesha
email: [email protected]
Abstract
“IbM Musyawarah Guru Mata Pelajaran Model Asinkronus di Kabupaten Buleleng” aimed at
solving problems dealing with the implementation of work plans of MGMP Buleleng. Those
problems were in relation with: time, place, budget, and expert resource. The solution proposed is
ina form of services by way of developing asynchronous model website followed by training on how
to operate the web. Website system has been uploaded into domain address
www.mgmpbuleleng.org. Training was held in two days covering four main topics namely: creating
account, logging in, downloading and uploading files, and taking part in the discussion forum..
MGMP members were really appreciative with the availability of website of MGMP Buleleng and
the training activitieson how to use the website. The appreciation was shownby the presence of all
36 participants invited to participate in the training program. They were also successful at
mastering the content of the training program which could be detected through their success in
creating account, logging in using personal account, posting new topic in the forum, replying topic
in the forum, and taking part in the online discussion using chatting feature. MGMP members like
the implementation of the IbM program. That is because IbM solutioncan support communication
among members. Besides, members have planned to keep in access the web twice until three time a
week at least for searching information. The expenses for web hosting will be either handed in to the
responsibility of the Educational office of Buleleng regency or under the responsibility of MGMP.
They also planned to schedule the follow up program in a form of the development of electronic
learning resources which is required to enrich the content of the MGMP website system..
Keywords: IbM, MGMP, Asinkronus,Buleleng
1. PENDAHULUAN
Guru profesional adalah guru yang me-
nyenangi profesinya, tertantang menyelesai-
kan masalah yang muncul dalam melaksana-
kan tugas, sabar menghadapi berbagai kondisi
pembelajaran sehingga murid memperoleh
pengetahuan dan keterampilan sesuai kebu-
tuhan belajarnya. Implikasi dari rumusan ini
adalah bahwa guru profesional tidak cukup
dihasilkan melalui jenjang pendidikan formal
saja atau pendidikan prajabatan (pre-service
training) tetapi juga melalui pendidikan da-
lam jabatan (in-service training). Keprofesio-
nalan guru lebih potensial diperoleh melalui
pendidikan dalam jabatan dengan alasan di-
mungkinkannya dilaksanakan secara berke-
lanjutan dan menuntut adanya keterlibatan di-
ri dalam proses untuk tumbuh melalui interak-
si dengan guru lain. Pada dasarnya pendi-
dikan profesi ini dapat dilakukan melalui: (a)
belajar mandiri (self-directed leraning), (b)
kegiatan organisasi profesi–KKG, MGMP,
MGBS, PGRI secara terprogram dan berke-
lanjutan; (c) kegiatan ilmiah ekstern seperti
seminar, lokakarya; (d) Pendidikan penyeta-
raan atau studi lanjut; (e) kaji tindak kelas
terintegrasi berbasis kompetensi; dan (f) uji
sertifikasi.
Prinsip-prinsip profesionalisme guru dan
dosen yang diatur dalam pasal 7 UU No.
14/2005 meliputi: (a) memiliki bakat, minat,
panggilan jiwa, dan idealisme; (b) memiliki
komitmen untuk meningkatkan mutu pendi-
dikan, keimanan, ketakwaan, dan akhlak mu-
lia; (c) memiliki kualifikasi akademik dan la-
tar belakang pendidikan sesuai dengan bidang
tugasnya; (d) memiliki kompetensi yang di-
perlukan sesuai dengan bidang tugasnya; (e)
memiliki tanggung jawab atas pelaksanaan
tugas keprofesiolannya; (f) memperoleh peng-
hasilan yang ditentukan sesuai dengan pres-
tasi kerja; (g) memiliki kesempatan untuk
mengembangkan keprofesionalan secara ber-
kelanjutan dengan belajar sepanjang hayat;
(h) memiliki jaminan perlindungan hukum
dalam melaksanakan tugas keprofesionalan-
nya; dan (i) memiliki organisasi profesi yang
mempunyai kewenangan mengatur hal-hal
yang berkaitan dengan tugas keprofesionalan
guru.
Praktiknya, pendidikan profesi dilakukan
melalui kegiatan organisasi profesi KKG /
MGMP dan dilakukan secara berkelanjutan.
Kegiatan KKG/MGMP umumnya dilakukan
secara terjadwal dalam bentuk diskusi, pela-
tihan atau lokakarya. Diskusi dilakukan di sa-
tu tempat dalam waktu terbatas. Bahasan dis-
kusi mencakup pengetahuan, keterampilan
atau pengalaman antar anggota profesi. Kegi-
atan pelatihan atau lokakarya paling sering
ditujukan untuk sosialisasi pengetahuan atau
keterampilan baru baik yang mencakup per-
kembangan kurikulum, metode atau model
pembelajaran.
Diskusi dengan ketua MGMP Matemati-
ka SMP dan SMA Kabupaten Buleleng serta
pengalaman pengusul ketika mendampingi
kegiatan MGMP matematika SMA di tahun
2010 mengarahkan pada simpulan bahwa pe-
laksanaan pendidikan profesi banyak mene-
mui kendala baik dari sudut waktu, tempat
maupun kualitas. Guru-guru di sekolah yang
lokasinya jauh dari tempat kegiatan cende-
rung jarang hadir karena lamanya waktu yang
dihabiskan terutama dalam perjalanan menuju
ke lokasi kegiatan. Kendala lain adalah susah-
nya menentukan waktu untuk mencapai ko-
rum kehadiran guru-guru. Nara sumber yang
dipilih sering juga menjadi kendala, baik da-
lam pengertian kesediaan waktu, kepakaran,
maupun biaya untuk menghadirkannya. Hal
yang cukup memprihatinkan juga adalah tidak
dialokasikannya anggaran untuk penyeleng-
garaan sehingga kegiatan tidak bisa dirancang
secara pasti. Kondisi-kondisi tersebut ber-
dampak pada belum efektifnya pelaksanaan
pendidikan profesi yang semestinya dapat
berjalan secara teratur, berkelanjutan dalam
suasana yang kondusif.
Progam IbM ini dikerjakan untuk membe-
ri solusi pada kendala pelaksanaan program
MGMP secara manual. Pemecahan masalah
yang diberikan dalam bentuk jasa pengem-
bangan website diikuti pelatihan memanfaat-
kan fitur yang tersedia di dalam website.
2. METODE
Model pelaksanaan program IbM menca-
kup model partisipatory rural appraisal
(PRA) dan tranfer teknologi (TT).
Model ini dikembangkan oleh Robert
Chambers yang merupakan cara yang diguna-
kan dalam melakukan pengkajian/penilaian
untuk memahami keadaan atau kondisi desa/
wilayah/lokalitas tertentu dengan melibatkan
partisipasi masyarakat (“Partici-patory
RURAL APPRAISAL (PRA)”, n.d.). Model
PRA atau yang sering juga disebut pendekat-
an, mencakup sebelas prinsip. Detail sebelas
prinsip tersebut disajikan di alamat http://id.
shvoong.com/humanities/1947728-participa-
tory-rural-appraisal-pra.
Model TT dilakukan guna diperolehnya
pengetahuan dan keterampilan terkait prinsip-
prinsip penerapan teknologi oleh mitra atau
kelompok masyarakat (dalam hal ini adalah
masyarakat sekolah). Melalui model ini mitra
diajak tidak hanya mampu menggunakan tek-
nologi yang ada tetapi juga mampu menga-
plikasikan teknologi untuk peningkatan pro-
duktivitas.
Prosedur kegiatan program IbM yang
diprogramkan dalam kegiatan ini meliputi ta-
hapan: (a) persiapan, (b) pelaksanaan, (c) mo-
nitoring dan (d) evaluasi. Pada tahapan persi-
apan akan dilakukan kegiatan-kegiatan: sosi-
alisasi program IbM ke lembaga mitra, pe-
ngumpulan persoalan yang dihadapi organisa-
si mitra, klasifikasi persoalan organisasi mitra
dan pencocokan persoalan dengan potensi di
institusi yang akan menjadi pendamping orga-
nisasi mitra, penyusunan skala prioritas pro-
gram dengan mendasarkan pada peluang un-
tuk diimplementasikan, ketersediaan sumber
daya dan ketersediaan sumber daya dari tim
pendamping, penyusunan rencana kerja dan
instrumen pelaksanaan program, penetapan
tim pelaksana dan uraian kerja sesuai kepa-
karan yang dimiliki, diskusi/pembekalan tim
dalam hal pelaksanaan teknis.
Ada tujuh kegiatan yang akan dilakukan
pada tahap pelaksanaan, yakni: (a) sumbang
saran organisasi mitra, pihak pemerintah ka-
bupaten dan tim pendamping terkait rancang-
an sistem yang dibutuhkan untuk peningkatan
profesionalitas organisasi profesi guru di Ka-
bupaten Buleleng, (b) merancang sistem un-
tuk peningkatan profesionalitas guru berban-
tuan teknologi informasi dan komunikasi
yang potensi: mengefisienkan komunikasi an-
tar anggota organisasi profesi, memudahkan
penyebaran informasi, dan meningkatkan ku-
alitas sumber pendidikan, (c) evaluasi ran-
cangan sistem peningkatan profesionalitas
guru mengacu pada pemenuhan unsur-unsur
yang terekam pada kegiatan sumbang saran,
(d) pengembangan sistem peningkatan profe-
sionalitas guru melalui aplikasi atau alat bantu
yang relevan, (e) evaluasi hasil pengembang-
an sistem yang mencakup evaluasi ahli dan
evaluasi dari organisasi profesi, (f) transfer
teknologi ke organisasi profesi guru yang ter-
gabung dalam MGMP dalam bentuk pelatih-
an penggunaan sisitem yang sudah dibangun,
penelusuran informasi di dunia maya dan
pengembangan sumber belajar yang dibutuh-
kan dalam peningkatan kualitas pembelajaran,
dan (g) evaluasi penggunaan sistem dalam ke-
giatan pendidikan oleh organisasi profesi guru
yang tergabung dalam MGMP kabupaten
Buleleng.
Pemantauan dilakukan di masing-masing
kegiatan. Lingkup pemantauan yang dilaku-
kan meliputi: (a) status kegiatan, yakni me-
ngetahui apakah kegiatan sudah terlaksana
atau belum, (b) persentase pelaksanaan kegi-
atan, (c) keterlibatan tim pelaksana sesuai de-
ngan uraian kerja yang sudah ditetapkan, dan
(d) pemenuhan sumber daya yang dibutuhkan
pada tahap pelaksanaan.
Evaluasi dilakukan untuk dua tujuan
yaitu: (a) umpan balik untuk perbaikan dini
tahap pelaksanaan dan (b) umpan balik untuk
program berikutnya. Ada dua modus pelak-
sanaan evalusi yang dilakukan. Modus perta-
ma adalah dalam pelaksaan program dan mo-
dus kedua adalah di akhir pelaksanaan pro-
gram. Modus pertama untuk tujuan melaku-
kan perbaikan dini dan modus kedua untuk
perbaikan program berikutnya. Hasil pada ta-
hapan evaluasi dijadikan dasar dalam menyu-
sun laporan pelaksanaan program IbM, yang
mencakup uraian pelaksanaan program, ham-
batan-hambatan dalam pelaksanaan, capaian
dari target yang ditetapkan dan solusi yang di-
lakukan dalam mengatasi hambatan. Pada ak-
hirnya, laporan pelaksanaan program ini dija-
dikan dasar pertanggungjawaban pelaksanaan
IbM kepada pihak yang berkepentingan.
3. HASIL DAN PEMBAHASAN
A. Hasil
Kegiatan IbM Musyawarah Guru Mata
Pelajaran Model Asinkronus di Kabupaten
Buleleng dipilah menjadi dua kegiatan pokok
yakni: pengembangan situs MGMP dan pela-
tihan pengoperasiannya.
Halaman depan situs MGMP model asin-
kronus di Kabupaten Buleleng ditunjukkan
pada Gambar 1. Komponen yang disertakan
pada halaman depan situs meliputi: menu,
agenda kegiatan, tampilan konten, jenjang
sekolah, login, link ke Disdik dan SMP/SMA
di Kabupaten Buleleng. Di komponen menu,
pengguna dapat memilih untuk membaca be-
rita seputar MGMP Buleleng, membaca atau
unduh peraturan-peraturan pemerintah, ber-
diskusi secara online melalui fitur chatting
atau offline melalui fitur forum. Pengguna
juga dapat mengecek kegiatan yang sudah
diagendakan untuk kepentingan penyesuaian
jadwal atau sebagai mesin pengingat. Hanya
pengguna yang terdeteksi sebagai pengguna
sah yang dapat memanfaatkan keseluruhan
fitur setelah memasukkan akun melalui laman
login. Selain itu, pengguna juga dapat berse-
lancar ke situs Disdik Kabupaten atau SMP/
SMA yang terdaftar di laman link.
Gambar 1. Halaman Depan Situs MGMP
Kabupaten Buleleng
Situs MGMP ini sudah diunggah ke
domain http://www.mgmpbuleleng.org yang
selanjutnya menjadi ruang maya pelaksanaan
program kerja MGMP di Kabupaten Buleleng
Pelatihan pengoperasian situs ini sebagai
tahapan transfer teknologi ke anggota MGMP
matematika Kabupaten Buleleng telah dilak-
sanakan pada tanggal 8 – 9 Agustus 2014.
Peserta dilatih mengenali lingkungan kerja
situs MGMP Buleleng, mendaftarkan diri
untuk memperoleh akun, login menggunakan
akun yang sudah dimiliki, pengaturan profil
pribadi, melakukan pencarian dan mengung-
gah informasi, berdiskusi secara online me-
makai fitur chatting atau offline dengan fitur
forum. Modul kegiatan pelatihan dapat diak-
ses di http://www.mgmpbuleleng.org.
Peserta yang diundang dalam kegiatan pela-
tihan meliputi 36 orang anggota MGMP ma-
tematika di Kabupaten Buleleng, 18 orang di-
antaranya adalah guru SMP dan 18 orang lagi
guru SMA. Persentase kehadiran peserta men-
capai 100%. Dari dua hari kegiatan pelatih-
an, peserta sudah berhasil membuat akun
sendiri, masuk ke laman pengaturan menggu-
nakan akun yang telah dimiliki, mengunggah
materi serta menggunakan fasilitas forum dan
chatting untuk berkomunikasi sesama anggo-
ta. Gambar 2, 3 dan 4 menunjukkan total
peserta yang sudah terdaftar di situs MGMP
buleleng, topik forum yang sudah berhasil di-
unggah serta aktivitas peserta dalam meman-
faatkan forum.
Gambar 2. Total peserta terdaftar
Gambar 3. Topik forum yang sudah berhasil
diunggah oleh peserta.
Gambar 4 Aktivitas peserta dalam
memanfaatkan fitur forum
Selain hasil tersebut, lebih dari 25 sekolah
sudah terhubungkan ke situs MGMP kabu-
paten buleleng.
Tanggapan peserta terkait dengan website,
pelaksanaan pelatihan serta rencana peman-
faatan sistus MGMP dijaring melalui kuisi-
oner. Hasil analisis tanggapan ditunjukkan se-
cara berturutan pada Gambar 5–13.
Gambar 5 Tanggapan terkait ADA|TIDAK
elemen yang disuka dari website
MGMP Buleleng
Gambar 6 Elemen MGMP Buleleng yang
disuka oleh peserta
Catatan:
1. Tampilan website
2. Fitur yang disediakan
3. Informasi yang disajikan sesuai ke-
butuhan
4. Keberadaannya yang mampu mem-
fasilitasi komunikasi antar anggota
5. Dukungan untuk meningkatkan ku-
alitas profesi
Gambar 7 Tanggapan terkait ADA|TIDAK
sisi tidak menguntungkan dari
website MGMP Buleleng
Gambar 8 Frekuensi akses ke website MG-
MP Buleleng yang direncanakan
dalam seminggu
Gambar 9 Tanggapan terkait apakah mere-
ka SUDAH|BELUM memiliki
rencana dalam memanfaatkan
web-site MGMP Buleleng
Gambar 10 Ragam tanggapan rencana pe-
serta dalam memanfakan web-
site MGMP Buleleng
Catatan:
1. Melakukan penelusuran informasi
2. Memanfaatkan fitur forum untuk sumbang
saran
3. Mengunggah Informasi Terkini
4. Mengunggah produk yang sekiranya dibu-
tuhkan oleh anggota
5. Berdiskusi dengan anggota terkait isu atau
topik penting
Gambar 11 Tanggapan terkait apakah fitur
website SUDAH|BELUM men-
cakup seluruh program kerja
MGMP Buleleng
Gambar 12 Tanggapan terkait kegiatan yang
dibutuhkan peserta untuk meng-
optimalkan pemanfaatan website
MGMP Buleleng Catatan:
1. Pelatihan pengoperasian konten
2. Pelatihan pengembangan perangkat
pembelajaran elektronik
3. Pelatihan pengembangan media
pembelajaran manipulatif
Gambar 13 Usulan terkait kebutuhan biaya
operasional website MGMP
Buleleng
Catatan:
1. Memutus sewa ke web hosting services
2. Mengalokasikan biaya dari dana MGMP
3. Usulan pembiayan dari Disdik Kabupaten
4. Upaya lainnya
B. Pembahasan
Secara keseluruhan; program IbM ini ter-
laksana dengan baik. Tim pelaksana sudah
berhasil mengembangkan sistem MGMP Ka-
bupaten Buleleng setelah terlebih dahulu ber-
diskusi dengan mitra. Isi diskusi meliputi pro-
gram kerja MGMP dan kebutuhan anggota
yang mesti terfasilitasi dengan terbangunnya
sistem. Sistem yang telah dikembangkan juga
sudah diunggah ke alamat domain www.mg-
mpbuleleng.org.
Selain itu, tahapan pelatihan yang diran-
cang untuk memberikan pengetahuan kepada
anggota tentang bagaimana memanfaatkan
sistem yang telah dimiliki juga berjalan baik.
Dari 36 anggota yang diundang mengikuti pe-
latihan, persentase kehadirannya mencapai
100%. Rasa ingin tahu peserta terdeteksi se-
jak penentuan kuota undangan yang disam-
paikan melalui ketua MGMP. Anggota mena-
nyakan kemungkinan kuotanya ditambah ka-
rena banyak anggota yang minta dilibatkan
dalam pelaksanaan pelatihan. Dengan pertim-
bangan kapasitas lab komputer, kapasitas ko-
neksi, biaya yang terbatas, serta kegiatan tran-
sfer pengetahuan potensi ditularkan oleh ang-
gota yang mengikuti pelatihan maka kuota pe-
serta ditetapkan sesuai rencana semula. Rasa
ingin tahu peserta juga terlihat selama kegi-
atan pelatihan berlangsung yang sepenuhnya
diikuti oleh anggota dari awal sampai akhir
kegiatan. Keberhasilan pada tahap pelatihan
juga terlihat dari kesuksesan anggota menger-
jakan tugas-tugas yang disusun oleh tim pe-
latih. Tugas-tugas diarahkan agar anggota
mampu memanfaatkan fitur yang tersedia
yang nantinya dibutuhkan untuk dapat me-
manfaatkan sistem secara maksimal. Gambar
3 menunjukkan peserta yang sudah berhasil
mengunggah topik ke forum. Keterampilan
anggota berpartisipasi di forum ditunjukkan
di Gambar 5. Penularan pengetahuan antar
anggota juga sudah terjadi seperti ditunjukkan
di Gambar 3. Dari 36 orang peserta pelatihan,
di hari ketiga setelah pelatihan sudah terdaftar
46 anggota MGMP yang terdaftar atau me-
miliki akun.
Untuk melengkapi informasi terkait pe-
laksanaan program IbM, tim mendistribusikan
kuisioner ke peserta pelatihan. Sesuai data
yang terkumpul, 72,2% peserta menyatakan
program kerja MGMP sudah terwakili dengan
kesediaan fitur di website, 27,8 % menyata-
kan belum. Program kerja yang dinyatakan
belum tercakup di website diantaranya adalah
kemunculan program semesteran atau pro-
gram tahunan. Meskipun demikian, cakupan
program ini sudah lebih luas dibandingkan
cakupan situs mgmp yang dikembangkan oleh
organisasi profesi sejenis diantaranya: www.
mgmppmjateng.org atau http://mgmpkkpisra-
gen.blog-spot.com/.
Dengan kondisi situs yang telah dihasil-
kan, 100% peserta menyatakan senang karena
keberadaaanya diyakini mampu memfasilitasi
komunikasi antar anggota, dapat meningkat-
kan kualifikasi profesi serta informasi yang
tersaji sesuai kebutuhan. Untuk kesinambung-
an kehidupan sistem, 94,4% peserta sudah
menyatakan punya rencana memanfaatkan
website paling tidak untuk penelusuran infor-
masi dengan frekuensi pemanfaatan 2-3 kali
seminggu. Tanggapan terkait bagaimana men-
jaga kesinambungan kepemilikan domain
yang statusnya sewa, persentase tertinggi
80,6% menanggapi untuk mengusulkan pen-
danaan ke Disdik Kabupaten, 33,3% mengu-
sulkan pengalokasian dari dana MGMP.
Hanya 5,6 % yang menyatakan diputus dan
sisanya mengusulkan dengan upaya lain.
Terkait item kegiatan yang dibutuhkan ang-
gota untuk mengoptimalkan pemanfaatan sis-
tem, modus tanggapan adalah pada pengem-
bangan perangkat elektronik.
4. KESIMPULAN
Program IbM Musyawarah Guru Mata
Pelajaran Model Asinkronus di Kabupaten
Buleleng sudah terlaksana dengan baik de-
ngan luaran utamanya adalah situs MGMP
model asinkronus yang diposisikan sebagai
ruang maya pelaksanaan program MGMP di
Kabupaten Buleleng. Situs sudah diunggah ke
alamat domain www.mgmpbuleleng.org. Pe-
latihan pengoperasian sistem sudah terlaksana
melibatkan 36 orang anggota MGMP mate-
matika SMP dan SMA. Anggota berpartisipa-
si aktif selama kegiatan pelatihan yang di-
buktikan dengan persentase kehadiran men-
capai 100%. Bukti lain terlihat dari banyak-
nya anggota MGMP yang terdaftar di sistem
dan aktvitas anggota dalam memanfaatkan
fitur yang tersedia.
Dari data yang dikumpulkan melalui ku-
isioner menunjukan bahwa anggota merasa
senang dengan dimilikinya situs MGMP ka-
rena keberadaannya dipandang mampu men-
jembatani komunikasi antar anggota serta
mencakup sebagian besar program kerja
MGMP. Bahkan mayoritas anggota sudah
memiliki rencana untuk konsisten memanfa-
atkan sistem dengan modus frekuensi 2-3 kali
seminggu. Terkait upaya menjaga kesinam-
bungan life time sistem, anggota juga sudah
memikirkan untuk mengupayakan usulan pen-
danaan dari Disdik Kabupaten Buleleng atau
mengupayakan dana dari dana MGMP. Hanya
sebagian kecil dari anggota yang memilih al-
ternatif lain seperti memutus koneksi atau me-
milih upaya lain.
Mengetahui bahwa anggota sangat mem-
butuhkan keberadaan sistem, maka pihak-
pihak terkait dituntut dukungannya menjaga
keberlangsungan pemanfaatan sistem. Bentuk
dukungan yang dimaksud dapat meliputi:
pendanaan sewa/upgrade koneksi atau
pelaksa-naan pelatihan yang terkait.
Sehubungan dengan itu, seyogyanya
pemerintah daerah/pihak lain mendukung
pengalokasian dana sewa/upgrade koneksi.
Dirjen pendidikan tinggi tetap dimohon
mengalokasikan dana untuk pembiayan
usulan pengabdian yang melibatkan MGMP
Kabupaten Buleleng sebagai mitra.
5. REFERENSI
_______, 2005, UU No 14 Tahun 2005 Ten-
tang Guru dan Dosen
_______, 2013, Panduan Pelaksanaan Pene-
litian dan Pengabdian Kepada Masyarakat
di Perguruan Tinggi Edisi IX, Direktorat
Penelitian Dan Pengabdian Kepada Ma-
syarakat Direktorat Jenderal Pendidikan
Tinggi Kementerian Pendidikan dan Ke-
budayaan.
_______, http://www.bulelengkab.go.id/in-
dex.php/instansi-detail/51/Dinas-Pendidi-
kan/, diakses tanggal 12 Mei 2013.
_______, Participatory Rural Appraisal
(PRA), http://id.shvoong.com/humanities/
1947728-participatory-rural-appraisal-
pra, diakses 29 April 2013.
_______, www.bulelengkab.go.id, diakses
tanggal 12 Mei 2013.
Ketua LPM Undiksha, 2012, Rekapitulasi Da-
ta Pelaksanaan P2M Tahun 2008-2012
Lembaga Pengabdian Kepada Masyarakat
Universitas pendidikan Ganesha.
Ketut Rindjin, 2007, Peningkatan Profesiona-
lisme Guru, Jurnal Pendidikan dan Penga-
jaran UNDIKSHA Edisi Khusus Tahun
XXXX Mei 2007.
Robert Chambers, 1994, Participatory Rural
Appraisal (PRA): Analysis of Experience,
World Development Vol 22 No 9 pp
1253-1268.
LAMPIRAN 2: TABULASI ISIAN KUISIONER
LAMPIRAN 3. DOKUMENTASI KEGIATAN
Foto 1. Arahan umum kegiatan pelatihan
oleh ketua pelaksana program
Foto 2. Pembagian snack sebagai ucapan
selamat datang
Foto 3. Sesi pemaparan lingkup materi pela-
tihan oleh tim pelatih
Foto 4. Sesi pemaparan materi inti pelatihan
oleh tim pelatih
Foto 5. Sesi pelatihan terbimbing peserta
MGMP Kabupaten Buleleng
Foto 6. Sesi pemaparan materi inti pelatihan
di sela-sela pelatihan terbimbing
Foto 7. Sesi pelatihan yang dibarengi dengan
diskusi peserta MGMP Kabupaten
Buleleng
Foto 8. Sesi pelatihan, diskusi dan pembim-
bingan oleh tim pelatih
Foto 9. Diskusi individu antara peserta MGMP
dengan tim pelatih
Foto 10. Diskusi individu antara peserta MGMP
dengan tim pelatih
Foto 11. Penyelesaian administrasi peserta
pelatihan
Foto 12. Pengisian kuisioner, penyelesaian ad-
ministrasi dan penyerahan sertifikat
peserta pelatihan
Foto 13. Sesi istirahat yang diisi acara makan
siang bersama
Foto 14. Sesi istirahat yang diisi acara makan
siang bersama
LAMPIRAN 4 BORANG KEGIATAN
PROGRAM IPTEKS BAGI MASYARAKAT (IBM)
MUSYAWARAH GURU MATA PELAJARAN MODEL
ASINKRONUS DI KABUPATEN BULELENG
Mitra Kegiatan : MGMP Matematika Kabupaten Buleleng
Jumlah Mitra : 2 orang
Pendidikan Mitra : - S-3 : 0 orang
- S-2 : 0 orang
- S-1 : 2 orang
- Diploma : 0 orang
- SMA : 0 orang
- SMP : 0 orang
- SD : 0 orang
- Tidak Berpendidikan: 0 orang
Persoalan Mitra: Teknologi, Manajemen, Sosial-
ekonomi, Hukum, Keamanan, Lainnya(sebutkan
yang sesuai)
: Manajemen
Status Sosial Mitra: Pengusaha Mikro, Anggota
Koperasi, Kelompok Tani/Nelayan,
PKK/Karang Taruna, Lainnya (sebutkan yang
sesuai)
: Anggota Organisasi Profesi
Lokasi :
Jarak PT ke Lokasi Mitra : 1,6 Km dan 5,5 Km
Sarana transportasi: Angkutan umum, motor,
jalan kaki (sebutkan yang sesuai)
: Motor
Sarana komunikasi: Telepon, Internet, Surat,
Fax, Tidak ada sarana komunikasi (sebutkan
yang sesuai)
: Telepon
Identitas
Tim IbM
Jumlah dosen : 3 orang
Jumlah mahasiswa : 0 orang
Gelar akademik Tim : - S-3 : 0 orang
- S-2 : 3 orang
- S-1 : 0 orang
- GB : 0 orang
Gender : Laki-laki : 3 orang
Perempuan : 0 orang
Prodi/fakultas/Sekolah : Pendidikan Matematika
Aktivitas IbM
Metode Pelaksanaan Kegiatan:
: Metode APPRAISAL dan Transfer
Teknologi
Waktu Efektif Pelaksanaan Kegiatan : 6 bulan
Evaluasi Kegiatan
Keberhasilan : Berhasil / gagal *
Indikator Keberhasilan
Keberlanjutan Kegiatan di Mitra : Berlanjut / Berhenti *
Kapasitas produksi : Sebelum IbM .................
Setelah IbM ..................
Omzet per bulan : Sebelum IbM Rp .................
Setelah IbM Rp ..................
Persoalan Masyarakat Mitra : Terselesaikan / Tidak terselesaikan *
Biaya Program
Ditlitabmas : Rp 46.500.000,-
Sumber Lain : Rp 0,-
Likuiditas Dana Program
a) Tahapan pencairan dana : Mendukung kegiatan / Mengganggu
kelancaran kegiatan di lapangan*
b) Jumlah dana : Tidak Diterima 100% / Diterima 100%*
Kontribusi Mitra
Peran Serta Mitra dalam Kegiatan : Aktif / Pasif / Acuh tak acuh*
Kontribusi Pendanaan : Menyediakan / Tidak menyediakan*
Peranan Mitra : Objek Kegiatan/Subjek Kegiatan
Keberlanjutan
Alasan Kelanjutan Kegiatan Mitra : Permintaan Masyarakat / Keputusan
Bersama*
Usul penyempurnaan program IbM
Model usulan kegiatan : Ada pemicu lanjutan dari kegiatan
pengabdian yang dirasakan sangat
bermanfaat bagi mitra.
Anggaran Biaya : Rp 50.000.000,-
Lain-lain : ........................................................................
Dokumentasi (Foto kegiatan dan Produk)
Produk/kegiatan yang dinilai bermanfaat dari
berbagai perspektif (sebutkan)
: Situs MGMP Kabupaten Buleleng yang
dirasakan sangat menunjang komunikasi
antar anggota.
Potret permasalahan lain yang terekam : Antusias peserta dalam mengikuti kegiatan
sangat tinggi
Luaran program IbM dapat berupa
- Jasa : Pengembangan website MGMP Kabupaten
Buleleng - Metode : - Produk/barang : Website MGMP Kabupaten Buleleng - Paten :
DAFTAR HADIR: TANGGAL 8 Agustus 2014
DAFTAR HADIR: TANGGAL 9 Agustus 2014